16
5. Lingkungan a. Organisasi dan tanggung jawab kegiatan pengelolaan lingkungan. Pengelolaan lingkungan hidup di PT. Indofood Sukses Makmur Divisi Noodle cabang Semarang berada dibawah penanganan P2K3, selain itu Pimpinan perusahaan melalui pengurus P2K3 bertanggung jawab dalam : 1) Mengintegrasikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam semua bidang tempat kerja, melalui proses peningkatan secara terus menerus. 2) Meningkatkan komunikasi mengenai keselamatan dan kesehatan kerja sebagai bagian yang normal dari segala aspek bidang kerja. 3) Merencanakan, mengembangkan, melaksanakan dan mengawasi program Keselamtan dan kesehatan kerja. 4) Mengambil langkah-langkah yang efektif untuk menyediakan dan mempertahankan tempat kerja yang selamat, sehat dan aman terbebas dari pencemaran lingkungan dan penyakit akibat kerja. Keanggotaan P2K3 tersebut terdiri dari unsur organisasi pekerja dan pengusaha

BAB II Lingkungan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Aspek Lingkungan PT.Indofood

Citation preview

Page 1: BAB II Lingkungan

KetuaPimpinan perusahaan

5. Lingkungan

a. Organisasi dan tanggung jawab kegiatan pengelolaan lingkungan.

Pengelolaan lingkungan hidup di PT. Indofood Sukses Makmur

Divisi Noodle cabang Semarang berada dibawah penanganan P2K3,

selain itu Pimpinan perusahaan melalui pengurus P2K3 bertanggung

jawab dalam :

1) Mengintegrasikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam

semua bidang tempat kerja, melalui proses peningkatan secara

terus menerus.

2) Meningkatkan komunikasi mengenai keselamatan dan kesehatan

kerja sebagai bagian yang normal dari segala aspek bidang kerja.

3) Merencanakan, mengembangkan, melaksanakan dan mengawasi

program Keselamtan dan kesehatan kerja.

4) Mengambil langkah-langkah yang efektif untuk menyediakan

dan mempertahankan tempat kerja yang selamat, sehat dan aman

terbebas dari pencemaran lingkungan dan penyakit akibat kerja.

Keanggotaan P2K3 tersebut terdiri dari unsur organisasi

pekerja dan pengusaha manajemen. Adapun struktur organisasi

Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) di

PT.Indofood Sukses Makmur Divisi Noodle cabang Semarang

adalah :

SekretarisFactory Manajer

AnggotaPerwakilan dari tenaga kerja

Page 2: BAB II Lingkungan

P2K3 di PT. Indofood Sukses Makmur Divisi Noodle Cabang

Semarang, mempunyai tugas memberikan saran dan pertimbangan

baik diminta maupun tidak kepada pengusaha atau manajemen

mengenai masalah keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan

ditempat kerja.

b. Pengelolaan Limbah

PT Indofood divisi noodle Semarang merupakan perusahaan yang

bergerak dibidang industri makanan ringan yang dalam setiap proses

kerjanya tidak lepas dari berbagai proses yang menggunakan bahan-

bahan produksi yang dapat menimbulkan limbah. Limbah yang

dihasilkan dalam proses produksi di PT Indofood divisi noodle

Semarang ada 3 macam yaitu limbah padat, limbah cair, dan limbah

gas.

1) Limbah cair

a) Sumber Limbah Cair

(a) Limbah cair produksi

(b) Limbah cair Laboratorium

(c) Limbah Boiler

(d) Limbah kantin dan toilet

b) Pengolahan limbah cair

Alur proses pengolahan limbah cair meliputi proses primer

dan proses sekunder. Proses primer meliputi trapping dan

ekualisasi, sedangkan proses sekunder meliputi proses

anaerob, aerasi, sedimentasi, bak control, koagulasi,

sedimentasi, klorinasi, dan penampungan.

Page 3: BAB II Lingkungan

Diagram alir proses pengolahan limbah cair di PT. Indofood

Sukses Makmur Tbk dapat dilihat pada gambar diatas, dengan

tahapan proses sebagai berikut:

(a) Bak Trepping

Bak yang digunakan untuk memisahkan antara limbah

padat yang terikat selama limbah mengalir, limbah

mengapung dan limbah cair sendiri.

