23
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Postpartum 2.1.1 Definisi Postpartum Postpartum merupakan puncak dari persalinan, terdapat banyak adaptasi dan penyesuaian yang harus dilakukan untuk mengakomodasi anggota keluarga baru di dalam struktur keluarga. Ketika tenaga kesehatan menekankan bahwa pentingnya perawatan postpartum, ibu dan keluarganya akan belajar untuk menghargai pentingnya suatu bentuk dukungan, pendidikan, pengawasan, dan interaksi (Jordan, Engstrom, Marfell, & Farley, 2014) Pendarahan postpartum secara umum dapat didefinisikan dengan beberapa cara yaitu, kehilangan darah lebih dari 500 ml dalam 24 jam pertama setelah melahirkan, perubahan konsentrasi hemoglobin postpartum, sulit memperkirakan kehilangan darah yang akurat ketika kejadian pendarahan postpartum, kehilangan darah yang membutuhkan transfuse darah (Mattson & Smith, 2010). Masa puerperium / postpartum atau juga bisa disebut masa nifas dimulai saat setelah persalinan selesai dan saat berakhir kira-kira 6 minggu. Melainkan, semua alat genital baru bisa pulih kembali seperti sebelum persalinan dalam waktu 3 bulan (Wiknjasastro, 1999). Menurut Mochtar, R (2000) dan Saifudin, A.B. dkk (2001) menjelaskan bahwa masa nifas merupakan masa dimana akan pulih kembali yaitu mulai dari persalinan sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil, kira-kira 6 sampai 8 minggu (Indriyani, 2013).

BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/64387/3/BAB II.pdfLaserasi pada saluran genitourinary atas atau bawah a. ... Perubahan Sistem Perkemihan Saluran kencing biasanya akan kembali

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/64387/3/BAB II.pdfLaserasi pada saluran genitourinary atas atau bawah a. ... Perubahan Sistem Perkemihan Saluran kencing biasanya akan kembali

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Postpartum

2.1.1 Definisi Postpartum

Postpartum merupakan puncak dari persalinan, terdapat banyak adaptasi dan

penyesuaian yang harus dilakukan untuk mengakomodasi anggota keluarga baru di

dalam struktur keluarga. Ketika tenaga kesehatan menekankan bahwa pentingnya

perawatan postpartum, ibu dan keluarganya akan belajar untuk menghargai

pentingnya suatu bentuk dukungan, pendidikan, pengawasan, dan interaksi

(Jordan, Engstrom, Marfell, & Farley, 2014)

Pendarahan postpartum secara umum dapat didefinisikan dengan beberapa cara

yaitu, kehilangan darah lebih dari 500 ml dalam 24 jam pertama setelah melahirkan,

perubahan konsentrasi hemoglobin postpartum, sulit memperkirakan kehilangan

darah yang akurat ketika kejadian pendarahan postpartum, kehilangan darah yang

membutuhkan transfuse darah (Mattson & Smith, 2010).

Masa puerperium / postpartum atau juga bisa disebut masa nifas dimulai saat

setelah persalinan selesai dan saat berakhir kira-kira 6 minggu. Melainkan, semua

alat genital baru bisa pulih kembali seperti sebelum persalinan dalam waktu 3 bulan

(Wiknjasastro, 1999). Menurut Mochtar, R (2000) dan Saifudin, A.B. dkk (2001)

menjelaskan bahwa masa nifas merupakan masa dimana akan pulih kembali yaitu

mulai dari persalinan sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil,

kira-kira 6 sampai 8 minggu (Indriyani, 2013).

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/64387/3/BAB II.pdfLaserasi pada saluran genitourinary atas atau bawah a. ... Perubahan Sistem Perkemihan Saluran kencing biasanya akan kembali

9

2.1.2 Periode Postpartum

Postpartum dibagi menjadi 3 periode (Indriyani, 2013(Cronberg, Lilja, Horn, & All,

2015)), yaitu :

1. Postpartum dini

Postpartum dini merupakan masa pemulihan, dimana ibu telah diperbolehkan

untuk berdiri dan berjalan-jalan kurang lebih sampai 40 hari.

2. Postpartum intermedial

Postpartum intermedial yaitu pulihnya secara menyeluruh alat-alat genitalia yang

lamanya 6-8 minggu.

3. Remote postpartum

Remote postpartum adalah waktu yang dibutuhkan untuk pulih dan sehat secara

sempurna, terutama saal hamil atau pada saat persalinan mempunyai gangguan

atau komplikasi. Keadaan untuk bisa sehat sempurna bisa berminggu-minggu,

berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun.

2.1.3 Tipe Postpartum

1) Pendarahan primer yang dapat terjadi dalam 24 jam pertama setelah

melahirkan

2) Pendarahan sekunder dapat terjadi saat 24 jam hingga 12 minggu setelah

melahirkan, dikarenakan placental site subinvolution, infeksi, mempertahankan

lapisan plasenta, dapat dikaitkan dengan penyalit Von Willebrand (Mattson &

Smith, 2010).

