Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Signalling Theory
Signalling Theory merupakan tanda yang diberikan oleh manajemen
perusahaan kepada investor sebagai petunjuk mengenai prospek
perusahaan tersebut (Brigham dann Houston, 2011). Menurut teori
signalling, investor dapat menyimpulkan informasi tentang laba masa
depan perusahaan melalui sinyal yang datang dari pengumuman dividen,
bak dari segi stabilitas, dan perubahan dividen. Namun, manajer harus
terlebih dahulu memiliki informaasi pribadi tentang prospek suatu
perusahaan, dan memiliki insentif untuk menyampaikan informasi ini ke
pasar.
Penelitian mengenai pengaruh keputusan investasi, keputusan
pendanaan, kebijakan dividen, dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan
manufactur yang terdapat di BEI membutuhkan kajian teori sebagai
berikut:
2. Nilai Perusahaan
Nilai Perusahaan adalah nilai pasar yang dimiliki perusahaan.
Pengertian nilai perusahaan dilihat dari kekuatan tawar menawar saham.
Apabila perusahaan diperkirakan sebagai perusahaan mempunyai prospek
pada masa yang akan datang, maka nilai sahamnya menjadi tinggi.
Pengaruh Keputusan Investasi..., Nova Dwi Riana, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
10
Sebaliknya apabila perusahaan dinilai kurang memiliki prospek maka
harga saham menjadi rendah. (Mardiyanti, 2012).
Nilai perusahaan merupakan ukuran bagi perusahaan. Nilai
perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat
dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Adanya peluang investasi
dapat memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa
yanag akan datang, sehingga akan meningkatkan harga saham, dengan
meningkatnya harga saham maka nilai perusahaan pun akan meningkat.
Nilai perusahaan dapat dilihat dari perbandingan antara harga pasar per
lembar saham dengan nilai buku perlembar saham. Harga perlembar
saham yang dikeluarkan oleh perusahaan yang mempunyai nilai
perusahaan yang baik akan terus dinanti oleh pasar dan hal ini sangat
menguntungkan bagi perusahaan karena akan mudah mendapatkan
investor dan dapat juga dimanfaatkan untuk menaikkan harga per lembar
saham untuk dapat meningkatkan nilai keuangan perusahaan. Nilai
perusahaan dalam penelitian ini dikonfirmasikan melalui Price Book
Value (PBV), (Wijaya dan Bandi, 2010).
Menurut Christiawan dan Tarigan (2012) ada beberapa konsep yang
menjelaskan nilai perusahaan yaitu nominal, nilai intrinsik, nilai likuidasi,
nilai buku, nilai pasar dan nilai intrisik. Nilai nominal yaitu yang
tercantum secara formal dalam anggaran dasar perseroan. Nilai likuidasi
yaitu nilai jual seluruh aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban
yang arus dipenuhi. Nilai buku yaitu nilai perusahaan yang dihitung
Pengaruh Keputusan Investasi..., Nova Dwi Riana, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
11
dengan dasar konsep akuntansi. Nilai pasar yaitu harga yang terjadi dari
proses tawar-menawar di pasar saham sedangkan konsep yang paling
reprensif untuk menentukan nilai suatu intrinsik ini bukan sekedar harga
dari sekumpulan nilai aset, melainkan nilai perusahaan sebagai entitas
yang dimiliki kemampuan menghasilkan keuntungan dikemudian hari.
Fahmi, (2011), nilai perusahaan dalam beberapa literatur yang
dihitung berdasarkan harga saham disebut dengan beberapa istilah
diantaranya:
a. Price to Book Value ( MBR) yaitu perbandingan antara harga saham
dengan nilai buku saham
b. Market to Book Ratio (MBR) yaitu perbandingan antara harga pasar
saham dengan nilai buku saham
c. Market to Book Assets Ratio (MBAR) yaitu ekspektasi pasar tentang
nilai dari peluang pertumbuhan perusahaan yaitu perbandingan antara
nilai pasar aset dengan nilai buku aset.
d. Market Value of Equity (MVE) yaitu nilai pasar ekuitas perusahaan
menurut penilaian para pelaku pasar. Nilai pasar ekuitas adalah jumlah
ekuitas (saham beredar) dikali dengan harga per lembar ekuitas.
e. Enterprise Value (EV) yaitu nilai kapitalis market yang dihitung
sebagai nilai kapitalisasi passar ditambah total kewajiban ditambah
minoity interest dan saham prefrren dikurangi total kas dan ekuivalen
kas
Pengaruh Keputusan Investasi..., Nova Dwi Riana, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
12
f. Price Earnings Ratio (PER) yaitu harga yang bersedia dibayar oleh
pembeli apabila perusahaan itu dijual. PER dapat dirumuskan sebagai
PER = price per share / eraning per share.
g. Tobin’s Q yaitu nilai pasar dari suatu perusahaan dengan
membandingkan nilai pasar suatu perusahaan ytang terdaftar di pasar
keuangan dengan nilai penggantian aset (asset replacement value)
perusahaan.
