Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
Suatu sistem pada dasarnya adalah kelompok unsur yang erat hubungannya satu
sama lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujauan tertentu. Sistem
merupakan bagian terpenting dalam perkembangan ilmu pengetahuan sehingga
banyak para ahli mengalikan perhatian kepada pembelajaran mengenai sistem.
A. Pengertian Sistem
Menurut (Jeperson Hutahaean 2014:2), “sistem adalah suatu jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu”.
B. Karakteristik Sistem
Menurut (Jeperson Hutahaean 2014:3), Supaya sistem itu dikatakan sistem yang
baik memiliki karakteristik yaitu :
1. Komponen
Suatu sistem yang terdiri dari sejumlah komponen –komponen yang saling
bererinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan .Komponen sistem terdiri
komponen yang berupa subsistem yang berupa bagian-bagian dari sistem.
2. Batasan sistem (boundary)
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan
sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini
memungkinkan suatu sistem yang di pandang sebagai suatu kesatuan. Batasan
suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan luar sistem (environment)
Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem.
4. Penghubung sistem (interface)
Penghuubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem
dengan subsistem lainnya.
5. Masukan Sistem (Input)
Masukan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa
perawatan (maintenance input), dan masukan sinyal (signal input).
6. Keluaran Sistem (Output)
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
7. Pengolah Sistem
Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi
keluaran.
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyi tujuan (goal) atau sasaran (objective).
Sumber : (Jeperson Hutahaean, 2014:5)
Gambar II.1
Karakteristik Dari Suatu Sistem
C. Klasifikasi sistem
Menurut (Jeperson Hutahaean, 2014:6), Sistem dapat diklasifikasikan dalam
berapa sudut pandang:
1. Klasifikasi sistem sebagai:
a. Sistem abstrak (abstract system)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-
ide yang tidak tampak secara fisik.
b. Sistem fisik (physical system)
Sistem fisik adalah sistem yang ada secara ada fisik.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai:
a. Sistem alamiyah (natural system)
Sistem alamiyah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam,tidak
dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.
b. Sistem buatan manusia (human made systeem)
Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang
melibatkaan interaksi antara manusia dengan mesin (human mechine
system).
3. Sistem diklasifikasikan sebagai:
a. Sistem tertentu (deterministicl system)
Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang
sudah dapat diprediksi,sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.
b. Sistem tak tertentu (probalistic system)
Sistem tak tertentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak
dapat diprediksi karena mengandung unsur probalistik
4. Sistem diklasifikasikan sebagai:
a. Sistem yang tertutup (close system)
Sistem yang tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak
terhubung dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada
urut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada ,
Kenyataan tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada
relatively closed system.
5. Sistem terbuka (open system)
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dan
lingkungan luarnya.Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan
luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan
maka harus mempunyai pengendali yang baik.
D. Siklus Hidup Sistem
Menurut (Susanto & Andriana, 2016) mengatakan bahwa ”SDLC (Systems
Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem) atau Systems
Life Cycle (Siklus Hidup Sistem), dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat
lunak, adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan
metodologiyang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut”.
SDLC juga merupakan metodologi umum dalam pengembangan sistem yang
menandai kemajuan usaha analisis dan desain. Fase-fase yang terdapat didalam SDLC
meliputi :
a. Perencanaan Sistem (Systems Planning)
b. Analisis Sistem (Systems Analysis)
c. Perancangan Sistem (Systems Design)
d. Implementasi Sistem (Systems Implementation)
e. Pemeliharaan Sistem (Systems Maintenance)
2.1.1. Pengertian Informasi
Menurut (Jeperson Hutahaean, 2014:9) mengatakan bahwa “Informasi adalah
data yang di oleh menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi
penerimanya”.
Menurut (Jaluanto Sunu Punjul Tyoso, 2016:21) mengatakan bahwa “Informasi
adalah suatu pertambahan dalam ilmu pengetahuan yang menyumbangkan kepada
konsep kerangka kerja yang umum dan fakta-fakta yang umum”.