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/64387/3/BAB II.pdfLaserasi pada saluran genitourinary atas atau bawah a. ... Perubahan Sistem Perkemihan Saluran kencing biasanya akan kembali

10

2.1.4 Involusi Alat-Alat Kandungan

Pada masa nifas atau postpartum alat-alat genetalia interna dan eksterna akan dapat

pulih kembali dengan sendirinya seperti keadaan semula sebelum masa hamil.

Involusi merupakan keadaan dimana perubahan pada alat-alat genitalia ini dalam

keseluruhan.

1. Uterus

Uterus secara terus-menerus akan menjadi kecil sehingga akan kembali seperti

saat sebelum hamil. Menurut masa involusi TFU (Tinggi Fundus Uteri) dan

berat uterus dengan berat 1000 gram adalah saat bayi baru lahir TFU setinggi

pusat, dengan berat 750 gram saat plasenta lahir TFU 2 jari dibawah pusat,

dengan berat 500 gram saat 1 minggu setelah melahirkan TFU ada di

pertengahan pusat sympisis, dengan berat 350 gram saat 2 minggu setelah

persalinan TFU tidak teraba di atas sympisis, dengan berat 50 gram TFU

semakin kecil saat 6 minggu setelah melahirkan, dan dengan 30 gram TFU

sebesar normal setelah 8 minggu.

2. Bekas implantasi plasenta

Karena kontraksi dan menonjol ke kavum uteri akan mengakibatkan plasental

bed dengan diameter 7,5 cm. Setelah 2 minggu menjadi 3,5 cm dan pada

minggu ke 6 menjadi 2,4 cm dan pada akhirnya akan pulih kembali.

3. Luka-luka pada daerah jalan lahir jika tidak terdapat infeksi akan sembuh

dalam waktu 6-7 hari.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/64387/3/BAB II.pdfLaserasi pada saluran genitourinary atas atau bawah a. ... Perubahan Sistem Perkemihan Saluran kencing biasanya akan kembali

11

4. Rasa sakit

After pain atau yang disebut rasa sakit yang disebabkan oleh kontaksi rahim,

berlangsung 2-4 hari setelah persalinan. Ibu butuh diberikan pengertian

tentang hal tersebut, jika terlalu mengganggu ibu dapat diberikan obat-obat

antisakit dan antimulas.

5. Lochea

Lochea merupakan cairan secret yang berasal dari vagina dan kavum uteri

selama masa nifas. Terdapat 6 macam lochea, yaitu lochea rubra (cruenta) yang

berisi darah segar sisa dari selaput ketuban selama 2 hari setelah persalinan.

Lochea sanguinolenta yang berwarna merah kuning berisi darah dan lender pada

hari ke 3-7 setelah persalinan. Lochea serosa yaitu cairan yang berwarna kuning,

dan tidak berdarah pada hari 7-14 setelah persalinan. Lochea alba merupakan

cairan putih setelah 2 minggu persalinan. Lochea purulenta bila terjadi infeksi.

Lochiostasis apabila keluarnya lochea tidak lancar.

6. Serviks

Bentuk serviks setelah persalinan seperti corong dan berwarna merah

kehitaman. Konsistensinya lunak, terkadang terdapat perlukaan-perlukaan

yang kecil. Selepas bayi lahir, tangan masih bisa masuk ke rongga rahim,

setelah 2 jam dapat dilalui 2-3 jari dan setelah 7 hari dapat dilalui 1 jari.

7. Ligamen-ligamen

Pada waktu persalinan ligamen, fasia, dan diafragma pelvis meregang, secara

terus-menerus akan menjadi ciut dan dapat pulih kembali sehingga tidak

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/64387/3/BAB II.pdfLaserasi pada saluran genitourinary atas atau bawah a. ... Perubahan Sistem Perkemihan Saluran kencing biasanya akan kembali

12

sedikit uterus jatuh ke belakang dan akan mengakibatkan retrofleksi karena

ligamentum rotundum menjadi kendor.

(Indriyani, 2013).

2.1.5 Komplikasi Postpartum

Terdapat beberapa komplikasi (Francois & Foley, 2007), diantaranya :

1. Atonia uterus yang paling umum

2. Laserasi pada saluran genitourinary atas atau bawah

a. Dapat mengakibatkan pembentukan hematoma, yaitu kumpulan darah di

daerah panggul (vulva, vagina atau retroperitoneal) yang dihasilkan dari

kerusakan dinding pembuluh darah

b. Episotomi, persalinan instrumental, dan primigravida dapat meningkatkan

risiko pembentukan hematoma vagina

3. Produk konsepsi yang tertahan

4. Implantasi plasenta invansif: plasenta akreta, plasenta increta, dan plasenta

parcreta

5. Ruptur uterus

6. Gangguan pembekuan darah

a. Koagulasi intravascular diseminata (DIC) dapat menyebabkan atau akibat

dari pendarahan post partum

b. Abruptio placentae, kematian janin, atau emboli cairan ketuban dapat

menyebabkan DIC

7. Infeksi

8. Subinvolusi situs plasenta (Mattson & Smith, 2010).

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/64387/3/BAB II.pdfLaserasi pada saluran genitourinary atas atau bawah a. ... Perubahan Sistem Perkemihan Saluran kencing biasanya akan kembali

