35
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian pemblokiran Menurut Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 19 Tahun 2014 Pasal 1 ayat (1) yang dimaksud dengan Pemblokiran Situs Internet Bermuatan Negatif yang selanjutnya disebut Pemblokiran adalah upaya yang dilakukan agar situs internet bermuatan negatif tidak dapat diakses. Pemblokiran dapat dilakukan oleh Direktur Jenderal yang membidangi aplikasi informatika. Pemblokiran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah Tindakan mencegah pentransferan, pengubahan bentuk, penukaran, penempatan, pembagian, perpindahan, atau pergerakan dana untuk jangka waktu tertentu. Terdapat kata lain tapi memiliki arti yang sama, yaitu penyensoran. Dalam buku karya Graeme Burton, penyensoran dianggap menyangkut pembuangan langsung, pembuangan sebagian atau perubahan materi yang tidak sesuai dengan penyensor (Graeme Burton, 2008: 81). Kasus pemblokiran situs pernah terjadi tanggal 12 Mei 2015. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan, pihaknya telah memblokir sebanyak 900.000 (sembilan ratus ribu) situs bermuatan negatif. Situs-situs bermuatan negatif itu utamanya mengandung unsur pornografi yang sudah beredar selama kurun waktu satu tahun. Hal yang mendasari penutupan konten bermuatan negatif tersebut adalah peraturan Pemblokiran Situs Yang..., Laila, Fakultas Hukum UMP, 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3175/3/LAILA BAB II.pdf · Ensiklopedi Indonesia, istilah Pers merupakan nama seluruh penerbitan berkala : koran,

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3175/3/LAILA BAB II.pdf · Ensiklopedi Indonesia, istilah Pers merupakan nama seluruh penerbitan berkala : koran,

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian pemblokiran

Menurut Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 19

Tahun 2014 Pasal 1 ayat (1) yang dimaksud dengan Pemblokiran Situs

Internet Bermuatan Negatif yang selanjutnya disebut Pemblokiran adalah

upaya yang dilakukan agar situs internet bermuatan negatif tidak dapat

diakses. Pemblokiran dapat dilakukan oleh Direktur Jenderal yang

membidangi aplikasi informatika.

Pemblokiran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah Tindakan

mencegah pentransferan, pengubahan bentuk, penukaran, penempatan,

pembagian, perpindahan, atau pergerakan dana untuk jangka waktu tertentu.

Terdapat kata lain tapi memiliki arti yang sama, yaitu penyensoran. Dalam

buku karya Graeme Burton, penyensoran dianggap menyangkut pembuangan

langsung, pembuangan sebagian atau perubahan materi yang tidak sesuai

dengan penyensor (Graeme Burton, 2008: 81).

Kasus pemblokiran situs pernah terjadi tanggal 12 Mei 2015. Menteri

Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan,

pihaknya telah memblokir sebanyak 900.000 (sembilan ratus ribu) situs

bermuatan negatif. Situs-situs bermuatan negatif itu utamanya mengandung

unsur pornografi yang sudah beredar selama kurun waktu satu tahun. Hal yang

mendasari penutupan konten bermuatan negatif tersebut adalah peraturan

Pemblokiran Situs Yang..., Laila, Fakultas Hukum UMP, 2016

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3175/3/LAILA BAB II.pdf · Ensiklopedi Indonesia, istilah Pers merupakan nama seluruh penerbitan berkala : koran,

9

Menkominfo Nomor 19 Tahun 2014 tentang Penanganan Situs Internet

Bermuatan Negatif (http://m.merdeka.com/peristiwa/kemenkominfo-telah-

telah-blokir-900-ribu-konten-bermuatan-negatif.html).

Mahfud MD, guru besar dari Universitas Islam Indonesia (UII),

Jogjakarta menerangkan bahwa situs-situs Islam tersebut tidak berbeda status

hukumnya dengan percetakan berita sebab jejaring tersebut juga

menyampaikan informasi seperti halnya media pemberitaan lainnya.

Pernyataan Mahfud MD tersebut berarti pemblokiran sama dengan bredel.

Menurut KBBI, (be·re·del/berédel [v]/ mem·be·re·del [v]) adalah

menghentikan penerbitan dan peredaran (surat kabar, majalah, dan

sebagainya) secara paksa; memberangus. (http://nasional.republika.co.id/

berita/nasional/hukum/15/03/31/nm2gcv-embreidelem-situs-islam-mahfud-md

-pemerintah-melanggar-hukum).

B. Tinjauan Pers

1. Pengertian Pers

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, kata ―pers‖ berarti 1) alat

cetak untuk mencetak buku atau surat kabar; 2) alat untuk menjepit,

memadatkan; 3) surat kabar dan majalah yang berisi berita : berita seperti

yang ditulis oleh ..... ; 4) orang yang bekerja di bidang persuratkabaran.

Ensiklopedi Indonesia, istilah Pers merupakan nama seluruh

penerbitan berkala : koran, majalah, dan kantor berita. Menurut

Ensiklopedi Pers Indonesia, istilah Pers merupakan sebutan bagi penerbit/

perusahaan/ kalangan yang berkaitan dengan media masa atau wartawan.

Pemblokiran Situs Yang..., Laila, Fakultas Hukum UMP, 2016

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3175/3/LAILA BAB II.pdf · Ensiklopedi Indonesia, istilah Pers merupakan nama seluruh penerbitan berkala : koran,

10

Sebutan ini bermula dari cara bekerjanya media cetak yang awalnya

menekankan huruf-huruf di atas kertas yang akan dicetak. Dengan

demikian segala barang yang dikerjakan dengan mesin cetak disebut pers

(Ensiklopedi Pers Indonesia: 1991).

Dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, yang

dimaksud Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang

melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh,

memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik

dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan

grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak,

media elektronik dan segala jenis saluran yang tersedia. Menurut UU No.

11 Tahun 1966 Pasal 1 ayat (1), Pers adalah lembaga kemasyarakatan alat

revolusi yang mempunyai karya sebagai salah satu media komunikasi

massa yang bersifat umum berupa penerbitan yang teratur waktunya,

diperlengkapi atau tidak diperlengkapi dengan alat-alat milik sendiri

berupa percetakan, alat-alat foto, klise, mesin-mesin stensil atau alat-alat

teknik lainnya.

Menurut Undang-undang No. 21 Tahun 1982 tentang Ketentuan-

Ketentuan Pokok Pers, pers adalah lembaga kemasyarakatan, alat

penjualan nasional yang mempunyai karya sebagai salah satu media

komunikasi massa yang bersifat umum, berupa penerbit yang teratur

waktu terbitnya, diperlengkapi atau tidak diperlengkapi alat-alat milik

sendiri berupa percetakan, alat-alat foto, klise, mesin-mesin stensil, atau

alat-alat teknik lainnya.

Pemblokiran Situs Yang..., Laila, Fakultas Hukum UMP, 2016

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3175/3/LAILA BAB II.pdf · Ensiklopedi Indonesia, istilah Pers merupakan nama seluruh penerbitan berkala : koran,

11

Profesor Oemar Seno Adji, pers dalam arti sempit berarti

penyiaran-penyiaran pikiran, gagasan atau berita-berita dengan kata

tertulis. Sebaliknya, pers dalam arti luas memasukkan di dalamnya semua

media massa comunications yang memancarkan pikiran dan perasaan

seseorang baik dengan kata-kata tertulis maupun dengan lisan. Dengan

demikian dapat diketahui bahwa pers dalam arti sempit merupakan

manifertasi dari “freedom of the press‖, sedangkan pers dalam arti luas

merupakan manifertasi dari ―freedom of speech‖, dan keduanya tercakup

oleh pengertian ―freedom of expression‖ (Oemar Seno Adji, 1990: 11-14).

