19
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Prosedur Kata prosedur biasanya diidentifikasikan sebagai rangkaian aktivitas, tugastugas, langkah-langkah, keputusan-keputusan, perhitungan-perhitungan dan proses-proses, yang dijalankan melalui serangkaian pekerjaan yang menghasilkan suatu tujuan yang diinginkan, suatu produk atau sebuah akibat. Sebuah prosedur biasanya mengakibatkan sebuah perubahan. Menurut Cole yang diterjemahkan oleh Badriwan dalam jurnal Darma wijaya dan Roy Irawan (2018:26) menerangkan bahwa : Prosedur merupakan suatu urutan- urutan pekerjaan-pekerjaan kerani(clerical) biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu bagian atau lebih disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi. (Wijaya & Irawan, 2018) Menurut Ardiyose (2013:734) menyatakan bahwa: “Prosedur adalah suatu bagian sistem yang merupakan rangkaian tindakan yang menyangkut beberapa orang dalam satu atau beberapa bagian yang ditetapkan untuk menjamin agar suatu kegiatan usaha atau transaksi dapat terjadi berulang kali dan dilaksanakan secara beragam”. Menurut Mulyadi (2013:5) menyatakan bahwa: "Prosedur adalah suatu urutan kegiatan krelikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Prosedur · tentang objek formal, yaitu pemikiran untuk menciptakan keteraturan dari berbagai aksi dan reaksi yang dilakoni oleh manusia dan

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Prosedur · tentang objek formal, yaitu pemikiran untuk menciptakan keteraturan dari berbagai aksi dan reaksi yang dilakoni oleh manusia dan

7

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Prosedur

Kata prosedur biasanya diidentifikasikan sebagai rangkaian aktivitas,

tugastugas, langkah-langkah, keputusan-keputusan, perhitungan-perhitungan dan

proses-proses, yang dijalankan melalui serangkaian pekerjaan yang menghasilkan

suatu tujuan yang diinginkan, suatu produk atau sebuah akibat. Sebuah prosedur

biasanya mengakibatkan sebuah perubahan.

Menurut Cole yang diterjemahkan oleh Badriwan dalam jurnal Darma wijaya

dan Roy Irawan (2018:26) menerangkan bahwa : Prosedur merupakan suatu urutan-

urutan pekerjaan-pekerjaan kerani(clerical) biasanya melibatkan beberapa orang

dalam suatu bagian atau lebih disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang

seragam transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi. (Wijaya & Irawan, 2018)

Menurut Ardiyose (2013:734) menyatakan bahwa: “Prosedur adalah suatu

bagian sistem yang merupakan rangkaian tindakan yang menyangkut beberapa orang

dalam satu atau beberapa bagian yang ditetapkan untuk menjamin agar suatu kegiatan

usaha atau transaksi dapat terjadi berulang kali dan dilaksanakan secara beragam”.

Menurut Mulyadi (2013:5) menyatakan bahwa: "Prosedur adalah suatu urutan

kegiatan krelikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Prosedur · tentang objek formal, yaitu pemikiran untuk menciptakan keteraturan dari berbagai aksi dan reaksi yang dilakoni oleh manusia dan

8

8

departement atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara

seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang".

Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas maka dapat disimpulkan yang

dimaksud dengan prosedur adalah suatu tatacara kerja atau kegiatan untuk

menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja yang tetap

yang telah ditentukan yang menghasilkan suatu tujuan tertentu.

2.2. Pengertian Administrasi

administrasi berasal dari kata Yunani “Ad” dan “ministrate” yang berarti

pengabdian atau service atau pelayanan. Secara naluriah, manusia ingin selalu

bersama dalam suatu kelompok, hal ini retasa atau tanpak dalam usaha memenuhi

kebutuhan-kebutuhan hidupnya yang tidak dapat dilaksanakan secara individual.

