31
10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Bahasa sebagai Alat Komunikasi Bahasa merupakan suatu ungkapan yang mengandung maksud untuk menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Sesuatu yang dimaksudkan oleh pembicara bisa dipahami dan dimengerti oleh pendengar atau lawan bicara melalui bahasa yang diungkapkan. Tidak seorangpun manusia dapat tinggal dalam kesendirian. Kehadiran interaksi antar sesama maupun hubungan manusia antar kelompok sangat besar perananya dalam menumbuhkan kekayaan bahasa. Tanpa bahasa manusia tidak dapat melakukan apapun sebab bahasa adalah sebagian dari alat komunikasi. Bahasa itu sendiri adalah sesuatu hasil dari karya manusia untuk mengkomunikasikan berbagai pendapat, perasaan emosi ataupun hasrat, sebagai alat system yang berkesinambunagn menghasikan berbagai simbol-simbol. Bahasa menjadi beragam dan bervariasi bukan hanya disebabkan oleh para penuturnya yang tidak homogen, tetapi juga karena kegiatan interaksi sosial yang dilakukan sangat beragam. Keragaman ini akan semakin bertambah kalau bahasa tersebut digunakan oleh penutur yang sangat banyak, serta dalam wilayah yang sangat luas. Dalam masyarakat yang dwibahasa, biasanya terjadi proses pembagian fungsi kebahasaan antara bahasa yang satu dengan yang lain. Satu bahasa tertentu dapat digunakan dalam ragam formal, sedangkan bahasa tertentu yang lain digunakan dalam ragam nonformal atau sebagai sarana komunikasi intradaerah.

BAB II LANDASAN TEORI Bahasa sebagai Alat Komunikasieprints.umm.ac.id › 37543 › 3 › jiptummpp-gdl-ajinurcahy-50280... · 2018-09-21 · dalam komunikasi. Alat yang digunakan

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI Bahasa sebagai Alat Komunikasieprints.umm.ac.id › 37543 › 3 › jiptummpp-gdl-ajinurcahy-50280... · 2018-09-21 · dalam komunikasi. Alat yang digunakan

10

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Bahasa sebagai Alat Komunikasi

Bahasa merupakan suatu ungkapan yang mengandung maksud untuk

menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Sesuatu yang dimaksudkan oleh

pembicara bisa dipahami dan dimengerti oleh pendengar atau lawan bicara

melalui bahasa yang diungkapkan. Tidak seorangpun manusia dapat tinggal dalam

kesendirian. Kehadiran interaksi antar sesama maupun hubungan manusia antar

kelompok sangat besar perananya dalam menumbuhkan kekayaan bahasa. Tanpa

bahasa manusia tidak dapat melakukan apapun sebab bahasa adalah sebagian dari

alat komunikasi. Bahasa itu sendiri adalah sesuatu hasil dari karya manusia untuk

mengkomunikasikan berbagai pendapat, perasaan emosi ataupun hasrat, sebagai

alat system yang berkesinambunagn menghasikan berbagai simbol-simbol.

Bahasa menjadi beragam dan bervariasi bukan hanya disebabkan oleh para

penuturnya yang tidak homogen, tetapi juga karena kegiatan interaksi sosial yang

dilakukan sangat beragam. Keragaman ini akan semakin bertambah kalau bahasa

tersebut digunakan oleh penutur yang sangat banyak, serta dalam wilayah yang

sangat luas. Dalam masyarakat yang dwibahasa, biasanya terjadi proses

pembagian fungsi kebahasaan antara bahasa yang satu dengan yang lain. Satu

bahasa tertentu dapat digunakan dalam ragam formal, sedangkan bahasa tertentu

yang lain digunakan dalam ragam nonformal atau sebagai sarana komunikasi

intradaerah.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI Bahasa sebagai Alat Komunikasieprints.umm.ac.id › 37543 › 3 › jiptummpp-gdl-ajinurcahy-50280... · 2018-09-21 · dalam komunikasi. Alat yang digunakan

11

Bahasa adalah suatu sistem lambang berupa bunyi, bersifat arbitrer,

digunakan oleh suatu masyarakat tutur untuk bekerjasama, berkomunikasi, dan

mengindentifikasi diri yang dijelaskan oleh Chaer (2004:1). Hal ini memberi

gambaran bahwa bahasa adalah berupa bunyi yang digunakan oleh rnasyarakat

untuk berkornunikasi. Keraf (1991:1) mengatakan bahwa bahasa mencakup dua

bidang, yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap berupa arus bunyi, yang

mempunyai makna. Menerangkan bahwa bahasa sebagai alat komunikasi antara

anggota masyarakat terdiri atas dua bagian utama yaitu bentuk (arus ujaran) dan

makna (isi). Sapir (dalam Sibarani 2004:36) mengatakan bahwa bahasa adalah

metode atau alat penyampaian ide, perasaan, dan keinginan yang sungguh

manusiawi dan noninstingtif dengan mempergunakan sistem simbol-simbol yang

dihasilkan dengan sengaja dan sukarela. Sedangkan menurut Sibarani (2004:37)

bahasa sebagai sistem tanda atau sistem lambang, sebagai alat komunikasi, dan

digunakan oleh kelompok manusia atau masyarakat.

Menurut pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa merupakan

bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap berupa bentuk dan makna, sistem tanda atau

sistem lambang, sebagai alat komunikasi, dan digunakan oleh kelompok manusia

atau masyarakat untuk mengindenfikasi diri dalam makna yang berkaitan dengan

penggunaan bahasa yang terdapat dalam kata yang diucapkan.

Berbicara mengenai bahasa tidak hanya membicarakan satu jenis bahasa,

tentu banyak pula ragamnya yang berdasarkan konteks situasi mereka

menggunakan bahasa yang mereka anggap sebagai alat komunikasi yang sering

digunakan dalam kelompok mareka, salah satu bahasa yang digunakan ialah

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI Bahasa sebagai Alat Komunikasieprints.umm.ac.id › 37543 › 3 › jiptummpp-gdl-ajinurcahy-50280... · 2018-09-21 · dalam komunikasi. Alat yang digunakan

12

ragam bahasa yang terdapat di progam televisi yaitu Master Chef Indonesia

Season 3. Ragam bahasa yang disikapi dalam pengertian ini adalah fenomena

bahasa pada kalangan peserta dan juri yang ada didalam kompetisi tersebut.

Dalam hal ini ragam bahasa yang digunakan seseorang dalam situasi non formal

atau formal pada sesama akan menukar bahasa tertentu, contohnya membicarakan

masalah adat di daerahnya, maka akan disesuaikan dengan bahan dan bahasa yang

tepat. Begitu pula tentang bahasa di kompetisi Master Chef Indonesia Season 3.

2.2 Fungsi Bahasa

Fungsi dari bahasa pada dasarnya adalah tujuan yang kita capai dengan

berbahasa, misalnya menyatakan, meminta, menanggapi, memberi salam,

mengucapkan kata perpisahan dan sebagainya. Fungsi tentu saja tidak dapat

dipenuhi tanpa bentuk-bentuk bahasa: morfem, kata, kaidah, tata bahasa, wacana,

dan kompetensi-kompetensi organisasi lainnya. Komunikasi dapat dipandang

sebagai sebuah kombinasi tindakan, serangkaian elemen dengan maksud dan

tujuan. Komunikasi bukan sekadar peristiwa, sesuatu yang terjadi, namun

komunikasi merupakan fungsional, bertujuan dan dirancang untuk mendatangkan

efek suatu perubahan.

