Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    1/89

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    2/89

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    3/89

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    4/89

    1(

    tahun pertama kami menerapkan model! Saat ini, kami memiliki lima rekan yang dekat

    dengan penyelesaian proyek mereka! Mereka semua telah selesai pengumpulan data dan saat

    penulisan laporan akhir mereka untuk diserahkan ke akultas pada akhir dari tahun ajaran!

    5agian berikut menjelaskan setiap rekan dan proyekproyek penelitian mereka

    (http://oar.nipissingu.ca/!"#/$%&2'.pdf).

    Swan dan 9i;on %&'') hasil penelitian menyimpulkan bahwa sikap seorang mentor

    sangat berpengaruh terhadap pengembangan proessional dosen yang ikut berpartisipasi

    dalam pelatihan penggunaan teknologi dalam praktek pembelajaran di kampus, dosen

    memiliki keinginan untuk belajar teknologi dan mengerti bahwa itu penting, sehingga dosen

    terus peduli dan per*aya diri untuk mengkoordinir semua kebutuhan tersebut sebagai

    dukungan yang berkelanjutan, diantaranya adalah melakukan penelitian masa depan termasuk

    menyelidiki lebih jauh eektiitas rekan dosen dan mentor dosen sebagai pelatih< *ara untuk

    persepsi dan sikap terbaik dosen tentang perubahan teknologi dan *ara terbaik dosen untuk

    belajar mengitegrasikan teknologi ke dalam praktek pembelajaran di kampus!

    Suwanmonkhaa, et al %&''/) melakukan penelitian pengembangan proses penelitian

    untuk meningkatkan disiplin ilmu dosen dan pembelajaran di kampus, berdasarkan studi

    dokumen, ditemukan bahwa proses penelitian tindakan kampus masih memiliki banyak

    masalah, kemampuan dasar yang memiliki dosen masih kurang memadai< keinginan untuk

    terus belajar dan mereleksi keterampilan mereka masih kurang! 6kibatnya mutu proses

    pembelajaran dikampus menunjukkan skor yang rendah! $asil penelitian menunjukan bahwa

    tidak ada perbedaan yang signiikan antara dosen menjalani pengembangan proses penelitian

    pengembangan terhadap disiplin ilmu yang berbeda dan pembelajaran di kampus! amun ada

    perbedaan statistik yang signiikan antara dosen yang menjalani proses penelitian

    pengembangan dan dosen menerima pelatihan!

    http://oar.nipissingu.ca/http://oar.nipissingu.ca/
  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    5/89

    1-

    "enelitian ini pada 40 guru 5ahasa Inggris dari 5angladesh telah menemukan bahwa

    dosen menggunakan metode yang menggabungkan =rammar tradisional! Metode terjemahan

    dan pendekatan C3T, tetapi kombinasi ini adalah karena kurangnya dosen pelatihan, keahlian,

    keper*ayaan dan persepsi yang ditemukan bertentangan dengan C3T pendekatan! Ini adalah

    alasan yang =rammar Translation metode dan pendekatan C3T adalah dikombinasikan dalam

    beberapa hal *anggung di 5angladesh! Kombinasi ini tidak menguntungkan peserta didik

    dengan *ara apapun! "enelitian ini bertujuan untuk menyelidiki bagaimana nyaman dan

    terbiasa dengan dosen negara kita telah menjadi dalam menggunakan dan menerapkan

    pendekatan C3T dalam hidup mengajar mereka! amun, tujuan penelitian utama dari

    penelitian ini adalah untuk mengetahui peran yang dimainkan oleh dosen pada latar belakang

    kompetensi yang buruk dari mahasiswa di 5angladesh! $asilnya dapat diringkas sebagai

    berikut>

    9ata dan diskusi menunjukkan bahwa pendekatan C3T tidak dilakukan dan

    diimplementasikan se*ara komprehensi di 5angladesh pedesaan meskipun kurikulum dan

    buku teks disusun sesuai dengan pendekatan C3T! Sebagai sejumlah alasan penyebabnya

    diidentiikasi! Menurut pertanyaan penelitian studi ini, ditemukan bahwa hampir semua guru

    mengajar dalam pendekatan ini tanpa jenis ormal latihan! Selain itu, beberapa dari mereka

    tidak memiliki gagasan komprehensi tentang apa C3T "endekatan adalah semua tentang!

    Sebagai kurikulum dan buku teks hasil tidak diikuti se*ara eisien di kelas! Sebelum dan

    sesudah inisiasi pendekatan C3T di 5angladesh, tidak ada pelatihan intensi diren*anakan

    untuk dosen!

    Menurut temuan untuk menghaal kuesioner jawaban ke pertanyaan dalam buku teks

    masih didorong oleh dosen di kampus! Selain itu media instruksi di kelas adalah 5ahasa ibu

    dari peserta didik! 9alam pendekatan C3T menggunakan bahasa ibu di kelas tidak dilarang

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    6/89

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    7/89

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    8/89

    &1

    mengajar untuk belajar akti baik, mereka juga tidak awalnya tampaknya sangat berkomitmen

    untuk mengajar untuk belajar akti! Kebingungan dan kurangnya komitmen itu bulat oleh

    komite perguruan tinggi, yang tidak melihat seperti reormasi dalam strategi instruksional di

    sekolah sebagai bagian dari mereka tanggung jawab! Sebuah pelatihan ulang lokal karya satu

    hari tampaknya membalikkan keadaan, namun! Sementara tanpa terusmenerus penelitian

    kita tidak bisa yakin bahwa perubahan yang kita lihat tidak hanya a*ara mengenakan untuk

    kepentingan kita, proyek kami menunjukkan bahwa tiga hal sederhana dapat benarbenar

    meningkatkan peluang mengajar untuk belajar akti penangkapan di 6*eh! "ertama,

    tampaknya penting untuk datang ke umum konsepsi tentang apa artinya mengajar untuk

    belajar akti dalam perguruan tinggi tertentu! Semua dosen, super+isor perlu pada halaman

    yang sama! Kedua, komitmen kepemimpinan adalah kritis! Sementara itu akhirnya sampai

    kepada dosen untuk mengubah apa yang ia atau dia tidak di dalam kampus, pemimpin

    kampus harus berkomitmen perubahan itu dan berkomunikasi komitmen itu dan harapan

    untuk dosen! #ika mengajar untuk belajar akti tidak penting untuk dosen, itu kurang mungkin

    penting untuk dosen! 6khirnya, dosen dapat belajar dari rekanrekan mereka! Karena rekan

    menempatkan perubahan berlaku dalam pengaturan serupa yang dosen bukti terkuat perlu

    bahwa mereka juga, bisa melakukannya! Kesimpulannya, sementara kita tidak bisa yakin

    bahwa mengajar untuk akti pembelajaran akan menangkap dan berkembang di kampus ini,

    tetap, setidaknya, kemungkinan bahwa belum menyerah! Itu, kami per*aya, adalah langkah

    ke arah yang benar!

    (http://ehe.pitt.edu/ojs/inde,.php/ehe/article/*iew/ /&0).

    Menurut Kadek SuranataKeeektian dan kemenarikan pembelajaran terintegrasi

    model shared berbasis gallery proje*t! "enelitian ini bertujuan untuk menguji keektian dan

    kemenarikan pembelajaran terintegrasi model shared berbasis gallery proje*t dalam

    http://ehe.pitt.edu/ojs/index.php/ehe/article/view/%2055/30http://ehe.pitt.edu/ojs/index.php/ehe/article/view/%2055/30
  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    9/89

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    10/89

    &0

    memadai, diperlukan input melalui seleksi penerimaan mahasiswa yang baik, bukan hanya

    men*apai target jumlah mahasiswa tetapi input *alon mahasiswa itu sendiri!

    6gar ter*pita kerjasama yang sinerji antara pemerintah, dunia usaha:industri dan

    pengelola pendidikan, diperlukan pendekatan sehingga dapat ter*ipta pemahaman yang sama

    bahwa tanggung jawab pendidikan adalah tanggung jawab semua!

    %http>::journal!ui!a*!id:inde;!php:humanities:arti*le:+iew7ile:1&4:1&')

    9ari hasil penelitian pembelajaran yang telah dilakukan dan berdasarkan seluruh

    analisis serta pemahaman yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dengan belajar

    menggunakan modul CC II di jurusan Teknik Mesin &'1&:&'10, maka dapat diperoleh

    kesimpulan sebagai berikut >

    1! Telah berhasil disusun modul pembelajaran CC II yang telah di+alidasi oleh dosen ahli

    modul dengan nilai akhir sebesar -/,(( B! 9an +alidasi oleh ahli CC dengan nilai akhir

    sebesar -(,/1B! Sehingga dari hasil tersebut modul pembelajaran CC II sangat layak

    digunakan untuk meningkatkan eekti+itas belajar mata kuliah CC II pada program studi

    90 Teknik Mesin di #urusan"endidikan Teknik Mesin 7akultasTeknik8ni+ersitas egeri

    Surabaya!

    2. Eekti+itas belajar mahasiswa menggunakan modul sudah *ukup baik hal ini dibuktikan

    dari nilai angket respon mahasiswa dari -,02B menjadi 2/,'2B! 9an hasil pengamatan

    akti+itas belajar mahasiswa dari -0,/0B menjadi 21,4(B! Serta hasil belajar mahasiswa

    saat menggunakan modul meningkat dari (-,/0 menjadi -1,(!

    %http>::ejournal!unesa!a*!id:inde;!php:jurnalpendidikanteknikmesin:arti*le:+iew:&4')

    "enelitian ini didasari oleh hasil analisis kebutuhan yang dilakukan melalui "ocus

    -roup !iscussion dengan melibatkan &' guruguru bahasa Inggris SM" dari seluruh

    5ali! $asil penelitian ini menunjukkan bahwa para guru memerlukan bantuan untuk

    penyediaan berbagai jenis instrumen asesmen otentik yang bisa dipakai dalam

    http://journal.ui.ac.id/index.php/humanities/article/viewFile/124/120http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-teknik-mesin/article/view/2406http://journal.ui.ac.id/index.php/humanities/article/viewFile/124/120http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-teknik-mesin/article/view/2406
  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    11/89

    &4

    pembelajaran bahasa Inggris di kelas! Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

    mengembangkan berbagai jenis instrument asesmen otentik untuk membantu guru

    melaksanakan proesinya dengan baik!! 9esain penelitian adalah esearch and

    !e*elopment dimana prototype produk diuji kualitasnya melalui ujiahli %e,pert judges)

    dan uji pengguna %user judges)! 5erdasarkan 8ji 6hli, +aliditas instrument asesmen

    otentik dinyatakan memiliki +aliditas yang tinggi! Sementara itu, berdasarkan 8ji

    "engguna, instrument asesmen otentik memiliki kualitas yang sangat bagus! "roduk ini

    akan diuji lebih lanjut pada penelitian tahun ketiga dalam desain eksperimen di kelas

    bahasa Inggris di SM" se 5ali!

