22
12 BAB II TEORI UMUM TENTANG ZAKAT A. Sejarah Zakat Perintah wajib zakat turun di Madinah pada bulan Syawal pada tahun keduan hijrah Nabi SAW. Kewajibannya terjadi setelah kewajiban puasa Ramadhan dan zakat fitrah. Zakat mulai diwajibkan di Madinah karena masyarakat Islam sudah mulai terbentuk, dan kewajiban ini dimaksudkan untuk membina masyarakat muslim yakni sebagai bukti solidaritas sosial, dalam arti bahwa orang kaya yang berzakat yang patut masuk dalam barisan kaum beriman. Adapun ketika umat Islam masih berada di Makkah. Allah SWT, sudah menegaskan dalam Al-Qur’an tentang pembelanjaan harta yang belum dinamakan zakat, tetapi berupa kewajiban infaq, yaitu bagi mereka yang mempunyai kelebihan wajib membantu yang kekurangan, besarnya tergantung kepada kerelaan masing-masing, yang tentunya kerelaan itu berkaitan erat dengan kualitas iman yang bersangkutan. 1 Selama tiga belas tahun di Makkah, kaum muslimin didorong untuk manginfakkan harta mereka buat fakir, miskin, budak, namun sebelum ditentukan nishab dan berapa kewajibannya zakatnya, juga belum diketahui apakah telah diorganisasi pengumpulan dan penyalurannya. Yang jelas, kaum muslimin awal memberikan sebagian harta mereka untuk kepentingan Islam. Abu Bakar r.a. misalnya, memerdekakan sejumlah budak setelah membeli mereka dengan harga mahal. Periode Madinah ditentukan nishab dan jumlah kewajiban zakat administrasi, pengumpulan dan penyalurannya. Zakat turun di madinah memberikan rincian sistematik tentang kewajiban zakat. Bahkan ceramah Rasulullah di madinah setelah hijrah berisi juga kewajiban zakat dan Infaq. Rasulullah pernah mengirim Ala al-Hadrami ke Bahrain dan Amr ke Oman pada tahun 8 H, Muadz ke Yaman pada tahun 9 H. 1 Muhammad, Zakat Profesi Wacana pemikiran dalam Fiqih Kontemporer, (Jakarta: Salemba Diniyah, 2002), hlm 16.

BAB II TEORI UMUM TENTANG ZAKAT A.library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/33/jtptiain-gdl-s1... · Sejarah mencatat bahwa sejak Rasulullah SAW ... dan penerapan zakat sebagaimana

  • Upload
    vocong

  • View
    217

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TEORI UMUM TENTANG ZAKAT A.library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/33/jtptiain-gdl-s1... · Sejarah mencatat bahwa sejak Rasulullah SAW ... dan penerapan zakat sebagaimana

12

BAB II

TEORI UMUM TENTANG ZAKAT

A. Sejarah Zakat

Perintah wajib zakat turun di Madinah pada bulan Syawal pada tahun

keduan hijrah Nabi SAW. Kewajibannya terjadi setelah kewajiban puasa

Ramadhan dan zakat fitrah. Zakat mulai diwajibkan di Madinah karena

masyarakat Islam sudah mulai terbentuk, dan kewajiban ini dimaksudkan

untuk membina masyarakat muslim yakni sebagai bukti solidaritas sosial,

dalam arti bahwa orang kaya yang berzakat yang patut masuk dalam barisan

kaum beriman. Adapun ketika umat Islam masih berada di Makkah.

Allah SWT, sudah menegaskan dalam Al-Qur’an tentang

pembelanjaan harta yang belum dinamakan zakat, tetapi berupa kewajiban

infaq, yaitu bagi mereka yang mempunyai kelebihan wajib membantu yang

kekurangan, besarnya tergantung kepada kerelaan masing-masing, yang

tentunya kerelaan itu berkaitan erat dengan kualitas iman yang bersangkutan.1

Selama tiga belas tahun di Makkah, kaum muslimin didorong untuk

manginfakkan harta mereka buat fakir, miskin, budak, namun sebelum

ditentukan nishab dan berapa kewajibannya zakatnya, juga belum diketahui

apakah telah diorganisasi pengumpulan dan penyalurannya. Yang jelas, kaum

muslimin awal memberikan sebagian harta mereka untuk kepentingan Islam.

Abu Bakar r.a. misalnya, memerdekakan sejumlah budak setelah membeli

mereka dengan harga mahal.

Periode Madinah ditentukan nishab dan jumlah kewajiban zakat

administrasi, pengumpulan dan penyalurannya. Zakat turun di madinah

memberikan rincian sistematik tentang kewajiban zakat. Bahkan ceramah

Rasulullah di madinah setelah hijrah berisi juga kewajiban zakat dan Infaq.

Rasulullah pernah mengirim Ala al-Hadrami ke Bahrain dan Amr ke Oman

pada tahun 8 H, Muadz ke Yaman pada tahun 9 H.

1 Muhammad, Zakat Profesi Wacana pemikiran dalam Fiqih Kontemporer, (Jakarta:

Salemba Diniyah, 2002), hlm 16.

Page 2: BAB II TEORI UMUM TENTANG ZAKAT A.library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/33/jtptiain-gdl-s1... · Sejarah mencatat bahwa sejak Rasulullah SAW ... dan penerapan zakat sebagaimana

13

Dalam banyak riwayat dikisahkan bahwa zakat dari suatu daerah

disalurkan kedaerah itu juga, tidak dibawa ke Madinah. Meski demikian,

beberapa riwayat mengisahkan sebagian zakat ada juga yang dikirim ke

Madinah. Konsep zakat tidak statis, tapi terus dikembangkan oleh Khulafaur

Rasyidin dan para ulama’ setelahnya.2

Dalam soal manajemen, pada awal Islam, ada pengalaman yang

menarik bahwa zakat dikelola oleh pemerintah. Pendapat ini memang dapat

diperdebatkan. Sejarah mencatat bahwa sejak Rasulullah SAW melakukan

migrasi atau hijrah dari Makkah ke Madinah, beliau di posisikan sebagai

Nabi dan Negarawan. Dengan demikian, keberadaan beliau selain pemimpin

agama, juga sebagai pemimpin negara dan pemerintahan. Tidak salah jika

ada orang yang berpendapat bahwa Islam adalah agama dan negara (al-Islam

huwa al-din wa al-daulah).3

Ibadah zakat dapat dipertanggung jawabkan kepada pemerintah,

karena dalam pengamalannya lebih berat di banding ibadah-ibadah yang lain.