2. Sejarah Perkembangan Pers di Indonesia

a. Zaman Penjajahan Belanda

Perkembangan sejarah Jurnalistik di Indonesia telah dimulai

sejak zaman pemerintahan belanda (zaman penjajahan). Menurut AS

Haris Sumadiria yang dikutip dari pendapat gurunya, Jurnalistik pers

di Indonesia mulai dikenal pada abad 18, tepatnya pada 1744. Ketika

itu surat kabar bernama Bataviasche Nouvelles diterbitkan dengan

penguasaan orang-orang Belanda (AS Haris Sumadiria, 2006: 11).

Selanjutnya pada 1776 di Jakarta juga terbit surat kabar Vendu

Nieuws yang mengutamakan diri pada berita pelelangan. Menginjak

abad 19, terbit berbagai surat kabar lainnya yang kesemuanya masih

dikelola oleh orang-orang Belanda untuk pembaca orang Belanda atau

bangsa pribumi yang mengerti bahasa Belanda, yang pada umumnya

merupakan kelompok kecil saja. Jurnalistik koran-koran Belanda ini,

Pemblokiran Situs Yang..., Laila, Fakultas Hukum UMP, 2016

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3175/3/LAILA BAB II.pdf · Ensiklopedi Indonesia, istilah Pers merupakan nama seluruh penerbitan berkala : koran,

12

jelas membawakan suara pemerintahan kolonial Belanda, sebagian

sumber menyatakan surat kabar tersebut dibuat untuk membela kaum

kolonialis. Sedangkan surat kabar pertama sebagai bacaan kaum

pribumi dimulai pada tahun 1854 ketika majalah Bianglala diterbitkan,

disusul oleh Bromartani pada 1855, keduanya lahir di Weltevreden.

Selanjutnya pada 1856 terbit Soerat Kabar Bahasa Melajoe di

Surabaya (Effendy, 2003: 104).

Pada zaman ini pun, dibentuk persatuan jurnalistik yang

dikenal dengan nama Pers Kolonial, organisasi ini di bentuk oleh para

kolonial dan terus berkembang hingga abad ke 20. Sejarah jurnalistik

pers pada abad 20, menurut salah seorang guru besar ilmu komunikasi

Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, ditandai dengan munculnya

surat kabar pertama milik bangsa Indonesia. Surat kabar tersebut

bernama Medan Prijaji yang terbit di kota Kembang, Bandung. Surat

kabar tersebut lahir dengan modal dari bangsa Indonesia untuk bangsa

Indonesia. Medan prijaji dimiliki dan dikelola oleh Tirto Hadisurjo

alias Raden Mas Djokomono. Pada tahun 1907, surak kabar ini terbit

mingguan, namun pada tiga tahun berikutnya yakni 1910 berubah

menjadi harian. Tirto Hadisurjo inilah yang dianggap sebagai pelopor

yang meletakkan dasar-dasar jurnalistik modern di Indonesia, baik

dalam cara pemberitaan maupun dalam cara pemuatan karangan dan

iklan (Effendy, 2003: 104-105).

Pemblokiran Situs Yang..., Laila, Fakultas Hukum UMP, 2016

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3175/3/LAILA BAB II.pdf · Ensiklopedi Indonesia, istilah Pers merupakan nama seluruh penerbitan berkala : koran,

13

b. Zaman Perjuangan (Pergerakan)

Di zaman pergerakan surat-surat kabar juga diterbitkan sebagai

alat perjuangan seperti perkembangan di dunia jurnalistik saat itu

menjadi pendorong bangsa Indonesia dalam memperbaiki nasib dan

kedudukan bangsa. Harian yang terbit pada zaman itu antara lain

harian Sedio Tomo yang merupakan kelanjutan dari Budi Oetomo di

Yogjakarta tahun 1920, harian Darmo Kondo di Solo, harian Utusan

India yang terbit di Surabaya dan masih banyak lagi.

c. Zaman Penjajahan Jepang

Beralih ke masa penjajahan Jepang, pers Indonesia mengalami

kemajuan dalam hal teknis. Namun pada masa itu, surat izin penerbitan

mulai diberlakukan. Surat-surat kabar yang diterbitkan dalam bahasa

Belanda banyak yang dimusnahkan. Penerbitan surat-surat kabar pun

mulai ketat dibawa pengawasan Jepang. Surat-surat kabar yang terbit

pada masa tersebut antara lain Asia Raya (Jakarta), Sinar Baru

(Semarang), Suara Asia (Surabaya), Tjahaya (Bandung).

Walaupun pengawasan jepang yang begitu ketat dan

mengekang, namun ada pelajaran-pelajaran berharga untuk dunia

jurnalistik Indonesia. Pengalaman karyawan-karyawan pers di

Indonesia menjadi bertambah. Rakyat semakin kritis dalam

menanggapi informasi-informasi yang beredar, penggunaan bahasa

Indonesia pun semakin meluas.

Pemblokiran Situs Yang..., Laila, Fakultas Hukum UMP, 2016

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3175/3/LAILA BAB II.pdf · Ensiklopedi Indonesia, istilah Pers merupakan nama seluruh penerbitan berkala : koran,

14

d. Zaman Orde Lama

Lima tahun pasca kemerdekaan, pers Indonesia tergoda dan

hanyut dalam dunia politik praktis. Mereka lebih banyak memerankan

diri sebagai corong atau terompet partai-partai poltik besar. Inilah yang

disebut era pers partisan. Artinya pers dengan sadar memilih untuk

menjadi juru bicara sekaligus berperilaku seperti partai politik yang

disukai dan didukungnya.

Kebebasan pers di sini diartikan sebagai bebas untuk memilih

salah satu partai politik sebagai induk semang, dan bukan bebas untuk

meliput dan melaporkan apa saja yang harus dan ingin diketahui oleh

masyarkat luas. Dalam era ini pers Indonesia terjebak dalam pola

sektarian. Secara filosofis, pers tidak lagi mengabdi kepada kebenaran

untuk rakyat, melainkan kepada kemenangan untuk para pejabat partai.

Era pers partisan ternyata tidak berlangsung lama. Sejak Dekrit

Presiden 5 Juli 1959, pers nasional memasuki masa gelap gulita. Setiap

perusahaan penerbitan pers diwajibkan memiliki Surat Izin Terbit

(SIT). Bahkan menurut seorang pakar pers, 1 Oktober 1958 dapat

dikatakan sebagai tanggal kematian kebebasan pers Indonesia. Pada

tanggal inilah, Penguasa Darurat Perang Daerah (Paperda) Jakarta

Raya, menetapkan batas akhir pendaftaran bagi seluruh penerbitan pers

untuk memperoleh Surat Izin Terbit (SIT). Lebih parah lagi, ketika

setiap surat kabar diwajibkan menginduk (berafiliasi) pada organisasi

politik atau organisasi massa. Akibat kebijakan ini, tidak kurang dari

80 surat kabar pada waktu itu dimiliki oleh sembilan partai politik dan

Pemblokiran Situs Yang..., Laila, Fakultas Hukum UMP, 2016

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3175/3/LAILA BAB II.pdf · Ensiklopedi Indonesia, istilah Pers merupakan nama seluruh penerbitan berkala : koran,

15

organisasi massa. Baru beberapa bulan peraturan itu berjalan,

kemudian lahir peraturan baru yang mempersempit ruang gerak para

wartawan yang hendak mengeluarkan pikiran dan pendapatnya.

Klimaksnya adalah pemberontakan PKI pada 30 September 1965

dengan nama G30S. Gerakan ini berhasil ditumpasoleh rakyat bersama

TNI dan mahasiswa (Effendy, 2003: 108-110).

e. Zaman Orde Baru

Pada awal kekuasaan orde baru, Indonesia dijanjikan akan

keterbukaan serta kebebasan dalam berpendapat. Masyarakat saat itu

bersuka-cita menyambut pemerintahan Soeharto yang diharapkan akan

mengubah keterpurukan pemerintahan orde lama. Pemerintah pada

saat itu harus melakukan pemulihan di segala aspek, antara lain aspek

ekonomi, politik, sosial, budaya, dan psikologis rakyat. Indonesia

mulai bangkit sedikit demi sedikit, bahkan perkembangan ekonomi

pun semakin pesat.

