Upload
izzaty-hasan
View
2.833
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di dalam kehidupan kita selalu berhubungan yang juga disebut dengan
komunikasi . Dengan komunikasi kita dapat mengetahui akan mendapatkan
informasi dan saling berhubungan ata berkontak sosial . Pada awalnya, komunikasi
digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organis.Sinyal-sinyal kimiawi pada
organisme awal digunakan untuk reproduksi.Seiring dengan evolusi kehidupan,
maka sinyal-sinyal kimiawi primitif yang digunakan dalam berkomunikasi juga
ikut berevolusi dan membuka peluang terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti
tarian kawin pada ikan.
Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan
pengalaman.Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara,
tulisan, gerakan, dan penyiaran. Komunikasi dapat berupa interaktif, komunikasi
transaktif|transaktif, komunikasi bertujuan|bertujuan, atau komunikasi tak
bertujuan|tak bertujuan.
1
MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM
Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat
dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila
pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.
Walaupun komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk “barang
antik”, topik ini menjadi penting khususnya pada abad 20 karena pertumbuhan
komunikasi digambarkan sebagai “penemuan yang revolusioner”, hal ini
dikarenakan peningkatan teknologi komunikasi yang pesat seperti radio.
Televisi, telepon, satelit dan jaringan komuter seiring dengan industrialisasi
bidang usaha yang besar dan politik yang mendunia. Komunikasi dalam tingkat
akademi mungkin telah memiliki departemen sendiri dimana komunikasi dibagi-
bagi menjadi komunikasi masa, komunikasi bagi pembawa acara, humas dan
lainnya, namun subyeknya akan tetap. Pekerjaan dalam komunikasi mencerminkan
keberagaman komunikasi itu sendiri.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apakah yang dimaksud dengan komunikasi ?
b. Apakah yang dimaksud dengan rethorika ?
c. Bagaimana hubungan komunikasi dengan rethorika ?
2
MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM
1.3 Tujuan Masalah
a. Mampu menjelaskan apa itu komunikasi
b. Mampu menjelaskan apa itu rethorika
c. Mampu memahami bagaimana hubungan dari kamunikasi dan
rethorika dalam sehari-hari
3
MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Komunikasi
Komunikasi merupakan suatu proses, proses yang melibatkan source atau
komunikator,message atau pesan dan receiver atau komunikan. Pesan ini mengalir
melalui suatu media. Kemudian media tersebut dapat terjadi berbagai hambatan
dalam prosesnya, inilah yang biasa dikenal dengan noise. Manusia senantiasa
mengadakan komunikasi karena manusia membutuhkan transaksi dalam hidup.
Dalam kehidupan manusia proses komunikasi selalu dilakukan baik secara
sadar maupun tidak sadar. Namun banyak orang yang mendefinisikan komunikasi
hanya sebagai alat untuk berhubungan dengan satu sama lain. Padahal komunikasi
dapat berupa keluhan, motivasi, berbohong, harga diri, memberi pertolongan,
memerintah, memuji, belajar, bahkan menyiksa seseorang.
2.1.1 Pengertian Komunikasi
Komunikasi berasal dari kata latin cum yang berarti dengan, dan unus yang
artinya satu dari kata bilangan. Kedua istiliah tersebut bergabung dan menjadi
sebuah kata yaitu communio dan diartikan kedalam bahasa Inggris menjadi
kata Cummunion yang memiliki arti kebersamaan, persatuan, ataupun hubungan.
4
MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM
Kata communion kemudian berubah sifatnya menjadi kata kerja benda yaitu
kata Communicatio atau dalam bahasa Inggris Communication, yang kemudian
diartikan kedalam bahasa Indonesia menjadi kata Komunikasi. Komunikasi
didefinisikan sebagai proses pertukaran informasi melalui sebuah media yang
disampaikan oleh seseorang kepada orang lain dan kemudian menimbulkan sebuah
pemahaman.
