16
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Pengertian Harga Pokok Produksi Menurut Kuswadi (2008) harga pokok produksi adalah (HPP) merupakan semua biaya yang dikeluarkan utuk memproduksi suatu barang (jasa) jualan selama periode yang bersangkutan). Menurut Mulyadi (2016) mengungkapkan bahwa harga pokok produksi atau yang sering disebut harga pokok adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diumur dalam satuan yang telah terjadi atau kemungkinan terjadi untuk memperoleh keuntungan. Harga pokok produksi atau products cost merupakan elemen penting untuk menilai keberhasilan (performance) dari perusahaan dagang maupun manufaktur. Harga pokok produksi mempunyai kaitan erat dengan indikator-indikator tentang sukses perusahaan, seperti misalnya: laba kotor penjualan, dan laba bersih. Harga pokok produksi adalah jumlah dari seluruh pengorbanan sumber ekonomi yang digunakan untuk mengubah bahan baku menjadi produk. Perhitungan harga pokok produk dapat digunakan untuk menentukan harga jual yang akan diberikan kepada konsumen sesuai dengan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi. Adapun yang termasuk biaya-biaya produksi disebutkan oleh Kurniawan (2012) sebagai berikut: 1. Biaya bahan baku Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku yang digunakan dalam proses produksi. Bahan baku langsung untuk setiap pesanan dikeluarkan ke pabrik berdasarkan bukti permintaan bahan baku (materials requisitions), yang merupakan dokumen yang disiapkan oleh pembuat jadwal produksi atau personel lain, yang memberikan spesifikasi nomor pesanan dan tipe serta jumlah bahan baku yang diperlukan. Satu kopi dari setiap bukti permintaan dikirimkan ke bagian gudang, yang mengumpulkan item yang dimaksud. Kuantitas dan biaya dari setiap item di catat dalam bukti permintaan dan diposting ke kartu catatan bahan baku. 2. Biaya tenaga kerja Biaya tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja yang telah mengolah bahan baku menjadi produk jadi. Dinamakan biaya tenaga kerja langsung karena biaya tenaga kerja ini terlibat langsung dalam proses produksi. Untuk setiap periode pembayaran gaji, kewajiban untuk gaji dan pembayaran lain dijurnal dan diposting ke buku besar umum. Tanpa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Pengertian Harga Pokok Produksirepository.untag-sby.ac.id/1425/3/BAB II.pdf · 1.1 Pengertian Harga Pokok Produksi Menurut Kuswadi (2008) harga pokok produksi

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Pengertian Harga Pokok Produksirepository.untag-sby.ac.id/1425/3/BAB II.pdf · 1.1 Pengertian Harga Pokok Produksi Menurut Kuswadi (2008) harga pokok produksi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Pengertian Harga Pokok Produksi

Menurut Kuswadi (2008) harga pokok produksi adalah (HPP) merupakan

semua biaya yang dikeluarkan utuk memproduksi suatu barang (jasa) jualan selama

periode yang bersangkutan). Menurut Mulyadi (2016) mengungkapkan bahwa harga

pokok produksi atau yang sering disebut harga pokok adalah pengorbanan sumber

ekonomi yang diumur dalam satuan yang telah terjadi atau kemungkinan terjadi untuk

memperoleh keuntungan.

Harga pokok produksi atau products cost merupakan elemen penting untuk

menilai keberhasilan (performance) dari perusahaan dagang maupun manufaktur.

Harga pokok produksi mempunyai kaitan erat dengan indikator-indikator tentang

sukses perusahaan, seperti misalnya: laba kotor penjualan, dan laba bersih. Harga

pokok produksi adalah jumlah dari seluruh pengorbanan sumber ekonomi yang

digunakan untuk mengubah bahan baku menjadi produk. Perhitungan harga pokok

produk dapat digunakan untuk menentukan harga jual yang akan diberikan kepada

konsumen sesuai dengan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi.

