Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Hak Kekayaan Intelektual
1. Pengertian Hak Kekayaan Intelektual
Hak Kekayaan Intelektual merupakan terjemahan resmi dari
Intellectual Property Rights. Berdasarkan substansinya, Hak Kekayaan
Intelektual berkaitan erat dengan benda tidak berwujud sehingga
melindngi karya intelektual yang lahir dari cipta, rasa dan karsa manusia.
WIPO (World Intellectual Property Organization) yang merupakan
sebuah lembaga internasional dibawah PBB yang menangani masalah Hak
Kekayaan Intelektual mendefinisikan Hak Kekayaan Intelektual sebagai
kreasi yang dihasilkan dari pikiran manusia yang meliputi invensi, karya
sastra dan seni, simbol, nama, citra dan desain yang digunakan di dalam
perdagangan. Definisi yang bersifat lebih umum dikemukakan oleh Jill
Mc-Keoug dan Andrew Stewart yang mendefinisikan Hak Kekayaan
Intelektual sebagai sekumpulan hak yang diberikan oleh hukum untuk
melindungi investasi ekonomi dari usaha-usaha yang kreatif.1
Hak Kekayaan Intelektual termasuk kedalam hak kebendaan, yaitu
hak atas suatu benda yang berasal dari kerja otak, dan hasil kerja rasio
manusia yang menalar. Hasil kerja dari Hak Kekayaan Intelektual ini
berupa benda tidak berwujud atau benda immateriil (intangeble assets).
1 Tomi Suryo Utomo. 2010. Hak Kekayaan Intelektual (Hki) Di Era Global. Yogyakarta.
Graha Ilmu. Hlm 1-2
17
Hak milik immateriil ini termasuk kedalam hak-hak yang disebutkan
dalam pasal 499 KUHPdt bahwa :
Menurut Undnag-Undnag, benda (zaken) adalah tiap barang
(goederen) dan tiap hak (rechten) yang dapat menjadi obyek hak
milik.
Barang yg dimacsud dalaam psal 499 ialah benda berwujud
(materiiil), sementara haknya adalah benda yang tidakk berwujud
(immateriil). Hal tersebut sesuai dengan pengelompokan benda dalam
pasal 503 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata bahwa setiap
kebbendaaan ialahh bertubbuh/tidak betubuh. Sehingga dengan dimikian
Hak Kekayaan Intelektual merupakan bagian dari benda, yaitu benda tidak
berwujud (immateriil) atau merupakan aset yang tidak berwujud
(Intangible Asset).2
Hak Kekayaan Intelektual yang diberikan oleh hukum merupakan
reward bagi para pencipta Hak Kekayaan Intelektual dan bagi para
inventor. Reward ini akan menjadi motivasi bagi lebih banyak orang agar
menciptakan karya yang kreatif melalui kemampuan intelektualnya agar
dapat digunakan untuk membantu kebutuhan hidup manusia. Dengan
adanya Hak Kekayaan Intelektual untuk menjamin agar proses kreatif
tersebut dapat terus berlangsung dengan menyediakan perlindungan
2 Irsalina Julia Ermin, Skripsi. Tinjauan Hukum Terhadap Pendaftaran Merek Yang
Menggunakan Kata Milik Umum, Http://Repository.Unhas.Ac.Id Hlm 1-2, Diakses Pada
16januari 2020
18
hukum yang memadai dan memberikan sanksi terhadap pihak yang
menggunakan proses kreasi tersebut tanpa ijin.3
2. Prinsip-Prinsip Umum Hak Kekayaan Intelektual
Prinsip-prinsip umum hak kekayaan intelektual adalah sebagai
berikut4:
a. Prinsip Hak Kekayaan Intelektual
HKI memiliki sifat eksklusif, menurut beberpa aahli memiliki
pendapat jika hak eksklusif ini adalah hadiah untuk karya intelektual
yg telah dibuat oleh seseorang. Yang mana kemudian keasi dan ciptaan
yang dihasilkan tersebut dapat dimanfaatkan untuk masyarakat. Prinsip
ini merupakan salah satu dasar yang melatarbelakangitujuanpemberian
perlindungan hukum dalam rezim Hak Kekayaan Intelektual.
b. Prinsip melindungi usaha intelektual yang bersifat kreatif berdasarkan
pendaftaran
Prinsip ini mendasari semua Undang-Undang Hak Kekayaan
Intelektual di seluruh dunia dan berakibat bahwa pemilik kekayaan
intelektual yang tidak melakukan pendaftaran tidak dapat menuntut
orang lain yang dianggap telah menggunakan kekayaannya secara
hukum. Namun beberapa hukum nasional negara tertentu memberikan
pengecualian apabila terdapat tuntutan terhadap pelanggaran hukum
mengenai kekayaan intelektual walaupun kekayaan intelektual tersebut
belum terdaftar. Contohnya adalah seperti negara-negara common law
3Tomi Suryo Utomo. Op. Cit., Hlm 2 4 Ibid., hlm 13-16
19
dapat menggunakan passing off (tindakan yang dilakukan oleh
seseorang atau beberapa orang yang mengarah pada tindakan
pelanggaran dibidang Hak Kekayaan Intelektual) terhadap kasus
pelanggaran merek yang tidak terdaftar. Selain itu, dua cabang Hak
Kekayaan Intelektual lainnya yaitu hak cipta dan rahasia dagang tidak
wajib didaftarkan untuk mendapatkan perlindungan hukum karena
sifatnya yang berbeda dengan cabang-cabang Hak Kekayaan
Intelektual lainnya.
Secara umum terdapat dua sistem pendaftaran Hak Kekayaan
Intelektual yaitu :
1) First to file system
Yaitu sistem pendaftaran yang didasarkan pada pendaftar
pertama. Artinya apabila terdapat dua orang yang mendaftarkan
kekayaan intelektual pada hari yang sama dan dengan objek yang
sama, maka pihak yang mendaftarkan terlebih dahulu lah yang
diprioritaskan untuk diproses.
2) First to use system
Yaitu sistem yang didasarkan pada pengguna pertama.
Artinya pemilik kekayaan intelektual yang akan didaftarkan adalah
orang pertama yang akan menggunakan kekayaan intelektual
tersebut. Amerika Serikat merupakan satu-satunya negara yang
menggunakan sistemn pendaftaran ini.
c. Prinsip pendaftaran bersifat teritorial
20
Sistem HKI mengatur pendaftaran yang dapat berakibat pada
perlindungan hukum yg sifatnyateritorial. Yaitu dimana tempat
pendaftaran didaftarkan, maka perlindungan hukumnya hanya pada
tempat tersbut. Hal ini sesuai dengan kedaulatan negara di dalam
hukum publik, yaitu ketika setiap keputusan yang dikeluarkan oleh
perankat adminitrasi negaara tidak dapat berlaku dinegara lainn.
d. Prinsip jangka waktu perlindungan Hak Kekayaan Intelektual adalah
terbatas
Janka watu perlindugan HKI bersifat terbatas atau tidak selamanya.
Hal tersebut bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada
masyarakat lain agar dapat mengakses kekayaaan intelektuual tesebut
scara maksimal melalui ushaha pegembangan yg berkelanjutan dan
untuk mecegah monoopoli atas kekayaan intelectual. Namun terdapat
cabang HKI yg dapat dipepanjang, yaitu merk.
e. Prinsip kekayaan intelektual yang berakhir perlindungan menjadi
publik domain
Prinsip ini berati bahwa HKI yang jangka waktu pelindugan telah,
selanjtnya mejadi miilik umuum (publik domain). Setelah
perlindungan hukumnya berakhir, pemegang HKI lama tidakk dapat
mencegah atau bertindak layaknya seperti masiih memiliki hak atas
kekayaan intelektual yg eksklusif tersebut.5
21
3. Ruang Lingkup Hak Kekayaaan Intelectual
Pengelompokan Hak Kekayaan Intelektual dapat dikategorikan
dalam kelompok sebagai berikut :
a. Hak Cipta (Copy Rights)
Hak cipta dapat diklasifikasikan lagi kedalam dua bagian, yaitu :
1) Hak Cipta (Copy Rights)
2) Neighbouring rights (Hak yang berkaitan atau bersempadan
dengan hak cipta)
OK. Saidin menggunakan istilah “hak yang bersempadan dengan
hak cipta”, hal tersebut dikarenakan hak cipta dan Neighbouring rights
merupakan hak yang saling melekat berdampingan, namun dapat
dipisahkan. Neighbouring rights dalam hukum Indonesia
pengaturannya masih ditumpangkan dengan pengaturan hak cipta.
