5
Laporan Perencanaan Demplot Tanaman Pangan Tahun 2006 Kabupaten Penajam Paser Utara BAB II METODE DAN PENDEKATAN Kerangka Umum dan Pendekatan Kerja Pembukaan lahan baru untuk demplot tanaman pangan merupakan upaya penambahan baku lahan dalam rangka pembangunan pertanian berbasis komoditas pertanian tanaman pangan sehingga menjadi daerah / lokasi pengembangan sentra tanaman pangan. Oleh karena itu perlu dilakukan beberapa persiapan seperti penentuan calon lokasi berikut sosialisasi dan pendaftaran calon petani yang disesuaikan dengan kriteria dan standar teknis dari demplot tanaman pangan. Dalam pelaksanaan Survei Investigasi dan Desain (SID) demplot tanaman pangan dilakukan oleh pihak ketiga dalam hal ini adalah Tim Konsultan. Namun demikian dalam pelaksanaan pembangunan konstruksi pembukaan lahan diharapkan dapat melibatkan petani sebanyak-banyaknya sebagai tenaga kerja. Penentuan lokasi, monitoring dan evaluasi dilakukan dan disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan. Pendekatan partisipatif dengan melibatkan petani maupun stakeholder kunci sangat diperlukan, khususnya dalam menggali permasalahan yang dihadapi petani dan menentukan kebutuhan kegiatan yang diperlukan dalam demplot tanaman pangan. Disamping itu pendekatan partisipatif juga sangat Bab II Metode dan Pendekatan II - 3

BAB IIdempan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

denpam

Citation preview

Page 1: BAB IIdempan

Laporan Perencanaan Demplot Tanaman Pangan Tahun 2006

Kabupaten Penajam Paser Utara

BAB IIMETODE DAN PENDEKATAN

Kerangka Umum dan Pendekatan Kerja

Pembukaan lahan baru untuk demplot tanaman pangan merupakan

upaya penambahan baku lahan dalam rangka pembangunan

pertanian berbasis komoditas pertanian tanaman pangan sehingga

menjadi daerah / lokasi pengembangan sentra tanaman pangan. Oleh

karena itu perlu dilakukan beberapa persiapan seperti penentuan

calon lokasi berikut sosialisasi dan pendaftaran calon petani yang

disesuaikan dengan kriteria dan standar teknis dari demplot tanaman

pangan.

Dalam pelaksanaan Survei Investigasi dan Desain (SID) demplot

tanaman pangan dilakukan oleh pihak ketiga dalam hal ini adalah Tim

Konsultan. Namun demikian dalam pelaksanaan pembangunan

konstruksi pembukaan lahan diharapkan dapat melibatkan petani

sebanyak-banyaknya sebagai tenaga kerja. Penentuan lokasi,

monitoring dan evaluasi dilakukan dan disesuaikan dengan kebutuhan

dilapangan.

Pendekatan partisipatif dengan melibatkan petani maupun

stakeholder kunci sangat diperlukan, khususnya dalam menggali

permasalahan yang dihadapi petani dan menentukan kebutuhan

kegiatan yang diperlukan dalam demplot tanaman pangan.

Disamping itu pendekatan partisipatif juga sangat baik dalam

mendapatkan informasi yang akurat mengenai kondisi lapang,

mengingat para petani berkecimpung setiap saat dengan lahan sawah

mereka; yang bila dibandingkan dengan investigasi langsung

memerlukan waktu yang cukup lama.

Keterbatasan pagu dana yang disediakan pemerintah melalui dana

APBN merupakan masalah tersendiri mengingat hal ini akan menjadi

Bab II Metode dan Pendekatan II - 3

Page 2: BAB IIdempan

Laporan Perencanaan Demplot Tanaman Pangan Tahun 2006

Kabupaten Penajam Paser Utara

faktor penentu kegiatan-kegiatan mana yang paling prioritas untuk

ditangani. Pendekatan partisipatif akan dapat menghasilkan rangking

masalah dan rangking kebutuhan yang diperlukan petani.

Salah satu metode yang diterapkan dalam pendekatan partisipatif ini

adalah mengajak petani atau kelompok tani berdiskusi (diskusi

kelompok) mengenali masalah, menggali pengalaman dan

mengidentifikasi kebutuhan mereka serta keterlibatan mereka dalam

kegiatan survei dan investigasi lapang.

Langkah-langkah Kegiatan

Secara umum langkah-langkah yang ditempuh tim konsultan dalam

pekerjaan SID Demplot Tanaman Pangan Tahun 2006 ini disajikan

pada Gambar 2.1.

Pada tahap pertama dilakukan diskusi dengan pihak pemberi proyek,

dalam hal ini Dinas Pertanian Propinsi Kalimantan Timur mengenai

tujuan dan ruang lingkup kegiatan, metode pelaksanaan dan

kesepakatan mengenai materi dan substansi yang akan dilakukan

dalam pekerjaan ini.

Dinas Pertanian tingkat Propinsi merupakan pelaksana langsung

kegiatan Demplot Tanaman Pangan dilapang sehingga perlu dilakukan

sosialisasi dan diskusi secara intensif dengan pihak Dinas Pertanian

Kabupaten Penajam Paser Utara. Disamping dilakukan pengumpulan

data-data sekunder, konsultan bersama-sama dengan Dinas Pertanian

Kabupaten Penajam Paser Utara juga melakukan orientasi lapang

untuk menentukan lokasi yang layak untuk dijadikan target proyek

tersebut . Sedapat mungkin pemilihan lokasi mengacu pada kriteria-

kriteria yang telah ditentukan seperti aspek fisik dan kimia tanah,

status tanah dan batas kepemilikan, kondisi sosial-ekonomi petani,

kelembagaan petani, tata guna lahan dan lain sebagainya.

Bab II Metode dan Pendekatan II - 4

Page 3: BAB IIdempan

Laporan Perencanaan Demplot Tanaman Pangan Tahun 2006

Kabupaten Penajam Paser Utara

Dari hasil orientasi dan analisis bersama dengan menggunakan

kriteria yang disepakati dan mengacu pada pedoman yang tersedia,

maka ditetapkanlah lokasi yang layak untuk dijadikan target proyek

Demplot Tanaman Pangan, yakni di Desa Gunung Makmur Kecamatan

Babulu Kabupaten Penajam Paser Utara.

Gambar 2.1.

Bab II Metode dan Pendekatan II - 5

Page 4: BAB IIdempan

Laporan Perencanaan Demplot Tanaman Pangan Tahun 2006

Kabupaten Penajam Paser Utara

Kriteria utama yang dijadikan pertimbangan pemilihan lokasi

pembukaan lahan baru untuk pengembangan sentra komoditas

tanaman pangan antara lain:

Lahan relative baik (fisik dan kimia tanah) untuk pengembangan

komoditas tanaman pangan;

Lahan yang tidak ditanami selama tiga musim;

Mempunyai curah hujan cukup bagi jenis komoditi yang akan

dikembangkan;

Status tanah dan batas kepemilikan jelas, tidak dalam keadaan

sengketa dan tidak tumpang tindih dengan proyek / kegiatan

lainnya;

Terdapat petani yang mau mengembangkan komoditas tanaman

pangan;

Dekat dengan pemukiman dan dapat dijangkau (mudah diakses

melalui jalan desa);

Terdapat Petugas Lapangan Pertanian yang siap membantu;

Setelah lokasi Demplot Tanaman Pangan ditentukan maka kemudian

dilakukan sosialisasi kepada petani dan/atau kelompok tani; yang

selanjutnya diikuti dengan proses perencanaan secara partisipatif

melalui diskusi dengan pengurus kelompok tani.

Survei dan investigasi juga dilakukan terhadap beberapa aspek fisik,

sosial ekonomi dan kelembagaan. Pengukuran batas lokasi proyek

dilakukan dengan GPS. Aspek-aspek sosial ekonomi dan kelembagaan

diperoleh melalui diskusi dengan pengurus kelompok tani. Beberapa

informasi fisik lahan lainnya diperoleh dari data di Dinas Pertanian

Kabupaten Penajam Paser Utara serta diskusi dengan PPL maupun

pengurus kelompok tani.

Hasil dari kegiatan di atas ditunjang dengan data-data fisik lahan

kemudian dijadikan acuan bagi konsultan untuk membuat Rancangan

Bab II Metode dan Pendekatan II - 6

Page 5: BAB IIdempan

Laporan Perencanaan Demplot Tanaman Pangan Tahun 2006

Kabupaten Penajam Paser Utara

Teknis (Design) kegiatan Demplot Tanaman Pangan berikut

penyusunan RAB.

Bab II Metode dan Pendekatan II - 7