21
Zainal Abidin, 2013. Buku Ajar Pengantar Ilmu Ekonomi. Universitas Brawijaya. Malang BAB III. MEKANISME PASAR, PERMINTAAN DAN PENAWARAN III.1 MEKANISME PASAR III.1.1 Pengertian Beberapa abad yang lalu dalam sebagian besar negara industri ada kecenderungan dimana makin berkurangnya pengendalian langsung dari pemerintah terhadap kegiatan ekonomi masyarakat. Akan tetapi, jauh sebelum trend ini mencapai titik dimana pemerintah benar-benar tidak ikut campur tangan dalam kegiatan ekonomi, keadaan sudah berbalik ke arah lain. Dapat dikatakan bahwa sejak akhir abad ke-19 dalam semua negara industri peranan pemerintah dalam kegiatan ekonomi semakin meningkat. Pada kenyataannya perekonomian Indonesia adalah perekonomian campuran dimana lembaga swasta maupun pemerintah melaksanakan kontrol ekonomi. Dalam suatu mekanisme pasar tanpa sadar seseorang atupun organisasi berhubungan dengan ketiga masalah ekonomi yang telah diutarakan dalam bab terdahulu yakni masalah: apa, bagimana, dan untuk apa. Sebagai contoh misalnya kota Jakarta atau Surabaya. Tanpa mengalir arus barang-barang kebutuhan keluar-masuk kota-kota tersebut akan berada di ambang kelaparan. Bagaimana berjuta-juta orang dapat tidur nyenyak tanpa rasa khawatir terjadi kemacetan proses ekonomi dimana kehidupan kota tergantung padanya? Betapa besar peranan pemerintah dalam mengendalikan kegiatan ekonomi seperti: undang-undang tarif, undang- undang kebersihan makanan, undang-undang perburuhan, penetapan harga tertinggi dan terendah, kesejahteraan masyarakat dan sebagainya? Semua orang dapat mengetahuinya dengan jelas. Namun, banyak orang yang tidak tahu berapa besar kehidupan ekonomi kita berjalan tanpa campur tangan pemerintah. Berjuta-juta barang diprodusir oleh berjuta-juta orang atas kemauan sendiri. Bagaimana mekanisme pasar secara otomatis bekerja?

BAB III. MEKANISME PASAR, PERMINTAAN DAN · PDF filePasar persaingan monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua jenis pasar ekstrem, yaitu diantara pasar persaingan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III. MEKANISME PASAR, PERMINTAAN DAN · PDF filePasar persaingan monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua jenis pasar ekstrem, yaitu diantara pasar persaingan

Zainal Abidin, 2013. Buku Ajar Pengantar Ilmu Ekonomi. Universitas Brawijaya. Malang

BAB III.

MEKANISME PASAR, PERMINTAAN DAN PENAWARAN

III.1 MEKANISME PASAR

III.1.1 Pengertian

Beberapa abad yang lalu dalam sebagian besar negara industri ada kecenderungan

dimana makin berkurangnya pengendalian langsung dari pemerintah terhadap kegiatan

ekonomi masyarakat. Akan tetapi, jauh sebelum trend ini mencapai titik dimana pemerintah

benar-benar tidak ikut campur tangan dalam kegiatan ekonomi, keadaan sudah berbalik ke arah

lain. Dapat dikatakan bahwa sejak akhir abad ke-19 dalam semua negara industri peranan

pemerintah dalam kegiatan ekonomi semakin meningkat.

Pada kenyataannya perekonomian Indonesia adalah perekonomian campuran dimana

lembaga swasta maupun pemerintah melaksanakan kontrol ekonomi. Dalam suatu mekanisme

pasar tanpa sadar seseorang atupun organisasi berhubungan dengan ketiga masalah ekonomi

yang telah diutarakan dalam bab terdahulu yakni masalah: apa, bagimana, dan untuk apa.

Sebagai contoh misalnya kota Jakarta atau Surabaya. Tanpa mengalir arus barang-barang

kebutuhan keluar-masuk kota-kota tersebut akan berada di ambang kelaparan.

Bagaimana berjuta-juta orang dapat tidur nyenyak tanpa rasa khawatir terjadi

kemacetan proses ekonomi dimana kehidupan kota tergantung padanya? Betapa besar peranan

pemerintah dalam mengendalikan kegiatan ekonomi seperti: undang-undang tarif, undang-

undang kebersihan makanan, undang-undang perburuhan, penetapan harga tertinggi dan

terendah, kesejahteraan masyarakat dan sebagainya? Semua orang dapat mengetahuinya

dengan jelas. Namun, banyak orang yang tidak tahu berapa besar kehidupan ekonomi kita

berjalan tanpa campur tangan pemerintah. Berjuta-juta barang diprodusir oleh berjuta-juta

orang atas kemauan sendiri. Bagaimana mekanisme pasar secara otomatis bekerja?

Page 2: BAB III. MEKANISME PASAR, PERMINTAAN DAN · PDF filePasar persaingan monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua jenis pasar ekstrem, yaitu diantara pasar persaingan

Zainal Abidin, 2013. Buku Ajar Pengantar Ilmu Ekonomi. Universitas Brawijaya. Malang

Dalam membahas pemecahan ketiga masalah pokok ekonomi melalui mekanisme pasar

selanjutnya, kita pakai asumsi bahwa semua kegiatan ekonomi berorientasi pada pasar atau

dengan perkataan lain, berdasarkan atas kekuatan permintaan dan penawaran yang biasa

disebut sistem ekonomi pasar.

