21
27 BAB III GAMBARAN UMUM PERUM DAMRI III.1 Sejarah Perusahaan dan Operasi Perusahaan Pimpinan Umum Perusahan Negara” (BPUPN) berdasarkan PP No.233 tahun 1961, yang kemudian pada tahun 1965 BPUPN dihapus dan DAMRI ditetapkan menjadi Perusahaan Negara (PN). PERUM DAMRI lahir dalam kancah revolusi perjuangan rakyat Indonesia merebut kembali kemerdekaanya dari agresi kolonialis Belanda. Berawal dari zaman pendudukan Jepang di Indonesia tahun 1943. Saat itu, terdapat dua perusahaan angkutan JAWA UNYU ZIGYOSHA dan ZIDHOSA SOKYOKU. Zigyosha mengkhususkan diri pada jasa angkutan barang dengan truk, gerobak/cikar, sementara Sokyoku untuk angkutan penumpang dengan kendaraan bermotor/bus. Tahun 1945, setelah Indonesia merdeka, dibawah pengelolaan Kementrian Perhoeboengan RI, JAWA UNYU ZIGYHOSA berubah nama menjadi “Djawatan Pengangkoetan” untuk angkutan barang dan ZIDHOSA SOKYOKU beralih menjadi “Djawatan Angkoetan Darat” untuk angkutan penumpang. Pada 25 November 1946, kedua jawatan itu digabungkan, berdasarkan Makloemat Menteri Perhoeboengan RI No.01/DAM/46 dibentuklah “Djawatan Angkoetan Motor Republik Indonesia” disingkat DAMRI, dengan tugas utama menyelengggarakan pengangkutan darat dengan bus, truk, dan angkutan bermotor lainnya. Tugas ini pulalah yang menjadikan semangat “Kesejarahan “ DAMRI yang telah memainkan peranan aktif dalam kiprah perjuangan mempertahankan kemerdekaan melawan agresi militer Belanda di Jawa. Tahun 1961, terjadi peralihan status DAMRI menjadi

BAB III GAMBARAN UMUM PERUM DAMRI III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2008-2-00020-AK Bab 3.pdfDAMRI mempunyai empat kantor cabang yang terbagi wilayah (Jakarta, Semarang,

  • Upload
    trandan

  • View
    217

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III GAMBARAN UMUM PERUM DAMRI III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2008-2-00020-AK Bab 3.pdfDAMRI mempunyai empat kantor cabang yang terbagi wilayah (Jakarta, Semarang,

27

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUM DAMRI

III.1 Sejarah Perusahaan dan Operasi Perusahaan

Pimpinan Umum Perusahan Negara” (BPUPN) berdasarkan PP No.233

tahun 1961, yang kemudian pada tahun 1965 BPUPN dihapus dan DAMRI

ditetapkan menjadi Perusahaan Negara (PN). PERUM DAMRI lahir dalam

kancah revolusi perjuangan rakyat Indonesia merebut kembali kemerdekaanya

dari agresi kolonialis Belanda. Berawal dari zaman pendudukan Jepang di

Indonesia tahun 1943. Saat itu, terdapat dua perusahaan angkutan JAWA UNYU

ZIGYOSHA dan ZIDHOSA SOKYOKU. Zigyosha mengkhususkan diri pada

jasa angkutan barang dengan truk, gerobak/cikar, sementara Sokyoku untuk

angkutan penumpang dengan kendaraan bermotor/bus. Tahun 1945, setelah

Indonesia merdeka, dibawah pengelolaan Kementrian Perhoeboengan RI, JAWA

UNYU ZIGYHOSA berubah nama menjadi “Djawatan Pengangkoetan” untuk

angkutan barang dan ZIDHOSA SOKYOKU beralih menjadi “Djawatan

Angkoetan Darat” untuk angkutan penumpang. Pada 25 November 1946, kedua

jawatan itu digabungkan, berdasarkan Makloemat Menteri Perhoeboengan RI

No.01/DAM/46 dibentuklah “Djawatan Angkoetan Motor Republik Indonesia”

disingkat DAMRI, dengan tugas utama menyelengggarakan pengangkutan darat

dengan bus, truk, dan angkutan bermotor lainnya. Tugas ini pulalah yang

menjadikan semangat “Kesejarahan “ DAMRI yang telah memainkan peranan

aktif dalam kiprah perjuangan mempertahankan kemerdekaan melawan agresi

militer Belanda di Jawa. Tahun 1961, terjadi peralihan status DAMRI menjadi

Page 2: BAB III GAMBARAN UMUM PERUM DAMRI III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2008-2-00020-AK Bab 3.pdfDAMRI mempunyai empat kantor cabang yang terbagi wilayah (Jakarta, Semarang,