2.1.2 Maksud dan Tujuan Komunikasi
Maksud berkomunikasi, adalah untuk :
a. Menginformasikan (to inform)
b. Mendidik (to educate)
c. Menghibur (to entertain)
d. Mempengaruhi (to influence)
Tujuan Komunikasi, adalah untuk mentranfer/memindahkan buah pikiran
seseorang/kelompok orang kepada pihak lain sehingga tercipta kesamaan
pengetahuan antara kedua belah pihak, dan pihak penerima pesan mau berbuat
sesuatu sesuai dengan keinginan dari penyampai pesan.
Dengan demikian tujuan komunikasi tersebut adalah untuk :
a. Mengubah Sikap (to change the attitude)
b. Mengubah Opini (to change the opinion)
c. Mengubah Perilaku (to change the behavior)5
MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM
d. Mengubah Masyarakat (to change the society)
2.1.3 Proses Komunikasi
Dalam berkomunikasi, tentunya ada sebuah informasi yang akan kita
sampaikan kepada seseorang. Informasi tersebut tentu akan sampai kepada orang
lain jika sudah mengalami sebuah proses. Proses tersebut terdiri dari beberapa
tahap, yaitu sumber, pesan, media, situsi, gangguan, penerima, dan reaksi
(feedback).
1. Sumber (Source)
Pelaku adalah seorang individu atau kelompok yang akan menyampaikan
sebuah informasi kepada orang lain (penerima). Informasi yang di sampaikan bisa
berupa verbal maupun nonverbal. Sebagai pengirim informasi, participants
haruslah memberikan informasi yang bermutu kepada pendengar, sehingga apa
yang disampaikan oleh pelaku akan di lakukan oleh pendengar.
Dalam meyampaikan sebuah informasi, sumber atau sender, terlebih
dahulu harus memikirkan atau mengemas perkataan apa yang akan ia sampaikan.
Istilah ini disebut dengan enconding. Dengan adanya enconding, pengirim atau
pelaku, memikirkan informasi apa yang akan ia sampaikan. Kemudian infromasi
tersebut ditransfer kedalam otak dan disampaikan kepada pendengar menjadi 6
MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM
sebuah simbol atau lambang baik dalam bentuk kata-kata ataupun gerak-gerik.
Dengan adanya encoding, pengirim juga dapat memikirkan bagaimana cara yang
baik untuk dapat membuat pendengar mengerti dan memahami informasi yang
sumber sampaikan.
2. Pesan (Massages)
Pesan atau ide yang disampaikan oleh pelaku dapat berupa pesan verbal
ataupun nonverbal. Dalam penyampaian sebuah pesan atau informasi, tentunya
tujuan utamanya adalah untuk membuat pendengar mempercayai apa yang sumber
katakan. Dan tujuan pendengar adalah untuk mendapatkan sebuah berita. Untuk
itu, ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam sebuah pesan berkomunikasi, yaitu
makna, simbol, encod & decod.
Makna dalam hal ini berarti dasar dari sebuah pemikiran. Pendengar
minimal sudah mengetahui dasar dari hal yang akan ia sampaikan. Jika
penerima/pendengar tidak memiliki dasar pengalaman mengenai makna
tersebut, maka penyampaian berita atau informasi tersebut tidak akan
tersampaikan dengan baik, dan bahkan bisa terjadi salah paham. Ini akan
menjadi tugas yang berat bagi pengirim berita agar informasi tersebut bisa
dipahami oleh penerima pesan. Karena itu akan lebih baik, jika kedua pihak
7
MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM
memiliki pengalaman atau pengetahuan mengenai informasi yang akan
disampaikan.
Simbol dalam hal ini berupa kata-kata, bunyi, atupun tindakan terhadap
sebuah informasi untuk mewakili sebuah gagasan/ide dan juga perasaan.
Encoding & Decoding. Encod adalah proses untuk merumuskan sebuah
pesan baik dalam kata-kata maupun isyarat. Ecod digunakan oleh Pengirim
atau Sumber (Sender or Source). Sedangkan Decod adalah proses untuk
menafsirkan makna yang disampaikan oleh pengirim kepada
penerima. Decod digunakan oleh penerima
3. Media (Channels)
Dalam meyampaikan sebuah informasi, tentu ada sebuah media yang
digunakan sebagai perantara untuk memperjelas penyampaian informasi tersebut.
