Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Komisaris Independen
Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak
terafiliasi dengan direksi, anggota dewan komisaris lainnya dan pemegang
saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya
yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen
atau bertindak semata-mata demi kepentingan perusahaan (Alijoyo dan
Zaini, 2004). Komisaris independen adalah komisaris yang bukan
merupakan anggota manajemen, pemegang saham mayoritas, pejabat atau
dengan cara lain yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan
pemegang saham mayoritas dari suatu perusahaan yang mengawasi
pengelolaan perusahaan (Surya dan Yustiavandana, 2008 dalam
Marisatusholekha dan Budiono, 2015). Pengendalian internal merupakan
suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris yang ditujukan untuk
memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian tujuan
pengendalian operasional yang efektif dan efisien, keandalan laporan
keuangan, dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku
(Zhou dan Chen, 2010) dalam Zulfikar dkk (2017).
Komisaris independen melakukan fungsi pengawasan agar dewan
komisaris lebih objektif dalam menjalankan tugasnya. Kualitas laba
dipengaruhi oleh adanya pengawasan dari dewan komisaris terhadap apa
PENGARUH KOMISARIS INDEPENDEN ...,BAHA WASI’UL HUDA,MANAJEMEN, UMP 2018.
9
yang dilakukan oleh pihak eksekutif atau direksi (Farida, 2012). Peran
dewan komisaris dalam menciptakan good corporate government di dalam
perusahaan diharapkan dapat ditingkatkan dengan adanya komisaris
independen (Rosdini, 2010 dalam Marisatusholekha dan Budiono, 2015).
Agency Theory merupakan suatu kondisi yang terjadi pada suatu
perusahaan dimana pihak manajemen sebagai pelaksana yang disebut lebih
jauh sebagai agen dan pemilik modal (owner) sebagai principal
membangun suatu kontrak kerjasama yang disebut “nexus of contract”,
kontrak kerjasama ini berisi kesepakatan-kesepakatan yang menjelaskan
bahwa pihak manajemen perusahaan harus bekerja secara maksimal
seperti profit yang tinggi kepada pemilik modal (owner). (Fahmi, 2014).
2. Struktur Modal
Struktur modal adalah merupakan perimbangan jumlah utang jangka
pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang, saham preferen dan
saham biasa (Sartono, 2016). Struktur modal merupakan proporsi utang
dan modal terhadap total modal perusahaan (Harmono, 2015). Sementara
itu struktur keuangan adalah perimbangan antara total utang dengan modal
sendiri (Sartono, 2016). Teori struktur modal memberikan artian sebagai
pengaruh perubahan struktur modal terhadap nilai perusahaan, saat
keputusan investasi dan kebijakan dividen dipegang secara konstan, dalam
kata lain bila perusahaan merubah sebagai modal sendiri dengan
menggunakan hutang atau sebaliknya apakah harga saham akan turut
berubah, namun jika dengan merubah struktur modalnya ternyata nilai
PENGARUH KOMISARIS INDEPENDEN ...,BAHA WASI’UL HUDA,MANAJEMEN, UMP 2018.
10
perushaan ikut berubah, maka akan didapatkan kesimpulan tentang
struktur modal yang terbaik. Di dalam pengambilan keputusan, perlu
dilakukan pertimbangna yang mendalam untuk dapat memutuskan sumber
dana mana yang akan digunakan dalam kegiatan operasional. Menurut
Hanafi (2015) teori mengenai struktur modal terdiri dari:
a) Hutang Hipotik (Mortgage)
Hutang hipotik adalah bentuk hutang jangka panjang yang
dijamin dengan aktiva tidak bergerak (tanah dan bangunan) kecuali
kapal dengan bunga, jangka waktu dan cara pembayaran tertentu.
b) Obligasi (Bond)
Obligasi adalah sertifikat yang menunjukkan pengakuan bahwa
perusahaan meminjam uang dan menyetujui untuk membayarnya kembali
dalam jangka waktu tertentu. Pelunasan atau pembayaran kembali
pinjaman obligasi dapat diambil dari penyusutan aktiva tetap yang
dibelanjai dengan pinjaman obligasi tersebut dan dari keuntungan.
