BAB III metlit

Embed Size (px)

DESCRIPTION

metlit

Citation preview

BAB IIIMETODE PENILITIAN

3.1Metode Penelitian

Menurut Sugiama (2008:37) Metode deskriptif adalah riset yang berupaya mengumpulkan data, menganalisis secara kritis atas data-data tersebut dan menyimpulkannya berdasarkan fakta-fakta pada masa penelitian berlangsung atau masa sekarang. Sedangkan Menurut Arikunto (2012:203) Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. 3.2 Prosedur PenelitianProsedur penelitian adalah tata urutan dalam mengerjakan sesuatu secara sistematis agar pengerjaan teratur serta memahami keterkaitan tiap tahap sehingga mendapatkan hasil yang optimal dan tepat sasaran (Sekaran, 2006). Langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Pengamatan

Di awal penelitian peneliti melakukan pengamatan terhadap aset yang akan diteliti. Hal ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana aset lahan dan bangunan laboratorium kalibrasi peralatan Hidrologi Puslitbang SDA di Ciparay. Setelah pengamatan dilakukan, peneliti berharap dapat menemukan dan mengetahui masalah yang terjadi untuk dijadikan bahan penelitian dalam studi kasus ini.2. Menentukan Topik dan Tema Penelitian

Setelah melakukan pengamatan, peneliti mengetahui masalah yang ada Setelah itu menentukan topik yang akan digunakan dalam penelitian, selanjutnya ditentukan judul penelitian sesuai dengan teori manajemen aset. Judul penelitian studi kasus ini adalah Evaluasi kinerja aset lahan dan bangunan dan Peralatan Laboratorium kalibrasi peralatan hidrologi Puslitbang SDA di Ciparay Kabupaten Bandung3. Identifikasi Masalah

Pada tahap ini peneliti melakukan perumusan dan mengidentifikasi masalah yang akan diteliti disesuaikan dengan teori manajemen aset serta sumber normatif yang mendukung penelitian ini. pengidentifikasian masalah sebelumnya telah dipaparkan oleh penulis, antara lain yakni; terdapat luas lahan idle yang memiliki potensial untuk dikembangkan, Kondisi bangunan gedung dari luar tampak kurang perawatan dan pemeliharaan, dan belum adanya Evaluasi Kinerja Aset Lahan dan bangunan Puslitbang Sumber Daya Air tersebut.4. Rumusan masalah

Selanjutnya dalam mengidentifikasi masalah di objek penelitian tersebut peneliti akan menguraikan rumusan masalah tersebut yang sebelumnya telah dipaparkan pada latar belakang. Rumusan masalah penelitian studi kasus dengan judul Evaluasi kinerja aset lahan dan bangunan laboratorium peralatan hidrologi di Ciparay Kabupaten bandung dilihat dari :a. Bagaimana kondisi fisik Aset lahan bangunan dan peralatan di Laboratorium Kalibrasi peralatan hidrologi?

b. Bagaimana kinerja fungsionalitas Aset bangunan dan peralatan di Laboratorium Kalibrasi peralatan hidrologi?

c. Bagaimana kinerja utilisasi Aset lahan, bangunan dan peralatan di Laboratorium Kalibrasi peralatan hidrologi?d. Bagaimana kinerja finansial Aset lahan, bangunan dan peralatan di Laboratorium Kalibrasi peralatan hidrologi?

5. Menetapkan Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja aset Lahan dan bangunan laboratorium kalibrasi Peralatan hidrologi , diukur dari:

1. Kondisi fisik lahan dan bangunan laboratorium kalibrasi alat hidrologi dilihat dari persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan akses.

2. Fungsionalitas aset lahan yang digunakan dan laboratorium kalibrasi peralatan hidrologi yang dilihat jenis fungsi bangunan, persyaratan fungsional, dan kemudahan aksesibilitas.

3. Tingkat utilisasi, yang dilihat dari tingkat penggunaan dan pemanfaatan lahan dan sarana prasarana bangunan Laboratorium Kalibrasi alat hidrologi4. Kinerja Finansial laboratorium kalibrasi peralatan hidrologi, yang dilihat dari data-data beban anggaran untuk kegiatan pemeliharaan Gedung dan Peralatan.

6. Menentukan Metode PenelitianPada tahap ini ditentukan metode penelitian yang digunakan untuk penelitian yang sedang dilakukan, yaitu metode deskiptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif.

