Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
13
BAB II
MEDIA POWER POINT DAN MINAT BELAJAR
A. Media Power Point
1. Pengertian Media Power Point
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti
’tengah’, ’perantara’ atau ’pengantar. Gerlach & Ely (dalam Arsyad, 2009:
3) media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi
yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan,
ataupun sikap. Dalam proses pembelajaran, media adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran)
sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan siswa
dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar (Santyasa, 2007: 3).
Sadiman (2005:6) mengatakan media berasal dari bahasa latin dan
merupakan jamak dari kata medoe yang berarti perantara atau pengantar
pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Media merupakan sarana
komunikasi tidak langsung yang digunakan untuk menyampaikan ide,
gagasan, maupun informasi dari seseorang kepada orang lain. Dalam
pembelajaran media merupakan sarana yang dapat digunakan oleh guru
untuk menyampaikan bahan pelajaran kepada seluruh siswa.
Sanjaya (2010:204) mengatakan media pembelajaran adalah seluruh
alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan seperti radio,
televise, buku, koran, majalah, komputer dan lain sebagainya. Selain alat-
alat tersebut orang dan bahan serta peralatan yang menciptakan kondisi
yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan dan
sikap juga disebut sebagai media pembelajaran.
Trianto (2009:235) Media pembelajaran meliputi berbagai jenis, antara
lain: pertama, media grafis atau media dua dimensi, seperti gambar, foto,
diagram. Kedua, media model solid atau media tiga dimensi, seperti model-
model benda ruang dimensi tiga, diorama, dan sebagainya. Ketiga, media
14
proyeksi, seperti film, filmstrip, OHP. Keempat, media informasi, computer,
internet. Kelima, lingkungan.
Pengelompokkan berbagai jenis media apabila dilihat dari segi
perkembangan teknologi oleh Seels dan Glasgow dibagi dalam dua kategori
luas, yaitu pilihan media tradisional dan pilihan teknologi mutakhir.
1. Piliham media tradisional
a. Visual diam yang diproyeksikan
1) Proyeksi opaque (tak tembus pandang)
2) Proyeksi overhead
3) Slides
4) Filmstrip
b. Visual yang tak diproyeksikan
1) Gambar, poster
2) Foto
3) Chart, grafik, diagram
4) Pameran, papan info, papan bulu
c. Audio
1) Rekaman piringan
2) Pita, kaset, reel, catridge
3) Penyajian multimedia
d. Penyajian multimedia
1) Slide plus suara (tape)
2) Multi-image
e. Visual dinamis yang diproyeksikan
1) Film
2) Televisi
3) Radio
f. Cetak
1) Buku teks
2) Modul, teks terprogram
3) Workbook
15
4) Majalah ilmiah, berkala
5) Lembaran lepas (hand-out)
g. Permainan
1) Teka-teki
2) Simulasi
3) Permainan papan
h. Realia
1) Model
2) Spicemen (contoh)
3) Manipulatif (peta, boneka)
2. Pilihan media teknologi mutakhir
a. Media berbasis telekomunikasi, antara lain: Teleconference dan kuliah
jarak jauh
b. Media berbasis mikroprosesor, antara lain: Computer-assisted
instruction, Permainan computer, Sistem tutor, intelejen, Interaktif,
Hypermedia, Compact (video). Azhar Arsyad (2013:33-34)
Selain pendapat tersebut, Djamarah (2010:120) mengatakan media
adalah sumber belajar sehingga secara luas media pembelajaran dapat
diartikan dengan manusia, benda ataupun peristiwa yang memungkinkan
siswa memperoleh pengetahuan serta keterampilan. Media merupakan alat
bantu yang dapat berupa apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur
pesan guna mencapai tujuan pembelajaran. Secara lebih spesifik Sadiman
(2005:19) menjelaskan sebagai berikut:
Media pelajaran adalah perangkat lunak (software) berisi pesan atau
informasi pendidikan yang biasanya disajikan dengan mempergunakan
peralatan. Peralatan atau perangkat keras(hardware) merupakan sarana
untuk dapat mengumpulkan pesan yang terkandung dalam media tersebut.
Berdasarkan penjelasan tentang pengertian media pembelajaran dapat
disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyampaikan pesan atau materi yang mengandung tujuan
instruksional kepada penerima pesan dalam pembelajaran. media
16
pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan, merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan
kemampuan siswa sehingga dapat mendorong keberhasilan proses belajar.
Banyak media yang digunakan dalam proses pembelajaran, diantaranya
adalah media power point. Menurut Rusman (2013: 295), menyatakan
bahwa Microsoft Office Power Point merupakan program aplikasi presentasi
yang populer dan paling banyak digunakan saat ini untuk berbagai
kepentingan presentasi, baik pembelajaran, presentasi produk, meeting,
seminar, lokakarya dan sebagainya. Dengan menggunakan power point anda
dapat membuat presentasi secara profesional dan jika perlu hasil presentasi
anda dapat dengan mudah ditemukan di server web sebagaimana halaman
web untuk mengakses sebagai bahan pembelajaran atau informasi yang
lainnya.
Power Point disini dapat diartikan sebagai perangkat lunak yang paling
tersohor yang bisa dimanfaatkan untuk presentasi. Pemanfaatan Power Point
atau perangkat lunak lainnya dalam presentasi menjadi sangat mudah,
dinamis, dan sangat menarik.