Menurut Soeparno (2002:5) fungsi umum bahasa adalah sebagai alat

komunikasi sosial. Di dalam masyarakat ada komunikasi atau saling hubungan

antar anggota. Untuk keperluan itu dipergunakan suatu wahana yang dinamakan

bahasa. Dengan demikian, setiap masyarakat dipastikan memiliki dan

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI Bahasa sebagai Alat Komunikasieprints.umm.ac.id › 37543 › 3 › jiptummpp-gdl-ajinurcahy-50280... · 2018-09-21 · dalam komunikasi. Alat yang digunakan

13

menggunakan alat komunikasi sosial tersebut. Tidak ada masyarakat tanpa bahasa

dan tidak ada pula bahasa tanpa masyarakat.

Menurut Chaer dan Agustina (2004:14) fungsi bahasa secara tradisional

kalau ditanyakan apakah bahasa itu, akan di jawab bahasa adalah alat untuk

berinteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti, alat untuk menyampaikan

pikiran, gagasan, konsep atau juga perasaan. Dari pendapat pakar tersebut dapat

ditarik sebuah kesimpulan bahwa bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi dan

berinteraksi yang dilakukan manusia pada umumnya.

1) Komunikasi

Komunikasi adalah proses pertukaran informasi antar individu melalui

sistem simbol, tanda, atau tingkah laku yang umum. Pengertian komunikasi itu

paling tidak melibatkan dua orang atau lebih, dan proses pemindahan pesannya

dapat dilakukan dengan menggunakan cara-cara komunikasi yang dilakukan oleh

seseorang. Komunikasi adalah proses pertukaran informasi antar individu melalui

sistem simbol, tanda, atau tingkah laku yang umum. Pengertian komunikasi itu

paling tidak melibatkan dua orang atau lebih, dan proses pemindahan pesannya

dapat dilakukan dengan menggunakan cara-cara komunikasi yang dilakukan oleh

seseorang.

Menurut Chaer dan Agustina (2004:17) dalam setiap komunikasi harus ada

komponen pokok, yaitu:

a) Partisipan, yaitu pihak yang berkomunikasi, pengirim dan penerima informasi

yang dikomunikasikan. Pihak yang terlibat dalam proses komunikasi tentunya

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI Bahasa sebagai Alat Komunikasieprints.umm.ac.id › 37543 › 3 › jiptummpp-gdl-ajinurcahy-50280... · 2018-09-21 · dalam komunikasi. Alat yang digunakan

14

ada dua orang atau ada dua kelompok orang, yaitu pertama yang mengirim

(sender) informasi, dan kedua yang menerima (receiver) informasi.

b) Informasi yang dikomunikasikan. Informasi yang dikomunikasikan tentunya

berupa suatu ide, gagasan, keterangan, atau pesan. Alamat yang digunakan

dalam komunikasi. Alat yang digunakan dapat berupa simbol atau lambang

seperti bahasa. Dengan demikian proses komunikasi akan berjalan dengan

lancar dan bahasa sebagai media komunikasi apa bila dalam interaksi ditandai

adanya umpan balik dari penerima pesan (receiver) atau lawan tutur kepada

pengirim pesan (sender) atau penutur dan komunikasi menurut jenisnya

dibagi menjadi dua macam yaitu verbal dan nonverbal.

2) Interaksi

Interaksi merupakan bagian dari fungsi bahasa. Di sebuah masyarakat,

lingkungan pendidikan bahkan di dimanapun manusia sering melakukan interaksi.

Dengan adanya interaksi bahasa tersebut berarti manusia melakukan sebuah

kontak sosial dan komunikasi.

Menurut Soekanto (2005:64) bentuk umum proses sosial adalah interaksi

sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan antara orang-orang, perorangan,

antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorang dengan

kelompok manusia. Apabila dua orang bertemu, interaksi sosial dimulai pada saat

itu, mereka saling menegur, berjabat tangan, saling bicara atau bahkan mungkin

terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat yaitu, adanya kontak sosial dan adanya

komunikasi. kontak sosial dapat bersifat positif atau negatif. Yang bersifat positif

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI Bahasa sebagai Alat Komunikasieprints.umm.ac.id › 37543 › 3 › jiptummpp-gdl-ajinurcahy-50280... · 2018-09-21 · dalam komunikasi. Alat yang digunakan

15

mengarah pada suatu kerja sama, kontak sosial yang bersifat negatif pada suatu

pertentangan atau bahkan sama sekali tidak menghasilkan interaksi sosial.

3) Peristiwa Tutur

Peristiwa tutur adalah terjadinya atau berlangsungnya interaksi linguistik

dalam suatu bentuk ujaran atau lebih yang melebihi dua pihak, yaitu penutur dan

lawan tutur, dengan satu pokok tuturan, didalam waktu, tempat dan situasi

tertentu. Jadi, interaksi yang berlangsung antara seorang pedagang dan pembeli di

Pasar pada waktu tertentu dengan menggunakan bahasa sebagai alat

komunikasinya adalah sebuah peristiwa tutur (Chaer dan Agustina 2004:47).

Percakapan yang tidak menentu (berganti-ganti menurut situasi), tanpa

tujuan ditentukan oleh orang-orang yang tidak sengaja untuk bercakap-cakap, dan

menggunakan ragam bahasa yang berganti-ganti tidak disebut sebagai peristiwa

tutur apabila memenuhi delapan komponen tutur, huruf-huruf yang dirangkai

menjadi akronim SPEAKING;

S = Setting and scene

P = Partisipant

E = End: purpuse and goal

A = Act sequncs

K = Key: tenor sepirit of act

I = Instrumentalistis

N = Norm of interaction and interpretation

G = Genres

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI Bahasa sebagai Alat Komunikasieprints.umm.ac.id › 37543 › 3 › jiptummpp-gdl-ajinurcahy-50280... · 2018-09-21 · dalam komunikasi. Alat yang digunakan

16

Dari beberapa pendapat pakar tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulaan

bahwa komunikasi merupakan proses pertukaran informasi antar individu yang

berupa simbol, tanda gerak, atau tingkah laku yang umum. Kemudian jenis

komunikasi dibagi menjadi dua bagian yaitu verbal dan nonverbal. Komunikasi

yang dilakukan manusia pada umumnya ialah komunikasi verbal, komunikasi

yang dilakukan oleh manusia dengan bahasa lisan yang berupa kata atau kalimat

dan terjadi pada peristiwa tutur. Komunikasi verbal juga dipengaruhi oleh tempat

dan waktu, pihak yang berkomunikasi, nada tutur, sarana tutur, jenis tutur. Di

Master Chef Indonesia Season 3 tidak menutup kemungkinan akan terjadi

interaksi, karena di acara ini semua pihak yang terlibat di dalam komptisi

memiliki latar belakang dunia kuliner. Semua hal itu akan menyebabkan faktor

munculnya percakapan yang mengandung variasi bahasa, khusunya ragam bahasa

jargon koki. Selain itu juri atau chef tamu semua adalah alumni dari sekolah

memasak luar negeri. Dari ragam bahasa itu akan jargon sebagai alat

komunikasinya, itu dikarenakan agar komunikasi yang dilakukan bisa berjalan

dengan lancar dan menarik. Karena itu untuk memenuhi suatu syarat seorang

intertaiment dalam acara progam televisi agar dapat menjual dan memenuhi rating

progam televisi itu sendiri.

