Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Kementerian PPN/Bappenas
Kementerian Keuangan
Kementerian Luar Negeri
Kementerian Sekretariat Negara
Ringkasan DokumenStudi Pengembangan Strategi Komunikasi(Promosi dan Public Relations ) untukKerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST) Indonesia
TIM KOORDINASI NASIONAL KSST INDONESIA
Ringkasan DokumenStudi Pengembangan Strategi Komunikasi
(Promosi dan Public Relations ) untukKerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST) Indonesia
Laporan ini disusun oleh PT Quantum Asia Corpora (AsiaPR)
Daftar Isi
COVER .......................................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI .................................................................................................................................... 2
1. LATAR BELAKANG .............................................................................................................. 3
2. TUJUAN .................................................................................................................................. 4
3. STRATEGI KOMUNIKASI .................................................................................................... 4
4. ACTION PLAN ........................................................................................................................ 9
4.1 Action Plan Jangka Pendek ............................................................................................... 9
4.2 Action Plan Jangka Menengah ........................................................................................ 21
4.3 Action Plan Jangka Panjang ............................................................................................ 32
5. MONITORING DAN EVALUASI .................................................................................................. 36
5.1 Audit Komunikasi ............................................................................................................ 37
5.2 Mekanisme Laporan ........................................................................................................ 38
6. REKOMENDASI ........................................................................................................................ 39
TABEL DAN BAGAN
TABEL
Tabel 1 Kerangka Strategi Komunikasi KSST ...................................................................... 06
Tabel 2 Pendekatan Strategi Komunikasi KSST ................................................................... 07
Tabel 3 Key Message dalam Action Plan Jangka Pendek ..................................................... 10
Tabel 4 Estimasi Timeline Pelaksanaan Program .................................................................. 21
Tabel 5 Key Message dalam Action Plan Jangka Menengah ................................................ 22
Tabel 6 Timeline Pelaksanaan Program ................................................................................ 32
Tabel 7 Key Message dalam Action Plan Jangka Panjang .................................................... 33
Tabel 8 Action Plan Jangka Panjang ..................................................................................... 33
BAGAN
Bagan 1 Alur Proses Pengembangan Strategi Komunikasi KSST ......................................... 05
Bagan 2 Mekanisme Laporan Secara Umum ......................................................................... 38
RINGKASAN DOKUMEN
STUDI PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI (PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS)
KERJA SAMA SELATAN-SELATAN DAN TRIANGULAR (KSST)
3
1. LATAR BELAKANG
Pengembangan Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular Indonesia
(KSST) adalah salah satu upaya melaksanakan amanat Undang-Undang Dasar
1945 dan politik luar negeri bebas aktif. KSST merupakan langkah nyata untuk
mewujudkan semangat solidaritas dan penguatan collective action di antara
negara-negara berkembang dan Organisasi Internasional.
Tahun 2014, Indonesia telah berhasil melaksanakan berbagai aktivitas
pengembangan kerja sama, khususnya pada isu: 1) Isu pembangunan; 2) tata
kelola pemerintahan yang baik; 3) masalah ekonomi – area yang diakui sebagai
kekuatan KSST. Namun demikian program KSST di Indonesia belum
diketahui secara luas. Oleh karena itu, strategi komunikasi (aktivitas promosi
dan public relations) akan menjadi solusi strategis untuk meningkatkan
penyebaran informasi terkait program KSST serta meningkatkan kesadaran
masyarakat terhadap peran Indonesia dalam KSST.
Rencana strategi komunikasi akan dikembangkan melalui proses analisis
studi untuk memperolah insight dari stakeholder dalam aspek komunikasi
KSST. Studi analisis akan diselenggarakan oleh Capacity Development Project
for South-South and Triangular Cooperation (CADEP-SSTC) untuk
memperoleh informasi dan data menggunakan Metode Kualitatif (In-Depth
Interview (IDI), Focus Group Discussion (FGD), dan Secondary Data
Analysis). Hasil studi ini akan digunakan sebagai panduan untuk
mengembangkan strategi komunikasi SSTC Indonesia.
Strategi komunikasi dijelaskan dengan rinci hingga penjelasan teknis
pelaksanaan. Dengan demikian strategi dan rencana tindak yang ada dapat
digunakan sejalan dengan program-program yang dilaksanakan oleh
implementing agencies. Strategi komunikasi juga dilengkapi dengan panduan
penggunaan logo sehingga seluruh implementing agency dihimbau untuk
menggunakan logo program KSST disetiap kegiatan yang masuk dalam
kerangka KSST.
RINGKASAN DOKUMEN
STUDI PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI (PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS)
KERJA SAMA SELATAN-SELATAN DAN TRIANGULAR (KSST)
4
2. TUJUAN
2.1 Menyediakan strategi komunikasi berbasis riset untuk KSST (evidence
based communication strategy)
2.2 Meningkatkan presence and visibility KSST sehingga mampu
memunculkan dukungan stakeholder
2.3 Meningkatkan presence and visibility KSST sehingga mampu
memunculkan dukungan stakeholder.
3. STRATEGI KOMUNIKASI
Strategi komunikasi dikembangkan berdasarkan hasil temuan studi yang
menjelaskan tentang kondisi terkini implementasi KSST. Strategi komunikasi
dibuat dengan memperhatikan berbagai aspek seperti kondisi pengelolaan
KSST saat ini yang masih berada di bawah Tim Kornas yang memiliki
tantangan tersendiri. Selain itu, tantangan komunikasi publik yang telah
dilakukan juga menjadi pembelajaran dalam pengembangan strategi
komunikasi KSST ke depan. Misalnya dalam pengembangan pesan kunci,
strategi pendekatan dengan stakeholder serta program dan media komunikasi
yang dimungkinkan untuk dilakukan oleh Tim Kornas.
Terdapat beberapa aspek analisis dalam studi ini yang meliputi :
a. Pemahaman stakeholder yang menjadi informan mengenai KSST
b. Komunikasi dan koordinasi dalam implementasi program terkait KSST
c. Proses implementasi program KSST
d. Tantangan dalam implementasi program KSST
e. Kondisi saat ini terkait komunikasi publik KSST
f. Ekspektasi terhadap penekanan pesan dalam komunikasi publik KSST
g. Ekspektasi terhadap implementasi program KSST
Dari hasil studi terdapat beberapa isu yang menjadi sorotan utama antara lain:
a. Komunikasi dan koordinasi yang kurang maksimal dalam mengelola KSST
b. Kurangnya kesadaran dan pengetahuan stakeholder terhadap isu KSST yang
berdampak pada kurangnya dukungan publik terhadap implementasi
program terkait KSST
RINGKASAN DOKUMEN
STUDI PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI (PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS)
KERJA SAMA SELATAN-SELATAN DAN TRIANGULAR (KSST)
5
c. Pengembangan pesan perlu disesuaikan dengan minat publik
d. Perlunya memperkuat pendekatan dan komunikasi kepada parlemen dan
sektor privat
e. Perlunya peningkatan kapabilitas personil dan pengelolaan database yang
terstruktur dan terintegrasi
f. Pembentukan suatu badan yang secara khusus mengelola KSST atau disebut
dengan “Single Agency”
Berdasarkan penjelasan di atas, maka strategi komunikasi dikembangkan
dengan beberapa tahapan yaitu:
a. Strategi Jangka Pendek untuk meningkatkan awareness stakeholder dan
publik terkait isu KSST serta meningkatkan kapabilitas personil dalam
pengelolaan komunikasi publik KSST
b. Strategi Jangka Menengah untuk menumbuhkan acceptance stakeholder
terhadap peran Indonesia dalam KSST sehingga berdampak pada
munculnya dukungan stakeholder
c. Strategi Jangka Panjang untuk menumbuhkan trust stakeholder terhadap
Indonesia yang berperan dalam menjalankan KSST serta memperkuat
positioing Indonesia di ranah global dalam implementasi KSST.
Penjelasan di atas dapat dirangkum dan dilihat dalam bagan alur di bawah ini :
Bagan 1
Alur Proses Pengembangan Strategi Komunikasi KSST
RINGKASAN DOKUMEN
STUDI PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI (PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS)
KERJA SAMA SELATAN-SELATAN DAN TRIANGULAR (KSST)
6
Strategi komunikasi jangka pendek dan jangka menengah dibuat dengan asumsi
bahwa pengelolaan komunikasi KSST masih berada pada tanggung jawab Tim Kornas.
Pada strategi komunikasi jangka panjang, pengelolaan KSST dimungkinkan dilakukan
oleh suatu badan khusus yang bertanggung jawab penuh terhadap KSST atau single
agency. Pada dasarnya, tidak ada perubahan dalam pengelolaan komunikasi publik
KSST oleh Tim Kornas atau single agency pada tataran strategi. Sedangkan pada tataran
taktik juga tidak ada perubahan yang signifikan. Perubahan yang akan cukup terlihat
dan memerlukan penyesuaian adalah pada tataran teknis yang meliputi perubahan
struktur tim dan penanggung jawab program sesuai mandat yang berlaku. Sedangkan
dari sisi program, konsep yang ada masih bisa dijalankan untuk mencapai tujuan
komunikasi di tiap termin sesuai dengan strategi yang telah dikembangkan.
Seperti penjelasan sebelumnya, pengembangan strategi komunikasi KSST dibagi
menjadi tiga jangka waktu yakni Strategi Jangka Pendek dengan termin waktu 6 bulan
(Agustus 2016 – Februari 2017), Strategi Jangka Menengah (Februari 2017 – 2018)
dengan termin waktu 18 bulan dan Strategi Jangka Panjang dengan termin waktu 36
bulan (Februari 2018 – Agustus 2019). Berikut adalah bagan yang menunjukkan
pendekatan pengembangan strategi komunikasi KSST :
Tabel 1
Kerangka Strategi Komunikasi KSST
Communica-
tion
Objective
Milestone
- Meningkatkan
stakeholder & public
awareness terkait
KSST
- Meningkatkan
kapasitas
komunikasi NCT &
Kementerian Teknis
yang bertujuan
menciptakan
efektifitas
komunikasi internal
- Menciptakan
Dukungan Publik &
Stakeholder
(Acceptance &
Support)
- Meningkatkan
Kolaborasi dan
Keterlibatan
Stakeholder
Strategi Jangka
Pendek
Strategi Jangka
Menengah
Strategi Jangka
Panjang
- Meningkatkan
stakeholder trust terhadap pengelolaan
KSST
- Memperkuat
positioning Indonesia
“New Emerging
Partner in Innovative
International
Development
Cooperation”
RINGKASAN DOKUMEN
STUDI PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI (PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS)
KERJA SAMA SELATAN-SELATAN DAN TRIANGULAR (KSST)
7
Tabel 2
Pendekatan Strategi Komunikasi KSST
No Milestone Target Audience -
Stakeholders Strategic Approach Tactics
1 Strategi Jangka
Pendek
NCT & Kementerian
Teknis
Pengembangan
Kapasitas Komunikasi
Personel
Kegiatan capacity building
melalui training, workshop &
seminar
Parlemen Pelibatan Pihak ketiga
yaitu Tenaga Ahli
DPR
Content feeding melalui
kegiatan seminar atau dialog
Media Massa - Media Layering
- Membentuk
Komunitas Media
yang fokus dengan
KSST
- FGD dengan wartawan
senior (editor up level)
- Content feeding melalui
distribusi siaran pers & fact
sheet secara berkala (satu
bulan sekali)
Partner (Sektor
Privat, NGO,
Secara proaktif
memberikan - Menggunakan media massa
sebagai media komunikasi
Communic
- ation
Strategy
Key
Message
Strategy
Mengubah cara
pandang publik
terhadap partisipasi
Indonesia dalam KSST
dengan mengedepankan
urgensi KSST serta
keberhasilan Indonesia
dalam KSST sebagai
sebuah prestasi bangsa.