c) Modal Sendiri (Shareholder Equity)
Modal sendiri adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan
dan yang tertanam dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu
lamanya. Modal sendiri berasal dari sumber intern maupun sumber
extern. Sumber intern didapat dari keuntungan yang dihasilkan
perusahaan, sedangkan sumber extern berasal dari modal yang berasal
dari pemilik perusahaan. Adapun rumus struktur modal menurut
Sutrisno (2009) adalah sebagai berikut:
PENGARUH KOMISARIS INDEPENDEN ...,BAHA WASI’UL HUDA,MANAJEMEN, UMP 2018.
11
Struktur Modal = Total Hutang : Modal Sendiri x 100%
Dari rumus diatas dapat disimpulkan bahwa struktur modal
merupakan bagian dari struktur keuangan yang merupakan
perimbangan antara total hutang dengan modal sendiri.
Struktur modal adalah merupakan perimbangan jumlah utang
jangka pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang, saham
preferen dan saham biasa (Sartono, 2016). Struktur modal merupakan
proporsi utang dan modal terhadap total modal perusahaan (Harmono,
2015). Sementara itu struktur keuangan adalah perimbangan antara total
utang dengan modal sendiri (Sartono, 2016). Teori struktur modal
memberikan artian sebagai pengaruh perubahan struktur modal
terhadap nilai perusahaan, saat keputusan investasi dan kebijakan
dividen dipegang secara konstan, dalam kata lain bila perusahaan
merubah sebagai modal sendiri dengan menggunakan hutang atau
sebaliknya apakah harga saham akan turut berubah, namun jika dengan
merubah struktur modalnya ternyata nilai perushaan ikut berubah, maka
akan didapatkan kesimpulan tentang struktur modal yang terbaik. Di
dalam pengambilan keputusan, perlu dilakukan pertimbangna yang
mendalam untuk dapat memutuskan sumber dana mana yang akan
digunakan dalam kegiatan operasional. Menurut Hanafi (2015) teori
mengenai struktur modal terdiri dari:
PENGARUH KOMISARIS INDEPENDEN ...,BAHA WASI’UL HUDA,MANAJEMEN, UMP 2018.
12
1) Teori Pendekatan Tradisional
Pendekatan tradisional berpendapat akan adanya struktur
modal yang optimal. Dengan kata lain struktur modal mempunyai
pengaruh terhadap nilai perusahaan. Struktur modal bisa diubah-
ubah agar bisa diperoleh nilai perusahaan yang optimal (Hanafi,
2015).
2) Teori Sinyal (Signalling Theory)
Teori signaling didasarkan pada ide bahwa manajer yang
memiliki informasi bagus tentang perusahaan berupaya
menyampaikan informasi tersebut kepada investor luar agar harga
saham perusahaan meningkat. Namun adanya masalah informasi
asimetri, menjadikan manajer tidak bisa hanya sekedar
mengumumkan informasi bagus tersebut, karena dimungkinkan
manajer perusahaan lain juga akan mengumumkan hal yang sama
sehingga membuat investor luar menjadi kurang percaya. Signalling
Theory dikembangkan oleh (Ross, 1977), menyatakan bahwa pihak
eksekutif perusahaan memiliki informasi lebih baik mengenai
perusahaannya akan terdorong untuk menyampaikan informasi
tersebut kepada calon investor agar harga saham perusahaannya
meningkat. Teori sinyal merupakan cara perusahaan untuk memberi
sinyal pada investor dalam menganalisa laporan keuangan (Hanafi,
2015).
PENGARUH KOMISARIS INDEPENDEN ...,BAHA WASI’UL HUDA,MANAJEMEN, UMP 2018.
