Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB III
GAMBARAN UMUM
3.1 Profil Wilayah Studi
Kabupaten Sumedang merupakan salah satu Kabupaten yang cukup Luas
yang terdapat di Provinsi Jawa Barat . Secara Administratif Letak Geografis Kabupaten
Sumedang terletak di bagian Timur Provinsi Jawa Barat dengan Batas - batas
wilayahnya :
Sebelah Selatan : Kabupaten Garut
Sebelah Timur : Kabupaten Majalengka
Sebelah Utara : Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Subang
Sebelah Barat : Kabupaten Bandung
Luas Wilayah Kabupaten Sumedang seluas 1.522,20 Km² yang terbagi menjadi
26 Kecamatan dan 272 desa dan 7 kelurahan. , dimana Kecamatan Buahdua sebagai
Kecamatan yang paling luas dengan wilayahnya sebesar 131,37 Km² dan Kecamatan
Cisarua sebagai Kecamatan Paling Sempit dengan luas wilayahnya sebesar 18,92 Km²
.
Tabel 3.1
Luas Wilayah Menurut kecamatan di Kabupaten Sumedang , 2017
Kecamatan Luas (Km²) Persentase (%)
Jatinangor 26,2 1,72
Cimanggung 40,76 2,68
Tanjungsari 35,62 2,34
Sukasari 47,12 3,1
Pamulihan 57,85 3,8
Rancakalong 52,28 3,43
Sumedang Selatan 117,41 7,71
Sumedang Utara 28,25 1,86
Ganeas 21,36 1,4
Situraja 53,98 3,55
Cisitu 53,31 3,5
Darmaraja 54,95 3,61
Kecamatan Luas (Km²) Persentase (%)
Cibugel 48,8 3,21
Wado 76,42 5,02
Jatinunggal 61,49 4,04
Jatigede 111,97 7,36
Tomo 66,26 4,35
Ujungjaya 80,56 5,29
Conggeang 105,31 6,92
Pase 34,37 2,26
Cimalaka 41,62 2,73
Cisarua 18,92 1,24
Tanjungkerta 40,14 2,64
Tanjungmedar 65,14 4,28
Buahdua 131,37 8,63
Surian 50,74 3,33
Kabupaten Sumedang 1522,2 100 Sumber : Kabupaten Sumedang Dalam Angka , 2018
3.2 Ekonomi
3.2.1 Profil Perekonomian
3.2.1.1 Produk Domestik Regional Bruto
Bila PDRB Suatu daerah dibagi dengan jumlah penduduk yang tinggal di
daerah itu, maka akan dihasilkan suatu PDRB Per kapita. PDRB Per kapita atas dasar
harga berlaku menunjukan nilai PDRB per kepala atau per satu orang penduduk. Pada
tahun 2017, PDRB per kapita berlaku Sumedang mencapai 25.852.91 rupiah atau
meningkat 5,82 Persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Bila dilihat selama
lima tahun terakhir (2013-2017) PDRB per kapita berlaku mengalami peningkatan
setiap tahunnya, hal tersebut mengindikasikan bahwa secara umum tingkat
kesejahteraan masyarakat Sumedang dari tahun ke tahun semakin baik. Walaupun
demikian, peningkatan PDRB per kapita di atas masih belum menggambarkan secara
riil peningkatan daya beli masyarakat Sumedang secara umum. Hal ini disebabkan
pada PDRB perkapita yang dihitung PDRB atas dasar belaku masih tarkandung faktor
inflasi yang sangat berpengaruh terhadap daya beli masyarakat. Untuk memantau
perkembangan daya beli masyarakat secara riil bisa digunakan PDRB perkapita
dihitung dari PDRB atas dasar harga konstan. Dari tabel 3.3 dapat diamati bahwa
PDRB perkapita yang dihitung dari PDRB atas dasar harga konstan pada tahun 2017
sebesar 18.559.008 Rupiah atau mengalami kenaikan sebesar 5,82 persen
dibandingkan tahun 2015.
Tabel 3.2
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Sumedang
Kategori Lapangan Usaha 2013 2014 2015 2016 2017
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 3.634.473,4 3.661.487.4 3.490.454,6 3.616.036,2 3.861.664,9
B Pertambangan dan Penggalian 18.710,6 19.114,8 19.279,1 19.204,7 19.237,9
C Industri Pengolahan 3.112.392,5 3.252.259,8 3.429.719,2 3.642.698,5 3.835.282,5
D Pengadaan Listrik dan Gas 73.981,1 79.819,2 79.649,5 84.931,1 94.203,3
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah Limbah dan
Daur Ulang 4.927,1 5.092,7 5.239,4 5.566,7 5.573,5
F Kontruksi 1.655.183,6 1.719.211,7 1.985.043,2 2.112.007,8 2.277.296,1
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan
Motor 3.149.8200,3 3.297.771,0 3.418.762,1 3.563.420,1 3.739.524,0
H Transportasi dan Pergudangan 789.511,3 831.702,3 899.562,2 953.278,4 1.007.035.3
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 741.942,4 791.918,1 833.909,6 896.450,1 950.607,8
J Informasi dan Komunikasi 545.011,5 649.163,7 765.901,5 873.185,1 961.547,0
K Jasa Keuangan dan Asuransi 656.401,3 685.484,9 743.926,0 812.785,3 868.230,3
L Real Estate 301.644,3 317.902,9 347.213,5 364.202,6 399.625,8
M,N Jasa Perusahaan, 13.118,3 13.884,4 14.886,8 15.901,8 17.257,0
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan
Sosial Wajib 1.110.204,9 1.080.440,5 1.126.143,1 1.157.925,1 1.168.082,4
P Jasa Pendidikan 917.029,6 1.060.575,9 1.197.361,6 1.279.456,9 1.384.193,4
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 173.116,9 210.596,5 233.313,5 250.784,8 272.858,8
R,S,T,U Jasa Lainnya 297.037,1 328.267,9 359.991,4 381.881,5 414.476,5
Produk Domestik Regional Bruto 17.194.506,3 18.004.693,6 18.950.356,4 20.029.716,7 21.276.696,7
Sumber :PDRB Kabupaten Sumedang
3.2.1.2 Struktur Ekonomi Kabupaten dan Kontribusi Terhadap PDRB
Peranan kategori pertanian, kehutanan dan perikanan masih menjadi primadona
perekonomian masyarakat Sumedang. Dengan demikian kategori pertanian, kehutanan
dan perikanan menjadi motor penggerak pembangunan Kabupaten Sumedang.
Besarnya peranan kategori pertanian, kehutanan dan perikanan diatas 20 persen
serakhir adalah selama lima tahun terakhir. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian
besar mata pencaharian masyarakat Sumedang di bidang pertanian, kehutanan dan
perikanan. Peranan kedua terbesar selama lima tahun dihasilkan oleh kategori Industri
pengolahan, kemudian peranan ketiga terbesar selama lima tahun terakhir adalah
kategori perdagangan besar dan eceran; Reparasi Mobil dan Motor. Sedangkan untuk
kategori lainya berada di bawah 10 persen.