2.3 Sosiolinguistik

Sosiolinguistik bersasal dari kata “sosio” dan “ linguistic”. Sosio sama

dengan kata sosial yaitu berhubungan dengan masyarakat. Linguistik adalah ilmu

yang mempelajari dan membicarakan bahasa khususnya unsur- unsur bahasa dan

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI Bahasa sebagai Alat Komunikasieprints.umm.ac.id › 37543 › 3 › jiptummpp-gdl-ajinurcahy-50280... · 2018-09-21 · dalam komunikasi. Alat yang digunakan

17

antara unsur- unsur itu. Jadi, sosiolinguistik adalah kajian yang menyusun teori-

teori tentang hubungan masyarakat dengan bahasa. Berdasarkan pengertian

sebelumnya, sosiolinguistik juga mempelajari dan membahas aspek–aspek

kemasyarakatan bahasa khususnya perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam

bahasa yang berkaitan dengan faktor- faktor kemasyarakatan dijelaskan oleh

Nababan (1993:2).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

sosiolinguistik tidak hanya mempelajari tentang bahasa tetapi juga mempelajari

tentang aspek-aspek bahasa yang digunakan oleh masyarakat. Sosiolinguistik

merupakan ilmu antardisiplin antara sosiologi dengan linguistik, dua bidang ilmu

empiris yang mempunyai kaitan erat. Sosiologi merupakan kajian yang objektif

dan ilmiah mengenai manusia di dalam masyarakat, lembaga-lembaga, dan proses

sosial yang ada di dalam masyarakat. Sosiologi berusaha mengetahui bagaimana

masyarakat itu terjadi, berlangsung, dan tetap ada. Dengan mempelajari lembaga-

lembaga, proses sosial dan segala masalah social di dalam masyarakat, akan

diketahui cara-cara manusia menyesuaikan diri dengan lingkungannya, bagaimana

mereka bersosialisasi, dan menempatkan diri dalam tempatnya masing-masing di

dalam masyarakat.

Sedangkan linguistik adalah bidang ilmu yang mempelajari tentang bahasa,

atau ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya. Dengan demikian

dapat dikatakan bahwa sosiolinguistik adalah bidang ilmu antardisipliner yang

mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa itu dalam

masyarakat (Chaer dan Agustina 2003:2). Dari uraian disimpulkan bahwa

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI Bahasa sebagai Alat Komunikasieprints.umm.ac.id › 37543 › 3 › jiptummpp-gdl-ajinurcahy-50280... · 2018-09-21 · dalam komunikasi. Alat yang digunakan

18

sosiolinguistik adalah antardisipliner yang mempelajari bahasa dalam kaitannya

dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan tersebut. Selain sosiolinguistik

ada juga digunakan istilah sosiologi bahasa. Banyak yang menganggap kedua

istilah itu sama, tetapi ada pula yang menganggapnya berbeda. Ada yang

mengatakan digunakannya istilah sosiolinguistik karena penelitiannya dimasuki

dari bidang linguistik, sedangkan sosiologi bahasa digunakan kalau penelitian itu

dimasuki dari bidang sosiologi.

Fishman (dalam Chaer 2003:5) mengatakan kajian sosiolinguistik lebih

bersifat kualitatif. Jadi sosiolinguistik berhubungan dengan perincian- perincian

penggunaan bahasa yang sebenarnya, seperti deskripsi pola-pola pemakaian

bahasa atau dialek tertentu yang dilakukan penutur, topik, latar pembicaraan.

Sosiolinguistik memandang bahasa pertama-tama sebagai sistem sosial dan sistem

komunikasi serta bagian dari masyarakat dan kebudayaan tertentu. Sedangkan

yang dimaksud dengan pemakaian bahasa adalah bentuk interaksi sosial yang

terjadi dalam situasi konkrit. Berdasarkan beberapa uraian diatas dapat

disimpulkan bahwa sosiolinguistik berarti mempelajari tentang bahasa yang

digunakan dalam daerah tertentu atau dialek tertentu.

Ditinjau dari nama, sosiolingustik menyangkut sosiologi dan linguistik,

karena itu sosiolinguistik mempunyai kaitan yang sangat erat dengan kedua kajian

tersebut. Sosio adalah masyarakat, dan linguistik adalah kajian bahasa. Jadi kajian

sosiolinguistik adalah kajian tentang bahasa yang dikaitkan dengan kondisi

kemasyarakatan (Sumarsono 2004:1). Berdasarkan beberapa uraian diatas dapat

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI Bahasa sebagai Alat Komunikasieprints.umm.ac.id › 37543 › 3 › jiptummpp-gdl-ajinurcahy-50280... · 2018-09-21 · dalam komunikasi. Alat yang digunakan

19

disimpulkan bahwa sosiolinguistik berarti ilmu yang mempelajari tentang bahasa

yang dikaitkan dengan kondisi masyarakat tertentu.

Sosiolinguistik cenderung memfokuskan diri pada kelompok sosial serta

variabel linguistik yang digunakan dalam kelompok itu sambil berusaha

mengkorelasikan variabel tersebut dengan unit-unit demografik tradisional pada

ilmu-ilmu sosial, yaitu umur, jenis kelamin, kelas sosio-ekonomi, pengelompokan

regioanal, status dan lain-lain. Dari uraian disimpulkan bahwa sosiolinguistik

adalah ilmu yang mempelajari tentang bahasa yang memfokuskan diri pada

kelompok sosial serta variabel linguistik.

Alwasilah (1993:3-5) menjelaskan bahwa secara garis besar yang diselidiki

oleh sosiolingustik ada lima yaitu macam-macam kebiasaan (convention) dalam

mengorganisasi ujaran dengan berorientasi pada tujuan-tujuan sosial studi

bagaimana norma- norma dan nilai- nilai sosial mempengaruhi perilaku linguistik.

Sosiolinguistik menyoroti keseluruhan masalah yang berhubungan dengan

organisasi sosial perilaku bahasa, tidak hanya mencakup perilaku bahasa saja,

melainkan juga sikap-sikap bahasa, perilaku terhadap bahasa dan pemakaian

bahasa. Dalam sosiolingustik ada kemungkinan orang memulai dari masalah

kemasyarakatan kemudian mengaitkan dengan bahasa, tetapi bisa juga berlaku

sebaliknya mulai dari bahasa kemudian mengaitkan dengan gejala-gejala

kemasyarakatan.

Sosiolinguistik dapat mengacu pada pemakian data kebahasaan dan

menganalisis kedalam ilmu-ilmu lain yang menyangkut kehidupan sosial, dan

sebaliknya mengacu kepada data kemasyarakatan dan menganalisis ke dalam

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI Bahasa sebagai Alat Komunikasieprints.umm.ac.id › 37543 › 3 › jiptummpp-gdl-ajinurcahy-50280... · 2018-09-21 · dalam komunikasi. Alat yang digunakan

20

linguistik. Misalnya orang bisa melihat dulu adanya dua ragam bahasa yang

berbeda dalam satu bahasa kemudian mengaitkan dengan gejala sosial seperti

perbedaan jenis kelamin sehingga bisa disimpulkan, misalnya ragam (A)

didukung oleh wanita ragam (B) didukung oleh pria dalam masyarakat itu. Atau

sebaliknya, orang bisa memulai dengan memilah masyarakat berdasarkan jenis

kelamin menjadi pria- wanita, kemudian menganalisis bahasa atau tutur yang bisa

dipakai wanita atau tutur yang bisa dipakai pria.

Sumarsono (2004:3) mengungkapkan sosiolinguistik adalah bagian dari

linguistik yang berkaitan dengan bahasa sebagai gejala sosial dan gejala

kebudayaan. Bahasa bukan hanya dianggap sebagai gejala sosial melainkan juga

gejala kebudayaan. Implikasinya adalah bahasa dikaitkan dengan kebudayaan

masih menjadi cakupan sosiolinguistik, dan ini dapat dimengerti karena setiap

masyarakat pasti memiliki kebudayaan tertentu. Sebagai anggota masyarakat

sosiolinguistik terikat oleh nilai-nilai budaya masyarakat, termasuk nilai-nilai

ketika dia menggunakan bahasa. Nilai selalu terkait dengan apa yang baik dan apa

yang tidak baik, dan ini diwujudkan dalam kaidah-kaidah yang sebagian besar

tidak tertulis tapi dipatuhi oleh warga masyarakat. Apa pun warna batasan itu,

sosiolinguistik itu meliputi tiga hal, yakni bahasa, masyarakat, dan hubungan

antara bahasa dan masyarakat.

