31
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Berbicara tentang sistem menimbulkan gambaran mental tentang komputer dan program, Kenyataannya istilah ini memiliki makna yang lebih luas. Sebagian sistem muncul secara alami, sementara sebagian lain secara artificial. Sistem alam berkisar dari atom, suatu sistem yang terdiri atas elektron, proton dan netron. Sistem artificial merupakan buatan manusia, sistem ini meliputi segala sesuatu dari jam kehidupan bawah laut dari sistem sosial ke sistem informasi. Menurut Nugroho (2001:40) “sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan yaitu input, proses dan output.” Dari definisi diatas dapat dirinci lebih lanjut pengertian umum mengenai sistem tersebut: 1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur. 2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan. 3. Unsur sistem tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem. Menurut Mulyadi (2001: 5 )”Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan”. Sedangkan yang dimaksud dengan Prosedur menurut Mulyadi (2001 : 5) adalah “ suatu kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan ...Surat kematianSSP PPh Pasal 21, dan Peraturan perundang-undangan mengenai penghasilan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan tunjangan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan ...Surat kematianSSP PPh Pasal 21, dan Peraturan perundang-undangan mengenai penghasilan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan tunjangan

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Sistem dan Prosedur

Berbicara tentang sistem menimbulkan gambaran mental tentang

komputer dan program, Kenyataannya istilah ini memiliki makna yang lebih luas.

Sebagian sistem muncul secara alami, sementara sebagian lain secara artificial.

Sistem alam berkisar dari atom, suatu sistem yang terdiri atas elektron, proton dan

netron. Sistem artificial merupakan buatan manusia, sistem ini meliputi segala

sesuatu dari jam kehidupan bawah laut dari sistem sosial ke sistem informasi.

Menurut Nugroho (2001:40) “sistem adalah sesuatu yang memiliki

bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu

melalui tiga tahapan yaitu input, proses dan output.”

Dari definisi diatas dapat dirinci lebih lanjut pengertian umum mengenai

sistem tersebut:

1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur.

2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang

bersangkutan.

3. Unsur sistem tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem.

Menurut Mulyadi (2001: 5 )”Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang

dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok

perusahaan”.

Sedangkan yang dimaksud dengan Prosedur menurut Mulyadi (2001 : 5)

adalah “ suatu kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu

Universitas Sumatera Utara

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan ...Surat kematianSSP PPh Pasal 21, dan Peraturan perundang-undangan mengenai penghasilan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan tunjangan

8

departeman atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam

transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang”.

Kegiatan klerikal terdiri dari kegiatan berikut ini yang dilakukan untuk

mencatat informasi dalam formulir, buku jurnal dan buku besar :

1. Menulis

2. Menggandakan

3. Menghitung

4. Memberi kode

5. Mendaftar

6. Memilih

7. Memindah

8. Membandingkan

B. Pengertian Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

Pengertian akuntansi sebagaimana dikemukakan oleh Accounting

Principle Board (APB) No.4 yang memandang akuntansi dari sudut fungsinya

sebagai berikut :

“Akuntansi adalah sebuah kegiatan jasa. Fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas ekonomi yang dimaksudkan agar berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi dalam membuat pilihan-pilihan yang nalar diantara berbagai alternatif arah tindakan. Akuntansi meliputi beberapa cabang, antara lain akuntansi keuangan, akuntansi manajemen dan akuntansi pemerintahan” Akuntansi menyediakan informasi kuantitatif yang bersifat keuangan,

dengan demikian output akuntansi adalah informasi keuangan. Informasi

keuangan tersebut lebih dikenal dalam bentuk laporan keuangan. Informasi dari

akuntansi keuangan daerah tentu saja digunakan oleh pihak Pemerintah Daerah

Universitas Sumatera Utara

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan ...Surat kematianSSP PPh Pasal 21, dan Peraturan perundang-undangan mengenai penghasilan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan tunjangan

9

(Pemda) sendiri (internal), dan juga oleh pihak diluar Pemda (eksternal), seperti

DPRD, Pemerintah Propinsi, Pemerintah Pusat, dan masyarakat dalam rangka

pengambilan keputusan.

Sistem akuntansi adalah prosedur-prosedur yang harus dilakukan untuk

menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh pihak-pihak dalam dan di luar

organisasi. Organisasi bebas merancang dan menerapkan berbagai prosedur yang

diharapkan dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Akan tetapi karena

informasi yang harus disajikan kepada pihak-pihak diluar organisasi telah diatur

dalam standar akuntansi maka organisasi harus merancang sistem akuntansinya

yang dapat menghasilkan laporan keuangan sebagaimana ditetapkan dalam

standar akuntansi. Jadi standar akuntansi menjadi patokan dalam merancang

sistem akuntansi untuk menghasilkan informasi yang sesuai dengan standar

akuntansi.

Sistem akuntasi keuangan secara sederhana adalah suatu sistem informasi

yang menggabungkan proses pencatatan, pengklasifikasian, pengiktisaran,

pelaporan data yang berkaitan dengan keuangan dari suatu entitas sehingga dapat

menghasilkan informasi keuangan yang dapat digunakan sebagai dasar dalam

pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang berkepentingan (Badan Akuntasi

Keuangan Negara (BAKUN) Departemen Keuangan RI, 2003: 1)

Akuntasi keuangan pemerintah daerah meliputi semua kegiatan yang

mencakup pengumpulan data, pengklasifikasian, pembukuan, dan pelaporan atas

transaksi keuangan pemerintah daerah. Akuntasi keuangan pemerintah merupakan

bagian dari disiplin ilmu akuntansi yang mempunyai ciri-ciri tersendiri berbeda

dengan akuntansi komersial, yaitu (Depkeu, 2004 : 13):

Universitas Sumatera Utara

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan ...Surat kematianSSP PPh Pasal 21, dan Peraturan perundang-undangan mengenai penghasilan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan tunjangan

10

a. Tidak bertujuan untuk mengukur laba

Tujuan pemerintah adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat,

sehingga harus memberikan informasi keuangan mengenai sumber-sumber

yang digunakan untuk pelayanan dan dari mana sumber-sumber tersebut

diperoleh.

2) Tidak ada kepentingan pemilik

Pemerintah tidak memiliki kekayaan sendiri sebagaimana perusahaan. Bila

asset melebihi hutang, maka kelebihan tersebut tidak dapat dibagikan kepada

rakyat sebagaimana layaknya badan usaha komersial yang membagikan

deviden pada akhir tahun buku.

