21
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Mata 2.1.1 Definisi Mata merupakan organ yang diciptakan Tuhan dan termasuk salah satu organ vital yang penting nilainya. Manusia dapat memperoleh informasi sebanyak 80% hanya dengan melihat (Kurmaselaet al. 2013). Mata berbentuk seperti bola, kecuali tonjolan yang berada didepan mata yaitu tempat masuknya cahaya. Bagian luar mata terdapat sebuah lapisan putih dan kaku, keras disebut sclera. Daerah tonjolan mata terdapat lapisan transparan yang dilewati cahaya disebut dengan kornea (Syaifuddin, 2012). Mata terletak dalam bantalan lemak yang dapat meredam goncangan. Diameter bola mata manusia ± 2,5 cm. Mata dapat bekerja secara efektif menerima cahaya dengan rentang intensitas yang sangat lebar sekitar 10 milyar cahaya. Gambar 2.2 Anatomi Mata Sumber :Lecture Notes on Opthamology

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Mata 2.1.1 Definisieprints.umm.ac.id/41758/3/jiptummpp-gdl-susanti201-46791-3-babii.pdf · dipersarafi oleh sistem saraf simpatis, sehingga jika

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Mata 2.1.1 Definisieprints.umm.ac.id/41758/3/jiptummpp-gdl-susanti201-46791-3-babii.pdf · dipersarafi oleh sistem saraf simpatis, sehingga jika

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi Mata

2.1.1 Definisi

Mata merupakan organ yang diciptakan Tuhan dan termasuk salah satu organ

vital yang penting nilainya. Manusia dapat memperoleh informasi sebanyak 80% hanya

dengan melihat (Kurmaselaet al. 2013). Mata berbentuk seperti bola, kecuali tonjolan

yang berada didepan mata yaitu tempat masuknya cahaya. Bagian luar mata terdapat

sebuah lapisan putih dan kaku, keras disebut sclera. Daerah tonjolan mata terdapat

lapisan transparan yang dilewati cahaya disebut dengan kornea (Syaifuddin, 2012). Mata

terletak dalam bantalan lemak yang dapat meredam goncangan. Diameter bola mata

manusia ± 2,5 cm. Mata dapat bekerja secara efektif menerima cahaya dengan rentang

intensitas yang sangat lebar sekitar 10 milyar cahaya.

Gambar 2.2 Anatomi Mata

Sumber :Lecture Notes on Opthamology

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Mata 2.1.1 Definisieprints.umm.ac.id/41758/3/jiptummpp-gdl-susanti201-46791-3-babii.pdf · dipersarafi oleh sistem saraf simpatis, sehingga jika

13

2.1.2 Struktur Mata

Mata dibentuk untuk menerima rangsangan berkas-berkas cahaya pada retina, lalu

dengan perantaraan serabut-serabut nervus optikus, mengalihkan rangsangan ini ke pusat

penglihatan pada otak, untukditafsirkan, anatomi organ penglihatan dapat

dikelompokkan menjadi 3 (tiga) bagian yaitu: (Syaifuddin, 2012)

1. Adneksa Mata

Jaringan bagian pendukung mata yang terdiri dari beberapa bagian mata seperti :

a. Kelopak mata

Bagian pelindung bola mata karena berfungsi sebagai proteksi mekanis pada

bola mata anterior yang menyebarkan air mata ke konjungtiva dan kornea

sehingga dapat mencegah mata menjadi kering. Kelopak mata memiliki

rambut/bulu yang tumbuh tepi kelopak. Kelopak mata memiliki kulit yang lebih

tipis dibandingkan dengan kulit pada bagian tubuh lainnya (Cameron et al. 2006).

Kelopak mata terdiri dari jaringan fibrosa yang ditutupi kulit dan dibatasi oleh

membran mukosa. Bagian tepi kelopak ditumbuhi rambut (bulu mata) yang

mencegah masuknya debu, serangga (Cameron et al, 2006).

Pada kelopak mata terdapat otot-otot orbicularis dimana otot polos ini

dipersarafi oleh sistem saraf simpatis, sehingga jika terjadi kerusakan oleh

persarafan simpatis akan terjadi ptosis ringan. Tepi kelopak mata merupakan

sambungan mukotan, sambungan ini mengandung muara kelenjar minyak

Meibom yang terletak di lempeng tarsal. Kelenjar ini mensekresi komponen lipid

dari film air mata. Bagian medial pada kelopak mata atas dan bawah dimana dua

pungta kecil membentuk bagian awal sistem drainse lakrimal membentuk

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Mata 2.1.1 Definisieprints.umm.ac.id/41758/3/jiptummpp-gdl-susanti201-46791-3-babii.pdf · dipersarafi oleh sistem saraf simpatis, sehingga jika

14

kanalikulus komunis sebelum memasuki sakus lakrimalis. Duktus nasolakrimalis

berjalan dari sakus ke hidung. Drainase air mata merupakan proses aktif, setiap

kedipan kelopak mata akan membantu memompa air mata melalui sistem ini

(James, Chew dan Bron, 2006).

