34
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Dari berbagai definisi dari para ahli manajemen dapat diartikan sebagai berikut “manajemen selalu dikaitkan dengan usaha dari sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu yang berupa kesejahteraan dan kebahagiaan dari semua orang dengan cara teknis terarah yang didukung oleh peralatan, serta dilaksanakan dengan urutan kegiatan tertentu dengan maksud memperoleh hasil yang optimal”. Atau dapat dibuat gambar 2.1 sebagai berikut : Gambar 2. 1 Diagram Alur Untuk Mencapai Usaha Yang Optimal Hirschman (1967 : 1) dalam Rondinelli (1990 : 6) menyebutkan bahwa proyek merupakan sejenis investasi khusus yang mengacu pada kegunaan, ukuran yang pas, lokasi yang jelas, memperkenalkan sesuatu yang bersifat baru dan adanya maksud bahwa susunan pembangunan lebih lanjut dapat dilakukan secara lebih kompleks. Sedangkan menurut Gray, dkk (1992 : 1) proyek menjadikan aktivitas - aktivitas yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam satu bentuk kesatuan dengan mempergunakan sumber-sumber untuk mendapatkan benefit. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat berbentuk investasi baru seperti pembangunan pabrik, pembuatan jalan raya, kerata api, irigasi, Kelompok orang Usaha Cara atau Teknik Peralatan Tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/54645/3/BAB II.pdf · Proyek konservasi bio-diversity merupakan proyek yang berkaitan dengan usaha pelastarian

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/54645/3/BAB II.pdf · Proyek konservasi bio-diversity merupakan proyek yang berkaitan dengan usaha pelastarian

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Umum

Dari berbagai definisi dari para ahli manajemen dapat diartikan sebagai

berikut “manajemen selalu dikaitkan dengan usaha dari sekelompok orang untuk

mencapai tujuan tertentu yang berupa kesejahteraan dan kebahagiaan dari semua

orang dengan cara teknis terarah yang didukung oleh peralatan, serta dilaksanakan

dengan urutan kegiatan tertentu dengan maksud memperoleh hasil yang optimal”.

Atau dapat dibuat gambar 2.1 sebagai berikut :

Gambar 2. 1 Diagram Alur Untuk Mencapai Usaha Yang Optimal

Hirschman (1967 : 1) dalam Rondinelli (1990 : 6) menyebutkan bahwa proyek

merupakan sejenis investasi khusus yang mengacu pada kegunaan, ukuran yang pas,

lokasi yang jelas, memperkenalkan sesuatu yang bersifat baru dan adanya maksud bahwa

susunan pembangunan lebih lanjut dapat dilakukan secara lebih kompleks. Sedangkan

menurut Gray, dkk (1992 : 1) proyek menjadikan aktivitas - aktivitas yang dapat

direncanakan dan dilaksanakan dalam satu bentuk kesatuan dengan mempergunakan

sumber-sumber untuk mendapatkan benefit. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat berbentuk

investasi baru seperti pembangunan pabrik, pembuatan jalan raya, kerata api, irigasi,

Kelompok

orang

Usaha

Cara atau Teknik

Peralatan Tujuan

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/54645/3/BAB II.pdf · Proyek konservasi bio-diversity merupakan proyek yang berkaitan dengan usaha pelastarian

6

bendungan, pendirian gedung sekolah, survey atau penelitian, perluasan program yang

sedang berjalan, dan sebagainya.

Berdasarkan pengertian proyek diatas, ciri-ciri proyek antara lain sebagai

berikut :

a. Bertujuan menghasilkan lingkup (scope) tertentu berupa produk akhir atau

hasil kerja akhir.

b. Dalam proses pelaksanaan, ditentukan jumlah biaya, jadwal, serta kriteria

mutu.

c. Bersifat sementara dalam definisi umurnya dibatasi oleh selesainya tugas.

Titik awal dan akhir ditentukan dengan jelas.

d. Non rutin, tidak berulang-ulang. Macam dan intensitas kegiatan berubah

sepanjang proyek berlangsung.

e. Keperluan sumber daya berubah, baik macam maupun volumenya.

Proyek dapat dikelompokkan sebagai berikut, adalah :

1. Proyek Engineering – Konstruksi

Kegiatan utamanya adalah studi kelayakan, design engineering, pengadaan

dan konstruksi. Hasilnya berupa pembangunan jembatan, gedung,

pelabuhan, jalan raya, dan sebagainya. Yang biasanya menyerap

kebutuhan sumber daya yang besar serta dapat dimanfaatkan oleh orang

banyak.

2. Proyek Engineering – Manufaktur

Dimaksud untuk membuat produk baru, meliputi pengembangan produk,

manufaktur, perakitan, uji coba fungsi dan operasi produk yang dihasilkan.

3. Proyek Penelitian dan Pengembangan

Kegiatan utamanya merupakan melakukan penelitian dan pengembangan

dalam rangka menghasilkan produk tertentu. Proses pelaksanaan serta

lingkup kerja yang dilakukan sering mengalami perubahan untuk

menyesuaikan dengan tujuan akhir proyek. Tujuan proyek dapat berupa

memperbaiki atau meningkatkan produk, pelayanan, atau metode produksi.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/54645/3/BAB II.pdf · Proyek konservasi bio-diversity merupakan proyek yang berkaitan dengan usaha pelastarian

7

4. Proyek Pelayanan Manajemen

Proyek ini tidak memberikan hasil dalam bentuk fisik, tetapi laporan akhir,

misalnya merancang sistem informasi manajemen.

5. Proyek Konservasi Bio-Diversity

Proyek konservasi bio-diversity merupakan proyek yang berkaitan dengan

usaha pelastarian lingkungan.

6. Proyek Radio-Telekomunikasi

Bertujuan untuk membangun jaringan telekomunikasi dapat menjangkau

area yang luas dengan biaya minimal.

7. Proyek Kapital

Proyek kapital adalah proyek yang bersangkutan dengan penggunaan dana

besar untuk investasi.

Proyek dapat diartikan sebagai cara yang diorganisasikan untuk mencapai

sasaran, tujuan dan harapan-harapan penting dengan menggunakan anggaran dana

dengan sumber daya yang tersedia yang harus diselesaikan dalam jangka waktu

tertentu (Istimawan Dipohusodo, 1996:9).

Di dalam proses mencapai tujuan tersebut telah ditentukan batasan biaya

(anggaran) yang dialokasikan, dan jadwal serta mutu yang harus dipenuhi. Ketiga

batasan diatas disebut juga tiga kendala (triple constrain) yang sering di asosiasikan

sebagai sasaran proyek (Iman Soeharto, 1995:1-2)

2.2 Sasaran Proyek

Menurut Imam Soeharto (1995), dalam proses mencapai tujuan dalam suatu

proyek, telah ditentukan batasan, adalah besar biaya (anggaran) yang dialokasikan dan

jadwal serta mutu yang harus dipenuhi. Ketiga batasan itu disebut tiga kendala (Triple

Constrain) yang sering diasosiasikan sebagai sasaran proyek. Dapat lihat pada gambar

2.2

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/54645/3/BAB II.pdf · Proyek konservasi bio-diversity merupakan proyek yang berkaitan dengan usaha pelastarian

8

Jadwal Mutu

Waktu Kerja

Gambar 2. 2 Tiga Kendala Yang sering Diasosiasikan Sebagai Sasaran Proyek

Sumber : Imam Soeharto

2.3 Metode Bagan Balok ( Bar chart )

Dalam dunia kontruksi, teknik penjadwalan yang paling sering

digunakan merupakan Barchart atau Diagram Batang atau Bagan Balok.

Barchart merupakan sekumpulan aktivitas yang ditempatkan dalam kolom

vertical, sementara waktu ditempatkan dalam baris horizontal. Waktu mulai

dan selesai setiap kegiatan beserta durasinya ditunjukkan dengan

menempatkan balok horizontal dibagian sebelah kanan dari setiap aktivitas.

