25
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Karies Karies gigi atau gigi berlubang merupakan suatu penyakit pada jaringan keras gigi (email, dentin, dan sementum) yang disebabkan oleh aktivitas suatu jasad renik dalam karbohidrat yang dapat diragikan. Karies gigi ditandai dengan adanya demineralisasi jaringan keras gigi yang diikuti oleh kerusakan bahan organiknya, sehingga mengakibatkan terjadinya invasi bakteri dan kematian pulpa serta penyebaran infeksi ke jaringan di sekitar akar gigi dan menyebabkan nyeri. (Kidd dan Bechal, 2012) Menurut Brauer (Tarigan, 2011) karies adalah penyakit yang ditandai dengan kerusakan jaringan, dimulai dari permukaan gigi (pits, fissure, dan daerah interproximal) meluas ke arah pulpa. Sementara menurut (Shuurs, 2010) karies gigi adalah suatu proses kronis yang dimulai dengan larutnya mineral email, sebagai akibat terganggunya keseimbangan antara email dan sekelilingnya yang disebabkan oleh pembentukan asam mikrobal destruksi komponen organik dan akhirnya terjadi kavitas atau pembentukan tulang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Kariesrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1933/6/6. BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Karies Karies gigi atau gigi

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Kariesrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1933/6/6. BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Karies Karies gigi atau gigi

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Karies

1. Pengertian Karies

Karies gigi atau gigi berlubang merupakan suatu penyakit pada

jaringan keras gigi (email, dentin, dan sementum) yang disebabkan oleh

aktivitas suatu jasad renik dalam karbohidrat yang dapat diragikan.

Karies gigi ditandai dengan adanya demineralisasi jaringan keras gigi

yang diikuti oleh kerusakan bahan organiknya, sehingga mengakibatkan

terjadinya invasi bakteri dan kematian pulpa serta penyebaran infeksi ke

jaringan di sekitar akar gigi dan menyebabkan nyeri. (Kidd dan Bechal,

2012)

Menurut Brauer (Tarigan, 2011) karies adalah penyakit yang ditandai

dengan kerusakan jaringan, dimulai dari permukaan gigi (pits, fissure,

dan daerah interproximal) meluas ke arah pulpa. Sementara menurut

(Shuurs, 2010) karies gigi adalah suatu proses kronis yang dimulai

dengan larutnya mineral email, sebagai akibat terganggunya

keseimbangan antara email dan sekelilingnya yang disebabkan oleh

pembentukan asam mikrobal destruksi komponen organik dan akhirnya

terjadi kavitas atau pembentukan tulang.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Kariesrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1933/6/6. BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Karies Karies gigi atau gigi

7

a. Proses Terjadinya Karies

Makanan dari jenis tepung – tepungan seperti roti, ubi, nasi,

adalah makanan yang digolongkan dalam zat tepung atau karbohidrat.

Disebut juga zat gula sebab setelah dicerna di dalam usus akan

menjadi zat gula yang manis, yakni glukosa. Maka dari itu gula

sendiri dan semua makanan dari gula masuk ke kelompok karbohidrat

ini. Karbohidrat disebut juga hidrat arang, zat tepung atau zat gula.

Makanan jenis ini, bila terselip atau menempel di dalam permukaan

gigi, oleh kuman – kuman yang terdapat di dalam mulut akan

berubah menjadi asam. Caranya adalah dengan membubuhkan ke

dalam sisa makanan di permukaan gigi atau sela – sela gigi – gigi

tersebut dengan bahan – bahan yang dikeluarkan dari tubuh kuman.

Asam yang sudah terbentuk adalah bahan yang tajam dan mampu

membuat permukaan email menjadi lunak. Di atas permukaan email

yang dilunakkan tersebut, bakteri masuk ke email, sehingga

berlubang. Gigi berlubang seperti itu disebut karies gigi. Bila gigi

telah berlubang dibiarkan saja dan tidak dilakukan perwatan maka

akan meluas makin dalam. Gigi yang berlubang tidak bisa menjadi

utuh lagi, seperti jaringan lain yang lunak. Email tidak ada kapiler –

kapiler darahnya yang bisa mengirim zat – zat pembangun email.