    %http://ejournal.undisha.ac.id/inde,.php//article/*iew/4%%9/&%2)

    5erbagai penelitian tentang pelatihan guru berbasis e3earning memberikan bukti

    empirik bahwa model pelatihan dosen dengan media komputer dan internet ini sangat

    potensial untuk dikembangkan! "enelitian tersebut diantaranya> a) 8sta %&'11) melakukan

    penelitian kuantitati berjudul 5he ',amination 6f 6nline #elf3egulated earning #ills n

    7eb38ased earning 'n*ironments n 5erms 6f !ifferent $ariables! "enelitian ini

    menemukan bahwa > 1) 6da hubungan positi dan signiikan %r ',&'() antara skor total

    keterampilan belajar mandiri se*ara online dengan skor total sikap terhadap internet, &)

    Terdapat perbedaan signiikan antara skor total sikap terhadap internet dan tingkat

    keterampilan belajar mandiri se*ara online %t%&1() &,&&-< pD,'/)! b) "enelitian tentang uji

    kompetensi mengajar para dosen kampus di #ohor 5ahru Malaysia telah dilakukan oleh

    $amdan, =haar $wa 3i %&'1')! "enelitian menemukan> 1) bahwa ada hubungan yang

    signiikan antara gender dan kompetensi mengajar, &) di mana perempuan memiliki nilai rata

    rata lebih tinggi dari responden lakilaki %F '!'&/)! 0) Tidak ada hubungan antara

    kompetensi etnis dan pengajaran! 4) Tidak ada hubungan antara kompetensi mengajar dan

    http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPI/article/view/4889/3682http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPI/article/view/4889/3682
  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    12/89

    &/

    pengalaman mengajar! /) Tidak ada hubungan antara kompetensi mengajar dan kualiikasi

    akademik

    (http://www.google.com/url).

    itiasih, et al %&'1') melakukan penelitian dengan judul pengembangan model

    pelatihan penelitian tindakan kampus relekti berbasis kompetensi, hasil penelitian

    menunjuka bahwa model pelatihan relekti dengan sintaks %a) re*ei+e knowledge %b)

    pre+ious e;perien*ial knowledge, %*) pra*ti*e %d) rele*t, dan %e) preesional *ompeten*e

    dapat meningkatkan kemampuan dosen dalam menyusun proposal penelitian!

    5erdasarkan analisa sumber penelitian, bahwa akti+itas pelatihan dan pengembangan

    terbukti positi dalam peningkatan kinerja karyawan %Salmah,&'1&>&--)! $al ini disebabkan

    adanya peningkatan keper*ayaan diri serta menguatkan moti indi+idu dalam setiap diri

    karyawan! 9alam penelitian lainnya, meningkatnya moti+asi diri ini berdampak pada kualitas

    etos kerja analisa sumber penelitian, bahwa akti+itas pelatihan dan pengembangan terbukti

    positi dalam peningkatan kinerja karyawan lainnya, meningkatnya moti+asi diri ini

    berdampak pada kualitas etos kerja yang membaik %6ulia, &'11>(()! Etos kerja memang

    menjadi kun*i dalam implementasi kinerja setiap karyawan, sebab hal tersebut menjadi tolak

    ukur dalam penilaian kinerja yang eekti dan eisien! "engembangan dan pelatihan yang

    diadakan, sewajarnya mempunyai konsep pemenuhan kebutuhan kompetensi karyawan

    dalam setiap organisasi! Sebab setiap organisasi perusahaan menjalankan bidang kerja yang

    berbeda dan setiap sumber daya manusia yang berbeda ungsional kerjanya dalam

    menjalankan kegiatan usaha tersebut! Konsep pemenuhan ini di implementasikan pada

    metode pengembangan dan pelatihan! "enelitian menunjukkan bahwa adanya korelasi positi

    antara metode pelatihan yang men*akup materi,instruktur dan model dengan antusiasme serta

    peningkatan kompetensi karyawan %7ebriyanti,&'1&>2)!

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    13/89

    &

    Selanjutnya, pelatihan dan pengembangan juga berungsi dalam memper*epat proses

    adaptasi dan sosialisasi terhadap tugas yang dikerjakan!%Salmah,&'1&>&-2)! "roses ini akan

    mempermudah akti+itas kinerja karyawan dalam men*apai tujuan yang diberikan oleh

    perusahaan! 9engan demikian, se*ara tidak langsung kegiatan pelatihan dan pengembangan

    meningkatkan kinerja perusahaan melalui peningkatan kompetensi karyawan! $al tersebut

    dengan teori dasar yang menyebutkan bahwa adanya relasi yang *ukup kuat antara

    kompetensi karyawan atas kinerja dalam perusahaan!

    (https://www.researchgate.net/publication/29114&9)

    5ahri, et al %&'11) melakukan penelitian tentang dampak implementasi hasil

    penelitian tindakan dalam pembelajaran akti pada kampus dasar di a*eh! $asil penelitian

    menggambarkan bahwa meskipun dosen telah mengikuti pendidikan dan pelatihan untuk

    pembelajaran akti, mereka tetap tidak memiliki pemahaman konsep yang jelas atau tidak

    mampu mempertahankan hasil belajar yang mereka miliki setelah beberapa bulan pelatihan

    (http://ehe.pitt.edu/ojs/ inde,. php/ehe/article/*iew//&0).

    6min urita, 7ajar 6stuti, dan Samsudi Gidiyanto %&'1/) dengan judul

    pengembangan model pelatihan IHCT untuk meningkatkan kompetensi proesional didapat

    hasil analisis deskripti kuantitati tentang kualitas pelaksanaan pelatihan dengan kategori

    baik 44,4 B, dan sangat baik //, B, program pelatihan kategori baik 00,0B dan sangat baik

    ,(B, bahan ajar pelatihan kategori *ukup baik 44,/ B dan baik //,B, instruktur pelatihan

    kategori baik 44,4B dan sangat baik //,B dan sarana dan prasarana kategori *ukup baik

    //,B dan baik 44,4B! Sedangkan pada kompetensi proesional 9osen "rogram Keahlian

    didapat untuk materi memperbaiki sistem injeksi bahan bakar diesel kategori *ukup baik

    11,1B, baik ((,-B dan sangat baik 11,1B dan materi perbaikan sistem 6C kategori *ukup

    baik 11,1B, baik 1,1B dan sangat baik &(,-B! $asil kompetensi proesional pada materi

    pelatihan ratarata berkategori baik! 9ari hasil penelitian tersebut maka model IHCT dapat

    http://ehe.pitt.edu/ojs/%20index.%20php/ehe/article/view/55/30http://ehe.pitt.edu/ojs/%20index.%20php/ehe/article/view/55/30
  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    14/89

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    15/89

    &-

    dengan pendidikan inklusi, sehingga masyarakat memiliki lebih baik pemahaman tentang

    pendidikan inklusi

    %http://ehe.pitt.edu./ ojs/inde,.php/ehe/article/*iew/2/2).

    #ohangir, et al %&'1&) melakukan penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan

    kompetensi dosen melalui pelatihan dalam jabatan eekti untuk meningkatkan kompetensi

    yang dimiliki oleh seorang dosen dan mempengaruhi se*ara positi terhadap kinerja dosen

    tersebut dan hasil belajar mahasiswa!

    5erdasarkan beberapa kajian hasil penelitian yang rele+an di atas, dapat ditarik

    kesimpulan bahwa model pelatihan penelitian dan penulisan artikel bagi dosen STIKes

    berbasis pendampingan yang dikembangkan oleh peneliti berbeda dengan penelitian yang

    telah dilakukan beberapa peneliti sebelumnya! Aleh karena itu penelitian pengembangkan

    model pelatihan penelitian dan penulisan artikel bagi dosen STIKes berbasis pendampingan

    %mentoring) menunjukkan keorisinilannya!

    2.2 Kerangka Teoritis

    2.2.1 Konse !asar Pen"i"ikan "an Pe#ati$an

    "endidikan dan pelatihan yang sering disingkat diklatJ ini dapat disimpulkan sebagai

    proses pendidikan, pelatihan, dan atau pembimbingan yang mentransmisir berbagai bekal

    pengetahuan teoritik, keterampilan praktik, dan atau sikap positi peserta pelatihan %dosen)

    yang rele+an dengan karakter dan kebutuhan mereka dengan maksud memberikan bantuan

    agar mereka mampu memperbaiki kekurangan atau kelemahan mereka dan meningkatkan

    kinerja mereka dalam melaksanakan tugastugas keproesionalannya sesuai dengan kualitas

    yang distandarkan!

    "endidikan dan pelatihan telah menjadi bagian yang tak tepisahkan dari kehidupan

    masyarakat dan bangsa! Kebutuhan akan peningkatan kompetensi semakin dirasakan seiring

    http://ehe.pitt.edu./%20ojs/index.php/ehe/article/view/27/25http://ehe.pitt.edu./%20ojs/index.php/ehe/article/view/27/25
  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    16/89

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    17/89

    0'

    pengembangan proesional, peme*ahan masalah tindakan remedial, peningkatan moti+asi,

    dan lain sebagainya! Tujuan utama diklat adalah untuk memperoleh per*akapan khusus yang

    diperlukan oleh dosen dalam melaksanakan tugas seharihari, dan oleh karenanya langkah

    utama yang perlu dilakukan adalah bagaimana agar program diklat yang men*akup> program

    isi diklat pelatihan, metodologi serta peralatan pelatihan dapat tersedia se*ara memadai guna

    mendukung ter*apainya tujuan pelatihan!

    2.2.1.1 Pe#ati$an

    Menurut =omes %122() dalam ?usman %&'') merekomendasikan bahwa pelatihan

    adalah usaha untuk memperbaiki prestasi kerja pada pekerjaan tertentu yang sedang menjadi

    tanggung jawabnya, yang harus diran*ang sedemikian rupa untuk mewujudkan tujuantujuan

    organisasi, yang pada waktu bersamaan juga mewujudkan tujuantujuan para pekerja se*ara

    perorangan! "elatihan sering dianggap aktiitas umum dan para pemimpin mendukung

    adanya pelatihan karena melalui pelatihan, para pekerja menjadi lebih terampil dan oleh

    karenanya akan lebih produkti!

    9alam pernyataan yang identik, Simmamora %&'14) dalam ?usman %&''>22)

    menyatakan >

    "elatihan %training) adalah proses sistematis pengubahan perilaku para karyawan

    dalam suatu arah guna meningkatkan tujuantujuan organisasional! 9imana dalam

    pelatihan dikondisikan suatu lingkungan yang mana para karyawan dapat dengan

    mudah memperoleh atau mempelajari sikap, kemampuan, keahlian, pengetahuan danperilaku yang spesiik dan berkaitan dengan pekerjaan! "elatihan terokus pada

    penyediaan bagi para karyawan, keahliankeahlian khusus atau mambantu mereka

    mengoreksi kelemahankelemahan dalam kinerjanya!

    Menurut Mujiman %&'11>4) pelatihan merupakan bagian pendidikan yang menyangkut

    proses belajar, dilaksanakan dengan langkahlangkah sistematis dan terorganisir dalam waktu

    relati singkat, untuk meningkatkan pengetahuan dan ketranpilan dengan menggunakan

    metode yang lebih mengutamakan praktak dari pada teori! Sedangkan menurut Manyathi

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    18/89

    01

    %&'14>&0&) pelatihan adalah proses meningkatkan keterampilan, kemampuan, dan

    pengetahuan karyawan untuk melakukan pekerjaan tertentuJ! "emikiran karyawan dibentuk

    oleh proses pelatihan yang mengarah pada kualitas kinerja karyawan! Ini adalah proses yang

    berkelanjutan dan tidak pernah berakhir!

    oder %&''->4044) mengemukakan, 5raining is a means of preparing ran3and3file

    emplo+ees for promotion to super*isor+ position and for impro*ing their competence and

    capabilit+ while the+ hold such leadership assignment

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    19/89

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    20/89

    00

    disampaikan oleh Men.oda %&''2>&) bahwa tujuan pelatihan dalam situasi kerja adalah

    untuk memungkinkan indi+idu memperoleh kemampuan %kompetensi), agar ia dapat

    melaksanakan tugas atau pekerjaan yang diberikan se*ara memadai!

