Upload
duongdien
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
50
BAB III
AYAT-AYAT TENTANG AL-JANNAH DALAM AL-QURA<N.
A. Al-Jannah dalam Bentuk Mufra>d.
Semua yang terkandung dalam al-Qura>n selalu menarik untuk dibahas,
karena banyaknya pembahasan yang berkaitan dengan al-Qura>n. Kajian tentang
al-Qura>n sudah dimulai sejak abad pertama ia diturunkan dan sampai saat ini
kajian al-Qura>n tetap berlangsung bahkan sampai akhir zaman. Sudah tidak
terhitung berapa jumlah karya yang dihasilkan dari pembahsan kitab suci umat
Islam ini dengan berbagai dimensinya, karena al-Qura>n memiliki empat dimensi
yang dapat dikembangkan untuk dikaji, yaitu: tulisan, bacaan, makna dan fakta1.
Dari empat dimensi al-Qura>n ini, lahirlah jutaan karya yang membahas tentang
al-Qura>n dan ini menegaskan bahwa al-Qura>n adalah benar-benar datang dari sisi
Allah SWT.
Salah satu pembahasan dari empat dimensi al-Qura>n di atas yang banyak
dan menarik untuk dikaji adalah mengenai makna-makna yang terkandung dalam
setiap kata dari al-Qura>n, karena dalam kajian makna-makna kata al-Qura>n, akan
banyak ditemukakan hal-hal yang mengagungkan dan luar biasa terkait
keindahan, kekayaan makna, pemilihan dan peletakan kata.
Diantara sekian banyak kata yag disebutkan dalam al-Qura>n adalah kata al-
Jannah dengan berbagai derifasinya. Al-Jannah secara bahasa diambil dari akar
1 Faahmi Basya, Al-Quran 4 Dimensi (Jakarta: Republika, 2008). 1-23
51
kata Janna-Yajunnu. Kata Janna sendiri memiliki arti gelap, menutupi dan
menyembunyikan2. Dari kata Janna ini, dapat dipahami bahwa kata yang berasal
dari kata Janna secara umum merupakan sesuatu yang tidak dapat dijangkau oleh
panca indera manusia. Dari akar kata ini, munculah beberapa varian kata yang
berkembang sehingga membentuk berbagai kata lain, contoh: kata al-Jinnah3
bermakna al-Junu>n yang berarti gila, rusak atau hilang akalnya, yaitu tertutupnya
akal pikiran untuk bisa berpikir dengan baik. Selain itu kata al-Jinnah memiliki
makna yang berkaitan dengan kata jin yaitu satu makhluk yang tidak kasat mata,
juga kata al-Jinnah dapat bermakna suatu sebutan pada tumbuhan di bagian
bunganya4.
Dari kata Janna, juga muncul kata al-Junnah yang bermakna tutup atau
tabir5, yaitu sesuatu yang bisa menghalangi pandangan mata untuk bisa melihat
obyek di balik itu dengan jelas. Demikian juga dengan kata al-Jani>n, lahir dari
akar kata yang sama, sebab al-Jani>n bisa memiliki tiga arti yaitu: al-Qabr
(kuburan), al-Mastu>r (sesuatu yang tertutup atau tersembunyi) dan bermakna
anak yang masih berada dalam rahim6 (janin).
Uraian di atas, menunjukkan bahwa akar kata Janna yang merupakan asal
dari kata al-Jannah memiliki turunan kata (derifasi) yang maknanya mengarah
2 Ahmad Warson Munawwir, Kamus al-Munawwir (t.t: t.p., t.th.), 232.
3 Jumh}uriyah Mis}r al-‘Ara>biyah, al-Mu’jam al- Wasi>t} (t.t: Maktabah al-Shuru>q al-Dauliyah,
2004), 141. 4 Ahmad Warson Munawwir, Kamus al-Munawwir, 233.
5 Ibid., 233
6 Jumh}uriyah Mis}r al-‘Ara>biyah, al-Mu’jam al- Wasi>t}, 141.
52
pada setiap sesuatu yang tidak bisa diindera oleh mata manusia atau sesuatu
yang mampu menutup akses penglihatan atau penalaran terhadapnya.
Kata al-Jannah sendiri memiliki dua makna, yaitu: taman atau kebun yang
memiliki pohon-pohon dan bermakna surga atau rumah kenikmatan di akhirat7.
Makna kebun yang dipenuhi dengan pepohonan ini, tidak keluar dari makna
umum kata Janna yang memiliki kecenderungan makna tertutupnya pandangan
mata sehingga ia tidak bisa diindera, karena sebuah kebun yang ditumbuhi
banyak pepohonan bisa menutupi pandangan manusia untuk melihat isi kebun
tersebut.
Makna surga atau rumah kenikmatan di akhirat menunjukkan bahwa
hakikat surga adalah tertutup dari pengetahuan indera dan akal manusia untuk
bisa mengetahuinya, sehingga surga dikatakan sebagai sesuatu yang tidak pernah
terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga dan terbersit dalam hati atau akal
pikiran manusia. Dengan begitu surga merupakan salah satu tempat yang
disediakan di akhirat sebagai balasan bagi hamba-hamba Allah SWT yang
beriman dan beramal saleh dengan segala kenikmatannya yang tidak terhingga
bahkan akal pikiran manusia tidak bisa membayangkan besarnya kenikmatan
yang disediakan di dalamnya.
