20
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulu Penelitian yang mengkaji tentang pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas telah banyak dilakukan. Tetapi, masih terdapat beberapa perbedaan antara penelitian satu dengan penelitian lain, baik dari segi variabel yang digunakan maupun hasil penelitiannya. Hasil penelitian yang berbeda menunjukkan adanya kontra antara peneliti satu dengan peneliti yang lain. Adapun penelitian tersebut sebagai berikut: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Rahayu (2016) dengan judul pengaruh perputaran modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian menyatakan bahwa perputaran kas dan perputaran persediaan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas, sedangkan perputaran piutang berpengaruh terhadap profitabilitas. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Menurut Suminar (2015) dengan judul pengaruh perputaran persediaan, perputaran piutang dan perputaran kas terhadap profitabilitas pada perusahaan sektor industri barang kosumsi yang terdaftar di BEI periode 2008-2013. Hasil penelitian menyatakan bahwa perputaran persediaan mempunyai pengaruh positif terhadap profitabilitas (ROA maupun ROE), perputaran piutang berpengaruh positif terhadap profitabilitas (ROA maupun ROE), sedangkan perputaran kas berpengaruh negatif terhadap (ROA maupun ROE). Hasil uji F atau uji simultan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/39727/3/BAB II.pdf · pengaruh perputaran modal kerja, perputaran piutang, dan pertumbuhan koperasi terhadap

  • Upload
    vonhu

  • View
    214

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/39727/3/BAB II.pdf · pengaruh perputaran modal kerja, perputaran piutang, dan pertumbuhan koperasi terhadap

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Review Penelitian Terdahulu

Penelitian yang mengkaji tentang pengaruh modal kerja terhadap

profitabilitas telah banyak dilakukan. Tetapi, masih terdapat beberapa perbedaan

antara penelitian satu dengan penelitian lain, baik dari segi variabel yang

digunakan maupun hasil penelitiannya. Hasil penelitian yang berbeda

menunjukkan adanya kontra antara peneliti satu dengan peneliti yang lain.

Adapun penelitian tersebut sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Rahayu (2016) dengan judul

pengaruh perputaran modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan

manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian menyatakan bahwa

perputaran kas dan perputaran persediaan tidak berpengaruh terhadap

profitabilitas, sedangkan perputaran piutang berpengaruh terhadap

profitabilitas.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Menurut Suminar (2015) dengan judul

pengaruh perputaran persediaan, perputaran piutang dan perputaran kas

terhadap profitabilitas pada perusahaan sektor industri barang kosumsi yang

terdaftar di BEI periode 2008-2013. Hasil penelitian menyatakan bahwa

perputaran persediaan mempunyai pengaruh positif terhadap profitabilitas

(ROA maupun ROE), perputaran piutang berpengaruh positif terhadap

profitabilitas (ROA maupun ROE), sedangkan perputaran kas berpengaruh

negatif terhadap (ROA maupun ROE). Hasil uji F atau uji simultan

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/39727/3/BAB II.pdf · pengaruh perputaran modal kerja, perputaran piutang, dan pertumbuhan koperasi terhadap

10

3. menunjukkan bahwa secara bersama-sama perputaran persediaan, perputaran

piutang dan perputaran kas berpengaruh positif terhadap profitabilitas (ROA

maupun ROE).

4. Penelitian yang dilakukan oleh Sodiq dan Fitria (2016) dengan judul

pengaruh rasio aktivitas terhadap profitabilitas pada perusahaan food and

beverages. Hasil penelitian menyatakan bahwa perputaran piutang,

perputaran persediaan, tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap

Profitabilitas (ROA).