Dengan demikian asas ikhlas dan sukarela tetap dominan dalam pelaksanaan

dan penerapan zakat sebagaimana yang berlaku pada masa Rasulullah,

Khulafaur al-Rasyidin dan pemerintahan Islam di belakangnya.

1. Zakat Pada Masa Rasulullah SAW.

Syariat zakat baru diterapkan secara efektif pada tahun kedua

hijriyah. Ketika itu Nabi Muhammad SAW. Telah mengembangkan dua

fungsi yaitu sebagai Rasullullah dan pemimpin umat. Zakat juga

mempunyai dua fungsi yaitu ibadah bagi Muzakki dan sumber utama

pendapatan negara. Dalam pengelolaan zakat, Nabi sendiri turun tangan

memberikan contoh dan operasionalnya.4

2 Adiwarman Aswar Karim, Ekonomi Islam Suatu kajian Kontemporer, ( Jakarta: Gema

Insani Press, 2001), hlm 191 3 Ahmad Rofiq, Fiqih kontekstual:Dari Normatif ke Pemaknaan Sosial, ( Semarang:

Kerjasama pustaka Pelajar Yogyakarta dan LSM Damar, 2004), hlm 299 4 Abdurrahman Qadir, OpCit., hlm 88.

Page 3: BAB II TEORI UMUM TENTANG ZAKAT A.library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/33/jtptiain-gdl-s1... · Sejarah mencatat bahwa sejak Rasulullah SAW ... dan penerapan zakat sebagaimana

14

Tentang prosedur pengumpulan dan pendistribusiannya, untuk

daerah diluar kota Madinah Nabi mengutus petugas untuk mengumpulkan

dan menyalurkan zakat.

2. Zakat Pada Masa Kholifah Abu Bakar.

Kholifah Abu bakar melanjutkan tugas Nabi, terutama tugas-

tugas pemerintahan khususnya dalam mengembangkan sejarah agama

Islam termasuk menegakkan syariat zakat yang telah ditetapkan sebagai

sendi rukun Islam yang penting dan strategis.5

Khalifah memandang masalah ini sangat serius, karena fungsi

zakat sebagai pajak dan sumber utama pendapatan Negara. Pada awal

pemerintahan Khalifah Abu Bakar timbul suatu gerakan yang tidak mau

membayarkan zakatnya kepada Kalifah. Maka khalifah mengambil suatu

kebijaksanaan bahwa golongan yang tidak mau lagi membayar zakat di

hukum telah murtad, maka mereka boleh di perangi.

Ada pengalaman sejarah khalifah Abu Bakar al-Shiddiq r.a.

diamanati menjadi khalifah pengganti Rasulullah SAW dihadapkan pada

situasi dilematis, sehubungan dengan sekelompok rakyat yang tidak mau

menunaikan zakat. Abu Bakar berpendapat keadaan ini tidak bisa

dibiarkan dan harus diselesaikan. Sikap dan langkah politik yang diambil

adalah memerangi orang-orang yang enggan membayar zakat tersebut.

Langkah ini tidak disetujui Umar bin Khattab ra. dengan alasan,

perintah memerangi seseorang itu hanya bisa dibenarkan hingga batas

seseorang belum mengucapkan dua kalimah syahadah. Sementara Abu

bakar beralasan bahwa apabila tindakan pembangkangan mereka untuk

membayar zakat dibiarkan, akan menjadi presiden buruk terhadap

pemahaman Islam.6

5 Ibid, hlm 89. 6 Ahmad Rofiq, Op.Cit, hlm 284.

Page 4: BAB II TEORI UMUM TENTANG ZAKAT A.library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/33/jtptiain-gdl-s1... · Sejarah mencatat bahwa sejak Rasulullah SAW ... dan penerapan zakat sebagaimana

15

Dalam pelaksanaan dan pengelolaannya khalifah Abu Bakar

langsung turun tangan dan mengangkat beberapa tugas (amil zakat),

sehingga pemungutan dan penyaluran harta zakat berjalan dengan baik.

3. Zakat Pada Masa Kholifah Umar Ibn al-Khattab.

Pemungutan dan pengelolaan zakat dalam masa Khalifah Umar

Ibn al-Khattab ini makin diintensifkan, sehingga penerimaan hartazakat

makin meningkat, karena semakin banyak jumlah para wajib zakat dengan

pertambahan dan perkembangan umat Islam di pelbagai wilayah yang

ditaklukan.7

Zakat menurut Umar Ibn al-Khaththab bertujuan untuk merubah

mustahik menjadi Muzakki, Menurut Quraisy Shihab ada tiga landasan

filosofis. Pertama, Istikhlaf (penugasan sebagai Khalifah di bumi). Manusia

sebagai khalifah di bumi mempunyai tugas untuk membagi kesejahteraan

sebagai penjabaran Rahmatan lil ‘Alamin.kedua, solidaritas sosial, manusia

hanya bisa hidup jika bersama dengan individu-individu yang lain.

Ketiga, persaudaran, manusia berasal dari satu keturunan, jadi ada

pertalian darah, dekat atau jauh. Setidaknya ada tiga pola persaudaraan,

yakni persaudaraan sesama muslim (Ukhuwah Islamiyah), persaudaraan

sesama warga negara (Ukhuwah Wathaniyah), persaudaraan sesama umat

manusia (Ukhuwah Insaniyah/ Basyariyah).8

4. Zakat Pada Masa Kholifah Utsman Ibn Affan.

Dalam periode ini, penerimaan zakat makin meningkat lagi,

sehingga gudang Baitul Mal penuh dengan harta zakat. Bagi khalifah

Usman Ibn Affan, urusan zakat ini demikian penting, untuk itu dia

mengangkat pejabat khusus menanganinya yaitu zaid Ibn Tsabit,

sekaligus mengangkatnya mengurus lembaga keuangan Negara

(BaitulMal).