28

Badan Kemudian tahun 1982, Damri beralih status menjadi Perusahaan Umum

(PERUM) berdasarkan PP No.30 tahun 1984, selanjutnya dengan PP No.31

Tahun 2002, hingga saat ini. Dimana PERUM DAMRI diberi tugas dan

wewenang untuk menyelenggarakan jasa angkutan umum untuk penumpang dan

atau barang diatas jalan dengan kendaraan bermotor.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah NO. 31 tahun 2002, maksud dan tujuan

DAMRI adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan program

pemerintah di bidang ekonomi serta pembangunan nasional pada umumnya,

khususnya di sub sector perhubungan darat dengan armada bus dan truk serta

tetap memperhatikan prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan.

Untuk mencapai tujuan perusahaan, setiap insan DAMRI memiliki sikap

bekerja keras, jujur (terbuka) dan pantang menyerah dalam memberikan

pelayanan kepada masyarakat dan mempertahankan kemandirian perusahaan

dengan menciptakan suasana damai melalui kerja sama, sama-sama bekerja

dalam kebersamaan, serta dapat memberikan rasa aman dengan menjaga

lingkungan kerja yang menyenangkan dan perilaku Ramah dilandasi kekuatan

Iman dan taqwa.

Saat ini, DAMRI mempunyai tujuh jenis pelayanan pelayanan jasa

transportasi yang beroperasi menjelajahi berbagai kota dan daratan, tersebar di

74 kota dan daerah di seluruh Indonesia. Adapun untuk kantor pusat DAMRI

berlokasi di JL. Matraman Raya No.25, Jakarta Timur dan untuk kantor cabang,

DAMRI mempunyai empat kantor cabang yang terbagi wilayah (Jakarta,

Semarang, Surabaya, dan Jayapura) ditambah dengan 46 stasiun agen DAMRI

yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia.

Page 3: BAB III GAMBARAN UMUM PERUM DAMRI III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2008-2-00020-AK Bab 3.pdfDAMRI mempunyai empat kantor cabang yang terbagi wilayah (Jakarta, Semarang,

29

III.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi

Menjadi penyedia jasa angkutan jalan raya yang aman, handal, terjangkau serta

unggul dalam kinerjanya.

Misi

Menyediakan jasa angkutan jalan raya unggulan berkelas dunia yang memuaskan

pengguna jasa, pemilik DAMRI, pegawai, masyarakat yang berkepentingan dan

meningkatkan nilai DAMRI.

III.3 Kegiatan Usaha

1. Kegiatan komersial

Kegiatan komersial merupakan kegiatan operasional yang diarahkan untuk

memperoleh keuntungan dengan tidak mengesampingkan pelayanan

kepada masyarakat umum yang meliputi beberapa pelayanan angkutan.

2. Angkutan Kota

Pelayanan dalam jaringan trayek kota (dalam wilayah kota, ibukota

propinsi, dan kebupaten). Jaringan pelayanan meliputi 13 kota besar di

pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan.

3. Angkutan Antar Kota

Page 4: BAB III GAMBARAN UMUM PERUM DAMRI III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2008-2-00020-AK Bab 3.pdfDAMRI mempunyai empat kantor cabang yang terbagi wilayah (Jakarta, Semarang,

30

Pelayanan dalam jaringan trayek Antar kota, Antar propinsi (AKAP) dan

meliputi Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP). Jaringan pelayanan meliputi

13 kota besar di Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.

4. Angkutan Antar Negara

DAMRI mempelopori transportasi lintas-batas antar Negara Indonesia

Malaysia. Dengan melayani trayek dari Pontianak (Indonesia) tujuan

Kuching (Malaysia)

5. Angkutan Wisata

Pelayanan transportasi wisata untuk menunjang pelayanan pariwisata

Indonesia, Pelayanan bus wisata terdapat di Jakarta, Yogyakarta, dan

Denpasar dari dan ke daerah-daerah wisata yang tidak terbatas oleh wilayah

administrasi atau untuk keperluan keluarga maupun sosial.

