Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum
2.1.1 Teori Sustainable Land Use Sustainable adalah kemampuan untuk tetap mempertahankan sumber
daya dengan mengatur penggunaan, perkembangan dan perlindungan
terhadap sumber daya alam dan fisik dengan tidak menyebabkan kerusakan
suatu ekologi sehingga generasi masa depan tetap dapat menikmati atau
mengkomsumsi sumberdaya yang tersedia saat ini.
Lubang resapan biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara
vertikal ke dalam tanah sebagai metode resapan air yang ditujukan untuk
mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah.
2.1.2 Teori Tradisional Tradisional adalah sikap dan cara berpikir serta bertindak yang selalu
berpegang teguh pada norma dan adat kebiasaan yang ada secara turun-
temurun.Bangunan tradisional adalah bangunan yang di bangun dengan cara
yang sama dari generasi ke generasi dan tanpa atau sedikit mengalami
perubahan. Bangunan tradisional dapat juga dikatakan
sebagai bangunan yang dibangun dengan memperhatikan kegunaan, serta
fungsi sosial dan arti budaya di balik corak atau gaya bangunan. Dari
bangunan tradisional masyarakat dapat melambangkan cara
hidup, ekonomi dan lain-lain.
2.1.3 Teori Olahraga Olahraga merupakan suatu kegiatan jasmani yang dilakukan dengan
maksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot – otot tubuh.
Kegiatan ini dalam perkembangannya dapat dilakukan sebagai kegiatan yang
menghibur, menyenangkan atau juga dilakukan dengan tujuan untuk
meningkatkan prestasi. Pemerintah sendiri menjadikan olahraga sebagai
pendukung terwujudnya manusia Indonesia yang sehat dengan menempatkan
olahraga sebagai salah satu arah kebijakan pembangunan yaitu
menumbuhkan budaya olahraga guna meningkatkan kualitas manusia
Indonesia sehingga memiliki tingkat kesehatan dan kebugaran yang cukup.
2.1.4 Tipe Gedung Olahraga, Fungsi dan Fasilitasnya
Tabel 2.1 Tipe Gedung Olahraga dan Fungsinya
No. Fungsi A B C
1. Layanan Provinsi Kota Kecamatan
2. Cabang
Olahraga
- Lap. Tenis
- Lap. Basket
- Lap. Voli
- Bulu
Tangkis
- Lap.
Basket
- Lap.
VoliBulu
Tangkis
- Lap.
Basket
- Bulu
Tangkis
3. Ruang ganti
atlit Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1
4. Ruang ganti
pelatih
Minimal 1 unit
untuk wasit dan 2
unit untuk pelatih
Minimal 1 unit
untuk wasit dan 2
unit untuk pelatih
Tidak harus ada
5. Ruang P3K Minimal 1 unit Minimal 1 unit Minimal 1 unit
6. Ruang
Pemanasan Minimal 300 m2 Minimal 196 m2 Minimal 81 m2
7. Toilet
Penonton
Wanita : pria
adalah 1:4
Wanita : pria
adalah 1:4
Wanita : pria
adalah 1:4
8. Kantor
Pengelola
Minimal 10 orang,
Maksimal 15 orang
Minimal 10
orang, Maksimal
15 orang
Minimal 15 orang
dan 5 m2 tiap
orang
9. Gudang Minimal 120 m2 Minimal 50 m2 Minimal 20 m2
10. Ruang Mesin Sesuai kapasitas
mesin
Sesuai kapasitas
mesin
Sesuai kapasitas
mesin
11. Kantin Ada Ada Ada
12.
Toilet
Penyandang
Cacat
Minimal 1 unit Minimal 1 unit Minimal 1 unit
2.1.5 Teori Bulu Tangkis, Futsal dan Rock Climbing a. Teori Bulu Tangkis
Permainan bulutangkis adalah permainan yang bersifat individual
yang dapat dilakukan dengan cara satu lawan satu atau dua lawan dua dengan
menggunakan raket sebagai alat pemukul dan kok sebagai objek pukul.
Lapangan permainan berbentuk persegi empat dan dibatasi oleh net untuk
memisahkan antara daerah permainan sendiri dan daerah permainan lawan.
Lapangan bulu tangkis berbentuk persegi panjangyang mempunyai ukuran
permainan tunggal dengan panjang 11,88 meter dan lebar 5,18 meter dan
permainan ganda dengan ukuran panjang 13,40 meter dan lebar 6,10 meter.