Sekali berlubang akan tetap berlubang bahkan akan makin dalam.

(Ircham dan Asmar, 2005)

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Kariesrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1933/6/6. BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Karies Karies gigi atau gigi

8

b. Penyebaran Karies

Menurut data Riskesdas seseorang yang mengalami karies dari

umur 3 tahun sampai lebih dari 65 tahun, ini menunjukkan bahwa

karies tidak memandang usia, baik usia tua, dewasa, remaja maupun

anak – anak bisa mengalami karies jika dari awal mereka tidak

melakukan kebersihan gigi dan mulut dengan cara yang benar.

2. Macam – Macam Karies pada Anak

a. Jenis karies gigi sulung berdasarkan proses terbentuknya karies:

Proses karies dapat dengan cepat dari email terus ke dentin terus ke

pulpa (karies akut). Ada juga yang prosesnya lambat (karies kronis)

dan ada juga yang berhenti (karies terhenti = arrasted), dan juga

kadang – kadang setelah terhenti kemudian timbul lagi (karies

intermitten).

b. Jenis karies gigi sulung berdasarkan penyebarannya di seluruh gigi

dalam mulut. Klasifikasi karies gigi sulung:

Kelas 1 : ada karies di gigi molar sulung

Kelas 2 : ada karies di gigi insisivus dan gigi kaninus atas

Kelas 3 : ada karies di gigi insisivus, gigi kaninus atas dan di gigi

molar

Kelas 4 : ada karies di gigi insisivus dan gigi kaninus bawah tanpa

atau dengan karies di gigi yang lain.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Kariesrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1933/6/6. BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Karies Karies gigi atau gigi

9

c. Jenis karies gigi sulung berdasarkan lokasi kariesnya:

Berdasarkan lokasi karies dapat dengan mudah diketahui berapa

permukaan yang terkena (satu atau lebih permukaan), juga dapat

diketahui di mana letak kariesnya (bukal, oklusal, atau permukaan

lain). Luas dan letak permukaan gigi yang karies menentukan jenis

perawatan, antara lain menentukan jenis restorasi yang akan dipilih

sesuai dengan kariesnya.

d. Jenis karies gigi sulung berdasarkan kedalaman karies:

Pada anak – anak diagnosis gigi dapat dilakukan berdasarkan

penyakit kariesnya (berdasarkan dalamnya kerusakan yang terjadi).

Kedalaman karies yang terjadi dapat hanya pada email, mencapai

dentin, mencapai pulpa, atau karies sudah mengenai akar.

e. Jenis karies berdasarkan keganasan dan perluasannya:

Ada tiga macam karies menurut keganasan dan perluasannya yaitu

karies biasa, karies botol, dan karies rampan. (Harun Achmad, 2015)

3. Pengertian Rampan Karies

Karies rampan adalah karies yang terjadi sangat cepat, mengenai

beberapa gigi serta sering menimbulkan rasa sakit sehingga anak rewel.

Karies ini sering ditemukan pada anak usia dibawah 5 tahun dengan

penyebaran yang tertinggi pada anak usia tiga tahun. Karies rampan

sering menimbulkan masalah dan yang paling sering dialami oleh anak

yaitu adanya rasa sakit. Adanya rasa sakit mengakibatkan anak sering

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Kariesrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1933/6/6. BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Karies Karies gigi atau gigi

10

kali menangis atau rewel yang tidak menentu waktunya. Apabila terjadi

demikian perlu segera melakukan pemeriksaan gigi dan mulutnya.

(Heriandi Sutadi, 2002)

Karakteristik karies rampan adalah terkenanya permukaan proksimal

gigi insisvus bawah dan yang berkembang hingga mengenai daerah

servikal. Proses karies rampan adalah sama dengan proses karies biasa,

hanya terjadinya lebih cepat. Banyak ahli menghubungkan karies rampan

ini dengan kondisi anak sendiri, yaitu email gigi sulung lebih tipis,

strukturnya yang kurang solid, morfologi gigi yang lebih tidak beraturan,

dan kontak antar gigi yang merupakan kontak bidang yang lebih luas.