Tetapi apabila ditelusuri lebih lanjut Neighbouring rights lahir dari
adanya hak cipta induk. Contoh terdapat live show artis penyanyi
adalah hak cipta sinematografi, tetapi untuk penyiarannya dimedia
elektronk yakni berupa hak siaran adalah Neighbouring rights.6
b. Hak Milik Perindustian (Industrial Property Riights)
Selanjutnya hak atas kekayaan perindustrian dapat diklasifikasikan lagi
menjadi :
1) Paten)
2) Model and Rancang Bagun
6 Ok. Saidin. 2015. Aspek Hukum Kekayaan Intelektual. Jakarta. Rajawali Pers. Hlm. 33
Http://Repository.Usu.Ac.Id Diakses Pada 1 Febuari 2020
22
3) Desain Industrii
4) Merek Dagan
5) Nama Niaga atau Nama Dagang)
6) Indication of Source/Appelation of Origin
Apabila disederhanakan, pengelompokan Hak Kekayaan
Intelektual dapat dilihat sebagaimana bagan berikut :7
Gambar I
Bagan Kedudukan Hak Kekayaan Intelektual dalam sistem
hukum perdata
Sumber : Ok. Saidin. 2015. Aspek Hukum Kekayaan Intelektual.
B. Tinjauan Umum Tentang Merek
1. Pengertian Merek
Para sarjana mendefinisikan akan merek, beberapa diantaranya
adalah :
a. Iur Soeryatin memberikan pendapatnya dari arah fungsinya, yaitu
merk berfungsi mebedakan baran yg besangkutan dengan barang yg
7 Ibid., Hlm 34-35
23
lain. Sehingga dengan diberi merek, barang yang bersangkutan
memiliki tanda asal, nama, dan jaminan terhadap mutunya.
b. H.M.N. Purwo Sutjipto mengemukakan bahwa merek adalah suatu
tanda, dengan mana suatu beda tertentu dipribadikan, sehingga dapat
dibedakan dengan benda lain yang sejenis.
c. Philip S. James MA, Sarjana Inggris, menyatakan bahwa “a trade
mark is a mark used in conextion with good good which a trader uses
in order to tignity that a certain type of good are his trade need not be
the actual manufacture of goods, in order to give him the right to use a
trademark, it will suffice if they merely pass through his hand is the
course of trade”.8
d. American Marketing Association mendefinisikan merek sebagai
“nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau kombinasinya, yang
dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa salah satu
penjual atau kelompok penjual dan mendiferensiasikan dari para
pesaing”9.
Secara yuridis, arti merek diatur pada pasal 1 ayat (1) Undnag-
Undnag nomer 20 thun 2016 tentag Merk and Indikasi Geografi bahwa:
Merek adalah tanda yang dapat ditampilkan secara grafis berupa
gambar, logo, nama, kata, huruf, angka, susunan warna, dalam bentuk
2 (dua) dimensi dan/ atau 3 {tiga) dimensi, suara, hologram, atau
kombinasi dari 2 (dua) atau lebih unsur tersebut untuk membedakan
8Irsalina Julia Ermin. Op. Cit. Hlm. 15-16 9 Philip Kotler. 2000. Manajemen Pemasaran jild. 1. Jakarta. Erlangga. Hlm. 258
24
barang dan Zatau jasa yang diproduksi oleh orang atau badan hukum
dalam kegiatan perdagangan barang darr/ atau jasa.
Menurut Rahmi Jened, tanda yang dapat dijadikan merek secara
konvensional mencakup tanda yang dapat dilihat secara kasatmata sebagai
berikut10 :
a) Merek berupa gambar, contohnya gambar kerang untuk Shell
Gambar 2
Merek berupa gambar
b) Merek berupa nama, contohnya nama orang Perancis Louis Vuitton
Gambar 3
Merek berupa nama
c) Merek berupa kata, contohnya kata kata Guess untuk produk fashion
apparel
Gambar 4
Merek berupa kata
10 Rahmi Jened. Op., Cit Hlm 61
25
d) Merek berupa huruf, contohnya merek ABC
Gambar 5
Merek berupa huruf
e) Merek berupa angka, contohnya merek 234 dibaca Dji Sam Soe
Gambar 6
Merek berupa angka
f) Merek berupa susunan warna atau kombinasi berbagai tanda, contoh
merek Kodak gabbungan dari tanda gabungan huruf, kata, dan warna
Gambar 7
Merek berupa susunan warna
Merek sebagai Hak Kekayaan Intelektual pada dasarnya adalah
tanda untuk mengidentifikasikan asal barang dan jasa (an indication of
origin) dari suatu perusahaan dengan barang dan/atau jasa perusahaan lain.
26
Merek merupakan ujung tombak perdagangan barang dan jasa. Melalui
merek, pengusaha dapat menjaga dan memberikan jaminan atas kualitas (a
guarantee of quality) barang dan/atau jasa yang dihasilkan dan mencegah
tindakan persaingan yang tidak jujur dari pengusaha lain yang bermaksud
membonceng reputasinya. Merek sebagai sarana pemasaran dan
periklanan (a marketing and advertising device) memberikan suatu tingkat
informasi tertentu kepada konsumen mengenai barang dan/atau jasa yang
dihasilkan pengusaha.11
2. Ruang Lingkup Merek
Disebutkan dalam pasal 2 ayat 2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2016 Tentang Merek Dan Indikasi Geografis menyebutkan bahwa merek
terdiri dari :
a. Merek dagang
Yaitu merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan
oleh seseorang atau lebih secara bersama-sama atau badan hukum
untuk membedakan barang yang satu dengan yang lain sebagaimana
yang ditegaskan dalam pasal 1 ayat 2 Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2016 Tentang Merek Dan Indikasi Geografis bahwa :
“Merek Dagang adalah Merek yang digunakan pada barang yang
diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara
bersama-sarna atau badan hukum untuk membedakan dengan
barang sejenis lainnya."
b. Merek jasa
11Rahmi Jened. Loc, cit. Hlm 3
27
Yaitu merupakan merek yang digunakan pada layanan jasa yang
diberikan atau diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang
atau yang berbadan hukum seperti yang telah ditegaskan dalam pasal 1
ayat (3) bahwa :
“Merek Jasa adalah Merek yang digunakan pacta jasa yang
diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara
bersarna-sarna atau badan hukum untuk membedakan dengan jasa
sejenis lainnya.”
Selain kedua merk tersebut, terdapat juga jenis merek lainnya yang
dikenal Undang-Undang, diantaranya adalah merek kolektif (collective
mark) yang didefinisikan sebagai merek yang digunakan pada barang
dan/atau jasa dengan karakteristik yang sama namun diperdagangkan oleh
beberapa orang atau badan hukum secara bersama-sama untuk
membedakan barang dan/atau jasa sejenis yang lainnya. Sebagaimana
yang ditegaskan dalam pasal 1 ayat 4 bahwa :
“Merek Kolektif adalah Merek yang digunakan pada barang
dan/atau jasa dengan karakteristik yang sama mengenai sifat, ciri
umum, dan mutu barang atau jasa serta pengawasannya yang akan
diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan hukum secara
bersama-sama untuk membedakan dengan barang danj atau jasa
sejenis lainnya”.
Selain itu juga terdapat merek lain yaitu certication marks.
Certication marks merupakan merek yang digunakan pada barang dan/atau
jasa oleh seseorang atau beberapa orang atau badan hukum yang
produknya memenuhi syarat atau standar tertentu. Contohnya adalah
Woolmark yang merupakan Certification Mark terdaftar yang dimiliki oleh
28
perusahaan Woolmark. Simbol Woolmark melambangkan jaminan mutu
terhadap wool yang diproduksi karena untuk menggunakan simbol
tersebut, perusahaan wool dalam membuat produknya harus menggunakan
bahan 1005 wool yang berus dan memenuhi spesifikasi yang sangat ketat
sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh perusahaan Woolmark.12
3. Jenis-Jenis Merek
Sebelumnya telah diuraikan mengenai pengertian merek, dimana
merek merupakan suatu pembeda yang mempunyai daya untuk
membedakan antara barang atau jasa yang satu dengan yang lain yang
menunjukan asal dan kualitas barang atau jasa tersebut. Dibawah ini akan
diuraikan contoh tanda yang dapat dijadikan tenda merk sesuai degan
pasal 1 ayat 1 Undnag- Undnag nomer 20 thun 2016 tentag Merk and
Indikasi Geografi sebagai berikut :
a. Merk menggunakan gambar
Gambar yg ada pada merek tidak boleh bertentangan dengan
perturan perundang-undangan, gambar yang bertampilan rumit namun
juga tidak boleh terlalu sederhana, sehingga gambar dapat
melambangkan suatu kekhususan tertentu dalam bentuk atau logo, dan
secara visual dapat langsung memancarkan identitas yang erat
kaitannya sebagai daya pembeda.
b. Merek yang menggunakan nama
12 Tomi Suryo Utomo. Op.Cit Hlm. 221
29
Nama yang sudah digunakan secara umum tidak dapat didaftarkan
sebagai merek, sebab akan membuat ketidakjelasan identitas atau
membuat identitas tersebut menjadi kabur dan mengakibatkan
kebingungan bagi masyarakat yang melihatnya.
c. Merek yang menggunakan kata or kumpulan kata (kalimat)
Merk dapat terdiri dari uatu kata or gabungan kata, merek jenis iin
dalah merk yg sangat sering dipakai. Merk menggunakan kata atau
gabugan kata ini dapat diklasifikasikan sesuai dengan kuat atau
tidaknya daya pembeda nya, yg dpt dipisahkan sebagai berikuut :
1) Kata Ciptaan
Merupakann kata atau kupulan kata-kata yang tidak penah
diipakai sebelumna, tidak memiliki arti, memiliki daya
pembeda yg sagat kuat, dan untuk kusus merk dagang.