Mendorong dukungan
publik & meningkatkan
kolaborasi dan kerja
sama dengan partner
yang menekankan
pesan pada manfaat
program KSST dari sisi
politik, ekonomi dan
sosial budaya.
Meningkatkan public
trust dengan melakukan
repetisi pesan terhadap
kontribusi dan
konsistensi Indonesia
dalam KSST &
memperkuat image
Indonesia pada
momentum menyambut
peringkatan KAA ke 65.
- Penyebaran pesan
secara masif melalui
media massa & forum
resmi.
- Peningkatan
amplifikasi program
ISSTC & Kapabilitas
Komunikasi bagi Tim
Kornas
- Pendekatan langsung
target audiens khusus
seperti parlemen &
sektor privat
- Penguatan media
relations untuk
meningkatkan
publikasi & relasi
dengan media.
- Pendekatan langsung
pada target audiens
khusus melalui
endorsement program
- Peningkatan frekuensi
distribusi konten
melalui pogram media,
dan jaringan
internasional
RINGKASAN DOKUMEN
STUDI PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI (PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS)
KERJA SAMA SELATAN-SELATAN DAN TRIANGULAR (KSST)
8
Perguruan Tinggi,
Lembaga Penelitian,
Development
Partner, Beneficiary
Countries)
informasi mengenai
KSST melalui
berbagai media
- Media digital sebagai forum
komunikasi dua arah
- Materi Publikasi
- Forum Pertemuan Langsung
Masyarakat Umum Menggunakan media
massa & media sosial
sebagai channel
public
- Menggunakan media massa
sebagai media komunikasi
- Media digital sebagai forum
komunikasi dua arah
2. Strategi Jangka
Menengah
Parlemen Menjadikan parlemen
sebagai juru bicara
program
Melibatkan anggota parlemen
sebagai pembicara dalam
program seminar dan forum
publik lainnya bersama NCT
Media Massa Media Engineering &
Media Engagement
melalui berbagai
program dan apresiasi
Membuat berbagai kegiatan
yang melibatkan media dalam
peliputan maupun distribusi
informasi secara berkala pada
media massa nasional
maupun internasional
Sektor Privat Menjadikan Sektor
Privat sebagai
endorser program
Melibatkan sektor privat
sebagai pembicara dalam
program seminar dan forum
diskusi lain serta
melibatkannya sebagai juru
bicara di media massa
Partner (NGO,
Perguruan Tinggi,
Lembaga Penelitian,
Development
Partner, Beneficiary
Countries)
Menjadikan partner
sebagai key opinion
leader dan juru bicara
Melibatkan partner sebagai
pembicara dalam program
seminar dan forum diskusi
lain serta melibatkannya
sebagai juru bicara di media
massa
Masyarakat Umum Memanfaatkan
mahasiswa &
influencer media
sosial sebagai kanal
penyebaran informasi
- Memberi kecukupan
informasi bagi mahasiswa
melalui forum komunikasi
seperti seminar
- Pengelolaan media sosial &
website sebagai kanal
informasi
3. Strategi Jangka
Panjang
NCT & Kementerian
Teknis
Memperkuat intensitas
koordinasi dan
komunikasi
Menyelenggarakan forum
dialog dan komunikasi
KBRI sebagai
perwakilan
Indonesia
Memperkuat intensitas
distribusi informasi
Update program melalui
kanal media digital &
menjalankan SOP
komunikasi
RINGKASAN DOKUMEN
STUDI PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI (PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS)
KERJA SAMA SELATAN-SELATAN DAN TRIANGULAR (KSST)
9
4. ACTION PLAN
4.1 Action Plan Jangka Pendek
Secara umum strategi jangka pendek bertujuan untuk
menumbuhkembangkan pengetahuan dan kesadaran stakeholder serta publik
secara umum tentang KSST. Selain itu, strategi ini juga bertujuan untuk
mengubah persepsi masyarakat tentang kontribusi Indonesia dalam membantu
negara berkembang lain dalam kerangka KSST. Pada tahap ini juga terdapat
program peningkatan kapasitas komunikasi.
Parlemen Menjadikan parlemen
sebagai endorser
program
Melibatkan anggota parlemen
sebagai juru bicara dalam
publikasi media massa yang
lebih besar seperti talkshow
atau liputan berita yang
intensif
Media Massa Menjadikan media
massa sebagai media
informasi arus utama
yang berisi repetisi
pesan tentang
kontribusi Indonesia
dalam KSST
- Kegiatan Media Massa
- Artikel di Media Massa
- Mobilisasi Komunitas
Media KSST
Partner (Sektor
Privat, NGO,
Perguruan Tinggi,
Lembaga Penelitian,
Development
Partner, Beneficiary
Countries)
- Meningkatkan
intensitas sinergi
dengan partner
- Menjadikan partner
sebagai juru bicara
- Mengadakan forum
stakeholder
- Memberikan kecukupan
informasi bagi stakeholder
melalui berbagai channel
- Melibatkan partner sebagai
juru bicara dalam publikasi
media massa
Masyarakat Umum Endorser dari pejabat
dan public figure
seperti presiden,
menteri, pengamat,
dll.
Menggunakan media massa
& media digital sebagai
saluran informasi
RINGKASAN DOKUMEN
STUDI PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI (PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS)
KERJA SAMA SELATAN-SELATAN DAN TRIANGULAR (KSST)
10
a. Pesan Kunci
Pesan kunci yang dikembangkan dalam strategi jangka pendek lebih
ditekankan pada kontribusi yang telah dilakukan Indonesia secara
internasional melalui KSST, kapabilitas dan capaian Indonesia yang
membanggakan dalam KSST.
Tabel 3
Key Message dalam Action Plan Jangka Pendek
b. Detail Program dan Kegiatan
1) Pelatihan Komunikasi
Salah satu program yang akan dilakukan dalam jangka pendek untuk Tim
Kornas dan Kementerian Teknis adalah training. Secara umum training ini
bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dalam pengelolaan komunikasi
publik terkait KSST khususnya bagi pelaksana program. Pada tahap awal
training yang penting dilaksanakan adalah Pelatihan Pengelolaan Media
Digital dan Pelatihan Media Relations.
Pesan Kunci
KSST merupakan prestasi yang membanggakan dan harus diketahui masyarakat
serta komitmen Indonesia atas solidaritas KAA. KSST memiliki dasar hukum
yang kuat dan menjadi prioritas pemerintah
Rincian Pesan Kunci
KSST merupakan
bentuk kontribusi
Indonesia secara
internasional dengan
semangat solidaritas
KAA yang menjadi
prioritas pemerintah dan telah didukung
dengan dasar hukum
yang kuat yang tertuang
dalam UU No. 7 th.
2007 tentang RPJP.
Sudah saatnya Indonesia
sebagai middle income
country berkontribusi
dalam pembangunan
internasional melalui
KSST serta membuka
peluang kerja sama
dengan sektor privat dan
stakeholder lain untuk
menjalin kerja sama
yang mutual benefit
Indonesia telah mampu
berkontribusi dengan
memberikan bantuan di
berbagai sektor yang
menjadi keunggulan atau
competitive advantage Indonesia. Hal ini
merupakan capaian positif
yang membanggakan
bagi bangsa
RINGKASAN DOKUMEN
STUDI PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI (PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS)
KERJA SAMA SELATAN-SELATAN DAN TRIANGULAR (KSST)
11
a) Program Pelatihan
Pelatihan Pengelolaan Media Digital
Pada pelatihan ini, peserta akan diberikan pemahaman tentang
bagaimana mengelola media digital berupa website dan media sosial.
Pelatihan diawali dengan pengertian tentang gambaran komunikasi
digital secara umum hingga teknis pengelolaan konten digital dengan
amplifikasi melalui berbagai media serta strategi komunikasi melalui
media digital. Berikut adalah outline materi pelatihan pengelolaan
media digital:
- Digital Media Landscape
- Pemanfaatan media sosial bagi amplifikasi isu KSST
- Pembentukan opini di media sosial
- Mobilisasi massa di media sosial
- Membentuk komunitas Netizen KSST
- Mengukur efektivitas penggunaan media digital
Pelatihan Media Relations
Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman pada peserta
dalam menjalin hubungan baik dengan media menggunakan berbagai
strategi dan pendekatan yang tepat. Hal ini penting karena media
memiliki karakteristik tersendiri. Selain itu peserta juga akan
diberikan pengetahuan tentang bagaimana menyediakan konten yang
menarik bagi media. Dalam pelatihan ini pembicara sangat disarankan
berasal dari praktisi media massa dan berikut adalah outline materi
pelatihan yang dimaksud:
- Memetakan Media dan Strategi Media Layering
- Berkomunikasi dengan Media Berbasis Profesional
- Konten yang Atraktif untuk Media
- Perencanaan Program dan Kegiatan untuk Media
- Penulisan Press Kit bagi Media
- Strategi Interview dan Doorstop
RINGKASAN DOKUMEN
STUDI PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI (PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS)
KERJA SAMA SELATAN-SELATAN DAN TRIANGULAR (KSST)
12
b) Konsep Pelatihan
Presentasi atau Pemaparan
Simulasi
Diskusi Kelompok dan Studi Kasus
Ice Breaking
c) Mekanisme Penyelenggaraan Pelatihan
Berikut adalah mekanisme pelenggaraan pelatihan mulai dari
perencanaan, persiapan hingga implementasi: Pembentukan Tim Teknis
Penentuan Tema Training Pengembangan Outline Penentuan
Materi Penentuan Pembicara Pengembangan Silabus dan TOR
Korespondensi dengan Pembicara Membuat Session Plan dan
Rundown Pengembangan Konsep Simulasi dan Ice Breaking
Pembuatan Form Penilaian (Pre Test, Post Test, dll) Duplikasi Materi
Persiapan Cindera Mata Menyiapkan Materi publikasi (digital &
cetak) Penyelenggaraan Acara Dokumentasi dan Laporan.
d) Kebutuhan Tim Teknis
Tim Konten : membuat tema training, menentukan outline materi,
menentukan pembicara, mengembangkan silabus, tes dan form
penilaian. Pada saat pelaksanaan, tim konten menjadi fasilitator yang
membatu pembicara dan juga menjadi ice breaker (ice breaker bisa
menggunakan pihak ketiga). Tim Konten terdiri dari 1 – 2 orang.