Tabel 3.3
Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten
Sumedang (persen) 2013 - 2017
Kategori Lapangan Usaha/ Industri 2013 2014 2015 2016 2017 Rank
A Pertanian,Kehutanan,dan Perikanan 22,55 21,70 20,66 20,36 20,33 1
B Pertambangan dan Penggalian 0.11 0.11 0.11 0.1 0,09 15
C Industri Pengolahan 18.27 18.88 18.49 18.64 18,36 2
D Pengadaan Listrik dan Gas 0.28 0.31 0.32 0.37 0,42 14
E Pengadaan Air, Pengelolaan
Sampah,Limbah dan Daur Ulang 0.03 0.03 0.03 0.03 0,02
17
F Kontruksi 9.25 9.3 10.16 10.08 10,19 4
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor 17.63 17.08 16.46 16.05 15,90 3
H Transportasi Pergudangan 4.52 4.72 5.25 5.33 5,29 7
I Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum 4.27 4.38 4.3 4.47 4,49
9
J Informasi dan Komunikasi 2.65 2.77 2.91 3.06 3,13 10
K Jasa Keuangan 4.06 4.07 4.14 4.36 4,53 8
L Real Estate 1.64 1.59 1.61 1.57 1,60 11
M,N Jasa Perusahaan 0.08 0.08 0.08 0.08 0,08 16
0 Administrasi Pemerintahan, pertahanan
dan Jaminan Sosial Wajib 7.11 6.81 6.84 6.65 6,35 5
P Jasa Pendidikan 5.1 5.56 5.92 6.04 6,30 6
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0.89 1.02 1.08 1,12 13
R,S,T,U Jasa Lainya 1.55 1.61 1.67 1,79 12
Sumber : PDRB Kabupaten Sumedang
3.2.1.3 Laju Pertumbuhan Ekonomi
Laju Pertumbuhan ekonomi atau sering kita kenal dengan sebutan LPE adalah salah satu
indikator makro ekonomi yang bisa menggambarkan perkembangan atau tingkat kinerja
perekonomian suatu wilayah. Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator makro yang sering
digunakan sebagai salah satu alat strategi kebijakan bidang ekonomi sehingga laju pertumbuhan
ekonomi tersebut menjadi salah satu indikator yang sangat penting untuk bahan evaluasi
pembangunan. Dalam lima tahun terakhir (2013-2017) perekonomian Kabupaten Sumedang
mengalami pertumbuhan yang berfluktuatif. Laju pertumbuhan yang fluktuatif terjadi di tahun
2017, dengan laju pertumbuhan sebesar 4,71 persen. Hal ini disebabkan tingginya laju
pertumbuhan yang ekstrim di kategori Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial, sebesar 21,65 persen.
Sedangkan untuk tahun setelahnya (2015-2016) mengalami penurunan kenaikan laju
pertumbuhan.
Pada tahun 2017, Perekonomian Kabupaten Sumedang mengalami kembali menunjukan
percepatan pertumbuhan dari tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan PDRB Sumedang tahun 2017
Mencapai 6,23 Persen. Sedangkan tahun 2016 sebesar 5,70 persen. Percepatan laju pertumbuhan
terutama disebabkan melonjaknya pertumbuhan di kategori Pengadaan Listrik dan Gas yang
mencapai 10,92 Persen.
Tabel 3.4
Laju Pertumbuhan Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurrut Lapangan
Usaha Di Kabupaten Sumedang (persen) 2013 -2017
Kategori Lapangan Usaha 2013 2014 2015 2016 2017
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 2,86 0,74 -4,67 3,60 6,79
B Pertambangan dan Penggalian 2,85 2,16 0,86 -0,39 0,17
C Industri Pengolahan 4,44 4,49 5,46 6,21 5,29
D Pengadaan Listrik dan Gas 6,72 7,89 -0,21 6,63 10,92
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah Limbah dan
Daur Ulang 3,25 3,36 2,88 6,25 0,12
F Kontruksi 6,38 3,87 15,46 6,40 7,83
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil
dan Motor 4,31 4,70 3,67 4,23 4,94
H Transportasi dan Pergudangan 5,32 5,34 8,16 5,97 5,64
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 4,96 6,74 5,30 7,50 6,04
J Informasi dan Komunikasi 11,89 19,11 17,98 14,01 10,12
K Jasa Keuangan dan Asuransi 11,86 4,43 8,53 9,26 6,82
Kategori Lapangan Usaha 2013 2014 2015 2016 2017
L Real Estate 5,72 5,39 9,22 4,89 9,73
M,N Jasa Perusahaan, 6,76 5,84 7,22 6,82 8,52
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib -1,88 -2,68 4,23 2,82 0,88
P Jasa Pendidikan 11,49 15,65 12,90 6,86 8,19
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 7,57 21,65 10,79 7,49 8,80
R,S,T,U Jasa Lainnya 7,53 10,51 9,66 6,08 8,54
Produk Domestik Regional Bruto 4,84 4,71 5,25 5,70 6,23
Sumber : PDRB Kabupaten Sumedang
3.2.2 Data Potensi Wilayah
Provinsi Kabupaten Sumedang memiliki sumber daya alam yang potensial dengan
berbagai macam sektor sebagai penopang ekonomi wilayah, seperti Pertanian, Peternakan,
Perkebunan, Pariwisata, Industri dan Perikanan.
3.2.2.1 Pariwisata
Kabupaten Sumedang memiliki potensi pariwisata yang dapat dikembangkan, terutama
pada agrowisata. Kota Sumedang juga terkenal sebagai tempat transit bagi para wisatawan yang
akan menuju Bandung atau Cirebon yang dapat menjadi peluang bagi Kabupaten Sumedang.
Kabupaten Sumedang juga terkenal sebagai tempat transit bagi para pariwisatawan yang akan
menuju Bandung atau Cirebon. Untuk saat ini beberapa tempat wisata unggulan kabupaten
Sumedang diantaranya:
A. Paralayang Batu Dua di Kecamatan Cisitu
Bagi yang memiliki hobi olahraga dirgantara, arena Batu Dua merupakan tempat yang bagus
untuk dikunjungi. Lokasi lepas landas olah raga Paralayang di puncak Bukit Batudua Gunung
Lingga, Kecamatan Cisitu dan di puncak Toga di Kecamatan Sumedang Selatan. Di puncak
gunung, wisatawan bisa melihat pemandangan pegunungan yang indah dan wilayah perkotaan
yang mempesona. Batu Dua merupakan salah satu lereng bukit yang ada di kawasan Gunung
Lingga Desa Linggajaya Kecamatan Cisitu. Wilayah ini memiliki ketinggian 930 meter di atas
permukaan laut, dan menyajikan hamparan pemandangan alam yang mempesona. Salah satu
keunggulan kawasan Batu Dua ini adalah akses yang mudah dijangkau utamanya dengan
menggunakan kendaraan baik roda dua maupun roda empat. Jadi, peminat yang ingin
berkunjung ke Batu Dua tidak perlu repot harus berjalan kaki hanya untuk mencapai lokasinya.
Jaraknya juga cukup dekat dengan jalan raya Sumedang - Wado, sekitar 4 km. Kalau dari kota
Sumedang jaraknya sekitar 25 km.
