27
8 BAB II LANDASAN TEORI II.1 Manajemen Keuangan II.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan Pengertian Manajemen Keuangan menurut Prawironegoro (2007) adalah “Aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh modal yang semurah-murahnya dan menggunakan seefektif, seefisien, dan seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba” (h.1). Aktivitas-aktivitas itu meliputi: 1. Aktivitas pembiayaan (Financing Activity) 2. Aktivitas Investasi (Investment Activity) 3. Aktivitas Bisnis (Business Activity) Pengertian Manajemen Keuangan menurut Brigham dan Houston yang diterjemahkan oleh Dodo, H. Dan Herman, W. (2001) yaitu “Manajemen keuangan merupakan bidang yang terluas dari tiga bidang keuangan, dan memiliki kesempatan karir yang sangat luas” (h.6). Adapun tiga bidang keuangan adalah: 1. Pasar uang dan pasar modal, yang terkait dengan pasar sekuritas dan lembaga keuangan. 2. Investasi, yang menfokuskan pada keputusan yang dibuat oleh investor individual dan instusional dalam memilih sekuritas untuk portfolio investasi.

BAB II LANDASAN TEORI II.1 Manajemen …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00532AK Bab 2.pdf10 1. Manajer keuangan bertanggung jawab terhadap 3 macam keputusan pokok manajemen keuangan,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Manajemen …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00532AK Bab 2.pdf10 1. Manajer keuangan bertanggung jawab terhadap 3 macam keputusan pokok manajemen keuangan,

 

8

BAB II

LANDASAN TEORI

II.1 Manajemen Keuangan

II.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan

Pengertian Manajemen Keuangan menurut Prawironegoro (2007) adalah

“Aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh modal yang

semurah-murahnya dan menggunakan seefektif, seefisien, dan seproduktif

mungkin untuk menghasilkan laba” (h.1).

Aktivitas-aktivitas itu meliputi:

1. Aktivitas pembiayaan (Financing Activity)

2. Aktivitas Investasi (Investment Activity)

3. Aktivitas Bisnis (Business Activity)

Pengertian Manajemen Keuangan menurut Brigham dan Houston yang

diterjemahkan oleh Dodo, H. Dan Herman, W. (2001) yaitu “Manajemen

keuangan merupakan bidang yang terluas dari tiga bidang keuangan, dan

memiliki kesempatan karir yang sangat luas” (h.6). Adapun tiga bidang

keuangan adalah:

1. Pasar uang dan pasar modal, yang terkait dengan pasar sekuritas dan lembaga

keuangan.

2. Investasi, yang menfokuskan pada keputusan yang dibuat oleh investor

individual dan instusional dalam memilih sekuritas untuk portfolio investasi.

 

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Manajemen …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00532AK Bab 2.pdf10 1. Manajer keuangan bertanggung jawab terhadap 3 macam keputusan pokok manajemen keuangan,

 

9

Manajemen keuangan, atau keuangan perusahaan, yang mencakup semua

keputusan dalam perusahaan.

Pengertian Manajemen Keuangan menurut Weston dan Copeland yang

diterjemahkan oleh Jaka, W. dan Kirbrandoko (2002) yaitu sebagai berikut:

“Manajemen keuangan dapat dirumuskan oleh fungsi dan tanggung jawab para

manajer keuangan. Fungsi pokok manajemen keuangan antara lain menyangkut

keputusan tentang penanaman modal, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian

deviden pada suatu perusahaan” (h.3).

II.1.2 Tujuan Manajemen Keuangan

Menurut Lontoh, Frederich & Lindrawati, Jurnal Widia Manajemen &

Akuntansi. (2004), “Tujuan manajemen keuangan adalah memaksimumkan nilai

perusahaan. Memaksimumkan nilai bermakna lebih luas dan lebih umum

daripada memaksimumkan laba” (h.1). Hal ini didukung oleh beberapa alasan

yaitu:

• Memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan pengaruh waktu

terhadap nilai uang.

• Memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan berbagai resiko

terhadap arus pendapatan perusahaan.

• Mutu dari arus dana yang diharapkan diterima di masa yang akan datang

mungkin beragam.

Manajemen keuangan memainkan peranan penting dalam perekonomian

saat ini, karena:

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Manajemen …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00532AK Bab 2.pdf10 1. Manajer keuangan bertanggung jawab terhadap 3 macam keputusan pokok manajemen keuangan,

 

10

1. Manajer keuangan bertanggung jawab terhadap 3 macam keputusan pokok

manajemen keuangan, yaitu perolehan, pembiayaan dan pengelolaan aktiva

secara efisien.

2. Apabila sumber-sumber ekonomi dialokasikan secara efisien, pertumbuhan

ekonomi akan tertolong dan terdorong sehingga meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

3. Manajer keuangan menghadapi tantangan untuk mengelola aktiva secara

efisien dalam suatu lingkungan yang berubah.

Manajemen keuangan mempunyai tiga macam keputusan penting atau

utama, yaitu:

1. Keputusan investasi, adalah keputusan yang dimulai dengan penentu

jumlah total aktiva riil yang dibutuhkan untuk ditanam pada perusahaan.

Keputusan investasi merupakan keputusan yang paling penting dari tiga

macam keputusan. Aktiva riil dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu

aktiva lancar dan aktiva tetap.

2. Keputusan pembelanjaan (pembiayaan), adalah keputusan bagaimana

mendapatkan dana yang digunakan untuk memperoleh aktiva riil yang

diperlukan.

