17
8 BAB II LANDASAN TEORI 2. 1. Berpikir Divergen 2. 1. 1. Pengertian Berpikir Divergen Berpikir divergen merupakan salah satu bentuk perumusan strategi pemecahan masalah yang dibuat oleh Sternberg, (1988). Berpikir divergen adalah berusaha membangkitkan solusi alternatif yang memungkinkan bagi sebuah masalah. Setelah mempertimbangkan berbagai kemungkinan, yang dilakukan adalah berpikir konvergen untuk menyempitkan berbagai kemungkinan sehingga menyatukan jawaban tunggal terbaik, Sternberg (2008). Guilford (dalam Erniyati, 2011) membedakan tipe berpikir menjadi dua macam yaitu berpikir konvergen terpusat (convergent thingking) dan berpikir divergen (divergent thingking). Cara berpikir konvergen mengarah pada satu kesimpulan khusus. Pada umumnya bidang pendidikan lebih menekankan pada berpikir konvergen, dimana para siswa diminta untuk mengingat informasiinformasi faktual, seperti “apa ibukota Indonesia?”. Sedangkan berpikir divergen lebih menekankan pada variasi jawaban yang berbeda terhadap suatu pertanyaan, sehingga kebenaran jawaban tersebut subjektif. Sebagai contoh : “untuk keperluan apa sajakah Anda menggunakan batu bata?” Pertanyaan yang digunakan dalam jawaban konvergen adalah pertanyaan tertutup, sedangkan untuk jawaban divergen yang digunakan adalah pertanyaan

BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7355/2/T1... · berkaitan dengan proses berpikir konvergen dan divergen. Konvergen adalah cara berpikir

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7355/2/T1... · berkaitan dengan proses berpikir konvergen dan divergen. Konvergen adalah cara berpikir

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2. 1. Berpikir Divergen

2. 1. 1. Pengertian Berpikir Divergen

Berpikir divergen merupakan salah satu bentuk perumusan strategi

pemecahan masalah yang dibuat oleh Sternberg, (1988). Berpikir divergen adalah

berusaha membangkitkan solusi alternatif yang memungkinkan bagi sebuah

masalah. Setelah mempertimbangkan berbagai kemungkinan, yang dilakukan

adalah berpikir konvergen untuk menyempitkan berbagai kemungkinan sehingga

menyatukan jawaban tunggal terbaik, Sternberg (2008).

Guilford (dalam Erniyati, 2011) membedakan tipe berpikir menjadi dua

macam yaitu berpikir konvergen terpusat (convergent thingking) dan berpikir

divergen (divergent thingking). Cara berpikir konvergen mengarah pada satu

kesimpulan khusus. Pada umumnya bidang pendidikan lebih menekankan pada

berpikir konvergen, dimana para siswa diminta untuk mengingat informasi–

informasi faktual, seperti “apa ibukota Indonesia?”. Sedangkan berpikir divergen

lebih menekankan pada variasi jawaban yang berbeda terhadap suatu pertanyaan,

sehingga kebenaran jawaban tersebut subjektif. Sebagai contoh : “untuk keperluan

apa sajakah Anda menggunakan batu bata?”

Pertanyaan yang digunakan dalam jawaban konvergen adalah pertanyaan

tertutup, sedangkan untuk jawaban divergen yang digunakan adalah pertanyaan

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7355/2/T1... · berkaitan dengan proses berpikir konvergen dan divergen. Konvergen adalah cara berpikir

9

yang bersifat terbuka. Maksudnya adalah jawaban konvergen dapat dijawab

dengan satu kemungkinan jawaban saja, sedangkan jawaban divergen dapat

dijawab dengan beberapa kemungkinan.

Guilford (dalam Mc Leod, 1989) menyampaikan pada dasarnya berpikir

tentang kemampuan intelektual cenderung berkonsentrasi pada proses untuk

menemukan satu jawaban terbaik. Secara sistematik bahwa arus konseptualisasi

kecerdasan terbatas pada apa yang disebut “berpikir konvergen”, dan bahwa

pembatasan ini telah dibangun menjadi tes kecerdasan saja, maka dengan

demikian berpikir tentang intelektual hanya dapat berfungsi sampai disitu saja.