B. Kampoeng Toga di Kecamatan Sumedang Selatan
Objek Wisata Kampung Toga di Sumedang Jawa Barat merupakan salah satu tempat wisata
yang berada di Desa Sukajaya, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa
Barat. Menurut informasi yang Direktori Wiata terima, kawasan wisata Sumedang ini berada
di ketinggian sekitar 800 meter di atas permukaan air laut dan merupakan kawasan wisata
terpadu dengan konsep tradisonal. Tempat wisata daerah Sumedang ini memang menyajikan
keindahan alam pegunungan yang menarik banyak wisatawan untuk habiskan waktu baik pada
musim liburan sekolah, maupun saat musim liburan seperti libur lebaran dan tahun baru.
Fasilitas wisata Kampung Toga Sumedang ini pun tergolong lengkap, karena kawasan wisata
di Sumedang ini pun telah mengusung konsep kampung wisata terpadu yang terdiri dari
berbagai fasilitas rekreasi dalam nuansa tradisional Jawa Barat. yang dilengkapi beberapa
sarana dan fasilitas untuk para wisatawan untuk berlibur.
C. Curug Cigorobog di Kecamatan Sumedang Selatan
Di daerah Citengah terdapat beberapa tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Salah
satunya adalah Curug Cigorobog. Curug ini memiliki beberapa turunan air atau undakan.
Dengan ketinggian curugnya sekitar 40 meter, curug ini setidaknya memiliki tiga buah
undakan. Dengan masing-masing undakan memiliki teras air yang bisa digunakan untuk
bermain-main atau berendam. Untuk mengunjunginya Curug Cigorobog. Dari Alun-alun
Sumedang bergerak ke arah timur menyusuri jalan R.A. Kartini. Nantinya akan menuju ke
daerah Citengah di sebelah selatan kota Sumedang. Dari Citengah dilanjutkan menuju ke arah
pegunungan Margawindu. Sebelum memasuki daerah perkebunan teh Margawindu, ada
gerbang di sebalah kiri jalan yang menunjukkan lokasi Curug Cigorobog. Dari jalan raya,
menyusuri jalan kecil sekitar 500 meter menuju ke lokasi. Bendungan Jatigede di Kecamatan
Jatigede.
D. Pemandian Air Panas Cilengsing di Kecamatan Conggeang
Obyek Wisata Pemandian Air Panas Cileungsing di Cilangkap Sumedang Jawa Barat adalah
salah satu tempat wisata yang berada di Cilangkap, Buahdua, Kabupaten Sumedang, Jawa
Barat 45392, Indonesia. Obyek Wisata Pemandian Air Panas Cileungsing di Cilangkap
Sumedang Jawa Barat adalah tempat wisata yang ramai dengan wisatawan pada hari biasa
maupun hari liburan. Tempat ini sangat indah dan bisa memberikan sensasi yang berbeda
dengan aktivitas kita sehari hari. lokasi Obyek Wisata Pemandian Air Panas Cileungsing di
Cilangkap, Buahdua, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat 45392, Indonesia.
E. Curug Sindulang di Kecamatan Cimanggung
Curug Sindulang merupakan salah satu curug yang terkenal di wilayah Jawa Barat. Selain
karena termasuk kategori curug yang tinggi dengan ketinggian sekitar 50 meter, juga curugnya
bertipe ganda. Ada dua curug kembar berdampingan yang tinggi dan deras airnya sama. Untuk
mengakses curug ini terbilang sangat mudah karena dapat dilalui oleh berbagai jenis
kendaraan, baik roda dua maupun roda empat. Terutama dari arah Cicalengka. Dari jalan utama
Bandung-Garut, saat memasuki Kilometer 11, daerah Cicalengka mengambil jalur kiri ketika
ada plang penunjuk arah wisata Curug Cinulang (tepatnya di persimpangan Desa Cikopo). Dari
papan penunjuk jalan tersebut, maju sekitar 3 kilometer ke arah timur menuju pintu gerbang
masuk. Perjalanan ke Curug Cinulang masih sangat asri
F. Waduk Jatigede di Kecamatan Jatigede
Rencananya, Waduk Jatigede juga akan dikembangkan untuk menjadi objek wisata oleh
pemerintah setempat. Pengembangan ini berupa rencana pembangunan beberapa area
pelengkapseperti kawasan offroad, camping ground, agrowisata, tempat pemancingan, hingga
wisata seni dan budaya. Untuk melihat keindahan yang ditampilkan Waduk ini, bisa melalui
Kota Kecamatan Situraja, Sumedang. Jika kalian berasal dari luar Kota Sumedang, akses
utama yang dapat menjadi patokan adalah lewat tol Purbaleunyi dan keluar menuju tol
Cileunyi. Setelah keluar tol Cileunyi dan sampai di pertigaan, ikuti arah kanan menuju Kota
Sumedang. Dari sana, nanti kalian akan sampai di Situraja dan lanjutkan perjalanan sampai ke
alun-alun Situraja. Sekitar 2 km dari alun-alun situraja kalian akan sampai di daerah Pajagan.
Di daerah Pajagan inilah kemudian banyak plang-plang yang memberi petunjuk ke arah
Waduk Jatigede. Namun, di balik keindahannya saat ini sebagai objek wisata, Waduk Jatigede
juga menyimpan kontroversinya sendiri. Sekitar tahun 1960-an, pembangunan Waduk ini
mulai direncanakan dan diadakan serangkaian analisis. Namun, 40 tahun lebih berjalan Waduk
Jatigede tak kunjung usai. Hal itu pun menimbulkan berbagai masalah yaitu salah satunya
adalah masalah ganti rugi untuk warga yang dianggap tidak sepadan. Pasalnya, untuk
membangun Bendungan Jatigede hingga akhirnya menjadi Waduk itu dibutuhkan lahan yang
cukup luas di mana di lahan itu sudah cukup banyak pemukiman warga. Selain itu,
dibangunnya Bendungan Jatigede berarti harus ‘menghilangkan’ beberapa situs bersejarah
peninggalan Zaman Megalitikum yang ada di lahan tersebut. Beberapa masalah tersebut pada
akhirnya membuat berbagai pihak melontarkan penolakan terhadap pembangunan Bendungan
Jatigede. Tapi, terlepas dari masalah kompleks yang terjadi tersebut, kini Waduk Jatigede
perlahan-lahan mulai menunjukkan manfaatnya. Mulai dari pemenuhan kebutuhan air bagi
masyarakat luas sampai ke peningkatan ekonomi masyarakat setempat
G. Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan)
Usai rampunya Tol Cisundawu pemerintahan akan mumbuat Res area yang mana res area
tersebut akan jajan kas sumedang seperti makanan tradisional dan hasis kerajinan tangan. Dari
pembangunan res area di dekat pintu tol cisumdawu pemerintahan berharat dapat
meningkatkan pertumbuhanekonim di Kota Sumedang Dari sebaian tempat-tempat wisata
masih ada yang belum didukung oleh infrastruktur yang baik seperti aksesiblitas yang susah
dijangkau. selain itu, mayoritas objek wisata masih dikelola secara informal oleh penduduk
setempat.
