Upload
others
View
27
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
12
BAB II
PENGENALAN PROYEK
1. PENGERTIAN JUDUL
Gelanggang Samudra di Ujung Pandang mengandung pengertian yang dapat
diuraikan sebagai berikut:
Gelanggang : arena, wadah2
Samudra : laut
Gelanggang Samudra dapat diartikan sebagai wadah / arena kelautan.
Jadi Gelanggang Samudra di Ujung Pandang yang dikemas dalam satu arena hiburan
diharapkan dapat menjadi suatu wadah yang bermanfaat bagi pengunjung, dalam hal ini
Gelanggang Samudra diharapkan dapat memberi manfaat lebih yaitu sebagai arena
rekreasi, pendidikan dan penelhian tentang kebidupan biota laut.
Kainus Umum Bahasa Indonesia 1991, W.J.S .Pcwrwadarminta
13
2. TINJAUAN TERHADAP GELANGGANG SAMUDRA JAYA
ANCOL
2.1. Sejarah Gelanggang Samudra Jaya Ancol
Pada tahun 1960 Pemerintah Pusat melalui Peraturan Pemerintah No. 51
tahun 1960 menguasai daerah Ancol seluas kurang lebih 552 Ha yang masih
berupa tanah rawa dan menentukan peruntukan dan penggunaan tanahnya.
Taman Impian Jaya Ancol Jakarta mulai dibangun pada tahun 1962 dengan
usaha yang pertama memadatkan lokasi. Arena rekreasi ini mulai beroperasi pada
tahun 1967 dengan fasilitas teater mobil, hailai permainan serta pondok putri
duyung.
Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang pada saat itu
menjadi penanggung jawab proyek Ancol ini melihat bahwa 2/3 kekayaan
Indonesia yang berupa iaut belum dimanfaatkan secara maksimal seperti di
negara-negara lain yang pernah dikunjunginya. Kemudian Gubernur DKI Jakarta
mencetuskan gagasan untuk raembangun sebuah sarana rekreasi baru diatas lokasi
Ancol, dimana masyarakat Indonesia dapat melihat dan mengenal kekayaan laut
tersebut. Gagasan ini kemudian diwujudkan dalam Gelanggang Samudra Jaya
Ancol, dengan fasilitas pertamanya Pentas Lumba-lumba dan Oceanarium yang
dibuka pada tahun 1974.
14
2.2. Perkembangan Gelanggang Samudra Jaya Ancol
Fasilitas yang ada di Gelanggang Samudra Jaya Ancol ini terns bertambah,
yaitu: Pentas Singa Laut pada tahun 1976, Parit Tamasya pada tahun 1977,
Pentas Pesut pada tahun 1978, Pentas Duyung pada tahun 1979 dan Pentas
Aneka Satwa pada tahun 1980 (tabel 2.1). Tahun 1980 adalah merupakan puncak
keberadaan Gelanggang Samudra Ancol, dengan fasilitas terlengkap dan jumlah
pengunjung mencapai 1.221.023 orang yang berarti naik sekitar 300% dari jumlah
pengunjung tahun pertama gelanggang dibuka.
Perkembangan Gelanggang Samudra Jaya Ancol pada tahun-tahun
berikutnya kurang menggembirakan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya
pengunjung yang terus menerus turun sampai pada tahun 1988 hanya mencapai
404.294 orang (tabel 2.2). Pada tahun-tahun berikutnya jumlah pengunjung naik
turun tidak menentu (tabel 23).