Dalam suatu ekonomi pasar, barang maupun jasa mempunyai harga. Bahkan tiap-tiap

jenis tenaga kerja yang berbeda-beda pun mempunyai harga, yaitu upah/gaji. Apabila suatu

barang (barang apa saja), misalnya telur, dibutuhkan lebih banyak, maka pesanan-pesanan baru

akan membanjir. Dalam keadaan demikian permintaan meningkat, sehingga para konsumen

atau pembeli saling berebut untuk membeli telur lebih banyak. Sebagai akibatnya para penjual

akan menaikkan harga telur guna menjatah persediaan yang terbatas. Harga yang lebih tinggi

akan mendorong penjual untuk memproduksi telur lebih banyak. Demikian sebaliknya apabila

suatu barang, misalnya kacang hijau tersedia dalam jumlah yang lebih besar dari jumlah yang

ingin dibeli oleh masyarakat pada tingkat harga yang berlaku. Karena para penjual ingin agar

persediaan kacang hijau cepat habis, akan terjadi persaingan antara pejual. Penjual akan

berebut untuk mendapatkan pembeli bagi kacang hijau yang jumlahnya terlalu banyak. Karena

itu para penjual akan dan harus bersedia menurunkan harga barang. Penurunan harga kacang

hijau ini akan mendorong konsumen untuk membeli kacang hijau yang lebuh banyak. Tetapi

sebaliknya produsen akan mengurangi produksinya karena harga yang terjadi lebih rendah.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa dengan meningkatnya permintaan harga akan

cenderung naik pula. Demikian sebaliknya bila penawaran lebih besar, maka harga akan

cenderung turun.

Bilamana tercapai keseimbangan antara jumlah barang yang dibeli dengan jumlah yang

dijual pada suatu timgkat harga (atau keseimbangan antara kekuatan permintaan dan

penawaran), maka dengan demikian telah tercapai harga keseimbangan. Proses terjadinya

harga keseimbangan tersebut dinamakan mekanisme pasar.

Page 3: BAB III. MEKANISME PASAR, PERMINTAAN DAN · PDF filePasar persaingan monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua jenis pasar ekstrem, yaitu diantara pasar persaingan

Zainal Abidin, 2013. Buku Ajar Pengantar Ilmu Ekonomi. Universitas Brawijaya. Malang

Pemecahan Tiga Masalah Ekonomi

Ketiga masalah pokok ekonomi apa, bagaimana, dan untuk siapa, sangat erat hubungannya

dengan mekanisme pasar. Mekanisme pasar yang bekerja melalui permintaan dan penawaran,

walaupun jauh dari sempurna, berfungsi memecahkan ketiga masalah apa, bagaimana dan

untuk siapa. Dengan mempertemukan pembeli dan penjual (permintaan dan penawaran) pada

setiap pasar, suatu perekonomian memecahkan ketiga masalah ekonomi tersebut:

a. Barang apa yang akan diprodusir ditentukan oleh daya beli (keuangan) dari konsumen.

Uang yang mereka bayarkan pada perusahaan untuk barang yang mereka beli, pada

akhirnya merupakan sumber dana untuk membayar balas jasa faktor produksi berupa

gaji, upah, sewa, dan dividenyang diterima konsumen sebagai pendapatan. Perusahaan

didorong untuk memprodusir barang yang mempunyai permintaan yang tinggi karena

labanya besar.

b. Bagaimana barang diprodusir ditentukan oleh persaingan antara berbagai produsen.

Satu-satunya jalan bagi produsen untuk menghadapi persaingan harga dan

memaksimumkan laba adalah dengan jalan menekan seminimum mungkin biaya

produksi dengan menggunakan metode produksi yang paling efisien. Metode yang

paling murah akan menggantikan metode yang lebih mahal. Misalnya: mesin uap

menggantikan kuda karena mesin uap dirasa lebih murah biaya per unit kerjanya.

Lokomotif disel menggantikan lokomotif dengan tenaga pengggerak batu bara dan

sebagainya. Contoh internasional: Bob Jones bertani secara ekstensif dengan

menggunakan tenaga kerja yang relatif sedikit tanah Amerika yang relatif banyak per

jam kerja; Piere Reny bertani secara intensif dengan menggunakan tenaga kerja yang

relatif banyak tiap hektar tanah Perancis. Siapakah yang memerintahkan keputusan-

keputusan mengenai bagaimana ini, yang benar-benar sesuai dengan kenyataan bahwa

kepadatan penduduk di Prancis adalah lebih tinggi daripada di Amerika? Perserikatan

Bangsa-Bangsa? Tentu saja tidak. Sistem harga adalah alat isyarat masyarakat. Ibarat

seorang tuan yang memberikan hadiah dan hukuman kepada keledainya supaya

bergerak maju, sistem harga menghasilkan laba dan rugi agar timbul keputusan

mengenai apa, bagaimana dan untuk siapa.

Page 4: BAB III. MEKANISME PASAR, PERMINTAAN DAN · PDF filePasar persaingan monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua jenis pasar ekstrem, yaitu diantara pasar persaingan

Zainal Abidin, 2013. Buku Ajar Pengantar Ilmu Ekonomi. Universitas Brawijaya. Malang

c. Untuk siapa barang diprodusir ditentukan oleh permintaan dan penawaran di pasar

faktor produksi (tanah, tenaga kerja, dan modal). Karena pasar ini menetukan tingkat

upah, sewa tanah, suku bunga dan laba yang kesemuanya merupakan pendapatan bagi

setiap orang dan yang membentuk pendapatan masyarakat. Oleh karena itu distribusi

pendapatan diantara penduduk ditentukan oleh sejumlah faktor seperti jam kerja per

orang, luas tanah yang dimiliki dan harga faktor-faktor produksi seperti upah, gaji,

sewa, tanah dan sebagainya. Distribusi ini sangat tergantung pada distribusi awal dari

pemilikan harta, kemampuan yang dipelajari atau kemampuan alam, rezeki dan juga

ada dan tidaknya diskriminasi ras dan jenis kelamin. Dari uraian di atas dapat

disimpulkan bahwa ketiga maslah pokok ekonomi ini dapat dipecahkan oleh harga

melalui mekanisme pasar.