3. Keputusan manajemen aktiva, dalam menjalankan tanggung jawab,

manajer keuangan lebih memperhatikan aktiva lancar daripada aktiva tetap.

Berdasarkan pernyataan diatas, maka peranan manajemen keuangan suatu

perusahaan menjadi penting karena berkaitan dengan fungsi utama dari

manajemen keuangan yaitu pengalokasian dana serta fungsi pendanaan yang

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Manajemen …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00532AK Bab 2.pdf10 1. Manajer keuangan bertanggung jawab terhadap 3 macam keputusan pokok manajemen keuangan,

 

11

berkaitan langsung dengan keputusan pokok perusahaan dan berpengaruh

terhadap nilai perusahaan. Selain itu juga menentukan besarnya dividen yang

akan dibayar kepada para investor. Tujuan umum manajemen keuangan adalah

memaksimalkan nilai saham perusahaan, memaksimalkan kesejahteraan pemilik

perusahaan, investor, kreditur, dan pihak-pihak lainnya yang berkepentingan.

II.2 Laporan Keuangan

II.2.1 Pengertian Laporan Keuangan

Pengertian laporan keuangan menurut pernyataan SAK no. 1 (2002)

adalah sebagai berikut:

Laporan keuangan merupakan bagian proses pelaporan laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat di sajikan dalam berbagai cara misalnya sebagai arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.

Laporan keuangan menurut Munawir (2004) adalah:

Dua daftar yang disusun oleh Akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar laba rugi. Pada waktu akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan-perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tidak dibagikan (laba ditahan).

II.2.2 Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan dari laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang

menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Manajemen …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00532AK Bab 2.pdf10 1. Manajer keuangan bertanggung jawab terhadap 3 macam keputusan pokok manajemen keuangan,

 

12

perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan

keputusan ekonomi.

Menurut Hanafi dan Halim (2005) tujuan laporan keuangan adalah

sebagai berikut:

1. Menyajikan informasi sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.

2. Memberikan informasi yang bermanfaat untuk pemakai eksternal untuk

memperkirakan jumlah, waktu, dan ketidakpastian (yang berarti resiko)

penerimaan kas yang berkaitan.

3. Memberikan informasi yang bermanfaat untuk membantu pihak eksternal

untuk memperkirakan jumlah, waktu, dan ketidakpastian aliran kas masuk

bersih perusahaan.

4. Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi perusahaan dan

klaim-klaim atas sumber daya tersebut yang meliputi: hutang dan modal

saham.

5. Memberikan informasi mengenai prestasi perusahaan selama periode tertentu

untuk membantu pihak eksternal menentukan harapannya (expectation)

mengenai prestasi perusahaan pada masa-masa mendatang. Atau dengan kata

lain memberikan informasi mengenai pendapatan dan komponen-

komponennya.

6. Memberikan informasi mengenai aliran kas perusahaan, bagaimana

perusahaan menerima kas dan mengeluakan kas, mengenai pinjaman dan

pelunasan pinjaman, mengenai transaksi permodalan termasuk dividen yang

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Manajemen …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00532AK Bab 2.pdf10 1. Manajer keuangan bertanggung jawab terhadap 3 macam keputusan pokok manajemen keuangan,

 

13

dibayarkan, dan mengenai faktor-faktor lain yang bisa mempengaruhi

likuiditas perusahaan (h.79).

II.2.3 Manfaat Laporan keuangan

Manfaat dari hasil interprestasi laporan keuangan bagi internal

perusahaan dapat berupa kondisi kesehatan keuangan perusahaan dibandingkan

dengan perusahaan saingan, tingkat kesehatan keuangan perusahaan untuk

pemilik perusahaan, dan efektivitas manajemen dalam pengoperasian dan

sebagainya. Dari hasil analisis tersebut dapat diketahui potensi-potensi dan

kelemahan-kelemahan yang dimiliki perusahaan sehingga pihak-pihak yang

berkepentingan dengan perusahaan dapat mempergunakannya sebagai

pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

Manfaat dari hasil interprestasi laporan keuangan bagi pihal eksternal

misalnya bagi investor adalah untuk membantu pengambilan keputusan dan

untuk menanamkan atau menarik modalnya pada perusahaan sedangkan bagi

kreditur untuk membantu dalam pengambilan keputusan dalam hal pemberian

kredit pada perusahaan dan sebagainya.

II.2.4 Analisis Laporan Keuangan

Menurut Abdullah (2004) analisis laporan keuangan dapat didefinisikan

sebagai berikut: “Analisis laporan keuangan merupakan kajian secara kritis,

sistematis, dan metodologis terhadap laporan keuangan untuk mengetahui

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Manajemen …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00532AK Bab 2.pdf10 1. Manajer keuangan bertanggung jawab terhadap 3 macam keputusan pokok manajemen keuangan,

 

14

kondisi keuangan baik pada waktu yang berlalu, kondisi tahun berjalan maupun

prediksi waktu yang akan datang” (h.36).

Kesimpulannya adalah analisis laporan keuangan merupakan hubungan

yang timbul antara berbagai komponen dalam laporan keuangan agar diperoleh

informasi mengenai posisi keuangan, hasil operasi, dan perkembangan

perusahaan.

II.2.5 Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan hasil dari suatu aktivitas yang bersifat

teknis berdasarkan pada metode-metode dan prosedur-prosedur yang

memerlukan pengelolaan agar tujuan dan maksud untuk menyediakan informasi

yang bermanfaat dapat dicapai.