5. Penelitian yang dilakukan oleh Budiansyah et al. (2015) dengan judul

pengaruh perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan

terhadap profitabilitas. Hasil penelitian menyatakan bahwa secara simultan

terdapat pengaruh yang signifikan antara perputaran kas, perputaran piutang,

dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas Kemudian secara parsial,

perputaran kas dan perputaran piutang tidak berpengaruh terhadap

profitabilitas. Hanya perputaran persediaan yang memiliki pengaruh

signifikan terhadap profitabilitas perusahaan manufaktur Basic Industry And

Chemicals yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

6. Penelitian yang dilakukan oleh Putri dan Musmini (2013) dengan judul

pengaruh perputaran kas terhadap profitabilitas pada PT. Tirta Mumbul Jaya

Abadi Singaraja periode 2008-2012. Hasil penelitian menyatakan bahwa

perputaran kas berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas,

sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/39727/3/BAB II.pdf · pengaruh perputaran modal kerja, perputaran piutang, dan pertumbuhan koperasi terhadap

11

7. Penelitian yang dilakukan oleh Wirasari dan Sari (2016) dengan judul

pengaruh perputaran modal kerja, perputaran piutang, dan pertumbuhan

koperasi terhadap profitabilitas. Hasil penelitian menyatakan bahwa tingkat

perputaran modal kerja, perputran kas, perputaran piutang dan pertumbuhan

koperasi berpengaruh positif terhadap profitabilitas.

8. Penelitian yang dilakukan oleh Diana (2016) dengan judul pengaruh

perputaran kas, piutang, persediaan terhadap profitabilitas pada perusahaan

semen di BEI. Hasil penelitian menyatakan bahwa perputaran kas

berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, sedang perputaran piutang dan

perputaran persediaan tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

9. Penelitian yang dilakukan oleh Karina (2011) dengan judul pengaruh

perputaran aktiva tetap, perputaran piutang dan perputaran persediaan

terhadap profitabilitas pada perusahaan sektor telekomunikasi periode 2005-

2009. Teknik analisis yang digunakan yaitu teknik analisis regresi linier

berganda. Hasil penelitian menyatakan bahwa secara simultan perputaran

aktiva tetap, perputaran piutang dan perputaran persediaan tidak memiliki

pengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.

Dari delapan penelitian terdahulu yang ada, telah banyak penelitian

mengenai pengaruh modal kerja yang meliputi perputaran kas, perputaran piutang,

dan perputaran kas pada sektor yang hampir sama yaitu perusahaan manufaktur.

Namun masih belum ada peneliti yang meneliti pengaruh modal kerja terhadap

profitabilitas pada perusahaan property dan real estate. Maka dari itu peneliti

ingin meneliti lebih lanjut mengenai pengaruh modal kerja terhadap perusahaan

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/39727/3/BAB II.pdf · pengaruh perputaran modal kerja, perputaran piutang, dan pertumbuhan koperasi terhadap

12

property dan real estate yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan

perusahaan manufaktur.

B. Kerangka Teori

1. Modal Kerja

a. Devinisi Modal Kerja

Menurut Arthur et al. (1992), modal kerja (working capital) didefinisikan

sebagai investasi perusahaan dalam aktiva lancar. Aktiva lancar sendiri terdiri

dari semua aktiva atau aset yang dapat dicairkan (dituangkan) dalam waktu

paling lama satu tahun. Aktiva yang dapat digolongkan sebagai aktiva lancar

adalah uang tunai atau kas (cash), sekuritas yang mudah diperjual belikan

(marketable secutities), piutang dagang (account receivable) dan simpanan

barang dagangan (inventory).

Menurut Ambarwati (2010), modal kerja atau working capital merupakan

suatu aktiva lancar yang digunakan dalam operasi perusahaan. Dengan kata

lain modal kerja adalah modal yang seharusnya tetap ada dalam perusahaan

sehingga operasional perusahaan menjadi lebih lancar serta tujuan akhir

perusahaan untuk menghasilkan laba akan tercapai.

Mengenai pengertian modal kerja ini dapat dikemukaan adanya beberapa

konsep, yaitu (Abdullah, 2002) :

1) Konsep kuantitatif

Berdasarkan pendekatan konsep kuantitatif, modal kerja merupakan

jumlah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki suatu perusahaan pada suatu

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/39727/3/BAB II.pdf · pengaruh perputaran modal kerja, perputaran piutang, dan pertumbuhan koperasi terhadap

13

periode tertentu. Berbagai komponen aktiva lancar memiliki kualitas yang

berbeda-beda tidak mendapat perhatian konsep kuantitatif.