3. Keputusan Investasi
Keputusan investasi merupakan keputusan yang menyangkut
pemgalokasian dana yang berasal dari dalam maupun dana yang berasal
dari luar perusahaan pada berbagai bentuk invesatasi (Purnamasari, 2009).
Invesatasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya
lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah
keuntungan dimasa yang akan datang. Kegiatan investasi yang dilakukan
perusahaan akan menentukan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan
dimasa yang akan datang. Investasi modal merupakan salah satu aspek
utama dalam keputusan investasi selain penentuan komposisi aktiva
(Wijaya dan Bandi, 2010)
Keputusan investasi perusahaan sangat penting artinya bagi
kelangsungan hidup perusahaan karena keputusan investasi menyangkut
dana yang akan digunakan untunk investasi, jenis investasi yang akan
dilakukan, pengembalian invesatsi dan risiko investasi yang mungkin
timbul (Martono dan Agus, 2008). Keputusan investasi mempunyai
Pengaruh Keputusan Investasi..., Nova Dwi Riana, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
13
dimensi waktu jangka panjang, sehingga keputusan yang akan diambil
harus dipertimbangkan dengan baik, karena mempunyai konsekuensi
berjangka panjang pula.
Keputusan investasi sering disebut sebagai capital budgeting yakni
keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai
pengeluaran dana yang jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi
satu tahun. Perencanaan terhadap keputusan investasi sangat penting
karena dana yang dikeluarkan akan terikat dalam jangka panjang, sehingga
perusahaaan harus menunggu dalam waktu yang cukup lama untuk
memperoleh dana tersebut. Pendapat Hartono (2009) memperjelas bahwa
“keputusan investasi merupakan langkah awal untuk mentukan jumlah
aktiva yang dibutuhkan perusahaan secara keseluruhan sehingga
keputusan invesatsi ini merupakan keputusan terpenting yang dibuat oleh
perusahaan”. Dalam hubungannya dengan nilai perusahaan, maka setiap
keputusan investasi yang dibuat oleh manajer keuangan akan berdampak
terhadap harga saham perusahaan tersebut.
4. Keputusan Pendanaan
Struktur keuangan perusahaan merupakan dari keputusan pendanaan yang
meliputi hutang jangka pendek, hutang jangka panjang dan modal sendiri.
Setiap perusahaan akan mengharapkan adanya struktur modal yang
optimal, yaitu struktur modal yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan
dan meminimalkan biaya modal. Menurut Harmono (2011), Indikator
struktur modal optimal dapat diidentifikasi menggunakan perubahan nilai
Pengaruh Keputusan Investasi..., Nova Dwi Riana, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
14
total perusahaan melalui nilai harga per lembar saham di pasar modal.
Dalam teori struktur modal menjelaskan apakah ada pengaruh perubahan
struktur modal terhadap nilai perusahaan, apabila keputusan investasi dan
kebijakan dividen dipegang konstan. Irham, (2011), Teori struktur modal
telah banyak dibahas di berbagai buku teks baik yang ditulis oleh penulis
domestik maupun asing, dan secara umun teori yang membahas tentang
struktur modal ada dua yaitu :
a. Balancing Theories
Balancing Theories merupakan suatu kebijakan yang ditempuh
oleh perusahaan untuk mencari dana tambahan dengan cara mencari
pinjaman baaik ke perbankan atau juag dengan menerbitkan obligasi.
Obligasi adalah sebuah surat berharga yang mencantumkan nilai
nominal, tingkat suku bunga, dan jangka waktu dimana itu dikeluarkan
baik oleh perusahaan ataupun goverment untuk kemudian dijual kepada
publik.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa menjual obligasi adalah
artinya pada publik atau perusahaan melakukan penambahan long term
liabilities-nya.Maka penerangan balancing theories juga
memungkinkan juga diterapkan oleh suatu pemerintah adalah dengan
cara melakukan pinjaman ke pihak asing pemerintah negara asing atau
juga pada lembaga donatur internasional seperti World Bank,
International Monetery Fubd, Asian Development Bank, dan lembaga
lainnya.