Tabel 2.1 Data Pengunjung unit GSA Thn 1974 -1988
Uraian i
l.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
2 Pintumasuk
PentasPewt
Poitas Lumba-Iumba
Ptrtas Singa Laut
Pcntas Andca Satwa
Park Taraasya
IXiyung
Rombongan
1974
3 411.199
-180.928
-•
--
17.423
1975 4
434.929
-200.067
-
--
-42.543
1976
5 407.720
-203.860
12.232
--
-42.653
1977 6
434.735
-178.242
95.584
-70.321
-46.923
1978 7
648.146
58.013
247.653
135.432
--
-55.088
1979 8
939.063
120.469
474.391
205.384
-150.356
180.631
103.410
1980
9 1.221.023
195.066
668.106
237.680
7.391
156.376
249.776
124.849
1981 10
1.158.533
168.721
638.598
210.838
105.420
151.235
177.012
131.091
1982
11 1.170.802
189.988
632.654
240.387 ^
156.556
144.226
157.106
145.440
1983
12 1.086.384
140.375
610.536
199.609
138.379
127.417
23.039
156.148
1984
13 958.916
103.137
560.403
147.711
112.412
86.468
119.407
151.116
1985
14 967.294
102.195
436.768
117.412
96.297
56.722
77.481
168.181
1886
15 540.455
278 J19
391.078
283.467
275.315
29.706
34.048
153.350
1987
16 485.118
231.660
360.872
237.376
230.540
32.042
2X827
142.735
1988
17 404.294
202.614
306.992
207.226
203.307
29.034
15.651
150.655
(J<
label IX Kenaikan Jumlah Pengunjung GSA Tiap Tahun (1974• 1988)
No.
1 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Thn
2 1974
1975
1976
1977
1978
1979
1980
1981
1982
1983
1984
1985
1986
1987
1988
Jumlah Pengunjung
3 411.199
434.929
407.720
434.735
648.146
939.036
1.221.023
1.158.533
1.170.802
1.086.384
958.916
967.294
540.455
485.118
404.294
Kenaikan tiap tahun
4
+ 6%
- 6 %
+ 6%
+ 50 %
+ 45 %
+ 30 %
- 5 %
+ 1%
- 7 %
- 12 %
+ 1%
- 44 %
- 10 %
- 17 %
Kenaikan rata2 / thn j
5
+ 2,7 %
17
Tabd 23. Jumlah Pengunjung Unit GSA Tahun 1995
No.
1 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Bulan
2 Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopembcr
Desember
min
max
individu
3 20.751
9.677
43.416
23.910
15.712
24.086
34.401
14.732
10.642
19.947
11.890
20.159
249.324
9.677
43.416
Rombongan
4 19.202
2.734
2.350
7.876
18.640
31.233
5.823
10.368
10.233
34.732
22.520
16.536
Jumlah
5 39.953
12.411
45.766
31.786
34.352
55.319
40.224
25.100
20.875
55.279
34.411
36.696
12.411
55.319
Tabd 2.4. Komposisi Pengunjung (dalam ribuan) Unit GSA (45)
No.
1.
2.
3.
Jenis Pengunjung
Individu
Rombongan
Discount khusus
Jumlah
1991
Nom
384
230
36
650
%
59
35
6
100
1992
Nom
361
181
56
598
%
60
30
9
100
1993
Nom
486
177
24
687
%
71
26
3
100
1994
Nom
369
175
5
549
%
67
32
1
100
1995
Nom
249
182
0
431
%
58
42
0
100
Pertumbuhan
92
(6)
(21)
56
(8)
93
26
(2)
(133)
(13)
94
(32)
(1)
(380)
(25)
95
(48)
4
Err
(27)
Tabel 2.5. Komposisi Rombongan (dalam ribuan) Unit GSA
No.
1.
2.
3.
Jenis Pengunjung
Sekolah
Perusahaan
Umum & travel
Jumlah
1991
Nom
178
24
28
230
%
77
10
12
100
1992
Nom
130
21
30
181
%
72
12
17
100
1993
Nom
140
2
35
177
%
74
1
20
100
1994
Nom
130
18
27
175
%
74
10
15
100
1995
Nom
147
17
18
182
%
74
10
15
100
92
(37)
(14)
7
(27)
Pertumbuhan
93
7
(950)
14
(2)
94
89
(30)
(1)
(1)
95
(6)
(50)
4
4
19
3. TINJAUAN KOTAMADYA UJUNG PANDANG
3.1. Tinjauan Obyek Wisata diUjungPandang
Berdasarkan hasil studi identifikasi penataan bangunan kawasan wisata
Ujung Pandang, telah diidentifikasikan sejumlah obyek-obyek wisata yang
potensial yang ada di Ujung Pandang3, antara lain:
1. Kawasan Benteng Ujung Pandang
2. Kawasan Taman Ria Makassar
3. Kawasan Pelabuhan Perahu Paotere
4. Kawasan Pantai Losari
5. Kawasan Tanjung Bunga
6. Kawasan Delta Somba Opu / Tanjung Alang (Proyek Miniatur Sulawesi)
7. Kawasan Wisata Pantai Barombong
8. Kawasan Makam Raja-raja Tallo
Obyek wisata tirta yaitu pantai, laut dan pulau yang sering dikunjungi oleh para
wisatawan di sekitar Ujung Pandang adalah:
- Pulau Lae-Lae berjarak 2 mil dari kota U. P.