Media yang digunakan dalam penyampaian informasi ini pun beragam. Ada media
lisan atau tertulis.
a. Media lisan
Media yang disampaikan secara lisan baik langsung (melalui diri sendiri)
maupun tidak langsung. Contoh media lisan secara tidak langsung dengan
menggunakan telepon, atau videotape. Penggunaan Skype di zaman
8
MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM
sekarang ini juga bisa menjadi sarana dalam berkomunikasi secara tidak
langsung.
Keuntungan dari media lisan adalah:
Mendapat tanggapan langsung ketika sedang berkomunikasi.
Memungkinkan untuk dapat melihat bagaimana ekspresi dari
penerima ketika berkomunikasi, baik gerak-geriknya, suara, dan juga
raut wajah penerima informasi.
Dapat dilakukan dengan cepat tanpa menunggu berhari-hari.
b. Media Tulisan
Media berkomunikasi dengan menggunakan alat bantu dalam bentuk tulisan.
Comtoh media ini adalah surat, memo, fax, telegram, brosur, note, gambar,
grafik, dan lain-lain.
Keuntungan dari media tulis adalah:
Tanggapan dari berita yang kita sampaikan bisa di simpan.
Jika pengirim lupa akan tanggapan yang penerima sampaikan,
pengirim bisa membuka kembali isi dari surat yang menjadi balasan
tersebut
9
MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM
4. Situasi (Context)
Penginfromasi tidak boleh menyamaratakan kondisi ketika berkomunikasi
dengan semua pihak. Perhatikan situasi dan pendengarnya. Contohnya dalam
berpidato dihadapan orang-orang yang memiliki pengetahuan dalam bidang tema
yang disampaikan oleh orang yang berpidato. Orang yang berpidato harus
memiliki pengalaman yang lebih di banding dengan pendengar. Sebab orang
tersebut akan membagikan pengalamannya dengan pendengar.
Kondisi berkomunikasi ketika sedang berpesta tentu akan berbeda ketika
sedang rapat. Bahasa yang digunakan juga harus diperhatikan. Penggunaan bahasa
Formal & Informal harus diterapkan dalam sebuah konteks. Dalam rapat,
penggunaan bahasa yang seharusnya adalah menggunakan bahasa Formal, yaitu
bahasa yang sesuai dengan EYD. Sedangkan dalam berpesta, bahasa yang
digunakan akan lebih sederhana dan santai.
Reaksi orang-orang akan beragam ketika komunikasi tersebut tidak sesuai
dengan konteks. Ada yang tertawa, ada yang menegur, ada pula yang diam namun
ia bergumam dalam hati menyatakan bahwa komunikator tersebut tidak pandai
dalam menyiasati penggunaan bahasa ketika berada di suatu tempat. Karena itu
konteks (situasi dan kondisi) juga harus diperhatikan dalam berkomunikasi.
10
MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM
5. Gangguan (Noise)
Dalam berkomunikasi tidak jarang terjadi gangguan (noise). Kata noise
berasal dari bahasa ilmu kelistrikkan yang menartikan bahwa suatu keadaan atas
ketidaklancaran atau kurangnya ketetapan peraturan. Penggunaan kata-kata sukar
dalam penyampaian informasi juga bisa menjadi salah satu penyebab gangguan
tercapainya tujuan informasi tersebut. Selain kata-kata yang sulut dimengeri,
ketidakjelasan dalam menyampaikan informasi juga bisa menjadi sebuah
gangguan. Untuk itu, ada baiknya dalam menyampaikan informasi haruslah
bersifat ekonomis dan informatif. Ekonomis artinya, penyampaian komunikasi
tidak perlu panjang dan bertele-tele. Lebih baik singkat namun sifatnya jelas dan
dimengerti pendengar. Informatif artinya sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan
oleh pendengar. Tidak bersifat fiktif.