    "ernyataan tersebut diatas menunjukkan bahwa tujuan pelatihan se*ara hakiki pada

    prinsipnya merupakan maniestasi kegiatan proses pembelajaran baik teori maupun praktek

    untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensi atau kemampuan akademik, sosial,

    dan pribadi dibidang pengetahuan, keterampilan dan sikap serta meningkatkan kinerja peserta

    pelatihan %dosen) dalam tugas atau pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya! Aleh karena

    itu agar tujuan pelatihan dapat diwujudkan, maka pelatihan tersebut harus dilakukan dengan

    mengikuti langkahlangkah tertentu dan sistematis!

    6dapun tujuan pelatihan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah untuk

    meningkatkan proesionalitas dosen STIKes di #awa Tengah, sehingga dosen tersebut mampu

    melakukan penelitian ilmiah dalam pengembangan proesi berupa karya ilmiah penelitian dan

    penulisan artikel ilmiah! 9an mampu menghasilkan produk berupa laporan hasil penelitian

    dan artikel yang siap dipublikasikan!

    6dapun tujuan "elatihan dan "engembangan , antara lain > %1) Meningkatkan

    penghayatan jiwa dan ideology, %&) Meningkatkan produkti+itas kerja, %0) Meningkatkan

    kualitas kerja, %4) Meningkatkan ketetapan peren*anaan sumber daya manusia, %/)

    Meningkatkan sikap moral dan semangat kerja, %) Meningkatkan rangsangan agar pegawai

    mampu berprestasi se*ara maksimal, %() Meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja, %-)

    Menghindarkan keusangan %obsolescence) dan %2) Meningkatkan perkembangan pribadi

    pegawai!

    (http://jurnal.um.ac.id/inde,.php/>/article/*iew/%).

    2.2.1.% &an'aat Pe#ati$an

    "elatihan sebagai alat untuk mengembangkan sumber daya manusia diharapkan dapat

    memberikan manaat yang mengarah pada peningkatan pola ikir, tingkah laku, pengetahuan,

    dan keterampilan sumber daya manusia pelatihan! 9engan demikian pelatihan diharapkan

    dapat memberikan manaat perubahan dalam prestasi kerja sesuai dengan tujuan organisasi!

    http://jurnal.umk.ac.id/index.php/JAM/article/view/8http://jurnal.umk.ac.id/index.php/JAM/article/view/8
  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    21/89

    04

    Siagian %&''/>1-01-/) mengemukakan bahwa manaat penyelenggaraan pelatihan

    bagi kampus setidaknya terdapat tujuh manaat yang dapat di petik, yaitu> %1) "eningkatan

    produkti+itas kerja kampus sebagai keseluruhan, %&) Terwujudnya hubungan yang serasi

    antara atasan dan bawahan, %0) Terjadinya proses pengambilan keputusan yang lebih *epat

    dan tepat, %4) Meningkatkan semangat kerja seluruh tenaga kerja, %/) Mendorong sikap

    keterbukaan manajemen, %) Memperlan*ar jalanya komunikasi yang eekti, dan %()

    "enyelesaian konlik se*ara ungsional!

    Sedangkan menurut 6tmodiwirio %&''/>40) manaat diklat dapat dilihat dari dua sisi

    yakni manaat bagi indi+idu %peserta diklat) dan manaat bagi organisasi! Manaat diklat bagi

    indi+idu %peserta diklat) meliputi> %1) menambah wawasan, pengetahuan tentang

    perkembangan organisasi baik se*ara internal maupun eksternal, %&) menambah wawasan

    tentang perkembangan lingkungan yang semangat mempengaruhi kehidupan organisasi, %0)

    menambah pengetahuan bidang tugasnya, %4) menambah keterampilan dalam meningkatkan

    pelaksanaan tugasnya, %/) meningkatkan kemampuan berkomunikasi antar semua, %)

    meningkatkan kemampuan menangani emosi, dan %() meningkatkan pengalaman memimpin!

    Selanjutnya manaat diklat bagi organisasi meliputi> %1) menyiapkan petugas untuk

    menduduki jabatan yang lebih tinggi dari jabatan semula, %&) penyesuaian terhadap

    perubahan yang terjadi dilingkungannya, %0) merupakan landasan untuk pengembangan

    selanjutnya, %4) meningkatkan kemampuan berproduksi, %/) meningkatkan kemampuan

    organisasi untuk men*iptakan kolaborasi dan jejaring kerja!

    Menurut Simamora %&''>-() manaat pelatihan antara lain> %1) meningkatkan

    kuantitas dan kualitas produkti+itas, %&) mengurangi waktu belajar yang diperlukan pegawai

    untuk men*apai standar yang dapat diterima, %0) men*iptakan sikap, loyalitas, dan kerjasama

    yang lebih menguntungkan, %4) memenuhi kebutuhan peren*anaan sumber daya manusia, %/)

    membantu pegawai mengembangkan kepribadian!

    5erdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa manaat pelatihan bagi

    peserta sangatlah besar, karena dapat meningkatkan kemampuan kinerja melalui peningkatan

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    22/89

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    23/89

    0

    training=yaitu program in house training yang dikoordinasikan oleh dosen dan karyawan

    sebuah lembaga pendidikan dan di selenggarakan di dalam asilitas pelatihan di kampus!

    "rogram ke dua adalah off3side training yaitu pelatihan yang diadakan jauh dari kampus dan

    disponsori oleh asosiasi proessional, institusi pendidikan, atau dinas pendidian!

    Setiap teknik pelatihan akan memberikan hasil yang maksimal apabila digunakan

    se*ara benar, dengan mengikuti dua langkah>pertama menentukan apa yang harus diajarkan,

    edua memilih metode tertentu yang paling sesuai! Mempertimbangkan pilihan teknik mana

    yang akan dipakai> %1) kebutuhan dan sasaran pelatihan< %&) sumber daya pelatihan! 6pakah

    lembaga memiliki sejumlah sumber daya untuk menjadi asilitator, atau harus mengambil

    dari luar< %0) sumber dayafinancial.

    b! Metode "elatihan 6n35he3ob

    Menurut alipour, at al %&''2>/) pelatihan on3the3job adalah pelatihan yang

    berlangsung di lingkungan kerja yang sebenarnya untuk membekali karyawan dengan

    pengetahuan dan keterampilan khusus! "engetahuan dan keterampilan yang disajikan selama

    on3the3job se*ara langsung berhubungan dengan persyaratan pekerjaan! Teknikjob instruksi,

    rotasi kerja, pembinaan dan pelatihan magang adalah bentuk umum dari on3the3job training

    method. 5erkaitan dengan pelatihan dosen, ilosoi dasar on3the3job training adalah para

    dosen belajar melalui pengamatan terhadap rekanrekan kerja atau kepala kampus dalam

    melakukan pekerjaan dan men*oba untuk meniru perilaku mereka!

    6tmodiwiryo %&''/>41) mengemukakan beberapa teknik dalam 6n35he3ob 5raining=

    meliputi Coa*hing, rotasi pekerjaan, magang %apprenti*eship), pelatihan jabatan, dan

    internship, *oa*hing atau pembimbingan adalah melatih dosen yang dilakukan oleh dosen

    berpengalaman atau oleh atasan yang bertanggung jawab kepada bawahannya!

    ?otasi pekerjaan bertujuan memperluas wawasan dosen yang dapat diperoleh melalui

    lingkungan pekerjaanya, sedangkan program magang %apprenticeship) diran*ang untuk

    tingkat keahlian yang lebih tinggi! "rogram magang *enderung lebih mengarah kepada

    pendidikan (education) dari pada pelatihan dalam hal pengetahuan untuk melakukan suatu

    keahlian atau suatu rangkaian pekerjaan yang saling berhubungan! "rogram magang

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    24/89

    0(

    memadukan pelatihan dan pengalaman pada pekerjaan dengan instruksi yang diperoleh di

    dalam ruang kampus untuk subyek tertentu!

    Tehnik yang lain adalah pelatihan jabatab yaitu pelatihan yang melibatkan seorang

    *alon pegawai se*ara langsung dibawah seorang pemimpin %yang bertugas sebagai seorang

    pembimbing) seorang *alon pegawai tersebut dijadikan sebagai pembantu pimpinan!

    Sedangkan internship pelatihan dalam kerja dilaksanakan dengan kombinasi %gabungan

    pembelajaran dalam kampus sesuai dengan kegiatan yang terprogram %ren*ana

    pembelajaran)!

    "elatihan yang sering digunakan di kalangan dunia pendidikan sekarang ini adalah

    off3the3job training. Sehingga dosen harus meninggalkan pekerjaannya selama mengikuti

    pelatihan! $al ini dapat menghambat kegiatan pembelajaran yang seharusnya diampu oleh

    dosen, dan pelatihan off3the3job selama ini terkendala pada pemerataan pelatihan bagi dosen

    mengingat jangkauan pelatihan terbatas! Aleh karena itu pelatihan yang akan dikembangkan

    dalam penelitian ini, diran*ang agar tidak menghambat kegiatan pembelajaran dan

    dilaksanakan pada hari dimana para peserta tidak melaksanakan kegiatan pembelajaran di

    kampus yakni pada hari untuk kegiatan M=M"!

    2.2.2 Pen"i"ikan "an Pe#ati$an )!ik#at*

    "endidikan menurut Kneller dalam 3utie %&''&)>

    'ducation in its broadest sense is an+ act or e,perience that has a formati*e effect on

    the mind= character= or ph+sical abilit+ of an indi*idual ?. and in its technical sense

    education is the process b+ which societ+ deliberatel+ transmits is accumulatednowledge= *alues and sill from one generation to another through institutions.

    ang artinya bahwa pendidikan dalam arti luas adalah setiap tindakan atau pengalaman yang

    memiliki eek membentuk baik pikiran, karakter maupun kemampuan isik seseorang1()

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    25/89

    0-

    Sebuah @ommitedi 6merika Serikat yang beranggotakan para ahli pendidikan yang

    terhimpun dari berbagai uni+ersitas, seperti> 5enyamin S! 5loom dari 8ni+er*ity o Chi*ago()!

    9alam hal manajemen pelatihan ini ada tiga %0) tahapan yang harus dilaksanakan

    dalam setiap tahapan diklat yaitu> %1) tahapan analisis kebutuhan diklat %assessment phase),

    %&) tahapan implementasi program diklat %implementation phase), dan %0) tahapan e+aluasi

    program diklat %e*aluation phase)!

    Kegiatan "elatihan merupakan siklus kegiatan berkelanjutan yang terdiri atas> %1)

    6nalisis kebutuhan pelatihan, %&) "eren*anaan program pelatihan, %0) "enyusunan bahan

    pelatihan, %4) "elaksanaan pelathian, %/) "enilaian pelatihan %$aris, &'11>/)!

    Sependapat dengan 6bdurrahman, Simamora %&'14>() menegaskan bahwa diklat,

    adalah> %1) serangkaian aktiitas yang diran*ang untuk meningkatkan berbagai keahlian,

    pengetahuan, pengalaman, dan perubahan sikap, %&) merupakan pen*iptaan lingkungan

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    30/89

    40

    tertentu dimana para pegawai dapat memperoleh atau mempelajari sikap, kemampuan,

    keahlian, pengetahuan dan perilaku yang se*ara spesiik berkaitan dengan pekerjaan, dan %0)

    berkenaan dengan perolehan keahlian tertentu yang diarahkan untuk membantu pegawai!