Microsoft Office Power Point merupakan pengembangan dari versi
sebelumnya. Program ini menjadi lebih mudah untuk membuat dan
menggunakannya dengan fasilitas integrasi keinternet menjadi lebih mudah
dan cepat. Selain itu program Power Point ini dapat diintegrasikan dengan
Microsoft yang lainnya seperti Word, Excel, Access, dan sebagainya. Selain
itu terdapat berbagai macam versi, diantaranya versi 1997, versi 2000, versi
2002, versi 2007 dan versi 2010. Secara keseluruhan dari tiap versi yang
terdapat dalam microsoft power point tersebut dikenal sebagai aplikasi
untuk menyusun presentasi yang secara khusus menyediakan semua
kebutuhan untuk pembuatan slide presentasi.
Untuk membuat presentasi yang baik biasanya dimulai dengan
membuat kerangka atau outline presentasi, kemudian menyiapkan slide
yang baik dengan tampilan yang menarik. Apabila slide sudah selesai ditata
kita dapat mencoba menjalankan seluruh slide presentasi tersebut serta bila
17
perlu dapat diprint atau menempatkannya di servei web agar bisa dilihat
oleh seluruh pemakai internet. Pergeseran nilai sebuah presentasi kini
terdapat pada kualitas desain, tampilan, kesesuaian konten dan juga fitur
efek animasi.
Jadi, Antara pengertian media pembelajaran dan power point, dapat
dipahami bahwa pembelajaran dengan program power point adalah suatu
media komputer dengan perangkat lunak Power Point yang digunakan oleh
guru untuk menyalurkan pesan atau menyampaikan materi pelajaran,
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa melalui indera
pendengaran, pengalaman, atau penglihatan dan interaksi antara guru dan
murid dalam proses mengajar. Media power point merupakan aplikasi yang
digunakan untuk membuat presentasi yang fungsinya untuk menyampaikan
materi dalam proses pembelajaran dalam bentuk slide-slide presentasi.
Adapun fitur-fitur dalam power point untuk membuat sebuah presentasi
dapat disisipkan dengan menggunakan komponen-komponen multimedia,
seperti teks, grafis, dan gambar, foto, suara, dan film. Selain itu terdapat
pula berbagai jenis aplikasi dalam presentasi, yaitu: star office impress,
open office impress dank presenter. Adapun menu yang terdapat dalam
Microsoft power point yaitu file, edit, view, insert, format, tool, slide show,
window dan help. Berikut ini akan dijelaskan mengenai beberapa cara untuk
penggunaan berbagai fitur-fitur media power point.
Petunjuk mengenai menyisipkan gambar adalah sebagai berikut:
1. Klik insert
Gambar1. Tab insert
2. Klik picture
Gambar2. Tab picture
18
3. Cari folder yang berisi gambar yang akan dipilih
Gambar3. Isi folder yang berisi gambar
4. Pilih gambar yang diinginkan
Gambar4. Pilihan gambar
5. Klik Insert
Gambar5. Tab insert
Petunjuk menjadikan gambar sebagai latar belakang dalam media
pembelajaran power point sehingga tampilan teks berada diatas gambar,
adalah sebagai berikut:
19
1. Memperbesar gambar yang ada di slide tersebut, yaitu dengan ukuran
tampilan penuh sehingga teks tertutup gambar yang akan digunakan
Gambar6. Gambar diperbesar
2. Klik kanan send to back
Gambar7.Gambar sebagai latar belakang
Petunjuk menambahkan suara ke dalam slide adalah sebagaiberikut:
1. Klik insert
Gambar8.Tab insert
2. Klik Sound
Gambar9. Tab sound
20
Kemudian pilih suara dari file, clip organizer rekaman.
Gambar10. Tampilan pilihan suara
3. Pilih file suara
Gambar11. Daftar lagu-lagu
4. Klik auto mati cally
Gambar12. Menentukan cara suara dimainkan
Petunjuk menyisipkan clip art dalam slide adalah sebagai berikut:
1. Klik insert
Gambar13. Tabi nsert
21
2. Klik clip art dan organize clips
Gambar14. Tampilan organize clips
3. Klik office collections
Gambar15. Pilihan collection list
4. Pilih clip art yang diinginkan
Gambar16. Tentukan clip art
22
5. Lalu copy
Gambar17. Copy clipart yang diinginkan
6. Close microsoft clip organizer
Gambar18. Tutup tampilan Microsoft clip organizer
7. Klik yes pada pilihan yang muncul
Gambar19. Tampilan selanjutnya klik yes
8. Klik kanan paste
Gambar20. Pilih paste pada tampilan yang muncul
23
Petunjuk menyisipkan grafik dalam slide adalah sebagai berikut:
1. Klik insert
Gambar21. Tab insert
2. Klik chart
Gambar22. Pilih Chart
3. Pilih grafik yang diinginkan lalu ok
Gambar23. Beberapa grafik yang muncul
4. Muncul tampilan seperti dibawah ini
Gambar24. Muncul2 tab seperti gambar diatas
5. Selanjutnya lakukan pengisian data pada worksheet
24
2. Tujuan Power Point
Tujuannya adalah agar siswa mampu mencerna pelajaran dengan baik
karena pemberian contoh yang jelas, memberikan suatu yang berbeda dalam
proses pembelajaran, memberikan kesempatan kepada siswa yang memang
membutuhkan pembelajaran yang lebih fokus karena dapat menampilkan
tayangan-tayangan/slide-slide yang menarik sehingga siswa memperhatikan
guru menerangkan (Siti Lutfiyah, 2014: 36)
3. Manfaat Power Point
Proses pembelajaran akan sangat dipengaruhi oleh bagaimana seorang
guru dapat menyampaikan materi ajar kepada siswanya dengan sangat baik,
bijak, efesien, serta professional. Begitu juga dengan pemanfaatan media
ajar, karena dengan adanya media ajar maka akan memberikan fariasi
pembelajaran yang dilakukan oleh guru itu sendiri.
