29
75 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah objek yang diteliti dan dianalisis. Dalam penelitian ini, lingkup objek penelitian yang ditetapkan penulis sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti adalah mengenai tekanan eksternal, ketidakpastian lingkunan dan kompetensi sumber daya manusia terhadap penerapan e-procurement. Adapun perusahaan yang dijadikan objek penelitian adalah PT. Dirgantara Indonesia (Persero) 3.1.2 Metode Penelitian Pengertian metode penelitian menurut Sugiyono (2014 : 2) adalah sebagai berikut : “Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional empiris, dan sistematis”. Dalam metode penelitian ini penulis bermaksud mengumpulkan data historis dan mengamati secara seksama mengenai aspek-aspek tertentu yang berkaitan erat dengan masalah yang diteliti sehingga akan diperoleh data-data yang menunjang penyusunan laporan penelitian. Dalam melakukan penelitian ini,

BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/32190/8/BAB III.pdf · 2017. 12. 4. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/32190/8/BAB III.pdf · 2017. 12. 4. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah

75

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

3.1.1 Objek Penelitian

Objek penelitian adalah objek yang diteliti dan dianalisis. Dalam penelitian

ini, lingkup objek penelitian yang ditetapkan penulis sesuai dengan permasalahan

yang akan diteliti adalah mengenai tekanan eksternal, ketidakpastian lingkunan

dan kompetensi sumber daya manusia terhadap penerapan e-procurement.

Adapun perusahaan yang dijadikan objek penelitian adalah PT. Dirgantara

Indonesia (Persero)

3.1.2 Metode Penelitian

Pengertian metode penelitian menurut Sugiyono (2014 : 2) adalah sebagai

berikut :

“Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu

didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional empiris, dan sistematis”.

Dalam metode penelitian ini penulis bermaksud mengumpulkan data

historis dan mengamati secara seksama mengenai aspek-aspek tertentu yang

berkaitan erat dengan masalah yang diteliti sehingga akan diperoleh data-data

yang menunjang penyusunan laporan penelitian. Dalam melakukan penelitian ini,

Page 2: BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/32190/8/BAB III.pdf · 2017. 12. 4. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah

76

penulis menggunakan metode penelitian studi empiris. Seperti yang dikemukakan

oleh Sugiyono (2014:2) bahwa:

“Penelitian empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh

indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui

cara-cara yang digunakan.”

Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan pendekatan

penelitian dengan menggunakan metode pendekatan deskriptif verifikatif.

Menurut Moch. Nazir (2011:89) metode deskriptif adalah sebagai berikut :

“Metode deskriptif adalah studi menemukan fakta dengan interpretasi

yang tepat dimana termasuk didalamnya studi untuk melukiskan secara

akurat sifat-sifat dari beberapa fenomena kelompok individu serta studi

untuk menentukan frekuensi terjadinya suatu keadaan untuk

meminimalisir bias dan memaksimumkan reabilitas.”

Sedangkan pengertian metode verifikatif menurut Moch. Nazir (2011:91)

adalah:

“Metode penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas

antar variabel melalui suatu pengujian hipotesis melalui suatu perhitungan

statistik sehingga didapat hasil pembuktian yang menunjukkan hipotesis

ditolak atau diterima.”

Tujuan dari penelitian deskriptif verifikatif adalah untuk menjelaskan,

meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel yang

timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang

terjadi. Kemudian mengangkat gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun

variabel tersebut dan untuk mengetahui pengaruh tekanan eksternal,

ketidakpastian lingkungan dan kompetensi sumber daya manusia terhadap

penerapan e-procurement di PT. Dirgantara Indonesia (Persero).

Page 3: BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/32190/8/BAB III.pdf · 2017. 12. 4. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah

77

3.1.3 Model Penelitian

Model penelitian ini merupakan abstraksi dari fenomena-fenomena yang

sedang diteliti sesuai dengan judul yang diambil mengenai Pengaruh tekanan

eksternal, ketidakpastian lingkungan dan kompetensi sumber daya manusia

terhadap penerapan e-procurement. Maka model penelitian digambarkan sebagai

berikut :

Gambar 3.1

Model Penelitian

Bila dijabarkan secara sistematis, hubungan variabel tersebut adalah:

Y = f ( , , )

Dimana :

= Tekanan Ekternal

= Ketidakpastian Lingkungan

= Kompetensi Sumber Daya Manusia

Y = E-Procurement

f = Fungsi

Tekanan Ekternal

( X1)

Ketidakpastian

Lingkungan (X2)

Kompetensi Sumber

Daya Manusia (X3)

E- Procurement

(Y)

Page 4: BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/32190/8/BAB III.pdf · 2017. 12. 4. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah

78

3.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel

3.2.1 Definisi Variabel Penelitian

Sugiyono (2014:63) mendefinisikan variabel penelitian adalah sebagai

berikut :

“Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.”