2) Kata rangkaian (kalimat)
Merupakan suatu kata hasil dari rangkaian dua kata atau
lebih. Kata yg dirangkai ini tidak memberi suatu maksud
tertentu.
3) Kata umum
Kata ini merupakan kaya-kaya yang sangat umum dan
dapat dilihat di kamus bahhasa yang memiliki arti, namun
apabila kata umum ini digunakan pada merek tidak boleh
memiliki hubungan degan barang yangyg ada pada merek
tersebut.
30
4) Kata kiasan
Kata kiasan dalam penggunaannya sebagai merek
merupakan kata-kata yang secara tidak langsung dan memiliki
hubungan dengan barangnya, namun tidak secara langsung
terlkesan jika merk tesebut menjelaskan mengenai barang
dalam merk tesebut.
Selain itu, kata juga dapat dijadikan merek apabila memiliki
kekhususan yang memberikan perbedaan dengan merek lain yang
meliputi berbagai bentuk, yaitu :
1) Dapat merupakan kata dari bahasa asing, bahasa Indonesia, dan
bahasa daerah
2) Dapat berupa kata kerja, kata benda, dan kata sifat
3) Dapat berupa kata yang berasal dari istilah bidang tertentu,
seperti buadaya, pendidikan, tekni, olah raga, kesehatan, seni
dan lain sebagainya
4) Dapat berupa kata yang merupakan satu kata saja atau dapat
lebih dari satu kata, dua, atau beberapa kata.
d. Merek yang menggunakan huruf atau gabungan huruf-huruf
Huruf atau gabungan huruf-huruf yang dipakai untuk merek
bermacam-macam bentuknya, ada yang berupa inisial atau singkatan
saja, dengan atau tanpa titik pemisah. Dapat juga berupa gabungan
antara huruf-huruf dengan suatu desain atau pola gambar tertentu, dan
ditulis scara khusus atau memiliki bentu khusus atau juga dapat dalam
31
bentuk hologram. Sepanjang yang digunakan tidak rumit dan juga
tidak sederhana, huruf juga harus tetap memiliki daya pembeda yang
untuk dapat didaftarkan sebagai merek.
e. Merek yang menggunakan angka
Merk yg menggunakan angka ini seringkali kurang memiliiki
dayya pembda dan kurag befungsi sebgai ptunjuk asal barang. Sebab
merk dengan angka ini biasanya bersifat sebagai tanda derajat kualitas
barag scara umum. Jika hanya terdiri dari 1 angka tidak diperbolehkan,
sebab angka harus dibuat sedemikian rupa sehingga akan memiliki
daya pembeda.
f. Merek mengunakan susunaan warna
Penggunaan warna sebagai tanda merk tidak boleh degan warna
saja. Namun harus terdiri dari lebih dari satu unsur warna, hal tersebut
dikarenakan warna yg ada sangat sedikit atau tebatas sehigga tidak
dapat dikuasai oleh orang tertentu degan satu warna tertentu, sehingga
kemudian mencegah pihak lain untuk memakai warna yg sama tesebut.
g. Merek yang menggunakan campuran berbagai unsur tanda merek
Merk boleh terdiri dari campuran antara suatu unsur tanda yg satu
dengan unsur tanda yg lain, terdiri dari gabungan antara suatu kata
dengan suatu saranam dan lain sebagainya. Namun apabila kombinasi
tersebut terdiri dari tanda-tanda yang tidak dapat dijadikan merek
karena tidak memiliki daya pembeda, maka besar kemungkinan
kombinasinya tetap tidak memiliki daya pembeda dalam kombinasi
32
dari unsur-unsur tersebut. Contoh suatu segi empat yang tidak dapat
didaftarkan sebagai suatu merek, tetapi apabila segi empat itu
dikombinasikan dengan kata “fourangle” maka gabungan kata terbut
dapat menjadi suatu merek yang memiliki daya pembeda dan dapat
didaftarkan.13
4. Syarat Merk Yang Baik
Dalam memberikan merk terhadap suatu produk dagang atau jasa
sangat memperlukan pertimbangan tertentu agar merk dapat di terima atau
di ingat dengan mudah. Menganai syarat merek yg baik menurut Aaker
ialah sebagai berikut :
a. Mudah ingat
b. Menunjukkan class produk yang tertentu
c. Merk tersebut dapat dipercaya, otentik, meyenangkan, dan tidak
menyentuh harrapan yang tidak benar
d. Istimewa atau dapat dibedakan dengan merk milik pesaing.
a. Keberadaannya bisa memperoleh perlindungan hukum.
Sementara menurut Arnold suatu merk lebih baik terdiri dari unsur
fisik yang unggul, rasionel, serta memiliki daya tarik secara emocianal.
Sehingga merk terlihat istimewa dan jelas yg kemudian berdampak pada
keuntungan tentang penilian terhadap merek tersebut bagi konsumen.14
5. Manfaat Merek
13Irsalina Julia Ermin. Op.Cit. Hlm 19-24. 14 Helmi Tauhid. 2009. Pengaruh Pemberian Merek Berbahasa Asing, Iklan Dan Media
Terhadap Persepsi Konsumen (Produk Minuman Kesehatan Vita Charm). Skripsi. Hlm. 15.
Http://Repository.Uinjkt.Ac.Id. Diakses Pada 7 Febuari 2020
33
Merk suatu produk ber manfaat bagi konsumen dan produsen.
Pride dan Ferrel berpendapat tentang manfaat merek bagi masing-masing
konsumen dan produsen, diantaranya adalah :
a. Bagi Konsumen :
1) Membantu konsumen dalam identifikasi suatu produk tertentu
yang mereka sukai atau tidak sukai
2) Membantu dalam menevaluasi, terutama pada saat tidak mampu
dapat melihat ciri produk. Sehingga demikian konsumen dapt
menggambarkan tingkat mutu tetentu bagi konsumen.
3) Mengurangi resiko yg akan diperoleh konsumen pada saat membeli
suatu barang.
b. Bagi produsen
1) Menandakan suatu barang yang membantu konsumen mengulangi
pembelian bagi pembeli
2) Membantu mempekenalken suatu produk yg baru
3) Membantu dalam promosii, sebab promosi setiap barang yg
bermerk serupa
4) Membantu mengusahakan loyalitas merek
Sementara itu Arnold berpendapat bahwa manfaat dari suatu merk
diantarana ialah merk seperti bentuk mentall yg sekilas..Kemudian
keuntugan merk ialah merk dapat menganalisa pilihan suatu barang atau
produk diantara kategori produk lain yang terlihat mirip. Sehingga apabila
demikian pembeli tidak akan memakan banyak waktu dan tenaga untuk
34
melakukan pemilihan untuk pertama kali. Sebab degan memilih merk yag
maka konsumen dapat menghemat waktu.15
6. Pendaftaran Merek
a. Dasar Hukum
Dasar hukum pendaftaran merek Di Indonesia diatur dalam pasal 1
ayat (5) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek Dan
Indikasi Geografis
Hak atas Merek adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara
kepada pemilik Merek yang terdaftar untuk jangka waktu tertentu
dengan menggunakan sendiri Merek tersebut atau mernberikan izin
kepada pihak lain untuk menggunakannya.
b. Syarat Permohonan Pendaftaran Merek
Permohonan pendaftaran merek diajukan oleh pemohon atau
kuasanya dengan mengisi formulir rangkap 2 (dua) dalam bahasa
Indonesia oleh pemohon atau kuasanya kepada Menteri. Diatur dalam
pasal 4 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 tahun 2016 Tentang Merek
dan Indikasi Geografis diatur bahwa permohonan tersebut harus
menyebutkan :
1) Tangal, bullan, dan tahun pada saat pemohonan
2) Nma lenkap, kewaganegaraan, and almat pmohon
3) Name lenkap dan almat kuasa apabila pemohonan diajuukan
melaluii kuasana
15 Ibid., Hlm. 16
35
4) Wana apabila merk yg dimohokan pendaftaranya mengunakan
unsur warrna
5) Name negra dan taggal pemintaan Merk yg petama kali apabila
pemohonan didaftarkan dengan Hak yg hak Prioritas
6) Kelass barang atau kelass jasa disertai dengan uraian jenis barang
atau jasa.