Garis-garis yang ada mempunyai ketebalan 40 mm dan harus berwarna
kontras terhadap warna lapangan. Warna yang disarankan untuk garis adalah
putih atau kuning. Permukaan lapangan disarankan terbuat dari kayu atau
bahan sintetis yang lunak. Permukaan lapangan yang terbuat dari beton atau
bahan sintetik yang keras sangat tidak dianjurkan karena dapat
mengakibatkan cedera pada pemain. Jaring setinggi 1,55 m berada tepat di
tengah lapangan. Jaring harus berwarna gelap kecuali bibir jaring yang
mempunyai ketebalan 75 mm harus berwarna putih.
b. Teori Rock Climbing
Panjat Tebing atau istilah asingnya dikenal dengan Rock Climbing
merupakan salah satu dari sekian banyak olahraga alam bebas dan merupakan
salah satu bagian dari mendaki gunung yang tidak bisa dilakukan dengan cara
berjalan kaki melainkan harus menggunakan peralatan dan teknik-teknik
tertentu untuk bisa melewatinya. Pada umumnya panjat tebing dilakukan
pada daerah yang berkontur batuan tebing dengan sudut kemiringan
mencapai lebih dari 45° dan mempunyai tingkat kesulitan tertentu.
c. Teori Futsal
Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim, yang
masing-masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan
bola ke gawang lawan, dengan memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima
pemain utama, setiap regu juga di izinkan memiliki pemain cadangan. Tidak
seperti permainan sepak bola dalam ruangan lainnya, lapangan futsal dibatasi
garis, bukan net atau papan.
2.1.6 Olahraga Bulu Tangkis, Fusaldan Rock Climbing a. Olahraga Bulu Tangkis
Dari pembahasan singkat di atas dapat di simpulkan bahwa gedung
olahraga, sangat penting setiap masyarakat, maka perlunya ada inovatif dan
kreatifitas dalam pembangunannya serta harus di tunjang dengan tempat yang
sesuai persyaratan agar kegiatan yang akan berlangsung berjalan dengan
maksimal. Bulutangkis adapun hal–hal yang harus di perhatikan dalam
perencanaan dan perancangan lapangan Bulu Tangkis adalah :
• Ukuran lapangan dan area diluar permainan, yaitu area aman disekitar
lapangan.
• Ketinggian plafon, penghawaan dan penerangandi seluruh ruangan.
• Lantai anti-licin dantidak bolehberwarna cerah dan menimbulkan pantulan
cahaya dan permukaan lantai tidak dari batu bata, beton tetapi harus dari
kayu atau karpet sintesis.
Tabel 2.2 Dimensi/Ukuran Lapangan Bulu Tangkis
Sumber: Sport Council, indoor Sport
Gambar 2.1 Standar Dimensi/Ukuran Lapangan Bulu Tangkis
Sumber: google image
b. Olahraga Futsal
Futsal adalah permainanbola yang dimainkan oleh dua tim, yang masing-
masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan bola ke
gawang lawan, dengan memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain
utama, setiap regu juga diizinkan memiliki pemain cadangan. Tidak seperti
permainan sepak bola dalam ruangan lainnya, lapangan futsal dibatasi garis,
bukan net atau papan.
Gambar 2.2 Dimensi/Ukuran Lapangan Futsal Standar
Sumber: google image
Luas lapangan:
1. Ukuran: panjang 25-43 m x lebar 15-25 m
2. Garis batas: garis selebar 8 cm, yakni garis sentuh di sisi, garis gawang di
ujung-ujung, dan garis melintang tengah lapangan; 3 m lingkaran tengah; tak
ada tembok penghalang atau papan
3. Daerah penalti: busur berukuran 6 m dari masing-masing tiang gawang
4. Titik penalti: 6 m dari titik tengah garis gawang
5. Titik penalti kedua: 10 m dari titik tengah garis gawang
6. Zona pergantian: daerah 5 m (5 m dari garis tengah lapangan) pada sisi tribun
dari pelemparan
7. Gawang: tinggi 2 m x lebar 3 m
8. Permukaan daerah pelemparan: halus, rata, dan tak abrasive
c. Olahraga Basket
Gambar 2.3 Dimensi/Ukuran Lapangan Basket Standar
Lapangan bola basket berbentuk persegi panjang dengan dua standar ukuran,
yakni panjang 28,5 meter dan lebar 15 meter untuk standar National Basketball
Association dan panjang 26 meter dan lebar 14 meter untuk standar Federasi Bola
Basket Internasional. Tiga buah lingkaran yang terdapat di dalam lapangan basket
memiliki panjang jari-jari yaitu 1,80 meter.
Gambar 2.4 Dimensi/Ukuran Ring Basket Standar
Jarak lantai sampai ke papan pantul bagian bawah adalah 2,75 meter.
Sementara jarak papan pantul bagian bawah sampai ke ring basket adalah 0,30
meter. Ring basket memiliki panjang yaitu 0,40 meter. Sedangkan jarak tiang
penyangga sampai ke garis akhir adalah 1 meter.
