16
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pembelajaran Makna pembelajaran apabila dilihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah proses, cara perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Menurut Wina Sanjaya (2008: 51) pembelajaran merupakan kegiatan yang bertujuan membelajarkan siswa. Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Abdul Jabar (2010: 5) mengemukakan bahwa pembelajaran adalah kegiatan jamak karena melalui urutan dari penyusunan kurikulum di pusat, pembuatan Analisis Materi Pelajaran (AMP), pembuatan rencana mengajar, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, yaitu pembelajaran dan evaluasi prestasi belajar. Di dalam rangkaian proses tersebut, kegiatan awal yang mendahului merupakan faktor penentu keberhasilan kegiatan berikutnya. Pembelajaran secara sederhana dapat diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup. Pembelajaran dalam makna kompleks adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Tujuan pembelajaran adalah kemampuan (kompetensi) atau keterampilan yang diharapkan dapat dimiliki oleh siswa setelah mereka melakukan proses pembelajaran tertentu (Wina Sanjaya, 2008:86). Lebih lanjut, Wina Sanjaya (2008 : 88) mengemukakan bahwa rumusan tujuan pembelajaran harus mengandung unsur ABCD, yaitu Audience (siapa yang harus memiliki kemampuan), Behaviour (perilaku yang bagaimana yang diharapkan dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 ......7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pembelajaran Makna pembelajaran apabila dilihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia,

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 ......7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pembelajaran Makna pembelajaran apabila dilihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia,

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kajian Teori

2.1.1. Pembelajaran

Makna pembelajaran apabila dilihat dari Kamus Besar

Bahasa Indonesia, adalah proses, cara perbuatan menjadikan orang

atau makhluk hidup belajar. Menurut Wina Sanjaya (2008: 51)

pembelajaran merupakan kegiatan yang bertujuan membelajarkan

siswa.

Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Abdul Jabar (2010:

5) mengemukakan bahwa pembelajaran adalah kegiatan jamak

karena melalui urutan dari penyusunan kurikulum di pusat,

pembuatan Analisis Materi Pelajaran (AMP), pembuatan rencana

mengajar, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, yaitu

pembelajaran dan evaluasi prestasi belajar. Di dalam rangkaian

proses tersebut, kegiatan awal yang mendahului merupakan faktor

penentu keberhasilan kegiatan berikutnya.

Pembelajaran secara sederhana dapat diartikan sebagai

produk interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan

pengalaman hidup. Pembelajaran dalam makna kompleks adalah

usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya

(mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam

rangka mencapai tujuan yang diharapkan.

Tujuan pembelajaran adalah kemampuan (kompetensi) atau

keterampilan yang diharapkan dapat dimiliki oleh siswa setelah

mereka melakukan proses pembelajaran tertentu (Wina Sanjaya,

2008:86). Lebih lanjut, Wina Sanjaya (2008 : 88) mengemukakan

bahwa rumusan tujuan pembelajaran harus mengandung unsur

ABCD, yaitu Audience (siapa yang harus memiliki kemampuan),

Behaviour (perilaku yang bagaimana yang diharapkan dapat

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 ......7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pembelajaran Makna pembelajaran apabila dilihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia,

8

dimiliki), Condition (dalam kondisi dan situasi yang bagaimana

subjek dapat menunjukkan kemampuan sebagai hasil belajar yang

telah diperolehnya), dan Degree (kualitas atau kuantitas tingkah laku

yang diharapkan dicapai sebagai batas minimal).

