105
STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM MENGEMBANGKAN DAN MENINGKATKAN PEMBIAYAAN USAHA KECIL DAN MENENGAH (Studi Pada BMT Al-Munawwarah Pamulang) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SE.I)Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy) Oleh : SUKRON NIM. 206046103886 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H / 2011 M

STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

  • Upload
    leduong

  • View
    236

  • Download
    5

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM

MENGEMBANGKAN DAN MENINGKATKAN PEMBIAYAAN

USAHA KECIL DAN MENENGAH

(Studi Pada BMT Al-Munawwarah Pamulang)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SE.I)Gelar Sarjana

Ekonomi Syariah (SE.Sy)

Oleh :

SUKRON

NIM. 206046103886

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H / 2011 M

Page 2: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM

MENGEMBANGKAN DAN MENINGKATKAN PEMBIAYAAN

USAHA KECIL DAN MENENGAH

(Studi Pada BMT Al-Munawwarah Pamulang)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SE.I)

Oleh :

SUKRON

NIM. 206046103886

Di Bawah Bimbingan :

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. H. Zainal Arifin, M.Pd.I Muh. Fudhoil Rahman, Lc.,M.A

NIP. 195911101991031001 NIP. 197508102009121001

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H / 2011 M

Page 3: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi
Page 4: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratan untuk memenuhi gelar strata satu (S1) di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 18 Maret 2011

Sukron

Page 5: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

i

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah, apa yang ada dan tiada adalah kehendak Allah SWT

yang Maha Pencipta langit dan bumi beserta segala isinya. Hanya Allah yang telah

menyusupkan inspirasi ilmu kepada semua hambanya, dan hanya Allah SWT saja

yang boleh sombong terhadap IlmuNya. Berkat petunjuk dari yang Maha Pemberi

Petunjuk sajalah skripsi ini bisa diselesaikan oleh penulis. Shalawat dan Salam

kepada pemimpin peradaban dunia Nabi Besar Muhammad SAW sebagai utusan

Allah SWT untuk menyebarkan kitab yang terjaga keasliannya sepanjang zaman

yaitu Al-Qur’an nulkarim. Dengan uswatun hasanahmu lah penulis dapat selalu tegar

dan pantang putus asa dalam menyelesaikan skripsi ini, walaupun tidak sedikit

hambatan dan kendala yang penulis hadapi dalam menyelesaikan proses skripsi ini.

Hanya dengan rencana Allah SWT sajalah skripsi ini selesai dengan tema ”Stategi

pembiayaan mikro syariah dalam mengembangkan dan meningkatkan pembiayaan

usaha kecil dan menengah”.

Penulis hanya bisa berharap semoga karya kecil ini dapat memberikan

manfaat kepada pihak pihak yang terkait. Secara umum dapat memberikan wacana

terhadap masyarakat, dan secara khusus pertama kepada kalangan akademis maupun

praktisi yang berkosentrasi pada bidang ekonomi Islam atau lembaga keuangan mikro

syariah khususnya BMT.

Dalam menjalankan proses penyelesaian skripsi ini penulis banyak dibantu

oleh pihak-pihak yang secara langsung maupun secara tidak langsung membantu

melancarkannya. Karena kalau tidak ada dukungan dan bantuan yang diberikan

Page 6: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

ii

penulis sangat menyakini skripsi ini tidak akan terselesaikan. Dengan segala

kerendahan hati izinkanlah penulis untuk memberikan ucapan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Orang tuaku, Ibunda Hj. Maspuroh dan Ayahanda H. Kiming. Ini mungkin

bukan apa-apa bagi ibunda dan ayahanda, Tetapi semua ini adalah karena

jasa-jasamu ini semua adalah berkat do’amu dan tanpa ibunda dan ayahanda

aku bukanlah siapa-siapa.

2. Bpk. Prof. DR. H. Muhammad Amin Suma, SH., MA., MM., selaku Dekan

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku Ketua

Program Studi Muamalat dan Sekertaris Konsentrasi Perbankan Syariah

Jurusan Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Bpk. Drs. H. Zaenal Arifin, M.Pd.I dan Bpk. Muh. Fudhoil Rahman, Lc., M.A

selaku dosen pembimbing yang senantiasa membimbing penulis dan

senantiasa meluangkan waktunya kepada penulis untuk memberikan

masukan-masukannya, dan mengarahkan sehingga penulis dapat

meyelesaikan skripsi ini.

5. Para Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat kepada penulis semasa

kuliah, semoga amal kebaikannya mendapat balasan di sisi Allah SWT.

Page 7: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

iii

6. Pimpinan dan Staf BMT Al-Munawwarah Pamulang, terutama pak Sutanto

Samidjan yang telah menerima penulis untuk melakukan riset dan membantu

data yang diperlukan guna penyelesaian skripsi ini.

7. Seluruh staff karyawan Perpustakaan Fakultas Syariah dan hukum, staff dan

karyawan Perpustakaan Pusat UIN atas kerjasamanya dalam membarikan

pelayanan yang terbaik dalam pengumpulan materi skripsi yang diperlukan.

8. PT Bank CIMB NIAGA (Mikrolaju Karawang) dimana tempat sekarang ini

penulis bekerja, terimakasih untuk kang Andria Nugraha, kang Nur Roni

Gustiana dan kang Eko Fitrian Nugraha yang telah banyak memberi masukan

dan kebaikan hati sudah memberikan izin dan keleluasaan dalam

menyelesaikan skripsi dan urusan terkait dengan keperluan skripsi penulis.

9. Terimakasih juga buat sahabat-sahabat di Counter: Jamruddin Furqaan, Iis

mulyadi Dan teman-teman lainnya yang tidak bisa saya sebut satu persatu

terimakasih atas dukungannya saran-saran dan pengalamannya selama ini.

Persahabatan kalian sangat berarti walaupun kadang kala ada sedikit amarah,

benci, cekcok dan perbuatan yang tidak meynenangkan tapi itu semua adalah

bumbu-bumbu dari persahabatan yang akan kita rindukan dimasa depan.

Tiada suatu hal pun yang sempurna, karena kesempurnaan hanya milik Allah

SWT saja. Oleh karena itu penulis sangat menyadari bahwa dalam skripsi ini masih

sangat banyak kekurangan-kekurangan sehingga masih jauh dari kesempurnaan, oleh

karena itu, kritik, saran dan koreksi sangat penulis harapkan untuk menuju dan

mendekati kesempurnaan. Akhir kalam penulis mengucapkan banyak terima kasih

Page 8: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

iv

dan berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak dan berguna untuk

kebaikan. Semoga karya ini dicatat sebagai amal baik. Amiin

Jakarta,………….

Penulis

Page 9: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

v

ABSTRAK

STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM

MENGEMBANGKAN DAN MENINGKATKAN PEMBIAYAAN

USAHA KECIL DAN MENENGAH

PAMULANG

SUKRON

206046103886

Penelitian ini tentang strategi pembiayaan BMT Al-Munawwarah Pamulang.

Alasan mengapa diteliti, karena strategi pembiayaan BMT Al-Munawwarah Pamulang

yang menunjukkan perkembangan dan usia BMT yang sudah relatif lama yaitu 15

tahun,,BMT Al-Munawwarah juga memiliki jaringan kerjasama yang luas. Berdasarkan

alasan diatas peneliti berasumsi bahwasannya strategi pembiayaan di BMT Al-

Munawwarah adalah bagus karena itu peneliti berkeinginan untuk mengetahui

bagaimanakah strategi pembiayaan BMT Al-Munawwarah Pamulang.

Metode yang dipakai peneliti adalah metode penelitian lapangan dengan cara

wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian tentang bagaimana strategi pembiayaan

BMT Al-Munawwarah diantaranya adalah datang langsung ke tempat calon nasabah,

rekomendasi mitra lama, promosi dengan brosur-brosur yang disebarkan ke masjid, jenis

usaha yang dibiayai. Sedangkan keunggulan BMT Al-Munawwarah dari segi produknya

adalah pembiayaan mudharabah, pembiayaan murabahah yang lebih maksimal dan

kompetitif serta penekanan pelayanan dan kepercayaan kepada mitra BMT Al-

Munawwarah.

Page 10: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

vi

This research is about financing strategies BMT Al-Munawwarah Pamulang.

The reason why the investigation, because the financing strategy BMT Al-

Munawwarah Pamulang which shows the development and age BMT was relatively

long: 15 years, Al-Munawwarah BMT also has an extensive network of cooperation.

Based on the above reasons the researchers assume Praise be to Allaah financing

strategies in BMT Al-Munawwarah is good because the researchers wanted to know

how the financing strategy of Al-Munawwarah Pamulang BMT.

The method is a method researchers used field research by way of interviews

and documentation. Results of research on how the financing strategy of BMT Al-

Munawwarah them are coming directly to the prospective customer, the old partners

recommendation, promotion brochures are distributed to the mosques, the type of

business being financed. Meanwhile, Al-Munawwarah BMT advantage in terms of

financing their products are, the more leverage murabahah competitive and the

emphasis of service and trust to the partners of Al-Munawwarah BMT.

Page 11: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

vii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………..………. i

ABSTRAK ……………………………………………………………………. v

DAFTAR ISI …………………………………………………………..…….. vii

DAFTAR TABEL …………………………………………………..……….. x

DAFTAR GAMBAR …………………………………………..………..….. xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah …………………………………………….1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ……………………..….…..…8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……………………………………..9

D. Tinjauan Pustaka ………………………………………..…………10

E. Metode Penelitian ……………………………………….................12

F. Sistematika Penulisan ………………...………………..………….16

BAB II KAJIAN TEORI

A. Strategi pembiayaan …………………………………….……....…17

1. Pengertian Strategi …………………………………………….17

2. Pengertian Pembiayaan ………………………….…………….18

3. Unsur-unsur Pembiayaan .………………………….…..……...19

4. Jenis-jenis Pembiayaan ……………….……….………………21

5. Tujuan Pembiayaan ………………………. ..…………..……..24

6. Prinsip Pembiayaan Syariah ……..…………………………….26

Page 12: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

viii

viii

7. Analisis SWOT ………………………………………………..28

B. BMT ( Baitul Maal wat Tamwil) …………..…..……………….…31

1. Pengertian BMT ……………………………………………….31

2. Tujuan dan Fungsi BMT ………………………………………32

3. Badan Hukum BMT …………………………………………..35

C. Usaha Kecil dan Menengah ………...…………………………..…37

1. Pengertian Usaha Kecil dan Menengah ……………………….37

2. Karakteistik Usaha Kecil dan Menengah ……………………...38

3. Peran Usaha Kecil dan Menengah dalam Perekonomian

Indonesia ……… ……………………………………………...40

BAB III GAMBARAN UMUM BMT AL-MUNAWWARAH

A. Sejarah singkat dan Latar Belakang BMT Al Munawwarah ……...41

B. Visi dan Misi BMT Al-Munawwarah .……..…………….………..42

C. Struktur Organisasi BMT Al-Munawwarah ..……………………..43

D. Produk dan Jasa BMT Al-Munawwarah .……………………….…50

E. Pola dan Alur Proses Pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah pada

BMT Al-Munawwarah…………………………………...………...

F. Prosedur dan Persyaratan untuk Mengajukan Pembiayaan pada BMT

Al-Munawwarah …...……………………………………………...

G. Reputasi ……………………..…………………………………..…56

Page 13: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

ix

ix

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Strategi-strategi Pembiayaan yang dilakukan oleh BMT Al-

Munawwarah dalam Mengembangkan dan Meningkatkan

Pembiayaan UKM….........................................................................57

B. Perkembangan Pembiayaan BMT Al-Munawwarah terhadap Usaha

Kecil dan Menengah di Daerah Pamulang …….…….…………….72

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………..………………………82

B. Saran ……..…….…………………………...……………………..85

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

x

DAFTAR TABEL

1. Tabel 4.1 Pertumbuhan Aset ……………………………………………………...

2. Tabel 4.2 Pertumbuhan O/S Funding …………………………………………….

3. Tabel 4.3 Pertumbuhan O/S Financing …………………………………………...

4. Tabel 4.4 Pertumbuhan Saldo Modal …………………………………………….

5. Tabel 4.5 Pertumbuhan SHU …………………………………………………….

6. Tabel 4.6 Pertumbuhan Anggota …………………………………………………

7. Tabel 4.7 Pertumbuhan Mitra-Bina ………………………………………………

8. Tabel 4.8 Rasio Keuangan ……………………………………………………….

Page 15: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

xi

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi BMT Al-Munawwarah Pamulang ………… 44

2. Gambar 3.1 Alur Proses Pembiayaan BMT Al-Munawwarah Pamulang …… 59

3. Gambar 4.2 Tingkat Hasil Investasi Yang Diperoleh Anggota dan Mitra BMT

Al-Munawwarah Pamulang …...……………………………………………….. 75

Page 16: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Krisis moneter yang terjadi pertengahan tahun 1997 membuat Indonesia

menjadi morat-marit, betapa tidak, karena krisis moneter yang berkembang

menjadi krisis ekonomi serta pelbagai krisis lainnya yang berpengaruh pada

berbagai aspek hidup dan kehidupan bangsa1.

Pada saat krisis moneter melanda, perbankan konvensional tidak memiliki

ketersediaan dana liquid yang cukup untuk operasionalnya karena nilai tukar

yang turun tajam. Nasabah peminjam mengalami ketidak mampuan untuk

mengembalikan dana pinjaman karena tingginya nilai suku bunga yang

diterapkan. Kemacetan pengembalian dana pinjaman dari pihak nasabah

keperbankan berimplikasi pada ketidakmampuan pihak perbankan untuk

mengembalikan dana pinjaman kepada Bank Indonesia. Selain itu perbankan

konvensional juga cenderung kurang dalam pengembangan sektor riil dan lebih

bermain pada transaksi yang spekulatif berdasarkan nilai suku bunga.

Sistem ekonomi kapitalis dengan jargon mekanisme pasar dan persaingan

bebas yang kebanyakan diterima dan di anggap final oleh masyarakat dunia

ternyata tidak lepas dari kelemahan-kelemahan vital2

1 Juanita, Pengaruh Krisis Ekonomi Terhadap Pelayanan Kesehatan, (Sumatera Utara :

Universitas Sumatera Utara Digital Library, 2003) 2 Majalah I-Syariah, Demam Syariah di Dunia, edisi September, (Jakarta : 2009) h. 28

Page 17: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

2

Sedangkan sistem perbankan syariah memiliki keunggulan yang tidak dimiliki

oleh bank konvensiaonal yaitu terletak pada sistem bagi hasil. Bagi hasil adalah

konsep yang lazim dan tidak ada keraguan di dalamnya dan hampir seluruh

ulama sepakat dengan transaksi bagi hasil3

Oleh karena itu terpuruknya perbankan konvensional menjadi suatu pelajaran

bagi pengambil kebijakan moneter untuk mencoba sistem moneter alternatif.

Sistem syariah di yakini dapat membantu menjadi solusi dalam membangun

kembali sistem perekonomian Indonesia. Para ulama, ahli fiqih dan Isalamic

banker dikalangan dunia Islam menyatakan bahwa bunga yang diterapkan dalam

perbankan konvensional adalah riba dan riba itu diharamkan. Pernyataan ini

menstimulasi pertumbuhan perbankan syariah pertama di Indonesia, yaitu Bank

Muamalat Indonesia pada tanggal 1 Mei 1992. Seiring dengan waktu, perbankan

syariah mengalami peningkatan baik dari sisi pertumbuhan asset maupun

kuantitas kelembagaan.

Perkembangan perbankan syariah yang sangat cepat dalam lima tahun

belakangan ini ditandai pula dengan peningkatan penyaluran pembiayaan.

Pembiayaan menjadi sangat penting karena faktor pembiayaan inilah yang

menjadi kunci perkembangan bank syariah dimasa datang. Idealnya pembiayaan

bank syariah didominasi oleh akad musyarakah dan murabahah dimana keduanya

dijalankan dengan sistem bagi hasil.

3 Tim Pengembangan Perbankan Syariah Institut Bankir Indonesia, Konsep, Produk dan

Implementasi Operasional bank Syariah, (Jakarta :2001) h.10

Page 18: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

3

Permasalahan yang selalu dihadapi oleh Usaha kecil dan Menengah (UKM)

adalah modal atau biaya. Hal ini disebabkan karena keterbatasan akses sumber-

sumber permodalan, keterbatasan pengetahuan atau kemampuan dalam

mencukupi kebutuhan prosedur atau persyaratan perbankan. Untuk itu ada

beberapa pertimbangan yang diperlukan dalam membangun sistem pembiayaan,

yang mencakup kepentingan usaha kecil dan menengah dan lembaga keuangan.