Tim Acara : bertanggung jawab terhadap implementasi pelatihan
secara teknis seperti pembuatan rundown, penyediaan logistik,
penyediaan akomodasi dan konsumsi serta dapat menjadi petugas
dokumentasi. Tim Acara terdiri dari 2 – 3 orang.
RINGKASAN DOKUMEN
STUDI PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI (PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS)
KERJA SAMA SELATAN-SELATAN DAN TRIANGULAR (KSST)
13
2) Aktivasi Website KSST
Website merupakan salah satu saluran komunikasi utama yang dapat
digunakan dalam menyebarkan informasi KSST. Unsur terpenting dari
website adalah konten yang terbarukan secara konsisten serta penampilan
desain yang menarik dan user friendly. Website KSST diharapkan mampu
menyajikan informasi yang lengkap dan terbaru. Aktivasi website bertujuan
untuk meningkatkan pengelolaan website sebagai media utama komunikasi
digital KSST.
a) Rencana Pengelolaan Website
Pembuatan SOP pengelolaan website yang meliputi konten apa saja
yang boleh dipublikasikan dan siapa yang berhak mempublikasikan
(admin).
Website Revamp jika diperlukan, untuk membuat tampilan website
lebih menarik.
Content Planning : Pembuatan outline dan editorial plan.
b) Pengelola Website
Website dapat dikelola oleh Tim Kornas atau melakukan rekrutmen
terhadap praktisi digital secara profesional. Jika pengelolaan website
dalam jangka pendek berasal dari luar Tim Kornas (outsource).
c) Kebutuhan Tim Teknis Pengelola Website
Penulis (writer) dan Reporter : Satu orang yang bertanggungjawab
untuk melakukan liputan langsung terhadap kegiatan dan menulis
konten. Tugas lainnya adalah melakukan editing terhadap materi yang
ada supaya layak untuk dipublikasikan di website.
Web Developer dan Administrator : Satu orang yang bertugas dalam
melakukan maintenance terhadap website secara teknis dan
melakukan pengunggahan materi di website (administrator).
RINGKASAN DOKUMEN
STUDI PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI (PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS)
KERJA SAMA SELATAN-SELATAN DAN TRIANGULAR (KSST)
14
3) Aktivasi Media Sosial KSST
Beberapa pertimbangan yang dilakukan dalam aktivasi media soial antara
lain adalah pesan apa yang akan disampaikan dan positioning akun media
sosial KSST. Oleh karena itu, pengelolaan media sosial harus didahului
dengan pembuatan editorial plan. Media sosial diharapkan dapat menjadi
wakil dari KSST di dunia maya yang interkatif dengan publik secara
langsung. Untuk memancing adanya interaksi, percekapan serta engagement
yang berkelanjutan, harus dilakukan konsistensi unggah pesan, kuis media
sosial secara berkala dan menggunakan jasa buzzer.
a) Rencana Pengelolaan Media Sosial
Pembuatan SOP pengelolaan media sosial yang menetapkan beberapa
tindakan yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam media sosial
KSST. Hal ini berkaitan dengan jenis pesan dan bentuk interaksi
dalam media sosial.
Manajemen Konten :
- Pembuatan editorial plan mingguan hingga bulanan, yang disesuaikan
dengan agenda dari KSST dalam periode waktu tertentu. Editorial
plan bertujuan untuk mengatur pesan yang akan dimunculkan di
media sosial.
- Mengadakan kuis di media sosial secara berkala, konsep kuis yang
sederhana dengan hadiah menarik. Tujuannya menciptakan
engagement dengan netizen.
- Menggunakan jasa buzzer atau key opinion leader di media sosial
untuk meningkatkan amplifikasi pesan di media sosial. Pemilihan
buzzer tidak hanya didasarkan pada jumlah follower atau friends di
media sosial namun juga disesuaikan dengan ketertarikan mereka
terhadap isu-isu yang berkaitan dengan KSST.
b) Pengelola Media Sosial
Pada dasarnya, media sosial dapat dikelola Tim Kornas. Namun, yang
perlu diperhatikan, pengelola media sosial merupakan dedicated person
RINGKASAN DOKUMEN
STUDI PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI (PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS)
KERJA SAMA SELATAN-SELATAN DAN TRIANGULAR (KSST)
15
yang memiliki tanggung jawab mengelola reputasi KSST di media sosial.
Jika dibutuhkan, dapat dilakukan outsource dari pihak ekstenal untuk
administrator media sosial.
c) Mekanisme Aktivasi
Berikut adalah mekanisme pelenggaraan pelatihan mulai dari
perencanaan, persiapan hingga implementasi: Penentuan pesan dan
personifikasi KSST pembuatan editorial plan mingguan hingga
bulanan produksi konten pelaksanaan aktivasi dan pengelolaan
akun monitoring dan evaluasi.
d) Kebutuhan Tim Teknis
Tim Kornas dapat melakukan perekrutan terhadap tenaga profesional
yang memiliki kapabilitas di bidang pengelolaan media sosial yang akan
berfungsi sebagai admin. Admin bertanggung jawab membuat editorial
plan, mengelola akun media sosial selama 24 jam, menciptakan interaksi
dengan followers dan berhubungan dengan pihak ketiga. Admin terdiri
dari dua hingga tiga orang yang selalu standby melaporkan kegiatan
melalui media sosial.
4) Seminar di Perguran Tinggi
Salah satu program jangka pendek yang dilakukan adalah Seminar di
Perguruan Tinggi. Selain menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi,
forum seminar dapat sekaligus menjadi forum untuk menjalin komunikasi
dengan stakeholder lain dengan melibatkannya sebagai pembicara dalam
seminar. Seminar ini akan dilakukan di dua Perguruan Tinggi yaitu
Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Katolik Parahyangan. Kegiatan
ini mungkin untuk dilakukan ketika penyelenggara acara dilakukan oleh
lembaga mahasiswa di universitas setempat.
a) Konsep Seminar
Konsep Pelaksanaan : Seminar dilakukan dalam bentuk kerja sama
dengan lembaga eksekutif mahasiswa di Fakultas yang memiliki
Program Studi Hubungan Internasional. Tim Kornas hanya
RINGKASAN DOKUMEN
STUDI PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI (PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS)
KERJA SAMA SELATAN-SELATAN DAN TRIANGULAR (KSST)
16
bertanggung jawab dalam penyediaan sumber daya finansial dan
persiapan teknis secara keseluruhan adalah tanggungjawab lembaga
eksekutif mahasiswa.
Peserta Seminar : peserta dapat terdiri dari mahasiswa di Program
Studi selain Hubungan Internasional untuk memperluas pemahaman
tentang KSST. Peserta akan diberikan insentif berupa sertifikat
seminar nasional.
Pembicara Seminar : berasal dari Tim Kornas, Perwakilan Perguruan
Tinggi yang pernah melakukan penelitian, serta NGO atau Sektor
Private yang pernah membantu pelaksanaan program KSST atau Staf
Ahli DPR Komisi I. Jumlah pembicara pada satu kali pelaksanaan
seminar adalah tiga orang.
Tema Seminar : Proud to Contribute. Pembahasan mengenai
kontribusi Indonesia dalam kerja sama teknik internasional, manfaat
yang didapat bagi bangsa dan kapabilitas Indonesia yang
membanggakan dalam KSST.
b) Mekanisme Penyelenggaraan Seminar
Berikut adalah mekanisme pelenggaraan pelatihan mulai dari
perencanaan, persiapan hingga implementasi: menghubungi Lembaga
Eksekutif Mahasiswa di universitas terkait melakukan koordinasi
dengan pihak universitas selama persiapan teknis menghubungi
pembicara atau narasumber mengawasi dan melakukan kontrol selama
pelaksanaan yang dilakukan oleh pihak universitas serta memandu live
tweet di media sosial KSST publikasi liputan seminar di website.
c) Kebutuhan Tim Teknis
Penanggungjawab Konten : bertanggung jawab dalam menentukan
konten seminar sesuai tema, membuat panduan penyampaian konten
baik dalam pemaparan maupun konten media sosial serta
RINGKASAN DOKUMEN
STUDI PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI (PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS)
KERJA SAMA SELATAN-SELATAN DAN TRIANGULAR (KSST)
17
mengembangkan talking point. Bertanggung jawab dalam
menghubungi dan briefing narasumber.
Penanggung jawab Event : memiliki tanggung jawab untuk
berkorespondensi dengan pihak universitas terkait persiapan dan
pelaksanaan kegiatan seminar.
5) Media Focus Group Discussion (FGD)
Program yang dapat dilakukan dalam strategi jangka pendek adalah FGD
dengan media. Program ini merupakan salah satu cara awal untuk
melakukan pendekatan dengan media nasional utama.
a) Tujuan Media FGD:
Memperkenalkan Tim Kornas pada pimpinan media massa.
Menjalin komunikasi yang baik dengan media massa.
Menyampaikan informasi penting mengeni KSST secara langsung
pada pimpinan media massa.
Mendapatkan masukan dan insight mengenai KSST.
Memiliki database pimpinan media massa.
b) Konsep Kegiatan
Konsep kegiatan FGD dapat dilakukan secara informal dengan
mengembangkan suasana yang tidak kaku dan maksimal 12 undangan.
FGD media diarahkan untuk mengembangkan komunitas media KSST.
c) Konten Kegiatan
Konten yang dibahas dalam FGD yang dilakukan pertama kali adalah
informasi awal bersifat umum tentang KSST untuk memperkuat
pemahaman dan memberikan informasi yang lengkap pada pimpinan
media massa. Diskusi dapat berjalan sesuai dengan pertanyaan yang
berkembang dalam FGD. Secara detail konten yang dibahas dapat berupa
Konsep KSST, program apa saja yang ada dalam kerangka KSST, serta
mengapa KSST penting bagi Indonesia dari apek politik, ekonomi dan
sosial budaya.