Sebagai alat bantu guru dalam proses pembelajaran di kelas dan tidak
menggantikan guru secara keseluruhan. Berupa pointer-pointer materi yang
disajikan (explicit knowledge) manfaat dari media power point adalah
memperkuat pemahaman siswa, memberikan penjelasan yang susah untuk
digambarkan degan alat bantu lain, dan dapat memberikan contoh
pemanfaatan media dengan cara yang lebih positif (Siti Lutfiyah, 2014: 35).
Manfaat media pembeljaran menurut Kemp dan Dayton (1985:3-4)
yang di kutip oleh Azhar Arsyad mengemukakan beberapa hasil penelitian
yang menunjukkan dampak positif dari penggunaan media sebagai integral
pengajaran kelas sebagai berikut:
a. Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku. Dengan penyajian melalui
media, siswa menerima pesan yang sama meskipun para guru
menafsirkan isi pelajaran dengan cara yang berbeda-beda.
b. Pengajaran bisa lebih menarik. Media dapat diasosialisasikan sebagai
penarik perhatian dan membuat siswa tetap terjaga dan memperhatikan
c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori
belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal
partisipasi siswa, umpan balik dan penguatan.
25
d. Lama waktu pengajaran yang diperlukan dapat dipersingkat.
e. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bilamana integrasi kata dan
gambar sebagai media pengajaran dapat mengkomunikasikan elemen-
elemen pengetahuan dengan cara yang terorganisasi dengan baik,
spesifik dan jelas.
f. Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap
proses belajar dapat ditingkatkan.
g. Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif.
Sedangkan dalam manfaat Microsoft Power Point sebagai media belajar
ada beberapa tips singkat yang dapat menjadi acuan sehingga proses belajar
menjadi lebih menarik dan memberi kesan elegan dan professional bagi
pendidik :
a. Pergunakan desain yang konsisten. Hal ini bisa dilakukan dengan
menggunakan slide master, sehingga layout, font, bulleting, dan
animasi pergantian slide menjadi konsisten hingga akhir presentasi.
b. Batasi jumlah baris dalam setiap slide. Jumlah baris dalam slide yang
terlalu banyak menyebabkan silde tersebut menjadi terlalu penuh,
sehingga teks menjadi kecil-kecil. Akibat yang lebih parah, siswa tidak
akan dapat mencerna informasi dalam slide tersebut. Sampaikan poin-
poin pokok dalam setiap slide, kemudian gurulah yang harus
mengembangkan ketika melakukan presentasi.
c. Pergunakan warna teks dan latar belakang yang kontras sehingga dapat
dibaca dengan baik oleh siswa.
d. Hindari penggunaan animasi dan sound effect yang berlebihan. Animasi
dengan diiringi sound effect yang berlebihan justru menyebabkan siswa
menjadi tidak dapat berkonsentrasi dengan pelajaran, tapi justru
menjadi lebih tertarik dan terpaku dengan animasi yang dihadirkan atau
sounds yang diperdengarkan.
e. Pertimbangkan untuk membuat tombol-tombol yang langsung
menghantarkan pada slide tertentu, sehingga bisa melompat maju
26
ataupun mundur tanpa harus melewati silde demi slide (manfaatkan
hyperlink).
f. Satu gambar memberikan puluhan kali lipat informasi, oleh karena itu
sedapat mungkin disajikan secara grafis, misalnya tabel, skema, dll.
g. Jika terlalu sering teks saja yang ditampilkan, berikan gambar-gambar
ilustrasi yang sesuai untuk membumbui presentasi.
4. Kelebihan dan Kekurangan Media Power Point
Menurut Mulyadi (2007: 98) dalam hal ini ada beberapa kelebihan
Microsoft Power Point sebagai media pembelajaran diantaranya:
a. Menimbulkan kegairahan belajar.
b. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan
lingkungan dan kenyataan.
c. Memungkinkan siswa belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan
minatnya.
Sedangkan kekurangan penggunaan media power point sebagai
berikut:
a. Pengadaannya mahal dan tidak semua sekolah dapat memiliki.
b. Tidak semua materi dapat disajikan dengan menggunakan power point.
c. Membutuhkan keterampilan khusus untuk menuangkan pesan atau ide-
ide yang baik pada desain program komputer microsoft power point
sehingga mudah dicerna oleh penerima pesan.
d. Memerlukan persiapan yang matang, bila menggunakan teknik-teknik
penyajian (animasi) yang kompleks.
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa masing-
masing media mempunyai kelemahan dan kelebihan. Begitu juga dengan
media power point juga memiliki kelebihan dan kelemahan. Salah satu
kelemahan media power point adalah tidak semua materi pembelajaran
dapat disajikan dengan menggunakan media power point. Tetapi disisi lain
media power point memiliki kelebihan siswa menjadi tertarik dan
termotivasi dalam kegiatan pembelajaran.
27
5. Langkah-Langkah Pembelajaran dengan Menggunaakan Microsoft
Power Point
Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran menurut Alim Sumarmo (2011) adalah sebagai berikut.
a. Yakinkan bahwa semua media dan peralatan telah lengkap dan siap
digunakan.
b. Jelaskan tujuan yang akan dicapai.
c. Jelaskan lebih dahulu apa yang harus dilakukan peserta didik selama
proses pembelajaran.
d. Hindari kejadian-kejadian yang bisa mengganggu perhatian/konsentrasi
dan ketenangan peserta didik.