13

2.1.6 Perubahan Anatomi dan Fisiologis Postpartum

Menurut (Fitriani, 2016) perubahan anatomi dan fisiologis terbagi menjadi

beberapa yaitu :

1. Perubahan Sistem Reproduksi

a) Uterus Gravidus, Vagina dan Perineum

ukuran uterus akan mengecil kembali setelah 2 hari setelah persalinan

setinggi umbilicus. Vagina akan mengecil dan akan timbul ragae (kerutan)

kembali ke ukuran normal kurang lebih 6 – 8 minggu setelah melahirkan.

b) Lochea

lochea adalah darah yang dibuang dari rahim yang berbentuk cairan secret.

Lochea mempunyai bau yang sangat khas yaitu baunya tidak seperti bau

darah menstruasi.

c) Endometrium dan Serviks

pada saat hari pertama tebal endometrium 2,5 mm, setelah tiga hari

permukaan mulai rata, sehingga tidak ada pembentukan jaringan perut.

Perubahan serviks dimulai dari kala I dengan perubahan serviks secara

progresif dan diakhiri dengan perubahan serviks lengkap.

2. Perubahan Sistem Pencernaan

Akibat kurangnya makanan yang berserat selama persalinan ibu postpartum akan

mengalami konstipasi. Faktor lainnya yaitu karena rasa takut ibu ketika buang

air besar.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/64387/3/BAB II.pdfLaserasi pada saluran genitourinary atas atau bawah a. ... Perubahan Sistem Perkemihan Saluran kencing biasanya akan kembali

14

3. Perubahan Sistem Perkemihan

Saluran kencing biasanya akan kembali normal dalam waktu 2 – 8 minggu

setelah melahirkan.

4. Perubahan Tanda – Tanda Vital

a) Nadi dan Pernafasan

Pada saat proses persalinan denyut nadi akan mengalami peningkatan, terjadi

bradikardi (50-70 kali/menit) ataupun takikardi. Pernafasan ibu postpartum

akan meningkat karena proses mengejan / meneran.

b) Tekanan Darah

Tekanan darah akan mengalami peningkatan lebih dari 30 mmHg pada

systole dan 15 mmHg pada diastole dan perlu dicurigai terjadinya pre-eklamsi

pada ibu.

c) Suhu Tubuh

Setelah melahirkan ibu akan dapat mengalami kenaikan suhu sekitar 0,5℃

dari keadaan normal (36℃ – 37,5℃). Apabila suhu tubuh tidak kembali

normal atau meningkat setelah 12 jam postpartum perlu divurigai adanya

infeksi.

5. Perubahan Sistem Endrokin

Selama periode postpartum, akan terjadi perubahan hormon, yaitu hormon

estrogen dan progresteron.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/64387/3/BAB II.pdfLaserasi pada saluran genitourinary atas atau bawah a. ... Perubahan Sistem Perkemihan Saluran kencing biasanya akan kembali

15

6. Perubahan Berat Badan

Peningkatan berat badan pada ibu hamil dapat mencapai 10-15 kg. sebagaian

besar ibu akan kembali ke berat badan semula setelah 7-8 minggu setelah

persalinan, tetapi ada juga ibu yang memerlukan waktu yang lebih lama.

2.1.7 Perubahan Psikologi Postpartum

Dalam minggu pertama setelah melahirkan, terdapat banyak dari wanita yang

menunjukkan gejala-gejala psikiatrik, seperti trauma pada gejala depresi dari ringan

sampai berat dan gejala neurosis traumatik. Umumnya ibu dapat sembuh kembali

tanpa dengan pengobatan. Oleh karena itu yang butuh diperhatikan adalah adaptasi

psikososial pada masa setelah melahirkan. Terdapat fase-fase untuk ibu dapat

melalui adaptasi tersebut :

1) Fase taking in

Fase ini adalah fase pada periode ketergantungan yang dapat berlangsung pada

hari pertama sampai hari kedua setelah melahirkan. Pada saat tersebut fokus

perhatian ibu terutama pada dirinya sendiri. Kelelahan membuat ibu cukup

perlu istirahat untuk mencegah kurang tidur. Oleh sebab itu pada kondisi ini

sangat perlu untuk dipahami dengan menjaga komunikasi yang baik.

2) Fase taking hold

Fase ini dapat berlangsung antara 3-10 hari setelah melahirkan, yang dirasakan

ibu seperti, ibu merasa khawatir akan ketidakmampuan dan rasa tanggung

jawab dalam merawat bayinya. Perasaannya sangat sensitive sehingga mudah

tersinggung bila komunikasinya kurang tepat. Oleh sebab itu pada fase ini

merupakan kesempatan yang baik untuk menerima berbagai informasi

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/64387/3/BAB II.pdfLaserasi pada saluran genitourinary atas atau bawah a. ... Perubahan Sistem Perkemihan Saluran kencing biasanya akan kembali

16

contohnya penyuluhan dalam merawat bayi dan dirinya sendiri sehingga dapat

menumbuhkan rasa percaya diri.