Kebutuhan yang menimbulkan tujuan bersama tersebut, menghendaki suatu

kerjasama dari kelompok manusia sebelum melakukan tindakan untuk mencapai

tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu, diperlukan pemikiran pemikiran terlebih

dahulu agar proses pencapaian tujuan itu dapat dijalankan sesuai dengan yang telas

ditetapkan. Pendapat lain bahwa kata administrasi diambil dari kata “ad” dan

“ministro”. Ad mempunyai arti “kepada” dan “ministro” berarti “melayani”. Dengan

demikian, diartikan sebagai pelayanan atau pengabdian terhadap subjek tertentu.

Selain itu, kata administrate berasal dari bahasa Belanda, yang artinya lebih sempit

dan terbatas pada aktivitas ketata usahaan, yaitu kegiatan penyusunan dan pencatatan

keterangan yang diperoleh secara sistematis, yang berfungsi mencatat hal-hal yang

terjadi dalam organisasi sebagai bahan laporan bagi pimpinan, didalamnya

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Prosedur · tentang objek formal, yaitu pemikiran untuk menciptakan keteraturan dari berbagai aksi dan reaksi yang dilakoni oleh manusia dan

9

merupakan kegiatan kegiatan tulis menulis, mengirim, dan menyimpan keterangan

dan dikaitkan pula dengan aktivitas administrasi perkantoran yang hanya merupakan

salah satu bidang dari aktivitas administrasi yang sebenarny (Siswandi, 2017:1).

Menurut Herbert Simon dan Anton Anthoillah dalam Siswandi (2017:1)

menjelaskan bahwa administrasi adalah suatu kegiatan atau kelompok yang

mengadakan kerjasama untuk menyelesaikan tujuan bersama.

Menurut Lester Robert Britel ED dalam Siswandi (2017:1) menjelaskan

pengertian administrasi sebagai berikut:

“The most comprehensive definition views management as an integrating

process by wich authorized individual create, maintain, an operate an organization

in tehe selection an accomplishment of it’s aims”.

Definisi paling komperhensif memandang manajemen sebagai proses integrasi

dimana individu mempunyai kewenangan menciptakan, memelihara, sebuah

organisasi beroprasi dalam pemilihan suatu prestasi dari tujuan tujuannya.

Menurut S.P. Siagian dalam siswandi (2017:2) mendefinisikan bahwa

administrasi sebagai keseluruhan proses kerjasama antara dua orang manusia atau

lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu dari penguasaan, pengelolaan, untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Pentingnya upaya pemikiran dan gagasan untuk membangun administrasi yang

sesuai dengan tuntutan perusahaan, bukanlah suatu yang baru untuk lingkungan

perkembangan perusahaan. Bagaimanapun, menuntut dan memacu upaya pemikiran

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Prosedur · tentang objek formal, yaitu pemikiran untuk menciptakan keteraturan dari berbagai aksi dan reaksi yang dilakoni oleh manusia dan

10

dan gagasan yang lebih mendasar. Administrasi dan penggunan administrasi sehingga

hasil yang diperoleh bukan hanya bermanfaat bagi pengelola administrasi, tetapi juga

untuk pimpinan organisasi tersebut sebagai bahan untuk mengadakan perbaikan

organisasi.

Administrasi menurut Khaerul umam dalam siswandi (2017:2) mengatakan

bahwa, ilmu administrasi merupakan hasil pemikiran penalaran manusia yang disusun

bedasarkan dengan rasionalitas dan sistematika yang mengungkapkan kejelasan

tentang objek formal, yaitu pemikiran untuk menciptakan keteraturan dari berbagai

aksi dan reaksi yang dilakoni oleh manusia dan objek material, yaitu manusia yang

melakukan aktivitas administrasi dalam bentuk kerjasama menuju terwujudnya tujuab

tertentu.

Menurut rahmat dalam siswandi (2017:2) menyebutkan bahwa, administrasi

adalah jenis pekerjaan yang memanfaatkan aktivitas manusia dalam pola kerjasama

sebagai upaya mencapai tujuan dengan cara yang efektif dan efisien.