3.3 Fisik Lingkungan dan Infrastruktur
3.3.1 Fisik Dasar
3.3.1.1 Cuaca dan Iklim
Sesuai dengan letak geografis, iklim di Kabupaten Sumedang merupakan iklim daerah
tropis. Dalam satu tahunnya ada dua (2) musim yaitu musim kemarau dan antara bulan April –
September dan musim penghujan antara bulan Oktober – Maret. Secara umum terjadi penurunan
kuantitas curah hujan dan jumlah hari hujan dibanding dengan keadaan selama tahun sebelumnya.
Atau lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini .
Tabel 3.5
Rata – Rata Curah Hujan dan Hari Hujan Menurut Bulan di Kabupaten Sumedang , 2017
Bulan Rata - Rata Curah Hujan
(mm³) Hari Hujan
Januari 449 20
Februari 269 17
Maret 386 22
April 322 17
Mei 137 8
Juni 110 5
Juli 5 1
Agustus 2 0
September 20 3
Oktober 218 11
November 424 28
Desember 433 21
Sumber : Kabupaten Sumedang Dalam Angka , 2018
3.3.1.2 Hidrologi
Aspek hidrologi suatu wilayah sangat diperlukan dalam pengendalian dan pengaturan tata
air wilayah tersebut, berdasarkan hidrogeologinya, aliran-aliran sungai besar di wilayah
Kabupaten Sumedang bersama anak-anak sungainya membentuk pola Daerah Aliran Sungai
(DAS) yang dapat digolongkan terdiri 4 DAS dengan 5 Sub DAS yaitu DAS Cimanuk meliputi
Sub DAS Cimanuk, Cipeles, Cipelang dan Cilutung, DAS Citarum meliputi Sub DAS Citarik serta
DAS Cipunagara dan DAS Cipanas. Pola aliran sungai menentukan bentuk suatu Daerah Aliran
Sungai (DAS), dan mempunyai arti penting dalam hubungannya dengan aliran sungai, yaitu
berpengaruh terhadap kecepatan terpusatnya aliran.
Tabel 3.6
Pengelompokan Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kabupaten Sumedang
No Nama DAS Nama Sub DAS Kecamatan
1. Cimanuk 1. Cimanuk 1. Cibugel
2. Wado
3. Darmaraja
4. Cisitu
5. Jatinunggal
6. Jatigede
7. Tomo
2. Cipeles 1. Tanjungsari
2. Pamulihan
3. Sumedang Selatan
4. Rancakalong
5. Sumedang Utara
6. Cimalaka
7. Cisarua
8. Ganeas
9. Paseh
10. Situraja
11. Cisitu
12. Tomo
3. Cipelang 1. Conggeang
2. Ujungjaya
3. Paseh
No Nama DAS Nama Sub DAS Kecamatan
4. Cilutung 1. Wado
2. Jatinunggal
3. Jatigede
4. Tomo
2. Citarum 1. Citarik 1. Cimanggung
2. Pamulihan
3. Tanjungsari
4. Sukasari
5. Jatinangor
6. Sumedang Selatan
3. Cipunagara 1. Cimalaka
2. Tanjungkerta
3. Tanjungmedar
4. Buahdua
5. Surian
6. Conggeang
4. Cipanas 1. Surian
2. Conggeang
3. Buahdua
Sumber : Kabupaten Sumedang Dalam Angka , 2018
3.3.1.3 Topografi
Wilayah Kabupaten Sumedang tersebar dalam 26 Kecamatan. Kabupaten Sumedang
merupakan daerah berbukit dan gunung dengan ketinggian tempat antara 25 m – 1.667 m diatas
permukaan laut. Sebagian besar wilayah Sumedang adalah pegunungan, kecuali di sebagian kecil
wilayah Utara berupa dataran rendah. Gunung Tampomas (1.667 m), berada di Utara Perkotaan
Sumedang.
Tabel 3.7
Kelompok Ketinggian dari Permukaan laut Menurut kecamatan di Kabupaten Sumedang
2017
No. Kecamatan Ketinggian dari Permukaan Laut (m)
25 - 50 51 - 75 76 - 100 101 - 500 501 - 1000 > 1000
1 Jatinangor - - - - 2.874,00 -
2 Cimanggung - - - - 1.969,00 1.854,73
3 Tanjungsari - - - - 5.168,77 7.059,27
4 Sukasari NR NR NR NR NR NR
5 Pamulihan NR NR NR NR NR NR
6 Rancakalong - - - - 6.629,85 1.065,53
No. Kecamatan Ketinggian dari Permukaan Laut (m)
25 - 50 51 - 75 76 - 100 101 - 500 501 - 1000 > 1000
7 Sumedang
Selatan - - - 1.326,62 6.989,98 3.290,45
8
Sumedang
Utara - - - 2.374,66 2.037,11 -
9 Ganeas NR NR NR NR NR NR
10 Situraja - - - 7.226,38 1.779,46 24,37
11 Cisitu - - - - - -
12 Darmaraja - - - 4.980,25 2.347,20 479,12
13 Cibugel - - - 896,34 3.008,26 1.087,29
14 Wado - - - 5.924,05 4.245,31 1.517,55
15 Jatinunggal NR NR NR NR NR NR
16 Jatigede - - - 11.666,04 - -
17 Tomo 2.256,71 2.099,34 1.325,40 1.889,28 - -
18 Ujungjaya 3.601,34 2.489,30 1.417,88 498,33 - -
19 Conggeang - 209,48 855,31 8.225,47 1.147,68 95,47
20 Paseh - - - 2.036,81 692,19 -
21 Cimalaka - - - 1.913,36 4.377,47 432,81
22 Cisarua NR NR NR NR NR NR
23 Tanjungkerta - - - 5.573,59 4.056,55 -
24 Tanjungmedar NR NR NR NR NR NR
25 Buahdua - 875,42 3.696,23 12.033,57 1.141,38 558,19
26 Surian - - - - - -
Jumlah 5.858,05 5.673,54 7.294,82 66.564,55 49.364,21 17.464,78
Sumber : Kabupaten Sumedang Dalam Angka , 2017
Keterangan : NR = Data Tidak Tersedia
Kondisi topografi wilayah Kabupaten Sumedang sangat variatif , mulai dari permukaan
datar sampai bergunung, dengan ketinggian terletak antara 20 sampai 1000 di atas permukaan laut.
Berdasarkan rata-rata 43,73 persen wilayah Kabupaten Sumedang terletak pada kisaran ketinggian
501 – 1000 m dpl. Gunung Tampomas (1.684 m) berada di utara Sumedang. Secara umum
klasifikasi kelas ketinggian wilayah Kabupaten Sumedang dapat dibagi atas :
20 - 100 meter dpl, meliputi : Sebagian besar wilayah Kecamatan Tomo serta Kecamatan
Ujungjaya serta sebagian kecil bagian utara Kecamatan Buahdua dan Kecamatan Surian.
101 – 500 meter dpl, meliputi : Sebagian besar Kecamatan Surian, Buahdua, Conggeang,
Paseh, Tanjungkerta, Situraja, Cisitu, Jatigede dan Kecamatan Jatinunggal, serta sebagian
kecil wilayah Kecamatan Wado, Darmaraja, Sumedang Utara, Sumedang Selatan dan
Kecamatan Tanjungmedar.