RINGKASAN DOKUMEN
STUDI PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI (PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS)
KERJA SAMA SELATAN-SELATAN DAN TRIANGULAR (KSST)
18
d) Target Peserta FGD
Peserta FGD terdiri dari media massa dengan posisi editor up level.
Berikut adalah beberapa alternatif media yang diundang.
e) Mekanisme Penyelenggaraan FGD Media
Berikut adalah mekanisme pelenggaraan pelatihan mulai dari
perencanaan, persiapan hingga implementasi: Persiapan Teknis (lokasi,
akomodasi, dll) pengundangan media melalui jalur redaksi dan
informal (menghubungi langsung secara personal) konfirmasi
kehadiran Persiapan Konten (Talking Point, Fact Sheet, materi
publikasi lain) penyelenggaraan kegiatan live tweet serta unggah
informasi di media sosial KSST lainnya selama kegiatan berlangsung.
f) Kebutuhan Tim Teknis
Penanggung jawab konten : bertanggung jawab untuk menyediakan
konten dan arah pembahasan dalam FGD seperti talking point, fact
sheet serta mempersiapkan materi publikasi lain yang telah
diproduksi.
Penanggung jawab undangan : bertanggung jawab melakukan
pengundangan, konfirmasi dan media relations selama kegiatan.
Penanggung jawab event : bertanggung jawab terhadap keseluruhan
acara selama teknis.
6) Private Sector Gathering
Private Sector Engagement sangat penting untuk dilakukan pada tahap awal
strategi komunikasi untuk memperkuat pemahaman tentang KSST sehingga
dapat menimbulkan keterlibatan yang intensif dalam program. Private
Media Indonesia Koran Sindo
Bisnis Indonesia CNNIndonesia.com
The Jakarta Post Suara Pembaruan
Kompas Republika
Koran Tempo Detik.com
RINGKASAN DOKUMEN
STUDI PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI (PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS)
KERJA SAMA SELATAN-SELATAN DAN TRIANGULAR (KSST)
19
sector gathering adalah salah satu kegiatan yang bisa diselenggarakan untuk
berkomunikasi langsung dengan sektor privat. Di awal program, private
sector gathering ini bertujuan untuk memberikan apresiasi pada beberapa
sektor privat yang sudah berhasil menembus emerging market di Asia dan
Afrika. Apresiasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengenal secara lebih
dekat sektor privat tersebut serta memberikan informasi mengenai kerja
sama teknik dalam KSST yang perlu didukung oleh sektor privat.
a) Konten Kegiatan
Beberapa konten yang disampaikan pada forum ini antara lain adalah :
Apresiasi pemerintah terhadap sektor privat yang sudah berhasil
menembus emerging market di Asia dan Afrika, mengingat sulitnya
penetrasi bisnis meskipun telah terdapat kerja sama teknik yang
dibangun oleh Indonesia melalui KSST.
Dukungan pemerintah terhadap sektor privat yang telah bersedia
memasuki pasar Asia dan Afrika. Hal ini sangat penting karena
berdasarkan informasi dari majalah MIX edisi 15 Mei – 17 Juni 2015
“Komitmen Pemerintah Indonesia untuk mendorong investasi swasta
di negara Afrika dinilai masih lemah karena mindset Afrika sebagai
negara miskin, gersang, tidak aman, dan sulit dijangkau (karena
jauh). Indonesia dinilai tidak memanfaatkan hubungan dan semangat
KAA untuk mengoptimalkan pasar Afrika. Promosi dan informasi
peluang bisnis di Afrika oleh media di Indonesia sangat kurang.”
Informasi mengenai kerja sama teknik yang telah dilakukan Indonesia
dalam kerangka KSST. Hal ini penting untuk memberikan
pemahaman bahwa Indonesia telah melakukan kerja sama teknik dan
akan terus mendukung kerja sama ekonomi yang melibatkan sektor
privat.
b) Konsep Kegiatan
Konsep kegiatan dilakukan dalam acara makan malam bersama
dengan suasana informal.
RINGKASAN DOKUMEN
STUDI PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI (PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS)
KERJA SAMA SELATAN-SELATAN DAN TRIANGULAR (KSST)
20
Pada kesempatan Private Sector Gathering, undangan juga akan
terdiri dari Staf Ahli DPR Komisi I dan media massa untuk peliputan
kegiatan sekaligus memberikan informasi yang lengkap tentang
KSST.
c) Daftar Sektor Privat
Berikut adalah sektor privat yang sudah memasuki pasar internasional di
Asia Afrika dan dapat diundang dalam forum ini :
Indorama Corporation Astra Otoparts
Sinar Antjol (B-29) PT Sugih Instrumendo Abadi
Wings (So Klin) PT Kelola Mina Laut
Indofood (Mi Instan) Polytron
Kacang Dua Kelinci CV Karya Hidup Sentosa
Kalbe Farma PT Mayora Indah Tbk
Tirta Ayu Spa PT Cosmar
Accu GS Maspion
d) Mekanisme Penyelenggaraan
Berikut adalah mekanisme pelenggaraan pelatihan mulai dari
perencanaan, persiapan hingga implementasi: Persiapan Teknis (lokasi,
akomodasi, dll) pengundangan peserta, pembicara dan media melalui
jalur redaksi konfirmasi kehadiran persiapan konten (Talking
Point, Fact Sheet, press release, TOR dan materi publikasi lain yang
akan didistribusikan pada forum ini) penyelenggaraan kegiatan live
tweet serta unggah informasi di media sosial KSST lainnya selama
kegiatan berlangsung media monitoring.
e) Kebutuhan Tim Teknis
Penanggung jawab konten : bertanggung jawab untuk menyediakan
konten dan arah pembahasan dalam kegiatan seperti talking point, fact
sheet serta, press release, pengembangan TOR mempersiapkan materi
publikasi lain yang telah diproduksi.
Penanggung jawab media : bertanggung jawab melakukan
pengundangan, konfirmasi dan media relations selama kegiatan.
RINGKASAN DOKUMEN
STUDI PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI (PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS)
KERJA SAMA SELATAN-SELATAN DAN TRIANGULAR (KSST)
21
Penanggung jawab undangan : bertanggung jawab mengundang
peserta kegiatan dan menghubungi pembicara serta berperan sebagai
Liaison Officer (LO) selama kegiatan berlangsung.
Penanggung jawab event : bertanggung jawab terhadap keseluruhan
acara selama teknis.
c. Estimasi Timeline Pelaksanaan Program
Tabel 4
Estimasi Timeline Pelaksanaan Program
4.2 Action Plan Jangka Menengah
Strategi komunikasi jangka menengah dilakukan dalam jangka waktu
delapan belas bulan terhitung dari Agustus 2016 hingga Februari 2018, setelah
dilaksanakannya strategi jangka pendek dalam enam bulan. Strategi dan
aktivitas komunikasi dijalankan sesuai target capaian dalam bentuk objective
komunikasi yang telah ditentukan. Secara umum, strategi ini ditujukan untuk
menciptakan penerimaan dan dukungan publik (public acceptance and
support) serta meningkatkan kolaborasi dengan stakeholder dalam
implementasi KSST.
a. Pesan Kunci
Pesan kunci yang dikembangkan dalam strategi jangka menengah lebih
ditekankan pada kontribusi yang telah dilakukan Indonesia secara
RINGKASAN DOKUMEN
STUDI PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI (PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS)
KERJA SAMA SELATAN-SELATAN DAN TRIANGULAR (KSST)
22
internasional melalui KSST, kapabilitas dan capaian Indonesia yang
membanggakan dalam KSST.
Tabel 5
Key Message dalam Action Plan Jangka Menengah
b. Detail Program dan Kegiatan
1) Seminar di Perguruan Tinggi
Program di strategi jangka menengah merupakan program kesinambungan
dari strategi jangka pendek yang akan dilakukan untuk menjalin hubungan
dengan Perguruan Tinggi. Forum seminar dapat sekaligus menjadi forum
pelibatan stakeholder lain sebagai pembicara dalam seminar. Pada program
di strategi jangka pendek, sasaran universitas atau perguruan tinggi adalah
UI dan UNPAR. Sedangkan dalam jangka panjang, sasaran perguruan tinggi
diperluas menjadi Universitas Gajah Mada (UGM) dan Universitas
Brawijaya (UNBRAW). Pemilihan ini dengan pertimbangan keterlibatan
Pesan Kunci
Keberhasilan kerja sama teknik yang dilakukan Indonesia dalam kerangka KSST
membuka peluang bagi pengembangan investasi. KSST juga merupakan kerja
sama yang mendatangkan manfaat bagi bangsa dari sisi politik, ekonomi dan
Sosial Budaya.
Rincian Pesan Kunci
Kerja sama teknik yang
dibangun Indonesia
dengan semangat
solidaritas dan
knowledge sharing
memiliki dampak yang
positif bagi
pengembangan kerja
sama di sektor lain serta
membuka peluang
investasi.
Penjelasan program-
program bantuan yang
dilakukan Indonesia
sebagai wujud kontribusi
dalam pembangunan
internasional yang
terintegrasi dalam
kerangka KSST.
Kerja sama teknik dalam
KSST mendatangkan
manfaat bagi bangsa baik
dari segi politik yang
berimbas pada ketahanan
nasional, dari sisi
ekonomi yang berdampak
pada kesejahteraan serta
dampak sosial budaya
yang berimplikasi pada
terciptanya image positif
bangsa Indonesia.
RINGKASAN DOKUMEN
STUDI PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI (PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS)
KERJA SAMA SELATAN-SELATAN DAN TRIANGULAR (KSST)
23
beberapa perguruan tinggi tersebut dalam isu KSST. Dalam jangka panjang,
diseminasi KSST melalui seminar juga dapat dilakukan di universitas lain
untuk memperluas jangkauan kegiatan.
a) Konsep Seminar
Konsep Pelaksanaan : Seminar dilakukan dalam bentuk kerja sama
dengan lembaga eksekutif mahasiswa di Fakultas yang memiliki
Program Studi Hubungan Internasional. Tim Kornas hanya
bertanggung jawab dalam penyediaan sumber daya finansial dan
persiapan teknis secara keseluruhan adalah tanggungjawab lembaga
eksekutif mahasiswa.
Peserta Seminar : Peserta dapat terdiri dari mahasiswa di Program
Studi selain Hubungan Internasional untuk memperluas pemahaman
tentang KSST. Peserta akan diberikan insentif berupa sertifikat
seminar nasional. Jumlah peserta berkisar antara 100 – 200 orang.