Kata al-Jannah yang memiliki makna kebun dan surga ini, pada dasarnya
memiliki kedekatan makna satu sama lain yaitu makna kebun menunjukkan
sebagai sebuah tempat yang indah dan sejuk sebab ia dipenuhi pohon-pohon yang
7 Ibid., 141
53
rindang, sedangkan surga adalah tempat yang penuh kenikmatan yang
keindahannya tidak bisa terbayangkan. Dengan demikian al-Jannah secara umum
bermakna sebagai sesuatu tempat menyenangkan dan indah yang di dalamnya
penuh dengan nikmat dan rahmat Tuhan.
Dalam al-Qura>n kata al-Jannah memiliki kedekatan makna dengan kata
raud}ah yang bermakna taman yang merujuk pada surga. Kata raud{ah pada
dasarnya bermiliki makna padang rumput, taman atau kebun dan sisa air dalam
kolam atau telaga8. Raud{ah berasal dari kata raud{ yang maknanya adalah rawa air
dan warna hijau9. Dalam al-Qura>n kata raud}ah terdapat dalam dua ayat pada dua
surat yaitu surat al-Ru>m: 15 dengan bentuk mufra>d dan surat al-Shu>ra>: 22 dengan
bentuk jamak. Seperti firman Allah:
Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, maka
mereka di dalam taman (surga) bergembira.10
Kamu lihat orang-orang yang zalim sangat ketakutan karena kejahatan-kejahatan
yang telah mereka kerjakan, sedang siksaan menimpa mereka. Dan orang-orang
yang beriman serta mengerjakan amal saleh (berada) di dalam taman-taman
surga, mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki di sisi Tuhan mereka.
Yang demikian itu adalah karunia yang besar.11
8 Ahmad Warson Munawwir, Kamus al-Munawwir, 586
9 Al- Ra>ghib al- As}faha>ni>, al-Mufrada>t fi> Ghari>b al-Qura>n (t.t.: Maktabah Naza>r al-Mus}t}afa> al-
Ba>z, t.th.) 273. 10
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya. (Bandung: Syaamil Quran. 2011) 405. 11
Ibib,. 485
54
Dalam al-Qura>n kata al-Jannah dapat ditemukan dengan berbagai bentuk,
yaitu dengan bentuk mufra>d, tathniyah/muthanna> dan jamak. Setelah melakukan
pelacakan, kata al-Jannah dalam bentuk mufra>d ditemukan sebanyak enam puluh
sembilan (69) dalam enam puluh delapan (68) ayat pada tiga puluh delapan (38)
surat12
, yaitu sebagai berikut:
1. Surat al-Baqarah. Ayat: 35, 82, 111, 214, 221, 265 dan 266.
2. Surat A<li ‘Imra>n. Ayat: 133, 142 dan 185.
3. Surat al-Nisa>’. Ayat: 124.
4. Surat al-Ma>idah. Ayat: 72.
5. Surat al-A’ra>f. Ayat: 19, 22, 27, 40, 42, 43, 44, 46, 49 dan 50.
6. Surat al-Taubah. Ayat: 111.
7. Surat Yu>nus. Ayat: 26.
8. Surat Hu>d. Ayat: 23 dan 108.
9. Surat al-R’ad. Ayat: 35.
10. Surat al-Nahl. Ayat: 32.
11. Surat al-Isra>’. Ayat: 91.
12. Surat al-Kahfi. Ayat: 35, 39 dan 40.
13. Surat Maryam. Ayat: 60 dan 63.
14. Surat T}a>ha>. Ayat: 117 dan 121.
15. Surat al-Furqa>n. Ayat: 8, 15 dan 24.
12
Pelacakan kata al-Jannah dalam bentuk mufra>d ini menggunakan apilikasi Zekr dengan
menggunakan kata kunci جي, dan hasil pelacakan ini sesuai dengan yang terdapat dalam al-Mu’jam al-Mufahras li Alfa>z} al-Qura>n al-Kari>m, (Muhammad Fu’a>d Abd al-Ba>qi>, al-Mu’jam al-Mufahras li Alfa>z} al-Qura>n al-Kari>m (Kairo: Da>r al-Kutub al- Mis}}riyah, 1364 H), 180-181.)
55
16. Surat al-Shu’ara>’. Ayat: 85 dan 90.
17. Surat al-‘Ankabu>t. Ayat: 58.
18. Surat Ya>sin. Ayat: 26 dan 55.
19. Surat al-Zumr. Ayat: 73 dan 74.
20. Surat Gha>fir. Ayat: 40.
21. Surat Fus}s}ilat. Ayat. 30.
22. Surat al-Shu>ra>. Ayat: 7>.
23. Surat al-Zukhruf. Ayat: 70 dan 72.
24. Surat al-Ah}qa>f. Ayat: 14 dan 16.
25. Surat Muh}ammad. Ayat: 6 dan 15.
26. Surat Qa>f. Ayat: 31.
27. Surat al-Najm. Ayat: 15.
28. Surat al-H}adi>d. Ayat: 21.
29. Surat al-H{ashr. Ayat: 2013
.