Adapun yang termasuk biaya-biaya produksi disebutkan oleh Kurniawan

(2012) sebagai berikut:

1. Biaya bahan baku

Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku

yang digunakan dalam proses produksi. Bahan baku langsung untuk setiap

pesanan dikeluarkan ke pabrik berdasarkan bukti permintaan bahan baku

(materials requisitions), yang merupakan dokumen yang disiapkan oleh

pembuat jadwal produksi atau personel lain, yang memberikan spesifikasi

nomor pesanan dan tipe serta jumlah bahan baku yang diperlukan. Satu kopi

dari setiap bukti permintaan dikirimkan ke bagian gudang, yang

mengumpulkan item yang dimaksud. Kuantitas dan biaya dari setiap item di

catat dalam bukti permintaan dan diposting ke kartu catatan bahan baku.

2. Biaya tenaga kerja

Biaya tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja yang

telah mengolah bahan baku menjadi produk jadi. Dinamakan biaya tenaga

kerja langsung karena biaya tenaga kerja ini terlibat langsung dalam proses

produksi. Untuk setiap periode pembayaran gaji, kewajiban untuk gaji dan

pembayaran lain dijurnal dan diposting ke buku besar umum. Tanpa

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Pengertian Harga Pokok Produksirepository.untag-sby.ac.id/1425/3/BAB II.pdf · 1.1 Pengertian Harga Pokok Produksi Menurut Kuswadi (2008) harga pokok produksi

2

mempedulikan jumlah kewajiban yang dicatat, lawanya adalah debit ke beban

gaji, dimana biaya tenaga kerja diakumulasikan sementara sampai

didistribusikan ke akun-akun biaya, biasanya di akhir bulan

3. Biaya overhead pabrik

Biaya overhead pabrik adalah biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan

dalam rangka proses produksi, kecuali biaya bahan baku dan biaya tenaga

kerja langsung. Biaya overhead pabrik dapat terdiri dari:

a. bahan tidak langsung

b. tenaga kerja tidak langsung

c. semua biaya pabrik lainnya seperti pajak, asuransi, perbaikan pabrik dan

mesin, penyusutan, dan lain-lain.

1.2 Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi

Menurut Mulyadi (2016) perhitungan harga pokok produksi bermanfaat bagi

manajemen sebagai berikut:

1. Menentukan harga jual produk

Perusahaan yang berproduksi secara massal memproses produknya untuk

memenuhi persediaan di gudang. Biaya produksi dihitung untuk jangka waktu

tertentu untuk menghasilkan informasi biaya produksi per unit produk. Dalam

penetapan harga jual suatu produk, biaya produksi per unit merupakan salah satu

data yang dipertimbangkan disamping data biaya lain yang sesungguhnya

dikeuarkan dalam pelaksanaan rencana produksi tersebut.

2. Menentukan realisasi produksi

Jika rencana produksi untuk jangka waktu tertentu telah diputuskan untuk

dilaksanakan, manajemen memerlukan informasi biaya produksi yang

sesungguhnya dikeluarkan dalam pelaksanaan rencana produksi tersebut. Oleh

karena itu, akuntansi biaya digunakan untuk mengumpulkan infomasi biaya

produksi yang dikeluarkan dalam jangka waktu tertentu untuk memantau apakah

proses produksi sesuai dengan yang diperhitungkan sebelumnya. Pengumpulan

biaya produksi untuk jangka waktu tertentu tersebut dilakukan dengan

menggunakan metode harga pokok proses (process costing method).

3. Menghitung laba-rugi periodik

Perhitungan harga pokok produksi memiliki keuntungan dalam mengetahui

apakah kegiatan produksi dan pemasaran perusahaan dalam periode tertentu

mampu menghasilkan laba bruto atau mengakibatkan rugi bruto. Manajemen

memerlukan informasi biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk

memperoduksi produk dalam periode tertentu.Informasi laba atau laba rugi bruto

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Pengertian Harga Pokok Produksirepository.untag-sby.ac.id/1425/3/BAB II.pdf · 1.1 Pengertian Harga Pokok Produksi Menurut Kuswadi (2008) harga pokok produksi

3

periodic diperlukan untuk mengetahui kontribusi produk dalam menutupi biaya

non produksi dan menghasilkan laba rugi. Oleh karena itu, metode harga pokok

proses digunakan oleh manajemen untuk mengumpulkan informasi biaya

produksi yang sesungguhnya dikeluarkan untuk periode tertentu guna

menghasilkan informasi laba atau rugi bruto tiap periode.

4. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang

disajikan dalam neraca

Pada saat manajemen dituntut untuk membuat pertanggungjawaban keuangan

periodik, manajemen harus menyajikan laporan keuangan berupa neraca dan

laporan laba-rugi. Di dalam neraca, manajemen harus menyajikan harga pokok

persediaan produk jadi dan harga pokok produk yang pada tanggal neraca masih

dalam proses. Untuk tujuan tersebut, manajemen perlu menyelenggarakan

catatan biaya produksi tiap periode yang bertujuan untuk menentukan biaya

produksi yang melekat pada produk pada tanggal neraca masih dalam proses

pengerjaan.

1.3 Perhitungan Harga Pokok Produksi

Terdapat dua metode yang digunakan untuk melakukan perhitungan harga

pokok produksi, yaitu (Pianda, 2018):

1. Perhitungan berdasarkan pesanan

Perhitungan harga pokok produksi berdasarkan pesanan (job order cost

system) dilakukan kalau kegiatan produksinya didasarkan atas pesanan.

Dengan kata lain, produksi baru dilakukan apabila telah diterima pesanan dari

konsumen. Dengan demikian jumlah produk yang dihasilkan sesuai dengan

jumlah yang dipesan oleh konsumen. Harga pokok produksi dihitung dengan

rumus:

Harga pokok produksi = jumlah biaya produksi

jumlah pesan produksi

Perhitungan di atas digunakan dengan menjumlahkan semua penggunaan

biaya produksi sesuai dengan jumlah pesanan produk dalam suatu produksi.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Pengertian Harga Pokok Produksirepository.untag-sby.ac.id/1425/3/BAB II.pdf · 1.1 Pengertian Harga Pokok Produksi Menurut Kuswadi (2008) harga pokok produksi

4

2. Perhitungan berdasarkan produksi

Metode perhitungan ini digunakan dengan menjumlahkan semua penggunaan

biaya produksi dalam suatu periode tertentu. Cara perhitungan haraga pokok

produksi dengan menjumlahkan seluruh kombinasi biaya-biaya sebagai

berikut:

Biaya bahan baku

Biaya tenaga kerja langsung

Biaya overhead pabrik

Total HPP

2.4. Pengertian Biaya

Menurut Gilarso (2007) biaya adalah semua pengorbanan yang perlu untuk

suatu proses produksi yang dinyatakan dalam uang menurut harga pasar yang berlaku.

Pengorbanan adalah pemakaian faktor-faktor produksi atau sumber-sumber ekonomi

seperti waktu dan tenaga yang dicurahkan, peralatan dan mesin yang dipakai. Menurut

Fuad dkk (2006) biaya yaitu satuan nilai yang dikorbankan dalam suatu proses

produksi untuk mencapai suatu hasil produksi.

Biaya adalah semua pengeluaran untuk mendapatkan barang atau jasa dari

pihak ketiga. Barang atau jasa yang dimaksud dapat dalam rangka dijual kembali atau

dalam rangka untuk menjual barang atau jasa yang diperdagangkan, baik yang

berkaitan dengan usaha pokok perusahaam maupun di luar usaha pokok perusahaan.

Dalam perhitungan laba rugi, besarnya biaya akan mengurangi laba atau menambah

rugi perusahaan (Kuswadi, 2008).

Krismiaji dan Aryani (2011) menyatakan bahwa biaya atau cost adalah kas

atau ekuivalen kas yang dikorbankan untuk membeli barang atau jasa yang diharapkan

akan memberikan manfaat bagi perusahaan saat sekarang atau untuk periode

mendatang. Prawironegoro dan Purwanti (2009) menyatakan bahwa biaya adalah kas

dan setara kas yang dikorbankan untuk memproduksi atau memperoleh barang atau

jasa yang diharapkan akan memperoleh manfaat atau keuntungan dimasa mendatang.

Mulyadi (2016) mengemukakan beberapa manfaat dari data biaya antara lain:

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Pengertian Harga Pokok Produksirepository.untag-sby.ac.id/1425/3/BAB II.pdf · 1.1 Pengertian Harga Pokok Produksi Menurut Kuswadi (2008) harga pokok produksi

5

1. Untuk tujuan pengawasan

Data biaya yang dihasilkan di akuntansi biaya merupakan salah satu data

yang digunakan manajemen dalam membuat perencanaan yang dalam hal

ini adalah budget (anggaran).

