24
7 Bab II LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN TEORI II.1 Teori II.1.1 Pengertian Bank Pengertian bank menurut UU No.10 tahun 1998 tentang perubahan UU No.7 tahun 1992 tentang perbankan, bab 1 pasal 1 ayat 2, mengatakan sebagai berikut: “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”. Bank menurut PSAK No.31 (revisi 2000) dalam standar akuntansi keuangan (2004:31.1) menyatakan,” bank adalah lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang memerlukan dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran”. Sementara itu, Kasmir (2002) mendefinisikan bank sebagai berikut: “Bank adalah perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Kegiatan utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya. Menurut Hasibuan (2006), bank pada dasarnya merupakan perantara Surplus Spending Unit (SSU) dengan Defisit Spending Unit (DSU), usaha pokok bank didasarkan atas empat hal pokok, yaitu : 1. Denomination Divisibility, artinya bank menghimpun dana dari SSU yang masing- masing nilainya relatif kecil tetapi secara keseluruhan jumlahnya akan besar dengan

Bab II LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN TEORI II.1 Teori …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00071-AK Bab II.pdfBerdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan tugas bank adalah menghimpun

  • Upload
    hathu

  • View
    220

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab II LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN TEORI II.1 Teori …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00071-AK Bab II.pdfBerdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan tugas bank adalah menghimpun

7

Bab II

LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN TEORI

II.1 Teori

II.1.1 Pengertian Bank

Pengertian bank menurut UU No.10 tahun 1998 tentang perubahan UU No.7

tahun 1992 tentang perbankan, bab 1 pasal 1 ayat 2, mengatakan sebagai berikut: “Bank

adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk kredit dan

bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.

Bank menurut PSAK No.31 (revisi 2000) dalam standar akuntansi keuangan

(2004:31.1) menyatakan,” bank adalah lembaga yang berperan sebagai perantara

keuangan antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang memerlukan dana, serta

sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran”.

Sementara itu, Kasmir (2002) mendefinisikan bank sebagai berikut: “Bank

adalah perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu

berkaitan dalam bidang keuangan. Kegiatan utama bank adalah menghimpun dana dari

masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan

jasa bank lainnya.

Menurut Hasibuan (2006), bank pada dasarnya merupakan perantara Surplus

Spending Unit (SSU) dengan Defisit Spending Unit (DSU), usaha pokok bank

didasarkan atas empat hal pokok, yaitu :

1. Denomination Divisibility, artinya bank menghimpun dana dari SSU yang masing-

masing nilainya relatif kecil tetapi secara keseluruhan jumlahnya akan besar dengan

Page 2: Bab II LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN TEORI II.1 Teori …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00071-AK Bab II.pdfBerdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan tugas bank adalah menghimpun

8

demikian bank dapat memenuhi permintaan DSU yang membutuhkan dana tersebut

dalam bentuk kredit.

2. Maturity Flexibility, artinya bank dalam menghimpun dana menyelenggarakan

bentuk-bentuk simpanan yang bervariasi jangka waktu dan penarikannya, seperti

deposito berjangka, buku tabungan.

3. Liquidity Transformation, artinya dana yang disimpan oleh para penabung (SSU)

kepada bank umumnya bersifat liquid. Karena itu, SSU dapat dengan mudah dicairkan

sesuai dengan bentuk tabungannya.

4. Risk Diversification, artinya bank dalam menyalurkan kredit kepada banyak pihak

atau debitur dan sektor-sektor ekonomi yang beraneka macam sehingga risiko yang

dihadapi bank dengan cara menyebarkan kredit semakin kecil.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan tugas bank adalah

menghimpun dana dari masyarakat, memberikan kredit kepada pihak yang memerlukan

dana, dan memperlancar lalu lintas pembayaran dari masyarakat.

II.1.2 Sumber-sumber dana bank

Menurut Kasmir (2002), sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam

memperoleh dana dalam rangka membiayai kegiatan operasinya. Dana yang bersumber

dari bank itu sendiri : modal sendiri, yaitu setoran modal dari para pemegang sahamnya.

Apabila saham belum habis terjual, maka akan dijual kepada pemegang saham lama

untuk mencari dana. Secara garis besar dapat disimpulkan pencarian dana sendiri terdiri

dari:

1. Setoran modal dari pemegang saham.

Page 3: Bab II LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN TEORI II.1 Teori …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00071-AK Bab II.pdfBerdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan tugas bank adalah menghimpun

9

2. Cadangan-cadangan laba bank tahun lalu yang tidak dibagi kepada para pemegang

sahamnya.

3. Laba bank yang belum dibagikan pada tahun yang bersangkutan.

Keuntungan dari sumber dana sendiri adalah tidak perlu membayar bunga yang

relatif lebih besar daripada meminjam ke lembaga lain. Dana yang berasal dari

masyarakat luas : simpanan giro, simpanan tabungan, dan deposito

1. Simpanan giro merupakan dana murah bagi bank, karena bunga atau balas jasa

dibayar paling murah jika dibandingkan dengan simpanan tabungan dan simpanan

deposito.

2. Simpanan tabungan dan simpanan deposito disebut dana mahal, hal ini disebabkan

bunga yang dibayar kepada pemegangnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan

jasa giro.

Dana yang bersumber dari lembaga lain :

1. Kredit likuiditas dari Bank Indonesia merupakan kredit yang diberikan bank

Indonesia kepada bank-bank yang mengalami likuiditas.