Dilihat dari berbagai sudut pandang, bahwa upaya

peningkatan kualitas pembelajaran harus mempertimbangkan

perubahan-perubahan yang terjadi didalam proses belajar mengajar,

diantaranya adalah pembelajaran yang semula menggunakan model

teacher center sekarang sudah berubah menjadi student center, dari

yang semula pembelajaran bersifat pasif sekarang berubah ke

pembelajaran yang bersifat aktif, pembelajaran yang semua hanya

berbasis singlemedia berubah ke pembelajaran berbasis multimedia

dan sebagainya. Dari hal tersebut berarti bahwa pembelajaran harus

dapat menempati posisi atas bahwa bagaimana suatu pembelajaran

dapat menarik minat dan partisipasi aktif dari peserta didik dan

sebisa mungkin memanfaatkan kemajuan teknologi informasi yang

dari masa ke masa semakin maju dan berkembang. Dari segi

teknologi yang berkaitan dengan pembelajaran maka muncullah

pembelajaran berbasis E-Learning.

Dari sedikit uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran adalah proses kegiatan belajar yang melibatkan

berbagai komponen, yaitu guru, siswa, materi, media, metode,

tujuan, dan evaluasi dengan pendidikan dan sumber belajar berada

pada suatu lingkaran belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai dengan segala kesatuan perangkat pembelajaran

yang saling berkaitan. Pada penelitian ini pembelajaran dilaksanakan

menggunakan media online (E-Learning) dalam bentuk weblog

untuk menyampaikan materi sekaligus proses pembelajaran juga

untuk membiasakan siswa agar dapat mencari sumber belajar secara

online sehingga materi belajar yang didapat bersifat lebih luas.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 ......7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pembelajaran Makna pembelajaran apabila dilihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia,

9

2.1.2. Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar

yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Pembelajaran

kooperatif juga merupakan pembelajaran yang secara sadar dan

sengaja mengembangkan interaksi yang silih asuh untuk

menghindari ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dapat

menimbulkan permusuhan, sebagai latihan hidup di masyarakat

dengan memanfaatkan kebersamaan didalam menyelesaikan suatu

permasalahan.

Menurut Roger, dkk (Miftahul Huda, 2011 : 29) menyatakan

cooperative learning is group learning activity organized in such a

way that learning is based on the socially structured change of

information between learniers in group in which each learner is held

accountable for his or her own learning and is motivated to increase

the learning of others (Pembelajaran kooperatif merupakan aktivitas

pembelajaran kelompok yang diorganisir oleh satu prinsip bahwa

pembelajaran harus didasarkan pada perubahan informasi secara

sosial di antara kelompok-kelompok pembelajar yang di dalamnya

setiap pembelajar bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri

dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran anggota-anggota

yang lain).

Agus Suprijono (2009: 54) menjelaskan bahwa pembelajaran

kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja

kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru

atau diarahkan oleh guru. Secara umum pembelajaran kooperatif

dianggap lebih diarahkan oleh guru, di mana guru menetapkan tugas

dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan

informasi yang dirancang untuk membantu siswa menyelesaikan

masalah yang dimaksud. Guru biasanya menetapkan bentuk ujian

tertentu pada akhir tugas.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 ......7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pembelajaran Makna pembelajaran apabila dilihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia,

10

Slavin (2005: 1-2) menyatakan bahwa dalam model

pembelajaran kooperatif, siswa akan saling membantu memecahkan

suatu permasalahan dalam sebuah kelompok-kelompok kecil tanpa

melihat perbedaan diantara satu sama lain.

Dengan demikian, pembelajaran kooperatif bergantung pada

efektifitas kelompok-kelompok siswa. Pembelajaran kooperatif

dapat menguntungkan bagi siswa yang tingkat kemampuan rendah

ataupun tingkat keberhasilannya rendah begitupun yang tingkat

kemampuan tinggi atau tingkat keberhasilannya tinggi kemudian

mengerjakan tugas akedemik bersama-sama. Siswa yang

keberhasilannya tinggi mengajari teman-temannya yang

keberhasilannya lebih rendah, sehingga memberikan bantuan khusus

dari sesama teman yang memiliki minat dan bahasa berorientasi

kaum muda yang sama. Dalam prosesnya, mereka yang berhasil

lebih tinggi juga memperoleh hasil secara akademik karena

bertindak sebagai tutor menuntut untuk berpikir lebih mendalam

tentang hubungan di antara berbagai ide dalam subjek tertentu yang

selanjutnya disampaikan kepada teman satu kelompoknya.