Gambar 2.5 Dimensi/Ukuran Ring Basket Standar
Panjang papan pantul bagian luar adalah 1,80 meter sedangkan lebar papan
pantul bagian luar adalah 1,20 meter. Dan panjang papan pantul bagian dalam adalah
0,59 meter sedangkan lebar papan pantul bagian dalam adalah 0,45 meter.
� Perancangan Persyaratan Khusus GOR Basket
1. Pencahayaan
• Penerangan buatan dan alami tidak boleh menyilaukan pemain.
• Apabila stadium digunakan lebih dari satu cabang olahraga, setiap
cabangharus tersedia satu lampu.
• Masing-masing tatalampu harus memiliki instalasi yang terpisah satu
denganlainnya.
• Sumber cahaya harus diletakkan dalam satu area pada langit-langit.
2. Tata Warna
3. Lantai Lapangan
Lantai yang digunakan pada arena pertandingan harus rata tanpa
celahsambungan, tidak licin, tidak mudah aus dan harus dapat memberikan
pantulan bola yang merata. Selain itu konstruksi lantai yang elastic sangat
penting untuk menghindari cidera pemain. Material lantai adalah lantai beton
yang dilapisi dengan vinyl. Untuk lapangan outdoor menggunakan lantai
beton.
4. Dinding dan Langit
• Langit Bangunan
a. Dinding harus kuat menahan benturan pemain dan bola.
b. Permukaan dinding rata dengan bukaan minimal 2 meter dari
lantai.
c. Hindari elemen—elemen atau ornament yang menyesatkan
jarak, lintasan,dan kecepatan bola bagi para pemain.
d. Tinggi Langit-langit dengan daerah permainan untuk GOR
tipe A adalah >12,5 meter dan untuk daerah bebas permainan
>5,5 meter.
5. Pintu dan Tribun
Penonton Lebar pintu minimal 1,1 m dihitung berdasarkan setiap lebar 55 m
untuk 40 orang per menit. Jarak pintu satu dengan yang lainnyamaksimal 25
m sedangkan jarak dengan tempat duduk maksimal 18 m. Tribun penoton
pada keempat sisi lapangan memiliki view terpusat kearah lapangan. Sudut
kemiringan tribun adalah 30o-35o. Jenis tribun menggunakan jenis tetap
yangterbuat dari beton untuk mendapatkan ruang yang dapat dimanfaatkan
dibawah tribun.
d. Olahraga Rock Climbing
Olahraga panjat tebing dan dinding telah mengalami perubahan dramatis dari
sekedar hobi kegiatan alam terbuka menjadi profesi olahraga yang dapat
dilakukan di dalam dan di luar ruangan. Dalam perkembangannya akhirnya
kompetisi panjat dinding menjadi “Kejuaran Dunia setara Olimpiade”, sementara
itu di Indonesia sendiri olahraga panjat dinding dan tebing telah menjadi salah
satu cabang olah raga yg dipertandingkan.
Para pendidik melihat perkembangan aktifitas ini dan melihat banyaknya
manfaat dari olah raga panjat dinding, sebagai salah satu contoh untuk
pengembangan kekuatan dan kelenturan tubuh. Sejumlah institusi pendidikan
telah melakukan penelitian berkaitan dengan hal ini dan akhirnya melakukan
pembangunan fasilitas dinding panjat di institusinya.
Ide membangun sebuah dinding panjat sangat memikat para aktivis kegiatan
alam terbuka dan organisasi pencinta alam, namun, pemahaman mengenai
manajemen resiko dan kurangnya pengetahuan dasar mengenai olahraga ini
menggerantangkan konsepnya. Perlu disadari, penelitian sangat memegang
peranan penting dan membantu dalam pemahaman faktor keamanan dan
keselamatan untuk pembangunan dinding panjat dan membuat strategi
perencanaaan untuk pelatihan yg lebih terstruktur dan terperinci.
Perkembangan olah raga ini di Indonesia sendiri dibuktikan dengan adanya
lembaga FPTI(Federasi Panjat Tebing Indonesia) dibawah naungan
Kemenegpora, hal ini menjadi suatu bukti nyata bahwa olah raga panjat tebing
dan dinding ini memang tengah dikembangkan secara sistematis di Indonesia.
Kurangnya fasilitas dan alat-alat untuk media latihan menjadi salah satu
kendala yang menyebabkan perkembangan olah raga ini tidak merata di tiap
daerah, walaupun FPTI sendiri sudah dibentuk sampai pengurus cabang di
tingkat kabupaten/kotamadya.Dinding panjat merupakan salah satu media yang
utama untuk menunjang aktifitas olah raga ini, disamping tebing alam yang sulit
dimanipulasi sebagai media latihan.