Selama dua dasawarsa pertama orde baru, 1965-1985,

kebebasan jurnalistik di Indonesia memang bisa disebut lebih banyak

bersinggungan dengan dimensi, unsur, nilai, dan ruh ekonomi daripada

dengan dimensi, unsur, nilai dan ruh politik. Sebagai sarana ekonomi,

pers dapat hidup dengan subur. Rumusnya hanya satu: jangan pernah

bicara politik. Orde baru sangat menyanjung ekonomi sekaligus sangat

alergi dan bahkan membenci politik. Pers yang menyentuh wilayah

kekuasaan sama sekali tak dibenarkan dan bisa berakhir dengan

pembredelan.

Pemblokiran Situs Yang..., Laila, Fakultas Hukum UMP, 2016

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3175/3/LAILA BAB II.pdf · Ensiklopedi Indonesia, istilah Pers merupakan nama seluruh penerbitan berkala : koran,

16

Sejarah menunjukkan, dalam lima tahun pertama kekuasaannya

yang sangat represif dan hegemonik, orde baru bisa disebut sangat

bersahabat dengan pers. Pers itu sendiri seperti sedang menikmati

masa bulan madu kedua. Namun, di mana pun bulan madu hanyalah

sesaat.

Dunia pers menghadapi kenyataan yang sangat tragis. Pers

yang seharusnya bersuka cita menyambut kebebasan pada masa orde

baru, malah sebaliknya. Pers mendapat berbagai tekanan dari

pemerintah. Tidak ada kebebasan dalam menerbitkan berita-berita

miring seputar pemerintah. Bila ada maka media massa tersebut akan

mendapatkan peringatan keras dari pemerintah yang tentunya akan

mengancam penerbitannya.

Pada masa orde baru, segala penerbitan di media massa berada

dalam pengawasan pemerintah yaitu melalui departemen penerangan.

Bila ingin tetap hidup, maka media massa tersebut harus memberitakan

hal-hal yang baik tentang pemerintahan orde baru. Pers seakan-akan

dijadikan alat pemerintah untuk mempertahankan kekuasaannya

sehingga pers tidak menjalankan fungsi yang sesungguhnya yaitu

sebagai pendukung dan pembela masyarakat.

―Pada masa orde baru pers Indonesia disebut sebagai pers

pancasila. Cirinya adalah bebas dan bertanggungjawab‖ Namun pada

kenyataannya tidak ada kebebasan sama sekali, bahkan yang ada

malah pembredelan. Tanggal 21 Juni 1994, beberapa media massa

Pemblokiran Situs Yang..., Laila, Fakultas Hukum UMP, 2016

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3175/3/LAILA BAB II.pdf · Ensiklopedi Indonesia, istilah Pers merupakan nama seluruh penerbitan berkala : koran,

17

seperti Tempo, deTIK, dan editor dicabut surat izin penerbitannya atau

dengan kata lain dibredel setelah mereka mengeluarkan laporan

investigasi tentang berbagai masalah penyelewengan oleh pejabat-

pejabat negara. Pembredelan itu diumumkan langsung oleh Harmoko

selaku menteri penerangan pada saat itu (Tebba, 2005 : 22).

Meskipun pada saat itu pers benar-benar diawasi secara ketat

oleh pemerintah, namun ternyata banyak media massa yang menentang

politik serta kebijakan-kebijakan pemerintah. Perlawanan itu ternyata

belum berakhir. Tempo misalnya, berusaha bangkit setelah

pembredelan bersama para pendukungnya.

Pembredelan 1994 ibarat hujan, jika bukan badai dalam ekologi

politik Indonesia secara menyeluruh. Pada 1982 majalah Tempo

pernah ditutup untuk sementara waktu, karena berani melaporkan

situasi pemilu saat itu yang ricuh. Namun dua minggu kemudian,

Tempo diizinkan kembali untuk terbit. Pemerintah Orde Baru memang

selalu was-was terhadap Tempo sehingga majalah ini selalu dalam

pengawasan pemerintah.

Majalah ini memang terkenal dengan independensinya yang

tinggi dan juga keberaniannya dalam mengungkap fakta di lapangan.

Selain itu kritikan- kritikan Tempo terhadap pemerintah di tuliskan

dengan kata-kata yang pedas dan bombastis. Goenawan pernah

menulis di majalah Tempo, bahwa kritik adalah bagian dari kerja

jurnalisme. Motto Tempo yang terkenal adalah ― enak dibaca dan

Pemblokiran Situs Yang..., Laila, Fakultas Hukum UMP, 2016

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3175/3/LAILA BAB II.pdf · Ensiklopedi Indonesia, istilah Pers merupakan nama seluruh penerbitan berkala : koran,

18

perlu‖. Meskipun berani melawan pemerintah, namun tidak berarti

Tempo bebas dari tekanan. Apalagi dalam hal menerbitkan sebuah

berita yang menyangkut politik serta keburukan pemerintah, Tempo

telah berkali-kali mendapatkan peringatan. Hingga akhirnya Tempo

harus rela dibungkam dengan aksi pembredelan itu.

Namun perjuangan Tempo tidak berhenti sampai di sana.

Pembredelan bukanlah akhir dari riwayat Tempo. Untuk tetap survive,

ia harus menggunakan trik dan startegi. Salah satu trik dan strategi

yang digunakan Tempo adalah yang pertama adalah mengganti kalimat

aktif menjadi pasif dan yang kedua adalah stategi pinjam mulut.

Semua strategi itu dilakukan Tempo untuk menjamin kelangsungannya

sebagai media yang independen dan terbuka. Tekanan yang datang

bertubi-tubi dari pemerintah tidak meluluhkan semangat Tempo untuk

terus menyampaikan kebenaran kepada masyarakat.

Setelah pembredelan 21 Juni 1994, wartawan Tempo aktif

melakukan gerilya, seperti dengan mendirikan Tempo Interaktif atau

mendirikan ISAI (Institut Studi Arus Informasi) pada tahun 1995.

Perjuangan ini membuktikan komitmen Tempo untuk menjunjung

kebebasan pers yang terbelenggu ada pada zaman Orde Baru.

Kemudian Tempo terbit kembali pada tanggal 6 Oktober 1998,

setelah jatuhnya Orde Baru (Aliansi Jurnalis Independen, 1995: 140).

Pemblokiran Situs Yang..., Laila, Fakultas Hukum UMP, 2016

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3175/3/LAILA BAB II.pdf · Ensiklopedi Indonesia, istilah Pers merupakan nama seluruh penerbitan berkala : koran,

19

f. Era Reformasi

Pada masa Orde Reformasi, era kebebasan pers sangat

dijunjung tinggi. Hal ini memunculkan lahirnya berbagai media massa

baru dan bahkan media lama yang pernah terkena pembreidelan oleh

penguasa Orde Baru seperti Koran Tempo telah terbit kembali. Dalam

periode sejarah ini, pers benar-benar mengalami kemajuan pesat.

Langkah merger dan akuisisi ditempuh oleh sejumlah perusahaan

sebagai strategi bisnis media yang dinilai ampuh hingga sekarang. Dari

tahun 1998-2000 saja tercatat hampir 1.000 perusahaan media yang

mendapatkan izin terbit dari pemerintah, kendati hanya sedikit

perusahaan media yang bisa bertahan sebab terjadi kompetisi bisnis

yang sangat ketat. Jumlah media cetak pada awal tahun 1999 sebanyak

289 buah, dan pada tahun 2001 menjadi 1.881 buah.

Akhir tahun 2010, jumlah media cetak menyusut menjadi 1.076

buah (Data Serikat Penerbit Surat Kabar, 2011). Surat kabar dengan

oplah tertinggi dipegang oleh Kompas dengan 600.000 eksemplar per

hari, Jawa Pos 450.000 eksemplar per hari, Suara Pembaruan 350.000

per hari, Republika 325.000 eksemplar per ari, Media Indonesia

250.000 eksemplar per hari dan Koran Tempo dengan 240.000

eksemplar per hari. Pada tahun 2002, jumlah stasiun radio mencapai

873 buah. Pada tahun 2003, ada sebanyak 11 stasiun televisi, 186 surat

kabar harian, 245 surat kabar mingguan, 279 tabloid, 242 majalah dan

5 buletin (Gobel and Eschborn, 2005) (Error! Hyperlink reference not

valid. _19.html, diakses 23/12/2015 pukul 06:17).