3) Fase letting go

Fase ini berlangsung 10 hari setelah melahirkan. Fase ini adalah fase dimana

dapat menerima tanggung jawab peran barunya. Ibu sudah mulai dapat

menyesuaikan dirinya dengan ketergantungan bayinya. Pada fase ini keinginan

ibu meningkan akan merawat bayinya sendiri.

(Indriyani, 2013).

2.1.8 Perawatan Postpartum

Terdapat beberapa perawatan postpartum yaitu sebagai berikut (Indriyani, 2013) :

1. Mobilisasi

Setelah melahirkan ibu harus istirahat, tidur terentang selama 8 jam

dikarenakan lelah setelah persalinan. Setelah itu diperbolehkan untuk miring

kiri dan miring kanan untuk mencegah terjadinya trombosis dan tromboemboli.

Hari kedua diperbolehkan untuk duduk dan hari ketiga diperbolehkan untuk

jalan-jalan. Mobilisasi tersebut memiliki variasi tergantung dengan komplikasi

saat persalinan. Kegiatan lain selain mobilisasi yang dapat mempercepat proses

involusi yaitu senam nifas.

2. Diet

Diet untuk ibu setelah melahirkan yaitu makanan harus bergizi, bermutu dan

cukup kalorinya. Contohnya seperti makan makanan yang mengandung cukup

protein, banyak cairan, sayur-sayuran, dan buah-buahan.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/64387/3/BAB II.pdfLaserasi pada saluran genitourinary atas atau bawah a. ... Perubahan Sistem Perkemihan Saluran kencing biasanya akan kembali

17

3. Miksi

Miksi adalah proses pengeluaran urine (buang air kecil). Seharusnya miksi

mampu dilakukan sendiri secepatnya. Terkadang ibu mengalami susah untuk

buang air kecil dikarenakan sfingter uretra tertekan oleh kepala janin dan edema

kandung kemih selama persalinan. Jika kandung kemih penuh dan ibu tidak

bisa buang air kecil maka sebaiknya dikateterisasi.

4. Defekasi

Defekasi adalah suatu proses BAB (buang air besar). Setelah persalinan

sebaiknya buang air besar dilakukan maksimal 3-4 hari. Apabila ibu merasakan

sulit untuk buang air besar dan konstipasi sebaiknya perlu menggunakan

pengobatan sampai klisma.

5. Perawatan payudara (mammae)

Perawatan payudara dapat dimulai sejak wanita hamil agar puting susunya

lemas, tidak keras, dan kering demi persiapan untuk menyusui bayinya.

Disarankan untuk ibu agar menyusui bayinya dengan baik dan benar karena air

susu ibu (ASI) sangat baik untuk tumbuh kembang dan kesehatannya bayi.

6. Laktasi

Pada saat ibu mengalami masa laktasi (menyusui) mulai dari kehamilan telah

terjadi perubahan pada kelenjar mammae seperti, proliferasi jaringan, alveoli, dan

bertambahnya jaringan lemak. Hipervaskularisasi, keluarnya cairan susu setelah

persalinan akibat supresi esterogen dan progesterone hilang. Lalu, muncul pengaruh

hormon laktrogenik (LK) atau prolactin yang akan merangsang untuk keluarnya

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/64387/3/BAB II.pdfLaserasi pada saluran genitourinary atas atau bawah a. ... Perubahan Sistem Perkemihan Saluran kencing biasanya akan kembali

18

air susu ibu. Selain itu pengaruh oksitosin dapat menyebabkan mio-epitel kelenjar

susu berkontraksi sehingga ASI keluar.

7. Cuti saat hamil dan melahirkan.

8. Pemeriksaan setelah melahirkan

Pada wanita dengan persalinan secara normal disarankan untuk melakukan

pemeriksaan kembali 6 minggu setelah persalinan. Tetapi pada wanita yang

memiliki masalah saat persalinannya maka harus control atau periksa kembali

1 minggu setelah persalinan. Pemeriksaan setelah melahirkan meliputi

pemeriksaan umum seperti, tekanan darah, nadi, dan keadaan umum suhu

badan, nafsu makan, payudara (ASI dan puting susu), dinding perut, perineum,

kandung kemih, rectum, secret atau cairan yang keluar, dan bentuk alat-alat

kandungan.

2.2 Konsep Mobilisasi Dini

2.2.1 Definisi Mobilisasi Dini

Mobilisasi dini (early mobilization) merupakan prosedur supaya secepat mungkin

untuk membimbing ibu post partum bangun dari tempat tidur dan melatih ibu

secepat mungkin untuk berjalan. Apabila tidak terjadi kelainan setelah perslinan,

mobilisasi dini boleh dilakukan sedini mungkin yaitu 2 jam setelah persalinan.