7 Abdurrahman Qadir, Op.Cit, hlm 91. 8 Ibid., hlm 286-287.

Page 5: BAB II TEORI UMUM TENTANG ZAKAT A.library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/33/jtptiain-gdl-s1... · Sejarah mencatat bahwa sejak Rasulullah SAW ... dan penerapan zakat sebagaimana

16

Pelaksanaan pemungutan dan pendistribusian zakat makin lancar

dan meningkat. Harta zakat yang terkumpul segera di bagi-bagikan kepada

yang berhak menerimanya, sehingga tidak terdapat sisa harta zakat yang

tersimpan dalam Baitulmal.9

5. Zakat Pada Masa Kholifah Ali Ibn Abi Thalib.

Ali Ibn Abi Thalib dibaiat menjadi khalifah setelah lima hari

terbunuhnya khalifah Usman Ibn Affan. Sejak awal pemerintahannya, ia

menghadapi persoalan yang sangat kompleks yaitu masalah politik dan

perpecahan dalam masyarakat sebagai akibat terjadinya pembunuhan atas

diri khalifah Usman ibn Affan.

Dalam penerapan dan pelaksanaan zakat, Ali Ibn Abi Thalib

selalu mengikuti kebijaksanaan khalifah-khalifah pendahulunya. Harta

zakat yang sudah terkumpul ia perintahkan kepada petugas supaya segera

mambagi-bagikan kepada mereka ang berhak yang sangat

membutuhkannya, dan jangan sampai terjadi penumpukan harta zakat

dalam Baitul Mal.

B. Pengertian dan Istilah-Istilah yang memiliki arti Zakat

a. Pengertian Zakat.

Perkataan zakat ditinjau dari bahasa, berasal dari kata dasar

(masdar) “zakâ” yang berarti berkah, tumbuh, bersih, baik dan

bertambah.10 Jika diucapkan “Zakat al-Nafaqoh” artinya nafkah tumbuh

dan bertambah jika di berkati. Kata ini juga sering dikemukakan untuk

makna “ thaharoh” (suci). Allah SWT berfirman:

9 Ibid., hlm 92.

10 R. Soegarda Poerbakawatja, Ensiklopedi Islam, (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1999), Cet I, hlm 224

Page 6: BAB II TEORI UMUM TENTANG ZAKAT A.library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/33/jtptiain-gdl-s1... · Sejarah mencatat bahwa sejak Rasulullah SAW ... dan penerapan zakat sebagaimana

17

)٩: الشمس (.قد أفلح من زكّها

Artinya :“ Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu.” (Q.S. As-Syams: 9).11

Kata “ zakat” adakalanya bermakna pujian, seperti dalam firman

Allah SWT:

)٣٢:جملنا ( . تزكّوا أنفسكم فال………

Artinya : “Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci,” (Q.S. An-Najm:32 ).12

Arti “tumbuh” dan “suci” tidak dipakaikan hanya buat kekayaan,

tetapi lebih dari itu juga buat jiwa orang yang menzakatkannya, sesuai

dengan firman Allah SWT:

)١٠٣:ةوالت(… خذ من أمواهلم صدقة تطهرهم وتزكّيهم ا

“Pungutlah dari kekayaan mereka, engkau bersihkan dan sucikan mereka

dengannya.” (QS.9:103).13

Pengertian zakat menurut syara’, berarti adalah hak dan wajib di

keluarkan dari harta. Madzhab Maliki mendefinisikannya dengan “

Mengeluarkan sebagian yang khusus dari harta yang khusus pula yang telah

mencapai nishab (batas kuantitas yang mewajibkan zakat) kepada orang -

orang yang berhak menerimanya. Dengan catatan kepemilikain itu penuh dan

mencapai haul (setahun), bukan barang tambang dan bukan pertanian.”14

11 Soenarjo, dkk, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang: CV. Toha Putra, 1989), hlm

1064 12 Ibid, hlm 854 13 Ibid, hlm 297 14 Dahlan, Abdul Aziz, Ensiklopedi Hukum Islam, (Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve,

1996), hlm. 1985

13

Page 7: BAB II TEORI UMUM TENTANG ZAKAT A.library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/33/jtptiain-gdl-s1... · Sejarah mencatat bahwa sejak Rasulullah SAW ... dan penerapan zakat sebagaimana

18

Madzhab Hanafi mendefinisikan zakat dengan, “menjadikan sebagian

harta yang khusus sebagai milik orang yang khusus”, yang ditentukan oleh

syariat karena Allah SWT.15

Menurut Madzhab Syafi’i, zakat sesuai dengan cara khusus.

Sedangkan menurut madzhab Hambali, zakat ialah hak yang wajib

(dikeluarkan) dari harta yang khusus untuk kelompok yang khusus pula.16

Menurut Masdar Farid Mas’udi memberikan kesimpulan bahwa zakat

cenderung dipahami bukan sebagai konsep keagamaan yang titik pangkalnya

terletak pada komitmen kerohanian, melainkan lebih sebagai konsep

kelembagaan yang bersifat alternatif terhadap konsep-konsep kelembagaan

lain yang sejenis, seperti pajak dan upeti.17

Dari berbagai definisi di atas, jelaslah dapat ditarik satu kesimpulan

bahwa kata zakat dalam pandangan fuqaha, dimaksudkan sebagai

“penunaian”, yakni penuanaian hak dan wajib, yang terdapat dalam harta,

juga dimaksudkan sebagai bagian harta tertentu dan yang diwajibkan Allah

untuk diberikan kepada orang-orang fakir.

Zakat dinamakan shodaqoh karena tindakan itu akan menunjukkan

kebenaran (shidiq) seorang hamba dalam beribadah dan melakukan ketaatan

kepada Allah SWT.

b. Istilah yang dipakai dalam Al-Qur'an yang memiliki arti zakat yaitu :

1. Infaq

Terkadang kata-kata “infaq” dipakai untuk arti “zakat”.

Sebagaimana dinyatakan dalam surat at-Taubah:34 هللا فبشرهم بعذاب والذين يكرتون الذّهب والفضة وال ينفقو ا يف سبيل ا.... ).٣٤:التوبة.(أليم

15 Wahbah Al-Zuhayly, Al-Fiqh Al-Islam Adillatuhu, terj. Agus Effendi dan Bahruddin

Fannany, Zakat kajian Berbagai Madzhab, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1997), hlm. 83. 16 Ibid, hlm 84 17 Masdar F. Mas’udi, Agama Keadilan Risalah Zakat (Pajak0 dalam Islam, (Jakarta:

Pustaka Firdaus, 1991), hlm.105.