Pemblokiran Situs Yang..., Laila, Fakultas Hukum UMP, 2016

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3175/3/LAILA BAB II.pdf · Ensiklopedi Indonesia, istilah Pers merupakan nama seluruh penerbitan berkala : koran,

20

3. Media Massa

Berbicara tentang pers berarti harus mengerti apa itu media massa.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 726) disebutkan bahwa

yang dimaksud dengan media massa adalah sarana dan saluran resmi

sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan berita dan pesan kepada

masyarakat luas. Sedangkan menurut Jalaluddin Rahmat media massa

adalah media yang digunakan untuk menyalurkan komunikasi seperti,

televisi, radio, pers,film dan sebagainya (Jalaluddin Rakhmat, 2000: 132).

Kata media berasal dari kata latin dan bentuk jamak dari kata

―medium‖, yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Menurut

Association for Education Technology (AECT), mendefinisikan media

yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran

informasi. Jadi media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim

kepenerima pesan (Muhsin Budiman, 2004).

Secara terminologi media menurut Marshall Mcluhan, ―The media

is the message‖ atau ―Media adalah pesan‖. Artinya media menjadi

pembawa pesan bagi organisasi media kepada khalayaknya. Sebagai suatu

alat untuk menyampaikan pesan berupa berita, penilaian, atau gambaran

umum tentang banyak hal, ia mempunyai kemampuan untuk berperan

sebagai institusi yang dapat membentuk opini publik (Kris Budiman,

1999: 12).

Pemblokiran Situs Yang..., Laila, Fakultas Hukum UMP, 2016

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3175/3/LAILA BAB II.pdf · Ensiklopedi Indonesia, istilah Pers merupakan nama seluruh penerbitan berkala : koran,

21

Media massa pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua kategori,

yakni media massa cetak dan media elektronik (Elvinaro Ardianto, 2007:

103). Media massa cetak adalah saluran komunikasi di mana pesan-pesan

verbalnya (tertulis) maupun dalam bentuk gambar-gambar seperti

karikatur dan komik dilakukan dalam bentuk tercetak. Media ini sangat

baik disebarluaskan untuk mereka yang bisa membaca dan memiliki waktu

senggang yang cukup. Sebuah surat kabar atau media cetak lainnya punya

kelebihan, yakni bisa dibaca oleh banyak orang. Sayangnya media ini

tidak memiliki jangkauan jauh, kecuali hanya tempat-tempat yang bisa

dimasuki transportasi mengantar surat kabar. Berbeda dengan media

cetak, pesan-pesan pada media elektronik disampaikan melalui getaran

listrik yang diterima oleh pesawat penerima tertentu, misalnya televisi dan

radio (Hafied Cangara, 2009: 376-377).

Lebih lanjut menurut Antonio Gramsci seperti yang dikutip oleh

Alex Sobur media merupakan arena pergulatan antar ideologi yang saling

berkompetisi (The battle ground for competing ideologies) Gramsci

melihat media sebagai ruang di mana berbagai ideologi dipresentasikan.

Ini berarti, di satu sisi media bisa menjadi sarana penyebaran sebuah

ideologi baik dari ideologi yang berkuasa maupun dari ideologi yang

berseberangan dengan penguasa (Alex Sobur, 2001: 30 ).

Dalam kegiatan komunikasi politik, fungsi media massa yang

tampak adalah: Sumber informasi politik, Sebagai fungsi partisipasi,

Fungsi sosialisasi dan pendidikan politik, Fungsi mengembangkan budaya

politik, Fungsi integritas bangsa. Selain itu media juga sebagai fungsi

sosial, hiburan dan kontrol.

Pemblokiran Situs Yang..., Laila, Fakultas Hukum UMP, 2016

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3175/3/LAILA BAB II.pdf · Ensiklopedi Indonesia, istilah Pers merupakan nama seluruh penerbitan berkala : koran,

22

Fungsi pertama, adalah media massa di dalam melakukan fungsi

sebagai sumber informasi selalu menyajikan, menayangkan peristiwa

peristiwa politik yang terjadi di berbagai belahan planet bumi termasuk

kegiatan aktor-aktor politik dengan sikap dan perilaku politik yang

melekat pada para aktor tersebut.

Sebagai fungsi sumber informasi lebih menitikberatkan kepada

unsur-unsur berita (news) yang berefek politik. Erich Evert dalam judul

buku Offentlichkeit in der Aussenpolitikâ mengemukakan unsur-unsur

yang harus dipenuhi dalam pemberitaan politik, yaitu : publisitas,

aktualitas dan popularitas. Fungsi kedua, yaitu fungsi partisipasi. Hal ini

mengandung makna bahwa sajian atau tayangan pesan-pesan komunikasi

baik pada media elektronik maupun media cetak harus mampu menggugah

masyarakat (komunikan) untuk berperan aktif dalam mendukung dan

melaksanakan berbagai kebijaksanaan pemerintah sebagai konsekwensi

bahwa pemerintah adalah produk pilihan mereka. Fungsi ketiga, sosialisasi

dan pendidikan politik. Fungsi ini untuk meningkatkan kualitas rujukan

masyarakat di dalam menerima dan mempertahankan sistem nilai atau

sistem politik yang sedang berlangsung. Kedua bentuk kegiatan ini

merupakan proses belajar yang berlangsung dalam waktu relative lama.

Fungsi keempat, yaitu mengembangkan budaya politik yang disebut juga

fungsi politisasi. Fungsi ini merupakan fungsi penentu terhadap fungsi-

fungsi lainnya, karena fungsi budaya politik, yaitu untuk membentuk pola

perilaku yang memberi warna dominan terhadap karakter suatu bangsa.

Pemblokiran Situs Yang..., Laila, Fakultas Hukum UMP, 2016

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3175/3/LAILA BAB II.pdf · Ensiklopedi Indonesia, istilah Pers merupakan nama seluruh penerbitan berkala : koran,

23

Fungsi kelima, yaitu fungsi integritas bangsa. Fungsi ini merupakan syarat

mutlak bagi kehidupan negara di dalam mencapai tujuannya, karena itu

media massa harus mampu mengembangkan pemikiran-pemikiran

integralitik, artinya media massa harus mampu menggiring pemikiran-

pemikran kelompok, etnis budaya, sukuisme, provinsialisme dan

pemikiran-pemikiran lain, pemikiran nasionalistik (Romli ASM, 2007: 1-

2).

Media Massa merupakan saluran penting dalam komunikasi

politik. Namun dalam membicarakan saluran media massa dalam rangka

komunikasi politik, selalu dikaitkan dengan konsep-konsep mengenai:

a. Kebebasan media massa.

b. Independensi media massa pada suatu masyarakat dari kontrol yang

berasal dari luar dirinya, seperti pemerintah, pemegang saham, kaum

kapitalis/ industrialis, partai politik, ataupun kelompok penekan.

c. Integritas media massa sendiri pada misi yang diembannya.

Ketiga hal tersebut memang membawa konsekuensi yang berbeda

dalam pelaksanaan peran media massa sebagai saluran komunikasi politik,

sesuai dengan kondisi yang dipunyai oleh masing-masing masyarakat

tempat media massa itu berada. Terlepas dari ketiga hal di atas, secara

umum media massa mempunyai peranan tertentu dalam menyalurkan

pesan-pesan, informasi, dan political content di tengah masyarakatnya

(Romli ASM, 2007: 5 ).