2. Bola Mata

a. Konjungtiva

Merupakan bagian terluar boa mata yang memiliki pembuluh darah. Membrane

mukosa (selaput lendir) yang melapisi kelopak dan melindungi bola mata bagian

luar. Konjungtiva terbagi menjadi 2 (dua) yaitu konjungtiva palpebral (melapisi

kelopak mata) dan konjungtiva bulbi (menutupi bagian depan bola mata).

Konjungtiva berfungsi sebagai proteksi pada sclera dan memberi pelumas pada

bola mata (Gul, 2007).

a. Kornea

Merupakan selaput bening mata, jika mengalami kekeruhan akan sangat

mengganggu penglihatan. Jendela bening yang melindungi struktur halus yang

berada dibelakangnya serta membantu memfokuskan bayangan pada retina.

Kornea memiliki ketebalan ± 0,5 mm dan tidak mengandung pembuluh darah

(Syaifuddin, 2012). Kornea memfokuskan bayangan dengan membiaskan atau

membelokkan berkas cahaya. Besarnya pembiasan (refraksi) bergantung pada

kelengkungan permukaannya dan kecepatan cahaya pada lensa dibandingkan pada

benda sekitar (indeks bias relatif). Indeks bias hampir konstan untuk semua

kornea, tetapi kelengkungan cukup bervariasi pada setiap orang dan berperan

besar dalam gangguan penglihatan. Kornea yang terlalu melengkung mata akan

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Mata 2.1.1 Definisieprints.umm.ac.id/41758/3/jiptummpp-gdl-susanti201-46791-3-babii.pdf · dipersarafi oleh sistem saraf simpatis, sehingga jika

15

berpenglihatan dekat, sedang jika kelengkungan pada kornea kurang maka mata

akan berpenglihatan jauh. kelengkungan yang tidak merata akan menyebabkan

astigmatisme (Cameron et al, 2006).

b. Sklera

Jaringan ikat dengan serat yang kuat berwarna putih di bawah konjungtiva serta

merupakan bagian dengan konsistensi yang relatif lebih keras untuk membentuk

bola mata (Gul, 2007). Sklera terbentuk dari serabut kolagen yang saling berkaitan

dengan lebar yang berbeda-beda, terletak diatas substansi dasar dan dipertahankan

oleh fibrolas. Ketebalan sclera bervariasi, 1 mm disekitar papil saraf optic dan 0,3

mm tepat di posterior insersi otot (James, Chew dan Bron, 2006).

c. Retina

Retina merupakan mekanisme persyarafan untuk penglihatan. Retina memuat

ujung-ujung nervusoptikus bila sebuah bayangan tertangkap (tertangkap oleh mata)

maka berkas-berkas cahaya benda yang dilihat, menembus kornea, aqueus humor,

lensa dan badan vitreus guna merangsang ujung-ujung saraf dalam retina.

Rangsangan yang diterima retina bergerak melalui traktus optikus menuju daerah

visuil dalam otak, untuk ditafsirkan. Kedua daerah visuil menerima berita dari

kedua mata, sehingga menimbulkan lukisan dan bentuk (Syaifuddin, 2012). Sel

Kerucut pada retina bertanggung jawab untuk penglihatan siang hari, sel-sel ini

terkonsentrasi di fovea yang bertanggung jawab untuk penglihata detail seperti

membaca huruf kecil. Sel batang berfungsi pada penglihatan malam hari, sel-sel ini

sensirif terhadap cahaya dan tidak seperti sel kerucut yang memberikan sinyal

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Mata 2.1.1 Definisieprints.umm.ac.id/41758/3/jiptummpp-gdl-susanti201-46791-3-babii.pdf · dipersarafi oleh sistem saraf simpatis, sehingga jika

16

informasi panjang gelombang (warna). Sel batang menyusun sebagian besar

fotoreseptor diretina bagian lainnya (James, Chew dan Bron, 2006).

d. Uvea

Lapisan vascular di dalam bola mata yang terdiri dari 3 bagian yaitu iris, korpus

siliar dan koroid. Iris membentuk pupil di bagian tengahnya, suatu celah yang

dapat berubah ukurannya dengan kerja otot sfingter dan dilator untuk mengontrol

jumlah cahaya yang masuk ke mata. Lapisan yang dapat bergerak untuk mengatur

banyaknya cahaya yang masuk ke dalam mata .Iris memiliki lapisan batas anterior

yang tersusun dari fibroblast dan kolagen serta stroma selular dimana otot sfingter

terletak di dalamnya yang dipersarafi oleh sistem saraf parasimpatis (James et al,

2006).