Mobilisasi dini mampu membantu penyembuhan dan mempercepat waktu di rawat

di rumah sakit (Fitriani, 2016)

Mobilisasi dini merupakan aktivitas yang harus segera dilakukan ibu setelah

melahirkan dengan beranjak dari tempat tidur. Ibu setelah melahirkan disarankan

untuk menjalankan latihan-latihan tertentu demi memulihkan kembali jaringan otot

genetalia, melaksanakan aktifitas fisik lebih mempengaruhi kebutuhan otot

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/64387/3/BAB II.pdfLaserasi pada saluran genitourinary atas atau bawah a. ... Perubahan Sistem Perkemihan Saluran kencing biasanya akan kembali

19

kebutuhan oksigen agar melancarkan aliran darah contohnya otot rahim, kontraksi

uterus semakin baik, proses pengeluaran lochea lanjar sehingga berpengaruh

kepada uterus yang menjadi kecil (Adiesti, 2019).

Menurut Nada (2017), Mobilisasi dini adalah pergerakan yang dilakukan sedini

mungkin dari tempat tidur dengan bagian-bagian tubuh dilatih untuk melakukan

pergerakan.

Mobilisasi dini adalah aspek yang terpenting pada fungsi fisiologis oleh karena

itu esensial untuk dipertahankan kemandiriannya. Mobilisasi dini merupakan suatu

usaha untuk mempertahankan kemandirian sedini mungkin dengan cara melatih

pasien agar mempertahankan fungsi fisiologisnya (Herman, 2019)

2.2.2 Manfaat Mobilisasi Dini

1) Meningkatkan tingkat kemandirian ibu

2) Memulihkan jaringan otot genetalia

3) Melancarkan aliran darah

4) Membantu mengurangi kontraksi uterus

5) Melancarkan pengeluaran lochea

6) Mempertahankan fungsi tubuh

7) Memperlancar aliran perkemihan.

2.2.3 Dampak

Dampak jika tidak melakukan mobilisasi dini yaitu pendarahan post partum,

menurut hasil penelitian Wiknjosastro yang dikutip oleh Mochtar (2002) dari

seluruh persalinan, pendarahan merupakan penyebab utama kematian ibu dalam

pernatal yaitu 5-15%. Penyebab tertinggi pada pendarahan yaitu 50-60% karena

kelemahan otot atau tidak ada kontraksi uterus. Sehingga hal tersebut disebabkan

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/64387/3/BAB II.pdfLaserasi pada saluran genitourinary atas atau bawah a. ... Perubahan Sistem Perkemihan Saluran kencing biasanya akan kembali

20

karena ibu post partum tidak malakukan mobilisasi dini setelah melahirkan normal

24 jam pertama dan hari-hari berikutnya (Adiesti, 2019).

2.2.4 Macam – Macam Mobilisasi Dini

Macam – macam mobilisasi dini menurut (Anwar, 2017) yaitu sebagai berikut :

a) Mobilisasi penuh

Mobilisasi penuh yaitu menandakan syaraf dan sensorik mampu mengontrol

seluruh tubuh. Mobilisasi penuh memiliki banyak manfaat bagi kesehatan secara

bebas, mempertahankan interaksi sosial dan peran dalam kehidupan sehari-hari.

b) Mobilisasi sebagian

seseorang yang mengalami mobilisasi sebagian, pada umumnya memiliki

gangguan syaraf sensorik maupun motoric pada tubuh. Mobilisasi sebagian

dapat dibedakan menjadi dua yaitu :

1. Mobilisasi temporer yang disebabkan oleh trauma reversible pada sistem

musculoskeletal seperti dislokasi sendi dan tulang.

2. Mobilisasi permanen biasanya disebabkan oleh rusaknya sistem syaraf yang

reversible

2.2.5 Rentang Gerak Mobilisasi Dini

Dalam melakukan mobilisasi dini terdapat tiga rentang gerak yaitu (Indayani.,

2016):

1. Rentang gerak pasif

Tujuan dari Gerakan pasif ini adalah untuk menjaga kelenturan otot – otot dan

persendian. Gerakan ini dilakukan secara pasif, yaitu dibantu oleh orang lain

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/64387/3/BAB II.pdfLaserasi pada saluran genitourinary atas atau bawah a. ... Perubahan Sistem Perkemihan Saluran kencing biasanya akan kembali

21

Tujuan dari gerakan ini adalah menjaga kelenturan otot – otot dan

persendian. Gerakan ini dilakukan secara pasif, dibantu oleh orang lain.

Contohnya perawat mengangkat kaki pasien.

2. Rentang gerak aktif

Rentang gerak ini dilakukan secara aktif atau mandiri oleh pasien tetapi tetap

dalam pengawasan petugas. Misalnya ketika pasien berbaring menggerakkan

kakinya sendiri.

3. Rentang gerak fungsional

Rentang gerak fungsional yaitu melakukan aktivitas yang diperlukan seperti

miring kanan, miring kiri, berjalan ke kamar mandi.

