25
PASAR PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA MAKALAH Disusun untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Mikroekonomi Oleh: Julian Pujianto 125020100111009 Safaris Lutfi Zakaria 125020100111028 Abdusomad Ramdan 125020100111007 Ramadhan Febrianto 125020100111055 Handy Pranata 125020107111029 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Pasar Persaingan Tidak Sempurna

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pasar Persaingan Tidak Sempurna

PASAR PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Mikroekonomi

Oleh:

Julian Pujianto 125020100111009

Safaris Lutfi Zakaria 125020100111028

Abdusomad Ramdan 125020100111007

Ramadhan Febrianto 125020100111055

Handy Pranata 125020107111029

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

JURUSAN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2013

Page 2: Pasar Persaingan Tidak Sempurna

PASAR MONOPOLI

1.1 PENGERTIAN PASAR MONOPOLI

Pasar monopoli berasal dari bahasa Yunani, yaitu monos yang berarti satu dan polein

yang berarti menjual. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Pasar Monopoli adalah

suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Pengertian

lain dari pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana dalam sebuah industri hanya

terdapat sebuah perusahaan dan produk yang dihasilkan tidak memiliki pengganti

yang sempurna. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut

sebagai monopolis.

Sebagai penentu harga atau Prince maker, seorang monopolis dapat menaikan atau

mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi, semakin

sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya.

Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga.

Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha

mencari atau membuat barang substitusi (pengganti) produk tersebut atau bahkan lebih buruk

lagi yaitu mencarinya di pasar gelap (black market).

Berarti yang dimaksud dengan pasar monopoli adalah suatu bentuk hubungan antara

permintaan dan penawaran yang dikuasai oleh satu pelaku ekonomi terhadap permintaan

seluruh konsumen. Di dalam pasal 1 angka 1 UU Antimonopoli, monopoli didefinisikan

suatu penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau atas penggunaan jasa

tertentu oleh satu pelaku usaha atau satu kelompok usaha.

Walaupun di pasar monopoli penjual tidak memiliki saingan, belum tentu ia dapat

memperoleh keuntungan yang besar, hal ini mungkin saja terjadi bila biaya produksi berada

di atas harga pasar. Sehingga kurva permintaan yang ada di monopoli sama dengan kurva

permintaan pasar. Di mana pada kurva permintaan pasar, kurva penerimaan rata-rata (AR)

dan kurva penerimaan marginal (MR) dapat ditentukan. Bagi perusahaan monopolis, kurva

penerimaan marginal (MR) lebih rendah dari harga, karena penjual harus menurunkan harga

dengan tujuan barangnya dapat terjual.

1.2. CIRI-CIRI PASAR MONOPOLI

1.2.1 Pasar Monopoli Adalah Industri Satu Perusahaan

Page 3: Pasar Persaingan Tidak Sempurna

Sifat ini sudah secara jelas dilihat dari definisi monopoli di atas, yaitu hanya

ada satu saja perusahaan dalam industri tersebut. Barang atau jasa yang

dihasilkannya tidak dapat dibeli dari tempat lain. Para pembeli tidak mempunyai

pilihan lain, kalau mereka menginginkan barang tersebut maka mereka harus

membeli dari perusahaan monopoli tersebut.

1.2.2 Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip

Barang yang dihasilkan perusahaan tidak monopoli tidak dapat digantikan

oleh barang lain yang ada dalam pasar. Barang tersebut merupakan satu-satunya

jenis barang yang seperti itu dan tidak terdapat barang mirip (close substitute) yang

dapat menggantikan barang tersebut.

1.2.3 Tidak Terdapat Kemungkinan untuk Masuk ke dalam Industri

Sifat ini merupakan sebab utama yang menimbulkan perusahaan yang

mempunyai kekuasaan monopoli. Adanya hambatan kemasukan yang sangat

tangguh menghidarkan berlakunya keadaan yang seperti itu. Ada beberapa bentuk

hambatan kemasukan dalam pasar monopoli.

Ada yang bersifat legal yaitu dibatasi dengan undang-undang. Ada yang

bersifat teknologi yaitu teknologi yang digunakan sangat canggih dan tidak mudah

dicontoh. Dan ada pula yang bersifat keuangan yaitu modal yang diperlukan sangat

besar.

