25
7 BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Strategi Bank Syariah 1. Pengertian Bank Syariah Bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang operasionalnya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam. 6 Ini berarti operasional perbankan syariah mengikuti tatacara berusaha dan perjanjian berusaha berdasarkan Al-Qur’an dan sunnah Rasul Muhammad saw. Dalam operasionalnya bank syariah menggunakan sistem bagi hasil dan imbalan lainnya yang sesuai dengan tuntunan syariat Islam, tidak menggunakan bunga. 7 Adapun secara yuridis, pengertian bank syariah dapat dilihat pada UU No.10 tahun 1998 tentang perbankan, yang memberi peluang diterapkannya dual banking system dalam perbankan nasional, yang membuat industri perbankan di Indonesia tergerak menyelenggarakan bisnis keuangan berdasarkan prinsip syariah. Dalam Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah, dijelaskan bahwa Bank Umum Syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sedangkan yang dimaksud dengan prinsip syariah, yaitu prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di syariah. Aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah, antara lain penyimpanan dan pembiayaan berdasarkan: a) Titipan (wadiah) b) Prinsip bagi hasil (mudharabah) c) Prinsip penyertaan modal (musyarakah) d) Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan ( murabahah) dan 6 Abdul Aziz, Manajemen Investasi Syari’ah (Bandung: Alfabeta, 2010), 165. 7 Amin Aziz, Mengembangkan Bank Islam di Indonesia (Jakarta: Penerbit Bangkit, 1992), 1.

BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Strategi Bank Syariah 1

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Strategi Bank Syariah 1

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Manajemen Strategi Bank Syariah

1. Pengertian Bank Syariah

Bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan

pembiayaan dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang

yang operasionalnya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam.6 Ini berarti

operasional perbankan syariah mengikuti tatacara berusaha dan perjanjian

berusaha berdasarkan Al-Qur’an dan sunnah Rasul Muhammad saw. Dalam

operasionalnya bank syariah menggunakan sistem bagi hasil dan imbalan lainnya

yang sesuai dengan tuntunan syariat Islam, tidak menggunakan bunga.7

Adapun secara yuridis, pengertian bank syariah dapat dilihat pada UU

No.10 tahun 1998 tentang perbankan, yang memberi peluang diterapkannya dual

banking system dalam perbankan nasional, yang membuat industri perbankan di

Indonesia tergerak menyelenggarakan bisnis keuangan berdasarkan prinsip

syariah.

Dalam Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah,

dijelaskan bahwa Bank Umum Syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan

usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa

dalam lalu lintas pembayaran. Sedangkan yang dimaksud dengan prinsip syariah,

yaitu prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang

dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di

syariah. Aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain

untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan

lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah, antara lain penyimpanan dan

pembiayaan berdasarkan:

a) Titipan (wadiah)

b) Prinsip bagi hasil (mudharabah)

c) Prinsip penyertaan modal (musyarakah)

d) Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah) dan

6 Abdul Aziz, Manajemen Investasi Syari’ah (Bandung: Alfabeta, 2010), 165.

7 Amin Aziz, Mengembangkan Bank Islam di Indonesia (Jakarta: Penerbit Bangkit, 1992), 1.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Strategi Bank Syariah 1

8

e) Pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan

(ijarah), atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang

yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).8

2. Pengertian Manajemen Strategi

Suatu strategi perusahaan (company’s strategy) didefinisikan sebagai

“rencana permainan” (game plan) yang dilakukan oleh manajemen untuk

memposisikan perusahaan di dalam arena pasar yang dipilih supaya dapat

memenangkan kompetisi, memuaskan pelanggannya dan mencapai kinerja bisnis

yang baik.9

Strategi menurut Porter yang dikutip oleh Yosal Iriantara diartikan sebagai

“formula berbasis luas mengenai cara bisnis bersaing, tujuan apa yang ingin

dicapai, dan kebijakan apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.

Hakikat perumusan strategi yang kompetitif adalah mengaitkan organisasi dengan

lingkungannya”.10

Manajemen strategi adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial

yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Manajemen strategi

meliputi pengamatan lingkungan, perumusan strategi (perencanaan strategi atau

perencanaan jangka panjang), implementasi strategi dan evaluasi serta

pengendalian.11

Manajemen strategi menekankan pada pengamatan dan evaluasi

peluang dan ancaman lingkungan dengan melihat kekuatan dan kelemahan

perusahaan.12

Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

manajemen strategi merupakan suatu proses yang dilakukan oleh manajemen

dengan mengacu pada ketetapan yang telah ditetapkan sebelumnya dalam rangka

untuk mencapai tujuan. Dengan kata lain manajemen strategi dapat diartikan

sebagai sebuah seni dan ilmu dalam hal suatu rencana yang disusun dan dikelola

dengan memperhitungkan berbagai sisi dengan tujuan memberikan dampak positif

bagi organisasi secara jangka panjang.

8 Abdul Aziz, Manajemen Investasi Syari’ah (Bandung: Alfabeta, 2010), 166.

9 Jogiyanto, Sistem Informasi Strategik (Yogyakarta: Andi, 2005), 32.

10 Yosal Iriantara, Manajemen Strategis Public Relations (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004), 12.

11 Lihat pada Gregory G. Dess and G. T. Lumpkin, Strategic Management: Creating Competitive

Advantage (Boston: McGraw Hill-Irwin, 2003). 12

J. David Hunger dan Thomas L. Wheelen, Manajemen Strategis (Yogyakarta: Andi, 1996), 4.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Strategi Bank Syariah 1

9

3. Manfaat Manajemen Strategi

Menurut Pearce dan Robinson, ada beberapa manfaat dari manajemen

strategi ini yaitu:13

a) Kegiatan perumusan (formulasi) strategi memperkuat kemampuan

perusahaan mencegah masalah.

Manajer yang mendorong bawahannya untuk menaruh perhatian pada

perencanaan dibantu dalam melaksanakan tanggung jawab pemantauan dan

peramalan oleh bawahan yang menyadari perlunya perencanaan strategi.

b) Keputusan strategi yang didasarkan pada kelompok mungkin sekali

dihasilkan dari alternatif terbaik yang ada.

Proses manajemen strategi menghasilkan keputusan yang lebih baik karena

interaksi kelompok menghasilkan strategi yang lebih beragam dan karena

peramalan yang didasarkan pada bermacam-macam spesialisasi anggota

kelompok meningkatkan kemampuan menyaring pilihan.

c) Keterlibatan pegawai dalam perumusan strategi meningkatkan pemahaman

mereka akan adanya hubungan produktivitas imbalan di setiap rencana

strategi yang akhirnya akan mempertinggi motivasi mereka.

d) Senjang dan tumpang tindih kegiatan diantara individu dan kelompok

berkurang karena partisipasi dalam perumusan strategi memperjelas adanya

perbedaan peran masing-masing.

e) Penolakan terhadap perubahan berkurang.

