149
i HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, LEVERAGE DAN SPESIALISASI AUDITOR DENGAN KONSERVATISME AKUNTANSI (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Kristina Tri Lestari NIM : 122114033 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

  • Upload
    vutruc

  • View
    217

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

i

HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL,

LEVERAGE DAN SPESIALISASI AUDITOR

DENGAN KONSERVATISME AKUNTANSI

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2012-2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Kristina Tri Lestari

NIM : 122114033

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

iv

rry Maridjo, M.Si.

“Courage is not the absence of the fear but rather the judgement that

something is more important than fear. The brave may not live forever

but the cautions do not live at all.”

Meg Cabot – The Princess Diaries #1

Kupersembahkan untuk:

Bapak dan Ibu tersayang,

Kakak-Kakak dan keponakanku,

Serta teman-temanku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI-PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL,

LEVERAGE DAN SPESIALISASI AUDITOR

DENGAN KONSERVATISME AKUNTANSI

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2012-2014)

Dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 19 Juli 2016 adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini

tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan

cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau symbol yang

menunjukan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku

seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau

keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain

tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,

dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan

saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan

menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri,

berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh universtias batal saya terima.

Yogyakarta, 31 Agustus 2016

Yang membuat pernyataan,

Kristina Tri Lestari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Kristina Tri Lestari

Nomor Mahasiswa : 122114033

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL,

LEVERAGE DAN SPESIALISASI AUDITOR

DENGAN KONSERVATISME AKUNTANSI

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2012-2014)

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain

untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan

royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 31 Agustus 2016

Yang menyatakan,

Kristina Tri Lestari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melipahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi

ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak

terhingga kepada:

1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata

Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan

mengembangkan kepribadian kepada penulis.

2. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sanata Dharma.

3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA. selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Universitas Sanata Dharma.

4. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc., QIA selaku dosen pembimbing akademik

dan pembimbing yang sabar membimbing penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

viii

5. Nicko Kornelius Putra, M.Si. yang telah memberikan masukan-masukan yang

sangat bermanfaat dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu yang selalu sabar dan memberikan yang terbaik untuk saya.

7. Teman-teman dan semua pihak yang telah memberikan masukan dan berbagai

macam dukungan yang bermanfaat dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

pembaca.

Yogyakarta, 31 Agustus 2016

Kristina Tri Lestari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ................................. v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................. vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ..................................................................... vii

HALAMAN DAFTAR ISI .................................................................................... ix

HALAMAN DAFTAR TABEL ........................................................................... xii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ...................................................................... xiv

ABSTRAK ............................................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 6

D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 6

E. Sistematika Penulisan ...................................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................ 9

A. Landasan Teori ................................................................................ 9

1. Teori Agensi .............................................................................. 9

2. Konservatisme Akuntansi ....................................................... 10

3. Konservatisme Akuntansi di Indonesia ................................... 13

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Konservatisme Akuntansi ...................................................... 17

5. Dewan Komisaris dan Konservatisme Akuntansi ................... 23

6. Kepemilikan Institusional dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

x

Konservatisme Akuntansi ....................................................... 25

7. Leverage dan Konservatisme Akuntansi ................................. 25

8. Spesialisasi Auditor

dan Konservatisme Akuntansi ................................................. 26

B. Kerangka Konseptual .................................................................... 27

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 28

A. Jenis dan Desain Penelitian ........................................................... 28

B. Populasi Sasaran ............................................................................ 28

C. Teknik Pengambilan Data ............................................................. 29

D. Variabel Penelitian ........................................................................ 30

E. Teknik Analisis Data ..................................................................... 33

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................................ 39

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................... 41

A. Deskripsi dan Klasifikasi Data ...................................................... 41

1. Statistik Deskriptif dan Klasifikasi

Konservatisme Akuntansi ....................................................... 41

2. Statistik Deskriptif dan Klasifikasi

Dewan Komisaris .................................................................... 46

3. Statistik Deskriptif dan Klasifikasi

Kepemilikan Institusional ....................................................... 52

4. Statistik Deskriptif dan Klasifikasi

Leverage .................................................................................. 55

5. Statistik Deskriptif dan Klasifikasi

Spesialisasi Auditor ................................................................. 59

B. Hasil Penelitian ............................................................................. 61

1. Analisis Hubungan Dewan Komisaris dengan

Konservatisme Akuntansi ....................................................... 62

2. Analisis Hubungan Kepemilikan Institusional dengan

Konservatisme Akuntansi ....................................................... 64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

xi

3. Analisis Hubungan Leverage dengan

Konservatisme Akuntansi ....................................................... 66

4. Analisis Hubungan Spesialisais Auditor dengan

Konservatisme Akuntansi ....................................................... 69

C. Pembahasan ................................................................................... 71

1. Hubungan Dewan Komisaris Dengan

Konservatisme Akuntansi ....................................................... 71

2. Hubungan Kepemilikan Institusional

Dengan Konservatisme Akuntansi .......................................... 73

3. Hubungan Leverage Dengan

Konservatisme Akuntansi ....................................................... 74

4. Hubungan Spesialisasi Auditor Dengan

Konservatisme Akuntansi ....................................................... 76

BAB V PENUTUP ........................................................................................... 78

A. Kesimpulan .................................................................................... 78

B. Keterbatasan Penelitian ................................................................. 79

C. Saran .............................................................................................. 80

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 82

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... 86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Nilai Koefisien Korelasi dan Makna Hubungan .................................... 38

Tabel 4.1 Kriteria Pemilihan Populasi Sasaran ...................................................... 39

Tabel 4.1.1 Statistik Deskriptif Konservatisme Akuntansi .................................... 41

Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi ........................................ 42

Tabel 4.1.3 Statistik Deskriptif Konservatisme Akuntansi

(Tanpa Nilai Ekstrim).......................................................................... 44

Tabel 4.1.4 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi

(Tanpa Nilai Ekstrim).......................................................................... 44

Tabel 4.1.5 Klasifikasi Konservatisme Akuntansi ................................................. 45

Tabel 4.1.6 Klasifikasi Konservatisme Akuntansi

(Tanpa Nilai Ekstrim).......................................................................... 46

Tabel 4.2.1 Frekuensi Rapat Dewan Komisaris ..................................................... 46

Tabel 4.2.2 Klasifikasi Frekuensi Rapat Dewan Komisaris .................................. 48

Tabel 4.2.3 Frekuensi Rapat Dewan Komisaris

(Tanpa Nilai Ekstrim).......................................................................... 50

Tabel 4.2.4 Klasifikasi Frekuensi Rapat Dewan Komisaris

(Tanpa Nilai Ekstrim).......................................................................... 51

Tabel 4.3.1 Kepemilikan Institusional ................................................................... 52

Tabel 4.3.2 Klasifikasi Kepemilikan Institusional ................................................. 54

Tabel 4.4.1 Statistik Deskriptif Leverage .............................................................. 55

Tabel 4.4.2 Klasifikasi Leverage ........................................................................... 57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

xiii

Tabel 4.4.3 Statistik Deskriptif Leverage

(Tanpa Nilai Ekstrim).......................................................................... 57

Tabel 4.4.2 Klasifikasi Leverage

(Tanpa Nilai Ekstrim).......................................................................... 58

Tabel 4.5.1 Daftar KAP dengan Market Share Terbesar ....................................... 60

Tabel 4.5.2 Daftar KAP dengan Market Share Terkecil ........................................ 60

Tabel 4.6.1 Crosstab Dewan Komisaris

dengan Konservatisme Akuntansi ....................................................... 62

Tabel 4.6.2 Korelasi Dewan Komisaris

dengan Konservatisme Akuntansi ....................................................... 63

Tabel 4.7.1 Crosstab Kepemilikan Institusional

dengan Konservatisme Akuntansi ....................................................... 64

Tabel 4.7.2 Korelasi Kepemilikan Institusional

dengan Konservatisme Akuntansi ....................................................... 66

Tabel 4.8.1 Crosstab Leverage

dengan Konservatisme Akuntansi ....................................................... 66

Tabel 4.8.2 Korelasi Leverage

dengan Konservatisme Akuntansi ....................................................... 68

Tabel 4.9.1 Crosstab Spesialisasi Industri Auditor

dengan Konservatisme Akuntansi ....................................................... 69

Tabel 4.9.2 Hubungan Spesialisasi Industri Auditor

dengan Konservatisme Akuntansi ....................................................... 71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ......................................................................... 27

Gambar 4.1.1 Histogram Konservatisme Akuntansi.............................................. 42

Gambar 4.2.1 Histogram Frekuensi Rapat Dewan Komisaris ............................... 48

Gambar 4.3.1 Histogram Kepemilikan Institusional.............................................. 53

Gambar 4.4.1 Histogram Leverage ........................................................................ 56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

xv

ABSTRAK

HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL,

LEVERAGE DAN SPESIALISASI AUDITOR

DENGAN KONSERVATISME AKUNTANSI

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2012-2014)

Kristina Tri Lestari

NIM : 122114033

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2016

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara dewan

komisaris, kepemilikan institusional, leverage dan spesialisasi industri auditor dengan

konservatisme akuntansi. Ada banyak faktor yang mempengaruhi konservatisme,

namun hasil penelitian yang telah dilakukan masih tidak konsisten.

Jenis penelitian ini adalah penelitian empiris. Data diperoleh dari Bursa Efek

Indonesia dan laporan tahunan perusahaan. Teknik analisa data yang digunakan

adalah statistik deskriptif menggunakan tabulasi silang (crosstab) dan melihat nilai

gamma (γ) dan Eta.

Hasil penelitian ini menunjukkan: (i) terdapat hubungan negatif yang sangat

lemah antara dewan komisaris dengan konservatisme akuntansi (γ= -0,056); (ii)

terapat hubungan negatif yang sangat lemah antara leverage dengan konservatisme

akuntansi dan hubungan positif yang sangat lemah antara leverage dengan

konservatisme akuntansi (γ= 0,177). Hasil penelitian ini juga menunjukkan adanya

hubungan positif yang lemah antara kepemilikan institusional dan spesialisasi auditor

dengan konservatisme akuntansi (γ= 0,233 dan Eta = 0,240).

Kata kunci: konservatisme, dewan komisaris, kepemilikan institusional,

leverage, spesialisasi industri auditor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

xvi

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN BOARD OF COMMISSIONER,

INSTITUTIONAL OWNERSHIP, LEVERAGE AND

AUDITOR’S SPECIALIZATION WITH ACCOUNTING CONSERVATISM

(Empirical Study of Manufacturing Companies in Indonesia Stock Exchange

Market for the year 2012-2014)

Kristina Tri Lestari

NIM : 122114033

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2016

The purpose of this study is to find out whether there are relationship between

the board of commissioners, institutional ownership, leverage and auditor’s industry

specialization with accounting conservatism. There are many factors that affect

conservatism, but the results from previous studies are inconsistent.

This type of research is empirical study. Data was obtained from the Indonesian

Stock Exchange and the company's annual report. Data analysis technique that used is

descriptive statistics using cross tabulation (crosstab) and gamma (γ) or Eta

correlation analysis.

The results showed: (i) a very weak negative relationship between

commissioners and accounting conservatism (γ= -0.086); (ii) a very weak positive

relationship between leverage and accounting conservatism (γ= 0.177). Furthermore

the result showed a weak positif relationship between institutional ownership and

auditor’s industy specialization with accounting conservatism (γ= 0.233 and Eta=

0.240).

Keywords: conservatism, board of commissioners, institutional ownership, leverage,

auditor’s industry specialization.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajer dan stakeholder menggunakan laporan keuangan yang sama

untuk mengambil keputusan namun untuk kepentingan yang berbeda. Perbedaan

kepentingan ini memungkinkan terjadinya ketidakseimbangan informasi yang

diterima antara agent dan principal mengingat laporan keuangan tersebut dibuat

oleh manajer perusahaan. Hal ini memungkinkan manajer memiliki kendali penuh

atas laporan keuangan sehingga manajer bisa saja menyembunyikan beberapa

informasi yang seharusnya dipublikasikan. Salah satu cara untuk meminimalisir

terjadinya ketidakseimbangan informasi tersebut adalah dengan menerapkan

prinsip konservatisme.

Menurut Basu (1997), konservatisme merupakan sebuah tendensi yang

dimiliki akuntan dengan mensyaratkan tingkat verifikasi yang lebih tinggi dalam

mengakui laba dari pada mengakui kerugian. Akibatnya, laba yang ada dalam

laporan keuangan cenderung understated atau terlalu rendah dalam periode

sekarang dan overstated terhadap laba pada periode-periode berikutnya.

Godfrey, et al. (2010) yang menyebutkan, konservatisme berarti

mengakui biaya secepat mungkin sementara revenue tidak diakui sampai ada

kemungkinan besar akan diterima. Dengan kata lain, ada potensi biaya atau

revenue akan diakui dengan cepat atau ditunda. Ini berarti dengan menerapkan

konservatisme akuntansi maka manajer akan semakin berhati-hati dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

2

mengakui laba sehingga laporan keuangan bisa terhindar dari ketidakpastian. Di

sisi lain, ada pihak yang menganggap konservatisme dapat mengurangi tingkat

relevansi dan keandalan dari laporan keuangan karena tidak semua informasi

diungkapkan dalam laporan keuangan tersebut. Menurut Wild (2010),

konservatisme terkait dengan melaporkan pandangan yang paling tidak optimis

saat menghadapi ketidakpastian pengukuran. Hal yang paling sering terjadi

sehubungan dengan konsep ini adalah keuntungan tidak diakui sampai benar-

benar terjadi (misalnya apresiasi nilai tanah). Ini berarti konservatisme dapat

mengurangi tingkat relevansi dan keandalan dari laporan keuangan karena tidak

semua informasi diungkapkan dalam laporan keuangan tersebut.

Konservatisme sampai saat ini masih menjadi prinsip yang diperdebatkan

dalam dunia akuntansi. Dalam International Financial Reporting Standards

(IFRS) konservatisme sudah tidak diperbolehkan lagi untuk digunakan karena

tidak sesuai dengan karakteristik kualitatif laporan keuangan yakni harus tidak

bias (Hellman,2007). Sebagai gantinya, maka muncullah prudence dalam IFRS.

Prudence berarti tingkat kehati-hatian yang tinggi dalam menilai aset dan

pendapatan agar tidak terlalu tinggi dan dalam kondisi yang tidak pasti. Brilianti

(2013) menyebutkan bahwa dalam konsep konservatisme, laba dan pendapatan

akan diakui jika benar-benar telah terealisasi, tetapi biaya akan segera diakui

meskipun belum direalisasi tetapi sudah ada potensi. Dalam konsep prudence

ketika terjadi laba dan pendapatan atau menurunnya kewajiban dan beban,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

3

walaupun belum terealisasi tetapi akan diakui jika memang kriteria dalam

pengakuan tersebut sudah terpenuhi.

Meskipun sudah tidak disebutkan lagi dalam IFRS, bukan berarti

konservatisme sudah tidak diterapkan lagi (Hellman, 2007). Hal ini dikarenakan

pengguna IFRS tetap harus menghadapi ketidakpastian yang selama ini banyak

diatasi oleh manajemen dengan menerapkan prinsip konservatisme.

Konservatisme dianggap sebagai cara untuk menjaga nilai perusahaan dengan

“mencari aman”.

Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat konservatisme akuntansi

adalah mekanisme corporate governance (Lara, et al., 2005). Corporate

governance merupakan seperangkat aturan yang mendefinisikan hubungan antara

pemegang saham, manajer, kreditor, pemerintah, karyawan dan stakeholder

berkaitan dengan hak-hak dan tanggung jawab mereka, atau sistem dimana

perusahaan diarahkan dan dikendalikan (Forum for Corporate Governance in

Indonesia). Corporate governance diterapkan dengan adanya dewan yang

mengelola dan mengawasi kinerja perusahaan seperti dewan komisaris dan

pemegang saham institusional. Lara et al.(2005) menyebutkan bahwa mekanisme

corporate governance mempengaruhi pelaksanaan konservatisme akuntansi. Hal

ini dikarenakan corporate governance dianggap mampu menjamin pengelolaan

aset perusahaan yang efisien. Di sisi lain penelitian Indrayati (2010) tidak dapat

membuktikan pengaruh karakteristik dewan terhadap konservatisme akuntansi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

4

Peterson dan Whitworth (2013) juga menyatakan ada hubungan positif

antara kepemilikan institusional dan konservatisme akuntansi. Sedangkan

Brilianti (2013) menemukan adanya hubungan negatif antara kepemilikan

institusional dan konservatisme akuntansi.

Faktor lain yang mempengaruhi tingkat konservatisme adalah leverage.

Leverage menunjukkan besarnya aset perusahaan yang dibiayai oleh hutang dan

merupakan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman. Sari dan

Adhariani (2009) membuktikan tidak terdapat pengaruh leverage terhadap

konservatisme akuntansi. Di sisi lain, Salama dan Putnam (2015) membuktikan

pengaruh positif leverage terhadap konservatisme akuntansi.

Hasil penelitian terdahulu mengenai pengaruh dewan komisaris,

kepemilikan institusional, dan leverage terhadap konservatisme akuntansi masih

menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Oleh karena itu, peneliti ingin meneliti

kembali dengan melihat apakah memang terdapat hubungan antara dewan

komisaris, kepemilikan institusional dan leverage dengan konservatisme

akuntansi. Selain itu peneliti juga akan meneliti mengenai hubungan spesialiasi

auditor independen dengan tingkat konservatisme akuntansi yang diterapkan oleh

perusahaan klien.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Brilianti (2013) yang

menggunakan variabel independen kepemilikan manajerial, kepemilikan

institusional, komite audit, dan leverage serta mengukur konservatisme dengan

menggunakan Market to Book Ratio.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

5

Metode yang digunakan untuk mengukur konservatisme akuntansi adalah

metode akrual. Penelitian ini akan menggunakan populasi sasaran yakni

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun

2012-2014 yang melaporkan laporan keuangan lengkap dan dipublikasikan pada

Indonesian Capital Market Directory (ICMD).

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis mengambil judul

penelitian, “Hubungan Dewan Komisaris, Kepemilikan Institusional,

Leverage dan Spesialiasi Auditor dengan Konservatisme Akuntansi”.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang ada, maka dapat dirumuskan rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Apakah terdapat hubungan antara dewan komisaris dengan konservatisme

akuntansi?

2. Apakah terdapat hubungan antara kepemilikan institusional dengan

konservatisme akuntansi?

3. Apakah terdapat hubungan antara leverage dengan konservatisme akuntansi?

4. Apakah terdapat hubungan antara spesialiasi auditor independen dengan

konservatisme akuntansi?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

6

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui hubungan dewan komisaris dengan konservatisme akuntansi

2. Mengetahui hubungan kepemilikan institusional dengan konservatisme

akuntansi

3. Mengetahui hubungan leverage dengan konservatisme akuntansi

4. Mengetahui hubungan spesialisasi auditor independen dengan konservatisme

akuntansi

D. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi para

akademisi dalam mengembangkan penelitian dimasa yang akan datang, serta

penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi khususnya di bidang

akuntansi mengenai penerapan konservatisme akuntansi.

b. Manfaat Praktis

1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pihak

yang berkepentingan dalam perusahaan dalam mengatasi masalah

keagenan yang salah satunya dapat diatasi dengan menerapkan prinsip

konservatisme.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

7

2. Bagi Investor

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pengambilan

keputusan investasi pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Indonesia dengan melihat tingkat konservatisme yang

diterapkan perusahaan tersebut.

3. Bagi Kreditor

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pengambilan

keputusan pemberian kredit pada perusahaan-perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Indonesia dengan melihat tingkat konservatisme yang

diterapkan perusahaan tersebut.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini terbagi menjadi lima bab.

Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

BAB I Berisi pendahuluan yang berupa uraian latar belakang, perumusan

masalah, tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II Berisi tinjauan pustaka yang menguraikan teori-teori yang berkaitan

dengan penelitian ini dan beberapa penelitian terdahulu. Bab ini juga

menjelaskan kerangka pemikiran yang melandasi hipotesis penelitian

dan hubungan antar variabel penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

8

BAB III Berisi metode penelitian yang menguraikan tentang variabel penelitian

dan definisi operasionalnya, penentuan sampel, jenis dan sumber data,

metode pengumpulan data serta metode analisis yang digunakan.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum perusahaan yang diteliti.

BAB V Berisi tentang hasil dan pembahasan. Dalam bab ini diuraikan tentang

deskripsi objek penelitian, analisis data dan pembahasan yang

didasarkan atas hasil analisis data.

BAB VI Berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang diperoleh dari

pembahasan sebelumnya. Dalam bab ini juga disebutkan tentang

keterbatasan penelitian dan saran-saran untuk penelitian selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Teori

1. Teori Agensi (Agency Theory)

Dalam teori agensi, terdapat dua pihak yang berkepentingan yakni

agent dan principal. Agent adalah manajer perusahaan, sedangkan principal

adalah para stakeholder yakni pemegang saham, kreditor dan investor.

Menurut Jensen dan Meckling (1976), apabila terdapat pemisahan antara

pemilik sebagai principal dan manajer sebagai agent yang menjalankan

perusahaan maka akan muncul permasalahan agensi. Hal ini karena masing-

masing pihak akan selalu berusaha untuk memaksimalkan fungsi utilitasnya.

Para stakeholder mengharapkan informasi yang berguna dalam memantau

dana mereka yang ada dalam perusahaan tersebut atau mendapat informasi

yang mendukung keputusan untuk berinvestasi atau memberikan pinjaman. Di

sisi lain, manajer cenderung akan memilih untuk fokus mencapai laba yang

tinggi. Hal ini dikarenakan dari laba yang tinggi tersebut maka perusahaan

akan dinilai telah beroperasi dengan baik dan kinerja para manajer juga dinilai

baik. Selain itu manajer juga memiliki motivasi untuk mendapatkan bonus

yang tinggi sehingga laba menjadi orientasi utamanya.

Menurut Anthony dan Govindarajan (1995) dalam Widyaningdyah

(2001) teori agensi adalah hubungan atau kontrak antara principal dan agent.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

10

Kontrak dibuat dan dilakukan untuk mengatasi masalah asimetri informasi.

Pada perusahaan yang modalnya terdiri atas saham, pemegang saham

bertindak sebagai principal, dan CEO (Chief Executive Officer) sebagai agent

mereka. Pemegang saham mempekerjakan CEO untuk bertindak sesuai

dengan kepentingan principal, namun kadang principal juga mengalami

kesulitan untuk selalu memonitor CEO secara terus menerus (Widyaningdyah,

2001). Dengan demikian agent tetap memiliki peluang untuk melakukan

tindakan-tindakan sesuai dengan keinginan dan kepentingan untuk

memaksimalkan fungsi dan mencapai tujuannya.

Salah satu tindakan yang dilakukan principal untuk mencapai fungsi

dan tujuannya adalah melaporkan laba dengan tujuan memaksimalkan

kepentingan pribadi atau perusahaan dengan metode akuntansi. Salah satu

cara mengatasi masalah tersebut adalah dengan menerapkan prinsip

konservatisme akuntansi (accounting conservatism). Ahmed dan Duellman

(2007) menyebutkan bahwa konservatisme akuntansi dapat membantu

mengurangi biaya agensi. Konservatisme akuntansi juga dianggap dapat

mengurangi masalah yang timbul akibat adanya asimetri informasi (Lara, et

al. (2005a).

2. Konservatisme Akuntansi (Accounting Conservatism)

Konservatisme merupakan prinsip yang digunakan manajer dalam

menyusun laporan keuangan. Menurut Basu (1997), konservatisme

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

11

merupakan sebuah tendensi yang dimiliki akuntan dengan mensyaratkan

tingkat verifikasi yang lebih tinggi dalam mengakui laba dari pada mengakui

kerugian.. Ghozali dan Chariri (2007) dalam Indrayati (2010), juga

menegaskan konservatisme berarti harus segera mengakui kerugian, biaya

atau hutang yang mungkin akan terjadi dan tidak boleh mengakui laba,

pendapatan atau aktiva sebelum benar-benar terjadi. Dengan kata lain

mengakui rugi dianggap sebagai cara yang lebih aman dari pada mengakui

laba yang masih belum diterima karena adanya unsur ketidakpastian.