Badan siliar berfungsi menghasilkan cairan yang mengisi bilik mata, sedangkan

koroid merupakan lapisan yang banyak mengandung pembuluh darah untuk

memberi nutrisi pada bagian mata (Gul, 2007). Proses akomodasi dipengaruhi

oleh M.Ciliaris, dimana otot ini berperan untuk berkontraksi sehingga terjadi

pengenduran dari Zonula zinnia yang berakibat pencembungan lensa karena

elastisitasnya, sehingga menambah kekuatan refraksinya. Otot siliaris dipersarafi

oleh sistem parasimpatis (James, Chew dan Bron, 2006). Koroid dibentuk oleh

arteriol, venula dan anyaman kapiler padat. Membrane dasarnya dengan

membrane dasar epitel pigmen retina membentuk membrane Bruch yang aselular

berfungsi sebagai sawar difusi antara koroid dan retina.Koroid berada diantara

sclera dan retina yang juga merupakan lapisan gelap kecoklatan, warna gelap ini

berfungsi untuk mencegah refleksi (pantulan sinar). Bagian ini mengandung

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Mata 2.1.1 Definisieprints.umm.ac.id/41758/3/jiptummpp-gdl-susanti201-46791-3-babii.pdf · dipersarafi oleh sistem saraf simpatis, sehingga jika

17

banyak pigmen dan pembuluh darah, berfungsi sebagai penyedia nutrisi dan

oksigen (James, Chew dan Bron, 2006).

e. Pupil

Lubang tempat cahaya masuk ke dalam mata, dimana lebarnya diatur oleh

gerakan iris. Bulatan hitam yang ada di tengah-tengah adalah pupil. Bila cahaya

lemah iris akan berkontraksi dan pupil melebar (midriasis) yang dipengaruhi oleh

saraf simpatis sehingga cahaya yang masuk lebih banyak. Sedangkan bila cahaya

kuat iris akan berelaksasi dan pupilmengecil (miosis) sehingga cahaya yang masuk

tidak berlebihan, dipengaruhi oleh saraf parasimpatis. Pupil sebagai pengatur

kebutuhan cahaya yang diperlukan (Gul, 2007).

f. Lensa mata

Struktur biologis yang tidak umum. Transparan dan cekung, dengan

kecekungan terbesar berada pada sisi depan. Lensa adalah organ fokus utama,

yang membiaskan berkas-berkas cahaya yang terpantul dari benda-benda yang

dilihat, menjadi bayangan yang jelas pada retina (Syaifuddin, 2012). Lensa

merupakan elemen refraktif terpenting kedua pada mata setelah kornea, dimana

lensa disangga oleh serabut zonula yang berjalan diantara korpus siliaris dan

kapsul lensa. Serabut zonula ini metransmisikan perubahan pada otot siliaris

sehingga membuat lensa mengubah bentuk dan kekuatan refraksinya.

Pertambahan usia akan membuat serabut yang letaknya di dalam akan kehilangan

nucleus dan organel intraselulernya (James, Chew dan Bron, 2006).

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Mata 2.1.1 Definisieprints.umm.ac.id/41758/3/jiptummpp-gdl-susanti201-46791-3-babii.pdf · dipersarafi oleh sistem saraf simpatis, sehingga jika

18

3. Rongga Orbita

Rongga tempat bola mata yang dilindungi oleh tulang-tulang yang kokoh. Otot-

otot bola mata masing-masing bola mata mempunyai 6 (enam) buah otot yang

berfungsi menggerakkan kedua bola mata secara terkoordinasi pada saat melirik

(Syaifuddin, 2012). Otot – otot mata ada enam macam yang berfungsi sebagai

penggerak bola mata membuat gerakan bola mata bersifat ritmis dan harmonis

yaitu:

a. Musculus rektus internus (medius), otot mata yang menggerakkan bola mata ke

arah medial

b. Musculus rektus externus (lateralis), otot mata yang menggerakkan bola mata

ke arah lateral/temporal. Pada saat berkontraksi menyebabkan mata menjadi

axis (abduksi).

c. Musculus rektus superior, otot mata yang berfungsi menarik bola mata ke atas

d. Musculus rektus inferior, otot mata ini berfungsi menarik bola mata ke bawah

e. Musculus oblique superior, otot mata ini berfungsi untuk menarik bola mata ke

arah nasal bawah dan menyebabkan mata berputar ke arah dalam (endorotasi)

f. Musculus oblique inferior, berfungsi menarik bola maat ke arah nasal atas dan

menyebabkan mata berputar keluar (eksirotasi).

