22
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDUL (Proyek) Perancangan Fasilitas Penelitian Pertanian Pangan Di Kab BangkalanPenjelasan : Perancangan Fasilitas penelitian pertanian pangan ini nantinya untuk menjadi wadah bagi para praktisi pertanian guna melakukan kegiatan penelitian dan penyuluhan,pelatihan dan pembinaan Perancangan Fasilitas penelitian pertanian pangansesuai dengan Renstra jawa timur dan diperkuat dengan RTRW Kabupaten Bangkalan 2009-2029 yaitu menyediakan sarana dan prasarana pendukung pertanian 2.1.1 Perancangan Perancangan/desain biasa diterjemahkan sebagai seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata "desain" bisa digunakan baik sebagai kata benda maupun kata kerja. Sebagai kata kerja, "desain" memiliki arti "proses untuk membuat dan menciptakan obyek baru". Sebagai kata benda, "desain" digunakan untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana, proposal, atau berbentuk obyek nyata.(Wikipedia) Desain adalah gagasan awal, rancangan, perencanaan pola susunan, kerangka bentuk suatu bangunan, motif bangunan, pola bangunan, corak bangunan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDUL (Proyek)repository.untag-sby.ac.id/1004/3/BAB II.pdf · Semua bahan kimia harus di anggap berbahaya, oleh karena itu harus ditangani dengan

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDUL (Proyek)repository.untag-sby.ac.id/1004/3/BAB II.pdf · Semua bahan kimia harus di anggap berbahaya, oleh karena itu harus ditangani dengan

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA 11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN JUDUL (Proyek)

“Perancangan Fasilitas Penelitian Pertanian Pangan

Di Kab Bangkalan”

Penjelasan : Perancangan Fasilitas penelitian pertanian pangan ini

nantinya untuk menjadi wadah bagi para praktisi pertanian guna melakukan

kegiatan penelitian dan penyuluhan,pelatihan dan pembinaan “Perancangan

Fasilitas penelitian pertanian pangan” sesuai dengan Renstra jawa timur dan

diperkuat dengan RTRW Kabupaten Bangkalan 2009-2029 yaitu

menyediakan sarana dan prasarana pendukung pertanian

2.1.1 Perancangan

Perancangan/desain biasa diterjemahkan sebagai seni terapan,

arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat,

kata "desain" bisa digunakan baik sebagai kata benda maupun kata kerja.

Sebagai kata kerja, "desain" memiliki arti "proses untuk membuat dan

menciptakan obyek baru". Sebagai kata benda, "desain" digunakan untuk

menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah

rencana, proposal, atau berbentuk obyek nyata.(Wikipedia)

Desain adalah gagasan awal, rancangan, perencanaan pola susunan,

kerangka bentuk suatu bangunan, motif bangunan, pola bangunan, corak

bangunan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDUL (Proyek)repository.untag-sby.ac.id/1004/3/BAB II.pdf · Semua bahan kimia harus di anggap berbahaya, oleh karena itu harus ditangani dengan

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA 12

2.1.2 Fasilitas

Fasilitas adalah sarana untuk melancarkan pelaksanaan fungsi. Arti

lainnya adalah kemudahan.

Fasilitas artinya segala sesuatu yang bias mempermudah upaya serta

melancarkan kerja dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu (Prof.Dr. Hj.

Zakiah Darajdat)

Fasilitas artinya segala suatu hal yang dapat memudahkan dan memperlancar

pelaksanaan segala sesuatu usaha (Prof.Dr. Suharsimi Arikunto)

Fasilitas dalam Pendidikan adalah semua sarana dan prasarana yang

mendukung aktifitas pembelajaran. Contohnya bangunan, Peralatan, Lahan

dsb.

2.1.3 Penelitian

Penelitian atau Riset sering dideskripsikan sebagai suatu

proses investigasi yang dilakukan dengan aktif, tekun, dan sistematis, yang

bertujuan untuk menemukan, menginterpretasikan, dan merevisi fakta-fakta.

