20
11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini tentang pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan dan struktur aktiva terhadap struktur modal perusahaan Property and Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia membutuhkan beberapa kajian teori. Teoriteori struktur modal bertujuan sebagai landasan berfikir untuk mengetahui struktur modal yang optimal. Peneliti menggunakan beberapa teori yaitu Pecking Order Theory dan Trade-Off Theory. 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pecking Order Theory Teori ini dikemukakan pertama kali oleh Donaldson pada tahun 1961, sedangkan penanaman pecking order theory dilakukan oleh Myers pada tahun 1984 (Joni dan Lina, 2010). Dalam pecking order theory maka perusahaan akan menentukan hierarki sumber dana yang disukai. Brealey and Myers (1991), Suad Husnan (2000) dalam Joni dan Lina (2010) Secara ringkas teori tersebut menyatakan bahwa : a. Perusahaan menyukai internal financing (pendanaan dari hasil operasi berwujud laba ditahan). b. Perusahaan mencoba menyesuaikan rasio pembagian deviden yang ditargetkan dengan berusaha menghindari perubahan pembayaran dividen secara drastis. 11 Pengaruh Profitabilitas, Ukuran..., Vera Melia Suci, FE UMP, 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/457/3/VERA MELIA SUCI BAB II.pdfa. Perimbangan biaya emisi, biaya emisi obligasi lebih murah dari biaya saham baru

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/457/3/VERA MELIA SUCI BAB II.pdfa. Perimbangan biaya emisi, biaya emisi obligasi lebih murah dari biaya saham baru

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian ini tentang pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan,

pertumbuhan penjualan dan struktur aktiva terhadap struktur modal perusahaan

Property and Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia membutuhkan

beberapa kajian teori. Teori–teori struktur modal bertujuan sebagai landasan

berfikir untuk mengetahui struktur modal yang optimal. Peneliti menggunakan

beberapa teori yaitu Pecking Order Theory dan Trade-Off Theory.

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Pecking Order Theory

Teori ini dikemukakan pertama kali oleh Donaldson pada tahun 1961,

sedangkan penanaman pecking order theory dilakukan oleh Myers pada

tahun 1984 (Joni dan Lina, 2010). Dalam pecking order theory maka

perusahaan akan menentukan hierarki sumber dana yang disukai. Brealey and

Myers (1991), Suad Husnan (2000) dalam Joni dan Lina (2010) Secara

ringkas teori tersebut menyatakan bahwa :

a. Perusahaan menyukai internal financing (pendanaan dari hasil operasi

berwujud laba ditahan).

b. Perusahaan mencoba menyesuaikan rasio pembagian deviden yang

ditargetkan dengan berusaha menghindari perubahan pembayaran dividen

secara drastis.

11

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran..., Vera Melia Suci, FE UMP, 2016

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/457/3/VERA MELIA SUCI BAB II.pdfa. Perimbangan biaya emisi, biaya emisi obligasi lebih murah dari biaya saham baru

12

c. Kebijakan deviden yang relatif segan untuk diubah, disertai dengan

fluktuasi profitabilitas dan kesempatan investasi yang tidak bisa diduga,

mengakibatkan bahwa dana hasil operasi kadang-kadang melebihi

kebutuhan dana untuk investasi, meskipun pada kesempatan yang lain,

mungkin kurang. Apabila dana hasil operasi kurang dari kebutuhan

investasi, maka perusahaan akan mengurangi saldo kas atau menjual

sekuritas yang dimiliki.

d. Apabila pendanaan dari luar (external financing) diperlukan, maka

perusahaan akan menerbitkan sekuritas yang paling aman terlebih dahulu,

yaitu mulai dengan penerbitan obligasi, kemudian diikuti oleh sekuritas

yang paling aman terlebih dahulu, yaitu dimulai dengan penerbitan

obligasi, kemudian diikuti oleh sekuritas yang berkarakteristik opsi

(seperti obligasi konversi), baru apabila masih belum mencukupi, saham

baru diterbitkan.