Lara, et al. (2005a), menyebutkan konservatisme sebagai reaksi

kehati-hatian terhadap ketidakpastian, ditujukan untuk melindungi hak-hak

dan kepentingan pemegang saham (shareholders) dan pemberi pinjaman

(debtholders) yang menentukan sebuah verifikasi standar yang lebih tinggi

untuk mengakui goodnews daripada badnews. Penerapan konservatisme bisa

mencegah tindakan manipulasi laporan keuangan oleh manajer karena hak-

hak stakeholders harus dipertimbangkan oleh manajer. Dengan konservatisme

manajer tidak dapat melaporkan laba yang overstated sehingga laba yang

dilaporkan tidak terlalu tinggi dan informasi tersebut dapat berguna bagi para

stakeholder seperti investor maupun calon investor dalam pengambilan

keputusannya.

Konservatisme masih menjadi perdebatan dalam dunia akuntansi.

Masih banyak pihak yang berdebat mengenai perlu atau tidaknya diterapkan

prinsip konservatisme dalam menyusun laporan keuangan. Manfaat dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

12

konsekuensi penerapan konservatisme juga masih menjadi hal yang

dipertimbangkan. Di satu sisi ada pihak yang menganggap bahwa

konservatisme perlu diterapkan, di sisi lain ada pihak yang menganggap

bahwa konservatisme mengurangi relevansi laporan keuangan.

Menurut penelitian Ahmed et al. (2000), konservatisme berperan

dalam mengatasi konflik yang terjadi antara manajemen dan pemegang

saham. Konservatisme juga dinilai dapat mengurangi manajemen laba oleh

pihak manajemen. Dengan penerapan konservatisme berarti stakeholder akan

terhindar dari laba yang overstated dan ketidakpastian menjadi berkurang.

Konservatisme akuntansi juga mengindikasikan bahwa manajemen tidak

mengutamakan kepentingannya saat membuat laporan keuangan (Watts,

2003). Selain itu, konservatisme akuntansi menggambarkan kredibilitas

informasi akuntansi karena perusahaan akan sangat berhati-hati untuk

menginformasikan kinerja perusahaan (Hellman, 2007).

Menurut Juanda (2007), penolakan terhadap konservatisme disebabkan

oleh beberapa aspek yaitu: (1) Ketidakkonsistenan. Ketika laba yang

dilaporkan terlalu rendah pada periode sekarang, maka pada periode

berikutnya laba akan dilaporkan terlalu tinggi; (2) Ketidakteraturan.

Kebijakan perusahaan akan mempengaruhi tingkat konservatisme dalam

laporan keuangan. Pemilihan metoda akuntansi yang lebih konservatif adalah

salah satu cara yang dapat mengurangi risiko kepada kreditor yakni

menghindari pembayaran dividen secara berlebihan; (3) Penyembunyian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

13

Investor mengalami kesulitan menentukan dan menemukan jumlah aset yang

dilaporkan terlalu rendah; (4) Kontradiktif. Konservatisme akuntansi

bertentangan dengan prinsip akuntansi lainnya antara lain prinsip kos, prinsip

penandingan, prinsip konsistensi, dan prinsip pengungkapan; (5)

Konservatisme akuntansi tidak sesuai dengan karakteritik kualitatif laporan

keuangan antara lain, relevan, reliabilitas, dan komparabilitas.

Penerapan konservatisme yang berlebihan akan menyebabkan laba

menjadi terlalu rendah, hal ini juga berarti para investor, kreditor dan pihak

lainnya juga mendapatkan informasi yang kurang relevan untuk pengambilan

keputusan. Selain itu pengukuran dari tingkat konservatisme akuntansi juga

masih beragam dan hasil penelitian dengan metode pengukuran konservatisme

akuntansi yang berbeda juga dapat memberikan hasil yang berbeda.

3. Konservatisme Akuntansi di Indonesia

Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia sudah mengadopsi IFRS

dan sudah dilakukan konvergensi sejak tahun 2012. Konsep konservatisme

akuntansi sudah bukan lagi merupakan karakteristik kualitatif dalam

kerangka konseptual yang baru. Konservatisme dianggap tidak sesuai dengan

kerangka teori IFRS dimana laporan keuangan berdasarkan IFRS harus

bersifat dapat dimengerti, relevan, dapat diandalkan dan sebanding, tetapi

tanpa bias konservatif. Sebagai ganti konservatisme maka dimunculkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

14

konsep prudence. Prudence merupakan inklusi dari tingkat kehati-hatian

yang dibutuhkan dalam membuat estimasi yang diperlukan saat kondisi yang

tidak pasti, seperti aset atau income tidak overstated dan liabilitas atau biaya

tidak understated (IAS dalam Godfrey et al., 2010). Dalam konsep

konservatisme, laba dan pendapatan akan diakui jika benar-benar telah

terealisasi, tetapi jika rugi akan segera diakui. Sementara itu, dalam konsep

prudence ketika terjadi laba dan pendapatan atau menurunnya kewajiban dan

beban, walaupun belum terealisasi tetapi akan diakui jika memang kriteria

dalam pengakuan tersebut sudah terpenuhi.

Selain mengganti koservatisme akuntansi dengan prudence, IFRS juga

memungkinkan perusahaan untuk menggunakan fair value. Fair value (nilai

wajar) adalah harga yang akan diterima untuk menjual aset atau harga yang

akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara

pelaku pasar pada tanggal pengukuran (PSAK 23.07). Pengukuran dengan

fair value dapat memunculkan keuntungan atau kerugian yang belum

direalisasi (unrealized gain or loss) akibat berubahnya fair value. Unrealized

gain or loss akan akan dicatat sebagai bagian dari net income (Kieso, et al.,

2014).

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia juga mengatur

mengenai pengakuan laba atau rugi karena perubahan nilai wajar seperti pada

aset tidak lancar dan investasi. Entitas harus mengakui rugi penurunan nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

15

ke nilai wajar dan juga mengakui laba atas peningkatan nilai wajar aset tidak

lancar yang dimiliki untuk dijual dan operasi yang dihentikan (PSAK 58

revisi 2014) dan juga harus mengakui laba atau kerugian terkait instrumen

keuangan atau komponen yang merupakan liabilitas keuangan (PSAK 50

revisi 2014). Namun, pendapatan hanya diakui jika kemungkinan besar

manfaat ekonomik sehubungan transaksi mengalir ke entitas (PSAK 23.18).

Oleh karena itu, perusahaan harus berhati-hati dalam mengakui laba atau

kerugian.

Prinsip akuntansi konservatif masih dipertahankan meskipun sudah

tidak disebutkan lagi dalam IFRS (Hellman, 2007). Hasil penelitian Balsari

(2010) dalam Aristiya dan Harta (2014) juga menyebutkan bahwa

konservatisme justru meningkat setelah adanya konvergensi IFRS di Turki.

Penelitian Aristiya dan Harta (2014) memberikan hasil sebaliknya di

Indonesia, konservatisme cenderung lebih rendah setelah konvergensi IFRS

namun konservatisme itu sendiri masih diterapkan.

Meskipun Standar Akuntansi Keuangan (SAK) sudah mengadopsi

IFRS, masih ada kemungkinan perusahaan untuk menerapkan konservatisme

akuntansi diantaranya dengan:

a. PSAK No. 14 Tentang Persediaan.

PSAK No.14 (revisi 2008) memperbolehkan perhitungan biaya

menggunakan metode First In First Out (FIFO), Last In First Out (LIFO)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

16

dan metode rata-rata tertimbang (Average Cost Method). Dari ketiga

metode tersebut, metode LIFO menghasilkan Harga Pokok Penjualan

(Cost of Good Sold) lebih besar sehingga laba menjadi lebih sedikit dan

bisa digunakan jika perusahaan ingin lebih konservatif. Sementara itu,

PSAK No.14 (revisi 2014) tidak lagi memperbolehkan metode LIFO.

Dari kedua metode yang diperbolehkan (FIFO dan metode rata-rata) yang

menghasilkan Harga Pokok Penjualan (HPP) lebih besar adalah metode

rata-rata dan HPP yang lebih besar akan mengurangi laba.

b. PSAK No. 16 Tentang Aset Tetap

PSAK No.16 (revisi 2011 dan 2014) memberikan pilihan menghitung

biaya depresiasi atau penyusutan dengan metode garis lurus (straight line

method), metode saldo menurun (diminishing balancing method), dan

metode jumlah unit (sum of the unit method). Metode garis lurus dan

saldo menurun memperhitungkan umur ekonomis aset dalam perhitungan.

Semakin pendek umur ekonomis aset maka biaya penyusutan akan

semakin tinggi dan perusahaan bisa semakin konservatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

17

4. Faktor yang Mempengaruhi Konservatisme Akuntansi

Ada banyak faktor yang mempengaruhi konservatisme akuntansi,

diantaranya adalah:

a. Corporate Governance

Corporate governance adalah konsep pengawasan perusahaan

dengan monitoring kinerja manajemen dan memberikan jaminan bagi

stakeholder terkait kualitas laporan keuangan dan meningkatkan kinerja

perusahaan itu sendiri. Mekanisme corporate governance dapat

menjamin bahwa aset yang ada dalam perusahaan dikelola secara efisien

(Lara, et al., 2005). Mekanisme tersebut dapat diwujudkan dengan:

1) Dewan komisaris

Dewan komisaris adalah organ perseroan yang bertugas

melakukan pengawasan secara umum dan atau khusus sesuai dengan

anggaran dasar serta memberi nasihat kepada Direksi (Undang-

Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas). Dewan

komisaris dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan karena

dewan komisaris harus memantau praktek pengelolaan perusahaan

yang baik (Good Corporate Governance) dan mengesahkan laporan

keuangan. Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI)

mengemukakan bahwa tugas-tugas utama dewan komisaris antara

lain :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

18

a) Menilai dan mengarahkan strategi perusahaan, garis-garis besar

rencana kerja, kebijakan pengendalian risiko, anggaran tahunan

dan rencana usaha; menetapkan sasaran kerja; mengawasi

pelaksanaan dan kinerja perusahaan; serta memonitor

penggunaan modal perusahaan, investasi dan penjualan asset.

b) Menilai sistem penetapan penggajian pejabat pada posisi kunci

dan penggajian anggota dewan direksi, serta menjamin suatu

proses pencalonan anggota dewan direksi yang transparan dan

adil.

c) Memonitor dan mengatasi masalah benturan kepentingan pada

tingkat manajemen, anggota dewan direksi dan anggota dewan

komisaris, termasuk penyalahgunaan aset perusahaan dan

manipulasi transaksi perusahaan.

d) Memonitor pelaksanaan Governance, dan mengadakan perubahan

dimana perlu.

e) Memantau proses keterbukaan dan efektifitas komunikasi dalam

perusahaan.

Dewan komisaris kadang masih diragukan kemampuan dan

integritasnya sehingga perlu ada dewan komisaris yang independen.

Komisaris independen merupakan pihak yang tidak terafiliasi dengan

pemegang saham pengendali, anggota direksi dan dewan komisaris lain,

dan perusahaan itu sendiri baik dalam bentuk hubungan bisnis maupun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

19

kekeluargaan (Forum Corporate Governance Indonesia). Dengan

adanya dewan komisaris yang independen, diharapkan tetap ada pihak

yang dapat menjamin kualitas laporan keuangan dan memiliki sifat

netral. Dewan komisaris independen diharapkan dapat menyeimbangkan

kekuatan pihak manajemen dalam pengelolaan perusahaan.

Dewan komisaris yang independen secara umum mempunyai

pengawasan yang lebih baik terhadap manajemen, sehingga dapat

mengurangi kemungkinan kecurangan dalam menyajikan laporan

keuangan yang dilakukan oleh manajer (Chtourou et al.,2001).

Komisaris Independen memiliki tanggung jawab pokok untuk

mendorong diterapkannya prinsip tata kelola perusahaan yang baik

(Good Corporate Governance) dan pemberian nasihat kepada direksi

secara efektif. Dengan demikian dewan komisaris independen akan

mempengaruhi perusahaan untuk menjadi lebih konservatif.

Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang sekarang menjadi Bursa Efek

Indonesia (BEI) menyebutkan bahwa rasio komisaris independen

sekurang kurangnya 30% (tigapuluh persen) dari seluruh jumlah

anggota komisaris. Hal ini dilakukan agar pengawasan terhadap

manajemen semakin meningkat demi menghasilkan laporan keuangan

yang terhindar dari manipulasi. Di sisi lain, peraturan BEI tersebut

memberi dampak yakni jumlah komisaris independen bagi perusahaan

go public hanyalah pada batas minimal saja. Hal ini menyebabkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

20

beberapa penelitian yang dilakukan dengan menggunakan rasio atau

proporsi dewan komisaris independen sebagai variabel independen

mendapatkan hasil yang tidak signifikan. Oleh karena itu penelitian ini

akan menggunakan pengukuran lain yaitu dengan melihat jumlah rapat

dewan komisaris. Seringnya pertemuan yang dilakukan dewan

komisaris dapat mendukung terciptanya corporate governance karena

dewan komisaris bisa melakukan pengawasan dengan rapat (Cety dan

Suhardjanto,2010).

Dewan komisaris juga membentuk komite yang bertugas

membantu dewan komisaris untuk memenuhi tanggung jawab

pengawasan menyeluruh atas perusahaan. Salah satu komite tersebut

adalah komite audit. Komite audit beranggotakan dewan komisaris

independen yang terlepas dari kegiatan manajemen sehari-hari dan

bertanggung jawab membantu dewan komisaris untuk memenuhi

tanggung jawabnya terkait masalah kebijakan akuntansi, pengawasan

internal dan pelaporan keuangan (Forum Corporate Governance

Indonesia). Dengan demikian dewan komisaris juga bisa

mempengaruhi kebijakan akuntansi perusahaan untuk menjamin kualitas

laporan keuangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

21

2) Kepemilikan institusional

Investor institusional merupakan kepemilikan perusahaan

oleh institusi seperti bank, perusahaan asuransi, dan lembaga

keuangan lainnya. Kepemilikan institusional dihitung dengan

persentase saham yang dimiliki oleh investor institusional terhadap

total jumlah lembar saham yang beredar. Peterson dan Whitworth

(2013) menyebutkan bahwa investor institusional akan menekan

manajemen untuk lebih bersikap konservatif.

Suatu perusahaan dapat dimiliki pula oleh institusi atau

lembaga. Dalam hal ini ada divisi khusus dibuat untuk mengolah

investasi pada perusahaan tersebut. Institusi dapat memantau secara

profesional perkembangan investasinya melalui kontrol atas

tindakan manajemen sehingga potensi kecurangan dapat ditekan.

Institusi yang menjadi pemilik perusahaan dapat memantau

perusahaan dengan lebih intens bahkan kebanyakan institusi sudah

memiliki analis khusus untuk investasi. Dana institusi juga bisa

berasal dari kumpulan investor individu yang mempercayakan dana

mereka untuk dikelola oleh institusi. Oleh karena itu, pemilik

institusi harus bisa menyediakan informasi yang berkualitas bagi

para pemilik dana tersebut. Di sisi lain, kepemilikan institusi

biasanya cukup besar, maka mereka akan memiliki hak untuk

pengajuan suara dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

22

b. Leverage

Leverage merupakan salah satu rasio keuangan yang digunakan

untuk mengetahui besarnya sumber-sumber pendanaan (hutang) terhadap

ekuitas perusahaan. Jika perusahaan telah mendapat pinjaman dari

kreditor, maka kreditor tentu ingin selalu memastikan keamanan dana

yang ia pinjamkan. Salah satu cara yang dilakukan adalah melihat angka

leverage. Leverage dalam penelitian ini menggunakan pengukuran Debt

to Asset Ratio (DAR) yang menunjukkan besar aset perusahaan dibiayai

oleh hutang. Tingkat leverage yang tinggi berarti dalam membiayai

asetnya, perusahaan sangat bergantung pada pinjaman luar.

Kreditor juga mempunyai kapasitas untuk meminta manajer agar

lebih konservatif dalam melaporkan laba agar kemampuan perusahaan

untuk membayar hutang tetap bisa dipantau oleh kreditor. Menurut Lo

(2006), perusahaan dengan hutang yang tinggi berarti kreditor juga

mempunyai hak untuk mengetahui dan mengawasi operasional

perusahaan. Hal tersebut mengindikasikan semakin besar hutang

perusahaan berarti kreditor akan semakin ketat dalam memntau

perusahaan. Dengan demikian, leverage yang semakin tinggi akan

mempengaruhi permintaan kontraktual terhadap akuntansi yang

konservatif (Ahmed dan Duellman, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

23

c. Spesialisasi Auditor

Auditor khususnya auditor independen sering dianggap sebagai

pihak yang mampu mencegah manajer perusahaan untuk melakukan

manajemen laba. Untuk mendukung hal tersebut diperlukan auditor

independen yang berkualitas. Salah satu cara melihat bahwa auditor

independen berkualitas adalah dengan melihat spesialisasi bidang

auditnya (Souza, et al., 2012). Auditor dengan spesialisasi industri

tentunya akan memiliki pengalaman yang lebih banyak dalam mengaudit

perusahaan dalam industri yang sama. Spesialisasi auditor dalam industri

klien akan membentuk kualitas audit yang lebih baik yang kemudian

menyebabkan peningkatan kualitas laporan keuangan, yang akhirnya

meningkatkan tingkat konservatisme akuntansi di perusahaan terkait

(Reyad, 2012). Di sisi lain, penelitian Souza et al. (2013) justru

menemukan hal sebaliknya, spesialisasi auditor independen tidak

berpengaruh terhadap konservatisme klien.

5. Dewan Komisaris dan Tingkat Konservatisme Akuntansi

Salah satu mekanisme corporate governance yang diterapkan

perusahaan untuk menciptakan Good Corporate Governance adalah dengan

adanya dewan komisaris. Dewan komisaris merupakan pihak yang dapat

mempengaruhi kualitas laporan keuangan. Dewan komisaris akan

mendorong manajer untuk lebih berhati-hati dalam mengakui laba

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

24

(konservatif). Corporate governance yang kuat akan mendorong permintaan

informasi berkala yang semakin tinggi (Lara, et al., 2005a).

Salah satu partisipasi dewan komisaris dalam mengawasi dan

mendapat informasi berkala adalah dengan rapat dewan komisaris. Frekuensi

rapat menunjukkan peran dewan komisaris dalam melakukan monitoring,

semakin tinggi frekuensi rapat mengindikasikan kualitas corporate

governance yang lebih baik (Blunck, 2007). Rapat dewan komisaris juga

membantu mengatasi masalah yang muncul karena terbatasnya interaksi

dewan (Ho, 2009). Blunck (2007) dan Ho (2009) mengungkapkan bahwa

semakin tinggi frekuensi rapat dewan komisaris maka perusahaan juga

semakin konservatif. Dewan komisaris harus memastikan laba yang

dilaporkan perusahaan berkualitas dan konservatisme akuntansi dapat

meningkatkan kualitas laba dengan menekan manajemen laba (Chen, et al.,

2007). Sementara itu, hasil penelitian Indrayati (2010) tidak dapat

membuktikan pengaruh karakteristik dewan terhadap konservatisme

akuntansi. UU Nomor 40 tahun 2007 menyebutkan bahwa perusahaan

publik wajib mengungkapkan pelaksanaan tata kelola perusahaan dalam

laporan tahunan, diantaranya adalah frekuensi rapat anggota dewan

komisaris.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

25

6. Kepemilikan Institusional dan Tingkat Konservatisme Akuntansi

Kepemilikan institusional memiliki kemampuan untuk mengendalikan

pihak manajemen melalui proses monitoring secara efektif sehingga

mengurangi tindakan manajemen melakukan manajemen laba dan cenderung

meminta manajemen untuk menerapkan akuntansi yang konservatif

(Wardhani, 2008). Selain itu, institusi pemilik biasanya memiliki tim khusus

yang mengawasi investasinya. Wardhani (2008) dan Indrayanti (2010)

membuktikan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh secara positif

terhadap konservatisme akuntansi. Peterson dan Whitworth (2013) juga

membuktikan hal tersebut dan menyatakan konservatisme diterapkan untuk

melindungi investor. Investor lebih menyukai laba yang berkualitas dan

konservatisme akuntansi bisa meningkatkan kualitas laba dengan menekan

manajemen laba (Chen, et al., 2007).

Hasil penelitian Brilianti (2013) dan Deviyanti (2012) menunjukkan

bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh positif terhadap

konservatisme akuntansi karena pemilik juga mengharapkan return atas

investasinya.

7. Leverage dan Tingkat Konservatisme akuntansi

Leverage yang tinggi menunjukkan besarnya modal pinjaman yang

digunakan untuk pembiayaan aktiva perusahaan. Semakin tinggi hasil dari

rasio ini maka cenderung semakin besar risiko keuangan bagi kreditur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

26

maupun pemegang saham. Perusahaan yang memiliki tingkat hutang yang

tinggi dapat menyebabkan kreditor mempunyai hak untuk mengetahui dan

mengawasi jalannya kegiatan operasional perusahaan (Lo, 2006). Kreditor

tentu tidak ingin salah dalam mengambil keputusan terkait dana yang

dipinjamkan dan akan selalu memantau perusahaan tersebut untuk

memastikan perusahaan dapat melunasi hutangnya. Hal tersebut mendorong

perusahaan untuk lebih konservatif. Penelitian Deviyanti (2012) serta

Salama dan Putnam (2015) membuktikan pengaruh positif leverage dan

konservatisme. Sementara itu hasil penelitian Sari dan Adharini (2009) serta

Brilianti (2013) tidak dapat membuktikan pengaruh positif leverage terhadap

konservatisme akuntansi.

8. Spesialisasi Auditor dan Tingkat Konservatisme Akuntansi

Semakin khusus perusahaan audit di sektor ekonomi tertentu, harus

semakin besar pengetahuan tentang kegiatan klien dan pelayanannya.

Dengan demikian, semakin khusus perusahaan audit di sektor tertentu,

semakin tinggi kualitas jasa audit dan semakin baik kualitas informasi

akuntansi yang dilaporkan (Sun dan Liu, 2011 dalam Souza et al., 2013).

Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berkualitas juga akan mencegah

terjadinya laba yang overstated agar pengguna laporan keuangan tidak salah

dalam mengambil keputusan. Hal ini akan menyebabkan perusahaan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

27

merupakan klien auditor dengan spesialisasi industri yang sama menjadi

lebih konservatif. Hasil penelitian Reyad (2012) menunjukkan pengaruh

positif spesialisasi industri auditor terhadap konservatisme akuntansi klien,

sementara hasil penelitian Souza (2013) menunjukkan hal sebaliknya.

B. Kerangka Konseptual

Gambar 2.1

Dewan Komisaris

Kepemilikan Institusional

Leverage

Spesialisasi Auditor

Konservatisme

Akuntansi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian empiris. Penelitian ini menggunakan data

kuantitatif yang dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan

statistika. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan

tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang

melaporkan laporan keuangan dan dipublikasikan pada Indonesian Capital

Market Directory (ICMD). Penelitian ini menggunakan data sekunder dari

laporan keuangan tiga periode yaitu tahun 2012-2014. Data sekunder dalam

penelitian ini berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur yang diperoleh

dari Bursa Efek Indonesia (BEI) yang tersedia di Pojok BEI Universitas Sanata

Dharma.

B. Populasi Sasaran

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) yang melaporkan laporan keuangan yang lengkap

dan dipublikasikan pada Indonesian Capital Market Directory(ICMD) dengan

sampel perusahaan manufaktur. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari

laporan keuangan perusahaan manufaktur tahun 2012-2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

29

Populasi sasaran dalam penelitian ini diambil berdasarkan kriteria-kriteria

tertentu, yaitu:

1. Terdaftar sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun

2012-2014.

2. Perusahaan bergerak pada industri manufaktur. Alasan diambilnya perusahaan

manufaktur adalah untuk memperoleh karakteristik perusahaan yang sama dan

perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang mayoritas ada di BEI

sehingga dianggap dapat mewakili.

3. Terdapat kelengkapan data yang dibutuhkan berturut-turut dari tahun 2012-

2014.