Penyelidikan intelektual ini menghasilkan suatu pengetahuan yang lebih

mendalam mengenai suatu peristiwa, tingkah laku, teori, dan hukum, serta

membuka peluang bagi penerapan praktis dari pengetahuan tersebut. Istilah

ini juga digunakan untuk menjelaskan suatu koleksi informasi menyeluruh

mengenai suatu subjek tertentu, dan biasanya dihubungkan dengan hasil dari

suatu ilmu atau metode ilmiah. Kata ini diserap dari kata bahasa Inggris

research yang diturunkan dari bahasa Perancis yang memiliki arti harfiah

"menyelidiki secara tuntas" (Wikipedia)

2.1.4 Pertanian Pangan

Pertanian Pangan adalah usaha manusia untuk mengelola lahan dan

agro ekosistem dengan bantuan teknologi, modal, tenaga kerja, dan

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDUL (Proyek)repository.untag-sby.ac.id/1004/3/BAB II.pdf · Semua bahan kimia harus di anggap berbahaya, oleh karena itu harus ditangani dengan

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA 13

manajemen untuk mencapai kedaulatan dan ketahanan pangan

serta kesejahteraan rakyat. (Pasal 1 Angka 8 UU Nomor 41 Tahun 2009

Tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan)

Pertanian pangan adalah segala jenis tanaman yang di dalamnya

terdapat karbohidrat dan protein sebagai sumber energi manusia. Tanaman

pangan juga dapat dikatakan sebagai tanaman utama yang dikonsumsi

manusia sebagai makanan untuk memberikan asupan energi bagi tubuh.

Umumnya tanaman pangan adalah tanaman yang tumbuh dalam waktu

semusim.

2.1.5 Kabupaten Bangkalan

Kabupaten Bangkalan adalah sebuah kabupaten di Pulau Madura,

Provinsi Jawa Timur Kabupaten ini terletak di ujung paling barat secara

administrasi wilayah Kabupaten Bangkalan memiliki batas-batas sebagai

berikut :

Gambar 2.1 Gambar Batas Administrasi Kab.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDUL (Proyek)repository.untag-sby.ac.id/1004/3/BAB II.pdf · Semua bahan kimia harus di anggap berbahaya, oleh karena itu harus ditangani dengan

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA 14

Sebelah Utara : Laut Jawa

Sebelah Timur : Kabupaten Sampang

Sebelah Selatan : Selat Madura

Sebelah Barat : Selat Madura

Kabupaten Bangkalan memiliki 18 Kecamatan yang dibagi atas sejumlah 273

Desa dan 8 Kelurahan dengan jumlah penduduk 1.190.129 Jiwa serta pusat

pemerintahannya berada di Kecamatan Bangkalan.

2.2 Studi Literatur

2.2.1 Definis Fasilitas Penelitian

Tempat dimana manusia melakukan suatu kegiatan untuk mnemukan,

mempelajari kembali, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu ilmu

pengetahuan berdasarkan metode-metode secara sistematis

Penelitian pertanian adalah penelitian yang dilaksanakan dalam

bidang pertanian, seperti agribisnis, budidaya tanaman, hama tanaman dan

agronomi

2.2.2 Laboratorium

Merupakan bangunan yang memfasilitasi penelitian, laboratorium

yang mewadahi ± 30 karyawan disetiap penelitian yang melakukan aktivitas

seperti uji materi penemuan fenomena dan lain-lain. Standart laboratorium

dalam perancangan, baik dalam ukuran ruang dan alat penelitian

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDUL (Proyek)repository.untag-sby.ac.id/1004/3/BAB II.pdf · Semua bahan kimia harus di anggap berbahaya, oleh karena itu harus ditangani dengan

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA 15

Gambar 2.2 Skema Laboratorium Penelitian

Sumber:Neufert, Data Arsitek

Gambar 2.3 Standart Ukuran Ruang Laboratorium Penelitian

Sumber:Neufert, Data Arsitek

Gambar 2.4 Space Requirement Laboratorium

Sumber:Neufert, Data Arsitek jilid 1:272

Gambar 2.5 Standar Ruang Praktikum

Sumber:Neufert, Data Arsitek

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDUL (Proyek)repository.untag-sby.ac.id/1004/3/BAB II.pdf · Semua bahan kimia harus di anggap berbahaya, oleh karena itu harus ditangani dengan

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA 16

2.2.3 Standart Keselamatan Laboratorium

A. Peralatan untuk Laboratorium

1. Pakailah jas untuk laboratorium saat berada dalam ruang pemeriksaan

atau diruang laboratorium. Tinggalkan jas laboratorium diruang

laboratorium setelah bekerja.

2. Cuci tangan sebelum pemeriksaan.

3. Menggunakan alat pelindung diri (masker, sarung tangan, kaca mata, dan

sepatu tertutup).

4. Semua pecimen harus di anggap infeksius (sumber penular), oleh sebab

itu harus ditangani dengan sangat hati-hati.