Pengaruh Keputusan Investasi..., Nova Dwi Riana, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
15
Ada beberapa resiko yang ditanggung oleh perusahaan pada saaat
kebijakan balancing theories diterapkan, yaitu:
1) Jika perusahaan meminjam dana ke perbankan, maka dibutuhkan
jaminan atau agunan seperti tanah, gedung, kendaraan, dan
sejenisnya. Dan jika angsuran kredit tersebut terlambat dibayar
perbankan akan memberikan teguran dalam bentuk lisan dan tulisan.
Persoalannya adalah seandainya perusahaan tidak mampu lagi
membayar angsuran di atas batas waktu yang telah ditentukan maka
agunan tersebut diambil dan di lelang oleh perbankan untuk
menutupi kerugian sejumlah nilai pinjaman. Artinya perusahaan
telah kehilangan aset yang telah diagunankan tersebut
2) Jika kebutuhan dana dengan cara menjual obligasi, bentuk risiko
yang dihadapi adalah jika seandainya tidak sanggup membayar
bungan obligasi secara tepat waktu atau bergeser dari waktu yang
disepakati maka perusahaan harus melakukan baerbagai kebijakan
untuk mengatasi ini, termasuk mengonversi dari pemegang obligasi
ke pemegang saham.
3) Risiko selanjutnya terhadap masalah yang dialami oleh perusahaan
tersebut adalah telah menyebabkan nilai perusahaan di mata publik
terjadi penurunan.
b. Pecking Order Theory
Packing order theory merupakan suatu kebijakan yang ditempuh
oleh suatu perusahaan untuk mencari tambahan dana dengan cara
Pengaruh Keputusan Investasi..., Nova Dwi Riana, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
16
menjual aset yang dimilikinya. Seperti menjual gedung, tanah, peralatan
yang dimilikinya dan aset-aset lainnya, termasuk denagn menerbitkan
dan menjual saham dipasar modal (capital market) dan dana yang
berasal dari laba ditahan (retained earnings).
Sumber dana yang berasal dari penjualan saham di pasar modal
biasanya dilakukan oleh perusahaan go public dan menjual sahamnya di
pasar perdana disebut dengan initial public offering (IPO). Ada banyak
syarat yang harus dilalui oleh suatu perusahaan untuk go public seperti
harus adanya penjamin emisi dan audit oleh auditor yang memiliki
reputasi tinggi yang kemudian dinyatakan dari segi laporan keuangan
layak untuk go public.
Penjamin emisi penerbitan saham di pasar modal biasanya adalah
perusahaan yang sudah memliki reputasi baik di pasar modal, seperti
bank Mandiri menjadi penjamin (underwriter) bagi sebuah perusahaan
yang akan go publik. Selanjutnya pihak penjamin emisi akan
melakukan negosiasi berapa jumlah yang layak untuk diterbitkan saham
tersebut dan berapa besar dana jangka panjang yang dibutuhkan.
Menurut Harmono (2011), Indikator struktur modal optimal dapat
diidentifikasi menggunakan perubahan nilai total perusahaan melalui
nilai harga per lembar saham dii pasar modal. Penilaian struktur modal
optimal ini dapat ditelaah melalui kerangka teoritis yang tidak hanya
melihat struktur modal itu sendiri, namun juga melihat tingkat efisien
operasional berkenaan dengan kegiatan investasi dan kondisi momen
Pengaruh Keputusan Investasi..., Nova Dwi Riana, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
17
ungkit berkenaan dengan potensi pasar. Dalam hal ini, leverage sengaja
diterjemahkan sebagai momen ungkit untuk mengarahkan bahwa
pemahaman leverage secara kompleks berkaitan dengan aspek lain
dalam manajemen perusahaan, yaitu pencermatan terhadap pasar
potensial, investasi yang efisien, dan pendanaan yang termanifestasi
dalam harga per lembar saham.Sumber modal sendiri yang berasal laba
ditahan maupun dengan emisi saham. Penggunaan utang merupakan
trade benefit and cost dalam menentukan bauran utang dengan ekuitas
yang optimal dalam jangka panjang.
Keputusan pendanaan adalah keputusan keuangan tentang asal
dana untuk membeli aktiva. Ada dua macam sumber dana yaitu dana
pinjaman (utang bank) dan modal sendiri (laba ditahan). Dana pinjaman
dan saham, merupakan sumber dana yang berasal dari luar perusahaan,
sedangkan laba ditahan merupakan sumber dana yang berasal dari
dalam perusahaan (Sudana, 2011). Keputusan pendanaan dalam
penelitian ini dikonfirmasikan melalui Debt to Equity Ratio (DER),
dimana rasio ini menunjukkan perbandingan antara pembiayaan dan
pendanaan melalui hutang dengan pendanaan melalui ekuitas. Rasio ini
biasanya digunakan untuk mengukur financial leverage dari suatu
perusahaan (Syamsudin, 2011).Keputusan-keputusan yang
menggunakan pendanaan melalui ekuitas lebih banyak daripada
pendanaan melalui hutang karena dengan menggunakan pendanaan
melalui ekuitas lebih banyak dapat meningkatkan nilai perusahaan.
