Upload
others
View
27
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
55
BAB III
ANALISA DATA
Pada bab ini, peneliti akan menganalisa hasil temuan dalam iklan “Karya
Indonesia adalah Kita”, adapun sistemmatika dalam penyajian data akan dianalisis
dengan mendeskripsikan data yang didapat, maka dibuat kategori untuk
memudahkan penelitian. Data kemudian dimasukan kelembaran koding yang
peneliti lampirkan dihalaman lampiran.
Pengkodingan data dilakukan oleh tiga orang, pertema peneliti sendiri dan
ada dua pengkoder lagi yang membatu peneliti untuk melakukan pengkoderan.
Dipilihnya dua pengkoder diharapkan mampu membantu peneliti untuk
menghasilkan pengkodingan data. Hasil pengkodingan dimaksudkan untuk
menguji data, apakah nilai validitas dan nilai reabilitas tinggi dan menemui kaidah
penelitian atau belum. Nantinya tabel analisis data berupa tabel frekuensi yang
dianalisis dengan rumus kuantitatif kemudian dideskriptifkan.
Temuan yang dilakukan akan berupa interpretasi unsur-unsur nasionalisme
yang didapat dari data kuantitatif yaitu data yang dihitungkan dari 31 Shoot pada
iklan “Karya Indonesia adalah Kita”. Kemudian dianalisis dengan menggunakan
analisis isi yang bersifat obyektif. Tujuan analisis ini adalah untuk
mengungkapkan makna yang tampak dan nyata dalam iklan “Karya Indonesia
adalah Kita”.
Hasil analisis yang diperoleh dengan pengkoderan unsur nasionalisme
dalam menjawab permasalahan penelitian yang telah dirumuskan adalah sebagai
berikut:
56
A. Cinta Tanah Air
B. Cinta Produk dalam Negeri
C. Kepribadian
D. Kebudayaan
E. Kebangsaan
Setelah dilakukan analisis diperoleh kesepakatan frekuensi unsur
nasionalisme dalam iklan Karya Indonesia adalah Kita berdasarkan kategori yang
digunakan sebanyak 5 kategori, dan diperoleh kespakatan pada masing-masing
kategori, yaitu Cinta tanah air sebanyak 15 shoot. Cinta produk dalam negeri
sebanyak 13 shoot. Kepribadian sebanyak 12 shoot. Kebudayaan sebanyak 15
shoot. dan Kebangsaan sebanyak 17 shoot.
Untuk masing-masing rincian pada tiap kategori setelah poses
pengkodingan dapat dilihat dari tabel berikut
A. Hasil perhitungan antara Peneliti dengan Koder 1
Tabel 3.1
Unsur Nasionalisme Peneliti dan Koder 1
No Kategori Nasionalisme P K1 S X X2
1 Cinta Tanah Air 21 21 18 0,21 0,04412 Cinta Produk Dalam Negeri 20 19 14 0,16 0,02563 Kepribadian 22 20 16 0,19 0,03614 Kebudayaan 21 20 15 0,17 0,02895 Kebangsaan 24 25 21 0,25 0,0625
Jumlah 108 105 84 0,98 0,1972*rumus untuk mencari X adalah s dibagi jumlah kesulurah s
Sumber : Data Peneliti
Keterangan :
P = Peneliti
57
S = Unit yang disepakati antara peneliti dan koder 1
K1 = Koder 1
X = Proporsi dari seluruh kategori
X2 = Hasil X yang di kuadratkan
Hasil penelitian dari seluruh proses pengkodingan ini, reabilitas atau
keabsahan data di uji dengan formula holsty sebagaimana yang telah dicantumkan
dalam bab 1.
Tingkat kesepakatan dihitung dengan menggunakan rumus Holsty :
Coefisien Realibility =
Coefisien Realibility = = = 0,78 (0,8)
M = jumlah koding yang sama (disetujui oleh masing – masing koder)
N1,N2 = jumlah koding yang dibuat oleh peneliti dan koder 1
Dalam formula Holsty, angka realibilitas minimum adalah 0,7 atau 70%.