5. Semua bahan kimia harus di anggap berbahaya, oleh karena itu harus

ditangani dengan hati-hati.

6. Tidak makan, minum didalam laboratorium.

7. Tidak menyentuh mata dan mulut saat sedang bekerja

8. Tidak diperbolehkan menyimpan makanan didalam lemari pendingin

yang digunakan untuk menyimpan bahan-bahan klinik atau riset

9. Tidak boleh melakukan pengisapan pipet melalui mulut gunakan alat

mekanik (seperti penghisap karet) atau pipet otomatis.

10. Tidak membuka sentrifuge sewaktu masih berbutar.

11. Menutup tabung penggumpal darah dengan kertas atau kain, atau jauhkan

dari muka saat membuka.

12. Bersihkan peralatan saat selesai di pakai dengan desinfektans larutan

klorin 0,5 % dengan cara merendam selama 20-30 menit.

13. Bersihkan permukaan tempat bekerja atau meja kerja setiap kali selesai

bekerja dengan menggunakan larutan klorin 0,5 %

14. Pakai sarung tangan rumah tangga sewaktu membersihkan alat-alat

laboratorium dari bahan gelas.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDUL (Proyek)repository.untag-sby.ac.id/1004/3/BAB II.pdf · Semua bahan kimia harus di anggap berbahaya, oleh karena itu harus ditangani dengan

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA 17

15. Gunakan tempat anti tembus dan antibocor untuk menempatkan bahan-

bahan yang tajam.

16. Letakkan bahan-bahan limbah infeksi didalam kantong plastik atau

wadah dengan penutup yang tepat.

17. cuci tangan dengan sabun dan beri desinfektan setiap kali selesai bekerja

B. Standart operasional prosedur laboratorium untuk bahan laboratorium

ikon gambar standart internasional untuk keselamatan bahan yaitu

sebahai berikut :

Ikon Keterangan

Bshsn berbahaya karena mengandung unsur radiasi

sehingga membutuhkan perlengkapan anti radiasi untuk

menggunakannya

Bahan beracun, tidak boleh dimakan, segeralah dibawa

kedokter untuk penanganan lebih lanjut

Bahan berbahaya untuk lingkunga. Pembilasan harus sesuai

dengan standar ramah lingkungan yaitu dengan mentraklkan

PH-nya dan mengencerkannya

Bahan mudah terbakar, Jauhkan dari api dan panas yang

berlebih

Bahan bersifat korosif, menyebabkan luka jika mengenai

kulit dan merusak pakain. Pergunakan sarung tangan khusus

ketika menggunakannya

Biohazard. Bahan bertanda ini sangat berbahaya merupakan

mikroorganis-me yang dapat menyebabkan penyakit jika

terpapar di udara

Tabel 2.1 Standart operasional internasional

Sumber Hamalina 2001

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDUL (Proyek)repository.untag-sby.ac.id/1004/3/BAB II.pdf · Semua bahan kimia harus di anggap berbahaya, oleh karena itu harus ditangani dengan

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA 18

2.2.4 Jenis Penelitian Berdasarkan Tujuan

Jika ditinjau dari sudut pandang tujuan penelitian dilaksanakan, maka

dapat digolongkan menjadi beberapa macam yaitu :

- Penelitian eksploratif

Penelitian eksploratif adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk

mengekplorasi fenomena yang menjadi sasaran penelitian.

- Penelitian pengembangan

Penelitian pengembangan adalah penelitian yang dilakukan untuk

mengembangan suatu konsep atau prosedur tertentu.

- Penelitian verifikatif

Penelitian verifikatif merupakan penelitian yang dilakukan dengan tujuan

membuktikan kebenaran suatu teori pada waktu dan tempat tertentu.

- Penelitian penelitian murni

Penelitian murni atau penelitian dasar merupakan penelitian yang dilakukan

dengan maksud hasil penelitian tersebut dipakai untuk mengembangkan dan

memverifikasi teori-teori ilmiah.

- Penelitian terapan

Penelitian terapan adalah ragam penelitian dimana hasilnya diterapkan

berkenaan dengan upaya pemecahan masalah.

