bab iii LITp.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Laporan Akhir Praktikum Proses Produksi I Kelompok IV

BAB IIIMETODOLOGI3.1Metodologi pembuatan komponen Poros IdlerBerdasarkan praktikum proses produksi yang telah dilakukan terhadap komponen poros idler, metodologi penelitian yang dilakukan dapat digambarkan pada flowchart di bawah ini :

Gambar 3.1Flowchart Metodologi Penelitian Pembuatan Poros Idler

3.2Proses Pembuatan Komponen Poros Idler Proses pembuatan komponen Poros Idler dalam praktikum Proses Produksi I ini terdiri dari:1. Proses gergajiProses gergaji merupakan proses pemesinan yang dilakukan untuk memotong benda kerja sesuai dengan geometri yang diinginkan. Proses ini dilakukan dengan menggunakan mesin gergaji (sawing machine). Proses penggergajian dilakukan untuk pemotongan benda kerja menjadi ukuran yang diinginkan, yaitu 175 mm. Pemotongan tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 3.2 Proses Penggergajian

1. Proses BubutProses bubut yang dilakukan untuk komponen Poros Idler ini terdiri dari proses- proses berikut ini, yaitu :Proses facing yang dilakukan untuk mendapatkan dimensi benda kerja yang diinginkan dengan tujuan mengurangi dimensi panjang benda kerja dari pemotongan awal. Proses facing terbagi dua yaitu roughing dan finishing. Panjang awal dari benda kerja adalah 175 mm, kemudian dilakukan facing I pada ujung benda kerja untuk mendapatkan panjang yang diinginkan, yaitu 172,5 mm, dengan panjang pemotongan untuk masing- masing ujung benda kerja adalah 2,5 mm. Kedalaman potong yang dilakukan adalah 0.4 mm/rev, putaran spindel 264 rpm, dan gerak makannya 0.25 mm. Setelah dilakukan facing pada kedua ujung benda kerja, kemudian panjang benda kerja diukur dengan menggunakan alat ukur jangka sorong untuk memastikan bahwa ukuran benda kerja sudah sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Berikut gambar dimensi komponen setelah melakukan proses facing I :

Gambar 3.3 Benda Kerja Sebelum di Facing I

Gambar 3.4 Benda Kerja Setelah di Facing I

Berikutnya, setelah melakukan facing I pada ujung benda kerja, dilakukan proses roughing dari diameter 31,8 mm menjadi 25 mm dengan kedalaman potong adalah 0.4 mm/rev, putaran spindel 264 rpm, gerak makan 0.25 mm, dan panjang pemotongan 40 mm.Proses roughing ini dilakukan sebanyak 6 kali roughing. Selanjutnya dilakukan proses finishing sebanyak 1 kali dengan kedalaman potong 0.1 mm/rev, putaran spindel 374 rpm dan gerak makannya 0.1 mm. Berikut ini merupakan gambar dari proses roughing yang dilakukan :

Gambar 3.5 Benda Kerja Sebelum di Turning

Gambar 3.6 Benda Kerja Setelah di Turning

Gambar 3.7 Benda Kerja Sebelum di Facing II

Gambar 3.8 Benda Kerja Sesudah di Facing IILangkah berikutnya adalah proses drilling untuk membuat lubang pada benda kerja yang dilakukan beberapa tahap untuk menghasilkan lubang berdiameter 8 mm dengan kedalaman lubang 20 mm. Proses drillingyang dilakukan untuk mendapatkan ukuran 8 mm menggunakan pahat dengan diameter 8 mm, dengan gerak makan per mata potong adalah 0.25 mm, serta putaran poros utama adalah 264 rpm. Berikut ini merupakan gambar dari proses drilling yang dilakukan :

Gambar 3.9 Benda Kerja Sebelum di Drilling

Gambar 3.10 Benda Kerja Setelah di Drilling

Selanjutnya adalah dengan melakukan roughing dari diameter awal 31,8 mm menjadi 25 mm dengan panjang pemotongan adalah 130 mm. Proses facing ini dilakukan dengan kedalaman potong 0.4 mm/rev, putaran spindel 264 rpm, dan gerak makannya 0.25 mm.