Meskipun para peserta dalam perumusan strategi mungkin tidak lebih senang

dengan keputusan mereka sendiri ketimbang jika keputusan diambil secara

otoriter, kesadaran mereka yang lebih besar akan parameter-parameter yang

membatasi pilihan membuat mereka lebih mau menerima keputusan ini.14

13

Lihat pada John A. Pearce II and Richard B. Robinson, Strategic Management: Formulation,

Implementation, and Control (Boston: McGraw Hill, 2003). 14

John A. Pearce II dan Richard B. Robinson. Manajemen Strategik: Formulasi, Implementasi dan

Pengendalian (Jakarta: Binarupa Aksara, 1997), 30.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Strategi Bank Syariah 1

10

4. Proses Manajemen Strategi

Proses manajemen strategi menurut J. David Hunger dan Thomas L.

Wheelen meliputi empat elemen dasar, yaitu:

a) Pengamatan Lingkungan

1) Analisis Lingkungan Internal

Analisis tentang lingkungan dalam perusahaan atau internal perusahaan

digunakan untuk menetukan kemampuan kompetisi dan posisi pasar dari

perusahaan, sumber-sumber daya yang dimiliki, kekuatan dan kesempatan

yang dimiliki dan tantangan-tantangan dan kelemahan-kelemahan yang

dihadapi.15

2) Analisis Lingkungan Eksternal

Analisis tentang lingkungan luar perusahaan atau eksternal perusahaan

merupakan analisis tentang industri dan kondisi persaingan di industri

tersebut untuk menentukan keunggulan kompetitif yang dapat diperoleh.

Lingkungan eksternal terdiri dari kesempatan dan ancaman yang berada di

luar organisasi.16

b) Perumusan Strategi

Perumusan strategi adalah pengembangan rencana jangka panjang untuk

manajemen efektif dari kesempatan dan ancaman lingkungan, dilihat dari

kekuatan dan kelemahan perusahaan. Perumusan strategi meliputi

menentukan misi perusahaan, menentukan tujuan-tujuan yang dapat dicapai,

pengembangan strategi dan penetapan pedoman kebijakan.17

1) Visi

Merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah

organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. Visi merupakan

hal yang sangat bagus jika setiap orang di dalam perusahaan mengerti akan

menjadi apa perusahaan tempat mereka bekerja di masa depan.18

15

Jogiyanto, Sistem Informasi Strategik (Yogyakarta: Andi, 2005), 37. 16

Jogiyanto, 46. 17

J. David Hunger dan Thomas L. Wheelen, Manajemen Strategis (Yogyakarta: Andi, 1996), 11. 18

Dermawan Wibisono, Manajemen Kinerja: Konsep, Desain, dan Teknik Meningkatkan Daya

Saing Perusahaan (Bandung: Erlangga, 2006), 43.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Strategi Bank Syariah 1

11

2) Misi

Menurut Wheelen yang dikutip oleh Dermawan Wibisono, misi merupakan

rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi organisasi,

yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan kepada masayarakat, baik

berupa produk ataupun jasa. Tujuan dari pernyataan misi adalah

mengkomunikasikan kepada stakeholder, di dalam maupun luar organisasi,

tentang alasan pendirian perusahaan dan ke arah mana perusahaan akan

menuju.19

Pernyataan misi yang disusun dengan baik mendefinisikan tujuan

mendasar dan unik yang membedakan suatu perusahaan dengan perusahaan

lain.

3) Strategi

Menurut Lynch yang dikutip oleh Dermawan Wibisono, strategi perusahaan

(corporate strategy) merupakan pola atau rencana yang mengintegrasikan

tujuan utama atau kebijakan perusahaan dengan rangkaian tindakan dalam

sebuah pernyataan yang saling mengikat. Strategi perusahaan biasanya

berkaitan dengan prinsip secara umum untuk mencapai misi yang

dicanangkan perusahaan, serta bagaimana perusahaan memilih jalur yang

spesifik untuk mencapai misi tersebut.20

Strategi perusahaan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang

bagaimana perusahaan akan mencapai bisnis dan tujuannya. Strategi akan

memaksimalkan keunggulan kompetitif dan meminimalkan keterbatasan

bersaing.

4) Kebijakan

Kebijakan menyediakan pedoman luas untuk pengambilan keputusan

organisasi secara keseluruhan. Kebijakan juga merupakan pedoman luas yang

menghubungkan perumusan strategi dan implementasi. Dalam usaha untuk

meningkatkan jumlah pinjaman dan jumlah penabung yang digunakan untuk

memberikan pinjaman, komunitas bank akan membuat kebijakan untuk selalu

mengevaluasi calon peminjam dengan dasar kemampuan untuk membayar

19

Dermawan Wibisono, Manajemen Kinerja: Konsep, Desain, dan Teknik Meningkatkan Daya

Saing Perusahaan (Bandung: Erlangga, 2006), 46. 20

Dermawan Wibisono, 50.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Strategi Bank Syariah 1

12

daripada pendapatan saat ini atau pendapatan historis, dan mengembangkan

insentif yang kreatif bagi penabung.

c) Implementasi strategi

Implementasi strategi adalah proses dimana manajemen mewujudkan strategi

dan kebijakannya dalam tindakan melalui pengembangan program, anggaran,

dan prosedur. Proses tersebut mungkin meliputi perubahan budaya secara

menyeluruh, struktur dan atau sistem manajemen dari organisasi secara

keseluruhan.21

1) Program

Program adalah pernyataan aktivitas-aktivitas atau langkah-langkah yang

diperlukan untuk menyelesaikan perencanaan sekali pakai. Program

melibatkan restrukturisasi perusahaan, perubahan budaya internal.

2) Anggaran

Anggaran adalah program yang dinyatakan dalam bentuk satuan uang, setiap

program akan dinyatakan secara rinci dalam biaya, yang dapat digunakan

oleh manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan.