Ada empat jenis gangguan dalam berkomunikasi, yaitu gangguan semantik,
gangguan fisik (eksternal), gangguan psikologis, dan juga gangguan fisiologis.
a. Gangguan Semantik (Semantic Noise)
Gangguan semantik adalah gangguan berdasarkan pengaruh linguistik dalam
penyampaian pesan. Biasanya berupa kata-kata dalam bahasa bidang
tertentu, seperti bahasa di bidang kedokteran yang disampaikan kepada
orang-orang yang tidak memiliki pemahaman akan bidang tersebut.11
MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM
b. Gangguan Fisik (Eksternal)
Gangguan ini berasal dari kondisi fisik. Contohnya orang yang sedang sakit
disuruh fokus dalam mendengarkan sebuah pesan. Maka secara fisik orang
tersebut tidak dapat menerima isi pesan yang disampaikan dengan baik.
c. Gangguan Psikologis
Gangguan yang terjadi dalam komunikasi berasal dari audience atau
pendengar.
Hal ini didasarkan pada sifat psikologis (Tommy 2009:15), yaitu:
Selective attention
Pendengar sesungguhnya tidak ingin mendengar informasi atau pidato
yang disampaikan oleh orator. Tentu hal ini akan menjadi masalah dalam
penyampaian informasi.
Selective perception
Pendengar cenderung memikirkan makna yang disampaikan oleh orator
sesuai dengan apa yang ia pahami. Namun ternyata pemahamannya tidak
sesuai dengan kebenaran atau keinginan yang disampaikan oleh orator.
Hal ini bisa menimbulkan kesalahpahaman dalam berkomunikasi
Selective retention
12
MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM
Pendengar memahami makna yang disampaikan oleh orator. Namun
pendengar cenderung berpikir mengenai apa yang ia inginkan.
Contohnya, seorang pemakai narkoba diberi pengarahan akan bahayanya
penggunaan narkoba, untuk itu ia disuruh berhenti menggunakan barang
haram tersebut. Namun karena dipikirannya adalah kenikmatan dalam
menggunakan narkoba, maka ia tidak memperdulikan perkataan orator
akan bahaya narkoba. Hal ini menjadi sebuah masalah dalam
penyampaian informasi.
d. Gangguan Fisiologis
Gangguan Fisiologis adalah gangguan yang bisa terjadi ketika merasa sakit,
lapar atau lelah.
6. Penerima (Receiver)
Setelah mendapatkan pesan dari pengirim (Sender), maka penerima harus
memahami isi pesan tersebut. Isi pesan tersebut dipahami dengan istilah decoding.
Pesan Verbal maupun Nonverbal yang disampaikan oleh orator kemudian
dipahami oleh penerima. Hal ini dapat memberikan nilai positif untuk pendengar,
yaitu bertambahnya pengetahuan atau wawasan berdasarkan pesan yang
disampaikan oleh orator.
13
MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM
7. Umpan Bailik (Feedback)
Umpan balik adalah tanggapan penerima berdasarkan pesan yang
disampaikan oleh pengirim pesan. Tanggapan tersebut dapat berupa tanggapan
verbal atau nonverbal. Selain bentuk tanggapan dari tersebut, ada juga tanggapan
dari segi positif atau negatif (Agus 2003:18). Tanggapan tersebut akan bersifat
positif apabila penerima menyetujui isi pesan yang disampaikan. Sedangkan
tanggapan yang sifatnya negatif adalah pesan yang tidak disetujui oleh recevier.
2.1.4 Bentuk-Bentuk Komunikasi
Dalam penyampaian pesan, terdapat bentuk-bentuk dari komunikasi. Bentuk-
bentuk ini lebih didasari dari jumlah recevier dan forum penyampaian informasi
tersebut.