2.1.2. Pengertian Sistem Informasi
Menurut (Jeperson Hutahaean, 2014:12) “Sistem Informasi adalah suatu sistem
didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelohan transaksi
harian , mendukung operasi, bersifat manejerial, dan kegiatan strategi dari suatu
organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuh
kan”.
Menurut (Jeperson Hutahaean, 2014:12), Sistem informasi terdiri dari
komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block)
yaitu
1. Blok Masukan (input block)
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini
termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data
yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.
2. Blok Model (model block)
Blok ini terdii dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan
memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang
sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.
3. Blok Keluaran (output block)
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang
berkualiatas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manejemen
serta semua pemakaian sistem.
4. Blok Teknologi (technologi block)
Teknologi di gunakan untuk menerima input, menjalankan model, menimpan
dan, dan mengakases data,menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan
membantu pengendalian diri secara keseluruhan
Teknologi terdiri dari unsur utama:
a. Teknisi (human ware atau brain ware)
b. Perangkat lunak (software)
c. Perangkat keras (hardware)
5. Blok Basis data (data base block)
Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lain
tersimpan diperangakat keras komputer yang digunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya.
6. Blok kendali (control block)
Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam,
api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu
sendiri, kesalahan-kesalahan ketidakfesienan, sabotase dan sebagainya.
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan di terapkan untuk meyakinkan
bahwa hal-hal yang dapat mrudsak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur
terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.
2.1.3. Defenisi Koperasi
Menurut (Ramdhani & Lantin 2016), “Koperasi sebagai lembaga keuangan
mikro non bank, tetapi koperasi dapat melakukan kegiatan-kegiatan keuangan mikro
(micro finance) yakni penyediaan jasa keuangan bagi anggotanya dalam memberikan
simpan pinjam”.
Menurut Sudradjat (2017),“Koperasi merupakan suatu lembaga ekonomi yang
mempunyai fungsi dalam proses peningkatan kesejahteraan masyarakat, perjalanan
koperasi tidak mudah untuk mencapai posisi seperti sekarang”.
2.1.4. Basis Data
Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2016:19) “basis data adalah sistem
terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah
atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutukan”. Pada dasarnya media
utnuk penyimpan data agar dapat diakses drngan mudaha dan cepat.
Pada basis data juga menggunakan basis data relasional yang diimplemantasikan
dengan tabel-tabel yang memiliki relasi.
Sumber : (Sukamto & Shalahuddin, 2016:44)
Gambar. II.2
Ilustrasi Basis Data
Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2016:44), Sistem informasi tidak dapat dipisakan
dengan kebutuhan akan basis data apapun bentuknya, entah berupa file teks ataupun
Database management system (DBMS). Kebutuhan basis data dalam sistem informasi
meliputi:
1. Memasukkan, menyimpan dan mengambil data
2. Membuat laporan berdasarkan data yang telah disimpan
Tujuan dari dibuatnya tabel-tabel disini adalah untuk menyimpan data kedalam
tabel-tabel agar lebih mudah diakses. Oleh karena itu, untuk merancang tabel-tabel
yang akan dibuat maka dibutukan pola pikir penyimpanan data nantinya jika dalam
bentuk baris-baris data (record) dimana setiap baris terdiri dari beberapa kolom.
A. Database management system(DBMS)
Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2016:44) ”DBMS (Database management
system) atau dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai Sistem Manajemen Basis
Data adalah suatu sistem aplikasi yang digunakan untuk menyimpan, mengelola, dan
menampilkan data”.Suatu sistem aplikasi disebut DBMS jika memenuhi peryaratan
minimal sebagai berikut.
1. Menyedikan fasilitas untuk mengelola akses data
2. Mampu menangani integritas data
3. Mampu menangani akses data
4. Mampu manangani backup data
Karena pentingnya data bagi suatu organisasi/perusahaan, maka hampir
sebagian besar perusahaan memanfaatkan DBMS dalam mengelola data yang
mereka miliki.pengelolahan DBMS sendiri biasanya ditangani oleh tenaga ahli
yang spesialis menagani DBMS yang disebut sebagai DBA(databese
administrator).