Pemblokiran Situs Yang..., Laila, Fakultas Hukum UMP, 2016

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3175/3/LAILA BAB II.pdf · Ensiklopedi Indonesia, istilah Pers merupakan nama seluruh penerbitan berkala : koran,

24

Media massa dianggap memiliki peranan yang unik dalam

membangun politik, karena memiliki suatu instrumen teknologi yang

independen, yang produknya dapat menjangkau ke tengah-tengah

masyarakat dalam jumlah yang besar. Disamping itu media massa

menganggap diri sebagai perantara yang independen antara pemerintah

dengan publik. Peran mengisi ruang antara kekuatan negara dan civil

society sebenarnya dapat diisi oleh media massa. Media dapat memainkan

peranan signifikannya dalam membentuk dan menyebarluaskan informasi

dalam pembentukan opini publik (Gun Gun Heryanto, 2010: 223 ).

C. Tinjauan Umum Tentang Internet

1. Pengertian Internet

Berikut ini adalah beberapa pengertian internet menurut beberapa

tokoh, ilmuwan, ahli, serta beberapa pengertian internet berdasarkan

forum dan kelompok tertentu :

Tokoh pertama yang menjelaskan mengenai pengertian Internet

adalah Purbo. Purbo (dalam Prihatna, 2005) menjelaskan bahwa Internet

pada dasarnya merupakan sebuah media yang digunakan untuk

mengefesiensikan sebuah proses komunikasi yang disambungkan dengan

berbagai aplikasi, seperti Web, VoIP, E-mail. Tokoh berikutnya, yaitu

Allan (2005) menjelaskan bahwa internet merupakan sekumpulan jaringan

komputer yang saling terhubung satu sama lain secara fisik dan juga

memiliki kemampuan untuk membaca dan menguraikan berbagai protokol

komunikasi tertentu yang sering kita kenal dengan istilah Internet Protocol

Pemblokiran Situs Yang..., Laila, Fakultas Hukum UMP, 2016

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3175/3/LAILA BAB II.pdf · Ensiklopedi Indonesia, istilah Pers merupakan nama seluruh penerbitan berkala : koran,

25

(IP) serta Transmission Control Protocol (TCP). Protokol sendiri, lebih

lanjut didefinisikan oleh Allan sebagai sebuah spesifikasi sederhana

mengenai bagaimana dua atau lebih komputer dapat saling bertukar

informasi (dosenit.com/jaringan-komputer/internet/pengertian-internet-

menurut-ahli).

Menurut Wahyu Supriyanto dalam bukunya Teknologi Informasi

Perpustakaan (2008 : 60) Internet berasal dari bahasa Latin ―Inter‖ yang

berarti ―antara‖, secara kata perkata internet berarti jaringan antara atau

penghubung sehingga kesimpulan dari defenisi internet ialah merupakan

hubungan antara berbagai jenis komputer dan jaringan di dunia yang

berbeda sistem operasi maupun aplikasinya di mana hubungan tersebut

memanfaatkan kemajuan komunikasi (telepon dan satelit) yang

menggunakan protokol standar dalam berkomunikasi yaitu protokol

TCP/IP (Transmission Control/Internet Protocol). Pengertian internet

lainnya muncul dari pendapat yang dikemukakan oleh Strauss, El-Ansary,

dan juga Frost (2003). Mereka mengatakan bahwa yang dimaksud dengan

internet adalah keseluruhan jaringan komputer yang saling terhubung satu

sama lain. Beberapa komputer yang saling terhubung di dalam jaringan ini

menyimpan dan juga memiliki beberapa file yang bisa diakses dan

digunakan seperti halaman web, dan juga data lainnya yang bisa

digunakan dan juga diakses oleh berbagai komputer yang saling terhubung

dengan internet (dosenit.com/jaringan-komputer/internet/pengertian-

internet-menurut-ahli).

Pemblokiran Situs Yang..., Laila, Fakultas Hukum UMP, 2016

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3175/3/LAILA BAB II.pdf · Ensiklopedi Indonesia, istilah Pers merupakan nama seluruh penerbitan berkala : koran,

26

Randall & Latulipe (dalam Nafisah, 2001) mendefinisikan apa

yang kita kenal dengan nama internet sebagai suatu jaringan global yang

terdapat di dalam jaringan komputer. Jadi, internet tak ubahnya merupakan

sebuah jaringan global yang terdiri atas beberapa jaringan komputer, yang

bisa diakses di mana saja. Dalam modul pembelajaran internet, Ramdhani

(2003) mengatakan bahwa internet merupakan sebuah sebutan untuk

sekumpulan jaringan komputer yang dapat menghubungkan berbagai situs

akademik, pemerintahan, komersial, organisasi, hingga perorangan. Lebih

lanjut dijelaskan bahwa internet mampu untuk menyediakan akses untuk

layanan telekomunikasi dan berbagai sumber daya informasi untuk jutaan

pemakainya yang tersebar di seluruh dunia. Internet memilki berbagai

macam layanan. Layanan internet meliputi komunikasi secara langsung

seperti email dan juga chatting, diskusi seperti Usenet News, email, dan

juga milis, serta sumber daya informasi yang terdistribusi (World Wide

Web, Gopher), remote login dan lalu lintas file (Telnet, FTP), dan aneka

layanan lainnya. Lutfi SY dalam modulnya mengenai teknologi informasi

mengatakan bahwa internet merupakan suatu jaringan komputer yang

saling terhubung secara global, yang memungkinkan pengguna internet

saling bertukar informasi atau data melalui jaringan tersebut. Lebih lanjut

disebutkan bahwa internet adalah suatu sistem komunikasi data yang

berskala global, yang disusun atas sebuah infrastruktur yang terdiri dari

hardware dan juga software yang menghubungkan komputer di dalam

jaringannya (dosenit.com/jaringan-komputer/internet/pengertian-internet-

menurut-ahli).

Pemblokiran Situs Yang..., Laila, Fakultas Hukum UMP, 2016

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3175/3/LAILA BAB II.pdf · Ensiklopedi Indonesia, istilah Pers merupakan nama seluruh penerbitan berkala : koran,

27

Kayo, Mori, dan Takano (1996) memberikan pendapat bahwa

internet merupakan jaringan yang memiliki 3 keistimewaan. Keistimewaan

pertama yang terdapat dalam internet adalah kebebasan internet. Internet

dapat memberikan penggunanya semacam kuasa untuk saling memberi

dan menerima informasi secara bebas. Kedua, internet memiliki

keistimewaan, yaitu lebih dinamik serta dinilai sangat mengikuti

perkembagan waktu. Kebanyakan informasi dalam internet yang biasa

diakses adalah informasi-informasi yang paling baru apabila dibandingkan

dengan informasi dalam media cetak. Ketiga, internet merupakan sebuah

jaringan yang bersifat interaktif. Hal ini dikarekan melalui internet, setiap

penggunanya dimungkinkan untuk dapat berinteraksi dengan pengguna

lain di dunia ini setiap saat (dosenit.com/jaringan-komputer/internet/

pengertian-internet-menurut-ahli).

2. Pengertian Situs Web/ Website

Pengertian Situs Web menurut Wikipedia dalam Zakaria (2007:17)

adalah A Situs Web (orweb site) is a collection of web pages. A web pages

is a document, typically written in HTML, that is almost always accessible

via HTTP, a protocol that transfer information from the Situs Web’s

server to display in the user’s web browser.

Pengertian di atas menjelaskan bahwa situs web terdiri dari

halaman web yaitu sebuah dokumen yang ditulis dalam Hyper Text

Markup Language (HTML) yang dapat diakses melalui Protocol Hyper

Text Transfer Protocol(HTTP) yang merupakan protokol untuk

menyampaikan informasi dari sebuah pusat situs web untuk ditampilkan di

hadapan pengguna program pembaca informasi yang ada pada situs web.

Pemblokiran Situs Yang..., Laila, Fakultas Hukum UMP, 2016

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3175/3/LAILA BAB II.pdf · Ensiklopedi Indonesia, istilah Pers merupakan nama seluruh penerbitan berkala : koran,

28

Pendapat lain diutarakan oleh Saputro (2007:1), situs web adalah

sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan

informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara dan/ atau

gabungan dari semuanya baik yang bersifat statis maupun dinamis yang

membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait di mana masing-

masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (Hyperlink)‖.

3. Publikasi Website

Keberadaan situs Web tidak ada gunanya apabila tanpa ada

kunjungan oleh pengguna internet. Efektif tidaknya sebuah situs web

tergantung dari besarnya pengunjung dan komentar yang masuk sehingga

dalam hal ini diperlukan publikasi atau promosi. Cara promosi yang

efektif dengan tak terbatas ruang dan waktu atau dengan kata lain

publikasi atau promosi dilakukan pada jaringan internet melalui search

engine (mesin pencari, seperti; yahoo, google, MSN, Search Indonesia,

dan sebagainya).

Secara umum, situs web digolongkan menjadi 3 jenis yaitu:

a. Website statis

Website Statis adalah web yang mempunyai halaman tidak

berubah. Artinya adalah untuk melakukan perubahan pada suatu

halaman dilakukan secara manual dengan mengedit code yang menjadi

struktur dari situs itu.

Pemblokiran Situs Yang..., Laila, Fakultas Hukum UMP, 2016

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3175/3/LAILA BAB II.pdf · Ensiklopedi Indonesia, istilah Pers merupakan nama seluruh penerbitan berkala : koran,

29

b. Website Dinamis

Website Dinamis merupakan Website yang secara struktur

diperuntukan untuk update sesering mungkin. Biasanya selain utama

yang bisa diakses oleh user pada umumnya, juga disediakan halaman

backend untuk mengedit kontent dari Website. Contoh umum

mengenai Website dinamis adalah web berita atau web portal yang di

dalamnya terdapat fasilitas berita, polling dan sebagainya.

c. Website Interaktif

Website interaktif adalah web yang saat ini memang sedang

booming. Salah satu contoh Website interaktif adalah blog dan forum.

Website ini memungkinkan user bisa berinteraksi dan beradu argument

mengenai apa yang menjadi pemikiran mereka. Biasanya Website

seperti memiliki moderator untuk mengatur supaya topik yang

diperbincangkan tidak melenceng dari alur pembicaraan

(http://caramembuat.mywapblog.com/apa-itu-Website-mengenal-

definisi-dan-pe.xhtml).

D. Radikalisme

1. Pengertian Radikalisme

Radikalisme berasal dari bahasa latin radix/radices, artinya akar;

(radicula/ radiculae: akar kecil). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI), radikal diartikan sebagai ―secara menyeluruh‖, ―habis-habisan‖,

―amat keras menuntut perubahan‖, dan ― maju dalam berpikir dan

bertindak‖ (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008).

Pemblokiran Situs Yang..., Laila, Fakultas Hukum UMP, 2016

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3175/3/LAILA BAB II.pdf · Ensiklopedi Indonesia, istilah Pers merupakan nama seluruh penerbitan berkala : koran,

30

Sedangkan radikalisme dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

diartikan sebagai: ―Paham atau aliran yang radikal dalam politik ―,

―Paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaruan sosial

dan politik dengan cara yang keras atau drastis‖, ―Sikap ekstrim di suatu

aliran politik‖. Dalam Kamus Ilmiah Populer karya Pius A Partanto dan

M. Dahlan Al Barry diterangkan bahwa radikalisme ialah paham politik

kenegaraan yang menghendaki perubahan dan perombakan besar sebagai

jalan untuk mencapai taraf kemajuan (Pius A Partanto dan M. Dahlan Al

Barry, 1994).

Johan Galtung adalah salah satu sarjana politik kontemporer yang

memfokuskan kajian pada radikalisme dalam perspektif politik.

Konseptualisasi Johan Galtung tentang radikalisme kiranya mampu

memberikan penjelasan terhadap fenomena radikalisme yang ada,

terutama keterkaitan antara budaya suatu masyarakat dengan radikalisme

yang dilakukan. Menariknya dari konsep Johan Galtung akan radikalisme

ini adalah dia mengkaitkan persoalan radikalisme dengan hak seseorang,

terutama dalam hal ini hak untuk turut serta dalam politik sehingga

pengertian radikalisme menurut Johan Galtung adalah “any avoidable

impediment to self-realization”.

Dari pengertian tersebut terlihat esensi radikalisme menurut Johan

Galtung adalah terhalangnya seseorang untuk mengaktualisasikan potensi

diri (terutama menyangkut hak yang ada pada individu maupun kelompok)

secara wajar. Unsur radikalisme berkenaan dengan terhalangnya hak

Pemblokiran Situs Yang..., Laila, Fakultas Hukum UMP, 2016

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3175/3/LAILA BAB II.pdf · Ensiklopedi Indonesia, istilah Pers merupakan nama seluruh penerbitan berkala : koran,

31

seseorang. Maka radikalisme menurut Johan Galtung bersifat temporal,

dalam arti radikalisme tersebut dapat saja ditiadakan sehingga radikalisme

bukanlah sifat hakekat dari manusia (Johan Galtung, dalam

http://hermansyahfh.blogspot.com/2011/11/radikalisme.html).

Menurut Graeme Burton, istilah ideologi merujuk pada ide-ide

tentang hakikat dan operasi hubungan kekuasaan dalam budaya dan

masyarakat. Istilah ini juga merujuk pada pelbagai kepercayaan dan nilai

dominan yang diterima begitu saja (Burton, 2008: 17).

Menurut John l Esposito, yang menggunakan istilah Islam revivalis

tinimbang Islam radikal, kelompok ini memiliki ciri-ciri ideologi. Pertama,

mereka berpendapat bahwa Islam adalah sebuah pandangan hidup yang

komprehensif dan bersifat total sehingga Islam tidak dipisahkan dari

politik, hukum, dan masyarakat. Kedua, mereka seringkali menganggap

bahwa ideologi masyarakat barat yang sekular dan cenderung materialistis

harus ditolak. Ketiga, mereka cenderung mengajak pengikutnya untuk

‗kembali kepada Islam‘ sebagai usaha untuk perubahan sosial (Tulung,

2011: 22).

2. Indikasi Radikalisme

Menurut Ansyad Mbai, ada beberapa indikasi yang bisa dikenali

sebagai gerakan radikal. Adapun indikasi tersebut adalah:

1. Menghakimi orang yang tidak sepaham dengan pemikirannya;

2. Mengatasnamakan Tuhan, menghukum kelompok yang keyakinannya

berbeda;

Pemblokiran Situs Yang..., Laila, Fakultas Hukum UMP, 2016

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3175/3/LAILA BAB II.pdf · Ensiklopedi Indonesia, istilah Pers merupakan nama seluruh penerbitan berkala : koran,

32

3. Gerakan mengubah negara bangsa menjadi negara agama;

4. Mengganti ideologi Pancasila dengan Islam versi mereka;

5. Mengganti NKRI dengan khilafah;

6. Klaim memahami kitab suci, karenanya berhak menjadi wakil Allah

untuk menghukum siapapun;

7. Agama diubah jadi ideologi; menjadi senjata politik untuk menyerang

pandangan politik yang berbeda dengan mereka (Tulung, 2011: 21).

Masih menurutnya, beberapa modus yang digunakan dalam

melakukan radikalisme antara lain:

1. Menunjukkan kelemahan pemerintah;

2. Memancing konflik meluas horizontal dan vertikal;

3. Memancing reaksi represif aparat pemerintah dan mendeskriditkan

pemerintah;

4. Menarik simpati publik;

5. Menggunakan media massa untuk menyebarluaskan propaganda dan

ideologi teroris (Tulung, 2011: 85).

Horace M. Kallen, bahwa radikalisasi paling tidak ditandai dengan

tiga kecenderungan umum yaitu: Pertama, radikalisasi merupakan respon

terhadap kondisi yang sedang berlangsung. Biasanya respon tersebut

muncul dalam bentuk evaluasi, penolakan atau bahkan perlawanan.

Masalah yang ditolak bisa berupa asumsi, ide, lembaga atau nilai-nilai

yang dapat dipandang bertanggungjawab terhadap keberlangsungan

kondisi yang ditolak.

Pemblokiran Situs Yang..., Laila, Fakultas Hukum UMP, 2016

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3175/3/LAILA BAB II.pdf · Ensiklopedi Indonesia, istilah Pers merupakan nama seluruh penerbitan berkala : koran,

33

Kedua, radikalisasi tidak berhenti pada upaya penolakan,

melainkan berupaya mengganti tatanan tersebut dengan suatu bentuk

tatanan yang lain. Ciri ini menunjukkan bahwa dalam radikalisasi atas

sesuatu hal, terdapat suatu program atau pandangan dunia sendiri. Kaum

radikalis berupaya kuat menjadikan tatanan tersebut sebagai ganti dari

tatanan yang sudah ada.

Ketiga, kuatnya keyakinan kaum radikalis akan kebenaran program

atau ideologi yang mereka bawa. Sikap ini, pada saat yang sama, dibarengi

dengan penafsiran kebenaran dengan sistem lain yang akan diganti. Dalam

gerakan sosial, keyakinan tentang ide ini sering dikombinasikan dengan

cara-cara pencapaian yang mengatasnamakan nilai kemanusiaan. Akan

tetapi, kuatnya keyakinan ini dapat mengakibatkan munculnya sikap

emosional yang menjurus pada kekerasan (Khamami Zada, 2002: 16-17).

Radikalisasi dalam prosesnya terdapat dua tipe. Pertama, akibat

krisis identitas yang diselesaikan dengan pemahaman keyakinan yang

menyatakan kekerasan sebagai solusi, di mana hal ini berawal dari kondisi

globalisasi seperti kebijakan luar negeri, perkembangan politik, budaya,

dan ekonomi global. Kedua, ditimbulkan melalui interaksi sosial yang

dipengaruhi oleh media, teman sebaya, pemimpin klompok, anggota

keluarga, atau lingkungan sekitar sehingga menerima sebuah pemahaman

bahwa sesuatu harus dilakukan untuk menghadapi hal-hal yang

mengancam aliran kepercayaan yang diyakininya (Adi Sulistyo, 2014: 04).

Pemblokiran Situs Yang..., Laila, Fakultas Hukum UMP, 2016

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3175/3/LAILA BAB II.pdf · Ensiklopedi Indonesia, istilah Pers merupakan nama seluruh penerbitan berkala : koran,

34

Fenomena radikalisasi yang terjadi di Indonesia berkaitan erat

dengan peristiwa diproklamirkannya Negara Islam Indonesia di Jawa

Barat pada 7 Agustus 1949 di bawah komando Kartosuweryo (M. Dawam

Raharjo, 2007:118). Gerakan ini bercita-cita mendirikan Negara Islam

Indonesia (NII) dengan syariat Islam sebagai dasar hukumnya. NII

Katosuweryo timbul pada saat Jawa Barat dikuasai oleh Belanda karena

kesepakatan pemerintah Indonesia dengan Belanda melalui perjanjian

Renville, di mana Indonesia mengakui kedaulatan Belanda atas Jawa Barat.

Pada saat itulah dikumandangkan ―Jihad Suci‖ untuk kemerdekaan Jawa Barat atas

Belanda, akan tetapi dalam catatan sejarah Indonesia NII Katosuweryo

dituduh oleh kaum nasionalis sebagai gerakan pemberontakan, dan

dihentikan pada tahun 1960-an (Mahatma Hadhi, 2005: 7).

Dari gambaran di atas tampaknya ada beberapa faktor yang

menyebabkan lahirnya faham radikalis: Pertama, karena faktor

modernisasi yang dapat dirasakan dapat menggeser nilai-nilai agama dan

pelaksanaanya dalam agama. Kedua, karena pandangan dan sikap politik

yang tidak sejalan dengan sikap dan politik yang dianut penguasa. Ketiga,

kerena ketidakpuasan mereka terhadap kondisi sosial, ekonomi, politik dan

sebagainya yang berlangsung di Indonesia. Keempat, karena sifat dan

karakter dari ajaran Islam yang dianut kelompoknya cenderung bersifat

rigid (kaku) dan literlis (Tarmizi Taher, 1998: 6).

Menurut Taufik Amin Nur Wijaya dalam skripsinya yang berjudul

Hubungan Antara Islam Radikal dan Terorisme (2014), disimpulkan

Pemblokiran Situs Yang..., Laila, Fakultas Hukum UMP, 2016

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3175/3/LAILA BAB II.pdf · Ensiklopedi Indonesia, istilah Pers merupakan nama seluruh penerbitan berkala : koran,

35

bahwa Radikalisme atau kekerasan agama merupakan konstruksi sosial

tentang paham dan tindakan keagamaan yang dilakukan oleh golongan

Islam tertentu. Bagi pelakunya, ini merupakan tindakan yang sesuai

ajarannya dan merupakan bentuk respon sosial terhadap realitas sosial

yang dikonstruksi sebagai ―menyimpang‖ dari ajaran agama yang benar.

Kunci sukses radikalisme adalah kemampuan memberi kepastian.

Dalam ketidakpastian ekonomi global yang melahirkan pengangguran dan

ketidakadilan, radikalisme menjanjikan ekonomi adil dan persaudaraan

melalui revolusi moral. Dengan cara ini radikalisme memberi identitas

pasti. Bukan hanya memberi janji, namun menjamin; bukan atas dasar

analisa, namun melandaskan pada keyakinan. Keyakinan ini memberi

kepastian (Haryatmoko, 2010: 95).

E. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo)

Kementerian Komunikasi dan Informatika (sebelumnya bernama

"Departemen Penerangan" (1945-1999), "Kementerian Negara

Komunikasi dan Informasi" (2001-2005), dan ―Departemen Komunikasi

dan Informatika‖ (2005-2009), disingkat Depkominfo) adalah departemen/

kementerian dalam pemerintah Indonesia yang membidangi urusan

komunikasi dan informatika. Kementerian Kominfo dipimpin oleh seorang

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) yang sejak tanggal 27

Oktober 2014 dijabat oleh Rudiantara (http://kominfo.go.id/index.php/

node/457/Sejarah+KOMINFO).

Pemblokiran Situs Yang..., Laila, Fakultas Hukum UMP, 2016

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3175/3/LAILA BAB II.pdf · Ensiklopedi Indonesia, istilah Pers merupakan nama seluruh penerbitan berkala : koran,

36

Visi dan Misi Kementrian Komunikasi dan Informatika mengacu pada

Visi dan Misi Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden M. Jusuf Kalla.

Visi:

Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian

Berlandaskan Gotong Royong.

Misi:

1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan

wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamanan

sumberdaya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai

negara kepulauan.

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesimbangan dan demokratis

berlandaskan negara hukum

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat jati diri

sebagai negara maritim

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan

sejahtera

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju,

kuat dan berbasiskan kepentingan nasional

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Dalam Rencana Strategis Kementerian Komunikasi dan Informatika

Tahun 2015— 2019, pembangunan bidang komunikasi dan informatika

lima tahun ke depan diprioritaskan pada upaya mendukung pencapaian

Pemblokiran Situs Yang..., Laila, Fakultas Hukum UMP, 2016

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3175/3/LAILA BAB II.pdf · Ensiklopedi Indonesia, istilah Pers merupakan nama seluruh penerbitan berkala : koran,

37

kedaulatan pangan, kecukupan energi, pengelolaan sumber daya maritim

dan kelautan, pembangunan infrastruktur, percepatan pembangunan daerah

perbatasan, dan peningkatan sektor pariwisata dan industri, berlandaskan

keunggulan sumber daya manusia dan kemampuan ilmu pengetahuan dan

teknologi.

Sebagai leading sektor di bidang komunikasi dan informatika,

Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam Renstra tahun 2015—

2019 akan berfokus membangun sektor telekomunikasi, tata kelola

internet, dan digitalisasi siaran televisi.

Adapun sasaran strategis pembangunan di bidang komunikasi dan

informatika meliputi:

1. Terwujudnya ketersediaan dan meningkatnya kualitas layanan

komunikasi dan informatika untuk mendukung fokus pembangunan

pemerintah sebagai wujud kehadiran negara dalam menyatakan

kedaulatan dan pemerataan pembangunan

2. Tersedianya akses broadband nasional, internet dan penyiaran digital

yang merata dan terjangkau untuk meningkatkan pertumbuhan

ekonomi, pendidikan, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan

3. Terselenggaranya tata kelola Komunikasi dan Informatika yang efisien,

berdaya saing, dan aman

4. Terciptanya budaya pelayanan, revolusi mental, reformasi birokrasi dan

tata kelola Kementerian Komunikasi dan Informatika yang

berintegritas, bersih, efektif, dan efisien.

Pemblokiran Situs Yang..., Laila, Fakultas Hukum UMP, 2016

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3175/3/LAILA BAB II.pdf · Ensiklopedi Indonesia, istilah Pers merupakan nama seluruh penerbitan berkala : koran,

38

Tugas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo):

Membantu presiden dalam menyelenggarakan sebagian urusan

pemerintahan di bidang komunikasi dan informatika.

Fungsi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo):

a. Perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan

teknis di bidang komunikasi dan informatika yang meliputi pos,

telekomunikasi, penyiaran, teknologi informasi dan komunikasi,

layanan multimedia dan desimenasi informasi;

b. Pelaksaaan urusan pemerintah sesuai dengan bidang tugasnya;

c. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi

tanggungjawabnya;

d. Pengawasan dan pelaksanaan tugasnya;

e. Penyampaian hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas

dan fungsinya kepada presiden (Tulung, 2011: 73).

F. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)

Setelah terjadinya bom Bali pada tanggal 12 Oktober 2002, Pemerintah

mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2002 dalam rangka

menanggulangi tindakan terorisme. Presiden saat itu (Susilo Bambang

Yudhoyono) memberikan mandat kepada Menteri Koordinator Bidang Politik

dan keamanan untuk membuat kebijakan dan strategi nasional penanganan

terorisme.

Berdasarkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Politik dan

Keamanan Nomor: Kep-26/Menko/Polkam/11/2002 dibentuklah "Desk

Pemblokiran Situs Yang..., Laila, Fakultas Hukum UMP, 2016

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3175/3/LAILA BAB II.pdf · Ensiklopedi Indonesia, istilah Pers merupakan nama seluruh penerbitan berkala : koran,

39

Koordinasi Pemberantasan Terorisme (DKPT)" dengan tugas "membantu

Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan dalam merumuskan

kebijakan bagi pemberantasan tindak pidana terorisme, yang meliputi aspek

penangkalan, pencegahan, penanggulangan, penghentian penyelesaian dan

segala tindakan hukum yang diperlukan", dan SBY mengangkat Irjen Pol. Drs.

Ansyaad Mbai, M.M. sebagai Ketua DKPT.

Pada Rapat Kerja antara Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat dengan

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan pada tanggal 31

Agustus 2009 DPR memutuskan, merekomendasikan: Mendukung upaya

Pemerintah dalam menanggulangi dan memberantas terorisme;

1. Terorisme adalah kejahatan kemanusiaan luar biasa yang harus dijadikan

musuh bersama

2. Upaya meningkatkan kapasitas dan keterpaduan penanggulangan

terorisme, agar meningkatkan peran masyarakat

3. Merekomendasikan kepada Pemerintah untuk membentuk suatu "badan"

yang berwenang secara operasional melakukan tugas pemberantasan/

penanggulangan terorisme

4. Menerbitkan regulasi sebagai elaborasi UU Nomor 34/2004 tentang

Tentara Nasional Indonesia, dan UU 2/2002 tentang Kepolisian Negara

Republik Indonesia, untuk mengatur ketentuan lebih rinci tentang "Rule of

Engagement" (aturan pelibatan) TNI, terkait tugas Operasi Militer Selain

Perang, termasuk aturan pelibatan TNI dalam mengatasi terorisme dan

tugas perbantuan TNI terhadap Polri

Pemblokiran Situs Yang..., Laila, Fakultas Hukum UMP, 2016

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3175/3/LAILA BAB II.pdf · Ensiklopedi Indonesia, istilah Pers merupakan nama seluruh penerbitan berkala : koran,

40

Berdasarkan rekomendasi Komisi I DPR tersebut dan assessment

terhadap dinamika terorisme, maka pada tanggal 16 Juli 2010 Presiden

Republik Indonesia menerbitakan Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2010

tentang Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, dan mengangkat Irjen

Pol (Purn) Drs. Ansyaad Mbai, M.M. sebagai Kepala Badan Nasional

Penanggulangan Terorisme (Keputusan Presiden Nomor 121/M. Tahun 2010).

BNPT bertugas:

a. Menyusun kebijakan, strategi, dan program nasional di bidang

penanggulangan terorisme.

b. Mengkoordinasikan instansi pemerintah terkait dalam pelaksanaan dan

melaksanakan kebijakan di bidang penanggulangan terorisme.

c. Melaksanakan kebijakan di bidang penanggulangan terorisme dengan

membentuk satuan tugas-satuan tugas yang terdiri dari unsur-unsur

instansi pemerintah terkait sesuai dengan tugas, fungsi, dan kewenangan

masing-masing.

Bidang penanggulangan terorisme meliputi pencegahan, perlindungan,

deradikalisasi, penindakan, dan penyiapan kesiapsiagaan nasional.

Fungsi BNPT adalah:

a. Penyusunan kebijakan, strategi dan program nasional di bidang

penanggulangan terorisme.

b. Monitoring, analisa, dan evaluasi, di bidang penanggulangan terorisme.

c. Koordinasi dalam pencegahan dan pelaksanaan kegiatan melawan

propaganda ideologi radikal di bidang penanggulangan terorisme

Pemblokiran Situs Yang..., Laila, Fakultas Hukum UMP, 2016

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3175/3/LAILA BAB II.pdf · Ensiklopedi Indonesia, istilah Pers merupakan nama seluruh penerbitan berkala : koran,

41

d. Koordinasi pelaksanaan deradikalisasi

e. Koordinasi pelaksanaan perlindungan terhadap obyek-obyek yang

potensial menjadi target serangan terorisme.

f. Koordinasi pelaksanaan penindakan, pembinaan kemampuan, dan

kesiapsiagaan nasional;

g. Pelaksanaan kerjasama internasional di bidang penanggulangan terorisme

h. Perencanaan, pembinaan, dan pengendalian terhadap program administrasi

dan sumberdaya serta kerjasama antar instansi.

i. Pengoprasian satuan tugas-satuan tugas dilaksanakan dalam rangka

pencegahan, perlindungan, deradikalisasi, penindakan, dan penyiapan

kesiapsiagaan nasional di bidang penangggulangan terorisme.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, BNPT dikoordinasikan oleh

menteri koordinator bidang politik, hukum dan keamanan.

Visi BNPT adalah:

Mewujudkan penanggulangan terorisme dan radikalisme melalui

upaya sinergi institusi pemerintah dan masyarakat meliputi pencegahan,

perlindungan, penindakan dan deradikalisasi serta meningkatkan kewaspadaan

nasional dan kerjasama internasional untuk menjamin terpeliharanya

keamanan nasional.

Misi BNPT adalah:

a) Melakukan upaya pencegahan terjadinya aksi terorisme, meningkatkan

kewaspadaan, dan memberikan perlindungan terhadap objek-objek vital

yang potensial menjadi target serangan terorisme;

Pemblokiran Situs Yang..., Laila, Fakultas Hukum UMP, 2016

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3175/3/LAILA BAB II.pdf · Ensiklopedi Indonesia, istilah Pers merupakan nama seluruh penerbitan berkala : koran,

42

b) Melakukan deradikalisasi dan melawan propaganda ideologi radikal;

c) Melakukan penindakan aksi terorisme melalui penggalangan intelijen dan

surveillance, dan penegakan hukum melalui koordinasi dan kerjasama

dengan institusi terkait, masyarakat, dan seluruh komponen bangsa;

d) Melaksanakan pembinaan kemampuan dan kesiapsiagaan nasional

terhadap ancaman aksi terorisme;

e) Melaksanakan kerjasama internasional dalam penanggulangan terorisme

(http://www.bnpt.go.id/profil.php).

Pemblokiran Situs Yang..., Laila, Fakultas Hukum UMP, 2016