6. Angkutan Khusus Bandara

Unit Angkutan Khusus Bandara Perum DAMRI merupakan salah satu

segmen pelayanan yang saat ini beroperasi dari dan ke Bandara Soekarno-

Hatta. Malayani trayek strategis di wilayah Jabotabek dengan 12 trayek

(Blok M, Gambir, Kemayoran, Rawamangun, Bekasi, Kampung

Rambutan, Pasar Minggu, Lebak Bulus, Bogor, Lippo Cikarang, Merak,

dan Jababeka). Di Surabaya melayani trayek Bandara Juanda-Tanjung

Perak. Pelayanan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan ini akan terus

memberikan pelayanan terbaiknya dengan tarv relatif murah, aman, dan

nyaman.

7. Angkutan Transit dan Paket

Page 5: BAB III GAMBARAN UMUM PERUM DAMRI III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2008-2-00020-AK Bab 3.pdfDAMRI mempunyai empat kantor cabang yang terbagi wilayah (Jakarta, Semarang,

31

Pelayanan transit bagi penumpang yang akan melanjutkan perjalanan

lanjutan dan angkutan paket yang berlikasi di Jakarta. Disamping melayani

angkutan paket regular juga melakukan kerja sama dengan PT. Pos

Indonesia untuk tujuan Medan, Dumai, Suarabaya, dan Mataram.

8. Kegiatan Penugasan Pemerintah

Pelayanan dalam angkutan ke daerah-daerah terisolir sebagai angkutan

perintis, dimana daerah tersebut tidak tersedia sarana angkutan yang

memadai dengan tariff yang terjangkau. Kegiatan ini meliputi 22 kota yang

tersebar di 13 propinsi terutama Indonesia bagian timur.

III.4 Struktur Organisasi Perusahaan dan Uraian Tugas

Struktur Organisasi merupakan hal yang sangat penting didalam suatu

Perusahaan. Struktur Organisasi memberikan gambaran posisi serta pembagian

tugas seseorang didalam sebuah perusahaan, sehingga mereka dapat mengerti

posisi serta tugas apa yang akan mereka kerjakan. Dengan adanya struktur

organisasi yang baik maka fungsi-fungsi manajemen dapat dijalankan dengan

baik pula.

Struktur organisasi PERUM DAMRI merupakan struktur organisasi

fungsional, yaitu tiap dalam struktur tersebut, terbagi atas divisi-divisi yang

menjalankan peran dan fungsi kerja masing-masing. Berikut adalah struktur

organisasi PERUM DAMRI.

Gambar 3.1

Page 6: BAB III GAMBARAN UMUM PERUM DAMRI III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2008-2-00020-AK Bab 3.pdfDAMRI mempunyai empat kantor cabang yang terbagi wilayah (Jakarta, Semarang,
Page 7: BAB III GAMBARAN UMUM PERUM DAMRI III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2008-2-00020-AK Bab 3.pdfDAMRI mempunyai empat kantor cabang yang terbagi wilayah (Jakarta, Semarang,

33

Kepemimpinan tertinggi PERUM DAMRI terletak pada Dewan Pengawas,

dewan ini beranggotakan 3 orang. Adapun Dewan Pengawas terdiri dari :

1. Drs. Sulaiman Ahmad Basyir, SH, selaku Ketua

2. Drs. Suripno, Ms Tr, Anggota

3. Maurin Sitorus, SH, Anggota

Namun demikian kepemimpinan dalam kepengurusan perusahaan dipegang

oleh Dewan Direksi. Adapun nama-nama anggota Dewan Direksi Perum Damri

adalah :

1. Twidjara Adji, SE, selaku Direktur Utama / President Director

2. Bagus Wisanggeni, SH.MM, Direktur Usaha / Operating Director

3. Viedya E. Gani, SH, Direktur Tekhnik / Technical Director

4. Ir. Agus S Subroto, MBA, Direktur Keuangan, SDM dan Adm. Umum /

Director of Finance, HR and General Administration

Adapun Direksi ini mempunyai 3 bagian fungsional, yaitu

a. Direktur Usaha /Operating Director yang terdiri dari Divisi Angkutan

kota dan Antar Kota, lalu dari masing-masing divisi membawahi seksi-

seksi. Divisi Angkutan Kota terdiri dari seksi usaha angkutan kota dan

seksi evaluasi pemeriksa angkutan kota, lalu untuk Divisi Antar Kota

terdiri dari seksi usaha antar kota dan seksi evaluasi pemeriksa antar kota.