Estimasi waktu mulai dan selesai dapat ditentukan dari skala waktu horizontal

pada bagian atas bagan. Panjang dari balok menunjukan durasi dan aktivitas

dan biasanya aktivitas – aktivitas tersebut disusun berdasarkan kronologi

pekerjaannya (Callahan, 1992).

Metode bagan balok diperkenalkan oleh Henry L. pada tahun 1917.

Bagan balok digunakan secara luas dalam proyek konstruksi karena

sederhana, mudah pembuatannya, dan mudah dimengerti oleh pemakainya.

Bagan balok merupakan sekumpulan daftar kegiatan yang disusun dalam

kolom vertical, sedangkan kolom arah horizontal menunjukkan skala waktu.

Saat mulai dan akhir dari sebuah kegiatan dapat dilihat dengan jelas

sedangkan durasi kegiatan digambarkan oleh panjangnya diagram batang

(Wulfram. Evrianto, 2002:15)

Anggaran

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/54645/3/BAB II.pdf · Proyek konservasi bio-diversity merupakan proyek yang berkaitan dengan usaha pelastarian

9

Contoh Bagan Balok

Tabel 2. 1 Contoh Bagan Balok

Sumber : Imam Soeharto

2.4 Metode Precedence Diagram Method (PDM)

Precedence Diagram Method (PDM) merupakan salah satu teknik

penjadwalan yang termasuk dalam teknik penjadwalan Network Planning dan

rencana jaringan kerja. Berbeda dengan AOA (Activity on Arrow) yang

menitikberatkan kegiatan pada anak panah, PDM juga menitikberatkan

kegiatan pada node sehingga kadang disebut juga Activity on Node .

Metode Preseden Diagram (PDM) merupakan metode yang digunakan

untuk meningkatkan kualitas perencanaan dan pengendalian proyek. Metode

ini digunakan untuk meningkatkan waktu pengerjaan suatu proyek sehingga

proyek tersebut akan selesai dengan waktu yang relatif cepat. Dengan

demikian akan dicari penyelesaian proyek tercepat, Maka digunakan hitungan

maju mundur dengan memaksimalkan konstrain.

Dalam penentuan jaringan kerja (Network), jalur kritis dan slack atau

float menggunakan diagram preseden. Hal ini digunakan untuk mengatasi

adanya rangkaian kegiatan yang tumpang tindih (overlaping) dan berulang-

ulang sehingga memerlukan garis dummy yang banyak.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/54645/3/BAB II.pdf · Proyek konservasi bio-diversity merupakan proyek yang berkaitan dengan usaha pelastarian

10

No. & Pekerjaan

E S Nama

kegiatan

E F

E F L F

FF TF

No. & Nama Kegiatan

ES/LS

EF/LF

FF

TF

Waktu Penyelesaian

(D)

Nomor Urut

E S Nama

kegiatan

Waktu

Penyelesaian (D)

E S

L S Nama

kegiatan

Waktu

Penyelesaian

L F

Pada dasarnya perhitungan metode PDM ini meiliki kesamaan

dengan CPM, hanya saja yang membedakan merupakan pada pemakaian

hubungan ketergantungan, dimana PDM mempunyai empat hubungan

ketergantungan. Sehingga diagram PDM tersebut nampak relatif lebih

sederhana bila dibandingkan dengan CPM dikarenakan hubungan

overlapping dari kegiatan yang berbeda dapat dibuat tanpa menambah

jumlah kegiatan. Oleh karena itu, metode ini lebih cocok bila digunakan

untuk penjadwalan kegiatan yang tumpang tindih atau berulang dari pada

menggunakan CPM (Joe Daniel Hutagaol dan Sendi, 2007: 22).

Kelebihan dan kelemahan pada PDM di suatu kegiatan mampu

dikerjakan tanpa menunggu kegiatan pendahulunya selesai 100%, hal tersebut

dapat dilakukan dengan cara tumpang tindih (overlapping),. Walaupun

penggunaan PDM lebih logis dibandingkan dengan metode yang lainnya,

akan tetapi penggambaran masih dalam bentuk network yang hanya dapat

dibaca/dimengerti oleh level manajemen tertentu saja. Penggunaan PDM saat

ini sudah sangat popular, terutama perhitungannya yang sekarang telah

dikomputerisasikan.

Metode PDM yang digunakan merupakan Activity on Node (AON)

dimana tanda panah hanya menyatakan keterkaitan antara kegiatan. Kegiatan

dari peristiwa pada PDM ditulis dalam bentuk node yang berbentuk kotak

segi empat.

Gambar 2. 3 Node Kegiatan PDM

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/54645/3/BAB II.pdf · Proyek konservasi bio-diversity merupakan proyek yang berkaitan dengan usaha pelastarian

11

Keterangan :

D = Durasi (waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan)

ES = Earliest Start (waktu memulai kegiatan paling awal)

EF = Earliest Finish (waktu penyelesaian kegiatan paling cepat)

LS = Latest Start (waktu memulai kegiatan paling lambat)

LF = Latest Finish (waktu penyelesaian kegiatan paling lambat)

FF = Free Float (jumlah waktu tunda atau memperpanjang waktu kegiatan

tanpa mempengaruhi waktu awal kegiatan berikutnya)

TF = Total Float (jumlah waktu tunda atau memperpanjang waktu

kegiatan tanpa memperhitungkan akhir proyek)

Rumus :

EF = ES + D LS = LF – D ……….…….(2.5)

FF = ES(i) – EF(j) ……….…….(2.5)

TF = LF – EF ……….…….(2.6)

a. Target Waktu Penyelesaian Proyek T(d)

Sebelum masuk ke target penyelesaian proyek T(d) kita dapat

menghitung kemungkinan suatu proyek dapat berakhir paling cepat atau

paling lambat pada durasi berdasarkan nilai te, adalah dengan

menggunakan rumus :

TE = TEkritis ±3S ……….…….(2.7)

TEpaling lambat = TEkritis +3S ……….…….(2.8)

TEpaling cepat = TEkritis -3S ……….…….(2.9)

Hubungan antara waktu yang diharapkan T(d) pada metode PERT

dinyatakan dalam z dan dirumuskan seperti pada persamaan 2.7.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/54645/3/BAB II.pdf · Proyek konservasi bio-diversity merupakan proyek yang berkaitan dengan usaha pelastarian

12

z = 𝑇(𝑑)−𝑇𝐸

𝑆 ……….…….(2.10)

Keterangan: z : angka distribusi normal T(d) : target waktu

TE : jumlah hari jalur kritis s : Standard deviasi

2.5 Optimalisasi Penjadwalan Proyek

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam perencanaan penjadwalan dan

Apemakaian tenaga kerja pada sebuah proyek merupakan usaha menghindari

terjadinya kebutuhan sumber daya yang fluktuatif, oleh sebab itu ketika selesai

pada tahap awal perancanaan penjadwalan haruslah ditinjau lagi sumber daya

yang diperlukan. Dengan cara pemerataan pemakaian sumber daya itu sendiri.

Faktor faktor yang menjadi pertimbangan untuk melakukan optimalisasi

penjadwalan terhadap sumber daya yang dibutuhkan menurut Iman Soeharto

(1997) antara lain:

- Mencari hubungan jadwal-biaya yang ekonomis.

- Menyusun ulang jadwal dengan keterbatasan sumber daya.

- Meratakan pemakaian sumber daya.

Pemerataan sumber daya yang dibutuhkan dapat direncanakan apabila

sebuah penjadwalan telah dibuat, dengan cara membuat koordinat y dan x, pada

sumbu x dicantumkan sumber daya, dan sumbu y menunjukkan kurun waktu.

Temukan jalur kritis dan float (waktu luang) pada rangkaian kegiatan yang telah

dibuat, kemudian komponen-komponen kegiatan proyek digambarkan pada

koordinat yang telah disiapkan. Komponen kegiatan yang bukan non kritis atau

yang memiliki float inilah yang kemudian diatur sedemikian rupa terhadap

waktu, sehingga tidak terjadi kebutuhan sumber daya yang terlalu fluktuatif.