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Mata 2.1.1 Definisieprints.umm.ac.id/41758/3/jiptummpp-gdl-susanti201-46791-3-babii.pdf · dipersarafi oleh sistem saraf simpatis, sehingga jika

19

2.2 Konsep Mata Lelah

2.2.1 Defini Mata Lelah

Kelelahan mata dikenal sebagai tegang mata atau Astenophia yaitu kelelahan ocular

atau ketegangan pada organ visual dimana terjadi gangguan pada mata dan sakit kepala

berhubungan dengan penggunaan mata secara intensif. Keletihan visual

menggambarkan seluruh gejala - gejala yang terjadi sesudah stress berlebihan terhadap

setiap fungsi mata, diantaranya adalah tegang otot siliaris yang berakomodasi saat

memandang objek yang sangat kecil dalam jarak yang sangat dekat (Maryamah, 2011).

Kelelahan mata merupakan gangguan yang dialami mata karena otot-otot (siliaris) mata

yang dipaksa bekerja keras, terutama saat harus melihat objek dekat dalam jangka waktu

lama (Kangarul, 2009).

Kelelahan mata dapat dikategorikan ke dalam dua jenis yaitu internal daneksternal.

Kelelahan mata internal ditandai perasaan tegang dan sakit di dalam mata yang

disebabkan oleh stres akibat gerakan akomodasi dan konvergensi.Kelelahan mata

eksternal ditandai dengan timbulnya gejala mata kering dan iritasipada permukaan mata

yang disebabkan kondisi lingkungan (James & Sheedy. 2007).

2.2.2 Gejala Mata Lelah

Kelelahan mata disebabkan oleh stress yang terjadi pada otot akomodasi, hal ini

terjadi pada saat seseorang berupaya untuk melihat pada obyek berukuran kecil dan

jarak yang dekat dalam waktu yang lama. Pearce (2007) mengatakan kelelahan mata

dapat ditandai dengan adanya a.) Gejala iritasi pada mata seperti mata pedih, mata

bewarna merah; b.) Penglihatan ganda (Double Vision); c.) Sakit atau nyeri sekitar mata;

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Mata 2.1.1 Definisieprints.umm.ac.id/41758/3/jiptummpp-gdl-susanti201-46791-3-babii.pdf · dipersarafi oleh sistem saraf simpatis, sehingga jika

20

d.) Daya akomodasi menurun; e.)Menurunnya ketajaman penglihatan, kepekaan

terhadap kontras dan kecepatan persepsi.

Kelelahan pada mata juga ditandai oleh adanya iritasi pada mata atau

konjungtivitis (konjungtiva berwarna merah dapat mengeluarkan air mata), penglihatan

ganda, sakit kepala, daya akomodasi dan konvergensi menurun, ketajaman penglihatan

kepekaan kontras dan kecepatan persepsi (Kurnia, 2009). Persepsi visual yang

mengalami stress hebat tanpa disertai efek lokal pada otot akomodasi atau retina maka

keadaan ini akan menimbulkan kelelahan syaraf. Gejala umum lainnya yang dapat

timbul akibat dari mata lelah adalah sakit punggung dan vertigo. Penglihatan yang kabur

pada penggunaan gadget seperti laptop, notebook ini dapat bermanifestasi menjadi

myopia, hipermetropi dan astigmat (Depkes RI (1990) dalam Sya’ban & Riski (2014)).

2.2.3 Faktor – Faktor yang Memepengaruhi Mata Lelah

Kejadian mata lelah ini tentunya terjadi karena dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu

faktor internal dan eksternal :

1. Faktor Internal

Faktor – factor internal merupakan faktor yang muncul dalam diri seseorang yang

mempengaruhi terjadnya mata lelah yaitu ;

a. Umur, semakin tua seseorang lensa semakin kehilangan kekenyalan sehingga daya

akomodasi makin berkurang dan otot-otot semakin sulit dalam menebalkan dan

menipiskan mata (Setiawan, 2010). Daya akomodasi menurun pada usia 45 – 50

tahun, menurunnya daya akomodasi. Daya akomodasi merupakan kemampuan lensa

untuk menebal atau menipis sesuai dengan jarak benda yang dilihat agar bayangan

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Mata 2.1.1 Definisieprints.umm.ac.id/41758/3/jiptummpp-gdl-susanti201-46791-3-babii.pdf · dipersarafi oleh sistem saraf simpatis, sehingga jika

21

jatuh tepat di retina. Daya akomodasi ini disebabkan oleh penurunan fisiologis

mengakibatkan penurunan fungsi organ mata sehingga terjadi penurunan

kemampuan penglihatan yang dapat dilihat melalui uji visus. Uji visus ini

menggambarkan kemampuan penglihatan dibanding dengan penglihatan orang

normal (Sya’ban dan Riski, 2014).

b. Kelainan Refraksi, yaitu keadaan bayangan tegas yang tidak dibentuk di retina.