(b) Bak Ekualisasi

Merupakan penampungan sementara untuk mengatur PH,

suhu, dan polutan sehingga polutan dan limbah yang diproses

relatif pada kondisi stabil dari waktuke waktu. Dengan

perlakuan ini diharapkan limbah pada kondisi PH 7-8 dengan

suhu ≤500 C. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga

kelangsungan kehidupan bakteri yang ada dalam lumpur aktif

di bak UASB.

(c) Bak UASB (Upflow Anaerobic Sludge Blanket)

Pada bak UASB limbah cair dari bak ekualisasi akan

didegradasi dan diolah dengan kapasitas 180 m3

menggunakan lumpur aktif. Mikro bakteri pada lumpur aktif

akan mati bila PH limbah tidak netral dan air akan menjadi

hitam.

Page 4: BAB II Lingkungan

(d) Bak Aerasi

Pada bak aerasi tahapan prosesnya bertujuan untuk

mendegradasi sisa polutan secara aerob, sehingga diharapkan

dapat menurunkan Biochemical Oksigen Demand (BOD) dan

Chemical Oksigen Demand (COD) sebanyak ± 20-

30%,melalui oksigen injector (aerator), oksigen dari udara

bebas dimasukkan kedalam air yang berada di bak aerasi.

(e) Bak Sedimentasi

Bertujuan untuk mengendapkan padatan tersuspensi yang

ikut dalam proses aerasi dengan cara didiamkan setelah

bening kemudian masuk ke bak kontrol. Proses

pengendapannya tanpa bahan kimia tetapi karena gravitasi.

Lumpur endapanya kemudian kembali ke bak aerasi sebagai

sludge.

(f) Bak Kontrol

Pada bak kontrol air di uji apakah sudah memenuhi syarat

untuk kehidupan atau tidak dengan cara pemeliharaan ikan

didalamnya, selain itu airnya juga dimanfaatkan untuk

menyirami tanaman yang ada di lingkungan pabrik.

(g) Bak Sedimentasi dan Koagulasi

Pada bak ini berfungsi untuk menggumpalkan padatan

tersuspensi (suspendedsolid) dengan bantuan aluminium

sulfat atau tawas yang disebut juga filteraluminium. Molekul

ini sangat kecil tetapi berkumpul membentuk gumpalan

yanglebih besar dan mempunyai sifat seperti sponge.

Kemudian partikel-partikel yang tersuspensi menempel pada

sponge tersebut sehingga gumpalan akan menjadi besar dan

mengendap, sehingga akan dihasilkan gumpalan atau

endapan dan airjernih. Endapanya tersebut kemudian

dikembalikan ke bak trapping, sedangkanairnya diproses

chlorinasi.

Page 5: BAB II Lingkungan

(h) Bak Chlorinasi

Pada bak chlorinasi digunakan kaporit untuk membunuh

mikroba (lumut) yang mungkin terdapat pada air limbah.

Jumlah kaporit yang ditambahkan adalah 200 ppm dengan

cara mencampurkannya bersamaan dengan aliran air dari bak

sedimentasi dan koagulasi ke bak chlorinasi.

(i) Bak penyaringan dan Aerosorb

Pada bak ini sisa-sisa endapan yang masih ikut ke dalam

air telah di klorinasi disaring dengan sand filter (tanki yang

diisi dengan pasir dan penyaring dengankapasitas 1 m3 air)

kemudian airnya dimasukkan dalam tanki organosorb (tanki

yang berisi pasir dan arang aktif) untuk menghilangkan bau

yang tidak diinginkan. Hasil akhir proses keseluruhan tadi

ditampung dalam bak penampung.

Penyaringan dan organosorb sisa endapan yang masih

terikat dalam airyang telah diklorinasi disaring dengan

menggunakan sand filter danTrapping. Guna memastikan

agar limbah yang dihasilkan memenuhi baku mutu yang

telah dipersyaratkan, maka seluruh pabrik Indofood

dilengkapi dengan dengan fasilitas pengolahan limbah. Atas

kontribusinya dalam pengelolaan limbah yang ramah

lingkungan, Perseroan telah mendapatkan penghargaan dari

Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD)

maupun pusat sebagai perusahaan dengan predikat baik.