1.2.4 Dapat Mempengaruhi Penentuan Harga

Karena perusahaan monopoli merupakan satu-satunya penjual di dalam pasar

maka, perusahaan monopoli dipandang sebagai penentu harga atau price setter.

Dengan mengadakan pengendalian ke atas produksi dan jumlah barang yang

ditawarkan perusahaan monopoli dapat menentukan harga pada tingkat yang di

kehendakinya.

1.2.5 Promosi Iklan Kurang Diperlukan 

Karena perusahaan monopoli adalah satu-satunya perusahaan di dalam

industri, ia tidak perlu mempromosikan barangnya dengan menggunakan iklan.

Walau bagaimanapun perusahaan monopoli dering membuat iklan. Iklan tersebut

bukalah bertujuan untuk menarik pembeli, tetapi untuk memelihara hubungan baik

dengan masyarakat.

1.3 FAKTOR-FAKTOR YANG MENIMBULKAN MONOPOLI

Page 4: Pasar Persaingan Tidak Sempurna

Terdapat tiga faktor yang dapat menyebabkan wujudnya pasar (perusahaan)

monopoli. Ketiga faktor tersebut adalah:

1.3.1 Perusahaan Monopoli Memiliki Suatu Sumber Daya yang Unik dan Tidak Dimiliki

oleh Perusahaan Lain. 

Salah satu sumber penting dari adanya monopoli adalah pemilikan suatu sumber

daya yang unik (istimewa) yang tidak dimiliki oleh orang atau perusahaan lain.

Perusahaan air minum di suatu kota adalah salah satu contoh lain dari kekuasaan

monopoli yang memiliki sumber daya yang unik.

1.3.2 Perusahaan Monopoli pada Umumnya Dapat Menikmati Skala Ekonomi (Economies

of Scale) hingga ke Tingkat Produksi yang Sangat Tinggi.

Di dalam abad ini perkembangan teknologi berlaku sangat pesat sekali. Di

berbagai kegiatan ekonomi tingkat teknologi adalah sedemikian modernnya sehingga

produksi yang efisien hanya dapat dilakukan apabila jumlah produksinya sangat besar

dan meliputi hampir seluruh produksi yang diperlukan di dalam pasar.

Keadaan seperti ini berarti suatu perusahaan hanya akan menikmati skala

ekonomi yang maksimum apabila tingkat produksinya adalah sangat besar jumlahnya.

Pada waktu perusahaan mencapai keadaan di mana biaya produksi mencapai keadaan

di mana biaya produksi mencapai minimum, jumlah produksi adalah hampir

menyamai jumlah permintaan yang wujud dalam pasar. Dengan demikian, sebagai

akibat dari skala ekonomi yang demikian sifatnya, perusahaan dapat menurunkan

harga barangnya apabila produksi semakin tinggi. Pada tingkat produksi yang sangat

tinggi, harga adalah sedemikian rendahnya sehingga perusahaan-perusahaan baru

tidak akan sanggup bersaing dengan perusahaan yang terlebih dahulu berkembang.

Keadaan ini mewujudkan pasar monopoli.

Suatu industri yang skala ekonominya mempunyai sifat seperti yang

diterangkan di atas adalah perusahaan yang dikatakan merupakan monopoli alamiah

atau natural monopoly. Monopoli alamiah pada umumnya dijumpai dalam perusahaan

jasa umum (utilities) seperti perusahaan listrik, perusahaan air minum, perusahaan

telepon, dan prusahaan amgkutan kereta api.

1.3.3 Monopoli Wujud dan Berkembang Melalui Undang-undang yaitu Pemerintah

Memberi Hak Monopoli Kepada Perusahaan Tersebut

Di dalam undang-undang pemerintah yang mengatur kegiatan perusahaan-

perusahaan  terdapat beberapa peraturan yang akan mewujudkan kekuasaan 

monopoli. Peraturan-peraturan yang seperti itu adalah :

Page 5: Pasar Persaingan Tidak Sempurna

1. Peraturan paten dan hak cipta

Perkembangan ekonomi yang pesat terutama menimbulkan oleh

perkembangan teknologi. Untuk mengembangkan teknologi kadang-kadang

diperlukan waktu bertahun-tahun dan biaya yang sangat besar. Oleh sebab itu

kegiatan dan pengeluaran untuk mengembangkan teknologi tidak akan dilakukan

perusahaan apabila hasil jerih payah mereka dengan mudah dicontoh atau dijiplak

oleh perusahaan lain.