Pembelajaran dalam kooperatif dimulai dengan guru

menginformasikan tujuan-tujuan dari pembelajaran dan memotivasi

siswa untuk belajar. Kemudian diikuti dengan penyajian informasi,

biasanya dalam bentuk teks. Dilanjutkan dengan langkah-langkah

dimana siswa di bawah bimbingan guru bekerja secara bersama-

sama untuk menyelesaikan tugas-tugas yang saling bergantung

antara kelompok-kelompok belajar siswa. Langkah terakhir dari

pembelajaran kooperatif yaitu penyajian produk akhir kelompok atau

mengevaluasi apa yang telah dipelajari oleh siswa serta diberikan

penguatan terhadap apa yang sudah dilakukan oleh siswa.

Berdasarkan uraian diatas konsep pembelajaran kooperatif

sangat mendukung pembelajaran berbasis Student Centered

Learning (SCL) yaitu suatu metode pembelajaran yang dikemas

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 ......7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pembelajaran Makna pembelajaran apabila dilihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia,

11

dimana guru dan penyelenggara pendidikan memberikan kebebasan/

keleluasaan/ otonomi yang lebih besar kepada siswa untuk

menentukan materi pelajaran, model pembelajaran dan cepat atau

lambat tahapan dalam pembelajaran secara mandiri. Namun dengan

begitu tidak berarti guru tidak melaksanakan tugasnya, disini guru

harus membantu dan mendampingi siswa untuk menentukan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai, mengarahkan siswa untuk

bagaimana bekerja sama didalam kelompok belajarnya, membantu

siswa untuk bagaimana memanfaatkan sumber ataupun media

belajar yang tersedia sehingga proses pembelajaran dapat terlaksana

dengan lebih efektif dan efisien, serta membantu siswa untuk dapat

mengukur kemampuan akademisnya dengan menilai sendiri sampai

sejauh mana tingkat pencapaian hasil belajarnya.

2.1.3. Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray

Menurut Fitriani Tekistia Darmawan, dkk (2013:12) dalam

jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia Vol.1 No.1 Mei 2013,

bahwa dalam tipe TS-TS terdapat pemberian peran sebagai tuan

rumah dan tamu. Peran ini digunakan saat diskusi antar kelompok.

Adanya peran yang diberikan kepada siswa akan memotivasi siswa

untuk memahami apa yang akan disampaikan pada saat diskusi antar

kelompok berlangsung sehingga kemampuan berkomunikasi siswa

dapat dikembangkan.

Dengan model pembelajaran seperti itu diharapkan siswa

terlibat aktif, baik secara individual maupun dalam kelompok

belajar. Dengan adanya aktivitas belajar siswa di dalam kelas

diharapkan tercipta proses pembelajaran yang menyenangkan dan

meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa.

Menurut Miftahul Huda (2011:141), bahwa prosedur

pelaksanaan TS-TS adalah sebagai berikut :

1. Siswa bekerja sama dengan kelompok berempat sebagaimana

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 ......7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pembelajaran Makna pembelajaran apabila dilihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia,

12

biasa. Pembentukan dan pembagian kelompok dapat

dilaksanakan seperti pembagian kelompok pada umumnya,

namun akan lebih baik apabila pembentukan kelompok dapat

dipadukan antara siswa yang memiliki kemampuan belajar

tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan belajar rendah.

2. Guru memberikan tugas pada setiap kelompok untuk

didiskusikan dan dikerjakan bersama. Tugas yang diberikan

dapat berupa soal maupun suatu topik permasalahan dimana

persoalan pada masing-masing kelompok berbeda namun tetap

ada kebergantungan materi bahasan.