III.1.2 Konsep Pasar

Pasar adalah keseluruhan permintaan dan penawaran barang, jasa atau faktor produksi

tertentu. Biasanya pasar dibedakan dalam arti sempit dan dalam arti luas. Pengertian pasar

dalam arti sempit adalah tempat dimana barang diperjualbelikan. Sedangkan dalam arti luas

pasar adalah proses dimana pembeli dan penjual saling berinteraksi untuk menentukan /

menetapkan harga jual.

Berdasarkan jumlah pembeli dan penjual serta jenis barang yang diperjualbelikan, pasar

dapat dibedakan dalam beberapa bentuk pasar, yaitu:

Page 5: BAB III. MEKANISME PASAR, PERMINTAAN DAN · PDF filePasar persaingan monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua jenis pasar ekstrem, yaitu diantara pasar persaingan

Zainal Abidin, 2013. Buku Ajar Pengantar Ilmu Ekonomi. Universitas Brawijaya. Malang

III.1.2.1 Pasar Persaingan Sempurna (PPS)

Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar dimana (1) terdapat banyak penjual dan

banyak pembeli, (2) barang yang diperjualbelikan homogen menurut anggapan konsumen, (3)

ada kebebasan untuk mendirikan dan membubarkan perusahaan, (4) sumber produksi bebas

bergerak ke mana pun, dan (5) pembeli dan penjual mengetahui satu sama lain dan mengetahui

barang-barang yang diperjualbelikan.

(1) Pengertian banyak penjual dan banyak pembeli disini bukan dalam arti absolut sekian

ratus atau sekian ribu orang, melainkan sedemikian banyaknya sehingga baik penjula

maupun pembeli secara sendiri-sendiri tidak mampu mempengaruhi harga tetapi

mampu apabila itu dilakukan secara bersama-sama. Baik pembeli maupun penjual

sendiri-sendiri tidak mampu menaikkan atau menurunkan harga. Jumlah yang dibeli

oleh seorang pembeli sedemikian kecilnya sedangkan jumlah seluruh pembeli demikian

banyaknya. Demikian juga halnya dengan penjual. Bila ia menaikkan harga maka

pembelinya akan lari kepada penjual lainnya, dan atas tindakannya ini ia akan merugi

sendiri. Baik penjual maupun pembeli menerima harga yang terbentuk di pasar (sebagai

price taker).

(2) Yang dimaksud dengan barang yang diperjualbelikan homogen adalah bahwa

konsumen tidak dapat membedakan barang satu dengan yang lain. Mereka menganggap

barang itu sama mutunya. Dalam kenyataan barang yang homogen betul tidak ada,

tetapi ada yang mendekati seperti beras, jagung, sayur-sayuran, buah-buahan dan

sebagainya.

(3) Yang dimaksud dengan kebebasan untuk mendirikan dan membubarkan suatu

perusahaan (atau ada juga yang mengatakan: kebebasan keluar masuk suatu jenis

usaha), adalah bahwa setiap orang boleh mendirikan suatu perusahaan bila ia akan

Page 6: BAB III. MEKANISME PASAR, PERMINTAAN DAN · PDF filePasar persaingan monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua jenis pasar ekstrem, yaitu diantara pasar persaingan

Zainal Abidin, 2013. Buku Ajar Pengantar Ilmu Ekonomi. Universitas Brawijaya. Malang

memperoleh keuntungan dengan mendirikan perusahaan itu. Sebaliknya bebas pula

dalam arti bebas untuk membubarkan usahanya bila dipandang rugi.

(4) Sumber produksi bebas bergerak ke arah mana pun, artinya: tidak ada halangan bagi

tenaga kerja, modal dan pengusaha untuk berpidah-pindah ke mana pun yang lebih

menguntungkan.

(5) Pembeli dan penjual mengetahui satu sam lain dan mengetahui barang-barang yang

diperjualbelikan, maksudnya bahwa pembeli dan penjual mengetahui situasi pasar,

misalnya tingkat harga yang berlaku, biaya, tempat, waktu barang-barang yang

diperjualbelikan.

Dalam praktek bentuk pasar persaingan sempurna ini tidak ada. Yang ada hanya

mendekati saja. Misalnya, pasar beras di mana petani produsen sebagai penjual dan pedagang

sebagai pembeli.

III.1.2.2 Pasar Monopoli dan Monopsoni

Pasar persaingan sempurna merupakan bentuk pasar yang ekstrem yang hanya terdapat

dalam konsep manusia tetapi tidak dalam kehidupan sehari-hari. Bentuk ekstrem lain adalah

pasar monopoli dan monopsoni yang walaupun terdapat dalam kehidupan sehari-hari namun

jarang sekali. Pasar monopoli adalah pasar dimana hanya terdapat satu penjual saja. Seorang

monopolis dapat bertindak sebagai penentu harga (price maker). Kalau ingin menaikkan harga

maka ia dapat mengurangi produkisnya. Contoh monopolis di Indonesia adalah PAM, PLN,

PERUMTEL, dan sebagainya.

Monopsoni berarti pembeli tunggal. Dikalangan consumen jarana sekali terdapat

monopsoni, tetapi dikalangan producen cukup banyak. Sebagai contoh: BAT di Sulawesi

Selatan, NTB, dan Bali mendekati kedudukan monopsonitis dalam menghadapi petani

tembakau sebagai penjual. Seperti halnya monopoli maka monopsoni dapat mempengaruhi

harga, karena kedudukanya sebagai penentu harga (price maker), yaitu dengan jalan menaikkan

Page 7: BAB III. MEKANISME PASAR, PERMINTAAN DAN · PDF filePasar persaingan monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua jenis pasar ekstrem, yaitu diantara pasar persaingan

Zainal Abidin, 2013. Buku Ajar Pengantar Ilmu Ekonomi. Universitas Brawijaya. Malang

dan menurunkan jumlah faktor produksi yang dibeli. BAT mendekati monopsoni dalam

pembelian tembakau, tetapi tidak bertindak sebagai monopolis dalam penjualan sigaret, karena

masih ada penjual-penjual lain.