Perusahaan lebih menyukai penggunaan pendanaan dari modal

internal, yaitu dana yang berasal dari aliran kas, laba ditahan dan

depresiasi. Urutan penggunaan sumber pendanaan dengan mengacu pada

pecking order theory adalah internal fund (dana internal), debt (hutang)

dan equity (modal sendiri) (Nurrohim, 2008).

Dana internal lebih disukai dari pada dana eksternal karena dana

internal memungkinkan perusahaan untuk tidak perlu “membuka diri

lagi” dari sorotan pemodal luar. Kalau bisa memperoleh sumber

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran..., Vera Melia Suci, FE UMP, 2016

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/457/3/VERA MELIA SUCI BAB II.pdfa. Perimbangan biaya emisi, biaya emisi obligasi lebih murah dari biaya saham baru

13

danayang diperlukan tanpa memperoleh “sorotan dan publisitas publik”

sebagai akibat penerbitan saham baru.

Dana eksternal lebih disukai dalam bentuk hutang dari pada modal

sendiri karena dua alasan (Husnan, 1996) dalam Santika dan Sudiyatno

(2011), yaitu:

a. Perimbangan biaya emisi, biaya emisi obligasi lebih murah dari biaya

saham baru. Hal ini disebabkan karena penerbitan saham baru akan

menurunkan harga saham lama.

b. Manajer khawatir kalau penerbitan saham baru akan ditafsirkan

sebagai kabar buruk (bad news) oleh para pemodal dan membuat

harga akan turun. Hal ini disebabkan antara lain oleh kemungkinan

adanya asimetrik antara pihak manajemen dengan pihak pemodal.

2.1.2 Trade Off Theory

Trade Off Model Theory menggambarkan bahwa struktur modal

yang optimal dapat ditentukan dengan menyeimbangkan keuntungan

atas penggunaan utang dengan cost financial dan agency problems.

Teori ini merupakan keseimbangan antara keuntungan dan kerugian

atas penggunaan hutang, dimana dalam keadaan pajak nilai

perusahaan, yaitu adanya informasi yang dimiliki oleh pihak

manajemen. Trade-off mengasumsikan bahwa struktur modal

perusahaan merupakan hasil trade-off dari keuntungan pajak dengan

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran..., Vera Melia Suci, FE UMP, 2016

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/457/3/VERA MELIA SUCI BAB II.pdfa. Perimbangan biaya emisi, biaya emisi obligasi lebih murah dari biaya saham baru

14

menggunakan hutang dengan biaya yang akan timbul sebagai akibat

penggunaan hutang tersebut.

Trade Off Theory dalam struktur modal adalah

menyeimbangkan manfaat dan pengorbanan yang timbul sebagai

akibat penggunaan hutang (Putri, 2012). Sejauh manfaat lebih besar,

tambahan hutang masih diperkenankan.Apabila pengorbanan karena

penggunaan hutang sudah lebih besar, maka tambahan hutang sudah

tidak diperbolehkan. Trade off theory telah mempertimbangkan

berbagai faktor seperti corporate tax, biaya kebangkrutan, dan

personal tax dalam menjelaskan mengapa suatu perusahaan memilih

struktur modal tertentu .

Trade of theory menyatakan bahwa tingkat profitabilitas

mengimplikasikan hutang yang lebih besar karena lebih tidak beresiko

bagi pemegang hutang. Kesimpulannya adalah penggunaan hutang

akan meningkatkan nilai perusahaan tetapi hanya pada sampai titik

tertentu. Setelah titik tersebut, penggunaaan hutang justru menurunkan

nilai perusahaan.

Walaupun model trade off theory tidak dapat menentukan

secara tepat struktur modal yang optimal, namun model tersebut

memberikan kontribusi penting yaitu :

1. Perusahaan yang memiliki aktiva yang tinggi, sebaiknya

menggunakan sedikit hutang.