Keadaan saliva juga dihubungkan dengan karies rampan. Selain itu anak

lebih sering makan makanan serta minuman yang bersifat kariogenik,

yang akan mempermudah terjadinya karies rampan. (Harun Achmad,

2015)

4. Tahap Perkembangan Rampan Karies

Karies pada anak balita / ECC (Early Childhood Caries) adalah

istilah yang digunakan untuk menggambarkan karies gigi yang terlihat

pada gigi susu anak – anak. Umumnya karies pada balita berhubungan

dengan prevalensi konsumsi minuman yang mengandung gula atau

penggunaan dot. (Harun Achmad, 2015)

Berdasarkan perkembangannya, ECC dibagi menjadi 4 stadium yaitu :

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Kariesrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1933/6/6. BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Karies Karies gigi atau gigi

11

a. Stadium Inisial

Stadium inisial dikarakteristikkan dengan adanya lesi

demineralisasi yang opak seperti kapur pada permukaan gigi

insisivus sulung maksila ketika anak berusia 10 – 20 bulan atau

kadang lebih muda. Pada stadium ini, lesi bersifat reversibel tetapi

sering terabaikan oleh orang tua maupun dokter gigi saat memeriksa

rongga mulut anak. Garis putih yang khas dapat dilihat pada bagian

servikal permukaan labial dan palatal gigi insisivus maksila, dapat

didiagnosa setelah gigi yang terlibat dikeringkan.

Gambar 1. ECC Stadium inisial

Sumber: repository.usu.ac.id

b. Stadium Kedua

Stadium kedua berlangsung ketika anak berusia antara 16 – 24

bulan. Bagian dentin ikut terlibat ketika lesi putih pada gigi insisivus

berkembang dengan cepat. Pada stadium ini, anak mulai mengeluh

terjadinya hipersensitifitas terhadap rasa dingin. Dentin terekspos

dan berwarna kuning serta konsistensinya lunak. Orang tua

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Kariesrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1933/6/6. BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Karies Karies gigi atau gigi

12

terkadang sadar akan perubahan warna gigi anak dan menjadi

perhatian. Pada gigi molar sulung maksila terlihat lesi inisial pada

bagian servikal, proksimal dan oklusal.

Gambar 2. Karies Labial (stadium 1 dan 2)

Sumber: repository.usu.ac.id

c. Stadium Ketiga

Stadium ketiga mulai berlangsung ketika anak berusia antara

20 – 36 bulan, dengan gambaran yang khas yaitu lesi yang besar dan

dalam pada gigi insisivus maksila serta terjadi iritasi pulpa. Anak

mengeluh sakit ketika mengunyah atau saat menyikat gigi. Anak

juga mengeluh rasa sakit spontan pada malam hari. Saat tahap ini

terjadi, pada gigi molar sulung maksila berlangsung ECC stadium 2

dan pada gigi molar sulung mandibula dan kaninus maksila

berlangsung ECC stadium 1.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Kariesrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1933/6/6. BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Karies Karies gigi atau gigi

13

Gambar 3. ECC Stadium 3

Sumber: ejournal.unsrat.ac.id

d. Stadium Keempat

Stadium keempat mulai berlangsung ketika anak berusia antara

30 – 48 bulan. Gambaran karakteristik pada stadium ini yaitu adanya

fraktur koronal gigi anterior maksila sebagai akibat destruksi

amelodentinal. Pada stadium ini, gigi sulung anterior maksila

biasanya nekrosis dan gigi molar sulung maksila berlangsung ECC

stadium 3. Gigi molar dua dan kaninus maksila serta molar satu

mandibula berlangsung ECC stadium 2. Beberapa anak menderita

tetapi tidak dapat mengekspresikan keluhan sakit gigi mereka.

Mereka mengalami gangguan tidur dan menolak untuk makan.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Kariesrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1933/6/6. BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Karies Karies gigi atau gigi

14

Gambar 4. ECC Stadium 4

Sumber: saveig.org

5. Faktor - Faktor Penyebab Rampan Karies

Terdapat berbagai faktor penyebab karies rampan, tetapi faktor

utama ialah sering mengonsumsi makanan dan minuman kariogenik

dengan kandungan sukrosa sangat tinggi. Bakteri tertentu dapat

meraragikan sukrosa dan membentuk asam sehingga pH plak akan

menurun sampai di bawah 5 dalam tempo 1-3 menit. Penurunan pH yang

berulang-ulang dalam waktu tertentu akan mengakibatkan demineralisasi

permukaan gigi yang rentan dan proses karies rampan dimulai.

