27
17 BAB II LANDASAN TEORI II.1 Lingkungan Dalam setiap aktifitas yang dilakukan oleh manusia tidak terlepas dari lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, lingkungan memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Hal ini menuntut setiap individu untuk peduli terhadap lingkungan dengan menghindari hal-hal yang dapat berdampak buruk pada lingkungan tersebut. II.1.1 Ramah Lingkungan Istilah ramah lingkungan sering didengar dan ditemukan di berbagai tempat dengan maksud untuk menghimbau masyarakat agar turut serta dalam mewujudkan kepedulian lingkungan dengan meminimalisir segala kegiatan yang dapat berdampak pada kerusakan lingkungan seperti pencemaran yang terjadi dapat berdampak negatif secara jangka panjang.

BAB II LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/bab 2_2013_0002.pdf · limbah pabrik, detergen, pestisida, ... Cost Structure Menurut Osterwalder dan Pigneur ... corporate social

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/bab 2_2013_0002.pdf · limbah pabrik, detergen, pestisida, ... Cost Structure Menurut Osterwalder dan Pigneur ... corporate social

17

BAB II

LANDASAN TEORI

II.1 Lingkungan

Dalam setiap aktifitas yang dilakukan oleh manusia tidak terlepas dari

lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, lingkungan memiliki peranan yang

sangat penting dalam kehidupan. Hal ini menuntut setiap individu untuk

peduli terhadap lingkungan dengan menghindari hal-hal yang dapat

berdampak buruk pada lingkungan tersebut.

II.1.1 Ramah Lingkungan

Istilah ramah lingkungan sering didengar dan ditemukan di

berbagai tempat dengan maksud untuk menghimbau masyarakat agar

turut serta dalam mewujudkan kepedulian lingkungan dengan

meminimalisir segala kegiatan yang dapat berdampak pada kerusakan

lingkungan seperti pencemaran yang terjadi dapat berdampak negatif

secara jangka panjang.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/bab 2_2013_0002.pdf · limbah pabrik, detergen, pestisida, ... Cost Structure Menurut Osterwalder dan Pigneur ... corporate social

18

II.1.2 Macam-macam Pencemaran Lingkungan

Ada beberapa macam pencemaran (sentra-edukasi.com, 2012,

diakses 19 Juni 2012), yaitu:

1. Pencemaran Tanah

Faktor-faktor yang mengakibatkan terjadinya pencemaran tanah

antara lain pembuangan bahan sintetis yang tidak dapat diuraikan

oleh mikroorganisme, seperti plastik, kaleng, kaca, sehingga

menyebabkan oksigen tidak bisa meresap ke tanah. Ketika suatu

zat berbahaya atau beracun telah mencemari permukaan tanah,

maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke

dalam tanah. pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian

terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah

tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika

bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.

a. Pencemaran Air

Bahan polutan yang dapat menyebabkan polusi air antara lain

limbah pabrik, detergen, pestisida, minyak, dan bahan organik

yang berupa sisa-sisa organisme yang mengalami pembusukan.

b. Pencemaran Udara

Pencemaran udara dapat bersumber dari manusia atau dapat

berasal dari alam. Pencemaran oleh alam, misalnya letusan gunung

berapi yang mengeluarkan debu, gas CO, SO2, dan H2S. Partikel-

Page 3: BAB II LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/bab 2_2013_0002.pdf · limbah pabrik, detergen, pestisida, ... Cost Structure Menurut Osterwalder dan Pigneur ... corporate social

19

partikel zat padat yang mencemari udara di antaranya berupa debu,

jelaga, dan partikel logam. Partikel logam yang paling banyak

menyebabkan pencemaran adalah Pb yang berasal dari

pembakaran bensin yang mengandung TEL (tetraethyl timbel).

c. Pencemaran Suara

Polusi suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor,

kapal terbang, deru mesin pabrik, radio, atau tape recorder yang

berbunyi keras sehingga mengganggu pendengaran.

