2
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 3.1 Kesimpulan 1. KVA adalah suatu keadaan, ditandai rendahnya kadar Vitamin A dalam jaringan penyimpanan (hati) & melemahnya kemampuan adaptasi terhadap gelap & sangat rendahnya konsumsi/ masukkan karotin dari Vitamin A. 2. Xeroptalmia merupakan istilah yang menerangkan gangguan pada mata akibat kekurangan vitamin A, termasuk terjadinya kelainan anatomi bola mata dan gangguanfungsi sel retina yang dapat menyebabkan kebutaan. 3. KVA sebagai masalah kesehatan masyarakat . jika prevalensi xeropthalmia >0.5%dan prevalensiserum retinol <20μg/dl sebesar >15%. 4. Menurut WHO, lebih dari 250 juta anak mengalami kekurangan penyimpanan vitamin A. Prevalensi KVA yang tertinggi ditemukan pada anak prasekolah, ibu hamil dan menyusui. 5. Tingkatan kekurangan Vitamin A (Depkes, 2003) adalah : a. Buta Senja (XN) b. Xerosis Konjungtiva (X1A) c. Xerosis Konjungtiva dan Bercak Bitot (X1B) d. Xerosis Kornea (X2) e. Keratomalasia dan Ulcus Kornea (X3A dan X3B) f. Xerophtalmia Scar (XS) g. Xerophtalmia Fundus (XF)

BAB III Kesimpulan Dan Saran

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gizi

Citation preview

BAB IIIKESIMPULAN DAN SARAN

1 2 3 3.1 Kesimpulan1. KVA adalah suatu keadaan, ditandai rendahnya kadar Vitamin A dalam jaringan penyimpanan (hati) & melemahnya kemampuan adaptasi terhadap gelap & sangat rendahnya konsumsi/ masukkan karotin dari Vitamin A.2. Xeroptalmia merupakan istilah yang menerangkan gangguan pada mata akibat kekurangan vitamin A, termasuk terjadinya kelainan anatomi bola mata dan gangguanfungsi sel retina yang dapat menyebabkan kebutaan.3. KVA sebagai masalah kesehatan masyarakat . jika prevalensixeropthalmia >0.5%dan prevalensiserum retinol 15%.4. Menurut WHO, lebih dari 250 juta anak mengalami kekurangan penyimpanan vitamin A. Prevalensi KVA yang tertinggi ditemukan pada anak prasekolah, ibu hamil dan menyusui.5. Tingkatan kekurangan Vitamin A (Depkes, 2003) adalah :a. Buta Senja (XN) b. Xerosis Konjungtiva (X1A)c. Xerosis Konjungtiva dan Bercak Bitot (X1B)d. Xerosis Kornea (X2)e. Keratomalasia dan Ulcus Kornea (X3A dan X3B)f. Xerophtalmia Scar (XS)g. Xerophtalmia Fundus (XF)6. Indikator dalam penentuan KVA, pertama menurut klinis yakni tanda-tanda dan gejala dalam tingkatan KVA, kedua berdasarkan hasil laboratorium dimana dengan memeriksa kadar serum retinol kemudian melihat batasan setiap tingkatan KVA menurut WHO.7. Defisiensi vitamin A primer disebabkan oleh kekurangan vitamin tersebut, sedangkan defisiensi sekunder karena absorpsi dan utilisasinya yang terhambat.8. Pencegahan dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin A, dan bentuk penanggulangannya dengan pemberian suplemen vitamin A.

3.2 Saran1. Perlu dilakukan penyuluhan/promosi tentang sumber bahan pangan yang juga kaya vitamin A meliputi sayur-sayuran, buah-buahan, dan pangan hewani serta cara mengolah makanan agar dapat mengurangi kehilangan vitamin A baik secara langsung melalui penyuluhan di Posyandu, pengajian dan arisan maupun secara tidak langsung melalui media eletronik (TV, radio), dan media cetak seperti spanduk, poster atau leaflet.2. Perlu dilakukan penyuluhan tentang pentingnya pemberian kapsul vitamin A pada anaksampai berumur 5 tahun.