Agar usaha mengembangkan teknologi dengan tujuan untuk menciptakan

barang baru akan memberi keuntungan kepada perusahaan, haruslah pemerintah

melarang dan menghukum kegiatan menjiplak tersebut. Hak cipta atau copy

rights merupakan bentuk lain dari hak paten yaitu merupakan suatu jaminan

hukum untuk menghindari penjiplakan.

2. Hak usaha eksklusif

Apabila skala ekonomi hanya diperoleh setelah perusahaan itu mencapai

tingkat produksi sangat tinggi, kepentingan khalayak ramai akan dimaksimumkan

apabila perusahaan diberi kesempatan untuk menikmati skala ekonomi itu, dan

pada waktu yang sama diharuskan menjual produksinya dengan harga rendah.

Untuk menciptakan keadaan seperti ini secara serentak pemerintah harus

menjalankan dua langkah :

a. Memberikan hak monopoli kepada suatu perusahaan dalam suatu keadaan

tertentu.

b. Menentukan harga atau tarif yang rendah ke atas barang atau jasa yang

diproduksikan. Contoh perusahaan ini adalah perusahaan air minum,

pembangkit listrik dan angkutan kereta api.

Tanpa adanya hak eksklusif untuk berusaha sebagai perusahaan monopoli

akan timbul halangan untuk menikmati skala ekonomi secara maksimum. Sebagai

akibatnya setiap perusahaan akan menetapkan harga / tarif yang tinggi ke atas

barang / jasa yang dihasilkannya. Untuk menghindari agar perusahaan tidak

mengambil tindakan yang seperti itu pemerintah, di samping memberikan hak

monopoli akan menetapkan harga/ tarif penjualan dari barang / jasa yang

disediakan perusahaan tersebut.

1.4 PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN DALAM MONOPOLI

Page 6: Pasar Persaingan Tidak Sempurna

Untuk memaksimumkan koperasi ada dua hal yang harus dilakukan, yaitu:

a. Biaya total dan hasil penjualan total

b. Biaya marginal dan hasil penjualan marginal

1.5 PRODUKSI, HARGA DAN PENJUALAN

Karena hanya ada satu pasar dalam monopoli, maka permintaan dalam industri juga

dapat dikatakan sebagai  permintaan dalam pasar. Sifat umum permintaan barang (makin

sedikit jumlah suatu barang, makin tinggi harga barang), menyebabkan kurva permintaan atas

suatu barang adalah menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Permintaan yang ada dalam

pasar monopoli berbeda dengan pasar persaingan sempurna, sebagai akibat monopoli harga

selalu lebih tinggi dan hasil penjualannya marginal. Apabila harga semakin menurun, pada

waktu jumlah produksi semakin meningkat, maka :

a. Hasil penjualan total akan mengalami pertambahan, tetapi pertambahan itu semakin

berkurang apabila produksi bertambah banyak. Setelah mencapai tingkat produksi

tertentu, pertambahan akan negatif.

b. Pada umumnya, hasil penjualan marginal nilainya lebih rendah daripada harga

Pemaksimuman keuntungan dalam monopoli, dapat dihitung dengan formula

keuntungan=hasil penjualan marginal. Ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam

pemaksimuman dengan menggunakan pendekatan biaya dan hasil penjualan total sebagai

berikut:

a Jika perusahaan tidak beroperasi berarti jumlah produksi = 0.

b Biaya marginal akan semakin rendah apabila produksi ditambah.

c Biaya total akan semakin meningkat pada setiap penambahan satu unit produksi.

1.6 KEMUNGKINAN MONOPOLI MENDAPAT UNTUNG YANG BERLEBIHAN

Banyak orang menganggap bahwa keuntungan besar merupakan fenomena penting

dalam monopoli. Pandangan tersebut sebenarnya merupakan pandangan yang kurang tepat,

karena dalam monopoli juga berlaku empat kemungkinan dalam jangka pendek seperti dalam

pasar persaingan sempurna; mendapat untung melebihi normal, untung normal, rugi masih

dapat membayar kembali biaya tetap, mengalami kerugian.

1.7 KETIADAAN KURVA PENAWARAN DALAM MONOPOLI

Di dalam perusahaan monopoli atau perusahaan besar lainnya yang kurva permintaan

ke atas hasil produksinya, bersifat menurun dari atas ke kanan bawah, kurva penawarannya

Page 7: Pasar Persaingan Tidak Sempurna

tidak dapat ditunjukkan karena tidak terdapat sifat hubungan yang tepat di antara harga dan

jumlah yang ditawarkan/ produksi oleh perusahaan tersebut.