Bedasarkan definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa administrasi dalam

arti luas mengandung tiga unsur pokok, yaitu

1. Kelompok manusia,

2. Kerjasama,

3. Tujuan Tertentu

Dengan demikian administrasi dalam arti luas yaitu keseluruhan proses

kerjasama dalam setiap usaha dari dua orang atau lebih.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Prosedur · tentang objek formal, yaitu pemikiran untuk menciptakan keteraturan dari berbagai aksi dan reaksi yang dilakoni oleh manusia dan

11

2.3. Pengertian Penjualan

Pengertian tentang istilah penjualan yang dianggap sama dengan istilah

pemasaran. Misalnya, seorang wiraniaga atau manajer penjualan membicarakan

pemasaran, tetapi sebenarnya masalah yang dibicarakan adalah penjualan. Kedua

istilah tersebut mempunyai ruang lingkup yang berbeda. Pemasaran meliputi kegiatan

yang luas, sedangkan penjualan hanyalah merupakan satu kegiatan saja di dalam

pemasaran. Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang

ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan

mendistribusikan barang, jasa, ide kepada pasar sasaran agar dapat mencapai tujuan

organisasi, dari definisi tersebut dapat dilihat bahwa proses pemasaran itu dimulai

jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi, tidak dimulai pada saat produksi

selesai, juga tidak berakhir dengan penjualan. Semua keputusan yang diambil di

bidang pemasaran harus ditujukan untuk menentukan produk dan pasarnya, harganya,

serta promosinya. Pengusaha harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen

jika menginginkan usaha nya berjalan dengan baik, atau konsumen mempunyai

pandangan yang baik terhadap perusahaannya. Jaminan yang lebih baik atas barang

dan jasa dapat dilakukan sesudah penjulan. Jadi, jelas bahwa penjualan itu merupakan

suatu kegiatan didalam pemasaran. Pengertian penjualan ini cukup luas (Basu

Swastha 2017:8).

Transaksi penjualan yang dilakukan oleh penjual dan pembeli dapat dilihat

sebagai proses pertukaran pada gambar sebagai berikut:

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Prosedur · tentang objek formal, yaitu pemikiran untuk menciptakan keteraturan dari berbagai aksi dan reaksi yang dilakoni oleh manusia dan

12

Sumber : Data diolah

Gambar II.1 : Proses Pertukaran

Semakin pandai seseorang untuk menjual akan semakin cepat pula mencapi sukses

dalam melaksanakan tugas tugasnya, sehingga tujuan yang diinginkan akan segera

terlaksana. Dalam segala bidang dan tingkatan, taktik penjualan harus digunakan agar

pelayanan yang diberikan kepada orang lain dapat memberikan kepuasan. Dengan

kepuasan ini diharapkan mereka dapat menjadi langganan atau sahabat yang baik,

dalam melakukan penjualannya, penjual dituntut untuk memiliki bakat seni serta

keahlian untuk mempengaruhi orang lain. Bakat inilah yang sering tidak dimiliki oleh

setiap orang. Tidaklah mudah untuk mengarahkan kemauan calon pembeli dengan

cara mengemukakan berbagai alasan serta pendapatnya (Basu Swastha 2017:9).

Pengertian lain tentang penjualan yang dikemukakan oleh wiliam G. Nickels

dalam Basu Swastha (2017:10) yang menyebutnya dalam istilah penjualan tatap

muka (personal selling).

PENJUAL PEMBELI Barang / Jasa

Uang

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Prosedur · tentang objek formal, yaitu pemikiran untuk menciptakan keteraturan dari berbagai aksi dan reaksi yang dilakoni oleh manusia dan

13

Penjualan tatap muka adalah interaksi antar individu, saling bertemu muka

yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan

hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain.

Jadi, penjualan tatap muka merupakan komunikasi orang secara individual

yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan seluruh usaha pemasaran pada

umumnya, yaitu meningkatkan penjualan yang dapat menghasilkan laba dengan

jangka panjang. Dalam hal ini, perusahaan memerlukan tenaga tenaga penjualan atau

wiraniaga untuk melakukannya. Tugas tugas yang mereka lakukan cukup luwes

karena secara langsung dapat mengetahui keinginan, motivasi dan perilaku konsumen

dan sekaligus dapat melihat reaksi konsumen sehingga mereka langsung dapat

mengadakan penyesuaian seperlunya.