Berdasarkan batasan-batasan tentang sosiolinguistik di atas dapat

disimpulkan bahwa sosiolinguistik itu meliputi tiga hal, yakni bahasa, masyarakat,

dan hubungan antara bahasa dengan masyarakat. Sosiolinguistik membahas atau

mengkaji bahasa sehubungan dengan penutur ,bahasa sebagai anggota asyarakat.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI Bahasa sebagai Alat Komunikasieprints.umm.ac.id › 37543 › 3 › jiptummpp-gdl-ajinurcahy-50280... · 2018-09-21 · dalam komunikasi. Alat yang digunakan

21

Bagaimana bahasa itu digunakan untuk berkomunikasi antara anggota masyarakat

yang satu dengan yang lainnya untuk saling bertukar pendapat da berinteraksi

antara individu satu dengan lainnya.

2.4 Variasi atau Ragam Bahasa

Di dalam Linguistik, bahasa tidak hanya dipahami sebagai tanda saja tetapi

juga dipandang sebagai sistem sosial, sistem komunikasi, dan sebagai bagian dari

kebudayaan masyarakat tertentu. Oleh karena itu, dalam penelitian yang

berdasarkan rancangan sosiolinguistik akan memperhitungkan bagaimana

pemakaiannya didalam masyarakat yang dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial.

Maryono (2002:18) membagi wujud variasi bahasa berupa idiolek, dialek,

tingkat tutur (speech levels), ragam bahasa dan register. Penjelasan kelima variasi

bahasa tersebut dapat dijelaskan seperti berikut:

1) Idiolek merupakan variasi bahasa yang sifatnya individual, maksudnya sifat

khas tuturan seseorang berbeda dengan tuturan orang lain. Contoh: bahasa

yang dapat dilihat melalui warna suara.

2) Dialek merupakan variasi bahasa yang dibedakan oleh perbedaan asal penutur

dan perbedaan kelas sosial penutur, oleh karena itu, muncul konsep dialek

geografis dan dialek sosial (sosiolek). Seperti contoh: enyong berarti saya

yang digunakan di daerah tertentu yaitu daerah banyumasan.

3) Tingkat tutur (fungsiolek) merupakan variasi bahasa yang disebabkan oleh

adanya perbedaan anggapan penutur tentang relasinya dengan mitra tutur.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI Bahasa sebagai Alat Komunikasieprints.umm.ac.id › 37543 › 3 › jiptummpp-gdl-ajinurcahy-50280... · 2018-09-21 · dalam komunikasi. Alat yang digunakan

22

Contoh: kita memberikan sesuatu pada orang yang lebih tua menggunakan

bahasa yang berbeda dengan kita memberikan kepada teman yang sebaya.

4) Baku dan Standar merupakan variasi bahasa yang disebabkan oleh adanya

perbedaan dari sudut penutur, tempat, pokok turunan dan situasi. Dalam

kaitan dengan itu akhirnya dikenal adanya ragam bahasa resmi (formal) dan

ragam bahasa tidak resmi (santai, akrab). Contoh: formal “ingkang kula

urmati” biasanya terdapat pada pembukaan pidato. Santai atau akrab :“nuwun

yo” mengucapkan terimakasih pada teman sebaya yang sudah akrab.

5) Register merupakan variasi bahasa yang disebabkan oleh adanya sifat-sifat

khas keperluan pemakainya, misalnya bahasa tulis terdapat bahasa iklan,

bahasa tunjuk, bahasa artikel, dan sebagainya, dalam bahasa lisan terdapat

bahasa lawak, bahasa politik, bahasa doa, bahasa pialang dan sebagainya.

Contoh: “ijuk” adalah tambang yang dipasang di dinding goa yang digunakan

untuk menyebrang.

Terkait dengan ragam atau variasi bahasa berkenaan dengan tingkat,

golongan status (sosiolek), dan kelas sosial para penuturnya, biasanya

dikemukakan orang variasi bahasa yang disebut akrolek, basilek, vulgar, slang,

kolokial, jargon, argot dan ken. Ada juga menambahkan dengan yang disebut

bahasa prokem (Chaer dan Agustina 2004:66).

Di dalam penelitian ini penulis memfokuskan pada jargon yang digunakan

di dalam acara progam televisi Master Chef Indonesia Season 3. Mendeskripsikan

hakikat jargon, bentuk jargon, makna jargon, serta fungsi jargon itu sendiri.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI Bahasa sebagai Alat Komunikasieprints.umm.ac.id › 37543 › 3 › jiptummpp-gdl-ajinurcahy-50280... · 2018-09-21 · dalam komunikasi. Alat yang digunakan

23

Berikut penalaran tentang hakikat jargon, bentuk jargon, makna jargon, serta

fungsi jargon dalam penelitian ini;

2.4.1 Jargon

Jargon merupakan bagian dari variasi bahasa dalam sebuah kelompok

masyarakat. Di dalam masyarakat sosial, baik menurut profesi, kelas sosial,

meuopun umur, mempunyai tendensi untuk menciptakan sebuah bahasa, yang

kemudian menjadi bahasa jargon dalam suatu kelompok tertentu. Para pengamat

menandai bahwa banyaknya kosa kata khusus jargon anak muda dikalangan anak

muda sekarang, yang berhubungan dengan argot, kata-kata spesifik dan simpul

kata (Alwasilah 1986:135). Dalam kelompok-kelompok yang berbicara dialek

geografis dan sosial yang sama ini terdapat variasi-variasi bahasa yang tergantung

pada situasi-situasi khusus.

Orang-orang yang mempunyai kegiatan dan profesi-profesi yang sama ini

dapat saja memiliki bahasa khusus yang dinamakan jargon. Variasi khusus inilah

yang membedakan mereka yang tergolong pada orang-orang yang terdapat

disekitar mereka. Para remaja, pencuri dan tuna susila memiliki jargon yang

membedakan meraka dengan masyarakat. Tidak dapat dipungkiri bahwa jargon

banyak digunakan dalam percakapan sehari-hari dalam bidang percakapan.

Meluasnya pemakain jargon dikarenakan bertambahnya populasi dan komunitas

sehingga menyebabkan terjadi westernisasi, perbedaan tingkat sosial, atau

profesinya. Jargon tidak hanya digunakan dalam percakapan sehari-hari, tapi

digunakan dalam karya sastra, novel, majalah dan lain-lain.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI Bahasa sebagai Alat Komunikasieprints.umm.ac.id › 37543 › 3 › jiptummpp-gdl-ajinurcahy-50280... · 2018-09-21 · dalam komunikasi. Alat yang digunakan

24

2.4.1.1 Arti Jargon

Sebelum masuk ke pembahasan yang lebih jauh mengenai jargon,

sebelumnya harus diketahui definisi jargon menurut pakar yang mengkajinya.

Jargon merupakan seperangkat istilah-istilah yang dipakai oleh satu kelompok

sosial dan pekerja tapi sering tidak dimengerti oleh masyarakat secara

keseluruhan. Jargon merupakan bahasa untuk tujuan khusus yaitu untuk

identifikasi kelompok untuk membedakan kelompok-kelompok dalam masyarakat

(Mukengko dan Nikitina, 2008:8).

Jargon bisa juga berarti bahasa yang digunakan oleh pelaku tindak kriminal

dan pengguna obat-obat terlarang agar mereka bisa berkomunikasi bebas tanpa

dipahami oleh orang-orang diluar kelompok mereka, supaya kelompok tersebut

dapat merahasiakan topik pembiacaraan mereka. Jargon yang sering digunakan

yaitu dengan membolak-balik sukukatanya memberikan perumpamaan pada suatu

benda yang menyerupai atau tidak sama sekali (hanya sebagi simbol pada suatu

benda).