Pemohonan yang diajukan tersebut degan melamprikan label merk
dan bukti biaya pendaftaranya, yang mana biaya pendaftaran
permohonan merek tersebut berbeda berdasarkan kelasnya. Selain itu
juga wajib melampirkan surat pernyataan kepemilikan merek yang
dimohonkan pendaftarannya. Apabila merek yang dimohonkan
pendaftarannya berupa bentuk 3 (tiga) dimensi, maka lebel merek yang
dilampirkan adalah dalam bentuk karakteristik dari merek tersebut
yang berupa visual dan deskripsi klaim perlindungan. Apabila berupa
suara, label merek yang dilampirkan berupa notasi dan rekaman suara.
apabila berupa suara yang tidak dapat ditampilkan dalam bentuk
notasi, label merek yang dilampirkan dalam bentuk sonogram. apabila
berupa hologram, label merek yang dilampirkan berupa tampilan
visual dari berbagai sisi.
Apabila permohonan merek dimohonkan secara bersama-sama atau
lebih dari satu orang, maka semua nama pemhon tersebut ditulis egan
memiliih salah satu alamat pemohon sebagai alamat dan juga di tanda
tagani oleh salah seroang daripemohon yg berhak atas merk tesebut
36
degan menyertakan persetujuan yg tetulis dari para pennohon.
Kemudian apabila pemohonan merk di daftarkan lebih dari satu kelas
barang/jasa maka dapat didaftarkan dalam satu permohonan, dengan
me nyebutkan jenis barang/jasa yg termasuk dalam klas yg di
mohonkan pendaftaran nya.
c. Prosedur Permohonan Pendaftaran Merek
Pengaturan mengenai prosedur pendaftaran merek berdasarkan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi
Geografis terdiri dari tahapan pemeriksaan kelengkapan persyaratan
pendaftaran merek, tahap pengumumman, tahap pemeriksaaan
substansif, serta tahap sertifikat.
1) Pemeriksaan kelengkapan persyaratan pendaftaran merek
(pemeriksaan formalitas)
Pemeriksaan formalitas ditentukan pada pasal 4 sampai
pasal 13. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan
permohonan pendaftaran merek memenuhi persyaratan
administratif yang disebutkan dalam pasal 4 ayat (2) Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi
Geografis meliputi :
a. Tanggal, bulan, dan tahun Permohonan
b. Nama lengkap, kewarganegaraan, dan alamat Pemohon
c. Nama lengkap dan alamat Kuasa jika Permohonan diajukan
melalui Kuasa
37
d. Warna jika Merek yang dimohonkan pendaftarannya
menggunakan unsur warna
e. Nama negara dan tanggal permintaan Merek yang pertama kali
dalam hal Permohonan diajukan dengan Hak Prioritas
f. Kelas barang dan/atau kelas jasa serta uraian jenis barang
dan/atau jenis jasa
Pemeriksaan ini juga memperhatikan lampiran yang wajib
disertakan dalam permohonan, yaitu adanya label merek dan bukti
biaya pendaftarannya, dan surat penyataan kepemiilikan merk yang
di daftarkan. Kemudian memeriksa merk yang dimohonkan
pendaftarannya berupa bentuk 3 (tiga) dimensi yang melampirkan
label merek dengan gambaran karakteristik dari merek tersebut
yang berupa visual dan deskripsi klaim perlindungan. Dan apabila
berupa suara, maka harus ada label merek yang dilampirkan berupa
notasi dan rekaman suara. apabila berupa suara yang tidak dapat
ditampilkan dalam bentuk notasi, label merek yang dilampirkan
dalam bentuk sonogram. Apabila berupa hologram, label merek
yang dilampirkan berupa tampilan visual dari berbagai sisi.
Ketentuan tersebut diatur dalam pasal 4 ayat (4) sampai ayat (8)
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan
Indikasi Geografis.
Pemeriksaan juga dilakukan terhadap permohonan merek
yang diajukan oleh lebih dari satu pemohon yang secara bersama-
38
sama, yakni mencantumkan degan memiliih salah satu alamat
pemohon sebagi aalamat pemohon kemudian ditanda tangani oleh
salah satu yg berhak atas merk tersebut degan melampirken
pesetujuan tetulis dari semua permohon. Dan terhadap pemohonan
merek diajukan utuk lebih dari satu klas barang/jasa maka
pemeriksaan memperhatikan terhadap penyebutan jenis barang
dan/atau jasa yang termasuk dalam kelas yang dimohonkan
pendaftarannya tersebut. Ketentuan tersebut diatur dalam pasal 5
dan pasal 6 Undnag- Undnag nomer 20 thun 2016 tentag Merk and
Indikasi Geografi.
Apabila persyaratan yang diwajibkan tersebut terdapat
kekurangan kelengkapan, maka pemohon diberitahukan agar
melengkapi kekurangan tersebut dalam jangka waktu paling lama
dua bulan terhitung sejak tanggal pengiriman surat pemberitahuan
untuk memenuhi kelengkapan persyaratan. Apabila dalam jangka
waktu dua bulan tidak memenuhi kekurangan persyaratan tersebut
maka permohonan tersebut dianggap ditarik kembali. Apabila
terjadi bencana alam atau keadaan memaksa diluar kemampuan
manusia sehingga kelengkapan persyaratan permohonan
pendaftaran merek belum dapat dipenuhi, pemohon atau kuasanya
dapat meminta perpanjangan jangka waktu pemenuhan
kelengkapan persyaratan tersebut. Ketentuan tersebut di tentukan
dipasal 11 sampai pasal 12 Ketentuan tersebut diatur dalam pasal 5
39
dan pasal 6 Undnag- Undnag nomer 20 thun 2016 tentag Merk and
Indikasi Geografi.
Setelah itu apabila persyaratan minimum dinyatakan
lengkap, maka permohonan akan diberi tanggal penerimaan.
Persayaratan minimum tersebut terdiri atas formulir permohonan
yang telah diisi lengkap, lebel merek, dan bukti pembayaran biaya.
Ketentuan tersebut diatur dalam pasal 13 Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis.
2) Pengumuman Permohonan
Tahap selanjutnya adalah tahap pengumumann permohonan
yang diatur dalam pasal 14 sampai pasal 17 Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis.
Pengumuman permohonan akan dilakukan selama 15 hari tehitung
sejak tangal pnerimaan, pemohonan pendafaran merk yg tlah
memenuhi pesyaratan minimum akan di umumkan di Berita
Resmii Merk. Pengumuman tesebut selama 2 bulan, ketentuan
tersebut diatur dlm pasal 14 Ketentuan tersebut diatur dalam pasal
5 dan pasal 6 Undnag- Undnag nomer 20 thun 2016 tentag Merk
and Indikasi Geografi. Informasi yang diumumkan dalam Berita
Resmi Merek tersebut mencakup hal-hal yang diatur dalam pasal
15 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan
Indikasi Geografis yang meliputi :
40
a) Name dan alamat permohon, temasuk kuasanya apabila
pemohonan didaftarkan melaluii kuasanya
b) Kelas and jeniis barag/jasa
c) Tangal peneriimaan
d) Name ngara and tangal peneriman pemohonan yg petama kali
apabila pemohonan di ajukan degan mengggunakan hak yang
hak pioritas
e) Label merk, temasuk keterngan tentang wana ndan apabila
label merk mengunakan bhasa asing/huruf selain huruf
latin/angka yg tiidak lzim di gunaken dallam bhasa Indonesia,
di sertai tejemahanya kedalam bhasa Indonesia, hruf
latin/angka yg laziim di gunaken dlm bhasa Indonesia, seta
ccara pengucapan nya dalam ejan latin.
Pada saat pengumuman, masyarakat atau pihak lain boleh
menyampaikan keberatan pada pemohonan pedaftaran merk
tesebut scara trtulis kepada Direktorat Jendral Kekayan Intelectual.
Alasannya harus di dasarken ketetuan pasal 20 sampai pasal 22
yang mentaur mengenai merek yang tidak dapat didaftar atau
ditolak. Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual kemudian akan
mengirimkan salinan dokumen keberatan tersebut kepada pemohon
yang permohonan pendaftaran mereknya menerima keberatan
dalam waktu paling lama 14 (empat belas) hari terhitung sejak
tanggal penerimaan keberatan. Ketentuan tersebut diatur dalam
41
pasal 16 Undnag- Undnag nomer 20 thun 2016 tentag Merk and
Indikasi Geografi.
