3
Lampiran SE No. 12/1/DASP tanggal 21 Januari 2010 II.1 BAB II LANDASAN HUKUM Penyelenggaraan Sistem BI-RTGS didasarkan pada landasan hukum sebagai berikut: 1. Peraturan Bank Indonesia mengenai Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (PBI Sistem BI-RTGS) PBI Sistem BI-RTGS merupakan landasan hukum penyelenggaraan Sistem BI-RTGS yang mengacu pada CP-SIPS, yang pada prinsipnya bertujuan antara lain untuk menjamin keamanan dan efisiensi penyelenggaraan Sistem BI-RTGS. 2. Peraturan Bank Indonesia mengenai Hubungan Rekening Giro Antara Bank Indonesia Dengan Pihak Ekstern (PBI Hubungan Rekening Giro) PBI Hubungan Rekening Giro antara lain mengatur mengenai pihak-pihak yang dapat memiliki Rekening Giro di Bank Indonesia dan ketentuan serta persyaratan untuk memiliki Rekening Giro di Bank Indonesia. Mengingat salah satu persyaratan untuk menjadi Peserta dalam Sistem BI-RTGS adalah memiliki Rekening Giro di Bank Indonesia sebagai sarana untuk Penyelesaian Akhir transaksi Sistem BI-RTGS, maka kewajiban Peserta Sistem BI-RTGS dalam pembukaan Rekening Giro di Bank Indonesia dilakukan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang ditetapkan dalam PBI Hubungan Rekening Giro dimaksud. 3. Peraturan Bank Indonesia mengenai Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System (PBI BI-SSSS) PBI BI-SSSS antara lain mengatur mengenai mekanisme penyelesaian akhir terhadap transaksi surat berharga yang digunakan untuk operasi pasar terbuka yang Penyelesaian Akhir dananya dilakukan melalui Sistem BI-RTGS. Selain itu, ketentuan ini juga mengatur mengenai penyediaan Fasilitas Likuiditas Intrahari (FLI) dengan menggunakan jaminan antara lain Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Utang Negara (SUN) yang ditatausahakan di BI-SSSS. 4. Peraturan Bank Indonesia mengenai Fasilitas Likuiditas Intrahari (PBI FLI)

Bab II Landasan Hukum Final

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab II Landasan Hukum Final

Lampiran SE No. 12/1/DASP tanggal 21 Januari 2010 II.1

BAB II

LANDASAN HUKUM

Penyelenggaraan Sistem BI-RTGS didasarkan pada landasan hukum sebagai berikut:

1. Peraturan Bank Indonesia mengenai Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (PBI Sistem BI-RTGS)

PBI Sistem BI-RTGS merupakan landasan hukum penyelenggaraan Sistem BI-RTGS yang mengacu pada CP-SIPS, yang pada prinsipnya bertujuan antara lain untuk menjamin keamanan dan efisiensi penyelenggaraan Sistem BI-RTGS.

2. Peraturan Bank Indonesia mengenai Hubungan Rekening Giro Antara Bank Indonesia Dengan Pihak Ekstern (PBI Hubungan Rekening Giro)

PBI Hubungan Rekening Giro antara lain mengatur mengenai pihak-pihak yang dapat memiliki Rekening Giro di Bank Indonesia dan ketentuan serta persyaratan untuk memiliki Rekening Giro di Bank Indonesia. Mengingat salah satu persyaratan untuk menjadi Peserta dalam Sistem BI-RTGS adalah memiliki Rekening Giro di Bank Indonesia sebagai sarana untuk Penyelesaian Akhir transaksi Sistem BI-RTGS, maka kewajiban Peserta Sistem BI-RTGS dalam pembukaan Rekening Giro di Bank Indonesia dilakukan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang ditetapkan dalam PBI Hubungan Rekening Giro dimaksud.

3. Peraturan Bank Indonesia mengenai Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System (PBI BI-SSSS)

PBI BI-SSSS antara lain mengatur mengenai mekanisme penyelesaian akhir terhadap transaksi surat berharga yang digunakan untuk operasi pasar terbuka yang Penyelesaian Akhir dananya dilakukan melalui Sistem BI-RTGS. Selain itu, ketentuan ini juga mengatur mengenai penyediaan Fasilitas Likuiditas Intrahari (FLI) dengan menggunakan jaminan antara lain Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Utang Negara (SUN) yang ditatausahakan di BI-SSSS.