13
3) Teori Pendekatan Modigliani dan Miller
Modigliani dan Miller mengembangkan model struktur modal
tanpa pajak dan dengan pajak. Nilai perusahaan dengan pajak lebih
tinggi dibandingkan dengan nilai perusahaan tanpa pajak. Selisih
tersebut diperoleh melalui penghematan pajak karena bunga bisa
dipakai untuk mengurangi pajak. Menurut model tersebut, tujuan
yang ingin dicapai adalah, tidak hanya minimalkan pajak
perusahaan, tetapi meminimalkan total pajak yang harus dibayarkan
(pajak perusahaan, pajak atas pemegang saham, dan pajak atas
pemegang saham). Dengan kata lain, pada kondisi tersebut, nilai
perusahaan dengan utang sama dengan nilai perusahaan tanpa utang.
Tidak ada penghematan pajak atas bunga utang (Hanafi, 2015).
4) Teori Pecking order
Menurut teori pecking order, manajer keuangan tidak
memperhitungkan tingkat utang yang optimal. Teori packing order
bisa menjelaskan kenapa perusahaan yang mempunyai tingkat
keuntungan yang tinggi justru mempunyai tingkat utang yang lebih
kecil. Tingkat utang yang kecil, tersebut tidak dikarenakan
perusahaan mempunyai target tingkat utang yang kecil, tetapi karena
mereka tidak membutuhkan dana eksternal. Tingkat keuntungan
yang tinggi menjadikan dana internal mereka cukup untuk
memenuhi kebutuhan investasi (Hanafi, 2015).
PENGARUH KOMISARIS INDEPENDEN ...,BAHA WASI’UL HUDA,MANAJEMEN, UMP 2018.
14
5) Teori Trade-off
Perusahaan dalam kenyataannya tidak bisa menggunakkan
utang sebanyak-banyaknya. Satu hal yang terpenting adalah dengan
semakin tingginya utang, akan semakin tinggi kemungkinan
kebangkrutan.biaya lain dari peningkatan utang adalah
meningkatnya biaya keagenan utang. Teori keagenan mengatakan
bahwa diperusahaan terjadi konflik antar pihak-pihak yang terlibat,
seperti pihak pemegang utang dengan pemegang saham. Jika utang
meningkat, maka konflik antara keduanya akan semakin meningkat,
karena potensi kerugian yang dialami oleh pemegang utang akan
semakin meningkat. Dalam situasi tersebut, pemegang utang akan
semakin meningkatkan pengawasan (monitoring) terhadap
perusahaan (Hanafi, 2015).
3. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan dilihat dari total asset yang dimiliki oleh
perusahaan yang dapat dipergunakan untuk kegiatan operasi perusahaan.
Jika perusahaan memiliki total asset yang besar, pihak manajemen lebih
leluasa dalam mempergunakan asset yang ada diperusahaan akan
meningkatkan nilai perusahaan (Dewi dan Wirajaya, 2014), sehingga
ukuran perusahaan dapat dihitung dengan log natural dari total aktiva.
Size = Ln of total asset
Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya perusahaan.
Perusahaan yang besar lebih diminati daripada perusahaan kecil. Sehingga
PENGARUH KOMISARIS INDEPENDEN ...,BAHA WASI’UL HUDA,MANAJEMEN, UMP 2018.
15
pertumbuhan perusahaan sangat mempengaruhi kualitas laba. Perusahaan
yang besar cenderung terdeversifikasi sehingga menurunkan risiko
kebangkrutan (Hanafi, 2015). Perusahaan yang sudah well-established
akan lebih mudah memperoleh modal di pasar modal dibanding dengan
perusahaan kecil. Karena kemudahan akses tersebut berarti perusahaan
besar memilki fleksibilitas yang lebih besar pula (Sartono, 2016). Pada
kenyataannya, bahwa suatu perusahaan yang besar dan mapan (stabil)
akan lebih mudah ke pasar modal. Kemudahan untuk ke pasar modal maka
berarti fleksibilitas bagi perusahaan besar lebih tinggi serta kemampuan
untuk mendapatkan dana dalam jangka pendek juga lebih besar daripada
perusahaan kecil (Sujarweni, 2015).
Menurut Sartono (2010), perusahaan besar yang sudah well
established akan lebih mudah memperoleh modal di pasar modal
dibanding dengan perusahaan kecil. Karena kemudahan akses tersebut
berarti perusahaan besar memiliki fleksibilitas yang lebih besar pula.