III.1.2.3 Pasar Oligopoli dan Oligopsoni

Pasar oligopoli adalah suatu pasar dimana terdapat penjual/produsen yang saling

bersaingan. Tiap-tiap penjual (oligopolis) mempunyai pengaruh atas harga barang yang dijual,

tetapi pengaruhnya tidak sebesar seperti dalam hal monopoli. Penjual/produsen saling

tergantung, artinya perubahan harga ataupun jumlah yang dilancarkan oleh satu perusahaan

akan mempengaruhi perusahaan lain. Karena itu setiap kebijakan yang dilakukan oleh suatu

perusahaan harus betul-betul dipertimbangkan pengaruhnya terhadap perusahaan lain. Oleh

karenanya, masing-masing perusahaan akan saling mengamati. Karena hanya terdapat

beberapa penjual, maka masing-masing penjual mempunyai pengaruh terhadap harga. Cara

yang biasa ditempuh untuk menguasai atau menarik konsumen adalah dengan memakai merek-

merek tertentu terhadap barang-barang yang dijual. Kebanyakan konsumen sudah terikat pada

suatu merek dagang tertentu. Sulit untuk melepaskan mereka. Sebagai contoh: BAT dengan

merek Comodore, dan Faroka dengan merek Kansas.

Pasar oligopsoni adalah suatu pasar dimana terdapat beberapa pembeli dan masing-

masing pembeli cukup besar untuk mempengaruhi harga barang yang dibelinya. Antara

monopoli dan oligopoli sebenarnya masih ada lagi bentuk pasar yang disebut duopoli, yaitu

suatu pasar yang hanya ada dua penjual. Sedangkan antara monopsoni dengan oligopsoni

terdapat duopsoni, yaitu suatu pasar dimana hanya terdapat dua pembeli.

III.1.2.4 Pasar Persaingan Monopolistik

Pasar persaingan monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua

jenis pasar ekstrem, yaitu diantara pasar persaingan sempurna dan pasar monopolistik. Pasar

Page 8: BAB III. MEKANISME PASAR, PERMINTAAN DAN · PDF filePasar persaingan monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua jenis pasar ekstrem, yaitu diantara pasar persaingan

Zainal Abidin, 2013. Buku Ajar Pengantar Ilmu Ekonomi. Universitas Brawijaya. Malang

persaingan monopolistik mempunyai unsur-unsur monopoli (dan monopsoni) serta persaingan.

Pasar persaingan monopolistik adalah suatu pasar dimana terdapat cukup banyak produsen

yang menghasilkan barang yang berbeda corak (differentiated products). Dalam pasar

persaingan monopolistik atau persaingan monopsonitik jumlah penjual/produsen atau pembeli

cukup banyak namun tidak sebanyak seperti yang terdapat pada pasar persaingan sempurna.

Akan tetapi, pasar persaingan monopolistik dan persaingan monopsonitik masih mempunyai

sedikit pengaruh atas harga. Semua bentuk pasar yang bukan pasar persaingan sempurna

disebut pasar persaingan tidak sempurna (imperfect competition) dengan berbagai bentuk:

monopoli-monopsoni, duopoli-duopsoni, oligopoli-oligopsoni, dan persaingan monopolistik-

monopsonitik.

Ciri-ciri pasar persaingan monopolistik adalah:

a. Jumlah penjual/produsen cukup banyak, namun tidak sebanyak seperti pada pasar

persaingan sempurna, namun masing-masing perusahaan masih dapat berpengaruh harga

walaupun pengaruh itu tidak besar.

b. Barang yang diperjualbelikan tidak homogen benar melainkan ada perbedaan walaupun

hanya berbeda dalam merek, warna, mutu dan ukuran.

c. Ada sedikit pembatasan atas berdirinya perusahaan baru dalam arti perusahaan baru tidak

sesulit seperti dalam oligopoli dan monopoli, tetapi tidak semudah seperti pada pasar

persaingan sempurna. Sebagai contoh: unilever menghasilkan sabun dengan merek yang

berbeda-beda. Kemeja yang mutunya sama tetapi diberi merek yang berbeda dengan harga

yang berbeda pula.

III.2 KONSEP PERMINTAAN (DEMAND)

III.2.1 Definisi

Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat menyaksikan bahwa kuantitas suatu barang

yang dibeli pada suatu waktu tergantung pada harganya. Makin tinggi harga barang, makin

Page 9: BAB III. MEKANISME PASAR, PERMINTAAN DAN · PDF filePasar persaingan monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua jenis pasar ekstrem, yaitu diantara pasar persaingan

Zainal Abidin, 2013. Buku Ajar Pengantar Ilmu Ekonomi. Universitas Brawijaya. Malang

sedikit jumlah barang yang dibeli, semakin rendah harganya semakin besar jumlah barang yang

diminta. Hal ini berlaku dengan syarat semua hal yang lain tetap sama. Permintaan akan suatu

jenis barang ialah jumlah barang yang mau dibeli pada berbagai tingkat harga di pasar pada

jangka waktu tertentu. Dengan kata lain, permintaan yang dimaksudkan disini adalah

permintaan yang berdaya beli, artinya permintaan yang disertai dengan sejumlah uang untuk

membeli barang yang bersangkutan. Setiap waktu tertentu terdapat hubungan tertentu antara

harga dan jumlah barang yang dibeli yang demikian disebut ”tabel permintaan ” atau ”kurva

permintaan”.