4. Peraturan Bank Indonesia mengenai Fasilitas Likuiditas Intrahari (PBI FLI)

PBI FLI antara lain mengatur mengenai penyediaan FLI untuk kepentingan kelancaran Penyelesaian Akhir transaksi Sistem BI-RTGS bagi Bank yang menjalankan kegiatan usaha secara konvensional.

5. Peraturan Bank Indonesia mengenai Fasilitas Likuiditas Intrahari Syariah (PBI FLIS)

PBI FLIS antara lain mengatur mengenai penyediaan FLIS untuk kepentingan kelancaran Penyelesaian Akhir Sistem BI-RTGS bagi Bank yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah dan unit usaha syariah (UUS).

6. Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) mengenai Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan dan Pengawasan Sistem BI-RTGS

SEBI …

Page 2: Bab II Landasan Hukum Final

Lampiran SE No. 12/1/DASP tanggal 21 Januari 2010 II.2

SEBI ini merupakan peraturan pelaksanaan dari PBI Sistem BI-RTGS yang mengatur mengenai pokok-pokok pengaturan penyelenggaraan Sistem BI-RTGS yang harus menjadi pedoman bagi Penyelenggara dalam mengatur dan melaksanakan penyelenggaraan Sistem BI-RTGS.

7. Surat Edaran Bank Indonesia mengenai Penyelenggaraan Sistem BI-RTGS

SEBI ini mengatur pelaksanaan penyelenggaraan Sistem BI-RTGS di sisi Penyelenggara dan Peserta.

8. Surat Edaran Bank Indonesia mengenai Hubungan Rekening Giro Antara Bank Indonesia Dengan Pihak Ekstern (SEBI Hubungan Rekening Giro)

SEBI Hubungan Rekening Giro merupakan petunjuk pelaksanaan PBI Hubungan Rekening Giro yang mengatur secara rinci mengenai ketentuan dan persyaratan kepemilikan Rekening Giro di Bank Indonesia yang menjadi dasar kepemilikan Rekening Giro bagi Peserta.

9. Surat Edaran Bank Indonesia mengenai Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System (SEBI BI-SSSS)

SEBI BI-SSSS merupakan petunjuk pelaksanaan PBI BI-SSSS yang mengatur secara rinci mengenai mekanisme penyelesaian akhir terhadap transaksi surat berharga dan penatausahaan SBI dan SUN di BI-SSSS.

10. Surat Edaran Bank Indonesia mengenai Fasilitas Likuiditas Intrahari (SEBI FLI)

SEBI FLI merupakan petunjuk pelaksanaan PBI FLI yang mengatur secara rinci mengenai mekanisme penggunaan FLI oleh Bank yang menjalankan kegiatan usaha secara konvensional.

11. Surat Edaran Bank Indonesia mengenai Fasilitas Likuiditas Intrahari Syariah (SEBI FLIS)

SEBI FLIS merupakan petunjuk pelaksanaan PBI FLIS yang mengatur secara rinci mengenai mekanisme penggunaan FLIS oleh Bank yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah dan UUS.

12. Perjanjian penggunaan Sistem BI-RTGS antara Penyelenggara dan Peserta (Perjanjian Sistem BI-RTGS)

Perjanjian Sistem BI-RTGS didasarkan pada asas kebebasan berkontrak sebagaimana dimaksud dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan merupakan dasar hukum yang mengikat bagi Penyelenggara dan Peserta. Perjanjian Sistem BI-RTGS antara lain berisi hal-hal yang harus dilakukan oleh Penyelenggara dan kewajiban Peserta, tanggung jawab Penyelenggara dan Peserta, jenis-jenis transaksi yang wajib dan/atau dapat dilakukan Peserta melalui Sistem BI-RTGS dan keabsahan alat bukti transaksi Sistem BI-RTGS.

BAB …