Upload
trinhthu
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
29
BAB II
PROGRAM USAHA PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA
SEJAHTERA (UPPKS) MEKAR SARI DUSUN WONOCATUR
BANGUNTAPAN BANTUL
A. Gambaran Umum Dusun Wonocatur
1. Letak Geografis
Dusun Wonocatur terletak di Kelurahan Banguntapan
Kecamatan Banguntapan Kabupaten Bantul Yogyakarta. Jarak dari
Dusun Wonocatur sekitar ± 16 km dari Kabupaten Bantul, sedangkan
jarak dari Dusun Wonocatur sekitar ± 10 km dari pusat kota
Yogyakarta. Dusun Wonocatur terdiri dari 12 Rukun Tetangga (RT)
dan 4 Rukun Warga (RW).
Adapun batas-batas wilayah di Dusun Wonocatur adalah sebagai
berikut:1
a. Sebelah Utara : Komplek Perumahan AURI Adi
Sutjipto, Dusun Kanoman Tegal Pasar.
b. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Dusun Maguwo.
c. Sebelah Selatan :Berbatasan dengan Dusun
Jomblangan.
d. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Dusun Tegal
Mulyo.
1 Wawancara dengan kepala Dukuh Wonocatur pada tanggal 2 Juli 2017.
30
2. Keadaan Demografis
Jumlah penduduk dusun Wonocatur pada tahun 2015, berjumlah 2422
jiwa, yang terdiri dari 1175 jiwa laki-laki dan 1247 jiwa perempuan.
Jumlah penduduk dusun Wonocatur berdasarkan jenis kelamin dan
kategori umur dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 2.1
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Dusun Wonocatur Tahun
2015
No Jenis Kelamin Jumlah
1. Laki-laki 1175 Jiwa
2. Perempuan 1247 Jiwa
Jumlah Total 2422 Jiwa
Sumber: Data penduduk dusun Wonocatur tahun 2015
Tabel 2.2
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur di Dusun Wonocatur
Tahun 2015
No Kelompok Umur Jumlah
1. Bayi 125 Jiwa
2. Balita 292 Jiwa
3. Anak-anak 308 Jiwa
4. Remaja 471 Jiwa
5. Dewasa 675 Jiwa
6. Tua 341 Jiwa
31
7. Lansia 210 Jiwa
Jumlah Total 2422 Jiwa
Sumber:Data penduduk dusun Wonocatur tahun 2015
Dari kedua tabel di atas, dapat dilihat bahwa berdasarkan jenis
kelamin, jumlah penduduk dusun Wonocatur terbanyak ialah
perempuan. Sedangkan berdasarkan kriteria pengelompokan umur,
kriteria umur dewasalah yang menempati posisi terbanyak.
3. Keadaan Sarana Fisik
Sarana yang terdapat di dusun Wonocatur secara keseluruhan dapat
dikatakan cukup lengkap, untuk sarana ibadah dusun Wonocatur
memiliki 8 tempat ibadah yang terdiri dari 3 masjid, 2 mushola, 2
gereja Kristen dan 1 gereja Katholik. Untuk sarana pendidikan dusun
Wonocatur memiliki 2 sarana yang terdiri dari 1 TK ABA Wonocatur
dan 1 Kelompok Bermain (Play Grup). Dusun Wonocatur juga
memiliki sarana seperti Gelanggang Olah Raga (GOR) Sabha Insani,
gedung LKMD, gedung Muhammadiyah, gedung PKK. Mengingat
letak Dusun Wonocatur yang berada dipinggir kota, akses untuk
menuju dusun Wonocatur pun juga sudah terbilang baik. Jalan-jalan
sudah banyak yang diaspal.2
2 Wawancara dengan Kepala Dukuh pada tanggal 2 Juli 2017.
32
4. Keadaan Sosial Budaya
Masyarakat Dusun Wonocatur dapat dikatakan multikultural, hal ini
dibuktikan dengan banyaknya pendatang dari luar daerah yang
menetap di Dusun Wonocatur. Kebanyakan dari mereka yang menetap
di Dusun Wonocatur adalah para mahasiswa-mahasiswi dari luar
daerah. Interaksi yang terjalin, baik antara warga asli dengan warga
asli, maupun pendatang dengan warga asli pun terbilang baik.
Walaupun terkadang ada beberapa pendatang yang berkonflik dengan
masyarakat setempat tetapi tidak sampai berlarut-larut. Sehari-hari
bahasa yang sering digunakan adalah Bahasa Jawa dan Indonesia.
B. Profil UPPKS Mekar Sari
1. Sejarah UPPKS Mekar Sari
Awal mula berdirinya UPPKS Mekar Sari ini dimulai ketika
BKK PP dan KB melalui bank yang ditunjuk pemerintah berusaha
untuk memberikan perhatian kepada masyarakat kurang mampu
melalui pinjaman lunak dengan harapan dapat dijadikan modal
perbaikan hidup keluarga. Dengan arahan PLKB ( Penyuluh Lapangan
Keluarga Berencana) mulailah dibentuk kepengurusan pokok yang
meliputi ketua, sekretaris dan bendahara. Pada tanggal 31 Maret 1991
UPPKS Mekar Sari resmi berdiri.3
3 Profil UPPKS Mekar Sari
33
Anggota UPPKS Mekar Sari sebagian besar memiliki jenis
usaha, yang anggotanya seluruhnya adalah perempuan. Hal ini
ditujukan agar para ibu rumah tangga dapat ikut berperan dalam
meningkatkan taraf hidup keluarga. Dalam kurun waktu 26 tahun
UPPKS mekar Sari telah dipercaya untuk mengelola pinjaman lunak
dari instansi pemerintah. Pada tahun 2008 UPPKS Mekar Sari
dipercaya oleh sebuah lembaga untuk membantu pemerintah dalam
pengentasan kemiskinan dengan menerima dana hibah dari Lembaga
pengemban Dana Amanah yang berpusat di Jakarta.4
2. Keanggotaan dan Kepengurusan
Dalam melakukan progrm-program kegiatan, tentu UPPKS Mekar Sari
memiliki susunan keanggotaan dan kepengurusan.
a. Struktur Organisasi
Struktur kepengurusan dibuat agar memudahkan dalam
pembagian tugas, susunan kepengurusan di UPPKS Mekar Sari dapat
dilihat pada bagaan berikut:
4 Wawancara dengan Ibu Sunarsih, ketua UPPKS Mekar Sari tanggal 3 Juli 2017.
34
Bagan I
Keterangan :
Penasihat : Kepala Dusun Wonocatur (H. Bakrun)
Ketua : Sunarsih, S.Pd
Wakil Ketua : MM. Endang Megawati, S.Pd
PLKB
KEC.BANGUNTAPAN
PENASIHAT
KETUA
Seksi arisan Seksi pendidikan Seksi tabungan
Bendahara
WAKIL KETUA
Wakil sekretaris
Sekretaris
Seksi dana sehat Seksi Sosial simpan pinjam Pengelola
warung
35
Sekretaris : Varia Varda, S.Pd
Wakil sekretaris : Arini, S.Psi
Bendahara : Erniati Manindra
Seksi Tabungan : Sri Kuswandari
Seksi Dana Sehat : Mursinah
Seksi Arisan : Sri Bagas
Seksi Sosial : Poniyem
Seksi Pendidikan : Siti Yasiah, S.E
Simpan Pinjam : Pangastuti
Pengelola Warung : Sugiyati
Shinta5
b. Tugas dan Fungsi
Adapun tugas dan fungsi pengurus UPPKS Mekar Sari adalah
sebagai berikut:
1. Penasihat
Tugas dari penasihat adalah memberikan masukan-masukan
dalam melaukan prgram kegiatan maupun membantu dalam
penyelesaian suatu masalah yang sedang dihadapi oleh UPPKS
Mekar Sari.
2. Ketua
Tugas dari seorang ketua adalah memimpin seluruh anggota.
Selain memimpin seorang ketua juga dituntut gar dapat
5 Dokumen surat keputusan Lurah Banguntapan tahun 2014 diambil tanggal 10 Juli
2017.
36
menggerakkan seluruh anggota UPPKS mekar Sari. Hal ini
agar seluruh program kegiatan yang ada di UPPKS Mekar Sari
dapat berjalan dengan lancar.
3. Wakil Ketua
Tugas wakil ketua menjalankan tugas ketua UPPKS Mekar Sari
apanila ketua sedang berhalangan untuk hadir.6
4. Sekretaris
Tugas dari sekretaris yaitu melakukan pencatatan mengenai
administrasi-administrasi, seperti pembuatan surat menyurat
maupun mencatat segala macam bentuk kegiatan-kegiatan yang
telah dilaksanakan. 7
5. Wakil Sekretaris
Wakil sekretaris disini yaitu membantu sekretaris dalam
melakukan pencatatan administrasi.8
6. Bendahara
Bendahara mempunyai tugas untuk mencatat segala mengenai
keuangan UPPKS Mekar Sari. Dari mulai pemasukan hingga
pengeluaran semua dicatat oleh bendahara.
6 Wawancara dengan Ibu Sunarsih Ketua UPPKS Mekar Sari pada tanggal 3 Juli
2017.
7 Wawancar dengan Ibu Sunarsih Ketua UPPKS Mekar Sari pada tanggal 3 Juli
2017.
8 Wawancara dengan Ibu Sunarsih Ketua UPPKS Mekar Sari pada tanggal 3 Juli
2017.
37
7. Seksi Tabungan
Seksi tabugan bertugas untuk mencatat tabungan ibu-ibu pada
saat pertemuan rutin bulanan.