2) Konsep kualitatif

Konsep ini menitik beratkan kualitas modal kerja suatu badan

usaha/perusahaan. Modal kerja menurut konsep kualitatif merupakan selisih

jumlah aktiva lancar setelah dikurangi dengan hutang lancar pada periode

waktu tertentu.

3) Konsep fungsional

Konsep fungsional menekankan pada aspek fungsi modal kerja yang

dimiliki perusahaan dalam menghasilkan pendapatan (laba) dari usaha pokok

perusahaan.

b. Jenis-Jenis Modal Kerja

Kebutuhan modal kerja perusahaan ditentukan oleh aktivitas produksi

dan kapasitas produksi yang dilakukan oleh perusahaan. Apabila kapasitas

produksi berubah maka modal kerja yang dibutuhkan juga mengalami

perubahan. Menurut Abdullah (2002), modal kerja dibedakan menjadi :

1) Modal keja permanen

Modal kerja permanen adalah modal kerja yang harus ada dalam

perusahaan dalam memenuhi kebutuhan konsumen berupa barang jadi. Modal

kerja pemanen dibedakan menjadi :

a) Modal kerja primer adalah modal kerja minimal yang harus dimiliki

perusahaan agar dapat terus beroperasi.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/39727/3/BAB II.pdf · pengaruh perputaran modal kerja, perputaran piutang, dan pertumbuhan koperasi terhadap

14

b) Modal kerja normal adalah modal kerja yang harus ada dalam perusahaan

agar dapat beroperasi dalam kapasitas normal.

2) Modal kerja variabel

Modal kerja variabel adalah modal kerja yang selalu berubah

proporsional dengan perubahan kapasitas produksi. Modal kerja variabel terdiri

dari:

a) Modal kerja musiman adalah modal kerja yang berubah sesuai perubahan

musim/permintaan. Misalnya permintaan yang besar pada saat hari raya.

b) Modal kerja siklis adalah modal kerja yang berubah akibat fluktuasi

konjungtur.

c) Modal kerja darurat adalah modal kerja yang berubah sesuai keadaan yang

terjadi di luar kemampuan perusahaan.

c. Manajemen Modal Keja

Menurut Van Horne dan Wachowicz (2005), manajemen modal kerja

adalah administrasi aktiva lancar perusahaan dan pendanaan digunakan untuk

mendukung aktiva lancar. Menurut Muslich (2003), manajemen modal kerja

merupakan manajemen aktiva lancar dan pasiva lancar. Manajemen modal

kerja memiliki arti penting bagi perusahaan. Petama, modal kerja menunjukkan

ukuran besarnya investasi yang dilakukan perusahan dalam aktiva lancar dan

klaim atas perusahaan yang diwakili oleh utang lancar. Kedua, investasi dalam

aktiva likuid, piutang barang adalah sensitif terhadap tingkat produktifitas dan

penjualan.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/39727/3/BAB II.pdf · pengaruh perputaran modal kerja, perputaran piutang, dan pertumbuhan koperasi terhadap

15

Menurut Sawir (2005), sasaran yang ingin dicapai oleh manajemen

modal kerja antar lain :

1) Memaksimalkan nilai perusahaan dengan mengelola aktiva lancar sehingga

tingkat pengembalian investasi marjinal adalah sama atau lebih besar dari

biaya modal yang digunakan untuk membiayai aktiva lancar.

2) Meminimalkan biaya yang digunakan untuk membiayai aktiva lancar.

3) Pengawasan terhadap arus dana dalam aktiva lancar dari ketersediaan dana

dari sumber utang sehingga perusahaan selalu dapat memenuhi kewajiban

keuangannya ketika jatuh tempo.