Page 8: BAB II TEORI UMUM TENTANG ZAKAT A.library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/33/jtptiain-gdl-s1... · Sejarah mencatat bahwa sejak Rasulullah SAW ... dan penerapan zakat sebagaimana

19

Artinya:“....Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan

menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka (bahwa mereka akan mendapatkan) siksa yang pedih”.18

Zakat disebut infaq karena pada hakikatnya zakat itu penyerahan

harta untuk kebajikan-kebajikan yang diperintahkan Allah SWT.19

2. Shadaqah

Kata “shadaqah” terkadang dipakai untuk kata “zakat”.

Sebagaimana yang dinyatakan dalam surat at-Taubah:60

ءامناالصدقت للفقراء واملسكني والعملني عليها واملؤلّفة قلوم ويف الرقاب . واهللا عليم حكيم. فريضة من اهللا.والغرمني وىف سبيل اهللا وابن السبيل

)٦٠:التوبة(

Artinya: “Sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk dijalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah dan Allah Maha Mengetahui lagi maha Bijaksana.20

Zakat disebut Shadaqah dalam Surat at-Taubah karena memang

salah satu tujuan utama zakat adalah untu mendekatkan diri (taqarrub

kepada Allah SWT.21

Shadaqah termasuk juga amal ibadah sunnah bagi siapa saja yang

mampu menunaikannya untuk menabung amal kebajikan. Kata shadaqah

memang lebih luas pengertiannya dibanding infaq.

Maksud memberikan sesuatu terbatas pada Maliah semata-mata.

Membaca tasbih, tahmid, dan tahlil; perintah kebajikan mencegah

18 Soenarjo dkk,Op.Cit, hlm. 283 19 Didin Hafidhudin, Zakat Dalam Perekonomian Modern, (Jakarta: Gema Insani Press,

2002), hlm. 09 20 Soenarjo dkk, Op.Cit,hlm. 288 21 Didin Hafidhudin, Op.Cit,hlm. 09

Page 9: BAB II TEORI UMUM TENTANG ZAKAT A.library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/33/jtptiain-gdl-s1... · Sejarah mencatat bahwa sejak Rasulullah SAW ... dan penerapan zakat sebagaimana

20

kemungkaran menyingkirkan penghalang di jalan, memberi petunjuk bagi

yang membutuhkannya itu semua adalah termasuk shadaqah. Singkatnya,

segala sesuatu yang mengarah pada kebajikan adalah shadaqah.

Kalau tidak punya sesuatu yang untuk bershadaqah, hendaklah

bekerja agar dapat memberikan manfaat untuk dirinya dan kemudian

mampu pula bershadaqah. apabila tidak mampu bekerja untuk

mendapatkan harta, maka memberikan pertolongan kepada orang-orang

yang memerlukan bantuan karena mengalami kesusahan. Namun apabila

tidak bisa juga cukup berbuat baik dan menahan diri dari pebuatan buruk.

Jadi tidak wajib dengan harta bisa dengan yang lain seperti kejelasan yang

diatas.

3. Hak

Kata “hak” terkadang juga dipakai untuk makna “zakat”.

Sebagaimana yang dinyatakan dalam surat al-An’aam:141.

)١٤١: سورة األنعام.....(وأتوا حقّه يوم حصاده ....

Artinya: “.... dan tunaikanlah haknya di hari memetiknya....”22

Zakat disebut hak, oleh karena memang zakat itu merupakan

ketetapan yang bersifat pasti dari Allah SWT yang harus duiberikan

kepada mereka yang berhak menerimanya (mustahik).23

Sedangkan dalam ilmu fiqih, istilah zakat, shodaqah, infak dan

hak dalam implementasinya memiliki definisi dan titik tekan yang

berbeda dan dapat ditarik kesimpulan bahwa di antara ketiganya ada

unsur kesamaannya, yaitu sama-sama ditekankan oleh Allah dan untuk

dilaksanakan oleh umat muslim. Perbedaan terletak bahwa zakat adalah

22 Soenarjo dkk. Op.Cit, hlm,. 212 23 Didin Hafidhudin, Loc.Cit

Page 10: BAB II TEORI UMUM TENTANG ZAKAT A.library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/33/jtptiain-gdl-s1... · Sejarah mencatat bahwa sejak Rasulullah SAW ... dan penerapan zakat sebagaimana

21

wajib, sedangkan infak, shadaqah dan hak adalah ibadah sunnah sebagai

komplementer daripada zakat.

Bila zakat diatur sedemikian rupa menyangkut siapa, apa,

kapannya, berbeda dengan infaq dan shadaqah yang tidak diatur

sedemikian ketat. Khususnya mengenai infaq dan shadaqah. Memang

keduanya dari segi hukum sama-sama sunnah, tetapi bila kita dari macam

apa yang diberikan, nampak bahwa infaq lebih ditekankan pada aspek

Maliah, sedangkan shadaqah berupa apa saja. Itulah sebabnya dalam Al-

Qur’an shadaqah Maliah dapat diungkapkan melalui kata-kata infaq, tidak

memakai kata shadaqah, justru kata shadaqah banyak dimaksudkan

sebagai zakat. Dalam pada itu shadaqah lebih umum dibanding zakat dan

infaq. Dengan kata lain zakat dan infaq adalah bagian dari pada

shadaqah.24

Oleh karena itu jika pengertian zakat dihubungkan dengan harta

benda, maka menurut ajaran Islam, harta yang dizakati dan berkah

(membawa kebaikan hidup dan kehidupan bagi yang punya harta).

C. Landasan Hukum Zakat

Zakat sebagai ibadah Maliyah Ijtima’iyah (ibadah yang berkaitan

dengan ekonomi keuangan dan kemasyarakatan), merupakan salah satu rukun

Islam yang mempunyai status dan fungsi yang penting dalam syariat Islam.