2.3.1. Jenis Jenis Penjualan

Menurut Basu Swastha (2017:8), Tugas tugas wiraniaga sering digolongkan

menurut jenis hubungan pembeli yang terlibat dalam penjualan. Dalam hal ini, jenis

jenis penjualan dikelompokkan menjadi:

1. Trade Seliing (Penjualan)

Trade selling dapat terjadi bila produsen dan besar mempersilahkan pengecer

untuk berusaha memperbaiki distributor produk produk mereka. Hal ini melibatkan

para penyalur dengan kegiatan promosi, peragaan, persediaan dan produk baru. Jadi

titik beratnya adalah pada “penjualan melalui” penyalur dari pada “penjualan ke”

pembeli akhir.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Prosedur · tentang objek formal, yaitu pemikiran untuk menciptakan keteraturan dari berbagai aksi dan reaksi yang dilakoni oleh manusia dan

14

2. Missionary Selling (Penjualan Misionaris)

Dalam missionary selling, penjualan berusaha ditingkatkan dengan mendorong

pembeli untuk membeli barang barang dari penyalur perusahaan. Di sini, wiraniaga

lebih cenderung pada “penjualan untuk” penyalur. Jadi, wiraniaga sendiri tidak

menjual secara langsung produk yang ditawarkan, misalnya penawaran obat kepada

dokter.

3. Technical Selling (Teknis Penjualan)

Technical Selling berusaha meningkatkan penjualan dengan pemberian saran dan

nasehat kepada pembeli akhir dari barang dan jasa nya. Dalam hal ini, tugas utama

wiraniaga adalah mengidentifikasikan dan menganalisis masalah masalah yang

dihadapi pembeli, serta menunjukan bagaimana produk atau jasa yang

ditawarkandapat mengatasi masalah tersebut.

4. New Business Selling (Penjualan Bisnis Baru)

New Business Seliing berusaha membuka transaksi baru dengan merubah salon

pembeli menjadi pembeli. Jenis penjualan ini sering dipakai oleh perusahaan

asuransi.

5. Responsive Selling (Respon Penjualan)

Setiap tenaga penjualan diharapkan dapat memberikan reaksi terhadap

permintaan pembeli. Dua jenis penjualan utama disini adalah route driving dan

retailing. Pada pengebudi yang mengantarkan susu, roti, gas untuk keperluan rumah

tangga para pelayan di toko serba ada, toko pakaian, toko special, merupakan contoh

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Prosedur · tentang objek formal, yaitu pemikiran untuk menciptakan keteraturan dari berbagai aksi dan reaksi yang dilakoni oleh manusia dan

15

dari jenis penjualan ini. Jenis penjualan seperti ini tidak akan menciptakan penjualan

yang terlalu besar meskipun layanan yang baik dan hubungan yang menyenangkan

dapat menjurus kepada pembelian ulang.

2.3.2 Tahap Tahap Penjualan

Menurut Basu Swastha (2017:12), Salah satu aspek yang ada dalam penjualan

adalah penjualan dengan bertemu muka seperti yang dibahas sebelumnya, dalam hal

ini tahap tahap uang perlu ditempuh oleh pihak penjual meliputi, persiapan sebelum

penjualan, menentukan lokasi pembeli potensial, pendekatan pendahuluan,

pelaksanaan penjualan dan pelayanan purna jual. Skema dari tahap tahap tersebut

dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Sumber : Data diolah

Gambar II.2 : Tahap Tahap Penjualan

1. persiapan sebelum penjualan

Tahap pertama dalam penjualan tatap muka adalah mengadakan persiapan

persiapan sebelum melakukan penjualan. Kegiatan yang dilakukan adalah

Persia

pan

Penentu

an

Lokasi

Pembeli

Penentu

an

Calon

Pembeli

Penjualan Kegiata

n Purna

Jual

• Perhatian

• Minat

• Keinginan

• Tindakan

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Prosedur · tentang objek formal, yaitu pemikiran untuk menciptakan keteraturan dari berbagai aksi dan reaksi yang dilakoni oleh manusia dan

16

mempersiapkan tenaga penjualan dengan memberikan perngertian tentang barang

yang dilaukakan. Selain itu, mereka juga lebih dulu harus mengetahui kemungkinan

tentang motivasi dan perilaku dalam segmen pasar yang dituju.