Jargon dapat diartikan sebagai bahasa percakapan sosial. Jargon memiliki

karakteristik yang menyerupai dengan bahasa setempat dan memiliki kosa kata

dan frasa khusus yang digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi dengan

sesamanya. Hal ini terkait dengan arti jargon secara sederhana yaitu ragam bahasa

(Mukengko dan Nikitina 2005:4-5). Jargon merupakan bahasa yang digunakan

untuk percakapan sosial maka jargon sering muncul sebagai alat untuk

berkomunikasi khusus dalam persamaan minat, kebiasaan, profesi, dan kedudukan

dalam sebuah komunitas.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI Bahasa sebagai Alat Komunikasieprints.umm.ac.id › 37543 › 3 › jiptummpp-gdl-ajinurcahy-50280... · 2018-09-21 · dalam komunikasi. Alat yang digunakan

25

Jargon adalah variasi sosial yang digunakan oleh kelompok-kelompok

soaial tertentu (Chaer dan Agustina 2004:68). Ungkapan ini sering kali tidak dapat

dipahami oleh masyarakat umum dan masyarakat diluar kelompoknya. Namun

ungkapan-ungkapan tersebut tidak bersifat rahasia. Seperti istilah yang digunakan

oleh politikus, ekonomikus, pelaut dan lain-lain dalam berkomunikasi dengan

sesamanya.

Jargon juga merupakan istilah khusus yang digunakan dalam bidang

kehidupan tertentu yang dikemukakan oleh Pateda (1986:86). Jargon merupakan

seperangkat istilah dan ungkapan yang dipakai oleh sekompok sosial dan pekerja

yang sering tidak dimengerti oleh masyarakat dan secara keseluruhan. Jargon

memunculkan kata-kata baru atau kata-kata lama dengan makna baru.

2.4.1.2 Jargon sebagai Salah Satu Bentuk Ragam Bahasa

Selanjutnya akan dijelaskan mengenai posisi-posisi jargon dari beberapa

sumber, Alwasilah (1986:135) memaparkan bahwa jargon sama dengan argot, ada

juga yang membuat perbedaan walau tidak penting. Simak batasan argot sebagai

berikut bahasa khas pencuri. Dipakai juga untuk kosakata teknis atau khusus,

dalam perdagangan, profesi, atau kegiatan lain. Demikian argot ini sinonim

dengan jargon, kita melihat jargon atau argot pada pokoknya mengacu pada

bahasa yang khusus dalam kelompok sosial tertentu. Banyak jargon yang lolos,

lalu masuk pada standar. Tadinya ia dipakai secara terbatas pada kelompok-

kelompok kecil, kemudian berangsur-angsur dimengerti lalu dipergunakan

kelompok besar.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI Bahasa sebagai Alat Komunikasieprints.umm.ac.id › 37543 › 3 › jiptummpp-gdl-ajinurcahy-50280... · 2018-09-21 · dalam komunikasi. Alat yang digunakan

26

Keraf (1987:107) menjelaskan kata jargon mengandung beberapa

pengertian, pertama-tama jargon mengandung makna suatu bahasa, dialek atau

tutur yang dianggap kurang sopan atau aneh. Dalam hal ini, jargon diartikan

sebagai kata-kata teknis atau rahasia dalam suatu bidang ilmu tertentu, dalam

bidang seni, perdagangan, kumpulan rahasia, atau kelompok-kelompok khusus

lainnya. Oleh karena itu jargon merupakan bahasa yang khusus sekali, maka tidak

akan banyak artinya bila dipakai sasaran yang umum.

Menurut Chaer dan Agustina (2004:68), yang dimaksud jargon adalah

variasi sosial yang digunakan seringkali tidak dipahami oleh masyarakat umum

atau masyarakat di luar kelompoknya. Namun, ungkapan tersebut tidak bersifat

rahasia. Lebih lanjut Pateda (1987:70) menjelaskan jargon adalah pemakaian

bahasa dalam setiap bidang kehidupan. Setiap keahlian, jabatan, lingkungan

pekerjaan, masing-masing mempunyai bahasa khusus yang sering tidak

dimengerti oleh kelompok lain.

Dengan demikian yang dimaksud jargon adalah seperangkat istilah-istilah

dalam suatu komunitas atau kelompok sosial yang digunakan dan hanya

dimengerti oleh sipengguna komunitas tersebut yang ada dalam kompetisi Master

Chef Indonesia. Jadi jargon dalam penelitian ini adalah jargon yang digunakan di

kalangan kompetisi di RCTI yaitu Master Chef Indonesia season 3. Adapun telaah

jargon yang digunakan di Master Chef Indonesia season 3 meliputi telaah dari

sudut bentuk, makna dan fungsi yang akan dijelaskan berikutnya.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI Bahasa sebagai Alat Komunikasieprints.umm.ac.id › 37543 › 3 › jiptummpp-gdl-ajinurcahy-50280... · 2018-09-21 · dalam komunikasi. Alat yang digunakan

27

2.4.2 Bentuk Jargon

Jargon merupakan istilah yang digunakan pada suatu bidang. Istilah adalah

kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan konsep,

proses, keadaan atau sifat yang khas dalam bidang tertentu (Mendikbud,

2011:47). Berdasarkan pedoman umum pembentukan istilah di Indonesia,

bentuk istilah dapat dilihat dari proses pembentukan dan sumber istilah

berasal (Mendikbud, 2011: 47-54).

2.4.2.1 Bentuk Jargon berdasarkan Proses Pembentukanya

Berdasarkan proses pembentukan istilah, menurut Ramlan (2001: 28) terdapat

bentuk tunggal dan kompleks, dimana satuan bentuk tunggal adalah satuan

gramatik yang tidak terdiri dari satuan yang lebih kecil lagi sedangkan

bentuk kompleks merupakan satuan gramatik yang mengalami proses

morfologis. Proses morfologis tersebut adalah perimbuhan afiks,

pengulangan, dan pemajemukan. Disisi lain menurut Kridalaksana (1989: 12)

proses morfologis meliputi derivasi zero, afiksasi, reduplikasi, abreviasi

(singkatan), komposisi (perpaduan), dan derivasi balik. Pada abreviasi,

bentuk kependekan dapat dibedakan menjadi singkatan, penggalan, akronim,

kontraksi/peringkasan, dan lambang huruf.

Di dalam penelitian ini teori yang digunakan adalah teori dari

Ramlan untuk bentuk tunggal dan kompleks dan teori Kridalaksana

untuk bentuk abreviasi. Untuk memperjelas bentuk istilah berdasarkan proses

pembentukannya maka akan dipaparkan sebagai berikut.

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI Bahasa sebagai Alat Komunikasieprints.umm.ac.id › 37543 › 3 › jiptummpp-gdl-ajinurcahy-50280... · 2018-09-21 · dalam komunikasi. Alat yang digunakan

28

1) Kata dasar

Kata dasar adalah kata yang menjadi dasar pembentukkan kata. Kata

tersebut masih utuh, belum mengalami perubahan terutama karena

mendapat imbuhan, perulangan, atau pemajemukan. Kata dasar tersebut

dapat berdiri sendiri dan dapat pula menjadi dasar pembentukkan kata

berimbuhan, kata ulang, maupun kata majemuk. Misalnya kata dasar darah,

kata darah merupakan bentuk dasar karena tidak mempunyai satuan yang lebih

kecil lagi.

Kata dasar dalam penelitian ini adalah kata dasar peristilahan, karena

penelitian ini meneliti istilah yang dipakai oleh suatu kelompok atau

bidang tertentu yang bersifat khusus, tetap dan pasti. Kata dasar

peristilahan adalah bentuk bahasa yang dipakai sebagai istilah dengan

tidak mengalami penurunan bentuk, yang dipakai sebagai alas istilah yang

berbentuk turunan (Depdiknas, 1993: 55).