Keberhasilan dan kegagalan manajemen dalam menjalankan kegiatan

perusahaan dan mencapai tujuan yang diharapkan dapat digambarkan dari

laporan keuangan. Arti dan makna yang dimaksud dalam laporan keuangan harus

disimpulkan melalui analisis sehingga interprestasi terhadap laporan keuangan

dapat digunakan sebagai alat bantu bagi pemilik perusahaan, pemegang saham,

manajemen, kreditur, dan pihak-pihak lain yang memerlukan laporan keuangan.

Laporan keuangan suatu perusahaan perlu dianalisis karena dengan analisis

laporan keuangan tersebut akan diperoleh jawaban yang berhubungan dengan

posisi keuangan dan hasil yang dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Manajemen …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00532AK Bab 2.pdf10 1. Manajer keuangan bertanggung jawab terhadap 3 macam keputusan pokok manajemen keuangan,

 

15

II.3 Prosedur Analisis

Tahapan dalam menganalisis laporan keuangan menurut Abdullah (2004)

adalah :

1. Review data laporan

Sistem akuntansi yang diterapkan dalam memberikan pengakuan

terhadap pendapatan dan biaya akan menentukan jumlah pendapatan

maupun laba yang dihasilkan perusahaan.

Menurut Munawir (2004) maksud dari perlunya mempelajari data secara

menyeluruh ini adalah:

Untuk meyakinkan kepada penganalisa bahwa laporan itu cukup jelas menggambarkan semua data keuangan yang relevan dan telah diterapkan prosedur akuntansi maupun metode penilaian yang tepat, sehingga panganalisis akan betul-betul mendapat laporan keuangan yang dapat diperbandingkan (compareable). Dengan demikian kegiatan mereview merupakan jalan menuju suatu hasil

analisa yang memiliki tingkat pembiasaan yang relatif kecil.

2. Menghitung

Menghitung dengan menggunakan rasio-rasio keuangan yang ada atau

yang dibutuhkan.

3. Membandingkan dan mengukur

Menurut Syamsuddin (1998), pada pokoknya ada dua cara yang dapat

dilakukan didalam membandingkan rasio finansial perusahaan yaitu :

“Cross Sectional Approach” dan “Time Series Analysis”. Yang dimaksud dengan Cross Sectional Approach adalah suatu cara mengevaluasi dengan jalan membandingkan rasio-rasio antara perusahaan yang dengan perusahaan lainnya yang sejenis pada saat bersamaan. Sedangkan Time Series Analysis dilakukan dengan cara

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Manajemen …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00532AK Bab 2.pdf10 1. Manajer keuangan bertanggung jawab terhadap 3 macam keputusan pokok manajemen keuangan,

 

16

membandingkan hasil yang dicapai perusahaan dari periode ke periode lainnya.

Dengan perbandingan semacam ini akan diketahui hasil yang dicapai

oleh perusahaan, apakah mengalami kemajuan atau kemunduran.

Perkembangan perusahaan terlihat melalui trend dari tahun ke tahun.

4. Menginterprestasi

Interprestasi merupakan inti dari proses analisa sebagai perpaduan antara

hasil perbandingan/ pengukuran dengan kaidah teoritik yang berlaku.

Dengan interprestasi dapat diketahui keberhasilan maupun permasalahan

yang dicapai perusahaan dalam pengelolaan keuangan.

5. Solusi

Merupakan langkah terakhir dari rangkaian prosedur analisa. Dengan

memahami masalah keuangan yang dihadapi perusahaan maka akan

dapat ditempuh solusi yang tepat (h.36).

II.4 Rasio

II.4.1 Pengertian Rasio

Munawir (2004) menyatakan bahwa:

Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relationship) antara jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisa berupa rasio ini dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standar.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka analisa rasio keuangan adalah

analisis berbagai pos di dalam laporan keuangan sebagai dasar untuk

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Manajemen …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00532AK Bab 2.pdf10 1. Manajer keuangan bertanggung jawab terhadap 3 macam keputusan pokok manajemen keuangan,

 

17

mengintepretasikan kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan kepada

pemakai laporan keuangan yang dapat digunakan sebagai pembanding.

Menurut Riyanto (2001), dalam mengadakan analisis rasio keuangan,

seorang penganalisa dapat melakukannya dengan dua cara perbandingan, yaitu:

1. Membandingkan rasio sekarang (present value) dengan rasio-rasio dari

waktu yang lalu (rasio historis) atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan

untuk waktu-waktu yang akan datang dari perusahaan yang sama,

misalnya current ratio tahun 2008 dibandingakan dengan current ratio

tahun-tahun sebelumnya. Dengan cara perbandingan tersebut akan dapat

diketahui perubahan-perubahan dari rasio tersebut dari tahun ke tahun.

Dengan menganalisa satu macam rasio saja tidak banyak artinya karena

kita tidak dapat mengetahui faktor-faktor apa yang menyebabkan adanya

perubahan tersebut.

2. Membandingkan rasio-rasio dari suatu perusahaan (rasio perusahaan/

company ratio) dengan rasio-rasio semacam dari perusahaan lain yang

sejenis atau industri (rasio industri/ rasio rata-rata/ rasio standar) untuk

waktu yang sama. Dengan membandingkan rasio perusahaan dengan

rasio industri akan dapat diketahui apakah perusahaan yang

bersangkutan itu dalam aspek financial tertentu berada diatas rata-rata

industri (above average), berada pada rata-rata (average), atau terletak di

bawah rata-rata (below average) (h.328).