8. Seksi Dana Sehat
Seksi dana sehat bertugas untuk menghimpun uang iurang dari
dasawisma sebesar Rp 2.500 setiap bulannya.9
9. Seksi Pendidikan
Seksi pendidikan bertugas memberikan edukasi maupun
pengarahan kepada anggota UPPKS mengenai program-
program kegiatan.
10. Seksi Arisan
Seksi arisan disini bertugas memimpin kegiatan arisan yang
berlangsung pada saat pertemuan rutin bulanan.
11. Seksi Sosial
Seksi sosial bertanggung jawab saat melakukan kegiatan sosial.
Seperti ada anggota maupun anggota keluarga yang sakit. Seksi
sosial langsug mengkoordinir anggota UPPKS untuk
menjenguk bersama.10
12. Seksi Simpan Pinjam
Seksi simpan pinjam bertugas menghimpun setoran dari
tabungan, iuran wajib, denda dan angsuran dari peminjam.
9Wawancara dengan Ibu Sunarsih Ketua UPPKS Mekar Sari pada tanggal 3 Juli
2017. 10
Wawancara dengan Ibu Sunarsih Ketua UPPKS Mekar Sari pada tanggal 3 Juli
2017.
38
13. Pengelola warung
Pengelola warung bertugas untuk mengelola warung yang
dimiliki oleh UPPKS Mekar sari Warung yang diberi nama
Warung pemberdayaan Perempuan ini menampung hasil karya
anggota UPPKS Mekar sari.
c. Anggota UPPKS Mekar Sari dan Tahapan Keluarga Sejahtera
Untuk menjadi anggota UPPKS ada beberapa syarat yaitu;11
1. Ibu rumah tangga
2. Anggota diutamakan PUS, peserta KB dan keluarga pra
sejahtera.
3. Memiliki usaha kecil dan mikro
Tabel 2.3
Daftar Anggota, Tahapan Keuarga Sejahtera dan Jenis Usaha
No Nama Anggota Tahapan KS Jenis Usaha
1. Sunarsih KS III Kolam Ikan
2. MM.Endang M KS II -
3. Varia Varida KS II -
4. Pangastuti KS III Kelontong
5. Eni Sumbarini KS II Penjual Kain
6. Ndari Iswati KS II Kelontong
7. S.Kuswandari KS III Kolam Ikan
8. Ari Pirahayu K KS III -
11
Buku panduan UPPKS Mekar Sari,hal.23.
39
9. Mursinah KS II Pedagang
10. Ponikem KS II -
11. Kadariah KS III Wr. Makan
12. Rosidah KS II Warung
13. Desi Triana KS II Jual Pakaian
14. Vita Hendro KS II Souvenir
15. Rini KS I Warung Soto
16. Mujiyati KS II Wr.Makan
17. Suyatno KS II Jual Pakaian
18. Nur wahyuni KS II Penjahit
19. Shinta Herawati KS I Kelontong
20. Wasiyem KS II Wr. Makan
21. Sri Sugiyati KS I -
22. Siti Yasiyah KS III Jual Sprei
23. Sri Harmini KS II Telur Asin
24. Hartati KS II Pedagang
25. Arini KS I Kelontong
26. Sasta KS I Souvenir
27. Sutinah KS I Wr. Makan
28. Sudilah KS III Pangkalan gas
29. Erniati KS II -
30. Tiara M KS II Penjahit
40
Sumber : Arsip Kelompok UPPKS Mekar Sari tahun 2014
Banguntapan Bantul (diambil 4 Juli 2017)
Melihat tabel diatas ada beberapa anggota yang tidak memiliki
usaha, meskipun dari pusat syarat untuk menjadi anggota UPPKS
salah satunya yaitu memiliki usaha kecil. UPPKS Mekar Sari tetap
memberikan kesempatan untuk anggota yang belum memiliki
usaha, bagi anggota yang tidak memiliki modal untuk membuka
usaha UPPKS Mekar Sari akan memberikan pinjaman modal untuk
membuka usaha. Jenis usaha anggota UPPKS Mekar Sari cukup
bervariasi, namun jika dilihat tabel diatas yang paling
mendominasi adalah jenis usaha warung makan yakni dengan
jumlah 7 orang.
d. Anggota UPPKS Mekar Sari dan Akseptor KB
Tabel 2.4
Daftar Anggota UPPKS Mekar Sari dan Akseptor KB
No Nama Anggota Alat KB
1. Sunarsih -
2. MM.Endang M -
3. Varia Varida CO
4. Pangastuti Suntik
5. Eni Sumbarini -
6. Ndari Iswati Suntik
41
7. S.Kuswandari Pil
8. Ari Pirahayu K -
9. Mursinah CO
10. Ponikem -
11. Kadariah Suntik
12. Rosidah -
13. Desi Triana Suntik
14. Vita Hendro CO
15. Rini -
16. Mujiyati Suntik
17. Suyatno IA
18. Nur wahyuni IA
19. Shinta Herawati IA
20. Wasiyem Suntik
21. Sri Sugiyati Suntik
22. Siti Yasiyah -
23. Sri Harmini Suntik
24. Hartati -
25. Arini IUD
26. Sasta IUD
27. Sutinah Suntik
28. Sudilah -
42
29. Erniati IUD
30. Tiara M IUD
Sumber : Arsip Kelompok UPPKS Mekar Sari tahun2014
Banguntapan Bantul (diambil 4 Juli 2017)
Jika dilihat dari tabel diatas, peserta UPPKS Mekar Sari paling
banyak menggunakan jenis alat kontrasepsi Suntik yang berjumlah
9 orang. Sedangkan anggota yang tidak menjadi peserta KB ada 10
orang. Dari 10 orang tersebut memang ada 4 anggota yang sudah
masuk kategori lansia sehingga tidak memungkinkan untuk
menjadi anggota KB. Sedngkan 6 anggota lainnya memang belum
melakukan KB dan belum menjadi peserta KB. Meskipun UPPKS
berada dibawah naungan BKKBN namun untuk menjadi anggota
UPPKS tidak harus peserta KB.
3. Bentuk Kegiatan UPPKS Mekar Sari
UPPKS Mekar Sari memiliki berbagai jenis kegiatan yang meliputi
berbagai bidang, mulai dari kesehatan, pendidikan hingga sosial.
Berikut jenis-jenis kegiatan yang ada di UPPKS Mekar Sari :
a. Pertemuan Rutin
Pertemuan dilaksanakan rutin setiap satu bulan sekali, yaitu
tepatnya pada tanggal 3 pada pukul 15.30 WIB dan dilaksanakan di
Gedung PKK Dusun Wonocatur. Pertemuan rutin bulanan ini
43
dilaksanakan guna mempererat serta menjaga kelangsungan dan
kekompakan anggota UPPKS Mekar Sari.12
b. Dana Sehat
Dana sehat ini dihimpun dari iuran sebesar Rp 2.500,00 setiap
bulannya. Pemanfaatan dana sehat ini untuk mensubsidi
pelaksanaan yandu lansia sebulan sekali ,mensubsidi pelaksanaan
yandu balita sebulan sekali, mensubsidi Ibu yang melahirkan atau
operasi karena gagal KB, mensubsidi ibu yang mau KB. Serta
mensubsidi anggota yang mau berobat ke puskemas tetapi tidak
ada dana dan tidak mempunyai kartu kesehatan dari pemerintah.13
c. Pendidikan dan Ketrampilan
Setiap bulannya selalu mengadakan edukasi-edukasi yang
bermanfaat untuk ibu-ibu anggota UPPKS. Seperti mengenai
KDRT, pendidikan anak dalam keluarga, tanggung jawab ibu
dalam keluarga. Selain itu anggota juga sering diberikan pelatiah-
pelatihan keterampilan.14
12
Wawancara dengan Ibu Sunarsih, Ketua UPPKS Mekar Sari pada tanggal 3 Juli
2017.
13
Wawancara dengan Ibu Sunarsih, Ketua UPPKS Mekar Sari pada tanggal 3 Juli
2017.
14
Wawancara dengan Ibu Sunarsih, Ketua UPPKS Mekar Sari pada tanggal 3 Juli
2017.
44
d. Kesehatan
Dalam kegiatan kesehatan ini, ibu-ibu anggota UPPKS Mekar Sari
diberikan pengetahuan seputar kesehatan. Sampai saat ini kegiatan
kesehatan yang dilakukan oleh UPPKS Mekar Sari, seperti
persiapan menghadapi masa menapause, penanggulangan stress,
waspada penyakit kencing manis, kanker, kolesterol, ISPA hingga
narkoba.15
e. Sosial
Kegiatan sosial yang dilakukan meliputi menjenguk anggota
maupun keluarga anggota yang sakit, memberikan bantuan kepada
anggota yang terkena musibah. Kegiatan sosial ini bertujuan untuk
mempererat rasa persaudaraan antar anggota UPPKS Mekar Sari.16
f. Arisan
Arisan dilaksanakan pada saat pertemuan rutin. Kegiatan arisan ini
merupakan salah satu kegiatan yang banyak diminati oleh anggota.
Uang arisan sebesar Rp 20.000. Bagi anggota yang berhalangan
hadir saat pertemuan rutin wajib menitipkan uang arisan kepada
anggota lainnya. Uang arisan akan dicatat dalam buku catatan
arisan.17
15
Wawancara dengan Ibu Sunarsih, Ketua UPPKS Mekar Sari pada tanggal 3 Juli
2017.
16
Wawancara dengan Ibu Sunarsih, Ketua UPPKS Mekar Sari pada tanggal 3 Juli
2017.
17
Wawancara dengan Ibu Sunarsih, Ketua UPPKS Mekar Sari pada tanggal 3 Juli
2017.