1. Intrapersonal Communication
Intrapersonal Communication adalah bentuk komunikasi yang dikaji dari segi
psikologis. Interpersonal communication adalah bentuk komunikasi dengan diri
sendiri yang berlangsung dipikiran komunikator. Komunikasi ini tentunya
dikendalikan oleh diri sendiri tanpa ada campur tangan orang lain. Verderber
(2008:9), “When you send your self a reminder note as an e-mail or text messege,
you are communication interpersonally”
2. Interpersonal Communication14
MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM
Interpersonal Communication adalah komunikasi yang berlangsung antara
dua individu. Dalam buku Wiryanto, dijabarkan definisi dari interpersonal
Communication dari beberapa pakar, seperti Bittner (1985:10) yang mengatakan
bahwa komunikasi antarpribadi berlangsung antara dua, tiga orang, atau mungkin
empat orang yang terjadi secara spontan dan tidak berstrukur.
Ciri-ciri dari komunikasi interpersonal communication ini sebagaimana yang
dikutip Wiryanto (2004) dari Barnlund, adalah:
Bersifat spontan;
Tidak mempunyai struktur;
Terjadi secara kebetulan;
Tidak mengejar tujuan yang direncanakan;
Identitas keanggotaannya tidak jelas;
Dapat terjadi hanya sambil lalu.
Selain ciri-ciri dari bentuk komunikasi antarpribadi tersebut, terdapat pula
ciri-ciri dari efektivitas komunikasi antarpribadi. Hal ini seperti yang dikutip
Wiryanto (2004:36) dari Kumar (2000: 121-122)
Keterbukaan (openess). Kemauan untuk menanggapi dengan senang hati
informasi yang diterima di dalam menghadapi hubungan antarpribadi;
Empati (emphaty). Merasakan apa yang dirasakan orang lain;
15
MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM
Dukungan (supportiveness). Situasi terbuka untuk mendukung komunikasi
berlangsung secara efektif;
asa positif (positiveness). Seseorang harus memiliki rasa positif terhadap
dirinya, mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi, dan menciptakan
situasi komunikasi kondusif untuk interaksi efektif.
Kesetaraan (equality). Pengakuan secara diam-diam bahwa kedua belah
pihak menghargai, berguna, dan mempunyai sesuatu yang penting untuk
disumbangkan.
3. Komunikasi Kelompok
Bentuk komunikasi ini melibatkan sebuah organisasi. Dalam hal ini, seseorang
akan mendapat pengalaman yang lebih dalam sebuah organisasi. Misalnya seorang
mahasiswa yang tidak berani mengungkapkan ide/gagasannya di dalam kelas
didepan teman-temannya dan dihadapan dosen, maka ia dapat berlatih untuk
melancarkan kepercayaan dirinya didepan anggota organisasinya. Karena di dalam
sebuah organisasi, seseorang akan lebih merasa nyaman mengungkapan
gagasannya didepan orang yang lebih tua seperi berbicara kepada dosen.
Selain itu orang yang memiliki atau berpartisipasi di dalam sebuah
organisasi, maka ia akan medapat lebih banyak relation. Sebuah hubungan yang
16
MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM
baik antarsesama akan sangat penting untuk dibentuk, apalagi meningat manusia
adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup secara sendiri.
4. Komunikasi Kelompok Kecil
Bentuk dari komunikasi kelompok kecil dilihat berdasarkan jumlah
anggotanya. Umunya jumlah anggota dari kelompok ini melibatkan tiga sampai
dua puluh anggota, dan tidak boleh lebih dari lima puluh orang. Biasanya hal yang
dibahas dari kelompok ini lebih ringan seperti masalah rancangan kebijakan dalam
kelompok tersebut.
5. Public Communication
Bentuk komunikasi ini berlangsung antara satu orang dengan orang lain.