Kata zakat dalam bentuk ma’rifat disebut pada 32 ayat dalam Al-

Qur’an yang diantaranya 26 kali dalam Al-Qur’an menegaskan kewajiban

zakat bersamaan kewajiban shalat.25

24 Saefudin Zuhri, Zakat Kontekstual, (Semarang: Bima Sejati, 2000), hlm. 23 25 Fuad Abdul Baqy, Al-Mu’jam al-Mufahrasy Li al-fadil Al-Qur’an al-Karim,( Mesir::

Darul Qutub), hlm 331-332

Page 11: BAB II TEORI UMUM TENTANG ZAKAT A.library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/33/jtptiain-gdl-s1... · Sejarah mencatat bahwa sejak Rasulullah SAW ... dan penerapan zakat sebagaimana

22

Adapun dalil-dalil yang menjadi dasar wajibnya zakat dalam Al-

Qur’an diantaranya adalah firman Allah SWT:

)٤٣:ألبقرة(وأقيمواالصلوة وأتواالزكوة وار كعوا مع الرا كعني

Artinya : “ Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’.” (QS. 2:43).26

خذ من أمواهلم صدقة تطهرهم وتزكّيهم ا وصلّ عليهم أنّ صلوتك سكن هلم )١٠٣:التوبة(عليم واهللا مسيع

Artinya : “Ambillah Zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu

membersihkan dan mensucikan mereka dan berdo’alah untuk mereka. Sesungguhnya do’a kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka dan Allah maha mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. 9:103)27

)١٩:ألذاريات(حق للسائل واحملروم ويف أمواهلم

Artinya : “Dan pada harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta-minta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian. (QS. 51:19)28

Di samping yang terdapat daalam Al-Qur’an, kewajiban zakat juga

disebutkan dalam hadits-hadits Nabi SAW yang diantaranya adalah Hadits

yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. Ketika Nabi mengutus Mu’adz bin

Jabbal ke Yaman yang berbunyi :

يمن فقال ادعهمالىل بعث معاذا ا) ص(لنيب ا ن عبا س رضي اهللا عنهما أنابعن

م أن اهللا همِلأَ عهم اطاعوا لذالك ف نإ رسول اهللا فىل شهادة ان ال اله االاهللا واينإم همِلعأم أطاعوا لذالك فه نْإ ف، يف كلّ يوم وليلة،فترض عليهم مخس صلواتِا

( على فقرائهم فترض عليهم صدقة ىف أمواهلم تؤ خذ من أغنيائهم وترداأن اهللا ). البخاريرواه

26 Soenarjo, dkk Op. Cit, hlm 16 27 Ibid, hlm 297-298 28 Ibid, hlm 859

Page 12: BAB II TEORI UMUM TENTANG ZAKAT A.library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/33/jtptiain-gdl-s1... · Sejarah mencatat bahwa sejak Rasulullah SAW ... dan penerapan zakat sebagaimana

23

Artinya : “Dari Ibnu Abbas ra. Sesungguhnya Nabi SAW telah mengutus

Mu’adz bin jabal ke Negeri Yaman, Nabi SAW bersabda: serulah (ajaklah mereka untuk mengakui bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah dan bahwa saya (Muhammad) adalah utusan Allah. Jika mereka menerima itu, maka beritahukanlah bahwa Allah swt telah mewajibkan bagi mereka Shalat lima waktu dalam sehari semalam. Jika hal ini telah mereka taati, sampaikanlah bahwa Allah SWT mewajibkan zakat pada harta benda mereka, yang di pungut dari orang-orang kaya dan diberikan kepada fakir miskin diantara mereka.”29

Dan juga hadist Nabi SAW yang diriwayatkan Imam Muslim dari

Ibnu Umar. Hadist tersebut berbunyi:

ال إبين االسالم على مخس شهادة ان ال اله ): ص(عن ابن عمر قال رسول اهللا . اهللا وأنّ حممدا رسول اهللا وأقام الصالة وايتاء الزكاة واحلج وصوم رمضان

)رواه البخاري(

“Dari Ibnu Umar r.a. Bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: Islam didirikan dari lima sendi yaitu: mengaku bahwa tidak ada Tuhan yang sebenarnya disembah melainkan Allah dan bahwasannya Muhammad itu utusan Allah, mendirikan sholat, mengeluarkan zakat dan puasa di bulan Ramadhan.”30

Selain ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW yang disebutkan di

atas, masih banyak lagi ayat dan hadits yang menjelaskan kewajiban

mengeluarkan zakat, dan bahwa zakat adalah salah satu rukun Islam yang

wajib dilaksanakan oleh oleh orang yang mengaku beragama Islam.

Adapun dalil yang berupa ‘Ijma ialah adanya kesepakatan semua umat

(Ulama) Islam di semua negara bahwa zakat adalah wajib. Bahkan para sahabat

Nabi sepakat untuk membunuh orang-orang yang mengeluarkan zakat.31 Dengan

demikian barang siapa mengingkari wajibnya (kefardhuannya), berarti dia kafir.

29 Imam al Bukhari, Shahih Bukhari, Juz 1, (Mesir: Mustafa, al-Babi al-Halabi, 1933),

hlm 169 30 Ibid, hlm 6 31 Abdurrahman Qadir, Zakat Dalam Dimensi Mahdhoh Dan Sosial, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2001), hlm. 46.

Page 13: BAB II TEORI UMUM TENTANG ZAKAT A.library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/33/jtptiain-gdl-s1... · Sejarah mencatat bahwa sejak Rasulullah SAW ... dan penerapan zakat sebagaimana

24

D. Macam-macam zakat dan orang yang berhak menerimanya.

a. Macam-macam zakat adalah sebagai berikut :

1. Zakat nafs, zakat jiwa yang disebut juga “zakatul fitrah” (zakat yang

diberikan berkenaan demgan selesainya puasa yang difardlukan).32

Waktunya sampai dengan sebelum pelaksanaan shalat ‘Idul Fitri

(boleh ta’jil) selama dalam bulan Ramadhan. Tujuan Zakat Fitrah ini untuk

membesihkan diri orang yang berpuasa, maka sebaiknya dilaksanakan setelah

selessai puasa, meskipun dalam hal ini boleh di ta’jil (dibayarkan dalam bulan

Ramadhan, sementara puasanya belum selesai).33

2. Zakat Mal (harta) adalah bagian dari harta kekayaan seseorang atau badan

hukum yang wajib diberikan kepada orang-orang tertentu setelah

mencapai jumlah minimal tertentu dan setelah dimiliki selama jangka

tertentu.34 Harta yang dikenai zakat yaitu:

a. Emas, perak dan uang.

b. Hasil pertanian, hasil perkebunan, dan hasil perikanan.

c. Hasil pertambangan.

d. Hasil peternakan

e. Hasil pendapatan dan jasa

f. Rikaz.

b. Orang yang berhak menerima zakat.