45
g. Tabungan
Uang tabungan dikumpulkan saat pertemuan rutin bulanan. Uang
tabungan ini dicatat oleh seksi tabungan dan nantinya akan
dikembalikan lagi ke anggota untuk mengembangkan jenis usaha
masing-masing anggota UPPKS Mekar Sari.
h. Simpan Pinjam
Kegiatan simpan pinjam dilakukan saat pertumuan rutin bulanan.
Ada dua jenis simpanan anggota yaitu simpanan wajib dan
simpanan sukarela. Untuk simpanan wajib yaitu sebesar Rp
20.000 sedangkan untuk simpanan sukarela, tidak ditentukan
berapa besaran nominalnya namun terdapat nilai maksimalnya
yaitu Rp 100.000.18
i. Administrasi dan Laporan UPPKS Mekar Sari
Setiap kegiatan yang dilakukan oleh UPPKS Mekar Sari tentu akan
dicatat oleh sekretaris. Hal ini dilakukan untuk mengetahui proses
berlangsungnya kegiatan dan perkembangan kegiatan program.
Selain itu, tujuan lainnya adalah agar dapat dilakukannya evaluasi.
Hingga saat ini UPPKS Mekar Sari memiliki 26 buku
administrasi.19
18 Wawancara dengan Ibu Sunarsih, Ketua UPPKS Mekar Sari pada tanggal 3 Juli
2017.
19
Wawancara dengan Ibu Sunarsih, Ketua UPPKS Mekar Sari pada tanggal 3 Juli
2017.
46
j. Rekreasi
Untuk mengurangi kejenuhan para anggota. UPPKS Mekar Sari
juga mengadakan kegiatan rekreasi bersama baik rekreasi di dalam
kota maupun di luar kota. Sampai saat ini untuk rekreasi di luar
kota, UPPKS Mekar Sari telah 3 kali melaksanakan rekreasi
bersama yaitu di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Bandung.20
20
Wawancara dengan Ibu Sunarsi, Ketua UPPKS Mekar Sari pada tanggal 3 Juli
2017
47
BAB III
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM USAHA
PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA SEJAHTERA
(Studi Kasus UPPKS ‘Mekar Sari’ di Dusun Wonocatur, Banguntapan,
Bantul)
Bab ketiga ini, berisikan penjelasan deskriptif yang berkaitan dengan
pemberdayaan perempuan melalui program UPPKS Mekar Sari berdasarkan
penelitian di lapangan. Pada pembahasan pertama yaitu membahas mengenai
tahapan pemberdayaan dan indikator pemberdayaan. Sedangkan pada
pembahasan kedua yaitu mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
berdayanya perempuan anggota UPPKS Mekar Sari.
A. Pemberdayaan Perempuan Melalui UPPKS Mekar Sari
Dalam melakukan pemberdayaan perempuan melalui Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) Mekar Sari, ada beberapa tahapan
yang perlu dilakukan. Mulai dari tahapan persiapan, tahapan assesmen,
tahapan perencanaan, tahapan pelaksanaan, tahapan evaluasi dan tahapan
terminasi.1 Selain tahapan-tahapan dalam pemberdayaan, hal lain yang tidak
kalah penting dari pemberdayaan adalah indikator pemberdayan.
1. Tahapan Pemberdayaan Perempuan
Pemberdayaan perempuan yang dilakukan oleh UPPKS Mekar Sari ini
menggunakan tahapan-tahapan intervensi komunitas. Hal ini karena
UPPKS Mekar Sari melakukan pemberdayaan dengan sasaran ibu rumah
1 Isbandi Rukminto, Intervensi Komunitas Pengembangan Masyarakat sebagai Upaya
Pemberdayaan Masyarakat,hlm.121.
48
tangga miskin. Berikut tahapan-tahapan dalam pemberdayaan perempuan
yang dilakukan oleh UPPKS Mekar Sari di Dusun Wonocatur:
a. Tahapan Persiapan
Tahapan persiapan merupakan langkah awal dari kegiatan
pemberdayaan. Di dalam tahapan persiapan ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam melakukan pemberdayaan yaitu pemahaman
program serta pemahaman masyarakat sasaran. UPPKS Mekar Sari
melakukan pemahaman program dengan mengadakan sosialisasi-
sosialisasi. Sosialisasi dilakukan sebelum melakukan perekrutan
anggota. Hal ini seperti yang diutarakan oleh Ibu Sunarsih ketua
UPPKS Mekar Sari:
“Persiapannya dulu tuh ya cuma itu mbak sosialisasi-
sosialisasi di arisan-arisan ibu-ibu, kalo ini hlo ada
program UPPKS. Program UPPKS itu program dari
pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan.Ya kita
jelasin mbak tujuan program ini tu apa, trus manfaatnya
apa aja. Kalo mau jadi anggotanya gimana, pokoknya
kita jelasin semuanya mbak.”2
Dari penuturan ketua UPPKS Mekar Sari diatas, dapat
dikatakan untuk menarik calon anggota, UPPKS Mekar Sari terlebih
dahulu melakukan perkenalan dengan melalui sosialisasi. Dalam
sosialisasi, UPPKS Mekar Sari memberikan penjelasan mengenai
tujuan, visi misi serta informasi-informasi lainnya yang berkaitan
dengan program UPPKS Mekar Sari. Pengenalan program memang
dirasa penting untuk memberikan pemahaman kepada calon anggota.
2 Wawancara dengan Ibu Sunarsih selaku ketua UPPKS Mekar Sari pada tanggal 5 Juli
2017.
49
Hal senada juga disampaikan oleh salah satu anggota UPPKS
Mekar Sari bahwa UPPKS Mekar Sari terlebih dahulu melakukan
sosialisasi-sosialisasi untuk memperkenalkan program kegiatan
mereka sekaligus untuk menarik calon anggota. Berikut kutipan
wawancara dengan Ibu Shinta anggota UPPKS Mekar Sari:
“Awalnya kan waktu di arisan RT, arisan dasawisma
itu ada sosialisasi kan mbak tentang program UPPKS,
nah katanya itukan program ini dari pemerintah untuk
mengatasi kemiskinan sama buat usaha-usaha kecil
mbak, nah dari situ mulai banyak yang tertarik untuk
ikut mbak.”3
Dari penuturan kedua narasumber tersebut, baik dari
pengurus maupun dari anggota, program UPPKS Mekar Sari
melakukan sosialisasi program selain bertujuan untuk memberikan
pemahaman kepada calon anggota tetapi juga menjadi salah satu cara
untuk menarik atau merekrut calon anggota UPPKS Mekar Sari untuk
nantinya dilakukan pemberdayaan perempuan.
b. Tahapan Assesmen
Tahap assesmen yaitu tahapan dimana dilakukannya
pengidentifikasian masalah. Pengidentifikasian masalah ini berguna
untuk menentukan kebutuhan klien yang dalam hal ini adalah anggota
UPPKS Mekar Sari. Salah satu yang dilakukan oleh UPPKS Mekar
Sari dalam proses assesmen yaitu dengan melakukan seleksi. Seperti
yang diutarakan oleh ketua UPPKS Mekar Sari:
3 Wawancara dengan salah satu anggota UPPKS Mekar Sari, Ibu Shinta H pada tanggal 7
Juli 2017.
50
“ Memang ada seleksi mbak, kan awal didirikan
UPPKS Mekar Sari itu kan ya untuk membantu ibu-ibu
untuk menambah perekonomian keluarga kan mbak, ya
jadi yang harus menjadi anggota kan yah harus ibu-ibu
yang tergolong masih kurang mampu.”4
Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Sunarsih selaku
ketua UPPKS Mekar Sari. Dalam perekrutan anggota, harus melalui
proses seleksi terlebih dahulu. Proses seleksi bertujuan agar program
pemberdayaan yang dilakukan oleh UPPKS Mekar Sari dapat tepat
sasaran. Hal ini juga senada dengan yang dikatakan oleh anggota
UPPKS Mekar Sari. Berikut kutipan wawancara dengan Ibu Vita
selaku anggota UPPKS Mekar Sari :
“Saya itu tau pertama kali dari tetangga mbak dan di
waktu arisan ada yang kasih tau. Nah dari situ saya
coba untuk daftar mbak, habis daftar kan nanti itu
masih ada seleksi mbak dari sana. Tapi alhamdulillah
saya katot mbak.”5
Para anggota pun mengetahui mengenai proses seleksi yang
dilakukan oleh UPPKS Mekar Sari. Pada awalnya mereka melakukan
pendaftaran untuk menjadi anggota UPPKS Mekar Sari. Namun
walaupun sudah melakukan pendaftaran, mereka tidak serta merta
langsung menjadi anggota UPPKS Mekar Sari. Mereka dapat menjadi
anggota ketika mereka telah dinyatakan lolos seleksi.
4 Wawancara dengan Ibu Sunarsih selaku ketua UPPKS Mekar Sari pada tanggal 5 Juli
2017.
5 Wawancara dengan salah anggota UPPKS Mekar Sari, Ibu Desi TD pada tanggal 8 Juli
2017.
51
Dalam melakukan seleksi anggota UPPKS Mekar Sari
menggunakan standar dari pusat, yaitu calon anggota adalah ibu rumah
tangga miskin, memiliki usaha kecil dan mikro, diutamakan anggota
KB dan PUS. Namun berdasarkan pengamatan, anggota UPPKS
Mekar Sari ada beberapa yang belum berKB, belum memiliki usaha
bahkan ada beberapa yang sudah masuk kategori lansia. Hal ini karena
UPPKS Mekar Sari ingin tetap memberikan kesempatan bagi mereka
untuk turut andil dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga. Seperti
yang diungkapkan oleh ketua UPPKS Mekar sari berikut:
“Mereka tetap kita terima mbak, kan kita juga kasih
kesempatan mbak, kan nanti dari yang belum punya usaha
kita bina jadi bisa punya usaha, yang belum KB nanti kita
bantu buat KB kalo gak punya uang.”6
Dari wawancara diatas menjelaskan bahwa UPPKS Mekar
Sari tetep memberikan kesempatan bagi anggota yang belum KB dan
memiliki usaha untuk menjadi anggota UPPKS Mekar Sari.
Sedangkan untuk pengidentifikasian kebutuhan dilakukan dengan
melihat jenis usaha yang dijalankan oleh para anggota UPPKS Mekar
Sari. Contohnya Ibu Rini memiliki warung soto, berarti ibu Rini
membutuhkan peralatan memasak dan peralatan makan, Ibu Sri
Sugiyati yang belum punya usaha, berati Ibu Sri membutuhkan
pinjaman modal untuk membuka usaha, begitupun dengan yang
lainnya akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing anggota.
6 Wawancara dengan Ibu Sunarsih, selaku ketua UPPKS Mekar Sari pada tanggal 5 Juli
2017.
52
Proses seleksi ini juga bertujuan agar program pemberdayaan
perempuan ini tepat sasaran.
c. Tahap Perencanaan
Pada tahapan perencanaan ini pelaku perubahan membantu
masing-masing kelompok untuk merumuskan serta menentukan
program kegiatan yang akan dilakukan dalam pemberdayaan
perempuan. Seperti yang diungkapkan oleh ketua UPPKS Mekar Sari
berikut :
“ya perencanaannya yah kita rancang kira-kira kegiatan
apa saja yang akan dilakukan, anggota kita minta untuk
urun rembug juga mbak. tidak hanya pengurus saja
yang menentukan tapi anggota juga kasih ide-ide.
Karna kan yah mbak program ini kan untuk anggota
jadi yah biar anggota jalanin kegiatan nanti tuh seneng,
soalnya kan mereka juga ikut nyumbang ide.”7
Penuturan ketua UPPKS di atas menjelaskan bahwa pada
tahap perencanaan, anggota UPPKS pun diajak untuk ikut
merumuskan kegiatan-kegiatan apa saja yang akan dilakukan dalam
pemberdayaan perempuan. Hal ini agar kegiatan-kegiatan dalam
pemberdayaan perempuan dapat dirasakan betul oleh para anggota.
Para anggota pun juga tidak keberatan saat dimintai pendapat ataupun
ide, karena menurut mereka jika melaksanakan kegiatan- kegiatan
akan lebih baik jika mendapatkan persetujuan dari semua pihak yang
7 Wawancara dengan Ibu Sunarsih selaku ketua UPPKS Mekar Sari pada tanggal 5 Juli
2017.
53
terkait, seperti yang diungkapkan oleh salah satu anggota UPPKS
berikut :
“Heem mbak, mesti iku mbak selain pengurus-
pengurus e, anggotane iyo sering diajak musyawarah
ngono mbak. yo nek misal koyo ono kegiatan opo ngko
anggota yo ngekei usul-usul. Mboh kui opo wae kiro-
kiro kegiatanne,arep kepie pelaksanaanne, kapan leh
arep nglasanakke pokokmen kabeh ki dijaluki
persetujuanne mbak.”8
Terjemahan
“heem mbak, itu selalu mbak, selain pengurus-
pengurusnya, anggotanya juga sering diajak
musyawarah gitu mbak. ya kalau misal ada kegiatan
apa gitu anggota juga kasih usul-usul. Entah itu apa saja
kira-kira kegiatannya, mau bagaimana pelaksanaanya,
kapan pelaksanaannya, pokoknya semua dimintai
persetujuannya mbak.”
Ungkapan tersebut menunjukkan bahwa saat menentukan
kegiatan apa yang akan dilaksanakan, UPPKS Mekar Sari melibatkan
anggota untuk ikut menyumbangkan ide dan pendapat. Pengurus tidak
serta merta menentukan jenis kegiatan yang akan dilakukan. Salah
satu usulan anggota yang masih terlaksana hingga saat ini adalah
kegiatan sosial. Hal ini menunjukan bahwa keterlibatan anggota
UPPKS Mekar Sari dalam tahapan perencanaan ini guna
meningkatkan partisipatif dan mengajak anggota UPPKS Mekar Sari
untuk turut berpikir tentang masalah yang mereka hadapi dan
bagaimana cara penyelesaiannya. Hal lain yang diharapkan tentunya
kegiatan-kegiatan yang nantinya akan dilakukan dapat memberikan
8 Wawancara dengan salah anggota UPPKS Mekar Sari, Ibu Shinta H pada tanggal 7
Juli 2017.
54
dampak positif serta dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh
anggota UPPKS Mekar Sari. Sedangkan untuk pemberian bantuan
modal, dibahas dalam rapat pengurus. Di dalam rapat pengurus ini
akan menentukan berapa besaran bantuan modal yang diterima oleh
para anggota. Hasil dari perencanaan program kegiatan yang telah
disusun oleh UPPKS bersama anggota, sebagai berikut:
Tabel 3.1
Perencanaan Program Kegiatan
No. Program Kegiatan Rencana Pelaksanan
1. Kegiatan Ekonomi
a. Arisan
b. Simpan pinjam
c. Tabungan
Dilaksanakan saat
pertemuan rutin yaitu
setiap tanggal 3
2. Kegiatan Sosial Jika ada anggota
maupun keluarga
anggota yang sakit atau
terkena musibah
3. Kegiatan Kesehatan 4 kali dalam setahun
4. Kegiatan pendidikan dan
ketrampilan
a. Sosialisasi tentang keluarga
dan anak
a. 3 kali dalam
setahun
b. 2 kali dalam
55
b. Pelatihan kerajinan dan
makanan
setahun
5. Rekreasi Setahun sekali
Sumber: Arsip Kelompok UPPKS Mekar Sari Banguntapan Bantul
tahun 2015 (diambil pada tanggal 4 Juli 2017)
d. Tahapan Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan atau implementasi program atau
kegiatan, tahap ini merupakan tahapan yang paling penting dalam
pemberdayaan. Sesuatu yang telah direncanakan dengan baik akan
dapat melenceng dalam pelaksanaan di lapangan bila tidak ada
kerjasama antara pelaku perubahan dan warga masyarakat.9
Kerjasama menjadi kunci keberhasilan dari tahapan pelaksanaan,
bagaimana dalam melaksanakan program kegiatan dapat dilaksanakan
secara efisien dan efektif secara bersama- sama.
Perlunya komunikasi dan interaksi yang baik antara pelaku
perubahan dan anggota mengenai program kegiatan yang telah
disusun dapat mengantisipasi adanya pertentangan. Diskusi dan
musyawarah mengenai program kegiatan memang sangat diperlukan
untuk miminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti yang
diungkapkan oleh salah satu pengurus UPPKS berikut:
“Diskusi musyawarah gitu sering mbak dilakukan,
namanya juga ini kan program melibatkan banyak
9 Isbandi Rukminto, Intervensi Komunitas Pengembangan Masyarakat sebagai Upaya
Pemberdayaan Masyarakat,hlm.244.
56
orang kan mbak, pasti yah kalo jarang diskusi atau
musyawarah gitu takutnya nanti malah miss
komunikasi apalagi kalo nyangkut masalah kegiatan
mbak.”10
Dalam tahap pelaksanaan program kegiatan, UPPKS Mekar
Sari memiliki jadwal-jadwal tersendiri seperti yang telah direncanakan
pada tahap perencanaan. Hal ini bertujuan agar apa yang telah
direncanakan sebelumnya dapat berjalan secara sistematis, selain itu
penjadwalan juga memudahkan untuk melakukan evaluasi.Meskipun
tujuan utama UPPKS Mekar Sari adalah untuk meningkatkan peran
ibu rumah tangga dalam membantu perekonomian keluarga, namun
jenis kegiatan yang ada di UPPKS Mekar Sari tidak hanya soal
ekonomi saja. Jenis kegiatan yang ada di UPPKS Mekar Sari meliputi
beragam aspek, mulai dari ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan.
Hal ini seperti yang diungkapkan oleh salah satu anggota UPPKS,
berikut kutipan hasil wawancara:
“kalo disini kan ndak cuma untuk ekonomi keluarga
saja mbak, tapi ada juga mbak tentang anak, terus
dari puskesmas juga kasih tau tentng penyakit-
penyakit gitu mbak.”11
Penjelasan mengenai program kegiatan di UPPKS adalah
sebagai berikut;
10
Wawancara dengan Ibu Arini selaku pengurus UPPKS Mekar Sari pada tanggal 5 Juli
2017. 11
Wawancara dengan salah satu anggota UPPKS Mekar Sari, Ibu Rini pada tanggal 8
Juli 2017.
57
1) Kegiatan Ekonomi
Kegiatan yang masuk didalam aspek ekonomi meliputi
arisan, tabungan, simpan pinjam. Semua kegiatan tersebut
dilaksanakan pada saat pertemuan rutin bulanan.12
Berikut
penjelasan masing-masing kegiatan:
a. Arisan
Pertemuan rutin bulanan diadakan setiap tanggal 3. Saat
kegiatan arisan anggota wajib membayar uang arisan
sebesar Rp 20.000. Anggota yang berhalangan hadir
wajib menitipkan uang arisan ke anggota yang lain.
Seperti arisan pada umumnya setelah seluruh anggota
membayar uang anggota, barulah dimulai untuk
pengocokan dan nama yang keluar secara otomatis nama
tersebutlah yang mendapat arisan.
b. Tabungan
Untuk tabungan tidak ditentukan berapa nominalnya
namun dibatasi nominalnya yaitu maksimal Rp 100.000.
Tabungan ini sifatnya tidak wajib, nantinya uang
tabungan tersebut akan dikembalikan ke anggota, uang
tabungan ini dapat diambil sewaktu-waktu untuk
tambahan mengembangkan usaha maupun untuk
12
Wawancara dengan Ibu Sunarsih, selaku ketua UPPKS Mekar Sari pada tanggal 5 Juli
2017.
58
keperluan lainnya. rata-rata anggota menabung kisaran
Rp 5.000 sampai Rp 10.000.
c. Simpan Pinjam
Simpan pinjam dan permodalan, dalam kurun waktu 26
tahun UPPKS Mekar Sari sudah beberapa kali
mendapatkan pinjaman dari sejumlah pihak, seperti dari
BKKBN, Bank Ekxim, Bank Bantul Kesga 3, BPR BBA,
BRI.13
Masing-masing keluarga mendapatkan pinjaman
sebesar Rp 1.000.000 dan dikembalikan 10 kali angsuran.
Jika ada anggota yang kesulitan mengangsur dapat
diambilkan dari uang tabungan anggota. Sampai saat ini
peredaran uang dan pengembalian pinjaman masih
berjalan baik.
Setiap 3 bulan sekali diadakan laporan perkembangan usaha.
Seperti misal laporan perkembangan usaha milik Ibu Shinta
yaitu warung kelontong, perkembangan usaha warung
kelontong dapat dilihat dari jenis dagangan yang semakin
bervariasi maupun bentuk bangunan warung yang semakin
luas.
2) Kegiatan Sosial
Kegiatan sosial meliputi menjenguk anggota keluarga
maupun anggota UPPKS Mekar Sari yang sakit, melakukan
13
Wawancara dengan Ibu Sunarsih, Ketua UPPKS Mekar Sari pada tanggal 5 Juli 2017.
59
penggalangan dana dan pemberian bantuan bagi anggota
yang terkena musibah, pelaksanaan baksos. Kegiatan sosial
ini dilakukan selain untuk meringankan beban anggota
maupun keluarga anggota yang sedang mengalami musibah
juga sabagai bentuk dari rasa persaudaraan yang telah terjalin
antar anggota UPPKS Mekar Sari. Dalam satu tahun terakhir
kegiatan sosial telah dilakukan sebanyak 2 kali yaitu
menjenguk keluarga anggota UPPKS Mekar Sari yang sakit.
Seperti yang dirasakan oleh salah satu anggota UPPKS
Mekar Sari berikut:
“Kita itu sama-sama udah kayak saudara mbak, waktu
ibu saya sakit aja mereka jenguk, trus saya juga dbantu
ngurusin BPJSnya mbak, kan ngurus BPJS kan
lumayan ribetkan mbak, nah Alhamdulillah dibantu
sama Mbak Arini (pengurus UPPKS Mekar Sari) waktu
ngurusin itu, kita juga suka ngadain baksos mbak, kan
kalo dulu yang suka baksos kan anak-anak muda,
sekarang ibu-ibu juga bisa..”14
Hal ini menunjukkan bahwasanya UPPKS Mekar Sari ingin
meningkatkan rasa persaudaraan serta rasa kemanusiaan antar
sesama melalui kegiatan-kegiatan sosial.
3) Kegiatan Kesehatan
Kegiatan kesehatan di UPPKS Mekar Sari yaitu meliputi
Dana Sehat, sosialisasi-sosialisasi kesehatan. Berikut
penjelasan masing-masing kegiatan:
14
Wawancara dengan salah satu anggota UPPKS Mekar Sari, Ibu Rini pada tanggal 8
Juli 2017.
60
a. Dana Sehat
Untuk kegiatan dana sehat ini setiap anggota membayar
iuran sebesar Rp 5.000 setiap bulannya. Dana yang
terkumpul tersebut untuk mensubsidi pelaksanaan yandu
lansia sebulan sekali sebesar Rp 75.000, mensubsidi
pelaksanaan yandu balita sebulan sekali sebesar Rp
75.000, mensubsidi ibu yang melahirkan atau operasi
karana gagal KB sebesar Rp 100.000, contohnya seperti
Ibu Ag yang telah memiliki 3 orang anak dan ternyata
hamil lag,i saat proses melahirkan Ibu Ag mendapat
bantuan subsidi dari UPPKS Mekar Sari. Mensubsidi ibu
yang mau berKB tetapi tidak memiliki biaya sebesar Rp
100.000, serta mensubsidi anggota yang mau berobat ke
puskesmas tetapi tidak ada dana dan tidak mempunyai
kartu kesehatan dari pemerintah seperti JAMKESMAS,
JKN dll.15
Hingga saat ini dari 30 anggota ada 3 anggota
yang belum memiliki kartu jaminan kesehatan.
b. Sosialisasi
Sosialisasi kesehatan yang sudah terlaksana yaitu
sosialisasi mengenai penyakit-penyakit degeneratif, Pola
Hidup Bersih Sehat (PHBS). Narasumber yang
15
Wawancara dengan Ibu Sunarsih Ketua UPPKS Mekar Sari, pada tanggal 5 Juli 2017.
61
didatangkan ialah dari tenaga medis Puskesmas dan
Rumah Sakit. Pada sosialisasi ini respon anggota sangat
baik, anggota merasa mendapat informasi lebih mengenai
penyakit-penyakit degeneratif serta mengetahui
bagaimana cara menerapkan pola hidup bersih dan
sehat.16
4) Kegiatan Pendidikan dan Ketrampilan
a. Pendidikan
Kegiatannya meliputi sosialisasi mengenai rumah tangga
dan keluarga. Biasanya yang menjadi topik dalam
sosialisasi ialah mengenai pola asuh orangtua terhadap
anak, bagaimana merawat lansia, kekerasan dalam rumah
tangga. Kegiatan ini bertujuan agar para anggota UPPKS
Mekar Sari mendapatkan pengetahuan serta informasi
mengenai rumah tangga dan keluarga. UPPKS Mekar
Sari berharap bahwa kegiatan ini dapat memberikan
gambaran mengenai pendidikan keluarga serta dapat
langsung diimplementasikan oleh anggota UPPKS Mekar
Sari.17
16
Wawancara dengan Ibu Sunarsih, selaku Ketua UPPKS mekar Sari pada tanggal 5
Juli 2017. 17
Wawancara dengan Ibu Sunarsih, selaku Ketua UPPKS mekar Sari pada tanggal5
Juli 2017.
62
b. Pelatihan Ketrampilan
Sedangkan untuk pelatihan keterampilan, UPPKS Mekar
Sari biasanya akan mengundang seseorang yang ahli di
bidangnya, seperti saat pelatihan pembuatan kripik terong
dan pare, serta pelatihan cempol. Namun berdasarkan
pengamatan sampai saat ini belum ada anggota yang
membuka usaha kripik terong dan pare. Hal ini
dikarenakan, anggota merasa hasil olahan anggota tidak
sebaik saat pelatihan. Berbeda dengan pelatihan
pembuatan kripik terong dan pare yang tidak dipraktikan
oleh anggota, pembuatan cempal justru masih diteruskan
oleh salah seorang anggota.
5) Rekreasi
Kegiatan rekreasi ini bertujuan untuk menghilangkan
kejenuhan para anggota UPPKS Mekar Sari. Kegiatan
rekreasi ini tidak hanya diikuti oleh anggota UPPKS Mekar
Sari saja, tetapi anggota keluarga pun juga boleh mengikuti.
Rekreasi merupakan salah satu kebutuhan sekunder yang
mana rekreasi juga masuk menjadi salah satu indikator
keluarga sejahtera. Seperti yang disampaikan oleh ketua
UPPKS Mekar Sari berikut:
“kita ada rekreasi mbak, biar buat refreshing biar ibu-
ibunya tuh pada gak jenuh. Rekreasi kan juga masuk
salah satu indikator keluarga sejahtera mbak. namanya
orang kan kan pasti sesekali juga pengen pergi jalan-
63
jalan to mbak, yo go seneng-seneng sedilitlah
mbak.”18
Sampai saat ini UPPKS Mekar Sari telah melaksanakan
rekreasi baik itu keluar kota maupun rekreasi di tempat-
tempat terdekat. Untuk rekreasi di luar kota UPPKS Mekar
Sari sudah melaksanakan 3 kali yaitu di Jawa Timur, Jawa
Tengah dan Bandung.
c. Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi sebagai proses pengawasan dari warga dan
petugas terhadap program kegiatan yang sedang berjalan. Proses
evaluasi ini penting dilakukan untuk mengetahui bagaimana program
kegiatan itu berjalan. UPPKS Mekar Sari sebagai pelaku perubahan
pun juga melakukan proses evaluasi, hal ini sesuai dengan pengakuan
ketua UPPKS Mekar Sari berikut:
“evaluasi tetap ada mbak, setiap kegiatan apapun
yang habis dilaksanakan pasti langsung dlakukan
evaluasi. Kan itu mbak setiap apapun kegiatnnya
pasti kami catat hasilnya apa saja, kalau ada
hambatan waktu pelaksanaan kegiatan itu juga kita
catat mbak, nah catatan itulah nanti yang
memudahkan kita untuk melakukan evaluasi
mbak.”19
UPPKS Mekar Sari melakukan proses evaluasi dengan
melibatkan anggota. Melakukan evaluasi dengan melibatkan warga
18
Wawancara dengan Ibu Sunarsih selaku ketua UPPKS Mekar Sari pada tanggal 5 Juli
2017. 19
Wawancara dengan Ibu Sunarsih selaku Ketua UPPKS Mekar Sari pada tanggal 5
Juli 2017.
64
akan terbentuk pengawasan secara internal. UPPKS Mekar Sari pun
dalam melakukan proses evaluasi pasti melibatkan anggota. Seperti
yang diutarakan oleh salah satu anggota UPPKS Mekar Sari berikut:
“oh kalo kayak gitu (evaluasi) ada mbak,
setelah selesai ada kegiatan, nanti semua
anggota sama pengurus duduk bareng
ngomongin kegiatannya tadi. Gimana tadi
kegiatannya, apa kurangnya, hasilnya
gimana.”20
Dari ungkapan diatas menjelaskan bahwasannya proses
evaluasi berlangsung dengan cara berdiskusi. Tidak ada evaluasi
tahunan yang dilakukan oleh UPPKS Mekar Sari, evaluasi dilakukan
setiap selesai mengadakan kegiatan. Evaluasi ini elain untuk
mengetahui pencapaian keberhasilan program kegiatan, proses
evaluasi juga bertujuan untuk memberikan acuan atau gambaran untuk
melaksanakan program kegiatan selanjutnya.
2. Indikator Pemberdayaan
Menurut Ife yang dikutip oleh Edi Suharto dalam bukunya,
menjelaskan bahwa pemberdayaan memuat dua pengertian kunci,
yakni kekuasaan dan kelompok lemah. Berikut jenis-jenis kekuasaan
yang sesuai dengan pemberdayaan perempuan yang dilakukan oleh
UPPKS Mekar Sari.
a. Kekuasaan atas pilihan pribadi dan peluang hidup.
20
Wawancara dengan salah satu anggota UPPKS Mekar Sari, ibu Vita H pada
tanggal 9 Juli 2017.
65
Pemberdayaan akan senantiasa berupaya untuk
memaksimalkan pilihan –pilihan pribadi setiap orang yang
menyangkut masa depan mereka.21
UPPKS Mekar Sari pun
demikian, tidak ada paksaan untuk menjadi anggota UPPKS Mekar
Sari. Anggota merasa keputusannya untuk bergabung dengan
UPPKS Mekar Sari adalah atas keinginan pribadi. Berikut petikan
wawancara dengan salah satu anggota UPPKS Mekar Sari:
“iya keinginan sendiri to mbak, wong ini kan
juga kegiatan bagus. Waktu ada sosialisasi di
arisan itu saya njut kepingin ikut, eeh yo
ternyata banyak yang pengin ikut juga, trus
daftar alhamdulilah bisa masuk.”22
Dari wawancara tersebut bahwasannya, UPPKS Mekar Sari
tidak memaksa ibu-ibu rumah tangga untuk bergabung menjadi
anggota. Namun untuk menarik calon anggota UPPKS Mekar Sari
aktif melakukan sosialisasi-sosialisasi di arisan-arisan. Dari
sosialisasi inilah calon anggota tertarik dan memutuskan untuk
bergabung dengan UPPKS Mekar Sari.
b. Kekuasaaan untuk mempertahankan HAM
Dalam pemberdayaan akan menjamin bahwa suara terkecil
atau termarginal akan mendapat perlindungan. Kebijakan yang
dilakukan oleh pelaku perubahan disusun dan dilaksanakan serta
21
Jim Ife dan Frank tesoriero, Community Development:Alternatif Pengembangan
Masyarakatdi Era Globalisasi ed.ketiga,hlm.143.
22
Wawancara dengan salah satu anggota UPPKS Mekar Sari, ibu Sri Harmini pada
tanggal 9 Juli 2017.
66
dapat diterapkan baik-baik untuk kesejahteraan anggota.23
Dari
hasil pengamatan didapati bahwa anggota UPPKS Mekar Sari juga
tetap memiliki hak untuk dikiprah pubilk seperti anggota UPPKS
juga ada yang mengikuti arisan-arisan dasawisma, RT, RW. Selain
itu ada juga beberapa anggota yang juga merupakan kader PKK.
c. Kekuasaan atas definisi kebutuhan
UPPKS Mekar Sari sebagai pelaku perubahan bekerja sama
dengan masyarakat sasaran yang dalam hal ini adalah anggota
UPPKS Mekar Sari untuk mendefinisikan kebutuhan para anggota.
Seperti yang telah dijelaskan pada tahap assesmen dan tahap
perencanaan, dimana pada kedua tahap tersebutlah dilakukan
pengidentifikasian masalah serta kebutuhan apa yang diperlukan.
Anggota menentukan sendiri jenis usaha mereka namun untuk
besaran bantuan dana ditentukan oleh UPPKS Mekar Sari. Setelah
pengidentifikasian dan merumuskan kebutuhan lalu dirancanglah
program kegiatan.
d. Kekuasaan atas gagasan
Suatu proses pemberdayaan harus memasukkan kekuasaan
untuk berpikir secara otonom dan tidak mendikte.24
Dalam hal ini
UPPKS Mekar Sari selalu berusaha untuk memberikan yang
terbaik baigi anggota. Anggota diberikan kesempatan untuk
23
Jim Ife dan Frank tesoriero, Community Development:Alternatif Pengembangan
Masyarakatdi Era Globalisasi ed.ketiga,hlm.144.
24
Ibid,.hlm.144.
67
memberikan gagasan maupun pendapat mereka. Hal ini seperti
yang diungkapkan oleh salah satu anggota UPPKS, berikut hasil
wawancaranya:
“oh iya mbak, kita itu disuruh untuk belajar aktif
mbak, jadi nanti ibu ketua tuh minta anggotanya
untuk berpendapat gitu. Kalo ada uneg-uneg yang
dirasakan yo silakan aja disampaikan. Jadi kalo bisa
tuh walaupun kita itu cuma anggota ya jangan cuma
manut-manut aja.”25
Dari hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa, UPPKS
Mekar Sari berusaha mendorong para anggota untuk aktif dalam
menyampaikan gagasan mereka. Sekiranya apa yang dirasakan oleh
para anggota, UPPKS Mekar Sari bisa mengetahui dan dapat
merespon apa yang anggota inginkan atau harapkan. Salah satu
usulan anggota yang masih dilaksanakan sampai saat ini adalah
kegiatan sosial.
e. Kekuasaan atas lembaga-lembaga
Dalam strategi pemberdayaan, kemudahan untuk mengakses
ke lembaga-lembaga menjadi tujuan yang tidak boleh diabaikan.
Begitupun dengan UPPKS Mekar Sari, sebagai pelaku perubahan
UPPKS Mekar Sari memberikan bekal untuk para anggotanya agar
memiliki kemudahan dalam mengakses lembaga. Dalam
menjalankan program kegiatan, UPPKS Mekar Sari bekerja sama
dengan beberapa lembaga terkait, seperti puskesmas, LSM, Bank.
25
Wawancara dengan,salah satu anggota UPPKS Mekar Sari, Ibu Desi TD pada tanggal
8 Juli 2017.
68
Hal ini senada dengan penuturan Ibu Vita, salah satu anggota
UPPKS Mekar Sari:
“Oh ya terbantu mbak dan mudah juga sih mbak
kalo mau ke puskesmas, kan di UPPKS Mekar Sari
kan kita dikasih tau caranya ngurus BPJS, hla nanti
waktu di puskesmas itu kita gak bingung mbak, kalo
dulu kan sering bingung mbak waktu ngurus-ngurus
gitu.” 26
Dari hasil wawancara tersebut bahwasannya, dengan
melakukan kerjasama dengan beberapa lembaga terkait,
menjadikan anggota UPPKS Mekar Sari pun mendapatkan
kemudahan dalam mengakses ke lembaga mitra UPPKS Mekar
Sari.
f. Kekuasaan atas sumber daya
Setiap pemberdayaan harus berupaya memaksimalkan
kekuasan efektif bagi setiap orang atas distribusi dan pemanfaatan
sumber daya dan memperbaiki ketidakadilan yang terjadi antar
akses kepada sumber daya baik itu sumber daya manusia maupun
sumber daya alam yang merupakan ciri masyarakat modern.27
Dalam menyikapi hal ini terlebih mengenai sumber daya. UPPKS
Mekar Sari melakukan pengerahan sumber daya manusia yang
dalam hal ini adalah anggota untuk mengembangkan potensi
26
Wawancara dengan salah satu anggota UPPKS Mekar Sari, Ibu Vita H pada tanggal 9
Juli 2017.
27
Jim Ife dan Frank tesoriero, Community Development:Alternatif Pengembangan
Masyarakatdi Era Globalisasi ed.ketiga,hlm.144.
69
ekonomi mereka. Namun dari hasil pengamatan, anggota jarang
dijadikan narasumber atau pembicara dalam berbagai kegiatan.
g. Kekuasan atas kegiatan ekonomi
Proses pemberdayaan harus berupaya memastikan bahwa
kekuasaan atas kegiatan ekonomi didistribusikan dengan lebih
merata.28
Meskipun pada dasarnya tujuan dari pemberdayaan
perempuan adalah untuk mewujudkan kesetaraan gender. Namun
pemberdayaan perempuan yang dilakukan oleh UPPKS Mekar Sari
memang menitik beratkan kepada kegiatan ekonomi. Hal ini jelas
terlihat dari tujuan UPPKS Mekar Sari yang ingin meningkatkan
perekonomian keluarga melalui hasil karya ibu-ibu dengan
melakukan pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM). Namun
berdasarkan pengamatan, masih ada beberapa anggota yang belum
memiliki usaha tetapi sudah diberi bantuan pinjaman modal belum
juga membuka usaha. Hal ini dikarenakan, mereka beralasan bahwa
pinjaman modal tersebut belumlah cukup. Menyikapi hal seperti
itu, UPPKS Mekar Sari terus memberikan arahan kepada para
anggota yang belum memiliki usaha untuk memulai usaha secara
kecil-kecilan terlebih dahulu. Jika dirasa modal belum cukup,
anggota dibolehkan meminjam dari Bank yang bekerja sama
dengan UPPKS Mekar Sari.