Berpikir secara strategi yang melibatkan pelepasan diri dan fakta, melihat hal–hal

yang tidak terduga, menggunakan sesuatu sebagai batu loncatan untuk

pengembangan ide baru itulah perlengkapan yang disebut “berpikir berbeda” atau

“berpikir divergen”

Guilford (dalam Erniyati, 2011) menyoroti praktik pendidikan yang

sedang berjalan berdasarkan teori struktur intelek yang dikembangkannya.

Dalam model ini, Guilford menjelaskan bahwa kreativitas manusia pada dasarnya

berkaitan dengan proses berpikir konvergen dan divergen. Konvergen adalah cara

berpikir untuk memberikan satu-satunya jawaban yang benar. Sedangkan berpikir

divergen adalah proses berpikir yang memberikan serangkaian alternatif jawaban

yang beraneka ragam. Kemampuan berpikir divergen dikaitkan

dengan kreativitas ditunjukkan oleh beberapa karakteristik berikut:

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7355/2/T1... · berkaitan dengan proses berpikir konvergen dan divergen. Konvergen adalah cara berpikir

10

1. Kelancaran, yaitu kemampuan untuk menghasilkan sejumlah besar ide-ide

atau solusi masalah dalam waktu singkat.

2. Fleksibilitas, yaitu kemampuan untuk secara bersamaan mengusulkan

berbagai pendekatan untuk masalah tertentu.

3. Orisinalitas, yaitu kemampuan untuk memproduksi hal baru, ide-ide asli.

4. Elaborasi, yaitu kemampuan untuk melakukan sistematisasi dan mengatur

rincian ide di kepala dan membawanya keluar.

Berpikir divergen adalah kemampuan berdasarkan data atau informasi

yang tersedia menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah,

dimana penekanannya adalah pada kuantitas ketepatgunaan, keragaman jawaban.

Makin banyak jawaban yang diberikan siswa, maka semakin kreatiflah seseorang

itu (Munandar, 1990). Tetapi jawaban–jawaban tersebut juga harus sesuai dengan

masalahnya, jadi walaupun orang tersebut telah menemukan banyak kemungkinan

jawaban suatu masalah kalau jawaban itu tidak mengarah pada penyelesaian

masalah yang sedang dihadapi maka orang itu belum bisa disebut kreatif. Jadi,

bukan hanya karena banyaknya jawaban yang diberikan yang menentukan

kreativitas seseorang, tetapi juga kualitas dan ketepatan jawaban yang harus

diperhatikan.

Berpikir divergen juga akan melibatkan orisinalitas dalam berurusan

dengan orang lain. Jadi ketika berhadapan dengan orang lain, harus bisa

menghasilkan atau memunculkan ide baru dalam memecahkan suatu masalah.

Selain itu fleksibilitas dalm berpikir juga diperlukan untuk menghasilkan jawaban

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7355/2/T1... · berkaitan dengan proses berpikir konvergen dan divergen. Konvergen adalah cara berpikir

11

dari pemecahan masalah. Kemampuan berpikir divergen merupakan kemampuan

yang mampu menghasilkan jawaban bervariasi, pemikiran menyimpang dari jalan

yang telah dirintis sebelumnya. Pemikiran melampaui dari apa yang jelas dan

nyata, mempertimbangkan beberapa jawaban yang mungkin ada untuk suatu

masalah, bukan hanya penyelesaian yang benar. Dalam memecahkan masalah,

pemikir divergen mengajukan beberapa solusi. Dengan kemampuan itu, maka

akan mampu menghasilkan jawaban yang berbeda (Guilford, dalam Erniyati,

2011).