b. Direktur Tekhnik /Technical Director yang terdiri dari Divisi Perawatan

dan Divisi Rumah tangga dan Umum.

c. Direktur Keuangan, SDM, dan Administrasi Umum /Director of Finance,

HRD and General Administration , terdiri dari divisi Rencana dan

Pengembang, Divisi Tata Usaha, Divisi Anggaran dan Akuntansi, Divisi

Page 8: BAB III GAMBARAN UMUM PERUM DAMRI III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2008-2-00020-AK Bab 3.pdfDAMRI mempunyai empat kantor cabang yang terbagi wilayah (Jakarta, Semarang,

34

Personalia, dan Divisi RT & Umum. Divisi Tata usaha sendiri terdiri dari

seksi tata usaha & keuangan dan seksi laporan keuangan, kemudian

Divisi Anggaran dan Akuntansi terdiri dari seksi akuntansi dan seksi

anggaran, lalu Divisi personalia terdiri dari seksi tata usaha dan

personalia dan seksi pendidikan & latihan (diklat), serta Divisi rumah

tangga dan umum terdiri dari seksi seksi rumah tangga & umum dan

seksi humas.

Setiap divisi dan seksi di Perum Damri dikepalai oleh Kepala Subdirektorat

(KaSubdit) dan Kepala seksi (KaSie). Adapun uraian tugas dan tanggung jawab

jabatan di Perum Damri ditulis berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia (PP) Nomor 31 tahun 2002, berikut ini uraian tugas dan masing-

masing jabatan di Perum Damri :

1. Dewan Pengawas bertugas untuk :

a. Melaksanakan pengawasan terhadap pengurusan Perusahaan yang

dilakukan oleh Direksi

b. Memberi nasihat kepada Direksi dalam melaksanakan kegiatan

pengurusan perusahaan

2. Dewan Direksi diberi tugas dan mempunyai wewenang untuk :

a. Memimpin, mengurus dan mengelola Perusahaan sesuai dengan tujuan

Perusahaan dengan senantiasa berusaha meningkatkan daya guna dan

hasil guna dari perusahaan

b. Mewakili Perusahaan di dalam dan diluar Pengadilan

c. Melaksanakan kebijakan pengembangan usaha dalam mengurus

Perusahaan yang telah digariskan oleh Menteri Keuangan

Page 9: BAB III GAMBARAN UMUM PERUM DAMRI III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2008-2-00020-AK Bab 3.pdfDAMRI mempunyai empat kantor cabang yang terbagi wilayah (Jakarta, Semarang,

35

d. Menyiapkan Rencana Jangka Panjang serta Rencana kerja dan Anggaran

Perusahaan

e. Mengadakan dan memelihara pembukuan dan administrasi Perusahaan

lengkap dengan perincian tugasnya

f. Menyiapkan struktur organisasidan tata kerja Perusahaan lengkap dengan

perincian tugasnya

g. Menyiapkan Laporan Tahunan dan laporan berkala

h. Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perusahaan

i. Menetapkan kebijakan perusahaan sesuai dengan pedoman kegiatan

operasional yang ditentukan oleh Menteri

j. Mengangkat dan memberhentikan pegawai perusahaan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

k. Menetapkan gaji, pensiun, atau jaminan hari tua, dan penghasilan bagi

para pegawai Perusahaan serta mengatur semua hal kepegawaian lainnya

sesuai dengan ketentuan peraturan perunda-undangan yang berlaku.

3�Direktur Utama

a. Memimpin para direksi untuk bekerja sesuai dengan tugasnya demi

mencapai tujuan perusahaan.

b. Merumuskan tujuan dan kebijakan umum perusahaan

c. Menentukan kebijakan / keputusan yang perlu diambil baik untuk

kelangsungan hidup perusahaan maupun untuk peningkatan kinerja

manajemen.

d. Menetapkan dan mengarahkan strategi kepada semua karyawan yang

disesuaikan dengan kebutuhan dan aktivitas perusahaan.

Page 10: BAB III GAMBARAN UMUM PERUM DAMRI III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2008-2-00020-AK Bab 3.pdfDAMRI mempunyai empat kantor cabang yang terbagi wilayah (Jakarta, Semarang,

36

e. Menetapkan keputusan perjanjian kerjasama dengan pihak lain.