Pembicara Seminar : berasal dari Tim Kornas, Perwakilan Perguruan
Tinggi yang pernah melakukan penelitian, serta NGO atau Sektor
Private yang pernah membantu pelaksanaan program KSST atau Staf
Ahli atau anggota DPR Komisi I. Jumlah pembicara pada satu kali
pelaksanaan seminar adalah tiga orang.
Tema Seminar : Proud to Contribute. Pembahasan mengenai
kontribusi Indonesia dalam kerja sama teknik internasional, manfaat
yang didapat bagi bangsa dan kapabilitas Indonesia yang
membanggakan dalam KSST.
b) Mekanisme Penyelenggaraan Seminar
Berikut adalah mekanisme pelenggaraan pelatihan mulai dari
perencanaan, persiapan hingga implementasi: menghubungi Lembaga
Eksekutif Mahasiswa di universitas terkait melakukan koordinasi
dengan pihak universitas selama persiapan teknis menghubungi
pembicara atau narasumber mengawasi dan melakukan kontrol selama
pelaksanaan yang dilakukan oleh pihak universitas serta memandu live
tweet di media sosial KSST publikasi liputan seminar di website.
RINGKASAN DOKUMEN
STUDI PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI (PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS)
KERJA SAMA SELATAN-SELATAN DAN TRIANGULAR (KSST)
24
c) Kebutuhan Tim Teknis
Penanggung jawab konten : bertanggung jawab dalam menentukan
konten seminar sesuai tema, membuat panduan penyampaian konten
baik dalam pemaparan maupun konten media sosial serta
mengembangkan talking point. Bertanggung jawab dalam
menghubungi dan briefing narasumber.
Penanggung jawab event : memiliki tanggung jawab untuk
berkorespondensi dengan pihak universitas terkait persiapan dan
pelaksanaan kegiatan seminar.
2) Blogger and Buzzer Gathering
Aktivasi media sosial untuk berinteraksi dengan publik secara umum sudah
dilakukan pada strategi jangka pendek. Selanjutnya perlu dilakukan
interaksi langsung untuk meningkatkan engagement dengan blogger dan
buzzer. Tujuan utama kegiatan ini adalah terjadinya amplifier effect melalui
akun media sosial dan blog para influencer yang diharapkan mampu
mengubah paradigma negatif publik secara perlahan-lahan. Bentuk kegiatan
engagement dengan para influencer ini dapat berbentuk gathering yang
akrab disebut dengan “kopdar” atau project visit pada pelaksanaan program
KSST yang sedang berlangsung.
a) Konten Kegiatan
Informasi umum yang mendasar tentang KSST dan penjelasan
perlunya keterlibatan Indonesia dalam KSST.
Bentuk kontribusi yang sudah diberikan Indonesia kepada negara-
negara berkembang lainnya dan pencapaian Indonesia dalam KSST.
Program apa saja yang telah dilaksanakan, southern country yang
terlibat, jumlah peserta kegiatan dan lain-lain.
b) Konsep Kegiatan
Konsep kegiatan gathering dapat dilakukan dalam acara makan
bersama dengan suasana informal.
RINGKASAN DOKUMEN
STUDI PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI (PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS)
KERJA SAMA SELATAN-SELATAN DAN TRIANGULAR (KSST)
25
Undangan terdiri dari 25 blogger dan influencer media sosial yang
memiliki interest dan pengaruh di bidang kerja sama internasional
atau berita-berita baik tentang Indonesia, dalam hal ini adalah
kontribusi positif Indonesia untuk negara lain.
Narasumber dapat terdiri dari Tim Kornas dan Sektor Privat yang
pernah terlibat dalam KSST untuk menyampaikan pesan dari berbagai
sisi.
Pemberian informasi pada blogger dan influencer juga dapat
dilakukan dengan konsep lain yaitu project visit sehingga peserta
dapat melihat secara langsung proses yang sedang berjalan.
c) Mekanisme Penyelenggaraan
Berikut adalah mekanisme pelenggaraan gathering mulai dari
perencanaan, persiapan hingga implementasi: Persiapan Teknis
(akomodasi, konsumsi, dekorasi, dokumentasi) pengundangan peserta
konfirmasi kehadiran persiapan konten (talking point pembicara
dan materi presentasi penyelenggaraan kegiatan live tweet serta
unggah informasi di media sosial KSST lainnya selama kegiatan
berlangsung dokumentasi monitoring media sosial dan laporan.
d) Kebutuhan Tim Teknis
Penanggung jawab acara : bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
teknis acara secara keseluruhan.
Penanggung jawab konten : bertanggung jawab untuk menyediakan
konten dan arah pembahasan dalam kegiatan seperti talking point dan
materi presentasi pembicara.
Penanggung jawab undangan : bertanggung jawab mengundang
peserta dan menghubungi pembicara serta berperan sebagai Liaison
Officer (LO) selama kegiatan berlangsung.
Penanggung jawab digital: bertanggung jawab terhadap amplifikasi
pesan melalui media sosial dan update konten website.
RINGKASAN DOKUMEN
STUDI PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI (PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS)
KERJA SAMA SELATAN-SELATAN DAN TRIANGULAR (KSST)
26
3) Private Sector Gathering
Terdapat kesenjangan terkait relasi dengan sektor privat dalam KSST.
Pemerintah telah melakukan kerja sama teknik untuk membuka kesempatan
bagi sektor privat untuk berpartisipasi dan menjalin kerja sama ekonomi di
negara selatan. Namun berdasarkan hasil studi data primer dan sekunder
sektor privat masih kurang tertarik untuk terlibat dalam KSST dengan
berbagai pertimbangan seperti dukungan pemerintah yang kurang serta
negara tujuan yang kurang prospektif untuk pengembangan bisnis.
Kesenjangan ini membuat sektor privat menilai bahwa KSST tidak
mendatangkan benefit secara bisnis. Hubungan timbal balik yang saling
menguntungkan antara KSST dan sektor privat harus terjalin di masa
mendatang secara berkelanjutan. Setelah sebelumnya diadakan private
sector gathering pada strategi komunikasi jangka pendek, maka pada jangka
menengah ini diadakan informal gathering antara NCT, sektor privat dan
media sebagai aktivitas lanjutan untuk menguatkan pesan terkait dukungan
pemerintah terhadap bisnis sektor privat.
a) Konten Kegiatan
Beberapa Konten yang disampaikan pada forum ini antara lain adalah :
Informasi mengenai kerja sama teknik yang telah dilakukan Indonesia
dalam kerangka KSST. Hal ini penting untuk memberikan
pemahaman bahwa Indonesia telah melakukan kerja sama teknik dan
akan terus mendukung kerja sama ekonomi yang melibatkan sektor
privat.
Memberikan informasi mengenai konteks pengembangan pasar di
Asia Afrika yang sangat prospektif bagi bisnis perusahaan Indonesia
dan penjelasan disertai best practice sektor privat yang sudah terlebih
dahulu mengembangkan pasar di wilayah Asia Afrika.
Dukungan pemerintah terhadap sektor privat yang telah bersedia
memasuki pasar Asia dan Afrika yang diawali dengan keterlibatan
RINGKASAN DOKUMEN
STUDI PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI (PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS)
KERJA SAMA SELATAN-SELATAN DAN TRIANGULAR (KSST)
27
dalam implementasi KSST. Hal ini sangat penting untuk
mengklarifikasi pemberitaan mengenai kurangnya dukungan
pemerintah terhadap sektor privat.
b) Konsep Kegiatan
Konsep kegiatan dilakukan dalam acara makan malam bersama
dengan suasana informal.
Undangan terdiri dari sektor privat yang pernah terlibat dalam KSST,
sektor privat yang dinilai potensial namun belum pernah terlibat
dalam KSST, Staf Ahli Anggoran DPR Komisi I, dan Media Massa.
Narasumber terdiri dari Tim Kornas, Anggota DPR Komisi I, Sektor
Privat yang pernah terlibat dalam KSST (Biofarma, Ciputra, Bank
BRI) dan Sektor Privat yang telah mencapai pasar Asia Afrika
(Indofood, Mayora, dan lain-lain).
c) Mekanisme Penyelenggaraan
Berikut adalah mekanisme pelenggaraan pelatihan mulai dari
perencanaan, persiapan hingga implementasi: Persiapan Teknis (lokasi,
akomodasi, dll) pengundangan peserta, pembicara dan media melalui
jalur redaksi konfirmasi kehadiran persiapan konten (talking point,
fact sheet, press release, TOR dan materi publikasi lain yang akan
didistribusikan pada forum ini) penyelenggaraan kegiatan live
tweet serta unggah informasi di media sosial KSST lainnya selama
kegiatan berlangsung media monitoring.
d) Kebutuhan Tim Teknis
Penanggung jawab konten : bertanggung jawab untuk menyediakan
konten dan arah pembahasan dalam kegiatan seperti talking point, fact
sheet serta, press release, pengembangan TOR mempersiapkan materi
publikasi lain yang telah diproduksi.
Penanggung jawab media : bertanggung jawab melakukan
pengundangan, konfirmasi dan media relations selama kegiatan.
RINGKASAN DOKUMEN
STUDI PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI (PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS)
KERJA SAMA SELATAN-SELATAN DAN TRIANGULAR (KSST)
28
Penanggung jawab undangan : bertanggung jawab mengundang
peserta kegiatan dan menghubungi pembicara serta berperan sebagai
Liaison Officer (LO) selama kegiatan berlangsung.
Penanggung jawab Event : bertanggung jawab terhadap keseluruhan
acara selama teknis.
4) Media Visit
Media visit merupakan kegiatan kunjungan ke beberapa media yang
menjadi target utama KSST. Beberapa tujuan media visit antara lain (a)
forum perkenalan antara pimpinan media massa dan Tim Kornas (b)
Memperkenalkan KSST pada media (c) Mendapatkan insight secara
langsung tentang publikasi KSST (d) Memahami cara kerja media dan
mengetahui konten yang menarik bagi media (e) Publikasi.
a) Target Media
Media visit ke berbagai media utama seperti Kompas, Media Indonesia,
Tempo, dan The Jakarta Post. Selanjutnya diperlukan media visit ke
media ekonomis seperti Bisnis Indonesia dan Mix untuk memberikan
informasi terkait prospek kerja sama ekonomi di Asia Afrika untuk
menimbulkan ketertarikan pembaca khususnya sektor privat sebagai
investor.
b) Konten Kegiatan
Informasi umum mengenai KSST, manfaat KSST di sektor politik,
ekonomi dan sosial budaya, capaian dalam penyelenggaraa KSST, dan
lain-lain.