3) Prosedur

Prosedur adalah sistem langkah-

langkah atau teknik-teknik yang berurutan yang menggambarkan secara rinci

bagaimana suatu tugas atau pekerjaan diselesaikan.

d) Pengendalian strategi

Pengendalian adalah proses yang melaluinya aktivitas-aktivitas perusahaan

dan hasil kinerja dimonitor dan kinerja sesungguhnya dibandingkan dengan

kinerja yang diinginkan. Menggunakan informasi hasil kinerja untuk

melakukan tindakan perbaikan dan memecahkan masalah.22

Tujuan dari manajemen adalah menjaga posisi perusahaan supaya selalu

berada di posisi teratas untuk semua situasi perusahaan, menentukan apakah

segala sesuatunya telah berjalan dengan baik secara internal dan memonitor

perkembangan-perkembangan luar dengan seksama.23

21

Lihat pada John A. Pearce II and Richard B. Robinson, Strategic Management: Formulation,

Implementation, and Control (Boston: McGraw Hill, 2003). 22

J. David Hunger dan Thomas L. Wheelen, Manajemen Strategis (Yogyakarta: Andi, 1996), 19. 23

Jogiyanto, Sistem Informasi Strategik (Yogyakarta: Andi, 2005), 76.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Strategi Bank Syariah 1

13

Pengendalian strategi dipusatkan dengan mengikuti jalannya strategi yang

diimplementasikan, mendeteksi setiap bidang masalah atau bidang masalah

yang potensial dan membuat penyesuaian yang diperlukan. Pengendalian

strategi harus menyediakan beberapa koreksi langsung berdasarkan kinerja

menengah dan informasi baru.24

Strategi bisnis yang sesuai syariah adalah berupaya dengan sungguh-

sungguh dijalan Allah SWT dengan mengelola sumber daya secara optimal,

tolong menolong dalam meningkatkan taraf hidup melalui mekanisme kerjasama

ekonomi dan bisnis untuk mencapai tujuan yang terbaik di sisi Allah SWT, baik di

dunia maupun di akhirat.25

Prinsip ini didasarkan pada surat Al-Maidah (5) ayat 2:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi’ar-syi’ar

Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan

(mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id,

dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah

sedang mereka mencari karunia dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila

kamu telah menyelesaikan ibadah haji, Maka bolehlah berburu dan

janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka

menghalang-halangi kamu dari Masjidil Haram, mendorongmu berbuat

aniaya (kepada mereka), dan tolong-menolonglah kamu dalam

(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam

berbuat dosa dan pelanggaran, dan bertakwalah kamu kepada Allah,

Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.”

24

M. Suyanto, Strategic Management: Perusahaan yang Paling Dikagumi Dunia (Yogyakarta:

Andi, 2007), 243. 25

M. Suyanto, Muhammad Business Strategy & Ethics (Yogyakarta: Andi, 2008), 183.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Strategi Bank Syariah 1

14

Maka dianjurkan supaya dalam pekerjaan-pekerjaan yang baik, atau

kebajikan, yang di dalam Surat al-Baqarah ayat 176 dahulu telah

diterangkan panjang lebar oleh Allah, mana-mana pekerjaan yang termasuk

kebajikan itu. Mengeluarkan harta untuk pekerjaan yang mulia,

menghormati ibu bapa dan mengasihi keluarga, memelihara anak yatim dan

menolong fakir miskin, menegakkan sembahyang dan mengeluarkan zakat,

semuanya telah dijelaskan sebagai perbuatan kebajikan. Di dalam ayat ini,

bertalian dengan ayat pergi ke Makkah disebut lagi bahwa lebih baik

pekerjaan kebajikan dan takwa itu dikerjakan dengan tolong menolong.

Yang berat sama dipikul dan yang ringan sama dijinjing. Sekali lintas

misalnya, telah dapat kita fahamkan, seumpama kita orang Indonesia ini

yang naik Haji ke Makkah tiap tahun. Alangkah sulitnya perjalanan sejauh

itu, alangkah ringan perjalanan kalau dapat kita dengan secara tolong

menolong, berjula-jula dan bergotong royong membeli kapal. Berapa

ringannya perbelanjaan kalau satu rombongan dapat dengan secara tolong

menolong atau beriyur membeli keperluan-keperluan perjalanan dengan

bersama-sama.26

B. Daya Saing Bank Syariah

1. Pengertian Daya Saing

Daya saing merupakan efisiensi dan efektivitas yang memiliki sasaran yang

tepat dalam menentukan arah dan hasil sasaran yang ingin dicapai yang meliputi

tujuan akhir dan proses pencapaian akhir dalam menghadapai persaingan.

Menurut Sumihardjo, memberikan penjelasan tentang istilah daya saing,

yaitu: “Kata daya dalam kalimat daya saing bermakna kekuatan, dan kata saing

berarti mencapai lebih dari yang lain, atau beda dengan yang lain dari segi mutu,

atau memiliki keunggulan tertentu. Artinya daya saing dapat bermakna kekuatan

untuk berusaha menjadi lebih dari yang lain atau unggul dalam hal tertentu baik

yang dilakukan seseorang, kelompok maupun institusi tertentu.”27

Selanjutnya

Sumihardjo, mengemukakan bahwa daya saing meliputi:

26

Hamka, Tafsir Al-Azhar Jilid 3 (Singapura: Pustaka Nasional Pte Ltd, 2003), 1600. 27

Tumar Sumihardjo, Daya Saing Berbasis Potensi Daerah (Bandung: Fokusmedia, 2008), 8.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Strategi Bank Syariah 1

15

a) kemampuan memperkokoh posisi pasarnya,

b) kemampuan menghubungkan dengan lingkungannya,

c) kemampuan meningkatkan kinerja tanpa henti, dan

d) kemampuan menegakkan posisi yang menguntungkan.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa daya saing adalah

kemampuan dari seseorang/kelompok untuk menunjukkan keunggulan bersaing

(competitive advantage) dalam hal tertentu, dengan cara memperlihatkan situasi

dan kondisi yang paling menguntungkan, hasil kerja yang lebih baik, lebih cepat

atau lebih bermakna dibandingkan dengan yang lainnya. Kata kunci dari konsep

daya saing adalah “kompetisi”. Disinilah peran keterbukaan terhadap kompetisi

dengan para kompetitor menjadi relevan.28

Menurut Scott dan Lodge mendefinisikan daya saing sebagai kemampuan

perusahaan untuk menciptakan, memproduksi, mendistribusikan dan produk jasa

di bisnis internasional.

Sementara menurut Porter mendefinisikan daya saing adalah kemampuan

perusahaan untuk merancang, memproduksi dan pasar barang dan jasa, harga dan

karakteristik non harga yang merupakan paket yang lebih menarik daripada

pesaing".29

2. Keunggulan Daya Bersaing

Keunggulan daya bersaing yaitu bagaimana menggambarkan cara suatu

perusahaan dapat memilih dan melaksanakan suatu strategi generik guna

mencapai dan mempertahankan keunggulan bersaing. Tujuan strategi bersaing

untuk suatu unit usaha dalam sebuah industri adalah menemukan posisi dalam

industri tersebut dimana perusahaan dapat melindungi diri sendiri dengan sebaik-

baiknya terhadap kekuatan tekanan persaingan atau dapat mempengaruhi tekanan

tersebut secara positif.30

28

Tumar Sumihardjo, Daya Saing Berbasis Potensi Daerah (Bandung: Fokusmedia, 2008), 11. 29

Muchdie, 17 Desember 2008. Http://pkpds.wordpress.com/2008/12/17/konsep-dan-pemahaman-

tentang-daya-saing/. Diakses 17 April 2014. 30

Michael E. Porter, Strategi Bersaing: Teknik Menganalisis Industri dan Pesaing (Tangerang:

Karisma, 2007), 35.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Strategi Bank Syariah 1

16

Keunggulan bersaing jantung dari kinerja perusahaan didalam pasar yang

bersaing. Persaingan adalah inti dari keberhasilan atau kegagalan perusahaan,

persaingan menentukan ketepatan aktifitas perusahaan yang dapat mendukung

kinerjanya seperti inovasi, budaya kohesif atau pelaksanaan yang baik.