7. Pengumpulan Data

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data yang ada di lapangan. data yang diperoleh terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer yang diperoleh dari hasil wawancara peneliti di Kantor Puslitbang SDA Bandung, Balai Hidrologi dan Tata air dan Petugas dilapangan laboratorium kalibrasi peralatan hidrologi. data sekunder diperoleh peneliti dari literatur dan studi dokumentasi, untuk memperoleh data-data yang berhubungan dengan kinerja fisik, fungsionalitas, utilisasi, dan kinerja keuangan di laboratorium kalibrasi Peralatan hidrologi.

8. Pengolahan dan Analisis Data

setelah pengumpulan data dilakukan maka selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data. Tahapan ini dilakukan apabila data primer dan sekunder telah diperoleh. Dalam melakukan analisis dan mengolah data penelitian ini didasarkan dengan landasan teori manajemen aset dalam mengevaluasi kinerja asset dan sesuai standar normatif yang berlaku saat ini.

9. Kesimpulan dan Saran

di tahap ini akan ditentukan point-point utama hasil dari analisis dan pengolahan data yang telah dilakukan dan diharapkan dapat menjawab permasalahan yang telah dianalisis pada bagian hasil dan pembahasan, sedangkan saran merupakan masukan dan bahan pertimbangan Puslitbang SDA dan Balai Hidrologi dan tata air dalam menentukan kebijakan kinerja aset gedung laboratorium.

10. Penulisan Laporan

Setelah memperoleh kesimpulan dan saran, maka penulis melakukan penyusunan laporan penelitian studi kasus kedalam format yang telah ditentukan oleh program studi manajemen aset.untuk lebih jelasnya mengenai prosedur penelitian, dapat dilihat pada halaman berikutnya pada Gambar 3.1:

Gambar 3.1

Diagram Alur Prosedur Penelitian3.3 Subjek penelitianDalam penelitian ini populasi yang menjadi subjek adalah bidang pengembangan keahlian sarana kelitbangan dan Bagian Tata Usaha Puslitbang SDA serta staf pengelola laboratorium kalibrasi peralatan Hidrologi di Ciparay Kabupaten Bandung.3.4 Jenis Data, Sumber Data, dan Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2012;137) pengumpulan data dilakukan dengan berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. berdasarkan sumbernya data dibedakan menjadi dua yaitu; data primer dan data sekunder . 3.4.1 Jenis Data

Data primer adalah data yang diperoleh dari responden langsung yang dikumpulkan melalui survei lapangan dengan menggunakan alat pengumpulan data tertentu yang dibuat secara khusus. Sedangkan data sekunder merupakan data yang dikumpulkan oleh pihak lain atau lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data. Berikut ini merupakan jenis data dan sumber data dalam penelitian ini adalah:1. Data Primer

Data primer yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mengenai evaluasi kinerja aset secara fisik, fungsional, utilitas dan finansial. data primer memuat data tentang lokasi aset, kondisi lahan, fisik sarana dan prasarana di lapangan yang akan diperoleh melalui observasi dan wawancara dengan staf Laboratorium kalibrasi. dan data-data dari Puslitbang SDA bandung2. Data Sekunder

Menurut Sugiama (2008:129) data sekunder adalah data yang dikumpulkan dari pihak lain yang mana data tersebut mereka jadikan sebagai sarana untuk kepentingan mereka sendiri. data yang dipergunakan dalam penelitian ini diperoleh dengan cara mengumpulkan data-data dokumentasi di laboratorium balai Hidrologi dan Tata Air dalam hal ini bertanggung jawab langsung terhadap laboratorium kalibrasi di Ciparay, dan data lain yang diperoleh dari buku-buku dan literatur lain yang mendukung penulisan.3.4.2 Sumber DataSumber data menurut Arikunto (2012:172) adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Data itu sendiri adalah keterangan mengenai fenomena tertentu sebagai bahan informasi. Menurut sumbernya data dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Data InternalMenurut Sugiama (2008:130), sumber data internal adalah berbagai catatan yang didokumentasikan oleh perusahaan yang sangat bermanfaat untuk pengambilan keputusan di masa yang akan datang. misalnya data-data aset lahan dan bangunan Laboratorium di Ciparay yang akan diperoleh dari Puslitbang SDA Bandung mengenai struktur organisasi instansi, tugas pokok dan fungsi, data keuangan anggaran operasi dan pemeliharaan peralatan hidrologi, data teknis standar peralatan Hidrologi di Balai hidrologi dan Tata Air, data pegawai Laboratorium, dan data-data lain yang mendukung penelitian.2. Data Eksternal

Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi yang ada di luar organisasi. data dokumentasi fisik dan observasi di lapangan oleh peneliti.3.4.3 Teknik Pengumpulan DataMenurut Sugiyono (2012:137), pengumpulan data dapat dilakukan dalam sesuai kebutuhan penelitian, berbagai sumber, dan berbagai teknik. Penulis menggunakan 2 cara yang telah dikemukakan sebelumnya yaitu; wawancara dan observasi:1. WawancaraMenurut Esterberg dalam Sugiyono (2009), wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. wawancara yang dilakukan peneliti yaitu kepada bagian terkait di Puslitbang SDA dalam hal ini ke Bagian Sarana Litbang dan Tata Usaha yang mengatur kebutuhan rumah tangga di Puslitbang SDA agar dapat menguraikan kondisi fisik, fungsionalitas, utilitas, dan kondisi finansial aset tersebut secara jelas. 2. Observasi

Menurut Sutrisno Hadi didalam Sugiyono (2012:145). observasi merupakan suatu proses yang kompleks. observasi yang dilakukan peneliti yaitu meninjau langsung di objek penelitian yakni Lahan Puslitabang SDA di Ciparay dan Laboratorium Kalibrasi Peralatan Hidrologi agar dapat memperoleh informasi tentang kondisi terkini aset.3.4.4 Operasionalisasi variabelOperasionalisasi variabel terdiri dari susunan variabel, dimensi, indikator, dan butir pertanyaan serta pernyataan, dimana hal tersebut didasarkan pada berbagai referensi dan literatur. Sedangkan Menurut Hatch dan Farhady, 1981 dalam Sugiyono (2012:38) Variabel didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai variasiantara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek lain. Variabel dalam penelitian ini adalah kinerja aset. Untuk mempermudah pengukuran, masing-masing variabel perlu dijabarkan menjadi dimensi yang dapat diukur. Dimensi dalam penelitian ini adalah aspek-aspek dari kinerja aset yaitu aset berdasarkan kondisi fisik, fungsionalitas, utilitas, dan keuangan. dimensi tersebut akan lebih dijelaskan oleh indikator masing-masing dimensi. Dari indikator ini kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan. Adapun penjelasan mengenai operasional variabel akan dijabarkan dalam tabel 3.2

3.5 Metode Analisis Data

Menurut Nasution dalam Sugiyono (2012:245) Analisis telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan yang berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Berikut adalah analisis berdasarkan teori kinerja asset yang sudah dikemukakan.Analisis data dalam poenelitian kualitatis, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Miles dan Huberman dalam Sugiono (2012.246) mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis data berupa reduksi data, data display, dan kesimpulan. berikut adalah ilustrasi analisis data :

Gambar. 3.1 Ilustrasi Tahapan komponen dalam analisis data (interactive model)1. Reduksi DataMereduksi data menurut Sugiyono (2012) adalah merangkum, memilih- memilih hal yang pokok, memfokuskan hal- hal yang penting, dicari tema dan polanya, dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas. Mereduksi data pada penelitian ini adalah dengan pemberian kode atau simbol terhadap aspek yang di garis bawahi. Misalnya:

(D): Sumber melalui pengamatan di lapangan

(R): Sumber dari wawancara

: (R1) Sumber data dari narasumber ke-1

: (R2) Sumber data dari narasumber ke-2

(S):Sumber data dari data sekunder

2. Data DisplaySetelah data direduksi, maka langkah selanjutya adalah mendisplaykan data. Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, phie, chard, pictogram dan sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan, tersususn, dalam pola hubungan, sehingga akan semakin dipahami.

3. Kesimpulan dan verifikasiMenurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2012), penarikan kesimpulan dengan didukung oleh bukti- bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel atau dapat dipercaya.3.4.1 Tahap AnalisisAnalisis evaluasi kinerja aset lahan dan gedung laboratorium kalibrasi peralatan hidrologi di Ciparay dalam melaksanakan fungsinya sebagai pelayanan kalibrasi alat Hidrologi ditentukan berdasarkan berdasarkan dimensi kondisi fisik aset, kinerja fungsionalitas aset, kinerja pemanfaatan aset dan kinerja finansial aset. Kriteria indikator kinerja yang digunakan dalam analisis kinerja aset.Kriteria indikator kinerja yang digunakan dalam mengevaluasi kinerja aset lahan dan bangunan laboratorium di Ciparay adalah:

1) Kinerja Fisik Aset

Analisis evaluasi kinerja Lahan dan bangunan laboratorium kalibrasi di Ciparay dilakukan dengan menggunakan pendekataan kuantitatif berdasarkan data hasil observasi yang didukung dengan gambar dokumentasi, untuk mengukur kinerja fisik menggunakan skala kondisi fisik aset yang mengacu pada The Institute of Public Works Engineering Australia (2007) berikut adalah penjelasanya. Skala Kondisi AsetKriteria