2. Untuk membantu dalam penetapan harga jual

Penetapan suatu harga jual yang menguntungkan, dapat dilakukan untuk

suatu periode yang diinginkan, melalui pengetahuan tentang data biaya dan

volume penjualan masa lalu.

3. Untuk menghitung laba rugi periodik

Penghitungan laba rugi periodik untuk suatu perusahaan dilakukan dengan

jelas mempertemukan (match) antara penghasilan (dalam hal ini penjualan)

dengan biaya-biaya yang telah terjadi dan telah expired dalam suatu dasar

perhitungan yang sama dan konsisten.

4. Untuk pengendalian biaya

Pengendalian biaya dalam hal ini adalah pengendalian melalui akuntansi

pertanggungjawaban, merupakan sistem akuntansi yang disusun sedemikian

rupa sehingga pengumpulan dan pelaporan biaya dan penghasilan sesuai

dengan pertanggungjawaban dalam organisasi.

5. Untuk pengendalian keputusan

Data biaya sangat diperlukan oleh manajemen dalam pengambilan keputusan

baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

2.5. Penggolongan Biaya

Penggolongan biaya menurut Mulyadi (2016) dapat dilakukan dengan berbagai

macam cara yang terdiri dari:

1. Fungsi pokok dalam perusahaan

Dalam perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi pokok yaitu fungsi produksi,

fungsi pemasaran, dan fungsi administrasi dan umum. Oleh karena itu dalam

perusahaan manufaktur, biaya dapat dikelompokan menjadi tiga kelompok

yaitu:

a. Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah

bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual

b. Biaya pemasaran merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk

melaksanakan kegiatan pemasaran produk

c. Biaya administrasi dan umum merupakan biaya-biaya untuk

mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk

2. Hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Pengertian Harga Pokok Produksirepository.untag-sby.ac.id/1425/3/BAB II.pdf · 1.1 Pengertian Harga Pokok Produksi Menurut Kuswadi (2008) harga pokok produksi

6

Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen. Dalam

hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat dikelompokkan

menjadi 2 (dua) golongan, yang terdiri dari:

a. Biaya langsung (direct cost) biaya langsung adalah biaya yang terjadi,

yang penyebab satu-satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai.

Jika sesuatu yang dibiayai itu tidak ada, maka biaya langsung ini tidak

akan terjadi

b. Biaya tidak langsung biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya

tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung

dalam hubungannya dengan produk disebut dengan istilah biaya produksi

tidak langsung atau biaya overhead pabrik (factory overhead cost). Biaya

ini tidak mudah diidentifikasikan dengan produk tertentu. Dalam

hubungannya dengan departemen, biaya tidak langsung adalah biaya

yang terjadi di departemen tetapi manfaatnya dinikmati oleh lebih dari

satu departemen.

3. Perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan

Dalam hubungannya dengan perubahan volume aktivitas, biaya dapat

digolongkan menjadi:

a. Biaya variabel merupakan biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding

dengan perubahan volume kegiatan.

b. Biaya semi variabel merupakan biaya yang berubah tidak sebanding

dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semi variabel mengandung

unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel.

c. Biaya semifixed merupakan biaya yang tetap untuk tingkat volume

kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume

produksi tertentu

d. Biaya tetap merupakan biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar

volume kegiatan tertentu contoh biaya tetap adalah gaji direktur produksi

4. Jangka waktu manfaatnya

Atas dasar jangka waktu dan manfaatnya, biaya dibagi menjadi dua yaitu:

pengeluaran modal dan pengeluaran pendapatan.

a. Pengeluaran modal (capital expenditures) pengeluaran modal adalah

biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi

(biasanya periode akuntansi adalah satu tahun kalender). Pengeluaran

modal ini pada saat terjadinya dibebankan sebagai kos aktiva, dan

dibebankan dalam tahun-tahun yang menikmati manfaatnya dengan cara

didepresiasi, diamortisasi, atau dideplesi.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Pengertian Harga Pokok Produksirepository.untag-sby.ac.id/1425/3/BAB II.pdf · 1.1 Pengertian Harga Pokok Produksi Menurut Kuswadi (2008) harga pokok produksi

7

b. Pengeluaran pendapatan merupakan biaya yang hanya mempunyai

manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut.