4. Laporan keuangan dinyatakan dalam Rupiah.

C. Teknik Pengambilan Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Adapun

data yang diperlukan meliputi dewan komisaris independen, kepemilikan

institusional, leverage dan spesialisasi auditor. Data yang diperlukan dalam

penelitian ini diperoleh melalui Indonesian Capital Market Directory tahun

2012-2014 dan www.idx.co.id

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

30

D. Variabel Penelitian

1. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah konservatisme akuntansi

(Accounting Conservatism). Ukuran konservatisme akuntasi yang digunakan

dalam penelitian ini adalah ukuran akrual yang merupakan variabel terikat

dalam model penelitian. Ukuran konservatisme dengan menggunakan akrual,

sesuai dengan yang digunakan oleh Givoly dan Hayn (2000) dalam Ahmed dan

Duellman (2007). Rumus untuk mengukur konservatisme, yaitu:

𝐶𝑂𝑁𝐴𝐶𝐶 = [𝑁𝐼 + 𝐷𝐸𝑃 − 𝐶𝐹

𝑅𝑇𝐴] × −1

Keterangan:

CONACC = Konservatisme akuntansi yang diukur secara akrual

NI = Net Income sebelum extra ordinary items

CF = Cash flow from operation

DEP = Depresiasi

TA = Rata-Rata Total aktiva

Givoly dan Hayn (2000) menyatakan bahwa apabila akrual bernilai

negatif, maka laba digolongkan konservatif, yang disebabkan karena laba lebih

rendah dari cash flow yang diperoleh oleh perusahaan pada perioda tertentu.

Semakin negatif tingkat akrual rata-rata selama periode tertentu, maka prinsip

akuntansi yang digunakan semakin konservatif. Sementara itu, apabila terjadi

akrual positif berarti mengindikasikan perusahaan cenderung menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

31

prinsip akuntansi agresif. Dalam penelitian ini, hasil perhitungan total akrual

kemudian di kalikan dengan -1 agar memudahkan dalam pengelompokan dan

pengolahan data (Ahmed dan Duellman, 2007) sehingga angka yang positif akan

menunjukkan tingkat konservatisme yang semakin tinggi.

2. Variabel Independen

a. Dewan Komisaris

Variabel dewan komisaris dihitung dengan frekuensi rapat dewan

komisaris yang terdapat pada laporan keuangan tahunan perusahaan.

𝐷𝑒𝑤𝑎𝑛 𝐾𝑜𝑚𝑖𝑠𝑎𝑟𝑖𝑠 = 𝑀𝐸𝐸𝑇𝐾𝑂𝑀

Keterangan:

MEETKOM = frekuensi rapat dewan komisaris per tahun

b. Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional (institutional ownership) dalam

penelitian ini diukur dengan rasio jumlah saham yang dimiliki institusi,

badan atau lembaga termasuk juga pemerintah kemudian dibandingkan

dengan jumlah saham yang beredar keseluruhan.

𝐼𝑁𝑆𝑇 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 𝑖𝑛𝑠𝑡𝑖𝑡𝑢𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛

Keterangan:

INST = Kepemilikan Institusional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

32

c. Leverage

Leverage dalam penelitian ini menggunakan proksi Debt to Asset

Ratio (DAR) yang menunjukkan seberapa besar aset perusahaan dibiayai

oleh hutang Leverage dihitung dengan:

𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡

d. Spesialisasi Auditor

Auditor dikatakan memiliki spesialisasi jika memiliki market

share lebih dari 8% (Zuo dan Guan, 2014). Dalam penelitian ini, auditor

yang memiliki market share di atas 8% berarti auditor tersebut memiliki

spesialisasi dalam industri manufaktur. Sementara itu, jika market share

kurang dari 8% berarti auditor tersebut tidak memiliki spesialisasi pada

industri manufaktur. Market share di hitung dengan:

𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒 =𝑀

𝑁 × 100%

Keterangan:

M = jumlah perusahaan yang diaudit oleh KAP yang sama

N = jumlah perusahaan dalam populasi sasaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

33

3. Teknik Analisis Data

1. Melakukan Pengukuran Data Variabel

Pengukuran data variabel dilakukan sebelum proses statistik deskriptif. Data-

data yang sudah terkumpul sesuai dengan kriteria pada populasi sasaran

kemudian dihitung dengan menggunakan rumus yang ada pada subbab

pengukuran variabel sesuai dengan masing-masing variabel yang ada.

Setelah data diukur per variabel, maka data siap diolah menggunakan

statistik deskriptif.

2. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang terkumpul

tanpa membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi

(Sugiyono, 2007). Yang termasuk dalam statistik deskriptif antara lain

adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram,

perhitungan modus, median, mean (pengukuran tendensi sentral),

perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui

perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan persentase dan juga

mencari kuatnya hubungan antara variabel (Sugiyono,2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

34

3. Klasifikasi Data Variabel

1. Klasifikasi Data Konservatisme Akuntansi

Klasifikasi data ini bertujuan untuk memberikan ukuran data menjadi

kategori. Untuk mengklasifikasikan data konservatisme akuntansi langkah

yang dilakukan adalah:

1) Memisahkan data dengan nilai positif dan negatif. Semakin negatif

tingkat akrual maka menunjukkan perusahaan semakin konservatif

(Givoly dan Hayn, 2000). Pada penelitia ini data dengan nilai positif

berarti perusahaan menerapkan akuntansi konservatif sedangkan nilai

negatif berarti perusahaan cenderung kurang konservatif atau agresif

(sebelumnya sudah dikalikan dengan -1).

2) Dari masing masing data dengan nilai positif dan negatif dibagi menjadi

dua kelas dengan melihat distribusi frekuensi dan menggunakan median

untuk masing-masing data positif dan negatif sehingga ada empat

kategori atau kelas. Dengan demikian klasifikasi akan seperti berikut:

X ≤ M1 = Sangat kurang konservatif (cenderung agresif)

M1 < X ≤ 0,0000 = Kurang konservatif

0,0000 < X ≤ M2 = Konservatif

M2 < X = Sangat konservatif

M1 adalah median untuk data dengan nilai negatif dan M2 adalah median

untuk data dengan nilai positif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

35

b. Klasifikasi Data Jumlah Rapat

Pengukuran yang digunakan untuk variabel dewan komisaris adalah

frekuensi rapat. Peraturan Bapepam LK tahun 2010 menyebutkan bahwa

jumlah rapat minimal dewan komisaris adalah 1 kali setiap bulan (Septiana

dan Tarmizi, 2015). Berdasar ketentuan tersebut, peneliti mengklasifikasikan

data jumlah rapat menjadi sebagai berikut:

X ≤ 6 = Sangat Kurang dari Ketentuan

6 < X < 12 = Kurang dari Ketentuan

12 ≤ X = Memenuhi Ketentuan

c. Klasifikasi Data Kepemilikan Institusional

Klasifikasi untuk data kepemilikan institusional dilakukan dengan mengacu

pada buku Baker, et al. (2013) yang mengklasifikasikan kepemilikan

institusional berdasarkan pengaruh yang diberikan terhadap perusahaan.

Adapun pengklasifikasian tersebut adalah sebagai berikut:

X ≤ 20% = Pengaruh tidak signifikan

20% < X ≤ 50% = Pengaruh signifikan

50% < X = Pengendalian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

36

d. Klasifikasi Data Leverage

Data Leverage yang diperoleh setelah perhitungan dengan menggunakan

Debt to Assets ratio (DAR) kemudian diklasifikasikan ke dalam tiga kategori

jenjang (ordinal). Ross (2016), dalam artikelnya menyebutkan bahwa rasio

hutang yang lebih kecil (kurang dari 0,4) berarti rasio tersebut lebih baik,

sementara rasio hutang yang lebih besar (lebih dari 0,6) akan menyebabkan

perusahaan sulit mendapatkan pinjaman. Oleh karena itu, peneliti akan

mengklasifikasikan leverage sebagai berikut:

X < 0,4 = Rendah

0,4 ≤ X < 0,6 = Sedang

0,6 ≤ X = Tinggi

e. Klasifikasi Data Spesialisasi Auditor

Untuk mengklasifikasi data spesialisasi auditor langkah yang dilakukan

adalah sebagai berikut:

1) Mengumpulkan data berupa nama Kantor Akuntan Publik (KAP) yang

mengaudit perusahaan manufaktur yang menjadi populasi sasaran pada

tahun 2012-2014

2) Menghitung market share masing-masing KAP. Market share dihitung

dengan cara:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

37

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑎𝑢𝑑𝑖𝑡 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝐾𝐴𝑃

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑃𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑆𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛 × 100%

3) Mengklasifikasikan KAP berdasarkan market share, untuk market share

lebih dari 8% berarti “auditor dengan spesialisasi industri” dan untuk

sebaliknya adalah “auditor tanpa spesialisasi industri” (Zuo dan Guan,

2014).

4. Melakukan Analisis Hubungan denegan Tabulasi Silang (Crosstab)

Analisis tabulasi silang (crosstab) menyajikan data dalam bentuk tabulasi

yang meliputi baris dan kolom dan data untuk penyajian crosstab adalah data

dengan skala nominal atau kategori (Ghozali, 2011). Analisis tabulasi silang

(crosstab) menggunakan aplikasi SPSS 21.

5. Menarik Kesimpulan

Kesimpulan diambil dari hasil analisis pada tabel tabulasi silang (crosstab)

antar variabel serta dengan melihat keeratan hubungan antar variabel dengan

melihat nilai Goodman dan Kruskal’s Gamma dan Eta. Hasan (2006)

memberikan patokan nilai koefisien korelasi (KK) sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

38

Tabel 3.1. Interval Nilai Koefisien Korelasi dan Kekuatan Hubungan

No Interval Nilai Kekuatan Hubungan

1 KK = 0 Tidak ada hubungan

2 0,00 < KK ≤ 0,20 Sangat lemah

3 0,20 < KK ≤ 0,40 Lemah

4 0,40 < KK ≤ 0,70 Cukup kuat

5 0,70 < KK ≤ 0,90 Kuat

6 0,90 < KK ≤ 1,00 Sangat kuat

7 KK = 1,00 Sempurna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

39

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Perusahaan yang diteliti dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Data penelitian diperoleh dari BEI

Universitas Sanata Dharma dan Universitas Kristen Duta Wacana dan Laporan

Tahunan yang diterbitkan oleh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) secara konsisten pada 2012 – 2014. Setelah itu peneliti melakukan

seleksi terhadap populasi untuk memperoleh populasi sasaran sesuai kriteria yang

telah ditentukan sehingga peneliti memperoleh data populasi sasaran sebagai berikut:

Tabel 4.1 Kriteria Pemilihan Populasi Sasaran

Kriteria Populasi Jumlah

Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2012-2014 143

Perusahaan manufaktur yang tidak konsisten terdaftar di BEI tahun

2012-2014 (12)

Perusahaan manufaktur yang menggunakan mata uang selain Rupiah (24)

Perusahaan manufaktur yang tidak mempublikasikan laporan

keuangan auditan di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012-2014

berturut-turut

(11)

Perusahaan manufaktur yang tidak memiliki kelengkapan data (23)

Jumlah Perusahaan 73

Anggota Populasi Sasaran (2012-2014) 219

Berdasarkan tabel 4.1, diketahui bahwa terdapat 143 perusahaan manufaktur

yang terdaftar di BEI selama periode tahun 2012-2014, namun ada 12 perusahaan

yang tidak secara konsisten terdaftar selama tahun 2012-2014. Ada perusahaan yang

baru listing pada tahun selama pengamatan dan juga ada yang mengalami delisting

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

40

atau sahamnya ditarik dari pasar modal. Penelitian ini menggunakan laporan

keuangan yang menggunakan mata uang rupiah dan setelah diseleksi, terdapat 24

perusahaan yang tidak menggunakan mata uang rupiah dalam laporan keuangan yang

diterbitkan sehingga jumlah perusahaan yang memenuhi kriteria menjadi 107.

Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur yang mempublikasikan

laporan keuangan auditan selama tiga tahun berturut-turut selama periode tahun

2012-2014. Di dalam penelitian ini peneliti menemukan 11 perusahaan yang tidak

secara berturut-turut melaporkan laporan keuangan karena sebanyak 2 perusahaan

baru listing pada tahun 2012, kemudian 4 perusahaan pada tahun 2013, dan 5

perusahaan pada tahun 2014. Dengan demikian setelah dikurangi dengan jumlah

perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan secara berturut-turut selama

periode tahun 2012-2014 menjadi 96 perusahaan. Kriteria yang terakhir adalah

perusahaan yang memiliki kelengkapan data agar bisa diolah sesuai pengukuran yang

diperlukan, adapun data tersebut adalah : total aset, total lliabilitas, arus kas dari

operasional, depresiasi, jumlah rapat dewan komisaris, persentase pemilik institusi,

dan identitas KAP yang mengaudit. Peneliti menemukan ada 23 perusahaan yang

tidak memiliki kelengkapan data sehingga jumlah akhir perusahaan dalam penelitian

ini adalah 73 perusahaan. Penelitian dilakukan untuk periode 2012-2014 sehingga

jumlah anggota populasis sasaran adalah 219. Kesimpulan dari hasil pengujian

maupun analisis pada bab berikutnya berlaku kepada populasi sasaran, bukan seluruh

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode tahun 2012-2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

41

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data dan Klasifikasi Data

1. Statistik Deskriptif dan Klasifikasi Konservatisme Akuntansi

Tabel 4.1.1. Statistik Deskriptif Konservatisme Akuntansi

N Minimal

Maksimal Rata-Rata

Std.

Deviasi

Range

CONS 219 -26,25347 0,25210 -0,2322270 1,88971609 26,5055

Sumber: Data yang Diolah 2016

Berdasarkan statistik deskriptif pada tabel 4.1.1 diketahui bahwa jumlah

observasi (N) sebanyak 219. Variabel konservatisme akuntansi mempunyai

nilai terendah sebesar -26,25347 yang dimiliki oleh PT Trisula International

Tbk. (TRIS) pada tahun 2013, sedangkan nilai tertinggi 0,25210 dimiliki oleh

PT Gunawan Diamjaya Steel Tbk. (GDST) pada tahun 2012. Nilai rata-rata

konservatisme akuntansi sebesar -0,2322270 ini berarti rata-rata anggota

populasi sasaran cenderung kurang konservatif.

Persebaran data konservatisme akuntansi dapat dilihat pada histogram berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

42

Gambar 4.1 Histogram Konservatisme Akuntansi

Sumber: Data yang Diolah 2016

Dari gambar 4.1 terlihat bahwa data konservatisme akuntansi yang

bernilai positif jauh lebih sedikit daripada data dengan nilai negatif. Pada data

dengan nilai negatif juga terlihat bahwa terdapat data yang nilainya jauh dari

data yang lainnya atau dengan kata lain distribusi data konservatisme akuntansi

tidak normal. Persebaran data lebih detail dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1.2. Persebaran Data Konservatisme Akuntansi

Akrual Jumlah Maksimum Minimum Range Median

Positif 64 0,25210 0,00047 0,25163 0,034935

Negatif 155 -0,00051 -26,25347 26,25296 -0,057510

Sumber: Data yang diolah 2016

Berdasarkan data yang telah diolah, selama tahun pengamatan yakni

2012-2014, 64 anggota populasi sasaran menerapkan prinsip akuntansi yang

konservatif dan 155 anggota populasi sasaran cenderung kurang konservatif.

Pada tahun 2012-2014 lebih banyak anggota populasi sasaran yang

kurang konservatif. Salah satu penyebabnya adalah adanya konvergensi IFRS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

43

yang dimulai tahun 2012. Dalam IFRS sendiri konservatisme sudah tidak

disebutkan lagi dan diganti menjadi prudence. Hal ini mendukung hasil

penelitian yang dilakukan Aristya dan Harta (2014) yang membuktikan bahwa

meskipun konservatisme sudah tidak dimunculkan lagi dalam standar laporan

keuangan, standar tersebut tetap harus berhadapan dengan ketidakpastian

seperti yang dihadapi oleh perusahaan dan untuk menghadapi ketidakpastian

tersebut sering kali konservatisme tetap digunakan.

Range atau selisih nilai tertinggi dan terendah dari data dengan akrual

positif adalah 0,25163 dan range pada data akrual negatif adalah 26,25296.

Range pada data dengan akrual negatif jauh lebih besar daripada data dengan

akrual positif. Hal ini disebabkan adanya data akrual negatif yang nilainya jauh

lebih kecil dari data yang lain (ekstrim). Berdasarkan data yang telah diolah,

terdapat empat data dengan nilai ekstrim pada data dengan akrual negatif yakni

sebesar -4,97146 (BTON tahun 2012), -5,23184 (BTON tahun 2013), -6,81932

(BTON tahun 2014), dan -26,25347 (TRIS tahun 2013). Keempat data tersebut

memiliki nilai dibawah -1 sementara data akrual negatif yang lainnya lebih

besar dari -1.

Dari keempat data konservatisme akuntansi yang ekstrim tersebut, satu

perusahaan yakni PT Trisula Internasional (TRIS) pada tahun 2013

menyelenggarakan rapat dewan komisaris sebanyak 11 kali dalam satu tahun.

Sementara itu, sisanya menyelenggarakan rapat dewan komisaris sebanyak 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

44

kali dalam satu tahun. Keseluruhan perusahaan dengan nilai konservatisme

yang ekstrim merupakan perusahaan dengan kepemilikan institusional lebih

dari 50% dan memiliki leverage kurang dari 0,4 (leverage rendah). Selain itu,

keseluruhan perusahaan tersebut juga diaudit oleh auditor atau KAP tanpa

spesialisasi industri.

Klasifikasi Konservatisme Akuntansi

Untuk menentukan klasifikasi atau jenjang kategori untuk konservatisme

akuntansi, data dengan nilai ekstrim akan dihilangkan terlebih dahulu. Berikut

adalah data statistik konservatisme akuntansi setelah nilai ekstrim dihapus:

Tabel 4.1.3 Statistik Deskriptif Konservatisme Akuntansi (Tanpa Nilai Ekstrim)

N Minimal Maksimal Rata-Rata Std. Deviasi

CONS 215 -0,74030 0,25210 -0,0352634 0,10120007 Sumber: Data yang Diolah 2016

Setelah nilai ekstrim dihapus, nilai terendah atau minimal untuk data

konservatisme akuntansi menjadi -0,74030 (sebelumnya -2650557) dan rata-

rata menjadi -0,0352634 (sebelumnya -0,232227). Standar deviasi juga berubah

menjadi 0,10120007 (sebelumnya 1,88971609). Persebaran data konservatisme

akuntansi setelah nilai ekstrim dihapus adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1.4. Persebaran Data Konservatisme Akuntansi (Tanpa Nilai Ekstrim)

Akrual Jumlah Maksimum Minimum Range Median

Positif 64 0,25210 0,00047 0,25163 0,034935

Negatif 151 -0,00051 -0,74030 0,73979 -0,056560

Sumber: Data yang diolah 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

45

Berdasarkan tabel 4.1.4 diketahui bahwa setelah data dengan nilai ekstrim

dihapus, data dengan nilai akrual positif tidak mengalami perubahan.

Sementara itu, pada data dengan akrual negatif terdapat 151 anggota populasi

sasaran (sebelumnya 155). Nilai tertinggi -0,00051 (tetap sama) nilai terendah

menjadi -0,74030 dan range menjadi 0,73979 (sebelumya 26,25296).

Sementara itu median untuk data dengan nilai negatif menjadi -0,056560

(sebelumnya -0,575100). Nilai median untuk data positif dan negatif digunakan

untuk menentukan klasifikasi atau kategori untuk konservatisme akuntansi

sehingga klasifikasi untuk konservatisme akuntansi dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.1.5. Klasifikasi Konservatisme Akuntansi

Kelas Keterangan Jumlah Persentase

X ≤ -0,056560 Sangat kurang

konservatif 80 36,53%

-0,56560 < X ≤ 0,00000 Kurang konservatif 75 34,25%

0,00000 < X ≤ 0,034935 Konservatif 32 14,61%

0,034935 < X Sangat konservatif 32 14,61%

Total 219 100%

Sumber: Data yang diolah 2016

Berdasarkan hasil klasifikasi data konservatisme akuntansi pada tabel

4.1.5 diketahui bahwa dari keseluruhan perusahaan dalam populasi sasaran

paling banyak yakni 80 anggota populasi sasaran (36,53%) sangat kurang

konservatif (cenderung agresif). Sementara itu 75 anggota populasi sasaran

(34,25%) kurang konservatif dan sisanya adalah anggota populasi sasaran yang

konservatif dan sangat konservatif dengan jumlah masing-masing 32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

46

perusahaan (14,61%). Setelah data dengan nilai ekstrim dihapus, maka

klasifikasi konservatisme akuntansi menjadi sebagai berikut:

Tabel 4.1.6. Klasifikasi Konservatisme Akuntansi (Tanpa Nilai Ekstrim)

Kelas Keterangan Jumlah Persentase

X ≤ -0,056560 Sangat kurang

konservatif 76 35,35%

-0,56560 < X ≤ 0,000000 Kurang konservatif 75 34,88%

0,00000 < X ≤ 0,034935 Konservatif 32 14,88%

0,034935 < X Sangat konservatif 32 14,88%

Total 215 100%

Sumber: Data yang diolah 2016

Dari tabel 4.1.6 diketahui bahwa hanya jumlah perusahaan yang sangat

konservatif yang berubah yakni menjadi 76 anggota populasi sasaran

(sebelumnya 80). Sementara itu untuk kategori yang lain tidak mengalami

perubahan. Hal ini disebabkan nilai ekstrim pada data konservatisme akuntansi

merupakan data dengan nilai akrual negatif dan semuanya termasuk dalam

kategori perusahaan yang sangat kurang konservatif atau cenderung agresif.

2. Statistik Deskriptif dan Klasifikasi Dewan Komisaris

Data yang digunakan untuk mengukur variabel dewan komisaris adalah

frekuensi rapat, berikut adalah hasil data yang telah diolah peneliti:

Tabel 4.2.1. Frekuensi Rapat Dewan Komisaris Setiap Tahun

N Minimal Maksimal Modus Rata-

Rata

Std.

Deviasi

RAPAT 219 1 42 4 6,251 6,5080

Sumber: Data yang Diolah 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

47

Berdasarkan statistik deskriptif pada tabel 4.2.1 diketahui bahwa

frekuensi rapat dewan komisaris tertinggi adalah 42 kali dalam satu tahun. Ada

dua anggota populasi sasaran yang menyelenggarakan rapat atau pertemuan

dewan komisaris paling banyak yaitu PT Alumindo Light Metal Industry Tbk.

(ALMI) dan PT Indal Aluminium Industry Tbk. (INAI).

Anggota populasi sasaran paling sedikit menyelenggarakan rapat dewan

komisaris 1 kali dalam satu tahun yakni PT Delta Djakarta Tbk. (DLTA), PT

Darya Varia Laboratoria Tbk. (DVLA), PT Sekawan Intripratama Tbk. (SIAP)

dan PT Mandom Indonesia Tbk. (TCID). Keempat anggota populasi sasaran

tersebut mengadakan rapat dewan komisaris 1 kali dalam satu tahun selama tiga

tahun berturut-turut. Selain itu, PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk. (KIAS)

juga menyelenggarakan rapat atau pertemuan dewan komisaris 1 kali dalam

satu tahun pada tahun 2013 dan 2014.

Modus atau nilai yang paling sering muncul adalah 4 yang berarti anggota

populasi sasaran kebanyakan memilih untuk mengadakan rapat dewan

komisaris sebanyak 4 kali dalam satu tahun. Nilai rata-rata rapat dewan

komisaris adalah 6,251 atau 6 yang berarti rata-rata anggota populasi sasaran

mengadakan 6 kali rapat atau pertemuan dewan komisaris dalam satu tahun

dengan standar deviasi sebesar 6,5080.

Persebaran data frekuensi rapat dewan komisaris dapat terlihat pada tabel

histogram berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

48

Gambar 4.2.1. Histogram Frekuensi Rapat Dewan Komisaris

Sumber : Data yang diolah 2016

Berdasarkan histogram pada gambar 4.2.1. dapat terlihat bahwa sebaran

data frekuensi rapat paling banyak ada pada angka 0 sampai 10. Peraturan

Bapepam LK tahun 2010 menyebutkan bahwa jumlah minimal rapat dewan

komisaris adalah 1 kali dalam satu tahun. Berikut adalah data jumlah rapat

dewan komisaris yang diselenggarakan perusahaan sesuai dengan klasifikasi

yang sudah ditentukan.