2. Pinjaman antar bank biasanya pinjaman yang diberikan kepada bank yang

mengalami kalah kliring di dalam lembaga kliring.

3. Pinjaman dari bank-bank luar negeri merupakan pinjaman yang diperoleh oleh

perbankan dari pihak luar negeri.

4. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU). Pihak perbankan menerbitkan SPBU kemudian

diperjualbelikan kepada pihak yang berminat.

Page 4: Bab II LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN TEORI II.1 Teori …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00071-AK Bab II.pdfBerdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan tugas bank adalah menghimpun

10

II.1.2.1 Simpanan Giro

Menurut Undang-undang perbankan No 10 tahun 1998 tanggal 10 November

1998 giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan

menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara

pemindahbukuan. Pengertian simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat

kepada bank dalam bentuk giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan atau

yang dapat dipersamakan dengan itu.

Sedangkan pengertian penarikan adalah diambilnya uang tersebut dari rekening

giro sehingga menyebabkan giro tersebut berkurang yang ditarik secara tunai maupun

ditarik secara non tunai. Jenis-jenis saran untuk menarik dana penarikan yang tertanam

di rekening giro adalah sebagai berikut:

1. Cek (cheque)

Cek merupakan surat perintah tanpa syarat dari nasabah kepada bank yang

memelihara rekening giro nasabah tersebut, untuk membayar sejumlah uang kepada

pemegang cek tersebut. Artinya bank harus membayar kepada siapa saja yang membawa

cek ke bank yang memelihara rekening nasabah yang diuangkan sesuai dengan

persyaratan yang telah ditetapkan baik secara tunai maupun pemindahbukuan.

2. Bilyet giro

Bilyet giro merupakan surat perintah dari nasabah kepada bank yang memelihara

rekening giro nasabah tersebut untuk memindahbukuan sejumlah uang dari rekening

yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya pada bank yang

sama atau bank lainnya. Pemindahbukuan pada rekening bank yang bersangkutan

artinya dipindahkan dari rekening nasabah si pemberi bilyet giro kepada nasabah

Page 5: Bab II LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN TEORI II.1 Teori …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00071-AK Bab II.pdfBerdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan tugas bank adalah menghimpun

11

penerima bilyet giro. Sebaliknya jika dipindahbukukan ke rekening di bank yang lain

maka harus melalui proses kliring ke bank lain.

3. Alat pembayaran lainnya

Adalah surat perintah kepada bank yang dibuat secara tertulis pada kertas yang

ditandatangani oleh pemegang rekening atau kuasanya untuk membayar sejumlah uang

tertentu kepada pihak lain pada bank yang sama atau bank lain. Surat perintah ini dapat

bersifat tunai atau pemindahbukuan. Apabila surat perintah pembayaran ditunjukkan

melalui proses kliring. Apabila ditujukan kepada bank yang sama maupun lain di lain

kota, maka lewat fasilitas transfer.

II.1.3 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Munawir (2004), laporan keuangan merupakan ikhtisar mengenai

keadaan keuangan suatu bank pada suatu periode tertentu. Secara umum ada empat

bentuk laporan keuangan yang pokok yang dihasilkan perusahaan yaitu laporan neraca,

laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan aliran kas. Dari keempat

laporan tersebut hanya 2 macam yang umum digunakan untuk analisis, yaitu laporan

neraca, dan laporan laba rugi.

Menurut Munawir (2004), analisis laporan keuangan merupakan analisis

mengenai kondisi keuangan suatu bank yang melibatkan neraca dan laporan laba rugi.

Neraca suatu bank menggambarkan jumlah kekayaan, kewajiban, dan modal dari bank

tersebut pada saat tertentu. Neraca biasanya disusun pada akhir tahun pembukuan (31

Desember). Kekayaan atau harta disajikan pada sisi aktiva, sedangkan kewajiban atau

hutang dan modal disajikan pada sisi pasiva.

Page 6: Bab II LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN TEORI II.1 Teori …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00071-AK Bab II.pdfBerdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan tugas bank adalah menghimpun

12

Laporan Laba Rugi suatu bank menggambarkan jumlah penghasilan atau

pendapatan dan biaya dari bank tersebut pada periode tertentu. Sebagaimana halnya

dengan neraca, laporan laba rugi biasanya disusun setiap akhir tahun pembukuan (31

Desember). Dalam laporan laba rugi, disusun jumlah pendapatan dan jumlah biaya yang

terjadi selama satu tahun yaitu mulai tanggal 1 Januari - 31 Desember. Apabila jumlah

pendapatan melebihi jumlah biaya akan menghasilkan laba, sedangkan apabila jumlah

pendapatan lebih kecil dari jumlah biaya maka perusahaan mengalami kerugian.

Tujuan penyusunan laporan keuangan suatu bank secara umum adalah sebagai

berikut:

1. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah aktiva, kewajiban dan modal bank

pada waktu tertentu.

2. Memberikan informasi tentang hasil usaha yang tercermin dari pendapatan yang

diperoleh dan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam periode tertentu.

3. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi dalam aktiva,

kewajiban dan modal suatu bank.

4. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen bank dalam suatu periode.

Dengan demikian laporan keuangan disamping menggambarkan kondisi

keuangan suatu bank juga untuk menilai kinerja manajemen bank yang bersangkutan.