3) Adanya akuntansi anggaran

Akuntansi anggaran mencakup akuntansi atas etimasi pendapatan, appropriasi,

estimasi pendapatan yang dialokasikan, otorisasi kredit anggaran (allotment)

serta realisasi pendapatan dan belanja untuk pembuatan laporan yang

menunjukkan/membuktikan ketaatan dengan syarat-syarat yang ditetapkan

dalam dokumen otorisasi kredit anggaran dan peraturan-peratura pelaksanaan

anggaran yang berlaku.

C. Pengertian Penatausahaan Pegelolaan Keuangan Daerah

Keuangan Daerah dapat diartikan sebagai ” semua hak dan kewajiban

yang dapat ditandai dengan uang, demikian pula segala sesuatu baik berupa uang

maupun barang yang dapat dijadikan kekayaan daerah sepanjang belum

dimilki/dikuasai oleh Negara/Daerah yang lebih tinggi serta pihak-pihak lain

sesuai ketentuan/peraturan perundang-undangan yang berlaku”. ( Halim:2004:18 )

Universitas Sumatera Utara

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan ...Surat kematianSSP PPh Pasal 21, dan Peraturan perundang-undangan mengenai penghasilan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan tunjangan

11

Keuangan daerah dikelola melalui Manajemen Keuangan Daerah.

Manajemen Keuangan Daerah adalah “ pengorganisasian dan pengelolaan

sumber-sumber daya atau kekayaan yang ada pada suatu daerah untuk mencapai

tujuan yang dikendali tersebut”. Alat untuk melaksanakan manajemen keuangan

daerah disebut Penatausahaan Daerah.

Menurut Permendagri Nomor 13 tahun 2006 (2006 : 81) Pengelolaan

Keuangan Daerah adalah “ keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan,

pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban dan pengawasan

keuangan daerah”.

D. Sistem dan Prosedur Penatausahaan Pengelolaan Keuangan Daerah Menurut Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

Sistem dan prosedur penerimaan kas adalah serangkaian proses mulai

pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi/atau kejadian keuangan serta

pelaporan keuangan dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang

berkenaan dengan penerimaan kas pada SKPD dan/atau pada SKPKD yang dapat

dilaksanakan secara manual maupun terkomputerisasi.

Sistem dan prosedur penatausahaan pengelolaan keuangan daerah, dalam

melaksanakan penerimaan kas pada Bendahara SKPD terdiri dari:

1. Pembuatan Surat Penyediaan Dana (SPD)

SPD adalah Surat Penyediaan Dana, yang dibuat oleh BUD dalam rangka

manajemen kas daerah.

Manajemen kas adalah kemampuan daerah dalam mengatur jumlah

penyediaan dana kas bagi setiap SKPD, artinya BUD harus mampu

memperkirakan kemampuan keuangan Pemda dalam memenuhi kebutuhan dana

Universitas Sumatera Utara

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan ...Surat kematianSSP PPh Pasal 21, dan Peraturan perundang-undangan mengenai penghasilan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan tunjangan

12

SKPD. Hal ini penting, karena akan mengurangi jumlah dana yang dapat

disediakan dalam satu kali pengajuan SPD, serta periode pengajuan SPD.

SPD digunakan untuk menyediakan dana bagi tiap-tiap SKPD dalam

periode waktu tertentu. Informasi dalam SPD menunjukkan secara jelas alokasi

tiap kegiatan tetapi tidak harus dibuat SPD untuk setiap kegiatan secara tersendiri.

Untuk mengakomodasi belanja atas kegiatan yang sifatnya wajib dan mengikat

dan harus dilaksanakan sebelum DPA-SKPD disahkan, PPKD selaku BUD

membuat SPD-nya tanpa menunggu DPA disahkan.

a. Pihak Terkait

i. Kuasa BUD

Dalam kegiatan ini, kuasa BUD mempunyai tugas sebagai berikut :

1. Menganalisa DPA-SKPD yang ada di database.

2. Menganalisa anggaran kas pemerintah khususnya data per SKPD

3. Menyiapkan draft SPD

4. Mendistribusikan SPD kepada para Pengguna Anggaran

ii. PPKD

Dalam kegiatan ini, PPKD mempunyai tugas sebagai berikut :

1. Meneliti draft SPD yang diajukan kuasa BUD.

2. Melakukan otorisasi SPD

iii. Pengguna Anggaran

Dalam kegiatan ini, PA mempunyai tugas sebagai berikut :

1. Memberikan keterangan yang diperlukan oleh kuasa BUD.

2. Mengarsipkan SPD yang diterima.

Universitas Sumatera Utara

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan ...Surat kematianSSP PPh Pasal 21, dan Peraturan perundang-undangan mengenai penghasilan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan tunjangan

13

b. Langkah-Langkah Teknis

Langkah 1:

a. Kuasa BBUD menyiapkan rancangan SPD segera setelah menerima

Rancangan DPA-SKPD dan Anggaran kas SKPD. Kuasa BUD

menyiapkan Rancangan SPD berdasarkan DPA-SKPD dan Anggaran kas

pemerintah Daerah. Rancangan SPD yang telah dibuat diserahkan kepada

PPKD untuk diotorisasi dan ditandatangani oleh PPKD.

b. Rancangan SPD yang dibuat itu akan diberi jumlah penyediaan dana yang

dibutuhkan, baik untuk mengisi Uang Persediaan (UP), Ganti Uang

Persediaan (GU), Tambah Uang Persediaan (TU), dan pembelian barang

dan jasa modal, maupun penggajian dan tunjangan (LS).

c. Setelah PPKD mengotorisasi rancangan SPD, PPKD menyerahkan SPD

kepada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran.

Langkah 2:

PPKD kemudian melakukan pengesahan dan membuat SPD tersebut rangkap dua:

1) Dokumen pertama diserahkan kepada PA/Kuasa PA yang akan dipakai

sebagai dasar dalam pembuatan SPP.

2) Dokemen kedua dibuat sebagai arsip oleh PPKD.

Keterangan: Untuk flowchart sistem dan prosedur Surat Penyediaan Dana (SPD)

dapat dilihat pada gambar 4.2.