501 – 1000 meter dpl, meliputi : Sebagian besar wilayah Kecamatan Cimalaka, Cisarua,
Sumedang Utara, Sumedang Selatan, Tanjungmedar, Rancakalong, Pamulihan,
Tanjungsari, Jatinunggal, Cimanggung, Paseh dan Cibugel, serta sebagian kecil wilayah
Kecamatan Tanjungkerta, Buahdua, Conggeang dan Kecamatan Wado.
Lebih dari 1000 meter dpl, meliputi : Sebagian besar wilayah Kecamatan Sukasari,
Cimanggung dan Cibugel, serta sebagian kecil wilayah Kecamatan Rancakalong,
Pamulihan, Sumedang Selatan, Situraja, Darmaraja, Wado, Paseh, Conggeang, Buahdua
dan Cimalaka yang merupakan puncak Gunung Tampomas.
Sedangkan untuk kemiringan lereng dinyatakan dalam derajat atau persen. Kemiringan
lereng merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi besarnya erosi. Selain
memperbesar jumlah aliran permukaan, makin curamnya lereng juga memperbesar kecepatan
aliran permukaan yang selanjutnya memperbesar energi angkut air. Jika lereng permukaan tanah
menjadi dua kali lebih curam maka banyaknya erosi persatuan luas akan menjadi 2.0 – 2.5 kali
lebih banyak.
Kabupaten Sumedang terdiri dari klas 1(satu) hingga klas 6 (enam). Klas kemiringan
lereng yang dominan di Kabupaten Sumedang adalah klas 4, sedangkan klas 1, 2 dan 3 nampak
seimbang, kemudian kemiringan yang paling sedikit adalah klas kemiringan 6 (enam). Semakin
tinggi klas kemiringan lereng maka akan semakin besar pula kemungkinan terjadinya erosi yang
akan mempengaruhi tingkat sedimentasi.
1. 0 – 8%, merupakan daerah datar hingga berombak dengan luas area sekitar 8,24%.
Kemiringan wilayah dengan tipe ini dominan di bagian timur laut Kabupaten Sumedang
yaitu pada Kecamatan Ujungjaya, Tomo dan sebagian dari Kecamatan Conggeang,
Kecamatan Surian pada bagian utaranya.
2. 8 – 15%, merupakan daerah berombak sampai bergelombang dengan area sekitar 8,37%.
Wilayah Kabupaten Sumedang yang dominan dengan kemiringan tipe ini terletak di bagian
tengah dan utara, bagian barat laut serta bagian barat daya yaitu pada bagian selatan
Kecamatan Surian dan Kecamatan Conggeang.
3. 15 – 25%, merupakan daerah bergelombang sampai berbukit dengan komposisi area
mencakup 46,38%. Kemiringan lereng tipe ini paling dominan di Wilayah Kabupaten
Sumedang, persebarannya berada di bagian tengah sampai ke tenggara, bagian selatan
sampai barat daya dan bagian barat yaitu pada Kecamatan Tanjungmedar, Tanjungkerta,
Buahdua, Paseh, Cimalaka, Cisarua, Cisitu, Situraja, Sumedang Utara, Jatinunggal dan
Kecamatan Jatigede.
4. 25 – 45%, merupakan daerah berbukit sampai bergunung dengan luas area sekitar 21,58%.
Kemiringan lereng tipe ini dominan di wilayah Kabupaten Sumedang bagian tengah,
bagian selatan dan bagian timur yaitu Kecamatan Cimanggung, Jatinangor, Pamulihan,
Ganeas, Cibugel, Sumedang Selatan, dan pada bagian selatan Kecamatan Wado.
5. 45-60%, merupakan daerah bergunung dengan luas area sekitar 18% yang dominan di
wilayah Kabupaten Sumedang bagian selatan, bagian timur serta bagian barat yaitu pada
Kecamatan Sukasari, Cimanggung dan Kecamatan Wado.
6. >60%, merupakan daerah terjal dan mempunyai area di sekitar pegunungan yang berada di
sekitar Kabupaten Sumedang seluas 1,43%. Kemiringan ini berada pada Kecamatan
Surian, Cimanggung, Cibugel dan Kecamatan Wado.
3.3.2 Infrastruktur
3.3.3.1 Sarana
A. Saran Kesehatan
Pembangunan di Bidang kesehatan menyangkut seluruh Aspek Kehidupan manusia . Bila
Pembangunan Kesehatan berhasil dengan baik maka akan meningkatkan kesejahteraan Rakyat
tersebut . Pembangunan mutu kesehatan juga sangat dipengaruhi oleh ketersediaan fasilitas
kesehatan dengan menciptakan akses pelayanan kesehatan yang didukung oleh sarana kesehatan
yang memadai seperti rumah sakit, puskesmas serta ketersediaan obat- obatan. Selain itu tenaga
kesehatan yang berkualitas juga sangat memegang peranan penting dalam pembangunan mutu
kesehatan.
Jumlah rumah sakit mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yakni sebanyak 3
rumah sakit. Jumlah puskesmas yang tersebar di 26 kecamatan sebanyak 35 puskesmas.
Sedangkan untuk tenaga dokter spesialis sebanyak 52 orang, dokter umum sebanyak 73 orang, dan
dokter gigi sebanyak 21 orang. Atau lebih jelasnya , Sarana Kesehatan dapat dilihat pada Tabel
dibawah ini .
Tabel 3.8
Sarana Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Sumedang , 2017
No Kecamatan Rumah
Sakit Puskesmas Posyandu
Klinik
Kesehatan Poskedes Polindes
1 Jatinangor - 2 132 15 11 1
2 Cimanggung - 2 118 10 10 1
3 Tanjungsari - 2 134 3 12 -
4 Sukasari - 1 53 - 6 1
5 Pamulihan - 2 109 1 10 1
6 Rancakalong - 1 68 2 10 -
7 Sumedang Selatan 2 2 112 7 14 -
8 Sumedang Utara - 3 102 4 12 1
9 Ganeas - 1 35 - 3 5
10 Situraja - 1 52 1 15 -
11 Cisitu - 1 37 - 3 7
12 Darmaraja - 1 47 1 - 12
13 Cibugel - 1 25 - 7 -
14 Wado - 1 47 4 10 -
15 Jatinunggal - 1 54 3 6 3
16 Jatigede - 1 37 1 11 -
17 Tomo - 1 30 1 5 4
18 Ujungjaya - 1 34 2 9 -
19 Conggeang - 1 56 1 12 -
20 Pase - 1 56 2 7 3
21 Cimalaka - 1 87 4 14 -
22 Cisarua - 1 34 - 6 1
23 Tanjungkerta - 2 59 4 9 3
24 Tanjungmedar - 1 39 1 9 -
25 Buahdua - 2 53 1 5 9
26 Surian - 1 26 - 9 -
Kabupaten Sumedang 2 35 1636 68 225 52
Sumber : Kabupaten Sumedang Dalam Angka , Tahun 2017
B. Sarana Peribadatan
Perkembangan Sumber Daya Manusia harus diimbangi dan dilengkapi dengan
pembangunan di bidang mental Spiritual , sehingga diharapkan akan ada keseimbangan dan
keserasian antara kepentingan duniawi dan ukhwari
Sebagian besar Penduduk Kabupaten Sumedang memeluk agama Islam , dimana pada
tahun 2017 jumlah penganutnya mencapai 99,50 persen . Terbesar kedua yaitu pemeluk agama
Kristen Protestan sekitar 0,34 persen . Sarana Pendukung Kegiatan Peribadatan dapat dilihat pada
Tabel dibawah ini .