1.8 DISKRIMINASI HARGA DALAM MONOPOLI

Untuk memaksimumkan keuntungan pasar monopoli dapat menggunakan

diskriminasi harga. Dalam hal ini langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan harga

tiap – tiap unit barang berdasarkan biaya produksi yang dikeluarkan dan sifat permintaan di

setiap pasar – untuk pasar dalam dan luar negeri.

1.8.1 Syarat-syarat Diskriminasi Harga

Adapun syarat – syarat menggunakan diskriminasi harga adalah sebagai berikut:

a. Barang tidak dapat dipisahkan dari pasar satu ke pasar yang lain.

b. Sifat barang dan jasa memungkinkan untuk melakukan diskriminasi harga.

c. Sifat permintaan dan elastisitas permintaan di masing-masing pasar haruslah sangat

berbeda.

d. Kebijakan diskriminasi harga tidak memerlukan biaya yang melebihi tambahan

keuntungan yang diperoleh tersebut

e. Produsen dapat mengeksploitasi beberapa sikap tidak rasional konsumen.

1.8.2 Contoh-contoh Kebijakan Diskriminasi Harga

a. Kebijakan diskriminasi harga yang dilakukan oleh perusahaan monopoli pemerintah.

Misalnya adanya tarif yang berbeda antara tarif listrik dan tarif listrik perusahaan.

b. Kebijakan diskriminasi harga oleh jasa – jasa profesional.

c. Kebijakan diskriminasi harga di pasar internasional.

1.9 KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MONOPOLI ALAMIAH

Arti monopoli secara alamiah adalah perusahaan yang terus menerus menikmati skala

ekonomi hingga pada tingkat produksi yang sangat banyak jumlahnya, berarti AC terus

menerus turun hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi

1.9.1 Monopoli Alamiah dan Pemaksimuman Keuntungan

Untuk memaksimumkan manfaat keuntungan dari pasar monopoli tersebut

memerlukan campur tangan dari pemerintah yang dapat menjamin perusahaan tersebut

menguntungkan masyarakat. Campur tangan tersebut dapat dilakukan dengan mengendalikan

dan menentukan harga tetap atas barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan tersebut.

Page 8: Pasar Persaingan Tidak Sempurna

Kapasitas optimal adalah penggunaan kapasitas perusahaan sehingga mencapai tingkat di

mana produksi mencapai tingkat paling minimum.

1.9.2 Campur Tangan Pemerintah

Untuk menghindari kerugian yang dialami oleh pasar monopoli, pemerintah perlu

campur tangan dengan menetapkan harga yang wajar, dan dengan itu dapat meringankan

konsumen barang produksi monopoli, tersebut. Cara lain yang dapat dilakukan pemerintah 

untuk menetapkan harga dan jumlah penawaran yang mencukupi adalah dengan menetapkan

harga di mana harga = biaya rata – rata (P= AC).

1.10 KEBAIKAN DAN KELEMAHAN MONOPOLI

1.10.1 Efisiensi Kegiatan Monopoli

Penggunaan sumber – sumber daya yang tidak optimal, menimbulkan akibat:

a. Produksi dan penawaran barang adalah relatif dan ini meninggikan.

b. Biaya produksi adalah lebih tinggi daripada biaya rata – rata yang optimum.

1.10.2 Perbandingan Efisiensi Monopoli dan Persaingan Sempurna

Perbandingan ini dapat dilakukan dengan melihat dua keadaan, yaitu biaya

produksinya sama dan apabila biaya produksinya berbeda.

a. Biaya produksinya sama, yaitu perbandingan efisiensi di antara pasar persaingan

sempurna dan monopoli dalam menggunakan sumber-sumber daya, memproduksi

barang, dan meminimumkan biaya produksi per unit.

b. Biaya produksi berbeda yaitu kesimpulan-kesimpulan dalam analisis sebelum ini

hanyalah benar apabila dianggap kurva biaya produksi dalam pasar persaingan

sempurna adalah sama dengan monopoli.