Menurut Daljono (2004) biaya juga dapat digolongkan berdasarkan

hubungannya dengan produk, waktu pengakuan, dan volume produksi.

1. Klasifikasi menurut produk, biaya terdiri dari:

a. Biaya bahan baku (direct material) bahan baku adalah bahan mentah

yang digunakan untuk memproduksi barang jadi, yang secara fisik dapat

diidentifikasi pada barang jadi.

b. Biaya bahan penolong (indirect material) adalah bahan – bahan yang

digunakan untuk menyelesaikan suatu produk, tetapi pemakaiannya

relatif kecil atau pemakaiannya sangat rumit dikenali di produk jadi.

c. Biaya overhead pabrik adalah adalah biaya yang timbul dalam proses

produksi selain yang termasuk dalam biaya bahan baku dan biaya tenaga

kerja langsung. Yang termasuk dalam biaya overhead pabrik adalah :

biaya pemakaian supplies pabrik, biaya pemyusutan bagian produksi,

biaya pemeliharaan atau perawatan bagian produksi, biaya listrik bagian

produksi, biaya asuransi bagian produksi, biaya pengawasan, dan

sebagainya.

a. Biaya tenaga kerja merupakan gaji atau upah karyawan bagian produksi.

Biaya ini dibedakan menjadi:

1) Biaya tenaga kerja langsung adalah gaji atau upah tenaga kerja yang

dipekerjakan untuk memproses bahan menjadi barang jadi.

2) Biaya tenaga kerja tidak langsung merupakan gaji atau upah tenaga

kerja bagian produksi yang tidak terlibat secara langsung dalam

proses pengerjaan bahan menjadi produk jadi.

2. Klasifikasi biaya menurut waktu pengakuan (timing of recognition) dapat

dibedakan menjadi dua yaitu :

a. Product cost (biaya produk), adalah biaya yang terjadi dalam rangka

membuat produk. Biaya ini sifatnya melekat pada produk, karena melekat

pada poduk maka product cost disebut juga inventorial cost.

b. Period cost (biaya periode), adalah biaya yang terjadi dalam satu periode

yang tidak ada kaitannya dengan pembuatan produk. Biaya periode

sifatnya tidak melekat pada produk dan akan dipertemukan dengan

pendapatan atau menghitung laba rugi pada periode yang bersangkutan.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Pengertian Harga Pokok Produksirepository.untag-sby.ac.id/1425/3/BAB II.pdf · 1.1 Pengertian Harga Pokok Produksi Menurut Kuswadi (2008) harga pokok produksi

8

3. Klasifikasi biaya dikaitkan dengan biaya volume, biaya produksi dapat

dikelompokkan menjadi tiga yaitu:

a. Variable cost (biaya variabel)

Merupakan biaya yang bila dikaitkan dengan volume (pemacu timbulnya

biaya) secara per unit akan selalu tetap (tidak berubah jumlahnya),

meskipun volume produksi berubah – ubah. Akan tetapi secara total biaya

tersebut jumlahnya akan berubah sesuai dengan proporsi perubahan

aktivitas. Total biaya variabel akan bertambah apabila volume produksi

bertambah.

b. Fixed cost (biaya tetap)

Merupakan biaya yang secara total tidak berubah jumlahnya meskipun

aktivitas atau jumlah produksi berubah. Jumlah biaya tiap unit akan

menurun jika aktivitasnya meningkat.

c. Biaya semi variabel

Merupakan gabungan antara biaya variabel dan biaya tetap. Biaya semi

variabel memiliki sifat meskipun tidak ada aktivitasnya, biaya ini tetap

ada dan totalnya akan berubah jika aktivitasnya juga berubah.

Selain klasifikasi biaya diatas, Daljono (2004) juga mengkasifikasikan biaya

sebagai :

1. Sunk cost

Sunk cost merupakan biaya yang digunakan untuk menunjuk pada biaya yang

terjadi pada masa lalu dan biaya ini tidak relevan untuk dipertimbangkan

dalam pengambilan keputusan di masa berikutnya.