III.2.2 Kurva Permintaan (Demand Curve)

Di atas telah dijelaskan bahwa makin tinggi harga barang, makin sedikit jumlah barang

yang dibeli, makin rendah harga barang makin besar jumlah barang yang hendak

dibeli/diminta. Hubungan antara harga dengan jumlah barang yang akan dibeli ditunjukkan

dalam Tabel III.1.

Tabel III.1: Tabel Permintaan Padi

Harga per karung

(dalam ribuan Rupiah)

P

Jumlah yang Diminta

(juta karung per bulan)

Q

A 5 9

B 4 10

C 3 12

D 2 15

E 1 20

Pada setiap harga pasar, pada suatu waktu tertentu akan terdapat jumlah tertentu barang

(misalnya padi) yang hendak dibeli oleh para pembeli. Pada harga yang lebih rendah jumlah

yang mau dibeli/diminta bertambah, demikian sebaliknya pada harga yang lebih tinggi jumlah

yang mau dibeli/diminta berkurang. Tabel III.1 memperlihatkan daftar jumlah barang (padi)

yang diminta dengan berbagai tingkat harga. Pada suatu tingkat harga tertentu, misalnya Rp

Page 10: BAB III. MEKANISME PASAR, PERMINTAAN DAN · PDF filePasar persaingan monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua jenis pasar ekstrem, yaitu diantara pasar persaingan

Zainal Abidin, 2013. Buku Ajar Pengantar Ilmu Ekonomi. Universitas Brawijaya. Malang

5.000 per karung terdapat suatu jumlah tertentu padi yang diminta oleh konsumen di pasar,

yaitu 9 juta karung per bulan. Pada harga yang lebih rendah, misalnya Rp 4.000, jumlah yang

akan diminta akan menjadi lebih banyak, yakni 10 juta karung tiap bulan. Pada harga Rp 3.000

jumlah yang diminta semakin besar lagi, yaitu 20 juta karung. Berdasar Tabel III.1 kita dapat

menentukan jumlah yang diminta pada berbagai tingkat harga. Angka-angka pada Tabel III.1

pula bisa digambarkan dalam bentuk grafik. Sumbu vertikal pada Gambar III.1

menggambarkan berbagai tingkat satuan padi (dengan tanda P), sedangkan sumbu horizontal

menggambarkan berbagai jumlah padi (dalam satuan waktu) yang akan diminta per bulan.

Dalam kaitannya dengan itu hal yang sangat penting untuk diperhatikan adalah pengertian

satuan. Harga yang tercantum baik dalam tabel maupun dalam grafik adalah harga per satuan.

Satuan disini bukan berarti satuan dalam pengertian yang absolut, tetapi berupa ribuan, ratusan,

lima ratusan kilogram, meter persegi, keranjang dan sebagainya, dan juga bukan harga

keseluruhan. Jadi kalu dalam Tabel III.1 disebutkan bahwa pada harga Rp 4.000 yang diminta

10 karung, maka yang dimaksudkan adalah bahwa harga Rp 4.000 itu adalah harga setiap

satuannya, bukan 10 karung itu seharga Rp. 4.000. Yang kedua adalah sumbu horizontal

dengan sumbu Q (quantity) menggambarkan jumlah barang yang dibeli per satuan waktu.

Satuan waktu disini dapat berarti dalam satu minggu, satu bulan, setengah tahun dan

sebagainya. Untuk menentukan titik A pada Gambar III.1 yang berhubungan dengan bilangan

Rp 5.000 dan 9 juta karung, kita ukurkan dari titik nol pada sumbu vertikal (sumbu harga) ke

atas sebanyak 5 satuan dan kemudian ke kanan pada sumbu horizontal (sumbu quantity)

sebanyak 9 satuan. Demikian halnya untuk menentukan titik B. Kita ukurkan pada sumbu

vertikal sebanyak 4 satuan dan pada sumbu horizontal sebanyak 10 satuan. Hal yang sama

dapat kita lakukan untuk titik C, D, dan E. Apabila titik-titik tersebut kita hubungkan terbentuk

kurva permintaan (demand curve) yang kita beri tanda d.

Gambar III.1: Kurva Permintaan Padi.

Page 11: BAB III. MEKANISME PASAR, PERMINTAAN DAN · PDF filePasar persaingan monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua jenis pasar ekstrem, yaitu diantara pasar persaingan

Zainal Abidin, 2013. Buku Ajar Pengantar Ilmu Ekonomi. Universitas Brawijaya. Malang

P

Harga

(Rp 000

per karung)

4

3

2

1

A

B

0 5 10 15 20

Jumlah (juta karung per bulan)

Sifat darii kurva permintaan adalah:

Turun miring dari kiri atas ke kanan bawah (downward sloping to the right). Hal ini

sangat erat kaitannya dengan hubungan antara jumlah dan harga yang bersifat berbanding

terbalik atau mempunyai arah yang berlawanan. Q naik apabila P turun. Sifatnya pertama dari

kurva permintaan ini disebut hukum permintaan yang turun miring (the law of downward

sloping demand) yang menyatakan: “apabila harga satuan barang naik (sedangkan hal lainnya

tetap konstan) maka jumlah yang diminta menjadi berkurang”. Atau dapat pula dirumuskan di

pasar bertambah, maka (bila semua hal lain tetap) hal itu hanya dapat terjual dengan harga yang

lebih rendah.