1.10.3 Perkembangan Teknologi dan Inovasi

Ada berbagai pendapat tentang pengaruh monopoli terhadap perkembangan

teknologi dan inovasi. Alasan – alasan dari masing-masing pendapat ini diterangkan

di bawah ini:

1. Pandangan I: monopoli tidak merangsang inovasi

Golongan yang berpendapat bahwa monopoli tidak merangsang perkembangan

teknologi dan inovasi melandaskan keyakinannya kepada pelanggan bahwa

ketiadaan persaingan menimbulkan keengganan kepada monopoli untuk

melakukan perubahan.

2. Pandangan II: Monopoli Merangsang Inovasi

Page 9: Pasar Persaingan Tidak Sempurna

Golongan yang berpendapat bahwa monopoli merangsang perkembangan inovasi

melandaskan alasannya sebagai berikut:

a. Perkembangan teknologi dan inovasi adalah suatu cara untuk mengurangi

biaya per unit dan meninggikan keuntungan.

b. Memiliki teknologi yang lebih baik dari perusahaan lain adakalanya

merupakan sumber dari terwujudnya monopoli.

1.10.4 Monopoli dan Kesejahteraan Masyarakat

Dalam monopoli terdapat kemungkinan bahwa harga akan lebih tinggi, jumlah

produksi lebih rendah, dan keuntungan lebih besar daripada di dalam persaingan

sempurna. Berdasarkan kemungkinan yang terjadi, para ahli berpendapat monopoli

menimbulkan keadaan buruk ke atas kesejahteraan masyarakat dan pemerataan

(distribusi pendapatan) menjadi lebih tidak merata.

Page 10: Pasar Persaingan Tidak Sempurna

PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK

2.1 PENGERTIAN PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK

Pasar persaingan Monopolistik adalah satu pasar di mana terdapat banyak produsen

dalam satu industri yang menghasilkan barang yang sama yang berbeda corak. Banyaknya

penjual dalam satu industri menyebabkan pasar monopolistik lebih dekat pada analisa pasar

persaingan sempurna, sedangkan adanya perbedaan output dari masing-masing penjual

menyebabkan analisisnya lebih dekat pada pasar monopoli.

2.2 CIRI-CIRI PERSAINGAN MONOPOLISTIK

Ciri-ciri dari pasar persaingan monopolistik adalah sebagai berikut :

1. Terdapat banyak penjual.

2. Barangnya berbeda corak.

3. Perusahaan mempunyai sedikit kekuasaan mempengaruhi harga.

4. Keluar dan masuk ke dalam industri relatif mudah.

5. Persaingan menetapkan promosi penjualan sangat mudah.

2.3 PERMINTAAN DARI PERSAINGAN MONOPOLISTIK

Perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik menjual produk yang serupa akan

tetapi tidak persis sama, karena produk tersebut tidak homogen maka harganya tidak sama

seperti dalam persaingan sempurna. Sekelompok perusahaan ada juga yang menjual produk

yang sama pada tingkat harga yang berbeda.

Dalam pasar persaingan monopolistik terdapat dua bentuk permintaan yaitu :

1. Permintaan industri yang mempunyai kemiringan negatif.

2. Permintaan perusahaan yang lebih horizontal daripada permintaan industri.

Dua model permintaan ini dibangun dari anggapan bahwa satu produk dari satu

perusahaan terkait erat dengan produk dari perusahaan lainnya, sehingga kebijaksanaan

Page 11: Pasar Persaingan Tidak Sempurna

perusahaan menurunkan harganya tidak akan mendapatkan imbalan kenaikan kuantitas

seperti yang diharapkan, begitu pula karena adanya anggapan bahwa produk satu perusahaan

merupakan berang substitusi dari produk perusahaan lainnya maka kenaikan harganya seolah-

olah akan menurunkan kuantitas yang sangat besar yang diperkirakan disebabkan oleh

berpindahnya konsumen pada produsen lain.

Gambar di atas, DD merupakan permintaan industri atau sering pula disebut

permintaan proporsional karena permintaan ini menunjukkan bahwa perubahan harga barang

lain memberikan kontribusi yang tidak sedikit terhadap perubahan kuantitas yang diminta

dari satu barang, sedangkan dd merupakan permintaan yang dihadapi oleh perusahaan, sering

pula disebut permintaan konvensional. Misalnya pada harga P0 perusahaan mencapai situasi

keseimbangan dengan output sebesar Q0. Apabila ia melakukan penurunan harga dari produk

yang dijualnya, ia berharap akan melakukan ekspansi besar-besaran dalam penjualannya yang

diakibatkan oleh :

a. Penjualan kepada langganan yang sudah ada akan bertambah.

b. Apabila perusahaan lain tidak melakukan hal yang sama, maka ia akan dapat

menyerap sebagian dari pangsa pasar mereka.