Dalam penelitian ini, sesuai dengan judul penelitian yang akan diteliti,

maka pengelompokan variabel-variabel yang mencakup dalam judul tersebut

dibagi menjadi dua variabel yaitu :

1. Variabel bebas (Variabel Independen)

Variabel independen adalah variabel bebas, dimana variabel ini merupakan

variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya variabel dependen

(terikat).

Sugiyono (2014:59) mendefinisikan variabel bebas adalah :

“Variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya

atau timbulnya variabel dependen (terikat).”

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas atau variabel

independen yaitu Tekanan Eksternal sebagai variabel independen pertama ( ),

menurut Menurut Ashworth dalam Ridha dan Basuki (2012) kekuatan koersif

adalah tekanan eksternal yang diberikan oleh pemerintah, peraturan, atau lembaga

lain untuk mengadopsi struktur atau sistem. Adanya peraturan ditujukan untuk

mengatur praktik yang ada agar menjadi lebih baik.

Page 5: BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/32190/8/BAB III.pdf · 2017. 12. 4. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah

79

Variabel bebas atau variabel independen kedua yaitu Ketidakpastian

lingkungan , menurut Ahmad dan M. Jauhar (2013:187) mengemukakan

ketidakpastian lingkungan sebagai berikut :

“ Ketidakpastian lingkungan merupakan keadaan dimana organisasi (atau

pimpinannya) tidak mempunyai informasi yang cukup mengenai keadaan

lingkungannya, sehingga akan menyebabkan timbulnya kesulitan dalam

memperkirakan perubahan-perubahan lingkungan yang akan terjadi,

ketidakpastian ini menyebabkan tindakn-tindakan yang akan diambil oleh

organisasi mempunyai resiko kegagalan yang tinggi.”

Variabel bebas atau variabel independen yang ketiga adalah kompetensi

sumber daya manusia . Boyatzis dalam Hutapea dan Nurianna Thoha (2008)

kompetensi adalah kapasitas yang ada pada seseorang yang bisa membuat orang

tersebut mampu memenuhi apa yang disyaratkan oleh pekerjaan dalam suatu

organisasi sehingga organisasi tersebut mampu mencapai hasil yang diharapkan.

Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah e-procurement . Menurut

Willem Siahaya (2012 :80) mengenai e-procurement bahwa “ Pengadaan secara

elektronik (e-Proc) merupakan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa dengan

menggunakan jaringan elektronik (jaringan internet) atau electronic data

interchange (EDI) “.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan konsep, dimensi,

indikator, serta skala dari variabel-variabel yang terkait penelitian, sehingga

pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar sesuai

dengan judul penelitian mengenai Pengaruh Tekana Eksternal, Ketidakpastian

Lingkungan dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Penerapan E-

Page 6: BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/32190/8/BAB III.pdf · 2017. 12. 4. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah

80

Procurement , maka terdapat 4 (empat) variabel penelitian, yaitu :

1. Tekanan Eksternal ( )

2. Ketidakpastian Lingkungan ( )

3. Kompetensi Sumber Daya Manusia ( )

4. E-Procurement (Y)

Agar lebih mudah untuk melihat mengenai variabel penelitian yang akan

digunakan, maka penulis menjabarkannya kedalam bentuk operasionalisasi

variabel yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala Item

Tekanan Eksternal

( )

tekanan eksternal

yang diberikan oleh

pemerintah,

peraturan, atau

lembaga lain untuk

mengadopsi struktur

atau sistem

( Ashworth dalam

Ridha dan Basuki

(2012))

Karakteristik

tekanan eksternal:

1. Perubahan

teknologi

2. Tekanan

Politik dan

Hukum

a. Pengembangan

industri dan

produksi

b. Proses merancang

barang dan jasa

c. Proses manufaktur

barang dan jasa

d. Proses

mendistribusi

barang dan jasa

a. Ketentuan

peraturan

pemerintah

b. Peraturan daerah

atau peraturan

setempat

c. Peraturan

perundang-

undangan

d. Peraturan

perindustrian

e. Kontrol

Ordinal

Ordinal

1 – 4

5 – 10

Page 7: BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/32190/8/BAB III.pdf · 2017. 12. 4. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah

81

Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala Item

3. Tekanan

Sosio, budaya

dan demografi

4. Perubahan

Ekonomi

Sjafri

Mangkuprawira

(2014)

pemerintah

f. Sistem pajak

a. Konsumen/pelangg

an

b. Norma-norma

yang berlaku

c. Jumlah atau

tingkat permintaan

a. Nilai tukar mata

uang

b. Peraturan

perekonomian

c. Mekanisme

penetapan harga

Sjafri Mangkuprawira

(2014)

Ordinal

Ordinal

11 - 13

14 - 16

Ketidakpastian

Lingkungan ( )

Ketidakpastian

lingkungan

merupakan keadaan

dimana organisasi

(atau pimpinannya)

tidak mempunyai

informasi yang

cukup mengenai

keadaan

lingkungannya,

sehingga akan

menyebabkan

timbulnya kesulitan

dalam

memperkirakan

perubahan-

perubahan

lingkungan yang

akan terjadi,

ketidakpastian ini

Karakteristik

ketidakpastian

lingkungan :

1. State

Uncertainty

2. Effect

Uncertainty

a. Tidak dapat

memprediksi

komponen

lingkungan yang

berubah

b. Merasa tidak

pasti dalam

menghadapi

dinamika

perubahan

lingkungan

a. Ketidakmampuan

memprediksi

pengaruh

lingkungan

terhadap

perusahaan (sifat)

b. Ketidakmampuan

Ordinal

Ordinal

17 - 20

21 - 23

Page 8: BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/32190/8/BAB III.pdf · 2017. 12. 4. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah

82

Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala Item

menyebabkan

tindakn-tindakan

yang akan diambil

oleh organisasi

mempunyai resiko

kegagalan yang

tinggi.

(Ahmad dan M.

Jauhar (2013:187)

3. Respons

Uncertainty

Ladjamudin

(2005:14)

memprediksi

besarnya

pengaruh

lingkungan

terhadap

perusahaan

(kedalam)

c. Ketidakmampuan

memprediksi

kapan pengaruh

tersebut sampai

ke perusahaan

(waktu)

a. Ketidakmampuan

memahami

respon yang

bermanfaat bagi

perusahaan

b. Ketidakmampuan

memprediksi

konsekuensi yang

akan timbul

Ladjamudin

(2005:14)

Ordinal

24 - 26

Kompetensi Sumber

Daya Manusia ( )

kapasitas yang ada

pada seseorang yang

bisa membuat orang

tersebut mampu

memenuhi apa yang

disyaratkan oleh

pekerjaan dalam

suatu organisasi

sehingga organisasi

tersebut mampu

mencapai hasil yang

diharapkan

Karakteristik

kompetensi

sumber daya

manusia

1. Knowledge

2. Skill

3. Konsep diri

a. Teknis

b. Administratif

c. Proses

kemanusiaan

d. Sistem

a. Kemampuan

seseorang

untuk

melakukan

tindakan

a. Sikap

Ordinal

Ordinal

Ordinal

27 - 30

31 - 34

35 - 38

Page 9: BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/32190/8/BAB III.pdf · 2017. 12. 4. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah

83

Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala Item

Boyatzis dalam

Hutapea dan

Nurianna Thoha

(2008)

dan social

role

4. Traits

5. Motive

McClelland

dalam Achmad

S.Ruki (2014)

b. Nilai-nilai

c. Citra diri

a. Karakteristik

fisik

b. Konsistensi

tanggapan

terhadap

situasi atau

informasi

a. Emosi

b. Kebutuhan

psikologis atau

dorongan-

dorongan lain

yang memicu

tindakan

McClelland dalam

Achmad S.Ruki

(2014)

Ordinal

Ordinal

39 - 40

41 - 43

E-Procurement (Y)

Pengadaan secara

elektronik (e-Proc)

merupakan

pelaksanaan

pengadaan barang

dan jasa dengan

menggunakan

jaringan elektronik

(jaringan internet)

atau electronic data

interchange (EDI)

Willem Siahaya

(2012 : 80)

Prinsip-prinsip e-

procurement

1. Efisien

a. Pengadaan

barang/jasa harus

diusahakan

dengan

menggunakan

dana, daya dan

fasilitas yang

terbatas

b. Dapat

dipertanggungjaw

abkan dalam

rangka

memberikan

kontribusi yang

sebesar-besarnya

bagi keuntungan

perusahaan

Ordinal

44 - 48

Page 10: BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/32190/8/BAB III.pdf · 2017. 12. 4. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah

84

Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala Item

2. Efektif

3. Kompetitif

4. Transparan

a. Sesuai dengan

kebutuhan yang

telah ditetapkan

b. Dapat

memberikan

manfaat yang

sebesar-besarnya

sesuai dengan

sasaran yang

ditetapkan

a. Dilakukan

melalui seleksi

b. Persaingan yang

sehat diantara

penyedia

barang/jasa yang

setara dan

memenuhi

syarat/kriteria

tertentu

berdasarkan

ketentuan

c. Prosedur yang

jelas

a. Semua ketentuan

mengenai

pengadaan

barang/jasa,

termasuk syarat

teknis

administrasi

pengadaan, tata

cara evaluasi,

hasil

evaluasi,penetapa

n calon penyedia

barang/jasa,

sifatnya terbuka.

b. Informasi

mengenai

pengadaan

barang/jasa,

termasuk syarat

Ordinal

Ordinal

Ordinal

49 - 51

52 - 55

56 - 60

Page 11: BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/32190/8/BAB III.pdf · 2017. 12. 4. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah

85

Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala Item

5. Bertanggung

jawab

Willem Siahaya

(2012 :81)

teknis

administrasi

pengadaan, tata

cara evaluasi,

hasil

evaluasi,penetapa

n calon penyedia

barang/jasa,

sifatnya terbuka.

a. Mencapai sasaran

baik fisik,

keuangan

maupun manfaat

bagi kelancaran

pelaksanaan

prinsip-prinsip

b. Mencapai sasaran

baik fisik,

keuangan

maupun manfaat

bagi kebijakan

dan ketentuan

yang berlaku

dalam

pengelolaan

rantai suplai

Willem Siahaya (2012

:81)

Ordinal

61 - 65

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2014:80) yang dimaksud dengan populasi adalah

sebagai berikut:

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek/objek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh

peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan.”

Page 12: BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/32190/8/BAB III.pdf · 2017. 12. 4. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah

86

Berdasarkan definisi diatas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian

ini adalah karyawan PT. Dirgantara Indonesia (Persero) sebanyak 172 orang.

Jumlah populasi dari setiap divisi dapat dilihat di tabel di bawah ini:

Tabel 3.2

Keterangan Populasi Penelitian

Divisi Jumlah

Pengembangan SDM 130

Akuntansi 21

Pengadaan Umum dan Jasa Fasilitas 21

Total 172

3.3.2 Sampel dan Teknik Sampling

Menurut Sugiyono (2014:116), sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Besarnya sampel dapat ditentukan secara statistik maupun melalui estimasi

penelitian. Dalam penelitian ini sampel yang akan diteliti dan dipilih terdapat

beberapa karakteristik yang ada pada populasi sehingga tercermin pada sampel

yang dipilih.

Menurut Sugiyono (2014 : 81) pengertian dari teknik sampling adalah

sebagai berikut:

“Teknik sampling adalah merupakan teknik pengembilan sampel. Untuk

menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian terdapat

berbagai teknik sampling yang digunakan.”

Dalam menentukan sampel yang digunakan dalam penelitian ini, penulis

menggunakan teknik yang didasarkan pada teknik probability sampling. Adapun

pengertian probability sampling menurut Sugiyono (2014:118) adalah sebagai

berikut:

Page 13: BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/32190/8/BAB III.pdf · 2017. 12. 4. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah

87

“Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi

untuk dipilih menjadi anggota sampel.”

Sedangkan cara pengambilan sampel yang digunakan adalah simple

random sampling. Adapun pengertian simple random sampling menurut Sugiyono

(2014:118) adalah sebagai berikut:

“Pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.”

Dengan berpedoman pada pendapat dari Suharsimi Arikunto (2010:112)

cara pengambilan sampel penelitian adalah sebagai berikut:

“Apabila subjek kurang dari 100 orang maka dapat digunakan sampel

50%, lebih baik sehingga diambil semua sehingga penelitiannya

merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar

dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% tergantung setidak-tidaknya

dari:

a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan dana.

b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini

menyangkut banyak sedikitnya data.

c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti.”

Berdasarkan ukuran sampel minimum di atas, maka peneliti akan

menggunakan 25% dari total populasi yang akan dijadikan sampel. Jumlah

populasi 172 x 25% = 43 sampel. Dari perhitungan tersebut, jumlah sampel pada

setiap divisi adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Sampel Penelitian

Divisi Jumlah

Pengembangan SDM 33 sampel

Akuntansi 5 sampel

Pengadaan Umum dan Jasa Fasilitas 5 sampel

Total 43 Sampel

Page 14: BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/32190/8/BAB III.pdf · 2017. 12. 4. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah

88

3.4 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Sumber Data

Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil penelitian langsung secara

empirik kepada pelaku langsung atau yang terlibat langsung dengan

menggunakan teknik pengumpulan data tertentu.

2. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak lain atau hasil penelitian

pihak lain.

Sumber data yang digunakan penulis dalam penelitian ini merupakan

sumber data primer. Menurut Sugiyono (2014 : 402), pengertian data primer

adalah :

“Sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.”

Dari uraian di atas, data primer merupakan data yang didapat dari sumber

pertama, baik individu atau perseorangan seperti hasil wawancara atau hasil

pengisian kuisioner.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendukung keperluan penganalisisan dan penelitian ini, penulis

memerlukan sejumlah data, baik dari dalam maupun luar organisasi. Untuk

memperoleh data dan informasi dalam penelitian ini, penulis melalukan

pengumpulan data dengan teknik sebagai berikut:

Page 15: BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/32190/8/BAB III.pdf · 2017. 12. 4. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah

89

1. Studi Kepustakaan (Library Research)

Penulis berusaha untuk memperoleh berbagai data dan informasi untuk

dijadikan sebagai landasan teori dan acuan dalam mengolah data, dengan

cara membaca, mempelajari, menelaah dan mengkaji literatur-literatur

berupa buku, jurnal, makalah, dan penelitian-penelitian terdahulu yang

berkaitan dengan masalah yang diteliti.

2. Riset Internet (Online Research)

Penulis berusaha untuk memperoleh berbagai data dan informasi tambahan

dari situs-situs yang berhubungan dengan berbagai informasi yang

dibutuhkan penelitian.

3. Penelitian Lapangan (Field Research)

Yaitu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan data primer. Untuk

mendapatkan data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, penulis

menggunakan teknik mengumpulkan data melalui metode kuesioner. Yaitu

teknik pengumpulan data dengan cara menggunakan daftar pertanyaan

atau pertanyaan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti.

3.5 Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis

3.5.1 Analisis Data

Menurut Sugiyono (2014:206) menyatakan bahwa:

“Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden

terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data

berdasarkan variabel dan jenis reponden, menyajikan data tiap variabel

yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah

diajukan.”

Page 16: BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/32190/8/BAB III.pdf · 2017. 12. 4. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah

90

Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Penulis melakukan pengumpulan data dengan cara sampling, dimana yang

diselidiki adalah sampel yang merupakan sebuah himpunan dari pengukuran

yang dipilih dari populasi yang menjadi perhatian dalam penelitian.

2. Setelah metode pengumpulan data ditentukan, kemudian ditentukan alat

untuk memperoleh data dari elemen-elemen yang akan diselidiki. Alat yang

dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan atau kuesioner untuk

menentukan nilai dari kuesioner tersebut, penulis menggunakan skala likert.

3. Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan

untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam pengukuran

akan menghasilkan data kuantitatif. Dalam penelitian ini, penulis

menggunakan skala likert.

Menurut Sugiyono (2014:132), mendefinisikan skala likert adalah

sebagai berikut:

“Skala likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial.”

Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan

menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai

titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa

pernyataan atau pertanyaan.

Menurut Sugiyono (2014:133),

“Jawaban setiap instrumen yang menggunakan skala likert

Page 17: BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/32190/8/BAB III.pdf · 2017. 12. 4. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah

91

mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang

dapat berupa kata-kata kemudian diberi skor”.

Daftar kuesioner kemudian disebarkan ke bagian-bagian yang

telah ditetapkan. Setiap item dari kuesioner tersebut merupakan

pertanyaan positif yang memiliki 5 (lima) jawaban dengan skor 1-5.

4. Apabila data terkumpul, kemudian dilakukan pengolahan data, disajikan dan

dianalisis. Dalam penelitian ini penulis menggunakan uji statistik. Untuk

menilai variabel X dan Y, maka analisis yang digunakan berdasarkan rata-rata

(mean) dari masing-masing variabel. Nilai rata-rata (mean) didapat dengan

menjumlahkan data keseluruhan setiap variabel, kemudian dibagi dengan

jumlah responden.

Rumus rata-rata (mean) adalah sebagai berikut:

Untuk variabel X

Untuk variabel Y

Keterangan :

Me= rata-rata (mean)

∑ = sigma (jumlah)

Xi = nilai X ke-i sampai ke-n

Y = nilai Y ke-i sampai ke-n

n = Jumlah responden

Setelah didapat rata-rata (mean) dari masing-masing variabel, kemudian

dibandingkan dengan kriteria yang penulis tentukan berdasarkan nilai yang

terendah 1 (satu) dan nilai tertinggi 5 (lima) dari hasil kuesioner.