4. Direktur Usaha

a. Menentukan kebijakan operasional perusahaan sesuai dan melaporkannya

ke direktur utama

b. Mengawasi dan bertanggung jawab atas jalannya operasional perusahaan.

III.4. Kebijakan Akuntansi pada PERUM DAMRI

1. Dasar Akrual

Laporan Keuangan perusahaan disusun berdasarkan konsep akrual basis yaitu

aktiva, kewajiban, ekuiti, penghasilan dan beban diakui pada saat kejadian

bukan pada saat kas atau setara kas diterima /dibayar, dan dicatat serta

disajikan dalam laporan keuangan pada periode terjadinya.

2. Penyisihan piutang usaha dilakukan atas dasar umur piutang dengan

klasifikasi sebagai berikut:

• Berumur diatas 1-2 tahun disisihkan 20%

• Berumur diatas 2-3 tahun disisihkan 40%

• Berumur diatas 3-4 tahun disisihkan 60%

• Berumur diatas 4-5 tahun dsisihkan 80%

• Berumur diatas 5 tahun disisihkan 100%

Besarnya penyisihan piutang mempertimbangkan juga kualitas debitur

terkait.

Page 11: BAB III GAMBARAN UMUM PERUM DAMRI III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2008-2-00020-AK Bab 3.pdfDAMRI mempunyai empat kantor cabang yang terbagi wilayah (Jakarta, Semarang,

37

Piutang pegawai yang nyata-nyata tidak dapat ditagih karena alasan pegawai

yang bersangkutan pensiun / meninggal dunia dan ahli warisnya tidak mampu,

pegawai berhenti/diberhentikan dan tidak mampu serta alamatnya tidak jelas

serta debitur pailit atau alamatnya tidak jelas, setelah diperhitungkan dengan hak-

hak pegawai yang bersangkutan langsung dihapus bukukan dan dibebankan

sebagai beban lain-lain.

3. Persediaan dinilai dengan metode First In First Out (FIFO)

4. Perolehan Aktiva tetap

a. Perolehan secara tunai.

Aktiva tetap dinilai berdasarkan beban yang dikeluarkan untuk

memperoleh aktiva tetap, seperti harga beli dan seluruh beban yang

dikeluarkan hingga aktiva tersebut siap untuk digunakan dalam kegiatan

usaha perusahaan dengan ketentuan bahwa :

potongan pembelian dibukukan sebagai pengurangan harga

perolehan aktiva, sebagaimana sifatnya yang merupakan

pengurangan dalam harga beli;

Untuk aktiva tetap yang diperoleh secara kredit, dnilai berdasarkan

harga perolehannya, tetapi bunga atas pembelian kredit dicatat

sebagai beban.

b. Perolehan secara kredit.

Aktiva tetap yang diperoleh secara kredit, dinilai berdasarkan harga

perolehannya, tetapi bunga atas pembelian kredit dicatat sebagai beban.

c. Perolehan sebagai hasil konstruksi.

Page 12: BAB III GAMBARAN UMUM PERUM DAMRI III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2008-2-00020-AK Bab 3.pdfDAMRI mempunyai empat kantor cabang yang terbagi wilayah (Jakarta, Semarang,

38

Aktiva tetap yang diperoleh sebagai hasil konstruksi, dinilai berdasarkan

pengeluaran beban langsung dan beban tidak langsung (overhead) yang

terjadi selama pembangunan.

Apabila dana pembangunan diperoleh dari pinjaman, maka beban bunga

selama masa konstruksi dikapitalisasi.

5. Penyusutan Aktiva Tetap

Aktiva tetap disusutkan dengan metode garis lurus dari nilai perolehan

berdasarkan umur ekonomisnya yakni :

• Bangunan = 5,00 %

• Kendaraaan Angkutan

Bus Baru

- Ukuran Besar = 11,11 %

- Ukuran Medium/kecil = 14,29 %

Bus Bukan Baru = 25,00 %

Penyehatan / perbaikan = 33,30 %

• Penyehatan / perbaikan = 20,00 %

• Mesin / Inventaris bengkel = 20,00 %

• Perkakas Kendaraan = 20,00 %

• Mesin Kantor = 20,00 %

• Inventaris Kantor = 20,00 %

6. Aktiva Lain-Lain

Page 13: BAB III GAMBARAN UMUM PERUM DAMRI III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2008-2-00020-AK Bab 3.pdfDAMRI mempunyai empat kantor cabang yang terbagi wilayah (Jakarta, Semarang,

39

a. Jaminan hari Tua (JHT) yang ditangguhkan.