Berdasarkan langkah-langkah di atas, berikut merupakan ilustrasi
pembelajaran dengan menggunakan media Microsoft Power Point pada
penelitian ini.
a. Mempersiapkan fasilitas yang dibutuhkan ketika pembelajaran, seperti
laptop, LCD dan proyektor.
b. Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
c. Bersama-sama dengan peserta didik membahas materi pembelajaran
dan contoh soal yang disajikan pada slide presentasi.
d. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya mengenai
materi pembelajaran yang belum dimengerti.
e. Peserta didik mengerjakan soal latihan yang disajikan pada slide
presentasi.
f. Guru menunjuk salah satu peserta didik yang telah menyelesaikan soal
tersebut, kemudian mempersentasikan hasil jawabannya di depan
kelas.
28
B. Minat Belajar
1. Pengertian Minat Belajar
Muhibbin Syah (2013: 133) mengatakan, minat adalah kecenderungan
dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
Minat menurut Djamarah (2008: 50) adalah penerimaan akan suatu
hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri.
Menurut Crow dan Crow (dalam Djaali, 2008 : 121) bahwa minat atau
interest bisa berhubungan dengan daya gerak yang mendorong seseorang
untuk cenderung atau merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan, ataupun
bisa berupa pengalaman yang efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu
sendiri.
Menurut Sukardi (1988: 61), minat dapat diartikan sebagai suatu
kesukaan, kegemaran atau kesenangan akan sesuatu. Adapun menurut
Sardiman (2007: 77), minat adalah suatu kondisi yang terjadi apabila
seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan
dengan keinginan-keinginan atau kenutuhan-kebutuhan sendiri. Oleh karena
itu, apa saja yang dilihat seseorang barang tentu akan membangkitkan
minatnya sejauh apa yang dilihat itu mempunyai hubungan dengan
kepentingannya sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa minat merupakan
kecenderungan jiwa seseorang terhadap sesuatu objek, biasanya disertai
dengan perasaan senang, karena itu merasa ada kepentingan dengan sesuatu
itu.
Menurut Bernard dalam Sardiman (2007: 76) menyatakan bahwa minat
timbul tidak secara tiba-tiba atau spontan, melainkan timbul akibat dari
partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja. Jadi,
jelas bahwa, minat akan selalu terkait dengan persoalan kebutuhan dan
keinginan.
Hasen, (1995: 1) menyebutkan bahwa minat belajar siswa erat
hubungannya dengan kepribadian, motivasi, ekspresi dan konsep diri atau
identifikasi faktor keturunan dan pengaruh eksternal atau lingkungan.
29
Dari beberapa gambaran definisi minat di atas, kiranya dapat ditegaskan
di sini bahwa minat merupakan dorongan dalam diri seseorang atau faktor
yang menimbulkan ketertarikan atau perhatian secara efektif, yang
menyebabkan dipilihnya suatu objek atau kegiatan yang menguntungkan,
menyenangkan, dan lama-kelamaan akan mendatangkan kepuasan dalam
dirinya.
Thobroni (2011:19) mengatakan bahwa belajar berhubungan dengan
perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu yang disebabkan
oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi tertentu. Slameto
(2010:2) mengatakan belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali
sifat maupun jenisnya. Oleh karena itu, sudah tentu tidak setiap perubahan
dalam diri seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar.
Pada hakekatnya secara psikis seseorang memiliki suatu kegiatan pada
dirinya berbeda-beda, misalnya motivasi, minat, bakat dan sebagainya.
Sedangkan minat sendiri merupakan ungkapan psikis yang sangat penting
untuk mencapai suatu kebutuhan manusia.
Menurut Slameto, pada Djaali (2014:121) mengemukakan Minat adalah
satu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa
ada yang menyuruh. Minat pada dasar adalah penerimaan akan suatu
hubungan antara diri sendiri.
“Minat (interest) berarti kecendrungan dan kegairahan yang tinggi atau
keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat tidak termasuk istilah popular
dalam psikologi karena ketergantungannya yang banyak pada factor-faktor
internal lainnya seperti: pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan
kebutuhan”. (Muhibbin Syah, 2013:133)
Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan sesuatu hubungan antara
diri sendiri dengan sesuatu di lur diri. Semakin kuat atau dekat hubungan
tersebut, semakin besar minatnya.(Djaali, 2014:121)
30
“Sedangkan belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang
mana suatu kegiatan berasal atau berubah lewat reaksi dari suatu situasi
yang dihadapi, dengan keadan bahwa karakteristik-karakteristik dari
perubahan aktivitas tersebut tidak dapat dijelaskan dengan dasar
kecendrungan-kecendrungan reaksi asli, kematangan, atau perubahan
sementara dari organisme”. (Iskandar,2009:102)
Belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai
seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh
langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara ilmiah.
Belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi sebagai buah dari
kegiatan belajar yang diperoleh oleh peserta didik melalui proses
pembelajaran di kelas. Proses perubahan perilaku tersebut ditunjukkan oleh
peserta didik menjadi tahu, menjadi terampil, menjadi berbudi, dan menjadi
manusia yang mampu menggunakan akal pikirannya sebelum bertindak dan
mengambil keputusan untuk melakuakan sesuatu. (Abdul Hadis dan
Nurhayati:2-3)
Minat belajar merupakan suatu sikap tertentu yang sangat pribadi pada
seseorang yang ingin belajar. Minat belajar harus ditumbuhkan sendiri oleh
masing-masing anak. Pihak lain hanya memperkuat, menumbuhkan dan
memelihara minat yang telah dimiliki seseorang.