2.1.2. Aspek Berpikir Divergen

Jenis berpikir yang mencerminkan kreativitas adalah tergolong jenis

berpikir divergen (divergen thinking), Guilford (dalam Erniyati, 2011).

mengemukakan bahwa berpikir divergen terdiri dari empat aspek yaitu :

kelancaran berpikir, kelenturan berpikir, keterperincian berpikir, dan orisinalitas

berpikir

1. Kelancaran berpikir (fluency of thinking)

Kelancaran dimaksudkan sebagai kemampuan untuk mengemukakan

banyak gagasan pemecahan terhadap suatu masalah. Siswa yang rasa ingin

tahunya kuat dapat menghasilakn gagasan–gagasan atau cara–cara

pemecahan masalah dengan lancar, Guilford (1959) menuliskan empat

aspek dalam kelancaran berpikirdivergen, yaitu kelancaran

kata,kelancaran memberikan gagasan, kelancaran asosiasi, dan kelancaran

ekspresi.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7355/2/T1... · berkaitan dengan proses berpikir konvergen dan divergen. Konvergen adalah cara berpikir

12

a. Kelancaran kata (word fluency)

Aspek kelancaran kata adalah dalam memproduksi atau

menghasilkan kata secara utuh dengan tepat yang disesuaikan dengan

simbol–simbol yang dibutuhkan. Untuk mengetahui kemampuan siswa

dalam aspek ini dapat dilakukan dengan misalnya saja siswa diminta

untuk menuliskan mungkin kata dengan huruf awal me, atau huruf

awal sa sebanyak mungkin dengan waktu terbatas.

b. Kelancaran memberikan gagasan (ideational fluency)

Aspek kelancaran memberikan gagasan adalah kemampuan untuk

mengumpulkan banyak ide dalam sebuah situasi dalam waktu yang

terbatas. Aspek ini dapat diukur dengan pemberian tugas yaitu siswa

diminta untuk menuliskan sebanyak mungkin benda hidup atau mati

yang memiliki dua sifat yang sama. Misalnya benda merah dan cair,

atau benda yang memiliki sifat panjang dan lebar.

c. Kelancaran asosiasi (associational fluency)

Kelancaran asosiasi adalah kemampuan untuk menghasilkan

kesatuan ide, yang menunjuk pada berbagai bentuk hubungan yang

terus dipelajari dengan dua ide. Biasanya mengetahui kemampuan

siswa dalam kelancaran asosiasi adalah dengan menyebutkan sinonim

dari sebuah kata, misalnya siswa diminta untuk menuliskan sinonim

dengan kata verbal, uang, dsb.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7355/2/T1... · berkaitan dengan proses berpikir konvergen dan divergen. Konvergen adalah cara berpikir

13

2. Keluwesan berpikir (flexibility of thinking)

Didefinisikan sebagai kemampuan untuk membuat transformasi

informasi, menafsirkan ulang, membuat definisi lain, hal ini juga menuntut

daya imajinasi. Siswa mampu menghasilkan gagasan jawaban atau

pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah dengan sudut

pandang yang berbeda–beda, mampu mengubah cara pendekatan atau cara

pemikiran. Misalnya siswa diminta untuk memikirkan kapur yang

digunakan guru untuk menulis di papan tulis dapat dipakai untuk apa saja,

dari segi yang tidak lazim.

3. Originalitas berpikir (originality of thinking)

Keaslian diartikan sebagai kemampuan untuk membuat gagasan

yang lain dari yang lain, originalitas dalam berpikir dapat berhasil jika

siswa tidak ragu–ragu dan berani mengemukakan pendapat yang berbeda

dari yang biasanya dikemukakan siswa–siswa lain. Originalitas dalam

berpikir dapat ditunjukkan dengan mampu melahirkan ungkapan yang

baru dan unik, memikirkan cara yang tidak biasa untuk mengungkapkan

diri.