2.2.6 Tahapan Mobilisasi Dini pada Ibu Postpartum

Mobilisasi dini terdiri daribeberapa tahap sebagai berikut :

1) Miring ke kanan dan miring ke kiri, gerakan ini merupakan gerakan yang sangat

ringan dan bagus untuk dilakukan pertama kali. Gerakan ini berfungsi untuk

mempercepat proses penyembuhan dan kembalinya sistem fungsi usus dan

kandung kemih secara normal.

2) Selanjutnya menggerakkan kedua kaki, fungsinya untuk mencegah pembekuan

pembuluh darah yang dapat menyebabkan varises atau infeksi lainnya.

3) Setelah merasa lebih ringan dan nyaman, lalu mencoba untuk duduk. Apabila

merasa tidak nyaman tidak perlu diteruskan atau dipaksakan. Dilakukan

menurut semampunya saja.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/64387/3/BAB II.pdfLaserasi pada saluran genitourinary atas atau bawah a. ... Perubahan Sistem Perkemihan Saluran kencing biasanya akan kembali

22

4) Ketika duduk sudah merasa nyaman dan tidak pusing selanjutnya kegiatannya

berdiri ataupun turun dari tempat tidur. Tidak perlu dipaksakan apabila tidak

mampu

Apabila keadaan sudah membaik dan tidak ada keluhan, kegiatan selanjutnya yaitu

ke kamar mandi sendiri (Fitriani, 2016).

Menurut Ifafan (2010) dalam Indayani (2016), mobilisasi dini dilakukakn secara

bertahap yaitu :

1. miring kanan, miring kiri setelah 2 jam postpartum

2. Duduk sendiri setelah 6 – 8 jam postpartum

3. Berjalan setelah 12 jam postpartum

2.2.7 Faktor yang Mempengaruhi

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi saat mobilisasi dini yaitu gaya hidup

yang dipengaruhi oleh pendidikan dan pengetahuan, reaksi penyakit atau cedera,

kebudayaan, usia dan status perkembangan. Rendahnya perilaku mobilisasi dini ibu

post partum disebabkan oleh kurangnya pengetahuan pada ibu dikarenakan

rendahnya tingkat pendidikan, kurangnya informasi oleh petugas kesehatan

ataupun adanya kepercayaan yang bisa mempengaruhi pola perilaku dalam

melakukan kegiatannya contohnya pasien setelah melahirkan dilarang bergerak,

apabila bergerak nanti jahitannya tidak jadi atau terbuka kembali. Oleh sebab itu

hal tersebut dapat membuat ibu takut akan melakukan aktivitas yang banyak gerak

sebab merasa khawatir Gerakan-gerakan yang dilakukan dapat menimbulkan

dampak yang tidak diinginkan. Sehingga ibu yang setelah melahirkan lebih memilih

untuk tidak melakukan kegiatan yang semestinya ibu bias melakukannya sendiri

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/64387/3/BAB II.pdfLaserasi pada saluran genitourinary atas atau bawah a. ... Perubahan Sistem Perkemihan Saluran kencing biasanya akan kembali

23

contohnya bermalas-malasan, berbaring sepanjang waktu melainkan ibu setelah

melahirkan perlu dibimbing untuk melakukan mobilisasi dini (Aisyah & Budi,

2011).

2.3 Konsep Pengetahuan

2.3.1 Definisi Pengetahuan

Pengetahuan merupakan persepsi di dalam pikiran manusia menjadi penerapan

hasil pancainderanya. Pengetahuan adalah seluruh yang diketahui berdasarkan

pengalaman manusia tersebut. Menurut Brunner, sistem pengetahuan terdiri dari

tiga bagian, seperti proses mendapatkan informasi, proses perubahan, dan proses

penilaian (Tantry, Solehati, & Yani, 2019).

Menurut Plato, sata-satunya pengetahuan sejati adalah apa yang disebutkan

dalam episteme, adalah informasi umum yang telah disadari manusia. Seperti apa

yang kita tangkap dengan pancaindera merupakan semata-mata contoh dari ide-ide

tertentu yang kekal. Sementara di dunia ini, hanya terdapat gambaran dari ide yang

abadi. Manusia mengetahui gambaran melalui ide abadi. Pengetahuan adalah

pemahaman ulang akan hal yang sudah diketahui dalam ide abadi. Pengetahuan

ialah kelompok ingatan yang terpendam di dalam pikiran manusia. Untuk

memahami sesuatu, untuk menganalisis sesuatu dan pada akhirnya demi mencapai

pada pengetahuan yang sejati, kita hanya mengandalkan akal budi yang telah

mengenal ide abadi (Wahana, 2016).