    2.2.2.1 Tujuan Pen"i"ikan "an Pe#ati$an )!ik#at*

    5erkaitan dengan tujuan diklat, Simamora %&'14>() menegaskan bahwa program

    diklat selalu diren*anakan untuk pen*apaian tujuantujuan seperti> pengembangan pribadi,

    pengembangan proesional, peme*ahan masalah tindakan remedial, peningkatan moti+asi,

    dan lain sebagainya! Tujuan utama diklat adalah untuk memperoleh per*akapan khusus yang

    diperlukan oleh guru dalam melaksanakan tugas seharihari, dan oleh karenanya langkah

    utama yang perlu dilakukan adalah bagaimana agar program diklat yang men*akup> program

    isi diklat pelatihan, metodologi serta peralatan pelatihan dapat tersedia se*ara memadai guna

    mendukung ter*apainya tujuan pelatihan!

    Sudjana %&'''>4/) merekomendasikan 0 jenis diklat, yakni> pre3ser*ice training= in3

    ser*ice training= danpost3ser*ice training. 9iklatpre3ser*ice training= merupakan pelatihan

    yang seringkali diselenggarakan oleh instansi pemerintah guna mempersiapkan tenaga yang

    akan dipekerjakan di lingkungannya! #adi diklat yang diberikan bersiat pembekalan, agar

    mereka dapat melaksanakan tugas yang nantinya akan dibebankan kepada mereka< 9iklat in3

    ser*ice training, merupakan kegiatan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan

    kemampuan para pegawai yang telah bekerja pada instansi tersebut, dengan tujuan untuk

    meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan< sedangkanpost3ser*ice training=

    merupakan program pelatihan yang dilaksanakan organisasi termasuk instansi pemerintah

    untuk membantu dan mempersiapkan karyawan dalam menghadapi pension! %Moses, &'1&)

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    31/89

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    32/89

    4/

    2.2.2.( Ana#isa Ke-utu$an Pe#ati$an

    6nalisa kebutuhan adalah upaya untuk mengetahui keterampilan kerja spesiik yang

    dibutuhkan, menganilisis keterampilan dan kebutuhan *alon yang akan dilatih, dan

    mengembangkan pengetahuan khusus yang terukur! 6nalisis kebutuhan pelatihan merupakan

    penentuan sarana program pelatihan se*ara sistematis yang didasarkan pada analisis

    organisasi, analisis pekerjaan dan analisis perorangan atau indi+idual! 6nalisis kebutuhan

    pelatihan meliputi> Materi pelatihan, saranaprasarana, media pelatihan, biaya, manajemen

    pelatihan, program dan S9M %"eserta dan instruktur pelatihan)!

    6tmodiwiryo %&''/>-() mengatakan bahwa analisis kebutuhan pelatihan adalah

    penentuan perbedaan antara keadaan yang nyata (actual conditions)= dan kondisi yang

    diinginkan diinginkan dalam kerja manusia, suatu organisasi atau kelompok organisasi dalam

    pengertian, pengetahuan, keterampilan, dan sikapJ! Selanjutnya 6tmodiwiryo %&''/>-()

    mengatakan bahwa analisis kebutuhan pelatihan akan dilaksanakan jika terjadi deeisiensi

    pada pengetahuan, keterampilan, dan sikapJ!

    2.2.2. !esain Peren/anaan Progra0 Pe#ati$an

    "eren*anaan program pelatihan menurut $ardjana %&''1>04), adalah ran*angan yang

    akan dijadikan pedoman atau a*uan pada waktu melaksanakan pelatihanJ! "eren*anaan

    merupakan proses pelaksanaan ungsi manajerial, yang dimulai dengan menentukan tujuan

    dan kerangka kerja untuk men*apai tujuan se*ara eekti dan eisien! Menurut 8sman

    %&''->') "eren*anaan adalah sejumlah kegiatan yang ditentukan sebelumnya untuk

    dilaksanakan pada suatu periode tertentu dalam rangka men*apai tujuan yang telah

    ditetapkanJ!

    7attah %&'11>42) menyebutkan ada tiga kegiatan dalam peren*anaan yaitu> %1)

    perumusan tujuan yang ingin di*apai, %&) pemilihan program untuk men*apai tujuan, dan %0)

    identiikasi dan pengerahan S9M yang jumlahnya terbatasJ!

    Sedangkan peren*anaan program penelitian menurut Mujiman %&'11>4) merupakan

    kegiatan meren*anakan program pelatihan se*ara menyeluruh! Kegiatan peren*anaan

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    33/89

    4

    pelatihan se*ara menyeluruh! Kegiatan peren*anaan pelatihan pada umumnya adalah sebagai

    berikut> %1) menetapkan pengelola dan sta pembantu program pelatihan, %&) menetapkan

    tujuan pelatihan, %0) menetapkan bahan ajar pelatihan, %4) menetapkan metodemetode yang

    akan digunakan, %/) menetapkan alat bantu pelatihan, %) menetapkan *ara e+aluasi pelatihan,

    %() menetapkan tempat dan waktu pelatihan, %-) menetapkan instruktur pelatihan, %2)

    menyusun ren*ana kegiatan dan jadwal pelatihan, %1') menghitung anggaran yang

    dibutuhkan! ?en*ana pelatihan harus dire+iew berulang kali dengan melibatkan berbagai

    narasumber, baik pada tataran substanti+e maupun teknis penyelenggaraan pelatihan!

    Menurut ?ajasekar dan Khan %&'10> 02) agar sebuah program pelatihan dapat

    memberikan moti+asi kepada peserta pelatihan, maka tujuan dan sasaran program

    pelatihannya harus jelas, sehingga peserta pelatihan tertarik untuk mengikuti program

    pelatihan yang ditawarkan! Aleh karena itu penyusunan program pelatihan hendaknya

    mempertimbangkan aktor dan komponenkomponen pelatihan yang ada, supaya

    menghasilkan desain pelatihan yang dapat dilaksanakan se*ara eisien dan eekti!

    $amalik %&''4>04) menyebutkan ada ( %tujuh) aktor yang dapat dijadikan sebagai

    pertimbangan untuk menetapkan isi program pelatihan, %1) kebutuhan, %&) *ara

    penyelenggaraan pelatihan, %0) biaya pelatihan, %4) hambatanhambatan yang mungkin

    terjadi, %/) penetapan peserta pelatihan, %) asilitas pelatihan dan %() pengawasan pelatihanJ!

    5erdasarkan pendapat tersebut, maka peren*anaan pelatihan harus diran*ang se*ara

    sistematis, karena akan dijadikan pedoman atau a*uan pada waktu melaksanakan pelatihan!

    Aleh karena itu dalam meran*ang peren*anaan pelatihan harus memperhatikan beberapa

    aspek kebutuhan pelatihan, antara lain memperhatikan pihakpihak yang terlibat dalam

    pelatihan, tujuan yang akan di*apai, materi, pelatihan, metode, sarana yang diperlukan,

    pedoman pelatihan, buku panduan instruktur, panduan peserta pelatihan, dan e+aluasi

    pelatihan!

    2.2.2. Penge0-angan &o"e#

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    34/89

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    35/89

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    36/89

    42

    Kamil %&'1'>12) mengatakan bahwa e+aluasi program pelatihan merupakan kegiatan

    untuk menilai seluruh kegiatan pelatihan dari awal sampai akhir, dan hasilnya menjadi

    masukan bagi pengembangan pelatihan selanjutnyaJ! 9alam kegiatan ini akan diketahui baik

    aktoraktor yang sempurna dan harus dipertahankan maupun titiktitik lemah pada setiap

    komponen dan langkahlangkah setiap kegiatan yang telah dilaksanakan! Selain itu dalam

    proses e+aluasi bukan hanya sekedar menilai hasil tetapi juga menilai proses pelatihan yang

    telah dilakukan, sehingga akan diperoleh gambaran menyeluruh dan obyekti dari kegiatan

    pelatihan yang telah dilkukan!

    Menurut Chaudhery %&'14>L e+aluasi dilakukan untuk membantu pengelola,

    pegawai, dan sumber daya manusia proessional untuk membuat keputusan tentang program

    program dan metodemetode tertentuJ! E+aluasi dimulai dengan sebuah identiikasi yang

    jelas, tujuan atau hasil yang diharapkan dari program pelatihan dengan berokus pada tujuan

    dan hasil! E+aluasi pelatihan memiliki ungsi sebagai pengendalian proses dan hasil program

    pelatihan sehingga dapat dijamin suatu program pelatihan yang sistematis, eekti, dan

    eisien! E+aluasi pelatihan merupakan suatu proses untuk mengumpulkan data dan inormasi

    yang diperlukan dalam program pelatihan dan lebih diokuskan pada peninjauan kembali

    proses pelatihan dan menilai hasil pelatihan serta dampak pelatihan yang dikaitkan dengan

    kinerja S9M!

    "enilaian diarahkan untuk mengontrol keter*apaian tujuan pelatihan, dan tara

    penguasaan materi pelatihan oleh peserta, dan dapat memberikan gambaran tentang tingkat

    keberhasilan peserta, hambatanhambatan yang ada, kelemahankelemahan dan kekuatan

    kekuatan yang dirasakan! "enilaian pelatihan dapat dilakukan sebelum dan sesudah

    pelaksanaan pelatihan!

    Selanjutnya Sri+asta, et al %&'1&>-) mengatakan bahwa e+aluasi pelatihan dapat

    dilakukan melalui 4 tingkat e+aluasi program pelatiham Kirkpatri*k! Model ini telah

    dideinisikan pada tahun 12/2 oleh 9onald 3! Kirkpatri*k dalam serangkaian artikel dan

    journal pelatihan pengembangan yang mun*ul di 6S! 9ikenal dengan nama 5he "our e*els

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    37/89

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    38/89

    /1

    kemampuan proesionalitas mereka! 9an untuk mengetahui apakah seorang peserta telah

    memahami dengan baik materi pelatihan yang diikutinya dilakukan pengujian sebelum dan

    sesudah pelatihan (pree3test dan post3test) dengan materi yang sama atau tidak jauh berbeda

    sehingga hasilnya dapat dibandingkan! #ika terdapat peningkatan skor hasil posttest

    dibandingkan dengan preetest maka peserta tersebut telah memiliki pemahaman yang lebih

    baik sebagai dampak mengikuti pelatihan!

    %* E4a#uasi e#ati$an level%5Behavior

    E+aluasi le+el 0 dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh perubahan yang terjadi

    pada diri peserta pada saat dia kembali kelingkungan pekerjaanya setelah mengikuti

    pelatihan, khususnya perubahan pada peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap!

    Menurut Kirkpatri*k, pertanyaan kritis pada e+aluasi ini adalah dalam perubahanperubahan

    dalamjob3beha*ior apa saja yang terjadi setelah pegawai mengikuti pelatihan tertentu

    8ntuk menjawab pertanyaan tersebut, menurutnya ada tiga hal yang harus

    diperhatikan yakni pertama, sekembalinya peserta pelatihan ke tempat tugas tidak dapat

    merubah beha*iorsampai dia memperoleh kesempatan untuk melakukannya, kedua, sangat

    sukar untuk memprkirakan kapan perubahan itu akan terjadi, dan ketiga, bisa jadi

    menerapkan pengetahuan dan keterampilan barunya dalam pekerjaan seharihari

    sekembalinya dari pelatihan, namun kemudian tidak melakukannya lagi!

    (* E4a#uasi e#ati$anlevel (5Results

    E+aluasi pelatihan le+el 4 merupakan e+aluasi yang paling penting sekaligus paling

    sulit dilakukan, yaitu sejauh mana pelatihan yang dilakukan memberikan dampak atau hasil

    (esults) terhadap peningkatan kinerja ekspeserta, unit kerja, maupun perusahaan se*ara

    keseluruhan!

    E+aluasi pelatihan dalam penelitian ini menga*u pada e+aluasi pelatihan Kirkptri*k

    yang meliputi e+aluasi pada le+el 1 sampai le+el 0! E+aluasi pada le+el 4 tidak dilakukan

    mengingat diperlukan waktu yang terlalu panjang untuk mengukurnya!

    5erdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahw ada tiga tipe pengawasan, yaitu> %1)

    pengawasan pendahuluan, diran*ang untuk mengantisipasi adanya penyimpangan dari

    standar atau tujuan dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap kegiatan tertentu

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    39/89

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    40/89

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    41/89

    /4

    pembelajaran, %() mendapatkan sumbersumber pembelajaran, %-) melaksanakan diklat, %2)

    E+aluasi terhadap spesiikasi pelaksanaan tugas!

    9alam setiap langkah dari model pelatihan yang dikembangkan edler selalu

    die+aluasi untuk memberikan umpan balik:saran! "erputaran ini bertujuan untuk melihat

    keunggulan dan kelemahan dari pelatihan yang telah dilaksanakan, apakah masih perlu

    diadakan perbaikan atau memang sudah sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh

    organisasi!

    3angkah pertama yang ter*akup didalamnya adalah komponen yag disebut dengan

    front3end anal+sis! Itulah, mengapa kita harus repotrepot maju lebih dulu dengan desain

    sampai kita memiliki beberapa jaminan yang memiliki sebuah kesepakatan dalam masalah

    itu, pelatihan tersebut adalah respon terhadap masalah tersebut, dan respon tersebut tidak

    akan membuktikan!

    Aleh karena itu dalam pelaksanaan latihan dengan model ini hendaknya dilaksanakan

    se*ara berurutan demi tahap demi tahap! Karena ke sembilan tahap tersebut merupakan

    rangkaian kegiatan yang saling berkesinambungan!

    -. &o"e# Penge0-angan Strategi Pe#ati$an )% #angka$*

    Atto dan =laser %dalam Kamil, &'1'>11) mengatakan bahwa model pengembangan

    strategi pelatihan merupakan model pelatihan yang terdiri dari lima langkah antara lain,

    pertama menganalisis masalah pelatihan, kedua merumuskan dan mengembangkan tujuan

    tujuan pelatihan, ketiga memilih bahan pelatihan media belajar, meode dan teknik pelatihan,

    keempat menyusun kurikulum dan unit, mata latih, dan topk pelatihan, dan kelima menilai

    hasil pelatihan!

    /. &o"e# E0at angka$

    Crone dan $unter %12-') dalam bukunya from the field3tested participator+ acti*is

    for trainingsJ sebagaimana dikemukakan oleh kamil %&'1'>11) merupakan bahwa model

    pelaksanaan pelatihan terdiri atas empat langkah %model empat langkah)! 3angkah pertama

    adalah mempersiapkan kelompok belajar, langkah kedua mengidentiikasikan kebutuhan

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    42/89

    //

    belajar dan analisis tujuan pelatihan, langkah ketiga memilih dan mengembangkan metode

    serta belajar, langkah keempat menilai pelaksanaan dan hasil penilatihan!

    ". &o"e# A!!IE )&o"e# angka$*

    Model pelatihan 699IE mun*ul pada tahun 122'an yang dikembangkan oleh ?eiser

    dan MAllenda! Salah satu ungsi 699IE adalah menjadi pedoman dalam membangun

    perangkat dan struktur program pelatihan yang eekti, dinamis dan mendukung kinerja

    pelatihan itu sendiri, sehingga dapat membantu penyelenggara dan instruktur pelatihan dalam

    pengelolaan pelatihan dan pembelajaran! Model tersebut digambarkan sebagai berikut!

    =ambar &!0 Konsep Model "elatihan 699IE Molenda, M, "ershing, #! 6!

    %&''0)

    =ambar di atas menunjukkan bahwa langkahlangkah dalam 699IE tersususn

    berurutan namun leksibel! Kegiatan dilakukan dari satu tahap ke tahap berikutnya, tetapi

    dapat kembali ke tahap proses sebelumnya! 5ran*h %&''2> &) Mengatakan bahwa A!!' is

    cron+m for nal+Ce= !esign= !e*elop= mplement= and '*aluate= !!' is a product

    de*elopment conceptJ! %699IE adalah sebuah 6kronim dan 6nalisis, 9esain,

    "engembangan, Implementasi, dan E+aluasi, 699IE adalah konsep pengembangan produk)!

    Selanjutnya 5ran*h %&''2> 0) mengatakan bahwaJ !!' adopts an input3procces3output

    (6) paradigm as awa+ to complete is phate. 5he result of adopting an 6 paradigm is a

    la+ered concurren approach to !!' phaseJ!

    "iskuri*h %&''2> 14) mengatakan bahwa model 699IE dapat digunakan pada

    kegiatan pelatihan dalam jabatan %on the jon training), pelatihan pendampingan %mentoring)

    dan kegiatan non pelatihanJ! Model 699IE terdiri dari / tahap siklus pengembangan yakni>

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    43/89

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    44/89

    /(

    9alam program pelatihan, materi pelatihan merupakan aktor penting dalam kegiatan

    pelatihan! $am.a %&'1&>&2) mengatakan bahwa when good content is matched with an

    appropriate design= e*en the most cmplec, documents become appealing= credible= and eas+

    to read. n fact= studies ha*e shown that using the right design elements can ha*e a positi*e

    impact on how well readers understand the materialJ %ketika isi materi pelatihan sesuai

    dengan desain bahkan dokumen yang paling kompleks menjadi menarik, kredibel dan mudah

    dipahami oleh peserta pelatihan)!

    Sementara "iskuri*h %&''2>4) menjelaskan bahwa pelatih hendaknya bersiat

    kredibel, mengikuti paduan yang ada, mampu menjelaskan tujuan pelatihan dengan baik,

    memahami dasardasar *ara belajar orang dewasa, mengembangkan hubungan dengan peserta

    pelatihan, serta melibatkan peserta pelatihan dalam pelatihan, mampu membimbing peserta

    pelatihan dengan baik dan leksibel!

    Tahap ketiga model 699IE adalah de*elopment! Tahap ini merupakan proses

    mewujudkan ran*angan menjadi kenyataan! ?an*angan manajemen pelatihan dikembangkan

    dengan dasar konsep model 699IE! Satu langkah penting dalam tahap pengembangan adalah

    uji *oba sebelum diimplementasikan! Tahap uji *oba ini memang merupakan bagian dari

    salah satu langkah 699IE, yaitu e+aluasi! 3ebih tepatnya e+aluasi ormati, karena hasilnya

    digunakan untuk memperbaiki sistem manajemen pelatihan yang sedang kita kembangkan!

    Tahap ke empat model 699IE adalah implementation! Tahap kegiatan ini meliputi

    rangkain kegiatan pelaksanaan program yang berpedoman pada hasil analisis kebutuhan,

    desain pelatihan, dan pengembangan program pelatihan! Implementasi pelatihan adalah

    langkah nyata untuk menerapkan manajemen pelatihan dalam kegiatan pelatihan, agar

    pelatihan berjalan sebagaimana mestinya!

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    45/89

    /-

    Tahap ke lima model 699IE adalah e*aluation! Tahap ini merupakan kegiatan

    penilaian terhadap pelaksanaan program pelatihan, meliputi penilaian terhadap model

    pelatihan, program pelatihan, dan sikap peserta pelatihan!

    "ike %&''&>&'/) mengatakan bahwa, e+aluasi program pelatihan diperlukan untuk

    mendapatkan umpan balik pelaksanaan program pelatihan! Aleh karena itu kegiatan e+aluasi

    tidak hanya dilakukan pada akhir kegiatan pelatihan saja, tetapi juga dilakukan pada tahap

    tahap tertentu terutama pada kegiatan uji *oba yang dilakukan dengan tujuan untuk

    kebutuhan perbaikan atau re+isi!

    Modelmodel pelatihan yang diuraikan diatas menggambarkan adanya keragaman dan

    perbedaan dari berbagai model pelatihan, keragaman maupun perbedaan antara satu model

    pelatihan dengan model pelatihan yang lain lebih terletak pada sisi pendekatan pembelajaran

    dan pengorganisasian pelatihannya, namun pada prinsipnya memiliki tujuan yang sama yakni

    meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap para peserta latihan!

    2.2.% &anaje0en Tentang 8E&

    Setiap organisasi memiliki kebutuhan! Setiap organisasi memilki tujuan dan untuk

    men*apai tujuan tersebut membutuhkan sesuatu! Kebutuhan tersebut bisa berupa kebutuhan

    isik, inan*ial, maupun sumberdaya manusia! 8ntuk mengidentiikasinya, perlu kita lakukan

    dengan *ara yang tepat, salah satunya adalah melalui CEM %@ritical '*ent >odels) yang

    digagas oleh 3eonard adler! Abjek yang akan dikaji adalah> %1) untuk menentukan siat

    masalah, dan %&) untuk membantu dalam menentukan apakah pembelajaran adalah solusi

    tepat untuk mengidentiikasi masalah!

    Tahapan pendekatan ran*ang bangun @ritical '*ent >odellatihan, melalui - %delapan)

    tahapan, yaitu> %1) mengidentiikasi kebutuhan organisasi, %&) spesiikasi pelaksanaan

    pembelajaran, %0) mengidentiikasi kebutuhan peserta, %4) menentukan tujuan, %/) memilih

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    46/89

    /2

    kurikulum, %) memilih strategi pembelajaran, %() mendapatkan sumbersumber

    pembelajaran, %-) melaksanakan diklat, %2) E+aluasi terhadap spesiikasi pelaksanaan tugas!

    9alam setiap langkah dari model pelatihan yang dikembangkan edler selalu

    die+aluasi untuk memberikan umpan balik:saran! "erputaran ini bertujuan untuk melihat

    keunggulan dan kelemahan dari pelatihan yang telah dilaksanakan, apakah masih perlu

    diadakan perbaikan atau memang sudah sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh

    organisasi!

    3angkah pertama yang ter*akup didalamnya adalah komponen yag disebut dengan

    front3end anal+sis! Itulah, mengapa kita harus repotrepot maju lebih dulu dengan desain

    sampai kita memiliki beberapa jaminan yang memiliki sebuah kesepakatan dalam masalah

    itu, pelatihan tersebut adalah respon terhadap masalah tersebut, dan respon tersebut tidak

    akan membuktikan!

    Aleh karena itu dalam pelaksanaan latihan dengan model ini hendaknya dilaksanakan

    se*ara berurutan demi tahap demi tahap! Karena ke sembilan tahap tersebut merupakan

    rangkaian kegiatan yang saling berkesinambungan!