2.2.5 Jenis Dan Fungsi Laboratorium

a. Laboratorium Agro Ekonomi : Laboratorium yang melakukan penelitian

serta pengolahan data-data hasil survey yang diperoleh dilapangan dengan

peralatan computer

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDUL (Proyek)repository.untag-sby.ac.id/1004/3/BAB II.pdf · Semua bahan kimia harus di anggap berbahaya, oleh karena itu harus ditangani dengan

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA 19

b. Laboratorium Agronomi : Laboratorium yang melakukan kegiatan

penelitian terhadap pertumbuhan tanaman (missal jarak tanam,

penggunaan pupuk yang tepat, dll) disini di bedakan lagi menjadi

- Laboratorium Tanah : Laboratorium yang melakukan penelitian terhadap

unsur-unsur yang terkandung didalam tanah, komponen-komponen yang

membentuk tanah agar diperoleh suatu kesimpulan jenis tanah yang cocok

bagi suatu tanaman tertentu.

- Laboratorium Kultul Jaringan : Laboratprium yang melakukan penelitian

terhadap kemungkinan pembiakan tanaman dengan menggunakan

jaringan-jaringan tertentu (jaringan meristem) atau merangsang

pertumbuhan jaringan meristem dari tanaman yang bersangkutan

- Laboratorium Fisiologi : Laboratorium yang melakukan penelitian

terhadap sifat-sifat yang terkandung di dalam tanaman

- Laboratorium Gulma : Laboratorium yang melakukan penelitian terhadap

sifat-sifat yang terkandung di dalam tanaman

c. Laboratorium Pasca Panen : Laboratorium yang melakukan penelitian

terhadap pengolahan hasil panen suatu tanaman agar diperoleh suatu

metode yang tepat guna dan berhasil guna. Pengamatan yang dilakukan

adalah percobaan kekuatan serat (fiber testing) dan Analisa kimia untuk

mengetahui unsur-unsur kimia yang terkandung didalam hasil panen

d. Laboratorium Pemuliaan : Laboratorium yang melakukan penelitian

terhadap pertumbuhan tanaman dalam kaitannya dengan genetika, agar

diperoleh bibit yang baik dan unggul disini tersedia

- Laboratorium Purity : Laboratorium yang melakukan pengelompokan

benih-benih yang baik atau murni dari suatu campuran benih sehingga

tidak mengacaukan hasil tanaman

- Laboratorium Germination : Laboratorium yang melakukan penelitian

tentang penyakit tanaman (virus, bakteri, dan jamur, mencakup fungsida

dan insektisida)

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDUL (Proyek)repository.untag-sby.ac.id/1004/3/BAB II.pdf · Semua bahan kimia harus di anggap berbahaya, oleh karena itu harus ditangani dengan

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA 20

- Laboratorium Hama : Laboratorium yang melakukan penelitian tentang

hama (berupa serangga)

Laboratorium Hama terdiri dari :

- Laboratorium Biologi : Laboratorium yang meneliti tentang

pemberantasan hama dengan menggunakan binatang predator sebagai

lawannya

- Laboratorium Pengendali Biologi : Laboratorium yang meneliti tentang

cara pengendalian hama maupun binatang predator yang digunakan agar

tidak dapat berkembang biak dengan pesat sehingga menjadi hama yang

baru

- Laboratorium Toxikologi : Laboratorium yang meneliti tentang alat atau

bahan kimia yang digunakan sebagai pengendali dan pembasmi hama

2.2.6 Tugas Dan Fungsi

Tugas : Melakukan penelitian dan pengujian dan pengkajian untuk

memecahkan suatu masalah dalam menemukan, mempelajari

kembali, mengembangkan dan menguji suatu ilmu pengetahuan

Fungsi : melaksanakan penelitian, pengujian dan pengembangan suatu ilmu

pengetahuan sehingga diperoleh hasil yang dapat diterapkan dalam

masyarakat

2.2.7 Fungsi Kebun Percobaan (KP)

Fungsi Kebun Percobaan (KP) antara lain sebagai lokasi untuk

melaksanakan kegiatan menanam dari hasil penelitian (bibit unggul) serta

digunakan sebagai lokasi untuk pelaksanaan pendukung kegiatan penelitian

selain itu juga mendukung peningkatan kinerja Unit Pelaksana Teknis (UPT).