Page 18: BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/32190/8/BAB III.pdf · 2017. 12. 4. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah

92

3.5.2 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen

3.5.2.1 Uji Validitas Instrumen

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang

digunakan mengukur apa yang perlu diukur. Suatu alat ukur yang validitasnya

tinggi akan mempunyai tingkat kesalahan kecil, sehingga data yang terkumpul

merupakan data yang memadai. Validitas menunjukan sejauh mana suatu alat

pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur.

Menurut Sugiyono (2014 : 178) menyatakan validitas dari suatu instrumen

adalah:

“Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut

dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.”

Uji validitas yang dilakukan bertujuan untuk menguji item kuisioner yang

valid dan tidak valid. Menurut Sugiyono (2014 : 178), syarat minimum suatu item

dianggap valid adalah:

a. Jika nilai r ≥ 0,30 maka item-item pertanyaan dari kuisioner adalah valid.

b. Jika nilai r > 0,30 maka item-item pertanyaan dari kuisioner dianggap tidak

valid.

Semakin tinggi validitas suatu alat ukur, maka alat tersebut semakin tepat

sasaran, atau menunjukkan relevansi dari apa yang seharusnya diukur. Suatu tes

dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila hasil tes tersebut menjalankan

fungsi pengukurannya, atau memberikan hasil ukur sesuai dengan makna dan

tujuan diadakannya tes atau penelitian tersebut.

Page 19: BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/32190/8/BAB III.pdf · 2017. 12. 4. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah

93

Untuk menghitung korelasi pada uji validitas menggunakan korelasi

Pearson Product Momentyang dirumuskan sebagai berikut:

Sumber : Sugiyono (2014:248)

Keterangan :

= Koefisien korelasi pearson

∑xy = Jumlah perkalian variabel X dan Y

∑x = Jumlah nilai variabel X

∑y = Jumlah nilai variabel Y

∑x2 = Jumlah pangkat dua nilai variabel X

∑y2 = Jumlah pangkat dua nilai variabel Y

N = Banyaknya sampel

3.5.2.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh hasil

pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih

terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama.

Reliabilitas menunjukan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat ukur untuk menunjukkan ketepatan, kemantapan suatu alat

ukur yang baik, dalam hal ini kuisioner haruslah berisi pertanyaan-pertanyaan

yang jelas sehingga hasilnya memang benar-benar sesuai dengan kenyataan.

Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun internal.

Menurut Sugiyono (2014 : 178), secara eksternal pengujian dapat dilakukan

dengan test-retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal,

reliabilitas dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada

instrumen dengan teknik tertentu.

Page 20: BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/32190/8/BAB III.pdf · 2017. 12. 4. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah

94

Untuk melihat reliabilitas masing-masing instrumen yang digunakan,

penulis koefisien cronbach alpha (α). Suatu instrumen dikatakan reliabel jika nilai

cronbach alpha lebih besar dari batasan yang ditentukan yakni 0,6 atau nilai

korelasi hasil perhitungan lebih besar daripada nilai dalam tabel dan dapat

digunakan untuk penelitian, yang dirumuskan:

Keterangan :

A = Koefisien reliabilitas

k = Jumlah item reabilitas

r = Rata-rata korelasi

1 = Bilangan Konstanta

3.6 Rancangan Analisis

3.6.1 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk memenuhi syarat analisis regresi linier,

yaitu penaksir tiada bias dan terbaik atau sering disingkat BLUE (best linier

unbias estimate). Ada beberapa asumsi yang harus terpenuhi agar kesimpulan dari

hasil pengujian tidak bias, diantaranya adalah uji normalitas data, uji

heteroskedatisitas, dan uji multikolinieritas.

3.6.1.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah distribusi variabel terikat

untuk setiap nilai variabel bebas tertentu berdistribusi normal atau tidak. Dalam

A=

Page 21: BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/32190/8/BAB III.pdf · 2017. 12. 4. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah

95

model regresi linier, asumsi ini ditunjukkan oleh nilai error ( ) yang berdistribusi

normal. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi

normal atau mendekati normal, sehingga layak dilakukan pengujian secara

statistik. Pengujian normalitas data menggunakan Test of Normality Kolmogorov-

Smirnov dalam program SPSS. Menurut Singgih Santoso (2012:393) dasar

pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan probabilitas (Asymtotic

Significance), yaitu:

- Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari model regresi adalah normal.

- Jika probabilitas < 0,05 maka distribusi dari model regresi adalah tidak

normal.