30. Surat al-Tah}ri>>m. Ayat: 11.
31. Surat al-Qalm. Ayat: 17.
32. Surat al-H{a>qqah. Ayat: 22.
33. Surat al-Ma’a>rij. Ayat: 38.
34. Surat al-Insa>n. ayat: 12.
35. Surat al-Na>zi’a>t. Ayat: 41.
36. Surat al-Takwi>r. Ayat: 13. 13
Dalam ayat ini, kata al-Jannah dimuat dua kali yaitu seperti firman Allah:
56
37. Surat al-Gha>shiah. Ayat: 10.
38. Surat al-Fajr. Ayat: 30.
Dari enam puluh sembilan (69) al-Jannah dalam enam puluh delapan (68)
ayat di atas, setelah dilakukan penelitian maka secara umum dapat dipetakan
pemaknaan kata al-Jannah dalam bentuk mufra>d memiliki dua katagori makna,
yaitu surga atau rumah kenikmatan di akhirat dan taman atau kebun rindang.
Dua makna al-Jannah ini selanjutnya akan dijelaskan dengan menguraikan posisi
ayatnya dalam al-Qura>n, namun dalam pemetaan ini, penulis tidak
mencantumkan ayat-ayat terkait dengan kata al-Jannah yang berkaitan dengan
kisah Nabi Adam, yaitu yang terdapat dalam surat al-Baqarah, ayat: 35, al-A’ra>f,
ayat: 19, 22 dan 27, serta surat T}a>ha>, ayat: 117 dan 121
Kata al-Jannah dalam bentuk mufra>d yang memiliki makna surga atau
rumah kenikmatan di akhirat dapat ditemukan sebanyak lima puluh lima (55)
kata dalam lima puluh empat (54) ayat pada tiga puluh empat (34) surat, yaitu
sebagai berikut:
No Surat Ayat Teks
1 Al-Baqarah
82
111
214
59
11 Maryam
60
63
12 Al-Furqa>n
15
24
13 Al-Shu’ara>’
85
90
14 Al-‘Ankabu>t 58
15 Ya>sin
26
55
16 Al-Zumr
73
74
17 Gha>fir 40
18 Fus}s}ilat 30
60
19 Al-Shu>ra> 7>
20 Al-Zukhruf
70
72
21 Al-Ah}qa>f
14
16
22 Muhammad
6
15
23 Qa>f 31
24 Al-Najm 15
25 Al-H}adi>d 21
26 Al-H{ashr 20
61
27 Al-Tah}ri>>m 11
28 Al-H{a>qqah 22
29 Al-Ma’a>rij 38
30 Al-Insa>n 12
31 Al-Na>zi’a>t 41
32 Al-Takwi>r 13
33 Al-Gha>shiah 10
34 Al-Fajr 30
Kata al-Jannah dalam bentuk mufra>d yang mempunyai makna kebun
rindang dapat dijumpai dalam delapan (8) ayat dari lima (5) surat, yaitu sebagai
berikut:
No Surat Ayat Teks
1 Al-Baqarah
265
266
2 Al-Isra>’ 91
62
3 Al-Kahfi
35
39
40
4 Al-Furqa>n 8
5 Al-Qalm 17
Dari pemetaan di atas, diketahui bahwa dalam al-Qura>n kata al-Jannah
dalam bentuk mufra>d dapat dikatagorikan ke dalam dua makna, yaitu: surga yang
merupakan rumah kenikmatan sebagai balasan bagi orang mukmin di akhirat dan
taman atau kebun rindang. Dalam bentuk mufra>d kata al-Jannah yang memiliki
makna surga atau rumah kenikmatan di akhirat ada sebanyak lima puluh lima
(55) kata dalam lima puluh empat (54) ayat pada tiga puluh empat (34) surat,
sedangkan yang mempunyai makna kebun rindang ada dalam delapan (8) ayat
dari lima (5) surat.
Ayat-ayat yang berkaitan dengan al-Jannah dalam bentuk murfa>d yang
bermakna surga dapat diidentifikasi dengan berbagai hal, sebagaimana berikut:
63
1. Dikaitkan dengan orang mukmin atau amal baik. Contoh: QS. Al-
Baqarah: 82, QS. Al-Nisa>’: 124, QS. Al-A’ra>f: 42, QS. Hu>d: 23,
QS. Maryam: 60, QS. Al-‘Ankabu>t: 58 dan QS. Gha>fir: 40.
2. Disandingkan dengan penyebutan kata al-Na>r atau neraka.
Contoh: QS. Al-Baqarah: 221, QS. A<li ‘Imra>n: 185, QS. Al-
Ma>idah: 72, QS. Al-A’ra>f: 44 dan 50, QS Al-Shu>ra>: 7, QS. Al-
H{ashr: 20 dan QS. Al-Takwi>r: 13.
3. Sebagai balasan bagi orang yang bertaqwa atau beriman. Contoh:
QS. A<li ‘Imra>n: 133, QS. Al-R’ad: 35, QS. Al-Nahl: 32, QS.