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:45)”ada 4(empat) macam DBMS
versi komersil yang paling banyak digunakan didunia saat ini adalah:
1. Oracle
2. Microsoft SQL Server
3. IBMDB2
4. Microsoft access
Sedangkan DBMS versi open source yang cukup berkembang dan paling banyak
digunakan saat ini adalah MySQL
1. postgreSQL
2. firebird
3. SQLite
4. MySQL
Hampir semua DBMS mengadopsi SQL sebagai bahasa untuk mengelola data
pada DBMS
B. Pengertian Mysql
Menurut (Purwanto & Hasneto, 2016) “MySQL adalah sebuah sistem
manajemen database yang bersifat open source. MySQL adalah pasangan serasi dari
PHP. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia.
MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengola database beserta isinya”.
C. Pengertian phpMyAdmin
Menurut (Mandar ( 2017:11) “ phpMyabmin adalah salah satu dari tiga aplikasi
yang include pada suatu paket software web server seperti wampserver atau xampp”.
D. Alur Hidup Basis Data
Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2015) “Tidak hanya perangkat lunak yang
memiliki alur hidup, dalam membuat perancangan basis data juga memiliki alur hidup
atau database Life Cycle(DBLC)”. Alur hidup basis data meliliki Fase-fase DBLC
antara lain:
Sumber: (Sukamto & Shalahuddin, 2016:49)
Gambar II.3.
Alur Hidup Basis Data
1. Analisa kebutuhan/requirement analysis
Hal yang harus dilakukan pada tahap ini adalah
a. Didefinisikan dengan mewawancaraiprodusen dan pemakai data, data apa
saja yang butuuh untuk disimpan dan terkait dengan aplikasi komputer yang
akan dikembangkan
b. Membuat kontrak spesifikasi basisi data
c. Entity relationshio diagram (erd) sebagai bagian dari desain konseptual
2. Desain lojik basis data /logical database design
Pada tahap ini harus dibuat rancangan logik basis data. Biasanya pada tahap ini
dibuat conceptual data Model(CDM)
3. Desain fisik basis data/ physical database design
Pada tahap ini harus dibuat rancangan fisik basis data. Biasanya pada tahap ini
dibuat physical database model (PDM)
4. Implementasi
a. Membuat Query SQL
b. Aplikasi ke DBMS atau file
2.1.5. Pengertian Java
Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2016:103) “Java dikembangkan oleh
perusahaan Sun Microsystem. Java menurut definisi dari Sun Microsystem adalah
nama untuk sekumpulan teknologi untuk membuat dan menjalankan perangkat lunak
pada komputer standalone ataupun pada lingkungan jaringan”.
2.1.6. Model Pengembangan Perangkat Lunak
Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2016:50) “Model SDLC air terjun
(waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier(sequential linier) atau
alur hidup klasik (classic life cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan
alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut di mulai dari analisi,
desain, pengkodean, pengujian, dan tahap pendukung(support)”.
Metode yang menyerupai prinsip air terjun yang menyerupai tahapan seperti berikut:
Sumber: (Sukamto & Shalahuddin, 2016:28)
Gambar II.4.
Ilustrasi model waterfall
A. Analisis kebutuhan perangkat lunak
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk
mespesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat
lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan
perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan.
B. Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain
pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur
perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean. Tahap
ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke
representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada
tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini
juga perlu didokumentasikan.
C. Pembuatan kode program
Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari
tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat
pada tahap desain.
D. Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara segi lojik dan fungsional dan
memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk
meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan
sesuai dengan yang diinginkan.
E. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami
perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena
adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau
perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap
pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan
mulai dari tahap analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak baru.
