15
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Tyhpoid Fever Demam typhoid fever disebarkan melalui jalur oral dan hanya menginfeksi pada manusia yang mengkomsumsi makanan yang terkontaminasi oleh bakteri Salmonella typhi. Ada dua sumber penuaran Salmonella typhi, yaitu penderita demam typhoid dan karier. Seseorang yang karier adalah orang yang pernah menderita demam typhoid dan karier. Seseorang karier adalah orang yang pernah terkena typoid dan terus membawa penyakit untuk beberpa waktu atau selamanya (Nadiyah, 2014). Pathogenesis demam typhoid fever secara garis besar terdiri 3 proses, yakni (1) proses invasi bakteri Salmonella typhi ke dinding sel epitel usus, (2) proses kemampuan hidup dalam makrofaq dan (3) proses berkembang biaknya kuman dalam makrofaq. Bakteri Salmonella typhi masuk ke dalam tubuh manusia melalui mulut bersamaan dengan makanan atau minuman yang terkontaminasi. Setelah bakteri sampai di lambung maka akan timbul usaha pertahanan non-spesifik yang bersifat kimia dengan adanya suasana asam di lambung dan enzim yang dihasilkannya Widoyono, 2011. Typhoid fever adalah penyakit infeksi akut usus halus yang di sebabkan oleh bakteri salmonella typhi atau almonella paratyphi A, B, dan C . penularan demam typoid melalui focal dan oral yang masuk kedalam tubuh manunisa melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi Wandoyo, 2011. PENERAPAN TERAPI KOMPRES..., Tanjung Mandiri, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Tyhpoid Feverrepository.ump.ac.id/8312/3/Tanjung Mandiri BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Tyhpoid Fever Demam typhoid fever disebarkan

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Tyhpoid Feverrepository.ump.ac.id/8312/3/Tanjung Mandiri BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Tyhpoid Fever Demam typhoid fever disebarkan

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Tyhpoid Fever

Demam typhoid fever disebarkan melalui jalur oral dan hanya menginfeksi pada

manusia yang mengkomsumsi makanan yang terkontaminasi oleh bakteri Salmonella

typhi. Ada dua sumber penuaran Salmonella typhi, yaitu penderita demam typhoid dan

karier. Seseorang yang karier adalah orang yang pernah menderita demam typhoid dan

karier. Seseorang karier adalah orang yang pernah terkena typoid dan terus membawa

penyakit untuk beberpa waktu atau selamanya (Nadiyah, 2014).

Pathogenesis demam typhoid fever secara garis besar terdiri 3 proses, yakni (1)

proses invasi bakteri Salmonella typhi ke dinding sel epitel usus, (2) proses kemampuan

hidup dalam makrofaq dan (3) proses berkembang biaknya kuman dalam makrofaq.

Bakteri Salmonella typhi masuk ke dalam tubuh manusia melalui mulut bersamaan

dengan makanan atau minuman yang terkontaminasi. Setelah bakteri sampai di lambung

maka akan timbul usaha pertahanan non-spesifik yang bersifat kimia dengan adanya

suasana asam di lambung dan enzim yang dihasilkannya Widoyono, 2011.

Typhoid fever adalah penyakit infeksi akut usus halus yang di sebabkan oleh

bakteri salmonella typhi atau almonella paratyphi A, B, dan C . penularan demam typoid

melalui focal dan oral yang masuk kedalam tubuh manunisa melalui makanan dan

minuman yang terkontaminasi Wandoyo, 2011.

PENERAPAN TERAPI KOMPRES..., Tanjung Mandiri, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Tyhpoid Feverrepository.ump.ac.id/8312/3/Tanjung Mandiri BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Tyhpoid Fever Demam typhoid fever disebarkan

7

Berdasarakan teori tentang pengertian thypoid fever, maka dapat disimpulkan

bahwa typhoid fever adalah suatu penyakit yang dapat menyebabkan demam.

B. Etiologi

Thypoid fever disebabkan oleh bakteri salmonella thypi (S.thypi) 90 % dan

salmonella parathypi (S. Parathypi Ada B serta C). Bakteri ini berbentuk batang, gram

negatif, mempunyai flagela, dapat hidup dalam air, sampah dan debu. Namun bakteri ini

dapat mati dengan pemanasan suhu 600 selama 15-20 menit. Akibat infeksi oleh

salmonella thypi, pasien membuat antibodi atau aglutinin yaitu:

1. Aglutinin O (antigen somatik) yang dibuat karena rangsangan antigen O (berasal dari

tubuh kuman).

2. Aglutinin H (antigen flagela) yang dibuat karena rangsangan antigen H (berasal dari

flagel kuman).

3. Aglutinin Vi (envelope) terletak pada kapsul yang dibuat karena rangsangan antigen

Vi (berasal dari simpai kuman).

Dari ketiga aglutinin tersebut hanya aglutinin O dan H yang ditentukan titernya untuk

diagnosa, makin tinggi titernya makin besar pasien menderita tifoid Aru W. Sudoyo,

2009.

PENERAPAN TERAPI KOMPRES..., Tanjung Mandiri, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Tyhpoid Feverrepository.ump.ac.id/8312/3/Tanjung Mandiri BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Tyhpoid Fever Demam typhoid fever disebarkan

8

C. Patofisiologi

Bakteri Salmonella typhi bersama makanan atau minuman masuk ke dalam tubuh

melalui mulut. Pada saat melewati lambung dengan suasana asam (pH < 2) banyak

bakteri yang mati. Keadaan-keadaan seperti aklorhidiria, gastrektomi, pengobatan dengan

antagonis reseptor histamin H2, inhibitor pompa proton atau antasida dalam jumlah

besar, akan mengurangi dosis infeksi. Bakteri yang masih hidup akan mencapai usus

halus. Di usus halus, bakteri melekat pada sel-sel mukosa dan kemudian menginvasi

mukosa dan menembus dinding usus, tepatnya di ileum dan jejunum. Sel-sel M, sel epitel

khusus yang melapisi Peyer’s

patch, merupakan tempat internalisasi Salmonella typhi. Bakteri mencapai folikel limfe

usus halus, mengikuti aliran ke kelenjar limfe mesenterika bahkan ada yang melewati

sirkulasi sistemik sampai ke jaringan RES di organ hati dan limpa. Salmonella typhi

mengalami multiplikasi di dalam sel fagosit mononuklear di dalam folikel limfe, kelenjar

limfe mesenterika, hati dan limfe (Yasmara, 2016).

Setelah melalui periode waktu tertentu (periode inkubasi) yang lamanya

ditentukan oleh jumlah dan virulensi kuman serta respons imun pejamu maka Salmonella

typhi akan keluar dari habitatnya dan melalui duktus torasikus masuk ke dalam sirkulasi

sistemik. Dengan cara ini organisme dapat mencapai organ manapun, akan tetapi tempat

yang disukai oleh Salmonella typhi adalah hati, limpa, sumsum tulang belakang, kandung

empedu dan Peyer’s patch dari ileum terminal. Invasi kandung empedu dapat terjadi baik

secara langsung dari darah atau penyebaran retrograd dari empedu. Ekskresi organisme di

empedu dapat menginvasi ulang dinding usus atau dikeluarkan melalui tinja.

PENERAPAN TERAPI KOMPRES..., Tanjung Mandiri, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Tyhpoid Feverrepository.ump.ac.id/8312/3/Tanjung Mandiri BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Tyhpoid Fever Demam typhoid fever disebarkan

9

Peran endotoksin dalam patogenesis demam tifoid tidak jelas, hal tersebut terbukti

dengan tidak terdeteksinya endotoksin dalam sirkulasi penderita melalui pemeriksaan

limulus. Diduga endotoksin dari Salmonella typhi menstimulasi makrofag di dalam hati,

limpa, folikel limfoma usus halus dan kelenjar limfe mesenterika untuk memproduksi

sitokin dan zat-zat lain. Produk dari makrofag inilah yang dapat menimbulkan nekrosis

sel, sistem vaskular yang tidak stabil, demam, depresi sumsum tulang belakang, kelainan

pada darah dan juga menstimulasi sistem imunologik. (Soedarmo, dkk., 2012).

D. Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala yang dimiliki pasien typhoid fever adalah:

1. Anoreksia;

2. Rasa malas;

3. Sakit kepala bagian depan;

4. Nyeri otot;

5. Lidah kotor;

6. Gangguan perut kembung dan sakit.

PENERAPAN TERAPI KOMPRES..., Tanjung Mandiri, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Tyhpoid Feverrepository.ump.ac.id/8312/3/Tanjung Mandiri BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Tyhpoid Fever Demam typhoid fever disebarkan

10

E. Pathway

Sumber:

Factor presdisposisi

lingkungan

Salmonella tyhpoid

Sistem pencernaan

Invasi ke usus halus

inflamasi Endoktosin Mual mual perut

kembung

Pelepasan pirogen Anoreksia

hiotalamus

Peningkatan suhu

tubuh

hipertermi

Keteidaksamaan intek

tubuh

Ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari

tubuh

PENERAPAN TERAPI KOMPRES..., Tanjung Mandiri, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Tyhpoid Feverrepository.ump.ac.id/8312/3/Tanjung Mandiri BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Tyhpoid Fever Demam typhoid fever disebarkan

11

F. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang pada klien dengan typhoid adalah pemeriksaan

laboratorium, yang terdiri dari:

1. Pemeriksaan leukosit

Pemeriksaan penunjang pada pasien demam typhoid terdapat leukopenia dan

limposistosis relatif tetapi kenyataannya leukopenia tidaklah sering dijumpai. Pada

kebanyakan kasus demam typhoid, jumlah leukosit pada sediaan darah tepi berada

pada batas-batas normal bahkan kadang-kadang terdapat leukosit walaupun tidak ada

komplikasi atau infeksi sekunder

2. Pemeriksaan SGOT dan SGPT

SGOT dan SGPT pada demam typhoid seringkali meningkat tetapi dapat kembali

normal setelah sembuhnya typhoid.

3. Biakan darah

Bila biakan darah positif hal itu menandakan demam typhoid, tetapi bila biakan darah

negatif tidak menutup kemungkinan akan terjadi demam typhoid. Hal ini dikarenakan

hasil biakan darah tergantung dari beberapa faktor:

a. Teknik pemeriksaan laboratorium

Hasil pemeriksaan satu laboratorium berbeda dengan laboratorium yang lain, hal

ini disebabkan oleh perbedaan teknik dan media biakan yang digunakan. Waktu

pengambilan darah yang baik adalah pada saat demam tinggi yaitu pada saat

bakteremia berlangsung.

b. Saat pemeriksaan selama perjalanan penyakit

PENERAPAN TERAPI KOMPRES..., Tanjung Mandiri, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Tyhpoid Feverrepository.ump.ac.id/8312/3/Tanjung Mandiri BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Tyhpoid Fever Demam typhoid fever disebarkan

12

Biakan darah terhadap salmonella thypi terutama positif pada minggu pertama

dan berkurang pada minggu-minggu berikutnya. Pada waktu kambuh biakan

darah dapat positif kembali.

c. Vaksinasi di masa lampau

Vaksinasi terhadap demam typhoid di masa lampau dapat menimbulkan

antibodi dalam darah klien, antibodi ini dapat menekan bakteremia sehingga

biakan darah negatif.

d. Pengobatan dengan obat anti mikroba

Bila klien sebelum pembiakan darah sudah mendapatkan obat anti mikroba

pertumbuhan kuman dalam media biakan terhambat dan hasil biakan mungkin

negatif.

4. Uji widal

Uji widal adalah suatu reaksi aglutinasi antara antigen dan antibodi

(aglutinin). Aglutinin yang spesifik terhadap salmonella thypi terdapat dalam serum

klien dengan typhoid juga terdapat pada orang yang pernah divaksinasikan. Antigen

yang digunakan pada uji widal adalah suspensi salmonella yang sudah dimatikan dan

diolah di laboratorium. Tujuan dari uji widal ini adalah untuk menentukan adanya

aglutinin dalam serum klien yang disangka menderita typhoid. Akibat infeksi oleh

salmonella thypi, klien membuat antibodi atau aglutinin yaitu:

a. Aglutinin O, yang dibuat karena rangsangan antigen O (berasal dari tubuh

kuman);

b. Aglutinin H, yang dibuat karena rangsangan antigen H (berasal dari flagel

kuman);

PENERAPAN TERAPI KOMPRES..., Tanjung Mandiri, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Tyhpoid Feverrepository.ump.ac.id/8312/3/Tanjung Mandiri BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Tyhpoid Fever Demam typhoid fever disebarkan

13

c. Aglutinin VI, yang dibuat karena rangsangan antigen VI (berasal dari simpai

kuman).

Dari ketiga aglutinin tersebut hanya aglutinin O dan H yang ditentukan titernya untuk

diagnosa, makin tinggi titernya makin besar klien menderita typhoid.

G. Penatalaksanaan

1. Perawatan

a. Pasien diistirahatkan 7 hari sampai demam turun atau 14 hari untuk mencegah

komplikasi perdarahan usus.

b. Mobilisasi bertahap bila tidak ada panas, sesuai dengan pulihnya tranfusi bila ada

komplikasi perdarahan.

c. Diet. Dilakukan diet yang sesuai, cukup kalori dan tinggi protein. Pada penderita

yang akut dapat diberi bubur saring. Setelah bebas demam diberi bubur kasar

selama 2 hari lalu nasi tim. Dilanjutkan dengan nasi biasa setelah penderita bebas

dari demam selama 7 hari.

PENERAPAN TERAPI KOMPRES..., Tanjung Mandiri, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Tyhpoid Feverrepository.ump.ac.id/8312/3/Tanjung Mandiri BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Tyhpoid Fever Demam typhoid fever disebarkan

14

2. Medis

a. Klorampenikol

b. Tiampenikol

c. Kotrimoxazol

d. Amoxilin dan ampicillin

H. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TYPHOID FEVER

1. Pengkajian

a. Riwayat kesehatan sekarang

Mengapa pasien masuk rumah sakit dan apa keluhan utama pasien, sehingga

dapat di tegakan prioritas masalah yang mungkin muncul.

b. Riwayat kesehatan sebelumnya

Apakah sudah pernah sakit dan di rawat dengan penyakit yang sama.

c. Riwayat kesehata keluarga

Apakah ada di dalam keluarga pasien yang menderita penyakit yang sama dengan

pasien.

d. B1 (Breathing) :

Biasanya tidak ada masalah, tetapi pada kasus biasa didapatkan komplikasi yaitu

pneumonia.

e. B2 (Blood)

PENERAPAN TERAPI KOMPRES..., Tanjung Mandiri, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Tyhpoid Feverrepository.ump.ac.id/8312/3/Tanjung Mandiri BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Tyhpoid Fever Demam typhoid fever disebarkan

15

TD turun, diafrosis terjadi pada minggu pertama, kulit pucat, akral dingin,

penurunan curah jantung dengan adanya bradikardi, kadang terjadi anemia,

leukopeni pada minggu, awal, nyeri dada, dan kelemahan fisiik.

f. B3 (Brain)

Pada pasien typhoid biasanya terjadi delirium dan diikuti penurunan kesadaran

dari compomentis apatis, somnolen hingga koma pada pemeriksaan GCS.

g. B4 (Bladder)

Pola kondisi berat akan terjadi penurunan output respon dari curah jantung.

h. B5 (Bowel)

L: lidah kotor, terdapat selaput putih, lidah hiperemis, stomatitis, muntah,

kembung, adanya distensi abdomen dan nyeri abdomen diare atau konstipasi

Au: penurunan bising usus kurang dari 5X/menit pada hari minggu pertama dan

selanjutnya meningkat adanya diare.

Per: didapatkan suara abdomen didapatkan suara kembung.

Pal : adanya hepatomegali, splenomegali mengidentifikasi adnya infeksi pada

minggu ke 2. Adanya nyeri tekan di abdomen.

i. B6 (Bone)

Adanya respon sistemik yang menyebabkan malaise. Kelemahan umum.

Integumen timbulnya rosella (emoli dari kuman yang di dalamnya mengandung

bakteri salmonella, yang timbul di perut, dada dan di bagian pantat), turgor kulit

menurun, kulit tering Muttaqin, 2011.

PENERAPAN TERAPI KOMPRES..., Tanjung Mandiri, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Tyhpoid Feverrepository.ump.ac.id/8312/3/Tanjung Mandiri BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Tyhpoid Fever Demam typhoid fever disebarkan

16

I. Diagnosa Keperawatan

1. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi salmonella thypi.

2. Resiko tinggi pemenuhan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

intake yang tidak adekuat.

J. Intervensi Keperawatan

1. Diagnosa Keperwatan 1: Peningkatan suhu tubuh b.d proses infeksi salmonella

thypi.

Tujuan : Suhu tubuh normal

Intervensi:

a. Observasi suhu tubuh klien. Rasional : mengetahui perubahan suhu tubuh.

b. Beri kompres dengan air hangat (air biasa) pada daerah axila, lipat paha, temporal

bila terjadi panas. Rasional: melancarkan aliran darah dalam pembuluh darah.

c. Anjurkan keluarga untuk memakaikan pakaian yang dapat menyerap keringat

seperti katun. Rasional: menjaga kebersihan badan

d. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat anti piretik. Rasional:

menurunkan panas dengan obat.

PENERAPAN TERAPI KOMPRES..., Tanjung Mandiri, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Tyhpoid Feverrepository.ump.ac.id/8312/3/Tanjung Mandiri BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Tyhpoid Fever Demam typhoid fever disebarkan

17

2. Diagnosa Keperawatan 2: Resiko tinggi pemenuhan nutrisi: kurang dari kebutuhan

tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat

Tujuan : Nutrisi kebutuhan tubuh terpenuhi

Intervensi :

a. Kaji pola nutrisi klien. Rasional : mengetahui pola makan, kebiasaan makan,

keteraturan waktu makan.

b. Kaji makan yang di sukai dan tidak disukai. Rasional : meningkatkan status

makanan yang disukai dan menghindari pemberian makan yang tidak disukai.

c. Anjurkan tirah baring / pembatasan aktivitas selama fase akut. Rasional :

penghematan tenaga, mengurangi kerja tubuh.

d. Timbang berat badan tiap hari. Rasional : mengetahui adanya penurunan atau

kenaikan berat badan.

e. Anjurkan klien makan sedikit tapi sering. Rasional : mengurangi kerja usus,

menghindari kebosanan makan.

f. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian diet. Rasional : mengetahui

makanan apa saja yang dianjurkan dan makanan yang tidak boleh dikonsumsi.

K. Penerapan Kompres Hangat Terhadap Penurunan Demam pada Pasien Typhoid

Fever

1. Pengertian Demam

Demam adalah peninggian suhu tubuh dari variasi suhu normal sehari-hari yang

berhubungan dengan peningkatan titik patokan suhu di hipotalamus Dinarello &

Gelfand, 2005. Suhu tubuh normal berkisar antara 36,5-37,2°C. Derajat suhu yang

PENERAPAN TERAPI KOMPRES..., Tanjung Mandiri, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Tyhpoid Feverrepository.ump.ac.id/8312/3/Tanjung Mandiri BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Tyhpoid Fever Demam typhoid fever disebarkan

18

dapat dikatakan demam adalah axillary temperature ≥37,2°C Kaneshiro & Zieve,

2010.

2. Patofisiologi Demam

Demam terjadi oleh karena pengeluaran zat pirogen dalam tubuh. Zat pirogen

sendiri dapat dibedakan menjadi dua yaitu eksogen dan endogen. Pirogen eksogen

adalah pirogen yang berasal dari luar tubuh seperti mikroorganisme dan toksin.

Sedangkan pirogen endogen merupakan pirogen yang berasal dari dalam tubuh

meliputi interleukin-1 (IL-1), interleukin-6 (IL-6), dan tumor necrosing factor-alfa

(TNF-A). Sumber utama dari zat pirogen endogen adalah monosit, limfosit dan

neutrofil Guyton, 2007. Seluruh substansi di atas menyebabkan selsel fagosit

mononuclear (monosit, makrofag jaringan atau sel kupfeer) membuat 10 sitokin yang

bekerja sebagai pirogen endogen, suatu protein kecil yang mirip interleukin, yang

merupakan suatu mediator proses imun antar sel yang penting. Sitokin-sitokin

tersebut dihasilkan secara sistemik ataupun local dan berhasil memasuki sirkulasi.

Interleukin-1, interleukin-6, tumor nekrosis factor α dan interferon α, interferon β

serta interferon γ merupakan sitokin yang berperan terhadap proses terjadinya

demam. Sitokin-sitokin tersebut juga diproduksi oleh sel-sel di Susunan Saraf Pusat

(SSP) dan kemudian bekerja pada daerah preoptik hipotalamus anterior. Sitokin akan

memicu pelepasan asam arakidonat dari membrane fosfolipid dengan bantuan enzim

fosfolipase A2. Asam arakidonat selanjutnya diubah menjadi prostaglandin karena

peran dari enzim siklooksigenase (COX, atau disebut juga PGH sintase) dan

menyebabkan demam pada tingkat pusat termoregulasi di hipotalamus (Gabrie,

2009).

PENERAPAN TERAPI KOMPRES..., Tanjung Mandiri, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Tyhpoid Feverrepository.ump.ac.id/8312/3/Tanjung Mandiri BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Tyhpoid Fever Demam typhoid fever disebarkan

19

3. Pengertian Kompres Hangat

Tindakan yang di lakukan kompres hangat untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman,

mengurangi atau membebaskan nyeri, mengurangi atau mencegah terjadinya spasme

otot, dan memberikan rasa hangat.

4. Alasan Menggunakan Kompres Hangat Terhadap Demam pada Pasien Thypoid Fever

Berdasarkan data yang diperoleh dari RSUD. Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota

Gorontalo, tentang jumlah pasien demam tifoid yang dirawat di Ruang G1 (anak) Lt.

2 pada tahun 2011 yakni sebanyak 299 orang, dengan persentase sekitar 14,1% dari

total keseluruhan pasien yang dirawat di Ruang G1 (anak) Lt. 2. Menurunkan atau

tepatnya mengendalikan dan mengontrol demam pada anak dapat dilakukan dengan

berbagai cara, salah satunya adalah dengan cara kompres. Selama ini kompres dingin

atau es menjadi kebiasaan yang diterapkan para ibu saat anaknya demam. Namun

kompres mengunakan es sudah tidak dianjurkan karena pada kenyataannya demam

tidak turun bahkan naik dan dapat menyebabkan anak menangis, menggigil dan

kebiruan, oleh karena itu, kompres menggunakan air hangat lebih dianjurkan. Hal ini

dilakukan juga karena tindakan kompres hangat lebih mudah dilakukan dan tidak

memerlukan biaya yang cukup besar. Selain itu, tindakan kompres hangat juga

memungkinkan pasien atau keluarga tidak terlalu tergantung pada obat antipiretik.

Tindakan kompres hangat merupakan salah satu tindakan mandiri dari perawat, tetapi

sering diabaikan bahkan sering dibebankan pada keluarga pasien. Untuk dapat

mengangkat intervensi ini ke permukaan maka perlu adanya upaya untuk

membuktikan efektifitas dari tindakan ini dalam menurunkan demam khususnya pada

pasien anak penderita demam tifoid. Berdasarkan uraian tersebut diatas maka perlu

PENERAPAN TERAPI KOMPRES..., Tanjung Mandiri, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Tyhpoid Feverrepository.ump.ac.id/8312/3/Tanjung Mandiri BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Tyhpoid Fever Demam typhoid fever disebarkan

20

adanya upaya untuk membuktikan Efektifitas Kompres Hangat Dalam Menurunkan

Demam Pada Pasien Thypoid fever.

PENERAPAN TERAPI KOMPRES..., Tanjung Mandiri, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018