28
Ibid,.hlm.144.
70
h. Kekuasaan atas reproduksi
Kekuasaan atas proses reproduksi terdistribusikan secara
tidak adil dalam masyarakat kontemporer dan sekali lagi
perbedaan-perbedaan kelas, ras dan gender adalah penting.29
Kekuasaan atas reproduksi ada 2 hal yaitu pengetahuan dan organ
tubuh. Di UPPKS Mekar Sari kekuasaan atas reproduksi dalam hal
organ tubuh terlihat lebih menonjol dari pada pengetahuan. Hal ini
seperti yang diungkapkan oleh salah satu anggota UPPKS, berikut
hasil wawancaranya:
Wawancara Ibu Desi TD
“iya pasti keputusan bersama itu mbak. Kalo mau
KB pasti saya tanya sama suami juga, boleh atau
nggak. Mau pakai apa KB nya pun juga diobrolin
mbak sama suami.”30
Wawancara Ibu Shinta
“oh iya mbak kalau itu, pasti minta ijin dulu sama
suami kalau mau pasang KB.”31
Dari penuturan Ibu Desi TD dan Ibu Shinta diatas
menunjukan bahwa dalam hal masalah KB pun suami ikut
memberikan andil. Meskipun andil suami dalam hal ini hanya
sebagai teman diskusi dan terkadang hanya sebagai tempat
29
Ibid,.hlm 144.
30
Wawancara dengan salah satu anggota UPPKS Mekar Sari, Ibu Desi TD pada tanggal
8 Juli 2017.
31
Wawancara dengan salah satu anggota UPPKS Mekar Sari, Ibu Shinta pada tanggal 7
Juli 2017.
71
bertanya, namun ijin dari suami menentukan para istri dalam
menggunakan KB maupun tidak. Meskipun para suami anggota
UPPKS Mekar Sari tidak menggunakan KB karena menganggap
KB untuk suami adalah hal yang belum lumrah.
Dari pembahasan proses pemberdayaan perempuan yang
dilakukan serta indikator pemberdayaan, maka dapat dilihat
perbedaan sebelum dan sesudah adanya UPPKS Mekar Sari,
berikut penjelasannya:
Tabel 3.2
Sebelum Sesudah
Ekonomi
Dari 30 anggota UPPKS Mekar
Sari, dulu hanya 16 anggota
yang memiliki usaha.
Kini sudah 24 anggota yang
membuka usaha meskipun
kecil-kecilan untuk membantu
meningkatkan perekonomian
keluarga, dengan rata-rata
omzet perhari Rp.150.000
sampai Rp 250.000.
Kesehatan
Untuk mengakses kesehatan
juga tidak semudah sekarang.
Kesulitan dalam pengurusan
Memiliki akses yang mudah.
Hal ini karena UPPKS
menjalin kerja sama dengan
72
kartu jaminan kesehatan, seperti
BPJS, JKN maupun kartu
kesehatan lainnya.
puskesmas serta beberapa
Rumah Sakit. UPPKS juga
memberikan bantuan jika ada
anggota yang kesulitan dalam
mengurus kartu jaminan
kesehatan. Selain itu berbagai
informasi mengenai kesehatan
juga sering diberikan oleh
UPPKS melalui sosialisasi.
Hingga saat ini UPPKS mekar
Sari sudah melaksanakan 4 kali
sosialisasi kesehatan.
Pendidikan
Edukasi mengenai Parenting
serta pengasuhan lansia belum
didapat . Pelatihan- pelatihan
keterampilan jarang diadakan,
bahkan setahun sekali belum
tentu.
Parenting serta pengasuhan
lansia menjadi hal yang penting
untuk diterapkan oleh anggota.
Hingga saat ini edukasi
mengenai keluarga sudah
dilaksanakan 3 kali. Pelatihan
keterampilan diadakan berkala
untuk mengasah skill anggota
UPPKS. Pelatihan yang
dilakukan seperti pembuatan
73
cempal, olahan kripik, serta
berbagai souvenir.
Melihat dari proses pemberdayaan perempuan yang dilakukan oleh
UPPKS Mekar Sari, berdasarkan 8 indikator pemberdayaan terdapat 3
indikator yang belum berjalan maksimal. Terlebih pada kegiatan sosial dan
rekreasi, kedua kegiatan ini masih belum terjadi signifikansi hal ini terlihat
dari jenis program yang belum mencerminkan pemberdayaan.
B. Faktor- Faktor Berdayanya Anggota UPPKS
Dari delapan indikator pemberdayaan, terdapat 5 indikator pemberdayaan
yang sudah berjalan baik. Hal ini menunjukan bahwa anggota UPPKS Mekar
Sari dapat dikatakan berdaya. Untuk mengetahui tingkat berdayanya kaum
perempuan, ada beberapa indikator. Indikator tersebut terdiri dari dua faktor
yaitu faktor kultural dan faktor struktural, berikut penjelasan mengenai
faktor-faktor berdayanya perempuan:
1. Faktor Kultural
Faktor kultural yaitu faktor yang lebih banyak dipengaruhi oleh
budaya, kebiasaan, serta pola perilaku masyarakat setempat.32
Berikut
yang termasuk didalam faktor kultural:
32
Remiswal, Menggugah Partisipasi Gender di Lingkungan Komunitas Lokal,.hlm 23.
74
a. Perempuan tidak hanya dalam pekerjaan domestik.
Anggapan bahwa perempuan hanya wajib untuk mengurus
rumah, suami dan anak mungkin tidak berlaku bagi sebagian besar
anggota UPPKS Mekar Sari, hal ini seperti yang diungkapkan oleh
salah satu anggota UPPKS Mekar Sari berikut:
“ iyo mbak ndisek jaman enomanku yo akeh mbak sek
ngomong ngono nek kodrat e wong wedok ki yo mung
ngurus omah mbak, hla nek saiki kan anak wedok we
disekolahke ngasi duwur yo tujuanne wong tuo ki opo
mbak? nek yoh ben oleh gawean leh apik to mbak ben
uripe kepenak hooh to mbak? dadi wong wedok ki
kerjo yo oleh nanging ki ojo lali kewajibanne ngurus
omah, bojo ro anak.”33
Terjemahan
“ iya mbak, dulu jaman mudaku banyak yang bilang
begitu jika kodratnya perempuan itu ya cuma ngurus
rumah mbak, hla kalo sekarang kan anak perempuan
disekolahkan sampai tinggi tujuan orangtua apa mbak?
ya biar dapet kerjaan yang bagus kan mbak biar
hidupnya enak iya kan mbak? jadi perempuan itu kerja
ya boleh tapi asal jangan lupa kewajibannya untuk
ngurus rumah, suami dan anak.
Dari wawancara diatas bahwasannya anggapan bahwa
perempuan hanya wajib dipekerjaan domestik adalah anggapan
lama. Di zaman sekarang ini banyak perempuan yang juga bekerja.
Anggota UPPKS Mekar Sari tidak mempermasalahkan jika
perempuan turut membantu meningkatkan perekonomian keluarga
dengan bekerja. Anggota UPPKS Mekar Sari juga mengerti
33
Wawancara dengan salah satu anggota UPPKS Mekar Sari, Ibu Sri Harmini pada
tanggal 9 Juli 2017.
75
mengenai kewajiban utama seorang perempuan khususnya ibu
rumah tangga. Selama kewajiban sebagai ibu rumah tangga dapat
terlaksana dengan baik, sah-sah saja jika ibu rumah tangga juga
bekerja. Terkadang suami dan anggota keluarga yang lain pun juga
iut turut membantu dalam hal pekerjaan domestik seperti
membersihkan rumah bahkan mencuci.
b. Lemahnya budaya patriarki.
Budaya patriarki memberikan stigma bahwa kedudukan
perempuan di masyarakat masih jauh dibawah laki-laki.34
Budaya
ini tidak sesuai dengan kondisi masyarakat anggota UPPKS Mekar
Sari. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh salah satu anggota
UPPKS Mekar Sari, berikut:
Wawancara Ibu Rini
“woo enggak ada tuh mba kayak gitu (stigma),
buktinya ini warung yang ngelola aku sama suami
berdua. Kita sama-sama dalam pengelolaannya. Kalo
saya lagi gak bisa ngurus warung yah nanti suami, kalo
suami yang gak bisa ya nanti saya yang ngurus.”35
Wawancara Ibu Desi TD
“ndak ada mbak, hla ini buktinya disini ada UPPKS.
Anggotanya perempuan semua, selain kita ngurus
rumah kita juga kerja atau bikin usaha juga boleh. Kalo
misalnya apa tuh kedudukan perempuan dibawah laki-
laki, kita yoh gak mungkin bisa bikin-bikin usaha.”36
34
Remiswal, Menggugah Partisipasi Gender di Lingkungan Komunitas Lokal,.hlm 24.
35
Wawancara dengan salah satu anggota UPPKS Mekar Sari, Ibu Rini pada tanggal 8
Juli 2017.