NilaiKategoriKinerja FisikPersyaratan

5Sangat BaikSeperti baru (Kondisi Prima)Sesuai dengan standar

4BaikLayak pakai secara teknisSesuai dengan standar

3CukupRusak ringanSesuai dengan standar

2BurukRusak sedangTidak sesuai dengan standar

1Sangat BurukRusak beratTidak sesuai dengan standar

Sumber: The Institute of Public Works Engineering Australia, 2007

Dimana dapat diketahui kinerja fisik aset yang diukur dengan persamaan sebagai berikut.

Fisik =Kondisi Fisik Aktual x 100 %

Kondisi Prima Aset

2) Kinerja Fungsionalitas Aset Analisis kinerja fungsionalitas aset dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif, untuk pendekatan kualitatif adalah dengan membandingkan kondisi aktual terkait penggunaan aset lahan dan bangunan laboratorium kalibrasi di ciparay apakah sudah sesuai dengan fungsinya, untuk pendekatan kuantitatif adalah menghitung tingkat penggunaan aset untuk mengetahui seberapa efektif aset digunakan telah sesuai dengan hasil yang diharapkan dapat diukur dengan persamaan sebagai berikut.

Fungsionalitas =

Tingkat Penggunaan aset

x 100 %

Kapasitas Aset

3) Kinerja Utilitas Aset

evaluasi kinerja utilitas aset dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif, untuk pendekatan kualitatif adalah dengan membandingkan kondisi aktual terkait pemanfaatan aset lahan dan bangunan laboratorium apakah sudah sesuai dengan kriteria teknis dan kriteria desain yang direncanakan dan dipersyaratkan sebelumnya, untuk pendekatan kuantitatif adalah menghitung tingkat pemanfaatan aset untuk mengetahui apakah pemanfaatan aset sudah sesuai dengan potensi kapasitas aset dan apakah pemanfaatan aset yang sekarang telah sesuai dengan hasil yang diharapkan yang diukur dengan persamaan sebagai berikut.

utilisasi =Tingkat Pemanfaatan aset x 100 %

Kapasitas Aset

4) Kinerja KeuanganAnalisis kinerja keuangan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif menggunakan analisis rasio keuangan yaitu rasio efektifitas dan rasio efisiensi yang diukur dengan menggunakan persamaan sebagai berikut.a. Rasio EfektifitasRasio efektifitas = Realisasi penerimaan jasa pelayanan

x 100%

Target penerimaan jasa pelayanan

Dengan kategori efektifitas kinerja keuangan sebagai berikut.

( > 100% )

= Sangat Efektif

(90% - 100%)

= Efektif

(80% - 90%)

= Cukup Efektif

(60% - 80%)

= Efektif

( < 60% )

= Tidak Efektif

(Sumber: Keputusan Mendagri No. 690.900-327, 1996)

b. Rasio EfisiensiRasio efesiensi = Biaya Operasi dan pemeliharaanx 100%

Realisasi penerimaan pelayanan

Dengan kategori efisiensi kinerja keuangan sebagai berikut.( > 100% )

= Sangat Efektif

(90% - 100%)

= Efektif

(80% - 90%)

= Cukup Efektif

(60% - 80%)

= Efektif

( < 60% )

= Tidak Efektif

(Sumber: Keputusan Mendagri No. 690.900-327, 1996)

1. Anggaran diajukan

2. Terealisasi

sumber normatif

1. UU no 28 2002 PU Tentang Bangunan Gedung2. Permen PU No 29 Tahun 2006 Tentang pedoman persyaratan Teknis Bangunan Gedung3. PP no 27 tahun 2014 tentang pengelolaan bmn/d4. Permen PU no 08/prt/m/2010 tentang organissasi dan tata kerja UPT PU

PENGAMATAN

TIDAK

YA

MENENTUKAN LANDASAN TEORI &NORMATIF

DATA SEKUNDER

DATA SEKUNDER

PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

PENULISAN LAPORAN

HASIL

KESIMPULAN & SARAN

PENGUMPULAN DATA

MENENTUKAN METODE PENELITIAN

TUJUAN PENELITIAN

RUMUSAN MASALAH

IDENTIFIKASI MASALAH

TOPIK & TEMA PENELITIAN

Data Reduction

Data conclusions drawing/verifing

Data Display

Data colletion

36