Sebuah perusahaan yang ukurannya besar dan sahamnya tersebar luas,
biasanya memiliki kekuatan tersendiri dalam menghadapi masalah bisnis
dan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba lebih tinggi karena
usaha atau bisnisnya didukung oleh aset yang besar sehingga kendala
perusahaan seperti peralatan yang memadai dan sebagainya dapat diatasi
(Sawir, 2003 dalam Afni dkk,2014).
Menurut Fahmi (2011) dalam Marisatusholekha dkk (2015), semakin
baik kualitas laporan keuangan yang disajikan maka akan semakin
PENGARUH KOMISARIS INDEPENDEN ...,BAHA WASI’UL HUDA,MANAJEMEN, UMP 2018.
16
meyakinkan pihak eksternal dalam melihat kinerja keuangan perusahaan
tersebut, yang otomatis tentunya pihak-pihak yang berhubungan dengan
perusahaan akan merasa puas dalam berbagai urusan dalam perusahaan.
Ukuran perusahaan merupakan skala yang digunakan unuk menentukan
besar atau kecilnya suatu perusahaan. secara umum, perusahaan besar akan
mengungkapkan informasi yang lebih banyak daripada perusahaan kecil.
Semakin besar ukuran perusahaan maka akan semakin besar kemungkinan
perusahaan tersebut untuk melaksanakan aktivitas tanggung jawab sosial
pada lingkungan. Dengan kata lain semakin besar aset suatu perusahaan
maka akan semakin besar tanggung jawab sosialnya, dan hal ini akan
dilaporkan dalam laporan tahunan, sehingga pengungkapannya juga
semakin luas (Setianto, 2013).
Perusahaan yang berada pada pertumbuhan penjualan yang tinggi
membutuhkan dukungan modal yang semakin besar, demikian juga
sebaliknya, pada perusahaan yang tingkat pertumbuhan penjualannya
rendah kebutuhan terhadap modal juga semakin kecil. Akan tetapi, jika
dana dari sumber intern sudah tidak mencukupi, maka tidak ada pilihan
lain bagi perusahaan untuk menggunakan dana yang berasal dari luar
perusahaan baik utang maupun dengan mengeluarkan saham baru.
Perusahaan yang besar cenderung memiliki sumber permodalan yang
lebih banyak dan memiliki kemungkinan untuk bangkrut yang lebih kecil,
sehingga lebih mampu untuk memenuhi kewajiban finansialnya. Dengan
kata lain, perusahaan besar cenderung memiliki utang atau menggunakan
dana eksternal dalam jumlah yang lebih besar.
PENGARUH KOMISARIS INDEPENDEN ...,BAHA WASI’UL HUDA,MANAJEMEN, UMP 2018.
17
Berdasarkan uraian tentang ukuran perusahaan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa ukuran perusahaan merupakan suatu indikator yang
dapat menunjukkan kondisi atau karakteristik perusahaan dimana terdapat
beberapa parameter yang dapat digunakan untuk menentukan ukuran
(besar kecilnya) perusahaan, seperti banyaknya jumlah karyawan yang
digunakan perusahaan untuk melakukan aktivitas operasi perusahaan, total
penjualan perusahaan yang dicapai oleh perusahaan dalam suatu periode,
jumlah aktiva yang dimiliki perusahaan dan jumlah saham yang beredar.
Beberapa parameter yang digunakan untuk mengukur besar atau
kecilnya perusahaan dapat dilihat dari jumlah karyawan, total penjualan
dalam satu periode, jumlah saham yang beredar dan total aktivanya.
4. Reputasi KAP
Kantor Akuntan Publik, yang selanjutnya disingkat KAP, adalah
badan usaha yang didirikan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan mendapatkan izin usaha berdasarkan Undang-Undang
Nomor 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik (PMK Nomor:
5/PMK.01/2016).