Pengaruh Keputusan Investasi..., Nova Dwi Riana, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
18
5. Kebijakan Dividen
Dividen adalah kegiatan menbagikan kas kepada pemegang saham
dana yang bisa dibagikan sebagai dividen. Hal ini berarti dana yang bisa
dibagikan sebagai dividen merupakan kelebihan dana yang diperoleh dari
opersi perusahaan diatas keperluan investasi untuk menghasilkan laba di
masa yang akan datang (Purwidianti, 2012). Laba bersih perusahaan akan
berdampak berupa peningkatan saldo laba (retained earnings) perusahaan.
Apabila laba saldo laba didistribusikan kepada pemegang saham maka
saldo laba akan berkurang sebesar nilai yang didistribusikan tersebut.
Kebijakan dividen adalah keputusan mengenai apakah laba yang
diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada para pemegang saham
sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna
pembiayaan investasi dimasa yang akan datang.
Dalam kebijakan dividen terdapat trade off dan merupakan
pilihan yang tidak mudah antara membagikan laba sebagai dividen atau
diinvestasikan kembali. Keputusan dividen menyangkut keputusan
tentang penggunaan laba yang menjadi hak para pemegang saham.Dividen
yang dibagikan dapat berupa dividen tunai (cash dividend) atau dividen
dalam bentuk saham (stock dividen). Dividen tunai umumnya dibagikan
secara reguler, baik triwulanan, semesteran atau tahunan. Disisi lain, stock
dividend dapat mengakibatkan jumlah lembar saham bertambah dan
umumnya akan menurunkan harga per lembar saham (Purnamasari, 2009).
Kebijakan dividen perlu memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut :
Pengaruh Keputusan Investasi..., Nova Dwi Riana, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
19
a. Tidak benar bahwa perusahaan seharusnya membagikan dividen
sebesar besarnya. Apabila dana yang diperoleh dari operasi perusahaan
bisa dipergunakan dengan menguntungkan, dividen tidak perlu
dibagikan terlalu besar (bahkan secara teoritis tidak perlu membagi
dividen).
b. Karena ada keengganan untuk menurunkan pembayaran dividen per
lembar saham, ada baiknya kalau perusahaan menetukan dividen dalam
jumlah (dan rasio payout) yang tidak terlalu bear. Dengan demikian
memudahkan perusahaan untuk meningkatkan pembayaran dividen
kalau laba perusahaan meningkat, dan tidak perlu segera menurunkan
pembayaran dividen kalau laba menurun.
c. Apabila perusahaan menghadapi kesempatan investasi yang
menguntungkan, lebih baik perusahaan mengurangi pembayaran
dividen dari pada menerbitkan saham baru. Penurunan pembayaran
dividen mungkin akan diikuti dengan penurunan harga saham, tetapi
apabila pasar modal efisien harga akan menyesuaikan kembali dengan
informasi yang sebenarnya (yaitu adanya investasi yang
menguntungkan)
Seluruh kebijakan yang dilakukan untuk menetapkan berapa besar
laba bersih yang dibagikan kepada para pemegang saham dan bersps besar
laba bersih yang dibagikan kepada para pemegang saham dan berapa besar
laba bersih yang tetap ditahan (retained earning) untuk cadangan investasi
tahun depan. Kebijakan itu akan tercermin dari besarnya perbandingan
Pengaruh Keputusan Investasi..., Nova Dwi Riana, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
20
laba yang dibayarkan sebagai dividen terhadap laba bersih (dividend
payout). Misalnya, kebijakan dividen adalah menetapkan apakah
presentase pembagian dividen saat ini perlu ditingkatkan atau tetap
dipertahankan sebagaimana pada tahun sebelumnya. (Handono, 2008),
faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen adalah kesempatan
investasi yang tersedia, ketersediaan dan biaya modal alternatif dan
preferensi pemegang saham untuk menerima saat ini atau dimasa yang
akan datang.Kebijakan dividen dapat diukur dengan menggunakan
Dividend Payout Ratio (DPR), karena Dividend Payout Ratio (DPR) lebih
dapat menggambarkan perilaku oprtunistik manajerila yaitu dengan
melihat berapa besar keuntungan yang dibagikan kepada pemegang saham
sebagai dividend dan berapa yang disimpan di perusahaan (Mardiyanti,
2012). Dividend Payout Ratio (DPR) mempunyai informasi yang
bermanfaat bagi perusahaan dan para pemegang saham.