Permohon yg pemohonan pedaftaran merekna tedapat
keberatan, behak mengjukan saggahan tehadap kberatan tesebut.
Sanggahan tesebut di ajuken scara tetulis dlam watu pling lama 2
bulan sejak tangal pngiriman saliinan kberatan yg di sampaiken
oleh Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual.16 Ketentuan ini
diatur dalam pasal 17 Undnag- Undnag nomer 20 thun 2016 tentag
Merk and Indikasi Geografi.
3) Pemeriksaan Substantif
Tahap selanjutnya adalah pemeriksaan substantif yang
diatur dalam pasal 23 sampai dengan pasal 24 Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis.
Pemeriksaan substantif dilaksanakan dalam jangka waktu paling
lama 150 (seratus lima puluh hari) setelah permohonan pendaftaran
merek memenuhi seluruh persyaratan administratif. Dalam
pemeriksaan substansif ini segala keberatan atau sanggahan
sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 16 dan pasal 17 Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi
Geografis menjadi bahan pertimbangan pemeriksaan substansif.
Apabila terdapat keberatan, maka pemeriksaan substantif
dilakukan dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari
16 Ibid., Hlm. 34-35
42
terhitung sejak tanggal berakhirnya batas waktu penyampaian
sanggahan. Namun jika tida tedapat keberatan, selanjutnya dalm
janka watu palin lama 30 sejuk tangal berakhirna pngumuman akan
dilaksanaken pemeriksan subtantif tehadap pemohonan merk yg
dimaksut. Ketentuan ini diatur dalam pasal 23 Undnag- Undnag
nomer 20 thun 2016 tentag Merk and Indikasi Geografi.
Hasil pemeriksaan substantif akan diinformasikan kepada
pemohon atas kuasanya. Dalam hal terdapat keberatan terhadap
permohonan pendaftaran merek, hasil pemeriksaan substantif juga
diinformasikan kepada pihak yang mengajukan keberatan. Apabila
terhadap permohonan tersebut setelah pemeriksaan substantif
dianggap dapat diberikan hak atas merek, Direktorat Jendral
Kekayaan Intelektual selanjutnya akan menebitkan sertiifikat merk
dan mengumumkanya dlam Berita Resmi Merek.
Apabila pemeriksan substantif menghasilkan bahwa
pemohonan pedaftaran merk tidak dapat didafta atau pemohonanya
di tolak, maka permohon atau kuasanya akan diinformasukan
secara tertulis dengan menyebut alasannya. Dalam hal ini pemohon
berhak menyampaikan tanggapan secara tertulis (kepada Direktorat
Jendral Kekayaan Intelektual) dalam jangka waktu paling lama 30
(tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal pengeriman surat
pemberitahuan. Apabila tidak ada tanggapan dari pemohon, maka
Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual akan mengeluarkan
43
penetapan penolakan terhadap pemohonan tesebut, begitupun juga
jika Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual mentapkan
bahwasannya tanggapan yg disampaiken oleh permohon tidak
dapat ditrima maka pemohonan tesebut akan ditolak. Apabila
tanggapan diterima, maka Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual
akan menerbitkan sertitifikat merek dan mengumumkannya ke
dalam Berita Resmi Merek. Ketentuan tersebut diatur dalam pasal
24 Undnag- Undnag nomer 20 thun 2016 tentag Merk and Indikasi
Geografi.
Permohon berhak megajukan banding tehadap penolakan
pemohonan pedaftaran merk tesebut ke Komisi Banding Merek
dalam janka watu pling lma 90 hari tehitung sjak tangal pngiriman
surat peberitahuan penolakan pemohonan diangap diteriima oleh
permohon. Ketentuan tersebut diatur dalam pasal 29 Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi
Geografis.
Komisi Banding Merek (wajib) memberikan keputusan atas
permohonan banding merek dalam waktu paling lama 3 (tiga)
bulan terhitung sejak tanggal penerimaan permohonan banding.
Jika permohonan banding dikabulkan, maka terhadap permohonan
pendaftaran merek yang diajukan tersebut akan diberikan hak atas
merek dan Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual akan
menerbitkan sertifikat merek serta mengumumkannya dalam Berita
44
Resmi Merek. Dalam hal Komisi Banding Merek menolak
permohonan banding, maka pemohon dapat mengajukan gugatan
atas keputusan penolakan permohonan banding tersebut ke
pengadilan niaga dalm waktu paling lama tiga bulan terhitung
sejak tinggal diterimanya keputusan penolakan. Terhadap putusan
pengadilan niaga tersebut dapat diajukan kasasi.17 Ketentuan
tersebut diatur dalam pasal 31 Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis.
4) Tahap sertifikasi
Tahap selanjutnya adalah tahap sertifikasi yang diatur
dalam pasal 25 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang
Merek dan Indikasi Geografis. Sertifikat merek meyupakan bukit
haq atas merk mrupakan haq eksklusif dari nagara (dalem hal ini
Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual) dan diberikan kepada
pemilik merek selama jangka waktu tertentu yaitu 10 (sepuluh)
tahun untok dipegunakan sendiyi atau pihaq lain dengan seijinya
untuq menggunaken mereq (milikna) tesebut. Pemilik mereq
memilliki haq atas merekna yaeng dimuyai seyak mereq telsebut
teldaftar di Dilektorat Jendlal Kekayaan Intelektual. Dengan
terdaftarnya merek tersebut, maka Dilektorat Jendlal Kekayaan
Intelektual akan menelbitkan seltifikat mereq yang bersangkutan.
Seltifikat mereq memuat infolmasi yang teldiri dari :
17 Ibid., Hlm. 36-38
45
a) Nama dan alamat lengkap pemilik merek yang didaftar
b) Nama dan alamat lengkap kuasa, dalam hal permohonan
diajukan melalui kuasa
c) Tanggal penerimaan
d) Nama negara dan tanggal penerimaan permohonan yang
pertama kali dalam permohonan diajukan dengan
menggunakan hak prioritas
e) Label merek yang didaftarkan, termasuk keterangan mengenai
macam warna jika merek tersebut menggunakan unsur warna,
dan jika merek menggunakan bahasa asing, huruf selain huruf
latin, dan/atau angka yang tidak lazim digunakan dalam bahasa
indonesia disertai terjemahannya dalam bahasa Indonesia,
huruf latif dan angka yang lazim digunakan dalam bahasa
Indonesia serta cara pengucapannya dalam ejaan latin
f) Nomor dan tanggal pendaftaran
g) Kelas dan jenis barang dan/atau jasa yang mereknya didaftar
dan
h) Jangka waktu berlakunya pendaftaran merek.
Apabila sertifikat merek yang telah diterbitkan tidak
diambil oleh pemilik merek atau kuasanya dalam jangka waktu
paling lama 18 (delapan belas) bulan terhitung sejak tangggal
penerbitan sertifikat, maka merek yang telah terdaftar tersebut
46
dianggap ditarik kembali dan dihapuskan.18 Ketentuan tersebut
diatur dalam pasal 25 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016
Tentang Merek dan Indikasi Geografis.
d. Alasan Permohonan Pendaftaran Merek Tidak Dapat Didaftar
Secara umum merek hanya akan dapat didaftarkan apabila
pemohon memiliki itikad baik. Itikad baik dari pemohon yang
dimaksud disini adalah pemohon yang melakukan pendaftaran merek
secara jujur, layak, dan tidak memiriki niaat untuq menilu, menyiplak
atauupun membonceng ketenaran mereq tertentu yang dimiliki oleh
pihak lain hanya demi kepentingan dan keuntungan usahanya sendiri
yang akan mengakibatkan kerugian pada pihak tersebut dan atau
menimbulkan kondisi ditengah-tengah masyarakat untuk mengecoh
atau menyesatkan konsumen.19
Dalam melakukan permohonan pendaftaran merek terdapat
kemungkinan permohonan merek tersebut tidak dapat didaftar, hal
tersebut biasanya dikarenakan merek tersebut bertentangan dengan
ideologi negara, peraturan perundang-undangan, moralitas, agama,
kesusilaan, atau ketertiban umum. Selain itu juga dapat dikarenakan
sama, berkaitan, atau hanya menyebut barang dan/atau jasa yang
dimohonkan pendaftarannya dan beberapa alasan lain sebagaimana
yang dirumuskan dayam pasall 20 Undnag- Undnag nomer 20 thun
2016 tentag Merk and Indikasi Geografi bahwa :
18 Ibid., Hlm. 38-40 19 Ahmadi Milu. 2005. Hukum Mereq. Jakartah. Rajawalii Perrs hlm. 14
47
1) bertentangan dengan ideologi negara, peraturan perundang-
undangan, moralitas, agama, kesusilaan, atau ketertiban umum
2) sama dengan, berkaitan dengan, atau hanya menyebut barang
dan/atau jasa yang dimohonkan pendaftarannya
3) memuat unsur yang dapat menyesatkan masyarakat tentang asal,
kualitas, jenis, ukuran, macam, tujuan penggunaan barang dan/atau
jasa yang dimohonkan pendaftarannya atau merupakan nama
varietas tanaman yang dilindungi untuk barang dan/atau jasa yang
sejenis
4) memuat keterangan yang tidak sesuai dengan kualitas, manfaat,
atau khasiat dari barang dan/atau jasa yang diproduksi
5) tidak memiliki daya pembeda
6) merupakan nama umum dan/atau lambang milik umum
e. Alasan Permohonan Pendaftaran Merek ditolak
Permohonan pendaftaran merek ditolak apabila pemohon yang
mengajukan memiliki itikad tidak baik. Alasan lain yang dapat
memungkinkan suatu pendaftaran merek ditolak adalah apabila merek
yang di mohonkan mempunyai persamaan pada pokoknya atau
keseluruhannya sama dengan hal-hal yang telah ditentukan daram
pasal 21 Undnag-Undnag nomer 20 thun 2016 tentag Merk and
Indikasi Geografi, yaitu :
1) Merek terdaftar milik pihak lain atau dimohonkan lebih dahulu
oleh pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis
48
2) Merek terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis
3) Merek terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa tidak
sejenis yang memenuhi persyaratan tertentu. (persyaratan tertentu
yang dimaksud adalah : pertama adanya keberatan yang memiliki
alasan dan disertai bukti cukup bahwa permohonan oleh pihak lain
tersebut mempunyai persamaan pada pokoknya atau
keseluruhannya yang diajukan secara tertulis oleh pemilik merek
terkenal terhadap permohon. Kedua merek terkenal yang sudah
terdaftar)
4) Indikasi geografis terdaftar
Selain itu permohonan merek juga akan ditolak apabila merek
tersebut :
a) Merupakan atau menyerupai nama atau singkatan nama orang
terkenal, foto, atau nama badan hukum yang dimiliki orang
lain, kecuali atas persetujuan tertulis dari yang berhak
b) Merupakan tiruan atau menyerupai nama atau singkatan nama,
bendera, lambang atau simbol atau emblem suatu negara, atau
lembaga nasional maupun internasional, kecuali atas
persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang
c) Merupakan tiruan atau menyerupai tanda atau cap atau stempel
resmi yang digunakan oleh negara atau lembaga Pemerintah
49
f. Penghafusan and pembatallan Mereq
Tujuan penghafusan dan pembatallan mereq teldaftar adalah same,
yaitu untuq mencolet mereq teldaftar dari dalem daltar umem mereq.
Namun terletak pelbedaan diantara keduanya. Perbedaan penghafusan
dan pembatallan mereq teldaftar telletak pada allasan yaang halus
dikemukaqan agal merek teldaftar telsebut dafat dinyataqan hafus attau
dinyataqan batall. Ketentuan mengenai penghafusan dan pembatalan
mereq ini diatur dalam pasal 72 sampai dengan pasal 78 Undnag-
Undnag nomer 20 thun 2016 tentag Merk and Indikasi Geografi.
1) Penghafusan
a) Penghafusan atas Permiintaan Pemiliq Mereq
Pemiliq mereq teldaftal dapat mengajuqan penghafusan atas
merek miliknya kefada Direktorat Jendral Kekayaan
Intelektual. Penghapusan telsebut dafat diajuqan untuq
sebagian maufun seluluh jeniz balang/jaza yanq terah teldaftal.
Daram hall mereq yangg ingin dihafuskan mazih telikat
perjanjian lisensi, maka penghafusan hannya dafat dilakukan
apabila disetujuhi olleh penelima lisensii secala teltulis. Tetapi
demikian pelsetujuan penelima lisensi dafat dikecualikaen
apabila penelima lisensi dengan teggas mennyetujui untuq
mengezampingkan adaya pelsetujuan tesebut dalam peljanjian
liisensi.20
20Ibid., Hlm 40
50
b) Penghafusan atas Plakarsa Mentri
Selain penghapusan dapat dilakukan dengan atau atas
pelmintaan pemiliik mereq, penghafusan mereq teldaftar jugga
dafat dilakuken atas plakarsa mentri. Hal pertama yg harus
dilakukan sebellum melakuken pelmohonan penghafusan,
mentri harus terlebih dahulu meminta rekomendasii mengenai
penghafusan mereq teldaftar telsebut pada Komisi Banding
Merek. setelah itu Komisi Banding Merek akan
melekomendasiken penghafusan mereq telsebut kefada mentri.
Ktentuan lebih jelas dan lebih lanjut tentang pelaqsanaan
penghafusan atas plakarsa mentri akan diatul dalam peraturan
pemerintah.
Dalam hal penghafusan mereq terldaftar atas plakarsa
mentri disebabkan karena tiga alasan, yaitu apabila merk yg
akan dihapus terdapat pelsamaan pada pokokna danatau
keseluruhannya degan Indikasi Geoglafis. Kemudaian apabila
merk yang akan dihapus terlsebut beltentangan degan ideologi
negara, pelaturan perundnag-undnagan, moraliitas, agama,
kesusilan, dan keteltiban umum. Kemudian apabila merk
telsebut memilikii kesamaaan pada keseluruhanya degan
budaya tradisionall, wariisan budaya ataujuga nama logo yang
telah turun menurun sebagai tradisi.
51
Apabila keputusan penghafusan merek telsebut dirasa
keberatan oleh pemilik merek, maka pihak yang memiliki
merek tersbeut boleh mengajukan gugatan, yang dapat diajukan
melalui Pengadilan Tata Usaha Negara. Upaya hukum yang
dapat dilakukan terhadap keputusan Pengadilan Tata Usaha
Negara telsebut hanya melalui upaya kasasi, yaitu
keMahkamah Agung.21
c) Penghapusan Beldasarkan Puutusan Pengadilan
Piihak ketiga yang memiliki kepentingan juga boleh
mengajukan penghapusan terhadap merk yang teldaftar, yang
mana dapat diajukan dalam bentuk gugatan kepengadilan
niaga. Alasan yang digunakan sebagai dasar adalah bahwa
merek tersebut sudah tidak digunakan selama 3 tahun secara
berturutturut dalam kegiatan peldagangan balang atau jasa
sejak tanggal dimulainya pendaftalan atau pemakaiian terahir.
Penghapusan merk terdaftar ini dapat diajukan tanpa
memiliki batas waktu tertentu jika merek tersbeut tidak
digunakan lagi karena batas waktunya apabila merek tersbeut
tidak diunakan sebab adanya larangan kegiatan impor atau
larangan yang ada kaitannya dengan ijin bagi peradaran barang
yang megunakan mereq yang belsangkutan, atau terdapat
keputusan dari pihak yang memiliki wewenang yang sifatnya
21 Ibid., Hlm 40-41
52
adalah sementara. Atau juga larangan yang serupa dengan
larangan lain yang telah diatur dalam peraturan pemerintah.22
2) Pembatalan
Merek yang teldaftar juga dapat dibatalkan dengan melalui
gugatan yang diajukan oleh pihak yang memiliki kepentingan
dengan dasar alasan merek yang tidak dapat didaftarkan dan/atau
merek yang di tolak, sesuai dengan yang diatur dalam Pasal 20 atau
Pasal 21 Undnag-Undnag nomer 20 thun 2016 tentag Merk dan
Indikasi Geografi kepengadilan niaga. Upaya hukum yang dapat
dilakukan terhadap putusan pengadilan niaga tersebut atas gugatan
pembatalan ialah upaya hukum kasasi. Ketentuan pasal 20
Undnag-Undnag nomer 20 thun 2016 tentag Merk dan Indikasi
Geografi adalah :
Merek tidak dapat didaftarkan apabila :
a) bertentanggan denggan ideoloji negala, pelaturan pelundang
undnagan, moralitass, agama, kesuisilaan, atae ketertipan
umum
b) sarna denggan, belkaitan denggan, atau haanya menyebutkan
barang/atau jasa yang di mohonkan pendaftalanya
c) memuat unsyur yangg dapat menyezatkan mazyarakat tenttang
asal, kualiitas, jeniis, ukhuran, matcam, tujuaan pengunaan
barang danj atau jasa yan dipohonkan pendaftalanya atau
22 Ibid., Hlm 42
53
melupakan nama variteas tanaman yang dilindungii untuq
barang danjatau jaza yang sezenis
d) memuat ketelangan yang tidatk sesuaii dengan kualiitas,
manpaat, atau hasiat dari barang danj atau jasa yang di
peroduksi
e) tidatk merniliki daya penbeda
f) melupakan nama umum dan/atau lambang miliik umum.