Auditor bertanggung jawab untuk menyediakan informasi yang
berkualitas tinggi yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan. KAP
bigfour cenderung akan menerbitkan opini audit going concern jika klien
terdapat masalah berkaitan going concern perusahaan (Junaidi dan
Hartono, 2010).
Menurut DeAngelo (1981) dalam Pratiwi (2013) secara teoritis telah
menganalis hubungan antara kualitas audit dan ukuran Kantor Akuntan
PENGARUH KOMISARIS INDEPENDEN ...,BAHA WASI’UL HUDA,MANAJEMEN, UMP 2018.
18
Publik (KAP). Dia beragumen bahwa auditor besar akan memiliki lebih
banyak klien dan fee total akan dialokasikan diantara para kliennya.
Auditor besar akan lebih indpeenden, dan karenanya, akan memberikan
kualitas yang lebih tinggi atas audit. Ukuran auditor berhubungan dengan
kualitas audit. Economic of scale KAP yang besar akan memberikan
insentif yang kuat untuk mematuhi aturan SEC sebagai cara
pengembangan dan pemasaran keahlian KAP tersebut (Dewayanto, 2011).
Kualitas auditor merupakan salah satu pertimbangan penting bagi
investor untuk menilai kewajaran suatu laporan keuangan Pradita, (2010)
dalam Aisyah dan Isgiyarta (2014). Kualitas auditor dipandang sebagai
kemampuan untuk mempertinggi kualitas suatu laporan keuangan bagi
perusahaan. Oleh karena itu, auditor yang berkualitas tinggi diharapkan
mampu meningkatkan kepercayaan investor.
Menurut Susanto (2012), Auditor yang berkualitas akan menambah
kredibilitas informasi laba yang disampaikan oleh perusahaan. Hal itu
akan menjadikan investor lebih percaya dan yakin akan informasi laba
yang dilaporkan perusahaan. Berikut KAP yang berafiliasi dengan big
Four antara lain: (Partiningsih, 2016)
a. KAP Osman Bing Satrio afiliasi dengan Deloitte Touche Tohmatsu
b. KAP Tanudiredja, Wibisana dan Rekan afiliasi dengan Pricewaterhouse
Coopers
c. KAP Purwantono, Suherman dan Surja afiliasi dengan Ernst and Young
d. KAP Siddharta dan Widjaja afiliasi dengan Klynveld Peat Marwick
Goerdeler
PENGARUH KOMISARIS INDEPENDEN ...,BAHA WASI’UL HUDA,MANAJEMEN, UMP 2018.
19
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan menganalisis pengaruh
komisaris independen, struktur modal, ukuran perusahaan, dan reputasi KAP
terhadap kualitas laba. Penelitian ini menghasilkan temuan adanya pengaruh
antara komisaris independen, struktur modal, ukuran perusahaan, dan reputasi
KAP terhadap kualitas laba.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti Judul Variabel Hasil
1 Marisatusholekha
dan Eddy
Budiono
Pengaruh Komisaris
Independen, Reputasi
KAP, Persistensi
Laba, dan Struktur
Modal Terhadap
Kualitas Laba (Studi
Pada Perusahaan
Telekomunikasi
Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia
Tahun 2009-2013)
Komisaris
Independen,
Reputasi KAP,
Persistensi
Laba, Struktur
Modal, Kualitas
Laba
Komisaris independen
dan reputasi KAP tidak
terdapat pengaruh yang
signifikan terhadap
kualitas laba.
Persistensi laba dan
struktur modal tidak
terdapat pengaruh
signifikan terhadap
kualitas laba.
2 Sri, M Pengaruh Persistensi
Laba, Alokasi Pajak
Antar Periode,
Ukuran Perusahaan,
Pertumbuhan Laba
dan Profitabilitas
Terhadap Kualitas
Laba (Studi Empiris
Pada Perusahaan
Manufaktur yang
Terdaftar di BEI
2010-2012)
Persistensi
Laba, Alokasi
Pajak Antar
Periode, Ukuran
Perusahaan,
Pertumbuhan
Laba,
Profitabilitas,
Kualitas Laba.