Limbah cair mie instant terdiri dari limbah cair organik

berbasis bahan baku olahan dari pertanian, seperti tepung

terigu (mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan

mineral) dan minyak kelapa yang mengandung asam lemak

diantaranya laurat, palmitat, dan oleat. Untuk mengatasi

permasalahan limbah PT. Indofood telah menerapkan sistem

IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). Ada beberapa

Page 6: BAB II Lingkungan

parameter yang harus disesuaikan dengan standar yang telah

ditentukan oleh pemerintah diantaranya pH, TSS, BOD,

COD, Minyak Lemak. Peraturan pemerintah yang digunakan

sebagai standar oleh PT. Indofood yaitu Kepmen LH No.51

Tahun 1995 Tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan

Industri dan Perda Prop. Jateng No.5 Tahun 2012 Industri

Makanan Spesifik. Tindakan evaluasi sangat penting

dilakukan untuk mengetahui apakah limbah yang dibuang

kelingkungan sudah sesuai dengan baku mutu atau belum.

Selain itu juga perlu dilakukan perhitungan efisiensi

penurunan paramter baku mutu limbah untuk mengetahui

kinerja IPAL PT. Indofood.

Gambar diatas berisi monitoring kinerja IPAL atau kualitas

air limbah yang dihaislkan oleh PT Indofood divisi noodle

Semarang. Data monitoring limbah dilakukan selain pihak

internal melalui petugas ipal juga oleh pihak eksternal.

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa :

a) Kadar COD berdasarkan pemeriksaan bulanan sebesar 35,71

mg/lt

Page 7: BAB II Lingkungan

b) Kadar BOD berdasarkan pemeriksaan bulanan sebesar 3,894

mg/lt

c) Kadar TSS berdasarkan pemeriksaan bulanan sebesar 19

mg/lt

d) PH berdasarkan pemeriksaan bulanan sebesar 7,2

e) Kadar minyak berdasarkan pemeriksaan bulanan sebesar 0,10

mg/lt

2) Limbah udara

Limbah gas di PT Indofood divisi noodle Semarang

dihasilkan dari proses pembakaran batu bara. Pemantauan asap

dilakukan setiap hari, pembuangan dikelola oleh pihak luar.

3) Limbah padat (sampah)

a) Sumber Limbah

(1) Ceceran adonan mie dan produk kadaluarsa : mie gagal

produksi, mie basah, mie hancur pecah dan mie hancur

halus, yang berasal dari pembentukan mie, pengukusan

mie, dan saat penggorengan mie.

(2) Bekas kemasan bahan baku, bahan penolong, dan

kemasan rusak :plastik, karton, kantong tepung, bobin,

kertas dari gudang Raw

Material,gudang Finished Good, dan mesin pengemas.

(3) Limbah padat domestik : karton dan sampah yang berasal

darikantor dan kantin.

b) Pengelolaan Limbah Padat

Pengelolaan limbah padat dengan cara didaur ulang atau

dengan dibakar di areap pembakaran sampah milik PT

Indofood divisi noodle Semarang di Jl. Tambak Aji No. V.

c. Program lingkungan hidup

PT. Indofood terus melanjutkan program tanggung jawab sosial

(Corporate Social Responsibility atau "CSR") yang merefleksikan misi

Perseroan yakni "Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan

Page 8: BAB II Lingkungan

masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan". Landasan tujuan

yang digunakan dalam melaksanakan program CSR Perseroan adalah:

Menciptakan Hidup Yang Lebih Baik Setiap Hari, yang kemudian

dituangkan ke dalam lima pilar CSR yaitu Pembangunan Sumber Daya

Manusia, Partisipasi Aktif Dalam Kegiatan Komunitas, Peningkatan

Nilai Ekonomi, Menjaga Kelestarian Lingkungan, dan Solidaritas

Kemanusiaan. Salah satu programnya yaitu :

1) Menjaga Kelestarian Lingkungan

(a) Fasilitas Pengolahan Limbah. Untuk memastikan agar limbah

yang dihasilkan memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan,

maka seluruh pabrik Indofood dilengkapi fasilitas pengolahan

limbah.

(b) Melakukan kegiatan kampanye lingkungan kepada anak – anak

bertepatan dengan momentum peringatan Hari Anak Nasional,

yaitu berupa penanaman pohon sebanyak 8.130, yang terdiri

dari berbagai macam pohon.

(c) Indofood juga berpartisipasi dalam program revitalisasi fungsi

sungai di sekitar wilayah perkebunan di Sumatra yang

bertujuan untuk meningkatkan kualitas air sungai serta

mencegah terjadinya banjir. 

2) Kepedulian Indofood di bidang pendidikan diwujudkan dalam

berbagai program pendidikan baik formal maupun non formal.