II.1.3 Jenis-jenis Limbah dan Pemanfaatan Limbah

Limbah yang langsung dibuang ke lingkungan tanpa diolah

terlebih dulu dapat mengganggu keseimbangan ekosistem (sentra-

edukasi.com, 2012, diakses 19 Juni 2012). Secara biologis, limbah

dapat dibagi menjadi:

1. Limbah yang dapat diuraikan (Biodegradable)

Limbah jenis ini adalah limbah yang dapat diuraikan atau

didekomposisi, baik secara alamiah yang dilakukan oleh

dekomposer (bakteri dan jamur) ataupun yang disengaja oleh

manusia, contohnya adalah limbah rumah tangga, kotoran hewan,

daun, dan ranting.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/bab 2_2013_0002.pdf · limbah pabrik, detergen, pestisida, ... Cost Structure Menurut Osterwalder dan Pigneur ... corporate social

20

2. Limbah yang tidak dapat diuraikan (Nonbiodegradable)

Adalah limbah yang tidak dapat diuraikan secara alamiah oleh

dekomposer. Keberadaan limbah jenis ini di alam sangat

membahayakan, contohnya adalah timbal (Pb), merkuri, dan

plastik. Untuk menanggulangi menumpuknya sampah tersebut

maka diperlukan upaya untuk dapat menanggulangi hal tersebut.

Pemanfaatan limbah dapat ditempuh melalui dua cara, yaitu

dengan proses daur ulang menjadi produk tertentu yang

bermanfaat dan tanpa daur ulang.

Pemanfaatan limbah dapat ditempuh melalui dua cara, yaitu

dengan proses daur ulang menjadi produk tertentu yang bermanfaat

dan tanpa daur ulang.

1. Melalui Daur Ulang

Baik limbah organik (yang berasal dari sisa makhluk hidup)

maupun sampah anorganik (dari bahan-bahan tak hidup atau bahan

sintetis) dapat dimanfaatkan menjadi suatu produk yang

bermanfaat bagi kebutuhan manusia Limbah kertas dapat didaur

ulang menjadi kertas baru. Limbah pabrik tahu yang biasanya

dibuang begitu saja juga dapat dimanfaatkan menjadi makanan

yang berserat tinggi yang baik untuk pencernaan. Limbah-limbah

anorganik, contohnya besi, aluminium, botol kaca, dan plastik

Page 5: BAB II LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/bab 2_2013_0002.pdf · limbah pabrik, detergen, pestisida, ... Cost Structure Menurut Osterwalder dan Pigneur ... corporate social

21

dapat didaur ulang menjadi produk-produk baru. Besi tua dan

aluminium dapat dilebur dijadikan bubur kemudian dicetak

menjadi besi baja dan aluminium yang baru. Limbah-limbah

plastik juga dapat dilebur dijadikan peralatan rumah tangga dan

peralatan lain dari plastik.

2. Tanpa Daur Ulang

Selain melalui daur ulang, sampah juga bisa langsung

dimanfaatkan tanpa daur ulang. Contohnya adalah pemanfaatan

ban-ban bekas yang dijadikan perabot ( meja, kursi, dan pot ),

serbuk gergaji sebagai media penanaman jamur, botol, dan kaleng

yang dapat digunakan untuk pot.

II.2 Bisnis Model

II.2.1 Definisi Bisnis Model

Osterwalder dan Pigneur (2010:14) mendefinisikan bisnis model :

“A business Model describes the rationale of how an organization

creates, delivers, and captures value.”

Page 6: BAB II LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/bab 2_2013_0002.pdf · limbah pabrik, detergen, pestisida, ... Cost Structure Menurut Osterwalder dan Pigneur ... corporate social

22

Dari definisi diatas dapat diartikan bahwa suatu bisnis model

menggambarkan pemikiran tentang bagaimana sebuah organisasi

menciptakan, menyalurkan, dan menangkap nilai-nilai.