Pada harga yang lebih rendah, jumlah yang hendak dibeli bertambah. Hal ini

disebabkan oleh karena dapat mendorong masuknya pembeli baru ke pasar. Sebagai contoh:

apabila harga beras membubung setinggi langit, maka hanya orang kaya saja yang mampu

membeli, sedang yang miskin cukup maka singkong rebus saja. Kemudian harga turun namun

B

5

d A

C

d

D

E

Page 12: BAB III. MEKANISME PASAR, PERMINTAAN DAN · PDF filePasar persaingan monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua jenis pasar ekstrem, yaitu diantara pasar persaingan

Zainal Abidin, 2013. Buku Ajar Pengantar Ilmu Ekonomi. Universitas Brawijaya. Malang

masih cukup tinggi walaupun tidak setinggi langit, maka orang yang berpenghasilan cukup

tinggi akan mengubah menunya dengan mengganti jagung dengan nasi sehingga terdorong

untuk membeli beras. Demikian seterusnya bila harga terus turun sehingga akan menambah

jumlah barang yang diminta.

Penurunan harga dapat mendorong masing-masing konsumen barang yang

bersangkutan untuk memperbesar pembeliannya. Contoh: apabila harga air sangat mahal, maka

segolongan masyarakat hanya akan membeli air dalam jumlah yang cukup untuk kebutuhan

minum. Kemudian apabila harga air turun, maka segolongan masyarakat tadi akan menambah

pembeliannya untuk keperluan mencuci. Pada harga yang sangat murah, segolongan

masyarakat tersebut bisa meningkatkan pembelian airnya untuk keperluan menyiram bunga-

bunga di halaman.

III.3 KONSEP PENAWARAN (SUPPLY)

III.3.1 Definisi

Kalau dalam konsep permintaan dibicarakan tentang hubungan antara berbagai tingkat

harga dengan berbagai jumlah barang yang hendak dibeli oleh para konsumen, maka yang

dibicarakan dalam konsep penawaran adalah hubungan antara berbagai tingkat harga dengan

berbagai jumlah barang yang hendak dijual/ditawarkan oleh produsen. Penawaran adalah

jumlah barang yang mau dijual pada berbagai tingkat harga di pasar pada jangka waktu tertentu.

III.3.2 Kurva Penawaran (Supply Curve)

Berbeda dengan permintaan dimana hubungan antara harga jumlah barang yang

diminta berbanding terbalik maka dalam penawaran hubungan antara harga dan jumlah barang

yang ditawarkan berbanding lurus, atau searah. Artinya pada tingkat harga yang tinggi jumlah

brang yang ditawarkan banyak. Sedangkan pada tingkat harga yang rendah jumlah brang yang

ditawarkan sedikit sekali. Hubungan antara harga dan jumlah barang yang ditawarkan dapat

Page 13: BAB III. MEKANISME PASAR, PERMINTAAN DAN · PDF filePasar persaingan monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua jenis pasar ekstrem, yaitu diantara pasar persaingan

Zainal Abidin, 2013. Buku Ajar Pengantar Ilmu Ekonomi. Universitas Brawijaya. Malang

digambarkan dalam bentuk Tabel III.2. Pada tabel tersebut ditunjukkan tabel penawaran padi.

Angka-angka yang tertera pada kolom harga (P) adalah berbagai tingkat harga per satuan,

sedangkan yang tertera pada kolom jumlah (Q) adalah berbagai jumlah barang (padi) yang akan

ditawarkan.

Tabel III.2: Tabel Penawaran Padi.

Kemungkinan Harga per karung

(dalam ribuan Rupiah)

P

Jumlah yang akan ditawarkan

(juta karung per bulan)

Q

A 5 18

B 4 16

C 3 12

D 2 7

E 1 0

Pada tingkat harga tertentu, misalnya Rp 5.000 per karung, terdapat jumlah tertentu

padi yang ditawarkan di pasar, yaitu 18 juta karung per bulan. Pada harga yang lebih rendah,

misalnya Rp 3.000 jumlah yang akan ditawarkan menjadi semakin rendah, yaitu 12 juta karung

tiap bulan. Angka-angka pada Tabel III.2 dapat digambarkan dalam bentuk grafik, dimana

sumbu vertikal menunjukkan berbagai kemungkinan tingkat harga satuan padi (dengan tanda

P) dan sumbu horizontal menggambarkan berbagai jumlah padi (dalam satuan waktu) yang

ditawarkan per bulan.

Gambar III.2: Kurva Penawaran Padi

P

P atau Harga

(Rp 000

per karung)

3

S

5

4

Page 14: BAB III. MEKANISME PASAR, PERMINTAAN DAN · PDF filePasar persaingan monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua jenis pasar ekstrem, yaitu diantara pasar persaingan

Zainal Abidin, 2013. Buku Ajar Pengantar Ilmu Ekonomi. Universitas Brawijaya. Malang

2

1

0 7 12 16 18

Q atau Jumlah (juta karung per bulan)

Bentuk kurva penawaran padi pada Gambar III.2 bergerak dari kiri bawah naik miring

ke kanan atas. Pada harga padi yang tinggi para petani memperbesar produksinya baik dengan

menambah areal tanah yang ditanami maupun dengan menambah pupuk serta menambah

tenaga kerja.