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran..., Vera Melia Suci, FE UMP, 2016

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/457/3/VERA MELIA SUCI BAB II.pdfa. Perimbangan biaya emisi, biaya emisi obligasi lebih murah dari biaya saham baru

15

2. Perusahaan yang membayar pajak tinggi sebaiknya lebih banyak

menggunakan hutang dibandingkan perusahaan yang membayar

pajak rendah.

2.1.3 Struktur Modal

2.1.3.1 Pengertian Struktur Modal

Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara

hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto, 2001).

Pengertian struktur modal dibedakan dengan struktur keuangan,

dimana struktur modal merupakan pembelanjaan permanen yang

mencerminkan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri,

sedangkan struktur keuangan mencerminkan seluruh hutang baik

hutang jangka panjang maupun hutang jangka pendek.

Struktur modal dalam perusahaan berkaitan erat dengan

investasi sehingga dalam hal ini akan menyangkut sumber dana

yang akan digunakan untuk membiayai proyek investasi tersebut.

Dalam pengambilan keputusan mengenai pembelanjaan

perusahaan struktur modal merupakan masalah yang sangat

penting. Struktur modal tersebut tercermin pada hutang jangka

panjang dan unsur modal sendiri, dimana kedua golongan tersebut

merupakan dana permanen atau jangka panjang. Untuk mengukur

struktur modal tersebut digunakan rasio struktur modal yang

disebut dengan leverage ratio.

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran..., Vera Melia Suci, FE UMP, 2016

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/457/3/VERA MELIA SUCI BAB II.pdfa. Perimbangan biaya emisi, biaya emisi obligasi lebih murah dari biaya saham baru

16

Leverage ratio adalah perbandingan yang dimaksudkan untuk

mengukur seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang.

Dalam perhitungan Leverage ratio yang digunakan adalah long

term debt equity ratio menunjukkan persentase modal sendiri yang

dijadikan jaminan hutang jangka panjang yang dihitung dengan

membandingkan antara hutang jangka panjang dengan modal

sendiri (Pranbasari dan Kusuma, 2005).

Struktur modal menunjukan proporsi atas penggunaan hutang

untuk membiayai investasinya, sehingga dengan mengetahui

struktur modal, investor dapat mengetahui keseimbangan dan

tingkat pengembalian investasinya (Nurrohim, 2008). Struktur

modal merupakan kombinasi antara bauran segenap pos yang

masuk ke dalam sisi kanan neraca sumber modal perusahaan.

Struktur atau komposisi modal harus diatur sedemikian rupa

sehingga terjamin stabilitas finansial perusahaan, memang tidak

ada ukuran yang pasti mengenai jumlah dan komposisi modal dari

tiap-tiap perusahaan, tetapi pada dasarnya pengaturan terhadap

struktur modal dalam perusahaan harus berorientasi pada

tercapainya stabilitas finansial dan terjaminnya kelangsungan

hidup perusahaan.

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran..., Vera Melia Suci, FE UMP, 2016

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/457/3/VERA MELIA SUCI BAB II.pdfa. Perimbangan biaya emisi, biaya emisi obligasi lebih murah dari biaya saham baru

17

2.1.3.2 Komponen struktur modal

Menurut Riyanto (2001) struktur modal suatu perusahaan

secara umum terdiri atas beberapa komponen yaitu :

1. Modal asing atau hutang jangka panjang adalah hutang yang

jangka waktunya umumnya lebih dari sepuluh tahun. Hutang

jangka panjang ini pada umumnya digunakan untuk

membelanjai perluasan perusahaan (ekspansi) atau modernisasi

dari perusahaan karena kebutuhan modal untuk keperluan

tersebut meliputi jumlah yang besar.

Komponen-komponen hutang jangka panjang ini terdiri dari :

a. Pinjaman Obligasi (Bonds-payables)

Obligasi adalah sertifikat yang menunjukan

pengakuan bahwa perusahaan meminjam uang dan

menyetujui untuk membayarnya kembali dalam jangka

waktu tertentu. Pelunasan atau pembayaran kembali

obligasi dari penyusutan aktiva tetap yang dibelanjai

dengan pinjaman obligasi tersebut dan dari keuntungan.

b. Hutang Hipotik (mortage).