Amortisasi atas beban Jaminan Hari Tua (JHT) dibabankan selama 10

tahun sejak tahun 1994 atau 10% pertahun.

b. Beban Perluasan / Pelatihan.

Amortisasi atas beban perluasan / pelatihan dibebankan selama 10 tahun

sejak tahun 1996 atau 10% pertahun.

c. Beban Sewa Tanah

Amortisasi atas beban sewa tanah dibabankan selam 30 tahun atau lebih

kurang 3,33 % pertahun.

7. Hutang Usaha dibukukan atas dasar Berita Acara penyerahan barang atas

jasa, bagian hutang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu 1

tahun setelah tanggal neraca disajikan sebagai hutang lancar.

8. Pendapatan diakui setelah jasa diberikan.

Beban diakui bila telah menjadi beban dalam periode yang bersangkutan

III.5 Laporan Keuangan Tahun 2005 PERUM DAMRI

Di dalam suatu perusahaan, laporan keuangan sangatlah dibutuhkan oleh

berbagai pihak. Baik pihak internal seperti Direktur, Manajer, dan Karyawan

maupun pihak eksternal meliputi Investor, Pemerintah, serta Kreditor. Laporan

keungan juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengambil keputusan bagi

Direktur dan dapat pula menjadi ukuran keberhasilan suatu perusahaan.

PERUM DAMRI telah menyusun laporan keuangan yang terdiri dari

neraca dan laporan laba rugi yang menjadi dasar untuk menghitung besarnya

Penghasilan Kena Pajak dan memberikan kepastian akan kepatuhan perusahaan

Page 14: BAB III GAMBARAN UMUM PERUM DAMRI III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2008-2-00020-AK Bab 3.pdfDAMRI mempunyai empat kantor cabang yang terbagi wilayah (Jakarta, Semarang,

40

dalam meyusun laporan keuangan dengan baik dan benar sesuai dengan Prinsip

Akuntansi yang Berlaku Umum.

Berikut ini merupakan laporan keuangan PERUM DAMRI yang terdiri dari

Neraca dan Laporan Laba Rugi pada tahun 2005 :

Page 15: BAB III GAMBARAN UMUM PERUM DAMRI III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2008-2-00020-AK Bab 3.pdfDAMRI mempunyai empat kantor cabang yang terbagi wilayah (Jakarta, Semarang,

41

Tabel 3.1

PERUM DAMRI

NERACA

Per Tanggal 31 Desember 2005

(Disajikan Dalam Ribuan Rupiah )

AKTIVA

Keterangan Jumlah (Rp)

AKTIVA LANCAR : Kas & Bank Piutang Usaha Penyisihan Piutang Usaha Piutang Persekot / Pegawai Piutang Lain-lain Pendapatan yang masih harus diterima Uang Muka Pajak Persediaan Biaya Dibayar Dimuka Uang Muka Pembelian Jumlah Aktiva Lancar AKTIVA TETAP : Tanah Bangunan Kendaraan Angkutan Umum Kendaraan Angkutan Truck Kendaraan Angkutan Umum Sewa Guna Usaha Kendaraan Dinas Mesin-mesin Bengkel Perkakas Kendaraan Mesin-mesin Kantor Inventaris Kantor & Meubelair Nilai Perolehan Aktiva Tetap Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Aktiva Tetap AKTIVA TETAP DALAM PROSES

9.126.080.710,745.060.845.971,73

(1.123.080.981,13)5.163.538.165,503.926.235.886,75

123.253.860,001.996.826.558,685.619.111.136,102.876.768.497,67

146.941.866,6032.916.521.672,64

15.025.310.273,4020.164.730.244,40

383.316.242.938,678.194.292.489,002.962.289.230,005.442.417.175,713.280.910.833,242.845.251.489,462.916.189.794,995.610.985.662,85

449.758.620.131,72(285.221.818.161,39)