2. Opportunity cost

Opportunity cost merupakan biaya yang diukur dari manfaat yang hilang

karena seseorang atau perusahaan memilih satu alternatif sehingga tidak dapat

memilih alternatif yang lain. Apabila dikaitkan dengan pengambilan

keputusan, opportunity cost merupakan biaya relevan.

Matz (1990) mengelompokkan biaya dengan tujuan untuk mengembangkan

data biaya yang dapat membantu manajemen dalam mencapai tujuannya.

Pengelompokkan ini didasarkan pada hubungannya antara biaya dengan departemen

pabrikasi, diantaranya yaitu :

1. Departemen produksi dan jasa

a. Departemen produksi, mengoperasikan secara langsung terhadap

pembuatan produk. Biaya yang dikeluarkan akan dibebankan kepada

produk tersebut.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Pengertian Harga Pokok Produksirepository.untag-sby.ac.id/1425/3/BAB II.pdf · 1.1 Pengertian Harga Pokok Produksi Menurut Kuswadi (2008) harga pokok produksi

9

b. Departemen jasa, memberikan jasa atau pelayanan yang bermanfaat bagi

departemen lainnya, tidak terlibat langsung dalam proses produksi namun

biayanya merupakan bagian dari total overhead pabrik dan harus

dimasukkan dalam biaya produk.

2. Beban departemen langsung dan tidak langsung

a. Beban departemen langsung, merupakan beban yang berasal dari suatu

departemen yang dapat segera diidentifikasi terhadap departemen

tersebut.

b. Beban departemen tidak langsung, merupakan suatu beban yang dipikul

bersama oleh beberapa departemen yang mengambil manfaat dari

terjadinya beban tersebut.

3. Biaya bersama dan biaya gabungan

a. Biaya bersama (common cost) adalah biaya yang berasal dari penggunaan

fasilitas atau jasa oleh dua operasi departemen atau lebih.

b. Biaya gabungan (joint cost) adalah biaya yang terjadi bila dalam proses

produksi akan menghasilkan lebih dari satu jenis produk.

Dalam rangka membantu perencanaan dan pengambilan keputusan

manajemen, Blocher (2000:92) mengelompokkan biaya menjadi:

1. Biaya relevan

Konsep biaya relevan muncul dalam situasi dimana pengambilan keputusan

harus memilih diantara dua atau lebih pilihan. Biaya relevan mempunyai dua

sifat yaitu berbeda untuk setiap pilihan keputusan dan akan terjadi pada saat

yang akan dating.

2. Biaya diferensial

Biaya diferensial merupakan biaya yang berbeda untuk setiap pilihan

keputusan dan oleh karena itu merupakan biaya yang relevan untuk

pengambilan kepuitusan, jika biaya tersebut merupakan biaya yang belum

terjadi.

3. Opportunity cost

Opportunity cost merupakan manfaat yang hilang karena suatu alternatif atau

pilihan yang dipilih mendapat manfaat dari pilihan atau alternatif lainnya.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Pengertian Harga Pokok Produksirepository.untag-sby.ac.id/1425/3/BAB II.pdf · 1.1 Pengertian Harga Pokok Produksi Menurut Kuswadi (2008) harga pokok produksi

10

4. Sunk cos

Sunk cost merupakan biaya yang telah terjadi atau telah ditetapkan pada

waktu yang lalu, dan oleh karena itu merupakan biaya yang tidak relevan

karena pengambilan keputusan tidak lagi mempunyai kebijakan terhadap

biaya-biaya tersebut dan tidak akan mempengaruhi kebijakan cash flow di

masa yang akan dating.

2.6. Penelitian Terdahulu

Berikut merupakan penelitian terdahulu yang dijadikan referensi dalam

penelitian ini.

Tabel 2.2 Penelitian terdahulu

No.

Peneliti dan

Tahun

Penelitian

Judul

Penelitian Hasil Penelitian Keunggulan

1

Vicky Sandi

Zedda

Saputra

(2018)

Perhitungan

Harga pokok

Produksi

Untuk

Menentukan

Harga Jual di

CV. Nusantara

Metalindo

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

metode cost plus pricing

dapat digunakan guna

menentukan harga jual

pada CV. Nusantara

Metalindo.