Artinya, jikalau hasil perhitungan menunjukan angka realibilitas diatas 70% atau
0,7 maka alat ukur ini reliabel. Tetapi jika dibawah 0,7 atau 70% maka alat ukur
ini dianggap tidak reliabel (Eriyanto, 2013: 292). Dan hasil dari rumus Holsty ini
berada diangka 0,8 atau 80 % maka jumlah perhitungan ini dianggap reliabel.
Dari hasil uji reliabilitas rumus tersebut harus dimasukan dalam rumus
Scott Pi. Dalam formula Scott Pi ini, faktor (Change) terjadinya
2M
N1 + N2
168
213
2(84)
108 + 105
58
persamaan/agreement di antara pengkoder diperhitungkan. Semakin besar
kategori maka semakin kecil peluang terjadinya persamaan/agreement. Rumus
untuk menghitung realibilitas antar koder dari Scott Pi adalah sebagai berikut
(Eriyanto, 2013:292):
Pi =
Keterangan :
Pi = Nilai keterhandalan
Jadi perhitungannya dalam rumus Scott dalam kategori nasionalisme adalah:
Pi =
Pi = Pi = 0,97
Menurut Eriyanto, dalam formula Scott jika angka realibilitas
bergerak dari angka 0 hingga 1, di mana semakin besar angka menunjukan
semakin tinggi pula realibilitas yang di ukur. Hasil yang didapat dari
perhitungan formula scott adalah 1 berarti menunjukan realibilitas antar koder
yang didapat cukup tinggi.
% persetujuan yang diamati - % persetujuan yang diharapkan
1 - % persetujuan yang diharapkan
0,7828
0,8028
0,98 – 0,1972
1 – 0,1972
59
B. Kemunculan Unsur Nasionalisme Per Kategori dalam Sub Kategori antara Peneliti dan Koder 1
B.1 Sub Kategori Cinta Tanah Air
Dalam iklan “Karya Indonesia adalah Kita”, kategori unsur
Nasionalisme dengan Indikasi Cinta Tanah Air muncul sebanyak 18
shoot dari 31 shoot. Berikut rincian sub kategori dari kategori cinta tanah
air pada iklan “Karya Indonesia adalah Kita” ini.
Tabel 3.2
Kategori Cinta Tanah Air
No Sub Kategori Jumlah Frekuensi Persentase (%)
1 Membanggakan pribadi
bangsa pada suatu negara
10 55,55%
2 Mengenang sejarah
kepahlawanan pada
pendiri bangsa
8 44,44%
Total 18 99,99%
Sumber : Data Peneliti
Berikut beberapa penggalan shoot yang menunjukkan kemunculan
unsur cinta tanah air pada iklan “Karya Indonesia adalah Kita".
61
B.2 Sub Kategori Cinta Produk dalam Negeri
Upaya untuk menggunakan dan selalu menghargai hasil produk
dalam negeri daripada produk luar negeri ini memiliki frekuensi
kemunculan sebanyak 14 kali dari 31 shoot. Berikut rincian sub kategori
Cinta Produk dalam Negeri.
Tabel 3.4
Kategori Cinta Produk dalam Negeri
No Sub Kategori Jumlah Frekuensi Persentase (%)
1 Senang menggukanan
produk-produk dalam
negeri
14 100 %
Total 14 100%
Sumber : Data Peneliti
Berikut beberapa penggalan shoot yang menunjukkan kemunculan
unsur cinta produk dalam negeri pada iklan “Karya Indonesia adalah
Kita".