    2.2.%.1 Prinsi &anaje0en

    "rinsip manajemen adalah dasardasar atau pedoman kerja yang bersiat pokok yang

    tidak boleh diabaikan oleh setiap manajer:pimpinan! 9alam prakteknya harus diusahakan

    agar prinsipprinsip manajemen tersebut tidak kaku, melainkan harus luwes, yaitu bisa saja

    diubahubah sesuai dengan kebutuhan! "rinsipprinsip manajemen tersebut, men*akup>

    a. "embagian kerja yang berimbang< 9alam membagibagikan tugas dan jenisnya kepada

    semua kerabat kerja, seorang manajer hendaknya bersiat adil, yaitu harus bersikap

    sama baik dan memberikan beban kerja yang berimbang!

    b! "emberian kewenangan dan rasa tanggung jawab yang tegas dan jelas %a) peren*anaan %planning), %b) pengorganisasian %organiCing), %0)

    pengawasan %controlling), dan %4) pelaksanaan %acti*ating)

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    48/89

    1

    %0) Menurut Koont. dan AN9onnel %1221) dalam The "rin*iples o ManagementJ,

    proses dan ungsi manajemen terbagi menjadi> %1) peren*anaan %planning), %&)

    pengorganisasian %organiCing), %0) pengawasan %controlling), dan %4) pengarahan

    %directing)!

    5erdasarkan berbagai pendapat ahli di atas, dapat penulis tegaskan bahwa manajemen

    memiliki ungsiungsi peren*anaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan

    pengawasan, sebagaimana berikut!

    1) 7ungsi peren*anaan(4) menyatakan bahwa manajemen pendidikan adalah manajemen

    kelembagaan yang bertujuan untuk menunjang kelembagaan dan penyelenggaraan pengajaran

    dan mata pelajaran! Manajemen merupakan suatu proses yang melibatkan semua ungsi

    manajemen dari dua orang atau kelompok dalam usaha men*apai tujuan yang ditetapkan

    se*ara eekti dan eisien! Manajemen berkaitan dengan proses peren*anaan,

    pengorganisasian, kepemimipinan dan pengendalian yang di dalamnya terdapat upaya dari

    seluruh anggota organisasi untuk men*apai tujuan yang telah di tetapkan bersama!

    "roses manajemen melibatkan ungsiungsi pokok yang ditampilkan oleh seorang

    pimpinan %manajer), yaitu> peren*anaan (planning), pengorganisasian %organiCing),

    memimpin %leading)=dan pengawasan %controlling)! Aleh karena itu manajemen diartikan

    sebagai proses meren*ana, mengorganisasi, memimpin, dan mengendalikan upaya organisasi

    dengan segala aspeknya agar tujuan organisasi ter*apai se*ara eekti dan eisien %7attah,

    &'11>1)!

    "engertian di atas dapat dipahami bahwa manajemen pendidikan adalah penerapan

    ilmu manajemen dalam dunia pendidikan, berkenaan dengan pengelolaan proses pendidikan

    yang meliputi proses peren*anaan, pengorganisasian, memimpin, mengendalikan, tenaga

    pendidikan, dan sumber daya pendidikan untuk men*apai tujuan pendidikan yang telah

    ditetapkan!

    Kegiatan "elatihan merupakan siklus kegiatan berkelanjutan yang terdiri atas> %1)

    6nalisis kebutuhan pelatihan, %&) "eren*anaan program pelatihan, %0) "enyusunan bahan

    pelatihan, %4) "elaksanaan pelathian, %/) "enilaian pelatihan< %"ont, 1221 dalam $aris

    &'11>/)!

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    51/89

    4

    2.2.%.( 9ungsi &anaje0en Pe#ati$an

    Manajemen pelatihan dalam konteks yang lebih luas memiliki dimensi tentang

    bagaimana pengelolaan pelatihan supaya bisa berjalan dengan baik dan berhasil se*ara eekti

    dan eisien! Manajemen pelatihan se*ara konsep bisa diartikan sebagai proses peren*anaan,

    pengorganisasian, penggerakan dan e+aluasi terhadap kegiatan pelatihan dengan

    memanaatkan aspekaspek pelatihan untuk men*apai tujuan pelatihan se*ara eekti dan

    eisien!

    "elatihan yang eekti dan eisien merupakan pelatihan yang berorientasi pada proses,

    dimana organisasi tersebut dapat melaksanakan programprogram yang sistematis untuk

    men*apai tujuan dan hasil yang di*ita*itakan! Sehingga dapat meninghasilkan sumber daya

    manusia yang meningkat pengetahuannya, keterampilan, dan terjadi perubahan sikap yang

    lebih mandiri! Keeektian pelatihan akan mempengaruhi kualitas kinerja sumber daya

    manusia %S9M) yang dihasilkannya! Sehingga eekti tidaknya pelatihan dapat dilihat dari

    dampak pelatihan bagi organisasi untuk men*apai tujuannya!

    Manajemen %>anagement) merupakan proses pendayagunaan bahan baku dan sumber

    daya manusia untuk men*apai tujuan yang ditetapkan %$enry %&'14>4)!

    Menurut 6maliyyah %&'10>) pelatihan dapat dipandang sebagai suatu system

    manajemen! "elatihan sebagai suatu sistem manajemen dapat dilihat dengan pendekatan

    input3prosses3output! Sebagai input3n+a adalah *alon peserta, tenaga pengajar, administrator,

    dana, sarana, prasarana, kurikulum, bukubuku, perpustakaan, laboratorium dan alatalat

    pembelajaran baik perangkat keras maupun perangkat lunak! rocess3n+a meliputi mengelola

    diklat, mengelola program pelatihan, mengelola kegiatan pelatihan dengan menggunakan

    berbagai metode! 6utput3n+a adalah lulusan yang kompetensi kerjannya mengalami

    kemajuan sesuai dengan standar kemajuan yang di harapkan!

    Menurut Isman %&''/>&4) tujuan utama model yang dikembangkan berdasar pada

    bagaimana meren*anakan, mengembangkan, melaksanakan, menge+aluasi, dan mengatur

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    52/89

    /

    kegiatan agar berjalan sesuai dengan tujuan! Isman memandang pelatihan sebagai bagian dari

    input3procces dan out3put. Sebagai input meliputi identiikasi kebutuhan, tujuan, metode,

    media pembelajaran dan bahan e+aluasi! Sebagai langkah procces melibatkan prototype

    pengujian, mendesain ulang instruksi, dan kegiatan pelatihan, serta langkah output

    melibatkan pengujian dan analisis hasil!

    "endapat senada dikemukakan oleh Edmonds %1224>/() bahwa konsep pendekatan

    sistem manajemen dapat di*irikan pada paradigmainput D procces D output, komponen yang

    ter*akup dalaminputadalah analisis kebutuhan terhadap S9M %yang meliputi *alon peserta

    dan instruktur), saranaprasarana! Tempat pelatihan, dan dana! Komponen yang ter*akup

    dalam pro**es merupakan kegiatan ungsiungsi manajemen pelatihan yang meliputi> desain

    ran*angan model pelatihan, pengembangan model, pelaksanaan pelatihan dengan bimbingan,

    e+aluasi dan tindak lanjut!

    Sedangkan komponen yang ter*akup dalam output adalah ter*apainya kompetensi

    yang telah ditetapkan berupa produk hasil pelatihan! 9engan demikian kualitas

    penyelenggaraan pelatihan sangat bergantung kepada eekti+itas sistem itu, sedangkan

    berjalannya system sangat ditentukan oleh proesionalitas berbagai pihak yang terlibat dalam

    pelatihan!

    "ada dasarnya mengelola pelatihan %>anaging training) tidak ada bedanya dengan

    mengelola proyek yang sudah kita kenal selama iniJ %9aryanto dan 5intoro! &'14>11)! 9aur

    >anaging 5rainingdapat digambarkan sebagai berikut>

    =ambar &!4 9asar Manajemen "elatihan

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    53/89

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    54/89

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    55/89

    -

    dari pimpinan organisasi! "impinan sekedar memberikan garis besar, dan selanjutnya

    karyawan dapat menjalankan tugas dengan mengendalikan yang dilakukan sendiri juga!

    6gar teknik 9elphi berdaya guna, pedoman berikut sebaiknya diikuti>

    1) Inormasi yang memadai diberikan kepada para pakar untuk melakukan suatu

    pertimbangan yang beralasan! Maka dari itu, kepada para pakar disodorkan data historis

    yang telah dikumpulkan dan dianalisis statisti* rele+an yang telah dibuat, seperti pola

    penyusunan sta dan trend produktiitas!

    &) 6jukan jenis pertanyaan yang mampu dijawab oleh seorang manajer unit! 8mpamanya

    alihalih menanyakan segala kebutuhan staffing= tanyakan kemungkinan persentase

    peningkatan staffing= atau hanya menanyakan antisipasi peningkatan dalam kelompok

    karyawan kun*i seperti manajer pemasaran dan insinyur!

    0) #angan mensyaratkan presisi! 5iarkan para pakar untuk membulatkan gambaran, dan

    berikan kesempatan kepada meraka untuk menunjukkan tingkat keyakinan mereka

    terhadap gambaran yang mereka prediksi!

    4) Mempertahankan pelaksanaan sesederhana mungkin, khususnya hindari pertanyaan yang

    tidak perlu!

    /) "astikan berbagai klasiikasi karyawan dan ketentuan lainnya dipahami dengan *ara yang

    sama oleh semua pakar!

    ) Men*ari dukungan dari manajemen pun*ak dan para pakar untuk proses 9elphi dengan

    menunjukkan seberapa baik prakiraan bakal menguntungkan organisasi dan unit operasi

    yang ke*il, dan bagaimana proses ini akan mempengaruhi proitabilitas dan produkti+itas

    tenaga kerja!5erdasarkan rekomendasi 1& prinsip umum diklat, terdapat enam %) prinsip

    manajemen yang meliputi> %1) pembagian kerja biar ada kejelasan tentang siapa, mangerjakan

    apa, sehingga kelompok peserta akan lebih berhasil guna dan berdaya guna, karena baik *ara

    kerjanya, %&) disiplin ketaatan kepada peraturan yang telah disepakati bersama dan kesadaran

    peserta yang tinggi untuk bertanggungjawab akan tugastugasnya, sangat menentukan

    keberhasilan manajemen, %0) kesatuan perintah perlu ada untuk menghindari

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    56/89

    2

    kesimpangsiuran, %4) kesatuan arah kesepakatan tentang tujuan merupakan hal yang mampu

    mengikat dan men*egah perselisihan kelompok peserta, %/) mengutamakan kepentingan

    bersama di atas kepentingan pribadi, %) rantai berjenjang dan gawang kendali manajemen

    dilakukan bertingkattingkat dan merupakan mata rantai berjenjang!8sman %&''->0/)

    7ungsi dan posisi teori pada dasarnya sangat tergantung pada tujuan penelitian

    %research of objeci*es)!9ilihat dari basi* penelitian, paling tidak ada - %delapan) tipe tujuan

    penelitian5 %1) to e,plore %berusaha untuk pengembangan awal), %&) to describe %untuk

    menggambarkan realitas sosial se*ara apa adanya), %0) to e,plain % menjelaskan hubungan

    kausal enomena sosial), %4) to understand %memahami enomena sosial se*ara mendalam),

    %/) to predict %melakukan ramalan kejadian tertentu di masa mendatang), %) to change

    %melakukan inter+ensi sosial), %() to e*aluate %memonitor program inter+ensi sosial atau

    menilai), dan %-) to acses social impact %mengindentiikasi kemungkinan konsekuensi:

    dampak so*ial kebudayaan)!