Metode full costing

akan membebankan

semua BOP baik yang

bersifat tetap maupun

yang bersifat variabel.

Sehingga, metode full

costing lebih

menguntungkan bagi

pihak perusahaan

karena akan

membebankan semua

biaya-biaya yang

mempengaruhi proses

produksi, hal ini akan

menghasilkan harga

pokok produksi yang

lebih akurat.

2

M.N. Afif

dan D.R.

Rahmawati

(2017)

Analisis

Perhitungan

Harga Pokok

Produksi Teh

Harga pokok produksi

tertinggi pada PT.

Sariwangi A.E.A

terdapat pada quartil 4

Metode harga pokok

proses mempunyai

peranan yang penting

dalam penentuan harga

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Pengertian Harga Pokok Produksirepository.untag-sby.ac.id/1425/3/BAB II.pdf · 1.1 Pengertian Harga Pokok Produksi Menurut Kuswadi (2008) harga pokok produksi

11

No.

Peneliti dan

Tahun

Penelitian

Judul

Penelitian Hasil Penelitian Keunggulan

Sedap Wangi

Menggunakan

Metode Harga

Pokok Proses

Pada PT.

Sariwangi

A.E.A

yakni periode Oktober-

Desember dikarenakan

pada periode tersebut

hasil produksi menurun

dan banyak produk

hilang dalam proses.

Harga pokok produksi

pada quartil 4 sebesar

Rp 54.742. Harga pokok

produksi terendah

terjadi pada quartil 2

periode April-Juni

dikarenakan hasil

produksi pada periode

tersebut meningkat dan

tidak terjadi banyak

produk hilang dalam

proses. Harga pokok

produksi pada quartil 2

sebesar Rp 48.004.

pokok produksi dengan

memperhitungkan

harga pokok per

departemen. Biaya

bahan baku, biaya

tenaga kerja langsung

dan biaya overhead

pabrik yang

dibebankan pada

rekening-rekening

barang dalam proses

setiap departemen.

3

Pradana

Setiadi,

David P.E.

Saerang,

Treesje

Runtu (2014)

Perhitungan

Harga Pokok

Produksi

Dalam

Penentuan

Harga Jual

Pada CV.

Minahasa

Mantap

Perkasa

Dalam menentukan

harga jual produk,

perusahaan

menggunakan metode

cost plus pricing.

Pengumpulan biaya

produksi dilakukan

dengan metode harga

pokok proses dengan

pendekatan full costing,

tujuannya untuk

memenuhi persediaan

digudang, dan

jumlahnya sama dari

waktu ke waktu.

Metode full costing

memperhitungkan

seluruh unsur biaya

produksi, baik yang

berperilaku tetap

maupun variabel ke

dalam harga pokok

produksi. Hal ini

dilakukan tujuannya

untuk memenuhi

persediaan digudang,

dan jumlahnya sama

dari waktu ke waktu.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Pengertian Harga Pokok Produksirepository.untag-sby.ac.id/1425/3/BAB II.pdf · 1.1 Pengertian Harga Pokok Produksi Menurut Kuswadi (2008) harga pokok produksi

12

No.

Peneliti dan

Tahun

Penelitian

Judul

Penelitian Hasil Penelitian Keunggulan

4

Fitri

Handayani,

Ismayani,

dan Sofyan

(2017)

Analisis Harga

Pokok

Produksi Pada

Perusahaan

Socolatte di

Kabupaten

Pidie Jaya

Perhitungan HPP (Harga

Pokok Produksi)

menurut Perusahaan

Socolatte lebih rendah

dibandingkan

perhitungan HPP (Harga

Pokok Produksi)

menurut metode full

costing dengan selisih

sebesar Rp 1.277, untuk

produk coklat bar besar,

coklat aneka rasa, coklat

3 in1 besar dan coklat

3in1 kecil, sedangkan

selisih HPP untuk coklat

bar kecil sebesar Rp 479.

Perbedaan nilai HPP

(Harga Pokok Produksi)

menurut perusahaan dan

metode full costing

terletak pada komponen

biaya overhead pabrik

tetapi karena perusahaan

tidak menghitungnya

sebagai komponen HPP.

Pemilihan metode full

costing dalam

penelitian terdahulu

dengan pertimbangan

biaya overhead pabrik

dibebankan kepada

produk jadi atau harga

pokok produksi

berdasarkan tarif yang

ditentukan pada

aktivitas normal atau

aktivitas yang

sesungguhnya terjadi

sehingga meningkatkan

akurasi analisis biaya.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Pengertian Harga Pokok Produksirepository.untag-sby.ac.id/1425/3/BAB II.pdf · 1.1 Pengertian Harga Pokok Produksi Menurut Kuswadi (2008) harga pokok produksi

13

2.7.Ulasan Kekurangan dan kelebihan Pada penelitian terdahulu.

No Peneliti Judul Penelitian Kekurangan Kelebihan

1 Vicky Sandi

Zedda Saputra

Perhitungan Harga

Pokok Produksi untuk

menentukan harga jual

di CV.Nusantara

Metalindo

Dengan menggunakan

metode full costing

maka akan

membebankan semua

BOP baik yang bersifat

tetap maupun variabel.

Metode full costing

lebih menguntungkan

bagi pihak perusahaan

karena akan

membebankan semua

biaya-biaya yang

mempengaruhi proses

produksi.

2 M.N.Afif dan

D.R.

Rahmawati

Analisa perhitungan

harga pokok produsi

the sedap wangi

menggunakan metode

harga pokok proses

pada PT.Sariwangi

A.E.A

Pemisahan biaya

menjadi biaya variabel

tetap sulit dilakukan

karena suatu biaya

sangatjarang benar-

benar variabel atau

benar-benar biaya tetap

Dapat dugunakan

sebagai pengedali biaya

karena memberikan

semua biaya tetap dalam

satu kelompok,sehingga

managemen dapat fokus

pada perilaku biaya tetap

ini.

3

Pradana

setiadi,Dafid

P.E Saerang

Treesje Runtu

Perhitungan Harga

pokok produksi dalam

menentukan harga jual

pada CV.Minahasa

Mantap Perkasa.

Hanya bisa dugunakan

di perusahaan yang

hanya menjual atau beli

barang dari perusahaan

lain

Memperhitungkan unsur

biaya produksi baik

yang berperilaku tetap

maupun variabel

kedalam harga pokok

produksi.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Pengertian Harga Pokok Produksirepository.untag-sby.ac.id/1425/3/BAB II.pdf · 1.1 Pengertian Harga Pokok Produksi Menurut Kuswadi (2008) harga pokok produksi

14

4

Fitri

Handayani,Ism

ayani dan

Sofyan. Analisis harga pokok

produksi pada

perusahaan Socolatte di

Kabupaten Pidie Jaya.

Pada perusahaan ini

tidak menghitung

komponen - komponen

biaya overhead pabrik.

Pertimbangan biaya

oferhead pabrik di

bebankan kepada produk

jadi atau harga pokok

produksi berdasarkan

tarif yang di tentukan

pada aktifitas normal

atau aktifitas yang

sesungguhnya.

5 Muhammad

Happy Sayekti

Penentuan harga pokok

produksi yang

dikaitkan dengan

Efisiensi pengaturan

tenaga kerja pada usaha

Muebel,UD.Jati

Mandiri.

Hanya bisa digunakan

dimana perusahaan

mendapat job atau

pesanan dari

perusahaan ataupun

perorangan,untuk

memproduksi barang

yang di kehendaki

pemesan.

Mempunyai

Kemampuan untuk

mengatur dan

mendeteksi mengenai

penyimpangan-

penyimpangan atas

kecenderuingan historis

pada biaya.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Pengertian Harga Pokok Produksirepository.untag-sby.ac.id/1425/3/BAB II.pdf · 1.1 Pengertian Harga Pokok Produksi Menurut Kuswadi (2008) harga pokok produksi

15

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Pengertian Harga Pokok Produksirepository.untag-sby.ac.id/1425/3/BAB II.pdf · 1.1 Pengertian Harga Pokok Produksi Menurut Kuswadi (2008) harga pokok produksi

16