32 Teungku Hasbi ash-Shidieqy, Pedoman Zakat, (Semarang: PT Pustaka Rizki Putra,

1997), hal. 09. 33 Ahmad Rofiq: Op. Cit, hlm 304 34 M.Abdurrahman, Dinamika Masyarakat Islam dalam Wawasan Fiqih, ( Bandung: PT

Rosdakarya, 2002), hlm 109.

Page 14: BAB II TEORI UMUM TENTANG ZAKAT A.library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/33/jtptiain-gdl-s1... · Sejarah mencatat bahwa sejak Rasulullah SAW ... dan penerapan zakat sebagaimana

25

Ada delapan kategori yang berhak menerima zakat, sebagaimana

ditegaskan dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 60:

انما الصدقات للفقراء واملساكني والعاملني عليها واملؤلفة قلوم ويف الرقاب : التوبة. (واهللا عليم حكيم.هللا والغارمني ويف سبيل اهللا وابن السبيل فريضة من ا

٦٠( Artinya : “ Sesungguhnya shadaqah (zakat) itu hanyalah untuk orang-orang

fakir, orang-orang miskin, penguus-pengurus zakat, para mualaf yang di bujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah, dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana”. (Q.S. At-Taubah: 60).35

Mengenai pengertiannya akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Fakir

Fakir menurut Masdar F. Mas’udi yaitu orang yang secara

ekonomi berada pada garis yang paling bawah.36

Fakir ini tidak ada penghasilan yang cukup untuk memenuhi

kebutuhan pokoknya dalam sehari-hari.

2. Miskin

kelompok ini merupakan kelompok kedua penerima zakat. Orang

miskin adalah orang yang secara ekonomi lebih beruntung dari pada si

fakir akan tetapi secara keseluruhan ia tergolong orang-orang yang masih

tetap kerepotan dalam memenuhi kebutuhan pokok kesehariannya.37

3. Al-Amil

Al-Amil adalah para pekerja yang telah diserahi oleh penguasa atau

penggantinya untuk mengambil harta zakat, mengumpukan, menjaga dan

35 Soenarjo, Op.Cit., hlm 288. 36 Masdar F.Mas’udi, Op.Cit, hlm 148. 37 Ibid, hlm 149.

Page 15: BAB II TEORI UMUM TENTANG ZAKAT A.library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/33/jtptiain-gdl-s1... · Sejarah mencatat bahwa sejak Rasulullah SAW ... dan penerapan zakat sebagaimana

26

memindah-mindahkannya. Sehingga orang yang termasuk memberi minum

dan menggembalanya.

Jika zakat itu ternak. Begitu pula, petugas keamanan, sekretaris,

petugas penimbang, tukang hitung dan perangkat lainnya yang dibutuhkan

untuk pengumpulan dan pembagian zakat. 38

4. Al- Muallaf

Al-Muallaf menurut Abu Ya’la pengarang kitab “Ahkamus

Sulthaniyah”, mencakup dua golongan: golongan muslim dan non

muslim. Mereka ada empat kategori ;

- Mereka yang dijinakkan hatinya agar cenderung menolong kaum

muslimin.

- Mereka yang dijinakkan hatinya agar cendeung untuk membela umat

Islam.

- Mereka yang dijinakkan hatinya agar ingin masuk Islam.

- Mereka yang dijinakkan hatinya dengan diberi zakat agar kaum dan

sukunya tertarik masuk Islam.39

5. Ar-Riqab (para budak)

Riqab artinya adalah orang dengan status budak. Arti riqab secara jelas

menunjuk pada gugusan manusia yang tertindas dan dieksploitasi oleh

manusia lain, baik secara personal maupun struktural. Dalam pengertian ini

dana zakat untuk kategori Riqab akan berarti dana untuk usaha memerdekakan

orang atau kelompok orang yang sedang tertindas dan kehilangan haknya

untuk menentukan arah hidupnya sendiri.40

6. Gharimin

38 Saefudin Zuhri, Zakat Kontekstual, (Semarang: Bima Sejati, 2000), hlm 61. 39 Abu Ya’la, Al-Ahkam al- Sulthaniyah, (Beirut: Dar al-Fikr, 1994), hlm 148. 40 Masdar F. Mas’udi, Op.Cit, hlm 155-156

Page 16: BAB II TEORI UMUM TENTANG ZAKAT A.library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/33/jtptiain-gdl-s1... · Sejarah mencatat bahwa sejak Rasulullah SAW ... dan penerapan zakat sebagaimana

27

Gharimin artinya adalah Orang yang tertindih hutang. Gharim di

bagi menjadi dua macam yaitu: orang yang berhutang untuk kepentingan

sendiri dan untuk kepentingan orang lain.41

7. Fi Sabilillah (orang yang berjuang di jalan Allah)

Pada dasarnya diartikan orang yang berjuang dijalan Allah (untuk

kepentingan Islam) meskipun mereka itu orang kaya, selama mereka itu

tidak mendapat gaji dari pemerintah.42

8 Ibnu Sabil (orang yang dalam perjalanan)

Yaitu orang yang kehabisan perbekala ketika dalam perjalanan,

meskipun dia termasuk orang kaya raya yang mampu di Negeri sendiri.

Tentu berpergian yang bukan untuk melakukan maksiat.43

E. Tujuan dan Hikmah Zakat

Tujuan Zakat adalah salah satu tiang pokok ajaran Islam. Zakat

mengandung tujuan yaitu sasaran praktisnya. Adapun Tujuan zakat dilihat

dari kepentingan kehidupan sosial, antara lain bahwa zakat bernilai

ekonomik, merealisasi fungsi harta sebagai alat perjuangan menegakkan

agama Allah dan mewujudkan keadilan sosial ekonomi masyarakat pada

umumnya.44

a. Tujuan zakat dapat dikemukakan sebagai berikut: 45

41 Saefudin Zuhri, Op.Cit, hlm 157. 42 Labib, Untuk Apa Manusia Diciptakan, (Surabaya: Bintang Usaha Jaya, 2002), hlm

259. 43 Ibid, hlm. 260. 44 Abdurrahman Qadir,OP.Cit, hlm 75 45 M.Syukri Ghozali, Amidhan dkk; Pedoman Zakat, (Jakarta: Rajawali Pers, 1981), hlm

183.

