37
50 BAB III AYAT-AYAT TENTANG AL-JANNAH DALAM AL-QURA<N. A. Al-Jannah dalam Bentuk Mufra>d. Semua yang terkandung dalam al-Qura> n selalu menarik untuk dibahas, karena banyaknya pembahasan yang berkaitan dengan al-Qura>n. Kajian tentang al-Qura>n sudah dimulai sejak abad pertama ia diturunkan dan sampai saat ini kajian al-Qura>n tetap berlangsung bahkan sampai akhir zaman. Sudah tidak terhitung berapa jumlah karya yang dihasilkan dari pembahsan kitab suci umat Islam ini dengan berbagai dimensinya, karena al-Qura>n memiliki empat dimensi yang dapat dikembangkan untuk dikaji, yaitu: tulisan, bacaan, makna dan fakta 1 . Dari empat dimensi al-Qura>n ini, lahirlah jutaan karya yang membahas tentang al-Qura>n dan ini menegaskan bahwa al-Qura>n adalah benar-benar datang dari sisi Allah SWT. Salah satu pembahasan dari empat dimensi al-Qura>n di atas yang banyak dan menarik untuk dikaji adalah mengenai makna-makna yang terkandung dalam setiap kata dari al-Qura> n, karena dalam kajian makna-makna kata al-Qura>n, akan banyak ditemukakan hal-hal yang mengagungkan dan luar biasa terkait keindahan, kekayaan makna, pemilihan dan peletakan kata. Diantara sekian banyak kata yag disebutkan dalam al-Qura>n adalah kata al- Jannah dengan berbagai derifasinya. Al-Jannah secara bahasa diambil dari akar 1 Faahmi Basya, Al-Quran 4 Dimensi (Jakarta: Republika, 2008). 1-23

BAB III AYAT-AYAT TENTANG AL-JANNAH DALAM AL …digilib.uinsby.ac.id/1367/7/Bab 3.pdf · Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, maka mereka di ... Surat Ya>sin

Embed Size (px)

Citation preview

50

BAB III

AYAT-AYAT TENTANG AL-JANNAH DALAM AL-QURA<N.

A. Al-Jannah dalam Bentuk Mufra>d.

Semua yang terkandung dalam al-Qura>n selalu menarik untuk dibahas,

karena banyaknya pembahasan yang berkaitan dengan al-Qura>n. Kajian tentang

al-Qura>n sudah dimulai sejak abad pertama ia diturunkan dan sampai saat ini

kajian al-Qura>n tetap berlangsung bahkan sampai akhir zaman. Sudah tidak

terhitung berapa jumlah karya yang dihasilkan dari pembahsan kitab suci umat

Islam ini dengan berbagai dimensinya, karena al-Qura>n memiliki empat dimensi

yang dapat dikembangkan untuk dikaji, yaitu: tulisan, bacaan, makna dan fakta1.

Dari empat dimensi al-Qura>n ini, lahirlah jutaan karya yang membahas tentang

al-Qura>n dan ini menegaskan bahwa al-Qura>n adalah benar-benar datang dari sisi

Allah SWT.

Salah satu pembahasan dari empat dimensi al-Qura>n di atas yang banyak

dan menarik untuk dikaji adalah mengenai makna-makna yang terkandung dalam

setiap kata dari al-Qura>n, karena dalam kajian makna-makna kata al-Qura>n, akan

banyak ditemukakan hal-hal yang mengagungkan dan luar biasa terkait

keindahan, kekayaan makna, pemilihan dan peletakan kata.

Diantara sekian banyak kata yag disebutkan dalam al-Qura>n adalah kata al-

Jannah dengan berbagai derifasinya. Al-Jannah secara bahasa diambil dari akar

1 Faahmi Basya, Al-Quran 4 Dimensi (Jakarta: Republika, 2008). 1-23

51

kata Janna-Yajunnu. Kata Janna sendiri memiliki arti gelap, menutupi dan

menyembunyikan2. Dari kata Janna ini, dapat dipahami bahwa kata yang berasal

dari kata Janna secara umum merupakan sesuatu yang tidak dapat dijangkau oleh

panca indera manusia. Dari akar kata ini, munculah beberapa varian kata yang

berkembang sehingga membentuk berbagai kata lain, contoh: kata al-Jinnah3

bermakna al-Junu>n yang berarti gila, rusak atau hilang akalnya, yaitu tertutupnya

akal pikiran untuk bisa berpikir dengan baik. Selain itu kata al-Jinnah memiliki

makna yang berkaitan dengan kata jin yaitu satu makhluk yang tidak kasat mata,

juga kata al-Jinnah dapat bermakna suatu sebutan pada tumbuhan di bagian

bunganya4.

Dari kata Janna, juga muncul kata al-Junnah yang bermakna tutup atau

tabir5, yaitu sesuatu yang bisa menghalangi pandangan mata untuk bisa melihat

obyek di balik itu dengan jelas. Demikian juga dengan kata al-Jani>n, lahir dari

akar kata yang sama, sebab al-Jani>n bisa memiliki tiga arti yaitu: al-Qabr

(kuburan), al-Mastu>r (sesuatu yang tertutup atau tersembunyi) dan bermakna

anak yang masih berada dalam rahim6 (janin).