Universitas Sumatera Utara

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan ...Surat kematianSSP PPh Pasal 21, dan Peraturan perundang-undangan mengenai penghasilan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan tunjangan

14

2. Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran (SPP)

Berdasarkan SPD atau dokumen lain yang dipersamakan dengan SPD,

bendahara pengeluaran mengajukan Surat Pengantar SPP (Surat Permintaan

Pembayaran) kepada pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran melalui

Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD.

SPP diajukan dengan SPD sebagai dasar jumlah yang diminta untuk

dibayarkan kepada SKPD. SPP memiliki 4 jenis yang terdiri dari :

1. SPP Uang Persediaan (SPP-UP); dipergunakan untuk mengisi uang

persediaan (UP) tiap-tiap SKPD. Pengajuan SPP-UP hanya dilakukan

sekali dalam setahun.

2. SPP Ganti Uang (SPP-GU); yang dipergunakan untuk mengganti UP yang

sudah terpakai. Diajukan ketika UP habis.

3. SPP Tambahan Uang (SPP-TU); yang dipergunakan hanya untuk

memintakan tambahan uang, apabila ada pengeluaran yang sedemikian

rupa sehingga saldo UP tidak akan cukup untuk membiayainya. Akan

tetapi, pembuatan UP ini haruslah didasarkan pada rencana perkiraan

pengeluaran yang matang.

Pengajuan dana TU harus berdasar pada program dan kegiatan tertentu.

Jumlah dana yang dimintakan dalam SPP-TU ini harus

dipertanggungjawabkan tersendiri dan bila tidak habis, harus disetor

kembali.

4. SPP Langsung (SPP-LS); yang dipergunakan untuk pembayaran langsung

pada pihak ketiga dengan jumlah yang telah ditetapkan. SPP-LS dapat

dikelompokkan menjadi :

Universitas Sumatera Utara

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan ...Surat kematianSSP PPh Pasal 21, dan Peraturan perundang-undangan mengenai penghasilan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan tunjangan

15

SPP-LS Gaji dan Tunjangan.

SPP-LS Barang dan Jasa.

SPP-LS Belanja Bunga, Hibah, Bantuan dan Tak Terduga serta

pengeluaran pembiayaan.

SPP-LS Belanja Bunga, Hibah, Bantuan dan Tak Terduga serta

pengeluaran pembiayaan mempunyai perlakuan khusus sebagai belanja

level Pemerintah Daerah yang dikelola oleh bendahara tersendiri.

Mekanisme atas pengeluaran-pengeluaran Belanja Bunga, Hibah,

Bantuan dan Tak Terduga serta pengeluaran pembiayaan dapat

dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran tersendiri yang diatur dengan

Keputusan Kepala Daerah.

a. Pihak Terkait

i. Bendahara Pengeluaran

Dalam kegiatan ini, Bendahara Pengeluaran mempunyai tugas sebagai

berikut:

1. Mempersiapkan dokumen SPP berserta lampiran-lampirannya.

2. Mengajukan SPP kepada PPK-SKPD

ii. PPK-SKPD

Dalam kegiatan ini, PPK-SKPD mempunyai tugas:

1. Menguji kelengkapan dan kebenaran SPP yang diajukan oleh

bendahara Pengeluaran.

Universitas Sumatera Utara

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan ...Surat kematianSSP PPh Pasal 21, dan Peraturan perundang-undangan mengenai penghasilan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan tunjangan

16

iii. PPTK

Dalam kegiatan ini, PPTK mempunyai tugas:

1. Mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan dalam proses

pengajuan SPP-LS.

b. Langkah-Langkah Teknis

Langkah 1 (Persiapan Dokumen)

Bendahara Pengeluaran mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan

sebagai lampiran dalam pengajuan SPP, selain dokumen SPP sendiri yang

bentuknya disesuaikan dengan setiap jenis dananya (UP, GU, TU atau LS).

1) Untuk SPP-UP

a) Salinan SPD

b) Surat Pengantar Pengajuan SPP-UP

c) Lampiran lain yang diperlukan

2) Untuk SPP-GU

a) Surat Pengesahan SPJ atas pengguna dana SPP-GU sebelumnya.

b) Salinan SPD

c) Surat Pernyataan Pengguna Anggaran

d) Lampiran lain yang diperlukan

3) Untuk SPP-TU

a) Surat Pengesahan SPJ atas pengguna dana SPP-TU sebelumnya

b) Salinan SPD

c) Surat Pernyataan Pengguna Anggaran

d) Surat Keterangan penjelasan keperluan pengisian TU

e) Lampiran lain yang diperlukan

Universitas Sumatera Utara

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan ...Surat kematianSSP PPh Pasal 21, dan Peraturan perundang-undangan mengenai penghasilan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan tunjangan

17

4) Untuk SPP-LS Gaji dan Tunjangan

a) Salinan SPD

b) Surat pernyataan pengguna anggaran

c) Dokumen-dokumen pelengkap daftar gaji yang terdiri atas:

Pembayaran gaji induk

Gaji susulan

Kekurangan gaji

Gaji terusan

Uang duka wafat/tewas yang dilengkapi dengan daftar gaji

induk/gaji susulan/kekurangan gaji/uang duka wafat/tewas

SK CPNS

SK PNS

SK kenaikan pangkat

SK Jabatan

Kenaikan gaji berkala

Surat pernyataan pelantikan

Surat pernyataan masih menduduki jabatan

Surat pernyataan melaksanakan tugas

Daftar keluarga (KP4)

Fotokopi surat nikah

Fotokopi akte kelahiran

Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran (SKPP) gaji

Daftar potongan sewa rumah dinas

Surat keterangan masih sekolah/kuliah

Universitas Sumatera Utara

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan ...Surat kematianSSP PPh Pasal 21, dan Peraturan perundang-undangan mengenai penghasilan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan tunjangan

18

Surat pindah

Surat kematianSSP PPh Pasal 21, dan

Peraturan perundang-undangan mengenai penghasilan

pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan tunjangan kepala

daerah/wakil kepala daerah.

5) Untuk SPP-LS Barang dan Jasa

a) Salinan SPD

b) Surat Pernyataan dari Pengguna Anggaran

c) Dokumen-dokumen terkait kegiatan (disiapkan oleh PPTK) yang

terdiri atas :

(1) Salinan SPD

(2) Salinan surat rekomendasi dari SKPD teknis terkait

(3) SPP diserai faktur pajak (PPN dan PPH) yang telah

ditandatangani wajib pajak dan wajib pungut.