Tabel 4.2.2 Klasifikasi Frekuensi Rapat Dewan Komisaris Setiap Tahun

Interval Keterangan Jumlah Persentase

X ≤ 6 Sangat kurang dari

ketentuan 176 80,4%

6 < X < 12 Kurang dari ketentuan 9 4,1%

12 ≤ X Memenuhi ketentuan 34 15,5%

Total 219 100%

Sumber : Data yang diolah 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

49

Dari tabel 4.2.2 diketahui bahwa 80,37% (176 anggota populasi sasaran)

mengadakan rapat dewan komisaris dengan jumlah yang sangat kurang dari

ketentuan (1-6 kali dalam satu tahun). Pada kategori tersebut anggota populasi

sasaran yang mengadakan rapat dewan komisaris sesuai dengan ketentuan ( 1

kali dalam satu tahun) sangat sedikit yakni 6,05% (13 anggota populasi

sasaran). Selain itu terdapat 89 anggota populasi sasaran (40,64%) yang

mengadakan rapat dewan komisaris 4 kali dalam satu tahun. Anggota populasi

sasaran banyak yang memilih mengadakan rapat dewan komisaris 4 kali dalam

satu tahun yang pada umumnya diselenggarakan setiap triwulan. Jumlah

tersebut tidak terlalu jarang dan juga tidak terlalu sering untuk kurun waktu satu

tahun. Jumlah rapat yang sangat jarang dapat menyebabkan pengawasan dewan

komisaris menjadi terbatas dan kurang efektif, namun rapat yang terlalu sering

juga menyebabkan biaya yang dikeluarkan untuk menyelenggarakan rapat

dewan komisaris menjadi lebih besar.

Dari tabel 4.2.2 juga diketahui 4,1% (9 anggota populasi sasaran)

mengadakan rapat dewan komisaris sebanyak 7-11 kali dalam satu tahun.

Selain itu hanya 15,5% (34 anggota populasi sasaran) yang mengadakan rapat

dewan komisaris dengan jumlah yang memenuhi ketentuan. Sangat sedikitnya

anggota populasi sasaran yang mengadakan rapat dewan komisaris lebih dari 11

kali dikarenakan frekuensi rapat dewan komisaris yang terlalu sering dapat

menimbulkan anggapan bahwa perusahaan sedang menghadapi masalah

(Jensen, 1993 dalam Ho, 2009). Apabila perusahaan mengadakan rapat dewan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

50

komisaris 2 kali setiap bulan (24 kali dalam setahun) bisa dikatakan frekuensi

rapat dewan komisaris perusahaan tersebut sangat sering. Dari 20 anggota

populasi sasaran yang mengadakan rapat dewan komisaris lebih dari 12 kali

dalam satu tahun terdapat 7 anggota populasi sasaran (3,20%) yang

mengadakan rapat dewan komisaris lebih dari 24 kali dalam satu tahun.

Apabila data frekuensi rapat dewan komisaris yang lebih dari 24 kali

dalam satu tahun dihapus atau dihilangkan maka statistik deskriptif untuk

rapat dewan komisaris menjadi sebagai berikut:

Tabel 4.2.3 Frekuensi Rapat Dewan Komisaris (Tanpa Nilai Ekstrim)

N Minimal

Maksimal Rata-

Rata

Std.

Deviasi

Range

RAPAT 212 1 24 5,37 4,179 23

Sumber: Data yang Diolah 2016

Dari tabel 4.2.3 diketahui bahwa setelah nilai ekstrim pada rapat dewan

komisaris dihapus maka nilai terendah tidak berubah (tetap 1) tetapi nilai

tertinggi berubah menjadi 24. Rata-rata jumlah rapat dewan komisaris

menjadi 4,99 atau 5 kali dalam satu tahun dengan standar deviasi sebesar

3,385. Nilai ekstrim yang dihilangkan tidak akan mempengaruhi klasifikasi

rapat dewan komisaris tetapi jumlah data pada masing-masing kategori

berubah seperti pada tabel berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

51

Tabel 4.2.4. Klasifikasi Frekuensi Rapat Dewan Komisaris (Tanpa Nilai Ekstrim)

Interval Keterangan Jumlah Persentase

X ≤ 6 Sangat kurang

dari ketentuan 176 83,0%

6 < X < 12 Kurang dari

ketentuan 9 4,2%

12 ≤ X Memenuhi

ketentuan 27 12,7%

Total 212 100% Sumber : Data yang diolah 2016

Berdasarkan tabel 4.2.4 diketahui bahwa setelah nilai ekstrim dihapus,

jumlah perusahaan yang berubah hanya pada kategori perusahaan yang

mengadakan rapat dewan komisaris lebih dari atau sama dengan 12 kali dalam

satu tahun (dari 34 menjadi 27 anggota populasi sasaran).

Anggota populasi sasaran dengan jumlah rapat dewan komisaris yang

lebih dari 24 kali dalam satu tahun adalah PT Indal Aluminium Industry Tbk.

(ALMI), PT Alumindo Light Metal Industry Tbk. (INAI) dan PT Indofarma

Tbk. (INAF). ALMI dan INAI merupakan perusahaan yang dimiliki satu grup

yang sama yakni Maspion Group. Kedua perusahaan ini selama tiga tahun

berturut-turut mengadakan rapat dewan komisaris sebanyak 42, 30, dan 32

kali. Dewan komisaris pada kedua perusahaan tersebut juga merupakan orang

yang sama. Pada laporan tahunan, kedua perusahaan tersebut menyebutkan

bahwa rapat dewan komisaris yang dilaksanakan membahas diantaranya

mengenai evaluasi kinerja direksi dan kinerja perusahaan periode tertentu.

Namun perusahaan tersebut tidak mencantumkan informasi mengenai risalah

rapat dewan komisaris secara rinci.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

52

Sementara itu, INAF mengadakan rapat dewan komisaris sebanyak 25

kali pada tahun 2014. Pada laporan tahunan disebutkan bahwa perusahaan

tersebut mengadakan rapat dewan komisaris dengan agenda paling banyak

membahas mengenai kinerja perseroan dan pada bulan Juli tahun 2014

perusahaan juga membahas mengenai perubahan struktur organisasi.

3. Statistik Deskriptif dan Klasifikasi Kepemilikan Institusional

Dalam penelitian ini, kepemilikan institusional yang dimaksud adalah

kepemilikan oleh lembaga, perusahaan atau badan termasuk pemerintah.

Berikut adalah data kepemilikan institusional yang diperoleh dan diolah

peneliti:

Tabel 4.3.1. Kepemilikan Institusional

N Minimal Maksimal

Rata-

Rata

Std.

Deviasi Range

CONS 219 0,2851 0,9896 0,7251 0,16509 0,7045

Sumber: Data yang Diolah 2016

Berdasarkan data pada tabel 4.3.1 diketahui bahwa nilai tertinggi untuk

kepemilikan institusional adalah 0,9896 atau 98,96% yakni PT Bentoel

International Investama Tbk. (RMBA). Saham RMBA dimiliki oleh British

American Tobacco (PA 2009) Ltd. (85,55%), United Bank of Switzerland AG

(13,41%) dan sisanya dimiliki oleh publik (1,04%). Sementara itu, kepemilikan

institusional terendah adalah 0,2851 atau 28,51% yakni PT Kertas Basuki

Rachmat Ind Tbk. (KBRI). Saham KBRI dimiliki oleh Suisse Charter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

53

Investment Ltd (24,00%), PT Danatama Perkasa (9,83%) sedangkan sisanya

dimiliki oleh publik (60,69%) dan Ferry Sudjono (5,48%). Rata-rata

kepemilikan institusional perusahan adalah 0,725123 atau 72,51 % dengan

standar deviasi 0,1650924 dan range 0,7045 atau 70,45%.

Persebaran data kepemilikan institusional dapat dilihat pada histogram

berikut:

Gambar 4.3.1. Histogram Kepemilikan Institusional

Sumber: Data yang diolah 2016

Dari gambar 4.3.1 dapat diketahui bahwa pada penelitian ini tidak ada

anggota populasi sasaran dengan kepemilikan institusional kurang dari 20%.

Persebaran data yang lebih detail dapat dilihat pada tabel klasifikasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

54

kepemilikan institusional berdasarkan tingkat pengaruhnya (Baker, et al., 2013)

berikut:

Tabel 4.3.2. Klasifikasi Kepemilikan Institusional

Interval Keterangan Jumlah

data

Persentase

X ≤ 20% Pengaruh tidak signifikan 0 0,00%

20% < X ≤ 50% Pengaruh signifikan 21 9,58%

50% < X Pengendalian 198 90,42%

Total 219 100%

Sumber: Data yang diolah 2016

Berdasarkan tabel 4.3.2, setelah data kepemilikan institusional

diklasifikasikan diketahui bahwa 90,42% anggota populasi sasaran dimiliki

oleh institusi yang memiliki pengaruh pengendalian atas perusahaan. Biasanya

perusahaan ini merupakan perusahaan anak dan pemiliknya yang

mengendalikan adalah perusahaan induk (Baker, et al., 2013). Dari tabel 4.3.2

juga diketahui bahwa 9,58% anggota populasi sasaran dimiliki oleh institusi

yang memiliki pengaruh signifikan atas perusahaan. Ini berarti institusi pemilik

memiliki pengaruh yang signifikan dalam kebijakan operasi dan keuangan

investee (Baker, et al., 2013). Tidak ada anggota populasi sasaran yang dimiliki

oleh institusi yang memiliki pengaruh tidak signifikan atas perusahaan.

Dalam penelitian ini, terdapat 3 anggota populasi sasaran yang

merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu PT Indofarma Tbk.

(80,66%), PT Kimia Farma Tbk. (90,03%) dan PT Semen Gresik (Persero)

Tbk. (51,01%). Ketiga perusahaan BUMN tersebut dimiliki oleh institusi

pemerintah dengan kepemilikan lebih dari 50%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

55

4. Statistik Deskriptif dan Klasifikasi Leverage

Data yang digunakan untuk menghitung leverage adalah total liabilitas

dibagi dengan total aset perusahaan. Berikut adalah hasil data yang telah diolah

peneliti:

Tabel 4.4.1. Statistik Deskriptif Leverage

N Minimal Maksimal Rata-Rata Std. Deviasi Range

CONS 219 0,037232 2,87629 0,46714499 0,34184736 2,839059

Sumber: Data yang Diolah 2016

Berdasarkan tabel 4.4.1, diketahui bahwa leverage tertinggi adalah

2,876290 dimiliki oleh PT Primarindo Asia Infrastructur Tbk. (BIMA) pada

tahun 2012. Sementara itu, leverage terendah adalah 0,037232 yang dimiliki

oleh PT Jaya Pari Steel Corp Ltd. Tbk. (JPRS) pada tahun 2013. Rata-rata

leverage selama tahun 2012 – 2014 adalah 0,46714499 dengan standar deviasi

0,341847362. Persebaran data leverage dapat dilihat pada histogram berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

56

Gambar 4.4.1. Histogram Leverage

Sumber: Data yang Diolah 2016

Dari gambar 4.4.1 dapat diketahui bahwa terdapat anggota populasi

sasaran yang memiliki leverage mendekati 1 berjumlah lebih sedikit. Selain

itu juga terdapat perusahaan dengan leverage lebih dari 1. Semakin tinggi

angka leverage berarti semakin besar pula aset yang dibiayai dengan hutang.

Jika perusahaan tidak dapat membayar hutang, maka perusahaan bisa dipaksa

untuk menjual asetnya untuk membayar hutang (Ross,2016). Leverage dengan

nilai lebih dari 1 akan mengindikasikan bahwa apabila perusahaan tidak dapat

membayar hutang, aset perusahaan yag dijual tetap tidak akan cukup untuk

membayar. Persebaran data lebih detail dapat diihat pada tabel berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

57

Tabel 4.4.2. Klasifikasi Leverage

Interval Keterangan Jumlah

data

Persentase

X < 0,4 Leverage rendah 98 44,75%

0,4 ≤ X < 0,6 Leverage sedang 70 31,96%

0,6 ≤ X Leverage tinggi 51 23,29%

Total 219 100%

Sumber: Data yang diolah 2016

Berdasarkan tabel 4.4.2, diketahui bahwa 44,75% (98 anggota populasi

sasaran) memiliki leverage rendah. Dari tabel 4.4.2 juga diketahui bahwa

31,96% (70 anggota populasi sasaran) memiliki leverage sedang dan 23,29%

(51 anggota populasi sasaran) perusahaan yang memiliki leverage tinggi. Pada

kategori tersebut terdapat 4 perusahaan dengan angka leverage lebih dari 1.

Apabila data dengan nilai lebih dari 1 dihapus atau dihilangkan maka statistik

deskriptif untuk leverage menjadi sebagai berikut:

Tabel 4.4.3. Statistik Deskriptif Leverage (Tanpa Nilai Ekstrim)

N Minimal Maksimal Rata-Rata

Std.

Deviasi Range

CONS 215 0,03723 0,90448 0,4311637 0,19442146 0,86725

Sumber: Data yang Diolah 2016

Dari tabel 4.4.3 diketahui bahwa nilai terendah dan nilai tertinggi untuk

leverage adalah 0,03723 dan 0,90448. Sementara itu, rata-rata leverage

berubah menjadi 0,4311637 dan standar deviasi sebesar 0,19442146.

Klasifikasi untuk leverage tidak berubah namun frekuensi untuk masing-

masing kategori menjadi sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

58

Tabel 4.4.4 Klasifikasi Leverage Tanpa Nilai Ekstrim

Interval Keterangan Jumlah data Persentase

X < 0,4 Leverage rendah 98 45,58%

0,4 ≤ X < 0,6 Leverage sedang 70 32,56%

0,6 ≤ X Leverage tinggi 47 21,86%

Total 215 100%

Sumber: Data yang diolah 2016

Berdasarkan tabel 4.4.4 diketahui bahwa setelah data dengan nilai

ekstrim dihapus, jumlah perusahaan dengan leverage rendah dan sedang tetap

sama yakni 98 dan 70 anggota populasi sasaran. anggota populasi sasaran

dengan leverage tinggi berubah menjadi 47 perusahaan (21,86%).

Anggota populasi sasaran dengan nilai leverage ekstrim pada penelitian

ini adalah PT Primarindo Asia Infrastructur Tbk. (BIMA) pada tahun 2012

(2,87629), 2013 (2,86356) dan 2014 (2,72844) dan PT Bentoel International

Investama Tbk. (RMBA) pada tahun 2014 (1,13627). Selama tiga periode,

saldo liabilitas BIMA jauh lebih besar daripada total aset yang dimiliki.

Selama periode tersebut, BIMA hanya mengalami kerugian pada tahun 2013

(Rp16.149.760.144) dan BIMA sudah memiliki angka leverage lebih besar

dari 1 sejak tahun 2005. Pada tahun 2013 BIMA mengungkapkan bahwa

peningkatan nilai hutang pada tahun tersebut terjadi karena menguatnya nilai

Dollar. Sementara itu, pada 2014 BIMA mengungkapkan bahwa leverage

meningkat karena penurunan nilai aset perseroan sebagai dampak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

59

menurunnya penjualan ekspor. Hal-hal tersebut mungkin merupakan beberapa

alasan saldo ekuitas atau modal menjadi negatif.

Pada tahun 2014, RMBA juga memiliki saldo liabilitas lebih besar

daripada aset. Pada periode tersebut RMBA mengalami kerugian

(Rp2.278.718.000.000) yang menyebabkan pengurangan modal.

5. Statistik Deskriptif dan Klasifikasi Spesialisasi Industri Auditor

Variabel spesialisasi industri auditor diperoleh dengan melihat market

share Kantor Akuntan Publik (KAP). Market share yang tinggi

mengindikasikan bahwa KAP tersebut semakin banyak melakukan audit pada

perusahaan dalam industri yang sama. Semakin sering KAP mengaudit

perusahaan dalam industri yang sama berarti semakin bertambah pula

kemampuan dan pengalaman dalam mengaudit perusahaan dalam industri

tersebut. Dari proses pengumpulan data yang telah dilakukan, ada 32 KAP yang

mengaudit laporan keuangan anggota populasi sasaran selama tahun 2012-

2014. Dari 32 KAP tersebut 4 diantaranya merupakan KAP yang terafiliasi

dengan Kantor Akuntan Publik Asing (KAPA). Selain itu ada 16 KAP yang

terafiliasi dengan Organisasi Audit Asing (OAA) dan sisanya 12 KAP tidak

termasuk dalam KAP yang terafilisasi dengan KAPA ataupun OAA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

60

Peneliti telah menghitung market share masing-masing KAP dan telah

memperoleh data 5 KAP dengan market share terbesar. Berikut adalah daftar 5

KAP dengan market share terbesar selama 2012 – 2014 :

Tabel 4.5.1. Daftar Kantor Akuntan Publik dengan Market Share Terbesar

No KAP

Jumlah

audit

Market share

(%)

1 Purwantono, Suherman & Surja 43 19,63

2 Osman Bing Satrio & Eny 29 13,24

3 Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade

Fatma & Rekan 15 6,85

4 Aryanto, Amir Jusuf , Mawar & Saptopo 14 6,39

5 Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan 13 5,94

Sumber : Data yang Diolah 2016

Berdasarkan tabel 4.5.1 diketahui bahwa 5 KAP dengan market share

terbesar semuanya merupakan KAP yang terafiliasi dengan OAA. KAP dengan

market share paling besar adalah KAP Purwantono, Suherman & Surja yang

terafiliasi dengan OAA Ernst & Young Global Limited dengan market share

sebesar 19,63%. Sementara itu, KAP dengan market share terbesar ke dua

adalah KAP Osman Bing Satrio & Eny yang terafiliasi dengan OAA Deloitte

Touche Tohmatsu Limited dengan market share 13,24%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

61

Tabel 4.5.2. Daftar Kantor Akuntan Publik dengan Market Share Terkecil

No KAP

Jumlah

audit

Market share

(%)

1 Ahmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry 1 0,46

2 Budiman, Wawan, Pamudji & Rekan 1 0,46

3 Bambang Budi Tresno 1 0,46

4 Joachim Sulistyo & Rekan 1 0,46

5 Koesbandijah, Beddy Samsi & Setiasih 1 0,46

Sumber : Data yang diolah 2016

Berdasarkan tabel 4.5.2 diketahui bahwa 5 KAP dengan market share

terendah adalah KAP Ahmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry, KAP Budiman,

Wawan, Pamudji & Rekan, Bambang Budi Tresno, KAP Joachim Sulistyo &

Rekan, dan KAP Koesbandijah, Beddy Samsi & Setiasih. Kelima KAP tersebut

memiliki market share terendah daripada KAP yang lain yakni 0,46%.

Berdasarkah data yang diolah hanya ada 2 KAP yang memiliki market

share lebih dari 8% yakni KAP Purwantono, Suherman & Surja dan KAP

Osman Bing Satrio dan Eny. Perusashaan yang laporan keuangannya diaudit

oleh salah satu KAP tersebut berarti telah diaudit oleh auditor (KAP) yang

memiliki spesialisasi industri di industri manufaktur. Perusahaan yang diaudit

selain oleh kedua KAP tersebut adalah perusahaan yang diaudit oleh auditor

(KAP) yang tidak memiliki spesialisasi industri di industri manufaktur.

Berdasarkan data yang telah diolah, dari 219 anggota populasi sasaran terdapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

62

72 anggota populasi sasaran yang diaudit oleh KAP dengan spesialisasi industri

dan 147 anggota populasi sasaran diaudit oleh KAP tanpa spesialisasi industri.

B. Hasil Penelitian

Data konservatisme akuntansi, rapat dewan komisaris, kepemilikan

insitusional, leverage dan spesialisasi industri KAP yang diperoleh kemudian

diklasifikasikan dan diberi lanel sesuai dengan kelas atau kategori masing-

masing. Untuk melihat apakah ada kecenderungan hubungan antara variabel

dewan komisaris, kepemilikan institusional, leverage dan spesialisasi industri

KAP dengan konservatisme akuntansi dilakukan analisis menggunakan tabulasi

silang (crosstab).

1. Analisis Hubungan Dewan Komisaris dengan Konservatisme Akuntansi

a. Crosstab

Untuk melihat pola hubungan antara dewan komisaris dan

konservatisme akuntansi, peneliti menggunakan tabulasi silang. Berikut

adalah hasil yang diperoleh peneliti:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

63

bel 4.6.1 Crosstab Dewan Komisaris dengan Konservatisme Akuntansi

Konservatisme Akuntansi

Total Sangat

Kurang

Konservatif

Kurang

Konservatif Konservatif

Sangat

Konservatif

Rapat Sangat

Kurang dari

Ketentuan

61

(27,9%)

62

(28,3%)

29

(13,2%)

24

(11%)

176

(80,4%)

Kurang dari

Ketentuan

6

(2,7%)

2

(0,9%)

0

(0%)

1

(0,5%)

9

(4,1%)

Memenuhi

Ketentuan

13

(5,9%)

11

(5%)

3

(1,4%)

7

(3,2%)

34

(15,5%)

Total 80

(36,5%)

75

(34,2%)

32

(14,6%)

32

(14,6%)

219

(100%)

Sumber : Data yang diolah 2016

Berdasarkan hasil crosstab dewan komisaris dengan konservatisme

akuntansi pada tabel 4.6.1, pada kategori rapat dewan komisaris sangat

kurang dari ketentuan yakni 1-6 kali dalam satu tahun mayoritas adalah

anggota populasi sasaran yang kurang konservatif yakni 62 anggota

populasi sasaran. Pada kategori tersebut, anggota populasi sasaran yang

sangat konservatif adalah yang paling sedikit yakni 24 anggota populasi

sasaran.

Pada kategori rapat dewan komisaris kurang dari ketentuan yakni

7-11 kali dalam satu tahun mayoritas adalah anggota populasi sasaran yang

sangat kurang konservatif yakni 6 anggota populasi sasaran. Tidak anggota

populasi sasaran yang konservatif pada kategori ini.

Pada kategori rapat dewan komisaris memenuhi ketentuan yakni

lebih dari atau sama dengan 12 kali dalam satu tahun mayoritas adalah

anggota populasi sasaran yang sangat kurang konservatif yakni 13 anggota

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

64

populasi sasaran. Sementara itu, anggota populasi sasaran yang konservatif

adalah yang paling sedikit yakni 3 anggota populasi.

b. Korelasi Dewan Komisaris dengan Konservatisme Akuntansi

Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara dewan

komisaris dan konservatisme akuntansi, peneliti akan melihat dari nilai

Goodman and Kruskal’s Gamma. Berikut adalah tabel korelasi dewan

komisaris dengan konservatisme akuntansi:

Tabel 4.6.2 Korelasi Dewan Komisaris Dan Konservatisme Akuntansi

Value Asymp. Std.

Errora

Approx.

Tb

Approx.

Sig.

Ordinal by Ordinal

Gamma -0,086 0,135 -0,643 0,520

N of Valid Cases 219

Sumber: Data yang diolah 2016

Berdasarkan tabel 4.6.2 diketahui bahwa nilai Gamma adalah -0,086 dan

apabila data frekuensi rapat ekstrim dihapus nilai Gamma menjadi -0,134.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan negatif

(berlawanan arah) yang sangat lemah antara dewan komisaris dengan

konservatisme akuntansi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

65

2. Analisis Hubungan Kepemilikan Institusional dengan Konservatisme

Akuntansi

a. Crosstab

Untuk melihat pola hubungan antara kepemilikan institusional dan

konservatisme akuntansi, peneliti menggunakan tabulasi silang (crosstab).

Berikut adalah hasil yang diperoleh peneliti:

Tabel 4.7.1 Crosstab Kepemilikan Institusional dan Konservatisme

Akuntansi

Konservatisme Akuntansi

Total Sangat

Kurang

Konservatif

Kurang Konservatif

Konservatif Sangat

Konservatif

Kepemilikan

Institusional

Pengaruh

Signifikan

10

(4,6%)

6

(2,7%)

5

(2,3%)

0

(0%)

21

(9,6%)

Pengendalian 70 (32%)

69 (31,5%)

27 (12,3%)

32 (14,6%)

198 (90,4%)

Total 80

(36,5%)

75

(34,2%)

32

(14,6%)

32

(14,6%)

219

(100%)

Sumber : Data yang diolah 2016

Berdasarkan hasil crosstab kepemilikan institusional dengan

konservatisme akuntansi pada tabel 4.6.1, tidak ada anggota populasi

sasaran dengan kepemilikan institusional kurang dari 20% (memiliki

pengaruh tidak signifikan). Pada kategori kepemilikan institusional

diantara 20% hingga 50% (memiliki pengaruh signifikan) mayoritas adalah

anggota populasi sasaran yang sangat kurang konservatif yakni 10 anggota

populasi sasaran (4,6%). Tidak ada anggota populasi sasaran yang sangat

konservatif pada kategori tersebut.