Karies merupakan suatu penyakit multifaktorial karena mencakup

empat faktor yang memengaruhi, yaitu: faktor gigi, mikroorganisme

(bakteri), substrat, dan waktu. Umumnya karies rampan terjadi karena

dipengaruhi oleh keempat faktor penyebab karies yang utama, namun

terdapat juga beberapa faktor penunjang karies rampan, yaitu: kebersihan

mulut, faktor psikologis, faktor sistemik, dan faktor herediter.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Kariesrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1933/6/6. BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Karies Karies gigi atau gigi

15

Karies rampan sering menimbulkan masalah dan yang tersering

dialami oleh anak yaitu adanya rasa nyeri. Kesulitan makan dapat

menyebabkan asupan nutrisi yang kurang. Adanya kavitas akibatnya

terjadinya karies merupakan tempat tumbuh suburnya bakteri. Berbagai

macam bakteri akan berkumpul sehingga merupakan fokus infeksi untuk

bagian tubuh lainya. Selain itu, akibat karies rampan mulut berbau tidak

enak karena adanya plak dan debris makanan yang ditumbuhi bakteri.

6. Pencegahan Rampan Karies

Tindakan pencegahan dan perawatan karies rampan dilakukan untuk

mencegah terinfeksinya gigi anak dari bakteri kariostat pada saat anak

mengonsumsi makanan kariogenik yang tinggi kandungan sukrosan.

Menurut Rohaeni, pencegahan karies rampan dilakukan bila gigi susu

anak telah erupsi agar diperoleh suatu kesehatan gigi dan mulut yang

optimal dengan cara memerhatikan diet makanan anak yaitu mengurangi

konsumsi makanan kariogenik yang merupakan penyebab utama

terjadinya karies rampan.

a. Pencegahan karies rampan menurut Syaifudin:

1) Setelah makan, bersihkan gusi anak dengan kain atau lap bersih.

Bersihkan atau sikat gigi anak jika giginya sudah erupsi.

Bersihkan dan pijat gusi pada area yang ompong dan mulai

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Kariesrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1933/6/6. BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Karies Karies gigi atau gigi

16

flossing semua gigi anak yang telah erupsi, biasanya pada usia 2

- 2,5 tahun.

2) Jangan membiarkan anak tertidur dengan minum melalui botol

yang berisi susu formula atau jus buah atau larutan yang manis.

3) Jika anak membutuhkan dot untuk pemberian makan yang

regular pada malam hari atau hingga tertidur, berilah anak dot

bersih yang direkomendasikan oleh dokter gigi atau dokter anak.

4) Jika air yang diberikan kepada anak tidak mengandung fluoride,

tanyakan dokter gigi apa yang sebaiknya diberikan pada anak.

5) Mulai berkunjung ke dokter gigi sejak tahun pertama kelahiran

secara teratur. Jika anak mempunyai masalah dengan giginya,

segera periksakan ke dokter gigi.

b. Pencegahan karies menurut Rohaeni :

1) Pemilihan diet

Diet adalah makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari

oleh individu. Diet merupakan salah satu faktor utama permulaan

perkembangan karies sehingga pemilihan diet penting untuk

diperhatikan. Orang tua terutama ibu harus mencatat kuantitas

dan kualitas makanan dan minuman yang dikonsumsi anak

sewaktu dan diantara jam makan. Diet vitamin dalam bentuk

suplemen dan obat mulut juga harus dicatat. Orang tua

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Kariesrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1933/6/6. BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Karies Karies gigi atau gigi

17

dianjurkan untuk mengurangi frekuensi gula bagi anak – anak

terutama diantara jam makan.