(4) Surat perjanjian kerjasama/kontrak antara pengguna

anggaran/kuasa pengguna anggaran dengan pihak ketiga serta

mencantumkan nomor rekening bank pihak ketiga.

(5) Berita acara penyelesaian pekerjaan.

(6) Berita acara serah terima barang dan jasa.

(7) Berita acara pembayaran.

(8) Kwitansi bermeterai, nota/faktur yang ditandatangani pihak

ketiga dan PPTK serta disetujui oleh pengguna anggaran/kuasa

pengguna anggaran.

Universitas Sumatera Utara

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan ...Surat kematianSSP PPh Pasal 21, dan Peraturan perundang-undangan mengenai penghasilan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan tunjangan

19

(9) Surat jaminan bank atau yang dipersamakaan yang dikeluarkan

oleh bank atau lembaga keuangan non bank.

(10) Dokumen lain yang dipersyaratkan untuk kontrak-kontrak yang

dananya sebagian atau seluruhnya bersumber dari penerusan

pinjaman/hibah luar negeri.

(11) Berita acara pemeriksaan yang ditandatangani oleh pihak

ketiga/rekanan serta unsur panitia pemeriksaan barang berikut

lampiran daftar barang yang diperiksa.

(12) Surat angkutan atau konsumen apabila pengadaan barang

dilaksanakan diluar wilayah kerja.

(13) Surat pemberitahuan potongan denda keterlambatan pekerjaan

dari PPTK apabila pekerjaan mengalami keterlambatan.

(14) Foto/buku/dokumentasi tingkat kemajuan/penyelesaian

pekerjaan.

(15) Potongan jamsostek (potongan sesuai dengan ketentuan yang

berlaku/surat pemberitahuan jamsostek), dan

(16) Khusus untuk pekerjaan konsultan yang perhitungkan harganya

menggunakan biaya personil (billing rate), berita acara prestasi

kemajuan pekerjaan dilampiri dengan bukti kehadiran dari

tenaga konsultan sesuai pentahapan waktu pekerjaan dan bukti

penyewaan/pembeliaan alat penunjang serta bukti pengeluaran

lainnya berdasarkan rincian dalam surat penawaran.

Universitas Sumatera Utara

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan ...Surat kematianSSP PPh Pasal 21, dan Peraturan perundang-undangan mengenai penghasilan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan tunjangan

20

Langkah 2 (Pembuatan Dokumen SPP)

Dokumen SPP lembar-lembar yang harus disiapkan dan di isi oleh

bendahara Pengeluaran. Masing-masing bagian mempunyai kolom-kolom yang

harus diisi disesuaikan dengan jenis SPP yang diajukan. SPP tersebut kemudian

dibuat rangkap empat dengan distribusi, lembar asli untuk pengguna anggaran

(PPK), salinan 1 untuk kuasa BUD, salinan 2 untuk Bendahara Pengeluaran, dan

salinan 3 untuk arsip.

Langkah 3 (Pengisian Register SPP)

Setelah proses pembuatan dokumen selesai dilakukan, bendahara mencatat

SPP yang diajukan tersebut dalam register yang telah disiapkan.

Keterangan:Untuk flowchart sistem dan prosedur Pengajuan Surat Permintaan

Pembayaran (SPP) dapat dilihat pada gambar 4.3

3. Penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM)

Proses Penerbitan SPM adalah tahapan penting dalam penatausahaan

pengeluaran yang merupakan tahap lanjutan dari proses pengajuan SPP. Sebagai

tahap lanjutan, SPM juga dibedakan menjadi 4 (empat) sesuai dengan jenis

SPPnya, yaitu SPM UP,GU, TU, dan LS. Proses ini dimulai dengan pengujian

atas SPM yang diajukan baik dari segi kelengkapan dokumen maupun kebenaran

pengisiannya. Untuk SPM GU, pengujian juga dilakukan atas SPJ yang diajukan

oleh bendahara. Begitu juga untuk SPM TU jika sebelumnya telah pernah

dilakukan.

Universitas Sumatera Utara

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan ...Surat kematianSSP PPh Pasal 21, dan Peraturan perundang-undangan mengenai penghasilan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan tunjangan

21

Secara legal, penerbitan SPM adalah otorisasi Pejabat Pengguna Anggaran

(PPA). Dengan demikian, tanda tangan dokumen SPM dilakukan oleh Pengguna

Anggaran yang bersangkutan sebagai sebuah pernyataan pengguna anggaran di

lingkungan SKPDnya. SPM yang telah ditandatangani kemudian diajukan kepada

Bendahara Umum Daerah (BUD) sebgai otorisasi yang akan melakukan pencairan

dana.

SPM dapat diterbitkan jika :

Pengeluaran yang diminta tidak melebihi pagu anggaran yang tersedia.

Didukung dengan kelengkapan dokumen sesuai peraturan perundangan.

Waktu pelaksanaan penerbitan SPM :

Diterbitkan paling lambat 2 hari sejak SPP diterima.

Apabila ditolak, dikembalikan paling lambat 1 hari sejak diterima SPP.

a. Pihak Terkait

o PPK-SKPD

Dalam kegiatan ini, PPK-SKPD memiliki tugas sebagai berikut :

Menguji SPP beserta kelengkapannya.

Membuat rancangan SPM atas SPP yang telah diuji kelengkapan dan

kebenarannya dan mengajukannya ke Pengguna Anggaran

Menerbitkan Surat Penolakan SPM bila SPP yang diajukan oleh

Bendahara SKPD tidak lengkap.

Membuat register SPM

o Pengguna Anggaran

Dalam kegiatan ini, Pengguna Anggaran memiliki tugas sebagai berikut :

Mengotorisasi dan menerbitkan SPM

Universitas Sumatera Utara

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan ...Surat kematianSSP PPh Pasal 21, dan Peraturan perundang-undangan mengenai penghasilan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan tunjangan

22

Mengotorisasi Surat Penolakan SPM yang diterbitkan PP-SKPD bila

SPP yang diajukan bendahara SKPD tidak lengkap.

b. Langkah-Langkah Tenis

Langkah 1 (Pengujian SPP)

PPK-SKPD meneliti kelengkapan dokumen SPP-UP/GU/TU/LS yang

dilampirkan. Kelengkapan dokumen tersebut mengacu kepada daftar dokumen

yang telah dipersyaratkan dalam Permendagri 13/2006.