Hutang hipotik adalah bentuk hutang jangka

panjang yang dijamin dengan aktiva tidak bergerak (tanah

dan bangunan).

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran..., Vera Melia Suci, FE UMP, 2016

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/457/3/VERA MELIA SUCI BAB II.pdfa. Perimbangan biaya emisi, biaya emisi obligasi lebih murah dari biaya saham baru

18

2. Modal Sendiri (Shareholder Equity)

Modal sendiri adalah modal yang berasal dari pemilik

perusahaan dan tertanam dalam perusahaan dalam jangka

waktu tertentu. Modal sendiri berasal dari sumber intern

maupun extern. Sumber intern dari keuntungan yang dihasilkan

oleh perusahaan, sedangkan sumber extern berasal dari modal

yang berasal dari pemilik perusahaan.

Menurut Riyanto (2001) komponen Modal Sendiri terdiri

dari :

a. Modal Saham

Saham adalah tanda bukti kepemilikan suatu Perseroan

Terbatas (PT.) dimana saham terdiri dari :

1. Saham Biasa (Common Stock)

Saham biasa, yaitu saham yang pemegang

sahamnya akan mendapat dividen pada akhir tahun

apabila perusahaan tersebut mendapatkan keuntungan.

Sebaliknya jika perusahaan rugi, maka tidak

diperbolehkan membayar dividen.

2. Saham Preferen (Preferred Stock)

Saham preferen, yaitu saham yang pemegang

sahamnya mempunyai beberapa preferensi tertentu di

atas pemegang saham biasa terutama dalam hal

pembagian dividen dan pembagian kekayaan.

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran..., Vera Melia Suci, FE UMP, 2016

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/457/3/VERA MELIA SUCI BAB II.pdfa. Perimbangan biaya emisi, biaya emisi obligasi lebih murah dari biaya saham baru

19

b. Laba Ditahan

Laba yang ditahan, yaitu keuntungan yang diperoleh

perusahaan yang ditahan (tidak dibayarkan sebagai

deviden), apabila kegunaannya belum ditentukan oleh

perusahaan.

Struktur modal sebuah perusahaan menunjukkan

nilai perusahaan itu sendiri. Suatu struktur modal yang

baik dan optimal akan memaksimalkan nilai perusahaan

tersebut dan meningkatkan harga saham dari sebuah

perusahaan. Sehingga struktur modal dapat dikatakan

mempengaruhi nilai perusahaan.

2.1.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi sruktur modal

2.1.4.1 Profitabilitas

Profitabilitas merupakan faktor yang dipertimbangkan

dalam menentukan struktur modal perusahaan. Hal ini

dikarenakan perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi

cenderung menggunakan utang yang relatif kecil. Karena laba

ditahan yang tinggi sudah memadai untuk membiayai sebagian

besar kebutuhan pendanaan.

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan profit atau laba (Priambodo dkk, 2014). Profit

(laba) adalah hasil bersih setelah pajak dan biaya-biaya

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran..., Vera Melia Suci, FE UMP, 2016

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/457/3/VERA MELIA SUCI BAB II.pdfa. Perimbangan biaya emisi, biaya emisi obligasi lebih murah dari biaya saham baru

20

operasional perusahaan. Return on Asset (ROA) digunakan

sebagai tolak ukur profitabilitas dalam penelitian ini karena ROA

menunjukan kemampuan perusahaan dalam mengelola seluruh

aktiva untuk menghasilkan laba. ROA adalah perbandingan

antara laba bersih dengan total aktiva (Priambodo dkk, 2014).

Peningkatan profitabilitas akan meningkatkan laba

ditahan, sesuai dengan pecking order theory yang mempunyai

preferensi pendanaan pertama dengan dana internal berupa laba

ditahan, sehingga komponen modal sendiri semakin meningkat.

2.1.4.2 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor yang

dipertimbangkan dalam menentukan berapa besar kebijakan

keputusan pendanaan (struktur modal) dalam memenuhi ukuran

atau besarnya asset perusahaan. Ukuran perusahaan

menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan. Besar kecilnya

perusahaan dapat ditinjau dari lapangan usaha yang dijalankan.

Penentuan besar kecilnya skala perusahaan dapat ditentukan

berdasarkan total penjualan, total aktiva, rata-rata tingkat

penjualan dan rata-rata total aktiva (Seftiane, 2011). Jadi ukuran

perusahaan merupakan ukuran atau besarnya aktiva yang dimiliki

oleh perusahaan.

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran..., Vera Melia Suci, FE UMP, 2016

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/457/3/VERA MELIA SUCI BAB II.pdfa. Perimbangan biaya emisi, biaya emisi obligasi lebih murah dari biaya saham baru

21

Ukuran perusahaan merupakan gambaran kemampuan

finansial dalam suatu periode tertentu. Semakin besar ukuran

perusahaan yang diindikatorkan oleh total asset, maka

perusahaan akan menggunakan hutang dalam jumlah besar pula.

Semakin besar ukuran perusahaan menunjukan bahwa

perusahaan tersebut memiliki jumlah aktiva yang semakin tinggi

pula (Sari dan Haryanto, 2013). Ketika ukuran perusahaan

diproksikan dengan total aset yang dimiliki semakin besar,

perusahan dapat dengan mudah mendapatkan jaminan dengan

asumsi pemberi pinjaman percaya bahwa perusahan mempunyai

tingkat likuiditas yang tinggi.

2.1.4.3. Pertumbuhan Penjualan

Pertumbuhan penjualan merupakan kenaikan jumlah

penjualan dari tahun ketahun atau dari waktu kewaktu (Kesuma,

2009). Tingkat pertumbuhan penjualan merupakan suatu

kemampuan yang dimiliki oleh perusahaan dalam mendapatkan

suatu keuntungan yang telah ditentukan oleh suatu target. Bagi

perusahaan dengan tingkat pertumbuhan penjualan yang tinggi

kecenderungan penggunaan hutang sebagai sumber dana

eksternal yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan-

perusahaan yang mempunyai tingkat pertumbuhan penjualannya

tergolong rendah.

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran..., Vera Melia Suci, FE UMP, 2016

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/457/3/VERA MELIA SUCI BAB II.pdfa. Perimbangan biaya emisi, biaya emisi obligasi lebih murah dari biaya saham baru

22

Tingkat pertumbuhan penjualan suatu perusahaan menjadi

salah satu pertimbangan dalam struktur modal. Perusahaan yang

penjualannnya relatif stabil dapat lebih aman dalam memperoleh

banyak pinjaman dan menanggung beban tetap yang lebih tinggi

dibandingkan dengan perusahaan yang penjualannya tidak stabil.

Jadi perusahaan yang penjualan atau tingkat pertumbuhannya

tinggi lebih cenderung menggunakan hutang lebih besar daripada

perusahan yang tingkat pertumbuhannya tidak stabil. Hal ini

disebabkan karena kebutuhan dana yang digunakan suatu

perusahaan untuk pertumbuhan penjualannya semakin besar atau

tinggi.

2.1.4.4. Struktur Aktiva

Struktur aktiva merupakan rasio yang menggambarkan

proporsi total aktiva tetap yang dimiliki perusahaan dengan total

aktiva perusahaan (tangibility) (Joni dan lina, 2010). Struktur

ativa adalah kekayaan atau sumber-sumber ekonomi yang

dimiliki oleh perusahaan yang diharapkan akan memberikan

manfaat dimasa yang akan datang (Kesuma, 2009).

Struktur aktiva dibagi menjadi dua bagian utama yaitu

aktiva lancar yang meliputi kas, investasi jangka pendek, piutang,

wesel, piutang dagang, persediaan, persekot dan aktiva tetap

tidak berwujud. Perusahaan yang asetnya mencukupi untuk

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran..., Vera Melia Suci, FE UMP, 2016

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/457/3/VERA MELIA SUCI BAB II.pdfa. Perimbangan biaya emisi, biaya emisi obligasi lebih murah dari biaya saham baru

23

digunakan sebagai jaminan pinjaman cenderung akan cukup

banyak menggunakan hutang. Hal ini disebabkan, perusahaan

dengan skala besar akan lebih mudah mendapatkan akses

kesumber dana dibandingkan dengan perusahaan kecil.

Teori trade off menjelaskan apabila manfaat yang

diperoleh perusahaan dalam menggunakan hutang lebih besar

daripada pengorbanannya, maka sebaiknya perusahaan

melakukan pendanaan secara internal. Penggunaan hutang dalam

jumlah besar kana meningkatkan resiko financial bagi

perusahaan, sementara itu asset tetap dalam jumlah besar tentu

juga mengakibatkan risiko bisnis yang semakin besar yang pada

akhirnya meningkatkan total resiko. Dengan demikian, semakin

tinggi struktur aktiva yang dimiliki oleh suatu perusahaan maka

akan memudahkan perusahan dalam mendapatkan hutang.

2.2. Penelitian Terdahulu

Berikut ini adalah beberapa penelitian terdahulu yang terkait mengenai

Profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualandan struktur

aktivaterhadap struktur modal.

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran..., Vera Melia Suci, FE UMP, 2016

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/457/3/VERA MELIA SUCI BAB II.pdfa. Perimbangan biaya emisi, biaya emisi obligasi lebih murah dari biaya saham baru

24

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No. Peneliti Judul

Penelitian

Variabel

Penelitian Alat Analisis Hasil

1. Joni dan

Lina

(2010)

Faktor-faktor

yang

mempengaruhi

struktur modal

Leverage,

profitability,

firm size, assets

growth,

dividend, asest

structure,

business risk

Regresi

Berganda

assets growth, dan

asest structure

memiliki pengaruh

positif terhadap

leverage.

2 Santika

dan

Sudiyatno

(2011)

Menentukan

struktur modal

perusahaan

manufaktur di

BEI

Pertumbuhan

penjualan,

struktur aktiva,

profitabilitas

Regresi

Berganda

Pertumbuhan

penjualan

berpengaruh positif

dan signifikan

terhadap struktur

modal, struktur

aktiva memiliki

pengaruh positif

tidak signifikan

terhadap struktur

modal,

profitabilitas

berpengaruh

negatif signifikan

terhadap struktur

modal.

3 Putri

(2012)

Pengaruh

profitabilitas,

struktur

aktiva, dan

ukuran

perusahaan

terhadap

struktur modal

perusahaan

manufaktur

sekor industry

makanan dan

minuman yang

terdaftar di

BEI

Profitabilitas,

struktur aktiva,

ukuran

perusahaan,

Regresi

Berganda

Profitabilitas

berpengaruh positif

dan tidak

signifikan terhadap

struktur modal,

struktur aktiva

berpengaruh positif

dan signifikan

terhadap struktur

modal, ukuran

perusahaan

berpengaruh positif

dan signifikan

terhadap struktur

modal.

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran..., Vera Melia Suci, FE UMP, 2016

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/457/3/VERA MELIA SUCI BAB II.pdfa. Perimbangan biaya emisi, biaya emisi obligasi lebih murah dari biaya saham baru

25

No. Peneliti Judul

Penelitian

Variabel

Penelitian Alat Analisis Hasil

4 Damayanti

(2013)

Pengaruh

struktur

aktiva, ukuran

perusahaan,

peluang

bertumbuh

dan

profitabilitas

terhadap

struktur

modal.

Struktur aktiva,

Firm size,

Growth,

profitabilitas

Regresi

Berganda

Struktur aktiva,

Ukuran perusahan

secara parsial

berpengaruh

negatif signifikan

terhadap struktur

modal, ukuran

perusahaan

berpengaruh

negatif terhadap

struktur modal,

GROWTH

berpengauh positif

signifikan terhadap

struktur modal,

profitabilitas

berpengaruh

negative signifikan

terhadap struktur

modal.

5 Hadianto,

dkk (2013)

Pengaruh

Risiko

Sistematik,

Struktur

Aktiva,

Profitabilitas,

dan Jenis

Perusahaan

Terhadap

Struktur

Modal Emiten

Sektor

Pertambangan:

Pengujian

Hipotesis

Static-Trade

Off

Risiko

Sistematik,

Struktur Aktiva,

Profitabilitas,

dan Jenis

Perusahaan

Regresi

Berganda

Risiko sistematik,

profitabilitas, dan

jenis perusahaan

secara parsial

berpengaruh positif

terhadap struktur

modal. struktur

aktiva yang negatif

terhadap struktur

modal.

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran..., Vera Melia Suci, FE UMP, 2016

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/457/3/VERA MELIA SUCI BAB II.pdfa. Perimbangan biaya emisi, biaya emisi obligasi lebih murah dari biaya saham baru

26

2.3. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu. Dapat ditentukan variabel

independen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel Profitabilitas,

Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Penjualan dan Struktur Aktiva sedangkan

variabel dependen dalam penelitian ini adalah Struktur Modal.

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

2.4. Hipotesis Penelitian

2.4.1 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Struktur Modal

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan profit atau laba Priambodo dkk (2014). Pada umumnya,

perusahaan-perusahaan yang memiliki tingkat keuntungan tinggi

menggunakan utang yang relatif kecil. Tingkat keuntungan yang

Struktur Modal

(Y)

-

+

+

+

Profitabilitas (X1)

Ukuran Perusahaan (X2)

Pertumbuhan Penjualan (X3)

Struktur Aktiva (X4)

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran..., Vera Melia Suci, FE UMP, 2016

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/457/3/VERA MELIA SUCI BAB II.pdfa. Perimbangan biaya emisi, biaya emisi obligasi lebih murah dari biaya saham baru

27

tinggi memungkinkan mereka untuk memperoleh sebagian besar

pendanaan dari laba ditahan. Dalam hal ini perusahaan akan

cenderung memilih laba ditahan untuk membiayai sebagian besar

kebutuhan pendanaan.

Pecking Order theory menyatakan bahwa ”Perusahaan

dengan tingkat profitabilitas yang tinggi justru tingkat hutangnya

rendah, dikarenakan perusahaan yang profitabilitasnya tinggi

memiliki sumber dana internal yang berlimpah”. Perusahaan dengan

tingkat keuntungan yang tinggi mempunyai dana internal yang tinggi

yang dapat digunakan untuk aktivitas operasi perusahaan tersebut,

sehingga hutangnya rendah.

Penelitian yang dilakukan oleh Joni dan Lina (2010) yang

menguji pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal yang

hasilnya menyatakan bahawa profitabilitas berpengaruh negatif

terhadap struktur modal. Hasil yang sama ditemukan pula pada

penelitian Santika dan Sudiyatno (2011), Damayanti (2013), Nofriani

(2015), Kanita (2014), yang menyatakan hasil bahwa profitabilitas

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal.

Berdasarkan pernyataan tersebut, maka dapat dirumuskan

hipotesis penelitian sebagai berikut.

H1 : Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur

modal

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran..., Vera Melia Suci, FE UMP, 2016

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/457/3/VERA MELIA SUCI BAB II.pdfa. Perimbangan biaya emisi, biaya emisi obligasi lebih murah dari biaya saham baru

28

2.4.2 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal

Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor yang telah

dipertimbangkan dalam menentukan berapa besar kebijakan

keputusan pendanaan (struktur modal) dalam memenuhi ukuran atau

besarnya asset suatu perusahaan. Semakin tinggi ukuran perusahaan

maka semakin tinggi kebutuhan dana yang diperlukan. Perusahaan

cenderung menggunakan dana eksternal untuk memenuhi kebutuhan

dananya tersebut. Apabila perusahaan membutuhkan dana eksternal

untuk memenuhi kebutuhanya, ukuran perusahaan mempengaruhi

berapa besar dana yang diperlukan dan bagaimana perusahaan

memperoleh dana tersebut.

Trade off teory mengemukakan, perusahaan yang besar

memiliki resiko kebangkrutan yang lebih kecil dibandingkan

perusahaan yang kecil. Hal ini membuat perusahaan besar mudah

untuk memperoleh hutang. Pernyataan tersebut diperkuat dalam

penelitian Putri (2012), yang menyatakan ukuran perusahaan

mempunyai pengaruh positif terhadap struktur modal. Dan didukung

oleh penelitian Seftianne (2011), yang menyatakan ukuran perusahaan

mempunyai pengaruh positif terhadap struktur modal.

Berdasarkan pernyataan tersebut, maka dapat dirumuskan

hipotesis penelitian sebagai berikut.

H2 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur

modal.

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran..., Vera Melia Suci, FE UMP, 2016

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/457/3/VERA MELIA SUCI BAB II.pdfa. Perimbangan biaya emisi, biaya emisi obligasi lebih murah dari biaya saham baru

29

2.4.3 Pengaruh Pertumbuhan Penjualan Terhadap Struktur Modal

Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan penjualan yang

tinggi memiliki kecenderungan penggunaan hutang sebagai sumber

dana eksternal yang lebih besar dibandingkan perusahaan dengan

tingkat pertumbuhan penjualan yang rendah. Pertumbuhan penjualan

yang tinggi selalu diikuti dengan peningkatan dana yang digunakan

untuk pembiayaan ekspansi.

Menurut Santika dan Sudiyatno (2011) pertumbuhan

penjualan berpengaruh positif terhadap struktur modal. Artinya jika

pertumbuhan penjualan naik, maka struktur modalnya juga naik

seacara signifikan. Hasil yang sama ditemukan oleh Yusfarita (2010),

Sawitri dan Lestari (2015) yang menyatakan hasil bahwa tingkat

pertumbuhan penjualan berpengaruh positif terhadap struktur modal.

Berdasarkan pernyataan tersebut, maka dapat dirumuskan

hipotesis penelitian sebagai berikut.

H3 : Pertumbuhan penjualan berpengaruh positif terhadap

struktur modal.

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran..., Vera Melia Suci, FE UMP, 2016

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/457/3/VERA MELIA SUCI BAB II.pdfa. Perimbangan biaya emisi, biaya emisi obligasi lebih murah dari biaya saham baru

30

2.4.4 Pengaruh Struktur Aktiva Terhadap Struktur Modal

Struktur aktiva merupakan komposisi relatif aktiva tetap yang

dimiliki oleh perusahaan. Struktur aktiva merupakan rasio yang

menggambarkan proporsi total aktiva tetap yang dimiliki perusahaan

dengan total aktiva perusahaan (tangibility) (Joni dan lina, 2010).

Menurut trade off theory, struktur aktiva diprediksikan

memiliki pengaruh positif terhadap struktur modal. Baik Ooi (1999)

maupun Sartono (2008) dalam Hadianto (2013) menjelaskan bahwa

semakin besar aktiva tetap yang digunakan maka perusahaan dapat

menjaminkan aktiva tetapnya untuk mendapat pinjaman.

Penelitian yang dilakukan oleh Putri (2012) menyatakan

bahwa struktur aktiva memiliki pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap struktur modal. Hasil penelitian yang sama pada penelitian

yang dilakukan Santika dan Sudiyatno (2011), dan (Kanita, 2014)

yang manyatakan hasil bahwa struktur aktiva memiliki perngaruh

yang positif dan signifikan terhadap struktur modal.

Berdasarkan pernyataan tersebut, maka dapat dirumuskan

hipotesis penelitian sebagai berikut.

H4: Struktur aktiva berpengaruh positif terhadap struktur

modal.

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran..., Vera Melia Suci, FE UMP, 2016