36
Wawancara dengan salah satu anggota UPPKS Mekar Sari, Ibu Desi TD pada tanggal
8 Juli 2017.
76
Dari penuturan kedua anggota UPPKS tersebut
bahwasannya dalam kehidupan bermasyarakat stigma ataupun
anggapan bahwa perempuan jauh dibawah laki-laki sangat jarang
terjadi. Dalam kehidupan sehari-hari justru perempuan dan laki-
laki saling membantu satu sama lain tak terkecuali dalam mencari
nafkah. Hal ini dibuktikan untuk kepemilikan usaha para
anggota UPPKS Mekar Sari, para suami pun turut ikut berperan
serta.
2. Faktor Struktural
Faktor struktural merupakan pola-pola hubungan antara individu dan
kelompok yang terjalin di lingkungan masyarakat. Berikut bagian dari
faktor-faktor struktural dan penjelasannya:
a. Mudahnya akses terhadap informasi
Informasi menjadi bagian terpenting dalam pemberdayaan.
Kemudahan dalam memperoleh berbagai sumber informasi
menjadi salah satu fokus dari pemberdayaan perempuan begitupun
dengan UPPKS Mekar Sari. Berbagai kegiatan yang dilakukan
sebisa mungkin memberikan informasi dan pengetahuan bagi para
anggotanya. Kemudahan dalam mengakses informasi diamini oleh
salah satu anggota UPPKS Mekar Sari, berikut kutipan
wawancaranya:
“kalo untuk informasi-informasi gitu yoh tentu ada
banyak mbak, kan kayak itu tadi tentang pemasaran-
pemasaran, terus tentang pencegahan penyakit-
77
penyakit, tentang KB juga tentang anak juga ada mbak,
nanti kan ngundang orang mbak, kadang dari
puskesmas atau Rumah Sakit, dari bank juga, kalo
mbiyen po ono mbak kaya pelatihan-pelatihan gini,
jarang banget mbak” 37
Dari wawancara diatas menjelaskan bahwa UPPKS
Mekar Sari ingin memberikan informasi melalui kegiatan-kegiatan
yang diadakan, biasanya dengan mengadakan berbagai bentuk
sosialisasi. Setiap kali memberikan sosialisasi UPPKS Mekar Sari
kerap mengundang narasumber yang sudah ahli dibidangnya. Hal
ini agar ketika para anggota ada yang kurang mengerti dan ingin
bertanya lebih lanjut dapat langsung bertanya kepada narasumber
yang memang ahli dibidangnya. Selain itu para anggota UPPKS
Mekar Sari juga memiliki kemudahan dalam mengakses ke
lembaga mitra UPPKS seperti puskesmas dan bank.
b. Penerima manfaat belum sepenuhnya subyek
Seringkali dalam pemberdayan perempuan, perempuan
hanya dijadikan sebagi penerima manfaat atau obyek. Partisipasi
mereka belum dapat dikatakan maksimal.38
UPPKS Mekar Sari
menanggapai hal itu dengan melibatkan para anggota untuk turut
terlibat dalam segala macam acara yang diadakan oleh UPPKS
Mekar Sari. Setiap kegiatan, para anggota diberikan peran masing-
37
Wawancara dengan salah satu anggota UPPKS Mekar Sari, Ibu Vita H pada tanggal 9
Juli 2017. 38
Remiswal, Menggugah Partisipasi Gender di Lingkungan Komunitas Lokal,.hlm 24.
78
masing. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu anggota UPPKS
berikut:
“misalnya waktu UPPKS Mekar Sari ulang tahun
mbak, kan banyak banget kan itu kegiatannya.
Pelatihan ini, terus ada bazar, sosialisasi, lomba-lomba.
Hla yang nguruin itu gak cuma pengurus aja tapi
anggota juga dikasih tugas nanti. Misale kayak saya
nanti ngurus di bazar sama bu siapa, ibu ini ngurus di
mana sama siapa ya ada tugas masing-masing mbak.”39
Dari hasil wawancara diatas bahwasannya dalam
menyelenggarakan berbagai acara salah satunya HUT UPPKS,
anggota UPPKS Mekar Sari sering diminta untuk turut
berpartisipasi.
Namun berdasarkan pengamatan, jarang sekali anggota
UPPKS Mekar Sari yang telah berhasil dalam usaha maupun dalam
hal lainnya menjadi pembicara saat kegiatan. Padahal dengan
menjadikan anggota UPPKS Mekar Sari sebagai pembicara,
menunjukan bahwa anggota tidak hanya sebagai objek tetapi juga
sebagai subjek. Hal ini menunjukkan bahwa anggota UPPKS
Mekar Sari masih cenderung sebagai obyek atau penerima manfaat.
c. Cukup dominannya partisipasi kaum elit.
Salah satu faktor kurang berdayanya perempuan yaitu
pendominasian partisipasi oleh kaum elit mulai dari RT, RW,
kelurahan, kecamatan, provinsi hingga pusat.40
Seringkali kaum
elit dijadikan aktor utama dalam perencanaan pembangunan.
39
Wawancara dengan salah satu anggota UPPKS Mekar sari, Ibu Vita H pada tanggal 9
Juli 2017. 40
Remiswal, Menggugah Partisipasi Gender di Lingkungan Komunitas Lokal,.hlm 24.
79
Padahal masyarakat juga dapat turut berpartisipasi dalam
perencanaan pembangunan. Hal ini juga dialami oleh UPPKS
Mekar Sari, dalam menjalankan suatu kegiatan, memang UPPKS
Mekar Sari harus terlebih dahulu meminta persetujuan dari kepala
desa. Kepala desa disini juga bertindak sebagai penasihat. Berikut
wawancara dengan ketua UPPKS Mekar Sari:
“iya mbak kita minta persetujuan dari pak Kades.
Kan pak Kades disini jadi penasihat mbak, jadi apa-
apa ya harus sesuai persetujuan pak Kades mbak.
Kalo ada yang kurang menurut pak kades nanti yah
dikasih masukan kurangnya apa.”41
Dari wawancara diatas bahwasannya Pak Kades memiliki
peranan penting terhadap segala kegiatan yang dilakukan oleh
UPPKS Mekar Sari. Persetujuan dari kades dinilai begitu penting
dalam kegiatan UPPKS Mekar Sari. Namun jika dirasa ada
kegiatan yang belum sesuai maupun kurang menurut kades, kades
tidak serta merta langsung menolak. Akan ada diskusi dengan
pengurus serta anggota UPPKS Mekar Sari untuk mencari jalan
tengahnya. Seperti pada saat memperingati HUT UPPKS Mekar
Sari Dasawarsa 3 pada tanggal 22 Maret 2015, UPPKS Mekar Sari
memiliki kegiatan berbagai macam lomba untuk anggota, namun
kades menginginkan agar acara HUT UPPKS Mekar Sari juga
bermanfaat bagi masyarakat yang bukan anggota. Sehingga UPPKS
41
Wawancara dengan Ibu Sunarsih, selaku ketua UPPKS Mekar Sari pada tanggal 5 Juli
2017.
80
Mekar Sari mengadakan serangkaian lomba baik untuk anggota dan
masyarakat sekitar serta pembuatan paket sembako murah yang
dapat dibeli oleh masyarakat sekitar.
d. Memperoleh kesempatan untuk mengenyam pendidikan
Adakalanya pendidikan dianggap tidak terlalu penting
bagi perempuan, sehingga memunculkan persepsi bahwa
menyekolahkan anak laki-laki akan lebih menguntungkan daripada
anak perempuan. Selain itu adanya anggapan bahwa anak
perempuan tidak disiapkan untuk menjadi pemimpin di keluarga
juga menguatkan jika pendidikan memang tidak diperlukan oleh
perempuan.42
Tentu saja anggapan tersebut tidak benar, hak untuk
memperoleh pendidikan tidak hanya diberikan untuk kaum lelaki
saja namun kaum perempuan juga memerlukan pendidikan.
Sebagian besar anggota UPPKS Mekar Sari mengeyam pendidikan
meskipun banyak dari mereka yang hanya sampai tingkat SMA.
Hal ini dapat dilihat dari data berikut:
Tabel 3.3
Tingkat Pendidikan Anggota UPPKS Mekar Sari
No. Tingkat Pendidikan Jumlah Anggota
1. Tidak Sekolah -
2. SD 2 orang
3. SMP 9 orang
42
Remiswal, Menggugah Partisipasi Gender di Lingkungan Komunitas Lokal,.hlm 25.
81
4. SMA 14 orang
5. S1 5 orang
Jumlah 30 orang
Sumber: Arsip Kelompok UPPKS Mekar Sari Banguntapan Bantul
tahun 2014(diambil pada tanggal 4 Juli 2017)
Dari data diatas terlihat jelas bahwa sebagian besar
anggota UPPKS Mekar Sari mengenyam pendidikan hingga
tingkat SMA dengan jumlah 14 anggota. Hal ini menunjukan
bahwa kesadaran pendidikan dikalangan perempuan khususnya
anggota UPPKS Mekar Sari di Dusun Wonocatur terbilang cukup
tinggi. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya anggota yang tidak
sekolah. Namun meskipun kesadaran pendidikan anggota terbilang
tinggi tetapi disini terjadi kurangnya pemerataan. Hal ini terlihat
dari anggota yang sekolah tinggi kebanyakan menjadi pengurus
UPPKS Mekar Sari.
Pendidikan memang merupakan salah satu jalan untuk
menggapai ilmu serta menambah wawasan. Sejatinya untuk
memperoleh suatu ilmu maupun menambah wawasan memang
tidak hanya diperoleh dari pendidikan sekolah formal saja. Namun
terlepas dari itu semua, tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan
merupakan sebuah investasi yang akan menjadi bekal untuk masa
depan.