Loekmono pada Makmun Khairani (2014:146) mengemukakan lima
butir motif penting yang dapat dijadikan alasan-alasan untuk mendorong
tumbuhnya minat belajar dalam diri seseorang yakni: 1) Suatu hasrat keras
untuk memperoleh nlai-nilai yang lebih baik dalam semua mata pelajaran
2) Suatu dorongan batin memuaskan rasa ingin tahu dalam satu bidang atau
lain bidang studi 3) Hasrat untuk meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan pribadi 4) Hasrat untuk menerima pujian dari orang tua, guru
dan teman-teman 5) Gambaran diri di masa mendatang untuk meraih sukses
dalam bidang khusus tertentu.
31
Tanpa adanya minat belajar, siswa tidak akan dapat menerima pelajaran
yang diberikan oleh guru secara maksimal, sehinnga tujuan pembelajaran
tidak dapat tercapai secara optimal.
Jadi, dari beberapa pendapat para ahli diatas, dapat disintesis bahwa
minat belajar adalah pernyataan psikis yang membuat seseorang
berkeinginan memusatkan perhatian untuk mempelajari sesuatu guna
mencapai tujuan belajar. Oleh karena itu seorang guru dalam
menyampaikan pelajaran harus mampu membuat siswa senang dalam
belajar. Dengan timbulnya minat yang besar maka besar juga usaha untuk
mempelajari pelajaran tersebut dan diharapkan siswa memperoleh hasil
belajar yang maksimal.
Firman Allah tentang minat belajar siswa terdapat dalam Al-Qur’an
Surat An-Najm ayat 39 berikut ini:
”Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang
telah diusahakannya” (Q.S. An-Najm: 39).
Dapat dipaparkan ketika hati kita sudah mempunyai niat/kemauan
untuk belajar dengan ikhlas dan sungguh-sungguh, maka keberhasilan yang
akan kita dapat seperti kalamhikmah yang terkenal diantara kita setiap
harinya, barang siapa yang tekun dan bersungguh akan berhasil dalam
usahanya.
Ada juga hadist yang kualitasnya maudhu’ yang menerangkan tentang
kemauan atau minat, yakni
Artinya: “apa bila kamu menghendaki sesuatu (dalam hal kemauan dan
cita-cita), hendaklah tunaikanlah dengan penuh bijaksana (teliti yang
sedetail mungkin) sehingga Allah memperlihatkan bagimu jalan keluarnya
untuk meraih cita-cita tersebut. (HR.Bukhori)
Dari hadist diatas dapat kita simpulkan bahwa segala amal perbuatan
itu bergantung pada niatnya, termasuk dalam mencari mencari ilmu itu
32
adalah atas dasar niat dankeinginan yang kuat dari anak didik. Salah
satu faktor utama dalam pencapaian tujuan pendidikan adalah faktor
niat/minat/kemauan dari siswa yang timbul dari hati bukan berasal dari
orang lain ataubahkan paksaaan dari orang lain.
Minat besar pengaruhnya terhadap proses belajar siswa, jika seorang
siswa mempunyai minat dalam belajar maka proses pembelajaran akan
berjalan dengan baik dan tujuan yang diharapkan dalam proses
pembelajaran tersebut dapat tercapai.
2. Indikator Minat
Indikator adalah pemantau (sesuatu) kaitannya dengan minat siswa
indikator adalah sebagai alat pemantau yang dapat memberikan petunjuk ke
arah minat. Rasyid (2010:31) merumuskan indikator tentang minat belajar
siswa sebagai berikut : (1) bergairah untuk belajar, (2) tertarik pada
pelajaran, (3) tertarik pada guru, (4) mempunyai inisiatif untuk belajar, (5)
kesegaran dalam belajar, (6) konsentrasi dalam belajar, (7) teliti dalam
belajar, (8) punya kemauan dalam belajar, (9) ulet dalam belajar.
Adapun Indikator minat yang dikutip dari jurnal skripsi Nurfaika (2013:
3) bahwa Indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui minat belajar
siswa selama proses pembelajaran berlangsung yaitu :
a. Perhatian
Perhatian adalah kemampuan siswa untuk lebih memfokuskan
pikiran atas materi yang sedang diterima atau sedang diajarkan, sebab
dengan adanya perhatian maka siswa lebih bisa memahami dan
menyerap lebih dalam atas pelajaran yang dia terima. Contohnya,
perhatian terhadap tugas yang diberikan oleh guru
b. Kemauan
Kemauan adalah dorongan kehendak yang terarah pada tujuan-tujuan
hidup tertentu dan dikendalikan oleh pertimbangan akal budi. Kemauan
yang dimaksud adalah tingkat rasa keingintahuan, bersemangat,
bergaiarah untuk mempelajari sebuah materi yang sedang diajarkan
33
kepadanya. Contohnya, kemauan dalam mengikuti pembelajaran
yang menggunakan media audio visual berbasis powerpoint.
c. Rasa senang
Rasa senang merupakan bagian dari perasaan yang meliputi rasa puas,
rasa gembira, rasa nikmat, rasa simpati. Rasa senang dalam
mengikuti pembelajaran akan menimbulkan rasa rileks dan tidak
tegang, sehingga mengikuti pembelajaran bagaikan tanpa beban,
tidak merasa takut sehingga dapat mengikuti pembelajaran dengan
baik. Contohnya, senang terhadap proses pembelajaran yang santai dan
tidak menegangkan.
d. Rasa tertarik
Menurut kamus besar bahasa indonesia rasa tertarik adalah
tanggapan hati terhadap sesuatu hal, atau kena tarik, atau terpikat. Rasa
tertarik yaitu rasa ketertarikan terhadap suatu hal, keadaan atau
peristiwa tertentu. Contohnya, tertarik dengan media digunakan
dalam pembelajaran.