2. penentuan lokasi pembeli potensial

Dengan menggunakan data pembeli yang lalu maupun sekarang, penjual dapat

menentukan karakteristik calon pembeli atau pembeli potensialnya. Penentuan calon

pembeli beserta karakteristiknya dapat dilakukan dengan segmentasi pasar.

Karakteristik calon pembeli adalah faktor lokasi yang menjadi sasaran kunjungan

bagi wiraniaga. Oleh karena itu, pada tahap kedua ini ditentukan lokasi dari segmen

pasar yang menjadi sasaranya. Dari lokasi ini dapatlah dibuat sebuah daftar tentang

orang orang atau perusahaan yang secara logis melrupakan pembeli potensial dari

produk yang ditawarkan. Dari konsumen yang ada dapat pula ditentukan konsumen

manakah yang sudah menggunakan produk produk saingan.

3. pendekatan pendahuluan

Sebelum melakukan penjualan, penjual harus mempelajari semua masalah tentang

individu atau perusahaan yang dapat diharapkan sebagai pembelinya. Selain itu, perlu

juga mengetahui tentang produk atau merk apa yang sedang mereka gunakan dan

bagaimana reaksinya. Berbagai macam informasi perlu dikumpulkan untuk

mendukung penawaran produknya kepada pembeli, misalnya tentang kebiasaan

membeli, kesukaan dan sebagainya. Semua kegiatan ini dilakukan sebagi pendekatan

pendahuluan terhadap pasarnya.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Prosedur · tentang objek formal, yaitu pemikiran untuk menciptakan keteraturan dari berbagai aksi dan reaksi yang dilakoni oleh manusia dan

17

4. melakukan penjualan

Penjualan dilakukan bermula dari suatu usaha untuk memikat perhatian calon

konsumen, kemudian diusahakan untuk mengetahui daya tarik atau minat mereka.

Jika minat mereka dapat diikuti dengan munculnya keinginan untuk membeli, maka

penjual tinggal merealisir penjualan produknya. Pada saat ini penjualan dilakukan.

5. pelayanan purna jual

Sebenarnya kegiatan penjualan tidak berakhir pada saat pesanan dari pembeli telah

dipenuhi, tetapi masih perlu dilanjutkan dengan memberikan pelayanan atau servis

kepada mereka. Biasanya keiatan ini dilakukan untuk penjualan barang narang

industry seperti instalasi atau barang konsumsi tahan lama seperti almari es, televise,

dan sebagainya bebrapa pelayanan yang diberikan oleh penjual susydah penjualan

dilakukan antara lain berupa:

a. Pemberian garansi

b. Pemberian jasa reparasi

c. Latihan trnaga trnaga operasional dan cara penggunaanya

d. Penghantaran barang kerumah

Dalam tahap terakhir ini penjual harus dengan berusaha mengatasi berbagai

macam keluhan atau tanggapan yang kurang baik dari pembeli. Pelayanan lain yang

juga perlu diberikan susudah penjualan adalah memberikan jaminan kepada pembeli

bahwa keputusan yang diambilnya tepat, barang yang dibelinya betul betul

bermanfaat dan hasil kerja produk tersebut memuaskan.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Prosedur · tentang objek formal, yaitu pemikiran untuk menciptakan keteraturan dari berbagai aksi dan reaksi yang dilakoni oleh manusia dan

18

2.3.3. Faktor yang mempengaruhi kegiatan penjualan

Menurut Basu swasta (2017:129) dalam praktek, kegiatan penjualan itu

dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor faktor tersebut adalah:

1. kondisi dan Kemampuan penjual

Transaksi jual-beli atau pemindahan hak milik secara komersial atas barang dan

jasa itu pada prinsipnya melibatkan dua pihak, yaitu penjual sebagai pihak pertama

dan pembeli sebagai [ihak kedua. Penjual harus dapat meyakinkan kepada

pembelinya agar dapat berhasil mencapai sasaran penjualan yang diharapkan.