    5anyak ahli berpendapat tentang arti, tujuan dan manaat pelatihan, namun dari

    berbagai pendapat tersebut pada prinsipnya tidak jauh berbeda! Sikula dalam Sumantri

    %&'''>&) mengartikan pelatihan sebagai> proses pendidikan jangka pendek yang

    menggunakan *ara dan prosedur yang sistematis dan terorganisir! "ara peserta pelatihan akan

    mempelajari pengetahuan dan keterampilan yang siatnya praktis untuk tujuan tertentuJ!

    %Sumantri,&'''>&)

    Siat khas dari metodemetode pengawasan eed ba*k %umpan balik) adalah bahwa

    dipusatkan perhatian pada hasilhasil historikal, sebagai landasan untuk mengoreksi tindakan

    tindakan masa mendatang! 6dapun sejumlah metode pengawasan eed ba*k yang banyak

    dilakukan oleh dunia bisnis yaitu>

    1) 6nalysis 3aporan Keuangan %"inancial #tatement nal+sis)

    &) 6nalisis 5iaya Standar %#tandard @ost nal+sis)!

    0) "engawasan Kualitas %Eualit+ @ontrol)

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    57/89

    ('

    4) E+aluasi $asil "ekerjaan "ekerja %'mplo+ee erformance '*aluation)

    2.2.(Integrate" 8riti/a# E4ent &o"e# )I8E&*

    Setiap organisasi memiliki kebutuhan! Setiap organisasi memilki tujuan dan untuk

    men*apai tujuan tersebut membutuhkan sesuatu! Kebutuhan tersebut bisa berupa kebutuhan

    isik, inan*ial, maupun sumberdaya manusia! 8ntuk mengidentiikasinya, perlu kita lakukan

    dengan *ara yang tepat, salah satunya adalah melalui CEM %@ritical '*ent >odels) yang

    digagas oleh 3eonard adler! Abjek yang akan dikaji adalah> %1) untuk menentukan siat

    masalah, dan %&) untuk membantu dalam menentukan apakah pembelajaran adalah solusi

    tepat untuk mengidentiikasi masalah!6sumsi tersebut di atas ada di dalam CEM, dan semua model dibangun berdasarkan

    asumsi tersebut! 6pakah organisasi se*ara umum tidak akan memberikan pelatihan %sebagai

    bentuk berbeda dari pendidikan atau pengembangan) ke*uali ada kebutuhan yang lebih

    spesiik! Sampai kebutuhan tersebut *ukup terklariikasi, maka tidak akan bisa kebutuhan

    tersebut beralih ke langkah berikutnya! Sebagai designer, hal ini akan menge*ewakan! 6da

    *ara untuk beralih ke akti+itas yang lebih tradisional dalam mendesai kerja yang harus

    dilakukan dengan pembelajaran!Model CEM yang penulis maksud, sebagaimana terdeskripsi

    pada gambar &!/ berikut>

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    58/89

    (1

    =ambar &!/ Model Criti*al E+ent Integrated

    Sumber >adler %&'1&)

    Melihat gambar &!/ di atas, nampak bahwa tahapan pendekatan ran*angbangun

    @ritical '*ent >odel latihan, melalui - %delapan) tahapan, yaitu> %1) mengidentiikasi

    kebutuhan organisasi, %&) spesiikasi pelaksanaan pembelajaran, %0) mengidentiikasi

    kebutuhan peserta, %4) menentukan tujuan, %/) memilih kurikulum, %) memilih strategi

    pembelajaran, %() mendapatkan sumbersumber pembelajaran, %-) melaksanakan diklat, %2)

    E+aluasi terhadap spesiikasi pelaksanaan tugas!

    9alam setiap langkah dari model pelatihan yang dikembangkan edler selalu

    die+aluasi untuk memberikan umpan balik:saran! "erputaran ini bertujuan untuk melihat

    keunggulan dan kelemahan dari pelatihan yang telah dilaksanakan, apakah masih perlu

    diadakan perbaikan atau memang sudah sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh

    organisasi!

    3angkah pertama yang ter*akup didalamnya adalah komponen yag disebut dengan

    front3end anal+sis! Itulah, mengapa kita harus repotrepot maju lebih dulu dengan desain

    sampai kita memiliki beberapa jaminan yang memiliki sebuah kesepakatan dalam masalah

    itu, pelatihan tersebut adalah respon terhadap masalah tersebut, dan respon tersebut tidak

    akan membuktikan!

    2.2. Strategi Penge0-angan e#ati$an ene#itian !osen

    2.2..1 Penge0-angan &o"e# Pe#ati$an

    5eberapa model pelatihan banyak dikembangkan dalam berbagai kegiatan pelatihan,

    pemilihan model tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa model tersebut tidak rumit,

    sederhana dan mudah dipahami dengan mempertimbangkan aktoraktor yang

    mempengaruhi transer pelatihan yakni desain, karakteristik diri indi+idu peserta %eisiensi

    diri dan restensi pelatihan), dan lingkungan kerja %Helada, at all, &''(>&-0)!

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    59/89

    (&

    Sebagai sebuah proses, pengembangan model pelatihan bukanlah suatu program yang

    dapat dibuat seketika! amun memerlukan waktu, intensitas, rekuwensi, bersiat contionus

    dan melibatkan berbagai elemen yang harus dikelola se*ara benar! 6gar model

    pengembangan berorientasi pada produk, menurut =ustason dan 5an*h %&''&>0') maka ada

    empat asumsi yang harus dipenuhi yakni %1) produk pelatihan tersebut merupakan produk

    yang diperlukan, %&) produk pelatihan yang dikembangkan merupakan produk yang

    diperlukan, bukan dipilih dari bahan yang ada, %0) kelayakan suatu produk yang dihasilkan

    didasarkan hasil uji *oba dan re+isi, dan %4) produk yang dikembangkan harus dapat dipakai

    oleh berbagai lembaga penyelenggara pelatihan!

    5erdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa dalam pengembangan model

    pelatihan, produk yang dihasilkan adalah produk yang didasarkan pada analisis kebutuhan

    dari peserta pelatihan, sederhana, mudah dipahami, dan dapat dipakai oleh berbagai lembaga

    penyelenggara pelatihan, produk yang dikembangkan telah diuji*obakan dan di+alidasi serta

    telah dilakukan perbaikan sebelum diimplementasikan!

    9engan mengadopsi tahapantahapan model ICEM dan model 699IE yang dikemas

    dalam kerangka pikir I"A %inputpro*essoutput) sebagai bagian dari manajemen pelatihan,

    maka dalam penelitian ini dikembangkan diklat penelitian dan penulisan artikel ilmiah

    dengan strategi pendampingan! Model hasil pengembangan selanjutnya diharapkan dapat

    menjembatani dosen untuk mengatasi kesulitan selama ini dalam meneliti dan menulis artikel

    ilmiah, sehingga pada gilirannya nanti para dosen dapat meneliti dan menulis artikel ilmiah

    se*ara mandiri dan berkelanjutan sebagai bagian dari pengembangan keproesiannya!

    a. :akekat Pen"a0ingan )Mentor*

    Menurut 9aniel %&''> /) pendamping %mentor) adalah seorang indi+idu dengan

    keahliannya dapt membantu mengembangkan karir mentee! Seorang pendamping %mentor)

    sebagai instruktur yang memberikan saran untuk meningkatkan kinerja dan pengembangan

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    60/89

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    61/89

    (4

    mentee, mampu menunjukkan rasa tanggung jawab untuk mentoring, mampu membangun

    hubungan yang baik dan proessional, simpatik, dosen yang baik, mampu memberikan saran

    dan instruksi tanpa mengganggu, dan negasiator yang baik!

    M*kimm at al %&''(>/) mengatakan bahwa seorang mentor yang baik harus memiliki

    karakteristik yang dapat membantu mereka dalam kegiatan mentoring! 6ntara lain> memiliki

    keterampilan interpersonal yang baik, objekti+itas, dapat menjadi panutan, leksibilitas,

    menghormati rekan, memiliki kompetensi, praktis relektis, sikap tidak mengan*am,

    asilitator pembelajaran, memungkinkan pengembangan inisiati dan kemandirian, bersiat

    terbuka, mampu melakukan pendekatan, per*aya diri dan sadar diri, ad+okasi, tulus,

    komitmen yang tinggi, mamahami berbakat untuk peran, pemahaman tingkat kompetensi

    mentee, memahami kesulitan yang ditimbulkan oleh transisi ke akuntabilitas proessional

    pribadi, memahami kesulitan mengintegrasikan ke dalam lingkungan kerja baru, dan

    kemampuan untuk membantu mentee!

    Menurut 9aniel %&''>(-) agar dapat melakukan pendampingan %mentoring) dengan

    baik, seorang mentorharus memahami peran dan memenuhi karakteristik sebagai mentor

    antara lain> dapat bertindak sebagai panutan yang berpengalaman, memberikan dorongan, dan

    dukungan moral, memberikan kebijaksanaan, saran, nasihat, bimbingan, bertindak sebagai

    sponsor dalam organisasi proessional, mendukung jaringan, membantu dengan na+igasi

    pengaturan proessional, membangun struktur, mampu memasilitasi pengembangan

    proessional, dan mendorong dengan tepat untuk memasilitasi pertumbuhan!

    /. Pengertian Pen"a0ingan )mentoring*

    Kamil %&'1'> 12) mengemukakan bahwa pendampingan adalah suatu kegiatan yang

    dilakukan seseorang yang bersiat konsultati, interakti, komunikati, moti+ati, dan

    negosiati! Konsultati yang dimaksud adalah pendamping maupun yang didampingi bisa

    berkonsultasi dalam meme*ahkan masalah bersamasama akti, komunikati maksudnya

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    62/89

    (/

    adalah apa yang disampaikan pendamping atau yang didampingi dapat dipahami bersama

    %persamaan pemahaman), moti+ati maksudnya pendamping harus dapat menumbuhkan

    keper*ayaan diri dan dapt memberikan semangat:moti+asi, dan negosiasi maksudnya

    pendamping dan yang didampingi mudah melakukan penyesuaian!

    "endampingan %mentoring) menurut Megginson %122/>10) adalah bantuan langsung

    oleh salah satu orang ke orang lain dalam membuat transisis yang signiikan dalam

    pengetahuan, bekerja atau berpikir! Menurut 3oue dan 3o %&'10> /&) pendampingan

    %mentoring) merupakan komponen penting dari pelatihan dalam ilmuilmu dasar dan klinis

    karena meningkatnya kompleksitas yang terkait dengan membangun karier! Murrell %&''(> &)

    pendampingan %mentoring) adalah hubungan kolaborasi antara dua atau lebih indi+idu yang

    mendukung karir dan : atau pengembangan pribadi sepanjang karir seseorang!

    ". Proses Pen"a0ingan )Mentoring*

    Gong dan "remkumar %&''(> 1) menyatakan bahwa, prosesmentoringadalah proses

    belajar dengan membantu seseorang melalui hubungan timbal balik yang dibangun dengan

    berokus pada pen*apaian dukungan emosional yang merupakan elemen kun*i! 9alam proses

    mentoring, mentees mengembangkan dan belajar berbagai pengetahuan serta keterampilan

    melalui per*akapan dengan mentor berpengalaman yang dapat dimasukkan ke dalam

    pemikiran dan praktek mereka! Sebagai perbandingan, bimbingan atau pembinaan dengan

    pemberian bantuan akademik dan proessional di bidang tertentu yang berokus pada

    kompetensi!