Di samping dipengaruhi oleh dua hal di atas, kurva DD bisa dipengaruhi pula oleh

masuknya perusahaan lain dalam industri. Semakin banyak perusahaan lain yang masuk pasar

maka permintaan DD yang dihadapi oleh perusahaan akan semakin curam (semakin

inelastis).

Apabila perusahaan menaikkan harga di atas P, karena adanya anggapan bahwa

barang yang ia produksi terkait era dengan barang lainnya maka ia memperkirakan akan

memperoleh penurunan kuantitas penjualan yang amat besar karena :

a. Penjualan pada pelanggan yang sudah akan berkurang.

b. Pelanggan akan berpindah pada produsen lain.

Jadi, dd merupakan permintaan yang diharapkan oleh perusahaan apabila ia

menurunkan harganya dengan anggapan tidak ada perusahaan lain memasuki pasar atau

semua perusahaan tetap mempertahankan harga mereka, sedangkan DD merupakan penjualan

aktual yang dapat dicapai sebagai akibat dari penurunan harga.

2.4 KESEIMBANGAN PASAR JANGKA PENDEK

Page 12: Pasar Persaingan Tidak Sempurna

Analisis harga dan output dalam jangka pendek pada pasar persaingan monopolistik

sangat mirip dengan keadaan pasar yang lain. Justru kelebihan analisis pasar monopolistik

terletak pada analisis jangka panjangnya.

Keseimbangan akan terjadi jika semua perusahaan dalam kelompok produk tertentu

berada dalam keadaan keseimbangan secara bersamaan. Setiap perusahaan akan memilih

harga kuantitas dan derajat diferensiasi produknya untuk memaksimalkan keuntungannya.

Berikut adalah ilustrasinya.

Satu perusahaan harus memilih tingkat harga pada kurva dd sama dengan DD, dan

yang sesuai dengan output yang menggambarkan MR=MC. Pada gambar di atas terjadi pada

Q*. Untuk mendapatkan keuntungan yang maksimum, maka harga untuk kuantitas Qx dapat

ditentukan dengan menarik sebuah arus vertikal melalui Qx tersebut menuju kurva dd.

Keseimbangan produsen terjadi pada titik P* dengan kuantitas sebesar Q*. Pada

keseimbangan tersebut, keuntungan per unit sebesar KL dan keuntungan total sebesar

P*KLM seperti yang telah terdapat pada kurva di atas.

Sebagaimana pada pasar lainnya, keuntungan jangka pendek dapat negatif, nol, atau

positif. Gambar di bawah ini menunjukkan perusahaan yang memperoleh keuntungan positif

karena harga tercipta pada (P) berada di atas kurva biaya rata-ratanya (AC) sehingga

menghasilkan keuntungan per unit positif sebesar AB. Total penerimaan perusahaan sebesar

OPAQ, sedangkan total biayanya adalah OCBQ. Dengan demikian, keuntungan totalnya

adalah sebesar PABC.

Page 13: Pasar Persaingan Tidak Sempurna

Namun, tidak semua perusahaan yang berada di pasar monopolistik akan memperoleh

keuntungan. Hal itu terjadi apabila harga yang tercipta berada di bawah kurva biaya rata-

ratanya. Pada gambar di bawah ini ditunjukkan bahwa perusahaan mengalami kerugian

sebesar PABC, karena total penerimaannya hanya sebesar OCBQ sedangkan total biayanya

sebesar OPAQ.

Perusahaan bisa berada pada keadaan normal profit apabila harga yang terbentuk

berada pada titik C yang menggambarkan total penerimaan sama dengan total biayanya.

2.5 KESEIMBANGAN PASAR JANGKA PANJANG

Keseimbangan jangka panjang memerlukan pula syarat-syarat keseimbangan jangka

pendek dan keuntungan sama dengan nol untuk suatu perusahaan yang representatif.