3. Setelah selesai penyelesaian tugas, 2 anggota dari masing-

masing kelompok diminta meninggalkan kelompoknya dan

masing-masing bertamu kepada kelompok lain untuk

menanyakan bahasan sekaligus penyelesaian dari kelompok

tersebut.

4. Dua orang yang “tinggal” dalam kelompok bertugas mensharing

informasi dan hasil kerja mereka ke tamu mereka. Dengan kata

lain 2 anggota yang masih tinggal didalam kelompok sebagai

tuan rumah tersebut yang akan bertugas menjelaskan hasil

bahasan kelompoknya kepada anggota kelompok lain yang

bertamu.

5. “Tamu” mohon diri dan kembali ke kelompok yang semula dan

melaporkan apa yang mereka temukan dari kelompok lain.

6. Setiap kelompok lalu membandingkan dan membahas hasil

pekerjaan mereka semua.

2.1.4. Media Pembelajaran

Menurut Arsyad (2014:3), bahwa kata media berasal dari

bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti “tengah”,

“perantara”, atau “pengantar”. Dalam bahasa Arab, media adalah

perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerma pesan.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 ......7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pembelajaran Makna pembelajaran apabila dilihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia,

13

Menurut Sardiman (2008:17), bahwa: “Media pembelajaran

memiliki kegunaan-kegunaan sebagai berikut: (1) memperjelas

penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbal; (2) mengatasi

keterbatasan ruang, waktu dan daya indera; (3) penggunaan media

pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif

siswa”.

Pendapat lain dikemukakan oleh Arsyad (2011: 26) yang

dikutip dalam jurnal Exacta Vol.X No.1 Juni 2012, bahwa fungsi

media pembelajaran diantaranya:

1) Memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat

memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.

2) Meningkatkan motivasi dan efisiensi penyampaian informasi.

3) Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyampaian informasi.

4) Menambah variasi penyajian materi.

5) Pemilihan media yang tepat akan menimbulkan semangat,

gairah, dan mencegah kebosanan siswa untuk belajar.

6) Kemudahan materi untuk dicerna dan lebih membekas, sehingga

tidak mudah dilupakan siswa.

7) Memberikan pengalaman yang lebih kongkrit bagi hal yang

mungkin abstrak.

8) Meningkatkan keingintahuan (curiousity) siswa.

9) Memberikan stimulus dan mendorong respon siswa.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa

media pembelajaran adalah serangkaian alat yang digunakan untuk

menyampaikan atau pembelajaran itu sendiri dengan bertujuan untuk

menghidupkan suasana kelas, merangsang perhatian, minat, dan

pikiran siswa agar tercipta suatu totalitas perhatian siswa untuk

mengikuti proses pembelajaran sehingga menjadi aktif dan

diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai, serta berdampak

positif terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa sebagai bentuk

evaluasi dari serangkaian proses kegiatan pembelajaran.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 ......7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pembelajaran Makna pembelajaran apabila dilihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia,

14

2.1.5. Media Pembelajaran Berbasis Weblog

Banyak definisi media pembelajaran dari E-Learning salah

satu diantaranya adalah Weblog. Weblog merupakan salah satu

layanan aplikasi dari internet yang dapat dimanfaatkan oleh guru dan

siswa sebagai sumber belajar yang tidak terbatas. Guru dapat

bertindak sebagai tutor dimana tugas seorang tutor adalah mengisi

semua informasi yang dibutuhkan dan berkaitan dengan materi

pembelajaran yang diajarkan. Dilihat dari luar lingkup instruksional,

siswa dapat mengunduh informasi yang sesuai dengan topik

pembelajaran dan tujuan yang diinginkan. Pemanfaatan weblog

sebagai alat bantu proses belajar mengajar dalam bentuk media

pembelajaran sekaligus sebagai sumber belajar dapat mengubah cara

belajar dan teknik pembelajaran yang secara umum terlaksana secara

konvensional, sehingga motivasi siswa dalam pembelajaran akan

lebih meningkat.