Kebun percobaan dapat diartikan sebagai sebidang tanah yang memiliki

karakteristik agroekosistem tertentu yang dilengkapi dengan sarana prasarana

pendukung sebagai tempat pengelolaan tanaman. Kebun Percobaan dapat

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDUL (Proyek)repository.untag-sby.ac.id/1004/3/BAB II.pdf · Semua bahan kimia harus di anggap berbahaya, oleh karena itu harus ditangani dengan

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA 21

juga digunakan sebagai lokasi untuk koleksi tanaman atau sumber daya

genetik (SDG)

2.2.8 Kondisi Fisik Kabupaten Bangkalan

Kemampuan tanah di Kabupaten Bangkalan dilihat dari

kemiringannya sebagian besar memiliki kemiringan 2-15° yaitu sekitar

50,45% atau 63.002 Ha. Dan kemiringan 0-2° sekitar 45,43% atau 56.738 Ha.

Sedangkan tekstur tanah sebagian besar bertekstur sedang yaitu seluas

116.267 Ha atau sekitar 93,10% dan untuk kedalaman spektip tanah di

Kabupaten Bangkalan memiliki kedalaman >90 cm yaitu seluas

64.130/64.131 Ha atau 51,35%.

Dilihat dari topografi, Kabupaten Bangkalan berada pada

ketinggian 2-100 m di atas permukaan air laut. Wilayah yang terletak di

pesisir pantai, seperti Kecamatan Sepulu, Bangkalan, Socah, Kamal,

Modung, Kwanyar, Arosbaya, Klampis, Tanjung Bumi, Labang dan

Kecamatan Burneh mempunyai ketinggian antara 2-10 m di atas permukaan

air laut. Sedangkan wilayah yang terletak pada bagian tengah mempunyai

ketinggian antara 19-100 m di atas permukaan air laut. Lokasi tertinggi

terletak di Kecamatan Geger dengan ketinggian 100 m diatas permukaan

laut.

Sebagai bagian dari siklus hidrologi, di Kabupaten Bangkalan

terdapat sejumlah mata air, waduk, dan sungai. Pola aliran permukaan dapat

dilihat dari pola aliran sungai yang ada di Kabupaten Bangkalan. Sungai-

sungai utama dari masing-masing kecamatan di Kabupaten Bangkalan

bermuara di selat Madura dan Laut Jawa yang berbatasan langsung dengan

Kabupaten Bangkalan.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDUL (Proyek)repository.untag-sby.ac.id/1004/3/BAB II.pdf · Semua bahan kimia harus di anggap berbahaya, oleh karena itu harus ditangani dengan

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA 22

Selain dipengaruhi oleh adanya sungai, kondisi hidrologi di

Kabupaten Bangkalan juga dipengaruhi oleh beberapa sumber air. Sumber-

sumber air yang ada di Kabupaten Bangkalan mempunyai kualitas air baku

yang cukup baik untuk kebutuhan irigasi maupun air bersih.

Tabel 2.2 Daerah Aliran Sungai (DAS) Kab Bangkalan

Sumber Bangkalan Dalam Angka 2012

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDUL (Proyek)repository.untag-sby.ac.id/1004/3/BAB II.pdf · Semua bahan kimia harus di anggap berbahaya, oleh karena itu harus ditangani dengan

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA 23

Saluran irigasi keberadaanya sangat dibutuhkan di seluruh wilayah

Kabupaten Bangkalan karena dapat meningkatkan ekonomi penduduk

melalui sektor pertanian. Pengembangan irigasi di wilayah ini sebenarnya

dapat memanfaatkan sumber-sumber air dan sungai-sungai yang ada dengan

syarat wilayah yang akan diairi harus lebih rendah lokasinya. Ironisnya

sumber-sumber air dan sungai-sungai di Kabupaten Bangkalan lokasinya

lebih rendah dari pada daerah pertanian sehingga perlu suatu teknik

pemanfaatan air tersebut, misalnya dengan grafitasi bumi.

Sebagian besar area pertanian di Kabupaten Bangkalan

memanfaatkan curah hujan guna mensuplai sistem pengairan untuk areal

pertaniannya. Untuk daerah irigasi pada kawasan pertanian ini sebagian besar

menggunakan metode konvesional atau sistem irigasi non teknis yang juga

tergantung dari curah hujan.

Rata–rata curah hujan di Kabupaten Bangkalan tahun 2016 sebesar

9,56 mm, naik dari tahun sebelumnya yang sebesar 5,94 mm. Pada periode

yang sama rata-rata jumlah hari hujan per tahun mengalami kenaikan yakni

dari 182 hari pada tahun 2012 menjadi 200 hari pada tahun 2016. Dengan

demikian meningkatnya curah hujan tersebut diiringi peningkatan jumlah hari

hujan.