4. Keterperincian berpikir (elaboration of thinking)

Elaborasi adalah kemampuan untuk memerinci, mengembangkan

gagasan dan membuat implikasi dari informasi–informasi yang tersedia

memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau produk. Elaborasi

dikaitkan dengan apresiasi (penghargaan). Karena mengharagai gagasan

atau hasil karya orang lain, siswa bersedia atau ingin menambah gagasan

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7355/2/T1... · berkaitan dengan proses berpikir konvergen dan divergen. Konvergen adalah cara berpikir

14

atau produk tersebut dengan detil–detil agar lebuh menarik. Misalnya

seorang siswa mempunyai gagasan untuk memperindah ruangan kelas

dengan menempatkan pot-pot bunga di beberapa tempat di kelas. Siswa

lain mengembangkan gagasan itu dengan mengusulkan agar pot-potnya

dicat dengan warna–warna yang semarak, siswa lain mengusulkan

memanfaatkan barang-barang bekas untuk membuat pot-pot bentuknya

lain dari pada yang biasanya tetapi tampak indah.

Semua aspek diatas penting dan saling berkaitan jika siswa mempunyai

keterampilan dari salah satu aspek tersebut dapat menunjang keterampilan dalam

aspek yang lainnya. Karena itu, agar semua aspek dalam keterampilan tersebut

dapat dimiliki siswa maka siswa sering dilatih untuk mengembangkan

keterampilannya disemua bidang.

2.2. Mind Map

2.2.1 Pengertian Mind Map

Peta pikiran adalah sejenis gambaran visual mengenai konsep–konsep,

gagasan–gagasan, informasi yang terdapat dalam pikiran seseorang. Judul peta

pikiran biasanya di tempatkan di tengah–tengah halaman. Kemudian judul ini

mencabang sesuai dengan jumlah gagasan–gagasan tambahan yang disajikan.

Pada umumnya hanya kata-kata penting yang digunakan dan bilamana mungkin

diagram-diagram, gambar-gambar dan bentuk-bentuk digambar. Warna harus

digunakan untuk menekankan soal tertentu atau menggambarkan pengelompokan

konsep-konsep. Meskipun gambar-gambar serta peta-peta yang sama telah

dipergunakan untuk buku-buku anak atau buku-buku orang terbelakang, peta

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7355/2/T1... · berkaitan dengan proses berpikir konvergen dan divergen. Konvergen adalah cara berpikir

15

pikiran dapat bermanfaat untuk orang-orang normal atau bahkan diatas normal

dengan ketentuan-ketentuan seperti yang terlihat pada penemuan-penemuan riset

dalam bidang neuropsikologi, psikologi kognitif dan neurofisiologi. (Chan, dalam

Loekmono 1986).

2.2.2. Mind Map adalah Alat berpikir Organisasional

Mind map (Buzan, 2007) adalah cara termudah umtuk menempatkan

informasi kedalam otak dan mengambil informasi ke luar otak. Mind map adalah

cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harifiah akan memetakan pikiran-

pikiran. Mind map juga sangat sederhana.

Pusat mind map mirip dengan pusat kota. Pusat mind map mewakili ide

terpenting. Jalan-jalan utama yang menyebar dari pusat mewakili pikiran-pikiran

utama dalam proses pemikiran, jalan-jalan sekunder, dan seterusnya. Gambar-

gambar atau bentuk-bentuk khusus dapat mewakili area-area yang menarik atau

ide-ide tertentu. Sama seperti jalan, mind map akan (Buzan: 2007) :

a. Memberi pandangan menyeluruh pokok masalah atau area yang luas.

b. Memungkinkan untuk merencanakan rute atau membuat pilihan-pilihan

dan mengetahui kemana akan pergi dan dimana berada.

c. Mengumpulkan sejumlah besar data disuatu tempat

d. Menyenangkan untuk dibaca, dilihat, dicerna dan diingat.