Penggunaan weblog untuk pendidikan atau pembelajaran

masuk dalam kategori Web Centric Course. Menurut Prawiladilaga

(2004: 310) Web Centric Course merupakan pembelajaran dimana

sebagian bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan dan latihan

disampaikan melalui internet, sedangkan ujian dan sebagian

konsultasi, diskusi dan latihan dilakukan secara tatap muka.

Walaupun dalam proses belajarnya sebagian dilakukan dengan tatap

muka yang biasanya berupa tutorial, tetapi presentase tatap muka

lebih kecil dibandingkan dengan presentase-presentase belajar

melalui internet.

Lebih lanjut menurut Arsyad (2014:194) bahwa dunia

internet kini sangat pesat, tanpa mengenal jabatan, seakan kta semua

harus dpaksa untuk mengenal dunia maya ini. Implementasi dunia

internet telah banyak diterapkan di seluruh dunia, ada konsep e-

learning atau konsep pembelajaran jarak jauh, di mana antara

guru/dosen dan murid/mahasiswa bisa melakukan kegiatan

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 ......7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pembelajaran Makna pembelajaran apabila dilihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia,

15

pembelajaran diluar sekolah/kampus.

Masih menurut Arsyad (2014:196) mengenai kelebihan dunia

internet yaitu bahwa sebenarnya, kelebihan dunia internet hanya bisa

diungkapkan dengan satu kata, yaitu MUDAH. Kata mudah di sini

sudah dapat mewakili semua kelebihan-kelebihan pada dunia

internet, mengapa tidak, semua kegiatan yang berhubungan dengan

internet, pasti akan menjad ringkas dan mudah, mudah untuk

digunakan, mudah untuk diterapkan, dan mudah untuk dipahami.

Salah satu contoh terbesar dari kelebihan dunia internet

adalah penerapannya sebagai media pembelajaran. Untuk urusan

pembelajaran, sekarang in anda tidak perlu repot-repot lagi ke

perpustakaan, cukup dengan duduk didepan komputer yang

berhubungan dengan internet. Mencari materi pembelajaran di

internet, lebih luas cakupannya dbandingkan dengan membaa buku

di perpustakaan. Mengapa tidak, jika anda hanya membaca buku di

perpustakaan, anda hanya terfokus dengan satu judul buku, satu

tujuan umum, tetapi jika dengan mencari materi melalui internet,

anda akan menemukan ribuan materi yang berkaitan dengan materi

anda. Selain itu fitur chatting yang ada didalam internet dapat

dimanfaatkan sebagai media untuk bertukar informasi dalam

kaitannya dengan materi yang dipelajari.

Jadi secara garis besar weblog adalah sebuah situs web

dimana postingan didalamnya dapat berupa jenis teks, audio, video,

animasi, dll. Postingan tersebut dilakukan secara teratur dan

ditampilkan dalam urutan kronologis mundur. Artinya bahwa

postingan terbaru dahulu yang akan ditampilkan baru diikuti dengan

postingan sebelumnya. Weblog sering kali terfokuskan terhadap satu

topik pembahasan saja, antara lain: kesehatan, pendidikan, tutorial

teknologi, dll.

Pemanfaatan weblog sebagai media pembelajaran memiliki

banyak keuntungan, diantaranya adalah dari segi efektifitas dan

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 ......7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pembelajaran Makna pembelajaran apabila dilihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia,