Dalam tiga tujuan tersebut yang paling utama adalah yang pertama yaitu

memaksimumkan nilai perusahaan. Pemahaman memaksimumkan nilai

perusahaan adalah bagaiman pihak manajemen perusahaan mampu

memberikan nilai yang maksimum pada saat perusahaan tersebut masuk ke

pasar.

d. Fungsi Manajemen Modal Kerja

Menurut Munawir (2012), modal kerja mampu membiayai pengeluaran

atau operasi perusahaan sehari-hari. Dengan modal kerja yang cukup akan

membuat perusahaan beroperasi secara ekonomis dan efisien serta tidak

mengalami kesulitan keuangan. Manfaat modal kerja menurut Munawir (2012)

adalah:

1) Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai

dari aktiva lancar.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/39727/3/BAB II.pdf · pengaruh perputaran modal kerja, perputaran piutang, dan pertumbuhan koperasi terhadap

16

2) Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat

pada waktunya.

3) Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk

melayani para konsumen.

4) Memungkinkan bagi perusaahan untuk dapat beroperasi dengan lebih

efisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang ataupun jasa

yang dibutuhkan.

e. Kebijakan Modal Kerja

Menurut Fahmi (2012), kebijakan modal kerja adalah keputusan-

keputusan kebijakan dasar yang berhubungan dengan tingkat sasaran untuk

masing-masing kategori aktiva lancar, dan bagaimana aktiva lancar tersebut

akan didanai. Menurut Brigham dan Daves (2010), kebijakan modal kerja

menyangkut keputusan yang berkaitan dengan aktiva lancar dan pembiayaan.

Besar kecilnya modal kerja yang disediakan oleh perusahaan tergantung

terhadap sikap manajemen terhadap laba dan risiko. Kebijakan modal kerja

adalah bagian dari manajemen modal kerja yang merupakan salah satu aspek

penting dari keseluruhan manajemen pembelanjaan perusahan. Aktiva lancar

harus cukup untuk menutup hutang lancar sehingga menggambarkan tingkat

keamanan (margin of safety) yang memuaskan.

Menurut Sutrisno (2008) perusahaan pada umumnya memiliki tiga jenis

kebijakan modal kerja, yaitu :

1) Kebijakan yang agresif, adalah modal kerja dipenuhi dengan seluruhnya

dengan utang jangka pendek.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/39727/3/BAB II.pdf · pengaruh perputaran modal kerja, perputaran piutang, dan pertumbuhan koperasi terhadap

17

2) Kebijakan yang moderat, adalah modal kerja dipenuhi 50% dengan utang

jangka pendek dan 50% dipenuhi dengan utang jangka panjang.

3) Kebijakan yang konservatif, adalah seluruh modal kerja dipenuhi dengan

utang jangka panjang.

f. Sumber Modal Kerja

Menurut Abdullah (2002), modal kerja bersumber pada :

1) Hasil Operasi Perusahaan

Hasil operasi perusahaan merupakan pendapatan bersih (net income)

yang tampak dalam laporan perhitungan laba-rugi ditambah dengan depresiasi

dan amortisasi. Dengan adanya laba dari hasil operasional perusahaan dan laba

tersebut tidak dibagikan kepada pemilik perusahaan maka laba tersebut akan

menambah modal kerja perusahaan.

2) Penjualan Aktiva Tetap

Sumber modal kerja dari hasil penjualan aktiva tetap, investasi jangka

panjang dan hasil penjualan aktiva tidak lancar lainnya yang tidak dipakai.

Perubahan dari aktiva tetap menjadi kas maupun piutang berakibat menambah

modal kerja sebesar penjualan tersebut. Bertambahnya modal kerja melalui

penjualan aktiva tetap yang tidak terpakai tidak segera digunakan untuk

penggantian aktiva tetap baru maka perusahaan akan mengalami kelebihan

modal kerja.

3) Penjualan Surat Berharga Jangka Pendek

Surat berharga jangka pendek (marketable securities) yang dimiliki

perusahaan merupakan salah satu komponen aktiva lancar yang dapat dijual

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/39727/3/BAB II.pdf · pengaruh perputaran modal kerja, perputaran piutang, dan pertumbuhan koperasi terhadap

18

dan menimbulkan keuntungan perusahan. Keuntungan penjualan ini terjadi

apabila nilai jual surat berharga lebih besar dari nilai perolehan, maka akan

menambah atau sebagai sumber modal.