Page 17: BAB II TEORI UMUM TENTANG ZAKAT A.library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/33/jtptiain-gdl-s1... · Sejarah mencatat bahwa sejak Rasulullah SAW ... dan penerapan zakat sebagaimana

28

1. Membantu, mengurangi dan mengangkat kaum fakir miskin dari

kesulitan hidup dan penderitaan mereka. Dengan zakat tersebut fakir

miskin mendapat keringanan untuk memenuhi sebagian dari

kebutuhannya.

2 Membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh para

Mustahikul Zakat, dalam permasalahan ekonomi, yang sedikit banyak

membantu kebutuhan kehidupan mereka walaupun hanya sesaat.

3 Membina dan merentangkan tali solidaritas (persaudaraan) sesama umat

manusia. Dengan menyisihkan harta kekayaan tersebut rasa

persaudaraan akan menjadi kokoh.

4 Menghilangkan sifat bakhil dan loba pemilik kekayaan dan penguasa

modal. Zakat yang dikeluarkan orang muslim hanya semata menurut

perintah Allah dan mencari Ridhanya, akan mensucikannya dari segala

kotoran dosa secara umum terutama kotornya sifat kikir.46 Sifat kikir

yang tercela itu adalah tabiat manusia, yang dengannya manusia itu di

uji, karenanya Allah SWT sebagai rasa sayang-Nya kepada manusia.

Sebagaimana firmanNya:

)١٠٠:سراءإلا( وكان االنسان فتورا

Artinya : “ Dan adalah manusia itu sangat kikir ”47 )١٩: املعارج( نّ االنسان خلق هلوعا ا

Artinya : “ Sesungguhnya manusia di ciptakan bersifat keluh kesah lagi

kikir ”.48

46 Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, (Jakarta: PT Mitra Kerjaya, 2004), hlm 848 47 Soenarjo, dkk, Op. Cit, hlm. 439. 48 Ibid, hlm. 974.

Page 18: BAB II TEORI UMUM TENTANG ZAKAT A.library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/33/jtptiain-gdl-s1... · Sejarah mencatat bahwa sejak Rasulullah SAW ... dan penerapan zakat sebagaimana

29

1. Menghindarkan penumpukan kekayaan perseorangan yang di

kumpulkan di atas penderitaan orang lain.

2. Mencegah jurang pemisah kaya miskin yang dapat menimbulkan

mala petaka dan kesehatan sosial.

3. Mengembangkan tanggung jawab perseorangan terhadap kepentingan

masyarakat, dan kepentingan umum. Pada hakekatnya harta adalah

titipan dan amanat dari Allah yang berarti ia memiliki tanggung

jawab untuk membelanjakan harta sesuai dengan ketentuan Allah

dengan menunaikan zakat menunjukan pada diri seorang tersebut

telah ada sikap mendidik dan tanggung jawab kaena harta yang ada

harus diberikan kepada orang yang berhak menerimanya.

4. Mendidik untuk melaksanakan disipilin dan loyalitas seorang untuk

menjalankan kewajibannya dan menyerahkan hak orang lain.

Seseorang akan merasa terdidik dalam melaksankan ibadah zakat

karena dengan adanya kewajiban yang harus diserahkan kepada orang

yang berhak.

Sementara menurut Yusuf al-Qardhawi dalam masalah zakat ada

beberapa tujuan zakat di antaranya adalah untuk: 49

1. Membersihkan dan mensucikan harta seseorang.

2. Memperkembangkan dan menambah sesuatu pada harta kekayaan

seseorang.

Karena berhubungan hak orang laain dan sesuatu harta, akan

memyebabkan harta tersebut bercampur atau kotor, yang tidak bisa suci

kecuali dengan mengeluarkannya.50

49 Daud Ali, Islam untuk Disiplin Ilmu Hukum, Sosial dan Politik; (Jakarta: Bulan

Bintang, 1988), hlm 75-76 50 Yusuf Qardawi, Op.Cit, hlm. 862

Page 19: BAB II TEORI UMUM TENTANG ZAKAT A.library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/33/jtptiain-gdl-s1... · Sejarah mencatat bahwa sejak Rasulullah SAW ... dan penerapan zakat sebagaimana

30

3. Sebagai pertanggungan sosial, dimana masyarakat yang mampu

menanggung (kepentingan) anggota masyarakat yang tidak mampu.

4. Mendekatkan hati orang kaya dengan orang miskin dan sebaliknya.

5. Pemerataan rizki.

6. Memperkecil kalau tidak dapat menghilangkan pertentangan kelas dalam

masyarakat kerena perbedaan pendapatan yang sangat tajam.

Dari uraian tujuan dalam masalah zakat di atas penulis dapat

merumuskan:

1. Sama-sama mendekatkan hati orang kaya dengan orang miskin atau

sebaliknya,

2. Tidak ada diskriminatif perbedaan antara orang kaya dengan orang

miskin yang berimbas timbulnya kejahatan sosial,

3. Mengembangkan rasa solidaritas antar umat manusia.

b. Hikmah Zakat.

Kesenjangan dikalangan manusia merupakan kenyataan yang tidak

bisa dipungkiri. Dan persyariatan zakat merupakan jalan yang paling utama

untuk menyelesaikan kesenjangan tersebut/juga bisa merealisasikan sifat

gotong royong dan tanggung jawab sosial dikalangan masyarakat Islam.

Adapun hikmah zakat adalah sebagai berikut:51

Pertama: Menjaga dan memelihara harta dari incaran mata dan tangan para

pencuri. Zakat dikenakan terhadap harta berlebih yang telah memenuhi

persyaratan baik hawl maupun nishab.