2.3.2 Unsur Pengetahuan

Menurut Kant, terdapat dua unsur yang mengemukakan tentang pengetahuan

manusia yakni :

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/64387/3/BAB II.pdfLaserasi pada saluran genitourinary atas atau bawah a. ... Perubahan Sistem Perkemihan Saluran kencing biasanya akan kembali

24

1. Kondisi eksternal manusia yaitu yang melibatkan obyek yang tidak dapat

diketahui sebelum kita menangkapnya dengan pancaindera kita. Hal ini yang

disebut sebagai obyek material dari pengetahuan. Suatu pengetahuan kita bias

dapatkan menggunakan cara empiris, adalah dengan cara memanfaatkan

pengalaman dan pengamatan pancaindera. Oleh sebab itu untuk memahami

suatu ide atau presepsi yang benar, kita dapat mengacu pada bagaimana obyek

atau benda dari teori itu yang menggambarkan pada diri kita, selanjutnya

mengoreksi pada fakta atau hal yang sebenarnya dan data yang bisa ditangkap

oleh pancaindera.

2. Kondisi internal yang terdapat didalam diri manusia itu sendiri. Hal ini

menyangkut dari bagian tempat dan waktu dengan hukum sebab akibat. Hal

tersebut bisa disebut sebagai obyek formal pengetahuan. Bagian-bagian dari

apriori ini dapat memungkinkan kita dapat membayangkan sesuatu hal yang

terjadi tanpa harus didasari oleh fakta tertentu. Apriori adalah pengetahuan yang

ada sebelum bertemu dengan pengalaman. Terdapat pengetahuan transcendental

yang memberi kerangka yang dapat memungkinkan obyek dapat dialami.

Dalam hubungan tersebut, Kant membuat sesuatu pembedaan yang penting

yaitu antara obyek pada dirinya sendiri (the thing in it self ) dan obyek bagiku

(the thing for me). Menurut Kant, kita tidak pernah mempunyai pengetahuan

khusus tentang obyek pada dirinya sendiri, kita hanya dapat mengetahui obyek

yang terlihat pada pancaindra kita. Hal ini selamanya berlangsung di dalam

bagian-bagian tempat dan waktu serta hokum sebab akibat. Di dalam satu

bagian akal budi dapat menangkap obyek tertentu sesuai dengan bentuk obyek

itu, namun dalam bagian lain obyek itu sendiri dapat menyamakan diri dengan

obyek-obyek yang terdapat didalam akal budi manusia (Wahana, 2016).

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/64387/3/BAB II.pdfLaserasi pada saluran genitourinary atas atau bawah a. ... Perubahan Sistem Perkemihan Saluran kencing biasanya akan kembali

25

2.3.3 Tingkat Pengetahuan

Tingkat pengetahuan secara garis besar terbagi menjadi 6 (Sidiek, 2012) yaitu :

1. Tahu (know)

Tahu merupakan recall yang dapat diartikan sebagai memanggil atau mengingat

memori yang sebelumnya telah ada dan telah dipelajari sebelumnya.

2. Memahami (comprehension)

Memahami adalah suatu kemampuan untuk menjelaskan atau myebutkan

tentang obyek yang diketahui secara benar dan juga dapat menginterprestasikan

obyek tersebut.

3. Aplikasi (application)

Aplikasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan atau

mengaplikasikan obyek yang telah diketahui atau dipelajari pada keadaan yang

real (nyata).

4. Analisis (analysis)

Analisis yaitu kemampuan seseorang untuk menganalisis atau menjabarkan

suatu obyek lalu mencari hubungan antara obyek tersebut.

5. Sintesis (synthesis)

Sintesis adalah suatau kemampuan seseorang untuk merangkum atau

menghubungkan suatu obyek ke dalam satu hubungan dari komponen

pengetahuan yang dimiliki sebelumnya.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/64387/3/BAB II.pdfLaserasi pada saluran genitourinary atas atau bawah a. ... Perubahan Sistem Perkemihan Saluran kencing biasanya akan kembali

26

6. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi merupakan suatu bentuk melakukan penilaian terhadap obyek

tersebut.

2.3.4 Cara Memperoleh Pengetahuan

Cara memperoleh pengetahuan yang dikutip oleh Notoadmojo, 2003:11 dalam A

Wawan dan Dewi M, 2010 yaitu sebagai berikut :

1. Cara coba salah (Trial and Error)

Cara ini telah digunakan oleh orang sebelum kebudayaan, atau mungkin

sebelum adanya peradaban. Cara coba salah dilakukan dengan menggunakan

kesempatan untuk memecahkan masalah, seandainya kesempatan tersebut

tidak berhasil atau gagal lalu dicoba lagi.

2. Cara kekuasaan atau otoritas

Cara memperoleh pengetahuan ini didapatkan dari sumber pimpinan pimpinan

masyarakat baik formal maupun informal, ahli agama, pemerintah, dan

bermacam-macam prinsip orang lain yang menerima dan memiliki yang

dikemukakan oleh orang yang memiliki kekuasaan, tanpa membuktikan

kebenarannya berdasarkan fakta atau penalaran.

3. Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman pribadi dapat digunakan untuk mendapatkan pengetahuan dengan

cara mengulang kembali pengalaman yang pernah didapatkan dalam

menyelesaikan permasalahan yang pernah di hadapi di masa lalu.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/64387/3/BAB II.pdfLaserasi pada saluran genitourinary atas atau bawah a. ... Perubahan Sistem Perkemihan Saluran kencing biasanya akan kembali

27

4. Cara modern dalam memperoleh pengetahuan

Cara ini dapat disebut dengan metode penelitian ilmiah atau disebut

metedologi penelitian. Cara ini awalnya dikembangkan oleh Francis Bacon

(1561-1626), lalu dikembangkan oleh Deobold Van Daven, dan pada akhirnya

muncul suatu cara untuk melakukan penelitian yang kita kenal dengan sebutan

penelitian ilmiah.