Jack Weltch Chariman general electric menekankan tentang kenyataan dari

keunggulan “Jika kamu tidak mempunyai keunggulan bersaing, jangan bersaing”.

Dan Wensley mengemukakan bahwa keunggulan bersaing seharusnya dipandang

sebagai suatu proses dinamis ketimbang sebagai hasil akhir. Prosesnya terlihat

dari sumber keunggulan, keunggulan posisi, dan prestasi hasil akhir serta investasi

hasil laba untuk mempertahankan keunggulan. 31

Persaingan adalah keadaan ketika organisasi berperang atau berlomba untuk

mencapai hasil atau tujuan yang diinginkan, seperti konsumen , pangsa pasar,

peringkat survei, atau sumber daya yang dibutuhkan.32

Persaingan sangat penting bagi keberhasilan atau kegagalan perusahaan.

Persaingan menentukan kegiatan yang perlu bagi perusahaan untuk berprestasi,

seperti inovasi, budaya yang kohesif, atau implementasi yang baik. Strategi

bersaing merupakan upaya mencari posisi bersaing yang menguntungkan dalam

suatu industri, arena fundamental di mana persaingan berlangsung. Strategi

bersaing bertujuan membina posisi yang menguntungkan dan kuat dalam melawan

kekuatan yang menentukan persaingan dalam industri.33

Menurut Porter yang dikutip oleh Husein Umar, jika perusahaan ingin

meningkatkan usahanya dalam persaingan yang semakin ketat, perusahaan harus

memilih prinsip berbisnis, yaitu produk dengan harga tinggi atau produk dengan

harga rendah, bukan kedua-duanya. Berdasarkan prinsip ini, Porter menyatakan

terdapat tiga strategi generik yaitu diferensiasi (differentiation), kepemimpinan

biaya (cost leadership), dan fokus (focus).34

31

Micahel E. Porter, Strategi Bersaing: Teknik Menganalisa Industri dan Pesaing (Jakarta:

Erlangga, 1997), 154. 32

Mudrajad Kuncoro, Strategi: Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif (Jakarta: Erlangga,

2005), 86. 33

Michael E. Porter, Keunggulan Bersaing: Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja Unggul

(Jakarta: Erlangga, 1993), 1. 34

Husein Umar, Startegic Management in Action (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), 34.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Strategi Bank Syariah 1

17

a) Strategi Diferensiasi (differentiation strategy)

Dapat disebut juga sebagai strategi berbeda, dilakukan oleh perusahaan

dengan cara menyediakan produk atau jasa yang berbeda atau tampak unik

dengan nilai yang lebih besar kepada pelanggan dibandingkan dengan produk

atau jasa yang disediakan oleh pesaing-pesaingnya.35

Perusahaan dapat memandang diferensiasi dari segi produk atau teknik baik

pelayanan maupun pemasarannya. Pendekatan tersebut dalam jangka panjang

akan menciptakan keunggulan bersaing bagi perusahaan yang

menerapkannya, disamping pendekatan lain misalnya melalui:36

rasa, desain,

citra dan prestise, reputasi, teknologi, pelayanan konsumen, jaringan

distribusi, ketersediaan suku cadang, kualitas dan keragaman jenis barang.37

b) Strategi Kepemimpinan Biaya (cost leadership strategy)

Dilakukan oleh perusahaan dengan cara mencapai posisi sebagai produsen

dengan biaya terendah tanpa mengurangi kualitas yang ada di dalam

industri.38

Penerapan strategi keunggulan biaya memungkinkan suatu perusahaan

memperoleh laba tinggi walaupun terdapat kekuatan pesaing yang besar.

Karena posisi biaya yang unggul, pesaing akan segan bersaing berdasarkan

harga. Akan tetapi, jika pesaing memang menentang perusahaan untuk

bersaing dengan harga, perusahaan dengan biaya rendah tetap dapat

memperoleh laba.39

c) Strategi Fokus (focus strategy)

Dilakukan oleh perusahaan dengan memfokuskan pada produk atau jasa

khusus di suatu segmen tertentu di pasar.40

Pedoman utama dari strategi fokus adalah bahwa suatu perusahaan dapat

melayani segmen industri yang sempit lebih efektif atau efisien dari pada

pesaingnya yang beroperasi dalam tingkat industri. Keberhasilan dari strategi

fokus ini sangat tergantung pada kemampuan perusahaan dalam menemukan

35

Jogiyanto, Sistem Informasi Strategik (Yogyakarta: Andi, 2005), 85. 36

Lihat pada Michael E. Porter, Competitive Strategy: Techniques for Analyzing Industries &

Competitors (New York: The Free Press, 1980). 37

Sri Budi Cantika dan Amirullah, Manajemen Strategik (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2002), 84. 38

Jogiyanto, Sistem Informasi Strategik (Yogyakarta: Andi, 2005), 85. 39

Sri Budi Cantika dan Amirullah, Manajemen Strategik (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2002), 81. 40

Jogiyanto, Sistem Informasi Strategik (Yogyakarta: Andi, 2005), 86.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Strategi Bank Syariah 1

18

segmen di mana suatu kebutuhan unik yang amat terspesialisasi sehingga

pesaing yang lebih besar memilih untuk tidak melayaninya atau menentukan

segmen konsumen yang dilayani secara buruk oleh pesaing.41

Keunggulan bank syariah dibandingkan dengan bank konvensional terlihat

dari prinsipnya. Bank Syariah yang tentunya sumber hukumnya berdasarkan Al-

Qur’an dan hadits memiliki prinsip-pirinsip yang sesuai dengan ajaran Islam agar

terciptanya kegiatan perekonomian yang sehat dan saling menguntungkan. Prinsip

yang dianut oleh bank syariah yang mendasar ialah larangan Riba.

Riba adalah pengambilan tambahan, baik dalam transaksi jual beli maupun

pinjam meminjam secara batil atau bertentangan dengan prinsip muamalat dalam

Islam.42

Oleh karena itu, bank syariah dalam kegiatannya menjauhkan diri dari

praktek riba ini. Yakni menghindarkan setiap transaksi ekonomi dan bisnisnya

dari unsur ribawi dengan menggantikannya melalui mekanisme kerjasama

(mudharabah) dan jual beli (al-buyu).

Allah SWT mengharamkan riba terdapat dalam surat Al-Baqarah (2) ayat 275:

“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan

seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan)

penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan

mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan

riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.

Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu

terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah

diambilnya dahulu (sebelum datang larangan), dan urusannya (terserah)

kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu

adalah penghuni-penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.”

41

Sri Budi Cantika dan Amirullah, Manajemen Strategik (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2002), 88. 42

Zainuddin Ali, Hukum Perbankan Syariah (Jakarta: Sinar Grafika, 2010), 88.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Strategi Bank Syariah 1

19

Riba adalah salah satu kejahatan jahiliyah yang amat hina. Riba tidak

sedikit juga sesuai dengan kehidupan orang beriman. Kalau di zaman yang

sudah-sudah ada yang melakukan itu, maka sekarang karena sudah menjadi

Muslim semua, hentikanlah hidup yang hina itu. Kalau telah berhenti, maka

dosa-dosa yang lama itu habislah hingga itu, bahkan diampuni oleh Allah.

Kalau misalnya dari harta keuntungan riba mereka mendirikan rumah, tidak

usah rumah itu dibongkar. Mulai sekarang hentikan sama sekali. Tetapi

kalau ada yang kembali hidup makan riba itu, samalah dengan setelah Islam

kembali menyembah berhala; sama kekalnya dalam neraka.43

Tabel 2.1

Perbedaan bunga (riba) dengan bagi hasil

Bunga Bagi Hasil

- Penentuan bunga dibuat pada

waktu akad dengan asumsi

harus selalu untung.

- Penentuan besarnya rasio/nisbah

bagi hasil dibuat waktu akad

dengan berpedoman pada

kemungkinan untung atau rugi.

- Besarnya persentase

berdasarkan pada jumlah uang

(modal) yang dipinjamkan.

- Besarnya rasio bagi hasil

berdasarkan pada jumlah

keuntungan yang diperoleh.

- Pembayaran bunga tetap

seperti yang dijanjikan tanpa

pertimbangan apakah proyek

yang dijalankan oleh pihak

nasabah untung atau rugi.

- Bagi hasil tergantung pada

keuntungan proyek yang

dijalankan. Apabila usaha merugi,

kerugian akan ditanggung

bersama oleh kedua belah pihak.

- Jumlah pembayaran bunga

tidak meningkat sekalipun

jumlah keuntungan berlipat

atau keadaan ekonomi sedang

booming.

- Jumlah pembagian laba

meningkat sesuai dengan

peningkatan jumlah pendapatan.

- Eksistensi bunga diragukan

(kalau tidak dikecam) oleh

semua agama termasuk Islam.

- Tidak ada yang meragukan

keabsahan bagi hasil.44

43

Hamka, Tafsir Al-Azhar Jilid 1 (Singapura: Pustaka Nasional Pte Ltd, 2003), 671. 44

Zainuddin Ali, Hukum Perbankan Syariah (Jakarta: Sinar Grafika, 2010), 113.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Strategi Bank Syariah 1

20

Gambar 2.1

Elemen Keunggulan Daya Bersaing Bank Syariah

Sumber: Tambahan penulis, George S. Day dan Robin Wensley45

3. Keunggulan Kompetitif (competitive advantage)

Agar perusahaan dapat memenangkan persaingan, maka perusahaan harus

mempunyai keunggulan kompetitif (competitive advantage). Kompetitif adalah

kemampuan dan kesiapan untuk selalu bersaing dalam kebaikan sehingga selalu

mendapatkan hasil kinerja yang efisien dan optimal.46

Keunggulan kompetitif ini

diperoleh dari posisi perusahaan yang lebih baik dibandingkan dengan pesaing-

pesaingnya di pasar dan ini tergantung dari strategi-strategi yang diterapkan oleh

perusahaan. Suatu perusahaan dikatakan mempunyai kelebihan dari pesaing-

pesaingnya untuk menarik pelanggan-pelanggan dan dapat mempertahankan diri

dari tekanan-tekanan kompetitif.47

45

David W. Cravens, Pemasaran Strategis (Jakarta: Erlangga, 1996), 31. 46

A. Riawan Amin, Menggagas Manajemen Syariah: Teori dan Praktik The Celestial Management

(Jakarta: Salemba Empat, 2010), 78. 47

Lihat pada Michael E. Porter, The Competitive Advantage of Nations (London & Basingstoke:

Macmillan Press, 1990).

Sumber keunggulan

- Keterampilan

yang superior

- Sumber daya yang superior

- Pengendalian yang superior

- Syariah universal

Keunggulan posisi

- Nilai konsumen

yang superior

- Biaya yang relatif rendah

- Pangsa pasar mayoritas

muslim

Prestasi hasil akhir

- Kepuasan

- Kesetiaan

- Kemampuan menghasilkan

laba

- Ketahanan dalam krisis

global

Investasi laba untuk mempertahankan keunggulan

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Strategi Bank Syariah 1

21

Menurut Coulter sebagaimana yang dikutip oleh Mudrajad Kuncoro,48

keunggulan kompetitif adalah strategi bersaing terhadap sesuatu yang dirancang

untuk dieksploitasi oleh suatu organisasi. Karena keunggulan kompetitif mudah

mengalami erosi akibat tindakan para pesaing, kita perlu memahami lingkungan

persaingan sebagai arena pencarian keunggulan kompetitif.49

Pernyataan keunggulan kompetitif (competitive advantage) dapat mencakup

hal-hal berikut ini:50

1) Kemampuan untuk merespon dengan cepat berbagai macam perubahan-

perubahan di pasar.

2) Kemampuan menemukan peluang pasar dan dapat menciptakan value bagi

costumer sebelum pesaing melakukan hal tersebut.

3) Kompetensi yang sangat kuat menyebabkan produk dan jasanya

terdifferensiasi.

4) Perilaku atau budaya yang cepat beradaptasi dengan tuntutan lingkungan.

5) Kinerja yang lebih bagus dibanding pesaing. Misal dalam hal price, feature,

dan reliability.51

Menjadi kompetitif adalah suatu prestasi.52

Bahkan Allah SWT pun

menjelaskan pentingnya menjadi kompetitif dalam surat Al- Baqarah (2) ayat 148:

“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap

kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Dimana

saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada

hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

48

Lihat pada Mary Coulter, Strategic Management in Action (Prentice Hall New Jersey, 2002). 49

Mudrajad Kuncoro, Strategi: Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif ( Jakarta: Erlangga,

2005), 85. 50

Lihat pada Michael E. Porter, The Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior

Performance (New York: The Free Press, 1985). 51

Tripomo dan Udan, Manajemen Strategi (Bandung: Rekayasa Sains, 2005), 151. 52

A. Riawan Amin, Menggagas Manajemen Syariah: Teori dan Praktik The Celestial

Management (Jakarta: Salemba Empat, 2010), 234.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Strategi Bank Syariah 1