Penjual harus memahami beberapa masalah penting yang sangat berkaitan, yakni:

a. Jenis dan karakteristik barang yang ditawarkan

b. Harga produk

c. Syarat penjualan, seperti pembayaran, penghantaran, pelayanan purna jual,

garansi dan sebagainya.

Masalah masalah tersebut biasanya menjadi pusat perhatian pembeli sebelum

melakukan pembelian. Selain itu, manajer perlu memperhatikan jumlah serta sifat

sifat tenaga penjualan yang akan dipakai. Dengan tenaga penjualan yang baik

dapatlah dihindari timbulnya kemungkinan rasa kecewa pada para pembeli dalam

pembeliannya. Adapun sifat sifat yang dimiliki oleh seorang penjual yang baik antara

lain: sopan, pandai bergaul, pandai berbicara, mempunyai kepribadian yang menarik,

sehat jasmani, jujur, mengetahui cara cara penjualan dan sebagainya.

2. Kondisi Pasar

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Prosedur · tentang objek formal, yaitu pemikiran untuk menciptakan keteraturan dari berbagai aksi dan reaksi yang dilakoni oleh manusia dan

19

Pasar, sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran dalam

penjualan, dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualannya. Adapun faktor faktor

kondisi pasar yang perlu diperhatikan adalah:

a. Jenis pasarnya, apakah pasar konsumen, pasar industry, pasar penjual,

pasar pemerintah atau pasar internasional

b. Kelompok pembeli atau segmen pasarnya

c. Daya Belinya

d. Frekuensi pembeliannya

e. Keinginan dan kebutuhannya

3. Modal

Akan lebih sulit bagi penjual untuk menjual barangnya apabila barang yang dijual

tersebut belum dikenal oleh calon pembeli atau apabila lokasi pembeli jauh dari

tempat penjual. Dalam keadaan seperti ini, penjual harus memperkenalkan dulu

atau membawa barangnya ke tempat pembeli. Untuk melaksanakan maksud

tersebut diperlukan adanya sarana serta usaha, seperti: alat transport, tempat

peragaan baik didalam perusahaan maupun diluar perusahaan, usaha promosi dan

sebagainya. Semua ini hanya dapat dilakukan apabila penjual memiliki sejumlah

modal yang diperlukan untuk itu.

4. kondisi organisasi perusahaan

Pada perusahaan besar, biasanya masalah penjualan ini ditangani oleh bagian

tersendiri (bagian penjualan) yang dipegang orang orang tertentu/ahli dibidang

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Prosedur · tentang objek formal, yaitu pemikiran untuk menciptakan keteraturan dari berbagai aksi dan reaksi yang dilakoni oleh manusia dan

20

penjualan, lain hal nya dengan perusahaan kecil dimana masalah penjualan

ditangani oleh orang yang juga melakukan fungsi fungsi lain. Hal ini disebabkan

karena jumlah tenaga kerjanya lebih sedikt, sistem organisasinya lebih sederhana,

masalah masalah yang dihadapi serta sarana yang dimilikinya juga tidak

sekompleks perusahaan besar, masalah penjualan ini ditangani sendiri oleh

pimpinan dan tidak diberikan kepada orang lain.

5. Faktor Lain

Faktor faktor lain, seperti: periklanan, peragaan, kampanye, pemberian hadiah,

sering mempengaruhi penjualan, namun untuk melaksanakannya, diperlukan

sejumlah dana yang tidak sedikit. Bagi perusahaan yang bermodal kuat, kegiatan

ini secara rutin dapat dilakukan, Sedangkan bagi perusahaan kecil yang

mempunyai modal relative kecil, kegiatan ini lebih jarang dilakukan. Ada

pengusaha yang berpegang pada prinsip bahwa “paling penting membuat barang

yang baik”. Bilamana prinsip tersebut dilaksanakan, maka diharapkan pembeli

akan kembali membeli lagi barang yang sama, sebelum pembelian dilakukan,

sering pembeli harus dirangsang daya tariknya, misalnya dengan memberikan

bungkus yang menarik atau dengan cara promosi lainnya.