Maryam: 63, QS. Al-Furqa>n: 15, QS. Al-Shu’ara>’: 90, QS. Ya>sin:
26, QS. Al-Zumr: 73 dan 74, QS. Fus}s}ilat: 30, QS. Al-Zukhruf ;
70, QS. Muhammad:15 dan QS. Qa>f:31.
4. Berkaitan dengan kesabaran orang mukmin atas jerih payahnya
atau cobaan bagi meraka dan pengorbanan yang mereka lakukan.
Contoh: QS. Al-Baqarah: 214, QS. A<li ‘Imra>n: 142, QS. Al-
Taubah: 111, QS. Muhammad: 6 dan QS. Al-Insa>n: 12.
5. Terdapat seruan untuk kembali kepada Allah dan ampunanNYA.
Contoh: QS. A<li ‘Imra>n: 133 dan QS. Al-H}adi>d: 21.
6. Sebagai balasan atas amal berbuatan. Contoh: QS. Al-A’ra>f: 43,
QS. Yu>nus: 26, QS. Al-Zukhruf: 72, QS. Al-Ah}qa>f : 14 dan 16 dan
QS. Al-Na>zi’a>t: 41
64
7. Terdapat penyebutan orang-orang yang tidak berhak memasuki al-
Jannah. Contoh: QS. Al-Baqarah: 111, QS. Al-Ma>idah; 72 dan QS.
Al-A’ra>f: 40.
8. Membicarakan sifat al-Jannah atau penghuni al-Jannah. Contoh:
QS. Al-A’ra>f: 49, QS. Hu>d; 108, QS: Al-Furqa>n. 24, QS. Ya>sin:
55, QS. Al-H{a>qqa: 22 dan QS. Al-Gha>shiah: 10.
9. Bersanding dengan kata lain dibelakang kata al-Jannah seperti
kata Khuld, Na’i>m, Ma’wa>. Contoh: QS. Al-Furqa>n: 15, QS. Al-
Shu’ara>’: 85, QS. Al-Najm: 15 dan QS. Al-Ma’a>rij: 38.
10. Terdapat dalam muatan doa. Contoh: QS. Al-Shu’ara>’: 85 dan QS.
Al-Tah}ri>>m: 11.
11. Bersanding dengan Ya’ Mutakallim Wahdah. Contoh: QS. Al-Fajr:
30.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kata al-Jannah dalam
bentuk mufra>d yang dalam penyebutannya terdapat salah satu dari indikator di
atas dapat dipastikan bahwa kata al-Jannah tersebut bermakna surga atau rumah
kenikmatan yang dijanjikan Allah bagi orang-orang mukmin yang melakukan
amal kebaikan di dunia.
Sedangkan al-Jannah yang bermaka kebun rindang atau taman dapat
diidentifikasi dengan beberapa hal sebagai berikut:
65
1. Kata Jannah diiringi dengan huruf ba’ ( ) yang menunjukkan
al-Z{arfiyah al-Maka>niyah14. Conroh: QS. Al-Baqarah: 265.
15
2. Kata Jannah diiringi dengan huruf min ( ). Contoh: QS. Al-
Baqarah: 266 dan QS. Al-Isra’: 91.16
3. Kata Jannah bersanding dengan Dhami>r Mufra>d Mudhakkar Ga>ib
( ). Contoh: QS. Al-Kahfi: 35.
4. Kata Jannah bersanding dengan Dhami>r Mufra>d Mudhakkar
Mukha>t}ab ( ). Contoh: QS. Al-Kahfi: 39 dan 40.
5. Penjelasan ayat yang memuat kata Jannah berkaitan dengan
kehidupan atau penghidupan di dunia. Contoh: QS. Al-Furqa>n: 8
dan QS. Al-Qalm: 17.