Mind map merupakan peta rute yang hebat bagi ingatan, memungkinkan

menyusun fakta dan pikiran sehingga cara kerja alami otak dilibatkan sejak

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7355/2/T1... · berkaitan dengan proses berpikir konvergen dan divergen. Konvergen adalah cara berpikir

16

awal. Ini berarti akan lebih mudah dan lebih bisa diandalkan daripada

menggunakan teknik pencatat tradisional.

Semua mind map mempunyai kesamaan. Semuanya mengunakan warna

semuanya memiliki struktur yang alami yang memancar dari pusat.

Semuanya menggunakan garis lengkung, symbol, kata dan gambar yang

sesuai satu dengan yang lain serta merupakan rangkaian aturan yang

sederhana, mendasar, alami, dan sesuai cara kerja otak. Dengan mind map,

daftar informasi yang panjang bisa dialihkan menjadi diagram warna-warni,

sangat teratur dan mudah diingat yang bekerja secara alami dan selaras

dengan cara kerja alami otak.

2.2.3 Fungsi Mind Map

Mind map dapat membantu dalam banyak hal. Berikut ini adalah beberapa

fungsi mind map(Buzan, 2007) :

a. Merencanakan ( merencanakan karir)

b. Berkomunikasi

c. Menjadi lebih kreatif

d. Menghemat waktu

e. Menyelesaikan masalah

f. Memusatkan perhatian

g. Menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran

h. Mengingat dengan lebih baik

i. Belajar lebih cepat dan efisien

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7355/2/T1... · berkaitan dengan proses berpikir konvergen dan divergen. Konvergen adalah cara berpikir

17

j. Melihat gambar keseluruhan

k. Mengaktifkan keseluruhan otak

l. Membereskan akal dari kekusutan mental

m. Memungkikan berfokus pada pokok bahasan

n. Membantu menunjukan hubungan antara bagian-bagian informasi

yang saling terpisah

o. Memberi gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian

p. Memungkinkan untuk mengelompokkan konsep, membantu

membandingkanya.

q. Mensyaratkan untuk berfokus pada pokok bahasan

Buzan (2007) menyatakan bahwa mind map menggunakan sistem yang

sangat kuat antar imajinasi dan asosiasi untuk perencanaan, pemikiran kreatif,

pemecahan masalah, manajemen proyek, manajemen diri, dan ingatan.

Selain itu kelebihan metode mind map adalah sebagai berikut:

a. Lebih efisien untuk membuat catatan dan menghafalkan suatu informasi

daripada teknik penelitian tradisional yang memanjang dari tepi kiri

buku.

b. Mengoptimalkan kerja fungsi otak kiri dan kanan secara penuh. Paling

awet menempel dimemori otak.

c. Penggunaannya sangat luas, mulai dari anak sekolah sampai ke direktur

bahkan ibu rumah tangga.

d. Apapun materinya dapat dituangkan melalui teknik mind map

e. Bisa ditulis tangan atau menggunakan software mind map

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7355/2/T1... · berkaitan dengan proses berpikir konvergen dan divergen. Konvergen adalah cara berpikir

18

Sedangkan menurut Chan, (dalam Loekmono 1986), peta-peta

pikiran dapat dipakai untuk bermacam-macam tugas, termasuk

perencanaan, penyusunan, pencatatan kuliah, wawancara, pembacaan

buku, pertemuan, penyajian dalam seminar, diskusi, analisa problem, dan

sebagainya. (Chan, dalam Loekmono 1986).

2.2.4. Kelemahan Metode Mind Map

Mind mapsebagai suatu metode mempunyai beberapa kekuranngan

kelemahan peta konsep/peta pikiran adalah sebagai berikut :

a. Bila terlalu banyak menggunakan kata kunci, kode yang hanya dimengerti

oleh si pembuat, maka orang lain akan sulit untuk memahaminya.

b. Cara berpikir seseorang akan menjadi divergen dan ini bias menjadi

kelemahan sekaligus kekuatan. Kelemahan karena ia akan menjadi kurang

fokus terhadap suatu masalah. Kekuatan ini karena ia akan terus

menggeret ide dari apa yang sudah terlihat dikertas dan menambahkan ide-

ide baru yang muncul (diotak kanan) otak kiri perlu dilatih agar bisa fokus

untuk menganalisis kelogisan ide-ide yang telah muncul detil dari sebuah

cabang peta konsep.