Kelainan refraksi terjadi akibat ketidak seimbangan sistem optic pada mata sehingga

menghasilkan bayangan yang kabur. Kelainan refraksi ini sangat berpotensi kejadian

mata lelah karena daya akomodasi pada mata sudah menurun ( Ilyas, 2006). Hasil

penelitian (Hana, 2008) dari 98 responden, 46 diantaranya mempunyai gangguan

penglihatan dan 52 pekerja tidak mempunyai gangguan penglihatan serta 82%

diantaranya mengalami gejala kelelahan mata. Pekerja dengan gangguan mata

terpaksa harus menggunakan kacamata untuk memperjelas penglihatannya.

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan pengaruh yang berasal dari luar individu yang dapat

membuat mata lelah seperti :

a. Tingkat Pencahayaan (Illumination Levels), menurut Suma’mur (1996 dalam Setiawan

(2010) menyatakan bahwa pencahayaan yang baik memungkinkan tenaga kerja

melihat obyek-obyek yang dikerjakannya secara jelas, cepat dan tanpa upaya-upaya

yang tidak perlu. Selain itu, penerangan yang buruk dapat berakibat pada kelelahan

mata dengan berkurangnya kinerja. Pencahayaan lingkungan yang memadai baik

yang alami atau buatan memegang peranan yang cukup penting dalam upaya

peningkatan kesehatan, keselamatan dan produktivitas tenaga kerja. Baik tidaknya

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Mata 2.1.1 Definisieprints.umm.ac.id/41758/3/jiptummpp-gdl-susanti201-46791-3-babii.pdf · dipersarafi oleh sistem saraf simpatis, sehingga jika

22

pencahayaan di suatu tempat kerja selain ditentukan oleh kuantitas atau tingkat

iluminasi yang menyebabkan objek dan sekitarnya terlihat jelas tetapi juga oleh

kualitas dari pencahayaan tersebut diantaranya menyangkut arah dan penyebaran

atau distribusi cahaya, tipe dan tingkat kesilauan. Demikian pula dekorasi ruangan

khususnya mengenai warna dari dinding, langit-langit, peralatan kerja ikut

menentukan tingkat penerangan (Aryanti, 2006).

b. Lama paparan, waktu yang lama menyebabkan mata untuk melihat secara terus–

menerus pada monitor. Berada di depan monitor dengan waktu lebih dari 2 (dua)

jam beresiko mengalami refraksi pada mata. Objek yang terlalu kecil dan dengan

bentuk yang rumit membuat mata berupaya lebih focus, sehingga mata dipaksa

untuk bekerja lebih keras (Hanum, 2008). Berdasarkan penelitian Permana (2015)

berada lama didepan monitor dapat menyebabkan kelelahan pada mata, serta gejala-

gejala lainnya yang timbul. Pengguna gadget merasakn mata lelah di akibat karena

memusatkan pandangan pada monitor di mana obyek yang dilihat terlalu kecil.

Menyebabkan mata berkonsentrasi dan kurang berkedip, sehingga penguapan air

mata meningkat dan mata menjadi kering. Mata lelah harus diputuskan mata

rantainya dengan berada mengurangi waktu di depan monitor atau banyak

mengistirahatkan mata. Lama paparan ini dapat di kategorikan sebagai berikut;

Ringan (kurang dari 2 jam), Sedang (2-4 jam) dan berat (lebih dari 4 jam)

(Kurmasela, Saerang dan Rares, 2013).

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Mata 2.1.1 Definisieprints.umm.ac.id/41758/3/jiptummpp-gdl-susanti201-46791-3-babii.pdf · dipersarafi oleh sistem saraf simpatis, sehingga jika

23

2.2.4 Mekanisme Mata Lelah

Menurut Subitha (2013) kelelahan mata atau astenopia adalah gejala yang

diakibatkan oleh upaya berlebihan dari sistem penglihatan yang berada pada kondisi

kurang sempurna untuk memperoleh ketajaman penglihatan. Indikasi kelelahan mata

adalah mata tidak nyaman, iritasi, panas, pedih, merah. Kelelahan mata juga dapat

ditandai dengan penglihatan buram, penglihatan ganda.

Ilyas (2008) menjelaskan bahwa kelelahan mata disebabkan oleh stress yang terjadi

pada fungsi penglihatan. Akomodasi merupakan proses aktif yang memerlukan kerja

otot, sehingga dapatmengakibatkan melelahkan mata apabila saat seseorang berupaya

untuk melihat pada objek berukuran kecil dan pada jarak yang dekat dalam waktu yang

lama. Pada kondisi demikian, otot-otot mata akan bekerja secara terus menerus dan

dipaksakan. Ketegangan otot-otot pengakomodasi (otot-otot siliar) akan semakin besar

sehingga terjadi peningkatan asam laktat pada otot dan sebagai akibatnya terjadi

kelelahan mata. Stress pada retina dapat terjadi bila terdapat kontras yang berlebihan

dalam lapangan penglihatan dan waktu pengamatan yang cukup lama.