Terdapat 60 lokasi sumber air di Kabupaten Bangkalan yang

mempunyai debit yang relatif besar. Dari ke-60 sumber air tersebut, sumber

air Pocong mempunyai debit terbesar yaitu 200 liter/detik, sehingga oleh

Pemerintah Daerah dipergunakan sebagai sumber air untuk memenuhi

kebutuhan penduduk di bawah pengelolaan PDAM.

2.3 Aspek Legal

RTRW Jawa Timur

Paragraf 1 “Pengembangan Wilayah” Pasal 8 ayat 3b

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDUL (Proyek)repository.untag-sby.ac.id/1004/3/BAB II.pdf · Semua bahan kimia harus di anggap berbahaya, oleh karena itu harus ditangani dengan

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA 24

Pengembangan sarana dan prasarana produksi pertanian ke pusat-

pusat pemasaran hingga ke pasar internasional

Paragraf 1 “Pengembangan Wilayah” Pasal 14 Ayat 4e-4g

e. Peningkatan pemasaran yang integritas dengan kawasan agropolitan

f. Pengembangan kemitraan antar pemangku kepentingan

h. Pengembangan sarana dan prasarana pendukung kawasan agropolitan

Renstra Dinas Pertanian 2014 - 2019

Arah kebijakan tahun 2016 dan 2017 Tahun 2016, Upaya

mempertahankan swasembada padi dan jagung secara berkelanjutan Tahun

2017, Periode pembangunan tahun pertama dan kedua dengan menekankan

pada perbaikan dan pengembangan agrobisnis

Peraturan Daerah Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

Bangkalan Tahun 2009 -2029

Bab I Ketentuan UMUM Bagian Kesatu Pasal 1

8. Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang

meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk

fungsi budidaya

45. Kawasan agropolitan adalah kawasan yang terdiri atas satu atau lebih pusat

kegiatan pada wilayah perdesaan sebagai sistem produksi pertanian dan

pengelolaan sumber daya alam tertentu yang ditunjukkan oleh adanya

keterkaitan fungsional dan hierarki keruangan satuan sistem permukiman dan

sistem agrobisnis

Bagian Kedua Visi dan Misi Penataan Ruang Pasal 4

d. mewujudkan penyediaan sarana dan prasarana wilayah secara berkeadilan

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDUL (Proyek)repository.untag-sby.ac.id/1004/3/BAB II.pdf · Semua bahan kimia harus di anggap berbahaya, oleh karena itu harus ditangani dengan

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA 25

dan proporsional untuk peningkatan sumber daya manusia yang lebih

produktif, mandiri, dan berdaya saing tinggi

Kebijakan dan Strategi Penetapan Struktur Ruang Wilayah Kabupaten

Pasal 9

b. mengarahkan struktur permukiman secara berhirarki dan

mengendalikan perkembangan kawasan perkotaan agar tidak cenderung

memusat kearah kawasan metropolitan di Kabupaten Bangkalan, dengan

strategi; menata kawasan perkotaan sesuai dengan fungsi dan peran masing –

masing yakni sebagai pusat kegiatan ekonomi wilayah, pusat pengolahan dan

distribusi hasil pertanian, perdagangan, jasa, pemerintahan, pendidikan,

kesehatan, serta transportasi, pergudangan dan sebagainya

c. menata pusat permukiman perkotaan SSWP direncanakan berperan sebagai

pusat-pusat pertumbuhan, dengan strategi; pembentukan desa sebagai pusat

pertumbuhan melalui konsep Agropolitan;

Pemanfaatan Ruang Untuk Penetapan Pola Ruang Wilayah Pasal 97

a. izin pemanfaatan ruang untuk pendidikan, penelitian, dan wisata alam

Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan No 12 Tahun 2010 Tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Bangkalan

Tahun 2005-2025

I. UMUM

Sebagai salah satu instrument pembangunan daerah. Mewujudkan

kesejahteraan sosial dengan pencapain melalui pembangunan ekonomi secara

berkelanjutan yang di landaskan oleh pengetahuan yang memadai dengan

sumber daya yang di kuasai sebagian besar masyarakat Kabupaten Bangkalan

adalah sumberdaya agrobisnis yaitu agrobisnis yang berbasis tanaman pangan

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDUL (Proyek)repository.untag-sby.ac.id/1004/3/BAB II.pdf · Semua bahan kimia harus di anggap berbahaya, oleh karena itu harus ditangani dengan