Khusus untuk SPP-GU dan SPP-TU, kelengkapan dokumen tersebut

mencakup juga SPJ yang telah disahkan. Pengujian berikutnya adalah melihat

kesesuaian dengan DPA-SKPD yang terkait serta batasan jumlah dalam SPD yang

terkait.. Apabila telah dinyatakan lengkap, maka PPK-SKPD akan membuat

rancangan SPM.

Langkah 2 (Pembuatan SPM)

Apabila telah dinyatakan lengkap, maka PPK-SKPD akan membuat

rancangan SPM. Rancanngan SPM ini dibuat dua rangkap, satu dokumen akan

diregister dalam Register SPM-UP/GU/TU/LS, sementara dokumen aslinya

dikirim kepada pengguna anggaran untuk diotorisasi. Penerbitan SPM paling

lambat 2 hari kerja sejak SPP-UP/GU/TU/LS diterima.

SPM yang telah diotorisasi dikirim kepada kuasa BUD dilengkapi dengan

dokummen-dokumen sebagai berikut :

1) Untuk SPM UP

o Surat pernyataan tanggung jawab pengguna anggaran/kuasa pengguna

anggaran

Universitas Sumatera Utara

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan ...Surat kematianSSP PPh Pasal 21, dan Peraturan perundang-undangan mengenai penghasilan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan tunjangan

23

2) Untuk SPM GU

a) Surat pernyataan tanggung jawab pengguna anggaran/kuasa pengguna

anggaran

b) Surat pengesahan pertanggungjawaban bendahara pengeluaran periode

sebelumnya

c) Ringkasan pengeluaran per rinci objek yang disertai dengan bukti-bukti

pengeluaran yang sah dan lengkap, dan

d) Bukti atas penyetoran PPN/PPh

3) Untuk SPM-TU

Surat pernyataan tanggung jawab pengguna anggaran/kuasa pengguna

anggaran

4) Untuk SPM-LS

Surat pernyataan tanggung jawab pengguna anggaran/kuasa pengguna

anggaran, dan

Bukti pengeluaran yang sah dan lengkap sesuai dengan kelengkapan

persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

Keterangan: Untuk sistem dan prosedur Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran

dapat dilihat pada gambar 4.4

4. Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)

SP2D atau Surat Perintah Pencairan Dana adalah surat yang dipergunakan

untuk mencairkan dana lewat bank ditunjuk setelah SPM diterima oleh BUD.

SP2D adalah spesifik, artinya satu SP2D hanya dibuat untuk satu SPM saja.

Universitas Sumatera Utara

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan ...Surat kematianSSP PPh Pasal 21, dan Peraturan perundang-undangan mengenai penghasilan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan tunjangan

24

SP2D dapat diterbitkan jika:

Pengeluaran yang diminta tidak melebihi pagu anggaran yang tersedia.

Didukung dengan kelengkapan dokumen sesuai peraturan perundangan.

Waktu pelaksanaan penerbitan SP2D :

Diterbitkan paling lambat 2 hari sejak SPM diterima

Apabila ditolak, dikembalikan paling lambat 1 hari sejak diterima SPM

a. Pihak Terkait

o Kuasa BUD

Dalam kegiatan ini, kuasa BUD memiliki tugas sebagai berikut:

Melakukan pengujian atas kebenaran dan kelengkapan SPM

Mencetak SP2D

Mengirimkan SP2D kepada bank

Membuat register SP2D

o Pengguna Anggaran

Dalam kegiatan ini, Pengguna Anggaran memiliki tugas :

Menandatangani SPM

o Bendahara Pengeluaran SKPD

Dalam kegiatan ini, Bendahara Pengeluaran SKPKD memiliki tugas :

Mencatat SP2D pada dokumen penatausahaan yang terdiri atas :

Buku pengeluaran

Buku Pembantu Simpanan

Buku Pembantu Pajak

o Buku Pembantu Panjar

o Buku Rekapitulasi Pengeluaran Per rincian Objek

Universitas Sumatera Utara

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan ...Surat kematianSSP PPh Pasal 21, dan Peraturan perundang-undangan mengenai penghasilan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan tunjangan

25

b. Langkah-langkah Teknis

Langkah 1 (Penelitian SPM)

Kuasa BUD meneliti kelengkapan dokumen SPM-UP/GU/TU/LS yang

dilampirkan. Kelengkapan dokumen tersebut mengacu kepada daftar dokumen

yang telah dipersyaratkan dalam Permendagri 13/2006 dan telah dinyatakan

kembali dalam proses Pembuatan Surat Penyediaan Dana.

Pengujian berikutnya adalah melihat kesesuaian dengan DPA-SKPD yang

terkait serta batasan jumlah dalam SPD yang terkait. Apabila telah dinyatakan

lengkap, maka kuasa BUD akan membuat rancangan SP2D.

Langkah 2 (Pembuatan SP2D)

Apabila Kuasa BUD menganggap bahwa dokumen sudah lengkap, maka

Kuasa BUD menerbitkan SP2D yang terdiri atas empat rangkap:

1. Berkas pertama diberikan kepada bendahara pengeluaran SKPKD

2. Berkas kedua digunakan BUD untuk mencatat SP2D dan nota debet

kedokumen penatausahaan.

3. Berkas ketiga diberikan kepada PPK_SKPD.

4. berkas keempat diberikan kepada Pihak ketiga.

Penerbitan SP2D paling lambat 2 hari kerja SPM-UP/GU/TU/LS diterima.

Keterangan: Untuk flowchart sistem dan prosedur Pengajuan Surat Perintah

Pencairan Dana (SP2D) daapat dilihat pada gambar 4.5

Universitas Sumatera Utara

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan ...Surat kematianSSP PPh Pasal 21, dan Peraturan perundang-undangan mengenai penghasilan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan tunjangan

26

5. Pelaksanaan Belanja Untuk Penggunaan Uang Persediaan (UP)

Pelaksanaan belanja yang dilakukan untuk melakukan suatu kegiatan

wajib di pertanggungjawabkan oleh PPTK secara tepat waktu. Dalam

mempertanggungjawabkan pelaksanaan belanja tersebut. PPTK harus

melampirkan dokumen-dokumen pendukung penggunaan anggaran dalam

pelaksanaan kegiatan yang terkait. Dokumen penggunaan anggaran diberikan

kepada Bendahara Pengeluaran sebagai dasar bagi Bendahara Pengeluaran untuk

membuat Surat Pertanggungjawaban (SPJ).