Namun dalam forum terbuka yang jumlah pendengarnya lebih dari dua puluh
orang. Di dalam bentuk komunikasi ini, speaker (seseorang yang menjadi sumber
dan berbicara di depan publik) harus bertanggung jawab atas apa yang ia
sampaikan dan mengorganisasi ide yang akan disampaikan. Dalam hal ini retorika
akan sangat berperan penting dalam proses penyampaian pesan kepada pendengar,
sebab tujuan speaker sebenarnya adalah untuk mempengaruhi pendengar seusai
dengan apa yang pembicara katakan. Dalam forum ini, dapat terjadi sesi tanya
jawab antara speaker/pembicara dengan pendengar.17
MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM
6. Mass Communication
Mass Communication atau dalam bahasa Indonesia adalah komunikasi masa.
Bentuk dari komunikasi ini dengan menggunakan media. Komunikasi ini terjadi
secara tidak langsung dari pengirim kepada si penerima. Media yang digunakan
berupa media cetak seperti majalah dan surat kabar, dan media elektronik seperti
televisi dan radio.
Ciri-ciri dari komunikasi masa:
Berlangsung satu arah; Dalam komunikasi masa, umpan balik atau feed
back baru akan diperoleh setelah komunikasi berlangsung.
Komunikator pada komunikasi massa melembaga; Informasi yang
disampaikan melalui media massa merupakan produk bersama. Seorang
komunikator dalam media masa bertindak atas nama lembaga dan nyaris
tidak memiliki kebebasan individual. Oleh sebab itu, komunikatornya
melembaga. Lebih dari itu, karena pesan-pesan yang disebarkan melalui
media massa merupakan hasil kerja sama, maka komunikatornya di sebut
juga dengan collective comunicator.
Pesan-pesan bersifat umum. Pesan-pesan yang disampaikan oleh komunikan
kepada audience haruslah bersifat umun yang artinya untuk orang banyak.
18
MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM
Hal ini dikarenakan dalam komunikasi masa, media yang digunakan dalam
penyampaian pesan sifatnya lebih umum. Semua orang dapat melihat dan
mendengar informasi yang disampaikan oleh komunikan.
Melahirkan keserempakan. Ketika seseorang beretorika, maka tujuan dari
tindakan yang ia lakukan adalah untuk mempersuasi para pendengar. Begitu
juga dengan berkomunikasi. Terlebih proses komunikasi masa ini dilakukan
dengan sebuah media, seperti media cetak dan media elektronik. Dengan
menggunakan media seperti ini, maka akan lebih banyak orang yang
mendengar pesan yang akan disampaikan oleh komunikan. Dengan begitu,
akan lahirlah sebuah tindakan yang dilakukan secara serempak atau secara
bersamaan oleh masyarakat. Terlebih lagi, jika informasi yang disampaikan
tersebut di sampaikan di negara-negara maju yang pada saat yang sama
paling tidak dibaca oleh kurang lebih satu juta pembaca. Karena itulah, tidak
salah jika salah satu ciri dari komunikasi masa ini adalah melahirkan
keserempakan dalam melakukan sebuah tindakan.
Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen. Ide atau gagasan harus di
konsepkan dengan baik dan benar-benar mempersiapakan semua hal yang
akan menjadi bahan dalam penyampaian pesan sebaik mungkin sebelum di
publikasikan.
19
MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM
2.1.5 Syarat Terjadinya Komunikasi
Ada empat factor yang menjadi prasyarat terjadinya suatu proses
komunikasi, yaitu:
a. Komunikator (K), adalah orang atau pribadi yang mengatakan,
mengucapkan atau menyampaikan sesuatu.
b. Warta, pesan, informasi (I), yaitu aoa yang diucapkan: apa yang
disampaikan.
c. Resipiens (R), adalah orang yang mendengar atau menerima apa yang
diucapkan; apa yang disampaikan.
d. Medium (M), adalah tanda yang dipergunakan oleh komunikator untuk
menyampaikan warta atau pesan.
Agar komunikasi berjalan dengan lancar maka ada baiknya antara komunikator
dengan resipens telah terjalin sebuah pemahaman dan pembendaharaan makna
yang dimiliki keduanya, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman. Ketika
komunikator ingin menyampaikan sebuah pesan kepada orang lain (resipiens),
maka hal yang ada dalam pikiran si komunikator tersebuut harus di terjemahkan
kedalam kode-kode yang dapat dimengerti oleh resipiens. Resipiens menagkap
20
MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM
pesan dan mengkodefikasikan makna yang disampaikan komunikator, kemudian
resipiens menerjemahkannya ke dalam pemahaman dan pengertian si resipiens.