Mata lelah akibat penggunaan gadget(laptop/notebook) ini juga dipengaruhi

oleh radiasi dan pencahayaan yang terdapat pada gadget. Radiasi gadget dapat

menyebabkan kelelahan mata dan masalah visual lainnya yang timbul seperti penglihatan

kabur, susah melihat objek jauh. Selain itu, disebutkan pula bahwa pengguna gadget

dengan intensitas waktu yang berlebihan ternyata dapat membuat mata menjadi lebih

jarang berkedip. Padahal kedipan mata sangat penting untuk mengurangi resiko mata

kering dan iritasi mata. Semakin lama mata terbuka, semakin tinggi kemungkinan kornea

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Mata 2.1.1 Definisieprints.umm.ac.id/41758/3/jiptummpp-gdl-susanti201-46791-3-babii.pdf · dipersarafi oleh sistem saraf simpatis, sehingga jika

24

mata mengalami dehidrasi, merasa panas dan sakit atau seperti ada pasir dikelopak mata

hingga terasa berat (Nurmaya, 2009).

Penerangan gadget yang terlalu kuat juga dapat menyebabkan kesilauan, oleh

karena itu dibutuhkan penerangan yang memadai agar bisa mencegah terjadinya

kelelahan mata (Budiono, 2008), sedangkan pencahayaan yang terlalu gelap membuat

mata bekerja lebih keras untuk melihat. Hal ini akan membuat mata lebih cepat lelah.

Pencahayaan yang terlalu besar atau pun terlalu rendah, dimana pupil mata harus

berusaha menyesuaikan cahaya yang diterima oleh mata. Akibatnya mata merasa silau

atau berkontraksi secara berlebihan, karena jika pencahayaan lebih besar atau lebih kecil,

pupil mata harus berusaha menyesuaikan cahaya yang dapat diterima oleh mata. Pupil

akan mengecil jika menerima cahaya yang besar. Pencahayaan yang kurang baik akan

menunjukan gejala kelelahan mata yang ditandai seperti kelopak mata terasa berat

(Aryanti, 2006).

2.2.5 Metode mengurangi gejala mata lelah

Mata lelah akibat stress atau penggunaan mata yang terlalu ekstra ini dapat

dikurangi dengan beberapa cara seperti :

a. Blink (kedipan mata), refleks berkedipnya berkurang 66% yaitu 3-6 kali per menit

saat berada di depan monitor. Menyebabkan mata menjadi kering, selain itu juga

menyebabkan ketegangan pada otot mata. Pada keadaan normal mata manusia

berkedip 15-20 kali per menit. berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Yang,

Tarik, Kwan (2014) dimana mereka menelitti pengaruh kedipan mata untuk

mengurangi mata lelah. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa dengan

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Mata 2.1.1 Definisieprints.umm.ac.id/41758/3/jiptummpp-gdl-susanti201-46791-3-babii.pdf · dipersarafi oleh sistem saraf simpatis, sehingga jika

25

mengedipkan mata, berhasil mengurangi gejala mata lelah seperti mata yang kering,

perih.

b. Memasang Screen pada monitor, dimana kuantitas iluminasi yang berlebihan dapat

mengakibatkan silau dan sensitivitas retina. Penggunaan screen pada monitor dapat

mengurangi cahaya yang masuk ke mata. Mata lelah juga disebabkan oleh

pencahayaan pada monitor. Penggunaan screen pada monitor membu sehingga gejala

mata lelah menurun (Hanum, 2008).

c. Eye exercises, melakukan terapi pada mata dapat membantu mata menjadi sehat, dan

mengurangi ketidaknyamanan pada mata. Melatih mata diharapkan mata dapat

menjadi lebih segar karena sirkulasi darah pada mata menjadi lancar (Bansal dan

Moudgil, 2014).

d. Lubricating eye drops, merupakan intervensi farmakologi dengan meneteskan pada

mata. Mata yang telah ditetesi diharapkan akan mengurangi gejala mata kering saat

berada didepan monitor (Bansal dan Moudgil, 2014).

2.2.6 Pengukuran Mata Lelah

Pengukuran kelelahan mata dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain:

a. Kuesioner

Kuesioner adalah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh

informasi yang dibutuhkan dari responden (Nazir, 2014). Penelitian ini

menggunakan jenis kuesioner tertutup, yang mana pada lembar kuesioner

sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih dengan

menandai check list. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Mata 2.1.1 Definisieprints.umm.ac.id/41758/3/jiptummpp-gdl-susanti201-46791-3-babii.pdf · dipersarafi oleh sistem saraf simpatis, sehingga jika