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA 26

oleh karena itu cara yang paling efektif yaitu seperti industri

pembibitan/pembenihan beserta kegiatan perdagangan maupun subsistem

pendukungnya seperti Pendidikan.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 17 Tahun 2015 Tentang

Ketahanan Pangan Dan Gizi

Pasal 32

Peningkatan ketersediaan dan akses benih dan bibit tanaman, ternak, dan ikan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1) huruf f dilakukan melalui: a.

produksi benih dan bibit tanaman, ternak, dan ikan dalam negeri; b.

pembinaan petani dan pembudidaya ikan dalam menghasilkan benih dan bibit

tanaman, ternak, dan ikan; c. pengembangan pemasaran benih dan bibit

tanaman, ternak, dan ikan; dan d. pemberian subsidi benih dan bibit tanaman,

ternak, dan ikan sesuai dengan kebutuhan.

2.4 Studi Banding

2.4.1 Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan

Alamat : Jl.Ketindan Lawang Malang

Lingkup : Kabupaten/Kota

Tujuan besar dari studi ini adalah mengetahui kebutuhan dasar dari

kegiatan penelitian,Studi, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan

merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penyuluhan dan

Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian

Pertanian. pelayanan agribisnis sekaligus tempat belajar yang dapat menarik

minat generasi muda untuk menggeluti bidang pertanian.

Dengan Sasaran yang difokuskan pada pengembangan agribisnis

hortikultura dataran rendah, mengingat lahan pengembangan Pengembangan

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDUL (Proyek)repository.untag-sby.ac.id/1004/3/BAB II.pdf · Semua bahan kimia harus di anggap berbahaya, oleh karena itu harus ditangani dengan

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA 27

sumber daya rendah di Jawa Timur relatif luas dan memiliki potensi yang

cukup besar. Lingkup Kegiatan yang ada di Puspa Lebo meliputi:

1. Usahatani

2. Pelayanan Informasi, Magang dan Kemitraan:

Fasilitas

Aula Mahkota Dewa

Ruang Kelas

1. Kelas Padi

2. Kelas Tapak Liman 1

3. Kelas Tapak Liman 2

4. Kelas Tapak Liman 3

5. Kelas Tapak Liman 4

6. Kelas Tapak Liman 5

Asrama

1. Buah Tin

2. Mawar

3. Melati,

4. Manggis

5. Som Jawa

Guest House

1. Shorgum

2. Kacang Tanah

Gambar 2.6 Aula Mahkota Dewa

Gambar 2.7 Bangunan Kelas

Gambar 2.8 Asrama

Gambar 2.9 Guest House

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDUL (Proyek)repository.untag-sby.ac.id/1004/3/BAB II.pdf · Semua bahan kimia harus di anggap berbahaya, oleh karena itu harus ditangani dengan

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA 28

3. Gandum

Laboratorium

1. Teknologi Pengolahan Hasil Tanaman Pangan

2. Teknologi Pengolahan Hasil Tanaman Obat

3. Bioteknologi dan Pengolahan Limbah

4. Proteksi Tanaman

Lahan Praktek

1. Hidroponik

2. Koleksi Tanaman Obat

Fasilitas Lainnya

1. Rumah ibadah

2. Perpustakaan

3. Internet Area

4. Fitness Center

5. Gerai dan Spa Herbal

6. Pos jaga

7. Lahan parkir

2.4.2 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur

Alamat : Jl. Raya Karangploso Km. 4 Malang

Lingkup : Provinsi Jawa Timur

Gambar 2.10 Ruang Lab

Gambar 2.11 Lahan Praktek

Gambar 2.12 Musholla

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDUL (Proyek)repository.untag-sby.ac.id/1004/3/BAB II.pdf · Semua bahan kimia harus di anggap berbahaya, oleh karena itu harus ditangani dengan

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA 29

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian adalah unit pelaksana teknis

(UPT) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Badan Litbang

Pertanian) di daerah yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Menteri

Pertanian (SK Mentan) nomor 798/Kpts/OT.210/12/94 tanggal 13 Desember

1994. BPTP merupakan fungsi unit kerja Eselon IIIa yang secara struktural

adalah salah satu unit kerja di lingkup Balai Besar Pengkajian dan

Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP)

Melalui berbagai layanan yang disediakan BPTP Jatim. Untuk

menjangkau cakupan sasaran yang lebih luas itu, maka BPTP melakukan

kegiatan meliputi :

1. Membangun visitor plot, yaitu gelar rakitan teknologi sebagai sarana

belajar bagi petani dan masyarakat luas

2. Melayani kunjungan dalam berbagai bentuk dan tujuannya (studi banding

atau konsultasi)