Tabel 3.9
Jumlah Tempat Peribadatan Menurut Kecamatan di Kabupaten Sumedang ,
No Kecamatan Masjid Musholla Gereja
Protestan
Gereja
Katholik Pura Vihara
1 Jatinangor 136 219 1 2 1 -
2 Cimanggung 118 394 2 - - -
3 Tanjungsari 117 133 - - - -
4 Sukasari 78 70 - - - -
5 Pamulihan 144 56 - - - -
6 Rancakalong 90 114 - - - -
7
Sumedang
Selatan 80 103 1 - - -
8 Sumedang Utara 174 112 11 1 - -
9 Ganeas 40 16 - - - -
10 Situraja 51 155 - - - -
11 Cisitu 47 75 - - - -
12 Darmaraja 50 197 - - - -
13 Cibugel 47 103 - - - -
14 Wado 82 121 1 - - -
15 Jatinunggal 99 96 - - - -
16 Jatigede 38 57 - - - -
17 Tomo 30 45 - - - -
18 Ujungjaya 38 93 - - - -
19 Conggeang 54 51 - - - -
20 Pase 72 63 - - - -
21 Cimalaka 54 122 - - - -
22 Cisarua 38 35 - - - -
23 Tanjungkerta 77 150 - - - -
24 Tanjungmedar 89 63 - - - -
25 Buahdua 70 99 - - - -
26 Surian 28 18 - - - -
Kabupaten Sumedang 1941 2760 16 3 1 0
Sumber : Kabupaten Sumedang Dalam Angka , Tahun 2017
C. Sarana Pendidikan
Keberhasilan pembangunan suatu wilayah sangat dipengaruhi oleh Sumber Daya
manusia selaku pelaksana pembangunan itu sendiri . Berdasarkan data Dinas Pendidikan
Kabupaten Sumedang, banyaknya SD tahun ajaran 2017/2018 sejumlah 599, tingkat SMP
sejumlah 105 sekolah, SMA sejumlah 24 sekolah, serta SMK sejumlah 81 sekolah. Pada tahun
ajaran 2017/2018, jumlah murid SD sebanyak 103.783 orang, jumlah murid SMP sebanyak 44.681
orang, jumlah murid SMA sebanyak 14.237 orang dan murid SMK sebanyak 24.749 orang .
Berdasarkan data Kementerian Agama Kabupaten Sumedang pada tahun ajaran 2017/2018
banyaknya MI sejumlah 60 sekolah, tingkat MTs sejumlah 72 sekolah, serta MA sejumlah 21
sekolah. Pada tahun ajaran 2017/2018, jumlah murid MI sebanyak 8.956 orang dan jumlah murid
MTs sebanyak 13.259 orang dan murid MA sebanyak 2.985 orang. Sedangkan untuk Sarana
Pendidikan yang tersebar di Kabupaten Sumedang dapat dilihat pada tabel dibawah ini .
Tabel 3.10
Jumlah Sarana Pendidikan di Kabupaten Sumedang , 2017
No Kecamatan SD SMP SMA
1 Jatinangor 30 11 4
2 Cimanggung 29 9 3
3 Tanjungsari 27 10 4
4 Sukasari 11 1 -
5 Pamulihan 24 6 -
6 Rancakalong 29 5 1
7 Sumedang Selatan 45 10 1
8 Sumedang Utara 36 4 2
9 Ganeas 13 3 -
10 Situraja 26 4 2
11 Cisitu 22 3 -
12 Darmaraja 24 2 1
13 Cibugel 17 3 -
14 Wado 26 6 -
15 Jatinunggal 29 4 1
16 Jatigede 20 3 -
17 Tomo 17 2 1
18 Ujungjaya 20 2 -
19 Conggeang 20 2 1
20 Pase 18 2 -
21 Cimalaka 29 4 2
22 Cisarua 10 1 -
23 Tanjungkerta 22 4 1
24 Tanjungmedar 18 1 -
25 Buahdua 26 3 -
No Kecamatan SD SMP SMA
26 Surian 11 1 -
Kabupaten Sumedang 599 106 24
Sumber : Kabupaten Sumedang Dalam Angka , Tahun 2018
D. Sarana Perdagangan dan Niaga
Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) Kabupaten Sumedang pada tahun 2017, tercatat sebanyak 231 perusahaan berbentuk
badan usaha PT, 254 perusahaan berbentuk CV/Firma, 12 perusahaan berbentuk koperasi, dan 410
perusahaan merupakan usaha perorangan.
Kemudian data mengenai jumlah pedagang yang tercatat di DPMPTSP Kabupaten
Sumedang pada tahun 2017 adalah sebanyak 884 pedagang, yang dikelompokkan berdasarkan
klasifikasinya terdiri dari 24 pedagang besar, 136 pedagang menengah, dan 724 pedagang kecil.
Untuk data mengenai jumlah koperasi di Kabupaten Sumedang pada tahun 2017
berdasarkan data di Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perdagangan dan Perindustrian
tercatat sebanyak 586 koperasi terdiri dari, 27 KUD, 48 Koperasi Karyawan (Kopkar), dan 511
Koperasi Lainnya. Klasifikasi jenis Pedangang menuru Klassifikasinya dapat dilihat pada Tabel
dibawah ini .
Tabel 3.11
Jumlah Pedagang menurut Kecamatan di Kabupaten Sumedang , Tahun 2017
No Kecamatan Pedagang
Besar Pedagang
Menengah
Pedagang
Kecil
1 Jatinangor 5 13 83
2 Cimanggung 7 18 39
3 Tanjungsari 2 12 42
4 Sukasari - - -
5 Pamulihan - 8 33
6 Rancakalong - 4 16
7 Sumedang Selatan 6 12 88
8 Sumedang Utara 2 26 176
9 Ganeas - 1 10
10 Situraja - 3 30
11 Cisitu - - -
12 Darmaraja - 3 17
13 Cibugel - 1 2
No Kecamatan Pedagang
Besar Pedagang
Menengah
Pedagang
Kecil
14 Wado - 1 23
15 Jatinunggal - - 8
16 Jatigede - 1 4
17 Tomo - 6 19
18 Ujungjaya 1 2 11
19 Conggeang - 1 7
20 Pase - 2 22
21 Cimalaka - 14 45
22 Cisarua - 1 9
23 Tanjungkerta 1 2 18
24 Tanjungmedar - 1 6
25 Buahdua - 4 10
26 Surian - - 6
Kabupaten Sumedang 24 136 724
Sumber : Kabupaten Sumedang Dalam Angka , Tahun 2017
E. Sarana Pariwisata
Kegiatan perhotelan di Kabupaten Sumedang dapat dilihat dari banyaknya perusahaan
akomodasi dan tamu yang menginap, Pada tahun 2017 jumlah perusahaan akomodasi di
Kabupaten Sumedang sebanyak 23 hotel yang terdiri dari 830 kamar dan 1.404 tempat tidur.