III.4 KESEIMBANGAN

Sekarang kita akan menggabungkan permintaan dan penawaran untuk mengetahui

bagaimana harga ditentukan pada pasar yang bersaing. Untuk itu kita akan mencari harga

keseimbangan. Penggabungan ini dapat diperlihatkan pada Tabel III.3. Angka-angka yang

tercantum dalam tabel itu adalah dengan anggapan sebagai kemungkinan, artinya ”jika harga

(P) adalah sekian maka Q yang dijual adalah sekian, jika harga begini maka Q yang dijual

adalah begitu demikian dan seterusnya”. Tetapi tingkat harga yang mana dari berbagai

kemungkinan itu yang benar-benar dicapai serta berapa banyaknya suatu barang yang

dihasilkan dan dikonsumsi? Hal ini jelas tidak dapat dipecah melalui tabel permintaan atau

penawaran saja. Kita perhatikan kombinasi A pada Tabel III.3. Dapatkah harga padi sebesar

Rp 5.000 per karung bertahan terus sampai periode tertentu? Jawabnya ”tidak”. Pada tingkat

harga ini padi yang ditawarkan sebanyak 18 juta karung per bulan, sedangkan jumlah yang

diminta konsumen hanya sebesar 9 juta karung per bulan sehingga terjadi kelebihan penawaran

atau surplus sebesar 9 juta karung per bulan. Terjadinya kelebihan penawaran atau surplus ini

akan mendorong para penjual saling bersaing untuk menurunkan harga seperti terlihat arah

panah pada kolom 4 mengarah ke bawah, harga cenderung untuk turun, namun tidak sampai

menjadi nol. Sebaliknya bagaimana apabila situasi seperti terlihat pada kombinasi titik E? Pada

Page 15: BAB III. MEKANISME PASAR, PERMINTAAN DAN · PDF filePasar persaingan monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua jenis pasar ekstrem, yaitu diantara pasar persaingan

Zainal Abidin, 2013. Buku Ajar Pengantar Ilmu Ekonomi. Universitas Brawijaya. Malang

tingkat harga Rp 1.000 dengan jumlah padi yang ditawarkan sebanyak nol dan jumlah yang

diminta sebanyak 20 karung per bulan, dapatkah keadaan ini bertahan lama? Jawabnya sama,

yaitu “tidak”. Pada tingkat harga ini jumlah padi yang diminta lebih besar dari jumlah padi

yang ditawarkan, sehingga terjadi kelebihan permintaan (shortage). Kelebihan permintaan ini

menimbulkan persaingan dikalangan konsumen sendiri, sehingga mendorong naiknya harga.

Dorongan kenaikan harga ini diperlihatkan arah panah yang mengarah ke atas kolom 4. Baik

pada saat terjadi surplus dimana harga cenderung turun maupun terjadi kelebihan permintaan

dimana harga cenderung naik, kesemuanya mengarah sampai tercapai harga keseimbangan.

Harga keseimbangan adalah suatu tingkat harga di mana jumlah yang hendak ditawarkan dan

jumlah yang hendak diminta sama besarnya. Harga keseimbangan merupakan satu-satunya

harga yang dapat bertahan lama. Keseimbangan ini pasti tercapai pada titik perpotongan antara

kurva permintaan dan kurva penawaran.

Tabel III.3: Tabel Penawaran dan Permintaan Padi.

Kemungkinan Harga

per karung

(dalam ribuan Rupiah)

P

Jumlah yang

diminta

(juta karung

per bulan)

Q

Jumlah yang

ditawarkan

(juta karung

per bulan)

Q

Desakan

terhadap

harga

A 5 9 18 ke bawah

B 4 10 16 ke bawah

C 3 12 12 netral

D 2 15 7 ke atas

E 1 20 0 ke atas

Harga keseimbangan tercapai pada tingkat harga Rp. 3.000. Pada harga keseimbangan

jumlah padi yang diminta oleh konsumen sama dengan jumlah yang ditawarkan oleh para

produsen. Pada harga yang lebih rendah jumlah padi yang diminta lebih besar dari jumlah padi

yang ditawarkan. Pada harga yang lebih tinggi jumlah padi yang diminta lebih kecil dari jumlah

padi yang ditawarkan.

Page 16: BAB III. MEKANISME PASAR, PERMINTAAN DAN · PDF filePasar persaingan monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua jenis pasar ekstrem, yaitu diantara pasar persaingan

Zainal Abidin, 2013. Buku Ajar Pengantar Ilmu Ekonomi. Universitas Brawijaya. Malang

Harga keseimbangan tercapai pada perpotongan antara kurva permintaan dan kurva

penawaran, yaitu pada titik C dimana jumlah yang ditawarkan persis sama dengan jumlah yang

diminta. Pada tingkat harga (P) yang lebih tinggi, jumlah yang ditawarkan lebih besar dari

jumlah yang diminta, sehingga terjadi kelebihan penawaran (surplus). Surplus ini akan

mendorong harga (P) turun kembali ke tingkat keseimbangan seperti terlihat pada gambar

kurva dimana anak panah mengarah ke bawah.

Page 17: BAB III. MEKANISME PASAR, PERMINTAAN DAN · PDF filePasar persaingan monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua jenis pasar ekstrem, yaitu diantara pasar persaingan

Zainal Abidin, 2013. Buku Ajar Pengantar Ilmu Ekonomi. Universitas Brawijaya. Malang

Gambar III.3: Bagaimana Penawaran dan Permintaan Menentukan Harga dan Jumlah.

Pada tingkat harga (P) yang lebih rendah jumlah yang ditawarkan lebih kecil dari jumlah yang

diminta sehingga terjadi kekurangan penawaran (shortage). Kekeurangan ini akan mendorong

harga (P) naik kembali ke tingkat keseimbangan seperti terlihat pada gambar kurva dimana

anak panah mengarah ke atas.

III.4.1 Pergeseran Penawaran dan Permintaan

Di atas telah dijelaskan bahwa titik keseimbangan tercapai bila terjadi perpotongan

antara kurva penawaran dengan kurva permintaan. Akan tetapi, apa yang terjadi apabila

terdapat pergeseran kurva penawaran atau pergeseran kurva permintaan? Seorang penulis

Inggris bernama Gregory King mencatat di abad ke-17 bahwa apabila panen jelek, maka harga

pangan akan naik, dan bila panen baik dan melimpah, maka rendahnya harga yang diperoleh

Page 18: BAB III. MEKANISME PASAR, PERMINTAAN DAN · PDF filePasar persaingan monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua jenis pasar ekstrem, yaitu diantara pasar persaingan

Zainal Abidin, 2013. Buku Ajar Pengantar Ilmu Ekonomi. Universitas Brawijaya. Malang

petani. Melalui gambar grafik dapat dijelaskan bagaimana bekerjanya kurva penawaran dan

kurva permintaan tersebut.

