BAB III

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jnijjn

Citation preview

35BAB IIIMETODE PENELITIANDesain PenelitianPenelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional study yang dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel (Arikunto S, 2003).Tempat dan Waktu PenelitianPenelitian dilakukan di unit Hemodialisis Irna C Penyakit Dalam RS. Dr. M. Djamil Padang, pada Februari 2013 sampai Agustus 2013.Populasi dan Sampel1). PopulasiPopulasi penelitian adalah semua pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis di unit Hemodialisis Irna C Penyakit Dalam RS. Dr. M. Djamil Padang, jumlah populasi pada bulan Agustus 2013 adalah 109 orang.2). SampelCara pengambilan sampel pada penelitian ini accidental sampling yaitu semua populasi dengan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 58 orang, dimana 3 orang menolak menjadi responden dan 7 orang termasuk pada kriteria ekslusi penelitian. Untuk memudahkan penelitian digunakan kriteria inklusi sebagai berikut:Pasien GGK yang menjalani hemodialisis dalam semingguDitemui selama penelitian ini di unit hemodialisisDapat berkomunikasi dengan baikBersedia menjadi responden.Kriteria ekslusi adalah sebagai berikut:pasien GGK yang tidak menjalani terapi hemodialisisTidak dapat berkomunikasi dengan baik.Teknik dan Pengumpulan Data1). Data primerUntuk mendapatkan tekanan darah yang akurat, maka pada saat pengukuran tekanan darah pemasangan/ pengukuran harus tepat, pasien relaks, setidak-tidaknya sudah beristirahat 5 menit dan tidak makan/merokok dalam 30 menit sebelum diukur. Tekanan darah harus diukur minimal 2 kali pada posisi berbaring dan tekanan darah yang diambil adalah rata-ratanya.Tekanan darah diukur dengan cara melilitkan manset karet pada lengan atas, 3 jari diatas vena brachialis. Saat manset mengembang, ia akan menekan pembuluh darah arteri pada lengan dan menghentikan aliran darah sementara. Secara perlahan kemudian udara di dalam manset dikosongkan. Pada periode ini aliran darah didengarkan dengan stetoskop, saat darah mulai menggetarkan arteri pada saat itu terdengar bunyi, bunyi pertama yang didengar disebut tekanan sistolik, dan bunyi terakhir yang bisa didengar disebut takanan darah diastolik. Untuk memperoleh data tentang identitas responden dan lamanya sakit digunakan kuesioner dengan pertanyaan terbuka yaitu isian, sedangkan pertanyaan tertutup digunakan untuk memperoleh data tentang kepatuhan diet.kepatuhan diet pasien diobservasi langsung dengan menggunakan lembaran observasi. Pengamatan ini dilakukan pada menu makanan yang diatur oleh responden pada saat dilakukan observasi. Observasi dilakukan dengan metode pengukuran konsumsi makanan bersifat kuantitatif yaitu metode recall 24 jam.Prinsip metode recall 24 jam yaitu dilakukan dengan mencatat jenis dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi pada periode 24 jam yang lalu. Langkah-Iangkah pelaksanaan metode recall 24 jam pewawancaraan dengan menanyakan kembali dan mencatat semua makanan dan minuman yang dikonsumsi responden dalam Ukuran Rumah Tangga selama kurun waktu 24 jam yang lalu. Dalam membantu responden mengingat apa yang dimakan, perlu diberi penjelasan waktu kegiatannya seperti waktu baru bangun, setelah sembahyang, sesudah tidur siang dan sebagainya. Selain dan makanan utama, makanan kecil atau jajan juga dicatat. Kemudian peneliti melakukan konversi dan URT kedalam ukuran berat (gram), kemudian menganalisis bahan makan kedalam zat gizi dengan menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) atau Daftar Komposisi Gizi Jajanan (DKGJ) (Supariasa, 2002)2). Data sekunderData sekunder diperoleh dan rekam medik RS. Dr. M. Djamil Padang untuk memperoleh data tentang jumlah pasien, dan alamat pasien yang akan diobservasi perilaku dietnya.Pengolahan Data Data diolah dengan menggunakan komputerisasi, sebelumnya telah dilakukan pengecekkan terhadap kelengkapan data Pengecekan Data (Editing) Data yang masuk perlu diperiksa apakah terdapat kekeliruan di dalam pengisiannya atau kemungkinan tidak lengkap dalam pengisian.Pengkodean data (Coding)Pemberian simbol, tanda atau kode terhadap informasi yang dikumpulkan untuk memudahkan pengolahan data. Pada pengetahuan dan upaya pencegahan osteoporosis jika jawaban benar diberi kode (1), jika jawaban salah diberi nilai (0). Memproses Data (Entry) Pada tahap ini dilakukan kegiatan memproses data terhadap kuesioner yang benar dan lengkap untuk dianalisa. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan komputerisasi dengan menggunakan uji Chi-Square.Penghapusan Data (Cleaning )Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di-entry apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan tersebut kemungkinan terjadi pada saat kita meng-entry data.F. Analisa Data 1). Analisa UnivariatYaitu analisa pada masing-masing variabel yang akan menghasilkan data dalam bentuk distribusi frekuensi. Berikut ini adalah analisa univariat dari variabel penelitian:Pengetahuan tentang penyakit dan pengaturan diet.Analisa dilakukan dengan menghitung jumlah responden yang benar dengan kunci jawaban. Jawaban yang benar diberi skor 1 dan jika salah diberi skor 0, skor kemudian dijumlahkan sehingga diperoleh total skor. Selanjutnya dilakukan penghitungan frekuensi dengan menggunakan rumus :Rumus : P = x 100%Keterangan:P = Persentasix = Jumlah item jawaban yang benarn = Jumlah item soal 2). Analisa BivariatAnalisa bivariat ini dilakukan pada variabel independen dan variabel dependen untuk mengetahui adanya hubungan atau pengaruh antara 2 variabel tersebut. Analisis ini menggunakan uji statistik Chi-Square Rumus : X2 = Ket : X = Nilai Chi Square= Jumlah observasi (nilai yang diamati)E = Nilai yang diharapkan.Jika P < 0,05 maka, secara statistik disebut bermaknaJika P > 0,05 maka, secara statistik disebut tidak bermaknaHasil analisis secara statistik dianggap bermakna jika nilai P 0,05 maka hasil hitungan tersebut tidak bermakna (Notoatmodjo, 2002).