Uraian di atas, menunjukkan bahwa akar kata Janna yang merupakan asal

dari kata al-Jannah memiliki turunan kata (derifasi) yang maknanya mengarah

2 Ahmad Warson Munawwir, Kamus al-Munawwir (t.t: t.p., t.th.), 232.

3 Jumh}uriyah Mis}r al-‘Ara>biyah, al-Mu’jam al- Wasi>t} (t.t: Maktabah al-Shuru>q al-Dauliyah,

2004), 141. 4 Ahmad Warson Munawwir, Kamus al-Munawwir, 233.

5 Ibid., 233

6 Jumh}uriyah Mis}r al-‘Ara>biyah, al-Mu’jam al- Wasi>t}, 141.

52

pada setiap sesuatu yang tidak bisa diindera oleh mata manusia atau sesuatu

yang mampu menutup akses penglihatan atau penalaran terhadapnya.

Kata al-Jannah sendiri memiliki dua makna, yaitu: taman atau kebun yang

memiliki pohon-pohon dan bermakna surga atau rumah kenikmatan di akhirat7.

Makna kebun yang dipenuhi dengan pepohonan ini, tidak keluar dari makna

umum kata Janna yang memiliki kecenderungan makna tertutupnya pandangan

mata sehingga ia tidak bisa diindera, karena sebuah kebun yang ditumbuhi

banyak pepohonan bisa menutupi pandangan manusia untuk melihat isi kebun

tersebut.

Makna surga atau rumah kenikmatan di akhirat menunjukkan bahwa

hakikat surga adalah tertutup dari pengetahuan indera dan akal manusia untuk

bisa mengetahuinya, sehingga surga dikatakan sebagai sesuatu yang tidak pernah

terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga dan terbersit dalam hati atau akal

pikiran manusia. Dengan begitu surga merupakan salah satu tempat yang

disediakan di akhirat sebagai balasan bagi hamba-hamba Allah SWT yang

beriman dan beramal saleh dengan segala kenikmatannya yang tidak terhingga

bahkan akal pikiran manusia tidak bisa membayangkan besarnya kenikmatan

yang disediakan di dalamnya.

Kata al-Jannah yang memiliki makna kebun dan surga ini, pada dasarnya

memiliki kedekatan makna satu sama lain yaitu makna kebun menunjukkan

sebagai sebuah tempat yang indah dan sejuk sebab ia dipenuhi pohon-pohon yang

7 Ibid., 141

53

rindang, sedangkan surga adalah tempat yang penuh kenikmatan yang

keindahannya tidak bisa terbayangkan. Dengan demikian al-Jannah secara umum

bermakna sebagai sesuatu tempat menyenangkan dan indah yang di dalamnya

penuh dengan nikmat dan rahmat Tuhan.

Dalam al-Qura>n kata al-Jannah memiliki kedekatan makna dengan kata

raud}ah yang bermakna taman yang merujuk pada surga. Kata raud{ah pada

dasarnya bermiliki makna padang rumput, taman atau kebun dan sisa air dalam

kolam atau telaga8. Raud{ah berasal dari kata raud{ yang maknanya adalah rawa air

dan warna hijau9. Dalam al-Qura>n kata raud}ah terdapat dalam dua ayat pada dua

surat yaitu surat al-Ru>m: 15 dengan bentuk mufra>d dan surat al-Shu>ra>: 22 dengan

bentuk jamak. Seperti firman Allah:

Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, maka

mereka di dalam taman (surga) bergembira.10

Kamu lihat orang-orang yang zalim sangat ketakutan karena kejahatan-kejahatan

yang telah mereka kerjakan, sedang siksaan menimpa mereka. Dan orang-orang

yang beriman serta mengerjakan amal saleh (berada) di dalam taman-taman

surga, mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki di sisi Tuhan mereka.

Yang demikian itu adalah karunia yang besar.11

8 Ahmad Warson Munawwir, Kamus al-Munawwir, 586

9 Al- Ra>ghib al- As}faha>ni>, al-Mufrada>t fi> Ghari>b al-Qura>n (t.t.: Maktabah Naza>r al-Mus}t}afa> al-

Ba>z, t.th.) 273. 10

Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya. (Bandung: Syaamil Quran. 2011) 405. 11

Ibib,. 485

54

Dalam al-Qura>n kata al-Jannah dapat ditemukan dengan berbagai bentuk,

yaitu dengan bentuk mufra>d, tathniyah/muthanna> dan jamak. Setelah melakukan

pelacakan, kata al-Jannah dalam bentuk mufra>d ditemukan sebanyak enam puluh

sembilan (69) dalam enam puluh delapan (68) ayat pada tiga puluh delapan (38)

surat12

, yaitu sebagai berikut:

1. Surat al-Baqarah. Ayat: 35, 82, 111, 214, 221, 265 dan 266.

2. Surat A<li ‘Imra>n. Ayat: 133, 142 dan 185.

3. Surat al-Nisa>’. Ayat: 124.

4. Surat al-Ma>idah. Ayat: 72.

5. Surat al-A’ra>f. Ayat: 19, 22, 27, 40, 42, 43, 44, 46, 49 dan 50.

6. Surat al-Taubah. Ayat: 111.

7. Surat Yu>nus. Ayat: 26.

8. Surat Hu>d. Ayat: 23 dan 108.

9. Surat al-R’ad. Ayat: 35.

10. Surat al-Nahl. Ayat: 32.

11. Surat al-Isra>’. Ayat: 91.

12. Surat al-Kahfi. Ayat: 35, 39 dan 40.

13. Surat Maryam. Ayat: 60 dan 63.

14. Surat T}a>ha>. Ayat: 117 dan 121.

15. Surat al-Furqa>n. Ayat: 8, 15 dan 24.

12

Pelacakan kata al-Jannah dalam bentuk mufra>d ini menggunakan apilikasi Zekr dengan

menggunakan kata kunci جي, dan hasil pelacakan ini sesuai dengan yang terdapat dalam al-Mu’jam al-Mufahras li Alfa>z} al-Qura>n al-Kari>m, (Muhammad Fu’a>d Abd al-Ba>qi>, al-Mu’jam al-Mufahras li Alfa>z} al-Qura>n al-Kari>m (Kairo: Da>r al-Kutub al- Mis}}riyah, 1364 H), 180-181.)