Gambar 2.6 Dinding Rock Climbing
Sumber: google image
2.1.7 Jenis Olahraga Kegiatan olahraga dapat di lakukan di beberapa tempat, kegiatan
olahraga itu sendiri terbagi menjadi 2 ( dua ) kategori, yaitu:
• Kegiatan di luar bangunan ( outdoor )
Kegiatan keolahragaan yang dilakukan di udara terbuka (open
space).
• Kegiatan di dalam bangunan ( indoor)
Kegiatan keolahragaan yang sangat membutuhkan ruangan
tertutup yang terpisah atau ruangan tertutup yang khusus.
2.2 Tinjauan Khusus
2.2.1 Tujuan Bangunan gelanggang olahraga ini dibuat agar masyarakat lebih
menggemari olahraga dan dapat meluangkan waktu untuk berolahraga.
Dengan dilakukannya revitalisasi gelanggang olahraga ini, diharapkan
masyarakat dapat memanfaatkannya dengan baik dalam melakukan berbagai
kegiatan olahraga dengan menggunakan fasilitas yang disediakan.
2.2.2 Sasaran Sasaran yang dituju pada pembahasan ini lebih ditekankan pada
kegiatan masyarakat dalam melakukan kegiatan olahraga, diantaranya:
• Penampilan Bangunan
Penampilan bangunan yaitu desain bangunan gelanggang olahraga yang
harus sesuai dengan fungsi bangunan itu sendiri dan bermanfaat bagi
masyarakat dengan mengekspresikan sistem struktur dan fasade yang dapat
menarik masyarakat untuk mempergunakan bangunan ini.
• Penampilan Teknologi
Penampilan Teknologi yaitu penggunaanstruktur bentang lebar guna
mencapai fleksibilitas dan penampilan fasad bangunan itu sendiri.
• Penampilan Manusia
Penampilan manusia meliputi pencahayaan, temperatur, keamanan,
kemudahan dalam servis dan sirkulasi manusia.
• Penampilan Ekonomi
Faktor ekonomi sangat berpengaruh pada fasad bangunan, karena penampilan
dari bangunan itu sendiri dipengaruhi oleh hasil dari perhitungan biaya yang
dikeluarkan.
2.3 Tinjauan Judul
2.3.1 Pengertian Ekspresi Menurut Drs. Suharto: 1996 ekspresi adalah pengungkapan atau suatu
proses dalam mengutarakan maksud, persamaan gagasan dan sebagainya.
2.3.2 Pengertian Struktur Sebelum mengenal lebih jauh struktur bentang lebar, perlu dipahami dulu
kata-kata yang selalu mengikut di depannya, yaitu kata Struktur dan
konstruksi. Dua kata ini merupakan hal sederhana, namun sering harus
diulang untuk menghindari kesalahpahaman penggunaan kata. Dalam suatu
bangunan, struktur merupakan sarana untuk menyalurkan beban dan akibat
penggunaan dan atau kehadiran bangunan ke dalam tanah. Struktur juga
dapat didefinisikan sebagai suatu entitas fisik yang memiliki sifat
keseluruhan yang dapat dipahami sebagai suatu organisasi unsur-unsur pokok
yang di tempatkan dalam suatu ruang yang didalamnya karakter keseluruhan
itu mendominasi interelasi bagian-bagiannya (Shodek, 1998:3). Struktur
merupakan bagian bangunan yang menyalurkan beban-beban (Macdonald,
2001:1). Struktur dianggap sebagai alat untuk mewujudkan gaya-gaya ekstern
menjadi mekanisme pemikulan beban intern untuk menopang dan
memperkuat suatu konsep arsitektural.
Sedangkan konstruksi adalah pembuatan atau rancang bangun serta
penyusunannya bangunan. Ervianto, 2002: 9, menjelaskan bahwa konstruksi
merupakan suatu kegiatan mengolah sumber daya proyek menjadi suatu hasil
kegiatan yang berupa bangunan. Dalam artian sederhananya struktur adalah
susunannya dan konstruksi adalah penyusunan dari susunan-susunan,
sehingga dari pengertian tersebut dapat diambil sustu kesimpulan bahwa
konsruksi mencakup secara keseluruhan bangunan dan bagian terkecil atau
detail dari tersebut adalah struktur.Penafsiran yang lebih luas tentang struktur
adalah yang didalamnya alat-alat penopang dan metode-metode konstruksi
dianggap sebagai faktor intrinsik dan penentu bentuk dalam proses
perancangan bangunan. (Snyder&Catanese,1989:359)
Berdasarkan buku Sistem Bentuk Struktur Bangunan (Frick, 1998: 28),
struktur dan konstruksi dibedakan berdasarkan fungsinya sebagai
berikut:Fungsi konstruksi: mendayagunakan konstruksi dalam hubungannya
dengan daya tahan, masa pakai terhadap gaya-gaya dan tuntutan fisik lainnya.