16

efisiensi. Dari segi efektifitas, siswa diharuskan untuk menjadi siswa

yang aktif dalam belajar karena materi pelajaran tidak diberikan

secara langsung oleh guru di ruang kelas, namun materi yang akan

diberikan telah di upload dan tersedia di weblog guru. Dengan

demikian siswa harus aktif menngunduh materi tersebut sebagai

sumber belajar sehingga diharapkan siswa memiliki pra pengetahuan

mengenai materi yang akan disampaikan, sehingga siswa dapat

mengikuti materi yang akan diberikan dengan baik. Sedangkan dari

segi efisiensi, pemanfaatan weblog sebagai media pembelajaran

dapat memanfaatkan alokasi waktu dalam proses pembelajaran

untuk kegiatan lain karena alokasi waktu untuk menjelaskan materi

pelajaran telah tergantikan dengan siswa mengunduh materi dari

weblog. Namun bukan berarti guru lepas dari tanggungjawab

meskipun siswa sudah mengunduh materi pembelajaran, tugas guru

selanjutnya adalah sebagai tutor untuk membimbing dan

mengarahkan bagaimana pembelajaran didalam kelas untuk

memberikan pengutan dan penjelasan terhadap materi yang sudah

diunduh oleh siswa.

2.1.6. Keaktifan Belajar

Menurut Anton M. Mulyono (2001 : 26) dalam Lukmannul

Hakim (2015: 145) jurnal Pendidikan Vol.05 No.02 Januari 2015,

keaktifan artinya “kegiatan atau aktivitas”. Jadi segala sesuatu yang

dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun

non-fisik, merupakan suatu keaktifan. Keaktifan siswa selama proses

belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan

peserta didik untuk belajar.

Keaktifan belajar merupakan bagaimana siswa berpola

tingkah laku didalam proses belajar dalam upaya untuk mencapai

tujuan belajarnya. Dalam kelompok siswa terdapat berbagai

perbedaan keaktifan antara siswa satu dengan siswa lainnya, hal ini

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 ......7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pembelajaran Makna pembelajaran apabila dilihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia,

17

menunjukkan adanya perbedaan minat siswa dalam belajar sehingga

berdampak pada hasil belajarnya.

2.1.7. Hasil Belajar

a. Belajar

Slameto (2003) dalam jurnal Penelitian Pendidikan oleh

Ghullam, Vol.12 No.1 April 2011, mengemukakan bahwa

belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman

individu dalam interaksi dengan lingkungannya menyangkut

kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam belajar, siswa

mengalami sendiri proses dari tidak tahu menjadi tahu.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

belajar adalah proses perubahan dalm aspek kehidupan berkaitan

dengan pola tingkah laku dimana seseorang memperoleh

pengalaman dari proses tersebut yang pertama tidak tahu menjadi

tahu melalui kegiatan yang terstruktur. Belajar relatif bersifat

permanen pada perilaku, pengetahuan dan kemampuan berfikir

yang diperoleh karena pengalaman.

b. Definisi Hasil Belajar

Belajar sangat berkaitan erat dengan hasil belajar.

Dimana hasil belajar merupakan tindak lanjut dari proses

beloajar. Karena hasil itu sendiri merupakan hasil dari proses

belajar dan biasanya dinyatakan dengan nilai. Menurut

Surakhmad (1997 : 88) “Hasil belajar adalah hasil dimana guru

melihat bentuk akhir dari pengalaman interaksi edukatif yang

diperhatikan adalah menempatkan tingkah laku”.

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa

setelah ia menerima pengalaman belajar. Hasil belajar siswa

pada hakikatnya adalah perubahan mencakup bidang kognitif,

afektif dan psikomotoris berorientasi pada proses belajar

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 ......7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pembelajaran Makna pembelajaran apabila dilihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia,

18

mengajar yang dialami siswa (Nana Sudjana, 2005).

Menurut Suyanto (2013:193) indikator keberhasilan

proses belajar mengajar dapat dilihat dari hasil belajar siswanya.

Bila hasil belajar siswa tinggi, maka dapat dikatakan proses

belajar mengajar yang dilakukan berhasil, demikian pula

sebaliknya apabila hasil belajar siswa rendah maka proses belajar

mengajar kurang berhasil. Hasil belajar yang tinggi dapat dicapai

berkat sinergi dari semua komponen yang membangun

pembelajaran itu sendiri. Hasil belajar pada penelitian ini hanya

berkenaan dengan hasil belajar pada ranah kognitif yangakan

diukur dengan tes.