Bendahara Pengeluaran berdasarkan dokumen yang diberikan oleh PPTK,

mencatat pelaksanaan belanja dalam :

a. Buku kas Umum pengeluaran

b. Buku pembantu pengeluaran per rincian objek

c. Buku pembantu kas tunai

d. Buku pembantu simpanan/bank

e. Buku pembatu panjar

f. Buku pembantu pajak

a. Pihak Terkait

i. Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan

Dalam kegiatan ini, Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan memiliki tugas

sebagai berikut:

1. Memberikan data-data penggunaan dana untuk melaksanakan suatu

kegiatan.

2. Memberikan data-data sebagai dasar pengeluaran dana untuk

melaksanakan kegiatan.

Universitas Sumatera Utara

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan ...Surat kematianSSP PPh Pasal 21, dan Peraturan perundang-undangan mengenai penghasilan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan tunjangan

27

ii. Bendahara Pengeluaran

Dalam kegiatan ini, Bendahara pengeluaran memiliki tugas sebagai berikut:

1. Menguji kebenaran dan kelengkapan dokumen pertanggungjawaban.

2. Melakukan pencatatan bukti-bukti pembelanjaan dana dari UP/GU/TU,

dan LS pada dokumen Buku Pengeluaran, Buku Pembantu

Simpanan/Bank, Buku Pembantu Pajak, Buku Pembantu Panjar, dan

Buku Pembantu Pengeluaran per objek.

3. Melakukan rekapitulasi pengeluaran dan mencatatnya dalam SPJ yang

akan diserahkan ke Pengguna Anggaran (melalui PPK SKPD) untuk

disahkan.

iii. PPK-SKPD

Dalam kegiatan ini, PPK-SKPD memiliki tugas sebagai berikut:

a) Menguji SPJ pengeluaran beserta kelengkapannya.

b) Meregister SPJ pengeluaran yang disampaikan oleh Bendahara

pengeluaran dalam buku register penerimaan SPJ pengeluaran.

c) Merigister SPJ pengeluaran yanjg telah disahkan oleh Pengguna

Anggaran ke dalam buku register Pengesahan SPJ pengeluaran.

d) Meregister SPJ pengeluaran yang telah ditolak oleh Pengguna

Anggaran ked lam buku register penolakan SPJ pengeluaran.

iv. Pengguna Anggaran

Dalam kegiatan ini, Pengguna Anggaran memiliki tugas :

1. Menyetujui atau menolak SPJ pengeluaran yang diajukan oleh

Bendahara Pengeluaran.

Universitas Sumatera Utara

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan ...Surat kematianSSP PPh Pasal 21, dan Peraturan perundang-undangan mengenai penghasilan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan tunjangan

28

b. Langkah-Langkah Teknis

Langkah 1

Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan (PPTK) mengajukan permohonan dana

dengan mengisi Nota Pencairan Dana (NPD) untuk melaksanakan kegiatan

tertentu kepada Pengguuna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran.

Langkah 2

Berdasarkan Nota Pencairan Dana tersebut, Pengguna Anggaran/Kuasa

Pengguna Anggaran memberikan memo persetujuan kepada Bendahara

Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu untuk mengeluarkan sejumlah

dana yang dimaksud. Bendahara Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu

mengeluarkan dana sejumlah persetujuan yang diberikan oleh Pengguna

Anggaran/Kuasa pengguna Anggaran kepada PPTK.

Keterangan:Untuk flowchart sistem dan prosedur pelaksanaan belanja untuk

penggunaan Uang Persediaan (UP) dapat dilihat pada gambar 4.6

6. Pembuatan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Pengeluaran

Bendahara pengeluaran secara administratif wajib

mempertanggungjawabkan penggunaan uang persediaan/ ganti uang persediaan/

tambahan uang persediaan kepada kepala SKPD melalui PPK-SKPD paling

lambat tanggal 10 bulan berikutnya.

Dalam mempertanggungjawabkan pengelolaan uang persediaan, dokumen

laporan pertanggungjawaban yang disampaikan mencakup :

o Buku kas umum pengeluaran.

Universitas Sumatera Utara

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan ...Surat kematianSSP PPh Pasal 21, dan Peraturan perundang-undangan mengenai penghasilan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan tunjangan

29

o Ringkasan pengeluaran per rincian objek yang disertai dengan bukti-bukti

pengeluaran yang sah atas pengeluaran dari setiap rincian objek yang

tercantum dalam ringkasan pengeluaran per rincian objek dimaksud.

o Bukti atas penyetoran PPN/PPh ke kas Negara

o Register penutupan kas

Dalam melakukan verifikasi atas laporan pertanggungjawaban yang

disampaikan, PPK-SKPD berkewajiban :

Meneliti kelengkapan dokumen laporan pertanggungjawaban dan keabsahan

bukti-bukti pengeluaran yang dilampirkan.

Menguji kebenaran perhitungan atas pengeluaran per rincian obyek yang

tercantum dalam ringkasan per rincian obyek,

Menghitung pengenaan PPN/PPh atas beban pengeluaran per rincian obyek,

dan

Menguji kebenaran sesuai dengan SPM dan SP2D yang diterbitkan periode

sebelumnya.

Dokumen yang digunakan oleh PPK SKPD dalam menatausahakan

pertanggungjawaban pengeluaran mencakup:

(a) Register perimaan laporan pertanggungjawaban pengeluaran (SPJ)

(b) Register pengesahaan laporan pertanggungjawaban pengeluaran (SPJ)

(c) Surat penolakan laporan pertanggungjawaban pengeluaran (SPJ)

(d) Register penolakan laporan pertanggungjawaban pengeluaran (SPJ)

(e) Register penutupan kas

a. Pihak Terkait

a) Bendahara Pengeluaran

Universitas Sumatera Utara

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan ...Surat kematianSSP PPh Pasal 21, dan Peraturan perundang-undangan mengenai penghasilan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan tunjangan

30

Dalam kegiatan ini, Bendahara Pengeluaraan memiliki tugas sebagai

berikut:

Menguji kebenaran dan kelengkapan dokumen pertanggungjawaban

Melakukan pencatatan bukti-bukti pembelanjaan dana dari UP/GU/TU dan

LS pada dokumen Buku pengeluaran, Buku Pembantu Simpanan/Bank,

Buku Pembantu Pajak, Buku Pembantu Panjar, dan Buku Pengeluaran

per objek.

Melakukan rekapitulasi pengeluaran dan mencatatnya dalam SPJ yang

akan diserahkan ke Pengguna Anggaran (melalui PPK-SKPD) untuk

disahkan.

b) PPK-SKPD

Dalam kegiatan ini, PPK-SKPD memiliki tugas sebagai berikut :

a) Menguji SPJ pengeluaran beserta kelengkapannya.

b) Meregister SPJ pengeluaran yang disampaikan oleh Bendahara

pengeluaran dalam buku register penerimaan SPJ pengeluaran.

c) Meregister SPJ pengeluaran yang telah disahkan oleh Pengguna

Anggaran ke dalam buku register pengesahan SPJ pengeluaran.

d) Meregister SPJ pengeluaran yang telah ditolak oleh Pengguna

Anggaran ke dalam buku register penolakan SPJ pengeluaran.

c) Pengguna Anggaran

Dalam kegiatan ini, Pengguna Anggaran memiliki tugas :

a) Menyetujui atau menolak SPJ pengeluaran yang diajukan oleh Bendahara

Pengeluaran.

Universitas Sumatera Utara

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan ...Surat kematianSSP PPh Pasal 21, dan Peraturan perundang-undangan mengenai penghasilan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan tunjangan

31

b. Langkah-Langkah Teknis

Langkah 1

Dalam proses pelaksanaan belanja, dokumen-dokumen yang diberikan

oleh PPTK dicatat oleh bendahara dalam buku-buku sebagai berikut :

1) Buku kas umum pengeluaran

2) Buku pembantu pengeluaran per rinci obyek

3) Buku pembantu kas tunai

4) Buku pembantu simpanan/bank

5) Buku pembantu panjar

6) Buku pembantu pajak

Berdasarkan enam dokumen tersebut, ditambah dengan SPJ pengeluaran

pembantu yang dibuat oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu, Bendahara

pengeluaran membuat SPJ pengeluaran. SPJ pengeluaran tersebut dibuat rangkap

empat, satu untuk arsip, satu untuk BUD dan dua untuk diverifikasi PPK-SKPD.

Apabila disetujui, maka PPK-SKPD menyampaikan satu kopi SPJ

pengeluaran kepada kepala SKPD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya, dan

satu kopi SPJ lainnya dicatat pada register Penerimaan SPJ Pengeluaran.

Apabila ditolak, maka PPK-SKPD mengambilkan satu kopi SPJ

Pengeluaran kepada bendahara pengeluaran untuk diperiksa ulang, sementara satu

kopi lainnya dan dicatat pada register Penolakan SPJ Pengeluaran.

Kepala SKPD mengesahkan SPJ Pengeluaran. Surat Pengesahan SPJ

dibuat dua rangkap, satu diregister dalam arsip, sementara yang satu lagi

diserahkan kepada Bendahara Pengeluaran untukk dijadikan dasar atas pengajuan

SPP.

Universitas Sumatera Utara

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan ...Surat kematianSSP PPh Pasal 21, dan Peraturan perundang-undangan mengenai penghasilan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan tunjangan

32

Keterangan:Untuk sistem dan prosedur Pembuatan Surat PertanggungJawaban

(SPJ) Pengeluaran dapat dilihat pada gambar 4.7

7. Pembuatan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Pengeluaran Pembantu

Bendahara pengeluaran pembantu wajib menyelenggarakan penatausahaan

terhadap seluruh pengeluaran yang menjadi tanggung jawabnya. Bendahara

pengeluaran pembantu wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban

pengeluaran kepada bendahara pengeluaran paling lambat tanggal 5 bulan

berikutnya.

Bendahara pengeluaran pembantu dapat ditunjuk berdasarkan

pertimbangan tingkatan daerah, besaran SKPD, besaran jumlah uang yang

dikelola, beban kerja, lokasi, kompetensi dan/atau rentang kkendali dan

pertimbangan objektif lainnya.

Dalam proses penatausahaan, buku pengeluaran pembantu mencatat

transaksi-transaksi dalam buku :

Buku Kas Umum Pengeluaran

Buku Pajak PPN/PPh

Buku Pembantu Panjar

Surat Pertanggungjawaban (SPJ) diserahkan dengan dilampiri oleh :

a. Buku Kas Pengeluaran

b. Buku Pajak PPN/PPh

c. Bukti-bukti lain yang sah.

Universitas Sumatera Utara

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan ...Surat kematianSSP PPh Pasal 21, dan Peraturan perundang-undangan mengenai penghasilan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan tunjangan

33

a. Pihak Terkait

1) Bendahara Pengeluaran Pembantu

Dalam kegiatan ini, Bendahara Pengeluaran Pembantu memiliki tugas

sebagai berikut :

a) Menguji kebenaran dan kelengkapan dokumen pertanggungjawaban.

b) Melakukan pencatatan bukti-bukti pembelanjaan dana pada dokumen

Buku Kas Pengeluaran Pembantu, Buku Pajak PPN/PPh Pembantu,

Buku Panjar Pembantu.

c) Melakukan rekapitulasi pengeluaran dan mencatatnya dalam SPJ

Pengeluaran Pembantu yang akan diserahkan ke Bendahara Pengeluaran.

2) Bendahara Pengeluaran

Dalam kegiatan ini, Bendahara Pengeluaran memiliki tugas sebagai berikut :

a) Melakukan verifikasi, evaluasi dan analisis SPJ Pengeluaran Pembantu.

b) Memberikan persetujuan terhadap SPJ Pengeluaran Pembantu, maka SPJ

Pengeluaran pembentu harus disertakan Bendahara Pengeluaran dalam

membuat SPJ pengeluaran.

b. Langkah-Langkah Teknis

Langkah 1

Bendahara pengeluaran pembantu melakukan pencatatan bukti-bukti

pembelanjaan dana dari UP, GU dan TU, kemudian bukti pembelanjaan tersebut

diarsipkan.