Mengingat faktor persyaratan dan prosedur untuk mendapatkan pinjaman

merupakan hal yang mendasar yang sangat penting dipenuhi oleh sebagian besar

usaha kecil, maka faktor ini menjadi hal yang sangat penting untuk

dipertimbangkan terutama dalam membangun sistem untuk usaha skala mikro.

Selain itu juga perlu adanya segmentasi kebutuhan dari masing-masing usaha

kecil dan menengah.

Usaha kecil dan menengah merupakan kegiatan ekonomi yang mendominasi

lebih dari 75% struktur perekonomian Indonesia. Sektor ini memiliki peranan

yang sangat penting baik secara ekonomi maupun sosial politik. Fungsi sektor ini

antara lain menyediakan barang dan jasa bagi konsumen yang berdaya beli

rendah dan sedang. Sektor ini menyumbang lebih dari separuh pertumbuhan

ekonomi serta kontribusi dalam perolehan devisa Negara. Secara sosial politik

fungsi sektor ini sangat penting terutama dalam penyerapan tenaga kerja serta

upaya pengentasan kemiskinan4. Bukan hanya di Indonesia tetapi di Negara

4 Zainul Arifin, Memahami Bank Syariah Lingkup Peluang. Tantangan dan Prospek

(Jakarta:Alvabet, 1999), h.108

Page 19: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

4

paman Sam Usaha Kecil dan Menengah juga berperan penting untuk kesetabilan

ekonomi, pada tahun 1953, hanya ada lebih dari empat juta usaha kecil. Di tahun

1983, jumlah usaha kecil di Amerika Serikat diperkirakan hampir empat kali

lebih besar dari tahun 1953 hanya dalam 30 tahun yang lalu (The Wall Street

Journal. 25 Juli 1983 hal. : 13)5

Potensi usaha mikro di Indonesia yang besar menjadi peluang bagi perbankan

syariah. Pengamat ekonomi syariah, Agustianto Mingka, menilai penyaluran

usaha mikro bank syariah secara mandiri atau lewat linkage harus tetap

dilaksanakan untuk mempercepat pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan

menengah (UMKM).

Saat ini ada potensi sekitar 40 juta usaha UMKM. "Pembiayaan langsung

dengan pendirian unit mikro juga harus didorong karena sekarang ini banyak

juga bank asing yang menyerbu sampai level mikro. Bank syariah juga harus

gencar dan memprioritaskan pembiayaan ke mikro," katanya. Ia mengakui,

terdapat sejumlah kelebihan dan kekurangan dalam penyaluran pembiayaan

mikro. Untuk mendirikan unit mikro diperlukan jaringan yang luas dan banyak

sumber daya manusia (SDM). Jika melalui linkage program, rekan lembaga

keuangan syariah juga harus diseleksi.

Fakta menunjukkan bahwa hampir 90 persen pelaku usaha ekonomi berskala

kecil adalah umat Islam. Namun ironisnya, dari keseluruhan usaha mikro yang

ada, dapat dikatakan umat Islam masih belum memiliki institusi yang kuat,

5 Hary Darmawan, Cara Sukses Merintis Bisnis, (Jakarta : Progres 2004), h. 29

Page 20: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

5

mapan, dan bebas dari intervensi pihak manapun. Untuk itu, pengembangan

usaha mikro umat pun harus mendapat perhatian kita semua.

Krisis ekonomi yang melanda Indonesia telah memberi pelajaran penting

tentang kondisi ekonomi Indonesia sebenarnya. Perekonomian negeri ini ternyata

dikuasai sektor korporasi atau usaha besar yang dikuasai segelintir orang.

Sementara itu, di sisi lain, pilar pembangunan ekonomi lainnya seperti usaha

kecil dan menengah (UKM) tidak mendapat perhatian yang cukup dari

pemerintah. Perannya seringkali tidak berarti dalam perekonomian nasional.

Ironisnya, ketika terjadi krisis, terbukti sektor korporasi tidak mampu bertahan

dengan baik. Justru UKM, yang tadinya dianggap kurang berperan dalam

perekonomian nasional, terbukti lebih mampu bertahan menghadapi gejolak

perekonomian yang mengarah pada krisis multidimensi tersebut.

Dengan fakta tersebut, seharusnya pemerintah lebih memperhatikan sektor ini

dengan melahirkan paradigma pengembangan sektor UKM secara lebih serius.

Sehingga kebijakan-kebijakan yang akan dikeluarkan, nantinya, benar-benar

mencerminkan keberpihakan pemerintah terhadap sektor ini.

Hingga tahun 2002, jumlah LKM dari berbagai jenis yang beroperasi secara

aktif di Indonesia mencapai sekitar 53 ribu unit. Namun demikian, dari jumlah

tersebut, lembaga yang beroperasi dengan menggunakan prinsip syariah masih

sangat kecil. Jumlah nasabah yang dilayani LKM melebihi 17 juta orang,

Page 21: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

6

sedangkan jumlah kredit mikro yang telah disalurkan mencapai lebih dari Rp 16

triliun.

BMT (Baitul Maal Wat Tamwil) atau padanan kata Balai Usaha Mandiri

Terpadu adalah lembaga keuangan mikro yang dioperasikan dengan prinsip bagi

hasil, menumbuh-kembangkan bisnis usaha mikro, dalam upaya mengangkat

derajat dan martabat serta membela kepentingan kaum fakir miskin. BMT

merupakan lembaga keuangan mikro syariah ditumbuhkan oleh prakasa dan

dengan modal awal dari tokoh-tokoh masyarakat setempat sebagai landasan

sistem ekonomi yang salaam: keselamatan (berintikan keadilan), kedamaian dan

kesejahteraan.6

Keberadaan BMT sudah sangat berkembang dan tesebar di daerah. Menuut

Aslichan Burhan Pimpinan PINBUK center (Pusat Inkubasi Bisnis dan Usaha

Kecil) menyatakan, saat ini jumlah BMT di Indonesia 3.037 unit dengan total

asset Rp.300 miliar dan dana swadaya masyarakat Rp. 264 miliar. Dari 3.037

BMT yang aktif di Indonesia hanya 107 yang memiliki asset diatas 1 miliar, 223

berasset Rp. 500 juta-Rp1 miliar, 1.202 berasset Rp 250 juta-Rp 500 juta, 1.206

berasset Rp 50 juta-Rp 250 juta, dan 299 berasset Rp 50 juta kurang.7

Sekalipun mengalami pekembangan yang cukup baik, namun faktanya BMT

masih banyak kendala yang dialami. Salah satunya adalah belum memiliki status

landasan hukum yang kuat. Maka dibutuhkan adanya Undang-undang khusus

6 M. Amin Aziz, Pedoman Pendirian BMT, Jakarta, Pinbuk Press, 2004, h, 1

7 Aslichan Burhan, BMT KUBE Sejahtera : sebuah Model Pengembangn BMT Berbasis

Masyarakat Miskin, Makalah Kongres Nasional BMT, Jakarta, 2005, h, 4

Page 22: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

7

tentang BMT sehingga aturan mainnya menjadi semakin jelas dan dapat

dihindari munculnya kecendrungan persaingan yang tak sehat antar BMT

ditengah pangsa sejenis. Berbeda dengan perkembangan syariah yang telah

memiliki landasan hukum yaitu UU No.10 Tahun 1998.

Dari segi formalitas hukum BMT memiliki beberapa alternatif badan hukum

yaitu koperasi dalam kelompok simpan pinjam, Yayasan, Paguyuban, maupun

Himpunan. Dalam bentuk koperasi, BMT akan tunduk pada Undang-Undang No.

25 Tahun 1992 tentang perkoperasian dan peraturan Pemerintah Republik

Indonesia No.9 Tahun 1995 tentang pelaksanaan kegiatan usaha simpan-pinjam

oleh koperasi.

Kegiatan usaha simpan-pinjam oleh koperasi yang diatur dalam peaturan

pemerintah Republik Indonesia No.9 Tahun 1995 diartikan sebagai kegiatan

yang menghimpun dana dan menyalurkannya melalui kegiatan simpan pinjam

dari dan untuk anggota koperasi yang bersangkutan, calon anggota koperasi yang

bersangkutan, koperasi lain anggotanya. Dalam rangka menghimpun dana

tersebut koperasi simpan pinjam akan memberikan imbalan yang ditentukan oleh

rapat anggota. Pembagian imbalan tersebut berupa bagi hasil.8

Diantara BMT yang sudah terbukti mampu memberikan kontribusi terhadap

ketahanan ekonomi masyarakat kecil menengah adalah BMT Al- Munawwarah.

Kehadiran BMT Al-Munawwarah sangat berpengaruh terhadap kegiatan sektor

8 Baihaqi, Abd. Majid dan Saifuddin A. Rasyid, Paradigma Baru Ekonomi Kerakyatan Sistem

Syariah: Perjalanan Gagasan dan Gerakan BMT di Indonesia, Jakarta, Pinbuk, 2000, h 206

Page 23: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

8

riil, khususnya di darerah Pamulang. Hal yang tentunya sangat membantu bagi

pengembalian kepercayaan masyarakat terhadap lembaga keuangan (termasuk

dunia perbankan).

Sehingga, bagi kita, membangun perekonomian nasional yang kuat, hanya

dapat dilakukan manakala institusi ekonomi mikro negeri ini mendapatkan

perhatian dan dukungan dari semua pihak, baik pemerintah, DPR, maupun

masyarakat lain secara keseluruhan. Inilah paradigma yang harus dibangun dan

ditanamkan, agar problematika kemiskinan dan pengangguran yang terjadi di

tanah air tercinta ini dapat diatasi.9

Dari latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengambil sebuah judul

“Strategi Lembaga Keuangan Mikro Syariah dalam Mengembangkan dan

Meningkatkan Pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah (Studi pada BMT

Al-Munawwarah Pamulang.)”

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

Dalam penulisan karya tulis ini, agar tidak meluas dan mencapai fokus yang

diharapkan, maka penulis perlu membuat batasan. Batasan yang dimaksud dalam

penulisan ini adalah bahwa data yang diambil dalam penelitian ini adalah pada

BMT Al-Munawwarah.

9 Pembiayaan Mikro Syariah, artikel ini diakses pada tanggal 25 Januari 2011 dari

http://sumeleh99.wordpress.com/ Pembiayaan Mikro Syariah

Page 24: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

9

Dari pembatasan masalah diatas, maka perumusan masalahnya adalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana strategi BMT Al-Munawwarah dalam mengembangkan dan

meningkatkan pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah?

2. Bagaimana perkembangan pembiayaan mikro syariah yang dilakukan oleh

BMT Al-Munawwarah kepada Usaha Kecil dan Menengah?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh positif antara pembiayaan

mikro syariah dalam mengembangkan pembiayaan usaha kecil dan menengah,

dan mengetahui seberapa besar keberhasilan yang dicapai oleh LKMS dalam

mengembangkan pembiayaan usaha kecil dan menengah dengan strategi-strategi

yang digunakan yang dalam hal ini dilakukan oleh BMT Al-Munawwarah di

daerah Pamulang.

Sedangkan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

akademik, lembaga keuangan, dan khususnya penulis sendiri. Bagi pihak

akademik memberikan sumbangsih hasil penelitian dan menambah literature

kepustakaan mengenai konsep pembiayaan mikro syariah dan pengembangan

usaha kecil menengah; sedangkan bagi dunia perbankan syariah memberikan

manfaat yang berarti bagi praktisi perbankan syariah dalam mengambil kebijakan

pembiayaan mikro pada usaha kecil dan menengah; dan bagi penulis,

Page 25: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

10

memberikan wawasan dan pengetahuan serta pengalaman langsung mengenai

pembiayaan mikro syariah dan pengembangan pembiayaan usaha kecil dan

menengah.

D. Tinjauan Kajian Terdahulu

Penelitian tentang pembiayaan untuk mengembangkan usaha kecil dan

menengah telah banyak dilakukan di antaranya oleh Muhammad Taufiq (2003)

dengan judul “membangun sistem pembiayaan bagi usaha kecil, menengah dan

koperasi” yang diterbitkan oleh Deputi Pengembangan dan Restrukturisasi

Usaha. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa usaha kecil, menengah dan

koperasi mengharapkan terpenuhinya kebutuhan modal dalam waktu yang tepat,

dengan persyaratan dan prosedur yang mudah serta dengan biaya yang murah10

Penelitian lain yang mengkaji tentang usaha kecil dan menengah yaitu

dilakukan oleh Rosidah (2005) dengan judul “Analisis SWOT Strategi Baitul

Maal wat Tamwil dalam Peningkatan usaha kecil dan menengah”. Pada

penelitian ini dijelaskan bahwa Baitul Maal wat Tamwil sebagai lembaga

ekonomi dan keuangan syariah bertujuan meningkatkan kesejahteraan umat

Islam dari jurang kemiskinan, meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan

jalan pemerataan pendapatan melalui jalur investasi serta penciptaan peluang

dengan memberikan pembiayaan kepada usaha-usaha yang produktif

10

Muhammad Taufiq, Membangun Sistem Pembiyaan Bagi Usaha Kecil, Menengah dan

Koperasi,(Jakarta: Deputi Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha, 2003)

Page 26: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

11

berdasarkan prinsip kemiteraan dan terciptanya kemandirian dalam berusaha.

Selain itu dijelaskan beberapa lembaga keuangan akan dapat memenuhi

kebutuhan masyarakat lapisan bawah terhadap sistem pendanaan yang dapat

memberikan bantuan modal untuk meningkatkan produktivitas usaha mereka,

dan sebagai upaya untuk memenuhi keterbatasan pelayanan lembaga yang

selama ini yang belum atau bahkan tidak sama sekali mampu menjangkau

kebutuhan masyarakat lapisan bawah terhadap akses permodalan

Kemudian Herni Murniasih (2003) melakukan penelitian dengan judul

“Peranan Perbankan Syariah dalam Membangun Usaha Kecil dan Menengah”.

Dalam penelitian ini ditemukan bahwa dalam penyaluran pembiayaan kepada

pengusaha kecil dan menengah selain aspek permodalan adalah kurangnya jiwa

kewirausahaan, terbelakangnya teknis produksi serta lemahnya kemampuan dan

pemasaran. Oleh karenanya pola pembinaan, pengawasan, dan pendampingan

secara teknis harus selalu dilaksanakan dalam setiap aktivitas penyaluran

pembiayaan. Kesulitan pengusaha kecil untuk mengakses kredit usaha kecil

disebabkan karena adanya aturan atau adanya tata cara permohonan kredit yang

menurut kebanyakan pengusaha kecil dan menengah dirasakan terlalu panjang

dan berbelit-belit. Kesulitan untuk mengakses fasilitas kredit semacam itu

terutama sangat dirasakan oleh pengusaha kecil yang berada di sektor informal

Dari ketiga hasil penelitian tersebut, ditemukan adanya kesimpulan bahwa

terdapat peranan antara pembiayaan mikro syariah yang dilakukan oleh

Page 27: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

12

perbankan syariah dan BMT terhadap pengembangan usaha kecil dan menengah.

Namun dari ketiga hasil penelitian tersebut tidak dibahas strategi lembaga

keuangan mikro syariah untuk mengembangkan dan meningkatkan pembiayaan

dari usaha kecil dan menengah untuk mencapai taraf nasional bahkan merambah

pasar Internasional.

E. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah Kualitatif,

1. Pendekatan Kualitatif

Cirri-ciri penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif

diantaranya:

a. Sumber data bersifat ilmiah, artinya sehari-hari masyarakat;

b. Penelitian sendiri merupakan instrument yang paling penting didalam

pengumpulan data dan penginterpretasikan data;

c. Penelitian kualitatif bersifat pemerian (deskriptif), artinya mencatat

secara teliti segala gejala (fenomena) yang dilihat dan didengar serta

dibaca (via wawancara) atau bukan, catatan lapangan foto, video tape,

dokumen pribadi, catatan atau memodokumen resmi atau bukan dan

lain-lain dan penelitian harus membanding-bandingkan,

mengkombinasikan, dan menarik kesimpulan;

Page 28: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

13

d. Penelitian harus dilakukan untuk memahami bentuk-bentuk tertentu

(shaping) atau kasus (studi kasus)11

Langkah pendekatan kualitatif adalah mencari makna, berawal dari

fakta, melakukan observasi, mencatat semua fakta secara holistik dan bersifat

alamiah (naturalistik). Memahami interpretasi fakta: membuat deskripsi

fenomena yang diamati, perumusan generalisasi bersifat teoritis.