Bagi perusahaan, informasi yang terkandung dalam Dividend Payout
Ratio (DPR) digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan untuk menanamkan investasinya. Pertimbangan mengenai
Dividend Payout Ratio (DPR) diduga sangat berkaitan dengan kinerja
keuangan perusahaan. Bila kinerja keuangan perusahaan bagus maka
perusahaan tersebut akan mampu menetapkan besarnya Dividend Payout
Ratio (DPR) sesuai dengan harapan pemegang saham dan tentu saja tanpa
mengabaikan kepentingan perusahaan untuk tetap sehat dan tumbuh
Pengaruh Keputusan Investasi..., Nova Dwi Riana, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
21
(Putera, 2011). Terdapat beberapa argumen terkait dengan kebijkan
dividen antara lain sebagai berikut :
a. Teori ketidak relevan dividen (Dividend Payout Ratio)
Modigliani dan Miller mengatakan bahwa rasio pembayarn
dividen hanya meripkan bagian kecil saja keputusan invesatsi
perusahaan. Pembayaran dividen tidak mempengaruhi kekayaan
pemegang saham. Nilai perusahaan sepenuhnya ditentukan oleh
kekuatan aktiva perusahaan dalam mengahsilkan laba, atau kebijakan
investasinya, dan pembagian laba menjadi dividen atau sebagai laba
ditahan tidak akan mempengaruhi nilai perusahaan (Horne dan
Wachowicz, 2010).
b. Teori Bird in The Hand
Teori yang dikemukakan oleh Myron Gordon dan John Lintner
ini menyatakan bahwa dividen lebih pasti daripada perolehan modal.
Pendapatan dividen memiliki nilai lebih tinggi bagi investor daripada
capital gains, sehingga dapat diasumsikan bahwa dividen lebih pasti
darpada pendapatan modal (Mardiyanti, 2012).
c. Teori Tax Preference
Teori ini dikemukakan oleh Litzenberger dan Ramaswamy
(1982), Pajak merupakan terkait dengan pembayaran dividen.
d. Signalling Theory
Menurut teori signalling, investor dapat menyimpulkan informasi
tentang laba masa depan perusahaan melalui sinyal yang datang dari
Pengaruh Keputusan Investasi..., Nova Dwi Riana, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
22
pengumuman dividen. Namun, manajer harus terlebih dahulu memiliki
informasi pribadi tentang prospek suatu perusahaan, dan memiliki
insentif untuk menyampaikan informasi ini ke pasar. Dalam teori
signalling juga dijelaskan mengenai hubungan antara pengeluaran
investasi dan juga nilai perusahaan, dimana pengeluaran investasi
memeberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa
yang akan datang, sehingga dapat meningkatkan harga sebagai
indikator nilai perusahaan (Hasnawati, 2005).
6. Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba dan efisiensi secara operasional maupun efesiensi penggunaan harta
yang dimilikinya. Laba perusahaan selain sebagai indikator kemamapuan
perusahaan memenuhi kewajiban bagi para penyandang dananya, juga
merupakan elemen dalam menciptakan nilai perusahaan yang
menunujukkan prospek perusahaan pada masa yang akan datang.
Menurut Prayudi dan Daud (2013) ukuran profitabilitas paling
penting yaitu laba bersih. Baik kreditur maupun investor akan selalu
memantau rasio profitabilitas suatu perusahaan sebelum mengambil
keputusan. Profitabilitas menggambarkan kinerja fundamental perusahaan
dalam memperoleh laba. Dimensi-dimensi konsep profitabilitas dapat
menjelaskan kinerja manajemen perusahaan. (Harmono, 2009).
Profitabilitas yang tinggi menunjukkan prospek perusahaan yang baik,
sehingga investor akan merespon positif sinyal tersebut, dan nilai
Pengaruh Keputusan Investasi..., Nova Dwi Riana, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
23
perusahaan akan meningkat (Agustina, 2010). Fahmi, 2011, Rasio ini
mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditujukan oleh
besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya
dengan penjualan mapun investasi. Semakin baik rasio profitabilitas maka
semakin baik menggambarkan kemampuan tingginya perolehan
keuntungan perusahaan. Pemilihan rasio profitabiliats didasarkan pada
alasan bahwa rasio profitabilitas menunjukan efektifitas atau kinerjaa
perusahaan dalam menghasilkan tingkat keuntungan dengan menggunakan
aset yang dimilikinya. Jusrianai dan Raharjo (2013), rasio ini
mencerminkan seberapa efektif perusahaan dikelola dan mencerminkan
hasil bersih dari serangkaian kebijakan pengelolaan aset perusahaan.