26

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan/pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawab. Kuesioner digunakan untuk mengetahui

keluhan mata lelah, dengan cara menyebarkan kuesioner kepada

responden(Nazir, 2014).Astenopia adalah keluhan subjektif penglihatan akibat

kelelahan otot-otot penglihatan yang disertai nyeri pada mata, nyeri kepala,

penglihatan kabur, mata kering, mata merah dan sebagainya, yang kemudian

dapat diukur dengan menggunakan kuisioner. Visual Fatigue (VF). Kuesioner

yang akan digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari Vardanjani et al (2014)

yang berjudul “Designing and validation a visual fatigue questionnaire for video display

terminals operators”. Instrument ini berjumlah 15 items dengan pertanyaan

tertutup, terdiri dari 4 pertanyaan mengenai mata lelah, 5 pertanyaan mengenai

penglihatan buruk, 3 pertanyaan mengenai gejala pada permukaan mata yang

memburuk dan 3 pertanyaan mengenai gejala yang dirasakan selain pada

daerah mata. Kemudian kuesioner akan dijumlahkan dan di skor untuk

mengetahui responden masuk pada kategori tingkatan mata lelah

Skoring kuesioner dengan rumus : Jumlah jawaban responden x 10 15

Terdapat beberapa kategori dari mata lelah yaitu no fatigue dengan skor <0,65;

low fatigue 0,49-2,36; moderate fatigue 2,37-3,88 dan severe fatigue > 3,89

(Vardanjani et al. 2014)

2.3 Konsep Eye Exercises

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Mata 2.1.1 Definisieprints.umm.ac.id/41758/3/jiptummpp-gdl-susanti201-46791-3-babii.pdf · dipersarafi oleh sistem saraf simpatis, sehingga jika

27

2.3.1 Definisi

Eye exercises atau disebut juga dengan latihan mata merupakan serangkaian

gerakan yang dilakukan oleh organ mata untuk melatih otot-otot mata, sehingga

menguragi ketidaknyaman penglihatan. Eye exercise merupakan terapi yang tepat

digunakan untuk ganggun akomodasi (Noto, Uta dan DeSouza, 2013).

2.3.2 Manfaat Eye exercises terhadap mata

Latihan mata ini bermanfaat bagi kesehatan mata seperti melatih otot-otot mata

sehingga melancarkan sirkulasi darah pada mata. Menurut latihan mata dapat

mencegah masalah penglihatan, selain itu latihan mata juga mempertajam penglihatan,

mengurangi ketegangan otot dengan merileksasikan otot-otot pada mata. Mencegah

terjadinya tumor mata dan di kelenjar hipofisis (pituari), mengurangi keriput pada

daerah mata. Eye exercise, dimana teknik ini mengurangi eyes strain selain itu juga

mengurangi atau menghilangkan penyakit mata, menghilangkan lingkaran dan bengkak

di bawah mata atau menghilangkan kantong mata, mengurangi keriput di sekitar mata,

membuat otot mata dan sekitarnya menjadi elastis dan kuat, serta mempertajam

penglihatan (Djing, 2006).

2.3.3 Klasifikasi Eye Exercises

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Mata 2.1.1 Definisieprints.umm.ac.id/41758/3/jiptummpp-gdl-susanti201-46791-3-babii.pdf · dipersarafi oleh sistem saraf simpatis, sehingga jika

28

Tahapan – tahapan eye exercise sebagai berikut ; (Jyoti et al, 2015)

1. Palming

Menurut Battenberg dan Rigney (2010) merupakan teknik menggosokan

kedua telapak tangan hingga terasa hangat. Tutup mata dan letakkan telapak

tangan pada daerah mata tanpa menekan bola mata. Kehangatan tangan,

dikombinasikan dengan memblokir semua cahaya, berfungsi untuk

merileksasikan mata yang tegang, selain itu juga merileksasikan saraf-saraf

pada daerah mata. Gerakan ini berfungsi untuk membuat mata menjadi

rileks.

Gambar 2.2 Teknik Palming

Sumber: wikihow

2. Berkedip

Responden diperintahkan untuk membuat berkedip secara teratur, sekali atau

dua kali setiap 3-4 detik. Teknik berkedip ini diharapkan dapat

membersihkan dan melumasi mata sehingga mata menjadi lembab.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Yang, Tarik, Kwan (2014)

dimana mereka juga meneliti berkedip untuk mengurangi mata lelah. Hasil

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Mata 2.1.1 Definisieprints.umm.ac.id/41758/3/jiptummpp-gdl-susanti201-46791-3-babii.pdf · dipersarafi oleh sistem saraf simpatis, sehingga jika

29

dari penelitian ini mengungkapkan bahwa dengan mengedipkan mata,

berhasil mengurangi gejala mata lelah.