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Manajemen …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00532AK Bab 2.pdf10 1. Manajer keuangan bertanggung jawab terhadap 3 macam keputusan pokok manajemen keuangan,

 

18

II.4.2 Penggolongan Rasio

Menurut Munawir (2004) pengolongan rasio menurut sumber datanya

dapat dibedakan:

1. Rasio-rasio neraca (Balance Sheet Ratio)

Yaitu rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca,

misalnya current ratio, acid test ratio, current assets to total assets ratio,

current liabilities to total assets ratio dan lain sebagainya.

2. Rasio-rasio laba rugi (Income Statement Ratio)

Adalah rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari income

statement misalnya gross profit margin, net profit margin, operating ratio

dan lain sebagainya.

3. Rasio-rasio antar laporan (Inter Statement Ratio)

Adalah rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca dan

data lainnya berasal dari income statement misalnya assets turnover,

inventory turnover, receivable turnover dan lain sebagainya (h.68).

Sedangkan menurut Riyanto (2001) mengklasifikasikan angka-angka

rasio keuangan sebagai berikut:

1. Rasio likuiditas yang terdiri dari current ratio, cash ratio, acid test ratio,

dan working capital to total assets ratio.

2. Rasio leverage yang terdiri dari total debt to equity ratio, total debt to

total capital assets, long term debt to equity ratio, tangible assets debt

coverage, dan time interest earned ratio.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Manajemen …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00532AK Bab 2.pdf10 1. Manajer keuangan bertanggung jawab terhadap 3 macam keputusan pokok manajemen keuangan,

 

19

3. Rasio aktivitas yang terdiri dari total assets turnover, receiveable

turnover, average collection period, inventory turnover, average day’s

inventory, dan working capital turnover.

4. Rasio keuntungan yang terdiri dari gross profit margin, operating income

ratio, operating ratio, net profit margin, earning power of total

investment, net earning power ratio dan rate of return for the owners

(h.266-270).

II.4.3 Analisa Rasio Profitabilitas

Menurut Munawir (2004) profitabilitas atau rentabilitas adalah:

Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Rentabilitas suatu perusahaan diukur dengan kesuksesan perusahaan dan kemampuan menggunakan aktivanya secara produktif, dengan demikian, rentabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dengan membandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan tersebut.

Menurut Weygandt, Kieso dan Kimmel (2005), rasio profitabilitas

adalah: ”Measure the income or operating success of an enterprise for a given

period of time. Income, or the lack of it, affects the ability to obtain debt and

equity financing” (p.779).

Berdasarkan kedua hal tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa

profitabilitas adalah kemampuan manajemen untuk menaikkan laba. Untuk

memperoleh laba diatas rata-rata, manajemen harus meningkatkan pendapatan

(revenue) dan mengurangi semua beban (expense) atas pendapatan. Sementara

rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Manajemen …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00532AK Bab 2.pdf10 1. Manajer keuangan bertanggung jawab terhadap 3 macam keputusan pokok manajemen keuangan,

 

20

pendapatan perusahaan yang dihubungkan dengan tingkat assets dan

investasinya. Rasio-rasio profitabilitas terdiri dari :

1. Gross Profit Margin (GPM)

Rasio ini berfungsi untuk mengukur tingkat pengembalian keuntungan kotor

terhadap penjualan bersihnya. Semakin tinggi rasio ini menggambarkan

bahwa kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan cukup baik.

Rumus yang digunakan dalam rasio Gross Profit Margin adalah :

GPM = Sales - COGS

Sales

2. Operating Profit Margin (OPM)

Rasio ini berfungsi untuk mengukur tingkat pengembalian dari keuntungan

operasional perusahaan terhadap nilai bersih penjualan yang dihasilkan,

artinya setiap rupiah yang terkandung di dalam net sales mengandung

keuntungan operasional perusahaan dengan tingkat pengembalian tertentu.

Rumus yang digunakan dalam rasio Operating Profit Margin adalah :

OPM = Operating Profits

Sales

3. Net profit margin (NPM)

Rasio ini berfungsi untuk mengukur tingkat pengembalian keuntungan

bersih terhadap penjualan bersihnya. Semakin besar rasio ini semakin baik

karena menunjukkan adanya peningkatan dalam operasional perusahaan.

Rumus yang digunakan dalam rasio Net profit margin adalah :

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Manajemen …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00532AK Bab 2.pdf10 1. Manajer keuangan bertanggung jawab terhadap 3 macam keputusan pokok manajemen keuangan,

 

21

4. Return on Assets (ROA)

Rasio ini merupakan hubungan antara laba bersih yang dilaporkan terhadap

total aktiva di neraca. Rasio ini merupakan suatu ukuan untuk menilai

seberapa besar tingkat pengembalian dari aset yang dimiliki. Rumus yang

digunakan dalam rasio Return on Assets adalah :

5. Return on Equity (ROE)

Rasio ini merupakan hubungan antara laba bersih dengan kekayaan bersih

(ekuitas/ investasi pemegang saham). Rasio ini mempunyai arti penting

untuk menilai kinerja perusahaan dalam memenuhi harapan pemegang

saham. Rumus yang digunakan dalam rasio Return on Equity adalah :

6. Return on Investment (ROI)

Rasio ini merupakan alat ukur yang biasanya digunakan untuk mengukur

kinerja pusat investasi. Rasio ini berfokus pada tingkat pengembalian para

pemegang saham. Rumus yang digunakan dalam rasio Return on Investment

adalah :

ROA = Net Profit After Taxes Total assets

ROE = Net Profit After Taxes Stockholders’ Equity

NPM = Net Profit After Taxes Sales

ROI = Net Profit After Taxes Total Investmet (SHE+Liabilities)