Jadi, komunikasi adalah saling hubungan antara komunikator dan resipiens,
dimana komunikator menyampaikan suatu pesan kepada resipiens melalui medium
untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
2.2 Rethonika
2.2.1 Pengertian Rethonika
Rethorika berasal dari bahasa yunani, yaitu "Rethorikha Tech", dalam bahasa
inggris dikenal dengan istilah ORATOR, artinya orang yang mahir berbicara
dihadapan umum. Rethorika dapat juga disebut "Rethoric", artinya ilmu seni
berbicara percakapan yang luas. Rethorika biasanya diidentikkan dengan Public
Speaking yang pada dasarnya adalah merupakan salah satu bentuk komunikasi
berupa pembicaraan yang diucapkan seseorang didepan masa mengenai masalah
tertentu.
Dalam batas sederhana "RETHORIKA" adalah cara mengeluarkan ide atau
keinginan kepada orang lain sehingga orang itu mau mende ngarkan, mengikuti,
dan melaksanakan apa yang dikemukakan itu.
21
MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM
2.2.2 Hubungan Rethorika dan Komunikasi
Secara teknik Rethorika/Public Speaking adalah merupakan salah satu
bentuk/bagian dari ilmu komunikasi melalui media dan komunikasi non media.
Komunikasi non media (langsung antara komunikator dengan masa inilah yang
kita kenal dengan Rethorika/Public Speaking). Oleh karena Rethorika merupakan
salah satu teknik dalam ilmu komunikasi, maka proses yang dilalui juga menganut
"Hukum Komunikasi".
2.2.3. Ciri-Ciri Rethorika
a. Bahwa Rethorika harus diucapkan didepan orang banyak/masa
b. Yang menjadi topik pembicaraan itu adalah menyangkut orang banyak
yang menganut masalah sosial. Dengan demikian maka public speaking jangan
membicarakan masalah perorangan, kecuali jika masalah perorangan itu
menyangkut kepentingan orang banyak.
22
MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM
2.2.4 Maksud dan Tujuan
MaksudRethorika
a. Mempunyai maksud untuk mendorong semangat.
b. Mempunyai maksud untuk meyakinkan.
c. Mempunyai maksud untuk memberitahukan.
d. Mempunyai maksud untuk menanamkan kesan.
TujuanRethorika
Tujuan Rethorika adalah untuk mengetahui atau membangkitkan
semangat animo orang banyak terhadap sesuatu aktivitas sebagaimana
yang di uratkan dalam Rethorika.
2.2.5 Pembagian Rethorika
1. Political Rethorika (Pidato Ideologi). Suatu pidato yang ditujukan atau
dimaksud untuk mencapai tujuan politik atau ideologi.
2. Ceremonial Rethorika (Pidato Upacara). Suatu pidato resmi disampaikan
pada upacara resmi, misalnya: Pembukaan PON, Pelantikan Gubernur, Upacara
Bendera, Peringatan Hari-Hari Besar Nasional.
23
MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM
3. Commercial Rethorika (Pidato Komersial). Pidato komersial adalah pidato
yang ditujukan/bertujuan untuk semata-mata mencari keuntungan (promosi).
4. Judical Rethorika (Pidato Pengadilan). Pidato pengadilan adalah pidato
dimana lebih bersifat mempertahankan pendapat/tuntutan dan pembelaan.
2.2.6 Teknik – teknik Rethorika
1. Persiapan konsep yang mantap.
Sebelum mengucapkan pidato, terlebih dahulu kita menyusun konsep
pidato. Dan kalau belum terbiasa dihadapan umum maka sebaiknya berlatih dari
rumah. Konsep ini tentunya dengan judul dan latar belakang peserta.