4) Penjualan Obligasi

Untuk menambah modal yang dibutuhkan, perusahaan juga dapat

mengadakan emisi saham baru atau meminta kepada pemilik perusahaan untuk

menambah modal. Selain itu perusahaan dapat menerbitkan obligasi atau

bentuk hutang jangka panjang lainnya guna menambah modal kerja

perusahaan. Memang diakui penerbitan obligasi akan menimbulkan biaya, baik

biaya penerbitan maupun biaya bunga tetap, sehingga keputusan menerbitkan

obligasi guna menambah modal kerja seharusnya disesuaikan dengan esensi

kebutuhan perusahaan.

5) Depresiasi Aktiva Tetap

Depresiasi terhadap aktiva tetap walaupuan perusahaan tidak

mengeluarkan dan kas namun demikian merupakan sumber modal kerja.

g. Penggunaan Modal Kerja

Menurut Abdullah (2002) penggunaan modal kerja terdiri dari :

1) Kerugian Operasioanl Perusahaan

Operasional perusahaan yang menimbulkan kerugian (total penjualan

tidak mampu menutupi biaya-biaya) berakibat berkurangnya modal kerja.

Kondisi ini dapat diketahui melalui laporan laba-rugi pada suatu periode

tertentu.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/39727/3/BAB II.pdf · pengaruh perputaran modal kerja, perputaran piutang, dan pertumbuhan koperasi terhadap

19

2) Pembelian Aktiva Tetap

Guna keperluan peningkatan produksi/penjualan perusahaan membeli

aktiva tetap baru guna menggantikan aktiva tetap lama yang berakibat pada

penggunaan dana atau modal kerja perusahaan. Dengan demikian sejumlah

aktiva tetap tersebut bertambah pada neraca.

3) Kerugian Penjualan Surat Berharga Jangka Pendek

Apabila penjualan surat berharga jangka pendek mengalami kerugian

(nilai jual lebih kecil dari pada nilai perolehan) maka akan mengakibatkan

kerugian bagi perusahaan. Guna menutup kerugian inilah perusahaan

menggunakan modal kerja.

4) Pembelian Obligasi

Apabila pembelian obligasi berakibat menambah modal kerja, maka

pembelian obligasi oleh perusahaan akan berakibat penggunaan atau

mengurangi modal kerja. Demikian halnya apabila perusahaan membayar

kembali / mengangsur hutang jangka panjang lainnya juga berakibat

berkurangnya modal kerja.

5) Prive

Pengambilan uang atau barang dagangan oleh pemilik perusahaan untuk

kepentingan pribadi berakibat berkurangnya modal kerja. Hal yang sama juga

terjadi apabila adanya pengambilan bagian keuntungan oleh pemilik dalam

perusahaan perseorangan atauu adanya pembayaran deviden dalam bentuk kas.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/39727/3/BAB II.pdf · pengaruh perputaran modal kerja, perputaran piutang, dan pertumbuhan koperasi terhadap

20

2. Perputaran Kas

Kas mempunyai tingkat likuiditas yang paling tinggi dalam unsur modal

kerja. Apabila kas perusahaan semakin tinggi maka tingkat likuiditasnya juga

tinggi dan mengurangi risiko perusahaan sebaliknya jika kas perusahaan lebih

kecil maka, perusahaan terancam tidak dapat memenuhi kewajiban financial

perusahaan (Riyanto, 2011). Menurut Wild et al. (2010), semakin tinggi tingkat

perputaran kas berarti semakin cepat kembalinya kas masuk pada perusahaan.

Dengan demikian kas akan dapat dipergunakan kembali untuk membiayai

operasional. Sehingga tidak mengganggu kondisi keuangan perusahaan. Menurut

Wild et al. (2010), perputaran kas dalam satu periode dapat dihitung dengan

rumus:

3. Perputaran Piutang

Perputaran piutang dapat dihitung dengan membagi penjualan bersih dengan

piutang bersih rata-rata (Warren dan Reeve, 2014). Perputaran piutang merupakan

salah satu faktor yang menentukan besar kecilnya keuntungan yang diperoleh

perusahaan. Jika melakukan pengelolaan piutang dengan baik, kemungkinan

perusahaan dapat membayar semua kewajibannya tepat waktu dan memungkinkan

perusahaan tersebut untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada

kesulitan untuk memperoleh barang dan jasa yang diperlukan. Hal ini akan

berdampak pada tingkat perolehan keuntungan perusahaan. Sebaliknya apabila

tingkat perputaran piutang rendah, maka akan terjadi kelebihan piutang dan

perusahaan akan mengalami kebangkrutan (HOIRIYA, 2015).