Persistensi laba dan
ukuran perusahaan
berbepangaruh
signifikan negatif
terhadap kualitas laba.
Alokasi pajak dan
pertumbuhan laba
berpengaruh signifikan
positif terhadap kualitas
laba. Profitabilitas tidak
berpengaruh terhadap
kualitas laba.
3 Dhian, E.I Pengaruh Struktur
Modal, Pertumbuhan
Laba, Ukuran
Perusahaan, Dan
Likuiditas Terhadap
Kualitas Laba. (Studi
Perusahaan
Struktur Modal,
Pertumbuhan
Laba, Ukuran
Perusahaan,
Likuiditas, dan
Kualitas Laba.
Struktur modal,
pertumbuhan laba,
ukuran perusahaan, dan
likuiditas berpengaruh
secara simultan
terhadap kualitas laba.
Pertumbuhan laba dan
PENGARUH KOMISARIS INDEPENDEN ...,BAHA WASI’UL HUDA,MANAJEMEN, UMP 2018.
20
No Nama Peneliti Judul Variabel Hasil
Manufaktur di BEI) likuiditas berpengaruh
negatif terhadap
kualitas laba.
4 Kadek, P.D, dan
Ida B.P.A
Pengaruh Struktur
Modal, Likuiditas,
Pertumbuhan Laba,
Dan Ukuran
Perusahaan Pada
Kualitas Laba.
Struktur Modal,
Likuiditas,
Pertumbuhan
Laba, Ukuran
Perusahaan, dan
Kualitas Laba.
Struktur Modal
memiliki arah yang
positif tetapi tidak
berpengaruh pada
kualitas laba. Likuiditas
dan pertumbuhan laba
memiliki arah yang
negatif tetapi tidak
berpengaruh pada
kualitas laba. Ukuran
perusahaan
berpengaruh positif
pada kualitas laba.
5 Iin M.E.R Pengaruh Struktural
Modal, Ukuran
Perusahaan, Asimetri
Informasi, Dan
Profitabilitas
Terhadap Kualitas
Laba.
Struktural
Modal, Ukuran
Perusahaan,
Asimetri
Informasi,
Profitabilitas,
dan Kualitas
Laba
Struktural modal,
ukuran perusahaan,
asimetri informasi,
profitabilitas
berpengaruh secara
simultan terhadap
kualitas laba.
6 Hassan Ghodrati,
Seyed Reza
Ghazi Fini and
Kashaninezhad
Abyaneh Mustafa
An investigation on
the effects of the
profit quality
structures on Iranian
Co. capital cost
Struktur
Kualitas
Keuntungan dan
Biaya Modal
Struktur kualitas
keuntungan
berpengaruh terhadap
Biaya Modal
C. Kerangka Pemikiran
Penelitian ini mengungkapkan beberapa faktor yang diduga
berpengaruh pada kualitas lab, antara lain: komisaris independen, struktur
modal, ukuran perusahaan dan reputasi KAP.
PENGARUH KOMISARIS INDEPENDEN ...,BAHA WASI’UL HUDA,MANAJEMEN, UMP 2018.
21
1. Pengaruh Komisaris Independen terhadap Kualitas Laba
Menurut Febiani (2012) menyimpulkan bahwa komisaris independen
berpengaruh signifikan terhadap koefisien ERC, dimana kemungkinan
dilakukannya kecurangan pelaporan keuangan akan menurun dengan
adanya proses pemantauan atas pelaporan keuangan sehingga membatasi
tingkat manajemen laba dalam perusahaan. Hal tersebut menunjukkan
bahwa adanya komisaris independen di dalam suatu perusahaan dapat
mempengaruhi kualitas laba perusahaan.