Tabel 3.5
Shoot Kategori Cinta Produk dalam Negeri
Shoot Gambar Shoot
1
62
4
12
14
B.3 Sub Kategori Kepribadian
Totalitas nilai-nilai yang membentuk pola kelakuan serta gaya
hidup bangsa ini memiliki beberapa sub kategori dan frekuensi
kemunculan sebanyak 16 kali dari 31 shoot.
Tabel 3.6
Kategori Kepribadian
No Sub Kategori Jumlah Frekuensi
Persentase (%)
1 Membanggakan
kepribadian bangsa yang
ramah dan santun
9 56,25 %
2 Menjaga toleransi terhadap
umat beragama dan
1 6,25%
63
menjunjung tinggi sopan
santun.
3 Mengagungkan tradisi
masa lalu sebagai jati diri
bangsa
6 37,5%
Total 16 100%
Sumber : Data Peneliti
Berikut beberapa penggalan shoot yang menunjukkan kemunculan
unsur cinta produk dalam negeri pada iklan “Karya Indonesia adalah
Kita".
Tabel 3.7
Shoot Kategori Kepribadian
Shoot Gambar Shoot
5
7
11
64
14
15
B.4 Sub Kategori Kebudayaan
Dalam Iklan ini, sub kategori kebudayaan yang disepakati terdapat
kemunculan 15 frekuensi dari 31 shoot yang di setujui. berikut hasil
rincian persentasenya.
Tabel 3.8
Kategori Kebudayaan
No Sub Kategori Jumlah Frekuensi
Persentase (%)
1 Mencintai kebudayaan
dalam negeri dan
melestarikan serta menjaga
kebudayaan bangsa
15 100%
Total 15 100%
Sumber : Data Peneliti
Berikut beberapa penggalan shoot yang menunjukkan kemunculan
unsur kebudayaan pada iklan “Karya Indonesia adalah Kita”.
65
Tabel 3.9
Shoot Kategori Kebudayaan
Shoot Gambar shoot
1
19
22
29
B.5 Sub Kategori Kebangsaan
Dalam iklan “Karya Indonesia adalah Kita”, kategori unsur
kebangsaan dengan Indikasi Cita-cita yang sama muncul sebanyak 8
shoot dari 31 shoot. Berikut rincian sub kategori dari kategori
kebangsaan pada iklan “Karya Indonesia adalah Kita” ini
66
Tabel 3.10
Kategori Kebangsaan
No Sub Kategori Jumlah Frekuensi
Persentase (%)
1 Cita-cita yang sama 8 38,09%
2 Ideologi yang sama untuk
persatuan bangsa
13 61,90%
Total 21 99.99%
Sumber : Data Peneliti
Berikut beberapa penggalan shoot yang menunjukkan kemunculan
unsur kebangsaan “Karya Indonesia adalah Kita".
Tabel 3.11
Shoot Kategori Kebangsaan
Shoot Gambar Shoot
2
8
15
67
C. Hasil Perhitungan antara Peneliti dan Koder 2
Tabel 3.12
Unsur Nasionalisme Peneliti dan Koder 2
No Kategori Nasionalisme P K2 S X X2
1 Cinta Tanah Air 21 21 16 0,17 0,02892 Cinta Produk Dalam Negeri 20 20 19 0,20 0,04003 Kepribadian 22 21 18 0,19 0,03614 Kebudayaan 21 24 20 0,21 0,04415 Kebangsaan 24 22 20 0,21 0,0441
Jumlah 108 108 93 0,98 0,1932*rumus untuk mencari X adalah s dibagi jumlah kesulurah s
Sumber : Data Peneliti
Keterangan :
P = Peneliti
S = Unit yang disepakati antara peneliti dan koder 2
K2 = Koder2
X = Proporsi dari seluruh kategori
X2 = Hasil X yang di kuadratkan
Hasil penelitian dari seluruh proses pengkodingan ini, reabilitas
atau keabsahan data di uji dengan formula holsty sebagaimana yang telah
dicantumkan dalam bab 1.