c. Memerlukan 2-3 kali pengambaran ulang agar peta konsep bisa terlihat

lebih rapih dan artistic (bisa menggunakan kertas dan pensil dan spidol),

kecuali pakai bantuan komputer seperti free mind, mind manager.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7355/2/T1... · berkaitan dengan proses berpikir konvergen dan divergen. Konvergen adalah cara berpikir

19

2.2.5. Alat-Alat yang Diperlukan dalam Pembuatan Mind Map

Buzan (2007) Berikut ini adalah alat-alat yang diperlukan dalam

pembuatan mind map. Peralatan yang diperlukan sederhana yaitu:

a. Kertas kosong

b. Pena

c. Pensil warna

d. Imajinasi

2.2.6 Langkah-Langkah Membuat Mind Map

Langkah-langkah mind map sama dengan langkah-langkah kerja otak.

Otak mengasosiasikan informasi-informasi yang masuk dalam hubungan-

hubungan yang saling kait-mengkait. Demikian juga dengan mind map. Buzan

(2007) menyatakan bahwa langkah-langkah membuat mind map adalah

sebagai berikut:

a. Mulailah dari bagian tengah kertas kosong yang sisih tengahnya

diletakkan mendatar. Karena memulai dari tengah memberi kebebasan

kepada otak untuk menyebar kesegala arah dan untuk mengungkapkan

dirinya dengan lebih bebas dan alami.

b. Gunakan gambar atau foto untuk ide sentral anda. Karena sebuah

gambar bermakna seribu kata dan membantu menggunakan imajinasi.

Sebuah gambar sentral akan lebih menarik, membuat tetap terfokus,

membantu berkonsentrasi dan mengaktifkan otak.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7355/2/T1... · berkaitan dengan proses berpikir konvergen dan divergen. Konvergen adalah cara berpikir

20

c. Gunakan warna. Karena bagi otak warna sama menariknya dengan

gambar. Warna membuat mind map lebih hidup, menambah energi

pada pemikiran kreatif, dan menyenangkan.

d. Hubungkan cabang-cabang utama kegambar pusat dan hubungkan

cabang-cabang tingkat dua dan tingkat tiga ketingkat satu dan dua, dan

seterusnya. Karena otak bekerja menurut asosiasi. Otak senang

mengaitkan dua (atau tiga, atau empat) hal sekaligus. Bila

menghubungkan cabang-cabang, lebih mudah mengerti dan

mengingat.

e. Buatlah garis hubungan yang melengkung, bukan garis lurus. Karena

garis lurus akan membosankan otak. Cabang-cabang yang melengkung

dan organis, seperti cabang-cabang pohon, lebih menarik bagi mata.

f. Gunakan gambar. Karena seperti gambar sentral, setiap gambar

memiliki seribu kata.

Menekankan penggunaan gambar atau foto sebagai gagasan utama.

Gambar atau foto memungkinkan imajinasi yang lebih luas, sekaligus

merangsang untuk mengaktifkan otak. Tony Buzan juga menjelaskan

bahwa cara kerja mind map mirip dengan cara kerja otak yaitu mengaitkan

berbagai informasi sekaligus (asosiasi). Pembuatan mind map juga

memperhatikan kerja otak secara menyeluruh, yaitu dengan penggunaan

warna, symbol, gambar, dan tulisan dalam satu kesatuan.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7355/2/T1... · berkaitan dengan proses berpikir konvergen dan divergen. Konvergen adalah cara berpikir

21

2.3 Penelitian Lain yang terkait

Penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh Martina Dwi Kusrini

(2011) tentang upaya peningkatan kemampuan mengarang siswa pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia melalui metode mind mapping pada siswa kelas IV