Implikasi dari model persaingan monopolistik ini merupakan gabungan dari implikasi dari

persaingan sempurna dan monopoli, antara lain:

1. Harga lebih besar dari marginal Cost (P>MC).

Dalam pasar persaingan monopolistik ini situasinya berada antara pasar

persaingan dan pasar monopoli maka harga tidak akan terjadi pada P=MC

sebagaimana pasar persaingan sempurna, namun juga tidak semata-mata akan terjadi

pada keuntungan maksimum pada posisi harga ditentukan berdasarkan MR=MC

sebagaimana pasar monopoli. Harga jangka panjang dalam pasar ini akan terjadi pada

Page 14: Pasar Persaingan Tidak Sempurna

P>MC. Hal ini karena posisi perusahaan dalam pasar mendekati pasar monopoli,

artinya ia mempunyai kekuasaan untuk menentukan harga tetapi tidak mutlak.

Jadi keseimbangan yang terjadi pada pasar monopolistik jangak panjang akan

terjadi pada saat:

1) MR=MC.

2) Kurva dd dan kurva DD berpotongan pada tingkat harga dan kuantitas yang

dapat memaksimalkan keuntungan.

3) Keuntungan sama dengan nol.

Pada gambar di atas, keseimbangan jangka panjang tersebut akan terjadi pada

kuantitas QL dan harga PL. Pada titik E(QL,PL) tersebut, ketiga syarat di atas terpenuhi.

2. Keuntungan sama dengan nol.

Keuntungan akan sama dengan nol dalam keseimbangan jangka panjang,

karena ada kemudahan untuk memasuki pasar, sehingga keuntungan di atas tingkat

yang normal akan segera hilang. Pada gambar di bawah, kurva dd akan bersinggungan

dengan kurva LRAC dalam keseimbangan jangka panjang. Jika keuntungan sama

dengan nol, maka P harus sama dengan AC. Jika kurva dd berada di atas kurva LRAC

pada setiap titik, maka Peking tidak akan ada sebuah ukuran pabrik yang

menghasilkan keuntungan yang positif.

Selama masih ada perusahaan yang memperoleh keuntungan positif, maka

masih terdapat peluang bagi perusahaan lain untuk memasuki industri.

Page 15: Pasar Persaingan Tidak Sempurna

3. AC lebih besar dari titik minimum pada kurva LRAC.

Pasar persaingan monopolistik bisa mengakibatkan kelebihan kapasitas,

perhatikan kurva di bawah ini. Kurva permintaan yang berhadapan dengan sebuah

perusahaan dalam persaingan monopolistik ber-slope negatif, dan kurva LRAC yang

menyinggung kurva dd harus ber-slope negatif pula agar pada titik singgung tersebut

terjadi P=AC (keuntungan normal).

Pada gambar terlihat bahwa LRAC sedang menurun pada saat terjadi titik

singgung dengan kurva permintaan (dd). Artinya AC dapat diturunkan dengan

peningkatan output setiap pabrik dan mengurangi jumlah pabrik yang dimilik dalam

jangka panjang, dengan kata lain dalam pasar monopolistik akan terjadi kelebihan

kapasitas.

2.6 PENYESUAIAN JANGKA PANJANG

Keluar masuknya perusahaan dalam industri akan menggeser kurva dd dan kurva DD

yaitu:

a) Masuknya perusahaan-perusahaan baru akan menggeser kedua kurva tersebut ke kiri;

b) Keluarnya perusahaan-perusahaan akan menggeser kedua kurva tersebut ke kanan.

Pergeseran tersebut akan terjadi terus-menerus sampai semua syarat keseimbangan

jangka panjang terpenuhi.

Berikut ini adalah ilustrasi mengenai penyesuaian pasar persaingan jangka panjang.

Page 16: Pasar Persaingan Tidak Sempurna

Berdasarkan gambar di atas menunjukkan bahwa jika pada harga sama dengan P

menunjukkan kentungan positif, perusahaan-perusahaan baru akan masuk ke pasar.

Akibatnya sumbangan sebuah perusahaan terhadap industri akan menurun dan kurva

permintaan yang proporsional akan bergeser dari DD ke D’D’, seperti yang ditunjukkan pada

gambar (a). Dengan D’D’ tersebut, perusahaan tidak akan mencapai tingkat penjualan yang

ditunjukkan oleh kurva permintaan dd. Oleh karena itu, kurva permintaan yang konvensional

juga akan bergeser ke kiri menjadi d’d’, sehingga pada harga yang sama hanya akan dicapai

keseimbangan yang baru dengan kuantitas yang lebih sedikit.