Gambar 3.11 Benda Kerja Sebelum Roughing 31,8 mm Menjadi 25 mm

Gambar 3.12 Benda Kerja Setelah Roughing 31,8 mm Menjadi 25 mmBerikutnya juga dilakukan proses roughing dari diameter 25 mm menjadi 22 mm dengan kedalaman potong adalah 0.4 mm/rev, putaran spindel 264 rpm, gerak makannya 0.25 mm, dan panjang pemotongan adalah 30 mm. Proses roughing ini dilakukan sebanyak 7 kali roughing. Selanjutnya dilakukan proses finishing dengan kedalaman potong 0.1 mm/rev sebanyak 2 kali.

Gambar 3.13 Benda Kerja Sebelum Roughing 25 mm Menjadi 22 mm

Gambar 3.14 Benda Kerja Sebelum Roughing 25 mm Menjadi 22 mm

1. Proses FreisSetelah melakukan proses pembubutan dan penggurdian, langkah selanjutnya adalah membuat alur dengan panjang pemotongan 34 mm. Proses freis yang dilakukan adalah proses freis tegak. Prinsip kerja dari proses freis tegak ini adalah gerak potong dilakukan oleh pahat (gerak rotasi) dan benda kerja melakukan gerak tranlasi. Pada proses freis tegak, sumbu rotasi pahatnya vertikal terhadap permukaan benda kerja. Pahat yang digunakan untuk freis tegak ini adalah pahat dengan mata potong berjumlah 4 buah mata potong dengan diameter pahat adalah 8 mm.Pembubutan alur pada poros ini dilakukan dengan menggunakan pahat dengan mata potong berjumlah 4 buah mata potong dengan diameter pahat adalah 4 mm. Panjang pemesinan yang dilakukan adalah 34 mm, dengan kecepatan makan rendah yaitu 11 mm/min dan putaran spindel 208 rpm. Kedalaman alur yang dipotong adalah 4 mm, dengan kedalaman potongnya adalah 0.2 mm/rev. Gambar pemotongan alur tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 3.15 Benda Kerja Sebelum Proses Freis

Gambar 3.16 Benda Kerja Setelah Proses Freis

1. Proses SekrapLangkah terakhir dalam pembuatan poros idler adalah dengan membuat alur spie. Proses sekrap yang dilakukan adalah proses sekrap biasa, dimana prinsip kerjanya adalah pahat yang bergerak bolak balik secara horizontal. Pada mesin sekrap, yang melakukan gerak potong adalah pahat yang dan gerak makan dilakukan oleh benda kerja yang melakukan gerak translasi.Pembuatan alur spie pada proros idler ini dilakukan sebanyak dua kali pada sing- masing sisi yang tegak lurus dengan alur yang telah dibuat pada proses freis sebelumnya. Dimensi dari alur spie yang akan dibuat pada proses sekrap ini memiliki lebar pemotongan 9 mm yang sesuai dengan lebar mata potong pahat dengan kedalaman yang akan dipotong adalah 3 mm. Pada proses sekrap ini, kedalaman potongnya adalah 0.2 mm dan perbandingan kecepatannya adalah 0,5. Berikut adalah gambar komponen Poros Idler saat dilakukan proses sekrap :

Gambar 3.17 Benda Kerja Sebelum Proses Sekrap

Gambar 3.18 Benda Kerja Setelah Proses Sekrap3.3Mesin perkakas yang digunakan dalam pembuatan komponen Poros IdlerMesin-mesin yang digunakan dalam pembuatan komponen Poros Idler adalah sebagai berikut :1. Mesin GergajiMesin gergaji digunakan untuk proses penggergajian benda kerja sehingga mempunyai panjang sesuai dengan yang diinginkan. Berikut ini merupakan foto mesin gergaji yang digunakan dalam proses pemotongan benda kerja poros idler.