2.5 Sistem Pembayaran

Adapun sistem sistem pembayaran penjualan barang yang terdapat pada PT

Bina Kasih Abadi menggunakan dua sistem, yaitu pembayaran secara Tunai dan

sistem secara Kredit.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Prosedur · tentang objek formal, yaitu pemikiran untuk menciptakan keteraturan dari berbagai aksi dan reaksi yang dilakoni oleh manusia dan

21

1. Penjualan Tunai

Penjualan tunai adalah penjualan barang secara tunai dicatat sebagai debit

pada akun kas dan kredit pada akun penjualan. Praktik biasanya penjualan secara

tunai dicatat dalam buku penerimaan kas.

Menurut jurnal AMIK BSI Chanifatul Chairiyah (2014:23), Penjualan secara

tunai itu berarti menjual barang dengan ketentuan uang langsung dibayarkan secara

cash atau lunas, sedangkan penjualan secara kredit itu berarti menjual barang dengan

memberi uang muka dahulu atau tidak menggunakan uang muka sama sekali dan sisa

pembayaran akan dibayar berangsur-angsur sampai dengan waktu yang ditentukan.

(Chairiyah, 2014)

Menurut Mulyadi (2013:455) mengatakan bahwa, “Penjualan tunai dilaksanakan

oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga

barang terlebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli.”

Berikut siklus penjualan tunai adalah sebagai berikut:

Sumber: Data diolah

Gambar II.3 :

Siklus Penjualan Tunai

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Prosedur · tentang objek formal, yaitu pemikiran untuk menciptakan keteraturan dari berbagai aksi dan reaksi yang dilakoni oleh manusia dan

22

Untuk penjualan tunai suatu siklus yang berulang terjadi dari kas ke persediaan

yang dibeli untuk dijual kembali dan kas kembali ke kas.

Aktivitas penjualan tunai biasanya banyak dijumpai dalam perusahaan

perdagangan retail. Tahapan penjualan tunai diawali dengan proses pembuatan faktur

penjualan oleh bagian penjualan. Dalam sebuah perusahaan yang sudah memiliki

sistem komputerisasi bagian penjualan sudah memiliki informasi persedian barang

dan harganya dari database persediaan yang di inputkan oleh bagian

persediaan/gudang yang terhubung kebagian penjualan. Laporan yang dihasilkan dari

penjualan tunai adalah laporan hasil penjualan per periode, statistik penjualan, jumlah

persediaan yang dikeluarkan dan berbagai laporan yang lainnya.

Dari definisi diatas dapat disintesiskan bahwa penjualan tunai adalah penjualan

yang dimana uang diterima langsung dari pembeli dan barang diserahkan kepada

pembeli.

2. Penjualan Kredit

Menurut Astiko (1996:5) dalam Jurnal Hasan Abdurrahman (2014:63),

menerangkan bahwa pengertian kredit mempunyai dimensi yang beraneka ragam,

dimulai dari arti kata “kredit” yang berasal dari bahasa yunani “credere” yang berarti

kepercayaan akan kebenaran dalam praktek sehari hari. Pengertian kredit adalah

kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman

dengan suatu janji, pembayaran akan dilaksanakan pada jangka waktu yang telah

disepakati. (Abdurahman & Riswaya, 2014)

Menurut mulyadi (2001:3) dalam jurnal asep ririh riswaya (2013:109),

penjualan kredit adalah penjualan yang dilaksanakan perusahaan dengan cara

mengirimkan harga sesuai order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu

tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut. (Riswaya, 2013)

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Prosedur · tentang objek formal, yaitu pemikiran untuk menciptakan keteraturan dari berbagai aksi dan reaksi yang dilakoni oleh manusia dan

23

Menurut Mulyadi (2013:201) menyatakan bahwa, “Penjualan kredit

dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan order

yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai

tagihan kepada pembeli tersebut”.