Penilaian kinerja manajemen akan menjadi dasar apakah manajemen berhasil atau tidak

dalam melaksanakan kebijakan yang telah digariskan dalam bidang manajemen

keuangan khususnya dan hal ini akan dapat tergambar dari laporan keuangan yang

disusun oleh pihak manajemen bank yang bersangkutan dan memiliki kepentingan.

Page 7: Bab II LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN TEORI II.1 Teori …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00071-AK Bab II.pdfBerdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan tugas bank adalah menghimpun

13

II.1.4 Pihak-Pihak yang Berkepentingan terhadap Laporan Keuangan

Banyak pihak yang mempunyai kepentingan untuk mengetahui lebih mendalam

tentang laporan keuangan oleh perusahaan. Masing-masing pihak mempunyai

kepentingan dan tujuan tersendiri terhadap laporan keuangan yang dikeluarkan oleh

perusahaan. Ada beberapa pihak yang mempunyai kepentingan terhadap laporan

keuangan, antara lain: masyarakat, pemilik perusahaan, pemerintah, perpajakan,

karyawan, dan manajemen bank.

1. Masyarakat

Bagi masyarakat luas merupakan suatu jaminan terhadap uang yang disimpan di

bank. Jaminan ini diperoleh dari laporan keuangan yang ada dengan melihat angka-

angka yang ada di laporan keuangan. Dengan adanya laporan keuangan, pemilik dana

dapat mengetahui kondisi bank bersangkutan. Selain itu dengan diumumkannya laporan

keuangan secara luas, maka bonafiditas dari bank yang bersangkutan akan diketahui

dengan mudah, sehingga bagi calon debitur akan dapat memilih bank mana yang akan

mampu membiayai proyeknya.

2. Pemilik/Pemegang Saham

Bagi pemegang saham sebagai pemilik, memiliki kepentingan terhadap laporan

keuangan untuk kemajuan perusahaan dalam menciptakan laba dan pengembangan

usaha bank tersebut. Jika dianggap tidak memuaskan maka kemungkinan manajemen

yang ada sekarang segera akan diganti dan sebaliknya. penilaian pemegang saham akan

lebih ditekankan pada kemampuan manajemen dalam mengembangkan modalnya untuk

memperoleh laba yang rasional, dan kemampuan manajemen bank yang bersangkutan

dalam mendukung perkembangan usahanya dalam suatu periode tertentu.

Page 8: Bab II LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN TEORI II.1 Teori …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00071-AK Bab II.pdfBerdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan tugas bank adalah menghimpun

14

3. Pemerintah

Bagi pemerintah, baik bank pemerintah maupun bank swasta adalah untuk

mengetahui kemajuan dan kepatuhan bank dalam melaksanakan kebijakan moneter dan

pengembangan sektor-sektor industri tertentu. Mengingat kedudukannya yang sangat

strategis tersebut tidaklah mengherankan apabila Bank Indonesia merasa perlu

mengadakan pengawasan dan pembinaan yang intensif terhadap bank-bank pemerintah

maupun bank-bank swasta. Bahkan jika perlu akan ikut campur tangan langsung apabila

ada suatu bank mengalami berbagai kesulitan yang serius, dan sudah tentu hal ini pula

cukup melegakan para penyimpan dana.

4. Perpajakan

Pihak pajak akan dapat lebih mudah menjalankan tugasnya dalam menetapkan

besarnya pajak perseroan bagi bank yang bersangkutan, dengan mempelajari laporan

keuangan yang telah diumumkan. Hal ini karena laba bank yang bersangkutan akan

terlihat jelas dari laporan laba rugi. Selain dari itu dapat untuk mengukur kewajaran laba

atau rugi yang diumumkan tersebut, pihak pajak juga akan dapat membandingkanya

dengan bank-bank lain yang sejenis sehingga kewajaran laba dapat diukur.

5. Karyawan

Karyawan berkepentingan untuk mengetahui kondisi keuangan bank, sehingga

mereka juga merasa perlu mengharapkan peningkatkan kesejahteraan apabila bank

memperoleh keuntungan dan sebaliknya. Hal ini dikarenakan bank sebagai perusahaan

jasa memang selayaknya kesejahteraan para karyawan harus mendapatkan perhatian

yang lebih, mengingat para karyawan tersebut merupakan faktor produksinya yang

utama. Di samping itu dengan mengetahui perkembangan keuangannya para karyawan

Page 9: Bab II LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN TEORI II.1 Teori …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00071-AK Bab II.pdfBerdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan tugas bank adalah menghimpun

15

juga berkepentingan terhadap penghasilan yang diterimanya tiap akhir tahun apakah

sudah sepadan dengan pengorbanan yang diberikan kepada bank di mana dia bekerja.

6. Manajemen Bank

Untuk menilai kinerja manajemen bank dalam mencapai target-target yang telah

ditetapkan. Kemudian juga untuk menilai kinerja manajemen dalam mengelola sumber

daya yang dimilikinya.

II.1.5 Laba

Financial Accounting Standart Boards (FASB) mendefinisikan laba kedalam

beberapa definisi yaitu Earning menitikberatkan pada apa yang telah diterima atau

diharapkan untuk diterima oleh suatu entitas dari suatu output (pendapatan) dan apa

yang telah dikorbankan untuk mengahasilkan output tersebut (biaya). Earning juga

mencakup transaksi tambahan atau insidentil dari entitas tersebut dan efek dari kejadian

dan keadaan lain yang bermula dari lingkungan (laba dan rugi).

Laba merupakan perbedan antara pendapatan dalam suatu periode dan biaya

yang dikelurkan untuk mendatangkan laba. Secara umum, kinerja perusahaan dapat

dinilai dari kemampuan manajemen dalam memperoleh laba (SFAC No.1). Pelaporan

laba bertujuan memberikan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang

berkepentingan dalam laporan keuangan yang secara lebih spesifik mencakup :

1. kebutuhan untuk membedakan antara modal yang diinvestasikan dan laba, antara

saham dan arus kas, sebagai bagian dari proses deskriptif akuntansi.

2. penggunaan laba sebagai pengukur efisiensi manajemen.

3. penggunaan angka laba historis untuk membantu maramalkan masa depan dari

perusahaan atau pembagian dividen masa depan.

Page 10: Bab II LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN TEORI II.1 Teori …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00071-AK Bab II.pdfBerdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan tugas bank adalah menghimpun

16

4. penggunaan laba sebagai pengukur pencapaian dan sebagai pedoman pengambilan

keputusan manajerial masa depan.

5. penggunaan laba sebagai dasar untuk perpajakan.

6. penggunaan laba sebagai alat pengatur perusahaan yang terikat pada kepentingan

publik.

7. penggunaan angka laba oleh ekonomi dalam mengevaluasi alokasi sumber daya.

Adanya pertumbuhan laba yang terus meningkat dari tahun ke tahun akan

memberikan informasi positif mengenai kinerja perusahaan. Pertumbuhan laba

perusahaan yang baik mencerminkan bahwa kinerja perusahaan juga baik karena laba

merupakan ukuran kinerja dari suatu perusahaan, maka semakin tinggi laba yang dicapai

perusahaan, mengindikasikan semakin baik kinerja perusahaan. Dengan demikian

apabila rasio keuangan perusahaan baik maka pertumbuhan laba perusahaan juga baik.

Pertumbuhan laba dinyatakan dalam rumus sebagai berikut :

Pertumbuhan Laba = ebelumnyaLabaTahunS

ebelumnyaLabaTahunSniLabaTahunI −

II.1.6 Analisis Rasio Keuangan Bank

Mengingat ada kekhususan kegiatan usaha perbankan dibandingkan usaha

manufaktur pada umumnya, maka oleh Bank Indonesia dan Ikatan Akuntansi Indonesia

telah diterbitkan panduan penyusunan laporan keuangan perbankan dan proses

akuntansinya yang lebih dikenal dengan Standar Khusus Akuntansi Perbankan Indonesia

Page 11: Bab II LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN TEORI II.1 Teori …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00071-AK Bab II.pdfBerdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan tugas bank adalah menghimpun

17

(SKAPI) dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI). Untuk lebih

mempermudah pemahaman tentang laporan keuangan perbankan di Indonesia, akan

dijelaskan beberapa hal dari materi SKAPI dan PAPI sebagai berikut:

1. Laporan keuangan bank harus disajikan dalam mata uang rupiah.

2. Kurs tengah yaitu kurs jual ditambah kurs beli Bank Indonesia dibagi dua.

3. Bank wajib mengungkap posisi neto aktiva dan kewajiban dalam valuta asing yang

masih terbuka (posisi devisa neto) menurut jenis mata uang.

4. Untuk memenuhi kepentingan berbagai pihak, laporan keuangan bank harus disusun

berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan SKAPI.

5. Laporan keuangan bank terdiri dari: neraca, laporan komitmen dan kontijensi,

perhitungan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan, dan catatan atas laporan

keuangan.

6. Penerapan prinsip akuntansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu yang menyimpang

SAK dan SKAPI dapat dilaksanakan jika hal tersebut tidak menimbulkan pengaruh yang

material terhadap kelayakan laporan keuangan bank.

7. Untuk dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai sifat dan perkembangan

bank dari waktu ke waktu, maka laporan keuangan harus disajikan secara komparatif

untuk periode penelitian bank minimal selama 2 tahun.

8. Laporan neraca.

9. Laporan laba rugi.

10. Laporan arus kas.

11. Laporan komitmen dan kontijensi.

12. Catatan atas laporan keuangan.

13. Laporan keuangan gabungan dan konsolidasi.

Page 12: Bab II LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN TEORI II.1 Teori …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00071-AK Bab II.pdfBerdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan tugas bank adalah menghimpun

18

II. 1.7 Jenis Rasio Keuangan Bank

1. Rasio Likuiditas

Mengacu pada pendapat Floyd A.Beams, Joseph H.Anthony, Robin P.Clement,

Suzanne H.Lowensohn (2008), suatu bank dikatakan liquid apabila bank bersangkutan

dapat memenuhi kewajiban utang-utangnya, dapat membayar kembali semua

depositonya, serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan tanpa terjadi

penangguhan. Oleh karena itu, bank dapat dikatakan liquid apabila: 1) bank tersebut

memiliki cash assets sebesar kebutuhan yang digunakan untuk memenuhi likuiditasnya,

2) bank tersebut memiliki cash assets yang lebih kecil dari kebutuhan likuiditasnya,

tetapi mempunyai aset atau aktiva lainnya (misal surat berharga) yang dapat dicairkan

sewaktu-waktu tanpa mengalami penurunan nilai pasarnya, dan 3) bank tersebut

mempunyai kemampuan untuk menciptakan cash asset baru melalui berbagai bentuk

hutang. Dalam rasio likuiditas, rasio yang dapat diukur antara lain: quick ratio, banking

ratio, dan loans to assets ratio.

A. Quick Ratio

Rasio ini untuk mengetahui kemampuan dalam membiayai kembali kewajibannya

kepada para nasabah yang menyimpan dananya dengan aktiva lancar yang lebih liquid

yang dimilikinya.

B. Banking Ratio/Loan to Deposit Ratio (LDR)

Rasio ini untuk mengetahui kemampuan bank dalam membayar kembali kewajiban

kepada para nasabah yang telah menanamkan dana dengan kredit-kredit yang telah

diberikan kepada para debiturnya. Semakin tinggi rasionya semakin tinggi tingkat

likuiditasnya.

Page 13: Bab II LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN TEORI II.1 Teori …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00071-AK Bab II.pdfBerdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan tugas bank adalah menghimpun

19

C. Loan to Assets Ratio

Rasio ini untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi permintaan para debitur

dengan aset bank yang tersedia. Semakin tinggi rasionya semakin rendah tingkat

likuiditasnya.

2. Rasio Solvabilitas (Capital)

Rasio permodalan sering disebut juga rasio-rasio solvabilitas atau capital

adequacy ratio. Analisis solvabilitas digunakan untuk: 1) ukuran kemampuan bank

tersebut untuk menyerap kerugian-kerugian yang tidak dapat dihindarkan, 2) sumber

dana yang diperlukan untuk membiayai kegiatan usahanya sampai batas tertentu, karena

sumber-sumber dana dapat juga berasal dari hutang penjualan aset yang tidak dipakai

dan lain-lain, 3) alat pengukuran besar kecilnya kekayaan bank tersebut yang dimiliki

oleh para pemegang sahamnya, dan 4) dengan modal yang mencukupi, memungkinkan

manajemen bank yang bersangkutan untuk bekerja dengan efisiensi yang tinggi, seperti

yang dikehendaki oleh para pemilik modal pada bank tersebut. Pada rasio permodalan,

dapat diukur antara lain:

A. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan permodalan yang ada untuk menutup

kemungkinan kerugian didalam kegiatan perkreditan dan perdagangan surat-surat

berharga.

3. Rasio Rentabilitas

Rasio rentabilitas selain bertujuan untuk mengetahui kemampuan bank dalam

menghasilkan laba selama periode tertentu, juga bertujuan untuk mengukur tingkat

Page 14: Bab II LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN TEORI II.1 Teori …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00071-AK Bab II.pdfBerdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan tugas bank adalah menghimpun

20

efektifitas manajemen dalam menjalankan operasional perusahaannya. Pada rasio

rentabilitas (keuntungan), rasio yang dapat diukur antara lain: biaya operasi/pendapatan

operasi, gross profit margin, dan net profit margin.

A. Biaya Operasional/Pendapatan Operasional (BO/PO)

Rasio ini digunakan untuk mengukur perbandingan biaya operasi/biaya intermediasi

terhadap pendapatan operasi yang diperoleh bank. Semakin kecil angka rasio BO/PO,

maka semakin baik kondisi bank tersebut.

B. Gross Profit Margin

Rasio ini untuk mangetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba dari operasi

usahanya yang murni. Semakin tinggi rasionya, semakin baik hasilnya.

C. Net Profit Margin

Rasio ini untuk mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan laba bersih sebelum

pajak (net income) ditinjau dari sudut pendapatan operasinya.

4. Rasio Resiko Usaha Bank

Setiap jenis usaha selalu dihadapkan pada berbagai resiko, begitu pula didalam

bisnis perbankan, banyak pula resiko yang dihadapinya. Resiko-resiko ini dapat pula

diukur secara kuantitatif antara lain dengan: deposit risk ratio, dan interest risk rate

ratio.

A. Deposit Risk Ratio

Rasio ini memperlihatkan resiko yang menunjukkan kemungkinan kegagalan bank

dalam memenuhi kewajiban kepada para nasabah yang menyimpan dananya diukur

dengan jumlah permodalan yang dimiliki oleh bank yang bersangkutan.

Page 15: Bab II LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN TEORI II.1 Teori …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00071-AK Bab II.pdfBerdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan tugas bank adalah menghimpun

21

B. Interest Risk Rate Ratio

Rasio ini memperlihatkan resiko yang mengukur kemungkinan bunga (interest) yang

diterima oleh bank lebih kecil dibandingkan dengan bunga yang dibayarkan oleh bank.

5. Rasio Efisiensi Usaha

Untuk mengukur kinerja manajemen suatu bank apakah telah menggunakan

semua faktor produksinya dengan tepat guna dan hasil guna, maka melalui rasio-rasio

keuangan disini juga dapat diukur secara kuantitatif tingkat efisiensi yang telah dicapai

oleh manajemen bank yang bersangkutan. Rasio-rasio yang digunakan antara lain: assets

utilazation ratio, dan operating ratio

Rasio ini untuk mengukur kemampuan manajemen suatu bank didalam

mengelola aktiva yang dikuasainya, mengingat atas pengunaan aktiva tetap tersebut

bank harus mengeluarkan sejumlah biaya yang tetap. Semakin banyak/cepat bank

mengelola aktivanya semakin efisien.

A. Assets Utilazation Ratio

Rasio ini untuk mengukur kemampuan manajemen suatu bank didalam memanfaatkan

aktiva yang dikuasainya untuk memperoleh total income.

B. Operating Ratio.

Rasio ini untuk mengukur rata-rata biaya operasional dan biaya non operasional yang

dikeluarkan bank untuk memperoleh pendapatan.

Page 16: Bab II LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN TEORI II.1 Teori …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00071-AK Bab II.pdfBerdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan tugas bank adalah menghimpun

22

II. 1.8 Penilaian Kesehatan Bank Menurut Metode Camels

Untuk melakukan penilaian kesehatan suatu bank dapat dilihat dari berbagai

aspek. Penilaian bertujuan untuk menentukan apakah bank tersebut dalam kondisi yang

sehat, cukup sehat, kurang sehat, dan tidak sehat, sehingga Bank Indonesia sebagai

pengawas serta pembina bank-bank dapat memberikan arahan bagaimana bank tersebut

harus dijalankan dengan baik atau bahkan dihentikan operasinya.

Ukuran untuk penilaian kesehatan bank telah ditentukan oleh Bank Indonesia.

Seperti yang tertera dalam Undang-Undang RI No 7 tahun 1992 tentang perbankan pasal

29, yang isinya adalah:

1. Pembinaan dan pengawasan bank dilakukan oleh Bank Indonesia

2. Bank Indonesia menetapkan ketentuan tentang kesehatan bank dengan

memperhatikan aspek permodalan, kualitas aset, kualitas manajemen, rentabilitas,

likuiditas, solvabilitas, dan aspek lain yang berhubungan dengan usaha bank.

3. Bank wajib memelihara kesehatan bank sesuai dengan ketentuan sebagaimana

dimaksudkan dalam ayat (2) dan wajib melakukan usaha sesuai dengan prinsip-prinsip

kehati-hatian.

Berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang tentang perbankan tersebut, Bank

Indonesia telah mengeluarkan Surat Edaran No. 26/5/BPPP tanggal 29 Mei 1993 yang

mengatur tentang tata cara penilaian tingkat kesehatan bank. Ketentuan ini merupakan

penyempurnaan ketentuan yang dikeluarkan Bank Indonesia dengan Surat Edaran No.

23/21/BPPP tanggal 28 Februari 1991. Metode penilaian tingkat kesehatan bank tersebut

diatas kemudian dikenal dengan metode CAMEL. Karena telah dilakukan perhitungan

tingkat kesehatan bank berdasarkan metode CAMELS selanjutnya dilanjutkan dengan

Page 17: Bab II LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN TEORI II.1 Teori …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00071-AK Bab II.pdfBerdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan tugas bank adalah menghimpun

23

perhitungan tingkat kepatuhan bank pada beberapa ketentuan khusus, metode tersebut

selanjutnya dikenal dengan istilah CAMEL Plus.

Namun, setelah dikeluarkannya Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PI/2004

tanggal 12 April 2004 aspek penilaian kinerja perbankan bertambah satu aspek yaitu

sensitivity to market risk sehingga disingkat menjadi CAMELS. Penilaian kesehatan

bank meliputi 6 aspek yaitu:

1. Capital, untuk rasio kecukupan modal

2. Assets, untuk rasio kualitas aktiva

3. Management, untuk menilai kualitas manajemen

4. Earning, untuk rasio-rasio rentabilitas bank

5. Liquidity, untuk rasio-rasio likuiditas bank

6. Sensitivity to market risk, untuk rasio-rasio sensitivitas risiko pasar.

II. 1.8.1 Capital (Aspek Permodalan)

Mengacu pada pendapat (Achmad dan Kusuno, 2003). modal merupakan faktor yang

penting dalam rangka pengembangan usaha dan untuk menampung risiko kerugian.

Modal berfungsi untuk membiayai operasi sebagai instrument untuk mengantisipasi

rasio sebagai alat untuk ekspansi usaha. Capital Adequacy Ratio adalah rasio yang

bertujuan untuk mengetahui kecukupan modal bank dalam mendukung kegiatan bank

secara efisien. Dan pada aspek ini menilai permodalan yang dimiliki bank yang

didasarkan kepada kewajiban penyediaan modal minimum bank.

Perhitungan CAR ini sesuai dengan surat edaran BI nomor 6/23/DPNP 31 Mei 2004.

Page 18: Bab II LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN TEORI II.1 Teori …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00071-AK Bab II.pdfBerdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan tugas bank adalah menghimpun

24

Rumus perhitungan CAR adalah:

CAR=rutRisikoimbangMenuAktivaTert

ModalBank

Bank yang dianggap sehat adalah yang memiliki CAR di atas 8%. Bagi bank yang CAR-

nya di bawah 8% maka bank bersangkutan harus menambahkan modalnya baik berupa

penambahan modal dari pemilik/pemegang saham bank atau merger dengan bank yang

memiliki CAR yang tinggi.

II. 1.8.2 Assets (Aspek Kualitas Assets)

Menurut Bank Indonesia (2004), kualitas asset adalah semua aktiva dalam rupiah

atau valas yang dimiliki oleh bank dengan maksud untuk memperoleh penghasilan

sesuai dengan fungsinya, yaitu pemberian kredit, kepemilikan surat-surat berharga, dan

penempatan dana kepada bank lain baik dalam negeri maupun luar negeri. Indikator

kualitas aset yang dipakai dalam penelitian ini adalah Non Performing Loan (NPL).

Rasio NPL adalah perhitungan tingkat kredit bermasalah bila dibandingkan

dengan total kredit yang telah diberikan kepada pihak ketiga namun tidak termasuk

kredit yang diberikan ke bank lain. Perhitungan rumus NPL adalah sebagai berikut:

NPL = uhKreditTotalSelur

htBermasalaTotalKredi

Page 19: Bab II LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN TEORI II.1 Teori …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00071-AK Bab II.pdfBerdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan tugas bank adalah menghimpun

25

II. 1.8.3 Management (Aspek Kualitas Manajemen)

Kualitas manajemen dapat dilihat dari kualitas manusianya dalam bekerja, juga

dapat dilihat dari pendidikan serta pengalaman karyawannya dalam menangani berbagai

kasus yang terjadi. Unsur-unsur penilaian dalam kualitas manajemen adalah manajemen

permodalan, aktiva, umum, rentabilitas dan likuiditas, yang didasarkan pada jawaban

dari pertanyaan yang diajukan. Menurut Bank Indonesia (2004) penilaian terhadap

faktor manajemen antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-

komponen sebagai berikut:

1. Manajemen umum, dinilai dari praktek good corporate governance, struktur dan

komposisi pengurus bank, kemampuan untuk membatasi/ mencegah penurunan kualitas

GCG, transparasi informasi dan edukasi nasabah, efektivitas kerja fungsi komite.

2. Penerapan sistem manajemen risiko yang mencakup pengawasan aktif dewan

komisaris dan direksi, kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit, kecukupan

proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko serta sistem

informasi manajemen (SIM) resiko dan sistem pengendalian internal menyeluruh.

3. Kepatuhan bank terhadap batas maksimum pemberian kredit, posisi devisa neto, dan

prinsip mengenai nasabah serta kepatuhan terhadap komitmen kepada bank Indonesia

atau pihak lainnya.

Pada penelitian ini, untuk aspek manajemen tidak menggunakan rasio keuangan

karena penilaian faktor manajemen dalam penilaian tingkat kesehatan bank umum

dilakukan dengan melakukan evaluasi terhadap pengelolaan terhadap bank yang

bersangkutan dan biasanya bersifat subjektivitas.

Page 20: Bab II LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN TEORI II.1 Teori …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00071-AK Bab II.pdfBerdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan tugas bank adalah menghimpun

26

II. 1.8.4 Earning (Aspek Rentabilitas)

Aspek rentabilitas digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam

menghasilkan profit melalui operasi bank, dan mengukur tingkat efisiensi usaha dan

profitabilitas yang dicapi bank yang bersangkutan. Indikator yang dipakai adalah dan

BO/PO yang digunakan untuk mengukur perbandingan biaya operasi/biaya intermediasi

terhadap pendapatan operasi yang diperoleh bank, dan NIM yang diperoleh dengan

membandingkan pendapatan bunga bersih dengan rata-rata aktiva produktif.

NIM =oduktifrataAktivaRata

hBungaBersiPendapaPr

tan−

BO/PO = lOperasionapaTotalPenda

lOperasionaTotalBebantan

II. 1.8.5 Liquidity (Aspek Likuiditas)

Likuiditas adalah kemampuan suatu bank untuk melunasi kewajiban-kewajiban

yang segera dapat dicairkan atau yang sudah jatuh tempo. Indikator yang digunakan

dalam penelitian ini adalah loan to deposit ratio (LDR) dan reserve requirement atau

giro wajib minimum (GWM). LDR merupakan perbandingan antara kredit yang

diberikan dan dana pihak ketiga, termasuk pinjaman yang diterima termasuk pinjaman

subordinari. Sedangkan GWM merupakan perbandingan giro pada Bank Indonesia

dengan seluruh dana yang berhasil dihimpun.

Perhitungan LDR dan GWM:

LDR=etigaDanaPihakKtTotalKredi

Page 21: Bab II LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN TEORI II.1 Teori …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00071-AK Bab II.pdfBerdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan tugas bank adalah menghimpun

27

GWM= nsilDiHimpuayangBerhaSeluruhDan

ankIndonesiGiropadaBa

II.1.8.6 Rasio Sensitivitas terhadap risiko pasar (Sensitivity to Market Risk)

Menurut Bank Indonesia (2004), penilaian terhadap faktor sensitivitas terhadap

risiko pasar antara lain dilakukan melalui penelitian terhadap komponen-komponen

sebagai berikut:

a. Modal atau cadangan yang dibentuk untuk mengatasi fluktuasi suku bunga

dibandingkan dengan potensi kerugian (potential loss) sebagai akibat dari fluktuasi

suku bunga.

b. Modal atau cadangan yang dibentuk untuk mengatasi fluktuasi nilai tukar

dibandingan dengan potensi kerugian sebagai akibat fluktuasi nilai tukar.

c. Kecukupan penerapan sistem manajemen risiko pasar, meliputi pengawasan aktif

dewan komisaris dan direksi terhadap potesi eksposur risiko pasar, kecukupan

kebijakan, prosedur, dan penerapan limit risiko pasar, kecukupan proses identifikasi,

pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko pasar seta SIM risiko pasar

termasuk kecukupan fungsi audit internal.

Pada penelitian ini, untuk aspek sensitivitas untuk risiko pasar tidak menggunakan

rasio keuangan karena sulitnya memperoleh informasi tentang risiko pasar dan berkaitan

dengan kerahasiaan bank yang tidak suka mempublikasikan risiko pasar yang dimiliki.

Page 22: Bab II LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN TEORI II.1 Teori …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00071-AK Bab II.pdfBerdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan tugas bank adalah menghimpun

28

II.1.9 Penelitian-penelitian Terdahulu

Penelitian-penelitian terdahulu yang digunakan sebagai bahan perbandingan dan

referensi dalam penelitian ini antara lain :

Penelitian yang dilakukan oleh Teddy Rahman (2009) mengenai analisis

pengaruh CAR, NIM, BO/PO, LDR, NPL terhadap perubahan laba menunjukkan hasil

CAR, dan LDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan laba bank Non

Devisa, BO/PO, dan NPL berpengaruh positif tidak signifikan terhadap perubahan laba

bank Non Devisa sedangkan NIM berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap

perubahan laba bank Non Devisa.

Penelitian yang dilakukan oleh Hernawati (2009) mengenai analisis pengaruh

metode camels terhadap kinerja perbankan indonesia menunjukkan hasil secara parsial

kinerja keuangan perbankan yang dinyatakan dalam rasio-rasio keuangan yang terdiri

dari variabel CAR, NPL, NIM, BO/PO, ROA, dan LDR setelah dilakukan pengujian

variabel CAR, NIM, BO/PO, ROA, dan LDR mempunyai tingkat signifikansi t lebih

besar dari 5 % maka H gagal ditolak sehingga tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan, sedangkan variabel NPL mempunyai

tingkat signifikansi t lebih kecil dari 5 % maka H ditolak sehingga mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan.

Penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Prasetyo (2008) mengenai pengaruh rasio

camel terhadap kinerja keuangan pada bank menunjukkan hasil secara parsial kinerja

keuangan perbankan yang dinyatakan dalam rasio-rasio keuangan yang terdiri dari

variabel CAR, NPL, LDR, GWM, BO/PO, dan NIM setelah dilakukan pengujian

variabel LDR, dan GWM mempunyai tingkat signifikansi t lebih besar dari 5 % maka H

gagal ditolak sehingga tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja

Page 23: Bab II LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN TEORI II.1 Teori …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00071-AK Bab II.pdfBerdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan tugas bank adalah menghimpun

29

keuangan perbankan, sedangkan variabel CAR, NPL, BO/PO, dan NIM mempunyai

tingkat signifikansi t lebih kecil dari 5 % maka H ditolak sehingga mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan.

Penelitian yang dilakukan oleh Suhardito et al (2000) mengenai analisis

kegunaan rasio-rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba emiten dan industry

perbankan di PT.Bursa Efek Surabaya menunjukkan hasil bahwa rasio-rasio keuangan

indostri perbankan mampu memprediksi perubahan laba satu tahun kedepan. Rasio-rasio

tersebut adalah CAR, ROE, GPM.

Penelitian Sudarini (2005) mengenai penggunaan rasio keuangan dalam

memprediksi laba pada masa yang akan datang (Studi Kasus di Perusahaan Perbankan

yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta) menemukan bahwa NIM dan BOPO berpengaruh

terhadap perubahan laba tahun depan. Penelitian Usman (2003) mengenai analisis rasio

keuangan dalam memprediksi perubahan laba pada Bank-Bank di Indonesia

menunjukkan hasil bahwa variabel yang dapat digunakan untuk memprediksi keuangan

pada masa yang akan datang adalah Quick Ratio, Gross Yiels to Total Asset, Net Income

to Total Asset, Leverage dan Deposit Risk Ratio.

Berdasarkan atas penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya,terdapat

perbedaan dan persamaan antara penelitian yang dilakukan dengan penelitian-penelitian

sebelumnya. Kesamaan dengan penelitian yang akan dilakukan dengan beberapa

penelitian terdahulu adalah menganalisis pengaruh rasio keuangan terhadap perubahan

laba. Sedangkan perbedaannya adalah dalam periode penelitian, dimana penelitian ini

mengunakan periode 2007-2009. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

bank yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dengan variabel penelitian Capital Adequancy

Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL) ,Return On Asset (ROA), Net Interest

Page 24: Bab II LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN TEORI II.1 Teori …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00071-AK Bab II.pdfBerdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan tugas bank adalah menghimpun

30

Margin (NIM), BOPO (Beban Operasi Pendapatan Operasi), dan Loan to Deposit Ratio

(LDR), Giro Wajib Minimum (GWM), dan perubahan laba (IG).

II. 2 . Hipotesis Penelitian

Dalam penelitian ini dikemukakan hipotesis sebagai berikut:

H1= terdapat pengaruh secara simultan antara Capital Adequacy Ratio (CAR), Non

Performing Loans (NPL), Net Interest Margin (NIM), Biaya Operasional/Pendapatan

Operasional (BO/PO), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Giro Wajib Minimum (GWM)

terhadap pertumbuhan laba perbankan.

H2= terdapat pengaruh positif antara Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap

pertumbuhan laba perbankan.

H3= terdapat pengaruh negatif antara Non Performing Loans (NPL) terhadap

pertumbuhan laba perbankan.

H4= terdapat pengaruh positif antara Net Interest Margin (NIM) terhadap pertumbuhan

laba perbankan.

H5= terdapat pengaruh negatif antara Biaya Operasional Per Pendapatan Operasional

(BO/PO) terhadap pertumbuhan laba perbankan.

H6= terdapat pengaruh positif antara Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap

pertumbuhan laba perbankan.

H7= terdapat pengaruh negatif antara Giro Wajib Minimum (GWM) terhadap

pertumbuhan laba perbankan.