2. Pengaruh Struktur Modal terhadap Kualitas Laba
Menurut Sjahrial (2008) dalam Marisatusholekha dkk (2015),
struktur modal merupakan pertimbangan antara pengguna modal pinjaman
yang terdiri dari: utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang
jangka panjang dengan modal sendiri yang terdiri dari: saham preferen dan
saham biasa. Leverage merupakan alat untuk mengukur seberapa jauh
suatu perusahaan bergantung pada kreditor dalam membiasayi aset
perusahaan. Perusahaan yang mempunyai leverage yang tinggi berarti
sangat bergantung pada pinjaman luar untuk membiayai asetnya,
sedangkan perusahaan yang mempunya leverage yang rendah lebih
banyak membiayai asetnya dengan modal sendiri. Dengan demikian,
semakin tinggi leverage berarti semakin tinggi resiko karena ada
kemungkinan perusahaan tidak dapat melunasi kewajibannya baik berupa
pokok maupun bungannya (Novianti 2013).
PENGARUH KOMISARIS INDEPENDEN ...,BAHA WASI’UL HUDA,MANAJEMEN, UMP 2018.
22
3. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Kualitas Laba
Menurut Sartono (2010), perusahaan besar yang sudah well
established akan lebih mudah memperoleh modal di pasar modal
dibanding dengan perusahaan kecil. Karena kemudahan akses tersebut
berarti perusahaan besar memiliki fleksibilitas yang lebih besar pula.
Sebuah perusahaan yang ukurannya besar dan sahamnya tersebar luas,
biasanya memiliki kekuatan tersendiri dalam menghadapi masalah bisnis
dan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba lebih tinggi karena
usaha atau bisnisnya didukung oleh aset yang besar sehingga kendala
perusahaan seperti peralatan yang memadai dan sebagainya dapat diatasi
(Sawir, 2003 dalam Afni dkk, 2014).
4. Pengaruh Reputasi KAP terhadap Kualitas Laba
Menurut Susanto (2012), auditor yang berkualitas akan menambah
kredibilitas informasi laba yang disampaikan oleh perusahaan. Hal itu
akan menjadikan investor lebih percaya dan yakin akan informasi laba
yang dilaporkan perusahaan. Becker et al.(1998), Francis et al. (1999) dan
Reynol dan Francis (2000) (seperti dikutip oleh Herusetya, 2009) dalam
Marisatusholekha dkk (2015), menemukan bahwa, auditor yang bermutu
dapat mendeteksi manajemen laba, oleh karena pengetahuan superior yang
mereka miliki, dan kemampuan untuk mendeteksi manajemen laba dengan
tujuan untuk melindungi reputasi nama mereka. Hal tersebut menunjukkan
bahwa perusahaan yang menggunakan jasa kantor akuntan publik yang
memiliki reputasi (the big four) akan memiliki kualitas laba yang lebih
PENGARUH KOMISARIS INDEPENDEN ...,BAHA WASI’UL HUDA,MANAJEMEN, UMP 2018.
23
baik daripada perusahaan yang tidak menggunakan jasa kantor akuntan
publik non-big four.
Berdasarkan dari landasan teori dan penelitian yang telah
diungkapkan diatas, maka kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai
berikut :
Keterangan:
: Secara parsial
: Secara Simultan
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang
diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada
fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiyono,
Variabel Independen
Komisaris Independen (X1)
Reputasi KAP (X4)
Struktur Modal (X2)
Ukuran Perusahaan (X3)
Variabel Dependen
Kualitas Laba (Y)
H3+
H4+
H1+
H5+
H2+
PENGARUH KOMISARIS INDEPENDEN ...,BAHA WASI’UL HUDA,MANAJEMEN, UMP 2018.
24
2016). Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dibuatlah hipotesis sebagai
berikut:
H1 = Terdapat pengaruh positif Komisaris Independen, Struktur Modal,
Ukuran Perusahaan, Reputasi KAP secara simultan terhadap
Kualitas Laba.
H2 = Terdapat pengaruh positif Komisaris Independen terhadap
Kualitas Laba.
H3 = Terdapat pengaruh positif struktur modal terhadap Kualitas Laba.
H4 = Terdapat pengaruh positif ukuran perusahaan terhadap Kualitas
Laba.
H5 = Terdapat pengaruh positif reputasi KAP terhadap Kualitas Laba.
PENGARUH KOMISARIS INDEPENDEN ...,BAHA WASI’UL HUDA,MANAJEMEN, UMP 2018.