Profitabilitas merupakan daya tarik utama bagi pemilik perusahaan
(pemegang saham) karena profitabilitas adalah hasil yang diperoleh
melalui usaha manajemen atas dana yang diinvestasikan para pemegang
saham dan juga mencerminkan pembagian laba yang menjadi haknya yaitu
seberapa banyak yang di investasikan kembali dan seberapa banyak yang
dibayarkan sebagai dividen tunai ataupun dividen saham kepada mereka.
Profitabilitas menggambarkan kinerja fundamentalperusahaan dalam
memperoleh laba. (Harmono, 2009), secara rinci mengenai konsep
profitabilitas, rasio profitabilitas dapat diukur melalui beberapa rasio-rasio
sebagai berikut :
Pengaruh Keputusan Investasi..., Nova Dwi Riana, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
24
a. Gross Profit Margin
Rasio gross porfit margin merupakan margin laba kotor.
Mengenai gross profit margin Lyn m. Fraser dan Aileen Ormiston
memberikan pendapatnya yaitu. “Margin laba kotor, yang
memperlihatkan hubungan antara penjualan dan beban pokok
penjualan, mengukur kemampuan sebuah perusahaan untuk
mengendalikan biayaa persediaan atau biaya operasi barang maupun
untuk meneruskan kenaikan harga lewat penjualan kepada pelanggan.
b. Net Profit Margin
Rasio net profit margin disebut juga dengan rasio pendaptan
terhadap penjualan. Margin laba yang lebih tinggi disukai karena
menunjukkan bahwa perusahaan mendapat hasil ynag baik melebihi
harga pokok penjualan.
c. Return on Invesment
Rasio return on invesment (ROI) atau pengembalian investasi,
bahwa di beberapa referensi lainnya rasio ini juga ditulis dengan return
on total asset (ROA). Rasio ini melihat sejauh mana investasi yang
telah ditanamkan mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai
dengan yang diharapkan. Investasi tersebut sebenarnya sama dengan
asset perusahaan yang ditanamkan atau ditempatkan.
Pengaruh Keputusan Investasi..., Nova Dwi Riana, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
25
d. Return on Equity (ROE)
Rasio return on equity (ROE) disebut juga dengan laba atas
equity. Rasio ini mengkaji sejauh mana suatu perusahaan
mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu memberikan
laba atas ekuitas.
Konsep Profitabiliats ini dalam teori keuangan sering digunakan
sebagai indikator kinerja fundamental perusahaan mewakili kinerja
manajemen. Hubungan ini menunjukan bahwa apabila kinerja
manajemen perusahaan yang diukur menggunakan dimensi-dimensi
profitabilitas dalam kondisi baik, maka akan memberikan dampak
positif terhadap keputusan investor di pasar modal untuk menanamkan
modalnya dalam bentuk penyertaan modal, demikian halnya juga akan
berdampak pada keputusan kreditor dalam kaitannya dengan pendanaan
perusahaan melalui utang. Dalam penelitian ini rasio yang digunakan
dalah Return On Total Asset (ROA).
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Beberapa peneliti telah melakukan penelitan yang berkaitan dengan
pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen, dan
profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Penelitian tersebut memiliki hasil
Pengaruh Keputusan Investasi..., Nova Dwi Riana, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
26
yang berbeda dan penelitian tersebut dapat digunakan sebagai bahan referensi
dan perbandingan dalam penelitian ini.
Tabel 2.1
Ringkasan Penelitian Terdahulu
Peneliti
(Tahun)
VARIABEL Hasil Penelitian
Independen Dependen
Wijaya dan
Wibawa
(2010)
Keputusan
Investasi,
Keputusan
pendanaan,
kebijakan deviden
Nilai
Perusahaan
Penelitian ini menyatakan
bahwa Keputusan Investasi
berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan,
Keputusan pendanaan
berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan,
Kebijakan dividen
berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan
Fenandar
(2012)
Keputusan
invesatsi,
Keputusan
pendanaan,
Kebijakan dividen
Nilai
Perusahaan
Keputusan Investasi
berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan,
Keputusan pendanaan tidak
berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan,
Kebijakan dividen
berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan
Mardiyanti
(2012)
Kebijakan
dividen,
Kebijakan hutang,
Profitabilitas
Nilai
Perusahaan
Kebijakan dividen
memiliki pengaruh yang
tidak signifikan terhadap
nilai perusahaan, Kebijakan
hutang memiliki positif
terhadap nilai perusahaan,
Profitabilitas memiliki
pengaruh positif terhadap
nilai perusahaan
Qodariyah
(2013)
Total Asset
Grwoth(TAG),
Debt to Equity
Ratio (DER),
Dividend Payout
Nilai
Perusahaan
TAG, DER dan DPR
berpengaruh positif dan
signifikann terhadap PBV
Putri
Prihatin
Ningsih
dan Iin
Keputusan
investasi yang
diukur dengan
PER (Price
Nilai
Perusahaan
PER, DER dan DPR
masing-masing
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
Pengaruh Keputusan Investasi..., Nova Dwi Riana, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
27
Peneliti
(Tahun)
VARIABEL Hasil Penelitian
Independen Dependen
Indarti
(2012)
Earning Ratio),
Keputusan
pendanaan
yangdiukur
dengan Debt to
Equity Ratio
(DER) dan
kebijakan
dividen yang
diukur dengan
DPR (Dividend
Payout Ratio)
PBV.