55

16. Surat al-Shu’ara>’. Ayat: 85 dan 90.

17. Surat al-‘Ankabu>t. Ayat: 58.

18. Surat Ya>sin. Ayat: 26 dan 55.

19. Surat al-Zumr. Ayat: 73 dan 74.

20. Surat Gha>fir. Ayat: 40.

21. Surat Fus}s}ilat. Ayat. 30.

22. Surat al-Shu>ra>. Ayat: 7>.

23. Surat al-Zukhruf. Ayat: 70 dan 72.

24. Surat al-Ah}qa>f. Ayat: 14 dan 16.

25. Surat Muh}ammad. Ayat: 6 dan 15.

26. Surat Qa>f. Ayat: 31.

27. Surat al-Najm. Ayat: 15.

28. Surat al-H}adi>d. Ayat: 21.

29. Surat al-H{ashr. Ayat: 2013

.

30. Surat al-Tah}ri>>m. Ayat: 11.

31. Surat al-Qalm. Ayat: 17.

32. Surat al-H{a>qqah. Ayat: 22.

33. Surat al-Ma’a>rij. Ayat: 38.

34. Surat al-Insa>n. ayat: 12.

35. Surat al-Na>zi’a>t. Ayat: 41.

36. Surat al-Takwi>r. Ayat: 13. 13

Dalam ayat ini, kata al-Jannah dimuat dua kali yaitu seperti firman Allah:

56

37. Surat al-Gha>shiah. Ayat: 10.

38. Surat al-Fajr. Ayat: 30.

Dari enam puluh sembilan (69) al-Jannah dalam enam puluh delapan (68)

ayat di atas, setelah dilakukan penelitian maka secara umum dapat dipetakan

pemaknaan kata al-Jannah dalam bentuk mufra>d memiliki dua katagori makna,

yaitu surga atau rumah kenikmatan di akhirat dan taman atau kebun rindang.

Dua makna al-Jannah ini selanjutnya akan dijelaskan dengan menguraikan posisi

ayatnya dalam al-Qura>n, namun dalam pemetaan ini, penulis tidak

mencantumkan ayat-ayat terkait dengan kata al-Jannah yang berkaitan dengan

kisah Nabi Adam, yaitu yang terdapat dalam surat al-Baqarah, ayat: 35, al-A’ra>f,

ayat: 19, 22 dan 27, serta surat T}a>ha>, ayat: 117 dan 121

Kata al-Jannah dalam bentuk mufra>d yang memiliki makna surga atau

rumah kenikmatan di akhirat dapat ditemukan sebanyak lima puluh lima (55)

kata dalam lima puluh empat (54) ayat pada tiga puluh empat (34) surat, yaitu

sebagai berikut:

No Surat Ayat Teks

1 Al-Baqarah

82

111

214

57

221

2 A<li ‘Imra>n

133

142

185

3 Al-Nisa>’ 124

4 Al-Ma>idah 72

5 Al-A’ra>f

40

42

43

44

58

46

49

50

6 Al-Taubah 111

7 Yu>nus 26

8 Hu>d

23

108

9 Al-R’ad 35

10 Al-Nahl 32

59

11 Maryam

60

63

12 Al-Furqa>n

15

24

13 Al-Shu’ara>’

85

90

14 Al-‘Ankabu>t 58

15 Ya>sin

26

55

16 Al-Zumr

73

74

17 Gha>fir 40

18 Fus}s}ilat 30

60

19 Al-Shu>ra> 7>

20 Al-Zukhruf

70

72

21 Al-Ah}qa>f

14

16

22 Muhammad

6

15

23 Qa>f 31

24 Al-Najm 15

25 Al-H}adi>d 21

26 Al-H{ashr 20

61

27 Al-Tah}ri>>m 11

28 Al-H{a>qqah 22

29 Al-Ma’a>rij 38

30 Al-Insa>n 12

31 Al-Na>zi’a>t 41

32 Al-Takwi>r 13

33 Al-Gha>shiah 10

34 Al-Fajr 30

Kata al-Jannah dalam bentuk mufra>d yang mempunyai makna kebun

rindang dapat dijumpai dalam delapan (8) ayat dari lima (5) surat, yaitu sebagai

berikut:

No Surat Ayat Teks

1 Al-Baqarah

265

266

2 Al-Isra>’ 91

62

3 Al-Kahfi

35

39

40

4 Al-Furqa>n 8

5 Al-Qalm 17

Dari pemetaan di atas, diketahui bahwa dalam al-Qura>n kata al-Jannah

dalam bentuk mufra>d dapat dikatagorikan ke dalam dua makna, yaitu: surga yang

merupakan rumah kenikmatan sebagai balasan bagi orang mukmin di akhirat dan

taman atau kebun rindang. Dalam bentuk mufra>d kata al-Jannah yang memiliki

makna surga atau rumah kenikmatan di akhirat ada sebanyak lima puluh lima

(55) kata dalam lima puluh empat (54) ayat pada tiga puluh empat (34) surat,

sedangkan yang mempunyai makna kebun rindang ada dalam delapan (8) ayat

dari lima (5) surat.