3. Mengadakan pelatihan Secara periodik, menyelenggarakan open house,

ekspose atau pameran

4. Menyediakan publikasi rakitan teknologi secara gratis

5. Mempublikasi hasil-hasil pengkajian, baik dalam media cetak (koran dan

tabloid), maupun elektronik (radio dan televisi)

Fasilitas

1. Gedung Wedhartaru

2. Gedung Prasmanan

Ruang Kelas

1. Kelas A

2. Kelas B

Gambar 2.13 Gedung Wedhartaru

Sumber : Dokumen Pribadi 2017

Gambar 2.14 Kelas

Sumber : Dokumen Pribadi 2017

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDUL (Proyek)repository.untag-sby.ac.id/1004/3/BAB II.pdf · Semua bahan kimia harus di anggap berbahaya, oleh karena itu harus ditangani dengan

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA 30

3. Kelas C

Laboratorium dan Instalasi

1. Lab Hama Penyakit

2. Lab Kultur Jaringan

3. Lab Agronomi

4. Lab Paska Panen

5. Lab Benih

6. Proteksi Tanaman

7. Lahan Praktek

8. Koleksi Tanaman Obat

9. Peternakan

Fasilitas Lainnya

1. Masjid

2. Kantin

3. Kebun Percobaan (KP)

4. Lahan Parkir

5. Workshop

6. Pos Jaga

2.5 Kelebihan Dan Kekurangan

No Nama dan Lokasi Kelebihan Kekurangan

1 Balai Pengkajian teknologi

pertanian (BPTP)

Jl. Raya Karangploso Km.

4 Malang

a. Memiliki fasilitas yang

cukup lengkap

b. Memilik fasilitas agrowisata

c. Mempunyai danau buatan

dan gazebo-gazebo sehingga

a. bangunan bengkel TTG

kurang terawat

b. Tidak mempunyai

penginapan

c. Sirkulasi kurang efisien

Gambar 2.15 Laboratorium

Sumber : Dokumen Pribadi 2017

Gambar 2.16 Mosholla

Sumber : Dokumen Pribadi 2017

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDUL (Proyek)repository.untag-sby.ac.id/1004/3/BAB II.pdf · Semua bahan kimia harus di anggap berbahaya, oleh karena itu harus ditangani dengan

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA 31

Tabel 2.3 Kelebihan dan Kekurangan

2.6 Karakter Objek

Karakter objek ini didapat dari pemahaman umum dan studi lapangan

sehingga proyek ini punya identitas yang jelas maka karakter objek yang di

dapat antara lain :

Edukatif : Diambil dari fungsi proyek ini yaitu sebagai

wadah yang menunjukkan tentang

pengetahuan dan segala studi pertanian

Inovatif : Bahwa fasilitas penelitian pertanian yang

bersifat mengenalkan sesuatu yang baru atau

bersifat pembaruan/trobosan dalam

membantu permasalahan/kendala yang

dihadapi para petani

Formal : Fasilitas penelitian ini sebagai tempat/kantor

mempunyai daya tarik

tersendiri

d. Mempunyai lapangan

upacar yang luas

e. Suasana asri

f. Lokasi mudah di akses

2 Balai Besar Pelatihan

Pertanian (BBPP)

Jl. Ketindan No.

1, Lawang, Malang

a. Memiliki fasilitas beragam

yang ditawarkan pada

pengunjung

b. Mempunyai asrama dan

ruang kelas yang memadai

c. Memiliki fasilitas olahraga

a. Lokasi kurang strategis

menuju lokasi

b. Berada di permukiman

warga

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDUL (Proyek)repository.untag-sby.ac.id/1004/3/BAB II.pdf · Semua bahan kimia harus di anggap berbahaya, oleh karena itu harus ditangani dengan

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA 32

penelitia yang mempunyai aturan tegas dan

sistematis/bangunan yang biasa dan monoton

Modern : proyek ini membutuhkan sarana dan

prasarana yang lengkap, peralatan yang

canggih sesuai perkembangan jaman

sekarang

Komunikatif : Proyek ini mempunyai aktifitas yang

berakitan/berhubungan antara yang satu

dengan yang lain, sehingga memudahkan

dalam pengkoordiniran

Wawasan lingkungan : wajah dominan ada lokasi dengan

mengandalkan tanaman sebagai pembentuk

lansekap