22

Jangan kamu berlarut-larut berpanjang-panjang bertengkar perkara

peralihan kiblat. Kalau orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak mau

mengikuti kiblat kamu, biarkanlah. Sama-sama setialah pada kiblat masing-

masing. Dalam agama tidak ada paksaan. Cuma berlombalah berbuat serba

kebajikan, sama-sama beramal dan membuat jasa di dalam peri kehidupan

ini. Moga-moga dalam perlombaan berbuat kebajikan itu, terbukalah hidayat

Tuhan kepada kamu, dan terhenti sedikit demi sedikit pengaruh hawa nafsu

dan kepentingan golongan, mana tahu akhirnya kamu kembali juga kepada

kebenaran.53

4. Faktor-Faktor yang Meningkatkan Daya Saing Bank Syariah

Adapun empat strategi khusus bank syariah untuk meningkatkan daya saing

di era globalisasi adalah sebagai berikut:

a) Membentuk Sumber Daya Insani (SDI) Berkualitas

Tingginya kebutuhan SDI bank syariah ini menunjukkan bahwa sistem

ekonomi syariah semakin dibutuhkan oleh masyarakat karena SDI menjadi

aset terpenting dalam dunia industri manapun termasuk perbankan syariah.

Peningkatan jumlah bank syariah yang cepat, tanpa diiringi dengan

peningkatan kualitas SDI, hanya akan bersifat fatamorgana dan artifisial. Hal

ini ini perlu diperhatikan dalam pengembangan bank syariah. Selama ini

praktisi perbankan syariah didominasi mantan praktisi perbankan

konvensional yang hijrah kepada bank syariah atau berasal dari alumni

perguruan tinggi umum yang berlatar belakang ekonomi konvensional.

Pemenuhan SDI dengan kompetensi lengkap seperti ini harus dilakukan, baik

secara kualitatif maupun kuantitatif, melalui proses rekruitmen dan pelatihan.

b) Ekspansi Segmen Pasar Bank Syariah

Disadari atau tidak, segmentasi pasar perbankan syariah di Indonesia masih

terfokus kepada masyarakat muslim saja. Padahal universalitas ekonomi

Islam tidak hanya sebatas masyarakat muslim saja. Hal yang paling penting

adalah bahwa perbankan syariah bukan hanya diperuntukkan bagi masyarakat

muslim saja, tetapi non-muslim pun bisa menikmatinya. Apabila masyarakat

53

Hamka, Tafsir Al-Azhar Jilid 1 (Singapura: Pustaka Nasional Pte Ltd, 2003), 341.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Strategi Bank Syariah 1

23

non-muslim ingin menikmati layanan perbankan syariah, maka perlu diatur

secara jelas teknis transaksinya (ijab-qabul) yang disesuaikan dengan nilai-

nilai ekonomi Islam. Belajar dari negara barat, bahwa sistem ekonomi

syariah, atau adakalanya disebut “ekonomi Islam”, semakin populer bukan

hanya di negara-negara Islam tapi bahkan juga di negara-negara barat. Ini

ditandai dengan makin banyaknya beroperasi bank-bank yang menerapkan

konsep syariah. Ini membuktikan bahwa nilai-nilai Islam yang diterapkan

dalam perekonomian bisa diterima di berbagai kalangan, karena sifatnya yang

universal dan tidak eksklusif. Jika pangsa pasar non-muslim di garap, maka

besar kemungkinan bank syariah memiliki bargaining power yang bagus

sehingga bukan hanya 78% saja target pangsa pasar bank syariah akan tetapi

menjadi 100% dari total keseluruhan masyarakat Indonesia.

c) Akselerasi Produk Perbankan Syariah

Keberagaman produk dan jasa sebagai ciri khas bank syariah. Bank syariah

perlu terus melakukan inovasi produk dan dapat mengeksplorasi kekayaan

skema keuangan yang variatif dan sekaligus bisa menunjukkan perbedaan

dengan perbankan konvensional. Beberapa inisiatif yang dapat dilakukan oleh

bank syariah, misalnya melalui mirroring produk dan jasa bank syariah

internasional serta mendorong bank syariah milik asing untuk membawa

produk-produk yang sukses di luar negeri ke Indonesia. Program ini menjadi

keharusan agar keunikan perbankan syariah dibandingkan dengan perbankan

konvensional lebih terlihat jelas.

d) Penggunaan Sistem Teknologi Informasi (IT) Modern

Dukungan sistem IT yang modern sangat mendukung peningkatan daya saing

bank syariah secara nasional. Kebanyakan nasabah memilih bank karena

adanya kemudahan dan kenyamanan bertransaksi 24 jam, misalkan adanya

ATM yang tersebar di seluruh Indonesia, kecepatan dalam mentransfer uang,

adanya SMS banking ataupun internet banking.54

54

Mahendra Dicky, 7 Januari 2012. Http://mahendradicky.blogspot.com/2012/01/empat-strategi-

khusus-bank-syariah.html. Diakses 17 April 2014.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Strategi Bank Syariah 1

24

C. Analisis SWOT

Analisis situasi atau SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities and

Threats), merupakan awal proses perumusan strategi. Selain itu, analisis SWOT

juga mengharuskan para manajer strategis untuk menemukan kesesuaian strategi

antara peluang-peluang eksternal dan kekuatan-kekuatan internal, disamping

memperhatikan ancaman-ancaman eksternal dan kelemahan-kelemahan internal.55

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat

memaksimalkan kekuatan (strenghts) dan peluang (opportunities), namun

secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman

(threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan

pengembangan visi, misi, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian

perencanaan strategis (strategic planner) harus menganalisis faktor-faktor

strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi

yang ada saat ini.56

1. Kekuatan (strengths)

Mengidentifikasikan kekuatan-kekuatan perusahaan dan kemampuan-

kemampuan sumber-sumber dayanya. Suatu kekuatan adalah sesuatu yang

baik yang dilakukan oleh perusahaan atau suatu karakteristik perusahaan yang

meningkatkan daya saingnya.

2. Kelemahan (weakness)

Mengidentifikasikan kelemahan-kelemahan perusahaan dan keterbatasan-

keterbatasan sumber-sumber dayanya. Suatu kelemahan adalah sesuatu yang

perusahaan tidak memilikinya atau yang dilakukan dengan buruk atau kondisi

yang meletakkan perusahaan ke posisi tidak menguntungkan.

3. Peluang (opportunities)

Mengidentifikasikan peluang-peluang pasar. Strategi yang baik adalah yang

dapat mengarahkan kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan sumber

daya perusahaan untuk meraih peluang-peluang pasar yang ada. Peluang-

peluang pasar yang paling relevan adalah yang dapat meningkatkan

55

J. David Hunger dan Thomas L. Wheleen, Manajemen Strategis (Yogyakarta: Andi, 1996), 193. 56

Freddy Rangkuti, Business Plan: Teknik Membuat Perencanaan Bisnis dan Analisis Kasus

(Jakarta: Gramedia, 2000), 18.