Struktur: Menentukan aturan yang mendayagunakan hubungan antara
konstruksi dan bentuk. Struktur berpengaruh pada teknik dan estetika. Pada
teknik, struktur berpengaruh pada kekukuhan gedung terhadap pengaruh luar
maupun bebannya sendiri yang dapat mengakibatkan perubahan bentuk atau
robohnya bnagunan. Sedangkan estetika dilihat dari segi keindahan gedung
secara intergral dan kualitas arsitektural.
Menurut Daniel L Schodek (1991:3) Definisi struktur dalam
hubungannya dengan bangunan ialah: Bahwa struktur merupakan sarana
untuk menyalurkan beban akibat penggunaan dan kehadiran bangunan di
tanah dan di dalam tanah. Struktur berfungsi sebagai suatu kesatuan dari
serangkaian unsur-unsur yang berbeda-bada.
2.3.3 Pengertian Ekspresi Struktur
Sistem Struktur Bentang Lebar merupakan tema yang diambil oleh
perancang dalam perancangan studio tugas akhir ini. Dengan
mengoptimalkan struktur bentang lebar rancangan ini tidak hanya sebagai
elemen strukturmelainkan menjadi elemen yang member simbol atau raut
wajah dari bangunan tersebut.Struktur adalah sarana untuk menyalurkan
beban yang diakibatkan penggunaan dan kehadiran bangunan diatas tanah.
Ekspresi merupakan ungkapan atau rasa yang ingin di keluarkan atau di
tonjolkan. Secara singkat bahwa yang di tampilkan dari bangunan ini adalah
keinginan untuk mengungkapkan bahwa bangunan ini menggunakan sistem
struktur bentang lebar. Struktur pada bangunan mempunyai daya tarik
tersendiri terlebih jika di ekspresikan sedemikian rupa sehingga bangunan
terlihat megah dan mewah.Jadi Ekspresi Sistem Struktur Bentang Lebar yaitu
struktur dijadikan bukan hanya penyalur beban bangunan tetapi juga sebagai
sarana untuk mengungkapkan atau mengartikan maksud dari bangunan
tersebut.
2.3.4 Interpretasi Tema
Struktur tidak hanya dapat difungsikan sebgai elemen yang di tonjolkan,
tetapi dapat menjadi aspek penting untuk menghadirkan kekuatan bangunan
dan disembunyikan dibalik elemen-elemen keindahan maka pada bangunan
stuktur juga bertanggung jawab atas tercapainya estetika pada bangunan
tersebut dimana struktur sekaligus menjadi aksen dan ornamen pada
fasad/wajah bangunan. Tema struktur sebagai elemen estetis sangat
berhubungan dengan bangunan bentang lebar dimana bangunan bentang lebar
lebih mengutamakan strukturnya. Pada bangunan bentang lebar,akan lebih
banyak memperlihatkan rangka-rangka strukturnya, yang akan menjadikan
struktur tersebut sebagai elemen estetika dalam visual manusia. Ini pula yang
menjadi gambaran perancang dalam mendesain Gelanggang Olahraga ini.
Semua elemen system struktur yang ada, seperti kolom, atap, dan sebagainya,
pada bangunan, didesain sebagai fungsi yang hadir bersama kekuatan
(teknik) dan estetika (kualitas arsitekturnya), Struktur bentang lebar
digunakan, karena adanya kebutuhan ruang gerak yang besar tanpa terhalang
oleh kolom pada bagian dalam bangunan.Pemilihan ini, sangatlah tepat,
karena keberadaan kolom pada bangunan bentang lebar terletak hanya pada
bagian luar atau dinding luar bangunan. Untuk menggunakan struktur
bentang lebar yang tepat, dipilih struktur bentang lebar truss. Secara visual
dan fungsi sruktur ini mempunyai bentuk yang menarik, efisien, ringan dan
kuat.