    "roses pendampingan disebut juga proses mentoring adalah suatu proses dimana

    seorang pendamping %mentor) melakukan pendampingan : pembimbingan %mentee atau

    mentees atau peserta pelatihan) agar mampu melakukan kegiatankegiatan yang merupakan

    bagian dari tugas yang harus dikerjakan untuk memperoleh suatu pemahaman dan

    pengetahuan yang lebih mendalam tentang materi yang sedang dilatihkannya!

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    63/89

    (

    M*kimm, at all %&''(>0) menyatakan bahwa>

    5he mentoring procces is underpinned b+ the *alues and principles: (1) realiCing that

    people can change and want to grow= (2) understanding how people learn= (&)

    recogniCing indi+idual dieren*es, %4) empowering throught personal and

    professional de*elopment= () encouraging capabilit+= () de*eloping competence= ()encouraging collaboration not competition= (%) searching for new ideas= theories and

    nowledge= (9) reflecting on past e,periences as a e+ to understanding= (10) looing

    forward (refle,ion) and de*eloping the abilit+ to transfer learning and appl+ it in new

    situations= and (11) realiCing that we can create our own meaning of mentoring.

    Sebagai seorang mentorharus memahami tiga kriteria mentor, yakni %1)preparing for

    the role of a mentor=%&) de*elop enterprise mentoring relationships= dan %0)support othersF

    de*elopment with enterprise mentoring (http://www.ioee.co.u :2).

    "ada tahappreparing for the role of mentor= seorang mentor harus> %1) memahami

    keterampilan dan peralatan yang dibutuhkan oleh mentor %&) menyadari bagaimana

    mengembangkan keterampilan mereka sendiri, dan %0) memahami persyaratan hokum dan

    etika dari mentoring!

    "ada tahap de*elop enterprise mentoring relationship, seorang mentor harus> %1)

    dapat memastikan mentees memahami apa yang bisa mereka harapkan, %&) dapat

    men*iptakan suatu lingkungan dimana mentees akan merasa nyaman, dan %0) mampu

    berkomunikasi se*ara eekti dengan mentees!

    Sedangkan pada tahap support othersF de*elopment with enterprise mentoring,

    sebagai mentor anda harus> %1) dapat membantu menteesmengidentiikasi kebutuhan riil dan

    prioritas! %&) dapat mendorong menteesuntuk mengembangkan per*aya diri, pemahaman dan

    keterampilan untuk memenuhi tujuan pribadi dan bisnis mereka, dan %0) dapat membantu

    mentessmengelola program kegiatan untuk mengembangkan, pemahaman, keterampilan dan

    keper*ayaan diri mereka!

    Aleh karena itu agar proses mentoringdapat berjalan dengan baik maka diperlukan

    tiga tahapan manajemen dalam mentoring! akni peren*anaan program, pelaksanaan program

    dan e+aluasi program %M*kimm at al &''(>&')! "ada tahap peren*anaan program, dilakukan

    http://www.ioee.co.uk/http://www.ioee.co.uk/
  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    64/89

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    65/89

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    66/89

    (2

    Menurut "eraturan Menteri "endidikan asional ?epublik Indonesia omor 1 Tahun

    &''( Tentang Standar Kualiikasi 6kademik dan Kompetensi guru dan dosen, adapun

    ma*amma*am kompetensi yang harus dimiliki oleh tenaga guru dan 9osen antara lain>

    kompetensi pedagogik, kepribadian, proesional dan sosial yang diperoleh melalui

    pendidikan proesi!

    9alam a*uan penilaian kinerja dosen disebutkan tujuh ungsi dosen, yaitu> %1) dosen

    sebagai educator %pendidik), %&) dosen sebagai peneliti, %0) dosen sebagai pengabdi kepada

    masyarakat, %4) dosen sebagai adiministrator, %/) dosen sebagai pemimpin % leader), %) dosen

    sebagai ino+ator dan %() dosen sebagai moti+ator! Sebagai pendidik seorang dosen

    berkewajiban mengajar: membimbing mahasiswa minimal 1& sks persemester atau

    membimbing mahasiswa sebanyak setara & sks setiap minggunya! Sebagai peneliti dosen

    bertugas memanajemeni penelitian, meliputi> peren*anaan, pelaksanaan, pelaporan hasil

    penelitian! $asil penelitian akan menambah ilmu pengetahuan, juga dapat diabdikan untuk

    kemaslahatan masyarakat!

    Sebagaimana telah dijelaskan pada bagian pendahuluan bahwa tujuan penelitian ini

    adalah untuk mendiskripsikan model pelatihan penelitian dan penulisan artikel bagi dosen

    STIKes yang sudah dilaksanakan selama ini, untuk mengembangkan model pelatihan

    penelitian dan penulisan artikel yang layak untuk diterapkan pada dosen STIKes dengan

    berbasis pendampingan, dan untuk mendapatkan model pelatihan penelitian dan penulisan

    artikel berbasis pendampingan hasil pengembangan layak bagi dosen untuk meningkatkan

    proesionalitas! "engembangan model pelatihan penelitian dan penulisan artikel berbasis

    pendampingan sangat penting untuk dilakukan, mengingat selama ini kegiatan pelatihan

    penelitian dan penulisan artikel yang dilakukan di #awa Tengah belum memanaatkan proses

    pendampingan yang mendalam!

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    67/89

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    68/89

    -1

    $asil penelitian menyimpulkan bahwa aspek bermasalah dari mentoring antara lain,

    mentor tidak membantu atau sedikit kesadaran akan pentingnya system mentoring yang

    layak, mentoring hanya sebagai sarana men*ai penghasilan tambahan bagi tutor sebagai

    mentor, dan solusi yang diharapkan untuk menangani masalah ini antara lain, penekanan dari

    sistem mentoring harus berada dalam nproses mentoring bukan pada masalah administrasi,

    harus ada seminar bagi tutor yang menjadi mentor pelatihan, harus disusun datar seleksi

    kriteria untuk menjadi mentor!

    2.2..2 Pe#ati$an Pene#itian "engan Strategi Pen"a0ingan )Mentoring*

    "elatihan berbasis pendampingan %mentoring) merupakan suatu kegiatan peningkatan

    kompetensi peserta pelatihan dengan bantuan pendampingan %mentor) selama mengikuti

    pelatihan! "elatihan pendampingan tersebut dilaksanakan dengan memberikan petunjuk,

    arahan atau bimbingan kepada peserta pelatihan agar mahami materi pelatihan dengan baik

    dan dapat menyelesaikan tugastugas yang harus diselesaikan peserta selama mengikuti

    pelatihan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan! 9alam kegiatan pelatihan berbasis

    pendampingan terjadi interaksi dinamis antara peserta pelatihan dengan instruktur

    pendamping %mentor) untuk se*ara bersamasama menghadapi beragam tantangan!

    Salah satu aktor yang sering dilupakan pada program pelatihan penelitian tindakan

    kampus dan penulisan artikel bagi dosen adalah pendampingan! Model pelatihan penelitian

    tindakan kampus dan penulisan artikel dengan pendampingan akan jauh lebih eekti dari

    pada pelatihan dalam jumlah besar dengan bentuk pengarahan tanpa pendampingan!

    "endampingan dalam program pelatihan tersebut dapat diartikan sebagai tindak lanjut dari

    pelatihan yang telah diberikan oleh instruktur utama, melalui interaksi yang terusmenerus

    antara instruktur pendamping %mentor) dengan peserta pelatihan sampai peserta pelatihan

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    69/89

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    70/89

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    71/89

    -4

    kurangnya tingkat propinsi, %/) berpengalaman menulis artikel jurnal dan telah diterbitkan

    oleh lembaga jurnal nasional atau internasional!

    "roses mentoring pada pelatihan penelitian dan penulisan artikelnilmiah adalah suatu

    proses dimana seorang pendamping %mentor) melakukan pendampingan:pembimbingan

    se*ara indi+idu atau kelompok terhadap orang yang didampingi %peserta pelatihan) agar

    mampu melakukan kegiatankegiatan yang merupakan bagian dari pada tugas yang harus

    dikerjakan untuk memperoleh suatu pemahaman dan pengetahuan yang lebih mendalam

    tentang materi yang sedang dilatihkan pada saat itu!

    =ambar &! Skema "roses "endampingan %Mentoring) "ada "elatihan "enelitian

    Instruktur

    Pesert

    a

    Peserta Pesert

    a

    Proses Monitoring Fase Pertama

    Inst

    Pen

    d

    Inst

    Pen

    d

    Inst

    Pen

    d

    Kelas

    A

    Kelas B Kelas

    C

    Proses Monitoring Fase Kedua

    Inst

    Pen

    d

    Inst

    Pen

    d

    Inst

    Pen

    d

    Kelas

    A

    Kelas B Kelas

    C

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    72/89

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah) Rev Hal

    73/89

    -

    9osen merupakan tenaga ungsional akademik yang diberi tugas melaksanakan

    Tridarma perdosenan tinggi meliputi, pendidikan dan pengajaran< penelitian dan pengabdian

    kepada masyarakat! Menurut pendapat tersebut dosen merupakan seorang pendidik! 9osen

    merupakan jabatan ungsional bukan struktural, sehingga tugas itu akan melekat pada

    wewenang dan tanggung jawabnya sampai dengan seorang dosen pensiun!

    9osen wajib memiliki kompetensi unggulan terutama penguasaan ilmu pengetahuan

    dan teknologi melalui akti+itas yang rele+an dengan pengembangan sumber daya manusia,

    sehingga kemampuan dan kinerja dapat pula meningkat u =raha %&''1>-1)! 9engan Tri

    9harma maka dosen dapat memadukan pendidikan 7ormal %pendidikan lanjut) dan non

    ormal %pelatihan, magang, seminar, penataran), didukung pula oleh Mamusung %&''/>101),

    bahwa upaya peningkatan mutu dosen dapat dilakukan jika dosen terlibat dalam pendidikan

    lanjutan, "elatihan dan magang serta Seminar dan penataran! Sejalan dengan itu pula Megary

    dan 9ean ?iduwan %&''2>21) menyebutkan bahwa dosen wajib mengembangkan dan

    memanaatkan kemampuan proesionalnya, sehingga dapat meningkatkan kinerja dalam

    melaksanakan tugas ungsional, karena pendidikan masa datang menuntut ketrampilan

    pendidikan yang berkualitas tinggi! Selanjutnya dalam penelitian $ill %&''0>41) menemukan

    bahwa mutu dosen memiliki pengaruh yang paling kuat dalam proses perkuliahan disamping

    kondisi kampus ataupun mutu presentasi +isual! #elaslah bahwa mahamahasiswa

    membutuhkan dosen yang bermutu, dan untuk men*apainya dibutuhkan implementrasi

    strategi pengembangan sumber daya manusia sesuai dengan +isi misi organisasi!

    9alam penelitian 6lahloo, et al %&''/>//) menyatakan bahwa aktoraktor yang

    menghambat implementasi strategi di perdosenan tinggi antara lain adalah kurangnya

    peren*anaan strategi yang tepat, aktor politik yang berhubungan dengan distribusi

    kekuasaan, ketidaksesuaian program pelatihan sta perdosenan tinggi, alokasi sumber daya

    yang tidak *ukup, serta tidak *ukup karyawan yang berhubungan dengan +isi dan misi! 9an

    untuk men*apai mutu dosen dengan kompetensi yang diharapkan, maka aktoraktor

  • 7/26/2019 Bab II-revisi Tgl 21 Des 2015..(Revisi Penelitian Lain Menggantikan Warna Merah)