Menurut Ahmad Susanto (2013:64), Berangkat dari konsep bahwa
minat merupakan motif yang dipelajari, yang mendorong dan mengarahkan
individu untuk menemukan serta aktif dalam kegiatan-kegiatan tertentu,
akan dapat diidentifikasi indikator-indikator minat dengan menganalisis
kegiatan-kegiatan yang dilakukannya atau objek-objek yang dijadikan
kesenangan. Analisis tersebut dapat dilakukan terhadap beberapa hal,
Sukartini (1986: 65) menyebutkan ada empat hal, yaitu: 1) keinginan untuk
memiliki sesuatu, 2) objek atau kegiatan yang disenangi, 3) jenis kegiatan
yang dilakukan untuk memperoleh sesuatu yang disenangi, 4) upaya-upaya
yang dilakukan untuk merealisasikan keinginan atau rasa terhadap objek
atau kegiatan tertentu.
3. Fungsi Minat dalam Belajar
Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru sebagai hasil
pengamatan individu itu sendiri dalam interaksi denga lingkungan. Oleh
34
karena itu, penting sekali bagi setiap guru untuk memahami sebaik-baiknya
tentang proses belajar anak didik. Seorang guru harus mampu menarik
minat siswa, agar proses pembelajaran berjalan sesuai dengan tujuan.
Minat berfungsi sebagai pendorong keinginan seseorang, penguat hasrat
dan sebagai penggerak untuk melakukan suatu dengan tujuan tertentu.
Menurut Makmun Khairani (2014:146) Peranan dan fungsi penting
minat dengan pelaksanaan belajar atau studi, antara lain, ialah:
a. Minat memudahkan terciptanya konsentrasi
b. Minat mencegah gangguan perhatian di luar
c. Minat memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan
d. Minat memperkecil kebosanan belajar dalam diri sendiri
4. Macam-macam dan Ciri-ciri Minat
Menurut Rosyidah (1988: 1), timbulnya minat pada diri seseorang pada
prinsipnya dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: minat yang berasal dari
pembawaan dan minat yang ditimbul karena adanya pengaruh dari luar.
Pertama, minat yang timbul dari pembawaan, timbul dengan sendirinya dari
setiap individu, hal ini biasanya dipengaruhi oleh faktor keturunan atau
bakat alamiah.
Kedua, minat yang timbul karena adanya pengaruh dari luar diri
individu, timbul seiring dengan proses perkembangan individu
bersangkutan. Minat ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan, dorongan
orang tua, dan kebiasaan atau adat.
Gagne juga membedakan sebab timbulnya minat pada diri seseorang
kepada dua macam, yaitu minat spontan dan minat terpola. Minat spontan,
yaitu minat yang timbul secara spontan dari dalam diri seseorang tanpa
dipengaruhi oleh pihak luar. Adapun minat terpola adalah minat yang timbul
sebagai akibat adanya pengaruh dari kegiatan-kegiatan yang terencana dan
terpola, misalnya dalam kegiatan belajar mengajar, baik di lembaga sekolah
maupun di luar sekolah.
35
Menurut Dewa Ketut Sukardi yang mengkutip pendapat Carl Safran,
pada Makmun Khairani (2014:141) bahwa ada tiga cara yang dapat
digunakan untuk menentukan minat, yaitu:
a. Minat yang diekspresikan/Expressed Interest
Seseorang dapat mengungkapkan minat atau pilihannya dengan kata-kata
tertentu.
b. Minat yang diwujudkan/Manifest Interest
Seseorang dapat mengungkapkan minat bukan melalui kata-kata
melainkan dengan tindakan atau perbuatan, yaitu ikut serta dan berperan
aktif dalam suatu kegiatan.
c. Minat yang diinventariskan/Inventoral Interest
Seseorang menilai minatnya agar dapat diukur dengan menjawab
terhadap sejumlah pertanyaan tertentu atau urutan pilihannya untuk
kelompok aktivitas tertentu.
Elizabeth Hurlock (1990: 155) menyebut ada tujuh ciri minat, yang
masing-masing dalam hal ini tidak dibedakan antara ciri spontan maupun
terpola sebagaimana yang dikemukaan oleh Gagne diatas. Ciri-ciri ini,
sebagai berikut:
a. Minat timbul bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental. Minat
di semua bidang berubah selama terjadi perubahan fisik dan mental,
misalnya perubahan minat dalam hubungannya dengan perubahan usia.
b. Minat tergantung pada kegiatan belajar. Kesiapan belajar merupakan
salah satu penyebab meningkatnya minat seseorang.
c. Minat tergantung pada kesempatan belajar. Kesempatan belajar
merupakan faktor yang sangat berharga, sebab tidak semua orang dapat
menikmatinya.
d. Perkembangan minat mungkin terbatas. Keterbatasan ini mungkin
dikarenakan keadaan fisik yang tidak memungkinkan.
e. Minat dipengaruhi budaya. Budaya sangat mempengaruhi, sebab jika
budaya sudah mulai luntur mungkin minat juga ikut luntur.
36
f. Minat berbobot emosional. Minat berhubungan dengan perasaan,
maksudnya bila suatu objek dihayati sebagai sesuatu yang sangat
berharga, maka akan timbul perasaan senang yang akhirnya dapat
diminatinya.
g. Minat berbobot egosentris, artinya jika seseorang senang terhadap
seseuatu, maka akan timbul hasrat untuk memilikinya.
5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar
Salah satu pendorong dalam keberhasilan belajar adalah minat terutama
minat yang tinggi. Minat itu tidak muncul dengan sendirinya melainkan
timbul dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar.