Tingkat kesepakatan dihitung dengan menggunakan rumus Holsty :
Coefisien Realibility =
Coefisien Realibility = = = 0,86
2M
N1 + N2
186
216
2(93)
108 + 108
68
M = jumlah koding yang sama (disetujui oleh masing – masing koder)
N1,N2 = jumlah koding yang dibuat oleh peneliti dan koder 1
Dalam formula Holsty, angka realibilitas minimum adalah 0,7 atau
70%. Artinya, jikalau hasil perhitungan menunjukan angka realibilitas diatas
70% atau 0,7 maka alat ukur ini reliabel. Tetapi jika dibawah 0,7 atau 70%
maka alat ukur ini dianggap tidak reliabel (Eriyanto, 2013: 292). Dan hasil
dari rumus Holsty ini berada diangka 0,91 atau 91 % maka jumlah
perhitungan ini dianggap reliabel.
Dari hasil uji reliabilitas rumus tersebut harus dimasukan dalam
rumus Scott Pi. Dalam formula Scott Pi ini, faktor (Change) terjadinya
persamaan/agreement di antara pengkoder diperhitungkan. Semakin besar
kategori maka semakin kecil peluang terjadinya persamaan/agreement.
Rumus untuk menghitung realibilitas antar koder dari Scott Pi adalah sebagai
berikut (Eriyanto, 2013:292):
Pi =
Keterangan :
Pi = Nilai keterhandalan
Jadi perhitungannya dalam rumus Scott dalam kategori nasionalisme adalah:
Pi =
% persetujuan yang diamati - % persetujuan yang diharapkan
1 - % persetujuan yang diharapkan
0,98 – 0,1932
1 – 0,1932
69
Pi = Pi = 1 (0,97)
Menurut Eriyanto, dalam formula Scott jika angka realibilitas
bergerak dari angka 0 hingga 1, dimana semakin besar angka menunjukan
semakin tinggi pula realibilitas yang di ukur. Hasil yang didapat dari
perhitungan formula scott adalah 1 berarti menunjukan realibilitas antar koder
yang didapat cukup tinggi.
D. Kemunculan Unsur Nasionalisme Per Kategori dalam Sub Kategori
antara Peneliti dan Koder 2
D.1 Sub Kategori Cinta Tanah Air
Dalam iklan “Karya Indonesia adalah Kita”, kategori unsur
Nasionalisme dengan Indikasi Cinta Tanah Air muncul sebanyak 16
shoot dari 31 shoot. Berikut rincian sub kategori dari kategori cinta tanah
air pada iklan “Karya Indonesia adalah Kita” ini.
Tabel 3.13
Kategori Cinta Tanah Air
No Sub Kategori Jumlah Frekuensi
Persentase (%)
1 Membanggakan pribadi
bangsa pada suatu negara
9 56.25%
2 Mengenang sejarah
kepahlawanan pada
7 43,75%
0,7868
0,8068
70
pendiri bangsa
Total 16 100%
Sumber : Data Peneliti
Berikut beberapa penggalan shoot yang menunjukkan kemunculan
unsur cinta tanah air “Karya Indonesia adalah Kita".
Tabel 3.14
Shoot Kategori Cinta Tanah Air
Shoot Gambar Shoot
3
16
22
28
D.2 Sub Kategori Cinta Produk dalam Negeri
Upaya untuk menggunakan dan selalu menghargai hasil produk
dalam negeri daripada produk luar negeri ini memiliki frekuensi
71
kemunculan sebanyak 19 kali dari 31 shoot. Berikut rincian sub kategori
Cinta Produk dalam Negeri.
Tabel 3.15
Kategori Cinta Produk dalam Negeri
No Sub Kategori Jumlah Frekuensi
Persentase (%)
1 Senang menggukanan
produk-produk dalam
negeri
19 100 %
Total 19 100%
Sumber : Data Peneliti
Berikut beberapa penggalan shoot yang menunjukkan kemunculan
unsur cinta produk dalam negeri “Karya Indonesia adalah Kita".
Tabel 3.16
Shoot Kategori Cinta Produk dalam Negeri
Shoot Gambar Shoot
4
12
72
18
22
D.3 Sub Kategori Kepribadian
Totalitas nilai-nilai yang membentuk pola kelakuan serta gaya
hidup bangsa ini memiliki beberapa sub kategori dan frekuensi
kemunculan sebanyak 18 kali dari 31 shoot.
Tabel 3.17
Kategori Kepribadian
No Sub Kategori Jumlah Frekuensi
Persentase (%)
1 Membanggakan
kepribadian bangsa yang
ramah dan santun sebagai
bangsa Indonesia
7 38,88 %
2 Menjaga toleransi terhadap
umat beragama dan
menjunjung tinggi sopan
santun sebagai bangsa
Indonesia yang ramah
5 27,77%
3 Mengagungkan tradisi 6 33,33%
73
masa lalu sebagai jati diri
bangsa
Total 18 99,98%
Sumber : Data Peneliti
Berikut beberapa penggalan shoot yang menunjukkan kemunculan
unsur kepribadian “Karya Indonesia adalah Kita".
Tabel 3.18Shoot Kategori Kepribadian
Shoot Gambar Shoot
5
7
11
D.4 Kategori Kebudayaan
Dalam Iklan ini, sub kategori kebudayaan yang disepakati terdapat
kemunculan 20 frekuensi dari 31 shoot yang di setujui. berikut hasil
rincian persentasenya
74
Tabel 3.19
Kategori Kebudayaan
No Sub Kategori Jumlah Frekuensi
Persentase (%)
1 Mencintai kebudayaan
dalam negeri dan
melestarikan serta menjaga
kebudayaan bangsa
20 100%
Total 20 100%
Sumber : Data Peneliti
Berikut beberapa penggalan shoot yang menunjukkan kemunculan
unsur kebudayaan “Karya Indonesia adalah Kita".
Tabel 3.20
Shoot Kategori Kebudayaan
Shoot Gambar Shoot
1
3
4
75
D.5 Sub Kategori Kebangsaan
Dalam iklan “Karya Indonesia adalah Kita”, kategori unsur
kebangsaan dengan Indikasi Cita-cita yang sama muncul sebanyak 20
shoot dari 31 shoot. Berikut rincian sub kategori dari kategori
kebangsaan pada iklan “Karya Indonesia adalah Kita” ini
Tabel 3.21
Kategori Kebangsaan
No Sub Kategori Jumlah Frekuensi
Persentase (%)
1 Cita-cita yang sama 9 45%
2 Ideologi yang sama untuk
persatuan bangsa
11 55%
Total 20 100%
Sumber : Data Peneliti
Berikut beberapa penggalan shoot yang menunjukkan kemunculan
unsur kebangsaan “Karya Indonesia adalah Kita".
Tabel 3.22
Shoot Kategori Kebangsaan
Shoot Gambar Shoot
2
4
76
5
8
23
25
E. Hasil Perhitungan antara Peneliti, Koder 1 dan Koder 2
Tabel 3.23
Unsur Nasionalisme Peneliti, Koder 1 dan Koder 2
No Kategori Nasionalisme P K1 K2 S X X2
1 Cinta Tanah Air 21 21 21 15 0,20 0,04002 Cinta Produk Dalam Negeri 20 19 20 13 0,18 0,03243 Kepribadian 22 20 22 12 0,16 0,02564 Kebudayaan 21 20 24 15 0,20 0,04005 Kebangsaan 24 25 22 17 0,23 0,0529
Jumlah 108 105 108 72 0,97 0,1909*rumus untuk mencari X adalah s dibagi jumlah kesulurah s
Sumber : Data Peneliti
Keterangan :
P = Peneliti
S = Unit yang disepakati antara peneliti, Koder 1dan koder 2
77
K1 = Koder 1
K2 = Koder2
X = Proporsi dari seluruh kategori
X2 = Hasil X yang di kuadratkan
Hasil penelitian dari seluruh proses pengkodingan ini, reabilitas
atau keabsahan data di uji dengan formula holsty sebagaimana yang telah
dicantumkan dalam bab 1.
Tingkat kesepakatan dihitung dengan menggunakan rumus Holsty :
Coefisien Realibility =
Coefisien Realibility = = = 0,67 / 0,7
M = jumlah koding yang sama (disetujui oleh masing – masing koder)
N1,N2 = jumlah koding yang dibuat oleh Koder 1 dan Koder 2
Dalam formula Holsty, angka realibilitas minimum adalah 0,7 atau
70%. Artinya, jikalau hasil perhitungan menunjukan angka realibilitas diatas
70% atau 0,7 maka alat ukur ini reliabel. Tetapi jika dibawah 0,7 atau 70%
maka alat ukur ini dianggap tidak reliabel (Eriyanto, 2013: 292). Dan hasil
dari rumus Holsty ini berada diangka 0,8atau 80 % maka jumlah perhitungan
ini dianggap reliabel.
Dari hasil uji reliabilitas rumus tersebut harus dimasukan dalam
rumus Scott Pi. Dalam formula Scott Pi ini, faktor (Change) terjadinya
2M
N1 + N2
144
213
2(72)
105 + 108
78
persamaan/agreement di antara pengkoder diperhitungkan. Semakin besar
kategori maka semakin kecil peluang terjadinya persamaan/agreement.
Rumus untuk menghitung realibilitas antar koder dari Scott Pi
adalah sebagai berikut (Eriyanto, 2013:292):
Pi =
Keterangan :
Pi = Nilai keterhandalan
Jadi perhitungannya dalam rumus Scott dalam kategori nasionalisme adalah:
Pi =
Pi = Pi = 0,96
Menurut Eriyanto, dalam formula Scott jika angka realibilitas
bergerak dari angka 0 hingga 1, di mana semakin besar angka menunjukan
semakin tinggi pula realibilitas yang di ukur. Hasil yang didapat dari
perhitungan formula scott adalah 1 berarti menunjukan realibilitas antar koder
yang didapat cukup tinggi.
Hasil dari penelitian antara peneliti dengan koder 1, peneliti
dengan koder 2 dan koder 1 dengan koder 2 hasil akhir yang didapat
semuanya menunjukan angka yang sama dimana nilai Pi atau nilai
% persetujuan yang diamati - % persetujuan yang diharapkan
1 - % persetujuan yang diharapkan
0,7791
0,8091
0,97 – 0,1909
1 – 0,1909
79
keterhadalan dalam uji rumus Scott berada diangka 1. Sehingga semua
penelitian yang dilakukan menunjukan reabilitas anta koder dan peneliti yang
didapat cukup tinggi mengenai unsur-unsur nasionalisme pada iklan “Karya
Indonesia adalah Kita”.
F. Kemunculan Unsur Nasionalisme Per Kategori dalam Sub Kategori
Antara Peneliti, Koder 1 dan Koder 2
F.1 Sub Kategori Cinta Tanah Air
Frekuensi kemunculan sub kategori cinta tanah air sebanyak 15 kali
dari 31 shoot yang disepakati oleh peneliti, koder 1 dan koder 2. Berikut
penggalan shoot yang menunjukkan kemunculan cinta tanah air.
Tabel 3.24
Kategori Cinta Tanah Air
No Sub Kategori Jumlah Frekuensi
Persentase (%)
1 Membanggakan
pribadi bangsa pada
suatu negara
9 60%
2 Mengenang sejarah
kepahlawanan pada
pendiri bangsa
6 40%
Total 15 100%
Sumber : Data Peneliti
80
Berikut penggalan shoot yang menunjukkan kemunculan unsur
cinta tanah air pada iklan “Karya Indonesia adalah Kita”.
Tabel 3.25
Shoot Kategori Cinta Tanah Air
Shoot Gambar Shoot
2
3
5
6
8
82
26
27
28
Sumber : Hasil Capture Screen Iklan Karya Indonesiaadalah Kita oleh Peneliti
D.2 Sub Kategori Cinta Produk dalam Negeri
Upaya untuk menggunakan dan selalu menghargai hasil produksi
dalam negeri daripada produk luar negeri disepakati peneliti, koder 1 dan
koder 2, ada 13 shoot dari 31 shoot.
Tabel 3.26
Kategori Cinta Produk dalam Negeri
No Sub Kategori Jumlah Frekuensi
Persentase (%)
1 Senang menggukanan
produk-produk dalam
negeri
13 100 %
Total 13 100%
Sumber : Data Peneliti
83
Berikut beberapa penggalan shoot yang memiliki kategori cinta produk
dalam negeri.
Tabel 3.27
Shoot Kategori Cinta Produk Dalam Negeri
Shoot Gambar Shoot
1
4
12
14
15
85
30
Sumber : Hasil Capture Screen Iklan Karya Indonesiaadalah Kita oleh Peneliti
D.3 Sub Kategori Kepribadian
Ada 12 shoot dari 31 shoot yang disepakati oleh peneliti, koder 1 dan
koder 2. Berikut beberapa penggalan shoot yang menunjukkan kepribadian
yang ada pada iklan Karya Indonesia adalah Kita.
Tabel 3.28Kategori Kepribadian
No Sub Kategori Jumlah Frekuensi
Persentase (%)
1 Membanggakan
kepribadian bangsa yang
ramah dan santun sebagai
bangsa Indonesia
6 50%
2 Menjaga toleransi terhadap
umat beragama dan
menjunjung tinggi sopan
santun sebagai bangsa
Indonesia yang ramah
3 25%
3 Mengagungkan tradisi
masa lalu sebagai jati diri
3 25%
86
bangsa
Total 12 100%
Sumber : Data Peneliti
Berikut penggalan shoot yang terdapat pada kategori kepribadian.
Tabel 3.29Shoot Kategori Kepribadian
Shoot Gambar Shoot
5
7
11
14
15
87
18
19
24
25
26
27
31
Sumber : Hasil Capture Screen Iklan Karya Indonesiaadalah Kita oleh Peneliti
88
D.4 Kategori Kebudayaan
Dalam indikasi diatas 100% dari 100% kemunculan shoot, kebudayaan
digunakan dalam iklan “Karya Indonesia adalah Kita”. Berikut cuplikan beberapa
shoot yang menampilkan kebudayaan didalamnya.
Tabel 3.30Kategori Kebudayaan
No Sub Kategori Jumlah Frekuensi
Persentase (%)
1 Mencintai kebudayaan
dalam negeri dan
melestarikan serta menjaga
kebudayaan bangsa
15 100%
Total 15 100%
Sumber : Data Peneliti
Berikut penggalan shoot yang terdapat pada kategori kebudayaan.
Tabel 3.31
Shoot Kategori Kebudayaan
Shoot Gambar Shoot
1
3
90
19
22
23
27
29
30
Sumber : Hasil Capture Screen Iklan Karya Indonesiaadalah Kita oleh Peneliti
D.5 Sub Kategori Kebangsaan
Dalam kategori kebangsaan terdapat 17 jumlah kesepakatan yang telah
disepakati oleh peneliti, koder 1 dan koder 2.
91
Tabel 3.32
Kategori Kebangsaan
No Sub Kategori Jumlah Frekuensi
Persentase (%)
1 Cita-cita yang sama 8 47,05%
2 Ideologi yang sama untuk
persatuan bangsa
9 52,94%
Total 17 99,99%
Sumber : Data Peneliti
Berikut penggalan shoot yang terdapat pada kategori kebangsaan.
Tabel 3.33
Shoot Kategori kebangsaan
Shoot Gambar Shoot
2
4
5
8
93
26
27
28
29
30
31
Sumber : Hasil Capture Screen Iklan Karya Indonesiaadalah Kita oleh Peneliti
G. Deskripsi dan Penjelasan Kategori Hasil Perhitungan Kesepakatan Dalam Iklan “Karya Indonesia adalah Kita”
G.1 Sub Kategori Cinta Tanah Air
Rasa, emosi, keinginan, harapan terhadap tanah airnya yang
merupakan hasil dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Indikator
94
yang paling banyak di gunakan dalam iklan ini adalah membanggakan
pribadi bangsa pada suatu negara. Karena hasil karya anak Indonesia
tidak kalah bagusnya dengan hasil karya orang lain. Orang dari negara
lain bahkan banyak yang mengakui bahwa karya anak Indonesia sangat
bagus. Dan selera orang dalam negeri pun tidak kalah dengan selera
orang luar negeri.
G.2 Sub Kategori Cinta Produk dalam Negeri
Saat ini dapat kita lihat banyaknya masyarakat yang menggunakan
dan mengkonsumsi produk-produk dalam negeri. Banyak masyarakat
yang tak segan menggunakan batik dalam berkegiatan sehari-hari.
Contohnya Dian Sastro, yang dalam scene ini dengan bangganya
menggunakan baju batik. Dan produk-produk dalam negeri tidak kalah
bagusnya dengan produk dari luar negeri. Bahkan beberapa produk
dalam negeri juga sudah di ekspor ke luar negeri.
G.3 Sub Kategori Kepribadian
Totalitas nilai-nilai yang membentuk pola kelakuan serta gaya
hidup bangsa. Ada 3 indikator kepribadian, yaitu:
a. Membanggakan kepribadian bangsa yang ramah dan santun
sebagai bangsa Indonesia.
b. Menjaga toleransi terhadap umat beragama dan menjunjung
tinggi sopan santun sebagai bangsa Indonesia yang ramah.
c. Mengagungkan tradisi masal lalu sebagai Indonesia yang ramah
Orang Indonesia memang memiliki kepribadian yang orang lain
mengakui keramahannya dalam hal apapun. Karena orang Indonesia
95
menjunjung tinggi sopan santun dalah hal beragama, berkeluarga dan
bertetangga.
G.4 Sub Kategori Kebudayaan
Warisan masa lalu bangsa yang menjadi budaya dasarnya, yang
merupakan jati diri asli bangsa untuk mampu bertahan terhadap pengaruh
budaya luar, dengan menyaring dan mengelola untuk memajukan
bangsanya sendiri. Mempunyai indikator mencintai kebudayaan dalam
negeri dan melestarikan serta menjaga kebudayaan bangsa.
Dan juga ada beberapa adegan dalam iklan memiliki dialog yang
memiliki unsur kebudayaan.
Contoh :
“kalau saya pakai batik berarti tandanya saya lagi memakai dan
menghargai bagaimana proses batik ini di produksi”
Dari dialog diatas ada keyakinan pada diri Dian Sastro tentang
mencintai kebudayaan dalam negeri dan melestarikan serta menjaga
kebudayaan.
G.5 Sub Kategori Kebangsaan
Kelompok masyarakat yang bersamaan asal keturunan, adat,
bahasa dan sejarahnya. Hubungan hukum antara orang dan negara.
Kebangsaan memberi yurisdiksi negara atas orang dan memberi orang
perlindungan dari negara. Yang menjadi hak-hak dan kewajiban
merupakan hal yang beragam dari suatu negara dengan negara lainnya.
Orang-orangnya memiliki cita-cita dan ideologi yang sama untuk
persatuan bangsanya.