Gambar 2.3 teknik Blinking

Sumber: wikihow

3. Imagine number 8

Gerakan ini untuk melatih otot mata sehingga menjadi fleksibel, bayangkan

mata anda membuat angka 8 yang besar. Ikuti arah angka 8 tersebut dengan

perlahan. Gerakan ini melatih otot-otot ekstraokular, sehingga otot memjadi

elastis, kuat dan gerakan ini mampu meningkatkan sirkulasi darah

Gambar 2.4 teknik Imagiine number 8

Sumber: wikihow

4. Rotation

Gerakan ini merupakan gerakan untuk melatih otot mata yang berfungsi

mempertajam penglihatan, membuat otot mata ekstraokular menjadi kuat

dan elastid. Gerakan ini diperlukan untuk menghindari ketegangan mata.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Mata 2.1.1 Definisieprints.umm.ac.id/41758/3/jiptummpp-gdl-susanti201-46791-3-babii.pdf · dipersarafi oleh sistem saraf simpatis, sehingga jika

30

Subject harus berpura-pura sedang melihat pusat dari jam raksasa dengan

wajah lurus ke depan. Kepala tidak bergerak hanya mata saja yang bergerak,

setiap gerakan tahan selama 2 detik semua. Gerakan pertama bergerak pada

jarum jam di 3’, kemudian jam 6', setelah itu jam 9 ' jam dan kembali ke 12'

posisi jam. Gerakan tersebut diulangi dengan siklus berlawanan arah jarum

jam. Subjek dapat berlatih gerakan ini sebanyak tiga kali searah jarum jam dan

tiga kali berlawanan arah jarum jam.

Gambar 2.5 Teknik Eye Rotation

Sumber: livingnow

5. Squeeze

Tutup mata anda sekuat-kuatnya selama 5 detik, ulangi selama 5 kali.

Gerakan ini berfungsiuntuk memproduksi air mata yang dapat melembabkan

dan membersihkan mata.

Gambar 2.6 Teknik Squeeze

Sumber : eyesite

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Mata 2.1.1 Definisieprints.umm.ac.id/41758/3/jiptummpp-gdl-susanti201-46791-3-babii.pdf · dipersarafi oleh sistem saraf simpatis, sehingga jika

31

6. Massage

Gunakan jari anda untuk memijat daerah sekitar mata anda mulai memijat

pada daerah bawah mata setelah itu dibawah alis mata. Teknik ini membantu

meningkatkan aliran darah sehingga lebih banyak oksigen yang terbawa dan

membuat mata menjadi segar kembali serta merilekskan mata.

Gambar 2.7 Teknik Massage

Sumber: wikihow

7. ColdPad

Merupakan teknik relaksasi dengan menggunakan kapas yang telah direndam

air dingin. Kapas yang telah direndam, selanjutnya diperas dan tutup kedua

mata lalu tempelkan kapas pada kelopak mata. ColdPad berfungsi untuk

menyegarkan mata yang lelah dan mengistirahatkan mata dari pekerjaan.

Gambar 2.8 Teknik ColdPad

Sumber: Eyesite

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Mata 2.1.1 Definisieprints.umm.ac.id/41758/3/jiptummpp-gdl-susanti201-46791-3-babii.pdf · dipersarafi oleh sistem saraf simpatis, sehingga jika

32

2.4 Pengaruh Eye Exersise terhadap mata lelah

Kelelahan mata disebabkan oleh stress yang terjadi pada otot – otot mata, hal ini

terjadi pada saat seseorang yang berinteraksi dengan gadget dalam jangka waktu lebih

dari 2 jam. Menurut Noto, Uta dan DeSouza (2013) Eye exercise merupakan latihan

otot-otot mata, sebagai upaya mengurangi gejala mata lelah, hal ini dikarenakan latihan

mata memperkuat semua otot extraocular dan oto siliaris. Membantu mencegah

ketegangan mata, karena otot mata menjadi fleksibel serta mempertahankan ketajaman.

Penglihatan adalah fungsi dari kedua tubuh dan pikiran, sehingga apabila mata

relaks membuat pikiran juga menjadi rileks. Eye exercises juga menstimulasi otot mata

dengan gerakan-gerakan yang melibatkan otot-otot mata sehingga sirkulasi darah

meningkat dan penumpukkan asam laktat berkurang.Meningkatnya sirkulasi darah ini

tentu memberikan dampak yang baik pada mata, karena darah membawa oksigen ( )

dan nutrisi untuk sel-sel sehingga membuat mata terasa segar dan meningkatkan

ketajaman mata (Gosewade, Drugkar dan Shende, 2016).

Menurut Dr. Shilppa (2015) beberapa gerakan eye exercise seperti palming

membuat otot-otot mata beristirahat sejenak karena saat gerakan palming membuat

cahayatidak dapat masuk dan rasa hangat saat palming juga membuat otot-otot serta

saraf mata menjadi relaks. Hal ini memungkinkan mata untuk kembali ke keadaan

semula. Menururt Gopinathan, Dhiman dan Manjusha (2012) dengan eye exerciseseperti

teknik blinking dan squeeze dimana teknik ini membuat mata memproduksi air mata dan

melembabkan mata sehingga diharapkan dapat membantu mata menjadi bersih dari

partikel dan mengurangi rasa perih/ irritasi serta mata kering.