Pengertian ekspresi struktur adalah: “Ungkapan untuk menyatakan
elemen-elemen pemikul beban yang saling terkait dalam membentuk suatu
kerangka bangunan“. Struktur adalah salah satu unsur yang tidak dapat
dipisahkan dari suatu karya Arsitektur. Definisi yang sederhana mengenai
Struktur menurut buku “STRUKTUR“ karangan Daniel L. Schodek (1991 :
3), menjelaskan bahwa struktur merupakan sarana untuk menyalurkan beban
dan akibat penggunaan atau kehadiran bangunan ke dalam
tanah.pengungkapan / pengekspresian struktur, dapat dilakukan dengan cara
menonjolkan struktur pada bangunan tersebut. Struktur yang akan
memberikan bentuk pada suatu karya Arsitektur, harus diungkapkan
seutuhnya atau tidak di tutup-tutupi. Selain itu struktur juga harus mampu
memperlihatkan suatu kekakuan dan kekuatan, sehingga orang merasa aman
dan nyaman dalam bangunan itu. Hal ini yang menyebabkan pemakaian
systemstruktur rangka batang pada bangunan gelanggang olahraga ini. Sistem
struktur rangka batang ini sebenarnya dapat menggunakan berbagai macam
jenis bahan seperti:
� Beton Alumunium
� Kayu Baja
Namun pada kenyataannya jenis bahan baja yang lebih banyak
digunakan, selain bahannya yang sangat ringan dan ekonomis hal ini dapat
terpeuhi jika segala keunggulannya dimanfaatkan dengan seksama.
Bangunan bentang lebar dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang
membutuhkan ruang bebas kolom yang cukup besar, seperti untuk kegiatan olah raga
berupa gedung stadion, pertunjukan berupa gedung pertunjukan, audiotorium dan
kegiatan pameran atau gedung exhibition. Berikut contoh bentang lebar:
Gambar 2.7 Contoh Bangunan Bentang Lebar
Sumber: Pinterest
Tabel 2.3 Macam-Macam Struktur
No. Nama
Struktur Keuntungan Kerugian Gambar
1.
Struktur
Cangkang
(Shell)
Cocok untuk
bentang lebar
dan estetikanya
bagus
Waktu
pembangunan
lama dan
biaya mahal
2.
Struktur
Rangka
Ruang
(Space
Frame)
Dapat menahan
beban dari
bentangan sangat
lebar
Biaya
pengerjaan
lebih murah
dibandingkan
dengan yang
lain
3.
Struktur
Portal
(Goal Post)
Biaya tidak
mahal
Kebanyakan
hanya
berbentuk
persegi
panjang
4.
Struktur
Kabel
(Tension)
Lebih ekonomis,
estetika indah,
cepat
pembangunannya
Memerlukan
perawatan
yang
ekstensif
5.
Struktur
Penyangga
(Cantilever)
Dapat mencapai
tinggi 45 meter
Biaya yang
diperlukan
cukup mahal
6. Pneumatic
Struktur Biaya murah
Tidak tahan
lama dan
mudah rusak
2.4 Struktur Bentang Lebar yang di pilih
� Space Frame
Struktur space frame memiliki beberapa kelebihan, diantaranya adalah:
1. Salah satu keuntungan yang paling besar dari sebuah struktur space frame
adalah strukturnya yang ringan. Hal ini dikarenakan setiap materi
didistribusikan secara spasial dengan sedemikian rupa sehingga mekanisme
transfer beban bekerja menjadi beban-beban aksial. Akibatnya, semua bahan
di setiap elemen yang dipasang dapat digunakan secara maksimum. Selain itu
juga, struktur space frame saat ini dibangun dengan bahan baja atau
aluminium, dengan berat sendiri bahan yang relatif ringan. Hal ini menjadi
dasar yang sangat penting dalam perencanaan atap bentang besar.
2. Batang-batang space frame biasanya diproduksi secara massal di pabrik
sehingga dapat memberikan keuntungan sistem industri konstruksi. Space
frame dapat diproduksi secara sederhana melalui prefabrikasi unit, sesuai
dengan ukuran dan bentuk standar yang sering digunakan. Unit-unit tersebut
dapat lebih mudah diangkut dan lebih cepat dirakit oleh tenaga kerja semi-
terampil. sehingga struktur space frame dapat dibangun dengan biaya yang
lebih rendah.
3. Sebuah struktur space frame memiliki kekakuan yang cukup meskipun
memiliki struktur yang ringan. Hal ini disebabkan oleh adanya elemen tiga
dimensi unsur-unsur penyusunnya yang bekerja secara penuh dalam menahan
beban beban terpusat simetris. Struktur space frame juga memungkinkan
fleksibilitas yang lebih besar dalam tata letak dan posisi kolom.
2.5 Struktur Bentang Lebar untuk Bangunan Vertikal
2.5.1 Struktur Rangka atau Skeleton Struktur kerangka atau skeleton terdiri atas komposisi dari kolomkolom dan
balok-balok. Kolom sebagai unsur vertikal berfungsi sebagai penyalur beban
dan gaya menuju tanah, sedangkan balok adalah unsur horisontal yang
berfungsi sebagai pemegang dan media pembagian beban dan gaya ke kolom.