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Manajemen …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00532AK Bab 2.pdf10 1. Manajer keuangan bertanggung jawab terhadap 3 macam keputusan pokok manajemen keuangan,

 

22

7. Earning per Share (EPS)

Rasio ini berfungsi untuk mengukur besarnya laba dari setiap lembar saham

yang diberikan kepada pemegang saham. Rumus yang digunakan dalam

Earning per Share adalah :

8. Price/earnings (P/E)

Rasio ini menunjukkan perbandingan antara harga saham di pasar yang

ditawarkan dengan pendapatan yang akan diterima. Rumus yang digunakan

dalam Price/earnings adalah :

II.4.4 Return on Assets (ROA)

Return on Assets (ROA) merupakan bentuk yang paling mudah dari

analisis profitabilitas dalam menghubungkan laba bersih (EBIT) yang

dilaporakan terhadap aktiva tetap. Pengertian Return on Assets (ROA) menurut

Gitman (2006), Return on Assets (ROA) adalah “measure the overall

effectiveness of management in generating profits with its available

assets”(p.68). Sedangkan menurut Mamduh M Hanafi dan Abdul Halim (2004)

Return on Assets (ROA) adalah : “Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan

menghasilkan laba dengan menggunakan total aset (kekayaan) yang dipunyai

EPS = Earnings Available for Common Stockholders Number of Shares of Common Stock Outstanding

P/E = Market Price per Share of Common Stock Earning per Share

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Manajemen …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00532AK Bab 2.pdf10 1. Manajer keuangan bertanggung jawab terhadap 3 macam keputusan pokok manajemen keuangan,

 

23

perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk mendanai aset

tersebut” (h.60).

Dengan demikian, semakin tinggi rasio ini semakin baik posisi keuangan,

yang berarti semakin besar kemampuan perusahaan untuk menutup investasi

yang digunakan. Hal ini dapat memungkinkan perusahaan untuk membiayai

investasi dari dana yang berasal dari sumber internal yang tersedia dalam laba

ditahan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi atau rendahnya Return on

Assets (ROA) adalah :

• Profit margin, yaitu perbandingan antara net operating income dengan net

sales yang dinyatakan dengan persentase.

• Turnover of operating assets atau tingkat perputaran aktiva, yaitu

kecepatan perputaran operating assets dalam suatu periode tertentu, yang

diperoleh dari perbandingan antara net sales dengan operating assets.

Return on Assets (ROA) yang tinggi dapat mencerminkan kemampuan

perusahaan dalam mengelola aset-asetnya untuk menghasilkan laba. Hal ini akan

menjadi informasi positif bagi para pemegang saham, begitu juga sebaliknya,

Return on Assets (ROA) yang rendah akan menjadi informasi yang negatif bagi

para pemegang saham sehingga mempengaruhi dalam pengambilan keputusan

dalam memilih sekuritas.

Dari beberapa informasi di atas, dapat disimpulkan bahwa Return on

Assets (ROA) merupakan alat analisis untuk memprediksi kemampuan

perusahaan, dan rasio ini sering digunakan sebagai indikator akan profitabilitas

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Manajemen …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00532AK Bab 2.pdf10 1. Manajer keuangan bertanggung jawab terhadap 3 macam keputusan pokok manajemen keuangan,

 

24

suatu perusahaan dalam menghasilkan laba dengan memanfaatkan modal sendiri,

aktivitas penjualan, dan lainnya, yang biasa diukur dengan membandingkan laba

usaha dengan total aktiva.

II.5 Economic Value Added (EVA)

II.5.1 Pengertian Economic Value Added (EVA)

Ada beberapa teori yang memberikan definisi yang beragam akan

Economic Value Added (EVA), diantaranya adalah :

Gitman (2006) mendefinisikan:

Economic Value Added (EVA) is a popular measure used by many firms to detemine whether an investment contributes positively to the owners’ wealth ; calculate as the difference between an investment’s net operating profit after taxes (NOPAT) and the cost of funds used to finance the investment by the firms WACC. (p.513). Reily dan Brown (2002) mengidentifikasikan “Economic Value Added

(EVA) is an internal management performance measure that compress net

operating profit to total cost of capital. Indicates how profitable company

projects are as sign of management performance”(p.831)

Menurut Steward sebagaimana dikutip oleh Sapto Jumono (Jurnal

Ekonomi dan Bisnis Vol. 1 No. 01 Agustus, 2005) menyatakan bahwa: “EVA

dipopulerkan oleh Stern Steward Management Service yang merupakan salah

satu perusahaan konsultan di Amerika Serikat. EVA ini pada prinsipnya

bukanlah metode yang relatif baru dalam mengevaluasi dan menghargai kinerja

manajemen” (h.55).

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Manajemen …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00532AK Bab 2.pdf10 1. Manajer keuangan bertanggung jawab terhadap 3 macam keputusan pokok manajemen keuangan,

 

25

Sedangkan menurut Diana (2005), “Economic Value Added (EVA)

merupakan indikator tentang adanya penciptaan nilai dari suatu investasi yang

secara sederhana dapat diartikan sebagai laba operasi setelah pajak (After Tax

Operating Income) yang dikurangi dengan nilai total biaya modal (Total Cost of

Capital), dimana total biaya dihitung dengan cara mengalikan tingkat biaya

modal dengan total biaya yang diinvestasikan” (h.40).