Ketentuan pasal 21 Undnag-Undnag nomer 20 thun 2016 tentag
Merk dan Indikasi Geografi adalah :
(1) Perrnohonan di tolak jika Merk telsebut mernpuyai pelsamaan
pada pokokna atau keseluruhanya dengan
a) Merek teldaftar milik pihak lain atau dihomokan terlebih
dahulu oleh pihak yang lain untuk barang/jasa yang sejenis
b) Merek telkenal milik pihak laiin untuk barang/jasa sejenis
c) Merek telkenal milik pihak laiin untuk barang/jasa tidak
sejeniis yang memenuhii pesyaratan teltentu
d) Indikasi Geoglafis teldaftar
(2) Pelmohonan ditolak jika Merk telsebut
a) rnerupakan atau menyelupai nama atau singkaten nama
orang telkenal, photo, atau nama badan hukum yang
diimiliki orang laiin, kecualii atas pelsetujuan teltulis daryi
yang berhaq
54
b) melupakan tiluean atau menyelupai nama atau singgkatan
nama, bendela, lambang atauu simboll atau embleem
suatuu negaara, atau leembaga nasiional maupun
internasionel, kcuali atas pelsetujuan teltulis dari pihak
yang belwenang
c) melupakan tiluan atau rnenyelupaii tanda atau capp atau
stempell resmi yang diigunaken oleh negera atau lembega
Pemelintah, kecualii atas pelsetujuaan teltuliis dari piihak
yang belwenang.
Telhitung sejak tanggael pendaftalan merk, gugatan
pembatallan pendaftalan merk hanya dapat dii aajukan dalam
jangka waktu lima tahun. Namun apabila merek yang belsangkutan
mengandung unsur iktikat tidak baik atau beltentangan dengan
ideologi negara, peraturan perundang-undangan, moralitas, agama,
kesusilaan dan ketertiban umum maka ketentuan jangka waktu
pengajuan gugatan ini akan dikecualiken.23
g. Jangka Waktu Perlindungan dan Perpanjangan Merek
Jangka waktu perlindungan merek dan perpanjangan merek diatur
dalam pasal 34 sampai pasal 40 Undnag-Undnag nomer 20 thun 2016
tentag Merk dan Indikasi Geografi. Merk yang telah didaftarkan akan
memperoleh perlindungan hukum untuk selama epuluh tahun sejak tanggal
23 Ibid., Hlm 43
55
penerimaaan dan dapat dipelpanjang untuk jangka waktu yang sama, yaitu
10 tahun.
Permohonan perpanjangan dilakukan dalam jangka waktu 6 (enam)
bulan sebelum berakhirnya jangka waktu perlindungan oleh pemilik merek
atau kuasanya dan akan dikenakan biaya. Permohonan perpanjangan juga
dapat dilakukan dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan setelah
berakhirnya jangka waktu perlindungan dan akan dikenakan biaya dan
juga denda sebesar biaya perpanjangan.
Syarat untuk permohonan perpanjangan merek adalah dengan
melampirkan surat pernyataan tentang Merek yang bersangkutan masih
digunakan pada barang atau jasa sebagaimana dicantumkan dalam
sertifikat Merek tersebut dan barang atau jasa tersebut masih diproduksi
dan atau diperdagangkan. Apabila persyaratan tersebut dipenuhi maka
permohonan perpanjangan merek akan ditolak dan diberitahukan secara
tertulis kepada pemohon atau kuasanya dengan menyebutkan alasan
penolakan. Penolakan permohonan perpanjangan merek dapat dilakukan
keberatan dengan mengajukan permohonan banding ke Komisi Banding
Merek.
Apabila permohonan perpanjangan merek berupa logo atau
lambang perusahaan atau badan hukum maka tidak perlu prosedur
sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya, seperti persyaratan tertentu
yang harus dipenuhi. Melainkan hanya dengan melakukan pembayaran
biaya perpanjangan merek terdaftar dalam jangka waktu 6 (enam) bulan
56
sebelum berakhirnya jangka waktu perlindungan merek sepanjang tidak
terjadi sengketa terhadap perpanjangan merek tersebut. Namun apabila
terjadi sengketa, penetapan pendaftaran permohonan perpanjangan merek
ditetapkan setelah memiliki putusan yang berkekuatan hukum tetap.
Perpanjangan jangka waktu perlindungan merek terdaftar akan dicatat dan
diumumkan dalam Berita Resmi Merek dan diberitahukan secara tertulis
kepada pemilik merek atau kuasanya.
C. Tinjauan Umum Tentang Perlindungan Hukum
1. Pengertian Perlindungan Hukum
Perlindungan hukum adalah penyempitan arti dari perlindungan,
dalam hal ini perlindungan yang dimaksud adalah perlindungan hanya
oleh hukum saja. Artinya perlindungan yang diberikan oleh hukum yang
berkaitan dengan hak dan kewajiban yang dimiliki oleh manusia sebagai
subyek hukum dalam interaksinya dengan sesama manusia dan
lingkungannya. Menurut Setiono, perlindungan hukum merupakan
tindakan atau upaya untuk melindungi dari perbuatan sewenang-wenang
penguasa yang tidak sesuai dengan aturan hukm untuk mewujudkan
ketertiban dan ketentraman sehingga memungkinkan manusia untuk
menikmati martabatnya sebagai manusia.24 Para sarjana juga
mendefinisikan akan perlindungan hukum, beberapa diantaranya adalah :
a) Menurut Muchsin perlindungan hukum merupakan kegiatan untuk
melindungi individu dengan menyerasikan hubungan nilai-nilai
24 Fabiandi Cornelis. 2014. Analisis Perlindungan Hukum Bagi Korban Penipuan Jual Beli
Online. Skripsi. Hlm 20. Http://Digilib.Unila.Ac.Id Diakses Pada 9 Febuari 2020
57
atau kaidah-kaidah yang menjelma dalam sikap dan tindakan
dalam menciptakan adanya ketertiban dalam pergaulan hidup antar
sesama manusia.25
b) Menurut Harjono memberikan pendapat mengenai pengertian
perlindungan hukum sebagai perlindungan dengan menggunakan
sarana hukum atau perlindungan yang diberikan oleh hukum,
ditujukan kepada perlindungan terhadap kepentingan-kepentingan
tertentu, yaitu dengan menjadikan kepentingan yang perlu
dilindungi tersebut dalam sebuah hak hukum.26
c) Menurut Satjipto Raharjo mendefiniskan perlindungan hukum
sebagai perlindungan yang memberikan pengayoman kepada hak
asasi manusia yang telah dirugikan oleh pihak lain, dan
perlindungan tersebut diberikan kepada masyarakat agar dapat
meraakan setiap hak yang telah diberikan oleh hukum27
d) Menurut Philipus perlindungan hukum merupakan kumpulan
kaidah atau peraturan yang dapat melindungi suatu hal dari hal
yang lainnya.
Dari beberapa pendapat tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa
perlindungan hukum merupakan upaya untuk melindungi kepentingan
manusia sebagai subyek hukum yang memiliki hak dan kewajiban dengan
berlandaskan hukum dan perundang-undangan untuk melindungi
kepentingan yang perlu dilindungi dari adanya ancaman dari pihak lain.
25 Ibid., Hlm 20-21 26 Ibid., Hlm 21 27 Satjipto Raharjo. 2000. Ilmu Hukum. Bandung. Citra Aditya Bakti. Hlm 53
58
2. Bentuk-Bentuk Perlindungan Hukum
Perlindungan hukum merupakan gambaran dari bekerjanya fungsi
hukum untuk mewujudkan tujuan-tujuan hukum yaitu keadilan,
kemanfaatan dan kepastian hukum. Menurut Hadjon perlindungan hukum
bagi rakyat meliputi dua hal, yaitu :
a) Perlindungan Hukum Preventif, yakni bentuk perlindungan hukum
dimana kepada rakyat diberi kesempatan untuk mengajukan keberatan
atau pendapatnya sebelum suatu keputusan pemerintah mendapat
bentuk yang definitif
b) Perlindungan Hukum Represif, yakni bentuk perlindungan hukum
dimana lebih ditujukan dalam penyelesaian sengketa.28
Secara konseptual, perlindungan hukum yang diberikan bagi rakyat
Indonesia merupakan implementasi atas prinsip pengakuan dan
perlindungan terhadap harkat dan martabat manusia yang bersumber pada
pancasila dan prinsip negara hukum yang berdasarkan pancasila.