- Pulau Kayangan berjarak 4 mil dari kota U. P.
- Pulau Samalona berjarak 5 mil dari kota U. P.
- Pulau Barang Lompo berjarak 8 mil dari kota U. P.
- Pulau Kodingareng Keke berjarak 12 mil dari kota U. P.
- Pulau Barang Caddi berjarak 9 mil dari kota U. P.
Rencana Penataan Bangunan Kawasan Wisata Ujung Pandang, Dep. PU Sulawesi SeUtan
20
^^b.lompo
Q
b.caddi "• 9 mil
samalona 5 mil
Q--~ kodingareng 12 mi!
lokasi kawasan tanjutMj bung
lokas i — rekreoii pontoi barombong
skala 1 : 7500
Gambar 2.1. Tinjauan Pulau
21
Tempat wisata tersebut dapat dicapai dengan menggunakan perahu, motor boat
yang berlabuh / berangkat di Kayu Bangkoa, Terminal Kayangan di depan
Benteng Ujung Pandang dan Pelabuhan Paotere. Sedangkan untuk ke Pantai
Barombong untuk sementara ini hanya dicapai melalui jalan darat.
Obyek-obyek wisata yang berpotensi tersebut di atas pada saat ini belum
dikembangkan secara maksimal, sehingga masih kurang menarik minat wisatawan,
baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Diharapkan dengan
adanya usaha pengembangan obyek-obyek wisata yang berpotensi di Ujung
Pandang tersebut, khususnya dengan dibangunnya Gelanggang Samudra di
kawasan Tanjung Bunga, akan dapat ditarik lebih banyak wisatawan yang
berkunjung ke Ujung Pandang.
3.2. Tin jauan Penduduk
3.2.1. Jumlah Penduduk 4
Rata-rata laju pertumbuhan penduduk kotamadya Ujung Pandang tahun
1989 - 1993 adalah 3,04 prosen. Jumlah penduduk pada tahun 1993 yaitu
926.393 jiwa, maka proyeksi penduduk pada tahun 2000 diperkirakan
berjumlah 1.238.700 jiwa.
Dengan laju pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi, maka dapat
dipastikan bahwa kebutuhan penduduk dalam berbagai bidang sarana dan
pra sarana akan bertambah, demikian pula kebutuhan akan sarana rekreasi.
22
3.2.2. Kondisi Sosial Ekonomi
Dewasa ini masalah perekonomian di Ujung Pandang memegang
peranan penting dalam menunjang berbagai pembangunan, pembangunan
dan pengembangan di bidang wisata bahari adalah salah satu diantaranya.
Nilai produk domestik regional bruto (PDRB) Sulawesi Selatan
atas dasar harga konstan sebesar Rp.3.539,804 nrilyar pada tahun 1993
dengan pertumbuhan rata-rata 7,64 prosen pertahun menurut harga berlaku
(1989 - 1993). Income perkapita 1993 sebesar Rp.852.257 dengan laju
pertumbuhan rata-rata 12,81 prosen (tahun 1989 - 1993) 5.
Dengan gambaran tersebut, maka Sulawesi Selatan khususnya
kotamadya Ujung Pandang mempunyai peranan yang strategis terutama di
bidang ekonomi sehingga memungkinkan peningkatan di semua sektor
pembangunan. Dengan semakin meningkatnya perekonomian disamping
ditunjang jumlah penduduk, sehingga perkembangan kota semakin meluas
yang mengakibatkan perlunya ditinjau kembali masalah penyediaan fasilitas-
fasilitas rekreasi yang lebih referesentatif. Pembangunan fasilitas yang akan
menunjang kegiatan rekreasi seperti Gelanggang Samudra ini adalah salah
satu diantaranya, yang merupakan wadah yang akan melayani berbagai
kegiatan atraksi wisata.
Sulawesi Selatan Dalam Angka 1993, Kantor Statistik BPS Sulawesi Sdalan, hal. 27 S tadikator Ekonomi Propinsi Sul-Sd 1993. Kerjasama kantor Statistik dan Bappeda Tk.I Propinsi Sul-Sel, hal. 118-119
23
3.2.3. Kondisi Sosial Budaya
Kondisi fisik kotamadya Ujung Pandang yang sebagian berbatasan dengan
perairan menjadikan masyarakat Ujung Pandang sejak dahulu kala terkenal
dengan budaya peiaut. Minat masyarakat Ujung Pandang yang besar
terhadap laut akan menunjang dalam pembangunan kawasan wisata tirta di
kotamadya Ujung Pandang, khususnya Gelanggang Samudra.
3.3. Perkembangan Wisatawan
Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Sulawesi Selatan dan Daerah Tujuan
Wisata (DTW) Makassar baik wisatawan domestik dan asing mengalami
perkembangan setiap tahunnya. Hal ini terutama disebabkan karena potensi obyek
wisata yang beraneka ragam dan mempunyai ciri tersendiri serta ditunjang oleh
kedudukan kota Ujung Pandang sebagai pusat pengembangan dan pintu gerbang
Pariwisata di Sulawesi Selatan.
Berkembangnya jumlah wisatawan tersebut akan mengakibatkan kebutuhan akan
sarana rekreasi bertambah, dengan demikian untuk merencanakan suatu sarana
rekreasi harus dipertimbangkan kapasitasnya sehingga sarana tersebut akan dapat
menampung jumlah wisatawan yang berkunjung, yang akan semakin besar. Jadi,
kapasitas sarana rekreasi harus dipertimbangkan untuk jangka panjang.
24
Tabel 2.6. Banyaknya Wisatawan Maaca Negara Yang Berkunjung Ke Sulawesi SeUtan tahun 1989 -1993
Tahun
1 j Jumlah Wisatawan
1989
2 57.115
1990
3 95.117
1991
1 4 100.095
1992
5 115.694
1993
6 152.014
Sumber: Kanwil Departcmen PARPOSTEL Propinsi Sulawesi Selatan
3.4. Prospek Pengadaan Gelanggang Samudra Di Ujung Pandang
Kebutuhan wisatawan akan obyek wisata di daerah ini dapat dilihat dari
sudut pengeluaran seorang wisatawan yang membelanjakan uangnya pada sektor
rekreasi yang ada. Sedang sarana rekreasi di Ujung Pandang masih sangat kurang
dan terbatas pada daerah rekreasi yang menampilkan sarana rekreasi tradisional,
yaitu : tempat permandian alam, penampilan kebudayaan dan upacara adat daerah.
Dengan adanya Gelanggang Samudra Di Ujung Pandang ini, diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan tersebut, disamping dapat menambah wawasan masyarakat
mengenai kelautan.
4. TINJAUAN KHUSUS KAWASAN TANJUNG BUNGA DI UJUNG
PANDANG
4.1. Lingkup Pelayanan
Lingkup pelayanan Gelanggang Samudra di Tanjung Bunga ini khususnya
diperuntukkan bagi wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara yang
25
O
z
o z 5 < < z >- X 3 < < = _ l CO 3
- UJ
z Q o •i + <1
2 •£ tn o
- l
z -» <r o <t N z •
.3 X (0 H (3 z z U l <X
> 5 H « C I Z (6
>-> (I IU
« u w .-. Z • •UJ a sec t < UJ 2 1 - v «UJ 3 u a. a
•• n a
rt «_ « | n
= l l l l l l i l l S l l D H S l
iliiii iiilliJiiiiiiil} i i.i 11111 €
< « o /. * r
<
" I 5 • «• "
Gambar 2.2. Peta Rencana Penggunaan Lahan BWK - E + D Sebagian tahun 2011
>- N o o
.a a a o
0J
a en a o o FT
Gambar 2.3. Peta Lokasi Proyek
0>
27
r^n—
&**£
Gambar 2.4. Pemandangan dari laut ke arah lokasi
' . • - ' • • ' - *
f ' — ^ - = * - , -.
••> jjafeii^hfe'Tki'M *$W
' . -
- • ^ " - ' • • - . r
•'.' t ; v j ^ m ^ " 7 - ;
: - — - • * ' :
' - • - • ' , . '
• " V - i - •-
>H jjIMStSf^itj
5£JS^''j ,„, _ U * ' * *i>S»»»v»- i » *
^T. . " « . ' — „.- - ^
- — > - ; . - • . -
- - . ^ - •~7.;.- V --.- w- --'~- - r • i
~ * ' — • • ' ' • *
. . . . . .
«*
Gambar 2.5. Pemandangan dari laut ke arah lokasi
28
Gambar 2.6. Pemandangan dari lokasi ke arah laut lepas
-
• - • •
-. -~ .
. : • • ? • • : • • . - . — ' .
V
-*%:•>•? ~ ~
• - ' -
... _..
--—r~
E ^ J ^
.
Jine>" H , ' j
—̂—— - -. . .—r-^-V-
~ ; • - — =
^ ^ * ™
- - - _ '-',
Gambar 2.7. Pemandangan dari lokasi ke arah pulau Lae-lae dan pelabuhan Ujung Pandang
29
ingjn berlibur dan berwisata di Sulawesi Selatan pada umumnya dan di Ujung
Pandang pada khususnya.
4.2. Existing Condition Tanjung Bunga
4.2.1. Letak dan Pencapaian
Administrasi pemerintahan pantai Tanjung Bunga termasuk daiam
kelurahan Maccini Sombala kecamatan Tamalate. Sedangkan geografisnya
terletak pada bagian selatan kotamadya Ujung Pandang berbatasan dengan
aliran sungai Jeneberang. Perencanaan Gelanggang Samudra pada
Kawasan Tanjung Bunga terletak pada BWK-E yakrri kecamatan Tamalate
dengan batas-batas perencanaan sebagai berikut:
- Sebelah Utara : Selat Makassar
- Sebelah Selatan : Kelurahan Barombong
- Sebelah Barat : Selat Makassar
- Sebelah Timur : Kecamatan Mariso
Untuk mencapai lokasi pantai di sekitar kawasan Tanjung Bunga dapat
ditempuh dengan memakai kendaraan umum atau kendaraan pribadi.
Jaraknya relatif dekat yaitu sekitar 9 km dari pusat kota Ujung Pandang.
4.2.2. Kondisi Fisik Lingkungan
Lokasi terletak pada kawasan BWK-E, dimana kawasan ini:
- Memiliki pantai yang indah dan masih alami, laut yang tenang dengan
vegetasi tumbuhan padat dan merupakan daerah rekreasi.
30
o c o u o c
•« • •= •1
I * 3 u U — e S 3 *
c
o C
o
I 1 II _ —
c a •
- > c
-a u c
I
I a l a -*-W>
'5 *S < «
oo ri u es
-Q
E N
o
• * - » • > J X > -M g •£
31
PETA flEC.TAMALATE
K W.MAKA-' '5Sr
*SJ KEC-MAMAJANG I £ ! 3 ^ 1
•«t. •v*ip
vH
20
w fcs
S
r
\ .'. --v
rc^ .18 sEftfi
8
W /
N!
13
XI l i t » *MMAI | p«F
ic i> •KAB.G 0-W A.
•-. t .
i « i w i i i m n
y x N.
*V
K E f E R . f t H G ft n
1 . BAROMB0NG
2 . MACCINI SCMBALA
3 . JONGAYA
/». MANGASA
5 . RArPCBINI
6« TAN JUNG MERDEKA
7 . BALANG BARU
8 . PARANG TAMBUNG
9 . PA PAEWG BAENG
1 0 . BUHGAYA
1 1 . GUNUNG SARI
1 2 . 1 Ai.URtrri
1 3 . XARUNRUNG
1 4 . BANT A BANTASIG
15". BALLAPARANG
1 6 . T I D* U N G
. 1 7 . KASSI KASSI
1 8 . MAP PAL A
19. n/ATAiiA 2 0 . IX'..1'0 rAH' IO
it
r-
h
CJ
KAB.TAKAL'AR'.
Gambar 2.9. Peta Kecamatan Tamalate
32
- Accessibility baik
- Sangat dekat dengan tempat kedatangan wisatawan
- Terjangkau oleh jaringan utilitas
Adapun lokasi site terletak di pantai Barat Tanjung Bunga kelurahan
Maccini Sombala kecamatan Tamalate Kotamadya Ujung Pandang,
dimana lokasi ini memiliki potensi:
- Tanah yang masih relatif kosong sehingga tidak sulh dalam
pembebasannya.
- Kondisi fisik pantai seperti keadaan pasir, air laut dan topografinya sangat
mendukung.
- View kearah pantai sangat bagus sebab dapat menikmati terbenamnya
matahari di sore hari. Juga view dari laut ke arah site juga sangat baik.
- Vegetasi tumbuhan mendukung seperti adanya pohon kelapa, pohon
bakau dan persawahan.
4.3. Program dan Kebijakan Pemerintah
1. Rencana Pengembangan Pembangunan Pariwisata Sulsel dan Bali.
Dalam identifikasi daerah tujuan wisata, atraksi wisata daerah Sulawesi Selatan
memungkinkan untuk diangkat sejajar dengan Bali. Kedua masyarakat budaya
ini masing-masing memiliki karakter yang berbeda. Dalam strategi
pengembangan kepariwisataan jangka pendek dan menengah terutama dalam
pemasaran pariwisata diharapkan menjadi perpaduan yang potensial dan akan
]X\] NKCAKA ixout ftxacusiicu fliiwiilu ^[\ SULAWESI SCLATAK
KETERANGAN :
^ Rcncaru " BAPPENAS
ORcnc. Tarrvbah. in BAPPECU
•WUayah Per-j. cmeangan PARIW1SATA.
SHAIA : is o } » « IDC
Gambar 2.10. Peta Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Sulawesi Selatan
34
tercipta satu cakrawala baru dalam pembangunan pariwisata nasional, dan
dalam rangka jangka panjang diarahkan terclptanya potensi Bali - Suisel - Irian
Jaya dalam satu pengertian utuh wilayah Indonesia Tunur.
2. Program Pemerintah Daerah Kotamadya Ujung Pandang dalam Rencana
Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) * dan Rencana Detail Tata Ruang Kota
(RDTRK)7, menempatkan Kawasan Tanjung Bunga sebagai kawasan rekreasi,
yaitu termasuk dalam BWK-E yang fungsi utamanya adalah kawasan rekreasi
dengan fungsi penunjang pertanian dan permukiman. Dan BWK-D dengan
fungsi dominan sebagai Jasa Pelayanan Sosial dengan fungsi penunjangnya
adalah permukiman.
Antara BWK-E dan BWK-D keduanya mempunyai keterkaitan fungsi yang
saling menunjang. Kawasan Tanjung Bunga yang berpotensial pada
pengembangan jenis-jenis atraksi wisata memerlukan sarana penunjang
berupa fasilitas pelayanan yang dapat mendukung kegiatan tersebut.
Fasilitas Gelanggang Samudra diharapkan dapat menjadt fasilitas penunjang
pariwisata dan kegiatan rekreasi pada kawasan Tanjung Bunga.
Rencana Umum Tata Ruang Kota Kotamadya Ujung Pandang, hal 11-40
Rencana Detail Tata Ruang Kota Kotamadya Ujung Pandang BWK "E + D Scbagtan", hal. 19 ft 82