Skripsi ini mendeskripsikan kesesuaian antara teori yang ada dengan

kondisi riil dilapangan. Dengan demikian, pendekatan yang dilakukan pada

penelitian ini pendekatan empiris dengan kajian politik ekonomi.

2. Jenis Penelitian

Corak penelitian menggunakan penelitian deskriptif analisis yaitu

penelitian yang berusaha menerangkan atau menggambarkan peristiwa yang

terjadi pada subjek penelitian pada masa sekarang kemudian dijelaskan,

dianalisa dan disajikan sedemikian rupa sehingga menjadi gambaran yang

sistematis.12

Dalam hal ini penulis menggambarkan langsung tentang strategi

lembaga keuangan mikro syariah dalam mengembangkan dan meningkatkan

pembiayaan UKM dengan mengumpulkan data-data akurat kemudian

dianalisis.

11

Burhan Bungin (Ed), Metode Penelitian Kualitatif (Jakarta : PT Raja Grafindo, 2004),

hal.52 12

Irwan soeharto, Metode Penelitian social (Bandung : PT Raja Gravindo, 2004), cet.ke-6,

hal.35

Page 29: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

14

3. Data Penelitian

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden

berupa catatan tertulis atau wawancara, dalam hal ini penulis

melakukan wawancara kepada pejabat BMT Al-Munawwarah yang

berwenang.

b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber-sumber tertulis

yang terdapat dalam buku dan dokumen. Penulis mengumpulkan

informasi berupa buku-buku, contoh: buku-buku yang berkaitan

dengan penelitian.

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Library Research, yaitu suatu metode dengan mengkaji data-data yang

diperoleh dari buku-buku, bahan-bahan presentasi, artikel, brosur dan

bahan bacaan lainnya yang berkaitan dengan pembahasan skripsi ini.

b. Field Research (lapangan) dengan wawancara, yaitu teknis dalam

upaya menghimpun data yang akurat untuk keperluan melakukan

proses pemecahan maslalah tertentu sesuai dengan data. Teknik yang

digunakan adalah berupa interview bebas terpimpin yaitu penulis

mangajukan beberapa pertanyaan yang telah dipersiapkan, kemudian

langsung dijawab oleh informan dengan bebas terbuka.13

Dalam hal

ini penulis memberikan pertanyaan kepada narasumber dari masing-

masing pihak yang bersangkutan.

13

Ibid, hal. 72

Page 30: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

15

c. Studi Dokumentasi, yaitu dilakukan dengan cara mengumpulkan data

berdasarkan pada laporan keterangan pihak BMT Al-Munawwarah

dan keterangan dokumen lainnya yang terkait dengan masalah

penelitian.

5. Subjek-Objek Penelitian

Subjek adalah BMT Al-Munawwarah Pamulang.

Objek penelitiannya adalah strategi yang dilakukan BMT Al-

Munawwarah dalam mengembangkan dan meningkatkan pembiayaan

UKM.

6. Teknik Pengelolaan Data

Pengelolaan data adalah proses pengorganisasian dan mengurutkan data

kedalam kelompok, kategori, dan kesatuan. Pengelolaan data ini

dilakukan terus-menerus selama pengumpulan data berlangsung maupun

setelah data terkumpul.14

Adapun teknik pengolahan data adalah deskriptif kualitatif dan teknik

penulisannya menggunakan “Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah

dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007”.

14

Ibid, hal 71

Page 31: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

16

F. Sistematika Penulisan

Skripsi ini dibagi menjadi lima bab, secara keseluruhan kelima bab tersebut

merupakan satu rangkaian pembahasan yang saling terintegrasi dan saling

berkaitan. Dengan demikian sistematika penyusunannya adalah sebagai barikut :

Bab I merupakan suatu pendahuluan, pada bab ini penulis akan

menguraikan secara singkat latar belakang masalah, pembatasan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, kajian

pustaka, metode penelitian dan teknik penulisan, sistematika

penulisan.

Bab II Kajian teori yang terdiri dari dua sub, sub yang pertama menjelaskan

masalah strategi pembiayaan yang tediri dari pengertian strategi,

pengertian pembiayaan, unsur-unsur pembiayaan, jenis-jenis

pembiayaan, tujuan pembiayaan, prinsip pembiayaan syariah.

Bab III Gambaran umum BMT Al-Munawwarah, meliputi segala hal yang

berkaitan dengan BMT Al-Munawwarah mulai dari sejarah singkat

BMT Al-Munawwarah, latar belakang pendirian, visi dan misi,

struktur organisasi, produk dan jasa pembiayaan BMT Al-

Munawwarah, pola dan alur proses pembiayaan usaha kecil dan

menengah pada BMT Al-Munawwarah, prosedur dan persyaratan

untuk mengajukan pembiayaan pada BMT Al-Munawwarah,

Reputasi.

Page 32: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

17

Bab IV Membahas tentang penelitian terhadap data-data yang dikumpulkan

dalam bab ini juga membahas strategi yang digunakan BMT Al-

Munawwarah untuk memngembangkan dan meningkatkan

pembiayaan usaha kecil dan menengah. Sub yang pertama

menjelaskan mengenai strategi-strategi yang dilakukan BMT Al-

Munawwarah dalam mengembangkan dan meningkatkan

pembiayaan usaha kecil dan menengah. Sub yang kedua mengenai

perkembangan BMT Al-Munawwarah terhadap pembiayaan usaha

kecil dan menengah.

Bab V Merupakan bab penutup yang mencakup kesimpulan berupa

jawaban-jawaban dari permasalahan penelitian yang dikemukakan

sebelumnya. Bab lima juga berisi saran yang sifatnya membangun

dan memberi saran atas permasalahan yang telah ditemukan.

Page 33: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

18

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Strategi Pembiayaan

1. Pengertian Strategi

Kata “strategi” berasal dari bahasa Yunani, yaitu Strategos. Pada saat itu,

strategos ditujukan sebagai “komandan militer” pada zaman demokrasi Athena.

Sementara dalam ensiklopedia bebas Wikipedia bahasa Indonesia disebutkan,

strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan

gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu.1

Dengan adanya arti penting nilai-nilai dan gaya manajemen, dan juga

perubahan-perubahan dalam lingkungan bisnis, kita dapat menegaskan kembali

gagasan strategi tingkat usaha untuk lebih erat menghubungkan “ masalah-

masalah sosial dan etis” dengan “masalah-masalah bisnis” yang tradisional.

Strategi tingkat usaha tidak mengharuskan adanya sekumpulan nilai-nilai tertentu,

dan juga tidak mengharuskan agar setiap perusahaan “tanggap secara sosial”

dengan cara tertentu.

1 Strategi, Wikipedia bahasa Indonesia, “Stategi” Artikel diakses pada 28 Januari 2011 dari

http://id.wikipedia.org/wiki/Strategi

Page 34: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

19

2. Pengertian Pembiayaan

Pembiayaan sering diartikan memperoleh barang dengan membayar cicilan

yang dikemudian hari atau memperoleh pinjaman uang yang pembayarannya

dilakukan dikemudian hari dengan cara angsuran sesuai dengan perjanjian bisa

juga berbentuk barang atau berbentuk uang.

Pembiayaan selalu berkaitan dengan aktivitas bisnis. Pembiayaan atau

financing yaitu pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain

untuk mendukung investasi yang telah di rencanakan, baik dilakukan sendiri

maupun lembaga. Dengan kata lain pembiayaan adalah pendanaan yang

dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan.

Manajemen biaya merupakan suatu sistem yang didesain untuk menyediakan

informasi baik bersifat keuangan (pendapatan dan biaya) dan non keuangan

(kualitas dan produktivitas) bagi manajemen untuk identifikasi peluang-peluang

penyempurnaan, perencanaan strategik dan pembuatan keputusan operasional

memngenai pengadaan dan penggunaan sumber-sumber yang diperlukan oleh

organisasi. Manajemen biaya juga merupakan suatu sistem yang terintegrasi yang

menunjukan adanya hubungan dengan sistem lainnya seperti sistem desain dan

pengembangan, sistem pembelian dan produksi, sistem pelayanan konsumen serta

sistem pemasaran dan distribusi.2

2 Drs. Harnanto, M. Soc., Akt. Zulkifli, SE., MM. Manajemen Biaya, Yogyakarta: Unit

Penerbit dan Percetakan (UPP) AMP YKPN, 1987, h. 2

Page 35: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

20

3. Unsur-unsur Pembiayaan

Setiap pemberian pembiayaan sebenarnya jika dijabarkan secara mendalam

mengandung beberapa arti, jadi dengan menyebutkan kata pembiayaan sudah

terkandung beberapa arti, sehingga jika kita bicara pembiayaan maka termasuk

membicarakan unsur-unsur yang terkandung didalamnya.

Adapun unsur-unsur yang tekandung dalam pemberian suatu fasilitas

pembiayaan adalah sebagai berikut:3

a. Kreditur

Adalah orang atau badan usaha milik modal yang memberikan

pinjaman kepada peminjam dengan ketentuan-ketentuan yang sudah

disepakati oleh kedua belah pihak.

b. Debitur

Adalah orang atau badan usaha pemilik modal yang diberi pinjaman.

c. Kepercayaan

Yaitu suatu sifat yakin pihak pemberi pembiayaan bahwa pembiayaan

yang diberikan baik berupa uang, barang atau jasa akan benar-benar

diterima kembali pada masa tertentu, dimasa datang kepercayaan ini

diberikan oleh lembaga keuangan karena sebelum dana diberikan sudah

dilakukan penelitian terlebih dahulu yang mendalam terhadap nasabah

3 BMT Al-Munawwarah Sharia Micro Finance KJKS (Koperasi Jasa Keuangan Syariah)

Profil Perusahaan 2010

Page 36: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

21

agar dapat mengetahui kemauan dan kemampuannya dalam membayar

pembiayaan yang telah disalurkan.

d. Janji Kesanggupan Bayar/kesepakatan

Disamping unsur-unsur kesepakatan antara pihak pemberi pembiayaan

dengan pihak penerima pembiayaan kesepakatan itu dituangkan dalam

suatu perjanjian dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan

kewajiban masing-masing. Kesepakatan penyaluran pembiayaan

dituangkan dalam akad pembiayaan yang ditandatangani kedua belah

pihak.

e. Jangka waktu

Dalam pembiayaan pasti memiliki jangka waktu tertentu. Jangka

waktu ini mencakup masa pengembalian pembiayaan yang telah

disepakati. Hampir dapat dipastikan bahwa tidak ada pembiayaan yang

tidak memiliki jangka waktu. Adanya jangka waktu tersebut diakibatkan

karena ditakutkan nasabah melakukan wanprestasi yang menyebabkan

risiko atau kerugian bagi lembaga keuangan yang memberikan

pembiayaan.

f. Risiko

Faktor risiko kerugian dapat diketahui dua hal yaitu risiko kerugian

yang diakibatkan nasabah sengaja tidak membayar pembiayaan padahal

mampu dan risiko kerugian yang diakibatkan nasabah tidak sengaja yaitu

Page 37: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

22

akibat terjadinya musibah seperti kecelakaan atau bencana alam.

Penyebab tidak tertagih sebenarnya diakibatkan karena adanya suatu

tenggang waktu pengembalian (jangka waktu) semakin panjang jangka

waktu suatu pembiayaan semakin besar risikonya tidak tertagih, demikian

pula sebaliknya. Risiko ini menjadi tanggungan lembaga keuangan (bank)

baik risiko yang disengaja maupun tidak disengaja.

g. Balas jasa

Akibat dari pemberian fasilitas pembiayaan lembaga keuangan (bank)

tentu mengharapkan suatu keuntungan dalam jumlah tertentu. Keuntungan

atas pemberian suatu pembiayaan atau jasa dalam bentuk bunga, biaya

promosi dan komisi serta biaya administrasi pembiayaan ini merupakan

keuntungan utama bank. Sedangkan bagi bank yang berdasarkan prinsip

syariah balas jasanya ditentukan dengan bagi hasil.4

4. Jenis-jenis Pembiayaan

Dalam kehidupan sehari-hari kebutuhan masyarakat sangat beragam apalagi

dalam perekonomian serta beragamnya jenis usaha mengakibatkan beragam pula

kebutuhan jenis pembiayaannya.

Jenis pembiayaan pada bank syariah akan diwujudkan dalam bentuk aktiva

produktif dan aktiva non-produktif, yaitu:

4 Kasmir S.E., Manajemen Perbankan Syariah, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2003, cet.

Keempat, h. 75

Page 38: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

23

a. Jenis aktiva produktif pada bank syariah atau BMT dialokasikan dalam bentuk

pembiayaan sebagai berikut:

1) Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, untuk jenis pembiayaan dengan

prinsip ini meliputi:

a) Pembiayaan Mudharabah

Pembiayaan mudharabah adalah perjanjian antara penanam dana dan

pengelola dana untuk melakukan kegiatan usaha tertentu, dengan

pembagian kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah

disepakati sebelumnya. Dengan aplikasi pembiayaan modal,

pembiayaan proyek dan pembiayaan ekspor.

b) Pembiayaan Musyarakah

Pembiayaan musyarakah adalah perjanjian antara para pemilik dana

modal untuk mencampurkan dana atau modal mereka pada suatu

usaha tertentu dengan pembagian keuntungan diantara pihak pemilik

dana atau modal berdasarkan nisbah yang telah disepakati bersama

sebelumnya. Dengan aplikasi pembiayaan modal kerja dan

pembiayaan ekspor.

2) Pembiayaan dengan prinsip jual-beli (piutang). Untuk jenis pembiayaan

dengan prinsip ini meliputi:

Page 39: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

24

a) Pembiayaan Murabahah

Pembiayaan murabahah adalah perjanjian jual beli antara pihak

lembaga keuangan dan nasabah dimana lembaga keuangan syariah

membeli barang yang diperlukan oleh nasabah dan kemudian

menjualnya kepada nasabah tersebut sebesar harga perolehan ditambah

dengan margin atau keuntungan yang telah disepakati dalam akad.

Dengan aplikasi pembiayaan aplikasi pembiayaan investasi atau

barang modal, pembiayaan konsumtif, pembiayaan modal kerja, dan

pembiayaan ekspor.

b) Pembiayaan Salam

Pembiayaan salam adalah perjanjian jual-beli barang dengan cara

pemesanan dengan syarat-syarat tertentu dan pembayaran harga

terlebih dahulu. Dengan aplikasi pembiayaan sektor pertanian dan

produk manufakturing.

c) Pembiayaan Istishna

Pembiayaan pembiayaan istishna adalah perjanjian jual-beli dalam

bentuk pemesanan pembuatan barang dengan kriteria dan persyaratan

tertentu yang disepakati antara pemesan dan penjual. Dengan aplikasi

pembiayaan konstruksi, proyek, produk manufakturing.

3) Pembiayaan dengan prinsip sewa. Untuk jenis pembiayaan ini

diklasifikasikan menjadi pembiayaan:

Page 40: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

25

a) Pembiayaan Ijarah

Pembiayaan ijarah adalah pembiayaan sewa menyewa suatu barang

dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa. Dengan aplikasi

pembiayaan sewa.

b) Pembiayaan Ijarah Muntahiya Biltamlik wa Iqtina

Adalah perjanjian sewa menyewa suatu barang yang diakhiri dengan

perpindahan kepimilikan barang dari pihak yang memberikan sewa

kepada pihak penyewa.

b. Jenis aktiva tidak produktif yang berkaitan dengan aktivitas pembiayaan

adalah berbentuk pinjaman adalah: pinjaman qardh atau talangan adalah

penyediaan dana atau tagihan antara bank syariah dengan pihak peminjam

yang mewajibkan pihak peminjam melakukan pembayaran sekaligus atau

secara cicilan dalam jangka waktu tertentu.

5. Tujuan Pembiayaan

Pembiayaan merupakan sumber pendapatan bagi bank syariah dan

lembaga keuangan syariah lainnya seperti BMT. Tujuan pembiayaan yang

dilaksanakan BMT Al-Munawwarah adalah Meningkatkan kesejahteraan

bersama melalui kegiatan ekonomi yang menaruh perhatian pada nilai-nilai

Page 41: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

26

dan kaidah-kaidah muamalah syar’iyyah yang memegang teguh keadilan,

keterbukaan dan kehati-hatian.5 dan untuk memenuhi stakeholder, yaitu

6:

a. Pemilik

Dari sumber pendapatan tersebut, para pemilik mengharapkan akan

memperoleh penghasilan atas dana yang ditanamkan pada lembaga keuangan

tersebut.

b. Pegawai

Para pegawai mengharapkan dapat memperoleh kesejahteraan dari

lembaga keuangan yang dikelolanya.

c. Masyarakat

1) Pemilik dana

Sebagaimana pemilik, mereka mengharapkan keuntungan dari dana

yang diinvestasikan.