2.2. Penelitian Yang Relevan

Darmawan (2013). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Terhadap Kemampuan Berkomunikasi

Siswa Pada Topik Aplikasi Reaksi Reduksi Oksidasi. Dalam penelitian ini

menggunakan jenis penelitian eksperimen. Subjek penelitian terdiri atas 34

siswa kelas X di kelompok eksperimen dan 36 siswa kelompok kontrol.

Dalam hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh tahapan belajar

kooperatif tipe two stay two stray terlaksana dan sesuai dengan urutan

sintaks model pembelajaran tersebut. Selain itu, pada taraf signifikan 0,05

terdapat perbedaan kemampuan berkomunikasi yang signifikan pada

pembelajaran topik aplikasi reaksi redoks antara kelompok eksperimen dan

kontrol. Dengan kata lain, model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dapat

meningkatkan kemampuan berkomunikasi siswa.

Hamdani (2011). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

Dengan Memanfaatkan Web Blogspot Sebagai Media Pembelajaran Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Konsep Suhu Dan Kalor Di

Kelas XE SMAN 06 Kota Bengkulu. UNIB. Dalam penelitian ini

menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research).

Dalam rancangan penelitian ini untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 ......7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pembelajaran Makna pembelajaran apabila dilihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia,

19

pembelajaran di dalam kelas research yaitu dengan cara mengolah tes secara

deskriptif dan dianalisis dengan menggunakan persamaan daya serap siswa

dan presentase ketuntasan belajar daya serap siswa yang dilaksanakan dalam

3 (tiga) siklus. Dari hasil penelitian yang dilakukan maka penerapan model

pembelajaran kooperatif dengan memanfaatkan Web Blogspot sebagai

media pembelajaran dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

Peningkatan aktivitas belajar siswa dapat dilihat dari meningkatnya skor

aktivitas belajar siswa pada setiap siklusnya. Hal ini dibuktikan bahwa daya

serap pada siklus I adalah 67,97%, daya serap pada siklus II 74,00%, dan

daya serap pada siklus III 76,66%. Selain daya serap, adapun ketuntasan

belajar siswa pada siklus I adalah 82,86%, pada siklus II adalah 94,28%, dan

ketuntasan belajar pada siklus III adalah 97,14%, hal ini menunjukkan

bahwa terjadi peningkatan ketuntasan belajar pada setiap siklusnya.

Zainuddin (2014). Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Two Stay Two Stray dan Numbered Heads Together Pada Materi

Pokok Fungsi Ditinjau Dari Kecerdasan Interpersonal Siswa Kelas VIII

SMP Negeri Se-Kota Surakarta. Pada penelitian ini fokus pada

perbandingan menggunakan model pembelajaran TS-TS dan NHT dalam

pembelajaran matematika. Dari hasil penelitian yang dilakukan

menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS

memberikan prestasi yang lebih baik dibanding dengan model pembelajaran

kooperatif tipe NHT, dan model pembelajaran NHT memberikan prestasi

sama baiknya dengan model pembelajaran langsung, dibuktikan dari tabel

berikut :

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah

penelitian Darmawan difokuskan pada komunikasi siswa didalam kegiatan

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 ......7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pembelajaran Makna pembelajaran apabila dilihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia,

20

pembelajaran, penelitian oleh Hamdani difokuskan terhadap aktivitas belajar

siswa yang dilakukan berdasarkan 3 siklus, sedangkan penelitian ini adalah

menerapkan model pembelajaran Two Stay Two Stray berbantuan weblog,

dengan mengukur dari 2 ranah yaitu ranah kognitif (hasil belajar) dan ranah

afektif (keaktifan belajar), sehingga dalam penerapan model pembelajaran

Two Stay Two Stray dimaksudkan dapat meningkatkan keaktifan belajar dan

hasil belajar siswa untuk mendukung interaksi didalam kelas.