Kedua: Zakat merupakan pertolongan bagi orang-orang fakir dan orang-

orang yang sangat memerlukan bantuan. Zakat bisa mendorong mereka

untuk bekerja dengan semangat dan mendorong mereka untuk meraih

kehidupan yang layak. Dengan tindakan ini, masyarakat akan terlindung

dari penyakit kemiskinan, yang merupakan salah satu masalah sosial, dan

51 Wahbah Al-Zuhaili, Loc.Cit., hlm. 86.

Page 20: BAB II TEORI UMUM TENTANG ZAKAT A.library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/33/jtptiain-gdl-s1... · Sejarah mencatat bahwa sejak Rasulullah SAW ... dan penerapan zakat sebagaimana

31

negara akan terpelihara dari penganiayaan dan kelemahan. Setiap golongan

bertanggung jawab untuk mencukupi kehidupan orang-orang fakir.

Ketiga: Zakat mensucikan jiwa dari penyakit kikir dan bakhil. Ia juga

melatih seorang mukmin untuk bersifat memberi dan dermaan. Disini zakat

melatih mereka untuk ikut andil dalam menunaikan kewajiban sosial, yakni

keajiban untuk mengangkat (kemakmuran) negara dengan cara

memberikan harta kepada fakir miskin, ketika dibutuhkan atau dengan

mempersiapkan tentara, membendung musuh, atau menolong fakir miskin

dengan kadar yang cukup.

Keempat: Zakat diwajibkan sebagai ungkapan syukur atas nikmat harta

yang telah dititipkan kepada seseorang. Dengan demikian zakat ini

dinamakan zakat mal (zakat harta kekayaaan). Zakat ini diwajibkan karena

adanya sebab, yakni karena adanya harta.

Jadi zakat disini sangat berperan sebagai sarana untuk

mempersempit ketimpangan ekonomi di dalam masyarakat. Karena zakat

dipungut dari orang-orang kaya yang kemudian diberikan kepada fakir

miskin. Sehingga sirkulasi harta tidak hanya terjadi dan terpusat dikalangan

orang-orang kaya saja. Jika demikian akan terwujudlah keadilan sosial

didalam masyarakat sebagaimana menjadi tujuan syara’.

Zakat mengandung potensi yang luar biasa untuk mengurangi

pennderitaan umat manusia yang terhina. Negara-negara Islam modern harus

mengerahkan sumber daya dometik mereka melalui zakat untuk membiayai

berbagai program pembangunan dalam sektor pendidikan, kesehatan, tenaga

kerja, dan kesejahteraan sosial.52

Menurut Abdurrahman Qadir, zakat mengandung beberapa hikmah

diantaranya :53

52 Muhammad Abdul Mannan, Ekonomi Islam Teori dan Praktek, (Yogyakarta: PT

Dhana Bhakti Wakaf, 1993), hlm.269 53 Abdurrahman Qadir, Op. Cit, hlm 82-83

Page 21: BAB II TEORI UMUM TENTANG ZAKAT A.library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/33/jtptiain-gdl-s1... · Sejarah mencatat bahwa sejak Rasulullah SAW ... dan penerapan zakat sebagaimana

32

1. Dengan mengeluarkan zakat, golongan ekonomi lemah dan orang yang

tidak mampu merasa terbantu. Dengan begitu akan tumbuh rasa

persaudaran dan kedamaian dalam masyarakat.

2. Mendidik dan membiasakan orang menjadi pemurah yang terpuji dan

menjauhkan dari sifat bakhil yang tercela.

3. Melaksanakan pertanggungjawaban sosial, karena harta kekayaan yang

diperoleh oleh orang kaya, tidak terlepas dari adanya andil dan bantuan

dari orang lain baik langsung maupun tidak langsung.

4. Mengantisipasi dan ikut mengurangi kerawanan dan penyakit sosial

seperti: pencurian, perampokan dan berbagai tindakan kriminal yang

ditimbulkan akibat kemiskinan dan kesenjangan sosial sebagi akibat tidak

langsung atas sikap orang-orang kaya yang tidak mempunyai kepedulian

sosial.

Dari kepentingan pihak orang kaya terdapat beberapa hikmah,

diantaranya merupakan sarana yang memantapkan hubungannya dengan

Tuhan (hablum minallah); di samping meningkatkan hubungan dengan

sesama manusia; dan sebagian untuk memberikan jaminan keselamatan harta

benda dan kekayaannya dari kemungkinan hilang atau binasa.

Hikmah lainnya adalah zakat memberi keuntungan kepada semua

pihak, utamanya bagi orang kaya. Hal ini dapat dilihat dari gambaran berikut

ini ;

1. Bagi orang miskin, dengan dana zakat akan mendorong dan memberi

kesempatan untuk berusaha dan bekerja keras, sehingga pada gilirannya

berubah dari golongan penerima zakat menjadi golongan pembayar zakat.

2. Bagi orang kaya, memeproleh kesempatan untuk menikmati hasil

usahanya, yaitu terlaksananya berbagai kewajiban agama dan Ibadah

Allah.

3. Bagi orang kaya, memperoleh kesempatan mengembangkan kekayaannya

melalui zakat.

Page 22: BAB II TEORI UMUM TENTANG ZAKAT A.library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/33/jtptiain-gdl-s1... · Sejarah mencatat bahwa sejak Rasulullah SAW ... dan penerapan zakat sebagaimana

33

4. Bagi orang kaya, dalam kapasitasnya sebagai khalifah Allah dapat

melaksanakan amanah Tuhan yang Maha adil.

5. Mengembangkan jati diri dan fitrah manusia sebagai makhluk sosial

(zoon polition dan homo socion)

Zakat dimaksudkan sebagai bentuk manifestasi keadilan sosial agar

harta tidak melulu dimonopoli oleh kaum kaya sehingga menimbulkan suatu

jurang pemisah anatara orang yang lemah ekonomi dengan orang yang kuat

ekonominya sehingga tidak dikhawatirkan terjadinya penghisapan dan

perbuatan semena-mena yang dilakukan oleh orang yang kuat ekonominya.54

Artinya, harta kekayaan tidak dikuasai oleh sekelompok orang, tetapi justru

memberikan peluang pada orang yang tidak memiliki harta kekayaan untuk

ikut menikamti berkah dari harta yang dia miliki.

54 Abdurrahman, Dinamika Masyarakat Islam dalam Wawasan Fiqih, (Bandung: PT

Rosda Karya, 2002), hlm. 107.