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Economic Value Added

(EVA) adalah keuntungan operasional setelah pajak dikurangi biaya modal atau

Economic Value Added (EVA) merupakan pengukuran pendapatan sisa yang

mengurangkan biaya modal terhadap laba operasi. Dengan demikian Economic

Value Added (EVA) ditentukan oleh dua hal yaitu laba bersih operasional setelah

pajak yang menggambarkan hasil penciptaan value dalam perusahaan dan

tingkat biaya modal yang diartikan sebagai pengorbanan yang dikeluarkan dalam

penciptaan value tersebut.

II.5.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Economic Value Added (EVA)

Beberapa faktor yang dapat dilakukan oleh manajemen perusahaan untuk

meningkatkan nilai Economic Value Added (EVA) yaitu:

1. Memperbaiki laba operasi tanpa menggunakan tambahan modal. Hal ini

dapat dilakukan dengan meningkatkan efisiensi baik dalam bidang produksi

maupun administrasi.

2. Tambahan modal diinvestasikan pada proyek yang memberikan return yang

lebih besar dari pada biaya perolehannya.

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Manajemen …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00532AK Bab 2.pdf10 1. Manajer keuangan bertanggung jawab terhadap 3 macam keputusan pokok manajemen keuangan,

 

26

3. Likuidasi modal yang tidak tepat atau investasi selanjutnya dibatasi terhadap

kegiatan yang memberikan return dibawah standar perusahaan (return yang

dihasilkan tidak memadai)

II.5.3 Manfaat Economic Value Added (EVA)

Beberapa alasan mengapa Economic Value Added (EVA) lebih tepat

digunakan adalah:

1. EVA dapat berdiri sendiri tanpa perlu dibandingkan dengan perusahaan

sejenis ataupun membuat suatu analisis kecenderungan dengan tahun

sebelumnya.

2. EVA menyajikan ukuran yang secara adil mempertimbangkan harapan-

harapan kreditur dan pemegang saham karena EVA mempunyai hubungan

yang paling erat dengan tingkat pengembalian saham.

3. EVA sangat membantu dalam memberikan pertimbangan keputusan

manajemen secara tepat seperti penetapan tujuan, penganggaran modal,

penilaian kinerja, dan komunikasi dengan karyawan lebih tepatnya EVA dapat

digunakan sebagai dasar untuk menerapkan sistem manajemen keuangan yang

terintegrasi secara lengkap.

4. EVA dapat digunakan untuk mengidentifikasi kegiatan atau proyek yang

memberikan pengembalian lebih tinggi daripada biaya modalnya.

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Manajemen …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00532AK Bab 2.pdf10 1. Manajer keuangan bertanggung jawab terhadap 3 macam keputusan pokok manajemen keuangan,

 

27

II.5.4 Kelemahan Economic Value Added (EVA)

Kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh Economic Value Added (EVA)

diantaranya adalah:

1. Economic Value Added (EVA) hanya menggambarkan penetapan nilai pada

suatu tahun tertentu.

Nilai suatu perusahaan adalah merupakan akumulasi EVA selama umur

perusahaan. Dengan demikian bisa saja suatu perusahaan mempunyai EVA

pada tahun yang berlaku positif tetapi nilai perusahaan tersebut rendah karena

EVA di masa datangnya yang negatif. Kejadian ini mungkin terjadi untuk

perusahaan yang memiliki prospek masa depan yang suram, sebaliknya untuk

perusahaan yang memerlukan pengambilan yang cukup lama, EVA pada

awal tahun operasi negatif sedangkan EVA pada akhir masa proyek positif.

Maka, dengan menggunakan EVA untuk menilai kinerja harus melihat EVA

pada masa kini dan masa yang akan datang.

2. Perhitungan Economic Value Added (EVA) yang sesungguhnya cukup rumit.

Secara konseptual EVA memang lebih unggul daripada pengukuran dengan

menggunakan rasio, tapi secara praktis belum tentu EVA dapat diterapkan

dengan mudah, karena proses perhitungan EVA memerlukan estimasi atas

biaya modal dan cukup sulit dilakukan dengan tepat, terutama bagi

perusahaan yang belum go public.

Biaya modal atas hutang umumnya lebih muda diperkirakan karena bisa

diperoleh dari tingkat bunga setelah pajak yang harus dibayar perusahaan jika

perusahaan melakukan pinjaman. Sebaliknya karena keterbatasan data, tidak

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Manajemen …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00532AK Bab 2.pdf10 1. Manajer keuangan bertanggung jawab terhadap 3 macam keputusan pokok manajemen keuangan,

 

28

mudah memperkirakan biaya modal atas ekuitas. Berbagai estimasi ini dapat

menyebabkan kesalahan pada perhitungan biaya modal yang pada akhirnya

dapat mengurangi biaya manfaat dari EVA.

II.5.5 Penghitungan Economic Value Added (EVA)

Menurut Widayanto (1993) langkah-langkah EVA adalah sebagai

berikut:

Tabel II.1

Langkah-langkah Menghitung EVA

Langkah Keterangan 1. Biaya modal utang (Kd)

a. Beban bunga b. Jumlah utang jangka panjang c. Suku bunga ((Kb) d. Pajak perusahaan (T) e. Faktor koreksi (I-T) f. Biaya modal utang (Kd)

2. Biaya modal saham (Ke) a. Tingkat bunga bebas risiko (Rf) b. Beta (β) c. Tingkat pengembalian pasar (Rm) d. Ongkos modal saham (Ke)

3. Struktur modal a. Jumlah utang jangka panjang b. Modal saham c. Jumlah saham d. Komposisi utang e. Komposisi modal saham