2.6 Metode Program Evaluation dan Review Technique (PERT)

Metode PERT merupakan cara perencanaan dengan jaringan – jaringan

pekerjaan yang dihubungkan dengan pertimbangan tertentu. Metode ini sperti

halnya CPM (Critical Path Method) memerlukan beberapa parameter, salah

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/54645/3/BAB II.pdf · Proyek konservasi bio-diversity merupakan proyek yang berkaitan dengan usaha pelastarian

13

satunya durasi aktivitas. Penentuan durasi aktivitas pada CPM mengacu pada

durasi pasti (fix duration), artinya cukup melakukan estimasi satu durasi aktivitas.

Karakteristik proyek menyebabkan durasi aktivitas menjadi hal yang tidak

pasti karena durasi aktivitas dipengaruhi oleh bermacam – macam kondisi yang

bervariasi. Metode PERT memberasumsi pada durasi aktivitas sebagi hal yang

probabilistic (stochastic) dikarenakan aktivitas kontruksi bervariasi.

Konsep dasar PERT ialah bahwa program dibagi dalam tugas – tugas yang

berciri tersendiri, terinci, serta terjadwal, yang disusun dalam aringan terpadu.

Bagi masing – masing tugas atau kegiatan dijatahkan segenap variable yang

penting adalah waktu, sumber daya, dan unjuk kerja teknik. Kemudian di

selenggarakan suatu sistem pelaporan yang sistematis yang memungkinkan

pengkajian yang terus menerus terhadap suatu program ( Hajek, 1994 : 87)

Penjadwalan melalui proses estimasi menagandung unsur ketidakpastian.

Cara yang formal untuk memasukkan ketidakpastian pada penjadwalan

merupakan menganalisis penjadwalan secara probabilistik. Dalam hal ini dapat

digunakan PERT atau simulasi Monte Carlo (Ervianto, 2004:35).

Pembangunan melibatkan banyak aktivitas. Tiap aktivitas memerlukkan

sejumlah waktu yang didefinisikan sebagai durasi. Durasi merupakan sebuah

besaran statistik probabilistik yang dinyatakan dalam satu interval nilai. Maka

total waktu yang digunakan untuk menyelesaikan pembanguan juga dinyatakan

dalam satu invterval waktu., sehingga penepatan waktu penyelesaian proyek

dengan metode PERT dirasakan lebih realistis (Budi Martami dan Robby

Gunawan, 2002:25).

Program Evaluation Review Teechnique (PERT) merupakan suatu metode

penjadwalan dengan menimbang durasi aktivitas yang bersifat tidak pasti. PERT

mengasumsikan fungsi kerapatan probabilitas durasi aktivitas mengikuti distribusi

beta. Analisis dalam PERT disederhankan dengan menggunakan nilai – nilai

tertentu parameter distribusi beta. Penentuan jalur kritis hanya menimbang mean

durai untuk menentukan jalur kristis, dan probabilitas total durasi di dapatkan

berdasarkan jalur kritis saja (Andreas Wibowo, 2001:1)

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/54645/3/BAB II.pdf · Proyek konservasi bio-diversity merupakan proyek yang berkaitan dengan usaha pelastarian

14

PERT pada dasarnya merupakan metode yang berorientasi pada waktu, dalam

artian bahwa metode PERT akan berakhir dengan menentukan penjadwalan

waktu, Metode PERT termasuk teknik penjadwalan karena PERT terdiri dari tiga

tahapan, adalah : perencanaan, penjadwalan dan pengontrolan/pengawasan.

Tahapan perencanaan dimulai dengan memecahkan/menguraikan proyek

menjadi kegiatan – kegiatan. Estimasi waktu untuk kegiatan – kegiatan ini

kemudian ditentukan dan diagram jaringan kerja yang dinyatakan dengan gambar

anak panah mulai dibuat dimana panjang anak panah menunjukan kegiatan.

Keseluruhan diagram anak panah memberikan suatu representasi grafis mengenai

keterkaitan antara berbagai kegiatan suatu proyek.

Tujuan akhir dalam tahap penjadwalan ialah membentuk time chart yang

menunjukan waktu yang dimulai dan selesainya setiap kegiatan serta

hubungannya satu sama lain dalam proyek. Jadwal harus mampu menunjukan

kegiatan – kegiatan yang kritis dilihat segi waktu yang memerlukan perhatian

khusus kalau proyek harus selesai tepat pada waktunya. Bagi kegiatan – kegiatan

yang tidak tergolong jalur kritis jadwal harus menentukan banyaknya waktu yang

mengambang (slack) yang dapat dipergunakan ketika kegiatan tertunda atau kalau

sumber daya yang terbatas digunakan secara efektif.

1. Manfaat dan Metode PERT merupakan ,

• Dapat mengidentifikasi jalur krisis dalam hal ini merupakan jalur

elemen – elemen kegiatan yang kritis dalam skala waktu penyelesaian

proyek sebagai keseluruhan.

• Mempunyai kemampuan untuk mengadakan perubahan – perubahan

sumber daya dan memerhatikan efek terhadap waktu selesainya proyek.

• Mempunyai kemampuan memperkirakan efek – efek dari hasil yang

dicapai suatu kegiatan terhadap keseluruhan rencana apabila

diimplementasikan / dilaksanakan.

2. Probabilitas PERT

Karena ketidaktentuan selalu menyelimuti proyek yang belum pernah

dikerjakan dalam cara yang sama, estimasi waktu untuk suatu aktivitas

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/54645/3/BAB II.pdf · Proyek konservasi bio-diversity merupakan proyek yang berkaitan dengan usaha pelastarian

15

sebenarnya lebih baik diungkapakan dalam distribusi probabilitas daripada

estimasi tunggal.

Untuk menggambarkan variasi waktu aktivitas dalam jaringan kerja

PERT, digunakan deviasi standar waktu aktivitas. Karena ada tiga estimasi

waktu untuk setiap akivitas. Maka dapat dihitung deviasi standar untuk

aktivitas tersebut. Perbedaaan antara waktu a dan waktu b menggambarkan

jarak dari ujung ekstrim sebelah kiri ke ujung ekstrim sebelah kanan pada

distribusi kemungkinan waktu kegiatan jaraknya 3 deviasi standar. Oleh

karena itu, antara a dan b terdapat enam bagian yang disebut deviasi

standar.

Gambar 2. 4 Kurva Normal

(Sumber : www.image-deviasi-pert/google.com)

3. Tiga Estimasi Waktu pada PERT

PERT merupakan teknik manajemen proyek yang menggunakan tiga

estimasi waktu untuk tiap kegiatan (Prasetya dan lukiastuti, 2009 : 33).

Tiga estimasi tersebut, adalah a, b, dan m yang mempunyai arti sebagi

berikut (Soeharto, 199 : 268) :

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/54645/3/BAB II.pdf · Proyek konservasi bio-diversity merupakan proyek yang berkaitan dengan usaha pelastarian

16

• a = kurun waktu optimistik (optimistic duration time), adalah durasi

tercepat yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu kegiatan bila

segala sesuatunya berjalan dengan baik.

• m = kurun waktu yang paling mungkin (most likely time), adalah

durasi yang paling sering terjadi bila suatu kegiatan dilakukan

berulang – ulang dengan kondisi yang hampir sama.

• b = kurun waktu pesimistik (pessimistic duration time), adalah durasi

yang paling lama dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu kegiatan bila

segala sesuatunya berjalan dalam kondisi buruk.

Garis besar Metode PERT dan CPM hampir sama

dalam pengelolaan jaringannya. Perbedaannya terdapat pada

penentuan durasi aktivitas dan durasi jalur kritis. Garis besar

Metode PERT merupakan sebagai berikut :

a. Penentuan aktivitas beserta durasinya. PERT menggunakan tiga

asumsi durasi aktivitas, yakni to (optimistic time), tp (pessimistic

time), dan tm (most likely time).

b. Korelasi waktu dengan continous distribution, serta menentukan

expected time (te), standar deviasi (S), dan varian (V(te)).

c. Expected time (te) ditentukan sebagai durasi aktivitas, kemudian

dicari jalur kritis seperti halnya pada CPM.

d. Tentukan durasi proyek dari lintasan kritis tersebut

menggunakan diagram pekerjaan.