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/39727/3/BAB II.pdf · pengaruh perputaran modal kerja, perputaran piutang, dan pertumbuhan koperasi terhadap

21

Menurut Munawir (2012) semakin tinggi rasio perputaran piutang

menunjukkan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang rendah, sebaliknya jika

rasio semakin rendah berarti over investment dalam piutang sehingga memerlukan

analisa lebih lanjut, kemungkinan karena bagian kredit dan penagihan bekerja

tidak efektif atau mungkin ada perubahan dalam kebijakan pemberian kredit.

Menurut Sartono (2001), menyatakan bahwa semakin cepat periode berputarnya

piutang menunjukkan semakin cepat perjualan kredit dapat kembali menjadi kas.

Menurut Wild et al. (2010), perputaran piutang dalam satu periode dapat

dihitung dengan rumus :

4. Perputaran Persediaan

Menurut Fahmi (2012), rasio perputaran persediaan (inventory turnover)

digunakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat perputaran persediaan yang

dimiliki oleh suatu perusahaan. Dalam mengelola persediaan, dalam arti berapa

kali persediaan yang ada akan diubah menjadi penjualan. Semakin tinggi rasio ini,

maka semakin cepat persediaan diubah menjadi penjualan. Untuk mengukur

efisiensi persediaan maka perlu diketahui perputaran persediaan (inventory

turnover) yang dihitung dengan membandingkan antara harga pokok penjualan

(HPP) terhadap nilai rata-rata persediaan yang dimiliki.

Menurut Munawir (2004) semakin tinggi tingkat perputaran persediaan akan

memperkecil resiko terhadap kerugian yang disebabkan karena penurunan harga

atau karena perubahan selera konsumen, disamping itu akan menghemat ongkos

penyimpanan dan pemeliharaan terhadap persediaan tersebut.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/39727/3/BAB II.pdf · pengaruh perputaran modal kerja, perputaran piutang, dan pertumbuhan koperasi terhadap

22

Menurut Wild et al. (2010), perputaran persediaan dalma satu periode dapat

dihitung dengan rumus:

5. Profitabilitas

Menurut Husnan (2012), profitabilitas adalah kemampuan suatu

perusahaan dalam menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset, dan

modal saham tertentu. Sedangkan menurut Raharjaputra (2009), profitabilitas

adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan, dimana

hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Menurut

(Kasmir,2012), menyatakan bahwa profitabilitas merupakan kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan keuntungan, ditunjukkan dengan laba yang

dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi.

Dari pengertian diatas, profitabilitas mempunyai arti yang sangat penting

untuk kegiatan operasional perusahaan dan untuk mempertahaknkan

kelangsungan hidup perusahaan dimasa yang akan datang. Dengan demikian

setiap perusahaan akan selalu berusaha meningkatkan profitabilitasnya, karena

semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan, maka kelangsungan kegiatan

usaha perusahaan tersebut akan terus terjamin.

6. Faktor yang mempengaruhi profitabilitas

Menurut Riyanto (2011), untuk mengetahui seberapa besar faktor-faktor

yang mempengaruhi profitabilitas maka dapat digunakan rasio keuangan. Menurut

Riyanto (2011) rasio keuangan di klasifikasikan sebagai berikut :

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/39727/3/BAB II.pdf · pengaruh perputaran modal kerja, perputaran piutang, dan pertumbuhan koperasi terhadap

23

a) Rasio Likuiditas

Rasio ini membandingkan kewajiban jangka pendek dengan sumber daya

jangka pendek yang tersedia untuk memenuhi kewajiban tersebut. Macam-macam

rasio yang terdapat pada rasio likuiditas antara lain :

1) Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban

jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya.

2) Rasio Cepat (Acid-Test (Quick) ratio)

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban

jangka pendek dengan aktiva yang paling likuid.

b) Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas disebut juga sebagai rasio efisiensi atau perputaran,

mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan berbagai aktivanya. Menurut

Riyanto (2011) contoh dari rasio aktivitas, antara lain :

1) Average payable period

Merupakan periode rata-rata yang diperlukan untuk membayar hutang dagang.

2) Average day’s inventory

Periode menahan persediaan rata-rata atau periode rata-rata persediaan barang

dagang di gudang.

7. Return On Asset (ROA)

Return on asset (ROA) merupakan bagian dari rasio profitabilitas dalam

menganalisa laporan keuangan atas kinerja keuangan perusahaan. ROA dapat

dijadikan sebagai indikator untuk mengetahui seberapa mampu perusahaan

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/39727/3/BAB II.pdf · pengaruh perputaran modal kerja, perputaran piutang, dan pertumbuhan koperasi terhadap

24

memperoleh laba yang optimal dilihat dari posisi aktivanya. Menurut Hanafi dan

Halim (2003), ROA (Return on Asset) digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total aset yang dimiliki oleh

perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk mendanai aset

tersebut.Menurut (Van Horne (2005)), ROA mengukur efektivitas keseluruhan

dalam menghasilkan laba melalui aktiva yang tersedia, daya untuk menghasilkan

laba dari modal yang diinvestasikan.

Return on asset (ROA) menunjukkan keefisienan perusahaan dalam

mengelola seluruh aktivanya untuk memperoleh pendapatan. Menurut Sartono

(2001), merumuskan formula untuk menghitung pengembalian tingkat

aktiva/return on asset (ROA) sebagai berikut:

C. Pengembangan Hipotesis

Menurut Purwanto dan Sulistyastuti (2007), hipotesis adalah pernyataan

atau tuduhan bahwa sementara masalah penelitian yang kebenarannya masih

lemah (belum tentu benar) sehingga harus diuji secara empiris. Berdasarkan

rumusan masalah dan penelitian terdahulu maka dapat dirumuskan hipotesis

penelitian sebagai berikut :

1. Pengaruh Perputaran Kas Terhadap Profitabilitas

Menurut Riyanto (2011), kas mempunyai tingkat likuiditas yang paling

tinggi dalam unsur modal kerja. Apabila kas perusahaan semakin tinggi maka

tingkat likuiditasnya juga tinggi dan mengurangi risiko perusahaan sebaliknya jika

kas perusahaan lebih kecil perusahaan terancam tidak dapat memenuhi kewajiban

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/39727/3/BAB II.pdf · pengaruh perputaran modal kerja, perputaran piutang, dan pertumbuhan koperasi terhadap

25

financial perusahaan. Menurut Rahma (2011), semakin tinggi perputaran kas

maka kas semakin produktif, sehingga profitabilitas yang diperoleh semakin

meningkat. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah perputaran kas maka

sejumlah dana kas menganggur sehingga menyebabkan menurunnya profitabilitas

perusahaan.

Dari penelitian Wirasari dan Sari (2016), Putri dan Musmini (2013), hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa perputaran kas berpengaruh terhadap

profitabilitas perusahaan yang didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh

Karina (2011) yang menyatakan bahwa perputaran kas juga berpengaruh terhadap

profitabilitas perusahaan. Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis dapat

dirumuskan sebagai berikut :

H1: Perputaran kas berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas

2. Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas

Perputaran piutang merupakan salah satu faktor yang menentukan besar

kecilnya keuntungan yang diperoleh perusahaan, jika melakukan pengelolaan

piutang dengan baik, kemungkinan perusahaan dapat membayar semua

kewajibannya tepat waktu dan memungkinkan perusahaan tersebut untuk dapat

beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh

barang dan jasa yang diperlukan, hal ini akan berdampak pada tingkat perolehan

keuntungan perusahaan yang bersangkutan. Sebaliknya apabila tingkat perputaran

piutang rendah, maka akan terjadi kelebihan piutang dan perusahaan akan

mengalami kebangkrutan (HOIRIYA, 2015).