2.3. Kerangka Berpikir

Rendahnya hasil belajar merupakan masalah umum yang sering

dihadapi didalam dunia pendidikan. Pokok permasalahan ini yang harus bisa

diselesaikan untuk ditangani lebih lanjut. Permasalahan ini muncul juga

dikarenakan model pembelajaran yang digunakan guru masih menggunakan

model pembelajaran yang konvensional serta media pembelajaran yang

digunakan masih kurang optimal, sehingga kegiatan belajar mengajar dirasa

monoton. Media pembelajaran dalam pendidikan sangat banyak, namun

kebanyakan didalam proses pembelajaran tidak memanfaatkan media

pembelajaran tersebut untuk memberikan variansi didalam pelaksanaan

pembelajaran. Padahal pada kenyataannya media pembelajaran akan sangat

bermanfaat untuk meningkatkan keaktifan siswa sehingga suasana kelas

lebih aktif.

Permasalahan tersebut perlu segera mendapatkan perhatian dan

pemecahan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan

mengembangkan model pembelajaran yang efektif dan menyenangkan

dengan didukung media pembelajaran yang interaktif. Berdasarkan hasil

kajian konsep teori hasil belajar dan hasil penelitian terdahulu yang relevan

tentang penerapan model pembelajaran kooperatif dan penerapan media

pembelajaran berbasis E-Learning khususnya Weblog dapat meningkatkan

hasil belajar siswa. Oleh karena itu model pembelajaran yang peneliti

gunakan dalam pemecahan masalah tersebut adalah model pembelajaran

kooperatif tipe Two Stay Two Stray. Untuk menciptakan pembelajaran yang

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 ......7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pembelajaran Makna pembelajaran apabila dilihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia,

21

konkrit dan interaktif, peneliti membutuhkan dukungan media

pembelajaran. Media pembelajaran yang dipilih dalam penelitian ini adalah

Weblog. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada kerangka berpikir berikut

ini:

Gambar 2.1. Kerangka Berpikir

KONDISI AWAL

- Media pembelajaran yang kurang di SMK

Negeri 1 Bancak

- Pembelajaran Diagnosa Periferal Komputer

masih menggunakan metode kovensional

yaitu ceramah dan menghafal

- Rendahnya keaktifan belajar siswa dikelas

- Kurang optimalnya hasil belajar siswa

TINDAKAN

Penerapan model pembelajaran Two

Stay Two Stray

DUKUNGAN

Berbantuan weblog

TUJUAN PEMBELAJARAN

- Meningkatkan keaktifan belajar siswa

- Meningkatkan hasil belajar siswa

- Memperkenalkan media pembelajaran berbasis weblog

- Mengembangkan model pembelajaran konvensional kedalam

model pembelajaran kooperatif

KONDISI AKHIR

- Meningkatnya keaktifan belajar siswa ditunjukkan dengan lebih

aktifnya siswa dalam belajar

- Meningkatnya hasil belajar siswa

- Dimanfaatkannya media pembelajaran berbasis weblog didalam

kegiatan belajar mengajar

- Variasinya kegiatan belajar mengajar dengan model pembelajaran

konvensional kedalam model pembelajaran kooperatif

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 ......7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pembelajaran Makna pembelajaran apabila dilihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia,

22

2.4. Hipotesis

Dalam penelitian sudah pasti terdapat pertanyaan hipotesis yang

akan digunakan didalam pengolahan data. Dalam penelitian ini peneliti

mempunyai pertanyaan hipotesis yang digunakan yaitu: Bagaimanakah

penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray berbantuan weblog

dalam meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa?

Dari pertanyaan tersebut dapat diambil 2 hipotesis yaitu :

H0 : Penerapan model pembelajaran TS-TS berbantuan weblog tidak

dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran Diagnosa PC dan Periferal Komputer.

H1 : Penerapan model pembelajaran TS-TS berbantuan weblog dapat

meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

Diagnosa PC dan Periferal Komputer