Sementara itu kegiatan pariwisata di Kabupaten Sumedang relatif masih rendah. Banyaknya
wisatawan yang tercatat di Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten
Sumedang pada tahun 2017 sebanyak 119.803 orang yang terdiri dari 3.240 orang wisatawan
mancanegara dan 116.563 wisatawan nusantara.
Sedangkan mengenai jumlah rumah makan/restoran pada tahun 2017 terdapat sebanyak
112 rumah makan/restoran di Kabupaten Sumedang. Dibandingkan tahun sebelumnya, pada tahun
2017 ada penambahan 2 rumah makan/restoran.
Tabel 3.12
Jumlah Akomodasi Hotel menurut Kecamatan di Kabupaten Sumedang
No Kecamatan Hotel Kamar Tempat Tidur
2017 2018 2016 2017 2016 2017
1 Jatinangor 7 8 294 492 557 762
2 Cimanggung - - - - - -
3 Tanjungsari - - - - - -
4 Sukasari - - - - - -
5 Pamulihan - - - - - -
6 Rancakalong - - - - - -
7
Sumedang
Selatan 5 5 105 105 132 132
8
Sumedang
Utara 4 6 87 172 112 243
9 Ganeas - - - - - -
10 Situraja - - - - - -
11 Cisitu - - - - - -
12 Darmaraja - - - - - -
13 Cibugel - - - - - -
14 Wado - - - - - -
15 Jatinunggal - - - - - -
16 Jatigede - - - - - -
17 Tomo 1 1 13 13 45 45
18 Ujungjaya - - - - - -
19 Conggeang - - - - - -
20 Paseh 1 1 27 27 90 90
21 Cimalaka 3 3 61 61 109 109
22 Cisarua - - - - - -
23 Tanjungkerta - - - - - -
24 Tanjungmedar - - - - - -
25 Buahdua 2 2 23 23 23 23
26 Surian - - - - - -
Kabupaten
Sumedang 23 26 610 893 1068 1404
Sumber : Kabupaten Sumedang Dalam Angka , Tahun 2018
Tabel 3.13
Jumlah wisatawan Mancanegara dan Domestik di Kabupaten Sumedang , 2013 – 2017
Tahun Wisatawan
Jumlah Mancanegara Domestic
2013 1561 177684 179245
2014 2388 141261 143649
2015 2865 169514 172379
2016 3438 203417 206855
2017 3240 116563 119803
Jumlah 13492 808439 821931
Sumber : Kabupaten Sumedang Dalam Angka , Tahun 2018
3.3.3.2 Prasarana
A. Jaringan Jalan
Panjang jalan di Kabupaten Sumedang pada tahun 2008 sepanjang 1.882,442 Km yang
terdiri atas jalan negara 60,000 Km, jalan provinsi 117,275 Km dan jalan kabupaten 796,056
Km., serta jalan desa sepanjang 909,111 Km. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Tabel 3.14
Panjang Jalan di Kabupaten Sumedang (Km)
No. Jenis Data 2005 2006 2007 2008
1 Panjang Jalan
Negara 60,724 60,724 60,724 60,000
2 Panjang Jalan
Provinsi 124,017 124,017 124,017 117,275
3 Panjang Jalan
Kabupaten 756,480 756,480 756,480 796,056
4 Panjang Jalan
Desa 941,221 941,221 941,357 909,111
Jumlah 1.882,442 1.882,442 1.882,442 1.882,442
Sumber : Dinas PU
Sedangkan kondisi jalan Kabupaten di Kabupaten Sumedang pada tahun 2008, sepanjang
109,322 Km (13,73%) dalam kondisi yang baik, 273,001 Km (34,29%) kondisi sedang serta
413,737 Km (52,97%) dalam kondisi rusak ringan dan rusak berat.
Tabel 3.15
Kondisi Jalan Kabupaten Sumedang
No. Kondisi Jalan Panjang (Km) %
1 Baik 109,322 13,73
2 Sedang 273,001 34,29
3 Rusak Ringan 180,687 22,70
4 Rusak Berat 233,050 29,28
Sumber : Dinas PU
3.4 Profil Desa Pakualam
1. Tataguna Lahan dan Produksi
Tabel 3.16
Tataguna lahan Desa Pakualam
-- Sawah (Ha) 10
-- Tegal/Ladang (Ha) 5
-- Pemukiman (Ha) 30
-- Pekarangan (Ha) 9,56
-- Tanah Rawa (Ha) -
-- Pasang Surut (Ha) -
-- Lahan Gambut (Ha) -
-- Situ/Waduk/Danau (Ha) -
-- Perkebunan (Ha) 5
-- Tanah Kas Desa (Ha) 4
-- Fasilitas Umum (Ha) 3
-- H u t a n (Ha) 91.8
-- Jumlah Luas Wilayah (Ha) 158,36
Sumber :Profil Desa Pakualam Kabupaten Sumedang
2. Rawan Bencana dan Orbitasi
a. Rawan Bencana Tabel 3.17
Rawan Bencana Desa Pakualam
-- Desa/Kelurahan Rawan Banjir (Ha) -
-- Desa/Kelurahan Potensial Tsunami (Ha) -
-- Desa/Kelurahan Rawan Jalur Gempa (Ha) -
Sumber :Profil Desa Pakualam Kabupaten Sumedang
b. Orbitasi Tabel 3.18
Orbitasi Desa Pakualam
-- Jarak Ke Ibu Kota Kecamatan (Km) 20
-- Waktu Tempuh dengan Kendaraan Bermotor (Jam) 0,7
-- Waktu Tempuh dengan Berjalan Kaki/Kendaraan Non Bermotor (Jam) 5
-- Kendaraan Umum Ke Ibu Kota Kecamatan (Unit) -
-- Jarak Ke Ibu Kota Kabupaten/Kota (Km) 25
-- Waktu Tempuh dengan Kendaraan Bermotor (Jam) 1
-- Waktu Tempuh dengan Berjalan Kaki/Kendaraan Non Bermotor (Jam) 7
-- Kendaraan Umum Ke Ibu Kota Kabupaten/Kota (Unit) -
-- Jarak Ke Ibu Kota Provinsi (Km) 75
-- Waktu Tempuh dengan Kendaraan Bermotor (Jam) 4
-- Waktu Tempuh dengan Berjalan Kaki/Kendaraan Non Bermotor (Jam) 20
-- Kendaraan Umum Ke Ibu Kota Provinsi (Unit) -
Sumber :Profil Desa Pakualam Kabupaten Sumedang
3. Penduduk dan Kepala Keluarga
a. Jumlah Penduduk Tabel 3.19
Jumlah Penduduk Desa Pakualam
Jumlah Laki-Laki (orang) 588
Jumlah Perempuan (orang) 563
Jumlah Total (orang) 1.151
Jumlah Kepala Keluarga (KK) 419
Kepadatan Penduduk (Jiwa/KM2) 728