4. Biaya modal rata-rata tertimbang a. WACC

5. Economic Value Added (EVA) a. Laba sebelum pajak b. Beban bunga c. Laba sebelum pajak dan bunga d. Beban pajak e. Ongkos modal tertimbang f. EVA

Laporan laba – rugi

Neraca 1a : 1b

Lap L/R dan penjelasannya 1 – (1d) 1e x 1c

Bunga SBI

Beta Koreksi IHSG

2a + 2b (2c – 2a)

Neraca Neraca 3a + 3b 3a : 3c (1 – 3d)

(3d x 1f) + (3e x 2d)

Laporan laba rugi Laporan laba rugi

5a + 5b Lap L/R dan penjelasannya

4a x 3c (5c) – (5d) – (5e)

Sumber : Widayanto, Usahawan No. 12 (1993: 53)

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Manajemen …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00532AK Bab 2.pdf10 1. Manajer keuangan bertanggung jawab terhadap 3 macam keputusan pokok manajemen keuangan,

 

29

Ada tiga kemungkinan hasil yang diperoleh dari perhitungan EVA yang

digunakan dalam menilai kinerja perusahaan, yaitu:

1. Jika nilai EVA > 0 (positif) artinya bahwa tingkat pengembalian yang

dihasilkan perusahaan lebih tinggi daripada tingkat biaya atau tingkat

pengembalian yang dituntut investor keadaan ini menunjukkan bahwa

perusahaan mampu menciptakan nilai (creat value). Semakin positif EVAnya

berarti semakin bagus pula kinerja perusahaan itu dan menandakan bahwa

manajemen telah menjalankan tugasnya dengan baik.

2. Jika nilai EVA = 0, artinya bahwa perusahaan berada pada posisi break even

point (titik impas) karena semua laba digunakan untuk membayar kewajiban

kepada investor.

3. Jika nilai EVA < 0 (negatif) artinya bahwa tidak terjadi proses nilai tambah

dalam perusahaan menandakan laba yang ada tidak bisa memenuhi harapan

para investor. Nilai perusahaan berkurang (destroy value) akibat tingkat

pengembalian yang dihasilkan lebih rendah daripada tingkat pengembalian

yang dituntut investor.

II.5.6 Menentukan Economic Value Added (EVA)

EVA sebagai alat ukur kinerja keuangan, sesuai juga digunakan untuk

menilai kinerja operasional karena secara wajar juga mempertimbangkan

required rate of return yang diinginkan investor dan kreditur. Dengan demikian,

langkah untuk menentukan EVA adalah menghitung biaya utang, menghitung

biaya modal sendiri, menghitung struktur permodalan, menghitung NOPAT,

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Manajemen …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00532AK Bab 2.pdf10 1. Manajer keuangan bertanggung jawab terhadap 3 macam keputusan pokok manajemen keuangan,

 

30

menghitung biaya modal rata-rata tertimbang, dan terakhir menghitung EVA.

Meskipun EVA masih merupakan sebuah pengukuran laba, hal itu tidak terikat

oleh konvensi akuntansi. Jika prinsip akuntansi secara umum diterima

menyimpangkan pengukuran dari modal yang diinvestasikan atau laba operasi,

pengguna dapat membuat penyesuaian yang penting untuk meningkatkan presisi

EVA sebagai alat ukur penciptaan nilai.

II.6 Biaya Modal (Cost of Capital)

Konsep cost of capital merupakan konsep yang menentukan besarnya

biaya yang secara riil harus ditanggung perusahaan untuk memperoleh dana dari

suatu sumber dana. Pengetahuan mengenai biaya modal membantu manajer

keuangan dalam mengambil keputusan yang tepat untuk menentukan struktur

modal perusahaan. Menurut Johan (2006), biaya modal adalah biaya yang harus

dikeluarkan atau harus dibayar untuk mendapatkan modal yang berasal dari

hutang, saham preferen, saham biasa, laba ditahan untuk membiayai investasi

perusahaan (h.43). dalam menghitung biaya modal, kita juga perlu mengetahui

struktur modal perusahaan. Struktur modal adalah merupakan pertimbangan

jumlah utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang,

saham preferen, dan saham biasa yang dipergunakan perusahaan.

Pengertian required rate of return sebenarnya dapat dilihat dari dua sisi.

Dari pihak investor, tinggi rendahnya tingkat keuntungan yang diisyaratkan

merupakan pencerminan dari tingkat rasio, aktiva yang dimiliki dan struktur

modal, serta faktor lain seperti manajemen perusahaan. Di pihak perusahaan,

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Manajemen …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00532AK Bab 2.pdf10 1. Manajer keuangan bertanggung jawab terhadap 3 macam keputusan pokok manajemen keuangan,

 

31

tingkat keuntungan yang diminta merupakan biaya yang harus dikeluarkan untuk

mendapatkan modal dari pemegang saham. Dalam menentukan biaya modal

perusahaan, perlu diperhatikan tiga alasan, yaitu memaksimumkan nilai

perusahaan dengan mensyaratkan adanya minimasi semua biaya input termasuk

biaya modal, keputusan investasi yang tetap mensyaratkan estimasi biaya modal

yang tepat, dan beberapa keputusan lain, seperti leasing, pembelian obligasi

perusahaan, dan manajemen modal kerja. Dengan demikian, biaya modal

dimaksudkan untuk dapat menentukan besarnya biaya riil dari penggunaan

modal dari masing-masing sumber dana kemudian menentukan biaya modal rata-

rata keseluruhan dana yang digunakan dalam perusahaan.