2.2. Teori Pendukung
Dalam merancang suatu sistem, kita juga membutukan suatu alat pendukung
yang sering disebut dengan tools. Alat pendukung atau tools dalam merancang suatu
sistem ini yang digunakan penulis yaitu sebagai berikut:
2.2.1. Entity Relationship Diagram.
1. Definisi Entity Relationship Diagram(ERD)
Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2016:50) “ERD dikembangkan berdasarkan
teori himpunan dalam bidang matematika. ERD digunakan untuk pemodelan basis
data menggunakan DBMNS maka perancangan basis data tidak perlu menggunakan
ERD”.
Menurut (Yanto, 2016:32) “ERD adalah suatu diagram untuk menggambarkan
desain konseptual dari model konseptual suatu basis data relasional. ERD juga
merupakan gambaran yang merelasikan antar objek yang satu dengan objek yang lain
dari objek di dunia nyata yang sering dikenal dengan hubungan antar entitas”. ERD
terdiri dari tiga komponen utama, yaitu:
Gambar II.5
Komponen Entity Relationship Diagram
1. Entitas (Entity)
Entitas adalah suatu objek di dunia nyata yang dapat dibedakan dengan
objek lainnya. Objek tersebut dapat berupa orang, benda ataupun hal
lainnya. Entitas digambarkan dalam bentuk persegi panjang. Dilihat dari
jenisnya entitas terbagi atas dua yaitu:
a. Entitas Kuat (Strong Entity)
Entitas kuat adalah entitas yang dapat berdiri sendiri tidak bergantung
pada entitas lainnya, entitas kuat memiliki atribut key dan entitas kuat
digabarkan sebagai kotak persegi panjang bergaris tunggal. Contoh
entitas kuat adalah entitas pegawai.
b. Entitas Lemah (Weak Entity)
Entitas Lemah adalah entitas yang tidak dapat berdiri sendiri. Entitas
lemah merupakan hasil dari pembentukan entitas kuat, entitas lemah
tidak memiliki atribut key dan entitas lemah digambarkan seagai kotak
persegi panjang bergaris ganda. Jika entitas kuat yang membentuk
entitas lemah dihapus maka secara otomatis entitas lemah akan
terhapus. Contoh entitas lemah adalah entitas pegawai kontrak, pegawai
tetap.
Gambar II.6
Jenis Entitas
2. Atribut (attribute)
Atribut merupakan semua informasi yang berkaitan dengan entitas . Atribut
sering dikenal dengan property dari suatu entitas atau objek. Atribut
digambarkan dalam bentuk lingkaran elips. Macam-macam atribut:
a. Atribut Sederhana (Simple Attribute)
Atribut sederhana adalah atribut yang nilainya tidak dapat dibagi lagi
menjadi banyak atribut yang lebih kecil.
Gambar II.7
Atribut Sederhana
b. Atribut Komposit (Composite Attribute)
Atribut komposit adalah atribut gabungan yang nilainya dapat dipecah
menjadi bagian yang lebih kecil. Atau sering disebut dengan atribut yang
terdiri dari beberapa atribut kecil di dalamnya. Contoh atribut komposit
adalah alamat.
Gambar II.8
Atribut Komposit
c. Atribut Bernilai Tunggal (single Values Attribute)
Atribut bernilai tunggal adalah jenis atribut yang nilainya hanya satu dari
satu entitas. Contoh atribut bernilai tunggal adalah tanggal_lahir dari
entitas mahasiswa. Telah bisa dipastikan bahwa setiap mahasiswa
mempunytai satu tanggal lahir.
Gambar II. 9
Atribut Bernilai Tunggal
d. Atribut Bernilai Banyak (multivalueas Attribute)
Atribut Bernilai Banyak adalah jenis atribut yang nilainya lebih dari satu
dalam suatu entitas tertentu. Contoh atribut bernilai banyak adalah hobbi
dimungkinkan bahwa mahasiswa memiliki lebih dari satu hobbi.
Gambar II. 10
Atribut Bernilai Banyak
e. Atribut Turunan (Derived Attribute)
Atribut turunan adalah jenis atribut yang nilainya diperoleh dari atribut
yang lain. Contoh atribut turunan adalah masa_bakti dari entitas pegawai.