Wahyudi
dan
Pawestri
2006
Kepemilikan
manajerial,Kepem
ilikan
Institusional,
Keputusan
Investasi,
Keputusan
Pendanaan,
dan
Kebijakan
Dividen
Nilai
Perusahaan
Struktur kepemililikan
institusional tidak
berpengaruh terhadap
keputusan keuangan
maupun nilai
perusahaan.Keputusan
pendanaan
berpengaruh terhadap
nilai investasi, tetapi
nilai investasi tidak
berpengaruh terhadap
nilai perusahaan.
Struktur kepemilikan
manajerial
berpengaruh terhadap
nilai perusahaan dan
keputusan pendanaan.
C. Kerangka Penelitian
Berdasarkan urutan teoritis dan tinjauan penelitian diatas, maka variabel
independen penelitian adalah keputusan investasi, keputusan pendanaan,
kebijakan dividen dan profitabiltas sedangkan untuk variabel dependennya
adalah nilai perusahaan. Berdasarkan hubungan diantara variabel tersebut
dapat dirumuskan dalam kerangka pemikiran berikut :
Pengaruh Keputusan Investasi..., Nova Dwi Riana, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
28
1. Pengaruh Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan
Investasi modal merupakan salah satu aspek utama dalam keputusan
investasi selain penentuan komposisi aktiva (Wijaya dan Bandi, 2010).
Nilai perusahaan semata-mata ditentukan oleh keputusan investasi (Wijaya
dan wibawa, 2010). Keputusan Investasi merupakan keputusan yang
dikeluarkan perusahaan terkait dengan kegiatan perusahaan untuk
melepaskan dana pada saat sekarang dengan harapan untuk menghasilkan
arus dana masa mendatang dengan jumlah yang lebih besar dari yang
dilepaskan pada saat investasi awal, sehingga harapan perusahaan untuk
selalu tumbuh dan berkembang akan semakin jelas dan terencana (Puijati
dan Widanar, 2009).
Keputusan pengalokasian modal kedalam usulan investasi harus
dievaluasi dan dihubungkan dengan risiko dan hasil yang diharapkan
(Wijaya dan Wibawa, 2010). Di sisi lain, manfaat investasi di masa yang
akan datang diliputi oleh ketidakpastian, yang dalam konsep manajemen
keuangan disebut resiko investasi. Sebagai konsekuensi, dalam melakukan
investasi harus melalui proses evaluasi secara cermat mengenai prediksi
tingkat keuntungan dan risiku (Harmono, 2011).
Menurut Wahyudi dan Pawestri (2006), nilai perusahaan yang
dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh
peluang-peluang investasi.Hasil penelitian dari Wijaya dan Wibawa
(2010), juga menyatakan bahwa keputusan investasi berpengaruh terhadap
nilai perusahaan, diikuti oleh hasil penelitian Fenandar (2012), yang
Pengaruh Keputusan Investasi..., Nova Dwi Riana, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
29
menyatakan bahwa keputusan investasi berpengaruh signifikan terhadap
nilai perusahaan.
2. Pengaruh Keputusan Pendanaan terhadap Nilai Perusahaan
Keputusan pendanaan adalah keputusan keuangan tentang asal dana
untuk membeli aktiva. Ada dua macam sumber dana : (1) dana pinjaman,
seperti utang bank dan obligasi (2) modal sendiri, seperti laba ditahan dan
saham. Dana pinjaman dan saham, merupakan sumber dana yang bersal
dati luar perusahaan, sedangkan laba ditahan merupakan sumber dana
yang berasal dari dalam perusahaan (Sudana, 2011). Wijaya dan Wibawa,
(2010), menemukan bahwa investasi yang dihasilkan dari leverage
memiliki informasi yang positif tentang perusahaan di masa yang akan
datang, selanjutnya berdampak positif terhadap nilai perusahaan. Usaha
untuk memperoleh dana berkaitan dengan aliran kas yang masuk (cash
inflow) sebagai sumber dana, sedangkan aliran kas keluar (cash outflow)
berkaitan dengan kegiatan penggunaan dana. Aliran dana di perusahaan
harus dikelola keseimbangannya antara dana masuk dan keluar,
keseimbangan ini berdampak pada stabilitas operasi perusahaan.