2) Afiksasi

Proses afiksasi adalah peristiwa pembentukan kata dengan

jalan membubuhkan afiks pada bentuk dasar (Muslich, 2010: 38).

Misalnya pembubuhan afiks [meN-] pada bentuk dasar pipet akan menjadi

memipet. Hasil dari pembubuhan afiks tersebut membentuk kata-kata

baru, seperti yang dipaparkan oleh Muslich (2010: 41), bahwa afiks

adalah bentuk kebahasaan terikat yang hanya mempunyai arti gramatikal,

yang merupakan unsur langsung suatu kata, tetapi bukan merupakan

bentuk dasar, yang memiliki kesanggupan untuk membentuk kata-kata baru.

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI Bahasa sebagai Alat Komunikasieprints.umm.ac.id › 37543 › 3 › jiptummpp-gdl-ajinurcahy-50280... · 2018-09-21 · dalam komunikasi. Alat yang digunakan

29

Proses afiksasi terdiri dari lima macam, yaitu awalan (prefiks), imbuhan

tengah (infiks), imbuhan pada akhir kata dasar (sufiks), dan imbuhan terbelah

atau di awal dan diakhir (konfiks dan simulfiks).

3) Reduplikasi

Kata ulang peristilahan adalah istilah yang berupa ulangan kata dasar

seutuhnya atau sebagiannya, dengan atau tanpa pengimbuhan dan

perubahan bunyi. Istilah yang mengungkapkan konsep keanekaan,

kemiripan, kumpulan, pengaburan, atau perampatan (generalisasi) dapat

dibentuk dengan reduplikasi (Depdiknas, 1993: 64).

4) Pemajemukan

Gabungan kata peristilahan adalah istilah yang terbentuk dari

beberapa kata, yang disebut kata majemuk. Menurut Ramlan (2001: 76) kata

majemuk ialah kata yang terdiri dari dua kata sebagai unsurnya. Menurut

Muslich (2010: 57), proses pemajemukan atau komposisi adalah peristiwa

bergabungnya dua morfem dasar atau lebih secara padu dan menimbukan arti

yang relatif baru.

Gabungan kata majemuk dapat ditulis menurut tiga cara yang berikut

sesuai dengan aturan ejaan yang berlaku, yaitu a) gabungan kata yang ditulis

terpisah, misalnya ghost well. b) Gabungan kata ditulis dengan menggunakan

tanda hubung jika dirasa perlu menegaskan pengertian di antara dua unsurnya,

misalnya cami-cami kruncy. c) Gabungan kata yang ditulis serangkai, misalnya

maknyus (Depdiknas, 1993: 65).

5) Abreviasi

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI Bahasa sebagai Alat Komunikasieprints.umm.ac.id › 37543 › 3 › jiptummpp-gdl-ajinurcahy-50280... · 2018-09-21 · dalam komunikasi. Alat yang digunakan

30

Abreviasi adalah proses penanggalan satu atau beberapa bagian

leksem atau kombinasi leksem sehingga menjadikan bentuk baru yang

berstatus kata (Kridalaksana, 1989: 12). Jenis-jenis abreviasi adalah 1)

singkatan: hasil pemendekan dieja huruf demi huruf, 2) penggalan:

pemendekan dengan mengekalkan salah satu leksem, 3) akronim: hasil

pemendekan yang ditulis dan dilafalkan sebagai sebuah kata, 4) kontaksi:

pemendekan dengan meringkaskan leksem dasar atau gabungan leksem,

5) lambang huruf: pemendekan yang menghasilkan satu huruf atau lebih

yang menggambarkan konsep dasar kuantitas, satuan atau unsur.

2.4.2.2 Bentuk Jargon Berdasarkan Sumber Istilah atau Asal Bahasa

Bentuk suatu istilah juga dapat dilihat berdasarkan sumber istilah. Sumber

istilah di Indonesia digolongkan menjadi tiga macam, yaitu kosa kata bahasa

Indonesia, bahasa serumpun, dan bahasa asing (Mendikbud, 2011: 50-51).

2.4.2.2.1 Kosakata bahasa Indonesia

Kata Indonesia yang dapat dijadikan bahan istilah adalah kata umum,

baik kata yang lazim maupun kata yang tidak lazim yang memenuhi salah

satu syarat atau lebih yang berikut ini.

1) Kata yang dengan tepat mengungkapkan makna konsep, proses,

keadaan atau sifat yang dimaksudkan.

2) Kata yang lebih singkat daripada yang lain yang berujukan sama,

seperti gulma jika dibandingkan dengan tumbuhan pengganggu,

suaka (politik) dibanding dengan perlindungan (politik).

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI Bahasa sebagai Alat Komunikasieprints.umm.ac.id › 37543 › 3 › jiptummpp-gdl-ajinurcahy-50280... · 2018-09-21 · dalam komunikasi. Alat yang digunakan

31

3) Kata yang tidak bernilai rasa (konotasi) buruk dan yang sedap

didengar (eufonik), seperti pramuria jika tidak dibandingkan

dengan hostes, tunakarya dibandingkan dengan pengangguran.

Istilah dapat juga berupa kata umum yang diberikan makna baru

atau makna khusus dengan jalan menyempitkan atau meluaskan makna

asalnya. Misalnya: berumah dua, gaya, pejabat teras garam, dan lain

sebagainya.

2.4.2.2.2 Kosakata bahasa serumpun

Kosakata bahasa serumpun digunakan jika di dalam Bahasa Indonesia

tidak ditemukan istilah yang dengan tepat dapat mengungkapkan konsep, proses,

keadaan atau sifat yang dimaksudkan. Kosakata bahasa serumpun yang

digunakan baik yang lazim maupun yang tidak lazim,asalkan memenuhi ketiga

syarat dalarn kosakata Bahasa Indonesia boleh digunakan, misalnya kata

gambut, nyeri, timbel, dan lain sebagainya.

2.4.2.2.3 Kosakata bahasa asing

Kosakata bahasa asing digunakan jika dalam bahasa indonesia maupun

bahasa serumpun tidak ditemukan istilah yang tepat, maka bahasa asing dapat

dijadikan sumber peristilahan Indonesia. Istilah baru dapat dibentuk dengan

jalan menerjemahkan, menyerap, dan menyerap sekaligus menerjemahkan istilah

asing.

1) Penerjemah istilah asing

Istilah baru dapat dibentuk dengan menerjemahkan istilah asing,

misalnya: main course (masakan pembuka). Di dalam penerjemahan istilah

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI Bahasa sebagai Alat Komunikasieprints.umm.ac.id › 37543 › 3 › jiptummpp-gdl-ajinurcahy-50280... · 2018-09-21 · dalam komunikasi. Alat yang digunakan

32

asing perlu diperhatikan kesamaan dan kepadanan konsep bukan kemiripan

bentuk luarnya atau makna harafiahnya,contohnya gallery→tempat

penyimpanan bahan.

2) Penyerapan istilah asing

Demi memudahkan pengalihan antarbahasa dan keperluan masa

depan, pemasukan istilah asing, yang bersifat intenasional, melalui proses

penyerapan dapat dipertimbangkan jika salah satu syarat atau lebih dapat

dipenuhi. Syarat tersebut antara lain.

a. Istilah serapan yang dipilih lebih cocok karena konotasinya.

b. Istilah serapan yang dipilih lebih singkatjika dibandingkan dengan

terjemahan Indonesianya.

c. Istilah serapan yang dipilih dapat mempermudah tercapainya

kesepakatan jika istilah Indonesia terlalu banyak sinonimnya.

Proses penyerapan dapat dilakukan dengan atau tanpa pengubahan

yang berupa penyesuaian ejaan dan lafal. Contoh: speed, acidic, dan imunity.