Perlindungan hukum hakekatnya setiap orang berhak mendapatkan
perlindungan dari hukum. Hampir seluruh hubungan hukum harus
mendapat perlindungan dari hukum. Oleh karena itu terdapat banyak
macam perlindungan hukum.29 Salah satu diantaranya adalah perlindungan
hukum terhadap hak milik atas Merek. Merek yang merupakan bagian dari
hak kekayaan intelektual yang tergolong dalam hak atas kekayaan industri
28 Radhy Alfian Santara. 2017. Perlindungan Hukum Asuransi Bagi Penumpang Bus Antar
Kota Dalam Provinsi (Akdp) Yang Tidak Laik Jalan Berdasarkan Hukum Positif Di
Indonesia. Skripsi. Hlm. 41. Http://Repository.Unpas.Ac.Id Diakses Pada 9 Febuari 2020 29 Ibid., Hlm. 42
59
diatur dalam Undang-Undang nomor 20 tahun 2016 tentang Merek dan
Indikasi Geografis.
3. Prinsip-Prinsip Perlindungan Hukum
Di Indonesia, dalam merumuskan prinsip-prinsip perlindungan
hukum dilandaskan pada Pancasila sebagai ideologi dan falsafah negara.
Sementara konsep perlindungan hukum bagi rakyat di Barat bersumber
pada konsep-konsep Rechtstaat dan ”Rule of The Law”. Sehingga dengan
menggunakan konsep barat sebagai kerangka berfikir dan dengan
pancasila sebagai landasannya, maka prinsip perlindungan hukum di
Indonesia adalah berupa prinsip pengakuan dan perlindungan terhadap
harkat dan martabat manusia yang bersumber pada Pancasila.30
Dalam hal hak milik atas merek, menurut Suyud Margono
perlindungan hukum ditujukan kepada 2 (dua) kepentingan, meliputi
kepentingan yang dimiliki oleh merek atau perodusen dan kepentingan
konsumennya. Perlindugan terhadap merek dagang memiliki tujuan dalam
rangka untuk melindungi 2 kepentingan telsebut dengan seiimbang dan
tidak berat dengan salah satunya. Secarra menyeluuruh, kepentinggan-
kepentinggan yang akan diliindungi oleh hukum merk dapat dikelompok
menjadi empat kelompok sebagai berikuti ni :
a) Kepentinggan pemiliik merek agar tidak diganggu
hubuungan baiknya degan para konsyumen yang mana teelah di
bangun oleh pemilik merek melaluii penggunaaan suattu merk yang
30 Ibid., Hlm. 43-44
60
tertentu. Dan juga dalam harapan wajar agar mendaptakan konsumen
yang berlangganan dimasa yang akan datangg, yang semuanya
teljamin oleh pengeenalan masyarakat kepada merk telsebut, yang
bermakna jika pemilik merek tersbeut ialah produsen dari barang yang
belsangkutan.
b) Melindung kepentingan milik setiap produsen ata setiap pegadang
yang lain bebas bersaing dan dalam bebas menyebarluaskan produk-
produknya dengan menggunakan tanda-tanda umum yang boleh
digunakan siapa saja, dan juga seharusnya tidak dapat dimoonopoli
oleh pihak manapun, sehingga tidak merugikan kebebasan mereka
untuk menawarkan setrta menjualakn produk-produk merek dalam
persaingan yang jujur dan yang sah.
c) Melindungi kepentingan setiap konsumen dari praktek-praktek yang
relatif ingin membuat image yang dapat menyesatkan dan meenipu
atau membinggungkan mereka. Dengan cara mempengaaruhi fikiran
mreka bahawa suatu perusahaaan ialah same degan perusahaan laiin,
atau hasiil-hasil dari suatu perusaahaan itu juga ialah berasall dari
pelusahaan yan lain telsebut.
d) Untuk melindungi kepntingan yang umum dalam rangka memajukan
peldagangan yang jujur dan sehat di pasar-pasar, dan juga untuk
mencegaah timbullnya praktek-praktek yang tidak jujur dan juga
bertentangen dengan norme-norme kepatutan dalam peldagangan.31
31 Irsalina Julia Ermin., Op.cit hlm 24-26
61
D. Tinjauan Umum Tentang Kepastian Hukum
Kata kepastian dalam Kamus Umum Bahasa menerangkan bahwa
kepastiian berasall dari kata pasti yang memiliki arti tentu, sudaah tetap, tidak
boleeh tidak. Sehinga kepaastian bererti keteentuan atau ketetappan.32
Menurut Soeroso, sampai saat ini belum ada kesatuan pendapat tentang
definisi hukum. Masing-masing ahli hukum mempunyai pandangan dan
pendapat sendiri tentang pengertian hukum. Secara umum, hukum dapat
didefinisikan sebagai himpunan peraturan yang dibuat oleh yang berwenang
dengan tujuan untuk mengatur tata kehidupan bermasyarakat yang mempunyai
ciri memerintah dan melarang serta mempunyai sifat memaksa dengan
menjatuhkan sanksi hukuman bagi mereka yang melanggar.33
Mengenai kepastian hukum, para ahli memberikan definisinya sebagai
berikut :
1. Radbuch menyampaikan pendapatnya bahwa terdapat 3 cita-cita hukum,
yaitu keadilan, kemanfaatan dan kepastian hukum. Keadilan yang baererti
menuntut untuk setiap hukum senantiasi mementingkan keadilan,
kemanfaatan bererti agar hukum selalu mementingkan manfaat, sementare
kepastian hukum menuntut teritama adanya peraturan hukum yang pasti.
Kepastian hukum dalam artian undnag-undnag ataupun dalam suatu
32 Ephraim Jeremia Katiandagho Caraen. 2010. Kepastian Hukum Jaminan Sosial Tenaga
Kerja Bagi Tenaga Kerja Yang Melakukan Pekerjaan Di Luar Hubungan Kerja.Tesis. Hlm
17 Http://E-Journal.Uajy.Ac.Id Diakses Pada 9 Febuari 2020 33 Ibid., Hlm 19-20
62
pelaturan setelah dipelundangkan akan diilaksanaken dengan paasti oleh
pemerintahan. Kepastian hukum bererti setiap orang boleh menunttut agar
hukum dilaksanaken dan tuntutan itu pasti akan terpenuhi, dan bahwa
setiiap pelanggalan hukum akan ditindek dan dikenaken sanksi hukuman
juga.34
2. Menurut Utrecht, kepastian hukum mengandung dua pengertian, yaitu
pertama adanya aturan yang bersifat umum membuat individu mengetahui
perbuatan apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan, dan kedua, berupa
keamanan hukum bagi individu dari kesewenangan pemerintah karena
dengan adanya aturan yang bersifat umum itu individu dapat mengetahu
apa saja yang boleh dibebankan atau dilakukan oleh Negara terhadap
individu. Kepastian hukum ini berasal dari ajaran Yuridis-Dogmatik yang
didasarkan pada aliran pemikiran Positivisme di dunia hukum yang
cenderung melihat hukum sebagai sesuatu yang otonom yang mandiri,
karena bagi penganut aliran ini, tujuan hukum tidak lain sekedar menjamin
terwujudnya oleh hukum yang bersifat umum. Sifat umum dari aturan-
aturan hukum membuktikan bahwa hukum tidak bertujuan untuk
mewujudkan keadilan atau kemanfaatan, melainkan semata-mata untuk
kepastian.35
Dengan kata lain, kepastian hukum berarti tepat atau pasti
hukumnya, tepat subyeknya, tepat obyeknya, dan tepat pula ancaman
34Ibid., Hlm. 20 35 Santri Aji Putra. 2018. Kepastian Hukum Terhadap Bukti Kepemilikan Atas Obyek Tanah
Yang Sama Untuk Pengadaan Jalan Tol Purbaleunyi Dihubungkan Dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah. Skripsi Ilmu Hukum. Hlm.
35 http://repository.unpas.ac.id diakses pada 9 Febuari 2020
63
hukumnnya. Namun kepastian hukum hendaknya tidak dijadikan sebagai
elemen satu-satunya yang mutlak harus ada setiap saat, melainkan juga
memperhatikan adanya asas kemanfaatan dan efesiensi sebagai sarana
untuk mencapai tujuan hukum. Apabila dikaitkan dengan kepastian dalam
bidang hukum kekayaan intelektual, khususnya dibidang merek maka
sesuai dengan Undnag-Undnag nomer 20 thun 2016 tentag Merk dan
Indikasi Geografi. Dimana tujuan pokok dari Undang-Undang Merek
adalah :
a) Untuk meletakkan dasar-dasar bagi penyusunan hukum merek
b) Untuk melindungi kepemilikan hak atas merek
c) Menjadi dasar dalam mewujudkan kepastian hukum mengenai hak-hak
atas merek bagi seluruh rakyat Indonesia.
Artinya kepastian hukum dalam bidang hukum merek adalah para
pemegang hak atas merek memperoleh kepastian mengenai haknya dan
adanya instruksi yang jelas bagi pemerintah. Hal tersebut diwujudkan
dengan penyelenggaraan permohonan pendafataran merek dan
penyelenggaraan permohonan perpanjangan jangka waktu perlindungan
merek terdaftar sehingga menjamin terwujudnya kepastian hukum.