Bisnis model menyerupai sebuah blueprint dari suatu strategi

yang akan diimplementasikan melalui struktur, proses dan sistem

dalam suatu organisasi. Suatu bisnis model dapat digambarkan melalui

suatu alat bantu yang disebut “Nine Basic Building Blocks”. Dalam

nine blocks tersebut terdiri atas 9 bagian yang merupakan kelompok

dari 4 area utama dalam bisnis. Ke-empat kelompok itu antara lain

adalah konsumen, nilai yang ditawarkan, infrastruktur, dan keuangan.

II.2.2 Business Model Canvas

Business model canvas adalah sebuah template dari nine

building block yang merupakan alat dalam membuat dan menyusun

sebuah bisnis model baru maupun gambaran atas bisnis model yang

telah ada.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/bab 2_2013_0002.pdf · limbah pabrik, detergen, pestisida, ... Cost Structure Menurut Osterwalder dan Pigneur ... corporate social

23

Gambar 2.1 The Business Model Canvas

Business model canvas terdiri atas :

1. Customer Segments

Adalah sekelompok orang atau organisasi yang ingin dicapai dan

dilayani oleh suatu badan usaha. Customer merupakan pusat dari

semua model bisnis. Tanpa adanya customer, suatu bisnis tidak

akan dapat berjalan dan berkembang.

Beberapa tipe customer segment antara lain :

- Mass Market (cakupan pasar yang luas mencakup banyak

kelompok kosumen)

- Niche Market (cakupan pasar yang lebih sempit terbatas pada

segmen-segmen tertentu yang telah ditetapkan)

Page 8: BAB II LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/bab 2_2013_0002.pdf · limbah pabrik, detergen, pestisida, ... Cost Structure Menurut Osterwalder dan Pigneur ... corporate social

24

2. Value Proposition

Gambar 2.2 Six Pillars

Value Proposition merupakan nilai yang terkandung baik dalam

suatu produk maupun jasa, yang dapat memberikan suatu

keuntungan bagi suatu segmen konsumen yang menjadi kelebihan

sebuah perusahaan atau organisasi dibandingkan dengan

kompetitornya.

Beberapa value proposition mungkin inovatif dan mewakili

penawaran yang baru dan radikal. Sedangkan beberapa value

proposition mungkin sama dengan yang sudah ada, hanya

memiliki fitur atau atribut tambahan.

Sebuah value proposition menciptakan nilai melalui gabungan

beberapa hal yang memenuhi kebutuhan dari suatu segmen pasar.

Nilai-nilai tersebut bisa berbentuk kuantitatif ataupun kualitatif.

Beberapa contoh dari value proposition antara lain:

Page 9: BAB II LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/bab 2_2013_0002.pdf · limbah pabrik, detergen, pestisida, ... Cost Structure Menurut Osterwalder dan Pigneur ... corporate social

25

- Newness

Nilai pada penciptaan sesuatu yang baru dan unik yang belum

pernah ada sebelumnya.

- Performance

Peningkatan pada kinerja produk atau jasa yang ditawarkan

dibandingkan dengan yang sebelumnya.

- Customization

Penambahan nilai dengan adanya fasilitas yang

memperbolehkan konsumen untuk melakukan pemesanan

sesuai dengan keinginan masing-masing konsumen tersebut.

- Design

Nilai yang ditawarkan terkandung pada bagaimana rancangan

suatu produk yang dihasilkan.

3. Channels

Channels disini menunjukan bagaimana perusahaan

berkomunikasi dan menggapai segmen pelanggannya untuk

menghantarkan value proposition yang mereka tawarkan.

Channel memiliki beberapa fungsi, seperti:

Meningkatkan awareness dari pelanggan mengenai produk

dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/bab 2_2013_0002.pdf · limbah pabrik, detergen, pestisida, ... Cost Structure Menurut Osterwalder dan Pigneur ... corporate social

26

Membantu perusahaan mengevaluasi value proposition dari

perusahaan tersebut.

Membuat pelanggan membeli produk atau jasa tertentu.

Mengirimkan value proposition kepada pelanggan.

Menyediakan layanan bagi pelanggan.

4. Customer Relationships

Building block ini menggambarkan bagaimana hubungan yang

dibangun antara perusahaan dengan segmen konsumennya.