MI GUPPI Wironanggan Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo. Dari hasil

analisis data menunjukkan adanya peningkatan ketrampilan mengarang siswa

kelas IV Semester II melalui metode pemetaan pikiran (mind mapping) terbukti

dengan nilai rata-rata kelas pada pra tindakan 63,09 pada siklus 1 nilai rata-rata

kelas meningkat sebesar 71,47 dan siklus II nilai rata-rata kelas meningkat lagi

sebesar 89,47. Perolehan nilai tuntas pada sebelum tindakan sebanyak 52%, siklus

I sebanyak 75,49%, dan pada siklus II semua siswa sdah mencapai KKM

sebanyak 100%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa metode pemetaan pikiran

(mind mapping) terbukti mampu meningkatkan ketrampilan mengarang pada

siswa kelas IV MI GUPPI Wironanggan kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo.

Kata Kunci: pemetaan pikiran (mind mapping).

Penelitian tindakan kelas yang dilakukan Mikha Dwi Nugroho (2011)

tentang pemahaman perencanaan karir siswa VIIID SMP Negeri II Suruh, dapat

meningkat melalui penerapan metode mind mapping. Hal ini dapat diketahui

dengan adanya peningkatan skor rata-rata pemahaman tentang perencanaan karir

siswa dengan cara membandingkan hasil pre test, posttes I dan post test II. Hasil

pre test 126,677 berkategori cukup, post test I menjadi 140,838 berkategori baik

dan menjadi post test II 151.9 berkategori baik dan 31 siswa atau 96,8% sudah

mencapai kategori baik. Penelitian ini menyimpulkan bahwa metode pemetaan pikiran

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7355/2/T1... · berkaitan dengan proses berpikir konvergen dan divergen. Konvergen adalah cara berpikir

22

(mind mapping) terbukti mampu meningkatkan perencanaan karir siswa VIIID SMP

Negeri II Suruh

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7355/2/T1... · berkaitan dengan proses berpikir konvergen dan divergen. Konvergen adalah cara berpikir

23

2.4. Metode Mind map Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Divergen Siswa

Dalam berpikir kreatif digunakan proses berpikir divergen, yaitu berpikir

ke berbagai dan dari berbagai arah sehingga menghasilkan berbagai macam

jawaban atau alaternatif penyelesaian. Proses berpikir divergen ini dapat

dituangkan dalam bentuk mind map sehingga membantu untuk berpikir secara

exspansif dan berpikir secara kreatif. Untuk menjadi kreatif maka perlu

membebaskan imajinasi, hal ini dapat dilakukan dengan mengguakan mind map.

Mind map adalah cara mengembangkan kegiatan berpikir ke segala arah dan

berbagai sistem pencatatan revolusioner yang sangat membantu di setiap area

kehidupan

Pola pikir divergen lebih menggunakan kinerja otak kanan yang mencakup

irama, kejadian ulang, gesltalt, imajinasi, melamun, warna dan dimensi.

Sedangkan mind map mengoptimalkan kinerja kedua belah otak baik otak kanan

maupun otak kiri. Lingkup mind map lebih mengarah kepada pola pikir divergen

yang tidak hanya mengandalkan regulasi atau hanya menggunakan logika dan

linearitas.

Seperti yang dituliskan, bahwa berpikir divergen terdapat beberapa aspek

yaitu kelancaran berpikir, kelenturan berpikir, keterperincian berpikir dan

orisnalitas berpikir, memberikan kelenturan yang tidak terbatas dan menjelajah

jauh dari pemikiran dimana tempat ide-ide yang orisinal yang menunggu. Dari

penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa mind map dapat digunakan untuk

meningkatkan pola pikir divergen.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7355/2/T1... · berkaitan dengan proses berpikir konvergen dan divergen. Konvergen adalah cara berpikir

24

2.5. Hipotesis Tindakan

Kemampaun berpikir divergen siswa kelas VII B SMP Negeri 8 Salatiga

dapat meningkat melalui metode mind map.