Dari proses pencatatan ini. Bendahara pengeluaran pembantu hanya akan

mencatat pengeluaran atas pembelajaan dana tersebut pada dokumen-dokumen

sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan ...Surat kematianSSP PPh Pasal 21, dan Peraturan perundang-undangan mengenai penghasilan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan tunjangan

34

1) Buku Kas Pengeluaran Pembantu

2) Buku Pajak PPN/PPh Pembantu

3) Buku Panjar Pembantu

Ketiga dokumen ini dibuat arsip oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu.

Bendahara Pengeluaran Pembantu membuat SPJ-Belanja berdasarkan data

dari 3 (tiga) dokumen dalam SPJ Pengeluaran Pembantu. Kemudian dirangkum

menjadi SPJ-Belanja yang akan diserahkan kepada Bendahara Pengeluaran paling

lambat 5 bulan berikutnya.

Langkah 2

Bendahara Pengeluaran melakukan verifikasi, evaluasi dan analisis SPJ

Pengeluaran Pembantu. Dalam hal SPJ Pengeluaran Pembantu tersebut ditolak,

maka Bendahara Pengeluaran mengembalikannya kepada Bendahara Pengeluaran

Pembantu untuk dibahas kembali. Setelah Bendahara Pengeluaran memberikan

persetujuan terhadap SPJ Pengeluaran Pembantu, maka SPJ pengeluaran

pembantu harus disertakan Bendahara Pengeluaran dalam membuat SPJ

pengeluaran.

Keterangan: Untuk sistem dan prosedur Pembuatan Surat PertanggungJaaawaban

(SPJ) Pengeluaran Pembantu dapat dilihat pada gambaaaar 4.8

E. Faktor Pendukung Dalam Pelaksanaan Sistem dan Prosedur Penatausahaan Pengelolaan Keuangan Daerah

1. Sumber Daya Manusia

Dalam pelaksanaan sistem dan prosedur penatausahaan pengelolaan

keuangan daerah dibutuhkan tenaga Sumber Daya Manusia atau pegawai untuk

menjalankan perangkat pendukung yang digunakan dalam sistem dan prosedur

Universitas Sumatera Utara

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan ...Surat kematianSSP PPh Pasal 21, dan Peraturan perundang-undangan mengenai penghasilan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan tunjangan

35

penatausahaan pengelolaan keuangan daerah tersebut. Sehubungan dengan

aplikasi Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah yang merupakan program

tersendiri, maka dibutuhkan pegawai yang mengerti dengan baik dan dapat

menjalankan secara benar program aplikasi tersebut.

Karena sistem aplikasi tersebut merupakan sistem yang baru, maka

pemerintah daerah mempersiapkan pegawai melalui program pelatihan. Modul

pelatihan di susun oleh Badan Akuntansi Keuangan Negara Departemen

Keuangan RI dan setiap propinsi telah ada Tim Aplikasi Sistem Akuntasi

PemerintahDaerah. Pelatihan diberikan kepada pegawai yang bekerja khusus

dalam pelaksanaan sistem dan prosedur penatausahaan pengelolaan keuangan

daerah.

Jumlah pegawai yang disyaratkan mengikuti pelatihan paling sedikit

sesuai dengan jumlah komputer dengan aplikasi Sistem Akuntansi Pemerintah

Daerah di daerah yang bersangkutan. Kemampuan pegawai untuk dapat

memahami program aplikasi tersebut dan dapat menjalankannya dengan benar

tergantung kepada kualitas pegawai yang bersangkutan. Seorang pegawai akan

lebih mudah dan cepat mengerti program aplikasi tersebut jika sudah mengerti

dasar-dasar pengoperasian komputer atau telah mahir menggunakan berbagai

aplikasi dalam komputer, khususnya program Office.

2. Perangkat Pendukung

Didalam pelaksanaan sistem dan prosedur penatausahaan pengelolaan

keuangan daerah membutuhkan perangkat pendukung yang mampu bekerja dan

digunakan dengan optimal sehingga penyusunan laporan dapat dilakukan dengan

baik. Perangkat pendukung utama yang dibutuhkan dalam sistem dan prosedur

Universitas Sumatera Utara

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan ...Surat kematianSSP PPh Pasal 21, dan Peraturan perundang-undangan mengenai penghasilan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan tunjangan

36

penatausahaan pengelolaan keuangan daerah terdiri dari perangkat pendukung

teknis dan perangkat pendukung akuntansi.

Perangkat pendukung teknis merupakan unit komputer yang mampu

melaksanakan perhitungan-perhitungan dengan cepat dan akurat. Hardware yang

digunakan untuk processor yang unggul saat ini, seperti Pentium IV dengan

kapasitas yang sesuai dengan kebutuhan dan kecepatan yang optimal. Software

yang digunakan adalah aplikasi khusus yang dinamakan program Sistem

Akuntansi Pemerintah Daerah yaitu, suatu aplikasi yang digunakan untuk

mencatat transaksi-transaksi keuangan pemerintah daerah dan selanjutnya secara

otomatis mempersiapkan laporan keuangan ketika laporan tersebut dibutuhkan.

Pemerintah daerah dalam menyusun Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah

mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan.

Selain perangkat pendukung teknisi dibutuhkan juga perangkat pendukung

akuntansi berupa laporan keuangan. Laporan Keuangan Daerah dalam aplikasi

Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah dibagi menjadi 11 kategori (Pernyataan

Standar 11). Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 antara lain:

1. Penyajian Laporan Keuangan 2. Laporan Realisasi Anggaran 3. Laporan Arus Kas 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 5. Pesediaan 6. Investasi Jangka Panjang 7. Aset Tetap 8. Kewajiban 9. Konstruksi

10. Koreksi Kesalahan, dan 11. Laporan Konsolidasian.

Universitas Sumatera Utara

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan ...Surat kematianSSP PPh Pasal 21, dan Peraturan perundang-undangan mengenai penghasilan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan tunjangan

37

F. Kerangka Konseptual

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah serta uraian diatas,

maka dapat digambarkan model kerangka konseptual sebagai berikut:

Catatan: Ada Peraturan baru yang dikeluarkan oleh Pemerintah tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah yaitu PP No.58 Tahun 2007

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005

Permemdagri Nomor 13 Tahun 2006

Sumber Daya Manusia

Sistem dan Prosedur Penatausahaan Pengelolaan

Keuangan Daerah Perangkat Pendukung

Pengaturan yang Komprehensif

Universitas Sumatera Utara