Kelebihan dana perusahaan dapat berakibat penggunaan dana yang kurang
efisien, sebaliknya kekurangan dana mengakibatkan terganggunya operasi
perusahaan (Martono dan Agus, 2008). Pada penelitian yang dilakukan
oleh Qodariyah (2013) menyimpulkan bahwa keputusan investasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
Pengaruh Keputusan Investasi..., Nova Dwi Riana, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
30
3. Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan
Kebijakan dividen adalah kebijakan yang diambil oleh perusahaan
dalam menetapkan apakah presentase pembagian dividen saat ini perlu
ditingkatkan atau tetap dipertahankan sebagaimana pada tahun
sebelumnya. Wijaya dan Wibawa, (2010), menemukan bahwa investasi
yang dihasilkan dari kebijakan dividen memiliki informasi yang positif
tentang perusahaan di masa yang akan datang, selanjutnya berdampak
positif terhadap nilai perusahaan. Hal ini sesuai hasil penelitian Wijaya
dan Wibawa (2010) yangmenunjukkan bahwa kebijakan dividen
memberikan pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Perusahaan akan
membayar dividen yang besar kepada pemegang saham karena dapat
meningkatkan nilai perusahaan. Teori ini didukung dengan penelitian pada
perusahaan yang dinilai berdasarkan aliran kas yang akan diterima oleh
pemegang saham.Kebijakan dividen dapat diukur dengan menggunakan
Dividend Payout Ratio(DPR), KarenaDividend Payout Ratio(DPR) lebih
dapat menggambarkan perilaku oprtunistik manajerial yaitu dengan
melihat berapa besar keuntungan yang dibagikan kepada pemegang saham
sebagai dividen dan berapa yang disimpan di perusahaan (Mardiyanti,
2012). Kebijakan dividen merupakan salah satu faktor yang dapat
memaksimumkan nilai perusahaan. Oleh karena itu, manajer dalam hal ini
dituntut untuk membagikan dividen sebagai realisasi dari harapan hasil
yang didambakan oleh seorang investor.Kebijakan dividen memberikan
informasi mengenai pertumbuhan laba perusahaan di masa depan.
Pengaruh Keputusan Investasi..., Nova Dwi Riana, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
31
H3
H5
H2
H1
Informasi ini akan mengundang respon dari investor yang nantinya akan
berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Rizqia, 2013).
4. Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba dan efisiensi secara operasional amupun efiseinsi penggunaan harta
yang dimilikinya. Laba perusahaan selain sebagai indikator kemampuan
perusahaan mememnuhi kewajiban bagi para penyandang dananya, juga
merupakan elemen dalam menciptakan nilai perusahaan yang
menunjukkan prospek perusahaan pada masa yang akan datang. Menurut
Prayudi dan Daud (2013) ukuran profitabilitas paling penting yaitu laba
bersih. Baik kreditur maupun investor akan selalu memantau rasio
profitabilitas suatu perusahaan sebelum mengambil keputusan. Dalam
penelitian yang dilakukan Mardiyanti, (2012), Profitablitas mempunyai
pengaruh positif signifiakn terhadap nilai perusahaan. Perusahaan yang
memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi akan diminati sahamnya
oleh investor sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan (Mardiyanti,
2012).
Gambar 2.1. Model Kerangka Pemikiran
Nilai Perusahaan
1. Keputusan Pendanaan
2. Keputusan Investasi
3.Kebijakan Dividen
4. Profitabilitas (ROA)
Pengaruh Keputusan Investasi..., Nova Dwi Riana, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
32
D. Hipotesis
Berdasarkan telaah literatur dan kerangka pemikiran yang telah
dikemukakan, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
H1 : Keputusan Investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen, dan
profitabilitas berpengaruh secara simultan atau bersama-sama
terhadap nilai perusahaan.
H2 : Keputusan pendanaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
nilai perusahaan
H3 : Keputusan investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan.Kebijakan dividen berpengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan
H4 : Kebijakan dividen berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan
H5 : Profitabilitas (ROA) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan
Pengaruh Keputusan Investasi..., Nova Dwi Riana, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017