3.6.1.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada sebuah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi,

maka dinamakan terdapat problem multikolinieritas. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika terbukti ada

multikolinieritas, sebaiknya salah satu dari variabel independen yang ada

dikeluarkan dari model, lalu pembuatan model regresi diulang kembali (Singgih

Santoso, 2012:234). Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dapat dilihat

pada besaran Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance. Pedoman suatu

model regresi yang bebas multikolinieritas adalah mempunyai angka tolerance

mendekati 1. Batas VIF adalah 10, jika nilai VIF di bawah 10, maka tidak terjadi

gejala multikolinieritas (Gujarati, 2012:432). Menurut Singgih Santoso

Page 22: BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/32190/8/BAB III.pdf · 2017. 12. 4. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah

96

(2012:236) rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

3.6.1.3 Uji Heteroskedastisitas

Situasi heteroskedastis akan menyebabkan penaksiran koefisien-koefisien

regresi menjadi tidak efisien dan hasil taksiran dapat menjadi kurang atau

melebihi dari yang semestinya. Dengan demikian, agar koefisien-koefisien regresi

tidak menyesatkan, maka situasi heteroskedastisitas tersebut harus dihilangkan

dari model regresi. Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas digunakan uji

rank-Spearman yaitu dengan mengkorelasikan variabel independen terhadap nilai

absolut dari residual hasil regresi. Jika nilai koefisien korelasi antara variabel

independen dengan nilai absolut dari residual signifikan, maka kesimpulannya

terdapat heteroskedastisitas (varian dari residual tidak homogen).

3.6.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linier antara dua

atau lebih variabel independen (X1, X2,….Xn) dengan variabel dependen (Y).

Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan

variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan

posititif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila

nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang

digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Persamaan regresinya dinyatakan

sebagai berikut:

Page 23: BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/32190/8/BAB III.pdf · 2017. 12. 4. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah

97

Keterangan:

Y = e-procurement

b0 = Bilangan konstanta

b1, b2, b3 = Koefisien regresi

X1 = Tekanan eksternal

X2 = Ketidakpastian Lingkungan

X3 =Kompetensi sumber daya manusia

3.6.3 Analisis Korelasi Parsial

Untuk mengetahui kuat atau lemahnya hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen, maka dihitung koefisien korelasinya. Jenis

korelasi yang bisa digunakan pada hubungan variabel linier adalah korelasi

Pearson Product Moment (r) sebagai berikut:

Keterangan:

= Koefisien korelasi

= Variabel independen

= Variabel dependen

Kolerasi PPM (Pearson Product Moment) dilambangkan (r) dengan

ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 ≤ r ≤ + 1). Apabila nilai r = -1 artinya

kolerasi negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada kolerasi; dan r = 1 berarti

kolerasi sangat kuat. Arti harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi

nilai r sebagai berikut :

Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3

=

Page 24: BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/32190/8/BAB III.pdf · 2017. 12. 4. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah

98

Tabel 3.4

Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0, 399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono (2014:250)

3.6.4 Analisis Korelasi Berganda

Analisis korelasi ganda digunakan untuk mengetahui besarnya atau

kekuatan hubungan antara seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara

bersamaan. Menurut Sugiyono (2014:256) koefisien korelasi tersebut dapat

dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan:

= Korelasi antara variabel X1 dan X2 secara bersamaan dengan variabel Y

= Korelasi product moment antara X1 dengan Y

= Korelasi product moment antara X2 dengan Y

= Korelasi product moment antara X1 dengan X2

3.7 Rancangan Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan pengujian secara

parsial (uji t) dan penyajian secara simultan (uji F). Hipotesis yang akan diuji dan

Page 25: BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/32190/8/BAB III.pdf · 2017. 12. 4. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah

99

dibuktikan dalam penelitian ini berkaitan dengan variabel-variabel bebas yaitu

keahlian pemakai komputer, lingkungan kerja, kualitas sistem informasi akuntansi

serta variabel terikat kinerja karyawan.

Menurut Sugiyono (2014 : 64), hipotesis adalah sebagai berikut:

“Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun

dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban

yang diberikan baru berdasarkan pada teori yang relevan, belum

didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan

data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis

terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.”

Adapun rancangan pengujian hipotesis secara parsial adalah sebagai

berikut :

1 : ρ1 = 0 tekanan eksternal tidak memiliki pengaruh signifikan

terhadap penerapan e-procurement.

1 : ρ1 ≠ 0 tekanan eksternal memiliki pengaruh signifikan terhadap

penerapan e-procurement.

: ρ2= 0 ketidakpastian lingkungan tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap penerapan e-procurement.

2 : ρ2 ≠ 0 Ketidakpastian lingkungan memiliki pengaruh signifikan

terhadap penerapan e-procurement.

: ρ3 = 0 kompetensi sumber daya manusia tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap penerapan e-procurement.