III.4.1.1 Pergeseran Penawaran

Gambar III.4 melukiskan bagaimana panenan yang buruk mengurangi jumlah yang

hendak ditawarkan oleh petani pada setiap harga pasar sehingga menggeser titik keseimbangan

E. Kurva penawaran (supply)S.S bergeser ke kiri atas menjadi kurva penawaran (supply)

baru, yaitu S’S’ sedangkan kurva permintaan tidak berubah. Karena pergeseran kurva

penawaran ini, maka perpotongan kurva penawaran baru dengan kurva permintaan berpindah

pula yaitu di titik E’, harga keseimbangan baru terbentuk, dimana permintaan dan penawaran

baru yang lebih sedikit dengan harga (P) yang naik. Pada keseimbangan baru ini jumlah yang

ditawarkan sama dengan yang diminta.

Apabila kurva penawaran bergeser, maka harga keseimbangan berubah. Penurunan

penawaran akan menyebabkan kenaikan harga. Bila karena sesuatu hal penawaran bergeser ke

kiri, perpotongan harga keseimbangan berpindah ke atas menyusur sepanjang kurva

permintaan, akibatnya harga (P) menjadi lebih tinggi dan jumlah barang (Q) lebih rendah.

Kurva penawaran bergeser ke kiri menunjukkan penurunan penawaran. Selain harga yang

bersangkutan ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi penawaran suatu barang, antara

lain: harga barang klain, teknologi yang ada, harga faktor-faktor produksi, harapan produsen

dan jumlah produsen di pasar.

Page 19: BAB III. MEKANISME PASAR, PERMINTAAN DAN · PDF filePasar persaingan monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua jenis pasar ekstrem, yaitu diantara pasar persaingan

Zainal Abidin, 2013. Buku Ajar Pengantar Ilmu Ekonomi. Universitas Brawijaya. Malang

Gambar III.4: Pergeseran Penawaran ”Perpindahan” dalam Gambar = ”Pergeseran”

III.4.1.2 Pergeseran Permintaan

Dengan menggunakan diagram kita dapat mempelajari pengaruh dan ketentuan-ketentuan yang

mengubah permintaan. Kita umpamakan saja terjadi kenaikan yang banyak pada pendapatan

keluarga, sehingga mengakibatkan setiap orang menginginkan jumlah beras yang lebih besar.

Dalam keadaan yang demikian pada tingkat harga (P) yang sama, diminta jumlah beras(Q)

yang lebih besar. Kurva permintaan akan bergeser ke kanan dari dd ke d’d’ dan keseimbangan

baru terbentuk, yaitu di titik E’.

Gambar III.5 memperlihatkan pergeseran kurva permintaan di sepanjang kurva

penawaran sebagai akibat dari pertambahan permintaan. Sehingga mengakibatkan

keseimbangan bergeser dari titik E ke E’ dan diikuti dengan naiknya harga(P). Apa sebabnya?

Setelah kurva permintaan bergeser, pada harga yang lama, konsumen membutuhkan lebih

banyak beras daripada beras yang tersedia. Akibatnya kekurangan timbul, konsumen berebut

beras. Harga yang ditawar lebih tinggi sampai titik E’ dimana penawaran dan permintaan

seimbang kembali.

H

a

r

g

a

E

E’

Jumlah

S’ d

=

S

Q

P Perpindahan Penawaran (S ke S’)

Page 20: BAB III. MEKANISME PASAR, PERMINTAAN DAN · PDF filePasar persaingan monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua jenis pasar ekstrem, yaitu diantara pasar persaingan

Zainal Abidin, 2013. Buku Ajar Pengantar Ilmu Ekonomi. Universitas Brawijaya. Malang

Gambar III.5: Pergeseran Permintaan ”Perpindahan” dalam Tabel = ”Pergeseran”.

Perubahan permintaan sedangkan penawaran tidak berubah akan menyebabkan perubahan

harga. Kenaikan permintaan akan menyebabkan kenaikan harga. Jika permintaan berpindah ke

kanan, maka keseimbangan pun akan bergeser ke atas menyusur kurva penawaran dimana hal ini

menunjukkan kenaikan permintaan. Kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi permintaan konsumen

antara lain: pendapatan, populasi, harga barang pengganti, dan selera.

E

E’

Jumlah

d’ d

= S

Q

P Perpindahan Permintaan (d ke d’)

H

a

r

g

a

Page 21: BAB III. MEKANISME PASAR, PERMINTAAN DAN · PDF filePasar persaingan monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua jenis pasar ekstrem, yaitu diantara pasar persaingan

Zainal Abidin, 2013. Buku Ajar Pengantar Ilmu Ekonomi. Universitas Brawijaya. Malang

REFERENCES:

1. Carla Poli, Sumaryati M, Maatita H, dkk. PENGANTAR ILMU EKONOMI I. Buku

Panduan Mahasiswa. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 1992.

2. Kartasapoetra G, Rachmat A, Dan Danny R. ILMU EKONOMI UMUM. Armico.

Bandung. 1982.

3. Nuddin Harahap dan Zainal Abidin, 2012. Buku Ajar Pemasaran Hasil Perikanan.

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Brawijaya. Malang.

4. Suherman Rosyidi, 1994. PENGANTAR TEORI EKONOMI (Pendekatan Kepada

Teori Ekonomi Mikro dan Makro). Rajawali Pers. Jakarta.