Ayat-ayat yang berkaitan dengan al-Jannah dalam bentuk murfa>d yang

bermakna surga dapat diidentifikasi dengan berbagai hal, sebagaimana berikut:

63

1. Dikaitkan dengan orang mukmin atau amal baik. Contoh: QS. Al-

Baqarah: 82, QS. Al-Nisa>’: 124, QS. Al-A’ra>f: 42, QS. Hu>d: 23,

QS. Maryam: 60, QS. Al-‘Ankabu>t: 58 dan QS. Gha>fir: 40.

2. Disandingkan dengan penyebutan kata al-Na>r atau neraka.

Contoh: QS. Al-Baqarah: 221, QS. A<li ‘Imra>n: 185, QS. Al-

Ma>idah: 72, QS. Al-A’ra>f: 44 dan 50, QS Al-Shu>ra>: 7, QS. Al-

H{ashr: 20 dan QS. Al-Takwi>r: 13.

3. Sebagai balasan bagi orang yang bertaqwa atau beriman. Contoh:

QS. A<li ‘Imra>n: 133, QS. Al-R’ad: 35, QS. Al-Nahl: 32, QS.

Maryam: 63, QS. Al-Furqa>n: 15, QS. Al-Shu’ara>’: 90, QS. Ya>sin:

26, QS. Al-Zumr: 73 dan 74, QS. Fus}s}ilat: 30, QS. Al-Zukhruf ;

70, QS. Muhammad:15 dan QS. Qa>f:31.

4. Berkaitan dengan kesabaran orang mukmin atas jerih payahnya

atau cobaan bagi meraka dan pengorbanan yang mereka lakukan.

Contoh: QS. Al-Baqarah: 214, QS. A<li ‘Imra>n: 142, QS. Al-

Taubah: 111, QS. Muhammad: 6 dan QS. Al-Insa>n: 12.

5. Terdapat seruan untuk kembali kepada Allah dan ampunanNYA.

Contoh: QS. A<li ‘Imra>n: 133 dan QS. Al-H}adi>d: 21.

6. Sebagai balasan atas amal berbuatan. Contoh: QS. Al-A’ra>f: 43,

QS. Yu>nus: 26, QS. Al-Zukhruf: 72, QS. Al-Ah}qa>f : 14 dan 16 dan

QS. Al-Na>zi’a>t: 41

64

7. Terdapat penyebutan orang-orang yang tidak berhak memasuki al-

Jannah. Contoh: QS. Al-Baqarah: 111, QS. Al-Ma>idah; 72 dan QS.

Al-A’ra>f: 40.

8. Membicarakan sifat al-Jannah atau penghuni al-Jannah. Contoh:

QS. Al-A’ra>f: 49, QS. Hu>d; 108, QS: Al-Furqa>n. 24, QS. Ya>sin:

55, QS. Al-H{a>qqa: 22 dan QS. Al-Gha>shiah: 10.

9. Bersanding dengan kata lain dibelakang kata al-Jannah seperti

kata Khuld, Na’i>m, Ma’wa>. Contoh: QS. Al-Furqa>n: 15, QS. Al-

Shu’ara>’: 85, QS. Al-Najm: 15 dan QS. Al-Ma’a>rij: 38.

10. Terdapat dalam muatan doa. Contoh: QS. Al-Shu’ara>’: 85 dan QS.

Al-Tah}ri>>m: 11.

11. Bersanding dengan Ya’ Mutakallim Wahdah. Contoh: QS. Al-Fajr:

30.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kata al-Jannah dalam

bentuk mufra>d yang dalam penyebutannya terdapat salah satu dari indikator di

atas dapat dipastikan bahwa kata al-Jannah tersebut bermakna surga atau rumah

kenikmatan yang dijanjikan Allah bagi orang-orang mukmin yang melakukan

amal kebaikan di dunia.

Sedangkan al-Jannah yang bermaka kebun rindang atau taman dapat

diidentifikasi dengan beberapa hal sebagai berikut:

65

1. Kata Jannah diiringi dengan huruf ba’ ( ) yang menunjukkan

al-Z{arfiyah al-Maka>niyah14. Conroh: QS. Al-Baqarah: 265.

15

2. Kata Jannah diiringi dengan huruf min ( ). Contoh: QS. Al-

Baqarah: 266 dan QS. Al-Isra’: 91.16

3. Kata Jannah bersanding dengan Dhami>r Mufra>d Mudhakkar Ga>ib

( ). Contoh: QS. Al-Kahfi: 35.

4. Kata Jannah bersanding dengan Dhami>r Mufra>d Mudhakkar

Mukha>t}ab ( ). Contoh: QS. Al-Kahfi: 39 dan 40.

5. Penjelasan ayat yang memuat kata Jannah berkaitan dengan

kehidupan atau penghidupan di dunia. Contoh: QS. Al-Furqa>n: 8

dan QS. Al-Qalm: 17.

14

Huruf ba’ (ب) adalah salah satu huruf Ja>r yang digunakan pada kalimat isim dan d}ami>>r, ba’ dibagi menjadi dua katagori yaitu:

1. As}liyah, yaitu meliputi:

a. Al-Z{arfiyah al-Maka>niyah. Adapun contohnya adalah ayat diatas

b. Al-Isti’a>nah. Conroh: تالسكي الخثس قطعث

c. Al-Ta’wi>d }. Contoh : قرشا تسثعي الكحاب رثاشح

d. Al-Ils}a>q. Contoh: توحود هررت

e. Al-Qasm. Contoh: حقا ضع لي تاهلل

2. Za>idah, yaitu apabila:

a. Menjadi khabarnya lafad Laisa (لس). Contoh: تعة الفقر لس

b. Menjadi fa>ilnya lafad kafa> (كفى). Contoh: ولا تاهلل كفى

c. Menjadi bagian dari S}iwat Af’al Bih ( ته افعل ) dalam al-Ta’ajjub. Contoh: أجول

:Fu’a>d Ni’mah, Mulakhkhas} Qawa>’id al-Lughah al-Arabiyah (Surabaya) تالسواء

al-Hidayah, t.th.) 152-153) 15

Dalam ayat ini kata Jannah menunjukkan sebuh tempat yang berupa sebuah dataran yang tinggi

dan rata (Jala>l al-Di>n al-Mahalli dan Jala>l al-Di>n al-Suyu>t}i, Tafsi>r al-Qura>n al-‘Az}i>m/Tafsi>r al-Jala>lain (Surabaya: Nu>r al-Huda>, t.th.), 42. ) 16

Dalam ke dua surat diatas Jannah bermakna kebun atau taman dari kurma dan anggur

66

Dengan demikian, dapat dipahami bahwa makna kata al-Jannah dalam

bentuk mufra>d dapat digunakan untuk makna kebun rindang atau taman dan

surga atau rumah kenikmatan di akhirat. Oleh karena itu dengan penjelasan yang

telah dikemukakan di atas, kata al-Jannah dalam al-Qura>n tidak mesti bermakna

surga sekalipun dalam kata al-Jannah terdapat huruf ) yang pada dasarnya

menunjukkan bahwa kema’rifatan atau yang disebut dengan al-Jannah al-

Ma’ru>fah yang dimaksudkan sebagai al-Jannah di akhirat, namun dalam

keberadaannya, ditemukan kata al-Jannah yang terdapat huruf ( tidak

bermakna surga sebagaimana pada QS. Al-Qalm: 17. Oleh karena itu setiap kata

al-Jannah tidak serta-merta bermakna surga kecuali di dalamnya terdapat

indikator yang mengarahkan pemaknaan kata al-Jannah pada makna surga atau

Da>r al-Thawa>b sebagaimana yang telah dijabarkan di atas.

B. Al-Jannah dalam Bentuk Muthanna>>.

Dalam al-Qura>n, kata al-Jannah tidak hanya disebutkan dalam bentuk

mufra>d tetapi juga disebutkan dalam bentuk muthanna> dan jamak. Dalam bentuk

muthanna>17 kata al-Jannah dalam al-Quran berjumlah sebanyak delapan (8) yang

dapat ditemukan dalam tiga (3) surat pada tujuh (7) ayat18

. Yaitu sebagai berikut:

17

Mustanna> adalah sebutan untuk kata benda yang menunjukkan makna dua dengan

menambahkan huruf alif dan nun atau dengan huruf ya’ dan nun dari bentuk mufra>dnya. (Hifni>

Bek Na>sif dkk, Kita>b Qawa>id al-Lughah al-‘Arabiyah (Surabaya: al-Hidayah, t.th.), 40.) 18

Jumlah ini ditemukan setelah melakukan pelacakan, dan pelacakan kata al-Jannah dalam

bentuk muthanna> ini menggunakan apilikasi Zekr dengan menggunakan kata kunci جي, dan hasil

67

1. Surat al-Kahfi. Ayat: 32 dan 33

2. Surat Saba’. Ayat: 15 dan 1619

3. Surat Al-Rahma>n. Ayat: 46, 54 dan 62

Dari delapan kata al-Jannah dalam bentuk mushanna> pada tujuh ayat di

atas, lima kata diantaranya bermakna kebun rindang atau taman sedangkan tiga

kata lainnya bermakna surga atau Da>r al-Thawa>b. Kata al-Jannah dalam bentuk

muthanna>> yang bermakna kebun dalam al-Qura>>n dapat ditemukan dalam empat

ayat pada dua surat, yaitu sebagai berikut:

No Surat Ayat Teks

1 Al-Kahfi

32

33

2 Saba’

15

16

pelacakan ini sesuai dengan yang terdapat dalam al-Mu’jam al-Mufahras li Alfa>z} al-Qura>n al-Kari>m, 181. 19

Pada ayat ini kata al-Jannah dalam bentuk muthanna> dimuat dua kali, yaitu seperti firman

Allah: ي سدر قلل ء ه أكل خوظ وأثل وش ي ذواج هن جح لاهن تج ح ل العرم وتد ه ن س فأعرضىا فأرسلا عل

68

Berdasarkan tabel ini, diketahui bahwa dalam al-Qura>n kata al-Jannah

dalam bentuk muthanna> yang bermakna kebun rindang atau taman dapat

diidentifikasi dengan berbagai hal berikut, yaitu:

1. Kata al-Jannah dalam bentuk muthanna> diiringi huruf ( )20

.

Contoh: QS. Al-Kahfi: 32.

2. Kata al-Jannah dalam bentuk muthanna> diiringi huruf ( ). Contoh:

QS. Saba’: 15.

3. Penjelasan ayat menjelaskan tentang hasil perkebunan yakni buah-

buahannya. Contoh: QS. Al-Kahfi: 33 dan QS. Saba’: 16.

Kata al-Jannah dalam bentuk muthanna> yang bermakna surga atau Da>r al-

Thawa>b hanya berjumlah tiga kata yang terdapat dalam tiga ayat pada satu surat,

yaitu sebagaimana tabel di bawah ini:

No Surat Ayat Teks

1 Al-Rahma>n

46

54

62

20

Huruf (هي) di sini untuk menunjukkan jenis yaitu dua buah perkebunan dari anggur.

69

Dari tiga ayat di atas dapat digaris bawahi bahwa kata al-Jannah dalam

bentuk muthanna> yang bermakna Da>r al-Thawa>b hanya terdapat dalam surat al-

Rahma>n dan semua ayat al-Jannah di atas memiliki keterkaitan satu sama lain,

yaitu sebagai balasan bagi orang-orang mukmin yang takut kepada Allah, namun

dari bentuk muthanna> ini terdapat perbedaan pendapat tentang apa yang

dimaksudkan dengan dua surga ( ) ini.

Kata pada ayat 46 dapat diartikan sebagai dua jenis dari macam-

macam surga21

yang menurut Muqa>til dua surga itu adalah surga ‘Adn dan surga

Na’i>m22. Berbeda dengan Muqa>til, Muhammad bin ‘Ali al-Turmudhi>,

mengatakan bahwa kata ( ) adalah surga yang diperuntukkan kepada

seorang hamba karena ketakutannya kepada Tuhaannya dan surga yang diberikan

karena ia meninggalkan syahwatnya23

.

Terlepas dari perbedaan pendapat tentang jenis al-Jannah di atas, dapat

dipahami bahwa ayat ini menjelaskan tentang al-Jannah yang bermakna Da>r al-

Thawa>b dan kalau dilihat dari segi maknanya, konteks al-Jannah tersebut

berkaitan dengan sikap penghambaan seseorang terhadap Tuhannya.

21

Muhammad al-T{a>hir Ibn ‘A<shu>r, Tafsi>r al-Tah}wi>r wa al-Tanwi>r, Juz 27 (Tunis: al-Da>r al-

Tu>nisiyah, 1984), 264. 22

Abi Muhammad al-H{usain bin Mas’u>d al-Baghawi>, Tafsi>r al-Baghawi>, juz, 7 (Riya>d}: Da>r

T{ayyibah, 1409 H), 451. 23

‘Abd al-Rahma>n bin Muhammad al-Tha’a>labi>, al-Jawa>hir al-H{isa>n fi> Tafsi>r al-Qura>n (Bairu>t:

Da>r Ihya>’ al-Tura>th al-‘Ara>bi, 1997), 354.

70

C. Al-Jannah dalam Bentuk Jamak.

Jamak adalah sesuatu yang menunjukkan makna lebih dari dua. Jamak

dibagi pada tiga katagori, yaitu:

1. Jamak Mudhakkar Sa>lim, yaitu sesuatu (isim) yang menunjukkan

makna lebih dari dua dengan menambahkan huruf wawu dan nun atau

ya’ dan nun.

2. Jamak Mu’annath Sa>lim, yaitu sesuatu yang menunjukkan makna lebih

dari dua dengan menambahkan huruf alif dan ta’.

3. Jamak Taksi>r, yaitu sesuatu yang menunjukkan makna lebih dari dua

dengan merubah bentuk mufra>dnya24

.

Kata al-Jannah sendiri dalam bentuk jamaknya masuk dalam katagori

Jamak Mu’annath Sa>lim, karena salah satu indikasi bahwa kata dalam bentuk

isim yang jamaknya masuk dalam katagori Jamak Mu’annath Sa>lim adalah setiap

yang berakhiran huruf ta’ dan kata al-Jannah berakhiran huruf ta’. Namun setiap

yang berakhiran ta’ ta’ni>th dalam bentuk jamaknya harus membuang terlebih

dahulu ta’ tersebut sebelum menambahkan alif dan ta’, seperti kata menjadi

Al-Jannah dalam bentuk jamak di dalam al-Qura>n berjumlah enam puluh

sembilan (69) kata dalam empat puluh tujuh (47) surat pada enam puluh tujuh

(67) ayat25

, yaitu sebagai berikut:

24

Hifni> Bek Na>sif dkk, Kita>b Qawa>id al-Lughah al-‘Arabiyah, 40.

71

1. Surat al- Baqarah. Ayat: 25.

2. Surat A<li ‘Imra>n. Ayat: 15, 136, 195 dan 198.

3. Surat al-Nisa>’. Ayat: 13, 57 dan 122.

4. Surat al-Ma>idah. Ayat: 12, 65, 85 dan 119.

5. Surat al-An’a>m. Ayat: 99 dan 141.

6. Surat al-Taubah. Ayat: 21, 7226, 89 dan 100.

7. Surat Yu>nus. Ayat: 9.

8. Surat al-R’ad. Ayat: 4 dan 23.

9. Surat Ibra>him. Ayat: 23.

10. Surat al-Hijr. Ayat: 45.

11. Surat al-Nahl. Ayat: 31.

12. Surat al-Kahfi. Ayat: 31 dan 107.

13. Surat Maryam. Ayat: 61

14. Surat T}a>ha>. Ayat: 76.

15. Surat al-H}aj. Ayat: 14, 23 dan 56.

16. Surat al-Mu’minu>n. Ayat: 19.

17. Surat al-Furqa>n. Ayat: 15.

18. Surat al-Shu’ara>’. Ayat: 57, 134 dan 147.

19. Surat Luqma>>n. Ayat: 8.

25

Jumlah ini ditemukan setelah melakukan pelacakan dengan menggunakan apilikasi Zekr dengan

kata kunci جي, dan hasil pelacakan ini sesuai dengan yang terdapat dalam al-Mu’jam al-Mufahras li Alfa>z} al-Qura>n al-Kari>m, 181-182. 26

Dalam ayat ini, kata al-Jannah dalam bentuk jamak dimuat dua kali, yaitu seperti firman Allah: وعد هار جححها هي ججري جات ات والوؤه الوؤهي للا ي ورضىاى عدى جات ف طثة وهساكي فها خالدي ال ه أكثر للا

العظن الفىز هى لك ذ

72

20. Surat al-Sajdah. Ayat: 19.

21. Surat Fa<t}ir. Ayat: 33

22. Surat Ya>sin. Ayat: 34.

23. Surat al-S{a>ffa>t. Ayat: 42.

24. Surat S}a>d. Ayat: 50.

25. Surat Gha>fir. Ayat: 8.

26. Surat al-Shu>ra. Ayat: 22.

27. Surat al-Dukha>n. Ayat: 25 dan 52.

28. Surat Muh}ammad. Ayat: 12.

29. Surat al-Fath. Ayat: 5 dan 17.

30. Surat Qa>f. Ayat: 9.

31. Surat al-Dha>riya>t. Ayat: 15.

32. Surat al-T}u>r. Ayat: 17.

33. Surat al-Qamr. Ayat: 54.

34. Surat al-Wa>qi’ah. Ayat: 12.

35. Surat al-H{adi>d. Ayat: 12.

36. Surat al-Muja>dalah. Ayat: 22

37. Surat al-S{af. Ayat:12.27

38. Surat al-Tagha>bun. Ayat: 9.

39. Surat al-T{ala>q. Ayat:11.

40. Surat al-Tah}ri>>m. Ayat: 8.

27

Dalam ayat ini kata al-Jannah dalam bentuk jamak dimuat dua kali, yaitu seperti firman Allah: هار جححها هي ججري جات ودخلكن ذىتكن لكن غفر العظن الفىز لك ذ عدى جات ف طثة وهساكي ال

73

41. Surat al-Qalm. Ayat :34.

42. Surat al-Ma’a>rij. Ayat: 35.

43. Surat Nu>h. Ayat: 12.

44. Surat al-Muddathir. Ayat: 40.

45. Surat al-Naba’. Ayat: 16.

46. Surat al-Buru>j. Ayat: 11.

47. Surat al-Bayyinah. Ayat: 8.

Dari kata al-Jannah dalam bentuk jamak yang berjumlah enam puluh

sembilan (69) kata dalam empat puluh tujuh (47) surat pada enam puluh tujuh

(67) ayat di atas, maka dilakukan penelitian tentang maknanya, yang secara

umum maknanya sama dengan kata al-Jannah dalam bentuk mufra>d, yaitu surga

atau rumah kenikmatan (Da>r- al-Thawa>b) di akhirat dan kebun rindang.

Kata al-Jannah dalam bentuk jamak yang memiliki makna surga atau

rumah kenikmatan di akhirat dapat ditemukan sebanyak lima pulu enam (56)

kata dalam lima puluh empat (54) ayat pada tiga puluh sembilan (39) surat, yaitu

sebagai berikut:

No Surat Ayat Teks

1 Al-Baqarah 25

74

2 A<li ‘Imra>n

15

136

195

198

3 Al-Nisa>’ 13

75

57

122

4 Al-Ma>idah

12

65

85

119

76

5 al-Taubah

21

72

89

100

6 Yu>nus 9

7 al-R’ad 23

77

8 Ibra>him 23

9 Al-Hijr 45

10 al-Nahl 31

11 al-Kahfi

31

107

12 Maryam 61

13 T}a>ha 76

14 Al-H}aj 14

78

23

56

15 Al-Furqa>n 10

16 Luqma>>n 8

17 Al-Sajdah 19

18 Fa<t}ir 33

19 Al-S{a>ffa<t 43

20 S}a>d 50

21 Gha>fir 8

79

22 Al-Shu>ra 22

23 Muh}ammad 12

24 Al-Fath

5

17

25 Al-Dha>riya>t 15

26 Al-T}u>r 17

27 Al-Qamr 54

28 Al-Wa>qi’ah 12

80

29 Al-H{adi>d 12

30 Al-Muja>dalah 22

31 Al-S{af 12

32 Al-Tagha>bun 9

33 Al-T{ala>q 11

81

34 Al-Tah}ri>>m 8

35 Al-Qalm 34

36 Al-Ma’a>rij 35

37 Al-Muddathir 40

38 Al-Buru>j 11

39 Al-Bayyinah 8

82

Kata al-Jannah dalam bentuk jamak yang mempunyai makna kebun rindang

atau ladang berjumlah 13 yang dapat dijumpai dalam 13 ayat dari 9 surat, yaitu

sebagai berikut:

No Surat Ayat Teks

1 Al-An’a>m

99

141

2 Al-Ra’d 4

83

3 Al-Mu’minu>n 19

4 Al-Shu’ara>’

57

134

147

5 Ya>sin 34

6 Al-Dukha>n

25

52

7 Qa>f 9

8 Nu>h 12

9 Al-Naba’ 16

Berdasarkan uraian di atas, diketahui bahwa dalam al-Quran kata al-Jannah

dalam bentuk jamak memiliki dua makna, yaitu: surga yang merupakan rumah

kenikmatan sebagai balasan bagi orang mukmin di akhirat dan kebun rindang.

84

Dalam bentuk jamak kata al-Jannah yang memiliki makna surga atau rumah

kenikmatan dapat ditemukan sebanyak 56 kata dalam 54 ayat pada 39 surat,

sedangkan yang mempunyai makna kebun berjumlah 13 yang dapat dijumpai

dalam 13 ayat dari 9 surat.

Dari ayat-ayat yang berkaitan dengan al-Jannah dalam bentuk jamak yang

bermakna surga dapat diidentifikasi dengan berbagai hal, sebagaimana berikut:

1. Kata al-Jannah diiringi dengan pendiskripsian keberadaan al-Jannah

yang di bawahnya dialiri sungai-sungai. Contoh: QS. Al-Baqarah:

25, QS. A<li ‘Imra>n: 15, 136, 195 dan 198, QS Al-Nisa>’: 13, 57 dan

122, QS. Al-Ma>idah: 12, 85 dan 119,QS. Al-Taubah: 72, 89 dan

100, QS. Ibra>him: 23, QS. Al-H}aj: 14 dan 23, QS. Al-Furqa>n: 10,

QS. Al-Fath: 5 dan 17, QS. Muh}ammad: 12, QS. Al-H{adi>d: 12, QS.

Al-Muja>dalah: 22, QS. Al-S{af: 12, QS. Al-Tagha>bun: 9, QS. Al-

T{ala>q:11, QS. Al-Tah}ri>>m: 8, dan QS. Al-Buru>j: 11.

2. Sebagai balasan atas amal saleh dan orang yang beriman. Contoh:

QS. Al-Baqarah: 25, QS. Al-Shu>ra: 22, QS. Muh}ammad: 12, QS.

Al-Muddathir: 40, QS. Al-Buru>j: 11, dll.

3. Bersanding dengan kata al-Na’i>m. Contoh: QS. Al-Ma>idah: 65, QS.

Yu>nus: 9, QS. Al-H}aj: 56, QS. Luqma>>n: 8, QS. Al-S{a>ffa<t: 43, QS.

Al-Wa>qi’ah: 12 dan QS. Al-Qalm: 34.

4. Bersanding dengan kata ‘Adn. Contoh: QS. Al-Taubah: 72, QS. al-

R’ad: 23, QS. Al-Nahl: 31, QS. Al-Kahfi: 31, QS. Maryam: 61, QS.

85

T}a>ha: 76, QS. Fa<t}ir: 33, QS. S}a>d: 50, QS Gha>fir: 8 dan QS. Al-

Bayyinah: 8.

5. Bersanding dengan kata al-Firdaus. Contoh: QS. al-Kahfi: 107.

6. Bersanding dengan kata al- Ma’wa>. Contoh: QS. Al-Sajdah:19.

7. Sebagai tempat balasan bagi orang yang bertaqwa. Contoh: QS. Al-

Hijr: 45, QS. Al-Dha>riya>t: 15, QS. Al-T}u>r: 17, QS. Al-Qamr: 54 dan

QS. Al-Qalm: 34.

8. Sebagai kabar gembira bagi orang yang berjihad dalam jalan Allah.

Contoh: QS. Al-Taubah: 21.

9. Sebagai balasan bagi orang-orang yang menjaga shalatnya. Contoh:

QS. Al-Ma’a>rij: 35.

Sedangkan al-Jannah dalam bentuk jamak yang bermaka kebun rindang

dapat diidentifikasi dengan beberapa hal sebagai berikut:

1. Terdapat penyebutan jenis tumbuh-tumbuhan seperti pohon kurma

dan anggur dan lain sebagainya. Contoh: QS. Al-An’a>m: 99 dan

141, QS, Al-Ra’d: 4, QS. Al-Mu’minu>n: 19 dan QS. Ya>sin: 34.

2. Terdapat penyebutan biji-bijian atau tumbuhan. Contoh: QS. Qa>f: 9

dan QS. Al-Naba’: 16.

3. Terdapat penyebutan kata ‘uyu>n atau mata air, kecuali pada ayat-

ayat yang menuat kata muttaqi>n. Contoh: QS. Al-Shu’ara>’: 57, 134

dan 147 dan QS. Al-Dukha>n: 25 dan 52.

4. Berkaitan dengan kehidupan manusia. Contoh: QS. Nu>h: 12.

86

Dari uraian ini, maka dapat dipahami bahwa makna kata al-Jannah dalam

bentuk jamak memiliki kesamaan makna dengan makna kata al-Jannah dalam

bentuk mufra>d dan muthanna>> yaitu bermakna kebun rindang atau taman dan

surga atau Da>r- al-Thawa>b. Dua makna ini dapat dibedakan dengan melihat

masing-masing indikotor yang telah dipaparkan di atas, yaitu kalau disimpulkan

indikator kata al-Jannah dalam bentuk jamak yang bermakna Da>r- al-Thawa>b

adalah kata al-Jannah yang pembicaraanya lebih mengarah pada nama-nama,

sifat-sifat, kenikmatan dan penghuni al-Jannah yang merupakan rumah

kenikmatan di akhirat, sedangkan kata al-Jannah dalam bentuk jamak yang

bermakna kebun rindang atau taman, pembicaraannya lebih mengarah kepada

konteks kehidupan dunia.