Sebaliknya apabila perusahaan ada yang keluar dari industri, maka kedua kurva

tersebut akan bergeser ke kanan, seperti yang ditunjukkan pada gambar (b). Dengan

demikian, akan terjadi kenaikan output pada tingkat harga yang sama.

Keseimbangan jangka panjang bagi produsen ini menutup kemungkinan masuknya

produsen baru karena produsen tersebut memproduksi outputnya pada SMC=LMC=MR dan

pada saat itu SAC=LAC.

2.7 PERSAINGAN BUKAN HARGA

Persaingan bukan harga pada prinsipnya mengandung kegiatan usaha di luar

perubahan harga yang dilakukan oleh perusahaan untuk menarik lebih banyak pembeli.

Persaingan bukan harga dapat dibedakan menjadi dua jenis:

1) Diferensi Produksi, yaitu menciptakan barang sejenis tetapi berbeda coraknya dengan

produksi perusahaan lain.

2) Iklan Ana berbagai bentuk promosi penjualan. Salah satu kegiatan penting yang

dilakukan oleh perusahaan monopoli adalah melakukan promosi penjualan secara

iklan, dengan tujuan:

Page 17: Pasar Persaingan Tidak Sempurna

Untuk memberikan penerangan kepada konsumen mengenai barang yang

diproduksinya.

Untuk menekankan bahwa barang yang dihasilkan perusahaannya merupakan

barang yang terbaik.

Untuk memelihara hubungan baik dengan para konsumen.

2.8 EFEK PERSAINGAN MONOPOLISTIK

Apabila diungkapkan kembali analisis keseimbangan produsen dalam pasar

persaingan monopolistik jangka panjang, tampak terdapat dua efek penting yang patut untuk

diuraikan, yaitu:

a Terjadi ketidakefisienan produksi karena produsen-produsen tidak berproduksi pada

AC minimum. Hal ini merupakan akibat dari adanya kurva permintaan yang menurun

harus bersinggungan dengan AC, sehingga tidak mungkin terjadi pada AC minimum

melainkan pada saat AC menurun. Ini menunjukkan bahwa perusahaan dalam jangka

panjang masih belum memanfaatkan adanya economies of scale secara penuh,

sehingga terjadi pemborosan sumber ekonomi masyarakat.

b Konsumen masih harus membayar harga produk yang lebih tinggi dari ongkos

marjinal untuk menghasilkan produk tersebut (P>MC). Hal ini menunjukkan bahwa

masyarakat masih mengalami kerugian akibat adanya kekuasaan monopoli

perusahaan.

Menurut penemuan Chamberlin, sebenarnya tidak bekerjanya perusahaan pada AC

minimum tidak menimbulkan tidak menimbulkan kerugian bagi masyarakat, sebab

masyarakat memperoleh kompensasi berupa keanekaragaman barang yang sanggup

meningkatkan kepuasan konsumen. Menurutnya, keanekaragaman barang tidak hanya

sekedar pada pembungkusnya, melainkan lebih dari itu dan akan memberikan tambahan

kepuasan bagi konsumen karena bertambahnya barang yang dapat mereka pilih. Dengan kata

lain, adanya kerugian karena tidak dapat digunakannya sumber ekonomi sepenuhnya dapat

dinetralkan dengan keanekaragaman barang yang disediakan oleh perusahaan dalam pasar.

2.9 PENGATURAN PASAR MONOPOLISTIK

Apabila keseimbangan pada harga dan kuantitas output keseimbangan dianggap

timbul ketidakadilan, karena perusahaan belum berada pada AC minimum dan harga yang

harus dibayar oleh konsumen melebihi biaya marjinalnya, maka terdapat dua tindakan yang

mungkin akan dilakukan, yaitu:

Page 18: Pasar Persaingan Tidak Sempurna

1. Pemerintah membuat peraturan tentang kebijakan harga; atau

2. Pemerintah memberikan subsidi.

Kedua tindakan tersebut dilakukan agar perusahaan bekerja pada MC=AC=P atau

harga ditentukan seolah-olah dalam pasar persaingan sempurna. Pada posisi ini dianggap

mempunyai tingkat kesejahteraan yang tinggi karena pada posisi ini berarti monopoli tidak

sepenuhnya menggunakan haknya untuk membuat harga dan konsumen membayar abang

sesuai dengan biaya marjinalnya.