Sumber :Profil Desa Pakualam Kabupaten Sumedang
b. Komposisi Usia Penduduk Tabel 3.20
Komposisi Usia Penduduk Desa Pakualam
Laki-Laki
Usia 0 - 6 Tahun 55
Usia 7 - 12 Tahun 48
Usia 13 - 18 Tahun 40
Usia 19 - 25 Tahun 51
Usia 26 - 40 Tahun 112
Perempuan
Usia 0 - 6 Tahun 39
Usia 7 - 12 Tahun 44
Usia 13 - 18 Tahun 51
Usia 19 - 25 Tahun 39
Usia 26 - 40 Tahun 114
Usia 41 - 55 Tahun 99
Usia 56 - 65 Tahun 53
Usia 65 - 75 Tahun 37
Usia > 75 Tahun 21
02J Numlah Laki-Laki
(Orang)
588
Usia 41 - 55 Tahun 101
Usia 56 - 65 Tahun 50
Usia 65 - 75 Tahun 38
Usia > 75 Tahun 29
Jumlah Perempuan (Orang) 563
Sumber :Profil Desa Pakualam Kabupaten Sumedang
c. Kesejahteraan Keluarga Tabel 3.21
Kesejahteraan Keluarga Desa Pakualam
Keluarga Prasejahtera (KK) 410
Keluarga Sejahtera 1 (KK) 9
Keluarga Sejahtera 2 (KK)
Keluarga Sejahtera 3 (KK)
Keluarga Sejahtera 3+ (KK)
Jumlah Kepala Keluarga 419
Sumber :Profil Desa Pakualam Kabupaten Sumedang
4. Pekerjaan/Mata Pencaharian
Tabel 3.22
Mata Pencaharian Desa Pakualam
Jenis Pekerjaan Laki-Laki (orang) Perempuan (orang) Jumlah (Orang)
Petani 208 27 235
Buruh Tani - - -
Buruh Migran - - -
Ahli Pengobatan Alternatif - - -
POLRI - - -
TNI - - -
PNS 7 2 9
Tukang Kayu - - -
Tukang Batu - - -
Karyawan Perusahaan Swasta 39 21 60
Karyawan Perusahaan Pemerintah - - -
Wiraswasta 105 2 107
Belum Bekerja 84 78 162
Pelajar 109 97 206
Ibu Rumah Tangga - 335 335
Purnawirawan/Pensiunan 9 - 9
Perangkat Desa
Buruh Harian Lepas 8 - 8
Tukang Jahit - - -
Tukang Rias - - -
Karyawan Honorer 13 1 14
Perdagangan 2 - 2
Pedagang 4 - 4
Jumlah Total (Orang) 588 563 1.151
Sumber :Profil Desa Pakualam Kabupaten Sumedang
5. Pendidikan dan Kesehatan
a. Rasio Murid dan Guru Tabel 3.23
Rasio Murid dan Guru Desa Pakualam
Kategori Tingkatan/Jenis Sekolah Jumlah Pengajar Jumlah Siswa Rasio
Sekolah Formal
TK 2 12 1 - 6
SD 13 117 1 - 9
Sekolah Islam Ibtidayah 4 34 1 - 8
Jumlah Total 19 163 3 - 23
Sumber :Profil Desa Pakualam Kabupaten Sumedang
b. Sarana Kesehatan Tabel 3.24
Sarana Kesehatan Desa Pakualam
Jenis Sarana Kesehatan Jumlah (Unit/Orang}
Dukun Bersalin Terlatih -
Bidan 1
Dukun pengobatan alternatif -
Sumber :Profil Desa Pakualam Kabupaten Sumedang
6. Tingkat Pendidikan Masyarakat Tabel 3.25
Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Pakualam
Tingkatan Pendidikan Laki-Laki (orang) Perempuan (orang) Jumlah
(Orang)
Tidak/Belum sekolah 25 28 53
Tamat SD/sederajat 269 283 552
Tamat SMP/sederajat 117 139 256
Tamat SMA/sederajat 167 109 276
Tamat D-1/sederajat - -
Tamat D-2/sederajat - -
Tamat D-3/sederajat 3 - 3
Tamat S-1/sederajat 6 4 11
Tamat S-2/sederajat - -
Jumlah Total (Orang) 588 563 1.151
Sumber :Profil Desa Pakualam Kabupaten Sumedang
7. Sarana dan Prasarana
a. Kantor Desa/Kelurahan Tabel 3.26
Kualitas Sarana Desa Pakualam
- Gedung Kantor Ada
- Kondisi Baik
- Balai Desa/Kelurahan/Sejenisnya
- Listrik Ada
- Air Bersih Tidak ada
- Telepon Tidak ada
Sumber :Profil Desa Pakualam Kabupaten Sumedang
b. Kesehatan Tabel 3.27
Jumlah Prasarana Kesehatan Desa Pakualam
Jenis Prasarana Kesehatan Jumlah (Unit)
Poliklinik/balai pengobatan -
Apotik -
Posyandu 3
Balai Kesehatan Ibu dan Anak -
Jumlah Total (Unit) 3
Sumber :Profil Desa Pakualam Kabupaten Sumedang
c. Pendidikan Tabel 3.28
Kepemilikan Prasarana Desa Pakualam
Jenis Gedung Sewa (Gedung) Milik Sendiri (Gedung) Jumlah (Gedung)
Gedung SMP/sederajat - - -
Gedung SD/sederajat - 1 1
Gedung TK 1 - 1
Lembaga Pendidikan Agama - - -
Prasarana dan Sarana
Pendidikan Lainnya
- - -
Jumlah Total (Gedung) - - -
Sumber :Profil Desa Pakualam Kabupaten Sumedang
d. Peribadatan Tabel 3.29
Jumlah Prasarana Ibadah Desa Pakualam
Jenis Tempat Ibadah Jumlah
Masjid 2
Langgar/Surau/Mushola 4
Gereja Kristen Protestan -
Pura -
Jumlah Total 6
Sumber :Profil Desa Pakualam Kabupaten Sumedang
e. Transportasi Tabel 3.30
Kondisi Sarana Prasarana Desa Pakualam
Jenis Sarana/Prasarana Kondisi Baik
(Km/Unit)
Kondisi Rusak
(Km/Unit)
Jumlah
(Km/Unit)
Jalan Desa/Kelurahan (Aspal) 1,2 1 2,2
Jalan Desa/Kelurahan (Tanah) 3 1.3 4,3
Jalan Desa/Kelurahan (Konblok/Beton) 1,4 - 1,4
Jalan antar Desa/Kelurahan/Kecamatan (Aspal) - 1,5 1,5
Jembatan Beton - - -
Pangkalan Ojek - - -
Terminal Angkutan Umum - - -
Sumber :Profil Desa Pakualam Kabupaten Sumedang
f. Air Bersih Tabel 3.31
Sumber air Desa Pakualam
Sumur Pompa (Unit) -
Sumur Gali (Unit) -
Hidran Umum (Unit) -
Penampung Air Hujan (Unit) 1
Tangki Air Bersih (Unit) -
Embung (Unit) -
Mata Air (Unit) 3
Bangunan Pengolahan Air (Unit) -
Sumber :Profil Desa Pakualam Kabupaten Sumedang
Gambar 3.1
Peta
Administrasi
Desa
Pakualam
Kabupaten
Sumedang