2) Instruksi kebersihan mulut

Perawatan gigi anak sejak dini sangat penting untuk menghindari

proses kerusakan gigi, seperti karies rampan. Salah satu upaya

dapat dilakukan agar dapat menghindari terjadinya karies rampan

yaitu menjaga kebersihan mulut. Cara paling mudah dan umum

dilakukan ialah dengan menyikat gigi secara teratur dan benar

hal tersebut merupakan usulan yang dapat dilakukan secara

pribadi.

3) Perawatan dengan fluor

Fluor diperoleh dari alam atau dari bentuk sediaan. Sumber fluor

alami yaitu air sumur, air kali, garam, ikan, dll. Dalam bidang

kedokteran gigi, penggunaan fluor untuk pencegahan karies yaitu

penggunaan secara lokal dan sistemik. Fluor masuk secara oral

sehingga mempunyai efek topikal pada gigi. Penggunaan fluor

secara sistemik yaitu untuk mencapai permukaan email melalui

proses pencernaan. Cara ini berefek sejak saat sebelum erupsi

dan sesudah erupsi. Penggunaannya melalui air minum (PAM),

tablet, dan obat tetes.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Kariesrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1933/6/6. BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Karies Karies gigi atau gigi

18

7. Perawatan Rampan Karies

Tindakan yang dilakukan pada kunjungan pertama ialah

menghilangkan rasa nyeri yang dapat dilakukan penumpatan sementara

dengan obat – obatan yang diberikan pada kavitas. Pemberian obat dapat

dilakukan secara lokal maupun oral. Pemberian obat secara lokal

dilakukan langsung dengan zinc oxide eugenol, sedangkan pemberian

secara oral yaitu obat – obatan sedativ dan analgesik. Obat ini diberikan

terutama pada nyeri yang telah lanjut, dan bermanfaat untuk mencegah

pertumbuhan bakteri penyebab karies. Bila rasa nyeri telah hilang, maka

perawatan dapat dilanjutkan.

Dalam pengendalian karies, perawatan karies rampan harus

dilakukan secara sistematis dan komprehensif serta sesuai dengan prinsip

pencegahan dan perawatan secara menyeluruh. Hal selanjutnya yang

dilakukan dalam perawatan ialah mengurangi aktivitas bakteri untuk

menghentikan karies, dan mencegah penjalaran yang cepat ke arah pulpa

untuk mengurangi perkembangbiakan bakteri serta adanya bau mulut.

Juga perlu dilakukan oral profilaksis dengan cara menyikat gigi secara

benar dan teratur.

Dalam melakukan perawatan perlu diperhatikan penanggulangan

tingkah laku anak yang memang memerlukan keahlian tersendiri. Pada

prinsipnya penanggulangan tingkah laku dapat dilakukan dengan

melakukan pendekatan yang bersahabat sehingga tidak terkesan bahwa

dokter gigi itu akan menyakiti. Dalam melakukan perawatan khusus pada

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Kariesrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1933/6/6. BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Karies Karies gigi atau gigi

19

penderita karies rampan yang umumnya masih sangat muda, harus

dihindarkan kesan nyeri. Bila melakukan perawatan pilih pertama yang

tidak menyakitkan atau bahkan yang dapat menyenangkan hati anak.

Perawatan harus sesingkat mungkin agar anak tidak bosan. Selain itu

pula perlu dipersiapkan teknik atau cara untuk meningkatkan motivasi

anak selama perawatan. (Ni Wayan Mariati, 2015)

B. Tahap Perkembangan Gigi Anak

Umumnya bayi mulai tumbuh giginya ketika berumur 6 bulan. Tetapi ada

kalanya ada yang tumbuh erupsi pada usia 9 bulan. Gigi yang pertama kali

tumbuh adalah dua gigi seri pertama bawah kemudian disusul dua gigi seri

atas. Setelah itu dua gigi seri sampingnya atas dan bawah. Gigi geraham

pertama lebih dulu tumbuhnya daripada gigi taring.

Gigi rahang atas:

- Gigi seri pertama tumbuh umur 7 – 8 bulan

- Gigi seri kedua tumbuh umur 8 – 9 bulan

- Gigi taring tumbuh umur 16 – 18 bulan

- Gigi geraham pertama tumbuh umur 12 – 14 bulan

- Gigi geraham kedua tumbuh umur 20 – 30 bulan

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Kariesrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1933/6/6. BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Karies Karies gigi atau gigi

20

Gigi rahang bawah :

- Gigi seri pertama tumbuh umur 6 – 7 bulan

- Gigi seri kedua tumbuh umur 8 – 9 bulan

- Gigi taring tumbuh umur 14 – 16 bulan

- Gigi geraham pertama tumbuh umur 12 – 14 bulan

- Gigi geraham kedua tumbuh umur 20 – 30 bulan

Pada umur 2½ - 3 tahun maka lengkaplah gigi sulung itu sebanyak 20

buah. Dengan demikian sejak umur ini anak tersebut sudah siap mengunyah

makanan dengan sempurna. Jadi munculnya gigi didalam mulut itu tidak

beraturan, tetapi berselang – seling sesuai dengan fungsi dari gigi itu sendiri

terhadap pencernaan dalam pengunyahan sesuai dengan usia bayi atau anak

terhadap kemampuan seluruh alat pencernaan terhadap sifat kekerasan bahan

makanan yang dimakan. Gigi sulung tersebut akan bertahan sampai umur 6

tahun. Sesuai dengan kemampuan alat pencernaan dan makanan anak yang

makin meningkat maka sejak umur 6 tahun mulai terjadi pergantian –

pergantian gigi dari gigi sulung ke gigi dewasa. (Ircham dan Asmar, 2005)

C. Penilaian Rampan Karies

Menurut Broderick et. al, (2009), mengategorikan rampan karies dalam

4 kelompok, yaitu:

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Kariesrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1933/6/6. BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Karies Karies gigi atau gigi

21

a. Tipe I (Minimal)

Minimal Karies terdapat pada dua permukaan gigi anterior rahang

atas dan tidak terdapat pada permukaan gigi posterior.

b. Tipe II (Mild)

Mild Karies terdapat pada lebih dari dua permukaan gigi rahang atas

anterior dan karies tidak ditemukan pada gigi posterior.

c. Tipe III (Moderate)

Moderate pada dua atau lebih permukaan gigi anterior rahang atas

menderita karies dan ditemukan satu atau lebih gigi posterior

menderita karies.

d. Tipe IV (Severe)

Severe pada dua atau lebih permukaan gigi anterior rahang atas

menderita karies, ditemukan satu atau lebih gigi dengan pulpa

terbuka, dan karies telah terlihat pada gigi anterior rahang bawah.

Cara melakukan pemeriksaan rampan karies yaitu anak diperiksa

semua giginya dan dilihat tipe rampan karies berapakah anak tersebut, jika

semua anak sudah di periksa maka hasil dikelompokkan dengan tipe I

sampai IV kemudian dipersentasekan dan kemudian dapat diketahui

hasilnya.

D. Balita

Adapun pengertian balita yaitu Bawah Lima Tahun atau sering

disingkat sebagai Balita merupakan periode usia manusia setelah bayi dengan

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Kariesrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1933/6/6. BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Karies Karies gigi atau gigi

22

rentang usia dimulai dari dua sampai dengan lima tahun atau biasa digunakan

perhitungan bulan yaitu usia 24 – 60 bulan. Periode usia ini disebut juga

sebagai usia prasekolah. Pertambahan berat badan menurun, terutama diawal

balita. Hal ini terjadi karena balita menggunakan banyak energi untuk

bergerak. (Wikipedia 2016)

Balita adalah kelompok anak yang berumur di bawah 5 tahun.

Kelompok anak ini menjadi istimewa karena menuntut curahan perhatian

yang intensif untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangannya.

Lima tahun pertama dari kehidupan seorang manusia adalah fondasi bagi

seluruh kehidupannya di dunia. Sumber daya manusia yang berkualitas, baik

fisik, psikis maupun intelegensinya, berawal dari balita yang sehat. (Wita

Lestari, 1996)

1. Masa perkembangan fisik balita

a. Tinggi: Pertambahan tinggi badan setiap tahunnya rata-rata tiga inci.

Pada usia enam tahun tinggi anak rata-rata 118 cm.

b. Berat: Pertambahan berat badan setiap tahunnya rata-rata 1,3 kg

sampai 2,2 kg. Pada usia enam tahun kurang lebih tujuh kali berat

pada waktu lahir. Anak perempuan rata-rata 22 kg dan laki-laki 22,2

kg.

c. Perbandingan tubuh: Penampilan bayi tidak tampak lagi. Wajah tetap

kecil tetapi dagu tampak jelas dan leher lebih memanjang. Gumpalan

tubuh berkurang dan tubuh cenderung berbentuk kerucut, dengan

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Kariesrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1933/6/6. BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Karies Karies gigi atau gigi

23

perut yang rata, dan dada yang lebih bidang, bahu lebih luas dan

persegi, lengan dan kaki lebih panjang dan lurus, tangan dan kaki

lebih besar.

d. Postur tubuh: Perbedaan dalam tubuh pertama kali tampak jelas pada

awal masa kanak-kanak, ada yang postur tubuhnya gemuk lembek

(endomorfik), ada yang kuat berotot (mesomorfik), ada yang relatif

kurus (ektomorfik)

e. Tulang dan otot: Tingkat pergeseran otot bervariasi pada bagian

tubuh mengikuti hukum perkembangan arah. Otot menjadi lebih

besar, berat dan kuat, sehingga anak tampak lebih kurus meskipun

beratnya bertambah

f. Lemak: Anak yang cenderung bertubuh endomorfik lebih banyak

jaringan lemaknya dari pada jaringan ototnya sedangkan mesomorfik

sebaliknya dan yang bertubuh ektomorfik mempunyai otot yang kecil

dan sedikit jaringan lemak

g. Gigi: Selama empat sampai enam bulan pertama dari awal masa

kanak-kanak, empat gigi bayi terakhir geraham belakang muncul.

Selama setengah tahun terakhir gigi bayi mulai tanggal digantikan

oleh gigi tetap. Yang pertama lepas adalah gigi bayi yang pertama

kali tumbuh yaitu gigi seri tengah. Bila masa anak – anak berakhir,

pada umumnya bayi memiliki satu atau dua gigi tetap di depan dan

beberapa celah di mana gigi tetap akan muncul.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Kariesrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1933/6/6. BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Karies Karies gigi atau gigi

24

2. Masa perkembangan kognitif balita

a. Anak 1 tahun

Pada usia ini anak mulai dapat menarik kesimpulan dan membuat

asosiasi untuk menemukan solusi atas berbagai masalah yang

dihadapi. Pada usia ini Perilaku meniru biasanya mendominasi proses

belajar. Anak tidak lagi memegang barang – barang di sekitarnya

secara acak, seperti yang dilakukannya di tahun pertama. Misalnya

menggunakan sisir untuk rambutnya, mengoceh lewat telepon dan

memutar kemudi mobil mainan.

b. Anak 2 tahun

Pada usia ini, anak mampu mengenali bayangannya sendiri di cermin,

mengatakan nama sendiri atau nama panggilan lain yang sering

disebut. Anak akan mulai menyortir objek dan membedakannya

menjadi beberapa kelompok, misalnya mobil dan hewan. Dan dapat

mengomunikasikan apa yang mereka lakukan dengan menggunakan

kata – kata dasar dan suka meniru tindakan orang dewasa.

c. Anak 3 tahun

Anak berumur 3 tahun mulai memahami konsep waktu dan mampu

membedakan antara sekarang, segera dan nanti. Anak mulai

mengurutkan objek berdasarkan satu ciri seperti bentuk, ukuran atau

warna. Anak bisa menunjukkan dengan jari – jari saat ditanya

mengenai umurnya. Pada usia ini anak sudah memiliki konsentrasi

yang lebih baik, meski terkadang masih dapat mudah terganggu.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Kariesrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1933/6/6. BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Karies Karies gigi atau gigi

25

d. Anak 4 tahun

Pada usia ini, keterampilan memecahkan masalah menjadi lebih

efektif. Misalnya mulai dapat melakukan hipotesis, menguji,

menganalisis dan mengevaluasi setiap tugas yang ada. Anak akan

mulai merencanakan dan berpikir ke depan, juga melakukan sesuatu

untuk tujuan tertentu. Keterampilan komunikasinya juga meningkat,

karena sekarang dapat mengingat lebih banyak kata yang mampu

untuk mengomunikasikan perasaan dan emosi. Dan sekarang bisa

megikuti aktivitas dengan peraturan, misalnya permainan kartu dan

permainan sederhana lain yang memerlukan giliran, kesabaran dan

kerja sama.

e. Anak 5 tahun

Masa prasekolah adalah dimana anak mengalami pertumbuhan dan

perkembangan yang cepat, terutama pada kemampuan berpikirnya.

Anak yang penasaran dan ingin tahu lebih mampu melakukan

percakapan. Kosa katanya berkembang seiring dengan proses

berpikirnya. Serta anak tidak hanya bisa menjawab pertanyaan

sederhana dengan mudah dan logis, tapi juga bisa mengekspresikan

perasaan dengan lebih baik. Sebagian besar anak di usia ini

menikmati bernyanyi, berirama, dan menyusun kata – kata. Biasanya

si anak juga bisa menghitung 10 atau lebih objek, mengenali

setidaknya 4 warna dan 3 bentuk, mengenali huruf dan akan mencoba

menuliskan.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Kariesrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1933/6/6. BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Karies Karies gigi atau gigi

26

E. Kerangka Teori

Kerangka teori adalah gambaran atau batasan – batasan tentang teori –

teori yang akan dipakai sebagai landasan penelitian yang akan dilakukan

mengenai variabel – variabel permasalahan yang akan diteliti (Mardalis,

2004)

Sumber: (Harun Achmad, 2015), (Heriandi Sutadi, 2002), (Broderick et. al, 2009)

F. Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan suatu uraian dan visualisasi hubungan

atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara

variable yang satu dengan variable yang lain dari masalah yang akan

diteliti. (Notoatmodjo, 2010).

Karies Botol Karies Biasa Karies Rampan

Gambaran Rampan

Karies

Menggambarkan karies

pada gigi insisivus

balita yang mengenai

semua permukaan gigi.

Perkembangan Karies

Rampan

1. Tipe I

2. Tipe II

3. Tipe III

4. Tipe IV

Karies

Pada Anak

Balita

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Kariesrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1933/6/6. BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Karies Karies gigi atau gigi

27

Kerangka Konsep Penelitian

Keterangan:

: variabel tunggal: penderita rampan karies

G. Definisi Operasional

Tabel 2.1

Definisi Operasional

Variabel Definisi

Operasional

Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala

Ukur

Rampan

Karies

Merupakan

karies dengan

bentuk yang

khas pada

seluruh

permukaan gigi

pada anak

dibawah umur 5

tahun

Melalui

pemeriksa

an

langsung

terhadap

obyek

peneliti

pada saat

penelitian

Kaca

mulut,

sonde,

pinset,

excavator

(alat OD)

a.Tipe I

(Minimal)

Minimal Karies

terdapat pada dua

permukaan gigi

anterior rahang

atas dan tidak

terdapat pada

permukaan gigi

posterior.

Ordinal

Rampan Karies pada

Balita

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Kariesrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1933/6/6. BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Karies Karies gigi atau gigi

28

dilakukan b.Tipe II (Mild)

Mild Karies

terdapat pada

lebih dari dua

permukaan gigi

rahang atas

anterior dan

karies tidak

ditemukan pada

gigi posterior.

c.Tipe III

(Moderate)

Moderate pada

dua atau lebih

permukaan gigi

anterior rahang

atas menderita

karies dan

ditemukan satu

atau lebih gigi

posterior

menderita karies.

d.Tipe IV

(Severe)

Severe pada dua

atau lebih

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Kariesrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1933/6/6. BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Karies Karies gigi atau gigi

29

permukaan gigi

anterior rahang

atas menderita

karies, ditemukan

satu atau lebih

gigi dengan pulpa

terbuka, dan

karies telah

terlihat pada gigi

anterior rahang

bawah.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Kariesrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1933/6/6. BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karies 1. Pengertian Karies Karies gigi atau gigi

30