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Strategi Bank Syariah 1

25

pertumbuhan keuntungan, meningkatkan sesuatu yang dapat membuat

perusahaan mendapatkan keuntungan kompetitif.

4. Ancaman (threats)

Mengidentifikasi ancaman-ancaman yang dihadapi oleh keuntungan masa

depan perusahaan. Faktor di lingkungan luar perusahaan dapat menyebabkan

ancaman-ancaman terhadap keuntungan dan posisi pasar perusahaan.

Ancaman-ancaman dapat berupa munculnya teknologi baru yang lebih

murah, produk yang lebih baik dan lebih baru yang dikenalkan oleh pesaing-

pesaing dan lainnya.57

D. Pengaruh Manajemen Strategi Terhadap Daya Saing Bank Syariah

Manajemen strategi adalah usaha manajerial menumbuhkembangkan

kekuatan perusahaan untuk mengeksploitasi peluang bisnis yang muncul guna

mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sesuai dengan misi yang telah

ditentukan.58

Daya saing adalah kekuatan untuk berusaha menjadi lebih dari yang lain

atau unggul dalam hal tertentu yang dilakukan seorang, kelompok maupun

institusi tertentu.59

Manajemen strategi berpengaruh sangat penting dalam meningkatkan daya

saing karena dalam manajemen strategi meliputi visi, misi, strategi dan kebijakan

suatu perbankan yang menunjang dalam meningkatkan daya saing perbankan

tersebut. Semisal dalam dunia perbankan, teknologi informasi tentu memainkan

peran sangat penting. Adanya ATM, SMS Center, Internet Banking, 24 hour

hotline merupakan kunci sukses perusahaan dalam memberikan pelayanan terbaik.

Infrastruktur sebuah bank harus didukung oleh investasi teknologi informasi yang

kuat. Berdasarkan survei yang dilakukan Bank Indonesia di Jawa Barat, hal

pertama yang merupakan pertimbangan konsumen dalam memilih suatu bank,

baik konvensional ataupun bank syariah adalah masalah aksesbilitas

(accessibility).60

57

Jogiyanto, Sistem Informasi Strategik (Yogyakarta: Andi, 2005), 48. 58

J. David Hunger dan Thomas L. Wheelen, Manajemen Strategis (Yogyakarta: Andi, 1996), 6. 59

Tumar Sumihardjo, Daya Saing Berbasis Potensi Daerah (Bandung: Fokusmedia, 2008), 8. 60

Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing (Bandung: Mizan

Pustaka, 2008), 197.

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Strategi Bank Syariah 1

26

Apabila penerapan manajemen strategi dalam suatu bank berjalan dengan

baik maka dapat dipastikan daya saing dari bank tersebut cukup kompetitif. Bank

syariah di Indonesia ke depannya harus bisa memilki kekuatan tersendiri dalam

menarik nasabah Indonesia dan masyarakat dunia, baik dari segi produk yang

inovatif, profit margin kepada nasabah maupun bagi hasil yang bersaing. Untuk

itulah, salah satu upaya bersaing dengan bank lain perlu adanya manajemen

strategi khusus bank syariah Indonesia untuk meningkatkan daya saing dan

nantinya pangsa pasar akan lebih luas tidak hanya berkutat pada penduduk

Indonesia yang mayoritas muslim saja.

E. Penelitian Terdahulu

Untuk menghindari adanya duplikasi, maka penulis menyertakan beberapa

judul skripsi yang ada relevansinya dengan penelitian ini, yaitu:

1. Muhammad Danny, Universitas Bina Nusantara Jakarta (2013), dengan

skripsi penelitiannya yang berjudul “Analisis Strategi Bisnis Dalam

Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Citra Van Titipan Kilat (TIKI)”. Dari

hasil akhir penelitian terdapat kesimpulan bahwa strategi pengembangan

produk adalah strategi yang tepat untuk diterapkan oleh perusahaan agar

dapat meningkatkan daya saing di pasar. Beberapa alternatif tindakan yang

dapat dilakukan oleh perusahaan dalam menerapkan strategi pengembangan

produk antara lain: menambahkan jumlah armada yang sudah ada,

mempertahankan dan meningkatkan hubungan dengan konsumen,

meningkatkan kemampuan pada website untuk mempermudah konsumen

memperoleh informasi, mempermudah dalam system tracking pengiriman

barang dan menambah jenis pilihan paket pengiriman sesuai kebutuhan

konsumen.

2. Heri Setiawan, Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang (2010), dengan skripsi

penelitiannya yang berjudul “Strategi Peningkatan Daya Saing Daerah Tujuan

Wisata Dengan Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi (E-

Tourism)”. Dari hasil akhir penelitian terdapat kesimpulan penggunaan

teknologi informasi dan komunikasi untuk bertukar informasi tentang produk

dan layanan yang memungkinkan semua pihak yang terlibat dalam industri

pariwisata harus memperhatikan layanan apa saja yang ditawarkan. Ada

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Strategi Bank Syariah 1

27

berbagai alternatif dalam mengembangkan potensi pariwisata seperti:

pembenahan dan renovasi kawasan wisata, menciptakan daerah tujuan wisata,

melakukan promosi melalui media internet memungkinkan penyedia dari

semua jenis produk dan layanan untuk berinteraksi secara langsung dengan

konsumen di seluruh dunia dengan biaya yang relatif rendah maupun dengan

brosur-brosur.

3. Nuryani, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon (2005),

dengan skripsi penelitiannya yang berjudul “Penerapan Strategi Bersaing

Dalam Pemasaran Untuk Meningkatkan Nasabah (Pada Bank Muamalat

Indonesia Cabang Cirebon)”. Dari hasil akhir penelitian terdapat kesimpulan

faktor-faktor yang menyebabkan strategi bersaing dalam meningkatkan

nasabah pada Bank Muamalat Indonesia (BMI) Cabang Cirebon menyatakan

setuju atau adanya faktor-faktor mencapai 45,5%. Hampir setengah pegawai

BMI Cabang Cirebon belum dapat berhasil meningkatkan nasabah

disebabkan kurangnya sosialisasi kepada masyarakat.

4. Andri Hardiana, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon

(2004), dengan skripsi penelitiannya yang berjudul “Strategi Manajemen

Pembiayaan dan Pengaruhnya Terhadap Pembiayaan Bermasalah pada BMT

Ikhtiar Cilimus Kuningan”. Dari hasil akhir penelitian terdapat kesimpulan

yaitu terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara manajemen

pembiayaan dengan pembiayaan bermasalah dan pembiayaan bermasalah di

pengaruhi oleh manajemen pembiayaan. Adapun faktor penyebabnya yaitu

belum optimalnya strategi manajemen pembiayaan yang diterapkan oleh

BMT Ikhtiar dan faktor debitur tidak dapat mengembalikan pembiayaan

disebabkan oleh terganggunya/berkurangnya pendapatan debitur karena

usahanya kurang lancar dan masalah pribadi seperti kematian dan sakit yang

berkepanjangan pada debitur.