Prospek bisnis di Asia Afrika, kerja sama teknik yang telah dilakukan
dalam kerangka KSST, dan peluang investasi di negara selatan.
c) Mekanisme Penyelenggaraan
Berikut adalah mekanisme pelenggaraan pelatihan mulai dari
perencanaan, persiapan hingga implementasi: Menghubungi media yang
bersangkutan persiapan teknis (cindera mata, kesesuain jadwal
kunjungan, dll) persiapan konten penyelenggaraan kegiatan live
RINGKASAN DOKUMEN
STUDI PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI (PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS)
KERJA SAMA SELATAN-SELATAN DAN TRIANGULAR (KSST)
29
tweet serta unggah informasi di media sosial KSST lainnya selama
kegiatan berlangsung media monitoring.
d) Kebutuhan Tim Teknis
Penanggung jawab konten : bertanggung jawab untuk menyediakan
konten dan arah pembahasan dalam kegiatan seperti talking point, fact
sheet serta mempersiapkan materi publikasi lain yang telah
diproduksi.
Penanggung jawab media : bertanggung jawab melakukan koordinasi
dan pengiriman undangan ke media yang bersangkutan serta
menyediakan cinderamata bagi media.
5) Media Workshop
Rotasi jurnalis seringkali terjadi maksimal setiap enam bulan sekali di setiap
media. oleh karena itu, KSST perlu mengadakan workshop untuk media
yang bersifat edukatif dalam rangka memberikan pemahaman yang lengkap
mengenai KSST baik dari penjelasan isu, konsep dan berbagai terminologi
yang ada dalam KSST. Terdapat berbagai tujuan dengan adanya media
workshop ini antara lain (a) Mengenal jurnalis media massa dan
mempermudah keperluan database media (b) memberikan informasi secara
langsung dan lengkap (c) publikasi.
a) Mekanisme Penyelenggaraan
Berikut adalah mekanisme pelenggaraan pelatihan mulai dari
perencanaan, persiapan hingga implementasi: persiapan teknis (lokasi,
akomodasi, dll) pengundangan peserta, pembicara dan media melalui
jalur redaksi konfirmasi kehadiran persiapan konten yang meliputi
materi presentasi dan mempersiapkan materi publikasi lain yang akan
didistribusikan melalui forum ini penyelenggaraan kegiatan live
tweet serta unggah informasi di media sosial KSST lainnya selama
kegiatan berlangsung media monitoring.
b) Kebutuhan Tim Teknis
RINGKASAN DOKUMEN
STUDI PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI (PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS)
KERJA SAMA SELATAN-SELATAN DAN TRIANGULAR (KSST)
30
Penanggung jawab event : bertanggung jawab mempersiapkan materi
presentasi dan menyediakan materi publikasi lain yang telah
diproduksi. Selain itu, tim ini juga bertanggung jawab secara teknis
keseluruhan acara.
Penanggung jawab undangan : bertanggung jawab melakukan
pengundangan, konfirmasi dan media relations selama kegiatan.
Selain itu juga bertanggung jawab menghubungi pembicara.
6) Media Field Trip
Media experience merupakan salah satu cara yang penting untuk
memperkuat relasi dengan media yang memiliki dampak positif pada
pemberitaan yang lebih komprehensif. Bentuk media experience dapat
berupa media field trip. Kegiatan ini bertujuan untuk (a) memperkuat
hubungan baik secara langsung dengan media (b) memberikan gambaran
lengkap dan komprehensif secara langsung tentang kegiatan pada media,
sehinga memunculkan trust (c) memunculkan beberapa angle pemberitaan
hanya dari satu isu. Untuk tahap awal media field trip dapat dilakukan pada
pelatihan inseminasi buatan di Singosari dan program road maintenance di
Timor-Leste sebagai salah satu program flagship di bidang pembangunan.
Media yang dilibatkan berjumlah sekitar lima hingga sepuluh jurnalis dari
masing-masing media.
a) Mekanisme Penyelenggaraan
Berikut adalah mekanisme pelenggaraan pelatihan mulai dari
perencanaan, persiapan hingga implementasi: Pemilihan media yang
akan dilibatkan dengan pertimbangan kredibilitas media, media yang
sering terlibat dalam KSST, dan kesesuaian dengan jenis informasi yang
akan disampaikan persiapan teknis (tiket, akomodasi, administrasi,
dokumentasi internal dll) pengundangan media konfirmasi
keterlibatan Persiapan Konten yang meliputi data-data mendasar
mengenai program yang akan diliput serta mempersiapkan materi
publikasi lain yang akan didistribusikan melalui kegiatan ini
RINGKASAN DOKUMEN
STUDI PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI (PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS)
KERJA SAMA SELATAN-SELATAN DAN TRIANGULAR (KSST)
31
penyelenggaraan kegiatan live tweet serta unggah informasi di media
sosial KSST lainnya selama kegiatan berlangsung media monitoring.
b) Kebutuhan Tim Teknis
Penanggung jawab teknis : bertanggung jawab mempersiapkan materi
yang dibutuhkan dan menyediakan kebutuhan teknis media.
Penanggung jawab media : bertanggung jawab melakukan
pengundangan, konfirmasi dan media relations selama kegiatan.
7) Artikel Opini/ Op-ed
Artikel opini bertujuan memberikan informasi tentang KSST dengan sudut
pandang dan opini pihak ketiga yang memiliki peran sebagai pengamat,
peneliti, KSST. Berikut adalah beberapa tujuan artikel opini (a) Memperluas
pemberitaan yang lebih kredibel (b) mempengaruhi opini dari stakeholder (c)
memperkuat hubungan dengan stakeholder dengan melibatkannya dalam
penulisan opini (d) menjaga hubungan baik dengan media.
a) Konsep Artikel Opini
c) Artikel opini yang ditulis pihak ketiga yang prominance dan merupakan
“media darling” lebih menguntungkan dan mudah untuk
dipublikasikan.
d) Pihak ketiga yang namanya dapat dimunculkan dalam artikel opini
antara lain perwakilan NGO, perwakilan perguruan tinggi atau lembaga
penelitian, sektor privat dan anggota DPR Komisi I.
e) Usulan target media untuk artikel opini antara lain Kompas, Media
Indonesia, The Jakarta Post, Tempo dan Koran Sindo.
b) Mekanisme Penyelenggaraan
Berikut adalah mekanisme pelenggaraan pelatihan mulai dari perencanaan,
persiapan hingga implementasi: membuat TOR untuk konten yang akan
ditulis menghubungi pihak ketiga pengembangan artikel dan revisi
pendekatan ke media massa publikasi.
c) Estimasi Biaya
Estimasi pengeluaran anggaran untuk pembuatan satu kali artikel opini
RINGKASAN DOKUMEN
STUDI PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI (PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS)
KERJA SAMA SELATAN-SELATAN DAN TRIANGULAR (KSST)
32
c. Timeline Pelaksanaan Program
Tabel 6
Timeline Pelaksanaan Program
4.3 Action Plan Jangka Panjang
Strategi komunikasi jangka panjang merupakan strategi lanjutan setelah
pelaksanaan strategi di 18 bulan sebelumnya. Strategi jangka panjang waktu
pelaksanaannya 36 bulan dari strategi awal yang dilakukan. Jika strategi jangka
pendek terhitung dari Agustus 2016 hingga Februari 2017, dan strategi jangka
menengah terhitung berlanjut dari Februari 2017 – Februari 2018, maka
strategi jangka panjang dilanjutkan mulai dari Februari 2018 hingga Agustus
2019. Strategi dan aktivitas komunikasi dijalankan sesuai target capaian jangka
pajang dalam bentuk objective komunikasi yang telah ditentukan. Secara
umum strategi ini ditujukan untuk meningkatkan public trust terhadap
pengelolaan KSST secara memperkuat image dan positioning Indonesia
sebagai “New Emerging Partner in Innovative International Development
Cooperation” dengan momentum menyambut peringatan KAA ke 65.
Seiring dengan perkembangan pelaksanaan KSST, strategi jangka
panjang diharapkan sudah dapat dikelola langsung oleh Single Agency. Selain
konten yang mengandung dasar substansi, konten yang perlu diperhatikan
dalam pelaksanaan program adalah peringatan atau momentum-momentum
yang dapat meningkatkan amplifikasi program.
RINGKASAN DOKUMEN
STUDI PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI (PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS)
KERJA SAMA SELATAN-SELATAN DAN TRIANGULAR (KSST)
33
a. Pesan Kunci
Tabel 7
Key Message dalam Action Plan Jangka Panjang
b. Deskripsi Rekomendasi Program
Tabel 8
Action Plan Jangka Panjang
Pesan Kunci
Keunggulan Komparatif Indonesia sebagai Emerging Country untuk
meningkatkan kesejahteraan bersama melalui kemitraan dalam kerangka KSST.
Rincian Pesan Kunci
Indonesia merupakan
Knowledge Hub pada
beberapa sektor seperti
bidang pembangunan,
tata kelola
pemerintahan yang baik
dan peace building,
serta ekonomi . Sebagai
knowledge hub,
Indonesia aktif dalam
pelaksanaan knowledge
sharing, knowledge
creation dan serta
knowledge
demonstration.
Peringatan ke 65 tahun
KAA menjadi momentum
untuk memperkuat
positioning Indonesia
sebagai “New Emerging
Partner in Innovative
International Development
Cooperation”
Pengembangan program
terkait KSST telah
diperkuat dengan
kemitraan bersama yang
melibatkkan dukungan
dari parlemen serta peran
aktif stakeholder seperti
sektor privat, perguruan
tinggi, lembaga
penelitian, NGO dan
media massa.
TACTICS TOOLS
Menyelenggarakan
forum dialog dan
komunikasi
1. Apresiasi Pencapaian Kementerian Teknis yang sudah
membantu menyukseskan penyelenggaraan KSST
2. Pelatihan Training for Trainer (ToT) bagi pakar yang
merupakan perwakilan stakeholder yang dilibatkan
dalam program KSST.
Update program
melalui kanal media
digital &
menjalankan SOP
komunikasi
1. Berkolaborasi dengan KBRI di negara penerima
bantuan terkait dengan komunikasi publik melalui
media digital (website dan media sosial terkait)
2. Secara rutin mem-follow-up media di negara penerima
untuk diseminasi informasi dan engagement
3. Seminar Internasional tentang KSST yang
diselenggarakan KBRI negara berkembang mengenai
RINGKASAN DOKUMEN
STUDI PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI (PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS)
KERJA SAMA SELATAN-SELATAN DAN TRIANGULAR (KSST)
34
KBRI KSST dengan mengundang mahasiswa setempat.