II.7 Biaya Hutang (Cost of Debt)

Biaya hutang menunjukkan berapa biaya yang harus ditanggung oleh

perusahaan karena perusahaan menggunakan dana yang berasal dari pinjaman.

Biaya hutang perusahaan tidak lain adalah sebesar tingkat keuntungan yang

diminta (required rate of return) oleh investor. Besarnya tingkat keuntungan

yang diminta investor (pemilik dana) tersebut adalah sama dengan tingkat bunga

yang menyamakan nilai sekarang penerimaan di masa yang datang berupa bunga

dan pembayaran pokok pinjaman. Dari hal tersebut disimpulkan bahwa biaya

hutang merupakan tingkat pengembalian yang diharapkan kreditur dan harus

disediakan perusahaan sebagai akibat dari pemenuhan modal dengan

menggunakan pinjaman dari kreditur. Sumber modal berasal dari hutang jangka

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Manajemen …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00532AK Bab 2.pdf10 1. Manajer keuangan bertanggung jawab terhadap 3 macam keputusan pokok manajemen keuangan,

 

32

pendek, yaitu hutang jangka pendek kurang dari 1 tahun dan hutang jangka

panjang, yaitu hutang yang memiliki jangka waktu lebih dari 1 tahun.

II.8 Biaya Modal Sendiri (Cost of Equity)

Biaya modal sendiri didefinisikan sebagai tingkat keuntungan yang

disyaratkan oleh investor saham biasa. Perusahaan dapat memperoleh biaya

modal sendiri dengan dua cara, yaitu dari laba ditahan dam mengeluarkan saham

baru. Dengan demikian, pihak manajemen dapat membagikan laba setelah pajak

yang diperoleh dari dividen atau menahannya dalam bentuk laba ditahan.

Beberapa pendekatan yang digunakan, terdiri dari the discounted cash flow

model, the bond yield plus risk premium approach, dan capital aset pricing

model (CAPM).

CAPM (model penilaian aktiva modal) dikembangkan oleh prof William

Shrape dan John Lintner. Prosedur perhitungannya adalah sebagai berikut:

tetapkan perkiraan risk free yang umumnya ditetapkan berdasarkan suku bunga

obligasi pemerintah atau SBI, tentukan koefisien beta saham dan digunakan

sebagai indeks resiko saham, tentukan tingkat pengembalian menurut pasar atau

pada saham rata-rata. Tingkat pengembalian itu disebut return market (Rm).

CAPM disusun sebagai model pengharapan (expectation model) sedangkan

pengujiannya didasarkan atas hasil sebenarnya (actual return).

II.9 Kinerja Keuangan

II.9.1 Pengertian Kinerja

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Manajemen …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00532AK Bab 2.pdf10 1. Manajer keuangan bertanggung jawab terhadap 3 macam keputusan pokok manajemen keuangan,

 

33

Menurut Mulyadi (2001) pengertian penilaian kinerja adalah “Penentuan

secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi dan karyawannya

berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya” (h.

415)

Mulyadi (2001) juga menjelaskan tiga macam ukuran yang dapat

digunakan untuk mengukur kinerja secara kuantitatif, yaitu:

1. Ukuran kinerja tunggal (Single Criterion)

Ukuran kinerja yang hanya menggunakan satu macam ukuran untuk menilai

kinerja manajer.

2. Ukuran kinerja beragam (Multiple Criterion)

Ukuran kinerja yang menggunakan berbagai macam ukuran untuk menilai

kinerja manajer

3. Ukuran kinerja gabungan (Composite Criterion)

Ukuran kinerja yang menggunakan berbagai macam ukuran,

memperhitungkan bobot masing-masing ukuran dan menghitung rata-ratanya

sebagai ukuran menyeluruh kinerja (h.434).

II.9.2 Manfaat Penilaian Kinerja

Menurut Mulyadi (2001), penilaian kinerja dimanfaatkan oleh

manajemen untuk:

1. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui memotivasi

karyawan secara maksimal.

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Manajemen …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00532AK Bab 2.pdf10 1. Manajer keuangan bertanggung jawab terhadap 3 macam keputusan pokok manajemen keuangan,

 

34

2. Membantu pengembalian keputusan yang berhubungan dengan karyawan

seperti promosi, transfer, dan pemberhentian.

3. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan

untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan.

4. Menyediakan umpan balik bagi karyawan bagaimana atasan menilai kinerja

mereka.

5. Menyediakan suatu dasar distribusi penghargaan (h.415).

II.9.3 Pengertian Kinerja Keuangan

Pengertian kinerja keuangan menurut Helfert (1997) adalah:

Hasil dari banyak keputusan individu yang dibuat secara terus menerus oleh manajemen perusahaan. Kinerja keuangan merupakan ukuran tingkat keberhasilan manajemen dalam mengelola sumber daya keuangan perusahaan dalam segala bentuknya sebagai upaya untuk menciptakan nilai bagi pemegang sahamnya. Sedangkan menurut Prawironegoro (2007) dalam bukunya menyatakan

bahwa :

Kinerja keuangan adalah hasil kegiatan operasi perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka keuangan dimana hasil kegiatan perusahaan periode sekarang dibandingkan dengan kinerja periode masa lalu, anggaran neraca dan laba-rugi, dan rata-rata kinerja perusahaan sejenis. Hasil tersebut nantinya akan menunjukkan penyimpangan baik yang menguntungkan maupun merugikan, dimana manajemen harus mencari penyebab penyimpangan dan kemudian melakukan perbaikan dalam perencanaa dan pelaksanaan.