Minat belajar merupakan suatu kecenderungan yang ditimbulkan dan
dikembangkan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat belajar,
yaitu:
a. Motivasi
Motivasi adalah suatu perubahan energy di dalam pribadi seseorang
yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan)dan reaksi untuk
mencapai tujuan. (Oemar hamalik, 1992: 173). Seseorang siswa yang
tidak memiliki motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan
aktifita belajar. Misalnya seorang siswa yang ingin memperdalam
Pendidikan Agama Islam (PAI), tentu akan termotivasi untuk membaca
buku-buku Pendidikan Agama Islam, memahaminya dan sebagainya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa minat merupakan perpaduan keinginan
dan kemampuan yang dapat dikembangkan jika ada motivasi.
b. Bahan Pelajaran dan Sikap Guru
Tidak semua siswa menyukai suatu bidang studi pelajaran karena
faktor minatnya sendiri. Ada yang mengembangkan minatda yang
mengembangkan minatnya terhadap bidang pelajaran tersenya terhadap
bidang pelajaran tersebut karebut karena bahan pelajaran yang menarik.
Bahan pelajaran yang menarik minat siswa lebih mudah dipelajari dan
disimpulkan, karena minat menambah kegiatan belajar. Dan sebaliknya
37
bahan pelajaran yang tidak menarik siswa tentu akan dikesampingkan
oleh siswa.
Guru adalah salah satu unsur manusia dalam proses pendidikan. Di
sekolah, figure guru merupakan pribadi kunci karena gurulah panutan
utama bagi anak didik. Semua sikap dan perilaku guru akan dilihat,
didenga dan ditiru oleh anak didik. Anak didik senang dengan sikap dan
perilaku yang baik yang diperlihatkan oleh guru.
Setiap yang dikutip oleh Saiful Bahri Djamarah (1994: 61),
mengemukakan sepuluh sikap guru yang baik dan disenangi anak didik,
yaitu sebagai berikut:
1) Suka menolong pekerjaan sekolah dan menerangkan pelajaran dengan
jelas dan mendalam serta menggunakan contoh-contoh yang baik
dalam mengajar.
2) Periang dan gembira, memiliki perasaan humor dan suka menerima
lelucon atas dirinya.
3) Bersikap bersahabat, merasa sebagai seorang anggota dalam
kelompok kelas.
4) Menaruh perhatian dan anak didiknya.
5) Berusaha agar pekerjaan menarik, dapat membangkitkan keinginan-
keinginan bekerjasama dengan anak didik.
6) Tegas, sanggup menguasai kelas dan dapat membangkitkan rasa
hormat pada anak didik.
7) Tidak ada yang lebih disenangi, tidak pilih kasih, dan tidak ada anak
emas atau anak tiri.
8) Tidak suka mengomel, mencelah dan sarkastis.
9) Anak didik benar-benar merasakan bahwa ia mendapatkan sesuatu
dari guru.
10) Mempunyai pribadi yang dapat diambil cntoh dari pihak anak
didik.
Dari uraian di atas jelas bahwa yang dikehendaki oleh anak didik
bukan hanya kecakapan guru mengajar di kelas, melainkan yang lebih
38
penting adalah kepribadian guru. Kepribadian guru itulah yang turut
menentukan apakah belajar di kelas merupakan suatu penderitaan atau
kebahagiaan bagi anak didik.
c. Keluarga
Orang tua adalah orang yang terdekat dalam keluarga, oleh
karenanya keluarga sangatlah berpengaruh dalam menentukan minat
seorang siswa terhadap pelajaran. Menurut cara orang tua mendidik, 2)
relasi antara anggota keluarga, 3)suasana rumah tangga dan 4) keadaan
ekonomi keluarga.
Orang tua yang kurang atau tidak memperhatikan pendidikan
anaknya, misalnya mereka acuh tak acuh terhadap belajar anaknya atau
orang tua yang terlalu sibuk mengurus pekeraan mereka, hal ini dapat
menyebabkan kesukaran-kesukaran menumpuk sehingga mengalami
ketinggalan dalam belajarnya dan akhirnya anak malas belajar. Oleh
karena itu, keterlibatan orang tua akan sangat mempengaruhi
keberhasilan belajar anak. Hal ini dipertegas oleh Sutjipto Wirowidjoj
yang menyatakan bahwa keluarga adalah lembaga pendidikan yang
pertama dan utama.
d. Teman Bergaul
Pengaruh dari teman bergaul siswa lebih cepat masuk dalam jiwanya
dari pada yang kita duga. Melalui pergaulan seseorang akan dapat
terpengaruh arah minat belajarnya. Hal iniditegaskan oleh pendapat yang
dikemukakan oleh Slameto (2003: 71) bahwa teman bergaul yang baik
akan berpengaruh baik terhadap diri siswa, begitu juga sebaliknya, teman
bergaul yang jelek pasti akan mempengaruhi sifat buruk juga.
Lingkungan sangat berpengaruh dalam perkembangan minat belajar
siswa, agar siswa dapat belajar dengan baik, maka perlulah diusahakan
agar anak didik mempunyai teman bergaul yang baik. Jika seorang siswa
bergaul dengan teman yang baik misalkan suka belajar atau suka
mengikuti kegiatan kelas, pastilah siswa tersebut akan termotivasi untuk
semangat belajar. Sebaliknya, jika seorang anak bergaul dengan teman
39
yang tidak baik misalnya suka membolos, malas mengerjakan tugas dan
tidak disiplin, pastilah akan menyeret siswa ke ambang bahaya dan
pastilah belajarnya jadi berantakan.
e. Cita-cita
Faktor yang dapat membangkitkan dan merangsang minat adalah
factor cita-cita yang dimiliki oleh siswa. Seorang siswa yang memiliki
cita-cita senantiasa selalu berusaha untuk mengejarnya dan mencapainya.