5. Jahur Hartoyo, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon

(2007), dengan skripsi penelitiannya yang berjudul “Strategi Manajemen

Kredit dan Hubungannya Dengan Minat Nasabah (Penelitian pada PD. BPR

Susukan Kabupaten Cirebon”. Dari hasil akhir penelitian terdapat kesimpulan

strategi manajemen kredit yang digunakan oleh pihak manajemen PD. BPR

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Strategi Bank Syariah 1

28

yaitu ekspansi kredit. Untuk lebih meningkatkan minat nasabah hendaknya

lebih memfokuskan pada penempatan kantor yang strategis, cara dan sistem

angsuran serta penentuan suku bunga kredit.

6. Ida Farida, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon

(2003), dengan skripsi penelitiannya yang berjudul “Strategi Pemasaran PT.

Ahad Net Internasional Mitrasalur JBR 55 (Dalam Perspektif Fiqh

Muamalah)”. Dari hasil akhir penelitian terdapat kesimpulan strategi

pemasaran PT. Ahad Net Internasional Mitrasalur JBR 55 adalah tercepatnya

kemampuan pelayanan yang memuaskan dengan menempatkan konsumen

sebagai raja (the customer is king) dengan melakukan pelatihan terhadap

pegawai dan mitranya dan tidak melupakan strategi pemasarannya yaitu

adanya unsur al-akhlakul karimah, terpenuhinya rukun jual beli dan

keikhlasan kedua belah pihak.

Secara umum ke-enam hasil penelitian diatas terdapat kaitannya dengan

masalah yang akan diteliti. Akan tetapi secara khusus, tidak ada satupun dari ke-

enam hasil penelitian tersebut sama persis dengan masalah yang akan penulis

lakukan penelitiannya. Oleh karena itu, penulis memandang penelitian yang

berjudul “Pengaruh Manajemen Strategi Terhadap Daya Saing (Studi Kasus

Pada BNI Syariah Cabang Cirebon)”, layak dan diperlukan untuk penelitian.

F. Kerangka Pemikiran

Dalam perkembangan perbankan pada saat ini, banyak bank konvensional

membuka divisi syariah sebagai strategi manajemen dimana mereka tidak mau

kehilangan pangsa pasar. Karakteristik umum perbankan syariah adalah

dikenalnya prinsip bagi hasil (profit and loss sharing) dimana setiap pihak yang

terlibat dalam kontrak akan memperoleh bantuan dan keuntungan.

Suatu perusahaan harus ditopang dengan manajemen strategi begitupun

dengan bank syariah harus memiliki manajemen strategi terutama dalam

meningkatkan daya saing agar nasabah tertarik menyimpan maupun melakukan

pembiayaan dengan pihak manajemen dengan ditopang fasilitas yang cukup

memuaskan nasabah disamping nisbah yang tidak terlalu memberatkan nasabah.

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Strategi Bank Syariah 1

29

Untuk memiliki daya saing yang bagus maka diperlukan manajemen

strategi, manajemen strategi menurut Robinson61

adalah proses untuk

menyelaraskan kemampuan internal organisasi dengan peluang dan ancaman yang

dihadapinya dalam lingkungannya.

Manfaat dari penerapan manajemen strategi, yaitu:

1. Kegiatan perumusan strategi memperkuat kemampuan perusahaan mencegah

masalah

2. Keputusan strategi yang didasarkan pada kelompok mungkin sekali

dihasilkan dari alternatif terbaik yang ada

3. Keterlibatan pegawai dalam perumusan strategi meningkatkan motivasi kerja

4. Kesenjangan dan tumpang-tindih antara individu dan kelompok berkurang

5. Penolakan terhadap perubahan berkurang.62

Dengan demikian, dalam manajemen strategi akan terlihat upaya untuk

memahami lingkungan atau situasi strategis dengan melakukan analisis strategi.

Kemudian, akan tiba pada pilihan-pilihan strategi yang akan dipergunakan oleh

organisasi yang kemudian akan diimplementasikan.63

61

Lihat pada John A. Pearce II and Richard B. Robinson, Strategic Management: Formulation,

Implementation and Control (Boston: McGraw Hill, 2003). 62

John A. Pearce II dan Richard B. Robinson. Manajemen Strategik: Formulasi, Implementasi dan

Pengendalian (Jakarta: Binarupa Aksara, 1997), 30. 63

Yosal Iriantara, Manajemen Strategis Public Relations (Jakarta: Ghalia Indonesia. 2004), 13.

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Strategi Bank Syariah 1

30

Gambar 2.2

Proses Manajemen Strategi

Dengan manajemen strategi yang bagus serta kinerja yang baik maka akan

menghasilkan sebuah daya saing yang cukup kuat. Manajemen strategi dalam

meningkatkan daya saing harus didukung dengan tim kerja yang cukup bagus

sesuai dengan keahliannya sehingga keunggulan yang dimiliki bank tersebut bisa

dirasakan oleh nasabah dengan keunggulan yang dimilikinya maka bank tersebut

memiliki kelebihan dengan bank yang lainnya sehingga posisi tawar-menawarnya

cukup diperhitungkan.

Visi, Misi Bisnis

dan

Tanggungjawab

Sosial

Analisis Lingkungan

Eksternal

Analisis Lingkungan

Internal

Merumuskan

Strategi

Implementasi

Strategi

Pengendalian

Strategi

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Strategi Bank Syariah 1

31

Gambar 2.3

Lajur Kerangka Pemikiran

G. Hipotesis Penelitian

Setelah membuat kerangka berfikir, penulis selanjutnya merumuskan

hipotesis. Hipotesis dapat diartikan sebagai pernyataan dugaan sementara tentang

pengaruh antara dua variabel atau lebih. Hipotesis selalu mengambil bentuk

kalimat pernyataan dan menghubungkan variabel satu dengan variabel yang lain.

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang telah

dirumuskan.64

Dalam penelitian ini, penulis membuat hipotesis terhadap penelitian sebagai

berikut:

H0 : Tidak terdapat pengaruh manajemen strategi terhadap daya saing pada

BNI Syariah Cabang Cirebon

Ha : Terdapat pengaruh manajemen strategi terhadap daya saing pada BNI

Syariah Cabang Cirebon

64

Toto Syatori Nasehuddien, Metodologi Penelitian: Sebuah Pengantar (Cirebon: Nurjati Press,

2011), 61.

Daya saing

1. Strategi diferensiasi

2. Strategi

kepemimpinan biaya

3. Strategi fokus

Manajemen strategi

1. Pengamatan lingkungan

2. Perumusan strategi

3. Implementasi strategi

4. Pengendalian strategi