Pada kategori kepemilikan institusional lebih dari 50% (memiliki

pengendalian) mayoritas adalah anggota populasi sasaran yang sangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

66

kurang konservatif yakni 70 anggota populasi sasaran (32%). anggota

populasi sasaran yang konservatif adalah yang paling sedikit yakni 27

anggota populasi sasaran (12,3%). Selain itu, seluruh anggota populasi

sasaran yang sangat konservatif berada pada kategori tersebut yakni 32

anggota populasi sasaran (14,6%).

b. Korelasi Kepemilikan Institusional dan Konservatisme Akuntansi

Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kepemilikan

institusional dan konservatisme akuntansi, peneliti akan melihat dari nilai

Gamma. Berikut adalah tabel korelasi kepemilikan institusional dengan

konservatisme akuntansi:

Tabel 4.7.2 Korelasi Kepemilikan Institusional dengan Konservatisme

Akuntansi

Value Asymp. Std.

Errora

Approx.

Tb

Approx.

Sig.

Ordinal by Ordinal

Gamma 0,233 0,168 1,373 0,170

N of Valid Cases 219

Sumber: Data yang diolah 2016

Berdasarkan tabel 4.7.2 diketahui bahwa nilai Gamma adalah 0,233

yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif (searah) yang lemah

antara kepemilikan institusional dengan konservatisme akuntansi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

67

3. Analisis Hubungan Leverage dengan Konservatisme Akuntansi

a. Crosstab

Untuk melihat pola hubungan antara leverage dan konservatisme

akuntansi, peneliti menggunakan tabulasi silang. Berikut adalah hasil yang

diperoleh peneliti:

Tabel 4.8.1 Crosstab Leverage dan Konservatisme Akuntansi

Konservatisme Akuntansi

Total Sangat

Kurang

Konservatif

Kurang

Konservatif Konservatif

Sangat

Konservatif

Leverage Rendah 41

(18,7%)

33

(15,1%)

14

(6,4%)

10

(4,6%)

98

(44,7%)

Sedang 24

(11,0%)

24

(11,0%)

14

(6,4%)

8

(3,7%)

70

(32,0%)

Tinggi 15

(6,8%)

18

(8,2%)

4

(1,8%)

14

(6,4%)

20

(9,1%)

Total 80

(36,5%)

75

(34,2%)

32

(14,6%)

32

(14,6%)

219

(100%)

Sumber : Data yang diolah 2016

Berdasarkan hasil crosstab leverage dengan konservatisme akuntansi

pada tabel 4.8.1, pada kategori leverage rendah (kurang dari 0,4) mayoritas

adalah anggota populasi sasaran yang sangat kurang konservatif yakni 41

anggota populasi sasaran (18,7%). Jumlah tersebut juga merupakan yang

paling banyak dari seluruh populasi sasaran. Anggota populasi sasaran

yang sangat konservatif adalah yang paling sedikit yakni 10 anggota

populasi sasaran (4,6%).

Pada kategori leverage sedang (antara 0,4 sampai 0,6) terdapat

jumlah yang sama pada anggota populasi sasaran yang sangat kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

68

konservatif dan kurang konservatif yakni 24 anggota populasi sasaran

(11,0%). Anggota populasi sasaran yang sangat konservatif adalah yang

paling sedikit pada kategori leverage sedang yakni 8 anggota populasi

sasaran (3,7%). Jumlah tersebut juga merupakan yang paling sedikit dari

seluruh anggota populasi sasaran yang sangat konservatif.

Pada kategori leverage tinggi mayoritas adalah anggota populasi

sasaran yang kurang konservatif yakni 18 anggota populasi sasaran

(8,2%). Jumlah tersebut juga merupakan yang paling sedikit dari seluruh

anggota populasi sasaran yang kurang konservatif. Sementara itu, pada

kategori leverage tinggi, anggota populasi sasaran yang konservatif adalah

yang paling sedikit yakni 4 anggota populasi sasaran (1,8%). Jumlah

tersebut merupakan jumlah yang paling sedikit dari seluruh anggota

populasi sasaran yang konservatif dan juga paling sedikit dari seluruh

anggota populasi sasaran.

b. Korelasi Leverage dan Konservatisme akuntansi

Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan leverage dan

konservatisme akuntansi, peneliti akan melihat dari nilai Gamma. Berikut

adalah tabel korelasi kepemilikan institusional dengan konservatisme

akuntansi:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

69

Tabel 4.8.2 Korelasi Leverage dengan Konservatisme Akuntansi

Value Asymp. Std.

Errora

Approx.

Tb

Approx.

Sig.

Ordinal by Ordinal

Gamma 0,177 0,087 2,008 0,45

N of Valid Cases 219

Sumber: Data yang diolah 2016

Berdasarkan tabel 4.8.2 diketahui bahwa nilai Gamma adalah 0,177 dan

apabila data leverage dengan nilai lebih dari 1 dihapus maka nilai Gamma

menjadi 0,142. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat

hubungan positif (searah) yang sangat lemah antara leverage dengan

konservatisme akuntansi.

4. Analisis Hubungan Spesialisasi Industri Auditor dengan Konservatisme

Akuntansi

a. Crosstab

Untuk melihat pola hubungan antara spesialisasi industri auditor dan

konservatisme akuntansi, peneliti menggunakan tabulasi silang. Berikut

adalah hasil yang diperoleh peneliti:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

70

Tabel 4.9.1 Crosstab Spesialisasi Industri dan Konservatisme Akuntansi

Konservatisme Akuntansi

Total Sangat

Kurang

Konservatif

Kurang Konservati

f

Konservati

f

Sangat Konservati

f

Spesialisas

i Auditor

Tanpa

spesialisasi

62

(28,3%)

51

(23,3%)

21

(9,6%)

13

(5,9%)

147

(67,1%)

Dengan spesialisasi

18 (8,2%)

24 (11,0%)

11 (5,0%)

19 (8,7%)

72 (32,9%)

Total 80

(36,5%)

75

(34,2%)

32

(14,6%)

32

(14,6%)

219

(100%)

Sumber : Data yang diolah 2016

Berdasarkan hasil crosstab spesialisasi industri auditor atau KAP

dengan konservatisme akuntansi pada tabel 4.9.1, diketahui bahwa auditor

tanpa spesialisasi industri paling banyak mengaudit anggota populasi

sasaran yang sangat kurang konservatif yakni 62 anggota populasi sasaran

(28,3%). Jumlah tersebut merupakan yang paling banyak dari seluruh

populasi sasaran. Sementara itu, auditor tanpa spesialisasi industri paling

sedikit mengaudit anggota populasi sasaran yang sangat konservatif yakni

13 perusahaan (5,9%).

Auditor dengan spesialisasi industri paling banyak mengaudit anggota

populasi sasaran yang kurang konservatif yakni 24 perusahaan (11,0%).

Sementara itu, auditor dengan spesialisasi industri juga telah mengaudit

paling sedikit anggota populasi sasaran yang konservatif yakni 11 anggota

populasi sasaran (5%). Jumlah tersebut juga merupakan yang paling sedikit

dari seluruh populasi sasaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

71

Berdasarkan hasil tersebut juga terlihat bahwa auditor tanpa spesialisasi

mengaudit anggota populasi sasaran yang sangat kurang konservatif,

kurang konservatif dan konservatif lebih banyak daripada auditor dengan

spesialisasi industri. Sementara itu, auditor dengan spesialisasi industri

mengaudit anggota populasi sasaran yang sangat konservatif lebih banyak

daripada auditor tanpa spesialisasi industri.

b. Korelasi Spesialisasi Industri Auditor dan Konservatisme Akuntansi

Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara spesialisasi

industri auditor dan konservatisme akuntansi, peneliti akan melihat dari

nilai Eta. Berikut adalah tabel korelasi kepemilikan institusional dengan

konservatisme akuntansi:

Tabel 4.9.2 Korelasi Spesialisasi Auditor dengan Konservatisme

Akuntansi

Value

Nominal by Interval Eta Spesialisasi Auditor Dependen

0,254

Konservatisme Akuntansi Dependen

0,240

Sumber: Data yang diolah 2016

Berdasarkan tabel 4.9.2 diketahui bahwa nilai Eta adalah 0,240 saat

konservatisme akuntansi menjadi variabel dependen. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa terdapat hubungan positif yang lemah antara spesialisasi

industri dengan konservatisme akuntansi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

72

C. Pembahasan

1. Hubungan Dewan Komisaris dengan Konservatisme Akuntansi

Hasil analisis tabulasi silang (crosstab) serta nilai Gamma untuk

variabel dewan komisaris dan konservatisme akuntansi menunjukkan bahwa

terdapat hubungan negatif yang sangat lemah antara dewan komisaris dengan

konservatisme akuntansi. Hasil ini tidak mendukung penelitian yang

dilakukan Lara, et al. (2005) yang menyatakan bahwa corporate governance

yang kuat juga akan menyebabkan tingkat konservatisme akuntansi yang

semakin tinggi. Hasil ini juga tidak mendukung penelitian Blunck (2007) dan

Ho (2009) yang menyatakan bahwa semakin tinggi frekuensi rapat dewan

komisaris maka perusahaan akan semakin konservatif. Namun, hasil

penelitian ini mendukung penelitian Indrayati (2010) yang tidak dapat

membuktikan pengaruh positif karakteristik dewan terhadap konservatisme

akuntansi.

Salah satu cara yang dilakukan dewan komisaris untuk melakukan

pengawasan adalah dengan menyelenggarakan rapat dewan komisaris.

Frekuensi rapat dewan komisaris yang tinggi dalam satu tahun tidak menjamin

bahwa dewan komisaris bisa menekan perusahaan untuk lebih konservatif.

Kuatnya kendali pendiri perusahaan dan pemilik saham mayoritas bisa

menyebabkan dewan komisaris kurang efektif dalam melakukan pengawasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

73

(hasil survei Asian Development Bank dalam Boediono, 2005). Selain itu,

mulai tahun 2012 Indonesia mulai melakukan konvergensi IFRS dan dewan

komisaris sebagai pengawas perusahaan juga ambil bagian ketika perusahaan

mulai memutuskan untuk menggunakan IFRS yang sudah tidak menyebutkan

lagi mengenai konservatisme akuntansi. IFRS memperbolehkan perusahaan

mengakui unrealized gain or loss sehingga laba atau kerugian yang belum

terealisasi dapat segera diakui. Hal ini menyebabkan dewan komisaris juga

perlahan mulai meninggalkan prinsip konservatisme akuntansi sehingga

dewan komisaris tidak lagi mendorong perusahaan untuk lebih konservatif.

2. Hubungan Kepemilikan Institusional dengan Konservatisme Akuntansi

Hasil analisis tabulasi silang (crosstab) serta nilai Gamma untuk

variabel kepemilikan institusional dan konservatisme akuntansi menunjukkan

bahwa terdapat hubungan positif yang lemah antara kepemilikan institusional

dengan konservatisme akuntansi. Hasil ini tidak mendukung penelitian

Peterson dan Whitworth (2013), Indrayati (2010) dan Wardhani (2008) yang

menunjukkan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap

konservatisme akuntansi. Namun, hasil ini mendukung penelitian Brilianti

(2013) dan Deviyanti (2012) yang tidak dapat membuktikan pengaruh positif

kepemilikan institusional terhadap konservatisme akuntansi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

74

Kepemilikan institusional bertujuan untuk mengurangi konflik agensi

yang terjadi (Fama dan Jensen, 1983 dalam Peterson dan Whitworth, 2013).

Kepemilikan institusional menjadi salah satu mekanisme penerapan Good

Corporate Governance (GCG). Dengan adanya pemilik yang merupakan

institusi, pengawasan yang dilakukan atas perusahaan diharapkan semakin

efektif. Selain itu, investor atau pemilik institusi bisa memiliki tim khusus

untuk mengawasi perusahaan.

Hubungan antara kepemilikan institusional dan konservatisme akuntansi

menjadi lemah karena akses yang dimiliki institusi pemilik atas perusahaan

terbatas. Intitusi pemilik tentu ingin agar dana yang diinvestasikan bisa

memberikan return yang tinggi dan menguntungkan bagi institusi, dengan

demikian institusi pemilik akan mendorong perusahaan untuk menghasilkan

laba yang cenderung tinggi (Deviyanti,2012). Apabila laba perusahaan tinggi

tentu dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham juga akan

semakin tinggi.

Laba juga bisa digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan sehingga

laba yang tinggi atau meningkat akan mensyaratkan kinerja yang baik oleh

perusahaan. Perusahaan dengan laba yang tinggi dan kinerja yang baik tentu

akan menarik perhatian investor sehingga permintaan saham perusahaan bisa

semakin tinggi dengan demikian harga saham juga bisa naik dan institusi

pemilik juga bisa mendapat gain dari naiknya harga saham.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

75

Selain itu, mulai tahun 2012 Indonesia mulai melakukan konvergensi

IFRS dan sebagai pemegang saham tentunya pemilik yang merupakan

institusi akan diberitahu mengenai konvergensi tersebut. IFRS sudah tidak

menyebutkan lagi mengenai konservatisme akuntansi dan memperbolehkan

perusahaan mengakui unrealized gain or loss sehingga laba atau kerugian

yang belum terealisasi tetap dapat segera diakui.

3. Hubungan Leverage dengan Konservatisme Akuntansi

Hasil analisis tabulasi silang (crosstab) serta nilai Gamma untuk

variabel leverage dan konservatisme akuntansi menunjukkan bahwa terdapat

hubungan positif yang sangat lemah antara leverage dengan konservatisme

akuntansi. Hasil ini tidak mendukung hasil penelitian Salama dan Putnam

(2015) dan Deviyanti (2012) yang membuktikan bahwa leverage berpengaruh

positif terhadap tingkat konservatisme akuntansi. Namun, hasil ini mendukung

penelitian Sari dan Adhariani (2009) dan Brilianti (2013) yang tidak dapat

membuktikan pengaruh positif leverage terhadap konservatisme akuntansi.

Leverage yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan juga memiliki

hutang yang tinggi. Saat perusahaan tidak dapat membayar pinjamannya,

maka perusahaan dapat mengambil pilihan untuk menjual aset untuk

membayar hutang. Kreditur tentu tidak ingin mengambil risiko akan

keamanan dananya, sehingga kreditur akan meningkatkan pengawasan atas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

76

perusahaan. Hal tersebut dapat mendorong perusahaan menjadi lebih

konservatif dalam menyusun laporan keuangan

Hubungan antara leverage dan konservatisme akuntansi menjadi sangat

lemah karena sebagai pihak eksternal perusahaan, kreditor memiliki akses

yang sangat terbatas atas perusahaan. Hal tersebut menyebabkan kreditur tidak

dapat melakukan pengawasan yang ketat pada perusahaan dan kurang dapat

menekan manajemen untuk lebih konservatif. Di sisi lain, perusahaan tentu

ingin tetap menjaga kepercayaan kreditur dan pemegang saham. Salah satu

cara yang dilakukan adalah dengan berusaha meningkatkan laba perusahaan.

Dengan demikian perusahaan akan cenderung kurang konservatif (cenderung

agresif). IFRS juga memperbolehkan perusahaan untuk mengakui unrealized

gain sejauh memang itu sudah pasti akan memberikan manfaat ekonomis

untuk perusahaan. Dengan demikian perusahaan tetap memiliki cara untuk

meningkatkan laba dan menjaga kepercayaan para stakeholder.

4. Hubungan Spesialisasi Industri Auditor dengan Konservatisme

Akuntansi

Hasil analisis tabulasi silang (crosstab) serta nilai Eta untuk variabel

spesialisasi industri auditor atau KAP dan konservatisme akuntansi terdapat

hubungan positif yang lemah antara spesialisasi industri auditor dengan

konservatisme akuntansi. Hasil ini tidak mendukung penelitian Reyad (2012)

yang menunjukkan bahwa spesialisasi auditor berpengaruh signifikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

77

terhadap konservatisme akuntansi. Namun, hasil ini mendukung penelitian

Souza, et al. (2013) yang menunjukkan bahwa spesialisasi industri auditor

tidak mempengaruhi konservatisme akuntansi klien.

Semakin terspesialisasi (lebih banyak pengetahuan) auditor dalam suatu

sektor ekonomi mensyaratkan kualitas audit yang lebih baik dan laporan

keuangan yang diaudit juga lebih berkualitas (Reyad, 2012). Auditor dengan

spesialisasi industri akan lebih mudah menemukan kesalahan atau kecurangan

dalam laporan keuangan karena sudah memiliki banyak pengalaman sehingga

perusahaan akan lebih berhati-hati atau lebih konservatif. Namun ada faktor

lain yang berpengaruh langsung terhadap konservatisme perusahaan yakni

ukuran auditor atau KAP (Souza, et al, 2013). Hal ini menyebabkan hubungan

antara spesialisasi auditor dan konservatisme akuntansi menjadi lemah. Selain

itu, dalam melaksanakan audit, auditor harus mengacu pada standar keuangan

yang berlaku. Indonesia sudah melakukan konvergensi IFRS sejak tahun 2012

sehingga standar keuangan yang digunakan auditor juga sudah mengacu pada

IFRS. IFRS sudah tidak menyebutkan lagi konservatisme akuntansi dan

mengganti dengan prudence. Selain itu, IFRS juga memperbolehkan

perusahaan mengakui unrealized gain or loss sebagai bagian dari net income

selama gain atau loss tersebut sudah pasti akan memberikan manfaat

ekonomik bagi perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

78

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai

pengaruh dewan komisaris, kepemilikan institusional, leverage dan

spesialisasi industri auditor terhadap konservatisme akuntansi. Populasi

sasaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahan-perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI dengan periode tahun 2012-2014. Analisis

data dilakukan dengan analisis tabulasi silang (crosstab) menggunakan SPSS

21. Berdasarkan hasil pengujian statistik yang telah dilakukan pada variabel-

variabel diatas terhadap konservatisme akuntansi, dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan negatif yang sangat lemah antara dewan komisaris

dengan konservatisme akuntansi yang disebabkan adanya konvergensi

IFRS yang membuat dewan komisaris juga perlahan meninggalkan

konservatisme akuntansi.

2. Terdapat hubungan positif yang lemah antara kepemilikan institusional

dengan konservatisme akuntansi karena institusi pemilik ingin

mendapatkan return dari investasinya dan konvergensi IFRS yang

memperbolehkan perusahaan mengakui unrealized gain or loss.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

79

3. Terdapat hubungan positif yang sangat lemah antara leverage dengan

konservatisme akuntansi karena kreditur memiliki pengawasan yang

terbatas atas perusahaan dan adanya konvergensi IFRS yang dimulai tahun

2012.

4. Terdapat hubungan positif yang lemah antara spesialisasi industri auditor

dengan konservatisme akuntansi karena auditor mengaudit laporan

keuangan dengan mengacu pada standar akuntansi keuangan yang sudah

mengacu pada IFRS yang sudah tidak menyebutkan lagi mengenai

konservatisme akuntansi.

B. Keterbatasan Penelitian

Setelah melakukan penelitian dan pengolahan data, peneliti menemukan

beberapa keterbatasan dalam penelitian ini yaitu:

1. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan

populasi sasaran sehingga kesimpulan hanya berlaku untuk perusahaan

pada populasi sasaran.

2. Ada beberapa perusahaan yang tidak menginformasikan jumlah rapat

dewan komisaris sehingga populasi sasaran menjadi berkurang.

3. Pengukuran variabel dewan komisaris dengan melihat frekuensi rapat

dewan komisaris bisa jadi kurang mewakili karena hanya melihat jumlah

saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

80

4. Pengukuran variabel spesialisasi industri dengan market share hanya

melihat jumlah klien dalam satu industri sehingga perlu pengukuran lain

yang lebih akurat.

C. Saran

1. Untuk stakeholder atau pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan:

a. Sebaiknya pihak yang berkepentingan mempertimbangkan apakah

perusahaan menerapkan prinsip akuntansi yang konservatif.

Perusahaan yang konservatif cenderung lebih berhati-hati dalam

mengakui laba sehingga kemungkinan manajemen menyajikan laba

yang overstated lebih kecil.

b. Sebaiknya pihak yang berkepentingan dengan perusahaan juga tetap

melihat frekuensi rapat dewan komisaris sebagai pertimbangan dalam

menilai apakah pengawasan oleh dewan komisaris sudah dilakukan.

Selain itu sebaiknya juga melihat risalah rapat dan tingkat kehadiran

dalam rapat.

c. Sebaiknya pihak yang berkepentingan dengan perusahaan terutama

investor dan kreditur memperhatikan angka leverage perusahaan

sebagai pertimbangan untuk melakukan investasi atau memberikan

pinjaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

81

2. Saran bagi pengguna hasil penelitian ini atau akan melakukan tindak

lanjut dari penelitian ini:

a. Apabila penelitian selanjutnya ingin menggunakan variabel dewan

komisaris sebaiknya juga menggunakan pengukuran lain yang

mungkin lebih mewakili karakteristik dewan komisaris, seperti

tingkat kehadiran dalam rapat.

b. Apabila penelitian selanjutnya ingin menggunakan variabel

spesialisasi industri KAP sebaiknya menggunakan pengukuran lain

yang lebih mewakili KAP, seperti melihat apakah KAP memiliki tim

auditor khusus untuk industri tertentu.

3. Saran bagi perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia:

Sebaiknya perusahaan menerbitkan laporan keuangan tahunan dan

laporan tahunan yang menyebutkan jumlah rapat dan risalah rapat dewan

komisaris selama periode terkait agar informasi yang diberikan lebih

lengkap dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

82

DAFTAR PUSTAKA

Ahmed, A. and S. Duellman. 2007. Accounting conservatism and board of director

characteristics: An empirical analysis, Journal of Accounting and Economics.

www.ssrn.com

Aristiya, Maria Maya. 2014. Analisis Perbedaan Tingkat Konservatisme Akuntansi

Laporan Keuangan Sebelum dan Sesudah Konvergensi IFRS. Jurnal Akuntansi

Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Baker, Richard E., Valdean C.L., Thomas E. King, Cynthia G., Jeffrey, Amir Abadi

J., Sylvia Veronica, Etty Retno W., dan Dwi Martani. 2013. Akuntansi Keuangan

Lanjutan (Perspektif Indonesia). Jakarta: Salemba Empat.

Basu, S., 1997. The conservatism principle and the asymmetric timeliness of

earnings. Journal of Accounting and Economics 24, 3–37.

Blunck, Ryan. 2007. Evidence on the Contracting Explanation of Conservatism.

Journal of Finance and Accountancy. Georgia State University. www.aabri.com

Boediono, Gideon SB. 2005. Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme Corporate

Governance dan Dampak Manajemen Laba dengan Menggunakan Analisis

Jalur. Jurnal SNA VIII Solo.

Brilianti, Dinny P. 2013. Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan

Institusional, Leverage dan Komite Audit terhadap Konservatisme Akuntansi.

Skripsi. Semarang : Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.

Cety T. dan D. Suhardjanto. 2010. Pengaruh Corporate terhadap Environmental

Performance di Indonesia. Call for Paper Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3

November 2010.

Chen, Q., Hemmer and Zhang. 2007. On the relation between conservatism in

accounting standards and incentives for earnings management. Journal of

Accounting Research, Vol.45 (3), pp.541-565.

Chtourou, Sonda Marrakchi, Jean Bedard and Lucie Courteau. 2001. Corporate

Governance and Earnings Management. www.ssrn.com

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

83

Givoly, D., dan Carla Hayn. 2000. The Changing Time-Series Properties of Earnings,

Cash Flows and Accruals: Has Financial Reporting Become More

Conservative?. Journal of Accounting and Economics 29. www.researchgate.net

Godfrey, Jane, Allan Hodgson, Ann Tarca, Jane Hamilton and Scott Holmes. 2010.

Accounting Theory. John Wiley & Sons Australia, Ltd.

Deviyanti, Dyahayu Artika. 2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerapan

Konservatisme dalam Akuntansi. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi

Universitas Diponegoro.

Forum Corporate Governance Indonesia. Peranan Dewan Komisaris dan Komite

Audit dalam Pelaksanaan Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan).

www.knkg-indonesia.com

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM. SPSS 19

(edisi kelima). Semarang: Universitas Diponegoro.

Hasan, Iqbal. 2006. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Ho, Joo Ahn. 2009. Association between Board Characteristics and Accounting

Conservatism: Empirical Evidence from Malaysia. www.ssrn.com

Hellman, Niclas. 2007. Accounting conservatism under IFRS. Stockholm School of

Economics. www.diblokdcma.wordpress.com

Indrayati, Matha R. 2010. Pengaruh Karakteristik Dewan Komisaris terhadap

Konservatisme Akuntansi. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Jensen, Michael, and William Meckling, 1976. Theory of the Firm: Managerial

Behavior, Agency Cost, and ownership Structure. Journal of Financial

Economics, 3, 305-360

Juanda, Ahmad. 2007. Pengaruh Risiko Litigasi dan Tipe Strategi terhadap

Hubungan antara Konflik Kepentingan dan Konservatisme Akuntansi. Makalah

Simposium Nasional Akuntansi X, Makassar.

Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, Terry D. Warfield. 2014. Intermediate

Accounting: IFRS Edition. Jonh Wiley & Sons, Inc.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

84

Lafond, Ryan and Sugata Roychowdhury. 2006. Managerial Ownership and

Accounting Conservatism. www.ssrn.com

Lara, Juan M. Garcia, Beatriz Garcia Osma and Penalva Fernando. 2005a. Board of

Directors Characteristics and Conditional Accounting Conservatism: Spanish

Evidence. www.ssrn.com

Lara, Juan M. Garcia, Beatriz Garcia Osma and Penalva Fernando. 2005. Accounting

Conservatism and Corporate Governance. www.ssrn.com

Lo, Eko Widodo. 2005. Pengaruh Tingkat Kesulitan Keuangan Perusahaan terhadap

Konservatisme Akuntansi. Makalah Simposium Nasional Akuntanti VIII, Solo.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan : revisi 2014

Peterson, Ryan dan James D. Whitworth. 2013. Institutional Ownership and

Conservatism. Academy of Bussines Research Journal, Vol. IV. www.ssrn.com

Reyad, Sameh M.R. 2012. Accounting Conservatism and Auditing Quality: an

Applied Study On Egyptian Corporations. European Jurnal of Business and

Management Vol. 4 No.21. ISSN 2222-1905 (Paper) ISSN 222-2830 (Online).

www.iiste.org

Ross, Sean. 2016. “What is A Goog Debt Ratio, and What is A Bad Debt Ratio?”.

Investopedia. Http://www.investopedia.com/ask/answers/021215/what-good-

debt-ratio-and-what-bad-debt-ratio.asp. Diakses tanggal 22 Mei 2016.

Salama, Feras M. and Karl Putnam. 2015. Accounting conservatism, capital

structure, and global Diversification. Pacific Accounting Review, Vol. 27 Iss 1

pp. 119 – 138. www.emeraldinsight.com

Sari, Cynthia dan Desi Adhariani. 2009. Konservatisme Perusahaan di Indonesia

dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya .Makalah Simposium Nasional

Akuntansi XII, Palembang.

Septiana, Indah Putri dan M. Irfan Tarmizi. 2015. Konservatisme Akuntansi,

Efektivitas Komite Audit, Konsep Amanah Dan Manajemen Laba. Makalah SNA

XVIII Medan.

Shintawati, Vidya Ria. 2014. Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Karakteristi Dewan

dan Debt Covenant terhadap Tingkat Konservatisme Akuntansi. Tesis. Surakarta:

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

85

Souza, Iana I., Lapa de M. Paulo, Paulo Roberto, and Edilson Paulo. 2013. The

Relationship Between Auditing Quality and Accounting Conservatism in

Brazilian Companies. Journal of Education and Research in Accounting, REPeC

Brasilia, Vol.7,n.3,art,6, page 293-314. www.repec.org.br

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Penerbit Alfabeta.

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

Wardhani, Ratna. 2008. Tingkat Konservatisme Akuntansi di Indonesia dan

Hubungannya Dengan Karakteristik Dewan Sebagai Salah Satu Mekanisme

Corporate Governance. Makalah Simposium Nasional Akuntansi XI, Pontianak.

Watts, R.L., 2003. Conservatism in accounting part I: explanations and implications.

Accounting Horizons. Simon School of Business Working Paper No. FR 03-16.

www.ssrn.com

Widyaningdyah, Agnes. 2001. Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap

Earning Management Pada Perusahaan Go Publik di Indonesia. Jurnal Ekonomi

Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra.

Wild, John J. 2010. Analisis Laporan Keuangan (Financial Statement Analysis).

Diterjemahkan oleh K. R. Subramanyam. Jakarta : Salemba Empat.

Zuo, Lingyan and Xiaomeng Guan. 2014. The Association of Audit Firm Size and

Industry Specialization on Earnings Management: Evidence in China. The

Macrotheme Review 3(7), SI 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

87

Data BEI

Tahun KODE Total_Assets Total_Liabilities Net_Income Cf_From_

Operating_ Activities

Depresiasi

2012 ADES 389.094.000,00 179.972.000,00 83.376.000,00 87.274.000,00 18.628.000,00

2012 AISA 3.867.576.000,00 1.834.123.000,00 211.197.000,00 109.316.000,00 81.960.000,00

2012 AKPI 1.714.834.430,00 871.567.714,00 31.135.678,00 12.203.424,00 48.710.539,00

2012 ALKA 147.882.362,00 93.056.183,00 5.122.929,00 -4.757.106,00 847.941,00

2012 ALMI 1.881.568.513,92 1.293.685.492,90 13.949.141,06 -28.929.201,50 47.375.637,74

2012 AMFG 3.115.421.000,00 658.332.000,00 346.609.000,00 411.135.000,00 162.857.000,00

2012 APLI 333.867.300,45 115.231.507,06 4.203.700,81 -14.311.946,16 14.866.941,69

2012 ARNA 937.359.770,28 332.551.590,87 156.462.317,61 237.695.889,06 53.233.577,80

2012 ASII 182.274.000.000,00 92.460.000.000,00 19.421.000.000,00 8.932.000.000,00 5.933.000.000,00

2012 AUTO 8.881.642.000,00 3.396.543.000,00 1.053.246.000,00 537.785.000,00 237.538.000,00

2012 BATA 574.107.994,00 186.619.508,00 69.343.398,00 46.373.022,00 16.182.610,00

2012 BIMA 100.100.820,53 287.919.026,43 2.623.173,81 14.230.524,18 2.774.313,08

2012 BTON 145.100.528,07 31.921.571,82 24.761.627,15 26.137.526,28 822.320.430,00

2012 CPIN 12.348.627.000,00 4.172.163.000,00 2.680.872.000,00 1.689.376.000,00 253.142.000,00

2012 DLTA 745.306.835,00 147.095.322,00 208.120.871,00 248.441.252,00 18.380.775,00

2012 DPNS 184.636.344,56 28.939.822,49 21.235.777,64 6.530.804,86 1.994.574,73

2012 DVLA 1.074.961.476,00 233.144.997,00 148.909.089,00 119.207.439,00 29.097.265,00

2012 EKAD 273.893.467,43 81.915.660,39 35.970.304,66 28.582.923,17 7.499.962,23

2012 ETWA 960.956.808,38 523.207.574,54 29.614.576,71 70.129.844,35 8.756.926,23

2012 FASW 5.578.334.207,46 3.771.344.290,71 5.292.462,87 422.204.679,85 209.731.854,19

2012 GDST 1.163.971.056,84 371.046.594,38 46.591.042,72 370.214.801,68 11.853.167,00

2012 GGRM 41.509.325.000,00 14.903.612.000,00 4.013.758.000,00 3.953.574.000,00 1.023.844.000,00

2012 GJTL 12.869.793.000,00 7.391.409.000,00 1.132.247.000,00 1.707.135,00 439.651.000,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

88

Tahun KODE Total_Assets Total_Liabilities Net_Income Cf_From_

Operating_ Activities

Depresiasi

2012 HDTX 1.362.546.557,86 726.954.645,51 6.006.766,73 48.588.918,89 46.137.814,81

2012 HMSP 26.247.527.000,00 12.939.107.000,00 9.945.296.000,00 4.087.495.000,00 462.552.000,00

2012 IGAR 312.342.760,28 70.313.908,04 27.373.408,66 32.191.725,19 10.052.526,65

2012 IKAI 507.425.275,15 258.539.671,31 -39.675.848,69 4.586.061,34 21.887.903,16

2012 INAF 1.188.618.790,41 538.516.613,42 42.384.956,91 -40.914.557,26 11.660.638,38

2012 INAI 612.224.219,84 483.005.957,44 23.155.488,54 -99.406.551,08 8.736.338,65

2012 INDF 59.324.207.000,00 25.181.533.000,00 3.261.176.000,00 7.407.134.000,00 1.690.051.000,00

2012 INTP 22.755.160.000,00 3.336.422.000,00 4.760.382.000,00 5.674.822.000,00 773.481.000,00

2012 JPRS 398.606.524,65 51.097.519,44 9.610.155,24 -10.271.380,07 1.403.446,61

2012 KAEF 2.076.347.580,79 634.813.891,12 205.133.316,64 230.612.654,49 30.696.489,12

2012 KBLI 1.161.698.219,23 316.557.195,20 125.181.635,83 9.504.674,80 19.791.599,12

2012 KBLM 722.941.339,25 458.195.274,79 23.801.337,27 -79.515.260,57 13.499.331,02

2012 KBRI 740.753.171,39 29.296.076,63 36.596.330,30 -31.490.748,50 2.320.130,21

2012 KIAS 2.143.814.884,44 168.491.645,79 69.162.140,61 131.131.527,92 68.173.126,64

2012 KLBF 9.417.957.180,96 2.046.313.566,06 1.733.928.105,60 1.376.343.990,03 219.128.911,31

2012 LION 433.497.042,14 61.667.655,11 85.373.721,65 66.606.219,11 4.237.000,00

2012 LMPI 815.153.025,34 405.692.420,52 2.340.674,02 -14.434.800,24 22.274.714,25

2012 LPIN 172.268.827,99 37.413.214,49 16.599.848,71 6.624.356,96 650.208,79

2012 MAIN 1.799.881.575,00 1.118.011.031,00 302.754.994,00 293.046.848,00 64.308.070,00

2012 MBTO 609.494.013,94 174.931.100,59 45.522.940,01 -13.923.794,27 14.763.895,80

2012 MERK 569.430.951,00 152.689.086,00 107.808.155,00 88.404.562,00 12.699.333,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

89

Tahun KODE Total_Assets Total_Liabilities Net_Income Cf_From_

Operating_Activities Depresiasi

2012 MLBI 1.471.374.000,00 836.312.000,00 305.209.000,00 315.738.000,00 87.813.000,00

2012 MRAT 455.472.778,21 69.586.067,04 30.751.407,88 12.708.802,34 12.022.360,08

2012 NIPS 525.628.737,29 310.716.227,61 21.553.186,95 10.135.112,12 11.977.708,00

2012 PICO 594.616.098,27 395.503.093,29 11.137.571,66 -25.484.273,30 14.505.874,78

2012 PRAS 577.349.886,07 297.056.156,25 15.565.386,87 47.968.405,05 18.528.823,06

2012 PSDN 682.611.125,99 273.033.834,16 14.088.411,81 10.746.296,48 24.055.000,00

2012 PYFA 135.849.510,06 48.144.037,18 5.308.221,36 -448.715,09 6.208.804,37

2012 RICY 842.498.674,32 475.541.284,70 16.631.233,00 43.323.124,96 20.808.835,71

2012 RMBA 6.935.601.000,00 5.011.668.000,00 -323.351.000,00 -344.108.000,00 131.365.000,00

2012 ROTI 1.204.944.681,22 538.337.083,67 149.149.548,03 189.081.795,47 41.130.086,06

2012 SCCO 1.486.921.371,36 832.876.706,63 169.468.090,18 137.153.872,39 19.340.463,74

2012 SIAP 184.367.259,03 78.573.961,10 2.175.862,90 20.310.121,50 638.561.000,00

2012 SIPD 3.298.123.574,77 2.021.380.807,62 22.320.717,24 -142.720.644,79 29.911.240,38

2012 SKBM 288.961.557,63 161.281.794,39 12.501.299,35 -22.965.556,72 1.804.126,94

2012 SMCB 12.168.517.000,00 3.750.461.000,00 1.350.250.000,00 1.692.112.000,00 571.215.000,00

2012 SMGR 26.579.083.786,00 8.414.229.138,00 4.847.251.843,00 5.591.864.816,00 760.062.856,00

2012 SMSM 1.441.204.473,59 620.875.870,08 233.209.607,91 353.110.841,98 119.129.648,60

2012 SPMA 1.664.353.264,55 884.860.701,24 39.967.353,73 27.880.708,97 75.351.378,31

2012 SRSN 402.108.960,00 132.904.817,00 16.963.915,00 -7.454.188,00 10.139.764,00

2012 SSTM 810.275.583,97 525.337.311,07 -14.137.186,80 63.993.542,15 34.636.169,71

2012 STAR 751.720.620,16 262.465.727,18 858.705,83 -26.247.899,65 15.822.834,99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

90

Tahun KODE Total_Assets Total_Liabilities Net_Income Cf_From_

Operating_Activities Depresiasi

2012 TCID 1.261.572.952,46 164.751.376,55 150.373.851,97 250.453.743,26 69.363.472,89

2012 TOTO 1.522.663.914,39 624.499.013,87 235.945.643,36 188.137.480,79 54.300.210,22

2012 TRIS 366.248.271,96 123.691.800,81 30.221.366,17 3.685.573,50 8.600.672,48

2012 ULTJ 2.420.793.382,03 744.274.268,61 352.965.099,99 491.603.153,60 121.072.465,19

2012 UNIT 379.900.742,39 139.475.335,81 352.726,68 10.862.219,65 15.825.841,70

2012 UNVR 11.984.979.000,00 8.016.614.000,00 4.839.277.000,00 5.191.646.000,00 390.059.000,00

2012 VOKS 1.698.078.355,47 1.095.012.302,72 146.894.619,62 104.783.511,30 36.414.965,00

2012 YPAS 349.438.243,28 184.848.566,68 16.472.534,25 -28.152.127,35 9.950.120,57

2013 ADES 441.064.000,00 176.286.000,00 55.656.000,00 40.102.000,00 20.574.000,00

2013 AISA 5.020.824.000,00 2.664.051.000,00 310.394.000,00 78.729.000,00 108.187.000,00

2013 AKPI 2.084.567.189,00 1.055.230.963,00 34.660.293,00 -24.262.141,00 54.425.061,00

2013 ALKA 241.912.806,00 182.253.663,00 315.174,00 -507.543,00 872.928,00

2013 ALMI 2.752.078.229,71 2.094.736.673,25 26.118.732,31 -713.749.446,28 48.887.711,99

2013 AMFG 3.539.393.000,00 778.666.000,00 338.358.000,00 551.871.000,00 180.396.000,00

2013 APLI 303.594.490,55 85.871.301,62 1.881.586,26 62.415.415,88 15.317.678,16

2013 ARNA 1.135.244.802,06 366.754.918,53 235.163.537,46 278.878.036,50 59.114.977,67

2013 ASII 213.994.000.000,00 107.806.000.000,00 19.417.000.000,00 21.250.000.000,00 6.497.000.000,00

2013 AUTO 12.617.678.000,00 3.058.924.000,00 1.058.015.000,00 551.756.000,00 327.525.000,00

2013 BATA 680.685.060,00 283.831.895,00 44.373.679,00 44.680.921,00 18.780.625,00

2013 BIMA 118.007.059,09 321.975.025,14 -16.149.760,14 10.671.695,45 2.400.708,00

2013 BTON 176.136.296,41 37.318.882,61 25.882.922,99 11.077.976,31 849.135.893,00

2013 CPIN 15.722.197.000,00 5.771.297.000,00 2.530.909.000,00 2.061.273.000,00 331.689.000,00

2013 DLTA 867.040.802,00 190.482.809,00 264.450.662,00 348.712.041,00 17.108.289,00

2013 DPNS 256.372.669,05 32.944.704,26 57.886.539,19 -660.730,80 2.116.989,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

91

Tahun KODE Total_Assets Total_Liabilities Net_Income Cf_From_

Operating_Activities Depresiasi

2013 DVLA 1.190.054.288,00 275.351.336,00 125.796.473,00 106.931.180,00 32.411.420,00

2013 EKAD 343.601.504,09 105.893.942,73 38.853.310,47 23.212.236,95 8.906.892,72

2013 ETWA 1.291.711.270,38 846.050.835,53 7.858.944,89 -226.069.588,98 21.571.903,03

2013 FASW 5.692.060.407,68 4.134.128.366,50 -249.057.875,56 209.910.765,04 227.285.973,80

2013 GDST 1.191.496.619,15 307.084.100,13 91.488.056,55 192.924.779,20 14.311.599,71

2013 GGRM 50.770.251.000,00 21.353.980.000,00 4.328.736.000,00 2.472.971.000,00 1.108.052.000,00

2013 GJTL 15.350.754.000,00 9.626.411.000,00 120.330.000,00 1.299.132.000,00 505.040.000,00

2013 HDTX 2.378.728.273,72 1.658.609.326,64 -215.285.607,09 393.542.745,55 41.355.971,45

2013 HMSP 27.404.594.000,00 13.249.559.000,00 10.818.486.000,00 10.802.179.000,00 494.714.000,00

2013 IGAR 314.746.644,50 89.003.869,71 19.718.348,66 31.571.765,59 8.758.423,54

2013 IKAI 482.057.048,87 276.648.973,24 -43.088.205,69 -11.911.956,77 20.190.488,24

2013 INAF 1.294.510.669,20 703.717.301,31 -54.222.344,14 -141.616.973,09 11.685.847,80

2013 INAI 765.881.409,38 639.563.606,25 5.019.540,73 77.754.740,23 10.504.536,65

2013 INDF 78.092.789.000,00 39.719.660.000,00 2.503.841.000,00 6.928.790.000,00 2.077.900.000,00

2013 INTP 26.607.241.000,00 3.629.554.000,00 5.010.240.000,00 5.419.268.000,00 809.560.000,00

2013 JPRS 376.540.741,94 14.019.207,79 15.045.492,57 78.622.516,79 1.309.226,39

2013 KAEF 2.471.939.548,89 847.584.859,91 214.549.154,26 253.783.664,73 30.963.082,14

2013 KBLI 1.337.022.291,95 450.372.591,22 75.530.280,78 -27.123.241,06 24.454.408,51

2013 KBLM 654.296.256,94 384.632.097,12 7.686.668,25 -106.551.188,95 16.300.564,29

2013 KBRI 788.749.190,75 95.512.957,71 -18.220.904,12 -26.374.624,72 1.799.532,04

2013 KIAS 2.270.904.910,52 223.804.349,61 70.106.785,43 202.177.490,84 79.616.623,23

2013 KLBF 11.315.061.275,03 2.815.103.309,45 1.919.508.370,31 927.163.654,21 255.399.203,26

2013 LION 498.567.897,16 82.783.559,32 64.761.350,82 52.556.704,62 4.453.000,00

2013 LMPI 822.189.506,88 424.769.313,26 -12.040.411,19 -28.721.183,89 21.437.863,32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

92

Tahun KODE Total_Assets Total_Liabilities Net_Income Cf_From_

Operating_Activities Depresiasi

2013 LPIN 196.390.816,22 52.980.206,37 8.554.996,36 -7.926.543,67 765.967,78

2013 MAIN 2.214.398.692,00 1.351.915.503,00 241.247.017,00 109.333.001,00 90.426.586,00

2013 MBTO 611.769.745,33 160.451.280,61 16.162.834,11 -2.863.783,37 17.151.885,26

2013 MERK 696.946.318,00 184.727.696,00 175.444.757,00 133.099.062,00 12.529.976,00

2013 MLBI 1.782.148.000,00 794.615.000,00 1.170.988.000,00 1.181.049.000,00 152.679.000,00

2013 MRAT 439.583.727,20 61.792.400,16 -6.700.373,08 8.221.522,96 10.119.110,42

2013 NIPS 798.407.625,00 562.461.853,00 33.872.112,00 -75.416.394,00 16.345.518,00

2013 PICO 621.400.236,63 406.368.304,33 15.921.927,30 -5.967.845,18 14.204.213,16

2013 PRAS 795.630.254,21 389.182.140,91 13.196.739,42 10.729.054,39 25.856.696,25

2013 PSDN 681.832.333,14 264.232.599,98 7.891.849,72 81.549.809,65 20.925.000,00

2013 PYFA 175.118.921,41 81.217.648,19 6.195.800,34 -5.856.771,78 7.999.090,52

2013 RICY 1.109.865.329,76 728.675.060,83 7.336.563,82 -84.879.758,27 28.238.576,54

2013 RMBA 9.232.016.000,00 8.350.151.000,00 -1.042.068.000,00 -1.119.248.000,00 164.271.000,00

2013 ROTI 1.822.689.047,11 1.035.351.397,44 158.015.270,92 314.587.624,90 63.287.067,26

2013 SCCO 1.762.032.300,12 1.054.421.170,97 104.638.718,17 20.804.645,85 21.389.861,72

2013 SIAP 272.597.818,16 172.583.639,41 -3.749.955,14 -37.056.724,12 849.809.000,00

2013 SIPD 3.155.680.394,48 1.870.560.118,67 9.640.599,36 88.982.040,67 32.020.487,85

2013 SKBM 497.652.557,67 296.528.343,16 58.723.983,90 19.715.658,81 1.857.145,91

2013 SMCB 14.894.990.000,00 6.122.043.000,00 952.113.000,00 2.262.247.000,00 599.135.000,00

2013 SMGR 30.792.884.092,00 8.988.908.217,00 5.370.247.117,00 6.047.147.495,00 1.126.657.275,00

2013 SMSM 1.701.103.245,18 694.304.234,87 307.886.742,46 449.576.533,10 112.821.075,42

2013 SPMA 1.767.105.818,95 1.011.571.248,74 -23.856.512,66 73.269.743,17 78.156.811,38

2013 SRSN 420.782.548,00 106.406.914,00 15.994.295,00 37.888.934,00 10.381.370,00

2013 SSTM 801.866.397,04 530.156.259,86 -13.228.135,72 83.498.266,99 36.618.822,77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

93

Tahun KODE Total_Assets Total_Liabilities Net_Income Cf_From_

Operating_Activities Depresiasi

2013 STAR 749.402.740,23 259.578.391,40 438.246,08 5.562.378,09 12.866.929,83

2013 TCID 1.465.952.460,75 282.961.770,80 160.148.465,83 253.851.906,57 73.122.308,26

2013 TOTO 1.746.177.682,57 710.527.268,89 236.557.513,16 320.627.072,83 57.369.332,33

2013 TRIS 449.008.821,26 166.702.353,37 32.172.591,20 22.942.969,22 11.709.949.418,00

2013 ULTJ 2.811.620.982,14 796.474.448,06 325.246.112,44 195.989.263,65 125.359.512,41

2013 UNIT 459.118.935,53 217.861.673,23 431.733,12 2.050.933,57 20.779.409,00

2013 UNVR 13.348.188.000,00 9.093.518.000,00 5.352.625.000,00 6.241.679.000,00 515.845.000,00

2013 VOKS 1.955.830.321,07 1.354.581.302,11 39.092.753,17 308.725.401,69 41.630.633,00

2013 YPAS 613.878.797,68 443.067.408,29 6.221.712,80 -14.058.689,87 13.925.684,83

2014 ADES 504.865.000,00 209.066.000,00 31.021.000,00 101.377.000,00 27.395.000,00

2014 AISA 7.371.846.000,00 3.779.017.000,00 331.812.000,00 353.530.000,00 112.666.000,00

2014 AKPI 2.227.042.590,00 1.191.196.937,00 34.708.938,00 374.349.492,00 61.712.518,00

2014 ALKA 244.879.397,00 181.643.493,00 2.662.995,00 -18.833.943,00 1.351.865,00

2014 ALMI 3.212.438.981,22 2.571.403.202,98 1.948.963,06 -935.671.862,18 50.203.542,14

2014 AMFG 3.918.391.000,00 733.749.000,00 458.635.000,00 564.250.000,00 201.139.000,00

2014 APLI 273.126.657,79 47.868.731,69 10.031.081,90 22.314.328,34 15.168.182,95

2014 ARNA 1.259.175.442,88 346.944.901,74 259.297.016,92 238.937.995,92 72.306.578,61

2014 ASII 236.029.000.000,00 115.705.000.000,00 19.181.000.000,00 14.963.000.000,00 6.540.000.000,00

2014 AUTO 14.380.926.000,00 4.244.369.000,00 871.659.000,00 264.565.000,00 405.111.000,00

2014 BATA 774.891.087,00 345.775.482,00 70.781.440,00 62.179.864,00 29.941.281,00

2014 BIMA 104.058.578,35 297.977.547,61 10.048.996,79 11.928.906,96 2.047.149,26

2014 BTON 174.157.547,02 27.517.328,11 7.630.330,09 7.643.755,01 1.126.097.450,00

2014 CPIN 20.862.439.000,00 9.919.150.000,00 1.746.795.000,00 239.221.000,00 461.125.000,00

2014 DLTA 991.947.134,00 227.473.881,00 282.174.327,00 164.246.813,00 17.452.936,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