164.536.801.970,346.143.017.370,50

Page 16: BAB III GAMBARAN UMUM PERUM DAMRI III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2008-2-00020-AK Bab 3.pdfDAMRI mempunyai empat kantor cabang yang terbagi wilayah (Jakarta, Semarang,

42

PERUM DAMRI

NERACA (Lanjutan)

Per Tanggal 31 Desember 2005

(Disajikan Dalam Ribuan Rupiah)

Keterangan Jumlah

(Rupiah)

AKTIVA LAIN-LAIN : Deposito Dijaminkan Tanah Sengketa Aktiva Dalam Pembangunan Aktiva yang rusak berat - Akumulasi Aktiva Rusak Berat Uang Jaminan Persediaan Yang Akan Dihapus - Penyisihan Persediaan yang akan dihapus JHT Yang Ditangguhkan Uang Wajib Tahunan Otorita (Tanah Batam) Aktiva Tetap Tidak Produktif Jumlah Aktiva Lain-lain : JUMLAH AKTIVA

0,00489.360.000,00

0,0028.727.523.562,78

(28.727.521.057,76)186.897.402,00623.083.188,54

(623.083.187,54)407.102.734,60284.900.189,33749.132.564,81

2.117.395.396,76

205.713.736.410,24

Page 17: BAB III GAMBARAN UMUM PERUM DAMRI III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2008-2-00020-AK Bab 3.pdfDAMRI mempunyai empat kantor cabang yang terbagi wilayah (Jakarta, Semarang,

43

PERUM DAMRI

NERACA (Lanjutan)

Per Tanggal 31 Desember 2005

(Disajikan Dalam Ribuan Rupiah)

PASSIVA

Keterangan Jumlah (Rupiah)

KEWAJIBAN DAN MODAL : KEWAJIBAN JANGKA PENDEK : Utang Pembelian Pendapatan diterima dimuka Biaya yang masih harus dibayar Utang dari Pembagian Keuntungan Utang Lain-lain Utang Jangka Panjang Jatuh Tempo Utang Pajak Jumlah Kewajiban Jangka Pendek KEWAJIBAN PAJAK TANGGUHAN KEWAJIBAN JANGKA PANJANG : Kredit Bank Leasing Jumlah Kewajiban Jangka Panjang KEWAJIBAN LAIN-LAIN : Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan Statusnya (BPYBDS)

13.685.223.547,541.172.631.605,704.843.021.105,66

98.731.633,505.065.184.966,41

31.608.196.556,681.497.069.461,30

57.970.058.876,79

9.942.800.246,00

26.030.365.749,398.980.890.885,77

35.011.256.635,16

8.952.113.000,00

Page 18: BAB III GAMBARAN UMUM PERUM DAMRI III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2008-2-00020-AK Bab 3.pdfDAMRI mempunyai empat kantor cabang yang terbagi wilayah (Jakarta, Semarang,

44

PERUM DAMRI

NERACA (Lanjutan)

Per Tanggal 31 Desember 2005

(Disajikan Dalam Ribuan Rupiah)

PASSIVA

Keterangan Jumlah (Rupiah)

EKUITAS Modal Disetor Penyertaan Modal Pemerintah Cadangan :

Cadangan Modal Cadangan Umum

Jumlah Cadangan LABA / RUGI :

Laba / Rugi s/d Tahun Lalu Laba / (Rugi) Tahun Berjalan

Akumulasi Laba / Rugi

19.700.000.000,00105.425.621.505,42

37.693.710,551.691.771.017,261.729.464.727,81

(23.358.212.973,20)(9.659.365.607,74)

(33.017.578.580,94)

Jumlah Ekuitas JUMLAH PASSIVA

93.837.507.652,29

205.713.736.410,24

Page 19: BAB III GAMBARAN UMUM PERUM DAMRI III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2008-2-00020-AK Bab 3.pdfDAMRI mempunyai empat kantor cabang yang terbagi wilayah (Jakarta, Semarang,

45

Sumber : Laporan Keuangan PERUM DAMRI Tahun 2005

Tabel 3.2

PERUM DAMRI

Laporan Laba Rugi

Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2005

Keterangan Jumlah

(Rupiah) Hasil Usaha Biaya Komisi Penjualan

300.646.612.338,675.979.768.508,00

Hasil Usaha Netto : Harga Pokok :

Biaya Langsung Biaya Tidak Langsung

294.666.843.830,67235.471.771.525,5416.436.379.553,09

Total Harga Pokok Laba Usaha Kotor Biaya Usaha :

Biaya Administrasi Umum Laba / (Rugi) Usaha Bersih

Pendapatan dan Biaya Lain-lain

251.908.151.078,6342.758.692.752,04

55.945.531.349,29

(13.186.838.597,25)

3.527.472.990,08

Laba / (Rugi) Sebelum Pajak Pajak Penghasilan : Pajak Kini : PPh pasal 23 Final Pajak Penghasilan Badan

(9.659.365.607,17)

0,000,00

Beban Pajak Tangguhan Laba / (Rugi) Setelah Pajak

0,00(9.659.365.607,17)

Sumber : Laporan Keuangan PERUM DAMRI Tahun 2005

Page 20: BAB III GAMBARAN UMUM PERUM DAMRI III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2008-2-00020-AK Bab 3.pdfDAMRI mempunyai empat kantor cabang yang terbagi wilayah (Jakarta, Semarang,

46

III.6 Penerapan Kewajiban Perpajakan Pada PERUM DAMRI

Dalam proses pengumpulan data penulis melakukan wawancara dan

observasi dengan pihak PERUM DAMRI. Penulis mengajukan pertanyaan

kepada tiga orang dari divisi yang sama, yaitu Divisi Tata Usaha dan Keuangan.

Pertanyaan tentang keadaan perpajakan yang terjadi di PERUM DAMRI

diajukan kepada Bapak Sumaryanto selaku Kepala Sub. Direktorat (kasubdit),

lalu penulis dialihkan kepada bapak Syamsudin sebagai kepala seksi Tata usaha

dan keuangan, dari sini penulis lebih banyak berinteraksi dengan pegawai

PERUM DAMRI khususnya staf tata usaha dan keuangan.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan oleh penulis, diketahui

beberapa informasi tambahan yang memungkinkan timbulnya masalah

perpajakan antara lain :

1. Dalam divisi Tata usaha dan keuangan tidak ada bagian khusus yang

menangani perpajakan atau tax division namun dalam seksi tata usaha dan

keuangan ada 3 orang pegawai yang khusus menangani bagian perpajakan,

yaitu bapak Syamsudin sendiri selaku kepala seksi tata usaha dan keuangan,

kemudian Bapak Jainun selaku staff. Rata-rata latar belakang pendidikan

para pegawai yang menangani pajak adalah Strata 1 bidang akuntansi atau

sudah mempunyai sertifikat brevet pajak (A, B, dan C).

2. Dalam pelaksanaan perhitungan dan pelaporan perpajakan khususnya SPT,

seksi tata usaha dan keuangan menggunakan fasilitas e-filling yang

disediakan oleh Direktorat Jendral Pajak.

Page 21: BAB III GAMBARAN UMUM PERUM DAMRI III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2008-2-00020-AK Bab 3.pdfDAMRI mempunyai empat kantor cabang yang terbagi wilayah (Jakarta, Semarang,

47

3. Perusahaan menanggung Pajak Penghasilan Pasal 21, maka dari itu atas pajak

yang ditanggung perusahaan tersebut akan dikenakan koreksi fiskal sesuai

dengan Undang-undang Pajak Penghasilan.

4. Metode penyusutan yang digunakan oleh perusahaan adalah metode

penyusutan garis lurus.

5. Dalam rangka peningkatan kesejahteraan pada karyawannya maka

perusahaan memberikan tunjangan hari raya kepada karyawannya setahun

sekali.

6. Perusahaan mengeluarkan sumbangan. Dimana biaya ini merupakan biaya

yang dikeluarkan perusahaan dalam rangka kegiatan sosial.

7. Untuk keseragaman dan peningkatan pelayanan, perusahaan membuat

kebijakan yang mengharuskan karyawannya untuk menggunakan seragam

saat bekerja. Atas kebijakan tersebut, perusahaan mengeluarkan biaya untuk

pembuatan seragam.

8. Biaya representasi perusahaan merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan

untuk menjamu mitra bisnis. Selama ini perusahaan belum membuat data

normatif atas biaya representasi tersebut. Hal ini membuat biaya representasi

memiliki potensi untuk di lakukan koreksi fiskal.

9. Perusahaan mengeluarkan biaya makan dan minum untuk karyawan. Namun

biaya ini harus dikoreksi karena biaya tersebut tidak untuk seluruh karyawan.