Gambar 3.19 Mesin Gergaji

1. Mesin Bubut (Lathe)Mesin bubut (lathe) ini digunakan untuk proses pembubutan komponen. Mesin bubut ini menggunakan mata pahat bermata tunggal, jenis pahat yang digunakan adalah pahat HSS dengan kecepatan potong (Vc) paling optimum adalah 20 m/min. Model mesin yang digunakan adalah Kennedy International dengan tipe M300 dan seri 301567. Mesin yang digunakan ini diproduksi pada tahun 1991. Dibawah ini merupakan foto dari mesin bubut yang dipakai dalam proses bubut komponen poros idler:

Gambar 3.20 Mesin Bubut1. Mesin Freis (Milling Machine)Mesin freis ini digunakan untuk proses freis tegak yang dilakukan untuk pembuatan alur pada komponen Poros Idler. Pada mesin freis, pahat bergerak rotasi dan benda kerja bergerak translasi serta memiliki jumlah mata potong banyak (jamak) sama dengan jumlah gigi freis. Mesin freis yang digunakan untuk pembuatan komponen poros idler ini berjenis freis tegak (facemilling), dimana sumbu pahat dan benda kerja posisinya tegak lurus. Mesin freis ini diproduksi oleh Higher Education Development Support Cooperation Indonesia Japan pada tahun 1992.

Berikut ini merupakan foto dari mesin freis yang digunakan :

Gambar 3.21 Mesin Freis Tegak

1. Mesin Sekrap (Shapping Machine)Mesin sekrap ini digunakan untuk proses sekrap biasa pada komponen poros idler. Mesin ini merupakan mesin sekrap biasa dimana pada mesin sekrap ini pahat bergerak bolak- balik, sedangkan benda kerja berada dalam keadaan diam. Mesin sekrap yng digunakan adalah mesin sekrap dengan model CM2L450, dengan daya 1.5 kW, dan No. Fabrikasi 1.335. Berikut ini merupakan foto dari mesin sekrap yang digunakan :

Gambar 3.22 Mesin Sekrap

3.4 Alat Bantu yang digunakan untuk pembuatan komponen Poros IdlerMesin perkakas akan lebih berfungsi bila dilengkapi pula dengan alat bantu. Jenis alat bantu tersebut antara lain jig dan fixture. Jig dan fixture merupakan alat bantu yang berfungsi membantu atau menolong pelaksanaan proses produksi, tetapi tidak merubah geometris dari benda kerja. Dengan menggunakan alat bantu ini diharapkan produk yang dihasilkan memiliki ketelitian yang tinggi, kepresisian yang tepat, akurasi yang tinggi, dan sesuai dengan bentuk produk yang diinginkan.Alat bantu yang digunakan dalam praktikum pembuatan komponen Poros Idler ini adalah ragum dan kuas.1. RagumRagum merupakan alat bantu yang digunakan untuk mencekam benda kerja agar posisinya tidak berubah saat diproses. Benda kerja yang akan dikerjakan dengan mesin freis harus dijepit dengan kuat agar posisinya tidak berubah waktu difreis. Berikut ini adalah foto ragum yang digunakan pada proses pembuatan komponen Poros Idler.

Gambar 3.23 Ragum

1. KuasKuas merupakan alat bantu yang digunakan untuk meletakkan coolant pada pahat , mesin perkakas, dan benda kerja.

Gambar 3.24 Kuas3.5Alat ukur yang digunakan untuk pembuatan komponen Poros IdlerAlat ukur yang digunakan dalam pembuatan komponen Poros Idler berupa jangka sorong yang digunakan untuk mengukur dimensi benda kerja. Pada jangka sorong terdapat dua skala yaitu skala utama dan skala nonius. Berikut adalah foto jangka sorong yang digunakan :

Gambar 3.25 Jangka Sorong

Alat ukur lainnya yang dipakai adalah stopwatch yang digunakan untuk menghitung waktu pemesinan yang dibutuhkan selama proses pengerjaan pembuatan komponen Poros Idler. Berikut foto dari stopwatch :

Gambar 3.26StopwatchLaboratorium Inti Teknologi Produksi67

22

40

132.5

22

170

40

31,8

22

170

40

8

20

22

130

40

31,8

22

132,5

40

25

22

132,5

40

25

22

30

40

22

22

170

40

22

8

30

R 4

40

22

170

30

40

22

170

5

170

3

9

40

Mulai

Perencanaan Proses

Proses Bubut

Proses Gurdi

Proses Freis

Poros Idler

Selesai

Proses Sekrap

Proses Gergaji