(a) BISMA ( Beasiswa Indofood Sukses Makmur ), menyediakan

dana pendidikan bagi siswa – siswi terbaik di tingkat Sekolah

Dasar hingga Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia. Pada

Tahun 2010. Perseroan memberikan beasiswa kepada lebih

dari 1.780 anak karyawan. Di samping itu Perseroan juga

memberikan beasiswa kepada 161 mahasiswa dari 7 Perguruan

Tinggi Negeri di Indonesia melalui kerjasama dengan Yayasan

Salemba Empat. Para penerima beasiswa juga dibekali dengan

Page 9: BAB II Lingkungan

berbagai pelatihan melalui kegiatan BISMA Leadership Camp

untuk meningkatkan ketrampilan mereka.

(b) Indofood Riset Nugraha adalah program bantuan dana

penelitian bagi kalangan akademisi dalam rangka mendorong

lahirnya riset – riset unggulan bagi kepentingan masyarakat,

khususnya dalam upaya penganekaragaman dan peningkatan

ketahanan pangan nasional. Pada tahun 2010, program yang

dimulai sejak tahun 1998, ini menerima penghargaan Asia

Responsible Entrepreneurship Awards 2010 dan Enterpirse

Asia. Penghargaan ini merupakan wujud pengakuan

internasional kepada Perseroan atas programnya yang dinilai

memberikan dampak positif dalam hal investasi sumber daya

manusia.

3) Pembangunan infrastruktur berupa pembangunan jaringan

drainase, pengaspalan jalan, perbaikan jembatan dan pendirian

rumah ibadah di lingkungan fasilitas produksi dan perkebunan

Indofood di seluruh Indonesia. Sarana sanitasi juga dibangun untuk

mendukung program kesehatan masyarakat.

4) Perseroan juga berpartisipasi dan berkontribusi dalam berbagai

kegiatan sosial kemasyarakatan, khususnya yang terkait dengan

pendidikan dan peringatan hari besar keagamaan.

5) Peningkatan Nilai Ekonomi Indofood terus membangun hubungan

jangka panjang yang saling menguntungkan dengan para

stakeholders, dalam hal ini para mitra usaha yang terdiri dari

petani, peternak dan pengusaha UKM, untuk memberi manfaat

ekonomi secara berkelanjutan, beberapa kegiatan yang dilakukan

antara lain pelatihan kewirausahaan dan pembuatan makanan

berbahan dasar tepung terigu kepada para istri petani kentang di

Pangalengan dan Garut, Propinsi Jawa Barat dan di Sembalun,

Propinsi Nusa Tenggara Barat serta para istri penderes gula kelapa

di Banyuwangi, Propinsi Jawa Timur. Indofood terus

Page 10: BAB II Lingkungan

mengembangkan manfaat sebanyak 36.513 mitra UKM pemegang

kartu Bogasari Mitra Card. Manfaat yang diberikan berupa

program pelatihan, dukungan promosi dan bantuan fasilitas kredit

perbankan serta berbagai asuransi, seperti asuransi perbankan,

kesehatan dan kecelakaan. Pada tahun 2010, Perseroan

memberikan penghargaan Bogasari SME Awards 2010 kepaada 9

mitra UKM di wilayah Jawa Timur. Penerima Bogasari SME

Awards 2010 merupakan hasil seleksi dari seluruh mitra binaan

Bogasari yang berada di wilayah Jawa Timur yang berjumlah 5.134

anggota.

d. Penghargaan dan sertifikasi hasil pengelolaan lingkungan

Selain menerapkan SML (sistem manajemen lingkungan) PT

Indofood divisi noodle Semarang juga menerapkan beberapa ISO.

ISO adalah standar yang digunakan untuk system manajemen mutu

perusahaan. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Food

Seasoning menggunakan beberapa ISO untuk standar acuannya, yaitu:

a) SNI ISO 9001:2008 tentang Sistem Manajemen Mutu-

Persyaratan

b) SNI ISO 17025:2008 tentang Persyaratan Umum Kompetensi

Laboratorium Pengujian dan Laboratorium Kalibrasi

c) SNI ISO 14001:2005 tentang Sistem Manajemen Lingkungan-

Persyaratan dan Panduan Penggunaan

d) SNI ISO 19011:2005 tentang Panduan Audit Sistem Manajemen

Mutu dan/atau Lingkungan

e) ISO 22000:2005 tentang Sistem Manajemen Keamanan Pangan-

Persyaratan untuk Organisasi dalam Rantai Pangan

Untuk Peringkat PROPER padatahun 2010-2011 PT.

Indofood SuksesMakmur Tbk mendapatkan PROPER Biru seperti

gambar dibawah ini :

Page 11: BAB II Lingkungan