Untuk mencapai cita-cita tersebut, pastilah seorang siswa akan lebih
berminat untuk belajar dan berprestasi.
f. Bakat
Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan
terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih.
Orang yang berbakat pelajaran matematika, misalnya akan lebih
menghitung dibandingkan dengan orang lain yang kurang atau tidak
berbakat dibidang itu.
Dari uraian di atas jelaslah bahwa bakat itu mempengaruhi minat
belajar. Jika bahan dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil
belajarnya lebih baik karena ia sering belajar dan pastilah selanjutnya ia
lebih giat lagi dalam belajarnya (Slameto, 2003: 57-58)
g. Hobi
Setiap siswa memiliki hobi di dalam hidupnya. Hobi juga
mempengaruhi minat belajar siswa. Sebagai contoh, seorang siswa yang
memiliki hobi bermain basket, maka seorang siswa tersebut akan timbul
minat dengan sendirinya untuk mengikuti pelajaran olahraga terutama
materi basket.
h. Fasilitas
Fasilitas merupakan perlengkapan sekolah yang tidak bias diabaikan.
Lengkap tidaknya buku-buku pegangan anak didik serta alat belajar yang
lainnya akan menentukan kualitas belajar siswa. Anak didik tentu akan
dapat belajar lebih baik dan menyenangkan bila suatu sekolah dapat
memenuhi segala kebutuhan belajar anak didik. Masalah yang anak didik
40
hadapi dalam belajar relative kecil. Hasil belajarpun tentu akan lebih baik
(Syaiful Bahri Djamarah, 2008: 183).
6. Upaya Meningkatkan Minat Belajar
Memahami kebutuhan anak didik dan melayani kebutuhan anak didik
adalah salah satu upaya membangkitkan minat. Beberapa ahli pendidikan
berpendapat bahwa cara yang paling efektif untuk membangkitkan minat
adalah menggunakan minat-minat yang ada.
Di samping memanfaatkan yang ada, Tanner & Tanner (1975)
menyarankan agar para pengajar juga berusaha membentuk minat baru, ini
dapat dicapai dengan jalan memberikan informasi kepada siswa mengenai
hubungan antara suatu pelajaran dengan pelajaran yang lalu, menguraikan
pentingnya bagi siswa dimasa yang akan datang.
Jika usaha-usaha di atas tidak berhasil, pengajaran dapat memakai
insentif dalam mencapai tujuan pengajaran. Insentif atau hadian ini dapat
diberikan berupa pujian, angka yang baik dan sebagainya. Siswa-siswa yang
teratur diberikan kualitas belajarnya cenderung bekerja lebih baik dari pada
siswa-siswa yang dimarahi atau dikritik karena pekerjaannya yang buruk
atau karena tidak adanya kemajuan.
Syaiful Bahri Djamarah (2008:167) mengemukakkan bahwa ada
beberapa macam cara yang dapat meningkatkan minat peserta didik sebagai
berikut:
1. Membandingkan adanya suatu kebutuhan pada diri anak, sehingga dia
rela belajar tanpa paksaan.
2. Menghubungkan bahan pelajaran yang diberikan dengan persoalan
pengalaman yag dimiliki anak didik, sehingga anak didik mudah
menerima bahan pelajaran.
3. Memberikan kesempatan kepada anak didik untuk mendapatkan hasil
belajar yang baik dengan cara menyediakan lingkungan belajar yang
kreatif dan kondusif.
4. Menggunakan berbagai bentuk dan teknik mengajar dalam konteks
perbedaan individual anak didik.
41
C. Urgensi Media Power Point Terhadap Minat Belajar Siswa
Adapun urgensi media power point terhadap minat belajar siswa dapat
diperinci sebagai berikut:
1. Lebih Mempermudah Untuk Menyampaian Materi Pelajaran
Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan membantu memudahkan
bagi guru. Dapat dipahami bahwa perlengkapan elektronik (hadware) dan
program (perangkat lunak atau (software) yang menjadikan sebuah
komputer menjadi benda yang sangat berarti. Apalagi telah menggunakan
program power point, yang mampu menampilkan materi pelajaran yang
disajikan dan mampu mengatasi batas ruang kelas, menjadikan komputer
mempunyai fungsi yang baik dibandingkan dengan media pembelajaran
lainnya dalam pembelajaran di kelas.
2. Menjadikan Penyampaian Materi Pelajaran Lebih Menarik/Lebih Hidup
Media dapat diasosiasikan sebagai penarik perhatian dan membuat siswa
tetap terjaga dan memperhatikan. Program media power point dianggap
sebagai media pembelajaran yang cukup menarik dalam pembelajaran
lansung di sekolah. Yang mempunyai banyak kelebihan dibandingkan
media pembelajaran lain, sehingga juga mempunyai banyak kegunaan
dalam pembelajaran dan menjadikan kelas lebih hidup. Dengan demikian
dapat diketahui bahwa media pembelajaran, termasuk kecanggihan media
pembelajaran power point yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas
pendidikan.
Nilai-nilai praktis media pembelajaran menurut Nana Sudjana (Syaiful
Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2002:155) adalah dengan media dapat
meletakkan dasar-dasar yang nyata untuk berpikir, karena dapat mengurangi
verbalisme, media dapat memperbesar minat dan perhatian peserta didik untuk
belajar serta media dapat meletakkan dasar untuk perkembangan belajar
sehingga hasil belajar bertambah mantap. Pada dasarnya media pembelajaran
dan minat belajar memiliki kaitan yang erat dalam proses pembelajaran. Media
pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Microsoft Power
Point.