3) Penyerapan dan penerjemahan sekaligus

Istilah bahasa Indonesia dapat dibentuk dengan jalan menyerap

dan menerjemahkan istilah asing sekaligus. Contoh : rasanya strong, super

cantik, dan fish timbal.

Dari beberapa pendapat yang dipaparkan, dapat disimpulkan

bahwa bentuk jargon dapat digolongkan menjadi dua yaitu berdasarkan

proses pembentukannya dan berdasarkan sumber istilah. Berdasarkan proses

pembentukannya jargon dapat berupa bentuk tunggal, bentuk kompleks

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI Bahasa sebagai Alat Komunikasieprints.umm.ac.id › 37543 › 3 › jiptummpp-gdl-ajinurcahy-50280... · 2018-09-21 · dalam komunikasi. Alat yang digunakan

33

(afiksasi, reduplikasi, kata majemuk), dan abreviasi (singkatan, penggalan,

akronim, kontraksi atau peringkasan, dan lambang huruf) sedangkan

berdasarkan sumber istilah, jargon dapat berasal dari kosa kata bahasa

Indonesia, bahasa serumpun, dan bahasa asing (terjemahan, penyerapan, dan

kata asing).

2.4.3 Makna Jargon

Bahasa adalah perpaduan antara bentuk dan makna. Bentuk bahasa

merupakan sistem lambang yang digunakan oleh pemakai bahasa untuk

menyampaikan apa saja yang ada di dalam benak dan pikirannya kepada orang

lain agar orang tersebut bisa mengetahui, memahami dan memberikan respon

tertentu (Santoso, 2003: 9). Makna merupakan konsep, gagasan, ide, atau

pengertian yang berada secara padu bersama satuan kebahasaan yang menjadi

penandanya (Santoso, 2003: 9).

Menurut Chaer (2002: 60-77), terdapat beberapa jenis makna dalam

bidang semantik, diantaranya adalah sebagai berikut.

1) Makna leksikal adalah makna yang sebenarnya, makna yang sesuai

dengan hasil indra kita atau makna apa adanya, atau makna di dalam kamus.

Makna leksikal merupakan makna dasar kata-kata terlepas dari konteks

penggunaannya (Santoso, 2003: 17). Misalnya kata pensil bermakna

leksikal sejenis alat tulis yang terbuat dari kayu dan arang.

2) Makna gramatikal adalah makna yang timbul akibat bertemunya unsur

bahasa yang satu dengan unsur bahasa yang lain dalam sebuah konstruksi,

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI Bahasa sebagai Alat Komunikasieprints.umm.ac.id › 37543 › 3 › jiptummpp-gdl-ajinurcahy-50280... · 2018-09-21 · dalam komunikasi. Alat yang digunakan

34

baik kontruksi morfologis maupun sintaksis (Santoso, 2003: 17). Makna

gramatikal di sini digunakan untuk menyatakan makna-makna dalam

kontruksi morfologis saja, menginggat data yang digunakan sebatas kata.

Kontruksi morfologis yang dimaksud adalah afiksasi, reduplikasi, dan kata

majemuk.

3) Makna kontekstual adalah makna sebuah leksem atau kata yang berada di

dalam suatu konteks.

4) Denotatif adalah makna asli, makna asal atau makna sebenarnya yang

dimiliki oleh sebuah kata. Jadi, makna denotatif ini sebenarnya sama dengan

makna leksikal. Makna konotatif adalah makna yang tidak sebenarnya.

5) Makna konseptual adalah makna yang dimiliki oleh sebuah kata terlepas

dari konteks atau asosiasi apapun, sedangkan makna asosiatif adalah makna

yang dimiliki sebuah leksem atau kata berkenaan dengan adanya hubungan

kata itu dengan sesuatu yang berada di luar bahasa.

6) Makna istilah adalah makna pasti, jelas, dan tidak meragukan, meskipun

tanpa konteks kalimat. Sebuah kata termasuk dalam makna istilah jika

hanya digunakan pada bidang keilmuan atau kegiatan tertentu.

7) Makna idiom adalah satuan ujaran yang maknanya tidak dapat diramalkan

dari makna unsur-unsurnya, baik secara leksikal maupun gramatikal.

Dari beberapa jenis makna yang sudah dipaparkan, maka jargon Master

Chef Indonesia Season 3 termasuk dalam makna gramatikal dan makna istilah.

Istilah yang digunakan dalam Master Chef Indonesia Season 3 berbaur dengan

suatu tayangan yang harus menunjukan sesuatu yang menarik dan aktraktif, dari

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI Bahasa sebagai Alat Komunikasieprints.umm.ac.id › 37543 › 3 › jiptummpp-gdl-ajinurcahy-50280... · 2018-09-21 · dalam komunikasi. Alat yang digunakan

35

sebab itulah jargon yang terdapat mengandung makna yang beragam karena di

pengaruhi oleh percampuran bahasa asing, contoh: rasanya strong (rasanya

kuat), Serta dipengaruhi konteks istilah asli atau murni, contoh: golden ticket

(tiket emas), main course (masakan pembuka), dan istilah ini tidak digunakan

dibidang hukum.

2.4.4 Fungsi pemakaian Istilah Jargon

Pateda (1990:1) berpendapat bahwa bahasa berperan untuk

mengekspresikan sesuatu yang ada di dalam pikiran manusia dalam usaha

berinteraksi dengan lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, dalam konteks sosial

eksistensi bahasa tidak dapat diabaikan begitu saja karena dengan bahasa manusia

dapat mengungkapkan aspek-aspek sosial yang dijumpai ketika berinteraksi

dengan lingkungan sosialnya. Bahasa hanya hidup berkat adanya aktivitas

berbicara pada manusia atau anggota pemakai bahasa.

Menurut Halliday (1994:20) kata „fungsi‟ sama halnya dengan

„penggunaan‟. Orang melakukan sesuatu dengan media bahasa, antara lain dengan

cara bertutur dan menulis, mendengarkan dan membaca, dengan harapan

mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam menafsirkan fungsi bahasa bukan hanya

sebatas pada penggunaan saja, melainkan pada sistem makna.

Fungsi bahasa berdasarkan makna antarpelibat menurut

Halliday (1994:20) berarti membicarakan fungsi dalam proses interaksi. Fungsi

bahasa berdasar pelibat ditafsirkan sebagai sarana untuk berbuat. Di dalam

makna antarpelibat kalimat bukan hanya menyatakan kenyataan

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI Bahasa sebagai Alat Komunikasieprints.umm.ac.id › 37543 › 3 › jiptummpp-gdl-ajinurcahy-50280... · 2018-09-21 · dalam komunikasi. Alat yang digunakan

36

sesungguhnya, melainkan juga menyatakan interaksi antara pembicara dan

pendengar.

Hubungan antara orang-orang yang terlibat dalam mengungkapkan

maksud dan tujuannya memiliki varian tutur yang bermacam-macam.

Misalnya, menyatakan perintah (command), permintaan, tawaran, atau

persetujuan. Sehubungan dengan kajian mengenai fungsi bahasa jargon, maka

digunakan teori Halliday. Halliday (melalui Pranowo, 1996: 93)

mengemukakan tujuh fungsi bahasa yaitu fungsi instrumental, regulasi,

representasi, interaksi, perorangan, heuristik, dan imajinatif. Berikut fungsi

bahasa antarpelibat yang dikemukakan oleh Halliday.

1) Fungsi instrumental

Pada fungsi instrumental, bahasa berfungsi menghasilkan kondisi-

kondisi tertentu dan menyebabkan terjadinya peristiwa-peristiwa tertentu.

Fungsi instrumental yakni fungsi bahasa yang dilihat dari segi pendengar

atau lawan bicara. Dalam hal ini bahasa mengatur tingkah laku pendengar.

Di sini bahasa tidak hanya membuat si pendengar melakukan sesuatu, tetapi

melakukan kegiatan yang sesuai dengan yang diinginkan si pembicara. Hal

ini dapat dilakukan si penutur dengan menggunakan kalimat-kalimat yang

menyatakan perintah, permohonan, himbauan, permintaan, pemberian

perhatian maupun rayuan.

2) Fungsi regulasi

Pada fungsi regulasi, bahasa berfungsi sebagai pengawas, pengendali,

atau pengatur peristiwa atau berfungsi untuk mengendalikan serta mengatur

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI Bahasa sebagai Alat Komunikasieprints.umm.ac.id › 37543 › 3 › jiptummpp-gdl-ajinurcahy-50280... · 2018-09-21 · dalam komunikasi. Alat yang digunakan

37

orang lain. Tuturannya dapat berupa bentuk larangan, ancaman, peraturan,

persetujuan, penolakan atau perjanjian.

3) Fungsi representasi

Pada fungsi representasi, bahasa berfungsi untuk membuat pernyataan-

pernyataan, menyampaikan fakta-fakta dan pengetahuan, menjelaskan, atau

melaporkan realitas yang sebenamya sebagaimana yang dilihat atau dialami

orang. Bila dilihat dari segi topik ujaran maka bahasa berfungsi representational.

Di sini bahasa berfungsi sebagai alat untuk membicarakan objek atau peristiwa

yang ada di sekeliling penutur atau yang ada dalam budaya pada umumnya.

4) Fungsi interaksional

Pada fungsi interaksional, bahasa berfungsi menjamin dan memantapkan

ketahanan dan keberlangsungan komunikasi serta menjalin interaksi sosial.

Keberhasilan interaksi ini menuntut pengetahuan secukupnya mengenai

logat, jargon, lelucon sebagai bumbu komunikasi, cerita rakyat (folklore), adat-

istiadat dan budaya setempat (termasuk didalamnya tatakrama pergaulan).

5) Fungsi heuristik

Fungsi ini melibatkan penggunaan bahasa untuk memperoleh ilmu

pengetahuan sebanyak-banyaknya dan mempelajari seluk-beluk lingkungannya.

Fungsi ini mengingatkan dengan apa yang sering disebut pertanyaan, sebab

fungsi ini sering disampaikan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan

yang menuntut jawaban.

6) Fungsi personal

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI Bahasa sebagai Alat Komunikasieprints.umm.ac.id › 37543 › 3 › jiptummpp-gdl-ajinurcahy-50280... · 2018-09-21 · dalam komunikasi. Alat yang digunakan

38

Fungsi ini memberi kesempatan kepada pembicara untuk

mengekspresikan perasaan, emosi pribadi, serta reaksi-reaksi yang

mendalam. Dalam hal ini bahasa yang dipakai untuk berkomunikasi biasanya

menunjukkan kepribadian seseorang. Dari bahasa yang dipakai oleh

seseorang maka akan diketahui apakah dia sedang marah, jengkel, sedih,

gembira, dan sebagainya.

7) Fungsi imajinatif

Bahasa berfungsi sebagai pencipta sistem, gagasan, atau kisah yang

imajinatif. Fungsi ini biasanya untuk mengisahkan cerita-cerita,

dongeng-dongeng, membacakan lelucon, atau menuliskan cerpen, novel, dan

sebagainya. Melalui bahasa kita bebas menciptakan mimpi-mimpi yang

mustahil sekalipun jika yang kita inginkan memang seperti itu.

Dengan bahasa kita mengekspresikan perasaan dalam bentuk puisi yang

indah.

2.5 Master Chef Indonesia

Acara tersebut adalah kelanjutan dari acara realitas Master Chef Indonesia

yang mengalami masa tayang pada tahun 2012. Audisi dimulai bulan Maret 2012.

Pada musim ini, posisi Vindex Tengker sebagai juri digantikan oleh Degan

Septoadji, sedangkan Rinrin Marinka dan Juna Rorimpandey tetap menjadi juri.

Pemenang dalam acara ini adalah Desi, peserta asal Sungai Liat, Bangka,

Kep.Bangka Belitung dan menjadi Master Chef Kedua dalam kompetisi ini.

Masterchef menyajikan tiga sesi yaitu:

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI Bahasa sebagai Alat Komunikasieprints.umm.ac.id › 37543 › 3 › jiptummpp-gdl-ajinurcahy-50280... · 2018-09-21 · dalam komunikasi. Alat yang digunakan

39

1) Sesi pertama

Setiap peserta mengadukan masakan secara individu. Kemudian, peserta yang

memenangkan tantangan akan mendapatkan reward/keuntungan dalam sesi

selanjutnya. Tantangan dalam sesi ini adalah:

1. Mystery Box: kontestan harus membuat masakan dari bahan-bahan yang

ada di dalam kotak.

2. Multi Mystery Box: peserta bisa membuat masakan dengan 1 bahan tapi 2

masakan

3. Signature Dish: kontestan harus membuat masakan dengan tema tertentu.

4. Popstar Challenge: kontestan membuat masakan kesukaan bintang tamu.

5. One Core Ingridient: kontestan harus membuat hidangan dengan satu

bahan dasar yang telah ditentukan.

2) Sesi kedua (babak peserta eliminasi)

Setiap peserta mengadukan memasak secara individu atau kelompok. Untuk

kelompok, seluruh peserta dibagi menjadi 2 tim, yaitu Tim Merah dan Tim

Biru. Peserta atau tim yang memperoleh nilai tidak memuaskan akan masuk

babak eliminasi. Tantangan dalam sesi ini adalah:

1. Duel Captain Challenge: kapten dari sebuah tim akan bertanding

memasak dengan kapten dari tim yang lain.

2. Offsite Challenge: tantangan yang dilakukan di luar Galeri MasterChef.

3. Team Challenge: kontestan dibagi menjadi 2 tim atau lebih, tim-tim

tersebut diadu memasak di dalam Galeri MasterChef.

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI Bahasa sebagai Alat Komunikasieprints.umm.ac.id › 37543 › 3 › jiptummpp-gdl-ajinurcahy-50280... · 2018-09-21 · dalam komunikasi. Alat yang digunakan

40

4. Pro Chef Challenge: salah satu kontestan berhadapan dengan seorang chef

profesional. Apabila berhasil menang, kontestan akan mendapatkan hadiah

5. Pressure Test: babak eliminasi.

3) Sesi ketiga (babak eliminasi)

Setiap peserta mengadukan memasak secara individu. Satu peserta yang

mendapatkan nilai yang tidak memuaskan akan dieliminasi. Tantangan dalam

sesi ini adalah:

1) Spike Elimination: kontestan mengikuti babak eliminasi tetapi bukan

tantangan memasak, melainkan memilih salah satu kontestan yang

menurutnya harus dikeluarkan.

2) Duel Black Team: Kontestan terbawah bertanding duel dengan salah satu dari

Black Team. Jika kontestan menang maka akan tetap mempertahankan

posisinya dan Black Team akan tereliminasi. Namun jika Black Team yang

menang maka akan bertukar posisi dengan kontestan tersebut.

3) Black Team Royal Battle: Kontestan terbawah bertanding duel dengan

seluruh anggota Black Team. Pemenang akan bertahan dalam kompetisi dan

yang kalah akan tereliminasi.

4) Duplication Test: kontestan harus menduplikasi masakan tertentu dari segi

presentasi dan rasa.

5) Invention Test: kontestan harus menyiapkan sebuah hidangan hasil kreasi

baru dari bahan yang ada.

6) Taste Test: tantangan menebak bahan dalam suatu masakan.

7) Final Test: penentuan juara/ kontestan yang masuk ke tahap berikutnya.