Pengertian Penjualan Kredit menurut L.M. Samryn (2014:250) adalah

“Penjualan kredit adalah penjualan yang direalisasikan dengan timbulnya tagihan atau

piutang kepada pihak pembeli".

Menurut pengertian diatas dapat disintesiskan bahwa penjualan kredit adalah

suatu transaksi antara perusahaan dengan pembeli, mengirimkan barang sesuai

dengan order serta perusahaan mempunyai tagihan sesuai jangka waktu tertentu yang

mengakibatkan timbulnya suatu piutang dan kas aktiva.

Sumber: Data diolah

Gambar II.4: Siklus Penjualan Kredit

Pada penjualan kredit siklus yang berulang terjadi dari kas ke persediaan lalu

ke piutang dan kembali ke kas.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Prosedur · tentang objek formal, yaitu pemikiran untuk menciptakan keteraturan dari berbagai aksi dan reaksi yang dilakoni oleh manusia dan

24

Dari definisi diatas dapat disintesiskan bahwa penjualan kredit adalah

penjualan yang dilakukan oleh perusahaan mengirimkan barang sesuai dengan

pesanan customer dan melakukan pembayaran menggunakan tempo atau timbul nya

hutang.

2.5.1. Fungsi – Fungsi yang Terlibat Pada Prosedur Penjualan

Ada beberapa fungsi yang memegang peranan penting di dalam prosedur

penjualan kredit, fungsi tersebut menurut Mulyadi (2013:211) adalah sebagai berikut:

1. Fungsi Penjual

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima surat order dari pembeli, mengedit

order dari pelanggan untuk menambahkan informasi yang belum ada pada surat

order tersebut (seperti spesifikasi barang dan rute pengiriman), meminta otorisasi

kredit, menentukan tanggal pengiriman dan dari gudang mana barang akan

dikirim dan mengisi surat order pengiriman

2. Fungsi Kredit

Fungsi ini berfungsi untuk memenuhi pesanan pembelian yang syaratnya kredit

dan memberikan otorisasi yang tercantum dalam surat perintah pengiriman

3. Fungsi Gudang

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyimpan barang dan menyiapkan barang

yang dipesan oleh pelanggan, serta menyerahkan barang kefungsi pengiriman

4. Fungsi Pengiriman

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Prosedur · tentang objek formal, yaitu pemikiran untuk menciptakan keteraturan dari berbagai aksi dan reaksi yang dilakoni oleh manusia dan

25

Fungsi ini untuk mengirim barang-barang pada pembeli. Pengiriman ini hanya

boleh dilakukan apabila ada surat perintah pengiriman yang sah. Selain itu ini

juga berfungsi mengrim kembali barang-barang kepada penjual dalam transaksi

retur penjualan

5. Fungsi Billing

Fungsi ini membuat dan mengirim faktur penjualan kepada pelanggan serta

menyiapkan copy faktur bagi kepentigan pencatatan penjualan oleh bagian

piutang, bagian kartu persediaan, bagian biaya, bagian jurnal, bagian buku besar

dan laporan, menghitung biaya kirim penjualan dan Pajak Pertambahan Nilai

(PPN), dan memeriksa kebenaran penulisan dan penghitungan-penghitungan

dalam faktur

6. Fungsi Piutang

Fungsi ini untuk mencatat piutang yang timbul dari transaksi penjualan kredit dan

membuat serta mengirimkan pernyataan piutang kepada debitur

7. Fungsi Akuntansi

Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat dan mengirimkan faktur penjualan

kepada pelanggan, serta menyediakan copy faktur penjualan bagi kepentingan

pencatatan transaksi penjualan

8. Fungsi Penagihan

Fungsi ini bertanggung jawab untuk meyerahkan barang atas dasar order

pengiriman yang diterimanya dari fungsi penjualan, serta menjamin bahwa ada

barang yang keluar dari perusahaan tanpa otorisasi dari yang berwenang