Hal-hal diatas memberi pemahaman terhadap PERT bahwa durasi

aktivitas merupakan hal yang probabilistik. Asumsi PERT yang harus

dilakukan:

a. Masing-masing durasi aktivitas ditunjukan sebagai continous

probability distribution dengan durasi rata-rata, standar deviasi,

dan varian dapat ditentukan.

b. Distribusi dari durasi jalur kritis dapat ditentukan dari durasi

rata-rata, dan varian jalur kritis.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/54645/3/BAB II.pdf · Proyek konservasi bio-diversity merupakan proyek yang berkaitan dengan usaha pelastarian

17

Penentuan to, tp, dan tm merupakan langkah awal dari

PERT, karena ketiga asumsi waktu ini menentukan te. Tiga durasi

tersebut diasumsikan sebagai fungsi atau generalisasi dari distribusi beta

dengan variable durasi aktivitas yang berarti durasi PERT merupakan

statistical data tidak keluar dari daerah distribusinya. Fungsi distribusi

beta digunakan sebagai dasar untuk menentukan durasi (te) , standar

deviasi (se), dan varian (ve) PERT sebagai berikut:

te = (to + 4tm+ tp)/6 ……….…….(2.1)

s = (tp-to)/6 ……….…….(2.2)

V(te) = s2

={(tp-to)/6}2

......................(2.3)

Keterangan:

te : Expected time tp : pesimistis time

to : optimistis time s : Standard deviasi

tm : most likely V(te) : Variansi

Perumusan tersebut menunjukan bahwa durasi aktivitas

diasumsikan sebagai continous probability distribution adalah distribusi

beta. Arti se dan ve merupakan sebagai indikator tingkat variabilitas te

yang kita peroleh. te merupakan durasi proyek yang diinginkan

merupakan jumlah dari te jalur kritis. ve merupakan jumlah ve jalur kritis,

demikian juga halnya se yang keduanya merupakan gambaran variabilitas

dari te. Perhitungan dimungkinkan adanya dua atau lebih jalur kritis,

sehingga sebagai te dipilih jalur kritis dengan ve paling besar.

Metode PERT mendefinisikan bahwa durasi terdistribusi menurut

fungsi beta (Stevens, 1990)

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/54645/3/BAB II.pdf · Proyek konservasi bio-diversity merupakan proyek yang berkaitan dengan usaha pelastarian

18

Gambar 2. 5 Probabilitas Tiga Estimasi Waktu Metode PERT

(Sumber : soeharto, 1999 : 270)

Kemudian durasi proyek yang diharapkan te (Uher, 1996 :153)

merupakan jumlah durasi dari kegiatan kritis dengan asumsi bahwa

semua kegiatan merupakan independen. Hal itu berarti nilai mean dari

durasi proyek yang diharapkan terdistribusi normal sesuai dengan

Central Limit Theorem ( Bhattacharya dan Jhonson, 1997) yang

menyatakan bahwa dalam suatu populasi, fungsi distribusi apapun dapat

diasumsikan sebagai fungsi distribusi normal jika jumlah sample cukup

banyak. Adapun standar deviasi dari distribusi durasi proyek yang

diharapkan s merupakan akar jumlah kuadrat dari standar deviasi pada

kegiatan kritis.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/54645/3/BAB II.pdf · Proyek konservasi bio-diversity merupakan proyek yang berkaitan dengan usaha pelastarian

19

Gambar 2. 6 Kurva Distribusi Normal

(Sumber : Soeharto, 1999 : 274)

𝑇𝑒 = ∑(𝑡𝑒) untuk kegiatan kritis … … … … … … … . . (3)

𝑠 = √∑ 𝑠2 untuk kegiatan kritis……………………..(4)

Sedangkan nilai probabilitas Z, merupakan sebagai berikut :

𝑍 = 𝑇𝑠−𝑇𝑒

𝑆 ..........................................................(5)

Dimana :

Te : merupakan waktu penyelesaian proyek yang diharapkan

te : merupakan mean durasi kegiatan yang diharapkan

S : merupakan standar deviasi dari distribusi durasi proyek

yang diharapkan

S : merupakan standar deviasi kegiatan

Ts : merupakan target waktu penyelesaian proyek

Z : merupakan nilai probabilitas

Kemudian nilai Z tersebut dikonversikan ke dalam tabel distribusi

normal. Di dalam metode PERT float dikenal dengan nama slack , ada

dua bentuk slack yang terdapat pada metode ini, adalah :

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/54645/3/BAB II.pdf · Proyek konservasi bio-diversity merupakan proyek yang berkaitan dengan usaha pelastarian

20

Activity Slack (AS) = LSD – EFD dan Event Slack (ES) = Ts – Te

Di mana : LSDj merupakan Latest Start Duration-j

EFDi merupakan Earliest Finish Duration-i

PERT menggunakan variasi aktivitas jalur kritis untuk membantu

menentukan variansi proyek keseluruhan. Variansi proyek dihitung dengan

menjumlahkan variansi kegiatan – kegiatan responsif.

ℴ2 = variansi proyek = ∑ (variansi aktivitas jalur kritis)……………… (3)

Untuk mengetahui jalur kritis, kita menghitung dua waktu awal dan

akhir yang berbeda setiap aktivitas. Hal itu dilakukan sebagai berikut :

• Mulai paling awal (Earliest Start – ES) : Waktu paling awal suatu

aktivitas dapat dimulai dngan asumsi semua pendahulunya sudah

selesai.

• Selesai paling awal (Earliest Finish – EF) : Waktu paling awal

suatu aktivitas dapat selesai.

• Mulai paling lambat (Latest Start – LS) : Waktu terakhir suatu

aktivitas dapat dimulai sehingga tida menunda waktu penyelesaian

keseluruhan proyek.

• Selesai paling lambat (Latest Finish – LF) : Waktu terakhir suatu

aktivitas dapat selesai sehingga tidak menunda penyelesaian

keseluruhan proyek.

2.7 Kurva S

Kurva – S bertujuan untuk memberikan gambaran kemajuan pekerjaan

dengan waktu. Penetapan kurva – S ini menyangkut adalah perencanaan dan

pengendalian. Perencanaan berarti merencanakan jadwal pendanaan (cash

flow). Dengan cara yang sama kita dapat merencanakan sumber daya lain

seperti tenaga kerja dan peralatan.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/54645/3/BAB II.pdf · Proyek konservasi bio-diversity merupakan proyek yang berkaitan dengan usaha pelastarian

21

Sumbu x merupakan nilai komulatif biaya atau jam orang yang telah

digunakan atau persentase (%) penyelesaian pekerjaan, sedangkan pada skala

sumbu y menunjukkan parameter waktu. Hal ini menggambarkan kemajuan

volume pekerjaan yang diselesaikan sepanjang siklus proyek. Diagram kurva –

S merupakan prestasi dari sebuah proyek, sub proyek ataupun kumpulan

aktivitas yang dapat dibuat kurva – Snya. Kurva yang dibuat dengan sumbu

vertikal dan sumbu horisontal sebagai waktu dan biaya dari masing-masing

angka yang akan menghasilkan prosentase penyelesaian proyek sudah

mencapai 57% ini akan berbentuk huruf S yang menggambarkan kegiatan

proyek sebai berikut :

Gambar 2. 7 Contoh Kurva S

(Sumber : Imam Soeharto)

2.8 Komputerisasi Dalam Manajemen Proyek

Dalam melaksanakan proyek, khususnya dalam proyek-proyek yang

berskala besar, sangat diperlukan sekali sistem penjadwalan yang tepat

sistematis dan logis. Sehingga dalam pelaksanaannya nanti bisa sesuai dengan

perencanaan. Namun tidak menutup kemungkinan akan terjadi penyimpangan

dalam pelaksanaan di lapangan nanti yang mungkin bisa di sebabkan karena

Kurva “S”

% 57

100

75

50

25

0

4 8 12 16 20 24 28 32

Waktu

Akhir Awal

Biaya

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/54645/3/BAB II.pdf · Proyek konservasi bio-diversity merupakan proyek yang berkaitan dengan usaha pelastarian

22

adanya suatu kendala yang terjadi diluar jangkauan manusia. Dengan

menggunakan program komputer bukan berarti semua masalah bisa teratasi,

tetapi paling tidak bisa mengurangi dan meminimalkan kesalahan yang

mungkin terjadi.

Ms Project 2003 merupakan pengembangan dari Ms Project

2000.yang telah diluncurkan terlebih dahulu. Sebagaimana PM Software yang

lain, software ini digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah

manajemen proyek atau manajemen konstruksi.

Secara umum fungsinya merupakan :

1. Membantu penjadwalan dalam proyek

2. Membantu pengaturan sumber daya manusia dan bahan

3. Membantu optimasi penggunaan waktu dan sumber daya (waktu mengikuti

sumber daya atau sebaliknya).

2.9 Sumber Daya dalam Manejemen Proyek

2.9.1 Manajemen Proyek

Sumber daya pada proyek menejemen bisa juga disebut perengkat

manajemen yang berarti merupakan satu perangkat ( alat ) yang

dipergunakan untuk mengoptimalkan manajemen dalam upaya mencapai

tujuan atau sasaran yang telah ditentukan .

Menurut Ervianto (2002), manajemen proyek merupakan sebuah disiplin

keilmuan manajemen mulai dari hal perencanaan, pengorganisasian, hingga

pengelolaan (pengendalian dan penggunaan) sumber daya, untuk dapat

mencapai tujuan-tujuan proyek. Untuk mengelola pengetahuan tentang

manajemen proyek, beberapa prinsip berikut harus diketahui dan dipahami

terlebih dahulu :

a. Melakukan aktivitas pekerjaan berdasarkan kelompok-kelompok.

b. Setiap kelompok membutuhkan input atau sumber daya dalam

menjalankan tugasnya.

c. Setiap proses membutuhkan metode dan alat (tool) yang memadai.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/54645/3/BAB II.pdf · Proyek konservasi bio-diversity merupakan proyek yang berkaitan dengan usaha pelastarian

23

d. Hasil ataupun output yang dihasilkan sebagai salah satu referensi dalam

merencanakan dan mengatur sebuah proyek.

2.9.1.1 Kerangka Manajemen Proyek

Ada tiga konteks pemahaman dan kerangka proyek menurut Schwalbe

K. (2002) , adalah berupa:

1. Komponen proyek, adalah tentang lingkungan internal serta kondisi

eksternal dari proyek yang dikerjakan, yang mencakup ruang lingkup,

biaya, kualitas serta waktu.

2. Rangkaian proses manajemen proyek, dimana terjadi sebuah fase-

fase yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan dilanjutkan

dengan penyerahan hasil proyek yang telah dikerjakan.

3. Pengetahuan manajemen proyek, dimana aspek ini berfungsi dalam

menjalankan sebuah organisasi dengan baik, diantaranya dalam hal

manajemen ruang lingkup, kualitas, waktu, biaya, komunikasi,

manajemen sumber daya serta pengadaan alat maupun bahan.

Gambar 2. 8 Empat komponen proyek yang saling berpengaruh

(Sumber : Schwalbe K., 2002)

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/54645/3/BAB II.pdf · Proyek konservasi bio-diversity merupakan proyek yang berkaitan dengan usaha pelastarian

24

2.9.1.2 Rangkaian Proses Manajemen Proyek

Agar semua komponen proyek dapat terealisasi dan dijalankan dengan

baik, pelaksanaan proyek membutuhkan tahapan-tahapan yang terintegrasi.

Tahapan tersebut menurut Ervianto (2002), dilakukan dengan beberapa fase

sebagai berikut:

a. Pendefinisian proyek : adalah pendefinisian tentang proyek yang akan

direncanakan atau di gagas.

b. Perencanaan awal proyek : dimana perencanaan ini merupakan awal

mula dari sebuah kegiatan proyek sebelum proyek tersebut

dilaksanakan.

c. Pelaksanaan proyek : adalah proses dimana semua hasil dari

perencanaan dilakukan, dan didalamnya terdapat pekerjaan-pekerjaan

yang diharapkan akan menghasilkan produk sesuai pada perencanaan

yang sudah dibuat.

d. Pengendalian proyek : merupakan proses dari pengawasan sehingga

diharapkan tidak akan ada penyimpangan dari rencana yang telah

direncanakan pada fase perencanaan.

e. Project closing : merupakan proses serah terima serta persetujuan bahwa

proyek yang direncanakan telah dilaksanakan seperti pada rencana yang

telah dibuat seperti pada fase awal.

2.9.2 Sumber Daya

Yang dimaksud dengan tenaga kerja merupakan besarnya jumlah tenaga kerja

yang dibutuhkan untuk menyelesaikan bagian pekerjaan dalam satu kesatuan

pekerjaan. Untuk menyelenggarakan proyek, Menurut imam Soeharto ( 1995 : 161 ),

salah satu sumber daya yang menjadi faktor penentu keberhasilan dalam pelaksanaan

proyek merupakan tenaga kerja, jenis dan intensitas kegiatan proyek selalu berubah

cepat sepanjang siklusnya, sehingga penyediaan jumlah tenaga kerja, jenis

keterampilan dan keahlian harus mengikuti petunjuk perubahan aktivitas yang sedang

berlangsung. Tenaga kerja yang diharapkan tentunya tenaga kerja yang produktif yang

dapat bekerja secara optimal. Oleh karena itu, untuk merencanakan tenaga kerja

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/54645/3/BAB II.pdf · Proyek konservasi bio-diversity merupakan proyek yang berkaitan dengan usaha pelastarian

25

proyek yang realistis perlu di perhatikan bermacam – macam faktor, diantaranya yang

terpenting merupakan sebagai berikut ini (imam soeharto, 1998:131) :

1. Produktivitas tenaga kerja.

2. Tenaga kerja periode puncak (peak).

3. Jumlah tenaga kerja kantor pusat.

4. Estimasi jumlah tenaga kerja kontruksi di lapangan.

5. Meratakan jumlah tenaga guna mencegah gejolak (fluctuation) yang tajam

Dilihat dari bentuk hubungan kerja antar pihak yang bersangkutan, Maka

tenga kerja proyek khususnya tenaga kerja kontruksi dibedakan menjadi (imam

soeharto, 1998:147)

1. Tenaga kerja langsung (Direct hire)

Tenaga kerja langsung merupakan tenaga kerja yang direkrut dan

mentandatangani ikatan kerja perorangan dengan perusahaan kontraktor

umumnya diikuti dengan latihan, sampai dianggap cukup memeliki

pengetahuan dana kecakapan dasar.

2. Tenaga kerja borongan

Tenaga kerja borongan merupakan tenaga kerja yang bekerja berdasarkan

ikatan kerja yang bekerja berdasarkan ikatan kerja yang ada antara

perusahaan penyedia tenaga kerja (labor supplier) dengan kontrakator untuk

jangka waktu tertentu.

2.9.3 Material dan Peralatan

Pada prinsipnya penggunaan dan pemilihan alat berat itu disebut berdaya

guna dan berhasil guna tinggi kalau peralatan yang di maksud menghasilkan “

Produksi “ yang tinggi. Tetapi menggunakan biaya yang rendah, Perencanaan

yang teliti untuk penggunaan peralatan dari hasil survey lapangan yang cermat

dan penggunaan peralatan yang baik akan menghasilkan daya – guna dan hasil –

guna yang tinggi, sehingga urutan kegiatan dapat di gambarkan sebagai berikut :

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/54645/3/BAB II.pdf · Proyek konservasi bio-diversity merupakan proyek yang berkaitan dengan usaha pelastarian

26

Gambar 2. 9 Urutan kegiatan penggunaan mesin dan peralatan

2.9.3.1 Material

Yang dimaksud dengan material dan bahan disini merupakan semua bahan

yang diperlukan dalam pelaksanaan suatu kegiatan atau pelaksanaan suatu

proyek komersial, nilai bahan, peralatan dan jasa yang di beli dari luar bisa

mencapai separuh biaya total proyek. Oleh karena itu pengaturan penggunaan

material sangat penting dan harus dilaksanakan secara efisien guna mencegah

terjadinya keterlambatan yang diakibatkan oleh kekurangan bahan dalam

pelaksanaan proyek atau karena adanya barang – barang yang ternyata tidak

cocok dengan tujuan pemakaian. Dengan penggunaan material yang efisien

dapat dicegah terjadinya pengeluaran bahan yang berlebihan yang bisa

mengakibatkan kekurangan laba usaha.

Setiap kegiatan proyek konstruksi pastilah membutuhkan material, dalam

hal ini material bangunan untuk pelaksanaannya. Perencanaan pemilihan

material membutuhkan informasi-informasi yang menunjang kegiatan-kegiatan

proyek agara keterkaitan penyediaan dan penggunaan material terhadap sutau

pekerjaan dapat berlangsung lancar. Peran logistik sebagai penyedia material

sangat penting dalam menjamin ketersediaan serta kualitas yang diinginkan,

(Abrar Husen, 2009).

Informasi yang dibutuhkan dalam penyediaan material antara lain :

1. Kualitas material : menggunakan tipe tertentu sesuai dengan kebutuhan

proyek yang diisyaratkan sesuai spesifikasi perencaaan proyek.

Pemeriksaan keadaan lapangan

Rencana Teknis

Rencana Pelaksanaan

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/54645/3/BAB II.pdf · Proyek konservasi bio-diversity merupakan proyek yang berkaitan dengan usaha pelastarian

27

2. Spesifikasi teknis material : dimana informasi ini dibutuhkan dalam

penentuan apakah material yang akan digunakan sesuai spesifikasi yang

dibutuhkan atau tidak.

3. Penawaran yang berasal dari beberapa pemasok : sehingga perencana

dapat memilih dan menunjuk pemasuk mana yang tepat sesuai dengan

harga dan kualitas.

4. Waktu peneriamaan (delivery) : dimana penerimaan sebuah material

harus disesuaikan dengan schedule pemakaian material, sehingga tidak

terjadi penundaan atau keterlambatan dalam penggunaannya.

5. Pajak jual material : hal ini akan berkaitan dengan harga satuan, apakah

sudah termasuk pajak dalam pembelian material atau belum.

6. Term dan kondisi pembayaran yang baik merupakan sesuai cashflow

yang telah direncanakan sehingga tidak melebihi dan keluar dari

perencanaan di awal rencana proyek.

7. Penjual atau pemasok material merupakan yang paling baik menurut

reputasi nya, sehingga diharapkan akan terjadi kerjasama yang baik

dalam pelaksanaan pekerjaan proyek. Yang nantinya tidak terjadi

keterlambatan kerja karena material yang terkendala.

8. Tempat penimbunan material sebagai salah satu upaya untuk melakukan

penyimpanan material yang telah didatangkan untuk pekerjaan

selanjutnya

2.9.3.2 Peralatan

Menurut Dipohusodo (1996), pengadaan peralatan seperti penggunaan,

penyewaan pada kontraktor, catatan pembukuan, servis dan pemeliharaan,

operasi dan keindahannya merupakan kegiatan dibawah koordinasi manajemen

konstruksi. Untuk proyek besar biasanya organisasi departemen konstruksi

memiliki bagian alat berat yang bertugas untuk melakukan pengendalian terpusat

atas peralatan konstruksi yang digunakan.

Menurut Abrar Husen (2009), produktivitas alat akan sangat

mempengaruhi kinerja dan volume pekerjaan yang akan diselesaikan,

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/54645/3/BAB II.pdf · Proyek konservasi bio-diversity merupakan proyek yang berkaitan dengan usaha pelastarian

28

sedangkan dalam penentuna jumlah alat yang akan digunakan harus

mempertimbangkan :

- Lama waktu pekerjaan / waktu yang tersedia

- Kondisi eksisting lapangan kerja

- Keadaan cuaca yang terjadi di tempat pelaksanaan

- Efesiensi alat

- Kemampuan operator

- Kapasitas dan jumlah alat

2.9.4 Alokasi Sumber Daya

Sumber daya yang dibutuhkan sebuah proyek konstruksi tidaklah bersifat

konsisten, lebih mengarah ke fluktuatif dan tergantung pada jenis kegiatan yang

sedang berjalan. Pada dasarnya jenis sumber daya dikelompokkan menjadi dua

kategori, menurut Paulus Nugraha (1986) dua kategori itu merupakan :

a. Alokasi sumber daya tidak terbatas

Dimana penyedia sumber daya dapat mencukupi kebutuhan berapapun

besarnya sumber daya yang dibutuhkan. Dengan ini maka hanya perlu

melakukan leveling atau pemerataan dengan pembatasan waktu.

Pemerataan ini bisa dilakukan hanya jika terdapat waktu luang (float),

dan meskipun sulit untuk mendapatkan pemerataan sumber daya yang

sempurna setidaknya jika ada float maka pendekatan pada pemerataan

bisa lebih baik.

b. Alokasi sumber daya terbatas

Hal ini bisa saja terjadi apabila penyedia sumber daya khususnya

sumber daya pekerja tidak sepenuhnya dapat memberikan sumber daya

yang besar, atau alasan lain karena ingin membatasi sumber daya yang

digunakan. Alokasi ini tentu berdampak pada alokasi waktu yang

membutuhkan extra karena semua pekerjaan tidak langsung selesai

sesuai jadwal.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/54645/3/BAB II.pdf · Proyek konservasi bio-diversity merupakan proyek yang berkaitan dengan usaha pelastarian

29

2.9.5 Biaya Proyek Konstruksi

2.9.5.1 Penjelasan Umum

Pada setiap kegiatan konstruksi, membutuhkan sumber daya yang

sesuai dengan proyek yang dilaksanakan, dapat kita tahu bahwa setiap

sumber daya membutuhkan biaya. Rencana anggarana biaya atau yang

lebih sering disebut RAB, merupakan sebuah estimasi nilai dari sebuah

proyek yang bersifat estimasi dan tidak akan sama dengan proyek lain

dengan waktu yang berbeda pula.

Menurut Ervianto (2002), terdapat beberapa faktor yang memengaruhi

dalam pembuatan rencana anggaran biaya, antara lain :

- Produktivitas tenaga kerja

- Ketersediaan material

- Cuaca tempat dilaksanakannya proyek

- Jenis kontrak proyek

- Masalah kualitas yang ingin dicapai

- Sistem pengendalian

- Kemampuan manajemen

Dalam ilmu teknik sipil dan konstruksi, para ahli mendefinisikan tentang

rencana anggaran biaya seperti berikut :

1. Menurut Sugeng Djojowirono, 1984, Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Proyek menggambarkan estimasi biaya yang diperlukan untuk setiap

pekerjaan dalam suatu proyek konstruksi sehingga akan diperoleh biaya

total yang diperlukan dalam merampungkan suatu proyek.

2. Menurut Ir. A. Soedradjat Sastraatmadja, 1984, dalam bukunya ”Analisa

Anggaran Pelaksanaan“, bahwa Rencana Anggaran Biaya (RAB) dibagi

menjadi dua, adalah rencana anggaran terperinci dan rencana anggaran

biaya kasar.

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/54645/3/BAB II.pdf · Proyek konservasi bio-diversity merupakan proyek yang berkaitan dengan usaha pelastarian

30

a. Rencana Anggaran Biaya Kasar

Adalah rencana anggaran biaya sementara dimana pekerjaan dihitung

tiap ukuran luas Pengalaman kerja sangat mempengaruhi penafsiran

biaya secara substansial, hasil dari penafsiran ini misalnya

dibandingkan dengan menggunakan rencana anggaran yang dihitung

secara akurat didapat sedikit selisih.

b. Rencana Anggaran Biaya Terperinci

Dilaksanakan dengan menghitung volume dan harga dari seluruh

pekerjaan yang dilaksanakan untuk pekerjaan dapat diselesaikan

secara memadai. Cara perhitungan pertama merupakan dengan harga

satuan, dimana semua harga satuan dan volume tiap jenis pekerjaan

dihitung. Yang kedua merupakan dengan harga seluruhnya, kemudian

dikalikan dengan harga serta dijumlahkan seluruhnya.

3. J. A. Mukomoko, dalam bukunya Dasar Penyusunan Anggaran Biaya

Bangunan, 1987 Rencana Anggaran Biaya (RAB) Proyek merupakan

estimasi nilai uang dari suatu kegiatan (proyek) yang telah

memperhitungkan gambar-gambar bestek serta persiapan kerja, daftar

upah pekerja, daftar harga bahan, buku uraian, daftar urutan rencana

biaya, serta daftar jumlah tiap jenis pekerjaan.

4. John W. Niron dalam bukunya Pedoman Praktis Anggaran dan Borongan

Rencana Anggaran Biaya Bangunan, 1992, Rencana Anggaran Biaya

(RAB) Proyek mempunyai penguraian sebagai berikut :

a. Rencana : kumpulan planning termasuk detail dan tata cara

pelaksanaan pengerjaan sebuah bangunan.

b. Anggaran : Perhitungan biaya berdasarkan gambar bestek (gambar

rencana) pada suatu bangunan.

c. Biaya : Besarnya pengeluaran yang ada hubungannya dengan

borongan yang termasuk dalam persyaratan yang ada.

5. Bachtiar Ibrahim dalam bukunya Rencana dan Estimate Real of Cost,

1993, yang dimaksud Rencana Anggaran Biaya (RAB) Proyek adalah

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/54645/3/BAB II.pdf · Proyek konservasi bio-diversity merupakan proyek yang berkaitan dengan usaha pelastarian

31

perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, dan

biaya-biaya lain yang berkaitan juga dengan pelaksanaan bangunan atau

proyek tersebut.

2.9.5.2 Pembuatan Estimasi Anggaran

Agar menyamakan nilai estimasi yang mendekati nilai yang sebenarnya,

menurut Ervianto (2002) diperlukan analisis tentang beberapa hal berikut:

• Akuisisi dokumen kontrak, kontraktor perlu memiliki dokumen kontrak

penawaran.

• Kaji ulang dokumen dan keadaan proyek, dokumen yang ada perlu

dilakukan kajian ulang untuk mengetahui tanggal penawaran, persyaratan

kesempatan yang sama untuk tenaga kerja, persyaratan standar, gaji,

alternatif, kontrak dan sebagainya.

• Menghadiri rapat penjelasan, rapat penjelasan merupakan kesempatan

baik bagi kontraktor untuk menanyakan hal-hal yang kurang jelas, atau

alternatif pekerjaan yang lebih menguntungkan.

• Menentukan saat membuat penawaran, keputusan untuk membuat atau

tidak nya penawaran proyek di dasarkan pada fakta-fakta yang telah

dilakukan oleh estimator harga dilapangan, analisis resiko dan apakah

proyek tersebut sesuai dengan rencana strategis perusahaan.

• Pertimbangan strategi penawaran, teknik yang dipakai dalam strategi

penawaran dapat terdiri atas metode konstruksi alternatif yang lebih baik,

pengatuhuan atas saingan lain, pengetahuan akan kebutuhan pemilik

proyek, keberhasilan dalam proyek sejenis, dan pengalaman membangun

proyek berkwalitas baik dan aman.

• Permintaan daftar harga dari supplier material dan subkontraktor,

hal ini dilakukan untuk mendapatkan harga yang akurat saat membuat

rencana anggaran biaya nantinya.

• Membangun metoda konstruksi, perencanaan dan penjadwalan,

estimasi harus merefleksi metoda konstruksi karena masing-masing

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/54645/3/BAB II.pdf · Proyek konservasi bio-diversity merupakan proyek yang berkaitan dengan usaha pelastarian

32

metoda mempunyai tingkat produktivitas dan persyaratan peralatan yang

berbeda pula.

• Persyaratan jaminan dan asuransi, karena setiap proyek pembangunan

membutuhkan asuransi bagi para pekerja nya. Oleh sebab itu saat estimasi

harus memasukkan asurasi apa dan berapa besar asuransi yang digunakan.

• Mempersiapkan penelaahan atas spesifikasi, saat mengestimasi harus

menelaah atas spesifikasi sebelum menelaah kuantitas yang lain.

• Penelaahan atas kuantitas, karena kuantitas dari sebuah produk proyek

berpengaruh besar terhadap tenaga kerja yang dibutuhkan, material, serta

waktu kerja yang sangat berkaitan dengan upah pekerja nya.

• Penelaahan atas kualitas material, adalah pemilihan material juga

sangat berpengaruh terhadap biaya suatu proyek khususnya material yang

menjadi bahan dalam produk hasil.

• Satuan pengukuran, yang berupa penilaian yang menunjukkan kualitas

dan kuantitas sebuah proyek.

• Mengukur perhitungan, dalam mengestimasi harus memiliki pngetahun

luas, terlebih pada objek yang akan menjadi proyek, seperti lingkungan,

upah harian pekerja, upah borongan, serta ilmu matematika untuk

menghitung estimasi nya.

2.9.5.3 Estimasi Biaya Proyek

Estimasi biaya adalah ketrampilan yang memperkirakan (the art of

approximating) probabilitas jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu

kegiatan yang didasarkan atas informasi yang tersedia pada waktu itu (Iman

Soeharto, 1997).

Estimasi biaya proyek memegang peranan penting dalam pelaksanaan

sebuah proyek, tidak terkecuali dalam proyek konstruksi bangunan. Pada

tahap awal estimasi biaya proyek digunakan sebagai acuan unuk mengetahui

berapa besar biaya yang diperlukan untuk membangun proyek, yang

kemudian memiliki fungsi dengan spektrum yang sangat luas, adalah

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/54645/3/BAB II.pdf · Proyek konservasi bio-diversity merupakan proyek yang berkaitan dengan usaha pelastarian

33

merencanakan dan mengendalikan sumber daya, seperti manusia, meterial,

tenaga kerja, pelayanan sampai dengan waktu (Iman Soeharto, 1997).

Pada pembengunan sebuah proyek, ada 2 biaya yang diperlukan agar

sebuah proyek tersebut dapat berjalan. Adalah modal tetap, dan modal kerja.

Gambar 2. 10 Klasifikasi estimasi biaya proyek

(Sumber : John. W. Niron, 1992)

1. Modal Tetap

Merupakan modal yang diperlukan untuk membengun instalasi atau

produk proyek yang diinginkan, dalam hal ini berupa bangunan atau

konstruksi yang dikerjakan merupakan sesuai dengan perencanaan

yang telah dibuat.

2. Modal Kerja

Merupakan modal yang digunakan untuk menutupi kebutuhan pada

awal proses operasi, dan tidak boleh bergantung pada moda tetap

karena dapat menurunkan kwalitas produk yang telah direncanakan.

Modal kerja biasa nya modal yang diberikan untuk pembelian

Total Biaya Proyek

Biaya Langsung Biaya Tak Langsung

Modal Kerja Modal Tetap

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/54645/3/BAB II.pdf · Proyek konservasi bio-diversity merupakan proyek yang berkaitan dengan usaha pelastarian

34

sumber daya yang sifatnya penunjang yang harus ada. Seperti K3,

suku cadang peralatan yang digunakan, persediaan inventory awal

kerja, dan upah awal tenaga kerja.

2.9.5.4 Jenis Anggaran Proyek

Menurut Ervianto (2002), untuk pelaksanaan proyek-proyek besar

yang kompleks, setidaknya ada tiga macam estimasi biaya atau anggaran,

adalah estimasi biaya pendahulu (PBP), anggaran biaya proyek (ABP),

dan anggaran biaya definitif (ABD).

1. Estimasi Biaya Pendahulu

Estimasi ini dilakukan pada saat studi kelayakan dan konseptual

sebuah proyek. Dalam hal ini berkaitan dengan nilai ekonomi, dan

kegunaan sebuah produk dari proyek tersebut. Jika proyek telah

berlangsung, maka dapat digunakan sebagai parameter apakah proyek

tetap dilanjutkan atau tidak.

2. Anggaran Biaya Proyek

Berupa anggaran yang digunakan dari mulai sampai akhir proyek,

dimana anggaran ini dibuat setelah perencanaan proyek dibuat.

Adapun kegiatan yang telah diselesaikan pada tahap ini sehingga dapat

dibuatkan anggaran nya merupakan :

- Menentukan kualitas dan kuantitas proyek

- Indikasi kualitas dan kuantitas bahan mentah

- Survei lokasi proyek

- Penegasan lingkup proyek yang terdiri atas unit atau bangunan

utama dan infrastuktur pendukung

- Daftar peralatan utama yang akan digunakan dalam proyek

- Denah bagian-bagian dari sebuah proyek, termasuk fasilitas yang

digunakan para engineer

- Mengetahui tingkat upah tenaga kerja yang akan digunakan

- Strategi pelaksanaan pembangunan proyek

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/54645/3/BAB II.pdf · Proyek konservasi bio-diversity merupakan proyek yang berkaitan dengan usaha pelastarian

35

- Indikasi standar mutu dan penjadwalan proyek.

3. Anggaran Biaya Definitif

Merupakan biaya yang yang direncanakan sedetail mungkin, yang

nantinya akan digunakan sebagai patokan baik oleh pemilik proyek

maupun kontraktor pelaksana dilapangan. Agar ABD tersusun dengan

baik dan mendapatkan akurasi yang diinginkan, setidaknya telah

terselesaikan pekerjaan berikut :

- Desain utama produk yang dihasilkan sebuah proyek

- Denah maupun daftar alat yang digunakan pelaksanaan

- Penawaran sewa maupun harga beli alat utama, dan harga satuan

- Quantity take-off material curah

- Perincian tingkat upah tenaga kerja

- Perincian alat-alat dan fasilitas pendukung

- Perhitungan keperluan jam kerja, dan pelaksana lapangan

- Penjadwalan proyek pembangunan

2.10 Perencanaan Anggaran Biaya ( RAB )

Rencana Anggaran Biaya suatu bangunan atau proyek merupakan

perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan upah dan biaya – biaya

lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut.

Anggaran biaya merupakan harga dari bangunan atau proyek yang

dihitung dengan teliti, cermat, dan memenuhi syarat. Anggaran biaya pada

bangunan proyek akan berbeda – beda di masing – masing daerah dikarenakan

perbedaan harga upah tenaga kerja dan harga bahan.

Adapun dalam mengestimasi biaya pekerjaan dihitung berdasarkan

gambar – gambar dan spesifikasi atau persyaratan – persyaratan yang

diinginkan,sedang dalam mengestimasi biaya dapat dengan dua cara :

a. Anggaran Biaya Taksiran

Anggaran Biaya Taksiran merupakan biaya yang dihitung berdasarkan

taksiran saja, baik volume maupun totalnya biaya yang diperlukan,

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/54645/3/BAB II.pdf · Proyek konservasi bio-diversity merupakan proyek yang berkaitan dengan usaha pelastarian

36

biasanya perencana tersebut sudah berpengalaman dalam hal menghitung

anggaran biaya.

b. Anggaran Biaya Teliti

Anggaran Biaya Teliti merupakan anggaran biaya yang dihitung

berdasarkan sebenarnya, artinya anggaran biaya tersebut dibuat dengan teliti

dengan secermat mungkin, untuk menghitung rencana anggaran teliti

diperlukan data – data antara lain :

1. Bestek

2. Daftar upah bahan

3. Daftar harga bahan

4. Daftar analisa

5. Daftar banyaknya pekerja

2.11 Penjadwalan Proyek

Jadwal merupakan penjabaran perencanaan proyek menjadi urutan

langkah-langkah pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai sasaran. Pada

jadwal telah dimasukan faktor waktu. Metode menyusun jadwal yang terkenal

merupakan analisis jaringan (network), yang menggambarkan dalam suatu

grafik hubungan urutan pekerjaan proyek. Pekerjaan yang harus mendahului

atau didahului oleh pekerjaan lain diidentifikasi dalam kaitanya dengan waktu.

Jaringan kerja ini sangat berguna untuk perencanaan dan pengendalian proyek

(Soeharto, 1997: 114)

Penjadwalan merupakan kegiatan untuk menentukan waktu yang

dibutuhkan dan urutan kegiatan serta menentukan waktu proyek dapat

diselesaikan (Ervianto, 2002: 154). Penjadwalan merupakan berfikir secara

mendalam melalui berbagai persoalan-persoalan, menguji jalur-jalur yang

logis, serta menyusun berbagai macam tugas yang menghasilkan suatu

kegiatan lengkap, dan menuliskan bermacam-macam kegiatan dalam rangka

yang logis dan rangkaian waktu yang tepat (Luthan dan Syafiriadi, 2006: 8).

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/54645/3/BAB II.pdf · Proyek konservasi bio-diversity merupakan proyek yang berkaitan dengan usaha pelastarian

37

Dalam kenyataannya, prosedur penjadwalan melalui proses estimasi

mengandung unsur ketidakpastian. Hal ini sesuai dengan karakteristik proyek

konstruksi, adalah tingkat risiko yang tinggi terhadap setiap perubahan yang

terjadi, baik perubahan sistem politik, cuaca, ketergantungan buruh, kegagalan

konstruksi, ketergantungan pihak lain, dan lain sebagainya.

Untuk mengantisipasi ketidakpastian dari durasi konstruksi dan

penjadwalan, dikembangkan metode penjadwalan dengan mempertimbangkan

ketidakpastian tersebut. Ada dua cara pendekatan penjadwalan dengan

ketidakpastian, adalah:

1. Cara pertama merupakan mengabaikan ketidakpastian durasi,

digunakan penjadwalan dengan ekspektasi durasi (most likely).

Kerugian dari cara ini merupakan schedule yang bersifat optimistik,

penggunaan durasi tunggal akan menghasilkan schedule yang kaku

(inflexible schedule), sehingga dibutuhkan monitoring dan updating

secara kontinyu (terus-menerus) secara ketat.

2. Cara kedua merupakan dengan memasukan kontingensi

(contingency) dengan tujuan menghindari schedule yang terlalu

optimis. Contohnya durasi yang diharapkan 2 hari, dalam schedule

digunakan durasi 2,2 persen hari (10% kontingensi) (Ervianto,

2004:35).

2.11.1 Jenis-jenis Penjadwalan

Pada umumnya penjadwalan terbagi menjadi 2 adalah:

1. Deterministik : tugas jaringan saling terhubung dengan dependensi

yang menggambarkan pekerjaan yang akan dilakukan, masa kerja

dan rencana penyelesaian proyek. Setiap tugas memiliki durasi

yang direncanakan. Penjadwalan deterministic dibagi menjadi 2:

a. CPM (Critical Path Method) : Arrow Diagram,

Time Scale Diagram, dan Precedence Diagram Method

(PDM)

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/54645/3/BAB II.pdf · Proyek konservasi bio-diversity merupakan proyek yang berkaitan dengan usaha pelastarian

38

b. Non-CPM : Bar/Gantt Chart, Line Diagram.

2. Penjadwalan Probabilistik : jaringan dengan semua elemen dari

rencana deterministik, tetapi jangka waktu tugas merupakan

variabel-variabel acak. Contoh dari penjadwalan probabilistik

merupakan : PERT dan Montecarlo.

2.11.2 Tujuan dan Manfaat Penjadwalan

Sebelum proyek dimulai sebaiknya seorang manager yang

baik terlebih dahulu merencanakan jadwal proyek. Tujuan

perencanaan jadwal merupakan :

1. Mempermudah perumusan masalah proyek

2. Menentukan metode atau cara yang sesuai

3. Kelancaran kegiatan lebih terorganisir

4. Mendapatkan hasil yang optimum