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/39727/3/BAB II.pdf · pengaruh perputaran modal kerja, perputaran piutang, dan pertumbuhan koperasi terhadap

26

Dalam penelitian Wirasari dan Sari (2016), hasil penelitian menyatakan

bahwa perputaran piutang berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.

Didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Rahayu (2016) yang

menyatakan bahwa perputaran piutang juga berpengaruh terhadap profitabilitas

perusahaan. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulan hipotesis :

H2 : Perputaran piutang berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas

3. Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas

Menurut Ristono (2009), persediaan adalah barang-barang yang disimpan

untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang. Tingkat

perputaran persediaan, menunjukkan berapa kali persediaan tersebut diganti dalam

arti dibeli dan dijual kembali. Semakin cepat perputaran persediaan maka semakin

cepat menghasilkan kas, kas tersebut kemudian dikeluarkan lagi untuk membiayai

kegiatan operasional perusahaan agar perusahaan memperoleh pendapatan yang

otomatis berpengaruh terhadap profitabilitas.

Menurut Munawir (2012), perputaran persediaan (inventory turnover)

digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengelola

persediaan, dalam arti berapa kali persediaan yang ada akan diubah menjadi

penjualan. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin cepat persediaan diubah

menjadi penjualan. Untuk mengukur efisiensi persediaan maka perlu diketahui

perputaran persediaan (inventory turnover) yang terjadi dengan membandingkan

antara harga pokok penjualan (HPP) dengan nilai rata-rata persediaan yang

dimiliki.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/39727/3/BAB II.pdf · pengaruh perputaran modal kerja, perputaran piutang, dan pertumbuhan koperasi terhadap

27

Penelitian yang dilakukan oleh Budiansyah et al. (2015) menyatakan

bahwa perputaran persediaan berpengaruh terhadap ROA. Didukung oleh

penelitian yang dilakukan oleh Suminar (2015) yang menyatakan bahwa

perputaran persediaan berpengaruh terhadap profitabilitas.

H3 : Perputaran persediaan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas

4.Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaan Persediaan

Terhadap ROA.

Dari hipotesis-hipotesis yang telah dirumuskan di atas, secara parsial

masing-masing variabel penelitian mempunyai berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas yang diukur dalam rasio Return On Assets Maka perumusan

hipotesis yang dapat disimpulkan oleh peneliti secara simultan adalah sebagai

berikut :

H4 : Perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan secara

bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

D. Rerangka Pemikiran Teoritis

Menurut Ambarwati (2010), modal kerja atau working capital merupakan

suatu aktiva lancar yang digunakan dalam operasi perusahaan. Dengan kata lain

modal kerja adalah modal yang seharusnya tetap ada dalam perusahaan sehingga

operasional perusahaan menjadi lebih lancar serta tujuan akhir perusahaan untuk

menghasilkan laba akan tercapai.

Menurut Riyanto (2011), modal kerja memiliki beberapa komponen

penting yang perlu utnuk dikelola dengan baik agar menghasilkan manajemen

modal kerja yang baik pula. Komponen modal kerja antara lain kas, piutang dan

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/39727/3/BAB II.pdf · pengaruh perputaran modal kerja, perputaran piutang, dan pertumbuhan koperasi terhadap

28

persediaan. Semakin cepat perputaran modal kerja perusahaan, maka semakin

efisien modal kerja dari perusahaan tersebut. Sebaliknya semakin lambat

perputaran modal kerja perusahaan, maka manajemen modal kerja menjadi tidak

efisien. Setelah mengetahui perputaran modal kerja, kemudian dilihat tingkat

profitabilitasnya apakah saat manajemen modal kerja semakin efisien juga

menghasilkan profitabilitas yang naik.

Dari uraian diatas, manajemen modal kerja menjadi penting sebab dapat

disimpulkan bahwa modal kerja berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.

Dengan demikian, maka rerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

Gambar 2.1

Rerangka Pemikiran

Perputaran Kas

X1

Perputaran

Persediaan

X3

Perputaran

Piutang

X2

Profitabilitas

Y