Sebuah perusahaan perlu memastikan bentuk hubungan yang ingin

dibentuk dengan setiap segmen pelanggan.

Berikut adalah beberapa kategori customer relationship yang

diterapkan dalam bisnis model :

Personal assistance : interaksi dan komunikasi langsung

antara penjual dan pembeli.

Dedicated personal assistance : melibatkan suatu pihak

dalam perusahaan yang akan menjalin hubungan secara

lebih spesifik dengan klien masing-masing.

Self-service : perusahaan tidak berhubungan secara

langsung dengan pelanggan.

Automated service : merupakan pengembangan dari self

service.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/bab 2_2013_0002.pdf · limbah pabrik, detergen, pestisida, ... Cost Structure Menurut Osterwalder dan Pigneur ... corporate social

27

Communities : berupa fasilitas seperti forum diskusi baik

online maupun offline.

Co-creation : hubungan dengan pelanggan dan vendor

untuk menciptakan value dengan pelanggan.

5. Revenue Stream

Bila pelanggan digambarkan sebagai jantung dari suatu model

bisnis, maka revenue stream ini ibarat pembuluh arteri. Sebuah

perusahaan harus bisa menjawab nilai apakah yang akan dibayar

oleh pelanggan. Keberhasilan dalam menjawab pertanyaan ini

akan membuat perusahaan mendapat satu atau lebih revenue

stream dari setiap segmen pelanggan.

Sebuah model bisnis dapat memiliki dua tipe revenue stream yang

berbeda, yaitu :

Transaction revenue yaitu hasil dari satu kali pembayaran

langsung yang dilakukan oleh konsumen.

Recurring revenues yaitu hasil dari beberapa kali

pembayaran atau transaksi untuk pengiriman sebuah value

proposition kepada pelanggan.

6. Key Resources

Setiap model bisnis pasti membutuhkan sumber daya. Dengan

adanya sumber daya, akan mendukung suatu perusahaan untuk

Page 12: BAB II LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/bab 2_2013_0002.pdf · limbah pabrik, detergen, pestisida, ... Cost Structure Menurut Osterwalder dan Pigneur ... corporate social

28

menciptakan dan menawarkan value proposition, menggapai pasar,

menjaga hubungan baik dengan segmen pelanggan, dan

memperoleh revenue. Pada umumnya, sumber daya yang

dibutuhkan oleh setiap perusahaan berbeda-beda sesuai dengan

jenis dari model bisnis yang dijalankan.

Beberapa kategori sumber daya perusahaan antara lain :

Aset

Berupa aset yang berwujud fisik seperti bangunan,

transportasi, mesin, sistem, jaringan distribusi dan lain

sebagainya.

Intellectual

Seperti brand, hak paten, copyright, kerjasama yang dijalin

suatu perusahaan, database mengenai konsumen.

Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya

yang paling penting dalam operasi perusahaan.

Pendanaan

Sumber pendanaan yang membiayai operasi suatu

perusahaan dapat berupa kas, kredit, saham dan lain

sebagainya.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/bab 2_2013_0002.pdf · limbah pabrik, detergen, pestisida, ... Cost Structure Menurut Osterwalder dan Pigneur ... corporate social

29

7. Key Activities

Key activies adalah kegiatan yang dilakukan dalam perusahaan

untuk dapat beroperasi dengan sebaik-baiknya. Seperti halnya key

resource, key activities juga diperlukan untuk menciptakan dan

menawarkan value proposition, memasuki pasar, menjaga

hubungan dengan pelanggan, serta mendapatkan revenue. Key

activities pada setiap perusahaan akan berbeda-beda tergantung

dari jenis model bisnisnya.

Beberapa contoh key activities antara lain:

Produksi

Pemasaran

Training

Penjualan

Dll

8. Key Partnerships

Perusahaan membentuk suatu kerja sama dengan berbagai alasan.

Alasan yang mendasari dibentuknya hubungan kerjasama yaitu

untuk mengoptimalkan model bisnis, mengurangi resiko, ataupun

mendapatkan sumber daya tertentu.

Tipe kerjasama dapat digolongkan menjadi 4 kategori antara lain :

Strategic alliances : bentuk kerjasama diantara perusahaan

yang tidak saling berkompetisi.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/bab 2_2013_0002.pdf · limbah pabrik, detergen, pestisida, ... Cost Structure Menurut Osterwalder dan Pigneur ... corporate social

30

Coopetition : startegi kerjasama antar perusahaan pesaing

Joint venture : kerjasama yang dimaksudkan untuk

pengembangan bisnis baru.

Hubungan antara pembeli dan pemasok untuk memastikan

ketersediaan pasokan.

9. Cost Structure

Menurut Osterwalder dan Pigneur (2010:40) cost structure

menggambarkan biaya-biaya penting yang terjadi saat perusahaan

beroperasi pada suatu model bisnis. Biaya-biaya dapat dengan

mudah dihitung setelah perusahaan mengetahui key resource, key

activities, dan key partnership.

Secara ideal, biaya pada setiap model bisnis harus seminimal

mungkin. Terdapat 2 jenis struktur biaya, yaitu :

Cost-driven

Bisnis model dengan struktur biaya ini fokus dalam

meminimalisasi biaya yang dikeluarkan dalam operasi

bisnis.

Value-driven

Pada bisnis model yang menganut struktur biaya value-

driven, perusahaan tidak mengutamakan pada minimalisasi

Page 15: BAB II LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/bab 2_2013_0002.pdf · limbah pabrik, detergen, pestisida, ... Cost Structure Menurut Osterwalder dan Pigneur ... corporate social

31

biaya namun lebih menekankan pada penciptaan suatu nilai

dalam bisnis.

Struktur biaya dapat memiliki beberapa karakteristik, seperti:

Fixed cost

Biaya tetap yang dikeluarkan perusahaan pada setiap

periodenya tanpa dipengaruhi oleh volume operasi dari

perusahaan tersebut, seperti biaya sewa gedung.

Variable cost

Biaya yang dikeluarkan tergantung dari besarnya operasi

perusahaan. Contohnya biaya listrik, telepon, dan lain

sebagainya.

Economies of scale

Keuntungan yang diperoleh ketika output yang dihasilkan

dalam jumlah yang lebih besar namun dengan pengeluaran

jumlah biaya yang sama dengan ketika perusahaan

menghasilkan output yang sedikit.

Economies of scope

Keuntungan yang diperoleh ketika biaya yang dikeluarkan

sama baik pada lingkup operasi yang besar maupun kecil.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/bab 2_2013_0002.pdf · limbah pabrik, detergen, pestisida, ... Cost Structure Menurut Osterwalder dan Pigneur ... corporate social

32

II.3 Creating Share Value (CSV)

Dalam dunia bisnis, selama ini para pengusaha telah mengenal istilah

corporate social responsibility (CSR) yang merupakan tanggung jawab sosial

perusahaan terhadap masyarakat secara luas, yang memiliki nilai strategis dan

dipandang sebagai keunggulan kompetitif perusahaan serta dapat

menumbuhkan nilai kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan. Porter &

Kramer merumuskan ide bagaimana caranya memanfaatkan filantropi dan

CSR untuk keunggulan kompetitif perusahaan. Namun saat ini mereka tidak

lagi memandang sekadar perlunya perusahaan untuk memiliki keunggulan

kompetitif. Mereka melihat bahwa Kapitalisme sendiri sedang ada dalam

bahaya, yang ditandai dengan ketidakpercayaan pemangku kepentingan

terhadap perusahaan, dan karenanya perlu perbaikan yang mendasar untuk

memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan. Perbaikan itu

bernama penciptaan nilai bersama atau Creating Shared Value (CSV).

II.3.1 Definisi CSR

Terdapat beberapa definisi untuk menggambarkan pengertian

CSR, diantaranya adalah sebagai berikut :

Page 17: BAB II LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/bab 2_2013_0002.pdf · limbah pabrik, detergen, pestisida, ... Cost Structure Menurut Osterwalder dan Pigneur ... corporate social

33

Menurut Ghillyer (2010:78) mendefinisikan CSR :

“The actions of an organization that are targeted toward achieving a

social benefit over and above maximizing profits for its shareholders

and meeting all its legal obligations.”

Definisi diatas dapat diartikan bahwa Corporate Social

Responsibility adalah tindakan suatu organisasi yang bertujuan untuk

mencapai manfaat sosial dan memaksimalkan keuntungan bagi

pemegang saham, serta memenuhi semua kewajiban hukumnya.

“Pengertian CSR berdasarkan ISO 26000, menyatakan bahwa CSR

adalah Responsibility of an organization or the impacts of its decisions

and activities on society and the environment, through transparant and

ethical behaviour that contributes to sustainable development, health and

the welfare of society; takes into account the expectations of stakeholders;

is in compliance with applicable law and consistent with international

norms of behaviour; and is integrated throughout the organization

and practiced in its relationships.” (Rachman, Efendi dan Wicaksana,

hal 37)

Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa CSR

(Corporate Social Responsibility) adalah suatu tindakan atau konsep

yang dilakukan oleh perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab

terhadap sosial/lingkungan yang bersifat berkelanjutan dengan

Page 18: BAB II LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/bab 2_2013_0002.pdf · limbah pabrik, detergen, pestisida, ... Cost Structure Menurut Osterwalder dan Pigneur ... corporate social

34

memperhatikan kepentingan para pemangku kepentingan dan sebagai

pemenuhan kepentingan hukum perusahaan.

II.3.2 Definisi CSV

Menurut Porter dan Kramer pengertian CSV (Creating Share

Value) adalah “...policies and operating practices that enhance

competitiveness a company while simultaneously advancing the

economic and social conditions in the communities in which it

operates.”

Dari definisi tersebut terlihat bahwa Porter dan Kramer jelas

memandang pentingnya perusahaan untuk berkompetisi dengan para

pesaingnya, dan menekankan bahwa kompetisi tersebut secara sehat

dapat dimenangkan dengan cara mengupayakan peningkatan kondisi

ekonomi dan sosial masyarakat.

Beberapa contoh perusahaan yang telah menerapkan

pendekatan shared value antara lain adalah Nestle, Google, IBM,

Intel, Wal-Mart, Johnson & Johnson, dan Unilever. Namun

penerapan CSV dalam mendorong cara pengelolaan perusahaan dan

meningkatkan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat sebagaimana

yang telah ditunjukkan oleh perusahaan-perusahaan tersebut baru

berada dalam tahap awal.

Page 19: BAB II LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/bab 2_2013_0002.pdf · limbah pabrik, detergen, pestisida, ... Cost Structure Menurut Osterwalder dan Pigneur ... corporate social

35

II.3.3 Perbedaan CSR dan CSV

CSV dianggap sebagai pembaharuan dari CSR yang lebih

dahulu diperkenalkan dalam dunia bisnis. Terdapat beberapa

perbedaan antara CSR dan CSV antara lain seperti yang ditunjukkan

pada gambar 2.3 berikut ini.

Gambar 2.3 Perbedaan antara CSR dan CSV

Sumber : Harvard Business Review 2011

Page 20: BAB II LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/bab 2_2013_0002.pdf · limbah pabrik, detergen, pestisida, ... Cost Structure Menurut Osterwalder dan Pigneur ... corporate social

36

Berdasarkan atas gambar 2.3 diatas terlihat beberapa hal yang

membedakan antara CSR dan CSV hal yang paling mendasar adalah

pada nilai yang dikandung masing-masing. Pada pendekatan CSR nilai

yang dikandung adalah melakukan sesuatu yang bersifat baik,

sedangkan pada CSV terkandung nilai keuntungan ekonomi dan sosial

yang terkait dengan biaya.

II. 4 Segmentation, Targeting, Positioning

Segmentation

Secara umum, konsumen memilki sifat yang heterogen, hal ini

menyebabkan perusahan harus melakukan pengelompokkan konsumen.

Pengklasifikasian segmentasi pasar dapat dilakukan berdasarkan kesamaan

faktor geografis, demografis, psikografis, dan perilaku.

Targeting

Setelah melakukan segmentasi pasar, tahap selanjutnya adalah

pengelompokan yang lebih kecil dengan mengevaluasi setiap kelompok pasar

yang telah terbentuk dan menentukan salah satu atau lebih segemen pasar

yang hendak dimasuki oleh industri.

Page 21: BAB II LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/bab 2_2013_0002.pdf · limbah pabrik, detergen, pestisida, ... Cost Structure Menurut Osterwalder dan Pigneur ... corporate social

37

Positioning

Tahap positioning adalah tahap penentuan posisi produk atau merek

perusahaan dalam pasar. Setelah melakukan pengelompokan dan menentukan

target pasar maka produsen mendapatkan pengertian yang lebih lengkap

mengenai kebutuhan dan keinginan serta sikap dan perilaku konsumen serta

menentukan posisi produknya dalam pasar.

II.5 Marketing Mix

Phillip Kotler dan Kevin Lane Keller menyatakan bahwa dalam ilmu

pemasaran terdapat sebuah konsep yang disebut 4P atau dikenal juga sebagai

Marketing Mix, yang terdiri atas atas antara lain :

1. Product

Produk adalah elemen pertama dalam marketing mix yang merupakan

pengembangan yang dilakukan oleh perusahaan dalam memenuhi

kebutuhan pasar.

2. Price

Pada tahap kedua penetapan harga dapat mempengaruhi persepsi

konsumen terhadap suatu produk. Umumnya perusahaan menetapkan

harga berdasarkan atas permintaan pasar terhadap produk tersebut, biaya

produksi dan distribusi, kompetisi, dan objektif perusahaan. (Kotler and

Keller, 2006, p.401-402)

Page 22: BAB II LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/bab 2_2013_0002.pdf · limbah pabrik, detergen, pestisida, ... Cost Structure Menurut Osterwalder dan Pigneur ... corporate social

38

3. Place

Setelah produk dan harga, yang perlu diperhatikan adalah tempat /

distribusi dari produk tersebut. Tentunya ketiga elemen tersebut berkaitan

satu sama lainnya. Produk yang baik dengan harga yang relatif mahal

umumnya juga terdapat pada tempat yang mendukung harga produk.

4. Promotion

Promosi terbagi atas 2 teknik, yaitu :

- Above the line

Teknik promosi yang digunakan untuk membentuk image suatu

produk melalui media televisi, radio, dan sebagainya.

- Below the line

Teknik promosi yang bertujuan untuk membuat masyarakat sadar

akan produk melalui event yang diselenggarakan di sekitar

masyarakat.

II.6 SWOT Analysis

Menurut Armstrong dan Kotler (2010), SWOT Analysis adalah

keseluruhan evaluasi strengths (kekuatan), weakness (kelemahan),

opportunities (peluang), threats (ancaman) dari perusahaan.

Page 23: BAB II LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/bab 2_2013_0002.pdf · limbah pabrik, detergen, pestisida, ... Cost Structure Menurut Osterwalder dan Pigneur ... corporate social

39

Gambar 2.4 SWOT Analysis

1. Strengths

Kemampuan internal yang dimiliki oleh perusahaan yang dapat membantu

perusahaan dalam mencapai tujuannya.

2. Weakness

Batas internal dari perusahaan yang dapat menghalangi kemampuan

perusahaan dalam mencapai tujuannya.

3. Opportunities

Faktor Eksternal yang dapat dimanfaatkan perusahaan untuk mendapatkan

keuntungan.

4. Threats

Faktor eksternal yang ada saat ini dan muncul yang dapat menantang

performa perusahaan.

Page 24: BAB II LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/bab 2_2013_0002.pdf · limbah pabrik, detergen, pestisida, ... Cost Structure Menurut Osterwalder dan Pigneur ... corporate social

40

II.7 Financial

II.7.1 Laporan Keuangan

Tandelilin (2001) menyatakan bahwa, Berdasarkan atas

informasi yang disajikan terdapat 3 laporan keuangan utama, antara

lain:

1. Income Statement (Laporan Laba Rugi)

Laporan Laba Rugi menggambarkan mengenai profitabilitas

perusahaan selama periode tertentu. Pada laporan ini menyajikan

besarnya penghasilan perusahaan yang setelah diperhitungkan

dengan beban-beban yang dikeluarkan untuk memperoleh

besarnya keuntungan dan kerugian bersih perusahaan.

Beberapa golongan biaya yang dicatat pada laporan rugi

laba antara lain adalah:

- Biaya Operasional

- Biaya Administrasi dan umum

- Biaya Bunga

- Biaya Pajak Penghasilan

2. Balance Sheet (Neraca)

Gambaran kondisi finansial suatu perusahaan pada periode

tertentu dapat dilihat dari sebuah laporan keuangan yang disebut

Page 25: BAB II LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/bab 2_2013_0002.pdf · limbah pabrik, detergen, pestisida, ... Cost Structure Menurut Osterwalder dan Pigneur ... corporate social

41

neraca. Dalam penyusunan neraca terdapat 3 kompenen utama,

yaitu:

- Aktiva

- Liabilities

- Stakeholder’s Equity

3. Cash Flow (Laporan Arus Kas)

Pada laporan arus kas menyajikan aliran arus kas masuk dan keluar

pada sebuah perusahaan pada periode tertentu. Terdapat 3 sumber

utama aliran kas perusahaan yang terdiri atas:

- Operating Activities

Aktivitas operasional yang berdampak pada arus kas

perusahaan seperti peneriman kas dari konsumen,

pengurangan dan penambahan pada utang serta piutang

perusahaan, pembiayaan operasional lainnya.

- Investing Activities

Kegiatan investasi cenderung memiliki manfaat yang

sifatnya jangka panjang seperti peralatan perusahaan,

penambahan dan pengurangan gedung/tanah.

- Financing Activities

Aliran kas perusahaan yang berhubungan dengan aktvitas

investor, kreditor, dan pemilik perusahaan.

Page 26: BAB II LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/bab 2_2013_0002.pdf · limbah pabrik, detergen, pestisida, ... Cost Structure Menurut Osterwalder dan Pigneur ... corporate social

42

II.7.2 Analisis Investasi

Beberapa metode penilaian investasi perusahaan, antara lain:

1. Payback Period

Weston (1995) menyatakan bahwa periode jangka pengembalian

merupakan jumlah tahun yang dibutuhkan untuk menutup

kembalai pengeluaran investasi awal.

2. Net Present Value

Nilai sekarang bersih dari suatu proyek adalah tepat sama dengan

kenaikan kekayaan pemegang saham.

NPV > 0, Investasi diterima

NPV < 0, Investasi ditolak

3. Internal Rate of Return

Menurut Weston dan Copeland (1995), IRR didefinisikan sebagai

suku bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang

diharapkan, atau penerimaan kas, dengan pengeluaran investasi

awal.

4. Rasio Keuangan

Menurut Gitman, Lawrence (2009), analisis ratio adalah metode

perhitungan dan interpretasi rasio keuangan yang digunakan untuk

menganalisa dan memantau kinerja perusahaan.

Page 27: BAB II LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/bab 2_2013_0002.pdf · limbah pabrik, detergen, pestisida, ... Cost Structure Menurut Osterwalder dan Pigneur ... corporate social

43

Liquidity Ratios

- Current Ratio = Current Assets

Current Liabilities

- Quick Ratio = Current Assets – Inventory

Current Liabilities

Activity Ratios

- Inventory Turnover = COGS a

Inventory

- Total Asset Turnover = Sales a

Total Assets

Profitability Ratios

- Gross Profit Margin = Gross Profits

Sales

- Operating Profit Margin = Operating Profits

Sales

- Net Profit Margin = Net Profits

Sales

- Return on Assets = Net Profits

Total Assets

- ROI = Net Profit Margin x Total Asset Turnover