14
Huruf ba’ (ب) adalah salah satu huruf Ja>r yang digunakan pada kalimat isim dan d}ami>>r, ba’ dibagi menjadi dua katagori yaitu:
1. As}liyah, yaitu meliputi:
a. Al-Z{arfiyah al-Maka>niyah. Adapun contohnya adalah ayat diatas
b. Al-Isti’a>nah. Conroh: تالسكي الخثس قطعث
c. Al-Ta’wi>d }. Contoh : قرشا تسثعي الكحاب رثاشح
d. Al-Ils}a>q. Contoh: توحود هررت
e. Al-Qasm. Contoh: حقا ضع لي تاهلل
2. Za>idah, yaitu apabila:
a. Menjadi khabarnya lafad Laisa (لس). Contoh: تعة الفقر لس
b. Menjadi fa>ilnya lafad kafa> (كفى). Contoh: ولا تاهلل كفى
c. Menjadi bagian dari S}iwat Af’al Bih ( ته افعل ) dalam al-Ta’ajjub. Contoh: أجول
:Fu’a>d Ni’mah, Mulakhkhas} Qawa>’id al-Lughah al-Arabiyah (Surabaya) تالسواء
al-Hidayah, t.th.) 152-153) 15
Dalam ayat ini kata Jannah menunjukkan sebuh tempat yang berupa sebuah dataran yang tinggi
dan rata (Jala>l al-Di>n al-Mahalli dan Jala>l al-Di>n al-Suyu>t}i, Tafsi>r al-Qura>n al-‘Az}i>m/Tafsi>r al-Jala>lain (Surabaya: Nu>r al-Huda>, t.th.), 42. ) 16
Dalam ke dua surat diatas Jannah bermakna kebun atau taman dari kurma dan anggur
66
Dengan demikian, dapat dipahami bahwa makna kata al-Jannah dalam
bentuk mufra>d dapat digunakan untuk makna kebun rindang atau taman dan
surga atau rumah kenikmatan di akhirat. Oleh karena itu dengan penjelasan yang
telah dikemukakan di atas, kata al-Jannah dalam al-Qura>n tidak mesti bermakna
surga sekalipun dalam kata al-Jannah terdapat huruf ) yang pada dasarnya
menunjukkan bahwa kema’rifatan atau yang disebut dengan al-Jannah al-
Ma’ru>fah yang dimaksudkan sebagai al-Jannah di akhirat, namun dalam
keberadaannya, ditemukan kata al-Jannah yang terdapat huruf ( tidak
bermakna surga sebagaimana pada QS. Al-Qalm: 17. Oleh karena itu setiap kata
al-Jannah tidak serta-merta bermakna surga kecuali di dalamnya terdapat
indikator yang mengarahkan pemaknaan kata al-Jannah pada makna surga atau
Da>r al-Thawa>b sebagaimana yang telah dijabarkan di atas.
B. Al-Jannah dalam Bentuk Muthanna>>.
Dalam al-Qura>n, kata al-Jannah tidak hanya disebutkan dalam bentuk
mufra>d tetapi juga disebutkan dalam bentuk muthanna> dan jamak. Dalam bentuk
muthanna>17 kata al-Jannah dalam al-Quran berjumlah sebanyak delapan (8) yang
dapat ditemukan dalam tiga (3) surat pada tujuh (7) ayat18
. Yaitu sebagai berikut:
17
Mustanna> adalah sebutan untuk kata benda yang menunjukkan makna dua dengan
menambahkan huruf alif dan nun atau dengan huruf ya’ dan nun dari bentuk mufra>dnya. (Hifni>
Bek Na>sif dkk, Kita>b Qawa>id al-Lughah al-‘Arabiyah (Surabaya: al-Hidayah, t.th.), 40.) 18
Jumlah ini ditemukan setelah melakukan pelacakan, dan pelacakan kata al-Jannah dalam
bentuk muthanna> ini menggunakan apilikasi Zekr dengan menggunakan kata kunci جي, dan hasil
67
1. Surat al-Kahfi. Ayat: 32 dan 33
2. Surat Saba’. Ayat: 15 dan 1619
3. Surat Al-Rahma>n. Ayat: 46, 54 dan 62
Dari delapan kata al-Jannah dalam bentuk mushanna> pada tujuh ayat di
atas, lima kata diantaranya bermakna kebun rindang atau taman sedangkan tiga
kata lainnya bermakna surga atau Da>r al-Thawa>b. Kata al-Jannah dalam bentuk
muthanna>> yang bermakna kebun dalam al-Qura>>n dapat ditemukan dalam empat
ayat pada dua surat, yaitu sebagai berikut:
No Surat Ayat Teks
1 Al-Kahfi
32
33
2 Saba’
15
16
pelacakan ini sesuai dengan yang terdapat dalam al-Mu’jam al-Mufahras li Alfa>z} al-Qura>n al-Kari>m, 181. 19
Pada ayat ini kata al-Jannah dalam bentuk muthanna> dimuat dua kali, yaitu seperti firman
Allah: ي سدر قلل ء ه أكل خوظ وأثل وش ي ذواج هن جح لاهن تج ح ل العرم وتد ه ن س فأعرضىا فأرسلا عل
68
Berdasarkan tabel ini, diketahui bahwa dalam al-Qura>n kata al-Jannah
dalam bentuk muthanna> yang bermakna kebun rindang atau taman dapat
diidentifikasi dengan berbagai hal berikut, yaitu:
1. Kata al-Jannah dalam bentuk muthanna> diiringi huruf ( )20
.
Contoh: QS. Al-Kahfi: 32.
2. Kata al-Jannah dalam bentuk muthanna> diiringi huruf ( ). Contoh:
QS. Saba’: 15.
3. Penjelasan ayat menjelaskan tentang hasil perkebunan yakni buah-
buahannya. Contoh: QS. Al-Kahfi: 33 dan QS. Saba’: 16.
Kata al-Jannah dalam bentuk muthanna> yang bermakna surga atau Da>r al-
Thawa>b hanya berjumlah tiga kata yang terdapat dalam tiga ayat pada satu surat,
yaitu sebagaimana tabel di bawah ini:
No Surat Ayat Teks
1 Al-Rahma>n
46
54
62
20
Huruf (هي) di sini untuk menunjukkan jenis yaitu dua buah perkebunan dari anggur.
69
Dari tiga ayat di atas dapat digaris bawahi bahwa kata al-Jannah dalam
bentuk muthanna> yang bermakna Da>r al-Thawa>b hanya terdapat dalam surat al-
Rahma>n dan semua ayat al-Jannah di atas memiliki keterkaitan satu sama lain,
yaitu sebagai balasan bagi orang-orang mukmin yang takut kepada Allah, namun
dari bentuk muthanna> ini terdapat perbedaan pendapat tentang apa yang
dimaksudkan dengan dua surga ( ) ini.
Kata pada ayat 46 dapat diartikan sebagai dua jenis dari macam-
macam surga21
yang menurut Muqa>til dua surga itu adalah surga ‘Adn dan surga
Na’i>m22. Berbeda dengan Muqa>til, Muhammad bin ‘Ali al-Turmudhi>,
mengatakan bahwa kata ( ) adalah surga yang diperuntukkan kepada
seorang hamba karena ketakutannya kepada Tuhaannya dan surga yang diberikan
karena ia meninggalkan syahwatnya23
.
Terlepas dari perbedaan pendapat tentang jenis al-Jannah di atas, dapat
dipahami bahwa ayat ini menjelaskan tentang al-Jannah yang bermakna Da>r al-
Thawa>b dan kalau dilihat dari segi maknanya, konteks al-Jannah tersebut
berkaitan dengan sikap penghambaan seseorang terhadap Tuhannya.
21
Muhammad al-T{a>hir Ibn ‘A<shu>r, Tafsi>r al-Tah}wi>r wa al-Tanwi>r, Juz 27 (Tunis: al-Da>r al-
Tu>nisiyah, 1984), 264. 22
Abi Muhammad al-H{usain bin Mas’u>d al-Baghawi>, Tafsi>r al-Baghawi>, juz, 7 (Riya>d}: Da>r
T{ayyibah, 1409 H), 451. 23
‘Abd al-Rahma>n bin Muhammad al-Tha’a>labi>, al-Jawa>hir al-H{isa>n fi> Tafsi>r al-Qura>n (Bairu>t:
Da>r Ihya>’ al-Tura>th al-‘Ara>bi, 1997), 354.
70
C. Al-Jannah dalam Bentuk Jamak.
Jamak adalah sesuatu yang menunjukkan makna lebih dari dua. Jamak
dibagi pada tiga katagori, yaitu:
1. Jamak Mudhakkar Sa>lim, yaitu sesuatu (isim) yang menunjukkan
makna lebih dari dua dengan menambahkan huruf wawu dan nun atau
ya’ dan nun.
2. Jamak Mu’annath Sa>lim, yaitu sesuatu yang menunjukkan makna lebih
dari dua dengan menambahkan huruf alif dan ta’.
3. Jamak Taksi>r, yaitu sesuatu yang menunjukkan makna lebih dari dua
dengan merubah bentuk mufra>dnya24
.
Kata al-Jannah sendiri dalam bentuk jamaknya masuk dalam katagori
Jamak Mu’annath Sa>lim, karena salah satu indikasi bahwa kata dalam bentuk
isim yang jamaknya masuk dalam katagori Jamak Mu’annath Sa>lim adalah setiap
yang berakhiran huruf ta’ dan kata al-Jannah berakhiran huruf ta’. Namun setiap
yang berakhiran ta’ ta’ni>th dalam bentuk jamaknya harus membuang terlebih
dahulu ta’ tersebut sebelum menambahkan alif dan ta’, seperti kata menjadi
Al-Jannah dalam bentuk jamak di dalam al-Qura>n berjumlah enam puluh
sembilan (69) kata dalam empat puluh tujuh (47) surat pada enam puluh tujuh
(67) ayat25
, yaitu sebagai berikut:
24
Hifni> Bek Na>sif dkk, Kita>b Qawa>id al-Lughah al-‘Arabiyah, 40.
71
1. Surat al- Baqarah. Ayat: 25.
2. Surat A<li ‘Imra>n. Ayat: 15, 136, 195 dan 198.
3. Surat al-Nisa>’. Ayat: 13, 57 dan 122.
4. Surat al-Ma>idah. Ayat: 12, 65, 85 dan 119.
5. Surat al-An’a>m. Ayat: 99 dan 141.
6. Surat al-Taubah. Ayat: 21, 7226, 89 dan 100.
7. Surat Yu>nus. Ayat: 9.
8. Surat al-R’ad. Ayat: 4 dan 23.
9. Surat Ibra>him. Ayat: 23.
10. Surat al-Hijr. Ayat: 45.
11. Surat al-Nahl. Ayat: 31.
12. Surat al-Kahfi. Ayat: 31 dan 107.
13. Surat Maryam. Ayat: 61
14. Surat T}a>ha>. Ayat: 76.
15. Surat al-H}aj. Ayat: 14, 23 dan 56.
16. Surat al-Mu’minu>n. Ayat: 19.
17. Surat al-Furqa>n. Ayat: 15.
18. Surat al-Shu’ara>’. Ayat: 57, 134 dan 147.
19. Surat Luqma>>n. Ayat: 8.
25
Jumlah ini ditemukan setelah melakukan pelacakan dengan menggunakan apilikasi Zekr dengan
kata kunci جي, dan hasil pelacakan ini sesuai dengan yang terdapat dalam al-Mu’jam al-Mufahras li Alfa>z} al-Qura>n al-Kari>m, 181-182. 26
Dalam ayat ini, kata al-Jannah dalam bentuk jamak dimuat dua kali, yaitu seperti firman Allah: وعد هار جححها هي ججري جات ات والوؤه الوؤهي للا ي ورضىاى عدى جات ف طثة وهساكي فها خالدي ال ه أكثر للا
العظن الفىز هى لك ذ
72
20. Surat al-Sajdah. Ayat: 19.
21. Surat Fa<t}ir. Ayat: 33
22. Surat Ya>sin. Ayat: 34.
23. Surat al-S{a>ffa>t. Ayat: 42.
24. Surat S}a>d. Ayat: 50.
25. Surat Gha>fir. Ayat: 8.
26. Surat al-Shu>ra. Ayat: 22.
27. Surat al-Dukha>n. Ayat: 25 dan 52.
28. Surat Muh}ammad. Ayat: 12.
29. Surat al-Fath. Ayat: 5 dan 17.
30. Surat Qa>f. Ayat: 9.
31. Surat al-Dha>riya>t. Ayat: 15.
32. Surat al-T}u>r. Ayat: 17.
33. Surat al-Qamr. Ayat: 54.
34. Surat al-Wa>qi’ah. Ayat: 12.
35. Surat al-H{adi>d. Ayat: 12.
36. Surat al-Muja>dalah. Ayat: 22
37. Surat al-S{af. Ayat:12.27
38. Surat al-Tagha>bun. Ayat: 9.
39. Surat al-T{ala>q. Ayat:11.
40. Surat al-Tah}ri>>m. Ayat: 8.
27
Dalam ayat ini kata al-Jannah dalam bentuk jamak dimuat dua kali, yaitu seperti firman Allah: هار جححها هي ججري جات ودخلكن ذىتكن لكن غفر العظن الفىز لك ذ عدى جات ف طثة وهساكي ال
73
41. Surat al-Qalm. Ayat :34.
42. Surat al-Ma’a>rij. Ayat: 35.
43. Surat Nu>h. Ayat: 12.
44. Surat al-Muddathir. Ayat: 40.
45. Surat al-Naba’. Ayat: 16.
46. Surat al-Buru>j. Ayat: 11.
47. Surat al-Bayyinah. Ayat: 8.
Dari kata al-Jannah dalam bentuk jamak yang berjumlah enam puluh
sembilan (69) kata dalam empat puluh tujuh (47) surat pada enam puluh tujuh
(67) ayat di atas, maka dilakukan penelitian tentang maknanya, yang secara
umum maknanya sama dengan kata al-Jannah dalam bentuk mufra>d, yaitu surga
atau rumah kenikmatan (Da>r- al-Thawa>b) di akhirat dan kebun rindang.
Kata al-Jannah dalam bentuk jamak yang memiliki makna surga atau
rumah kenikmatan di akhirat dapat ditemukan sebanyak lima pulu enam (56)
kata dalam lima puluh empat (54) ayat pada tiga puluh sembilan (39) surat, yaitu
sebagai berikut:
No Surat Ayat Teks
1 Al-Baqarah 25
77
8 Ibra>him 23
9 Al-Hijr 45
10 al-Nahl 31
11 al-Kahfi
31
107
12 Maryam 61
13 T}a>ha 76
14 Al-H}aj 14
78
23
56
15 Al-Furqa>n 10
16 Luqma>>n 8
17 Al-Sajdah 19
18 Fa<t}ir 33
19 Al-S{a>ffa<t 43
20 S}a>d 50
21 Gha>fir 8
79
22 Al-Shu>ra 22
23 Muh}ammad 12
24 Al-Fath
5
17
25 Al-Dha>riya>t 15
26 Al-T}u>r 17
27 Al-Qamr 54
28 Al-Wa>qi’ah 12
81
34 Al-Tah}ri>>m 8
35 Al-Qalm 34
36 Al-Ma’a>rij 35
37 Al-Muddathir 40
38 Al-Buru>j 11
39 Al-Bayyinah 8
82
Kata al-Jannah dalam bentuk jamak yang mempunyai makna kebun rindang
atau ladang berjumlah 13 yang dapat dijumpai dalam 13 ayat dari 9 surat, yaitu
sebagai berikut:
No Surat Ayat Teks
1 Al-An’a>m
99
141
2 Al-Ra’d 4
83
3 Al-Mu’minu>n 19
4 Al-Shu’ara>’
57
134
147
5 Ya>sin 34
6 Al-Dukha>n
25
52
7 Qa>f 9
8 Nu>h 12
9 Al-Naba’ 16
Berdasarkan uraian di atas, diketahui bahwa dalam al-Quran kata al-Jannah
dalam bentuk jamak memiliki dua makna, yaitu: surga yang merupakan rumah
kenikmatan sebagai balasan bagi orang mukmin di akhirat dan kebun rindang.