Kedua unsur ini harus tahan terhadap tekuk dan lentur.Selanjutnya dilengkapi
dengan sistem lantai, dinding, dan komponen lain untuk melengkapi
kebutuhan bangunan untuk pembentuk ruang. Sistem dan komponen tersebut
diletakkan dan ditempelkan pada kedua elemen rangka bangunan. Dapat
dikatakan bahwa elemen yang menempel pada rangka bukanlah elemen
struktural (elemen non-struktural). Bahan yang umumnya dipakai pada sistem
struktur rangka adalah kayu, baja, beton (Gambar 4.19) termasuk beton pra-
cetak . Semua bahan tersebut harus tahan terhadap gaya-gaya tarik, tekan,
puntir dan lentur. Saat ini bahan yang paling banyak digunakan adalah baja
dan beton bertulang karena mampu menahan gaya-gaya tersebut dalam skala
yang besar. Untuk bahan pengisi non-strukturalnya dapat digunakan bahan
yang ringan dan tidak mempunyai daya dukung yang besar, seperti susunan
bata, dinding kayu, kaca dan lainnya.
Sistem rangka yang dibentuk dengan elemen vertikal dan horisontal
baik garis atau bidang, akan membentuk pola satuan ukuran yang disebut
grid. Grid berarti kisi-kisi yang bersilangan tegak lurus satu dengan lainnya
membentuk pola yang teratur. Berdasarkan pola yang dibentuk serta arah
penyaluran pembebanan atau gayanya, maka sistem rangka umumnya terdiri
atas dua macam yaitu: sistem rangka dengan bentang satu arah (one way
spanning) dan bentang dua arah (two way spanning). Bentuk grid persegi
panjang menggunakan sistem bentang satu arah, dengan penyaluran gaya ke
arah bentang yang pendek. Sedangkan untuk pola grid yang cenderung
bujursangkar maka penyaluran gaya terjadi ke arah kedua sisinya, maka
sistem struktur yang digunakan adalah sistem bentang dua arah. Aksi struktur
dua arah dapat diperoleh jika perbandingan dimensi bentang panjang dengan
bentang pendek lebih kecil dari 1,5.Sistem struktur rangka banyak
berkembang untuk aplikasi pada bangunan tinggi (multi-storey structure) dan
bangunan dengan bentang lebar (long-span structure).
2.5.2 Struktur Rangka Ruang Sistem rangka ruang dikembangkan dari sistem struktur rangka batang
dengan penambahan rangka batang kearah tiga dimensinya. Struktur rangka
ruang adalah komposisi dari batang-batang yang masing-masing berdiri
sendiri, memikul gaya tekan atau gaya tarik yang sentris dan dikaitkan satu
sama lain dengan sistem tiga dimensi atau ruang. Bentuk rangka ruang
dikembangkan dari pola grid dua lapis (doubel-layer grids), dengan batang-
batang yang menghubungkan titik-titik grid secara tiga dimensional.
Elemen dasar pembentuk struktur rangka ini adalah:
- Rangka batang bidang
- Piramid dengan dasar segiempat membentuk oktahedron
- Piramid dengan dasar segitiga membentuk tetrahedron
Beberapa sistem selanjutnya dikembangkan model rangka ruang berdasarkan
pengembangan sistem konstruksi sambungannya antara lain:
- Sistem Mero
- Sistem space deek
- Sistem Triodetic
- Sistem Unistrut
- Sistem Oktaplatte
- Sistem Unibat
- Sistem Nodus
- Sistem NS Space Truss
2.5.3 Struktur Permukaan Bidang Struktur permukaan bidang termasuk juga struktur form-
active biasanya digunakan pada keadaan khusus dengan persyaratan struktur
dengan tingkat efisiensi yang tinggi. Struktur-struktur permukaan bidang
pada umumnya menggunakan material-material khusus yang dapat
mempunyai kekuatan yang lebih tinggi dengan ketebalan yang minimum.
Beberapa jenis struktur ini antara lain:
• Struktur bidang lipat
Struktur bidang lipat dibentuk melalui lipatan-lipatan bidang datar dengan
kekakuan dan kekuatan yang terletak pada keseluruhan bentuk itu sendiri.
Bentuk lipatan akan mempunyai kekakuan yang lebih karena momen inersia
yang lebih besar, karena bentuk lipatan akan memiliki ketinggian yang jauh
lebih besar dibandingkan dengan plat datar.
