Upload
ervi-audina-munthe
View
217
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
prematur
Citation preview
BAB III
KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP
3.1 Kerangka Teori
Tabel 3.1 Kerangka Teori
3.2 Kerangka Konsep
Tabel 3.2 Kerangka Konsep
15
KETUBAN
PECAH DINI
PERSALINA
N
PREMATUR
KONTRAKSI
INFEKSI
AKTIFITAS IL-1 &
PROSTAGLANDIN
KOLAGENASE JARINGAN
DEPOLIMERASI
KOLAGEN PADA
SELAPUT KORION/
AMNION
KETUBAN TIPIS, LEMAH
(RAPUH) MUDAH PECAH
SPONTAN
PARTUS
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1. Jenis dan Rancangan Penelitian
Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif retrospektif melalui
pengumpulan data. Subjek Penelitian diambil dari kasus Ketuban Pecah Dini (KPD)
yang diperoleh dari catatan rekam medik dan buku register obstetri di bagian Obstetri
dan Ginekologi. Variabel yang akan diteliti adalah distribusi kasus Ketuban Pecah
Dini dan persalinan prematur
Penelitian ini dilakukan selama 1 tahun secara retrospektif yang dilakukan di
ruang bersalin RSUD dr Doris Slyvanus Palangka Raya periode Januari – Desember
2015 yaitu terdapat 313 kasus KPD, 20 kasus KPD dengan persalinan spontan
prematur, 100 kasus KPD dengan persalinan spontan atrem, 25 kasus KPDP dengan
SC, 151 kasus KPD atrem dengan SC dan KPD dengan rawat inap 17 kasus.
4.2. Tempat dan Waktu Penelitian
4.2.1. Tempat penelitan
Penelitian ini akan dilaksanakan di RSUD dr Doris Sylvanus Kota Palangka
Raya.
4.2.2. Waktu penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Januari sampai Desember 2015
4.3. Populasi Penelitian
4.3.1. Populasi target
Populasi target pada penelitian ini adalah semua ibu hamil dengan kasus KPD
yang dirawat inap di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.
4.3.2. Populasi terjangkau
Populasi terjangkau adalah semua ibu hamil dengan KPD yang dirawat inap di
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya pada bulan Januari-Desember 2015
4.4. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
16
Sampel adalah jumlah total populasi selama 1 tahun pada ibu hamil yang
mengalami KPD yang dirawat inap di ruang C RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka
Raya dari bulan Januari - Desember 2015.
Cara pemilihan sampel dengan non-probability sampling. Cara ini lebih
mudah dan praktis. Jenis yang diambil adalah consecutive sampling yaitu semua
subyek yang datang dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan ke dalam
penelitian sampai jumlah subyek yang diperlukan terpenuhi.
4.5. Kriteria Pemilihan (Inklusi dan Eksklusi)
4.5.1. Kriteria penerimaan (inklusi)
Kriteria penerimaan dalam penelitian ini adalah:
- Ibu hamil preterem dengan KPD
4.5.2. Kriteria penolakan (eksklusi)
Kriteria penolakan dalam penelitian ini adalah:
- Ibu hamil KPD dengan anak ganda
4.6. Variabel Penelitian
- Variabel bebas : KPD
- Variabel tergantung : Persalinan Prematur
4.7. Definisi Operasional
Ketuban Pecah Dini (KPD)
Definisi : Ketuban Pecah Dini (KPD) adalah keadaan pecahnya selaput ketuban
sebelum persalinan sebelum pembukaan serviks 3 cm.
Alat ukur : Data Register
Cara ukur : Pencatatan ulang data register
Hasil ukur : 1. = KPD
2. = Tidak KPD
17
Skala ukur : Nominal
Persalinan Prematur
Definisi : Prematuritas adalah kelahiran yang berlangsung pada umur
kehamilan 20 minggu hingga 37 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Alat ukur : Data Register
Cara ukur : Usia Gestasi pada data register
Hasil ukur : 1= < 20 minggu, 2= 20-37 minggu, 3= 37 minggu
Skala ukur : Numerik
4.8. Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data register.
4.9. Prosedur Pengambilan atau Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data di data sekunder diperolah dari data register RSUD
dr. Doris Sylvanus Palangka Raya, studi dokumentasi, dan penelusuran buku sumber.
4.10. Cara Pengolahan Data
4.10.1. Cara Pengolahan Data
1. Teknik pengolahan data : menggunakan langkah-langkah berikut :
a. Coding (pengkodean)
Jawaban atau hasil diklasifikasikan kedalam bentuk yang lebih ringkas
dengan menggunakan kode-kode.
b. Editing (pengeditan data)
Isian pada data yang diperoleh dari rekam medik diteliti kembali apakah
sudah baik, lalu diproses lebih lanjut.
c. Entry Data (Pemasukan data)
Data yang telah selesai decoding dan diediting lalu dimasukkan ke dalam
tabel.
d. Cleaning Data (pemberian data)
18
Membersihan data sehingga data sudah benar-benar bebas dari kesalahan.
BAB V
19
HASIL PENELITIAN
5.1 Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama 1 tahun secara retrospektif yang dilakukan di
ruang bersalin RSUD dr Doris Slyvanus Palangka Raya periode Januari – Desember
2015 yaitu didapatkan 313 kasus KPD, dengan 20 kasus KPDP persalinan spontan,
100 kasus KPD persalinan spontan atrem, 25 kasus KPDP dengan SC, 151 kasus
KPD atrem dengan SC dan KPD dengan rawat inap 17 kasus.
Tabel 5.1 Distribusi Angka Kejadian Ketuban Pecah Dini (KPD) Bulan Januari
– Desember 2015 di RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya
Bulan KPD dengan Persalinan Rawat
inap
Total Presentase KPD
dengan persalinan
preterem
Preterm Aterm
Januari 2 23 3 28 7,14%
Februari 3 14 3 20 15%
Maret 3 19 1 23 13,04%
April 0 17 1 18 0%
Mei 7 21 2 30 23,33%
Juni 3 26 2 31 9,67%
Juli 5 21 1 27 18,51%
Agustus 1 17 1 19 5,26%
September 4 21 1 26 15,38%
Oktober 7 26 2 35 20%
November 8 20 0 28 28,57%
Desember 2 26 0 28 7,10%
Total 45 251 17 313
14,37% 80,19% 5,43% 100%
Berdasarkan hasil tabel diatas, didapatkan angka kejadian KPD pada bulan
Januari – Desember 2015 di RSUD Doris Sylvanus dengan persalinan prematur
20
didapatkan 14,37%, pada kasus KPD terhadap persalinan aterm 80,19% dan rawat
inap terhadap KPDP 5,43%.
5.2 Pembahasan
Ketuban pecah dini (KPD) didefenisikan sebagai pecahnya ketuban sebelum
waktunya melahirkan. Hal ini dapat terjadi pada akhir kehamilan maupun jauh
sebelum waktunya melahirkan. Dalam keadaan normal 8-10% perempuan hamil
aterm akan mengalami ketuban pecah dini (Sarwono, 2008). Insidensi ketuban pecah
dini terjadi 10% pada semua kehamilan. Pada kehamilan aterm insidensinya
bervariasi 6-19%, sedangkan pada kehamilan preterm insidensinya 2% dari semua
kehamilan dan angka kejadian KPD dengan persalinan prematur di RSUD Doris
Silvanus didapatkan 14,37% .
Hampir semua ketuban pecah dini pada kehamilan preterm akan lahir sebelum
aterm atau persalinan akan terjadi dalam satu minggu setelah selaput ketuban pecah.
70% kasus ketuban pecah dini terjadi pada kehamilan cukup bulan.
Menurut data yang diperoleh pada penelitian di RSU PKU Muhammadiyah
Bantul pada tanggal 1 Januari 2007 - 31 Desember 2008 terdapat ibu yang mengalami
partus prematurus dan ketuban pecah dini sebanyak 31 responden atau 1,58 % dari
total persalinan di RSU PKU Muhammadiyah Bantul. Sedangkan angka kejadian
KPD dengan persalinan perematur di RSUD dr Doris Sylvanus pada Januari –
Desember 2015 didapatkan 14,37% lebih tinggi dari RSU PKU Muhammadiyah
Bantul.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
21
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dan hasil yang didapat maka dapat diambil
kesimpulan yaitu :
1. Jumlah insidensi Ketuban Pecah Dini di Ruang Cempaka bagian Obstetri dan
Ginekologi RSUD dr. Doris Silvanus Palangka Raya pada bulan Januari –
Desember 2015 yaitu 313.
2. Jumlah insidensi ketuban pecah dini dengan persalinan prematur yang terjadi
di Ruang Cempaka bagian Obstetri dan Ginekologi RSUD dr. Doris Silvanus
Palangka Raya pada bulan Januari – Desember 2015 yaitu 45 (14,37%).
3. Angka ketuban pecah dini dengan persalinan prematur di Ruang Cempaka
bagian Obstetri dan Ginekologi RSUD dr. Doris Silvanus Palangka Raya pada
bulan Januari – Desember 2015 lebih tinggi dari pada angka kejadian di RSU
PKU Muhammadiyah Bantul pada tanggal 1 Januari 2007 - 31 Desember
2008.
6.2 Saran
a. Perlu dilakukannya penyuluhan oleh petugas kesehatan terhadap ibu hamil
mengenai kehamilan dengan ketuban pecah dini dan menjelaskan berbagai
komplikasinya.
b. Perlunya meningkatkan pengetahuan mengenai tanda dan gejala Ketuban
Pecah Dini agar dapat mencegah terjadinya KPD dengan persalinan
prematur.
22