84
Dalam bentuk jamak kata al-Jannah yang memiliki makna surga atau rumah
kenikmatan dapat ditemukan sebanyak 56 kata dalam 54 ayat pada 39 surat,
sedangkan yang mempunyai makna kebun berjumlah 13 yang dapat dijumpai
dalam 13 ayat dari 9 surat.
Dari ayat-ayat yang berkaitan dengan al-Jannah dalam bentuk jamak yang
bermakna surga dapat diidentifikasi dengan berbagai hal, sebagaimana berikut:
1. Kata al-Jannah diiringi dengan pendiskripsian keberadaan al-Jannah
yang di bawahnya dialiri sungai-sungai. Contoh: QS. Al-Baqarah:
25, QS. A<li ‘Imra>n: 15, 136, 195 dan 198, QS Al-Nisa>’: 13, 57 dan
122, QS. Al-Ma>idah: 12, 85 dan 119,QS. Al-Taubah: 72, 89 dan
100, QS. Ibra>him: 23, QS. Al-H}aj: 14 dan 23, QS. Al-Furqa>n: 10,
QS. Al-Fath: 5 dan 17, QS. Muh}ammad: 12, QS. Al-H{adi>d: 12, QS.
Al-Muja>dalah: 22, QS. Al-S{af: 12, QS. Al-Tagha>bun: 9, QS. Al-
T{ala>q:11, QS. Al-Tah}ri>>m: 8, dan QS. Al-Buru>j: 11.
2. Sebagai balasan atas amal saleh dan orang yang beriman. Contoh:
QS. Al-Baqarah: 25, QS. Al-Shu>ra: 22, QS. Muh}ammad: 12, QS.
Al-Muddathir: 40, QS. Al-Buru>j: 11, dll.
3. Bersanding dengan kata al-Na’i>m. Contoh: QS. Al-Ma>idah: 65, QS.
Yu>nus: 9, QS. Al-H}aj: 56, QS. Luqma>>n: 8, QS. Al-S{a>ffa<t: 43, QS.
Al-Wa>qi’ah: 12 dan QS. Al-Qalm: 34.
4. Bersanding dengan kata ‘Adn. Contoh: QS. Al-Taubah: 72, QS. al-
R’ad: 23, QS. Al-Nahl: 31, QS. Al-Kahfi: 31, QS. Maryam: 61, QS.
85
T}a>ha: 76, QS. Fa<t}ir: 33, QS. S}a>d: 50, QS Gha>fir: 8 dan QS. Al-
Bayyinah: 8.
5. Bersanding dengan kata al-Firdaus. Contoh: QS. al-Kahfi: 107.
6. Bersanding dengan kata al- Ma’wa>. Contoh: QS. Al-Sajdah:19.
7. Sebagai tempat balasan bagi orang yang bertaqwa. Contoh: QS. Al-
Hijr: 45, QS. Al-Dha>riya>t: 15, QS. Al-T}u>r: 17, QS. Al-Qamr: 54 dan
QS. Al-Qalm: 34.
8. Sebagai kabar gembira bagi orang yang berjihad dalam jalan Allah.
Contoh: QS. Al-Taubah: 21.
9. Sebagai balasan bagi orang-orang yang menjaga shalatnya. Contoh:
QS. Al-Ma’a>rij: 35.
Sedangkan al-Jannah dalam bentuk jamak yang bermaka kebun rindang
dapat diidentifikasi dengan beberapa hal sebagai berikut:
1. Terdapat penyebutan jenis tumbuh-tumbuhan seperti pohon kurma
dan anggur dan lain sebagainya. Contoh: QS. Al-An’a>m: 99 dan
141, QS, Al-Ra’d: 4, QS. Al-Mu’minu>n: 19 dan QS. Ya>sin: 34.
2. Terdapat penyebutan biji-bijian atau tumbuhan. Contoh: QS. Qa>f: 9
dan QS. Al-Naba’: 16.
3. Terdapat penyebutan kata ‘uyu>n atau mata air, kecuali pada ayat-
ayat yang menuat kata muttaqi>n. Contoh: QS. Al-Shu’ara>’: 57, 134
dan 147 dan QS. Al-Dukha>n: 25 dan 52.
4. Berkaitan dengan kehidupan manusia. Contoh: QS. Nu>h: 12.
86
Dari uraian ini, maka dapat dipahami bahwa makna kata al-Jannah dalam
bentuk jamak memiliki kesamaan makna dengan makna kata al-Jannah dalam
bentuk mufra>d dan muthanna>> yaitu bermakna kebun rindang atau taman dan
surga atau Da>r- al-Thawa>b. Dua makna ini dapat dibedakan dengan melihat
masing-masing indikotor yang telah dipaparkan di atas, yaitu kalau disimpulkan
indikator kata al-Jannah dalam bentuk jamak yang bermakna Da>r- al-Thawa>b
adalah kata al-Jannah yang pembicaraanya lebih mengarah pada nama-nama,
sifat-sifat, kenikmatan dan penghuni al-Jannah yang merupakan rumah
kenikmatan di akhirat, sedangkan kata al-Jannah dalam bentuk jamak yang
bermakna kebun rindang atau taman, pembicaraannya lebih mengarah kepada
konteks kehidupan dunia.