94

Tahun KODE Total_Assets Total_Liabilities Net_Income Cf_From_

Operating_Activities Depresiasi

2014 DPNS 268.877.322,94 32.794.800,67 15.430.409,47 5.877.779,66 2.141.967,83

2014 DVLA 310.953.804,00 273.816.042,00 80.929.476,00 104.436.317,00 35.752.925,00

2014 EKAD 411.348.790,57 138.149.558,61 40.042.934,79 4.641.305,87 9.684.241,54

2014 ETWA 1.331.049.053,22 1.029.096.728,62 141.808.568,50 176.214.206,58 14.514.161,67

2014 FASW 5.581.000.723,35 3.936.322.827,21 86.745.854,95 1.327.852.701,21 241.458.728,84

2014 GDST 1.354.622.569,95 484.174.854,65 -13.938.294,98 220.244.499,81 13.535.930,07

2014 GGRM 58.220.600.000,00 24.991.880.000,00 5.368.568.000,00 1.657.776.000,00 1.493.333.000,00

2014 GJTL 16.042.897.000,00 10.059.605.000,00 269.868.000,00 152.146.000,00 574.371.000,00

2014 HDTX 4.221.696.886,91 3.607.059.196,61 -95.550.049,87 -121.347.343,24 61.302.237,79

2014 HMSP 28.380.630.000,00 14.882.516.000,00 10.181.083.000,00 11.103.195.000,00 566.789.000,00

2014 IGAR 349.894.783,58 86.443.556,43 32.593.885,51 25.762.820,84 9.745.481,10

2014 IKAI 518.546.655,13 339.889.432,97 -26.245.960,76 -15.834.747,54 20.871.785,60

2014 INAF 1.248.343.275,41 656.380.082,91 1.166.073,49 148.726.901,61 13.839.522,87

2014 INAI 897.281.657,71 751.439.555,83 22.058.700,76 81.915.088,11 10.758.896,98

2014 INDF 85.938.885.000,00 44.710.509.000,00 3.885.375.000,00 9.269.318.000,00 2.467.179.000,00

2014 INTP 28.884.973.000,00 4.100.172.000,00 5.270.872.000,00 5.344.607.000,00 878.223.000,00

2014 JPRS 370.967.708,75 15.334.844,45 -6.930.478,88 -76.997.875,47 1.155.255,37

2014 KAEF 2.968.184.626,30 1.157.040.676,38 234.625.679,21 286.309.255,38 39.333.026,19

2014 KBLI 1.337.351.473,76 396.594.755,31 70.080.135,74 170.079.674,60 24.415.653,62

2014 KBLM 647.696.854,30 357.408.981,16 20.686.529,92 5.994.209,47 17.922.733,97

2014 KBRI 1.299.315.036,74 622.269.749,16 -17.526.280,77 -51.115.372,76 1.314.561,26

2014 KIAS 2.352.542.603,07 235.745.580,00 87.596.104,00 53.807.189,89 89.823.089,50

2014 KLBF 12.425.032.367,73 2.607.556.689,28 2.064.686.665,44 2.316.125.821,05 308.233.791,16

2014 LION 600.102.716,32 156.123.759,27 49.001.630,10 61.833.303,34 10.290.000,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

95

Tahun KODE Total_Assets Total_Liabilities Net_Income Cf_From_

Operating_Activities Depresiasi

2014 LMPI 808.892.238,34 409.761.454,15 1.710.590,58 7.786.642,39 21.257.001,17

2014 LPIN 185.595.748,33 46.315.786,93 -4.130.648,47 -19.166.579,99 837.826,44

2014 MAIN 3.531.219.815,00 2.453.334.659,00 -84.778.033,00 -301.780.493,00 127.472.821,00

2014 MBTO 619.383.082,06 165.633.948,16 2.925.070,19 2.367.299,12 19.491.501,47

2014 MERK 716.599.526,00 162.908.670,00 181.472.234,00 232.826.497,00 3.170.460,00

2014 MLBI 2.231.051.000,00 1.677.254.000,00 794.708.000,00 913.005.000,00 159.018.000,00

2014 MRAT 498.786.376,75 114.841.797,86 7.371.973,84 -22.679.473,94 9.787.233,76

2014 NIPS 916.195.838,00 436.164.126,00 14.085.941,00 -26.414.814,00 23.336.746,00

2014 PICO 626.626.507,16 395.525.304,55 16.153.616,37 24.408.903,22 13.814.070,85

2014 PRAS 1.286.827.899,81 601.006.310,35 11.340.527,61 11.556.006,43 31.705.946,71

2014 PSDN 620.928.440,33 242.353.749,50 -30.626.008,05 21.202.281,25 22.608.000,00

2014 PYFA 172.736.624,69 76.177.686,07 2.657.665,41 1.472.541,37 10.849.370,82

2014 RICY 1.170.752.424,11 774.439.342,86 13.513.091,00 47.145.296,49 34.220.915,66

2014 RMBA 10.250.546.000,00 11.647.399.000,00 -2.278.718.000,00 -1.221.283.000,00 201.711.000,00

2014 ROTI 1.722.577.887,68 1.182.771.921,47 188.577.521,07 364.975.619,11 96.392.554,53

2014 SCCO 1.656.007.190,01 841.614.670,13 136.761.606,52 62.171.128,82 21.908.542,67

2014 SIAP 4.979.635.925,00 221.617.172,00 4.598.102,00 113.985.737,00 1.450.955.,00

2014 SIPD 2.800.914.553,87 1.513.908.338,48 24.584.782,82 26.515.915,10 43.185.867,31

2014 SKBM 649.534.031,11 331.624.254,75 75.136.313,29 48.342.031,99 1.845.888,10

2014 SMCB 17.195.352.000,00 8.436.760.000,00 668.355.000,00 1.709.438.000,00 696.943.000,00

2014 SMGR 34.314.666.027,00 9.312.214.091,00 5.565.857.595,00 6.721.170.878,00 1.340.965.627,0

2014 SMSM 1.749.395.000,00 602.558.000,00 390.124.000,00 449.864.000,00 108.158.000,00

2014 SPMA 2.091.957.078,67 1.287.357.023,67 48.602.721,40 32.968.578,09 81.792.399,25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

96

Tahun KODE Total_Assets Total_Liabilities Net_Income Cf_From_

Operating_Activities Depresiasi

2014 SRSN 463.347.124,00 134.510.685,00 14.456.260,00 9.622.985,00 10.704.257,00

2014 SSTM 773.663.346,93 514.784.494,25 -12.840.297,83 39.556.169,95 35.547.069,99

2014 STAR 775.917.827,93 285.744.500,91 208.580,34 -31.499.865,70 12.565.278,89

2014 TCID 1.853.235.343,64 569.730.901,37 174.314.394,10 123.551.162,07 75.266.665,98

2014 TOTO 2.027.288.693,68 796.096.371,05 293.803.908,95 307.708.638,19 65.743.455,68

2014 TRIS 523.900.642,61 214.390.227,22 24.426.657,39 51.371,39 16.930.590,71

2014 ULTJ 2.917.083.567,35 651.985.807,62 283.360.914,21 128.022.639,23 142.395.079,29

2014 UNIT 440.727.374,15 199.073.815,55 205.677,78 23.058.031,78 19.955.935,34

2014 UNVR 14.280.670.000,00 9.681.888.000,00 5.738.523.000,00 6.462.722.000,00 374.840.000,00

2014 VOKS 1.553.904.599,14 1.038.049.413,76 -85.393.833,59 -72.598.588,77 40.136.676,00

2014 YPAS 320.494.592,96 158.615.180,28 -8.931.976,72 52.054.364,50 14.284.214,71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

97

Lampiran 1

Daftar Perusahaan dalam Populasi Sasaran

No Kode Nama Perusahaan

1 ADES Akasha Wira International Tbk

2 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

3 AKPI Argha Karya Prima Ind Tbk

4 ALKA Alaska In donesia Assosiasi Tbk

5 ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk

6 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk

7 APLI Asiaplast Industries Tbk

8 ARNA Arwana Citramulia Tbk

9 ASII Astra International Tbk

10 AUTO Astra Otoprats Tbk

11 BATA Sepatu Bata Tbk

12 BIMA Primarindo Asia Infrastructur Tbk

13 BTON Betonjaya Manunggal Tbk

14 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk

15 DLTA Delta Djakarta Tbk

16 DPNS Duta Pertiwi Nusantara Tbk

17 DVLA Darya Varia Laboratoria Tbk

18 EKAD Ekadharma Tape Industry Tbk

19 ETWA Eterindo Wahanatama Tbk

20 FASW Fajar Surya Wisesa Tbk

21 GDST Gunawan Diamjaya Steel tbk

22 GGRM Gudang garam Tbk

23 GJTL Gajah Tunggal Tbk

24 HDTX Panasia Indo Resources

25 HMSP HM Sampoerna Tbk

26 IGAR Champion Pasific Indonesia Tbk

27 IKAI Intikeramik Almasari Industri Tbk

28 INAF Indofarma Tbk

29 INAI Indal Aluminium Industry Tbk

30 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk

31 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk

32 JPRS Jaya Pari Steel Corp Ltd. Tbl

33 KAEF Kimia Farma Tbk

34 KBLI KMI Wire and Cable Tbk

35 KBLM Kabelindo Murni Tbk

36 KBRI Kertas Basuki Rachmat Ind Tbk

37 KIAS Keramika Indonesia Assosiasi Tbk

38 KLBF Kalbe Farma Tbk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

98

Daftar Perusahaan dalam Populasi Sasaran (Lanjutan)

No Kode Nama Perusahaan

39 LION Lion Metal Works Tbk

40 LMPI Langgeng Makmur Industri

41 LPIN Multi Primas Sejahtera Tbk

42 MAIN Malindo Feedmill Tbk

43 MBTO Martina Berto Tbk

44 MERK Merck Indonesia Tbk

45 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk

46 MRAT Mustika Ratu Tbk

47 NIPS Nipress Tbk

48 PICO Pelangi Indah Canindo

49 PRAS Prima Alloy Steel Tbk

50 PSDN Multi Bintang Indonesia Tbk

51 PYFA Pyridam Farma Tbk

52 RICY Ricy Putra Globalindo Tbk

53 RMBA Bentoel International Investama Tbk

54 ROTI Nippon Indosari Corporindo Tbk

55 SCCO Sucaco Tbk

56 SIAP Sekawan Intripratama Tbk

57 SIPD Sierad Produce Tbk

58 SKBM Sekar Bumi

59 SMCB Holcim Indonesia Tbk

60 SMGR Semen Gresik (Persero) Tbk

61 SMSM Selamat Sempurna Tbk

62 SPMA Suparma Tbk

63 SRSN Indo Acidatama Tbk

64 SSTM Sunson Textile Manufacture Tbk

65 STAR Star Petrochem Tbk

66 TCID Mandom Indonesia Tbk

67 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk

68 TRIS Trisula Internasional

69 ULTJ Ultra Jaya Milk Tbk

70 UNIT Nusantara Inti Corpora Tbk

71 UNVR Unilever Indonesia Tbk

72 VOKS Voksel Electric Tbk

73 YPAS Yanaprima Hastapersada Tbk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

99

Lampiran 2

Tingkat Konservatisme Akuntansi Perusahaan

No Kode Tahun

2012 2013 2014

1 ADES -0,0331 -0,08119 0,09654

2 AISA -0,03392 -0,0627 -0,01678

3 AKPI -0,03367 -0,05643 0,13835

4 ALKA -0,05071 -0,00802 -0,108

5 ALMI -0,03451 -0,30159 -0,3777

6 AMFG -0,0279 0,0094 -0,0271

7 APLI -0,10998 0,14897 -0,0095

8 ARNA 0,02521 -0,01387 -0,08344

9 ASII -0,07792 -0,02213 -0,05104

10 AUTO -0,06296 -0,06971 -0,08463

11 BATA -0,05787 -0,0273 -0,05697

12 BIMA 0,08225 0,2274 -0,00156

13 BTON -4,97146 -5,23184 -6,81932

14 CPIN -0,07631 -0,04913 -0,1207

15 DLTA 0,02527 0,07736 -0,15595

16 DPNS -0,07057 -0,25637 -0,04942

17 DVLA -0,06848 -0,05972 -0,01426

18 EKAD -0,04341 -0,07158 -0,13147

19 ETWA 0,02659 -0,21388 0,01665

20 FASW 0,03688 0,04125 0,17796

21 GDST 0,2521 0,07045 0,17842

22 GGRM -0,02161 -0,05908 -0,10374

23 GJTL -0,10642 0,04566 -0,04691

24 HDTX -0,00134 0,21379 -0,03281

25 HMSP -0,23114 -0,01869 0,01299

26 IGAR -0,01607 0,0095 -0,0509

27 IKAI 0,04451 0,02185 -0,02081

28 INAF -0,07635 -0,07966 0,10751

29 INAI -0,17311 0,08205 0,06473

30 INDF 0,03299 0,03152 0,03918

31 INTP 0,0054 -0,01536 -0,03084

32 JPRS -0,05571 0,16299 -0,18643

33 KAEF -0,00208 0,0033 0,00493

34 KBLI -0,10594 -0,0994 0,05911

35 KBLM -0,17307 -0,1934 -0,04832

36 KBRI -0,07467 -0,01056 -0,03702

37 KIAS -0,00275 0,02325 -0,0548

38 KLBF -0,05218 -0,11289 -0,00514

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

100

Lampiran 2

Tingkat Konservatisme Akuntansi Perusahaan (Lanjutan)

No Kode Tahun

2012 2013 2014

39 LION -0,04504 -0,03262 0,00498

40 LMPI -0,04789 -0,04675 -0,01862

41 LPIN -0,05751 -0,09336 -0,08592

42 MAIN -0,02943 -0,0884 -0,13696

43 MBTO -0,12095 -0,05897 -0,03268

44 MERK -0,04857 -0,08302 0,0729

45 MLBI -0,04227 -0,07801 -0,02227

46 MRAT -0,06471 0,01034 -0,08575

47 NIPS -0,03133 -0,16824 -0,08549

48 PICO -0,08324 -0,05876 -0,00905

49 PRAS 0,01565 -0,03195 -0,03552

50 PSDN -0,0414 0,07968 0,04415

51 PYFA -0,07421 -0,12436 -0,07464

52 RICY 0,00565 -0,11571 -0,00057

53 RMBA -0,01727 -0,02742 0,09717

54 ROTI -0,00076 0,05891 0,05053

55 SCCO -0,03159 -0,06436 -0,05902

56 SIAP -0,34236 -0,48732 -0,7403

57 SIPD -0,0632 0,01534 -0,01337

58 SKBM -0,07786 -0,08536 -0,05983

59 SMCB -0,01555 0,04819 0,02333

60 SMGR -0,00051 -0,01472 -0,00607

61 SMSM 0,00047 0,0177 -0,02969

62 SPMA -0,04749 0,0103 -0,05292

63 SRSN -0,0806 0,02685 -0,03624

64 SSTM 0,05469 0,07558 0,02119

65 STAR -0,05656 -0,0102 -0,05833

66 TCID 0,02012 0,01348 -0,08254

67 TOTO -0,05784 0,01512 -0,02936

68 TRIS -0,07871 -26,2535 -0,09253

69 ULTJ 0,00647 -0,09373 -0,1096

70 UNIT -0,01246 -0,04492 0,00679

71 UNVR -0,00285 0,02826 0,02646

72 VOKS -0,04524 0,13134 -0,01575

73 YPAS -0,12753 -0,07993 0,10913

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

101

Lampiran 3

Klasifikasi Tingkat Konservatisme Akuntansi Perusahaan

No Kode Tahun

2012 2013 2014

1 ADES 2 1 4

2 AISA 2 1 2

3 AKPI 2 2 4

4 ALKA 2 2 1

5 ALMI 2 1 1

6 AMFG 2 3 2

7 APLI 1 4 2

8 ARNA 3 2 1

9 ASII 1 2 2

10 AUTO 1 1 1

11 BATA 1 2 1

12 BIMA 4 4 2

13 BTON 1 1 1

14 CPIN 1 2 1

15 DLTA 3 4 1

16 DPNS 1 1 2

17 DVLA 1 1 2

18 EKAD 2 1 1

19 ETWA 3 1 3

20 FASW 4 4 4

21 GDST 4 4 4

22 GGRM 2 1 1

23 GJTL 1 4 2

24 HDTX 2 4 2

25 HMSP 1 2 3

26 IGAR 2 3 2

27 IKAI 4 3 2

28 INAF 1 1 4

29 INAI 1 4 4

30 INDF 3 3 4

31 INTP 3 2 2

32 JPRS 2 4 1

33 KAEF 2 3 3

34 KBLI 1 1 4

35 KBLM 1 1 2

36 KBRI 1 2 2

37 KIAS 2 3 2

38 KLBF 2 1 2

Keterangan: 1= sangat kurang konservatif, 2= kurang konservatif,

3= konservatif, 4 = sangat konservatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

102

Lampiran 3

Klasifikasi Tingkat Konservatisme Akuntansi Perusahaan (Lanjutan)

Keterangan: 1= sangat kurang konservatif, 2= kurang konservatif,

3= konservatif, 4 = sangat konservatif

No Kode Tahun

2012 2013 2014

39 LION 2 2 3

40 LMPI 2 2 2

41 LPIN 1 1 1

42 MAIN 2 1 1

43 MBTO 1 1 2

44 MERK 2 1 4

45 MLBI 2 1 2

46 MRAT 1 3 1

47 NIPS 2 1 1

48 PICO 1 1 2

49 PRAS 3 2 2

50 PSDN 2 4 4

51 PYFA 1 1 1

52 RICY 3 1 2

53 RMBA 2 2 4

54 ROTI 2 4 4

55 SCCO 2 1 1

56 SIAP 1 1 1

57 SIPD 1 3 2

58 SKBM 1 1 1

59 SMCB 2 4 3

60 SMGR 2 2 2

61 SMSM 3 3 2

62 SPMA 2 3 2

63 SRSN 1 3 2

64 SSTM 4 4 3

65 STAR 1 2 1

66 TCID 3 3 1

67 TOTO 1 3 2

68 TRIS 1 1 1

69 ULTJ 3 1 1

70 UNIT 2 2 3

71 UNVR 2 3 3

72 VOKS 2 4 2

73 YPAS 1 1 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

103

Lampiran 4

Jumlah Rapat Dewan Komisaris Perusahaan

No Kode Tahun

2012 2013 2014

1 ADES 5 4 3

2 AISA 4 4 5

3 AKPI 4 3 2

4 ALKA 4 4 6

5 ALMI 42 30 32

6 AMFG 2 2 2

7 APLI 12 4 4

8 ARNA 12 12 6

9 ASII 4 4 4

10 AUTO 4 4 4

11 BATA 4 4 4

12 BIMA 4 4 4

13 BTON 5 5 5

14 CPIN 9 10 10

15 DLTA 1 1 1

16 DPNS 4 4 4

17 DVLA 1 1 1

18 EKAD 5 3 6

19 ETWA 4 5 6

20 FASW 4 4 6

21 GDST 4 5 5

22 GGRM 4 4 4

23 GJTL 3 4 4

24 HDTX 19 21 13

25 HMSP 5 4 4

26 IGAR 4 4 4

27 IKAI 12 4 4

28 INAF 20 21 25

29 INAI 42 30 32

30 INDF 2 2 2

31 INTP 2 2 2

32 JPRS 6 4 6

33 KAEF 14 17 13

34 KBLI 8 8 9

35 KBLM 6 6 6

36 KBRI 4 2 2

37 KIAS 6 6 5

38 KLBF 4 1 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

104

Lampiran 4

Jumlah Rapat Dewan Komisaris Perusahaan (Lanjutan)

No Kode Tahun

2012 2013 2014

39 LION 2 3 4

40 LMPI 4 4 10

41 LPIN 3 3 3

42 MAIN 4 4 4

43 MBTO 4 4 4

44 MERK 4 4 4

45 MLBI 2 4 3

46 MRAT 4 4 4

47 NIPS 6 7 4

48 PICO 6 12 12

49 PRAS 4 4 4

50 PSDN 12 12 12

51 PYFA 3 4 4

52 RICY 4 4 4

53 RMBA 4 4 4

54 ROTI 2 3 3

55 SCCO 12 12 12

56 SIAP 1 1 1

57 SIPD 2 2 2

58 SKBM 12 17 16

59 SMCB 4 6 4

60 SMGR 24 16 21

61 SMSM 4 4 4

62 SPMA 5 4 6

63 SRSN 4 4 5

64 SSTM 3 4 4

65 STAR 4 5 5

66 TCID 1 1 1

67 TOTO 3 2 2

68 TRIS 3 11 12

69 ULTJ 2 3 3

70 UNIT 4 5 5

71 UNVR 4 4 4

72 VOKS 5 6 6

73 YPAS 4 5 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

105

Lampiran 5

Klasifikasi Rapat Dewan Komisaris Perusahaan

No Kode Tahun

2012 2013 2014

1 ADES 1 1 1

2 AISA 1 1 1

3 AKPI 1 1 1

4 ALKA 1 1 1

5 ALMI 3 3 3

6 AMFG 1 1 1

7 APLI 3 1 1

8 ARNA 3 3 1

9 ASII 1 1 1

10 AUTO 1 1 1

11 BATA 1 1 1

12 BIMA 1 1 1

13 BTON 1 1 1

14 CPIN 2 2 2

15 DLTA 1 1 1

16 DPNS 1 1 1

17 DVLA 1 1 1

18 EKAD 1 1 1

19 ETWA 1 1 1

20 FASW 1 1 1

21 GDST 1 1 1

22 GGRM 1 1 1

23 GJTL 1 1 1

24 HDTX 3 3 3

25 HMSP 1 1 1

26 IGAR 1 1 1

27 IKAI 3 1 1

28 INAF 3 3 3

29 INAI 3 3 3

30 INDF 1 1 1

31 INTP 1 1 1

32 JPRS 1 1 1

33 KAEF 3 3 3

34 KBLI 2 2 2

35 KBLM 1 1 1

36 KBRI 1 1 1

37 KIAS 1 1 1

38 KLBF 1 1 1

Keterangan: 1 = sesuai ketentuan (1-3), 2 = sedikit melebihi ketentuan (4-6),

3= melebihi ketentuan (7-12), 4= sangat melebihi ketentuan (lebih dari 12)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

106

Lampiran 5

Klasifikasi Rapat Dewan Komisaris Perusahaan

(Lanjutan)

No Kode Tahun

2012 2013 2014

39 LION 1 1 1

40 LMPI 1 1 2

41 LPIN 1 1 1

42 MAIN 1 1 1

43 MBTO 1 1 1

44 MERK 1 1 1

45 MLBI 1 1 1

46 MRAT 1 1 1

47 NIPS 1 2 1

48 PICO 1 3 3

49 PRAS 1 1 1

50 PSDN 3 3 3

51 PYFA 1 1 1

52 RICY 1 1 1

53 RMBA 1 1 1

54 ROTI 1 1 1

55 SCCO 3 3 3

56 SIAP 1 1 1

57 SIPD 1 1 1

58 SKBM 3 3 3

59 SMCB 1 1 1

60 SMGR 3 3 3

61 SMSM 1 1 1

62 SPMA 1 1 1

63 SRSN 1 1 1

64 SSTM 1 1 1

65 STAR 1 1 1

66 TCID 1 1 1

67 TOTO 1 1 1

68 TRIS 1 2 3

69 ULTJ 1 1 1

70 UNIT 1 1 1

71 UNVR 1 1 1

72 VOKS 1 1 1

73 YPAS 1 1 1

Keterangan: 1 = sesuai ketentuan (1-3), 2 = sedikit melebihi ketentuan (4-6),

3= melebihi ketentuan (7-12), 4= sangat melebihi ketentuan (lebih dari 12)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