3 : ρ3≠ 0 Kompetensi sumber daya manusia memiliki pengaruh

signifikan terhadap penerapan e-procurement.

: ρ4 = 0 Tekanan eksternal, ketidakpastian lingkungan dan

kompetensi sumber daya manusia tidak memiliki pengaruh

Page 26: BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/32190/8/BAB III.pdf · 2017. 12. 4. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah

100

signifikan secara bersama-sama terhadap penerapan e-

procurement.

4 : ρ4 ≠ 0 Tekanan eksternal, ketidakpastian lingkungan dan

kompetensi sumber daya manusia memiliki pengaruh

signifikan secara bersama-sama terhadap kinerja

kapenerapan e-procurement.

3.7.1 Uji Signifikan (Uji t)

Pengujian yang dilakukan adalah uji parameter (uji korelasi) dengan

menggunakan uji t-statistik. Hal ini membuktikan apakah terdapat pengaruh

antara masing-masing variabel independen (X) dan variabel dependen (Y).

Menurut Sugiyono (2014:250) menggunakan rumus:

Keterangan:

t = Nilai uji t

r = Koefisien korelasi pearson

r2 = Koefisien determinasi

n = Jumlah sampel

Kemudian menggunakan model keputusan dengan menggunakan statistik

uji t, dengan melihat asumsi sebagai berikut:

- Tingkat kesalahan α = 0,05

- Derajat kebebasan = n– 2

- Dilihat dari hasil ttabel

Page 27: BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/32190/8/BAB III.pdf · 2017. 12. 4. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah

101

Dari hasil hipotesis thitung dibandingkan dengan dengan ketentuan

sebagai berikut:

- Jika thitung > ttabel pada α = 5 % maka H0 ditolak dan Ha diterima

(berpengaruh).

- Jika thitung < ttabel pada α = 5 % maka H0 diterima dan Ha ditolak (tidak

berpengaruh).

3.7.2 Uji-F (Uji Simultan)

Uji F digunakan untuk melihat apakah variabel independen secara

bersama-sama (serentak) mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen,

bentuk pengujiannya adalah:

Tekanan eksternal, ketidakpastian lingkungan dan kompetensi

sumber daya manusia tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap

penerapan e-procurement.

Tekanan eksternal, ketidakpastian lingkungan dan kompetensi

sumber daya manusia memiliki pengaruh signifikan terhadap

penerapan e-procurement.

Hipotesis kemudian diuji untuk mengetahui diterima atau ditolak

hipotesisnya. Pengujian hipotesis ditunjukan untuk menguji ada tidaknya

pengaruh dari variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel dependen.

Pengujian hipotesis dengan menggunakan Uji F atau yang biasa disebut dengan

Analysis of varian (ANOVA).

Pengujian ANOVA atau Uji F bisa dilakukan denga dua cara yaitu dengan

Page 28: BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/32190/8/BAB III.pdf · 2017. 12. 4. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah

102

melihat tingkat signifikan atau dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel.

Pengujian dengan tingkat signifikan pada tabel ANOVA < α = 0,05 maka H0

ditolak (berpengaruh), sementara sebaliknya apabila tingkat signifikan pada tabel

ANOVA > α = 0,05 maka H0 diterima (tidak berpengaruh).

Pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus signifikan korelasi ganda

dikemukakan oleh Sugiyono (2014:257) dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan:

Fh = Nilai uji F

R2 = Koefisien korelasi berganda

= Jumlah variabel independen

= Jumlah anggota sampel

Pengujian dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel dengan ketentuan

yaitu:

Kriteria Uji:

- Jika Fhitung > Ftabel pada α = 5% maka H0 ditolak dan Ha diterima

(bepengaruh)

- Jika Fhitung < Ftabel pada α = 5% maka H0 diterima dan Ha ditolak (tidak

bepengaruh).

3.7.3 Koefisien Determinasi

Analisis korelasi dapat dilanjutkan dengan menghitung koefisien

determinasi ini berfungsi untuk mengetahui persentase besarnya pengaruh

Page 29: BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/32190/8/BAB III.pdf · 2017. 12. 4. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah

103

Kd = Zero Order x β x 100%

variabel X terhadap variabel Y. Menurut Gujarati (2012:172) untuk melihat besar

pengaruh dari setiap variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial,

dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus berikut:

Keterangan:

Kd = Koefisien determinasi

Zero Order = Koefisien korelasi

β = Koefisien βeta

Adapun rumus koefisien determinasi secara simultan yaitu:

Kd = r2 x 100%

Keterangan:

Kd = Koefisien determinasi

r2 = Koefisien korelasi