2
BAB III PENUTUP KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Alel ganda adalah bila dalam satu lokus pada sebuah kromosom ditempati oleh beberapa (lebih dari satu pasang alel) atau suatu seri alel. 2. Persamaan (p+a) = 1 hanya berlaku apabila terdapat dua alel pada suatu lokus dalam autosom. Berdasarkan hukum kesetimbangan Hardy-Weinberg untuk golongan darah sistem ABO, rumusnya adalah: (p + q + r)2 = p2 + q2 + r2 + 2pq + 2pr + 2qr 3. Alel ganda terdapat pada manusia, hewan dan tumbuhan. Pada manusia golongan darah ABO dan Rh. Golongan darah sistem ABO yaitu Dipengaruhi oleh alel IO, IA, dan IB. Pada hewan adalah alel ganda pada kelinci mengatur warna bulu dan pada tanaman contoh umum alel ganda pada tanaman ialah alel s, yang berperan dalam mempengaruhi sterilitas. 4. Golongan darah (sistem ABO) seseorang dikendalikan oleh 2 alel yang diwariskan dari orang tuanya tetapi dalam populasi keseluruhan terdapat tiga alel yang berbeda, yaitu IA,IB, dan IO. 1. Golongan darah system MN adalah Pengelompokan pada sistem MN ini dilakukan berdasarkan atas reaksi antigen-antibodi. 2. Golongan Darah Tipe Rh Diperkenalkan oleh Karl Laindsteiner pada tahun 1940 yang melakukan penelitian pada monyet rhesus (Macaca mulatta) dengan Alel dipengaruhi oleh satu gen yang terdiri dari 2 alel, yaitu R dan r, dimana R dominan terhadap r. Dikenal 2 macam golongan darah yaitu Rh+ dan Rh-. 3. Perkawinan pada golongan darah dibedakan menjadi 2 yaitu Perkawinan inkompatibel (tidak sesuai) dan Perkawinan kompatibel (sesuai).

BAB III

Embed Size (px)

DESCRIPTION

qwertyuiopak

Citation preview

Page 1: BAB III

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Alel ganda adalah bila dalam satu lokus pada sebuah kromosom ditempati oleh beberapa (lebih dari satu pasang alel) atau suatu seri alel.

2. Persamaan (p+a) = 1 hanya berlaku apabila terdapat dua alel pada suatu lokus dalam autosom. Berdasarkan hukum kesetimbangan Hardy-Weinberg untuk golongan darah sistem ABO, rumusnya adalah: (p + q + r)2 = p2 + q2 + r2 + 2pq + 2pr + 2qr

3. Alel ganda terdapat pada manusia, hewan dan tumbuhan. Pada manusia golongan darah ABO dan Rh. Golongan darah sistem ABO yaitu Dipengaruhi oleh alel IO, IA, dan IB. Pada hewan adalah alel ganda pada kelinci mengatur warna bulu dan pada tanaman contoh umum alel ganda pada tanaman ialah alel s, yang berperan dalam mempengaruhi sterilitas.

4. Golongan darah (sistem ABO) seseorang dikendalikan oleh 2 alel yang diwariskan dari orang tuanya tetapi dalam populasi keseluruhan terdapat tiga alel yang berbeda, yaitu IA,IB, dan IO.

1. Golongan darah system MN adalah Pengelompokan pada sistem MN ini dilakukan berdasarkan atas reaksi antigen-antibodi.

2. Golongan Darah Tipe Rh Diperkenalkan oleh Karl Laindsteiner pada tahun 1940 yang melakukan penelitian pada monyet rhesus (Macaca mulatta) dengan Alel dipengaruhi oleh satu gen yang terdiri dari 2 alel, yaitu R dan r, dimana R dominan terhadap r. Dikenal 2 macam golongan darah yaitu Rh+ dan Rh-.

3. Perkawinan pada golongan darah dibedakan menjadi 2 yaitu Perkawinan inkompatibel (tidak sesuai) dan Perkawinan kompatibel (sesuai).

4. Faktor Rh dalam darah seseorang mempunyai arti penting dalam kesehatan. Orang yang serum dan plasma darahnya tidak mempunyai anti-Rh dapat distimulir (dipacu) untuk membentuk anti-Rh. Pembentukan anti-Rh ini dapat melalui jalan:

Transfusi Darah dan perkawinan.

DAFTAR PUSTAKA

Garber, S.D. 2002. Biology: A Self-Teaching Guide, 2nd Edition. John Wiley and Sons, Inc.

Page 2: BAB III

Suryo.2004.genetika.Yogyakarta : Departemen P dan K Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Guru.

Burns, G.W.1983.The Sciene of Genetics. 5thed., Macmilan Pulb. Co. Inc. New York.

Emery , A.E.H., 1975. Elements of medical Genetics . 4th ed.,Churcill Livingtone Med,.Div. longman Group Ltd., Endinburgh.

Campbell, N.A., Reece, J.B., Mitchell, L.G., 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Erlangga. Jakarta.

Kimball, J.W., Tjitrosomo, S.S., Sugiri, N., 1983.Biologi Jilid 1 Edisi Kelima.Erlangga. Jakarta.

Suryo, H. 1984.Genetika Manusia. Gadja Mada University Press. Yogyakarta.

Siti, Annisa, 2011. Faktor penentu penggolongan darah. http://Sitianiezha.blogspot.com. Diakses pada tanggal 29 Maret 2013 pukul 11.20 WITA.

Utomo, Salim. 2009. Penentuan penggolongan darah pada manusia. http://biologizone.blogspot.com. Diakses pada tanggal 29 Maret 2013 pukul 17.50 WITA.