2.3.5 Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Ada 2 faktor yang paling penting yang dapat mempengaruhi pengetahuan (Sidiek,

2012) yaitu :

a. Faktor Internal

1. Intelegensia

Intelegensia adalah kemampuan seseorang yang dibawa sejak lahir dan

kemungkinan seseorang berbuat sesuatu dengan cara tertentu. Intelegensi

yaitu salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuuan.

2. Pendidikan

Pendidikan adalah suatu proses kegiatan pembelajaran untuk memperluas

kemampuan atau pengetahuan seseorang. Semakin tinggi tingkat

pendidikan seseorang maka semakin mudah untuk menerima informasi,

semakin banyak informasi yang didapat maka semakin banyak pula

pengetahuan diterima.

3. Pengalaman

Pengalaman adalah sebagai sumber suatu pengetahuan atau cara untuk

dapat mengetahui pengetahuan secara benar.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/64387/3/BAB II.pdfLaserasi pada saluran genitourinary atas atau bawah a. ... Perubahan Sistem Perkemihan Saluran kencing biasanya akan kembali

28

4. Umur

Umur dapat mempengaruhi seseorang untuk mendapatkan pengetahuan.

Semakin tinggi atau cukup umur maka akan tinggi tingkat kemampuan

seseorang dalam berpikir dan menerima informasi.

5. Tempat tinggal

Tempat tinggal merupakan tempat dimana seseorang menetap atau tinggal

dalam kehidupan sehari-hari.

6. Pekerjaan

Pekerjaan dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Di dalam

tempat pekerjaan seseorang dapat memdapatkan pengalaman dan

pengetahuan baik atau buruk secara langsung ataupun tidak langsung.

7. Status sosial ekonomi

Status sosial ekonomi seseorang berpengaruh terhadap tingkat

pengetahuan seseorang tersebut. Seseorang yang berasal dari kalangan

keluarga yang mempunyai status ekonomi yang baik, maka dapat

memungkinkan lebih banyak memiliki sikap positif untuk memandang

dirinya dan masa depannya dibandingkan dengan seseorang yang berasal

dari kalangan keluarga yang mempunyai status ekonomi yang rendah.

b. Faktor Eksternal

1) Faktor lingkungan

Lingkungan yaitu segala bentuk sesuatu yang berada di sekitar individu,

seperti lingkungan fisik, biologis, dan sosial. Lingkungan dapat

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/64387/3/BAB II.pdfLaserasi pada saluran genitourinary atas atau bawah a. ... Perubahan Sistem Perkemihan Saluran kencing biasanya akan kembali

29

mempengaruhi terhadap proses masuknya pengetahuan terhadap individu

yang berada di dalam suatu lingkungan tersebut. Hal tersebut terjadi

dikarenakan adanya reaksi timbal balik antara lingkungan dengan

pengetahuan individu.

2) Sosial budaya

Sosial budaya adalah kebiasaan atau tradisi yang ada di lingkungan individu.

Sosial termasuk yang ada di dalamnya ada pandangan agama dan golongan

etnis yang dapat mempengaruhi suatu proses pengetahuan seperti dalam

penerapan norma-norma keagamaan guna memperkuat kepribadiannya.

3) Informasi

Informasi dapat diperoleh dari Pendidikan yang formal atau non formal

yang dapat mempengaruhi terhadap tingkat pengetahuan. Seseorang yang

mendapatkan informasi lebih banyak maka seseorang tersebut akan

mendapatkan pengetahuan yang lebih luas.

2.4 Hubungan Pengetahuan Ibu Postpartum untuk melakukan mobilisasi dini

Pengetahuan ibu postpartum tentang mobilisasi dini sangat penting dalam

hubungannya dengan pelaksanaan mobilisasi dini karena setiap ibu postpartum yang

melakukan mobilisasi dini akan mengetahui manfaat dan efek yang akan terjadi jika

tidak melakukan mobilisasi dini. Tingkat pengetahuan merupakan faktor yang

berperan sangat penting dalam mewujudkan pelaksanaan mobilisasi dini setelah

persalinan. Jika tingkat pengetahuan seseorang rendah terhadap tingkat mobilisasi

dini maka hal tersebut akan mempengaruhi pada tingkat pelaksanaannya.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/64387/3/BAB II.pdfLaserasi pada saluran genitourinary atas atau bawah a. ... Perubahan Sistem Perkemihan Saluran kencing biasanya akan kembali

30

Pengetahuan yang dimiliki oleh ibu postpartum tentang mobilisasi dini adalah dasar

bagaimana ibu untuk menerapkan pelaksanaan mobilisasi dini (Indayani., 2016).