2. Memahami kondisi maupun forum.
Sebelum kita memulai ataupun setelah berlangsung beberapa saat, maka
kita harus cepat memahami situasi forum. Apakah mereka itu ada perhatian atau
tidak. Biasanya kalau peserta mendengar (massa) itu antusias maka orang yang
menyampaikan pidato akan bertambah semangat, dampak akan membawa suasana
lebih bergairah.
24
MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM
3. Percaya akan kemampuan diri sendiri.
Pada saat kita memulai pidato, ataupun pada waktu kita menuju mimbar,
kita harus menguatkan serta percaya akan kemampuan diri sendiri,(sebaiknya
berdoalah terlebih dahulu menurut agama kita kepada Tuhan), agar kita diberikan
kekuatan dan ketenangan. Percaya akan kemampuan diri sendiri, maksudnya agar
kita tenang menghadapinya.
4. Kostum yang rapi dan bersih.
Pakaian yang rapi dan bersih selain menambah kewibawaan berpidato
juga akan mempengaruhi suasana dari publik. Pakaian yang kurang rapi dan bersih
akan mengundang kurang simpati akan menimbulkan kurang serasi. Demikian juga
bukan maksudnya pakaian yang mahal dan berlebihan, cukup yang bersih, rapi,
dan sederhana.
5. Bahasa yang hidup dan berirama.
Dalam menyampaikan pidato kita harus memilih kata-kata yang dapat
25
MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM
menghidupkan suasana jangan terlalu monoton. Penyampaian pidato secara
monoton akan dapat membuat suasana yang membosankan. Demikian juga
tekanan suara yang berirama, agar dapat menciptakan kesegaran pendengar.
6. Selingan.
Terlebih-lebih kalau menyampaikan pidato kampanye apalagi di lapangan
terbuka maka disela-sela pidato adakan pula selingan misalnya, sajak, bernyanyi,
yang isinya sangat relevan dengan judul pidato.
7. Isi.
Isi pidato harus sesuai dengan judul dan bentuk pertemuan. Maka setiap
pembicaraan dalam sesuatu pertemuan harus menguasai materi yang disampaikan.
8. Perhatian tanggapan hadirin/massa.
Setelah kita beberapa saat menyampaikan pidato, maka kita harus
memperhatikan tanggapan peserta/hadirin. Apakah mereka antusias atau tidak.
Kalau sekiranya hadirin sudah gelisah dan kurang berminat untuk mendengarkan
26
MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM
lagi, maka sebaiknya diakhiri sajalah pidato kita. Ini bisa saja terjadi karena acara
demi acara sudah terlalu padat, atau situasi lingkungan yang tidak mendukung.
9. Usahakan diakhiri dengan kesan.
Dalam mengakhiri pidato, maka kita harus berusaha dengan kesan,
sehingga setelah hadirin bubar dari pertemuan, apa yang kita sajikan dalam pidato
tetap menjadi pembicaraan mereka.
27
MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komunikasi merupakan suatu proses, proses yang melibatkan source atau
komunikator,message atau pesan dan receiver atau komunikan. Pesan ini mengalir
melalui suatu media. Kemudian media tersebut dapat terjadi berbagai hambatan
dalam prosesnya, inilah yang biasa dikenal dengan noise. Manusia senantiasa
mengadakan komunikasi karena manusia membutuhkan transaksi dalam hidup.
Dalam batas sederhana "RETHORIKA" adalah cara mengeluarkan ide atau
keinginan kepada orang lain sehingga orang itu mau mende ngarkan, mengikuti,
dan melaksanakan apa yang dikemukakan itu.
Secara teknik Rethorika/Public Speaking adalah merupakan salah satu
bentuk/bagian dari ilmu komunikasi melalui media dan komunikasi non media.
Komunikasi non media (langsung antara komunikator dengan masa inilah yang
kita kenal dengan Rethorika/Public Speaking). Oleh karena Rethorika merupakan
salah satu teknik dalam ilmu komunikasi, maka proses yang dilalui juga menganut
"Hukum Komunikasi".
28
MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM
29
MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM