Upload
pradita-m-saputra
View
216
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
denpam
Citation preview
Laporan Perencanaan Demplot Tanaman Pangan Tahun 2006
Kabupaten Penajam Paser Utara
BAB IIMETODE DAN PENDEKATAN
Kerangka Umum dan Pendekatan Kerja
Pembukaan lahan baru untuk demplot tanaman pangan merupakan
upaya penambahan baku lahan dalam rangka pembangunan
pertanian berbasis komoditas pertanian tanaman pangan sehingga
menjadi daerah / lokasi pengembangan sentra tanaman pangan. Oleh
karena itu perlu dilakukan beberapa persiapan seperti penentuan
calon lokasi berikut sosialisasi dan pendaftaran calon petani yang
disesuaikan dengan kriteria dan standar teknis dari demplot tanaman
pangan.
Dalam pelaksanaan Survei Investigasi dan Desain (SID) demplot
tanaman pangan dilakukan oleh pihak ketiga dalam hal ini adalah Tim
Konsultan. Namun demikian dalam pelaksanaan pembangunan
konstruksi pembukaan lahan diharapkan dapat melibatkan petani
sebanyak-banyaknya sebagai tenaga kerja. Penentuan lokasi,
monitoring dan evaluasi dilakukan dan disesuaikan dengan kebutuhan
dilapangan.
Pendekatan partisipatif dengan melibatkan petani maupun
stakeholder kunci sangat diperlukan, khususnya dalam menggali
permasalahan yang dihadapi petani dan menentukan kebutuhan
kegiatan yang diperlukan dalam demplot tanaman pangan.
Disamping itu pendekatan partisipatif juga sangat baik dalam
mendapatkan informasi yang akurat mengenai kondisi lapang,
mengingat para petani berkecimpung setiap saat dengan lahan sawah
mereka; yang bila dibandingkan dengan investigasi langsung
memerlukan waktu yang cukup lama.
Keterbatasan pagu dana yang disediakan pemerintah melalui dana
APBN merupakan masalah tersendiri mengingat hal ini akan menjadi
Bab II Metode dan Pendekatan II - 3
Laporan Perencanaan Demplot Tanaman Pangan Tahun 2006
Kabupaten Penajam Paser Utara
faktor penentu kegiatan-kegiatan mana yang paling prioritas untuk
ditangani. Pendekatan partisipatif akan dapat menghasilkan rangking
masalah dan rangking kebutuhan yang diperlukan petani.
Salah satu metode yang diterapkan dalam pendekatan partisipatif ini
adalah mengajak petani atau kelompok tani berdiskusi (diskusi
kelompok) mengenali masalah, menggali pengalaman dan
mengidentifikasi kebutuhan mereka serta keterlibatan mereka dalam
kegiatan survei dan investigasi lapang.
Langkah-langkah Kegiatan
Secara umum langkah-langkah yang ditempuh tim konsultan dalam
pekerjaan SID Demplot Tanaman Pangan Tahun 2006 ini disajikan
pada Gambar 2.1.
Pada tahap pertama dilakukan diskusi dengan pihak pemberi proyek,
dalam hal ini Dinas Pertanian Propinsi Kalimantan Timur mengenai
tujuan dan ruang lingkup kegiatan, metode pelaksanaan dan
kesepakatan mengenai materi dan substansi yang akan dilakukan
dalam pekerjaan ini.
Dinas Pertanian tingkat Propinsi merupakan pelaksana langsung
kegiatan Demplot Tanaman Pangan dilapang sehingga perlu dilakukan
sosialisasi dan diskusi secara intensif dengan pihak Dinas Pertanian
Kabupaten Penajam Paser Utara. Disamping dilakukan pengumpulan
data-data sekunder, konsultan bersama-sama dengan Dinas Pertanian
Kabupaten Penajam Paser Utara juga melakukan orientasi lapang
untuk menentukan lokasi yang layak untuk dijadikan target proyek
tersebut . Sedapat mungkin pemilihan lokasi mengacu pada kriteria-
kriteria yang telah ditentukan seperti aspek fisik dan kimia tanah,
status tanah dan batas kepemilikan, kondisi sosial-ekonomi petani,
kelembagaan petani, tata guna lahan dan lain sebagainya.
Bab II Metode dan Pendekatan II - 4
Laporan Perencanaan Demplot Tanaman Pangan Tahun 2006
Kabupaten Penajam Paser Utara
Dari hasil orientasi dan analisis bersama dengan menggunakan
kriteria yang disepakati dan mengacu pada pedoman yang tersedia,
maka ditetapkanlah lokasi yang layak untuk dijadikan target proyek
Demplot Tanaman Pangan, yakni di Desa Gunung Makmur Kecamatan
Babulu Kabupaten Penajam Paser Utara.
Gambar 2.1.
Bab II Metode dan Pendekatan II - 5
Laporan Perencanaan Demplot Tanaman Pangan Tahun 2006
Kabupaten Penajam Paser Utara
Kriteria utama yang dijadikan pertimbangan pemilihan lokasi
pembukaan lahan baru untuk pengembangan sentra komoditas
tanaman pangan antara lain:
Lahan relative baik (fisik dan kimia tanah) untuk pengembangan
komoditas tanaman pangan;
Lahan yang tidak ditanami selama tiga musim;
Mempunyai curah hujan cukup bagi jenis komoditi yang akan
dikembangkan;
Status tanah dan batas kepemilikan jelas, tidak dalam keadaan
sengketa dan tidak tumpang tindih dengan proyek / kegiatan
lainnya;
Terdapat petani yang mau mengembangkan komoditas tanaman
pangan;
Dekat dengan pemukiman dan dapat dijangkau (mudah diakses
melalui jalan desa);
Terdapat Petugas Lapangan Pertanian yang siap membantu;
Setelah lokasi Demplot Tanaman Pangan ditentukan maka kemudian
dilakukan sosialisasi kepada petani dan/atau kelompok tani; yang
selanjutnya diikuti dengan proses perencanaan secara partisipatif
melalui diskusi dengan pengurus kelompok tani.
Survei dan investigasi juga dilakukan terhadap beberapa aspek fisik,
sosial ekonomi dan kelembagaan. Pengukuran batas lokasi proyek
dilakukan dengan GPS. Aspek-aspek sosial ekonomi dan kelembagaan
diperoleh melalui diskusi dengan pengurus kelompok tani. Beberapa
informasi fisik lahan lainnya diperoleh dari data di Dinas Pertanian
Kabupaten Penajam Paser Utara serta diskusi dengan PPL maupun
pengurus kelompok tani.
Hasil dari kegiatan di atas ditunjang dengan data-data fisik lahan
kemudian dijadikan acuan bagi konsultan untuk membuat Rancangan
Bab II Metode dan Pendekatan II - 6
Laporan Perencanaan Demplot Tanaman Pangan Tahun 2006
Kabupaten Penajam Paser Utara
Teknis (Design) kegiatan Demplot Tanaman Pangan berikut
penyusunan RAB.
Bab II Metode dan Pendekatan II - 7