2) Debitur yang bersangkutan

Dengan penyediaan baginya, mereka terbantu guna menjalankan

usahanya (sektor produktif) atau terbantu untuk mengadakan barang

produksi (barang konsumtif)

5 Hasil wawancara peneliti kepada Sutanto Samidjan, Operation Manager BMT Al-

Munawwarah, pada hari kamis tanggal 27 Januari 2011

6 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, Yogyakarta, 2004, Cet Pertama, h. 1996

Page 42: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

27

3) Masyarakat umumnya-konsumen

Mereka akan mendapat barang yang diinginkan dengan adanya

pembiayaan yang disalurkan kepada para pengusaha.

d. Pemerintah

Akibat penyediaan pembiayaan, pemerintah terbantu dalam pembiayaan

pembangunan Negara, disamping itu akan diperoleh pajak (berupa pajak

penghasilan atas keuntungan yang diperoleh BMT dan juga perusahaan-

perusahaan)

e. Lembaga keuangan (bank atau BMT)

Bagi lembaga keuangan yang bersangkutan, hasil dari penyaluran

pembiayaan diharapkan BMT dapat meneruskan dan mengembangkan

usahanya agar tetap survive dan meluas jaringan usahanya, sehingga semakin

banyak masyarakat yang dilayaninya.

6. Prinsip Pembiayaan syariah

Prinsip pembiayaan syariah yang mendasar adalah:7

1. Keadilan

Pembiayaan saling menguntungkan baik pihak yang menggunakan dana

maupun pihak yang menyediakan dana.

7 BMT Al-Munawwarah Sharia Micro Finance KJKS (Koperasi Jasa Keuangan Syariah)

Profil Perusahaan 2010

Page 43: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

28

2. Kepercayaan

Merupakan landasan dalam menentukan persetujuan pembiayaan maupun

dalam menghitung margin keuntungan maupun bagi hasil yang menyertai

pembiayaan tersebut. Untuk mendukung prinsip-prinsip tersebut agar dapat

berjalan jauh dari prasangka, manipulasi, korupsi dan kolusi maka dibutuhkan

informasi yang memadai. Informasi ini menjadi data pendukung yang dapat

digunakan untuk mengambil keputusan yang proposional. Jenis informasi

yang dimaksud antara lain:

a. Informasi data nasabah

Menyeleksi calon nasabah yang dapat dipercaya untuk memperoleh

pembiayaan dilakukan melalui uji kelayakan nasabah. Uji kelayakan

bentuknya berupa form pengisian yang memuat data pribadi dan data

usaha calon nasabah.

b. Informasi data penjualan / pembelian / penyewaan riil

Data riil ini menjadi dasar perhitungan dari akad yang sudah

disepakati. Dengan demikian tereliminer kerugian baik yang dirasakan

oleh debitur maupun kreditur karena pelaksanaan akad dilandasi dengan

data riil. Informasi ini bentuknya berupa form isian, yang diisi secara rutin

sesuai dengan siklus usahanya oleh nasabah.

Page 44: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

29

c. Proyeksi laporan keuangan

Proyeksi dari laporan keuangan yang dimaksud terdiri dari proyeksi

arus kas, proyeksi laba (rugi). Proyeksi ini dibuat atas dasar asumsi-

asumsi yang relatif tetap sepanjang umur usaha yang dibiayai. Sedangkan

dalam hukum syariah semua transaksi harus riil. Oleh sebab itu dalam

menentukan besaran nominal untuk bagi hasil tidak bisa merujuk pada

hasil proyeksi (relatif tetap) tetapi harus merujuk pada transaksi riil (relatif

berfluktuasi sesuai dinamika usahanya).

d. Akad pembiayaan

Akad pembiayaan merupakan kesepakatan antara shahibul maal dan

mudharib. Akad ini sebagai landasan hukum syariah bagi transaksi

pembiayaan. Akad pembiayaan sesuai dengan jenis pembiayaan usaha

nasabah.

7. Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat

memaksimalkan kekuatan ( Strengths ) dan peluang ( Opportunities ), namun

secara bersamaan dapat meminimkan kelemahan ( Weknesses ) dan ancaman(

Threats ). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan

pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan

Page 45: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

30

demikian perencanaan strategi harus menganalisis faktor-faktor strategi

perusahaan ( kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman ) dalam kondisi yang

ada saat ini. Hal ini disebut dengan analisis situasi. Model yang paling popular

untuk analisis situasi adalah analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari

lingkungan Internal Strengtht dan Weaknesses serta lingkungan eksternal

Opportunities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT

membandingkan antara faktor eksternal peluang ( opportunities ) dan Ancaman

( threats ) dengan faktor internal kekuatan ( strengths ) dan Kelemahan (

Weaknesses ).8

Diagram Analisis SWOT

3. Mendukung Strategi 1. Mendukung Strategi

Turnaround Agresif

4. Mendukung Strategi 2. Mendukung Strategi

Devensif Diversifikasi

8 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, ( Jakarta : PT Gramedia

Pustaka Utama, 1997), h. 18-19

Berbagai Peluang

Kelemahan Internal Kekuatan Internal

Berbagai Ancaman

Page 46: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

31

Keadaan 1 : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan

tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat

memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus digunakan

dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang

agresif ( growth oriented strategy )

Keadaan 2 : Meskipun menghadapi berbagai macam ancaman,perusahaan ini

masih memiliki kekuatan dari segi Internal. Strategi yang harus

diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan

peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (

Produk/pasar )

Keadaan 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi

dilain pihak, menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal.

Strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah

internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang

lebih baik.

Keadaan 4 : Ini merupakan situasi yang tidak menguntungkan, perusahaan

tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan Internal.

Page 47: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

32

B. BMT (Baitul Maal Wat Tamwil)

1. Pengertian BMT

Baitul Maal berasal dari bahasa Arab bait yang berarti rumah, dan al-maal

yang berarti harta. Jadi secara etimologis (ma’na lughawi) baitul maal berarti

rumah untuk mengumpulkan atau menyimpan harta. Adapun secara terminologis

Baitul Maal wat Tamwil adalah lembaga keuangan mikro yang dioperasikan

dengan prinsip bagi hasil, menumbuh kembangkan bisnis usaha mikro dalam

rangka mengangkat derajat dan martabat serta membela kepentingan kaum fakir

miskin, ditumbuhkan atas prakarsa dan modal awal dari tokoh-tokoh masyarakat

setempat dengan berlandaskan pada sistem ekonomi yang salaam: keselamatan

(berintikan keadilan), kedamaian, dan kesejahteraan.

Kegiatan Baitul Maal wat Tamwil adalah mengembangkan usaha-usaha

produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi

pengusaha kecil dengan antara lain mendorong kegiatan menabung dan

menunjang kegiatan ekonominya.

Baitul maal sebenarnya sudah ada sejak masa Nabi Muhammad SAW.

Rasulullah merupakan kepala Negara yang pertama memperkenalkan konsep baru

di bidang keuangan Negara di abad ke tujuh, semua hasil perhimpunan kekayaan

Negara harus dikumpulkan terlebih dahulu dan kemudian dikeluarkan sesuai

Page 48: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

33

dengan kebutuhan Negara. Tempat inilah yang disebut bait al-maal, yang pada

masa Rasulullah SAW sumber pemasukan bait al-maal adalah 9:

a. Kharaj, yaitu pajak tanah

b. Zakat yang dikumpulkan dalam bentuk uang tunai, hasil peternakan dan

hasil pertanian.

c. Khums, yaitu pajak proporsional sebesar 20%

d. Jizyah, yaitu pajak yang dibebankan kepada orang-orang non-muslim

sebagai pengganti layanan sosial ekonomi dan jaminan perlindungan

keamanan dari Negara Islam.

e. Penerimaan lainya separti kaffarah dan harta waris dari orang yang tidak

memiliki ahli waris.

2. Tujuan dan Fungsi BMT

Tujuan umum BMT yang dilakukan adalah melakukan pembinaan dan

pendanaan yang berdasarkan prinsip syariah. Tujuannya sebagi berikut :

1. Mengidentifikasi, memobilisasi, mengorganisasi, mendorong dan

mengembangkan potensi ekonomi anggota, kelompok anggota muamalat

dan daerah kerjanya.

2. Meningkatkan kualitas SDM anggota menjadi lebih profesional dan Islami

sehingga semakin utuh dan tangguh dalam menghadapi persaingan global.

9 Euis Amalia, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, (Jakarta: Pustaka Asatruss, 2005), h.16

Page 49: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

34

3. Menggalang dan memobilisasi potensi masyarakat dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan anggota.

4. Menjadi perantara keuangan antara agniya sebagai shahibul maal dengan

dhu’afa sebagai mudharib, terutama untuk dana-dana sosial seperti zakat,

infaq, shadaqah, wakaf, hibah dan lain-lain. BMT dalam fungsi ini

bertindak sebagai amil yang bertugas untuk menerima dana zakat, infaq,

shadaqah, dan dana sosial lainnya dan untuk selanjutnya akan disalurkan

kembali kepada golongan-golongan yang membutuhkannya.

5. Menjadi perantara keuangan, antara pemilik dana, baik sebagai pemodal

maupun penyimpan dengan pengguna dana untuk pengembangan usaha

produktif.

Peran ini menegaskan arti penting prinsi-prinsip syariah dalam kehidupan

ekonomi masyarakat, sebagai Lembaga Keuangan Syariah (LKMS) yang

bersentuhan langsung dengan kehidupan masyarakat kecil. Keberadaan BMT

setidaknya mempunyai beberapa fungsi :

1. Menjauhkan masyarakat dari praktek ekonomi non-syariah.

Aktif melakukan sosialisasi ditengah masyarakat tentang arti penting

sistem ekonomi Islami. Hal ini bisa dilakukan dengan pelatihan-pelatihan

mengenai cara-cara bertransaksi yang Islami.

Page 50: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

35

2. Melakukan pembinaan dan pendanaan usaha kecil.

BMT harus bersikap aktif menjalankan fungsi sebagai lembaga keuangan

mikro, misalnya dengan jalan pendampingan, pembinaan, penyuluhan,

dan pengawasan terhadap usaha-usaha nasabah atau masyarakat umum.

3. Melespaskan ketergantungan pada rentenir.

Masyarakat yang masih tergantung rentenir disebabkan rentenir mampu

memenuhi keinginan masyarakat dalam memenuhi dana dengan segera.

Maka BMT harus mampu melayani masyarakat lebih baik, misalnya

selalu tersedia dana setiap saat, birokrasi yang sederhana dan lain

sebagainya.

4. Menjaga keadilan ekonomi masyarakat dengan distribusi yang merata.

Fungsi BMT langsung berhadapan dengan masyarakat yang kompleks

dituntut harus pandai bersikap, oleh karena itu langkah-langkah untuk

melakukan evaluasi dalam rangka pemetaan skala prioritas yang harus

diperhatikan, misalnya masalah dalam pembiayaan, BMT harus

memperhatikan kelayakan nasabah dalam hal golongan nasabah dan jenis

pembiayaan.

Page 51: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

36

3. Badan Hukum BMT

Pada awal perkembangannya, BMT memang tidak memiliki badan hukum

resmi. BMT berkembang sebagai lembaga swadaya masyarakat atau kelompok

simpan-pinjam. Namun mengantisipasi perkembangan ke depan, status hukum

menjadi kebutuhan yang mendesak.

Pengguna badan hukum kelompok swadaya masyarakat atau koperasi untuk

BMT itu disebabkan karena BMT tidak termasuk kepada lembaga formal yang

dijelaskan UU no. 7 tahun 1992 dan UU no. 10 tahun 1998 tentang perbankan

yang dapat dioperasikan untuk menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat.

Menurut undang-undang pihak yang berhimpun dan menyalurkan dana

masyarakat adalah bank umum dan BPR, baik dioperasikan dengan cara

konvensional maupun prinsip bagi hasil.

Dalam peraturan per undang-undangan di Indonesia, yang memungkinkan

penerapan sistem operasi bagi hasil adalah perbankan dan koperasi. Saat ini oleh

pembina-pembina BMT yang ada, BMT diarahkan untuk berbadan hukum

koperasi mengingat BMT berkembang dari kelompok swadaya masyarakat.

Selain itu dengan terbentuk koperasi, BMT berkembang ke berbagai sektor usaha

seperti keuangan dan sektor riil.10

BMT dapat didirikan dan dikembangkan dengan suatu proses legalitas hukum

yang bertahap, pertama dapat dimulai sebagai KSM atau LKM dan jika telah

10

Hertanto widodo, Panduan Praktis Operasional BMT, (Bandung : mizan, 19999), h.81.

Page 52: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

37

mencapai modal dasar yang telah ditentukan barulah segera menyiapkan diri ke

dalam badan hukum koperasi, KSM atau LKM dengan mendapat sertifikat dari

PINBUK.

Jika mencapai keadaan dimana para anggota dan pengurus telah siap, maka

BMT dapat dikembangkan menjadi badan hukum koperasi. BMT yang telah

memiliki kekayaan Rp. 75.000.000 atau lebih diminta atau diharuskan untuk

mempersiapkan proses administrasi untuk menjadi koperasi yang sehat dan baik

dilihat dari segi pengelolaan koperasi. Dianalisa dari ibadah yang harus

dipertanggungjawabkan kinerjanya tidak saja pada anggota dan masyarakat, tetapi

juga kepada Allah SWT, karena seharusnya BMT berbadan hukum koperasi ini

dikelola secara syariah Islam yang penuh dengan nilai-nilai etika Islam.

Badan hukum BMT yang sesuai dengan kondisi peraturan yang berlaku

adalah koperasi syariah, yaitu sebagai salah satu unit usaha yang dikelola

koperasi. Secara organisatoris BMT dibawah badan hukum koperasi. Dalam hal

ini pengelola BMT bertanggung jawab kepada pengurus koperasi. Sedangkan

pengurus koperasi bertanggung jawab kepada rapat anggota tahunan.11

Adapun lebih singkatnya sebagai brikut :

a. BMT dapat didirikan dalam bentuk KSM atau Koperasi :

KSM adalah Kelompok Swadaya Masyarakat dengan mendapat Surat

Keterangan dari PINBUK (Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil)

11

Ahmad Sukamatjaya, “Baitul Maal Wat Tamwil”, 26-28 Desember 2008, (Bogor: yayasan

Al-Amin Dharma Mulia), h.10.

Page 53: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

38

b. Koperasi serba usaha atau koperasi syariah

c. Koperasi simpan-pinjam syariah (KSP-S)

d. BMT berazaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta

berlandaskan syariah Islam, keimanan, keterpaduan (kaffah, kekeluargaan,

kebersamaan, kemandirian, dan profesionalisme). Secara Hukum BMT

berpayung pada koperasi tetapi sistem operasionalnya tidak jauh berbeda

dengan Bank Syariah sehingga produk-produk yang berkembang dalam

BMT seperti apa yang ada di Bank Syariah. Oleh karena berbadan hukum

koperasi, maka BMT harus tunduk pada Undang-Undang Nomor 25 tahun

1992 tentang perkoperasian dan PP Nomor 9 tahun 1995 tentang

pelaksanaan usaha simpan pinjam oleh koperasi. Juga dipertegas oleh

KEP.MEN Nomor 91 tahun 2004 tentang Koperasi Jasa keuangan syariah.

C. Usaha Kecil dan Menengah

1. Pengertian Usaha Kecil dan Menengah

Pengertian tentang usaha kecil dan menengah (UKM) tidak selalu sama,

tergantung konsep yang digunakan Negara tersebut. Mengenai pengertian atau

definisi usaha kecil dan menengah ternyata sangat bervariasi, disatu Negara

berlainan dengan Negara lainnya. Dalam definisi tersebut mencakup sedikitnya

dua aspek, yaitu aspek penyerapan tenaga keja dan aspek pengelompokan

perusahaan tersebut (range of the member of employees), misalnya usaha kecil di

Page 54: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

39

United Kingdom adalah jumlah karyawannya antara 1-200 orang, di Jepang

antara 1-300 orang, di USA antara 1-500 orang.

Departemen perindustrian RI pada tahun 1983 membagi sektor industri dalam

tiga kelompok.12

Pertama adalah kelompok industri dasar (Basic Industry).

Seperti metal dan kimia. Kedua adalah aneka industri yang menyerap banyak

tenaga kerja dan menggunakan teknologi yang sifatnya tradisioanl atau sederhana.

Ketiga ialah industri yang mempunyai investasi berupa asset tetap (fixed asset)

kurang dari Rp. 70 juta di luar nilai tanah yang dikuasainya.

Dengan berkembangnya perekonomian nasional, pada tahun 1991

Departemen Perindustrian RI melakukan penyesuaian rumusan pengelompokan

industri, yaitu untuk industri kecil dan kerajinan didefinisikan sebagai kelompok

perusahaan yang dimiliki penduduk Indonesia dengan jumlah nilai asset kurang

dari RP. 600 juta diluar nilai tanah dan bangunan yang digunakannya. Sedangkan

Bank Indonesia menentukan batas tertinggi dari investasi, diluar tanah dan

bangunan, sebesar 600 juta bagi pengertian industri kecil.13

2. Karakteristik UKM

INPRES No. 10 Tahun 1999 mendefinisikan usaha kecil menengah adalah

unit kegiatan yang memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp. 200 juta sampai

maksimal 10 miliar (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha)

12

Tiktik Sartika Partomo, Ekonomi Skala Kecil/Menengah dan Koperasi, (Bogor: Ghalia

Indonesia, 2004), h. 51 13

Ibid., h. 54.

Page 55: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

40

Adapun kriteria umum UKM dilihat dari cirri-cirinya pada dasarnya bisa

dianggap sama, yaitu sebagai berikut:14

1. Struktur organisasi yang sangat sederhana.

2. Tanpa staf yang berlebihan.

3. Pembagian kerja yang “kendur.”

4. Memiliki hirarki manajerial yang pendek.

5. Aktivitas sedikit formal dan sedikit menggunakan proses perencanaan.

Mengacu pada Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995, kriteria usaha kecil

dilihat dari segi memilikinya adalah:

a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak RP. 200 juta (tidak termasuk

tanah dan bangunan tempat usaha), atau

b. Memiliki hasil penjualan paling banyak 1 miliar/tahun.

Sedangkan untuk kriteria usaha menengah:

a. Untuk sektor industri memiliki total asset paling banyak Rp. 5 miliar.

b. Untuk sektor non industri, memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.

600 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, dan memiliki

hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 3 miliar.

14

Ibid., h. 72.

Page 56: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

41

3. Peran Usaha Kecil dan Menengah dalam Perekonomian Indonesia

Keberadaan usaha kecil di tanah air kita memang mewakili hampir seluruh

unit usaha di berbagai sektor ekonomi yang hidup dalam perekonomian kita, karena

jumlahnya yang amat besar. Sampai saat ini usaha kecil mewakili sekitar 99,85 %

dari jumlah unit usaha yang ada, sedangkan usaha menengah sebesar 0,14% saja,

sehingga usaha besar hanya merupakan 0,01%. Dengan demikian corak

perekonomian kita ditinjau dari subjek hukum pelaku usaha adalah ekonomi rakyat

yang terdiri dari usaha kecil di berbagi sektor, terutama sektor pertanian dan

perdagangan maupun jasa serta industri pengolahan.15

Di masa krisis usaha kecil dan menengah dinilai masih mampu bertahan,

karena fleksibilitasnya dan ketidak tergantungannnya pada pembiayaan melalui kredit

perbankan. Semasa krisis walaupun banyak UKM yang mengalami kesulitan, tetapi

juga masih cukup banyak yang berkembang. Hal ini juga terlihat dari adanya

perbaikan posisi usaha kecil dan menengah dalam struktur pembentukan PDB pada

saat dan setelah krisis dibanding masa sebelum krisis di mana pangsa UKM dalam

pembentukan PDB mengalami peningkatan.

.

15

Perkembangan Usaha Mikro, artikel ini diakses pada tanggal 25 Januari

2011 dari http://sumeleh99.wordpress.com/

Page 57: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

42

BAB III

GAMBARAN UMUM BMT AL-MUNAWWARAH

A. Sejarah Singkat dan Latar Belakang BMT Al-Munawwarah

Ide dan inisiatif pendirian BMT Al-Munawwarah bermula dari keprihatinan

bersama beberapa jama’ah dan pengurus Yayasan Al-Munawwarah, ICMI orsat

Pamulang dan beberapa tokoh lingkungan sekitar Pamulang terhadap kondisi

pengusaha mikro yang seringkali kesulitan mengakses permodalan guna

mengembangkan usahanya sehingga mereka mencari alternatif ‘termudah’ dalam

mengakses permodalan yaitu rentenir, walaupun pada kenyataan sebenarnya

ketika mereka meminta bantuan terhadap rentenir tersebut justru itulah awal dari

keterpurukan usaha mereka.

Beberapa pertemuan tokoh digagas guna menindaklanjuti keinginan mulia

tersebut. Tidak lama berselang sejumlah calon pendiri bersedia menyertakan dana

penggerak dalam bentuk SPK (Simpanan Pokok Khusus) sebagai modal awal

operasional BMT. Setelah semua sepakat, maka didirikanlah BMT Al

Munawwarah dengan mengambil bentuk KSM -Kelompok Swadaya Masyarakat

sebagai legalitas dan status hukum awal operasionalnya.

Tepat pada tanggal 26 Mei 1996, BMT Al-Munawwarah yang beralamat di

Komp. Masjid Al-Muhajirin Bukit Pamulang Indah Blok A Pamulang 15417

Tangerang-Selatan Banten, bersama 16 BMT baru lainnya diwilayah Jakarta

Selatan diresmikan operasionalnya oleh ketua PINBUK Jakarta Selatan H. Ali

Page 58: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

43

Moeis dan Direktur Bank Muamalat H. Zainul Bahar Noor. Sejak itu BMT Al-

Munawwarah yang didukung oleh para pendiri dari 2 lembaga yaitu Yayasan Al-

Munawwarah dan ICMI orsat Pamulang serta 39 perorangan lainnya mulai

berkiprah dalam komunitas usaha lapisan ‘grass root’ yakni usaha kecil-mikro.1

B. Visi dan Misi BMT Al-Munawwarah

Visi BMT Al-Munawwarah adalah untuk kesejahteraan bersama, yaitu :

Terwujudnya BMT yang terdepan, tangguh dan profesional dalam membangun

ekonomi umat.

Misi BMT Al-Munawwarah adalah sebagai berikut :

a. Memberikan layanan yang prima kepada seluruh anggota, mitra dan

masyarakat luas.

b. Mendorong anggota, mitra dan masyarakat luas dalam kegiatan menabung

dan investasi

c. Menyediakan permodalan dan melakukan pendampingan usaha bagi anggota,

mitra dan masyarakat luas.

d. Memperkuat permodalan sendiri dalam rangka memperluas jaringan serta

menambah produk dan fasilitas jasa layanan

e. Mencapai pertumbuhan dan hasil usaha BMT yang layak serta proporsional

dan berkelanjutan.

1 BMT Al-Munawwarah Sharia Micro Finance KJKS (Koperasi Jasa Keuangan Syariah)

Profil Perusahaan 2010.

Page 59: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

44

C. Struktur Organisasi BMT Al-Munawwarah

Struktur organisasi BMT Al-Munawwarah bisa dilihat melalui gambar

3.1 di bawah ini. Dari gambar tersebut terlihat ada pemimpin cabang yang

membawahi kepala bidang operasional, kepala bidang marketing.2

Gambar 3.1

Struktur Organisasi BMT Al-Munawwarah Pamulang

Sumber : BMT Al-Munawwarah Sharia Micro Finance KJKS (Koperasi

Jasa Keuangan Syariah) Profil Perusahaan 2010.

2 BMT Al-Munawwarah Sharia Micro Finance KJKS (Koperasi Jasa Keuangan Syariah)

Profil Perusahaan 2010.

Page 60: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

45

a. Anggota Pendiri dan Pengurus

BMT Al-Munawwarah untuk pertama kalinya didirikan oleh sebanyak 42

anggota yang terdiri dari 3 lembaga dan 39 dari perorangan. Sebagian besar

anggota tersebut telah menyerahkan modal awal sebagai dana penggerak

BMT berupa simpanan pokok sebesar antara Rp.250.000,- s/d Rp.1.000.000,-.

Namun seiring dengan berkembangnya waktu, sesuai kesepakatan anggota

dalam RAT (Rapat Anggota Tahunan), maka batas minimal dan maksimal

simpanan pokok anggota (Pendiri) dirubah menjadi Rp.4 juta sebagai batas

minimal dan Rp. 15 juta sebagai batas maksimal. Dan kesempatan menjadi

anggota BMT akan tetap dibuka dengan ketentuan jumlah setoran simpanan

pokok anggota yang baru tersebut. Sampai tahun 2009, mereka yang tercatat

sebagai anggota BMT Al-Munawwarah sebanyak 51 anggota yang sebagian

besar merupakan masyarakat asli daerah Pamulang (terlampir).

Adapun para pengelola BMT Al-Munawwarah sebagai berikut:

1. Murad (Direktur)

2. Sutanto (Manajer Operasional)

3. Samabiyanto (Manajer Marketing)

4. Rausin (Manajer Cabang 01-Depok)

5. Asep Soufian (Manajer Cabang 02-BSD)

Page 61: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

46

Pengurus BMT Al-Munawwarah adalah:

1. Drs. H. Achyar Said Kabasaran (Ketua)

2. H. Sukamdi (Sekretaris)

3. Ir. H. Djoko Prabowo Sastrosatomo (Bendahara)

Pengawas BMT Al-Munawwarah adalah:

1. Drs. Nadarsjah Mahdur, MM., Ak., CPA. (Ketua)

2. HM. Arief Ismail, MH., MHuk. (Anggota)

3. Prof. Dr. H. Gatot Suradji, MM., MSc. (Anggota)

Dewan Pengawas Syariah:

1. Dr. Hj. Euis Amalia, M.Ag (Ketua)

2. Dr. H. Ali Rahmat, LC, MSc (Anggota)

3. KH. Bahruddin (Anggota)

b. Legalitas dan Badan Hukum

1. Status Hukum : Koperasi Syariah

2. Nomor Akta : No.518/26/BH/Dis KUK

3. Nomor Domisili : No.517/42-Kel.PT/2010

4. Nomor NPWP : No.02.289.745.8-411.000

5. Nomor TDP : No.30.08.2.65.00016

6. Nomor SIUP : No.503/000677-BP2T/30-08/PK/VII/2010

Page 62: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

47

c. Budaya Kerja

Budaya Kerja BMT Al Munawwarah didasarkan pada keyakinan inti yaitu

keyakinan dan semangat individu-individu BMT dalam upaya mencapai visi

dan menjalankan misi BMT, sedangkan NILAI DASAR yaitu nilai-nilai yang

dimiliki oleh BMT yang menjadi kebanggaan dan selalu dijaga untuk

mengawal segala keputusan yang telah, sedang dan akan diambil.

Adapun keyakinan inti Al-Munawwarah terangkum dalam kata 'ILAHI' :3

1. ISLAH

Kami yakin bahwa keunggulan diperoleh dengan cara perbaikan dan

inovasi terus menerus

2. LILLAH

Kami yakin bahwa semua aktivitas kerja harus dilandasi semata-mata

karena Allah SWT

3. AMANAH

Kami yakin bahwa semua pekerjaan harus dilakukan dengan penuh

kejujuran, dedikasi dan tanggungjawab

4. HISAB

Kami yakin bahwa kita harus selalu melakukan intropeksi (muhasabah)

atas segala kekurangan dan kesalahan

5. IBADAH

3 BMT Al-Munawwarah Sharia Micro Finance KJKS (Koperasi Jasa Keuangan Syariah)

Profil Perusahaan 2010

Page 63: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

48

Kami yakin bahwa semua aktivitas dan kegiatan kerja yang dilakukan

akan bernilai ibadah di mata Allah SWT

Sedangkan NILAI DASAR BMT Al Munawwarah terangkum dalam

kata 'MANTAP' :

1. MANFAAT

Berusaha mengkreasi produk dan layanan BMT yang multi-manfaat untuk

semua pihak

2. ANTUSIAS

Berusaha melayani semua pihak dengan antusias, kesungguhan, dan

tanggungjawab

3. NYAMAN

Berusaha membuat situasi dan kondisi kerja dan pelayanan yang nyaman

4. TRANPARAN : Berusaha mencitrakan BMT yang transparan, acountable

dan dapat dipercaya

5. ADIL

Berusaha adil dan seimbang dalam memperoleh dan berbagi keuntungan

financial

6. PATUH

Berusaha mematuhi dan mentaati regulasi, aturan-aturan dan undang-

undang yang berlaku untuk BMT

Page 64: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

49

D. Produk-produk dan Jasa BMT Al-Munawwarah

Baitul-Maal merupakan bagian dari kegiatan CSR (sosial) nya BMT Al-

Munawwarah yang meliputi: 4

a. Penghimpunan Dana, terdiri dari:

1. Zakat

2. Infaq

3. Shodaqoh

4. Wakaf

b. Penyaluran Dana, terdiri dari :

1. Bea-Pendidikan

2. Sumbangan Kemanusiaan

3. Sumbangan Lembaga Keagamaan

4. Sosial Keagamaan

Produk dan layanan diperuntukan bagi nasabah yang mengutamakan prinsip

syariah disertai kenyamanan, keamanan, keleluasaan dan kemudahan

bertransaksi. Berbagai produk BMT Al Munawwarah adalah :

a. Penghimpunan Dana

b. Penanaman Dana

c. Jasa Layanan

1. Penghimpunan Dana (Funding)

4 BMT Al-Munawwarah Sharia Micro Finance KJKS (Koperasi Jasa Keuangan Syariah)

Brosur Produk, Profil Perusahaan 2010

Page 65: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

50

a. Simpanan INSANI (Investasi Syariah Non-Ribawi).

INSANI merupakan tabungan berbagi hasil dengan memberikan

keleluasaan berinvestasi dengan transaksi yang mudah, cepat, aman dan

insyaAllah menguntungkan. Dengan prinsip mudharabah Al-Mutlaqah,

simpanan anda diperlakukan sebagai investasi dengan memberi kebebasan

penuh pada BMT untuk mengelola dana dalam bentuk pembiayaan yang

sesuai dengan prinsip syariah. Keuntungan investasi akan dibagihasilkan

antara Anda dan BMT sesuai dengan nisbah yang disepakati sebelumnya.

BMT telah mengemas tabungan INSANI dalam beberapa bentuk yaitu: 5

1) SIMAPAN (Simpanan Amanah untuk Masa Depan)

2) SAHAJA (Simpanan Haji Al Munawwarah)

3) TAFAQUR (Tabungan Fasilitas Qurban)

4) SAPITRI (Simpanan Pendidikan untuk Puter-Puteri)

5) TAFADDAL (Simpanan Fasilitas Debet Al Munawwarah)

6) SAHARA (Simpanan Hari Raya)

7) TAZKIAH (Tabungan Zakat-Infaq-Shadaqah)

b. Deposito BERKAH (Berjangka Mudharabah)

Deposito bekah merupakan investasi dengan nisbah bagi hasil kompetitif

dalam jumlah dan jangka waktu tertentu. Dengan prinsip Mudharabah

Muthlaqah dimana debitur memberi kebebasan penuh kepada BMT untuk

5 BMT Al-Munawwarah Sharia Micro Finance KJKS (Koperasi Jasa Keuangan Syariah)

Brosur Produk, Profil Perusahaan 2010

Page 66: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

51

mengelola dana sesuai dengan prinsip syariah. Keuntungan dari pengelolaan

dana tersebut akan dibagihasilkan sesuai dengan nisbah yang telah disepakati

sebelumnya. Adapun manfaat dan kelebihan dari deposito ini adalah:

1) Bagi hasil keuntungan atas pengelolaan dana debitur

2) Jangka waktu yang fleksibel yaitu 2, 3, 6, 9 dan 12 bulan sesuai rencana

debitur.

3) Dapat dijadikan jaminan pembiayaan

4) Hasil investasi debitur dapat diambil secara tunai, otomatis dikreditkan ke

rekening tabungan atau ditambahkan ke pokok deposito, sesuai dengan

keinginan debitur.

c. Pembiayaan/Pinjaman dari Pihak Lain

Adalah kewajiban BMT kepada pihak lain dalam bentuk hutang

pembiayaan atau investasi dengan jangka waktu tertentu. Investor akan

mendapatkan bagi-hasil sesuai kesepakatan nisbah yang dimusyawarahkan

diawal.

d. Penanaman/Penyertaan Modal

Penyertaan modal adalah penyertaan yang bertujuan investasi untuk

memupuk penguatan modal BMT. Untuk tahap awal produk ini ditawarkan

bagi pendiri BMT yang berminat. Penyerta modal akan mendapatkan imbalan

berupa deviden tahunan yang ditentukan oleh RAT-BMT

Page 67: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

52

2. Penanaman Dana (Financing)

a. Sistem Bagi-Hasil (Mudharabah dan Musyarakah)

1. Pembiayaan Mudharabah :6

Pembiayaan atas dasar prinsip bagi hasil sesuai dengan kesepakatan

bersama, disalurkan untuk berbagai jenis usaha halal seperti industri rumah

tangga, perdagangan, jasa dan pertanian.