• Struktur cangkang
Struktur cangkang adalah sistem dengan pelat melengkung ke satu arah atau
lebih yang tebalnya jauh lebih kecil daripada bentangnya. Gaya-gaya yang
harus didukung dalam struktur cangkang disalurkan secara merata melalui
permukaan bidang sebagai gaya-gaya membran yang diserap oleh elemen
strukturnya. Gaya-gaya disalurkan sebagai gaya normal, dengan demikian
tidak terdapat gaya lintang dan lentur. Resultan gaya yang tersebar diserap ke
dalam struktur dengan gaya tangensial yang searah dengan kelengkungan
bidang permukaannya.
• Struktur membrane
Struktur membran mempunyai prinsip yang sama dengan struktur cangkang,
tetapi dengan bahan bidang permukaan yang sangat tipis. Kekakuan selaput
tipis tersebut diperoleh dengan elemen tarik yang membentuk jala-jala yang
saling membantu untuk menambah kapasitas menahan beban-beban lendutan.
2.5.4 Struktur Kabel dan Jaringan Struktur kabel dan jaringan dikembangkan dari kemampuan kabel
menahan gaya tarik yang tinggi. Dengan menggunakan sistem tarik maka
tidak diperlukan sistem penopang vertikal untuk elemen horisontalnya (lantai
atau atap), sehingga daerah di bawah elemen horisontal (ruang) memiliki
bentangan yang cukup besar. Bangunan dengan aplikasi sistem struktur in I
akan sangat mendukung untuk bangunan
bentang luas berbentang lebar, seperti dome,
stadion, dll. Sistem yang dikembangkan
pada struktur kabel antara lain :
-Struktur atap tarik dengan kolom penunjang
-Struktur kabel tunggal
2.6 Study Banding Gelanggang Remaja Sejenis
Dalam study banding ini akan dibahas mengenai:
• Lokasi dan lingkungan sekitarnya
• Struktur bangunan
2.6.1 Lokasi dan Fasilitas Gelanggang Remaja Tanjung Duren
Nama GOR: GOR Tanjung Duren
Alamat: Jalan Tanjung Duren Barat 4 No.10, Kelurahan
Tanjung Duren, Kecamatan Grogol
Petamburan, Jakarta Barat
Fungsi Bangunan: Gedung Olahraga
Tampak depan GOR Tanjung Duren
Kondisi dalam GOR Tanjung Duren
Lahan parkir GOR Tanjung Duren
Gambar 2.8 Fasilitas yang Tersedia di GOR Tanjung Duren
Gelanggang Remaja Kecamatan Grogol
Petamburan berada di kawasan Tanjung Duren -
Grogol, Jakarta Barat. Gelanggang ini tidak jauh dari
Pasar Kopro – Grogol, Kecamatan Grogol
Petamburan, Gambar 2.21Tampak Depan GOR
SMK Yadika, SMPN 89, pusat perbelanjaan Central Park Mall dan Citraland Grogol.
Gelanggang ini telah berdiri sejak tahun 1973 kemudian direnovasi, serta beroperasi
pada 2013 menjadi bangunan yang besar, didominasi dinding dengan warna hijau,
berdesain sporty dan memuat kapasitas yang lebih banyak bagi pengunjung.
Gelanggang ini memiliki gedung yang di dalamnya terdapat 5 buah lapangan
bulutangkis dengan tribun duduk untuk penonton, lapangan ini dapat digunakan dari
pukul 08.00 – 21.00 WIB.
Tabel 2.4 Aktivitas Olahraga GOR Tanjung Duren
Olahraga Hari Waktu
Karate
Selasa & Kamis
Sabtu
Minggu
16.00-19.00 WIB
08.00-selesai
12.00-16.00 WIB
Pencak Silat Senin & Sabtu
Rabu
16.00-19.00 WIB
19.00-22.00 WIB
Kungfu Sabtu 19.00-21.00 WIB
Senam Senin-Minggu 05.00-06.00 WIB
Aikido Selasa & Jumat 16.00-19.00 WIB
Fitness Senin-Jumat
Sabtu
08.00-21.00 WIB
12.00-16.00 WIB
2.6.2 Struktur Bangunan Gelanggang Remaja Tanjung Duren
Gambar 2.9 Struktur Rangka Baja GOR Tanjung Duren
Sumber: google image
Sistem struktur gedung ini menggunakan struktur rangka dengan bahan
kolom dari beton bertulang, dan atap menggunakan struktur rangka baja yang terlihat
pada gambar diatas.
2.7 Novelty
Dari jurnal yang telah dibaca dan diteliti, terdapat kesimpulan bahwa gedung
olahraga yang disegmenkan bagi warga kecamatan Palmerahmembutuhkan fungsi
baru atau tambahan. Dalam kondisi tersebut gedung olahraga yang dibutuhkan harus
bersifat fungsional dan nyaman bagi pengguna yang mengunjunginya agar sesuai
dengan fungsi dari gedung olahraga itu sendiri.