Melibatkan anggota
parlemen sebagai
juru bicara dalam
publikasi media
massa seperti acara
talkshow maupun
liputan berita
1. TV/Radio Talkshow yang melibatkan parlemen sebagai
salah satu narasumber yang memberikan informasi
mengenai peran Indonesia dalam KSST, capaian
Indonesia dalam KSST yang patut diketahui
masyarakat.
2. Exclusive interview dengan parlemen terkait dukungan
dan kesiapan Indonesia dalam kerja sama terkait KSST
- Kegiatan Media
Massa
- Artikel di Media
Massa
1. Exclusive interview di koran nasional dan lokal
dengan perwakilan Perguruan Tinggi, NGO, Sektor
Privat sebagai pihak yang terlibat sebagai mitra dalam
penyelenggaraan KSST
2. Press Conference sebagai penanda terjalinnya
kemitraan dengan Perguruan Tinggi, NGO dan Sektor
Privat
3. Feature untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan
riset yang telah dilakukan terkait KSST
4. Artikel Opini atau Op-ed di koran nasional yang
ditulis oleh pengamat atau akademisi mengenai
manfaat program KSST
5. Exclusive interview di koran nasional dengan
perwakilan tipe stakeholders sebagai pihak yang
terlibat langsung dalam program terkait KSST.
6. Media Field Trip untuk liputan secara lansgung dalam
implementasi program ke negara penerima manfaat
dengan melibatkan media cetak, media online dan
TV.
7. Feature artikel mengenai beberapa hal sebagai
berikut:
a. Proses implementasi program
b. Manfaat yang didapatkan masyarakat negara
penerima
c. Pengalaman stakeholder terlibat dalam membantu
program terkait KSST
8. Penyebarluasan siaran pers/ press release,
backgrounders atau factsheet release pada setiap
program bantuan, baik dilakukan oleh NCT untuk
publikasi dalam negeri atau perwakilan KBR untuk
publikasi secara internasional.
9. Media Workshop yang bertujuan untuk memberikan
informasi dan pemahaman tentang KSST mengingat
desk wartawan di media massa seringkali di rolling
10. Artikel Opini atau Op-ed di koran nasional yang
ditulis oleh pengamat atau akademisi mengenai
manfaat program KSST dari sisi politik, ekonomi dan
RINGKASAN DOKUMEN
STUDI PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI (PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS)
KERJA SAMA SELATAN-SELATAN DAN TRIANGULAR (KSST)
35
sosial budaya.
11. Exclusive interview di koran nasional dengan
perwakilan sektor privat, Kementerian Teknis dan
NCT sebagai mitra implementasi KSST. pihak yang
terlibat langsung dalam program terkait KSST.
12. Exclusive interview di media lokal dengan perwakilan
pemerintah daerah sebagai salah satu mitra
implementasi program terkait KSST.
13. Press Conference sebagai penanda terjalinnya
kemitraan yang resmi dengan Sektor Privat.
14. Endorsement dari Presiden mengenai posisi Indonesia
sebagai knowledge hub dan emerging donor country
dalam menyambut peringatan KAA ke 65 melalui
press conference
15. Exclusive interview dengan Menteri Luar Negeri atau
Ketua NCT terkait kesiapan Indonesia sebagai leading
country dalam kerja sama terkait KSST.
16. Feature artikel mengenai perjalan Indonesia dalam
implementasi program KSST dimulai dari gagasan
KAA Presiden Soekarno.
17. Talkshow di TV mengenai capaian Indonesia dalam
KSST yang patut diketahui masyarakat dan menjadi
kebanggan bangsa.
18. Lomba Menulis bagi jurnalis tentang KSST dalam
rangka menuju KAA ke 65.
- Mengadakan forum
stakeholder
- Memberikan
kecukupan
informasi bagi
stakeholder melalui
berbagai channel
- Melibatkan partner
sebagai juru bicara
dalam publikasi
media massa
seperti
1. Story pitch di media nasional mengenai peran Sektor
Privat dalam KSST
2. Apresiasi Pencapaian Perguruan Tinggi, NGO dan
Sektor Privat yang sudah membantu menyukseskan
penyelenggaraan KSST
3. Pameran Kerja sama Selatan-Selatan yang
diselenggarakan bekerja sama dengan stakeholder
seperti Kementerian Teknis, Sektor Privat,
Development Partner dan Perguruan Tinggi. Di
serangkaian kegiatan pameran terdapat workshop dan
sisipan pesan pelaksanaan program serta sosialisasi
pelaksanaan program.
4. Forum diskusi dan gathering multi-stakeholders yang
merupakan serangkaian meeting dalam bentuk dialog
untuk mendiskusikan evaluasi, pengembangan dan
integrasi pelaksanan program terkat KSST dengan
Kementerian Teknis, Development Partner, Sektor
Privat, Pemerintah Daerah, Perguran Tinggi, Lembaga
Penelitian & NGO. Penyelenggaraan dapat dilakukan
tiap kuartal atau 3 kali dalam satu tahun. Dapat
mengundang media jika ada informasi penting yang
RINGKASAN DOKUMEN
STUDI PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI (PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS)
KERJA SAMA SELATAN-SELATAN DAN TRIANGULAR (KSST)
36
5. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi merupakan kegiatan yang sangat penting untuk
mengukur kemajuan atas objektif program komunikasi, memantau perubahan
yang fokus pada proses dan output. Monitoring dan evaluasi melibatkan
perhitungan atas apa yang juga bertujuan menilai kontribusi program terhadap
perubahan, menilai kebutuhan perbaikan dan kelanjutan atau perluasan program
(rekomendasi). Monitoring dan evaluasi yang dapat dilakukan untuk mengukur
ingin disampaikan dari hasil diskusi misalnya capaian,
bentuk kemitraan, rencana keberlanjutan program,
jumlah atau nominal nilai bantuan yang diberikan.
5. Forum Kerja sama Government to Business yang
melibatkan NCT, Kementerian Teknis dan Sektor
Privat untuk membahas kolaborasi kerja sama,
dukungan pemerintah yang diberikan untuk privat
sektor yang terlibat dalam program, serta menggali
ekspektasi sektor privat terhadap KSST.
6. KSST Goes to Campus dalam bentuk forum diskusi
antara NCT dengan civitas akademika perguruan tinggi
terkait untuk membahas kolaborasi kerja sama
misalnya Teknologi Tepat Guna (TTG) yang dapat
mendukung pengembangan program KSST, dan lain-
lain.
Menggunakan media
massa & media
digital sebagai
saluran informasi
1. Videografis yang menceritakan tentang implementasi
pemberian bantuan terkait KSST serta potensi investasi
2. Video Pendek tentang testimoni masyarakat di negara
penerima manfaat, fasilitator, NGO dan Sektor Privat
yang diamplifikasi melalui media sosial.
3. Infografis mengenai capaian implementasi program
KSST di sosial media (Website, Facebook, Twitter,
Instagram).
4. Videografis yang menceritakan tentang proses
implementasi pemberian bantuan terkait KSST di
channel youtube KSST.
5. Kuis di Media Sosial seputar KSST dan KAA untuk
meningkatkan traffic website KSST dan Search
Engine.
6. Lomba membuat video pendek (3 minutes video)
tentang KSST dan menuju KAA di Youtube.
7. Kompetisi menulis bagi blogger terkait KSST dan
menuju peringatan KAA ke 65.
RINGKASAN DOKUMEN
STUDI PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI (PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS)
KERJA SAMA SELATAN-SELATAN DAN TRIANGULAR (KSST)
37
ketercapaian objektif komunikasi KSST adalah audit komunikasi serta
pelaksanaan mekanisme laporan implementasi program.
5.1 Audit Komunikasi
Tujuan pokok audit komunikasi adalah (1) Mengidentifikasi kelebihan atau
kekurangan informasi yang berkaitan dengan topik komunikasi, sumber informasi
dan saluran-saluran komunikasi; (2) Menilai kualitas informasi serta mengukur
kualitas hubungan-hubungan komunikasi, secara khusus mengukur sejauh mana
kepercayaan, dukungan, keramahan, dan kepuasan stakeholder; (3)
Mengidentifikasi efektifitas penyampaian pesan serta mengenali sumber-sumber
kemacetan arus informasi; (4) Identifikasi terhadap kategori-kategori dan contoh-
contoh tentang pengalaman serta peristiwa komunkasi yang positif maupun
negatif dapat dilakukan melalui audit komunikasi.
a. Metode
Audit komunikasi dapat dilakukan menggunakan metode kuantitatif dan
kualitatif dengan teknik pengumpulan data seperti wawancara mendalam,
FGD, observasi langsung, survey pada stakeholder terkait dan analisis data
sekunder pada dokumen yang relevan. Audit komunikasi dapat dilakukan
setelah jangka waktu pelaksanaan program berakhir yaitu setelah 6 bulan atau
di akhir tahun. Waktu pengumpulan data dapat dilakukan pada akhir periode
waktu pelaksanaan atau langsung setelah program dijalankan menggunakan
satisfaction survey.
b. Ruang Lingkup Analisis
Ruang lingkup analisis dalam audit komunikasi merupakan indikator yang
dapat diukur untuk mengidentifikasi aspek yang perlu dikaji lebih lanjut antara
lain : (1) Ketercapaian tujuan komunikasi (awareness, interest, preference,
etc); 2) Efektivitas pesan dan media yang digunakan; 3) Kinerja tim
komunikasi; 4) Persepsi media terhadap isu KSST; 5) Publikasi media massa,
percakapan media sosial, dan penetrasi pesan di media digital; 6) Peningkatan
keterlibatan stakeholder.
RINGKASAN DOKUMEN
STUDI PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI (PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS)
KERJA SAMA SELATAN-SELATAN DAN TRIANGULAR (KSST)
38
c. Mekanisme
Berikut adalah tahapan-tahapan audit komunikasi : 1) Pengembangan
instrumen audit yang terdiri dari pertanyaan tertutup berskala jika
menggunakan teknik survey, penyusunan daftar pertanyaan terbuka utnuk
keperluan FGD dan wawancara mendalam serta membuat panduan observasi;
2) uji validitas & reliabilitas untuk kuesioner pertanyaan dan peninjauan
pertanyan-pertanyaan kualitatif 3) Pengumpulan data lapangan; 4) Input data;
5) Analisis menggunakan alat statistik (SPSS atau SEM analytic untuk data
kuantitatif serta reduksi dan kategorisasi data untuk data kualitatif); 6)
Rekomendasi.
5.2 Mekanisme Laporan
Mekanisme laporan merupakan salah satu alternatif untuk menjaga relasi dengan
stakeholder sebagai pelaksana program KSST (implementing agency). Mekanisme
laporan ini bermanfaat untuk mengontrol kegiatan yang dilakukan oleh
implementing agency serta melakukan perbaruan pada database. Dengan demikian
pengelolaan database dapat dilakukan dengan maksimal dan mudah diakses
sewaktu-waktu.
Berikut adalah gambaran mekanisme laporan secara umum :
Bagan 2
Mekanisme Laporan secara Umum
Step 1
Step 2
Step 3
Step 4
- Meeting awal dengan stakeholder untuk pengenalan
program dan pembahasan
- Mempersiapkan konsep manfaat yang diberikan
pemerintah bagi stakeholder yang terlibat dalam KSST
Menunjuk seorang PIC yang bertanggung jawab
menjaga relasi dengan stakeholder terkait laporan &
dokumentasi program
Pengelolaan database yang berkaitan dengan daftar
stakeholder yang terlibat beserta dokumen terkait.
Menyelenggarakan forum secara reguler untuk
menekankan pesan tentang manfaat KSST bagi
stakeholder & menunjukkan komitmen tim kornas dalam
mendukung stakeholder yang mau terlibat dalam KSST.
RINGKASAN DOKUMEN
STUDI PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI (PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS)
KERJA SAMA SELATAN-SELATAN DAN TRIANGULAR (KSST)
39
6. Rekomendasi
Berdasarkan temuan studi dan hasil pengembangan strategi komunikasi terdapat
beberapa rekomendasi dalam implementasi strategi komunikasi terkait KSST.
a. Penguatan Komunikasi Internal dan Antar Lembaga
Efektifitas komunikasi internal di dalam Tim Kornas maupun komunikasi
antara Tim Kornas dengan lembaga yang lain sebagai implementing agency
sangat diperlukan untuk mewujudkan kesatuan informasi yang akan
disampaikan pada publik. Beberapa hal yang perlu ditingkatkan maupun
dikembangkan pada tahap awal adalah :
1) Meningkatkan aplikasi SOP atau mekanisme alur koordinasi.
2) Pengembangan database yang terintegrasi untuk mendokumentasikan
berbagai kegiatan atau arsip secara sistematis sehingga mudah diakses
ketika dibutuhkan sewaktu-waktu.
3) Meningkatkan kapabilitas personil terkait komunikasi publik KSST.
b. Memperkuat Konten Komunikasi KSST
Saat ini Tim Kornas sudah melakukan berbagai aktivitas komunikasi publik,
namun menyikapi tantangan yang ada terdapat beberapa aspek yang harus
ditingkatkan antara lain :
1) Pengembangan Pesan Kunci
- Pengembangan pesan yang mudah dipahami publik secara umum untuk
diseminasi informasi melalui media massa dan media sosial. Pesan
disesuaikan dengan minat dan ketertarikan publik akan kebanggaan jika
Indonesia merupakan bangsa yang berprestasi. Misalnya berupa penjelasan
program yang sudah dilakukan Indonesia yang berkontribusi terhadap
negara lain, serta menunjukkan kemampuan dan prestasi Indonesia dalam
berkontribusi. Dengan demikian, pesan yang disampaikan dapat lebih
mudah dipahami.
- Melengkapi informasi yang berupa data kuantitatif secara update dan
akurat seperti jumlah alokasi anggaran, jumlah negara penerima, capaian
RINGKASAN DOKUMEN
STUDI PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI (PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS)
KERJA SAMA SELATAN-SELATAN DAN TRIANGULAR (KSST)
40
tiap tahun, jumlah peserta pelatihan dan lain-lain. Informasi ini penting
sebagai bentuk transparansi publik dan merupakan informasi yang diminati
media massa.
- Menyediakan informasi yang berimbang, artinya menyediakan akses untuk
stakeholder lain yang mampu memberikan informasi dari angle atau sisi
yang berbeda, misalnya beneficiary countries, NGO sebagai pelaksana
atau peneliti dan lain-lain. Artinya informasi tidak harus selalu bersumber
dari pejabat pemerintah atau Tim Kornas.
2) Pemilihan Spokesperson atau Narasumber
Dalam berkomunikasi, kredibilitas spokesperson atau narasumber
merupakan salah satu faktor yang penting untuk menyampaikan pesan
dengan efektif. Pada dasarnya fungsi dari spokesperson antara lain adalah
(1) melakukan klarifikasi terhadap berbagai blocking paradigma ataupun
sikap apriori tentang KSST (2) Memberikan penjelasan pada publik
mengenai dampak positif bagi industri maupun masyarakat (3) Mampu
menjalin dukungan dari Key Opinion Leader (KOL). Oleh karena itu
terdapat beberapa rekomendasi terkait pemilihan spokesperson antara lain :
- Secara fisik, spokesperson dapat memunculkan impresi publik (good
appearance).
- Spokesperson memiliki kesan trusted, firm dan believable dalam berbicara
atau menyampaikan pesan dan juga memahami konteks secara utuh.
- Jika memungkinkan terdapat spokesperson yang sudah dikenal media
massa atau sering muncul dalam berbagai forum dan dikenal publik.
- Rekomendasi spokesperson utama adalah perwakilan dari Kementerian
Luar Negeri mengingat program ini lebih berat pada isu-isu kerja sama
internasional serta adanya jaringan Kemenlu melalui Perwakilan Kedutaan
Besar Republik Indonesia (KBRI).
- Spokesperson layering di internal Tim Kornas sesuai dengan isu yang
dibahas. Artinya semakin strategi isu tersebut maka spokesperson yang
berbicara juga memiliki jabatan yang penting.
RINGKASAN DOKUMEN
STUDI PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI (PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS)
KERJA SAMA SELATAN-SELATAN DAN TRIANGULAR (KSST)
41
c. Memperkuat Kerja sama dengan Stakeholder Kunci
Berdasarkan hasil studi terdapat beberapa jenis stakeholder yang terlibat dalam
implementasi program KSST. Selain kementerian teknis, terlihat bahwa
perguruan tinggi merupakan instansi yang paling mendukung serta stakeholder
lain yang mendukung seperti development partner, NGO, dan lembaga
penelitian. Meskipun demikian terdapat beberapa stakeholder kunci yang
kurang tertarik dan belum terlibat secara intensif dengan KSST. Terdapat juga
stakeholder penting yang justru tidak memahami secara utuh mengenai isu
KSST. Stakeholder yang dimaksud adalah sektor privat yang memiliki peran
penting dalam implementasi KSST, parlemen yaitu Komisi I yang memiliki
pengaruh kuat dalam kebijakan anggaran serta media massa yang mempunyai
pengaruh dalam membentuk opini publik. Oleh karena itu beberapa
rekomendasi yang diberikan adalah :
1) Media Relations
- Memberikan kecukupan informasi bagi media secara reguler dengan
berbagai kegiatan yang bersifat informatif dan edukatif.
- Menjalin hubungan yang baik dengan media massa secara formal (redaksi)
dan jaringan personal di level editor dan jurnalis.
- Melakukan media layering dan media database untuk memilih prioritas
media sehingga informasi diberikan secara efektif.
2) Parliament Partnership
- Memberikan kecukupan informasi pada parlemen khususnya mengenai
bukti program yang telah dilakukan, nilai rupiah yang telah dialokasikan
untuk program serta dampak program baik yang sudah dicapai maupun
proyeksi jangka panjang.
- Melakukan pendekatan pada staf ahli anggota DPR terlebih dahulu dengan
memberikan informasi awal serta mendapatkan feedback atau insight yang
penting untuk meningkatkan hubungan intensif dengan parlemen.
- Menyediakan forum publik untuk parlemen supaya dapat memberikan
pendapat tentang KSST misalnya ada forum seminar publik maupun
liputan media massa.
RINGKASAN DOKUMEN
STUDI PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI (PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS)
KERJA SAMA SELATAN-SELATAN DAN TRIANGULAR (KSST)
42
- Melibatkan anggota parlemen untuk memberikan ide, saran dan gagasan
terkait implementasi KSST.
3) Private Sector Engagement
- Meningkatkan hubungan yang mutual benefit terutama dampak pada bisnis
jangka panjang bagi sektor privat.
- Memberikan kecukupan informasi bagi sektor privat mengenai pasar di
kawasan Asia, Afrika dan Pasifik yang sangat prospektif.
- Menunjukkan dukungan pemerintah terhadap sektor privat dengan adanya
kerja sama teknik yang telah dilakukan terlebih dahulu dalam kerangka
KSS serta menyelenggarakan forum tatap muka yang cukup intensif.
- Menjalin kerja sama dengan sektor privat yang sudah mampu menembus
pasar Asia Afrika untuk menjadi influencer sektor privat lain sehingga
tertarik untuk bekerja sama.
d. Maksimalisasi Pemanfaat Teknologi Digital
Pemanfaatan teknologi digital sangat direkomendasikan mengingat perilaku
komunikasi masyarakat yang sudah terdigitalisasi. Teknologi komunikasi
digital saat ini dinilai efektif dan efisien serta berdampak masif jika
dimobilisasi secara baik. Berikut adalah beberapa rekomendasi pemanfaatan
teknologi digital :
1) Pengembangan website dengan memperhatikan hal-hal seperti penggunaan
bahasa yang mudah dipahami oleh seluruh stakeholder dan menghindari
penggunaan terminologi birokrasi, bersifat mobile friendly atau mudah
diakses melalui smartphone, fitur website bersifat informatif dan dikelola
oleh dedicated person, berita dan informasi dalam website harus selalu
update, setiap artikel bersifat “ready to share.”
2) Pengelolaan sosial media dengan menyediakan konten yang update, mudah
dipahami, bersifat interaktif, terdapat berbagai isu-isu umum yang menarik
minat publik dan dikelola secara khusus oleh dedicated person. Media sosial
terintegrasi dengan website KSST, dengan akun media sosial kedutaan besar
RINGKASAN DOKUMEN
STUDI PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI (PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS)
KERJA SAMA SELATAN-SELATAN DAN TRIANGULAR (KSST)
43
(beneficiary countries), media sosial kementerian dan lembaga terkait, serta
stakeholder lain yang terlibat.
e. Struktur Komunikasi pada Single Agency
Dalam pembentukan single agency terdapat beberapa rekomendasi terkait
aspek komunikasi antara lain :
1) Struktur kelembagaan departemen komunikasi setidaknya terdiri dari divisi
media management, divisi digital dan divisi grass root (stakeholder
engagement).
2) Konsep peluncuran awal single agency diendorse oleh presiden untuk
menunjukkan urgensi pembentukan badan tersebut.
3) Brand Activation untuk single agency.
Kementerian PPN/Bappenas
Kementerian Keuangan
Kementerian Luar Negeri
Kementerian Sekretariat Negara