2. Musyarakah :

Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, diperuntukan bagi mitra yang telah

memiliki usaha produktif halal dan bermaksud untuk menambah modal

usahanya. BMT menempatkan porsi penyertaan/sharing dana terhadap usaha

mitra.

b. Sistem Jual-Beli (Murabahah)

1. Pembiayaan dengan prinsip jual beli barang dengan keuntungan/margin yang

disepakati

2. Pembayaran dapat diangsur sesuai kesepakatan bersama

3. Diperuntukan bagi Anda yang memerlukan asset berupa barang dan tidak

ingin melunasi sekaligus (angsuran dicicil)

c. Sistem Jasa (Ijarah Multijasa, Hiwalah, Pembiayaan Pembayaran Rek.Telepon)

Pembiayaan atas dasar prinsip jasa, disalurkan untuk berbagai jenis kebutuhan

yang benar-benar halal:

6 BMT Al-Munawwarah Sharia Micro Finance KJKS (Koperasi Jasa Keuangan Syariah)

Profil Perusahaan 2010

Page 68: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

53

1. Ijaroh Multijasa : Untuk pembayaran biaya pendidikan,pengobatan,sewa

tempat dan lain-lain

2. Hiwalah : Untuk anjak hutang-piutang, dan

3. Pembiayaan Tagihan Rekening Rekening Telepon

d. Sistem Pinjaman (Alqard)

Al-Qard adalah penyediaan dana pinjaman berdasarkan kesepakatan antara

BMT dan Mitra peminjam yang mewajibkan mitra peminjam melunasi hutangnya

setelah jangka waktu tertentu sesuai perjanjian. Dalam sistem ini mitra peminjam

diperkenankan memberi imbalan kepada BMT tanpa dipersyaratkan sebelumnya

oleh BMT.

3. Jasa Layanan dan Perdagangan

a. Transaksi ONLINE, meliputi :

1. Pembayaran Listrik PLN

2. Pembayaran Telpon TELKOM

3. Pembayaran Air PAM-TPJ

4. Pembayaran Angsuran Kredit Motor FIF

5. Pembayaran Tagihan Kartu Kredir CitiBank

6. Pembayaran Tagihan Ponsel PASCA-BAYAR

7. Transfer Antar BANK

8. Pembelian Isi Ulang PULSA

Page 69: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

54

b. Unit Usaha GAS & AIR MINERAL

UU-GAM merupakan usaha perdagangan retail yang menyediakan kebutuhan

rumah tangga berupa gas elpiji dan air minum mineral baik yang galonan maupun

kemasan.

Adapun jasa layanan unggulan adalah:

1. Fasilitas mikro CARD BMT yang berpungsi sebagai :

a. Kartu Penarikan tabungan nasabah BMT melalui ATM bersama,

BSM, Mandiri, Prima BCA dan Bankcard Malaysia.

b. Kartu Belanja diseluruh super/hyper mart melalui jaringan EDC BSM,

Mandiri dan prima BCA

c. Fasilitas Transfer ke seluruh bank jaringan ATM bersama dan Prima

BCA

d. Fasilitas Pembayaran tagihan listrik, telepon dan seluler

2. Jasa Layanan transaksi ONLINE BMT meliputi :

a. Pembayaran tagihan PLN, TELKOM, PAM, Seluler Pasca- Bayar,

Kartu Kredit, Angsuran Motor.

b. Transfer Bank

c. Pembelian Pulsa Isi Ulang

Page 70: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

55

E. Pola dan Alur Proses Pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah pada

BMT Al-Munawwarah

Adapun pola dan alur proses Pemberian Pembiayaan calon mitra pada BMT

Al-Munawwarah sebagai berikut:7

1. Pembiayaan/Pinjaman dari Pihak Lain

Adalah kewajiban BMT kepada pihak lain dalam bentuk hutang

pembiayaan atau investasi dengan jangka waktu tertentu. Investor akan

mendapatkan bagi-hasil sesuai kesepakatan nisbah yang dimusyawarahkan

diawal. BMT menerima pembiayaan dari pihak lain dalam bentuk akad

mudharabah mutlaqah maupun muqayyadah

2. Penanaman/Penyertaan Modal

Penyertaan modal adalah penyertaan yang bertujuan investasi untuk

memupuk penguatan modal BMT. Untuk tahap awal produk ini ditawarkan

bagi pendiri BMT yang berminat. Penyerta modal akan mendapatkan imbalan

berupa deviden tahunan yang ditentukan oleh RAT-BMT

3. Penanaman Dana (Financing)

Sistem Bagi-Hasil (Mudharabah dan Musyarakah)

a. Pembiayaan Mudharabah :

Pembiayaan atas dasar prinsip bagi hasil sesuai dengan kesepakatan

bersama, disalurkan untuk berbagai jenis usaha halal seperti industri

7 BMT Al-Munawwarah Sharia Micro Finance KJKS (Koperasi Jasa Keuangan Syariah)

Profil Perusahaan 2010

Page 71: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

56

rumah tangga, perdagangan, jasa dan pertanian. Dalam pembiayaan

mudharabah tidak ada porsi penyertaan/sharing dana dari mitra, total dana

pembiayaan total dari BMT.

b. Musyarakah :

Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, diperuntukan bagi mitra yang

telah memiliki usaha produktif halal dan bermaksud untuk menambah

modal usahanya. BMT menempatkan porsi penyertaan/sharing dana

terhadap usaha Mitra.

4. Sistem Jual-Beli (Murabahah)

a. Pembiayaan dengan prinsip jual beli barang dengan keuntungan/margin

yang disepakati

b. Pembayaran dapat diangsur sesuai kesepakatan bersama

c. Diperuntukan bagi yang memerlukan asset berupa barang dan tidak ingin

melunasi sekaligus (angsuran dicicil)

5. Sistem Jasa (ijarah multijasa, hiwalah, pembiayaan pembayaran Rek.Telepon)

pembiayaan atas dasar prinsip jasa, disalurkn untuk berbagai jenis kebutuhan

yang benar-benar halal:

a. Ijarah Multijasa : untuk pembayaran biaya pendidikan, pengobatan, sewa

tempat dan lain-lain

b. Hiwalah : untuk anjak hutang-piutang, dan

c. Pembiayaan Tagihan Rekening Telepon.

Page 72: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

57

6. Sistem Pinjaman Al-Qard

Al-Qard adalah penyediaan dana pinjaman berdasarkan kesepakatan

antara BMT dan mitra peminjam yang mewajibkan mitra peminjam melunasi

hutangnya setelah jangka waktu tertentu sesuai perjanjian. Dalam sistem ini

mitra peminjam diperkenankan memberi imbalan kepada BMT tanpa

dipersyaratkan sebelumnya oleh BMT.

Alur proses pemberian pembiayaan calon mitra pada BMT Al-Munawwarah

sebagai adalah:

Hari Pertama, calon mitra bertemu dengan marketing atau marketing datang

langsung ketempat usaha calon mitra untuk menawarkan pembiayaan. Biasanya

hari itu juga marketing tersebut melakukan survey ketempat usaha dan rumah

mitra, namun bisa juga keesokan harinya bila yang bersangkutan sudah ada janji

dengan calon mitra lain.

Hari Kedua, Survey BMT dirumah, dan ditempat usaha mitra. Pada saat itu

umumnya marketing menanyakan segala seluk beluk usaha mitra agar ia paham

akan bisnisnya. Kecepatan persetujuan pembiayaan tergantung pula atas

keyakinan marketing apakah bisnis mitra prospektif dan menguntungkan.

Biasanya petugas juga akan mengambil foto usaha dan jaminan bank yang mitra

akan berikan.

Sepulang dari tempat calon nasabah, marketing membuat report kunjungan

dan menyerahkan report tersebut kepada petugas analis pembiayaan disertai surat

Page 73: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

58

permohonan kredit, copy dokumen usaha. Selanjutnya analis akan memeriksa

dokumen-dokumen apakah sudah sesuai dan membuat nota analisa. Segala hal

yang dia tidak paham, akan ditanyakan kembali kepada marketing. Apabila

dokumen telah lengkap dan analis yakin akan usaha calon nasabah, selanjutnya

disampaikan kepada komite untuk disidangkan apakah layak diberikan atau

tidak.8

Hari Ketiga, kepala cabang, manager pembiayaan, analis administrasi

pembiayaan dan marketing melakukan komite pembiayaan. Disini pembiayaan

mitra dibahas habis, tentunya tidak jauh-jauh dari hal 5 C. Marketing akan

membela dan mempertahankan argumennya agar pembiayaan disetujui. Apabila

hasil komite pembiayaan disetujui, selanjutnya analis administrasi pembiayaan

akan membuat surat persetujuan kredit yang ditandatangani kepala cabang,

selanjutnya marketing akan menyampaikan surat tersebut kepada mitra.

Hari Keempat dan Lima, apabila disetujui dan mitra sanggup memenuhi

syarat-syarat yang ada pada surat persetujuan pembiayaan maka akan segera

diadakan pengikatan pembiayaan. Biasanya mitra akan dihubungi oleh petugas

BMT.

8 Hasil wawancara peneliti kepada Sutanto Samidjan, Operation Manager BMT Al-

Munawwaroh, pada hari kamis tanggal 27 Januari 2011

Page 74: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

59

Gambar 3.1

Alur Proses Pembiayaan BMT Al-Munawwarah

Sumber: BMT Al-Munawwarah Sharia Micro Finance KJKS (Koperasi Jasa Keuangan

Syariah)

MARKETING

KELENGKAPAN

DOKUMEN

SURVEY

REALISASI

YA (disetujui) 1

MITRA

ANALISA

YA (disetujui) 2

Page 75: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

60

F. Prosedur dan Persyaratan untuk Mengajukan Pembiayaan pada BMT Al-

Munawwarah Pamulang

Layanan pembiayaan diberikan kepada anggota yang sudah menjadi anggota

dengan prosedur dan syarat sebagai berikut: 9

a. Telah menjadi anggota minimal 3 (tiga) bulan

b. Usaha berdomisili di sekitar kawasan Pamulang

c. Memenuhi kewajiban sebagai anggota. Antara lain ialah:

1) Membayar simpanan wajib sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan

dalam anggaran rumah tangga atau diputuskan dalam rapat anggota.

2) Berpartisipasi dalam kegiatan usaha BMT

3) Menaati ketentuan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, keputusan

rapat anggota dan ketentuan lainnya yang yang berlaku dalam BMT

4) Memelihara serta menjaga nama baik dan kebersamaan dalam BMT

Disamping itu pula, BMT Al-Munawwarah mempunyai persyaratan-

persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon peminjam sebagai bahan

pertimbangan untuk mendapatkan pembiayaan. Tetapi sebelum nasabah

memenuhi syarat-syarat pembiayaan, nasabah harus mengisi form permohonan

9 BMT Al-Munawwarah Sharia Micro Finance KJKS (Koperasi Jasa Keuangan Syariah)

Profil Perusahaan 2010

Page 76: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

61

pembiayaan terlebih dahulu. Setelah itu, barulah calon peminjam memenuhi

persyaratan-persyaratan seperti dibawah ini, anatra lain:10

a. Sudah bergabung di BMT minimal 3 bulan

b. Usahanya telah berjalan minimal 6 bulan

c. Foto copy KTP

d. Foto copy Kartu Keluarga

e. Domisili sekitar Pamulang

f. Memiliki tabungan minimal 10% dari plafon yang diajukan.

Tapi, sebelum pihak BMT Al-Munawwarah memberikan pembiayaan, pihak

BMT akan menganalisa terlebih dahulu terhadap calon nasabahnya, agar nantinya

tidak terjadi kredit macet dan pengembalian pembiayaan tersebut lancar dan

usaha nasabah berkembang.

Sebagaimana analisa perbankan, BMT Al-Munawwarah juga memberikan

analisa 5C kepada calon peminjam. Namun karena pihak BMT Al-Munawwarah

menggunakan sistem bagi hasil maka lebih tertumpu pada analisa kelayakan

usaha. Analisa tersebut adalah:

a. Character

Yaitu penilaian terhadap karakter atau kepribadian calon peminjam

dengan tujuan untuk menganalisa kejujuran calon peminjam. Dalam hal

ini pihak BMT Al-Munawwarah melakukan proses investigasi terhadap

10

Hasil wawancara peneliti kepada Sutanto Samidjan, Operation Manager BMT Al-

Munawwaroh, pada hari kamis tanggal 27 Januari 2011

Page 77: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

62

tetangga, saudaranya, atau orang-orang yang terdekat dengan si peminjam.

Dan BMT Al-Munawwarah juga lebih memprioritaskan bagi laki-laki

yang tidak merokok, mereka ini mempunyai nilai lebih di mata BMT.

Maka bagi laki-laki yang merokok tidak terlalu di prioritaskan.

b. Capacity

Yaitu penilaian secara subyektif tentang kemampuan calon peminjam

untuk melakukan pembayaran. Dalam hal ini BMT Al-Munawwarah

memberi syarat kepada calom peminjam bahwa usahanya minimal sudah

berjalan 6 bulan, dan juga mereka harus berpotensi untuk

mengembangkan usahanya. BMT Al-Munawwarah lebih prioritaskan bagi

mereka yang berpendidikan, karena biasanya orang-orang yang seperti itu

lebih kreatif dan mempunyai konsep dalam membuka usaha.

c. Capital

Yaitu penilaian terhadap kemampuan modal yang dimiliki oleh calon

peminjam. Dalam hal ini BMT Al-Munawwarah melihat modal dari dua

sisi, selain dari segi materi juga dari segi amanah, artinya sejauh mana

calon peminjam dalam memegang amanah yang di berikan pihak BMT

untuk mengembangkan usaha.

Page 78: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

63

d. Condition

Yaitu BMT dalam penyaluran pembiayaan tersebut melihat kondisi

ekonomi suatu Negara dan lokasi kegiatan usaha dan secara spesifik

mengkaitkannya dengan calon peminjam.

e. Collateral

Yaitu jaminan yang dimiliki oleh calon peminjam.

Dalam hal jaminan, BMT Al-Munawwarah mensyaratkan jaminan sesuai

besar kecilnya jumlah pinjaman. Jika jumlah pinjaman Rp. 1.000.000 ke

bawah jaminannya Ijazah SMA, sedangkan jika jumlah pinjaman Rp.

1.000.000 ke atas minimal jaminan berupa BPKB.

f. Analisa kelayakan usaha

Yaitu penilaian terhadap kelayakan usaha calon peminjam. Kegiatan

analisa kelayakan usaha pada BMT Al-Munawwarah ini dilakukan

berdasarkan informasi yang didapat dari analisa di lapangan yang

dilakukan oleh pihak BMT terhadap kegiatan usaha calon peminjam.

G. Reputasi

1. BANK MANDIRI. Pada tahun 2004 BMT Al-Munawwarah menjadi

pemenang penghargaan Mandiri Viesta yang di adakan oleh Bank Mandiri.

2. DINAS KOPERASI TANGERANG. BMT A-Munawwarah juga

mendapatkan predikat koperasi berprestasi pada tahun 2007

Page 79: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

64

3. TVRI – KEMENEGPORA. Pada tahun 2008 TVRI menyelenggarakan acara

talk show dan salah satu narasumber acara FORMULA (Forum Pemuda dan

Olahraga) adalah dari BMT A-Munawwarah.

4. KEMENTERIAN NEGARA KOPERASI & UKM RI, Deputi Bidang

Kelembagaan Kop.& UKM Kementrian Negara Koperasi juga memberikan

Peringkat Koperasi ‘CUKUP BERKUALITAS’ dengan SKOR NILAI: 326,

kepada BMT Al-Munawwarah pada tahun 2009.

Page 80: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

65

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Strategi yang Dilakukan oleh BMT Al-Munawwarah dalam

Mengembangkan dan Meningkatkan Pembiayaan UKM di Pamulang

Adapun strategi yang digunakan oleh BMT Al-Munawwarah dalam

mengembangkan dan meningkatkan pembiayaan usaha kecil dan menengah

adalah sebagai berikut:

a. Datang langsung ketempat calon nasabah

Adalah salah satu strategi BMT Al-Munawwarah untuk mendapatkan

nasabah dan membantu para pelaku UKM (Usaha Kecil dan Menengah) yang

memang membutuhkan pembiayaan untuk mengembangkan dan

meningkatkan produktivitas usahanya artinya yaitu dengan mendatatangi satu-

persatu para pedagang atau pelaku usaha kecil dan menengah tersebut dan

menawarkan produk-produk BMT Al-Munawwarah khususnya produk

pembiayaan.

Adapun langkah-langkah dalam strategi ini antara lain:

Pertama, marketing mempersiapkan keperluan-keperluan yang

dibutuhkan yaitu;

Page 81: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

66

a. Brosur

Merupakan hal yang sangat penting karena brosur ini merupakan

senjata marketing untuk memberikan informasi kepada calon nasabah

yang akan didatanginya, dengan brosur ini maka si calon nasabah

dapat mengetahui bahwa benar adanya bahwa orang yang menawarkan

pembiayaan kepadanya adalah marketing BMT Al-Munawwarah,

kemudian calon nasabah juga dapat mengetahui produk apa yang

ditawarkan kepada mereka.

b. Alat tulis

Alat-alat tulis seperti ballpoint buku catatan dan lain-lain, yang

gunanya untuk mencatat alamat, nomor telpon calon nasabah,

mencatat alamat calon nasabah, yang kemudian hari akan di hubungi

kembali untuk menanyakan berminat atau tidaknya calon nasabah

dalam mengajukan pembiayaan.

Kedua, marketing mempersiapkan tujuan atau daerah mana yang akan di

kunjungi, dalam hal ini para marketing biasanya telah membuat jadwal setiap

hari kemana mereka akan menawarkan produk pembiayaan, agar dalam

kunjungan mereka tidak terjadi kekeliruan dengan marketing yang lainnya.

Ketiga, ketika mereka marketing dijalan mereka mengamati dari setiap

pedagang/pengusaha yang akan di datanginya. Artinya marketing langsung

menganalisis apakah pedagang yang akan ditawarkannya memiliki prospek

Page 82: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

67

yang bagus dimasa depannya atau tidak. Jika mereka yakin dengan usaha

yang dimiliki oleh calon nasabah maka mereka pun menawarkan produk

pembiayaan untuk pengembangan usaha si calon nasabah, dari informasi yang

diberikan oleh marketing haruslah jelas penyampaiannya kepada calon

nasabah dan disana diharapkan calon nasabah tertarik dengan presentasi dan

penjelasan marketing, dalam hal ini kemampuan berkomunikasi sangatlah

penting untuk meyakinkan calon nasabah untuk mengajukan pembiayaan di

BMT Al-Munawwarah.

Keempat, setelah dua hari biasanya marketing mem-follow up calon

nasabah, baik menghubunginya lewat telepon atau bahkan dating kembali

untuk menanyakan calon nasabah tersebut setuju atau tidak untuk mengajukan

pembiayaan di BMT Al-Munawwarah, jika calon nasabah setuju dan telah

menentukan bagi hasil dengan BMT Al-Munawwarah biasanya nasabah telah

menyiapkan beberapa data untuk di ajukan kepada BMT Al-Munawwarah

untuk di rapatkan layak atau tidaknya calon nasabah ini mendapatkan

pembiayaan, tentunya dengan berbagai pertimbangan dan kesepakatan

bersama. Adapun hasil keputusan rapat di beritahukan kepada calon nasabah,

baik disetujui maupun tidak agar calon nasabah mengerti, jika di terima maka

marketing akan mendatangi calon nasabah hal-hal yang harus dipersiapkan

untuk keprluan administrasi.

Page 83: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

68

Strategi ini digunakan untuk memberikan informasi sekaligus sebagai

promosi BMT Al-Munawwarah kepada masyarakat di daerah Pamulang

khususnya di Bukit Pamulang Indah dimana keberadaan BMT Al-

Munawwarah, dan juga untuk meningkatkan perekonomian masyarakat

setempat.1

b. Rekomendasi mitra lama

Yaitu dengan cara melihat data-data mitra yang memang sudah dikenal

lebih dahulu atau melalui mitra ke mitra yang lain dan saling memberi

informasi jika ada mitra yang lain membutuhkan pembiayaan untuk

pengembangan usaha mereka. Biasanya cara ini sering digunakan karena

untuk mendapatkan nasabah kemungkinannya cukup besar dengan saling

mengenal terlebih dahulu, kemudian marketing menghubungi atau langsung

mendatangi tempat usaha ataupun juga bisa langsung dating kerumah calon

nasabah ini tentunya dengan persetujuan atas kemauan calon nasabah.

c. Jenis usaha yang dibiayai

Strategi ini di gunakan untuk menyaring jenis usaha apa saja yang boleh

dibiayai oleh BMT Al-Munawwarah, tentunya berdasarkan syariat Islam.

Adapun beberapa kriterianya yaitu:

1 Hasil wawancara peneliti kepada Sutanto Samidjan, Operation Manager BMT Al-

Munawwaroh, pada hari kamis tanggal 27 Januari 2011

Page 84: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

69

1. Perdagangan yang halal

Pengertian perdagangan dalam kamus wikipedia dapat didefinisikan

sebagai kegiatan tukar menukar barang atau jasa atau keduanya. Pada masa

awal sebelum uang ditemukan, tukar menukar barang dinamakan barter yaitu

menukar barang dengan barang. Pada masa modern perdagangan dilakukan

dengan penukaran uang. Setiap barang dinilai dengan sejumlah uang. Pembeli

akan menukar barang atau jasa dengan sejumlah uang yang diinginkan

penjual. Aktivitas perdagangan ini merupakan kegiatan utama dalam sistem

ekonomi yang diterjemahkan sebagai sistem aktivitas manusia yang

berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang

dan jasa.2

Dalam pandangan Islam perdangan merupakan aspek kehidupan yang

dikelompokkan kedalam masalah muamalah, yakni masalah yang berkenaan

dengan hubungan yang bersifat horizontal dalam kehidupan manusia.

Meskipun demikian, sektor ini mendapatkan penekanan khusus dalam

ekonomi Islam, karena keterkaitannya secara langsung dengan sektor riil.

Sistem ekonomi Islam memang lebih mengutamakan sektor riil dibandingkan

dengan sektor moneter, dan transaksi jual beli memastikan keterkaitan kedua

sektor yang dimaksud.

2 BMT Al-Munawwarah Sharia Micro Finance KJKS (Koperasi Jasa Keuangan Syariah)

Profil Perusahaan 2010

Page 85: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

70

Dalam Islam kegiatan perdagangan itu haruslah mengikuti kaidah-kaidah

dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Aktivitas perdagangan

yang dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang digariskan oleh

agama mempunyai nilai ibadah. Dengan demikian, selain mendapatkan

keuntungan-keuntungan materil guna memenuhi kebutuhan ekonomi,

seseorang tersebut sekaligus dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.3

Usaha perdagangan yang didalamnya terkandung tujuan-tujuan yang

eskatologis seperti ini dengan sendirinya mempunyai watak-watak khusus

yang bersumber dari tata nilai samawi. Watak-watak yang khusus itulah

merupakan ciri-ciri dari perdagangan yang Islami sifatnya, dan ini tentu saja

merupakan pembeda dengan pola-pola perdagangan lainnya yang tidak

Islami.

Watak ini menjadi karakteristik dasar yang menjadi titik utama pembeda

antara kegiatan perdagangan Islam dengan perdagangan lainnya, yaitu

perdagangan yang dilakukan atas dasar prinsip kejujuran, yang didasarkan

pada sistem nilai yang bersumber dari agama Islam, dan karenanya

didalamnya tidak dikenal apa yang disebut zero sum game, dalam pengertian

keuntungan seseorang diperoleh atas kerugian orang lain. Dengan kejujuran

dan aspek spiritual yang senantiasa melekat pada praktek-praktek

pelaksanaannya, usaha perdagangan yang terjadi akan mendatangkan

keuntungan kepada semua pihak yang terlibat. Perdagangan yang dilakukan

3 Masyhuri, et all., Penelitian Sistem Perdagangan Dalam Islam, Abstrak, LIPI

Page 86: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

71

dengan cara yang tidak jujur, mengandung unsur penipuan (gharar), yang

karena itu ada pihak yang dirugikan, dan praktek-praktek lain sejenis jelas

merupakan hal-hal yang dilarang dalam Islam.4

Tentang perdagangan di dalam Al-Quran dengan jelas disebutkan bahwa

perdagangan atau perniagaan merupakan jalan yang diperintahkan oleh Allah

SWT untuk menghindarkan manusia dari jalan yang bathil dalam pertukaran

seuatu yang menjadi milik di antara sesama manusia. Seperti yang tercantum

dalam Q.S. Surat An-Nisa, ayat 29.

Yang artinya:

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan

harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan

perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu, dan

janganlah membunuh dirimu, sesungguhnya Allah saying kepadamu. (QS.

An-Nisa ayat 29)

Telah jelas bahwa Allah SWT sangat melarang untuk mendapatkan harta

dengan jalan yang bathil, yaitu dengan hal-hal yang penuh dengan ketidak

jelasan dan penipuan kemudian Allah SWT menganjurkan untuk melakukan

4 Syekh Muhammad Yusuf Qardhawi, Halal dan Haram dalam Islam, Bab IV point 4.2,

bagian Muamalah Alih bahasa: H. Mu'ammal Hamidy,: ( PT. Bina Ilmu, 1993)

Page 87: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

72

perniagaan untuk mendapatkan harta tersebut karena dengan perniagaan yang

halal dan sesuai dengan syariat Islam tidak ada pihak yang terdzalimi antara

penjual maupun pembeli.

2. Perdagangan yang produktif dan menguntungkan

Berasal dari bahasa Inggris “product” yg berarti hasil, produktif berarti

menghasilkan kemudian diadopsikan kedalam bahasa Indonesia yaitu

produktif yang berarti kemauan untuk menghasilkan sesuatu atau banyak

mendatangkan hasil. Produktif dapat juga diartikan degan menghasilkan atau

berkarya.5 Usaha yang produktif adalah usaha yang selalu menghasilkan

produk-produk yang secara terus-menerus dan bahkan selalu meningkat

disetiap perjalanan usahanya dan menghasilkan nilai lebih, usaha yang

produktif akan memberikan pendapatan yang sangat baik dalam hal ini usaha

kecil dan menengah adalah termasuk usaha yang sangat produktif dan

memiliki prospek yang bagus dalam kegiatan dunia perekonomian. Oleh

karena itu marketing disini sangat berperan penting dalam menganalisa

apakah calon nasabah yang ditawarkannya ini mempunyai prospek yang

bagus kedepannya, jangan sampai terjadi kredit macet akibat marketing salah

dalam menganalisa calon nasabahnya, selain itu marketing pun memberikan

5 BMT Al-Munawwarah Sharia Micro Finance KJKS (Koperasi Jasa Keuangan Syariah)

Profil Perusahaan 2010

Page 88: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

73

saran-saran yang dapat membantu perkembangan nasabahnya agar tetap

produktif dan menguntungkan.

d. Promosi

Dalam melakukan promosi BMT Al-Munawwarah mengandalkan beberapa

jenis promosi, di antaranya:

1. Brosur

yaitu dengan menyebarkan atau memberikan brosur-brosur kepada para

pedagang disekitar daerah pamulang, yang mana fungsinya untuk memberikan

informasi kepada masyarakat tentang produk pembiayaan dan untuk

menjaring nasabah lebih banyak lagi dan memperluas cakupan.

2. Media lainnya

Promosi dilakukan bukan hanya dilakukan dengan cara manual seperti

memberikan brosur kepada masyarakat, akan tetapi BMT Al-Munawwarah

juga menggunakan media lain seperti, surat kabar, internet, stasiun radio,

banner dan lain-lain, yang mana di zaman yang semakin canggih ini BMT Al-

Munawwarah terus mengembangkan penyediaan informasi melalui teknologi

canggih sesuai kebutuhan masyarakat yang kian canggih dan praktis.

Dari keempat strategi yang digunakan oleh BMT Al-Munawwarah tersebut di

atas adalah saling keterkaitan satu dengan yang lainnya, yang mana saling

melengkapi. Dari mulai mendatangi langsung calon nasabah, rekomendasi mitra

lama, jenis usaha yang dibiayai, promosi. Semua strategi yang digunakan sangat

Page 89: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

74

efektif dalam menjaring calon nasabah serta menyaingi dan memusnahkan para

rentenir yang kian merajalela, menjebak para pengusaha dan pedagang dengan janji

dan kata-kata manis mereka padahal para rentenir ini hanyalah memikirkan

keuntungan semata tanpa memikirkan kemajuan pedagang itu sendiri.

B. Perkembangan Pembiayaan BMT Al-Munawwarah Terhadap Pembiayaan

Usaha Kecil dan Menengah di daerah Pamulang

Page 90: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

75

Perkembangan BMT Al-Munawwarah dalam mengembangkan dan

meningkatkan pembiayaan usaha kecil dan menengah dapat dilihat dari gambar

grafik berikut dibawah ini:

Gambar 4.2

Tingkat Hasil Investasi Yang Diperoleh

Anggota dan Mitra BMT Tahun 2005-2009 (% pa)

35 31% 31%

30

25 23% 18%

20 17%

15 12% 12% 11% 9%

10 8% 7% 7% 6% 5%

5

- -

2005 2006 2007 2008 2009

Deviden Anggota Bagi Hasil Tabungan Bagi Hasil Deposito

Sumber: BMT Al-Munawwarah Sharia Micro Finance KJKS (Koperasi Jasa Keuangan

Syariah)

Tingkat hasil investasi yang diperoleh BMT Al-Munawwarah pada tahun

2005 deviden anggota menunjukan angka 31% dan bagi hasil tabungan sebesar 8%

dan bagi hasil deposito masih menunjukan nihil. Sedangkan di tahun 2006 memiliki

kesamaan yaitu bertahan di angka 31% pada deviden anggota sedangkan bagi hasil

Page 91: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

76

tabungan mengalami penurunan yaitu di angka 7% turun 1%, dan bagi hasil

melonjak dari nihil menjadi 12%. Di tahun 2007 mengalami penurunan di deviden

anggota yaitu 8% yang di tahun 2005 dan 2006 31% menjadi 23%, sedangkan di

tahun 2008 deviden anggota kembali mengalami penurunan sebesar 5% dari 23%

menjadi 18%, dan bagi hasil tabungan menurun 1% dari 7% di tahun 2007 menjadi

6% di tahun 2008, begitu juga terjadi penurunan pada bagi hasil deposito yaitu 1%

yang di tahun 2006 dan 2007 12% menjadi 11%. Di tahun 2009 kembali mengalami

penurunan pada deviden anggota sebesar 1% dari 18% di tahun 2008 menjadi 17% di

tahun 2009.

Ikhtisar Kinerja Keuangan Tahun 2005 – 2009

Tabel 4.1

PERTUMBUHAN ASSET (Jutaan Rp)

Tabel pertumbuhan asset diatas menunjukkan bahwa adanya peningkatan di

setiap tahunnya, peningkatan di tahun pertama yaitu sebesar 495 yang semula di

tahun 2005 sebesar 1295 menjadi 1790 di tahun 2006, peningkatan kedua sebesar 612

di tahun 2007 menjadi 2402, peningkatan yang ketiga sebesar 846 di tahun 2008

menjadi 3248, dan peningkatan di tahun 2009 yaitu sebesar 1864. Pertumbuhan asset

dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, dan peningkatannya sangat signifikan.

2005 2006 2007 2008 2009

1.295 1.790 2.402 3.248 5.112

Page 92: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

77

Tabel 4.2

PERTUMBUHAN O/S FUNDING (Jutaan Rp)

2005 2006 2007 2008 2009

1.034 1.501 2.039 2.833 4.606

Tabel Pertumbuhan O/S Funding menunjukkan adanya peningkatan di setiap

tahunnya peningkatan di tahun pertama yaitu sebesar 467 yang semula di tahun 2005

sebesar 1034 menjadi 1501 di tahun 2006, peningkatan kedua sebesar 538 di tahun

2007 menjadi 2039, peningkatan yang ketiga sebesar 794 di tahun 2008 menjadi

2833, dan peningkatan di tahun 2009 yaitu sebesar 1773. Pertumbuhan O/S Funding

dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, dan peningkatannya sangat signifikan

pula.

Tabel 4.3

PERTUMBUHAN O/S FINANCING (Jutaan Rp)

Page 93: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

78

2005 2006 2007 2008 2009

929 1.243 1.538 2.263 3.513

Tabel Pertumbuhan O/S Financing pun menunjukkan adanya peningkatan di

setiap tahunnya peningkatan di tahun pertama yaitu sebesar 314 yang semula di tahun

2005 sebesar 929 menjadi 1243 di tahun 2006, peningkatan kedua sebesar 295 di

tahun 2007 menjadi 1538, peningkatan yang ketiga sebesar 725 di tahun 2008

menjadi 2263, dan peningkatan di tahun 2009 yaitu sebesar 1250 menjadi 3513.

Pertumbuhan O/S Financing dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, dan

peningkatannya sangat jelas.

Tabel 4.4

PERTUMBUHAN SALDO MODAL (Jutaan Rp)

2005 2006 2007 2008 2009

195 205 236 264 362

Tabel Pertumbuhan Saldo Modal yang juga menunjukkan adanya

peningkatan di setiap tahunnya peningkatan di tahun pertama yaitu sebesar 10

yang semula di tahun 2005 sebesar 195 menjadi 205 di tahun 2006,

peningkatan kedua sebesar 31 di tahun 2007 menjadi 236, peningkatan yang

ketiga sebesar 28 di tahun 2008 menjadi 264, dan peningkatan di tahun 2009

Page 94: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

79

yaitu sebesar 98. Pertumbuhan Saldo Modal dari tahun ke tahun mengalami

peningkatan.

Tabel 4.5

PERTUMBUHAN SHU (Jutaan Rp)

2005 2006 2007 2008 2009

52 61 105 90 120

Tabel Pertumbuhan SHU juga menunjukkan adanya peningkatan di setiap

tahunnya peningkatan dan penurunan di tahun 2008. di tahun pertama yaitu sebesar 9

yang semula di tahun 2005 sebesar 52 menjadi 61 di tahun 2006, peningkatan kedua

sebesar 44 di tahun 2007 menjadi 105, yang ketiga mengalami penurunan sebesar 15

di tahun 2008 menjadi 90, dan mengalami peningkatan lagi di tahun 2009 yaitu

sebesar 30.

Tabel 4.6

Page 95: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

80

PERTUMBUHAN ANGGOTA (Jiwa)

2005 2006 2007 2008 2009

42 45 45 46 51

Tabel Pertumbuhan Anggota menunjukkan adanya peningkatan di

setiap tahunnya peningkatan di tahun pertama yaitu sebanyak 3 yang semula

di tahun 2005 sebesar 42 menjadi 45 di tahun 2006, mengalami stagmatis di

tahun 2007 menjadi 45, peningkatan yang dua sebanyak 1 di tahun 2008

menjadi 46, dan peningkatan di tahun 2009 yaitu sebanyak 5. Pertumbuhan

Anggota dari tahun ke tahun mengalami peningkatan walau sedikit.

Tabel 4.7

PERTUMBUHAN MITRA-BINA (Rekening)

2005 2006 2007 2008 2009

1.958 2.255 2.802 3.366 3.627

Tabel Pertumbuhan Mitra-Bina menunjukkan adanya peningkatan di setiap

tahunnya peningkatan di tahun pertama yaitu sebesar 297 yang semula di tahun 2005

sebesar 1958 menjadi 2255 di tahun 2006, peningkatan kedua sebesar 547 di tahun

2007 menjadi 2802, peningkatan yang ketiga sebesar 564 di tahun 2008 menjadi

3366, dan peningkatan di tahun 2009 yaitu sebesar 261 menjadi 3627. Pertumbuhan

Page 96: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

81

Mitra-Bina dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, dan peningkatannya sangat

jelas.

Tabel 4.8

RASIO KEUANGAN (Porsen)

JENIS 2005

(%)

2006

(%)

2007

(%)

2008

(%)

2009

(%)

CAR 23% 18% 20% 10% 8%

PROFITABLE 6,1% 5,4% 7,3% 3,7% 3,4%

FDR 105% 94% 87% 88% 82%

ROA 4,6% 3,9 5% 2,8% 2,3%

ROE 20% 21 31% 34% 33%

BOPO 80% 80% 77% 86% 86%

Rasio keuangan BMT Al-Munawwarah dari tahun tahun 2005 sampai dengan

tahun 2009 mengalami pasang surut, CAR yang di tahun 2005 sebesar 23%

mengalami penurunan ditahun 2006 yaitu sebesar 5%, sedangkan di tahun 2007

mengalami kenaikan sebesar 2%, dan di tahun 2008 mengalami penurunan lagi

sebesar 10%, kemudian mengalami penurunan lagi di tahun 2009 yaitu sebesar 2%.

Sedangkan Profitable mengalami penurunan ditahun 2006 yaitu sebesar 7% dari 6,1%

menjadi 5,4%, ditahun 2007 mengalami kenaikan 2,1%, tahun 2008 kembali

Page 97: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

82

mengalami penurunan sebesar 4,4%, ditahun 2009 mengalami penurunan sebesar

0,3%. FDR mengalami penurunan juga di tahun 2006, sebesar 11%, kembali

mengalami penurunan di tahun 2007 sebesar 13%, di tahun 2008 turun 1%. Di tahun

2009 turun sebesar 6%. Sedang ROA mengalami penurunan di tahun 2006 sebesar

7%. Di tahun 2007 naik kembali sebesar 2,1%. Turun lagi di tahun 2008 sebesar

2,2%. Turun lagi di tahun 2009 sebesar 0,5%. Dan ROE mengalami kenaikan di

tahun 2006 sebesar 1%, kemudian meningkat lagi di tahun 2007 sebesar 10%, dan

kembali meningkat 3% di tahun 2008, dan kembali mengalami penurunan sebesar 1%

di tahun 2009. Kemudian BOPO mengalami stag di tahun 2006 yaitu 80%,

mengalami penurunan di tahun 2007 sebesar 3%, kembali mengalami peningkatan di

tahun 2008 yaitu sebesar 9%, dan stag lagi di tahun 2009 yaitu tetap di angka 86%.

Dari data-data diatas maka dapat dijelaskan bahwa peluang BMT Al-

Munawwarah dalam mengembangkan dan meningkatkan pembiayaan UKM ini

sangat terbuka lebar itu karena sebagian besar penduduk Indonesia beragama Islam

dan lebih kurang 40 juta UKM yang perlu dilayani dan menbutuhkan pembiayaan

permodalan untuk pengembangan usahanya. Di samping itu sistem bunga masih

dalam perdebatan khilafiyah, banyak kaum muslim yang tidak menyimpan uangnya

di perbankan karena tidak mau dengan sistem bunga. Sementara peluang dalam

penyaluran pembiayaan bagi UKM oleh BMT Al-Munawwarah juga terbuka lebar itu

dikarenakan banyaknya usaha kecil menengah yang masih menggunakan jasa rentenir

dalam memenuhi kebutuhan mereka baik untuk keperluan rumah tangga maupun

Page 98: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

83

untuk tambahan modal usaha, padahal sistem yang di gunakan para rentenir ini jelas-

jelas merugikan masyarakat dengan tingginya tambahan yang di berikan oleh pihak

rentenir kepada sipeminjam, apalagi bunga yang di tetapkan bersifat berlipat-lipat

apabila peminjam tidak mampu membayar tepat pada waktunya. Oleh karana itu

BMT Al-Munawwarah berusaha memanfaatkan kondisi tersebut untuk menjalankan

tujuannya yaitu penyaluran pembiayaan dengan sistem syariah yang diharapkan

masyarakat untuk beralih dalam melakukan pinjaman dari rentenir ke BMT Al-

Munawwarah.

Tantangan yang dihadapi oleh BMT Al-Munawwarah adalah merebaknya

pembiayaan mikro yang dikelola oleh bank-bank konvensional dan kesiapan

masyarakat dalam menerima dan memahaminya sebab masih ada masyarakat yang

menganggap pola syariah identik dengan zakat-infak atau gratis sebab bernuansa

keagamaan. Selain itu yang tidak kalah pentingnya adalah kejujuran

nasabah dalam memberi data keuangan atau keuntungannya setiap

bulan dalam rangka menentukan bagi hasil keuntungan tersebut. Demi menghindari

bagi hasil kadangkala seharusnya untung dilaporkan rugi sehingga dapat membuat

BMT Al-Munawwarah mendapat keuntungan yang tidak sebenarnya atau bahkan

merugi. Selain itu pelayanan sangat cepat dan mudah para rentenir merupakan

tantangan bagi BMT guna memenangkan persaingan. BMT merupakan alternatif

sumber permodalan yang harus dikembangkan di tengah-tengah masyarakat muslim

Page 99: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

84

pada khususnya guna ketenangan berusaha bagi UKM pada umumnya. Untuk itu

perlu langkah-langkah strategis untuk mencapai hal tersebut antara lain:

a. Perlu sosialisasi kepada ummat muslim oleh ustad atau petugas BMT Al-

Munawwarah melalui majelis taklim atau pengajian secara intensif sehingga

sistem bagi hasil benar-benar dipahami masyarakat atau diterima dan

dipercaya masyarakat.

b. Hendaknya setiap masjid, para jamaahnya mampu membentuk BMT guna

membiayai UKM yang merupakan jamaahnya, sehingga fungsi masjid tidak

hanya untuk ibadah saja tapi berfungsi dalam melayani kepentingan ekonomi

ummat.

c. BMT Al-Muanawwarah perlu melayani nasabah dengan melebihi cara para

rentenir memberi pelayanan yaitu mendatangi para UKM di pasar-pasar

tradisional dengan memakai identitas BMT Al-Munawwarah yang jelas demi

merebut hati para UKM. UKM dikelompok berdasarkan domisili dan

diadakan pengajian dan majelis taklim antar nasabah sehingga kepentingan

dunia dibarengi dengan kepentingan akhirat

d. BMT Al-Munawwarah dapat memanfaatkan lulusan madrasah, pondok

pesantren, sarjana ekonomi syariah sebagai petugas lapangan atau

marketing BMT sekaligus sebagai penceramah agama pada majelis taklim

atau pengajian nasabah BMT.

Page 100: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

85

perkembangan BMT tergantung kepada masyarakat muslim pada khususnya,

dengan merubah pola pikir dan tindakan nyata di lapangan dalam melayani

kebutuhan UKM sehingga manfaat BMT dirasakan UKM dengan prinsip halal,

sederhana, mudah, cepat dan tepat.

Page 101: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

86

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang telah penulis

kemukakan di bab-bab sebelumnya, maka penulis memberikan kesimpulan

sebagai berikut:

1. Strategi yang digunakan oleh BMT Al-Munawwarah dalam mengembangkan

dan meningkatkan pembiayaan usaha kecil dan menengah (UKM) antara lain:

a. Datang langsung ketempat calon nasabah

Strategi ini digunakan untuk memberikan informasi sekaligus sebagai

promosi BMT Al-Munawwarah kepada masyarakat di daerah Pamulang

khususnya di Bukit Pamulang Indah dimana keberadaan BMT Al-

Munawwarah, dan juga untuk meningkatkan perekonomian masyarakat

setempat.

b. Rekomendasi mitra lama

Yaitu dengan cara melihat data-data mitra yang memang sudah dikenal

lebih dahulu atau melalui mitra ke mitra yang lain dan saling memberi

informasi jika ada mitra yang lain membutuhkan pembiayaan untuk

pengembangan usaha mereka.

Page 102: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

87

c. Jenis usaha yang dibiayai

Strategi ini di gunakan untuk menyaring jenis usaha apa saja yang boleh

dibiayai oleh BMT Al-Munawwarah, tentunya berdasarkan syariat Islam.

Adapun beberapa kriterianya yaitu:

1. Perdagangan yang halal

2. Perdagangan yang produktif dan menguntungkan

d. Promosi

Dalam melakukan promosi BMT Al-Munawwarah mengandalkan

beberapa jenis, di antaranya:

1) Brosur

2) Media lainnya, seperti surat kabar, internet, stasiun radio, banner dan

lain-lain.

2. perkembangan pembiayaan BMT Al-Munawwarah terhadap UKM., dengan

strategi-strategi yang telah dilakukukan oleh BMT Al-Munawwarah dalam

mengembangkan dan meningkatkan pembiayaan UKM terbukti berhasil

karena rata-rata tiap tahunnya mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Page 103: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

88

B. Saran-saran

Adapun saran-saran untuk BMT Al-Munawwarah dari penulis adalah:

a. Tetap mempertahankan strategi-strategi yang telah dilakukan selama ini,

bahkan harus dikembangkan dan dikemas sedemikian rupa agar para pelaku

UKM dapat lebih mengembangkan dan meningkatkan produktivitasnya.

b. Tetap memberikan pelayanan yang lebih profesional dan memberikan yang

terbaik sesuai dengan motto yang di usung oleh BMT Al-Munawwarah yaitu

“untuk kesejahteraan bersama”.

c. Lebih menggalakkan promosi agar meningkatkan dan kemajuan BMT Al-

Munawwarah di masa depan.

d. Lebih selektif dalam memberikan pembiayaan, agar dapat meminimalisir

kerugian.

e. Meningkatkan sumber daya teknologi yang kian canggih untuk kemudahan

masyarakat untuk mengakses informasi.

Page 104: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an nul al-Karim, Surat An-Nisa ayat 29

Abd. Majid, Baihaqi dan Saifuddin A. Rasyid, Paradigma Baru Ekonomi Kerakyatan

Sistem Syariah: Perjalanan Gagasan dan Gerakan BMT di Indonesia, Jakarta,

Pinbuk, 2000

Amalia, Euis, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, Jakarta: Pustaka Asatruss, 2005

Arifin, Zainul, Memahami Bank Syariah Lingkup Peluang. Tantangan dan Prospek

Jakarta: Alvabet, 1999

Aziz, M. Amin, Pedoman Pendirian BMT, Jakarta: Pinbuk Press, 2004

BMT Al-Munawwarah Sharia Micro Finance KJKS (Koperasi Jasa Keuangan

Syariah) Profil Perusahaan 2010

Bungin, Burhan (Ed), Metode Penelitian Kualitatif Jakarta : PT Raja Grafindo, 2004

Burhan, Aslichan, BMT KUBE Sejahtera : sebuah Model Pengembangn BMT

Berbasis Masyarakat Miskin, Makalah Kongres Nasional BMT, Jakarta, 2005

Darmawan, Hary, Cara Sukses Merintis Bisnis, Jakarta : Progres 2004

Harnanto, M. Soc., Akt. Zulkifli, SE., MM. Manajemen Biaya, Yogyakarta: Unit

Penerbit dan Percetakan (UPP) AMP YKPN, 1987

Juanita, Pengaruh Krisis Ekonomi Terhadap Pelayanan Kesehatan, Sumatera Utara :

Universitas Sumatera Utara Digital Library, 2003

Kasmir S.E., Manajemen Perbankan Syariah, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada,

2003, cet. Keempat

Kajian Pengembangan Pola Industri Pedesaan Melalui Koperasi dan Usaha Kecil,

LPM UGM dan Balitbang Departemen Koperasi & PPK, Yogyakarta. BPS.

1999

Page 105: STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3813/1/SUKRON... · STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM . ... praktisi

Majalah I-Syariah, Demam Syariah di Dunia, edisi September, Jakarta : 2009

Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, Yogyakarta: Akademi

Manajemen PeusahaanYKPN, 2005

Muhammad, Rifqi, Akuntansi Keuangan Syariah, P3EI press, yogyakarta, 2008

Perkembangan Usaha Mikro, artikel ini diakses pada tanggal 25 Januari 2011 dari

http://sumeleh99.wordpress.com/ Pembiayaan Mikro Syariah

Rangkuti,Freddy Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, PT Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta, 1997

Sartika Partomo. Tiktik, Ekonomi Skala Kecil/Menengah dan Koperasi, Bogor:

Ghalia Indonesia, 2004

Soeharto, Irwan, Metode Penelitian social Bandung : PT Raja Gravindo, 2004,

cet.ke-6

Sukamatjaya, Ahmad, “Baitul Maal Wat Tamwil”, Bogor: yayasan Al-Amin Dharma

Mulia, 2008

Stategi Wikipedia bahasa Indonesia, artikel ini diakses pada tanggal 10 Januari 2011

dari http://id.wikipedia.org/wiki/Strategi

Taufiq, Muhammad, Membangun Sistem Pembiyaan Bagi Usaha Kecil, Menengah

dan Koperasi, Jakarta: Deputi Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha, 2003

Tim Pengembangan Perbankan Syariah Institut Bankir Indonesia, Konsep, Produk

dan Implementasi Operasional bank Syariah, Jakarta : 2001

Widodo, Hertanto, Panduan Praktis Operasional BMT, Bandung : mizan, 1999