107

Lampiran 6

Kepemilikan Institusional Perusahaan

No Kode Tahun

2012 2013 2014

1 ADES 91,94% 91,94% 91,94%

2 AISA 48,48% 61,17% 62,10%

3 AKPI 75,10% 75,10% 75,10%

4 ALKA 94,91% 94,91% 94,91%

5 ALMI 83,83% 75,97% 76,48%

6 AMFG 84,70% 84,70% 84,73%

7 APLI 80,65% 80,65% 84,65%

8 ARNA 69,16% 61,37% 50,46%

9 ASII 50,11% 50,11% 50,11%

10 AUTO 95,65% 95,65% 80,00%

11 BATA 87,70% 87,70% 87,15%

12 BIMA 88,96% 89,05% 88,96%

13 BTON 81,54% 81,83% 81,83%

14 CPIN 55,53% 55,53% 55,53%

15 DLTA 69,71% 73,74% 73,74%

16 DPNS 66,48% 66,42% 65,35%

17 DVLA 92,66% 92,66% 92,66%

18 EKAD 75,45% 75,45% 75,45%

19 ETWA 48,15% 48,15% 54,15%

20 FASW 75,70% 75,70% 74,70%

21 GDST 97,96% 97,98% 97,99%

22 GGRM 75,55% 75,55% 75,55%

23 GJTL 59,70% 59,70% 59,50%

24 HDTX 89,91% 89,91% 89,91%

25 HMSP 98,18% 98,18% 98,18%

26 IGAR 84,82% 84,82% 84,82%

27 IKAI 78,74% 78,74% 77,45%

28 INAF 81,00% 81,00% 81,00%

29 INAI 65,86% 67,21% 67,26%

30 INDF 50,07% 50,07% 50,07%

31 INTP 64,03% 64,03% 64,03%

32 JPRS 68,40% 68,42% 68,42%

33 KAEF 90,03% 90,03% 90,03%

34 KBLI 73,74% 73,72% 54,30%

35 KBLM 74,72% 80,32% 80,35%

36 KBRI 38,98% 28,51% 75,00%

37 KIAS 75,70% 75,68% 75,68%

38 KLBF 98,24% 98,24% 98,24%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

108

Lampiran 6

Kepemilikan Institusional Perusahaan (Lanjutan)

No Kode Tahun

2012 2013 2014

39 LION 57,70% 57,70% 71,11%

40 LMPI 83,27% 83,27% 83,27%

41 LPIN 39,45% 39,45% 44,27%

42 MAIN 59,10% 59,10% 51,48%

43 MBTO 67,75% 67,75% 67,75%

44 MERK 94,00% 92,70% 94,24%

45 MLBI 82,53% 83,67% 81,78%

46 MRAT 80,22% 80,22% 80,17%

47 NIPS 37,11% 58,89% 44,40%

48 PICO 94,01% 94,10% 94,10%

49 PRAS 45,24% 54,06% 54,07%

50 PSDN 72,10% 72,10% 72,10%

51 PYFA 53,85% 53,85% 53,85%

52 RICY 48,04% 48,04% 48,04%

53 RMBA 98,96% 98,96% 98,96%

54 ROTI 75,75% 70,75% 97,07%

55 SCCO 67,26% 67,26% 67,26%

56 SIAP 72,83% 72,83% 82,40%

57 SIPD 41,23% 41,23% 41,23%

58 SKBM 82,32% 80,92% 88,35%

59 SMCB 80,65% 80,65% 80,65%

60 SMGR 51,01% 51,01% 51,01%

61 SMSM 58,13% 58,13% 83,74%

62 SPMA 85,30% 74,20% 74,20%

63 SRSN 77,99% 77,99% 78,00%

64 SSTM 55,52% 70,00% 69,53%

65 STAR 64,63% 62,75% 54,42%

66 TCID 73,78% 73,78% 73,78%

67 TOTO 96,20% 96,20% 96,20%

68 TRIS 69,88% 69,80% 69,80%

69 ULTJ 46,62% 46,60% 46,60%

70 UNIT 54,79% 54,79% 54,79%

71 UNVR 85,00% 85,00% 85,00%

72 VOKS 48,65% 53,46% 53,46%

73 YPAS 89,47% 89,47% 89,47%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

109

Lampiran 7

Klasifikasi Kepemilikan Institusional Perusahaan

No Kode Tahun

2012 2013 2014

1 ADES 3 3 3

2 AISA 2 3 3

3 AKPI 3 3 3

4 ALKA 3 3 3

5 ALMI 3 3 3

6 AMFG 3 3 3

7 APLI 3 3 3

8 ARNA 3 3 3

9 ASII 3 3 3

10 AUTO 3 3 3

11 BATA 3 3 3

12 BIMA 3 3 3

13 BTON 3 3 3

14 CPIN 3 3 3

15 DLTA 3 3 3

16 DPNS 3 3 3

17 DVLA 3 3 3

18 EKAD 3 3 3

19 ETWA 2 2 3

20 FASW 3 3 3

21 GDST 3 3 3

22 GGRM 3 3 3

23 GJTL 3 3 3

24 HDTX 3 3 3

25 HMSP 3 3 3

26 IGAR 3 3 3

27 IKAI 3 3 3

28 INAF 3 3 3

29 INAI 3 3 3

30 INDF 3 3 3

31 INTP 3 3 3

32 JPRS 3 3 3

33 KAEF 3 3 3

34 KBLI 3 3 3

35 KBLM 3 3 3

36 KBRI 2 2 3

37 KIAS 3 3 3

38 KLBF 3 3 3

Keterangan:

1 = pengaruh tidak

signifikan

2 = pengaruh

signifikan

3 = pengendalian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

110

Lampiran 7

Klasifikasi Kepemilikan Institusional Perusahaan (Lanjutan)

No Kode Tahun

2012 2013 2014

39 LION 3 3 3

40 LMPI 3 3 3

41 LPIN 2 2 2

42 MAIN 3 3 3

43 MBTO 3 3 3

44 MERK 3 3 3

45 MLBI 3 3 3

46 MRAT 3 3 3

47 NIPS 2 3 2

48 PICO 3 3 3

49 PRAS 2 3 3

50 PSDN 3 3 3

51 PYFA 3 3 3

52 RICY 2 2 2

53 RMBA 3 3 3

54 ROTI 3 3 3

55 SCCO 3 3 3

56 SIAP 3 3 3

57 SIPD 2 2 2

58 SKBM 3 3 3

59 SMCB 3 3 3

60 SMGR 3 3 3

61 SMSM 3 3 3

62 SPMA 3 3 3

63 SRSN 3 3 3

64 SSTM 3 3 3

65 STAR 3 3 3

66 TCID 3 3 3

67 TOTO 3 3 3

68 TRIS 3 3 3

69 ULTJ 2 2 2

70 UNIT 3 3 3

71 UNVR 3 3 3

72 VOKS 2 3 3

73 YPAS 3 3 3

Keterangan:

1 = pengaruh tidak

signifikan

2 = pengaruh

signifikan

3 = pengendalian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

111

Lampiran 8

Leverage Perusahaan

No Kode Tahun

2012 2013 2014

1 ADES 0,46254 0,39968 0,41410

2 AISA 0,47423 0,53060 0,51263

3 AKPI 0,50825 0,50621 0,53488

4 ALKA 0,62926 0,75339 0,74177

5 ALMI 0,68756 0,76115 0,80045

6 AMFG 0,21131 0,22000 0,18726

7 APLI 0,34514 0,28285 0,17526

8 ARNA 0,35477 0,32306 0,27553

9 ASII 0,50726 0,50378 0,49022

10 AUTO 0,38242 0,24243 0,29514

11 BATA 0,32506 0,41698 0,44622

12 BIMA 2,87629 2,72844 2,86356

13 BTON 0,22000 0,21188 0,15800

14 CPIN 0,33786 0,36708 0,47545

15 DLTA 0,19736 0,21969 0,22932

16 DPNS 0,15674 0,12850 0,12197

17 DVLA 0,21689 0,23138 0,88057

18 EKAD 0,29908 0,30819 0,33585

19 ETWA 0,54447 0,65498 0,77315

20 FASW 0,67607 0,72630 0,70531

21 GDST 0,31878 0,25773 0,35742

22 GGRM 0,35904 0,42060 0,42926

23 GJTL 0,57432 0,62710 0,62704

24 HDTX 0,53353 0,69727 0,85441

25 HMSP 0,49296 0,48348 0,52439

26 IGAR 0,22512 0,28278 0,24706

27 IKAI 0,50951 0,57389 0,65547

28 INAF 0,45306 0,54362 0,52580

29 INAI 0,78894 0,83507 0,83746

30 INDF 0,42447 0,50862 0,52026

31 INTP 0,14662 0,13641 0,14195

32 JPRS 0,12819 0,03723 0,04134

33 KAEF 0,30574 0,34288 0,38981

34 KBLI 0,27250 0,33685 0,29655

35 KBLM 0,63379 0,58786 0,55182

36 KBRI 0,03955 0,12109 0,47892

37 KIAS 0,05911 0,58599 0,58359

38 KLBF 0,07859 0,09855 0,10021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

112

Lampiran 8

Leverage Perusahaan (Lanjutan)

No Kode Tahun

2012 2013 2014

39 LION 0,14226 0,16604 0,26016

40 LMPI 0,49769 0,51663 0,50657

41 LPIN 0,21718 0,26977 0,24955

42 MAIN 0,62116 0,61051 0,69476

43 MBTO 0,28701 0,26227 0,26742

44 MERK 0,26814 0,26505 0,22734

45 MLBI 0,56839 0,44587 0,75178

46 MRAT 0,15278 0,14057 0,23024

47 NIPS 0,59113 0,70448 0,47606

48 PICO 0,66514 0,65396 0,63120

49 PRAS 0,51452 0,48915 0,46704

50 PSDN 0,39998 0,38753 0,39031

51 PYFA 0,35439 0,46379 0,44100

52 RICY 0,56444 0,65654 0,66149

53 RMBA 0,72260 0,90448 1,13627

54 ROTI 0,44677 0,56804 0,68663

55 SCCO 0,56014 0,59841 0,50822

56 SIAP 0,42618 0,63311 0,04450

57 SIPD 0,61289 0,59276 0,54051

58 SKBM 0,55814 0,59585 0,51056

59 SMCB 0,30821 0,41101 0,49064

60 SMGR 0,31657 0,29192 0,27138

61 SMSM 0,43080 0,40815 0,34444

62 SPMA 0,53165 0,57245 0,61538

63 SRSN 0,33052 0,25288 0,29030

64 SSTM 0,64834 0,66115 0,66539

65 STAR 0,34915 0,34638 0,36827

66 TCID 0,13059 0,19302 0,30743

67 TOTO 0,41014 0,40690 0,39269

68 TRIS 0,33773 0,37127 0,40922

69 ULTJ 0,30745 0,28328 0,22351

70 UNIT 0,36714 0,47452 0,45169

71 UNVR 0,66889 0,68125 0,67797

72 VOKS 0,64485 0,69259 0,66803

73 YPAS 0,52899 0,72175 0,49491

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

113

Lampiran 9

Klasifikasi Leverage Perusahaan

No Kode Tahun

2012 2013 2014

1 ADES 2 1 2

2 AISA 2 2 2

3 AKPI 2 2 2

4 ALKA 3 3 3

5 ALMI 3 3 3

6 AMFG 1 1 1

7 APLI 1 1 1

8 ARNA 1 1 1

9 ASII 2 2 2

10 AUTO 1 1 1

11 BATA 1 2 2

12 BIMA 3 3 3

13 BTON 1 1 1

14 CPIN 1 1 2

15 DLTA 1 1 1

16 DPNS 1 1 1

17 DVLA 1 1 3

18 EKAD 1 1 1

19 ETWA 2 3 3

20 FASW 3 3 3

21 GDST 1 1 1

22 GGRM 1 2 2

23 GJTL 2 3 3

24 HDTX 2 3 3

25 HMSP 2 2 2

26 IGAR 1 1 1

27 IKAI 2 2 3

28 INAF 2 2 2

29 INAI 3 3 3

30 INDF 2 2 2

31 INTP 1 1 1

32 JPRS 1 1 1

33 KAEF 1 1 1

34 KBLI 1 1 1

35 KBLM 3 2 2

36 KBRI 1 1 2

37 KIAS 1 1 1

38 KLBF 1 1 1

Keterangan:

1 = leverage rendah; 2 = leverage sedang; 3 = leverage tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

114

Lampiran 9

Klasifikasi Leverage Perusahaan (Lanjutan)

No Kode Tahun

2012 2013 2014

39 LION 1 1 1

40 LMPI 2 2 2

41 LPIN 1 1 1

42 MAIN 3 3 3

43 MBTO 1 1 1

44 MERK 1 1 1

45 MLBI 2 2 3

46 MRAT 1 1 1

47 NIPS 2 3 2

48 PICO 3 3 3

49 PRAS 2 2 2

50 PSDN 1 1 1

51 PYFA 1 2 2

52 RICY 2 3 3

53 RMBA 3 3 3

54 ROTI 2 2 3

55 SCCO 2 2 2

56 SIAP 2 3 1

57 SIPD 3 2 2

58 SKBM 2 2 2

59 SMCB 1 2 2

60 SMGR 1 1 1

61 SMSM 2 2 1

62 SPMA 2 2 3

63 SRSN 1 1 1

64 SSTM 3 3 3

65 STAR 1 1 1

66 TCID 1 1 1

67 TOTO 2 2 1

68 TRIS 1 1 2

69 ULTJ 1 1 1

70 UNIT 1 2 2

71 UNVR 3 3 3

72 VOKS 3 3 3

73 YPAS 2 3 2

Keterangan:

1 = leverage rendah; 2 = leverage sedang; 3 = leverage tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

115

Lampiran 10

Daftar Nama KAP

Kode Nama KAP

1 Af. Rachman &Soetjipto Ws

2 Ahmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry

3 Anwar & Rekan

4 Aryanto, Amir Jusuf , Mawar &Saptopo

5 Bambang Budi Tresno

6 Basri Hardjisumarto & Rekan

7 Budiman, Wawan, Pamudji & Rekan

8 Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang &Ali

9 Drs. Imam Syafei &Rekan

10 Gani Sigiro & Handayani

11 Griselda, Wisnu & Arum

12 Hadori Sugiarto Adi &Rekan

13 Hananta Budianto & Rekan

14 Hendrawinata, Eddy,Siddharta & Tanzil

15 Hertanto, Sidik &Indra

16 Jamaludin, Ardi, Sukimto & Rekan

17 Joachim Poltak Lian Michell & Rekan

18 Joachim Sulistyo & Rekan

19 Johan Malonda, Mustika & Rekan

20 Johannes Juara & Rekan

21 Koesbandijah, Beddy Samsi & Setiasih

22 Kosasih Nurdiyaman, Tjahjo &Rekan

23 Krisnawan, Busroni, Achsin & Alamsyah

24 Noor Salim, Nursehan & Sinarahardja

25 Osman Bing Satrio & Eny

26 Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma &Rekan

27 Purwantono,Suherman &Surja

28 Siddharta &Widjaja

29 Supoyo, Sutjahjo, Subyantoro & Rekan

30 Tanubrata Sutanto Fahmi &Rekan

31 Tanudiredja, Wibisana & Rekan

32 Teramihardja, Pradhono &Chandra

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

116

Lampiran 11

Auditor Eksternal (KAP) yang Mengaudit

No Kode Tahun

2012 2013 2014

1 ADES 19 19 30

2 AISA 4 4 4

3 AKPI 27 27 27

4 ALKA 20 20 20

5 ALMI 26 26 26

6 AMFG 28 28 28

7 APLI 27 27 27

8 ARNA 27 27 27

9 ASII 31 31 31

10 AUTO 31 31 31

11 BATA 27 27 27

12 BIMA 1 1 1

13 BTON 4 4 4

14 CPIN 27 27 27

15 DLTA 25 25 25

16 DPNS 26 26 26

17 DVLA 27 27 27

18 EKAD 32 32 32

19 ETWA 10 22 22

20 FASW 25 25 25

21 GDST 25 25 25

22 GGRM 25 25 25

23 GJTL 25 25 25

24 HDTX 25 25 25

25 HMSP 25 25 25

26 IGAR 4 15 15

27 IKAI 27 1 8

28 INAF 14 14 14

29 INAI 26 26 26

30 INDF 27 27 27

31 INTP 27 27 27

32 JPRS 4 4 4

33 KAEF 14 14 14

34 KBLI 25 25 25

35 KBLM 22 8 8

36 KBRI 13 13 30

37 KIAS 16 16 16

38 KLBF 27 27 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

117

Lampiran 11

Auditor Eksternal (KAP) yang Mengaudit (Lanjutan)

No Kode Tahun

2012 2013 2014

39 LION 22 22 22

40 LMPI 12 12 12

41 LPIN 26 26 26

42 MAIN 3 3 3

43 MBTO 30 30 30

44 MERK 28 28 28

45 MLBI 31 28 28

46 MRAT 22 22 22

47 NIPS 29 29 29

48 PICO 11 11 11

49 PRAS 26 23 23

50 PSDN 27 27 27

51 PYFA 30 30 30

52 RICY 18 17 17

53 RMBA 31 31 31

54 ROTI 27 27 27

55 SCCO 22 8 8

56 SIAP 6 6 6

57 SIPD 30 30 30

58 SKBM 29 29 4

59 SMCB 27 27 27

60 SMGR 27 25 25

61 SMSM 32 27 27

62 SPMA 12 12 12

63 SRSN 4 4 4

64 SSTM 21 8 8

65 STAR 24 24 24

66 TCID 25 25 25

67 TOTO 27 27 27

68 TRIS 3 26 26

69 ULTJ 5 30 30

70 UNIT 9 9 2

71 UNVR 31 31 28

72 VOKS 10 10 10

73 YPAS 32 32 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

118

Lampiran 12

Market Share KAP dan Afiliasi

Kode

Laporan

Keuangan

yang

Diaudit

Market

Share Afiliasi

Jenis

(KAPA/OAA)

1 4 1,83%

2 1 0,46% Nozaka Japan CPA Firm KAPA

3 4 1,83% DFK International OAA

4 14 6,39% RSM International Limited OAA

5 1 0,46%

6 3 1,37%

7 1 0,46% EuraAudit International OAA

8 7 3,20% BKR International OAA

9 2 0,91%

10 4 1,83% Grant Thornton International

Ltd OAA

11 3 1,37% Audit Alliance KAPA

12 6 2,74% HLB International OAA

13 2 0,91% UHY Iternational OAA

14 6 2,74% Kreston International OAA

15 2 0,91%

16 3 1,37%

17 2 0,91% The Leading Edge alliance Ltd OAA

18 1 0,46%

19 2 0,91% Baker Tilly International Ltd OAA

20 3 1,37% INAA I.N.P.A OAA

21 1 0,46%

22 10 4,57% Crowe Howarth International OAA

23 2 0,91%

24 3 1,37%

25 29 13,24% Deloitte Touche Tohmatsu Ltd OAA

26 15 6,85% PKF International Limited OAA

27 43 19,63% Ernst & Young Global Limited OAA

28 9 4,11% KPMG International

Cooperative OAA

29 5 2,28%

30 13 5,94% BDO International Limited OAA

31 12 5,48% PricewaterhouseCooper

International Ltd KAPA

32 6 2,74% Rodl International Gmbh

Wirtschaftspufungsgesellschaft KAPA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

119

Lampiran 13

Spesialisasi Industri KAP

Kode Nama KAP

1 Af. Rachman &Soetjipto Ws 2

2 Ahmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry 2

3 Anwar & Rekan 2

4

Aryanto, Amir Jusuf , Mawar

&Saptopo

2

5 Bambang Budi Tresno 2

6 Basri Hardjisumarto & Rekan 2

7 Budiman, Wawan, Pamudji & Rekan 2

8

Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang

&Ali

2

9 Drs. Imam Syafei &Rekan 2

10 Gani Sigiro & Handayani 2

11 Griselda, Wisnu & Arum 2

12 Hadori Sugiarto Adi &Rekan 2

13 Hananta Budianto & Rekan 2

14

Hendrawinata, Eddy,Siddharta &

Tanzil

2

15 Hertanto, Sidik &Indra 2

16 Jamaludin, Ardi, Sukimto & Rekan 2

17 Joachim Poltak Lian Michell & Rekan 2

18 Joachim Sulistyo & Rekan 2

19 Johan Malonda, Mustika & Rekan 2

20 Johannes Juara & Rekan 2

21 Koesbandijah, Beddy Samsi & Setiasih 2

22 Kosasih Nurdiyaman, Tjahjo &Rekan 2

23

Krisnawan, Busroni, Achsin &

Alamsyah

2

24 Noor Salim, Nursehan & Sinarahardja 2

25 Osman Bing Satrio & Eny 1

26

Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade

Fatma &Rekan

2

27 Purwantono,Suherman &Surja 1

28 Siddharta &Widjaja 2

29 Supoyo, Sutjahjo, Subyantoro & Rekan 2

30 Tanubrata Sutanto Fahmi &Rekan 2

31 Tanudiredja, Wibisana & Rekan 2

32 Teramihardja, Pradhono &Chandra 2

Keterangan:

1 = KAP dengan spesialisasi industri

2 = KAP tanpa spesialisasi Industri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

120

Lampiran 14

Statistik Deskriptif Konservatisme Akuntansi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

121

Lampiran 15

Statistik Deskriptif Konservatisme Akuntansi

(Tanpa Nilai Ekstrim)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

122

Lampiran 16

Daftar Perusahaan dengan Nilai Konservatisme Ekstrim

No Tahun Kode Keterangan Konservatisme Rapat

Dekom Leverage

Kepemilikan

Institusional Auditor

1 2013 TRIS Trisula Internasional -26,25347 11 0,37127 0,698 tanpa

spesialisasi

2 2014 BTON Betonjaya Manunggal Tbk -6,81932 5 0,158 0,8183 tanpa

spesialisasi

3 2013 BTON Betonjaya Manunggal Tbk -5,23184 5 0,21188 0,8183 tanpa

spesialisasi

4 2012 BTON Betonjaya Manunggal Tbk -4,97146 5 0,22 0,8154 tanpa

spesialisasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

123

Lampiran 17

Statistik Deskriptif Dewan Komisaris

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

124

Lampiran 18

Statistik Deskriptif Dewan Komisaris

(Tanpa Nilai Ekstrim)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

125

Lampiran 19

Daftar Perusahaan dengan Jumlah Rapat Dewan Komisaris Ekstrim

No Tahun Kode Keterangan Rapat

Dekom Konservatisme Leverage

Kepemilikan

Institusional Auditor

1 2014 INAF Indofarma Tbk 25 0,10751 0,5258 0,81 tanpa

spesialisasi

2 2013 INAI Indal Aluminium Industry Tbk 30 0,08205 0,83507 0,6721 tanpa

spesialisasi

3 2013 ALMI Alumindo Light Metal Industry

Tbk 30 -0,30159 0,76115 0,7597

tanpa

spesialisasi

4 2014 ALMI Alumindo Light Metal Industry

Tbk 32 -0,3777 0,80045 0,7648

tanpa

spesialisasi

5 2014 INAI Indal Aluminium Industry Tbk 32 0,06473 0,83746 0,6726 tanpa

spesialisasi

6 2012 INAI Indal Aluminium Industry Tbk 42 -0,17311 0,78894 0,6586 tanpa

spesialisasi

7 2012 ALMI Alumindo Light Metal Industry

Tbk 42 -0,03451 0,68756 0,8383

tanpa

spesialisasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

126

Lampiran 20

Tabulasi Silang Dewan Komisaris dan Konservatisme Akuntansi

Lampiran 21

Tabulasi Silang Dewan Komisaris dan Konservatisme Akuntansi

(Tanpa Nilai Ekstrim)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

127

Lampiran 22

Statistik Deskriptif Kepemilikan Institusional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

128

Lampiran 23

Tabulasi Silang Kepemilikan Institusional dan Konservatisme Akuntansi

Lampiran 24

Statistik Deskriptif Leverage

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

129

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

130

Lampiran 25

Statistik Deskriptif Leverage

(Tanpa Nilai Ekstrim)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

131

Lampiran 26

Daftar Perusahaan dengan Nilai Leverage Ekstrim

No Tahun Kode Keterangan Konservatisme Rapat

Dekom Leverage

Kepemilikan

Institusional Auditor

1 2012 BIMA Primarindo Asia Infrastructur

Tbk 0,08225 4 2,87629 0,8896

tanpa

spesialisasi

2 2014 BIMA Primarindo Asia Infrastructur

Tbk -0,00156 4 2,86356 0,8896

tanpa

spesialisasi

3 2013 BIMA Primarindo Asia Infrastructur

Tbk 0,2274 4 2,72844 0,8905

tanpa

spesialisasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

132

Lampiran 27

Tabulasi Silang Leverage dengan Konservatisme Akuntansi

Lampiran 28

Tabulasi Silang Leverage dengan Konservatisme Akuntansi

(Tanpa Nilai Ekstrim)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, … · BAB II LANDASAN TEORI .....9 A. Landasan Teori ... Tabel 4.1.2 Persebaran Data Konservatisme Akuntansi .....42 Tabel 4.1.3

133

Lampiran 29

Tabulasi Silang Spesialisasi Auditor dengan Konservatisme Akuntansi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI