15
5 BAB II PENELITIAN TERDAHULU DAN KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Swandewi et al. (2014), tentang Analisis biaya diferensial dalam pengambilan keputusan membeli atau memproduksi sendiri toga pada penjahit mulia singaraja tahun 2013. Penelitiannya menggunakan analisis biaya diferensial hasil yang ditunjukkan yaitu keputusan untuk pesanan baju toga S1 diproduksi sendiri merupakan keputusan yang tepat karena hasil perhitungan contribution margin dengan memproduksi sendiri lebih besar Rp 11.100.000,00 dibandingkan dengan alternatif membeli dari pihak lain. Untuk keputusan pesanan baju toga S2 diproduksi sendiri merupakan keputusan yang belum tepat karena hasil perhitungan contribution margin dengan membeli dari pihak lain lebih besar Rp 4.050.000,00 dibandingkan dengan memproduksi sendiri. Penelitian yang dilakukan oleh Krisnayanti dan Sanjaya (2016), tentang Analisis pengambilan keputusan memproduksi sendiri atau membeli produk garment dari pihak ketiga pada CV. Madin Pratama. Dalam penelitiannya menunjukkan dengan menggunakan analisis biaya diferensial hasil yang ditunjukan yaitu selisih laba dari memproduksi sendiri pesanan dan membeli kepada pihak ketiga yang diperoleh perusahaan adalah sebesar Rp219.652.610 CV. Madin Pratama akan mengambil keputusan untuk memproduksi sendiri pesanan tersebut.

BAB II PENELITIAN TERDAHULU DAN KAJIAN PUSTAKA A ...eprints.umm.ac.id/61001/3/BAB II.pdf · karena dapat menghemat biaya dan juga lebih menguntungkan. Penelitian yang dilakukan oleh

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II PENELITIAN TERDAHULU DAN KAJIAN PUSTAKA A ...eprints.umm.ac.id/61001/3/BAB II.pdf · karena dapat menghemat biaya dan juga lebih menguntungkan. Penelitian yang dilakukan oleh

5

BAB II

PENELITIAN TERDAHULU DAN KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Swandewi et al. (2014), tentang Analisis

biaya diferensial dalam pengambilan keputusan membeli atau memproduksi

sendiri toga pada penjahit mulia singaraja tahun 2013. Penelitiannya

menggunakan analisis biaya diferensial hasil yang ditunjukkan yaitu keputusan

untuk pesanan baju toga S1 diproduksi sendiri merupakan keputusan yang tepat

karena hasil perhitungan contribution margin dengan memproduksi sendiri

lebih besar Rp 11.100.000,00 dibandingkan dengan alternatif membeli dari

pihak lain. Untuk keputusan pesanan baju toga S2 diproduksi sendiri

merupakan keputusan yang belum tepat karena hasil perhitungan contribution

margin dengan membeli dari pihak lain lebih besar Rp 4.050.000,00

dibandingkan dengan memproduksi sendiri.

Penelitian yang dilakukan oleh Krisnayanti dan Sanjaya (2016), tentang

Analisis pengambilan keputusan memproduksi sendiri atau membeli produk

garment dari pihak ketiga pada CV. Madin Pratama. Dalam penelitiannya

menunjukkan dengan menggunakan analisis biaya diferensial hasil yang

ditunjukan yaitu selisih laba dari memproduksi sendiri pesanan dan membeli

kepada pihak ketiga yang diperoleh perusahaan adalah sebesar Rp219.652.610

CV. Madin Pratama akan mengambil keputusan untuk memproduksi sendiri

pesanan tersebut.

Page 2: BAB II PENELITIAN TERDAHULU DAN KAJIAN PUSTAKA A ...eprints.umm.ac.id/61001/3/BAB II.pdf · karena dapat menghemat biaya dan juga lebih menguntungkan. Penelitian yang dilakukan oleh

6

Penelitian yang dilakukan oleh Antou et al. (2015), tentang Analisis

Penerapan Biaya diferensial dalam Pengambilan Keputusan Membeli atau

memproduksi sendiri ikan mujair pada UD. Sederhana Decky. Penelitian

tersebut menunjukkan hasil analisis biaya diferensial menunjukan keputusan

yang tepat yang diambil oleh UD yaitu memproduksi sendiri karena dapat

menghemat biaya dan mendapatkan laba diferensial yang lebih tinggi

dibandingkan membeli dari luar.

Penelitian yang dilakukan oleh Rantung (2014), tentang penerapan

biaya diferensial dalam pengambilan keputusan membeli atau memproduksi

sendiri pada RM. Pangsit Tompaso. Penelitian tersebut menunjukan bahwa

keputusan yang tepat dengan menggunakan biaya differensial adalah

memproduksi sendiri karena mendapatkan laba differensial yang lebih tinggi

dibandingkan membeli dari luar. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan

sebaiknya usaha rumah makan pangsit Tompaso, memproduksi sendiri mie

karena dapat menghemat biaya dan juga lebih menguntungkan.

Penelitian yang dilakukan oleh Rumopa et al. (2016), tentang Penerapan

biaya relevan dalam pengambilan keputusan membuat sendiri atau membeli

“KALENG” pada PT.DEHO BITUNG. Penelitian tersebut menghasilkan

analisis biaya diferensial yang menunjukkan keputusan yang tepat yang diambil

oleh PT Deho Bitung yaitu membeli kaleng dari luar karena lebih efesien dan

dapat mempersempit biaya dari pada memproduksi sendiri kaleng.

Page 3: BAB II PENELITIAN TERDAHULU DAN KAJIAN PUSTAKA A ...eprints.umm.ac.id/61001/3/BAB II.pdf · karena dapat menghemat biaya dan juga lebih menguntungkan. Penelitian yang dilakukan oleh

7

B. Teori dan Kajian Pustaka

1. Akuntansi Manajemen

Akuntansi manajemen merupakan bidang akutansi yang berfokus

pada penyediaan, termasuk pengembangan dan penafsiran informasi

akuntansi bagi para manajer untuk digunakan sebagai bahan perencanaan,

pengendalian operasi dan dalam pengambilan keputusan. Sesuai dengan

definisi tersebut, maka akuntansi manajemen memiliki fungsi sebagai

pendukung pelaksanaan manajemen dalam bidang riset dan pengembangan,

produksi, pemasaran, distribusi, dan logistic serta pelayanan pelanggan

(Samryn, 2012 ).

Menurut bahasa, akuntansi manajemen terdiri dari dua kata yaitu

akuntansi dan manajemen, akuntansi sendiri berarti proses pengukuran,

analisis, pencatatan dan pelaporan terhadap seluruh kejadian ekonomi.

Sedangkan manajemen lebih diartiakan pada proses manajemen yang terdiri

dari aktivitas perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan yang

dilakukan oleh internal organisasi yaitu manajer dan pegawai yang diberi

wewenang dalam mengelolah usahanya.

Pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam proses memasok

informasi yang relevan kepada para manajer dan tenaga kerja, baik

informasi keuangan maupun non keuangan, untuk pengambilan keputusan,

pengalokasian sumber daya, dan pemonitoran, pengevaluasian, dan

pemberian imbalan terhadap kinerja dibutuhkan adanya akuntansi

manajemen (Samryn, 2012 ).

Page 4: BAB II PENELITIAN TERDAHULU DAN KAJIAN PUSTAKA A ...eprints.umm.ac.id/61001/3/BAB II.pdf · karena dapat menghemat biaya dan juga lebih menguntungkan. Penelitian yang dilakukan oleh

8

2. Akuntansi Diferensial

Dikutip dari Rantung (2014), Akuntansi diferensial adalah

Informasi yang relevan untuk pengambilan keputusan, baik yang bersifat

kuantitatif maupun non kuantitatif. Informasi akuntansi sebagai informasi

yang bersifat kuantitatif sangat membantu dalam pengambilan keputusan

bisnis. Informasi dalam Pengambilan keputusan harus mempunyai

karakteristik yaitu selalu berhubungan dengan kegiatan untuk masa yang

akan datang dan berbeda diantara alternatif yang tersedia disebut informasi

akuntansi diferensial. Informasi ini diperlukan oleh manajemen untuk

membantu menganalisis tiap - tiap alternatif yang dihadapi dalam

pengambilan keputusan, sehingga akan diperoleh pengambilan keputusan

dengan alternatif yang baik.

3. Pengambilan Keputusan Khusus

Menurut Syamsi dikutip dari Rumopa et al. (2016), mendefinisikan

pengambilan keputusan sebagai tindakan manajer dalam memilih satu

diantara alternatif-alternatif yang dimungkinkan untuk memecahkan

masalah yang dihadapi dalam organisasi yang dipimpinnya.

Salah satu tugas pokok manajer adalah membuat keputusan yang

terdiri dari keputusan rutin dan keputusan khusus berdasarkan informasi

akuntansi yang relevan. Keputusan itu Keputusan rutin adalah keputusan

operasi sehari-hari sesuai dengan fungsi-fungsi manajemen (pemasaran,

produksi, dan keuangan).

Page 5: BAB II PENELITIAN TERDAHULU DAN KAJIAN PUSTAKA A ...eprints.umm.ac.id/61001/3/BAB II.pdf · karena dapat menghemat biaya dan juga lebih menguntungkan. Penelitian yang dilakukan oleh

9

Pengambilan keputusan rutin pada umumnya terjadi dan berkaitan

dengan pelaksanaan kegiatan operasi perusahaan yang bersifat teratur dan

rutin. Pengambilan keputusan khusus disebut juga keputusan taktis, yang

bersifat tidak rutin dan tidak teratur waktu terjadinya dibandingkan dengan

keputusan operasi perusahaan secara periodik, bersifat khusus bahkan luar

biasa. Keputusan ini juga bersifat segera atau terbatas ruang lingkupnya dan

biasanya bersifat jangka pendek. Meskipun berjangka pendek, keputusan

taktis memberikan pengaruh dalam jangka panjang pada perusahaan.

Menurut Darsono Prawironegoro dikutip dari Rumopa et al. (2016),

menyatakan beberapa keputusan khusus yang diambil manajer antara lain

adalah :

1. Menolak atau menerima order khusus

2. Menutup divisi atau mengembangkan

3. Membuat sendiri atau membeli produk

4. Menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk

5. Menyewakan atau menjual fasilitas perusahaan

4. Konsep biaya

Menurut Mursyidi dikutip dari Rantung (2014), mengartikan biaya

sebagai suatu pengorbanan atau pengeluaran yang dapat mengurangi kas

perusahaan atau harta lainnya untuk dapat mencapai tujuan, baik yang dapat

dibebankan pada saat ini maupun pada saat yang akan datang.

Page 6: BAB II PENELITIAN TERDAHULU DAN KAJIAN PUSTAKA A ...eprints.umm.ac.id/61001/3/BAB II.pdf · karena dapat menghemat biaya dan juga lebih menguntungkan. Penelitian yang dilakukan oleh

10

5. Biaya relevan

Suatu data diartikan sebagai data relevan jika data tersebut

memberikan pengaruh berbeda dalam setiap alternatif keputusan. Oleh

karena itu, harus digunakan pendekatan dari katakteristik konsep biaya atau

pendapatannya (Samryn, 2012 ) .

Menurut Samryn (2012 ), biaya relevan adalah suatu konsep biaya

yang dapat digunakan sebagai pengambilan keputusan tertentu yang

berhubungan dengan alternatif yang akan dipilih. Dua kateria biaya relevan

adalah :

1. Berhubungan dengan yang akan terjadi pada masa yang datang. Dari

sisi pandang ini biaya relevan merupakan biaya-biaya taksiran.

2. Berbeda di antara berbagai alternatif yang dipertimbangkan. Suatu biaya

dapat dikategorikan sebagai biaya relevan jika sudah menjadi unsur

masuk dalam sebagai item yang diperbandingkan di antara alternatif

yang tersedia.

6. Sunk cost

Sunk cost adalah pengeluaran biaya yang sudah dikeluarkan, dan

tidak relevan lagi untuk memperhitungkan biaya maupun imbalan yang

didapat. Logika dari definisi biaya ini adalah segala sesuatu yang dianggap

sebagai alternatif keputusan yang dibuat untuk melapisi pengeluaran yang

ada, pengeluaran tersebut akan tetap ada (Riyadi, 2017)

Page 7: BAB II PENELITIAN TERDAHULU DAN KAJIAN PUSTAKA A ...eprints.umm.ac.id/61001/3/BAB II.pdf · karena dapat menghemat biaya dan juga lebih menguntungkan. Penelitian yang dilakukan oleh

11

7. Penggunaan biaya relevan dalam pengambilan beberapa keputusan

Menurut mulyadi dikutip dari Wibowo dan Purwanugraha (2013),

Penerapan analisa biaya relevan mempunyai manfaat bagi manajemen

dalam pengambilan keputusan. Berikut adalah jenis-jenis keputusan dengan

menggunakan analisis biaya relevan :

a. Keputusan membeli atau membuat sendiri

Keputusan membeli atau membuat sendiri menjadi salah satu

keputusan yang akan dihadapi oleh manajemen terutama dalam

perusahaan yang memiliki berbagai jenis produk. Tidak selamanya

produksi sendiri oleh perusahaan merupakan keputusan yang tepat, jika

memang pemasok luar dapat memasok komponen tersebut dengan harga

yang lebih murah daripada biaya untuk memproduksi sendiri komponen

tersebut (Wibowo dan Purwanugraha, 2013).

Contoh:

Penjahit Manjala ingin membuat baju toga S1 sesuai kebutuhan

sebanyak 1000 baju, harga yang ditawarkan oleh pasar sebesar

Rp 150.000/baju. Data biaya produksi dan perbandingan dengan harga

jika membeli produk sebagai berikut:

Page 8: BAB II PENELITIAN TERDAHULU DAN KAJIAN PUSTAKA A ...eprints.umm.ac.id/61001/3/BAB II.pdf · karena dapat menghemat biaya dan juga lebih menguntungkan. Penelitian yang dilakukan oleh

12

Table 1.1 Informasi Akuntansi Untuk Keputusan

Sumber: Data Diolah (2019)

Kesimpulan:

Terdapat selisih biaya sebesar Rp 11.500.000 sehingga keputusan tepat

perusahaan yaitu memproduksi sendiri untuk mendapatkan biaya yang

lebih rendah.

b. Keputusan meneruskan atau menghentikan

Pertimbangan keputusan menghentikan atau tetap melanjutkan

produksi produk atau kegiatan usaha merupakan kondisi bagi

perusahaan yang menghadapi salah satu departemennya mengalami

kerugian usaha yang diperkirakan akan berlangsung terus. (Wibowo dan

Purwanugraha, 2013) .

PT. WIRAJAYA

Laporan Laba-rugi Per Lini Produk

Periode Semester I Tahun 2009

Tabel 2.2

Keterangan Produk A Produk B Produk C

Penjualan 1.000.000.000 500.000.000 500.000.000

Biaya Variabel 520.000.000 210.000.000 230.000.000

Laba Kontribusi 480.000.000 290.000.000 270.000.000

Keterangan Total Biaya

Komponen Biaya:

§ Bahan baku 100.000.000

§ Tenaga kerja (v) 18.500.000

§ Biaya overhead pabrik (v) 20.000.000

Total Biaya Produksi 138.500.000

Harga jika membeli produk(Rp 150.000*1000) 150.000.000

Selisih Biaya yang terjadi 11.500.000

Page 9: BAB II PENELITIAN TERDAHULU DAN KAJIAN PUSTAKA A ...eprints.umm.ac.id/61001/3/BAB II.pdf · karena dapat menghemat biaya dan juga lebih menguntungkan. Penelitian yang dilakukan oleh

13

Lanjutan Tabel 2.2

Biaya tetap

terhindarkan

240.000.000 160.000.000 220.000.000

Biaya tetap tak

terhindar

60.000.000 60.000.000 60.000.000

Total biaya tetap 300.000.000 220.000.000 280.000.000

Laba bersih 90.000.000 70.000.000 (10.000.000)

Sumber: Data Diolah (2019)

Total Laba bersih dari PT. Wiarayuda (A + B + C) adalah Rp 150.000.000

Table 1.2 Informasi Akuntansi Untuk Produk “C”

Keterangan Jumlah

Manfaat Biaya:

Biaya variabel 230.000.000

Biaya tetap yang terhindarkan 220.000.000

Total manfaat 450.000.000

Pengorbanan (pendapatan yg hilang) 500.000.000

Manfaat bersih (50.000.000)

Sumber: Data Diolah (2019)

Kesimpulan:

Jika produk “C” dihentikan, potensi rugi akan bertambah sebesar

Rp 50.000.000 karena perusahaan telah kehilangan potensi laba yang

disumbangkan oleh produk “C” melalui laba kontribusi sebesar Rp

50.000.000.

Alternatif yang disodorkan adalah perlunya mengatur pembebanan

biaya tetap ke masing masing lini produk bukan atas dasar nilai omzet

penjualan, tetapi menggu nakan alokasi atas dasar kemampuan dari

masing masing produk yang tercermin melalui perolehan laba kontribusi

Page 10: BAB II PENELITIAN TERDAHULU DAN KAJIAN PUSTAKA A ...eprints.umm.ac.id/61001/3/BAB II.pdf · karena dapat menghemat biaya dan juga lebih menguntungkan. Penelitian yang dilakukan oleh

14

yang disumbangkan oleh masing masing lini produk tersebut, sehingga

perhitungan laba-rugi dari semua lini menjadi tidak rugi.

c. Keputusan pesanan khusus

Keputusan menerima pesanan khusus dialami oleh perusahaan

memiliki kapasitas yang menganggur, yang sering sekali mendorong

manajemen puncak untuk mempertimbangakan penetapan harga jual

dibawah harga jual normal. Tentu saja penetapan harga jual yang

demikian hanya diterapkan pada pesanan khusus yang tidak berdampak

terhadap penjualan yang reguler (Wibowo dan Purwanugraha, 2013).

Contoh :

Misalnya, perhitungan rugi-laba perusahaan sebelum pengerjaan

pesanan khusus adalah sebagai berikut :

Hasil Penjualan

1.000 x Rp 4.000,00 = Rp 4.000.000,00

Biaya produksi:

Variabel

1.000 x Rp 2.400,00 = Rp 2.400.000,00

Tetap 600.000,00

Rp 3.000.000,00

Laba Kotor Rp 1.000.000,00

BiayaUsaha 300.000,00

Laba Bersih Rp 700.000,00

Hasil penjualan dan biaya produksi yang bersifat variabel

merupakan informasi yang relevan, karena jumlahnya akan berada

dalam pemilihan alternatif tersebut, yaitu sebagai berikut :

Page 11: BAB II PENELITIAN TERDAHULU DAN KAJIAN PUSTAKA A ...eprints.umm.ac.id/61001/3/BAB II.pdf · karena dapat menghemat biaya dan juga lebih menguntungkan. Penelitian yang dilakukan oleh

15

Table 1.3 Contoh Pesanan Khusus

Tanpa Pesanan

Khusus

Dengan

Pesanan Khusus Perbedaan

Hasil penjualan:

1.000 x Rp 4.000,00

1.100 x Rp 4.000,00

Biaya Produksi

Variabel

1.000 x Rp 2.400,00

1.100 x Rp 2.400,00

Rp 4.000.000

-

Rp 2.400.000

-

Rp 4.400.000

-

Rp 2.640.000

-

Rp 400.000

-

Rp 240.000

Margin Kontribusi *) Rp 1.600.000 Rp 1.760.000 Rp 160.000

Sumber: Data Diolah (2020)

Kesimpulan: Pesanan khusus diterima, karena memberi kontribusi

margin sebesar Rp 160.000 yaitu selisih dari tambahan pendapatan dan

tambahan biaya yang muncul karena ke putusan yang harus diambil

d. Keputusan Menjual Atau Memproses Lebih Lanjut

Keputusan menjual atau memproses lebih lanjut dihadapkan

pada perusahaan dengan pilihan menjual produk tertentu pada

kondisinya sekarang atau memprosesnya lebih lanjut menjadi produk

lain yang lebih tinggi harga jualnya. Dalam pengambilan keputusan

semacam ini, informasi akuntansi diferensial yang diperlukan oleh

manajemen adalah pendapatan diferensial dengan biaya diferensial jika

alternatif memproses lebih lanjut dipilih.

Page 12: BAB II PENELITIAN TERDAHULU DAN KAJIAN PUSTAKA A ...eprints.umm.ac.id/61001/3/BAB II.pdf · karena dapat menghemat biaya dan juga lebih menguntungkan. Penelitian yang dilakukan oleh

16

Table 1.4 Informasi Biaya Differensial Untuk Produk “A”

Keterangan Tarif Total Biaya

§ Bahan baku 4.000 40.000.000

§ Tenaga kerja (v) 2.000 20.000.000

§ Biaya overhead pabrik (v) 3.000 30.000.000

§ Biaya overhead pabrik (T) 2.600 26.000.000

§ Biaya administrasi & umum (T) 1.000 10.000.000

§ Biaya pemasaran (T) 1.500 15.000.000

Total Biaya Penuh Produk

“A”

14.100 141.000.000

Sumber: Data Diolah (2019)

Data tambahan saat ini:

Unit terjual sekarang 10.000 unit, dengan harga Rp 20.000/unit

Total kos yang diperhitungkan Rp 141.000.000

Laba bersih yang diperhitungkan Rp 59.000.000

Diproses menjadi Produk “A-1” tidak memerlukan investasi

baru, tambahan biaya Rp 10.000/unit dengan harga jual baru Rp 37.000

Table 1.5 Informasi Akuntansi Untuk Keputusan

Keterangan Jumlah

Pendapatan Differensial

(Rp 37.000 – Rp 20.000) x 10.000 unit 170.000.000

Biaya Differensial

(Rp 10.000 x 10.000 unit) 100.000.000

Laba Differensial ( dari produk “A menjadi A-1” 70.000.000

Sumber: Data Diolah (2019)

Kesimpulan:

Memproses lebih lanjut dari produk A menjadi produk “A-1” lebih

menguntungkan, karena mampu menyumbangkan tambahan laba

sebesar Rp 70.000.000 yang diperoleh melalui selisih dari tambahan

Page 13: BAB II PENELITIAN TERDAHULU DAN KAJIAN PUSTAKA A ...eprints.umm.ac.id/61001/3/BAB II.pdf · karena dapat menghemat biaya dan juga lebih menguntungkan. Penelitian yang dilakukan oleh

17

pendapantan sebesar Rp 170.000.000 dan tambahan biaya sebesar Rp

100.000.000

8. Langkah Langkah Penerapan Biaya Relevan Dalam Pengambilan

Keputusan

Menurut Samryn (2012 ), berikut adalah langkah-langkah untuk

mengidentifikasi biaya-biaya yang dapat dihindarkan:

1. Kumpulkan setiap biaya yang berhubungan dengan tiap alternatif yang

sedang dipertimbangkan.

2. Eliminasi biaya-biaya yang merupakan biaya tenggelam

3. Eliminasi biaya-biaya yang tidak berbeda di antara berbagai alternatif

4. Buat keputusan berdasarkan biaya-biaya yang tersisa. Biaya-biaya ini

akan menjadi biaya diferensial, oleh karena itu relevan dipertimbangkan

dalam pembuatan keputusan yang akan diambil.

9. Analisis biaya relevan

Menurut Samryn (2012 ), termasuk dalam biaya relevan adalah

biaya diferensial, biaya tambahan, biaya kesempatan, pendapatan

diferensial dan biaya terhindarkan. Konsep dasarnya adalah biaya yang

berbeda untuk tujuan yang berbeda.

Biaya diferensial adalah biaya yang terjadi saat membandingkan

dua alternatif atau lebih yang menjadi perbedaan biaya atau selisih.

Misalnya, apabila PT X membeli alat baru, maka akan menghemat biaya

tenaga kerja RP 200,- untuk tiap unit produk. Karena penghematan ini tidak

Page 14: BAB II PENELITIAN TERDAHULU DAN KAJIAN PUSTAKA A ...eprints.umm.ac.id/61001/3/BAB II.pdf · karena dapat menghemat biaya dan juga lebih menguntungkan. Penelitian yang dilakukan oleh

18

terjadi bila mempertahankan alat lama, maka biaya tenaga kerja menjadi

difrensial dalam keputusan membeli alat baru atau tidak.

Biaya tambahan (incremental cost) adalah penambahan atau

kenaikan biaya yang akan terjadi disaat memutuskan memilih suatu

alternatif.” Misalnya PT X memproduksi produk dengan harga per unit Rp

400.000, PT X mendapat pesanan khusus 100 unit. Dengan pesanan tersebut

PT X harus menanggung biaya tambahan 100 unit x Rp 400.000,

Pendapatan diferensial yaitu pendapatan yang terjadi saat

membandingkan dua alternatif atau lebih yang menjadi perbedaan biaya

atau selisih.. Kebalikan dari konsep biaya tambahan. Misalnya PT X

merakit dan menjual sepeda mini dengan harga Rp 20.000,- per unit dengan

pesanan tersebut PT X akan memperoleh incremental revenue 10 x Rp

20.000,- = Rp 200.000,-

Biaya kesempatan yaitu peluang memperoleh keuntungan berupa

pendapatan atau penghematan biaya yang hilang Karena memilih suatu

alternatif. Misalnya

PT X memiliki ruko, kalau ruko digunakan sendiri untuk berdagang,

maka dari penggunaan akan diperoleh laba Rp 200.000,- per hari. Jika

menyewakan ruko Rp 150.000,- per hari, maka PT X akan kehilangan

pendapatan sebesar Rp 50.000,- sebagai biaya kesempatan.

Biaya terhindarkan menurut L.M Syamryn, yaitu suatu biaya yang

muncul sebagai akibat dari pemilihan satu alternatif dalam suatu

pengambilan keputusa dapat dihilangkan seluruhnya atau sebagian. Biaya

Page 15: BAB II PENELITIAN TERDAHULU DAN KAJIAN PUSTAKA A ...eprints.umm.ac.id/61001/3/BAB II.pdf · karena dapat menghemat biaya dan juga lebih menguntungkan. Penelitian yang dilakukan oleh

19

terhindarkan bisa terjadi karena hilangnya aktivitas atau segmen yang

menyebabkan terjadinya biaya yang bersangkutan. Kebalikannya adalah

biaya yang tidak dapat dihilangkan karena memilih alternative yang lain

disebut biaya tidak terhindarkan.

Misalnya, bila membeli mobil bekas PT X akan menanggung biaya

perbaikan Rp 1.000.000,- per tahun. Kalau membeli mobil baru, maka

selama 5 tahun pertama akan bebas dari biaya perbaikan. Dapat

disimpulkan, biaya perbaikan mobil menjadi biaya terhindarkan bagi PT X

bila membeli mobil baru. Sebaliknya, biaya tak terhindarkan terdari dari (1)

biaya tenggelam dan (2) biaya masa yang akan datang yang tidak berbeda

diatara berbagai alternatif.

Konsep konsep biaya tersebut dalam penerapannya dapat digunakan

sebagai dasar analisis keputusan khusus seperti keputusan membeli atau

membuat sendiri, memenuhi atau menolak pesanan khusus,

mempertahankan atau menutup segmen usaha dan lain sebagainya.