Atribut masa_bakti akan muncul nilainya ketika atribut tanggal_masuk
_kerja sudah ada nilainya. Pada dasarnya atribut masa bakti tidak akan
dijadikan suatu kolom. Atribut masa bakti akan muncul dengan bantuan
query.
Gambar II.11
Atribut Turunan
f. Atribut Identitas (Key Attribute)
Atribut identitas adalah atribut yang dijadikan sebagi kunci pda suatu
table. Sifat atribut identitas ini unik, tidak ada yang menyamai, atribut
identitas terdiri dari beberapa jenis yaitu:
a) Super Key
Super Key adalah satu atribut atau kumpulan atribut yang secara unik
mengidentifikasi sebuah baris di dalam relasi atau himpunan dari satu atau
lebih entitas yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi secara unik
sebuah entitas dalam set entitas.
b) Candidate Key
Candidate Key adalah atribut yang menjadi determinan yang dapat
dijadikan identitas baris pada sebuah relasi. Biasanya super key minimum.
c) Primary Key
Primary key adalah kandidat key yang dipilih untuk mengidentifikasi baris
data secara unik dalam relasi.
d) Alternative Key
Alternative Key adalah candidate key yang tidak terpilih sebagai primary
key atau atribut untuk menggantikan kunci utama.
e) Foreign Key
Foreign Key adalah atribut dengan domain yang sama yang menjadi kunci
utama sebuah relasi, tetapi pada relasi lain atribut tersebut sebagai atribut
biasa.
f) Composite Key
Composite key adalah kunci yang terdiri dari dua atribut atau lebih.
Atribut-atribut tersebut jika berdiri sendiri tidak menjadi identitas baris,
tetapi bila dirangkaikan menjadi satu kesatuan akan dapat
mengidentifikasi secara unik.
Gambar II.12
Atribut Identitas
3. Tipe Relasi
Gambar belah ketupat merupakan perlambangan relasi antar entitas atau
sering disebut kerelasian. Ada 2 macam penggambaran relasi yaitu relasi
kuat dan relasi lemah. Relasi kuat adalah untuk menghubungkan antar
entitas kuat sedangkan relasi lemah untuk menghubungkan antar entitas
kuat dengan entitas lemah.
Gambar II.13
Tipe Relasi
Menurut (Ramanda, 2014) “Logical record structure (LRS), adalah
representasi dari structur record-record pada tabel-tabel yang terbentuk dari
hasil relasi antar himpunan entitas”.
2. Definisi Language Record Structure (LRS)
Menurut (Nur Ali Farabi , Andi Rosano, 2018) “Logical Record Structure
(LRS) terdiri dari link-link tipe record, Link ini menunjukkan arah dari satu tipe
record lainnya”.
A. Unified Modelling Language
Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2015) “UML adalah salah satu standar
bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan
requirement, membuat analisis & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam
pemrograman berorientasi objek”.
UML terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokan dalam 3 kategori.
Pembagian kategori Dan macam-macam diagram tersebut dapat dilihat pada
gamba di bawah ini
Sumber: (Sukamto & Shalahuddin, 2016:140)
Gambar II.14
Diagram UML
Berikut ini penjelasan singkat dari pembagian kategori tersebut:
1. Stucture diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan suatu stuktur statis dari sistem yang dimodelkan
2. Behavior diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi
pada sebuah sistem.
3. interaction diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interkasi antar
subsistem pada suatu sistem
1. Activity Diagram
Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2016:161) “Diagram aktivitas atau
Activity Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari
sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Yang
perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktifitas menggambarkan aktifitas
sistem buan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh
sistem.
Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hal-hal
sebagai berikut:
a. Rancangan proses bisnis dimana seriap urutan atifitas yang digambarkan
merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan.
b. Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem/user interface dimana
setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antarmuka tampilan.
c. Rancangan pengujian diman setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah
pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya.